Page 1
1
LAPORAN AKHIR
PENELITIAN INTERNAL
IKIP SILIWANGI
TAHUN 2020
OPTIMALISASI HUBUNGAN EMOSIONAL GURU DAN SISWA
DALAM PEMBELAJARAN DARING BAHASA INGGRIS
UNTUK ANAK
LAPORAN AKHIR PENELITIAN
Oleh:
Sri Supiah Cahyati, M.Pd.
NIDN: 0428076702
Rissa San Rizqiya, M.Pd.
NIDN. 0422098602
PRODI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN IKIP SILIWANGI
2020
Page 2
i
IDENTITAS PENELITIAN
PENELITIAN KOMPETITIF IKIP SILIWANGI
1.
Judul Penelitian : Optimalisasi Hubungan Emosional Guru dan Siswa dalam
Pembelajaran Daring Bahasa Inggris untuk Anak
2. Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap : Sri Supiah Cahyati, M.Pd
b. NIDN : 0428076702
c. Jabatan Fungsional : Lektor
d. Program Studi : Pendidikan Bahasa Inggris
e. Nomor HP : 085600067554
f. Alamat Surel (e-mail) : [email protected]
3. Anggota Peneliti (1)
a. Nama Lengkap : Rissa San Rizqiya, M.Pd.
b. NIDN : 0422098602
c. Jabatan Fungsional : Lektor
d. Program Studi : Pendidikan Bahasa Inggris
4. Anggota Peneliti (2)
a. Nama Lengkap : Nana Fauziah
b. NIM : 17220068
c. Program Studi : Pendidikan Bahasa Inggris
5. Lama Penelitian : 4 (Empat) bulan
6. Biaya yang diajukan : Rp 5.950.000,-
7. Luaran yang dihasilkan : - Pemakalah dalam 2 Konferensi Internasional LTTE-UNS & ICOLTEC-UII
- HKI dalam Book Chapter of ICOLTEC
Bandung, 4 Januari 2020.
Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Ketua Peneliti,
Yana, S.Pd., M.Hum. Sri Supiah Cahyati, M.Pd.
NIDN. 0402088101 NIDN. 0428076702
Page 3
ii
JUDUL PENELITIAN
OPTIMALISASI HUBUNGAN EMOSIONAL GURU DAN SISWA DALAM
PEMBELAJARAN DARING BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK
SKEMA TOPIK TEMA RUMPUN BIDANG
ILMU
Penelitian Dasar Hubungan
Emosional Guru
dan Siswa
Optimalisasi
Hubungan
Emosional Guru
dan Siswa dalam
Pembelajaran
Daring Bahasa
Inggris untuk Anak
Ilmu Pendidikan
Bahasa (dan Sastra)
Inggris
IDENTITAS PENGUSUL
NAMA DAN PERAN NIDN/NIDK PERGURUAN
TINGI
PROGRAM
STUDI
1. Sri Supiah Cahyati,
M.Pd (Ketua)
2. Rissa San Rizqiya,
M.Pd. (Anggota)
3. Nana Fauziah
0428076702
0422098602
17220068
IKIP Siliwangi
IKIP Siliwangi
IKIP Siliwangi
Pendidikan Bahasa
Inggris
Pendidikan Bahasa
Inggris
Pendidikan Bahasa
Inggris
LUARAN DAN TARGET CAPAIAN PENELITIAN
LUARAN WAJIB
TAHUN JENIS LUARAN STATUS TARGET
CAPAIAN
KETERANGAN
2020
Diseminasi hasil
Penelitian dalam
Konferensi
Internasional
2 Konferensi
Internasional:
LTTE (Language
Teacher Traning &
Education
International
conference) UNS
22-25 Sep 2020 &
2 Sertifikat
Presenter
Page 4
iii
ICOLTEC
(International
Conference on
Language Teaching,
Technology &
Culture) UII 11-12
Nov 2020.
2020 HKI Book Chapter
of ICOLTEC
Submitted
Page 5
1
1
RINGKASAN
Meskipun banyak penelitian membahas tentang hubungan guru dan siswa di kelas, namun
penelitian tentang pembelajaran Daring Bahasa Inggris untuk anak masih sedikit. Penelitian ini
bertujuan untuk melengkapi kesenjangan ini, dengan mengobservasi bagaimana cara guru
menjalin hubungan emosional dengan siswanya selama pembelajaran Daring dan tanggapan
guru, siswa dan orang tua siswa terhadap hal ini. Responden yang dipilih dalam penelitian Studi
Kasus ini berjumlah 6 orang, sedangkan data diperoleh dari observasi dan wawancara semi
terstruktur. Hasil observasi menunjukkan bahwa guru menggunakan metode Grammar
Translation untuk melibatkan siswa dalam pembelajaran dan memfasilitasi keterlibatan kognitif,
juga keterlibatan emosional. Sedangkan wawancara mengungkap tanggapan para guru bahwa
mengajar bahasa Inggris Daring cukup sulit dan menantang. Adapun siswa mengaku kehilangan
suasana bertemu langsung dengan gurunya. Karena proses belajar-mengajar adalah proses sosial
dan individu, maka diperlukan konteks sosial, dan hubungan emosional antara guru-siswa sangat
penting. Implikasi lebih lanjut, hubungan emosional yang erat antara guru dan siswa dapat
mendorong motivasi, perkembangan kognitif, dan kreativitas anak.
Kata Kunci: Hubungan Emosional, Pembelajaran Daring, Bahasa Inggris untuk Anak
Page 6
2
2
PRAKATA
Segala puji bagi Allah SWT, Maha Pemurah dan Penyayang. Alhamdulillahi robbil
‘alamin, akhirnya Peneliti telah menyelesaikan Laporan Akhir dari penelitian yang berjudul
“Optimalisasi Hubungan Emosional Guru dan Siswa dalam Pembelajaran daring Bahasa Inggris
untuk Anak”.
Penelitian ini merupakan Hibah Penelitian Kompetitif IKIP Siliwangi Bandung tahun
2020. Dalam penelitian ini, Peneliti tidak hanya fokus pada proses pembelajarannya,namun juga
pendapat para pihak terkait, dalam hal ini guru, siswa dan orangtua siswa.
Luaran yang dihasilkan adalah: hasil penelitian ini telah dipresentasikan oleh Peneliti
dalam Language Teacher Traning & Education International Conference (LTTE) 2020 yang
diselenggarakan oleh Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta pada tanggal 22-25 September
2020 dengan judul “The Magic of Classroom Language in Online TEYL”. Berikutnya, dalam
International Conference on Language Teaching, Technology and Culture (ICOLTEC) yang
diselenggarakan oleh FKIP PBI Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta tanggal 11-12
November 2020 dengan judul “Lit the Emotional Teacher-Students Relationship in Online
TEYL”. Selanjutnya, publikasi dalam Book Chapter of ICOLTEC sedang dalam proses Review.
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
Peneliti akan menerima komentar, kritik, dan saran untuk meningkatkan kualitas penelitian.
Besar harapan, penelitian ini mampu memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi
pengembangan proses pembelajaran Bahasa Inggris pada umumnya, dan pengembangan proses
pembelajaran Bahasa Inggris untuk anak pada khususnya.
Page 7
3
3
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL …………………………………………………………….. i
HALAMAN SAMPUL …………………………………………………………….. ii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………………... iii
RINGKASAN ………………………………………………………………………. 1
PRAKATA …………………………………………………………………………. 2
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………. 3
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………… 4
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………… 5
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………… 6
BAB 1. PENDAHULUAN ………………………………………………………… 7
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………………… 10
BAB 3. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN ……………………………. 16
BAB 4. METODE PENELITIAN ………………………………………………… 18
BAB 5. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI ……………………………… 22
BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………………. 28
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….. 26
LAMPIRAN ………………………………………………………………………. 31
1. Surat Pernyataan Ketua Peneliti
2. Instrumen
3. Personalia Tenaga Pelaksana beserta Kualifikasinya
4. Rekapitulasi Penggunaan Keuangan
5. Bukti Luaran
6. Bukti Penggunaan Keuangan
Page 8
4
4
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Hasil Observasi: Ungkapan yang Paling Sering Digunakan Guru dalam Pembelajaran
Daring Bahasa Inggris untuk Anak
Tabel 2. Ringkasan Anggaran Penelitian
Tabel 3. Justifikasi Anggaran
Page 9
5
5
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Pembelajaran Daring Bahasa Inggris di TK
Gambar 2. Pembelajaran Daring Bahasa Inggris di SD
Page 10
6
6
DAFTAR LAMPIRAN
1. Instrumen
2. Personalia Tenaga Pelaksana beserta Kualifikasinya
3. Personalia Tenaga Pelaksana beserta Kualifikasinya
4. Rekapitulasi Penggunaan Keuangan
5. Bukti Luaran
6. Bukti Penggunaan Keuangan
Page 11
7
7
BAB I
PENDAHULUAN
Fenomena Pandemi Covid-19 berdampak pada kebijakan belajar-mengajar di sekolah.
Hingga era Normal Baru, beberapa sekolah masih melaksanakan pembelajaran dalam jaringan
(Daring), demikian pula pembelajaran Bahasa Inggris di Taman Kanak-kanak dan SD di Cimahi,
Jawa Barat, Indonesia. Survei yang dilakukan oleh UNICEF pada tanggal 18-29 Mei 2020 pada
berbagai jenjang pendidikan di 34 provinsi di Indonesia (UNESCO, 2020) menunjukkan
ketidak nyamanan siswa belajar daring saat pandemi Covid-19 karena kurangnya bimbingan dari
guru. Berdasarkan permasalahan tersebut maka peneliti melakukan observasi awal dan hasilnya
mengungkapkan bahwa banyak pembelajaran daring yang berlangsung lebih menekankan pada
pemberian tugas/latihan yang harus dilakukan siswa dengan bantuan orang tua tetapi kurang
komunikasi langsung antara guru dengan siswa/orang tua. Permasalahan ini perlu diteliti lebih
lanjut karena kurangnya hubungan emosional antara guru dan siswa dapat menurunkan
perkembangan kognitif, kreativitas, dan motivasi anak.
Selama ini banyak penelitian yang membahas mengenai hubungan antara guru dan siswa
(Pianta & Stuhlman, 2004; Tsigilis dan Athanasios, 2008; Nugent, TT, 2009; Maldonado-
Carreño dan Votruba-Drzal, 2011; Petek, 2012; Pianta, 2012; Koca , 2016; Hoque, ME, 2016;
Horn, McCormick, O'Connor, McClowry, Hogan, 2020), namun masih kurang penelitian tentang
pembelajaran daring Bahasa Inggris untuk anak dalam konteks Indonesia. Hasil penelitian
sebelumnya menunjukkan bahwa guru bahasa Inggris membutuhkan pengetahuan tentang
Page 12
8
8
manajemen kelas untuk mengajar bahasa Inggris pada anak-anak. Hanya sedikit studi yang fokus
pada hubungan emosional selama pembelajaran daring Bahasa Inggris untuk anak (Horn,
McCormick, O'Connor, & McClowry, 2020; Azkarai & Kopinska, 2020; Goetz, Bieleke, Gogol,
Tartwijk, & Mainhard , 2020; Cahyati, Parmawati, Atmawidjaja, 2019). Untuk mengatasi
kesenjangan tersebut, penelitian ini membahas masalah pembelajaran daring Bahasa Inggris
untuk anak di Cimahi dengan mengobservasi cara guru berinteraksi dengan siswa saat
pembelajaran daring dan persepsi guru dan siswa/orang tua tentang hal ini.
Berdasarkan uraian di atas dan terkait dengan kondisi pembelajaran daring di masa
Pandemi Covid-19 saat ini, maka tujuan dari penelitian ini adalah mengoptimalkan hubungan
emosional antara guru dan siswa dalam pembelajaran daring Bahasa Inggris untuk anak yang
sesuai dengan era kenormalan baru. Untuk lebih memperjelas arah penelitian, rumusan masalah
penelitian ini adalah:
a. Bagaimana cara guru menjalin hubungan emosional dengan siswa dalam pembelajaran
daring Bahasa Inggris di TK dan SD?
b. Bagaimana tanggapan guru dan siswa/orangtua siswa terhadap hubungan emosional
dalam pembelajaran daring Bahasa Inggris?
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis:
a. cara guru menjalin hubungan emosional dengan siswa dalam pembelajaran daring
Bahasa Inggris di TK dan SD.
b. tanggapan guru dan siswa/orangtua siswa terhadap hubungan emosional dalam
pembelajaran daring Bahasa Inggris.
Adapun tujuan jangka panjang dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan Panduan yang
komprehensif sehingga dapat membantu guru dalam merancang model pembelajaran Blended
Page 13
9
9
Learning yang mengkombinasikan tatap muka di kelas dan pembelajaran daring yang dapat
menjadi bagian dari kenormalan baru dalam belajar. Sedangkan target khusus yang ingin dicapai
adalah mengoptimalkan hubungan emosional antara guru dan siswa dalam pembelajaran daring
Bahasa Inggris sehingga mampu membekali guru dengan metode/teknik komunikasi yang lebih
menarik, sehingga dapat memberikan pengalaman belajar yang berkualitas, bermakna, dan
efektif bagi anak. Dengan hubungan emosional yang baik maka kemampuan verbal dan kognitif
anak dapat berkembang dengan baik, serta dapat mendorong motivasi, perkembangan kognitif,
dan kreativitas anak.
Adapun luaran dari penelitian ini adalah:
1. Diseminasi hasil penelitian dalam konferensi internasional
2. Publikasi dalam Book Chapter (Submitted).
Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Subyek penelitian adalah guru Bahasa Inggris di tingkat TK dan SD di wilayah Cimahi.
b. Aspek dalam pembelajaran Bahasa Inggris mencakup cara berkomunkasi guru dan
siswa:
1) saat Pre-teaching (persiapan rencana pembelaja koran, termasuk aplikasi,
metode, dan teknik yang digunakan guru)
2) Whilst-teaching (saat membuka pembelajaran, mempersiapkan siswa,
penyampaian materi pelajaran, evaluasi, kesimpulan)
3) Post-teaching (penguatan, umpan balik).
Page 14
10
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Karakteristik Pembelajar Anak
Menurut teori perkembangan intelektual anak, terdapat empat tahapan perkembangan
intelektual pada anak (Piaget, 1964; Huitt & Hummel, 2003). Keempat tahapan tersebut adalah:
Sensorimotor Period, Pre-operational Thought, Concrete Operations, Formal Operations, dan
Concrete Operations. Selain itu, anak juga diklasifikasikan dalam 2 kelompok, yaitu: Very
Young Learners dan Young Learner. Yang pertama adalah anak-anak di bawah usia 7 tahun,
biasanya siswa di Taman Kanak-kanak dan yang kedua adalah siswa berusia antara 7-12 tahun
(Slattery dan Willis, 2005; Pinter, 2017; Copland & Yonetsugi, 2016). Keduanya memiliki
rentang konsentrasi yang pendek. Oleh karena itu, mereka senang belajar sambil
mempraktikkannya. Guru bahasa Inggris untuk anak harus mempertimbangkan penggunaan
berbagai teknik/strategi dalam pembelajaran. Misalnya, guru dapat melakukan berbagai aktivitas
dalam pembeajaran. Sangat disarankan untuk menghindari 1 aktifitas yang dilakukan lebih dari
15 menit karena anak akan mudah bosan. Untuk mengajar siswa di Taman Kanak-kanak (TK),
guru dapat membuat kegiatan antara 5 dan 10 menit. Sedangkan siswa di Sekolah Dasar (SD)
sudah mampu berkonsentrasi pada 1 kegiatan dengan rentang waktu 15 menit itu.
Lebih lanjut, hubungan antara guru dan siswa merupakan dialog kolaboratif, yaitu
kemampuan membangun dialog, di mana penggunaan bahasa dan pembelajaran bahasa dapat
terjadi secara bersamaan. Dengan kata lain, pembelajaran menggunakan bahasa sebagai
perantara (Scott dan Ytreberg, (1990; Diem, 2011; Meisani et al., 2020.). Pembelajaran adalah
Page 15
11
11
aktivitas integral dari diri sendiri dan bimbingan orang dewasa atau kolaborasi (Bao, 2020). Guru
menggunakan pertanyaan dan respon siswa yang kritis dalam menjalin hubungan dengan siswa.
Lebih lanjut, pembelajaran daring yang berhasil membutuhkan peran guru dan siswa yang
dipersiapkan dengan baik (McPherson dan Nunes, 2004).
2.2. Hubungan Guru dan Siswa
Dalam hal pembelajaran daring, merancang dan menyampaikan pembelajaran secara
daring tidak hanya soal memilih guru dengan kemampuan materi pelajaran dan/atau
keterampilan teknis, tetapi juga memiliki keterampilan pedagogis, informasi dan komunikasi
yang dibutuhkan untuk mengelola dan memfasilitasi. pembelajaran daring (McPherson dan
Nunes, 2004). Membangun hubungan positif dengan siswa di kelas sangatlah penting. Begitu
ikatan terjalin, maka akan membantu siswa mencapai kemampuannya yang terbaik. Oleh karena
itu penting bagi guru untuk lebih dekat dengan siswa.
Pianta dan Stuhlman (2004) berpendapat bahwa seperti hubungan orang tua dengan anak,
hubungan guru dan siswa juga berperan dalam perkembangan sosial dan emosional siswa, serta
dapat mempengaruhi sikap positif atau negatif pada saat adaptasi sekolah. Selain itu, konsistensi
hubungan anak dengan guru juga berpengaruh signifikan terhadap kinerja sekolah dalam
menjalin hubungan orang tua denga anak (Burchinal, Peisner-Feinberg, Pianta & Howes, 2002),
juga membuat siswa mampu bergaul dan merasa nyaman saat belajar (Goetz, Bieleke, Gogol,
Tartwijk, Mainhard, Lipnevich, Pekrun, 2021; Christenson, SL, Reschly, AL, & Wylie, C.
(Eds.), 2012). Kegagalan guru dalam menjalin hubungan emosional dengan siswa dapat
menyebabkan kebosanan siswa pada saat pembelajaran (Wubbels et al., 2015).
Page 16
12
12
Sistem pembelajaran dapat berbeda antara sekolah di TK dan SD (Pianta, La Paro, Payne,
Cox, & Bradley, 2002). Di SD sistem pembelajarannya lebih lebih terstruktur dengan fokus pada
keterampilan akademik. Siswa dituntut untuk mampu memperhatikan untuk jangka waktu yang
lebih lama (La Paro, Rimm-Kaufmann, & Pianta, 2006; Sink, Edwards, & Weir, 2007). Siswa
dituntut dapat berpartisipasi aktif dan terlibat dalam kegiatan pembelajaran (Mercer & Dörnyei,
2020, p.2). Kemampuan siswa untuk mampu terlibat dalam pembelajaran akan membuat pola
pikir siswa yang kondusif, hubungan guru-murid yang positif, dan dinamika kelompok yang
positif. Memiliki hubungan yang baik dengan guru sangat penting artinya untuk pertumbuhan
sosial dan emosional siswa.
2.3. Pembelajaran Bahasa Inggris di Indonesia
Mengajar Bahasa Inggris di Indonesia cukup menantang karena eksposur/pajanan dalam
Bahasa Inggris terbatas. Meskipun demikian, banyak TK dan SD menawarkan Bahasa Inggris
sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan kepada siswanya. Sekolah menganggap bahwa
pembelajaran Bahasa Inggris untukanak akan berdampak pada tingkat pendidikan dan pekerjaan
di masa depan. Seperti kita ketahui, ada lebih dari satu miliar orang menggunakan bahasa Inggris
sebagai lingua franca/bahasa perantara, banyak negara mulai mengajarkan bahasa Inggris sejak
dini karena memanfaatkan "masa emas" atau "masa kritis" atau "periode sensitif" anak-anak,
(Zein et al., 2020; Scott dan Ytreberg, 1990; Read, 2003). Manfaat pembelajaran bahasa asing
sejak dini akan membuat siswa lebih terlatih dan pengalaman dalam menggunakan bahasa
Inggris. Lebih lanjut, semakin dini anak belajar bahasa Inggris, semakin alami dan natural
kemampuan pengucapan (pronunciation) nya, sehingga hasilnya akan lebih natural (Read, 2003).
Page 17
13
13
. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Cameron (2001) dalam hal cara anak-anak belajar
bahasa: Anak-anak adalah pembelajar dan pemikir yang aktif. Mereka belajar melalui tindakan
dan eksplorasi mereka sendiri. Anak-anak belajar melalui interaksi sosial. Anak-anak
membangun pengetahuan melalui orang lain dan orang dewasa. Peran orang dewasa sangat
penting dalam proses belajar anak. Seperti halnya Vygotsky, Bruner (dalam McCleod, 2019)
menjelaskan tentang pentingnya bahasa dalam perkembangan kognitif anak. Ia menunjukkan
bagaimana orang dewasa menggunakan "Scaffolding” (bantuan) untuk memfasilitasi
pembelajaran bahasa anak-anak melalui komunikasi yang bermakna. Mengajar anak memang
cukup menantang, dapat dilihat hasilnya secara langsung, namun terkadang banyak hal-hal yang
mengejutkan ternjadi karena anak cenderung memiliki energi fisik yang tidak terbatas, disiplin
yang belum terbentuk dengan kuat, kesadaran dan rentang perhatian yang singkat, serta
kemampuan anak untuk selalu meniru hal-hal di sekitarnya. Banyak guru merasa kelelahan
setelah pelajaran karena selain mengajar, guru juga dituntut dapat mengontrol perilaku siswa
pada saat yang sama (Schneiderová dalam Garton dan Coplan, 2019). Kesulitan dalam belajar
bahasa Inggris dapat dipicu oleh beberapa faktor. Guru dan siswa saling berperan penting dalam
proses pengajaran dan pembelajaran bahasa Inggris. Penggunaan pendekatan, metode, dan
strategi yang tepat merupakan faktor yang perlu diperhatikan (Zein et al., 2020; Cahyati,
Parmawati, Atmawidjaja, 2019, Nunan, 2015; Arikan, 2015).
2.4. Pembelajaran Daring Bahasa Inggris untuk Anak
Proses pembelajaran merupakan proses sosial dan individu yang memerlukan konteks
sosial dimana pembelajaran berlangsung dan berdampak pada pembelajaran setiap anak. Proses
belajar-mengajar daring harus membangun konteks sosial seperti di lingkungan kelas tradisional
Page 18
14
14
(Downing, 2007; Wiseman, 2020). Misalnya, guru masih bisa menggunakan rutinitas kelas,
seperti menyapa/menyanyikan lagu, menggunakan permainan sederhana untuk mereview
pelajaran sebelumnya, menjelaskan seolah-olah di depan kelas, memanfaatkan apa yang tersedia,
dll. Artinya, komunikasi dengan siswa sangat penting untuk mencapai tujuan pembelajaran. Guru
dan orang tua tidak pernah bisa tergantikan dengan teknologi canggih apapun. Guru perlu banyak
membaca, perlu mencatat segala sesuatu tentang siswanya, membangun hubungan yang kondusif
dan adil.
Pandemi Covid-19 berdampak pada kebijakan pembelajaran daring. Siswa yang belajar
daring membutuhkan dukungan orang tua agar tidak bosan atau stres selama belajar dari rumah.
Studi pendahuluan yang dilakukan Peneliti menunjukkan bahwa secara umum pembelajaran
daring masih dianggap hanya memberikan tugas melalui internet. Adalah bijaksana untuk
mempertimbangkan bahwa dalam pembelajaran daring, guru dan orang tua bertindak sebagai
pembimbing. Bukan dengan menjejali siswa dengan pengetahuan, tetapi memberi kesempatan
pada siswa untuk memilih pengetahuan itu sendiri. Siswa didorong untuk lebih mandiri. Dengan
kata lain, guru adalah sumber motivasi bagi siswa dan model yang ditiru oleh siswa. Guru perlu
dibekali dengan metode/teknik, pengetahuan psikologi anak, serta kemampuan mengelola proses
pembelajaran dengan baik. Hingga nantinya, guru akan menjadi lebih kompeten dan mampu
mengembangkan kemampuan siswa dalam berbahasa Inggris.
Bagi siswa di TK yang biasanya melakukan pembelajaran daring dengan pendamping
orang tua, kegiatannya harus menyenangkan, melibatkan anggota keluarga, menyesuaikan
kegiatan dengan minat anak, dan tidak monoton. Dalam hal kelancaran dan keakuratan dalam
pembelajaran bahasa, teori Krashen menyebutkan bahwa cara terbaik untuk membantu siswa
berkembang adalah dengan memberikan mereka sejumlah besar masukan yang dapat dipahami
Page 19
15
15
(comprehensible input) (Musthafa, 2010; Mubar, 2015). Selain itu, persyaratan untuk pengajaran
bahasa Inggris yang efektif pada anak adalah sebagai berikut: (1). Bahasa Inggris harus
digunakan sepanjang waktu untuk memastikan bahwa anak-anak memiliki keterpaparan yang
relatif banyak terhadap bahasa Inggris, (2). Lingkungan yang kaya akan nuansa bahasa Inggris
harus dibuat dan ada di sekitar kelas, (3) Guru harus menggunakan teknik pembelajaran berbasis
aktivitas seperti TPR, permainan, & proyek, (4) Guru harus menggunakan berbagai
teknik/aktifitas dalam pembelajaran untuk rentang waktu singkkaatagar dapat mempertahankan
minat siswadalam mengikuti pelajaran bahasa Inggris, (5) Guru harus fokus pada bahasa Inggris
fungsional untuk pengembangan kosa kata & kebutuhan komunikatif siswa, (6) Guru harus
sering mengulang untuk memastikan penguasaan kosa kata bahasa Inggris, (7) Guru harus
menggunakan rutinitas yang bermakna,melatih penguasaan bahasa, dan (8) Guru harus memiliki
kompetensi bahasa Inggris yang baik & mampu jadi contoh bagi siswanya.
Page 20
16
16
BAB 3
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
3.1.Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
a. menganalisis cara guru menjalin hubungan emosional dengan siswa saat pembelajaran
daring Bahasa Inggris di TK dan SD.
b. mengelaborasi tanggapan guru, siswa dan orangta siswa terhadap hubungan emosional
antara guru dan siswa
3.2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Di bidang keilmuan: untuk memperoleh pemahaman yang mendalam dan komprehensif
tentang proses pembelajaran bahasa Inggris untuk anak di TK dan SD di wilayah Cimahi
Jawa Barat.
b. Bagi institusi (IKIP Siliwangi) khususnya Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris;
memberi sumbangan data deskriptif profil pembelajaran bahasa Inggris di TK dan
SD di wilayah Cimahi
c. Bagi Pemerintah Kota Cimahi: menyajikan rekomendasi pemecahan beberapa
masalah/kendala pelaksanaan pembelajaran bahasa Inggris TK dan SD di
wilayah Cimahi.
Page 21
17
17
d. Bagi guru-guru bahasa Inggris di TK dan SD: menyajikan saran-saran perbaikan
dalam mengajar bahasa Inggris di TK dan SD.
e. Bagi para peneliti: memberikan saran-saran penelitian lanjutan dalam bidang kajian
belajar dan pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing untuk anak.
Page 22
BAB 4
METODE PENELITIAN
4. 1. Tahapan-Tahapan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam kurun waktu 4 bulan, yaitu bulan Juni – September
2020. Ada beberapa tahapan dalam penelitian ini. Diawali dengan penulisan proposal & studi
pustaka, lalu mengajukan Proposal, saat dinyatakan lolos dilanjutkan dengan perancangan
instrumen dan pengambilan data. Setelah data diperoleh maka dilakukan analisis data dan
penulisan laporan. Selanjutnya penulisan laporan akhir, lalu Diseminasi hasil penelitian dalam
konferensi internasional.
4.2. Lokasi dan Sampel penelitian
Lokasi penelitian ini adalah TK Asih Putra dan SD Kreatif Harapan Bangsa di wilayah
Cimahi. Kedua sekolah tersebut dipilih dengan teknik Purposive Sampling. Menurut Sugiyono
(2015:84) pengertian Purposive Sampling adalah sebagai berikut: “Teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu.” Alasan pemilihan sampel dengan menggunakan Teknik
Purposive Sampling adalah karena tidak semua sampel memiliki kriteria sesuai dengan yang
telah penulis tentukan, oleh karena itu penulis memilih Teknik Purposive Sampling dengan
menetapkan pertimbangan-pertimbangan atau kriteria-kriteria tertentu yang harus dipenuhi oleh
sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Ketiga sekolah tersebut dipilih karena aksesnya
lebih mudah, suasananya lebih kondusif, sehingga peneliti dapat memperoleh data yang lebih
komprehensif.
Page 23
Ada 6 responden yang dipilih dalam penelitian ini, yaitu: 1 guru TK, 1 guru kelas III,
1 siswa TK, 1 siswa kelas III SD, dan 2 orang tua siswa sebagai triangulasi. Mereka dipilih
karena dua kriteria utama: mereka mewakili setiap tingkat pendidikan (TK & SD) dan dipilih
secara sukarela (McMillan, 2005; Suen, Huang, & Lee, 2014) Untuk menjaga anonimitas
Responden. Mereka diberi kode T # 1 (guru di TK), T # 2 (guru SD), S # 1 (siswa TK), S # 2
(siswa klas III SD), P # 1 (orang tua siswa TK), P # 2 (orang tua siswa SD).
4.3. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain Studi Kasus (Cresswell dan Poth, 2018; Tight, 2017;
Baxter & Jack, 2010).dan pendekatan Deskriptif Kualitatif. Metode penelitian kualitatif
merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada kondisi obyek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana
peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara
purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan trianggulasi, analisis data bersifat
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi
(Sugiyono, 2017).
4. 4. Instrumen
Selama periode 4 bulan data empiris dikumpulkan dari observasi dan wawancara
semi-terstruktur. Peneliti melakukan observasi kelas sebanyak 12 kali dengan mengikuti
pembelajaran melalui Zoom meeting. Guru menggunakan Zoom dan WhatsApp sebagai
platform dalam pembelajaran daring Bahasa Inggris. Data observasi berisikan tentang
komponen-komponen yang dilakukan oleh guru saat pembelajaran seperti: bagaimana guru
membuka pelajaran, bagaimana guru memotivasi siswa untuk belajar; bagaimana guru
Page 24
melakukan proses pembelajaran (bagaimana guru memberikan pengalaman belajar kepada
siswa, metode pembelajaran yang digunakan, media pembelajaran yang digunakan); dan
bagaimana guru menutup pelajaran (bagaimana melakukan evaluasi pembelajaran dan tindak
lanjut apa yang diberikan kepada siswa).
Adapun interview dilakukan untuk memperjelas informasi yang diperoleh dari
kuesioner atau observasi. Tujuan dari wawancara adalah untuk mengetahui apa yang ada
dalam pikiran responden, apa pemikiran atau bagaimana perasaan mereka tentang hal terkait.
Informasi dan data yang mendalam dapat diperoleh peneliti dengan melakukan wawancara
(Alwasilah, 2011).
Data yang diperoleh dari observasi dan wawancara lalu ditranskripsikan dan dianalisis
secara induktif. Peneliti tidak merumuskan hipotesis dan mengumpulkan data untuk
membuktikan atau menyanggahnya. Sebaliknya, data dikumpulkan terlebih dahulu dan
kemudian disintesis secara induktif untuk menghasilkan generalisasi (McMillan, 2005;
Cresswell, 2012).
4.5. Proses Pengumpulan Data dan Analisis Informasi
Beberapa prosedur pengumpulan data dan analisis informasi dilakukan dalam
pelaksanaan penelitian ini. Pertama, peneliti menentukan latar belakang penelitian berdasarkan
penelitian awal di beberapa TK dan SD di Cimahi Jawa Barat. Dari sini lalu diidentifikasi latar
belakang, masalah, dan tujuan penelitian. Kemudian kajian literatur/referensi terkait, yang
mendasari topik yang sedang dibahas, diidentifikasi lebih lanjut.
Pengumpulan data dilakukan melalui dua tahap: yaitu kajian pustaka serta analisa. Data yang
diperoleh lalu dituangkan di dalam tabulasi data. Adapun data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung dari responden
Page 25
dengan menggunakan observasi dan interview. Sedangkan data sekunder diambil dari berbagai
referensi dan hasil penelitian terkait. Berikutnya data disusun dan ditabulasi, kemudian dianalisa
fenomena yang terjadi, untuk selanjutnya ditarik kesimpulan penelitian.
Adapun jadwal penelitian tampak dalam Tabel berikut ini:
Tabel 1.
JADWAL PENELITIAN
NAMA KEGIATAN BULAN KE-1 BULAN KE-2 BULAN KE-3 BULAN KE-4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pembuatan Proposal
Finalisasi Proposal dan Upload
ke Web
Observasi
Wawancara
Finalisasi Laporan Akhir
Penelitian
Diseminasi Hasil Penelitian
Page 26
BAB 5
HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI
5.1. Hasil Penelitian
Berdasarkan data yang diperoleh dari observasi dan wawancara yang merupakan instrumen
dalam penelitian, hasil penelitian tampak dalam uraian berikut ini.
5.1.1. Hubungan Emosional antara Guru dengan Siswa/Orangtua.
Guru memainkan peran yang sangat penting karena siswa pada tingkat ini memiliki
sedikit atau tidak memiliki pengetahuan bahasa Inggris sebelumnya dan keberhasilan belajar
mereka mungkin, sampai batas tertentu, bergantung pada kreativitas guru. Mengajar anak-anak
bahasa asing berhasil membutuhkan keterampilan khusus yang berbeda dengan mengajar orang
dewasa. Berdasarkan observasi, guru menggunakan metode Grammar Translation dalam
pembelajaran. Mereka menerjemahkan kalimat demi kalimat, terutama dalam membaca atau
mendengarkan lirik lagu untuk membantu siswa mereka memahami isinya. Para guru juga
menggunakan pertanyaan referensial, waktu tunggu yang diperpanjang, serangkaian interaksi
yang diprakarsai oleh guru dan pertukaran yang diprakarsai siswa selama proses belajar-
mengajar.
Terkait dengan bahasa yang digunakan dalam interaksi antara guru dan siswa, observasi
kelas menunjukkan bahwa guru menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia secara
bergantian. Terungkap bahwa selama proses belajar-mengajar, interaksi yang paling sering
digunakan guru adalah membimbing, mengajar, dan mengontrol. Contoh: Interaksi dimulai
dengan Pembukaan kelas dengan menyapa siswa dan menanyakan kondisi siswa, kemudian di
Page 27
Conditioning guru mempersiapkan siswa dengan materi yang akan dipelajari. Selama mengajar,
guru menyampaikan pelajaran dengan mereview pelajaran sebelumnya kemudian menjelaskan
materi dan mengecek pemahaman siswa. Terakhir, dalam mengontrol, guru meringkas pelajaran
hari itu, dan terakhir menutup pelajaran.
Wawancara dengan guru mengungkapkan bahwa semua interaksi selama proses belajar-
mengajar menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia secara bergantian untuk
memastikan bahwa siswa paham. Data dari observasi juga menggambarkan bahwa kedua guru
selalu memotivasi siswa untuk fokus pada pelajaran (Lihat Lampiran). Terkait dengan hal ini,
Gower et al. (dalam Garton dan Coplan, 2019) menyatakan bahwa guru Bahasa Inggris untuk
anak harus memenuhi karakteristik berikut: tepat waktu, mempersiapkan keperluan pembelajaran
dengan baik, konsisten dalam perilaku dan sikap, memperlakukan siswa dengan adil, berusaha
untuk tidak membiarkan perasaan pribadi tentang siswa secara individu memengaruhi
profesionalisme mereka, tidak mengabaikan masalah siswa, dan penuh kesabaran.
Selain itu, observasi juga mengamati teknik mengajar yang dipraktikkan oleh para guru.
T # 1 memanfaatkan berbagai eksposur dan teknik dalam menjelaskan beberapa topik dengan
lebih baik daripada T # 2. T # 1 memanfaatkan berbagai kegiatan dan media yang bervariasi saat
mengajar. Menyanyikan beberapa lagu bahasa Inggris, memerankannya, dan menggunakan
Flashcard, mindmap, lirik lagu sebagai media pengajaran. Teknik pembelajaran di TK lebih
bervariasi, siswa belajar dengan melakukan berbagai kegiatan, seperti mewarnai. Mereka
mengembangkan kosakata mereka melalui Respon Fisik Total (TPR) Siswa belajar
memperkenalkan diri melalui Role Playing. Guru membimbing siswa dalam menyapa, kemudian
bertanya dan menjawab pertanyaan tentang nama dan alamat. Para siswa sangat antusias dan
teknik ini kemungkinan besar berhasil karena mereka dapat mendorong penguasaan bahasa.
Page 28
Sedangkan T # 2 fokus menjawab soal latihan yang diambil dari buku. T # 2 hanya
menggunakan buku wajib Bahasa Inggris sebagai media saat mengajar, dan lebih menekankan
pada pemberian tugas/latihan selama proses belajar-mengajar secara daring. Namun demikian,
kedua guru tersebut telah memberikan kegiatan dan pengalaman belajar yang menantang dan
bervariasi untuk memotivasi siswa agar berprestasi. Mereka memahami karakteristik pelajar
muda, yang belajar dengan sangat cepat, tetapi juga kehilangan minat belajar dengan sangat
cepat. Berbagai teknik menjadi penting karena penguasaan bahasa yang masih terbatas. Guru
perlu memperhatikan bahwa siswa di TK berada pada tahap Pra Operasi dan siswa di SD dalam
tahap Operasi Kongkrit akan lebih memahami penjelasan jika guru menggunakan media dalam
pembelajaran (Brown, 2011). Oleh karena itu, sebaiknya guru memanfaatkan media dalam
menjelaskan konsep abstrak siswanya. Menghadapi kesulitan siswa dalam belajar, guru dapat
memberikan exposure (pajanan) yang lebih banyak dan membuat kegiatan yang lebih bervariasi,
misalnya menggunakan permainan sesuai tujuan pembelajaran bahasa dan memfasilitasi siswa
agar tetap terlibat aktif dalam pembelajaran daring.
Sejalan dengan karakteristik anak dan perkembangan kognitif anak, anak TK dan SD
umumnya belajar melalui aktivitas fisik atau learning by doing (Scott dalam Jazuly dan
Indrayani, 2018; Musthafa, 2010). Ini berarti mereka belajar melalui pengalaman langsung dan
memanfaatkan lingkungan belajar. Pemahaman anak tidak berasal dari penjelasan, tetapi dari apa
yang mereka lihat dan dengar, dan yang terpenting, memiliki kesempatan untuk berinteraksi
secara langsung (Harmer, 2007). Oleh karena itu, seorang guru Bahasa Inggris untuk anak harus
memperhatikan untuk menghindari penjelasan tata bahasa (Grammar) dan aturan (Strucutre)
yang dinyatakan dalam istilah abstrak; dan guru harus lebih sering mengulangi konsep dan pola
yang dirasa sulit oleh anak. Selain itu, materi pelajaran juga harus disesuaikan dengan konteks.
Page 29
Materi pelajaran/ungkapan yang abstrak, terisolasi, tidak berhubungan dengan dunia anak akan
jauh lebih sulit dipahami oleh pikiran anak (Brown, 2011). Karakteristik lainnya adalah bahwa
anak-anak perlu dirangsang kelima inderanya. Kegiatan perlu difasilitasi agar tidak hanya
berdasarkan mode visual dan pendengaran saja, namun guru harus mampu memfasilitasi
kegiatan langsung untuk membantu anak-anak menginternalisasi bahasa.
Hasil observasi kelas juga menemukan bahwa di setiap kelas selalu ada siswa yang
memiliki “perilaku mencari perhatian” dengan melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan
topik pelajaran, membuat wajah konyol, mengubah posisi laptop/handphone, dll. Dalam hal ini
Schneiderova (dalam Garton dan Coplan, 2019) menyarankan bahwa hal itu dapat ditangani
dengan: melakukan kontak mata dan tersenyum kepada mereka, memeriksa kemajuan mereka,
memberikan pujian atas sikap/pekerjaan mereka, meminta mereka untuk mengumpulkan tugas
mereka. Tetapi jika mengganggu kegiatan pembelajaran, maka guru perlu menerapkan strategi
pencegahan seperti mengajukan pertanyaan untuk menarik perhatian mereka, memperingatkan
mereka, atau mengatur pertemuan dengan orang tua mereka. Dalam penelitian ini, kedua guru
hanya tersenyum, memanggil nama, dan meminta untuk fokus pada pelajaran.
5.1.2. Persepsi terhadap Hubungan Emosional Guru dan Murid
Data dari hasil wawancara menunjukkan bahwa kedua guru menyatakan bahwa pengajaran
daring itu menantang, mereka harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan sesempurna
mungkin. Mereka menyatakan masih kesulitan dalam melakukan interaksi yang intens dengan
siswa. Meski demikian, mereka berusaha melakukan yang terbaik. Mereka selalu menyemangati
siswa karena mereka mudah kehilangan konsentrasi saat belajar. Guru menggunakan Bahasa
Inggris dan Bahasa Indonesia secara bergantian dalam interaksi dengan siswa agar siswa lebih
Page 30
mudah memahami. Mereka menyadari bahwa siswa ingin nyaman saat pembelajaran dan siswa
juga ingin segera merasakan hasil belajarnya. Semua ini tidak terlepas dari apa yang mereka
dengar dari orang tua dan siswa lainnya. S # 1 dan S # 2 berharap dapat berbicara bahasa Inggris
setelah pelajaran sehingga dapat dipamerkan pada orang tua dan teman-temannya. Data dari
observasi mengungkap eksposur/pajanan bahasa Inggris yang digunakan oleh T # 1 dan T # 2
relatif masih sedikit. Sebenarnya pembelajaran bahasa asing membutuhkan eksposur langsung
dari guru, bahasa target sebaiknya dijadikan sebagai bahasa dalam interaksi guru dan siswa di
kelas agar siswa terbiasa dan menirunya sebagai role model. Namun hasil wawancara dengan S #
1, S # 2, P # 1, dan P # 2 menyatakan bahwa tidak ada siswa/orang tua yang mengeluhkan
penggunaan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia selama proses belajar-mengajar. Banyak ahli
yang menyatakan bahwa praktik penggunaan bahasa Inggris dalam interaksi di kelas sangat
efektif untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris siswa. Penggunaan bahasa Inggris antara
guru-siswa memainkan peran kunci dalam mendorong keterampilan bahasa siswa, terlebih lagi
untuk anak (Diem, 2011; Pinter, 2017; Garton dan Coplan, 2019; Huitt & Hummel, 2003).
Lebih lanjut, data dari wawancara mengungkap bahwa S # 1 dan S # 2 menyatakan
pembelajaran daring membuat mereka agak kecewa karena harus mengikuti proses pembelajaran
tanpa bertemu langsung dengan guru. Mereka mengeluh terkadang mengalami masalah koneksi
internet maupun penjelasan dari guru yang kurang jelas. Sementara itu, P # 1 dan P # 2
mengemukakan kurangnya interaksi guru dengan orangtua siswa. T # 2 cenderung selalu
memberikan latihan kepada siswa, tetapi kurang berinteraksi dengan orang tua. Perlu
diperhatikan bahwa kurangnya interaksi emosional dapat membatasi perkembangan kognitif,
kreativitas, dan motivasi anak (Pianta dan Stuhlman, 2004; Burchinal, Peisner-Feinberg, Pianta
& Howes, 2002). Sedangkan T # 1 tidak pernah memberikan tugas di luar jam belajar karena
Page 31
siswa melakukannya saat proses belajar-mengajar, dan interaksi dengan orang tua juga terjalin
dengan lancar. Dalam hal ini siswa dan orang tua berpendapat bahwa poin penting dalam
pembelajaran daring adalah menanamkan perasaan pada siswa bahwa ada kehadiran guru dan
guru memperhatikan, serta memotivasi mereka. Hal ini sangat penting, oleh karena itu
pengelolaan kelas daring harus mampu membangun suasana yang nyaman, perhatian, disiplin,
namun tetap menyenangkan.
5.2. Luaran yang Dicapai
Penelitian ini telah dipresentasikan oleh Peneliti dalam 2 konferensi internasional, yaitu
Language Teacher Traning & Education International Conference (LTTE) 2020 yang
diselenggarakan oleh Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta pada tanggal 22-25 September
2020 dengan judul “The Magic of Classroom Language in Daring TEYL”. Berikutnya, dalam
International Conference on Language Teaching, Technology and Culture (ICOLTEC) yang
diselenggarakan oleh FKIP PBI Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta tanggal 11-12
November 2020 dengan judul “Lit the Emotional Teacher-Students Relationship in Daring
TEYL”. Adapun Book Chapter of ICOLTEC sedang dalam proses Review.
Page 32
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dari observasi dan wawancara, hasilnya menunjukkan bahwa:
a. Guru menggunakan metode Grammar Translation untuk berinteraksi dengan siswa,
mereka menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia secara bergantian dalam
interaksi kelas dan menjelaskan pelajaran. Para guru juga menggunakan pertanyaan
referensial, waktu tunggu yang diperpanjang, serangkaian pertukaran yang
diprakarsai oleh guru dan pertukaran yang diprakarsai oleh siswa selama proses
belajar-mengajar untuk mendorong hubungan emosional dengan siswa.
Sedangkan teknik yang dilakukan guru menunjukkan bahwa guru di TK
menggunakan beberapa kegiatan dan media yang bervariasi saat mengajar, antara
lain: menyanyikan beberapa lagu bahasa Inggris, memerankannya, dan menggunakan
mainan, serta flalshcard dalam mengajar. Sedangkan guru di SD hanya menggunakan
buku wajib bahasa Inggris sebagai media saat mengajar dan lebih menekankan pada
pemberian tugas/latihan selama proses belajar mengajar secara daring.
b. Terkait dengan pendapat tentang hubungan emosianal guru dan siswa dalam
pembelajaran daring Bahasa Inggris, kedua guru menyatakan bahwa pengajaran
daring itu menantang, mereka harus mempersiapkan diri untuk mengajar lebih baik
daripada mengajar secara tatap muka. Namun, mereka menyatakan masih kesulitan
dalam melakukan interaksi yang intens dengan siswa. Meskipun demikian, mereka
Page 33
berusaha melakukan yang terbaik, dengan memberikan semangat kepada siswa
karena mereka mudah kehilangan fokus saat belajar.
Sedangkan siswa dan orang tua siswa mengeluhkan kurangnya interaksi emosional
antara guru dan siswa. Di sisi lain, siswa mengeluh bahwa pembelajaran daring
terkadang membuat frustasi karena harus mengikuti pelajaran tanpa bertemu langsung
dengan guru, terkadang ada masalah dengan koneksi internet, dan penjelasan dari
guru yang tidak jelas. Sementara itu, para orang tua mengaku masih kurangnya
interaksi guru antara guru dengan siswa/orang tua.
6.2. Saran
Semakin banyaknya TK dan SD yang mengajarkan Bahasa Inggris kepada siswa, maka semakin
perlu adanya beberapa pertimbangan dalam implementasinya. Untuk mendapatkan tingkat
kemahiran berbahasa Inggris tertinggi pada siswa bukan hanya terletak pada motivasi siswa
tetapi juga bergantung pada kondisi pembelajarannya. Oleh karena itu, peneliti
merekomendasiikan beberapa hal berikut ini:
a. Terkait dengan guru di SD yang hanya menggunakan Buku Pelajaran Bahasa Inggris
sebagai media pembelajaran, sebaiknya guru menyadari bahwa anak-anak pada tingkat
awal belum memiliki pengetahuan bahasa Inggris sebelumnya, dan keberhasilan belajar
mereka sebagian besar bergantung pada kreativitas guru. Untuk merangsang
perkembangan kognitif, kreativitas, dan motivasi anak, maka guru perlu memberikan
aktivitas dan pengalaman belajar yang menantang dan bervariasi. Guru sebaiknya
memanfaatkan media dalam menjelaskan konsep abstrak pada siswanya. Mengenai
kejenuhan siswa saat mengikuti kelas daring, sebaiknya guru mempertimbangkan
Page 34
karakteristik siswa, yaitu rentang perhatian yang pendek. Oleh karena itu, dianjurkan
untuk memfasilitasi berbagai kegiatan selama proses belajar mengajar dan menggunakan
berbagai media yang sesuai dengan topik pelajaran.
b. Kurangnya interaksi emosional dapat membatasi perkembangan kognitif, kreativitas, dan
motivasi anak. Implikasi dari penelitian ini, khususnya untuk pengajaran Bahasa Inggris
untuk anak karena proses belajar-mengajar merupakan proses sosial dan individual, maka
diperlukan suatu konteks sosial. Pada akhirnya, karena siswa tidak dapat bertemu dengan
guru secara fisik dalam pembelajaran daring, maka guru perlu menjalin hubungan
emosional yang lebih erat antara guru dan siswa/orang tua. Dengan ini, guru dapat
menciptakan lingkungan yang positif untuk pengajaran bahasa Inggris, dapat memberikan
pengalaman belajar yang berkualitas, bermakna dan efektif bagi anak-anak. Dengan
demikian, kemampuan verbal dan kognitif anak dapat berkembang dengan baik.
c. Adapun kurangnya eksposur/pajanan penggunaan bahasa Inggris oleh guru dalam
interaksi di kelas yang tidak dianggap masalah oleh siswa/orangtua siswa perlu disikapi
dengan bijak. Pembelajaran bahasa asing yang efektif sangat memerlukan penggunaan
bahasa target/bahasa Inggris dalam setiap interaksi guru dan siswa di kelas. Guru dan
orangtua siswa dalam penelitian ini tidak menyadari bahwa belajar bahasa asing
membutuhkan eksposur langsung dari guru, bahasa target perlu dijadikan sebagai bahasa
kelas agar anak terbiasa dan menirunya sebagai role model.
Page 36
DAFTAR PUSTAKA
Akhtar, Shamim et al. (2019) The Impact of Teacher-Student Interaction on Student Motivation
and Achievement. European Academic Research Vol. VII Issue 2/May 2019.
Arikan, Arda. (2015). An Autoethnography of Teaching English to Young Learners: From
Theory to Practice. Anthropologist, 20(1,2): 77-85 (2015)
Bao, Rui (2020) Collaborative dialogue between complete beginners of Chinese as a foreign
language: Implications it has for Chinese language teaching and learnin., The Language
Learning Journal, 48:4, 414-426, DOI: 10.1080/09571736.2017.1422136
Baxter, Pamela E. & Jack, Susan M. (2010) Qualitative Case Study Methodology: Study Design
and Implementation for Novice Researchers. The Qualitative Report Volume 13 Number
4 December 2008 544-559 http://www.nova.edu/ssss/QR/QR13-4/baxter.pdf
Brown, H. Douglas. (2011). Teaching by Principles: An Interactive Approach to Language
Pedagogy. New Jersey: Prentice Hall Regents
Burchinal, M. R., Peisner-Feinberg, E., Pianta, R., & Howes, C. (2002). Development of
academic skills from preschool through second grade: Family and classroom predictors
of developmental trajectories. Journal of School Psychology, 40(5), 415–436.
https://doi.org/10.1016/S0022-4405(02)00107-3
Cadima, Joana et al. (2015) Child engagement in the transition to school: Contributions of self-
regulation, teacher–child relationships and classroom climate. Early Childhood Research
Quarterly Volume 32, 3rd Quarter 2015, Pages 1-12
https://doi.org/10.1016/j.ecresq.2015.01.008
Cahyati, Sri S.; Parmawati, Aseptiana; Atmawidjaja, Nai, S. (2019). Optimizing English
Teaching and Learning Process to Young Learners (A Case Study in Cimahi). Journal of
Educational Experts Kopertis Wilayah IV. Vol. 2 no 2 Juli 2019 pp. 107-114. ISSN:
2614-3518. url: http:// http://journal.kopertis-4.org/index.php/jee/article/view/57
Christenson, S. L., Reschly, A. L., & Wylie, C. (Eds.). (2012). Handbook of research on student
engagement. (p. 365–386). Springer Science + Business Media.
https://doi.org/10.1007/978-1-4614-2018-7
Page 37
Claessens, Luce C.A., Tartwijk, Jan Van, Pennings, Helena J.M. 2016. Positive teacher–student
relationships go beyond the classroom, problematic ones stay inside. October 2016 The
Journal of Educational Research 110(5):1-16 DOI: 10.1080/00220671.2015.1129595
Copland, F. & Yonetsugi, E., 2016. Teaching English to Young Learners: Supporting the Case
for the Bilingual Native English Speaker Teacher. Classroom Discourse, 7(3), pp.221-
238.
Creswell, J. W. (2012). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods
approaches (4th ed.). California: SAGE publication.
Cresswell, John W. & Poth, Cheryl N. (2018) Qualitative Inquiry & Research Design: Choosing
among Five Approaches (4th edition). California: Sage Publication Inc.
Diem, 2011. 3-Ls: A Model for Teaching Young Learners1. TEFLIN Journal, Volume 22,
Number 2, July 2011 p 125-149.
http://journal.teflin.org/index.php/journal/article/viewFile/24/26
Downing, Kevin J. et al. (2007). Creating interaction in daring learning: a case study ALT-J,
Research in Learning Technology Vol. 15, No. 3, September 2007, pp. 201–215 DOI:
10.1080/09687760701673592 https://doi.org/10.1080/09687760701673592
Evans, D., Butterworth, R., Law, G.U. (2019). Understanding associations between perceptions
of student behaviour, conflict representations in the teacher-student relationship and
teachers’ emotional experiences. https://doi.org/10.1016/j.tate.2019.03.008
Garton, Sue and Coplan, Fiona (ed.). (2019). The Routledge Handbook of Teaching English to
Young Learners. New York: Routledge.
Goetz, Thomas et al (2020). Getting along and feeling good: Reciprocal associations between
student-teacher relationship quality and students’ emotions. Learning and Instruction.
Volume 71, February 2021, 101349 https://doi.org/10.1016/j.learninstruc.2020.101349
Hoque, M. E. (2016). The effect of the teacher-students interaction: An evaluation of an EFL
classroom. The Journal of EFL Education and Research, 1(1), 23-27.
Horn et al. (2020). Trajectories of teacher–child relationships across kindergarten and first grade:
The influence of gender and disruptive behavior. Early Childhood Research Quarterly
Volume 55, 2nd Quarter 2021, Pages 107-118
https://doi.org/10.1016/j.ecresq.2020.10.003
Page 38
Huitt, W. & Hummel, J. (2003) Piaget’s Theory of Cognitive Development. Educational
Psychology Interactive. Valdosta, GA: Valdosta State University.
http://www.edpsycinteractive.org/topics/cognition/piaget.html
Jazuly, Ahmad and Indrayani, Ninuk. (2018). Guidance of Teaching English to Young Learners
(TEYL) for Early Childhood Education Teachers at Ad Dhuha Kindergarten of Jember.
Linguistics, English Education and Art (LEEA) Journal Volume 1 No 2, June 2018 e-
ISSN :2597-3819 p-ISSN:2597-9248 DOI: https://doi.org/10.31539/leea.v1i2.175
Jerome, Elisabet M., Hamre, Bridget K., Pianta, Robert C. 2009. Teacher–Child Relationships
from Kindergarten to Sixth Grade: Early Childhood Predictors of Teacher-perceived
Conflict and Closeness. Social Development. Volume 18 Issue 4 November 2009 pp.
915-945 doi: 10.1111/j.1467-9507.2008.00508.x
Koca, Fatih. (2016) Motivation to Learn and Teacher–Student Relationship. Journal of
International Education and Leadership Volume 6 Issue 2 Summer 2016
http://www.jielusa.org/ ISSN: 2161-7252
Kumpulainen, K., & Wray, D. (2002). Classroom interaction and social learning: From theory
to practice. London: Routledge Falmer.
Maldonado-Carreño, Carolina and Votruba-Drzal, Elizabeth (2011). Teacher-Child Relationships
and the Development of Academic and Behavioral Skills During Elementary School: A
Within- and Between-Child Analysis. Child Development journal Vol. 82, No. 2
(March/April 2011), pp. 601-616 (16 pages) Published By: Wiley
https://www.jstor.org/stable/29782854
McCleod, Saul. (2019). Bruner Learning Theory in Education.
https://www.simplypsychology.org/bruner.html
McMillan, James & Schumacher, Sally (2014) Research in Education: Evidence-Based Inquiry
(7th edition). London: Pearson Education Ltd.
McPherson, Maggie and Nunes, Miguel B. (2004). Developing Innovation in Daring Learning:
An Action Research Framework (1st ed.) London: Routledge. DOI
https://doi.org/10.4324/9780203426715
Mubar, M. K. N. A. (2015). Developing English Learning Materials For Young
Learners Based on Needs Analysis At MTsN Model Makassar. ETERNAL (English,
Teaching, Learning, and Research Journal), 1(2), 313-330.
Page 39
Musthafa, Bachrudin. (2010). Teaching English to Young Learners: In Indonesia Context.
Jurnal Educationist Vol.IV No.2 Juli 2010.
http://file.upi.edu/Direktori/JURNAL/EDUCATIONIST/Vol._IV_No._2-
Juli_2010/07_Bachrudin_Musthafa.pdf
Meisani, Diah Royani et al. (2020). Factors Affecting Indonesian Young Learners’ English
Proficiency Level. TEFLIN Journal, [S.l.], v. 31, n. 2, p. 204-229, sep. 2020. ISSN 2356-
2641. Available at: <https://journal.teflin.org/index.php/journal/article/view/1028/332>.
Mercer, Sarah & Dörnyey, Zoltān. (2020). Engaging Language Learners in Contenporary
Classroom. Cambridge: Cambridge University Press.
McPherson, Maggie and Nunes, Miguel Baptista. (2004). The role of tutor as an integral part of
daring learning support. European Journal of open distance and e-learning Vol 1 Year
2004
Nugent, T. T. (2009). The impact of teacher-student interaction on student motivation and
achievement. Florida: University of Central Florida.
Nunan, D. (2015). Teaching English to speakers of other languages: An introduction. New York:
Routledge.
Petek, Elçin. (2013). Teachers beliefs about classroom interaction and their actual practices: A
qualitative case study of a native and a non-native English teacher in class application.
Procedia-Social and Behavioral Sciences, 70(1), 1195-1199. DOI:
10.1016/j.sbspro.2013.01.176
Piaget, J. (1964). Cognitive development in children. Journal of Research in Science Teaching,
2(2), 176–186.
Pianta, R. C. (1999). Enhancing relationships between children and teachers. Washington DC:
American Psychological Association. https://doi.org/10.1037/10314-000
Pianta R.C., Hamre B.K., Allen J.P. (2012) Teacher-Student Relationships and Engagement:
Conceptualizing, Measuring, and Improving the Capacity of Classroom Interactions. In:
Christenson S., Reschly A., Wylie C. (eds) Handbook of Research on Student
Engagement. Springer, Boston, MA. https://doi.org/10.1007/978-1-4614-2018-7_17
Page 40
Pinter, Annamaria. (2017). Teaching Young Language Learners (Second ed.). Oxford: Oxford
University Press
Pianta, Robert C. et al. 2002. The relation of kindergarten classroom environment to teacher,
family, and school characteristics and child outcomes. Elementary School Journal
Volume 102, Issue 3, January 2002, Pages 225-238. DOI: 10.1086/499701
Pianta, Robert C. & Stuhlman, Megan W. (2004) Teacher-Child Relationships and Children's
Success in the First Years of School. School Psychology Review, 33:3, 444-458, DOI:
10.1080/02796015.2004.12086261
Read, C. (2003). Is Younger Better? English Teaching Professional, 28(5-7).
http://www.carolread.com/articles/ETp28_Carol_Read.pdf
Scott, W. and Ytreberg, L. H.. (1990) Teaching English to children. London: Longman.
Sink, C.A., Edwards, C.N. & Weir, S.J. (2007). Helping Children Transition from Kindergarten
to First Grade. https://doi.org/10.1177/2156759X0701000303
Slattery, Mary & Willis, Jane. (2005). English for Primary Teachers: A Handbook of Activities
and Classroom Language. Oxford: Oxford University Press.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: CV Alfabeta.
Tight, Malcolm. (2017) Understanding Case Study Research: Small-scale Research with
Meaning. London: SAGE Publishing Ltd. DOI:
https://dx.doi.org/10.4135/9781473920118
Tsigilis, Nikolaos and Gregoriadis, Athanasios (2008) Measuring Teacher-Child Relationships in
the Greek Kindergarten Setting: A Validity Study of the Student-Teacher Relationship
Scale-Short Form. Early Education & Development, 19:5,816 — 835 DOI:
10.1080/10409280801975826 URL: http://dx.doi.org/10.1080/10409280801975826
UNESCO (2020). Distance Learning Solutions.
https://en.unesco.org/covid19/educationresponse/solutions
Wiseman, Joanna (2020). Four Ways to Keep Young Learners Engaged in Your Online Classes.
Pearson English, March 2020. https://www.english.com/blog/four-ways-to-keep-young-
learners-engaged-in-your-daring-classes/
Zein, S., et al. (2020). English Language Education in Indonesia: A Review of Research (2011–
2019). Language Teaching, 1, 33. doi:10.1017/S0261444820000208
.
Page 41
Lampiran 1: Surat Pernyataan
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Sri Supiah Cahyati, M.Pd
NIDN : 0428076702
Pangkat / Golongan : Penata Muda Tk. 1/ IIIC Jabatan Fungsional : Lektor
Dengan ini menyatakan bahwa Penelitian saya dengan judul:
“Optimalisasi Hubungan Emosional Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Daring Bahasa
Inggris untuk Anak”, yang diusulkan dalam pengadian kompetitif IKIP Siliwangi untuk tahun
anggaran 2020 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga/sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh
biaya penugasan yang sudah diterima ke IKIP Siliwangi.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.
Cimahi, 2 Juni 2020.
Mengetahui,
Kepala LPPM,
Dinno Mulyono, M.Pd.MM
NIDN: 0406128401
Yang menyatakan,
Sri Supiah Cahyati, M.Pd
NIDN: 0428076702
Page 42
Lampiran 2: Instrumen
PANDUAN WAWANCARA UNTUK GURU
Perkenalkan, saya Sri Supiah Cahyati, dosen Pendidikan Bahasa Inggris IKIP Siliwangi
Bandung. Saya sedang melaksanakan penelitian tentang ‘Optimalisasi Hubungan Emosional
Guru dan Siswa dalam Pembelajaran daring Bahasa Inggris untuk Anak. Oleh karena itu, saya
memerlukan informasi dari Bapak/Ibu guru terhadap kegiatan pembelajaran Bahasa Inggris yang
Bapak/Ibu lakukan secara virtual selama pandemi Covid-19 saat ini. Respon refleksi Bapak/Ibu
beserta identitas Bapak/Ibu akan bersifat rahasia dan hanya untuk tujuan penelitian saja.
Terimakasih kami sampaikan atas partisipasi Bapak/Ibu.
Hormat saya,
Sri Supiah Cahyati, M.Pd. (085600067554).
PROFIL PARTISIPAN:
- Nama lengkap (beserta gelar) (contoh: Sri Supiah Cahyati, M.Pd.)
- Jenis kelamin:
- Usia (dalam tahun)
- Alamat email
- Nama sekolah tempat mengajar
- Alamat sekolah tempat mengajar (kota & provinsi saja)
- Mengajar kelas:
- Pengalaman mengajar Bhs Inggris:
o Kurang dari 1 tahun
o 1-5 tahun
o 6-10 tahun
o 11-15 tahun
o 16-20 tahun
o 21 tahun lebih
Page 43
PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SECARA DARING:
1. Aplikasi apa yang Bapak/Ibu gunaan dala pembelajaran daring Bhs Inggris? (Jawaban dapat
lebih dari 1):
- Whatsapp
- Google classroom
- Google meet
- Youtube
- Zoom
- Email
- Line-Chat room
- Lainnya: sebutkan
2. Apakah metode dan teknik yang digunakan Bapak/Ibu dalam pembelajaran daring Bahasa
Inggris?
3. Kalimat/ungkapan yang Bapak/Ibu gunakan pada saat membuka pembelajaran
4. Kalimat/ungkapan yang Bapak/Ibu gunakan pada saat mempersiapkan siswa
5. Kalimat/ungkapan yang Bapak/Ibu gunakan pada saat menyampaikan materi
6. Kalimat/ungkapan yang Bapak/Ibu gunakan pada saat menanyakan pemahaman siswa
(evaluasi)
7. Kalimat/ungkapan yang Bapak/Ibu gunakan pada saat menanyakan menyimpulkan
pembelajaran
8. Kalimat/ungkapan yang Bapak/Ibu gunakan pada saat menutup pembelajaran
9. Apa yang Bapak/Ibu lakukan sebelum mengajar?
10. Apa yang Bapak/Ibu lakukan setelah mengajar?
11. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu terhadap penggunaan bahasa Inggris dalam interaksi guru
dan siswa sewaktu pembelajaran Bahasa Inggris?
***Terima kasih***
Page 44
PANDUAN WAWANCARA UNTUK SISWA/ORANGTUA SISWA
Perkenalkan, saya Sri Supiah Cahyati, dosen Pendidikan Bahasa Inggris IKIP Siliwangi
Bandung. Saya sedang melaksanakan penelitian tentang ‘Optimalisasi Hubungan Emosional
Guru dan Siswa dalam Pembelajaran daring Bahasa Inggris untuk Anak’. Oleh karena itu, saya
memerlukan informasi dari siswa/orangtua siswa terhadap kegiatan pembelajaran Bahasa Inggris
yang Bapak/Ibu lakukan secara virtual selama pandemi Covid-19 saat ini. Informasi beserta
identitas siswa/orangtua siswa akan bersifat rahasia dan hanya untuk tujuan penelitian saja.
Terimakasih kami sampaikan atas partisipasinya.
Hormat saya,
Sri Supiah Cahyati, M.Pd. (085600067554).
PROFIL PARTISIPAN:
- Nama lengkap
- Jenis kelamin:
- Usia (dalam tahun)
- Posisi: siswa/orangtua siswa
- Nama sekolah :
- Kelas:
PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SECARA DARING:
1. Aplikasi apa yang digunakan Guru dalam pembelajaran daring Bhs Inggris? (Jawaban dapat
lebih dari 1):
- Whatsapp
- Google classroom
- Google meet
- Youtube
- Zoom
- Email
- Line-Chat room
- Lainnya: sebutkan
Page 45
2. Kalimat/ungkapan yang digunakan Guru pada saat membuka pembelajaran
3. Kalimat/ungkapan yang digunakan Guru pada saat mempersiapkan siswa
4. Kalimat/ungkapan yang digunakan Guru pada saat menyampaikan materi
5. Kalimat/ungkapan yang digunakan Guru pada saat menanyakan pemahaman siswa
(evaluasi)
6. Kalimat/ungkapan yang digunakan Guru pada saat menanyakan menyimpulkan
pembelajaran
7. Kalimat/ungkapan yang digunakan Guru pada saat menutup pembelajaran
8. Apa yang dilakukan Guru sebelum mengajar?
9. Apa yang dilakukan Guru setelah mengajar?
10. Bagaimana pendapat siswa/orangtua siswa terhadap penggunaan bahasa Inggris dalam
interaksi guru dan siswa sewaktu pembelajaran Bahasa Inggris?
***Terima kasih***
Page 46
TABEL 1
Hasil Observasi: Ungkapan yang Paling Sering Digunakan Guru dalam Pembelajaran Daring
Bahasa Inggris untuk Anak
Opening Conditioning Delivering the lesson
Checking students’ understanding
Concluding Closing
Assalamu’alaikum, how are you doing?
Are you ready?, Hari ini kita review yang kemarin dulu terus kita lanjut Materi yang baru (Today we review the previous one, then we continue with the new material)
Nah itu tadi materi kita hari ini, ada yang sulit atau belum faham? (So, that was our material today, is there something difficult or don't understand?)
Oke.. Jadi hari ini (nama siswa) sudah belajar apa saja ya ....? (lalu menanyakan beberapa pertanyaan sederhana tentang materi yang dipelajari ) (Okay ... So today (name of student) what have you studied? (then ask some simple questions about the material being studied)
Okay, kalau sudah faham dan tidak ada pertanyaan, saya tutup pertemuan hari ini. (Okay, if you understand and you have no questions, I will close the meeting today).
Hi...it is good to see you again
Are you all ready to study?
Menyampaikan judul atau tema yg akan dipelajari, dan memberikan point2 yg harus dikerjakan. Terakhir, mengucapkan "Good luck students" (Convey the title or theme that will be studied, and provide points that must be worked on. Lastly, say "Good luck students")
Nah itu dia pembahasan hari ini, do you understand? (So that's today's discussion, do you understand?)
What have we learned today?
Thankyou and see you on the next meeting.
Assalamualaikum, Good morning
Sebelum belajar berdo'a dulu dan mengisi
Today we're going to learn .....
Is it clear? Do you remember?
Jadi pembelajaran Hari ini kita bahas apa sajah sih?
Okay that's enough for today. See you
Page 47
student's, and how are you?
absen. Di list kehadiran (Before learning, please pray first and fill in the attendance list)
(So in today's lesson, what do we discuss?)
next time.
Good morning everyone.. how are you today?
Every body sit down.. sit down.. sit down.. please
I have got something for you
Ada yang kurang jelas boleh bertanya. (Anyone who is not clear can ask)
Kesimpulan, tugas atau homework yg diberikan sesuai dengan judul
Learning English is fun...so please practise again at home
Good morning children
Ok, are you ready?
We are going to discuss our lesson for today
Good. Terimakasih sudah mengerjakan dan mengirimkan tugas. Tugasnya dikumpulkan satu Minggu sekali untuk bukti fisik dalam mengerjakan tugas. (Thank you for working on and submitting assignments. The assignment is collected once a week for physical evidence in doing the assignment).
So..what do you learn today? Today we learnt...
Sampai ketemu di pertemuan berikutnya...semoga Hari ini menyenangkan (See you at the next meeting ... have a nice day today) "Good Luck student's"
Good morning students
Can we start? Do you understand? Any question?
What we have learned for today?
Ok... That's it for today.. I hope everybody enjoyed our activity today... see you tomorrow and have a nice day everyone.
Page 48
GAMBAR 1.
Pembelajaran Daring Bahasa Inggris di TK
Belajar dengan didampingi orangtua
Orangtua turut terlibat dalam pembelajaran
Siswa menggambar Berbagai media dalam pembelajaran
Kartun/animasi sebagai media
Mainan sebagai media Mempraktikkan lagu Siswa tertidur saat pembelajaran
Page 49
GAMBAR 2.
Pembelajaran Daring Bahasa Inggris di SD
Proses belajar-mengajar Belajar Alfabet Buku pelajaran Bahasa Inggris sebagai media
Buku pelajaran sebagai media Siswa tertidur saat pembelajaran
Peneliti (SSC) saat observasi
Page 50
Lampiran 3: PERSONALIA TENAGA PELAKSANA BESERTA KUALIFIKASINYA
No Nama/NIDN Bidang Ilmu Alokasi Waktu
(Jam/Minggu)
Uraian Tugas
1 Sri Supiah
Cahyati,
M.Pd
Pendidikan
Bahasa Inggris
5 Ketua Tim
bertanggung
jawab penuh
terhadap seluruh
kegiatan
penelitian dari
tahap awal
penelitian hingga
akhir.
Berfungsi sebagai
koordinator tim
penelitian agar
penelitian dapat
berjalan sesuai
dengan jadwal
yang telah
ditentukan
sebelumnya dan
sesuai dengan
waktu penelitian
LPPM.
Mereviu pustaka
yang relevan.
Melaksanakan
identifikasi dan
inventarisasi data
Melaksanakan
observasi dan
kajian
pelaksanaan
penelitian.
Merumuskan &
melakukan
sinergisasi dan
koordinasi
substansi kegiatan
dengan anggota
penelitian.
Memantau
kemajuan
penelitian.
Page 51
Menyiapkan
artikel untuk
seminar dan
jurnal.
Ikut serta dalam
publikasi hasil
penelitan dalam
jurnal ilmiah ber-
ISSN bertaraf
nasional
terakreditasi dan
atau seminar atau
lokakarya bertaraf
nasional atau
internasional.
Menyusun laporan
untuk kegiatan
monitoring dari
tim LPPM.
Menyusun draft
dan menyunting
keseluruhan
laporan beserta
lampirannya.
Berpartisipasi
dalam kegiatan
sosialisasi hasil
penelitian di
kampus.
2 Rissa San
Rizqiya,
M.Pd.
Pendidikan
Bahasa Inggris
3 Menyusun data
awal, meriviu
pustaka awal yang
relevan
Melaksanakan
identifikasi dan
inventarisasi data
Melaksanakan
kajian dan diskusi
pelaksanaan
penelitian.
Merumuskan &
melakukan
sinergisasi dan
koordinasi
substansi kegiatan
anggota
Page 52
penelitian.
Membantu
menyiapkan
artikel untuk
jurnal ilmiah
untuk seminar.
Ikut serta dalam
publikasi hasil
penelitan dalam
jurnal ilmiah ber-
ISSN, bertaraf
nasional
terakreditasi dan
atau seminar atau
lokakarya bertaraf
nasional atau
internasional.
Membantu
menyusun laporan
untuk kegiatan
monitoring dari
tim LPPM.
Membantu
menyusun draft
dan menyunting
laporan
keseluruhan
beserta
lampirannya.
Berpartisipasi
dalam kegiatan
sosialisasi hasil
penelitan di
kampus.
3 Nana Fauziah Pendidikan
Bahasa Inggris
1 Membantu
kegiatan observasi
Melaksanakan
pengumpulan data
Dokumentasi
Page 53
3.1. BIODATA KETUA/ANGGOTA PENELITI
Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Sri Supiah Cahyati, SH.,M.Pd.
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Lektor
4 NIP/ NIK/ Identitas lainnya 412122008/43410275
5 NIDN 0428076702
6 Tempat dan TanggalLahir Purwokerto, 28 Juli 1967
7 E-mail [email protected] .
9 Nomor Telepon/ HP 085624281749
10 Alamat Kantor IKIP Siliwangi Bandung
11 Nomor Telepon/ Faks (022) 6658680, Fax (022) 6629913
12 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1 = 120 orang;.
13 Mata kuliah yang diampu 1. Children English Language
Teaching and Practice
2. Coursebook Evaluation
Dst
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2
Nama Perguruan Tinggi Universitas Gajah Mada Universitas Pendidikan
Indonesia
Bidang Ilmu Hukum Pendidikan Bahasa
Inggris
Tahun masuk-lulus 1986-1991 1999-2001
Judul Skripsi/Tesis/Disertasi Rumah Tahanan Negara
yang Memenuhi Asas
Kemanusiaan.
The Use of English in
Classroom Interaction at
Primary Education (A
Case Study at Princeton
New Life International
School)
Nama Pembimbing/Promotor 1. Dr. Bambang
Purnomo, SH.
1. Prof, Fuad Abdul
Hamied, M.A.
2. Dr. E. Aminudin
Page 54
Aziz., M.A.
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
(Bukan Skripsi, Tesis,maupun Disertasi)
No Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber* Jml (Juta/Rp.)
1 2015 Analisis Kebutuhan Siswa dalam
Materi Buku Teks Bahasa Inggris
Tingkat SMK
STKIP
Siliwangi
Bandung
3,75
2 2015 Kajian Muatan Nilai Kearifan Lokal
dalam Buku Teks Bahasa Inggris
Tingkat SMA
Mandiri 0,5
3 2016 Oral Communication in TEFL:
Integrating Speaking and Listening
in EFL Classroom
Mandiri 0,5
4 2016 Penyusunan Buku Teks Bahasa
Inggris SMK Jurusan TKJ
STKIP
Siliwangi
Bandung
3,5
5 2016 Strategi-Strategi yang Dilakukan
oleh Mahasiswa dalam Mengatasi
Kecemasan Menghadapi Tes
Mandiri 0,5
6 2017 Exploring Local Values & Culture
in English Textbook
Mandiri 0,5
7 2018 An Analysis of Using English in
Classroom Interaction (A study at
the First Grade of a Primary School
Mandiri 0,5
8 2018 Gender Representation In Textbook
Bahasa Inggris Grade X
Mandiri 0,5
9 2019 Revitalisasi Buku Ajar TEYL bagi
Guru Bahasa Inggris untuk Anak.
Sri Supiah Cahyati, Aseptiana
Parmawati, Nai S. Atmawidjaja.
IKIP
Siliwangi
10
10 2020 A Language Skills Content Analysis
From English Textbooks For Junior
High School Grade 7. Cynantia
Rachmijati, Sri Supiah Cahyati
Mandiri 1
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIKTI maupun dari sumber
lainnya.
Page 55
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan
Sumber* Jml (Juta/Rp.)
1 2015 Penyuluh “Pendidikan Anak” di
Kalurahan Leuwigajah Kec. Cimahi Selatan Kota Cimahi.
Mandiri 0,2
2 2016 Penyuluh Pembelajaran Inovatif untuk Siswa SD & Anak Usia Dini di Kec. Bayongbong Kab. Garut Jawa Barat
STKIP
Siliwangi 0,2
3 2016 Bimbingan Belajar untuk siswa SD –
SMA” di STKIP Siliwangi
STKIP
Siliwangi 0,2
4 2016 Penyuluh :Daily English Instruction in
Classroom” kepada guru TK, SD, SMP, SMA dan Karyawan Yayasan Kartika Jaya Siliwangi Cabang XIX
STKIP
Siliwangi
0,2
5 2016 Penyuluhan kesehatan dan pemeriksaan gigi gratis di Cimahi
Mandiri 0,2
6 2017 Penyuluh Pelatihan “English for Business” untuk karyawan PDAM “Tirta Kajen” Kab. Pekalongan Jawa Tengah
Mandiri 0,7
7 2018 Penyuluhan Pengajaran Bahasa Inggris untuk Guru TK Bunga Nusantara di desa
Somawangi Kec. Mandiraja Kab. Banjarnegara Jawa Tengah
Mandiri 0,2
8 2018
Bimbingan Belajar Bahasa Inggris Terprogram untuk siswa sekolah menengah di desa Sangkanjoyo Kec. Kajen Kab. Pekalongan Jawa Tengah
Mandiri 0,5
9 2019 Bimbingan Belajar Bahasa Inggris Terprogram untuk siswa sekolah menengah di desa Sangkanjoyo Kec. Kajen Kab. Pekalongan Jawa Tengah
Mandiri 0,5
10 2019 Pelatihan Pemanfaatan Media Digital
Story Telling dalam Pembelajaran
Bahasa Inggris. Bagi Guru SMP di
Wilayah Subang
IKIP
Siliwangi
1
11 2020 Penyuluhan Pengajaran Bahasa Inggris untuk Guru TK Bunga Nusantara di desa Somawangi Kec. Mandiraja Kab. Banjarnegara Jawa Tengah
Mandiri 1
12 2020 Pendampingan dalam Membuat dan IKIP 1
Page 56
Menggunakan Media Pembelajaran Bahasa
Inggris bagi Guru TK dan SD di Wilayah Cihampelas Kabupaten Bandung Barat.
Siliwangi
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIKTI maupun dari sumber
lainnya.
E. Publikasi Artikel Ilmiah Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir
N
o
Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomer/Tahu
n
1 "The Use of English in Classroom Interactions (A Case Study at the
First Grade of Private Elementary School in Cimahi)"
Prosiding Seminar Nasional Prodi Pendidikan Bhs. Inggris
STKIP Siliwangi Bandung.
Vol. 1 edisi 2015 ISSN: 2355
2 “Students’s Need Analysis in the Content of Vocational High School
English Textbook
Jurnal Didaktik STKIP Siliwangi
Vol. 8 No. 1 Maret 2014
ISSN 1978-5089
3 Kajian Muatan Nilai Kearifan
Lokal dalam Buku Teks Bahasa
Inggris Tingkat SMA
Prosiding Seminar Nasional
Bahasa Inggris Prodi PB
Inggris STKIP Siliwangi
Bandung
Vol 2 No 1 tahun 2015 ISSN:
2355-5755.
4 “Peranan Bahasa Inggris dalam
Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA): Bagaimana Sistem
Pembelajaran Bahasa Inggris
yang Islami di Indonesia.
Jurnal ”Islamica” STAI
Siliwangi Bandung
Vol 3 no 1 Des 2015
ISSN 2085-5982
5 Oral Communication in TEFL:
Integrating Speaking and
Listening in EFL Classroom
Prosiding Seminar
Pendidikan Nusantara
Indonesia-Malaysia di
STKIP Siliwangi Bandung
ISBN: 978-602-
71741-3-9.
Tahun 2016
6 Penyusunan Buku Teks Bahasa
Inggris SMK Jurusan TKJ
Jurnal P2M STKIP
Siliwangi Bandung
Vol. 4 No. 1 tahun
2017). URL: e-
journal.stkipsiliwan
gi.ac.id/index.php/p
2m/article/view/390.
7 Strategi-Strategi yang Dilakukan
oleh Mahasiswa dalam
Mengatasi Kecemasan
Menghadapi Tes”
Prosiding Seminar Nasional
Bahasa Inggris Prodi PB
Inggris STKIP Siliwangi
Bandung
Vol 3 No 1 tahun 2016.
ISSN 2355-5955.
8 Exploring Local Values &
Culture in English Textbook
Jurnal Lingual Universitas
Udayana
vol. 9 no 2 tahun
2017.
Url:
http://ojs.unud.ac.id.
Page 57
index.php/language/
article/view/35621.
9 An Analysis of Using English
in Classroom Interaction (A
study at the First Grade of a
Primary School).
Jurnal Project IKIP
Siliwangi
vol. 1 no 1 tahun
2018.
10 The Use of Indonesian English
Code Mixing on Istagram
Captions.
Jurnal Project IKIP
Siliwangi
Siliwangi vol 1 no 4
Juli tahun 2018
11 Teaching Student’s Speaking
Ability using Time Token
Arends.
Jurnal Project IKIP Siliwangi
vol 1 no 4 Juli tahun
2018.
12 Gender Representation In
Textbook Bahasa Inggris Grade
X
Jurnal Eltin IKIP Siliwangi vol. 6 no. 2 Okt.
2018 Url: http://e-
journal
stkipsiliwangi.ac.id/i
ndex.php/eltin
13 Revitalizing English for Young
Learners Teaching Book for
Teachers:
Daring Prosiding Semnas
PBI Unikal Pekalongan.
http://proceeding.uni
kal.ac.id/index.php/n
spbi/index. Edisi
Agustus 2019 pp
329-336. ISBN: 978-
602-6779-26-7
14 Optimizing English Teaching and
Learning Process to Young
Learners (A Case Study in
Cimahi).
Jurnal JEE (Journal of
Educational Experts)
Kopertis Wilayah IV.
Vol. 2 no 2 Juli 2019
pp. 107-114. ISSN: 2614-3518. url: http://
http://journal.kopertis-
15 A Language Skills Content
Analysis From English Textbooks
For Junior High School Grade 7.
Journal of English Literature, Linguistics, and Education
Education Vol 1 no 1 Feb, 2020. pp 32-38. ISSN: 7777-8888
https://jurnal.unikal.ac
.id/index.php/jelle/iss
ue/view/128/showToc
16 Pelatihan Pemanfaatan Media
Digital Story Telling dalam
Pembelajaran Bahasa Inggris.
Bagi Guru SMP di Wilayah
Subang
Jurnal Abdimas IKIP
Siliwangi.
http://journal.ikipsiliwangi/art
icle/view/3265
Vol 2(2) Juli 2019 pp.
147-154
17 Pendampingan dalam Membuat dan Menggunakan Media Pembelajaran Bahasa Inggris bagi Guru TK dan SD
Jurnal Abdimas Siliwangi vol. 3 no. 2 th. 2020
pp 229-237. ISSN:
2614-6339. url:
Page 58
di Wilayah Cihampelas Kabupaten
Bandung Barat.
https://journal.ikipsili
wangi.ac.id/index.php
/abdimas-
siliwangi/article/view/
3624
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
No Nama Pertemuan Ilmiah Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1 National Seminar of English
Education Study Program
STKIP Siliwangi Bandung
“Kajian Muatan Nilai Kearifan
Lokal dalam Buku Teks Bahasa
Inggris Tingkat SMA”
9 Mei 2015
STKIP
Siliwangi
Bandung
2 National Seminar of English
Education Study Program
STKIP Siliwangi Bandung
“Strategi-Strategi yang
Dilakukan oleh Mahasiswa
dalam Mengatasi Kecemasan
Menghadapi Tes”
25 Mei 2016.
STKIP
Siliwangi
Bandung
3 Conference on English
Education
“Exploring Local values &
Culture in English Textbook”
23 Januari
2017.
STKIP
Pasundan
Bandung
4 National Seminar of English
Education Study Program
IKIP Siliwangi Bandung
“Gender Representation in
Textbook Bahasa Inggris Grade
X”
8-8- 2018.
IKIP Siliwangi
Bandung
5 National Seminar of PBI
Universitas Pekalongan
“Revitalizing English for Young
Learners Teaching Book for
Teachers”
19 Juni 2019
Universitas
Pekalongan
6 International Conference on
Language Teacher Training
and Education (LTTE)
“The Magic of Classroom
Language in Online TEYL”
22-25 Sep
2020.
UNS Surakarta
7 International Conference on
Language Teaching,
technology and Culture
(ICOLTEC)
“Lit the Emotional Teacher-
Students Relationship in Online
TEYL”
11-12 Nov
2020
PBI UII
Yogyakarta
G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Buku Tahun Jumlah Halaman Penerbit
1
Dst
Page 59
H. Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir
No Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
1
Dst
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/ Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5
Tahun Terakhir
No Judul/Tema/Jensi Rekayasa Sosial
Lainnya yang Telah Diterapkan
Tahun Tempat
Penerapan
Respon
Masyarakat
1
Dst
J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)
K. No Judul/Tema/Jensi Rekayasa Sosial
Lainnya yang Telah Diterapkan
Tahun Tempat
Penerapan
Respon
Masyarakat
1
Dst
J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No.
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1
Dst.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan
Page 60
No. Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Tahun
Penghargaan
1
Dst.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Dana
Penelitian Kompetitif IKIP Siliwangi.
Cimahi, 2 Juni 2020.
Ketua/ Anggota Peneliti,
Sri Supiah Cahyati, M.Pd
NIDN: 0428076702.
Page 61
3.2. Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Rissa San Rizqiya, M.Pd.
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Lektor
4 NIP/NIK/Identitas Lainnya -
5 NIDN 0422098602
6 Tempat, Tanggal lahir Sumedang, 22 September 1986
7 E-mail [email protected]
8 Nomor Telepon/HP 085603042036
9 Alamat Kantor Jalan Terusan Jenderal Sudirman Cimahi
10 Nomor Telepon/Faks
11 Lulusan yang Telah Dihasilkan -
12 Nomor Telepon/Faks -
13 Mata kuliah yang Diampu 1. Upper Intermediate Structure
2.Systemic Functional Linguistic
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2
Nama Perguruan Tinggi Universitas Pendidikan
Indonesia
Universitas Pendidikan
Indonesia
Bidang Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Bahasa Inggris
Tahun Masuk-Lulus 2004 – 2009 2009 – 2013
Judul Skripsi/ Tesis/
Disertasi
The Use of Mind Map in
Improving Students’ Reading
Comprehension
An Analysis of Male and
Female Students’
Exposition Text: A
Systemic Functional
Linguistic Perspective
Nama Pembimbing/
Promotor
1. Rojab Siti Rodliyah,
M.Ed.
2. Dian Dia-an Muniroh,
M.Pd.
11. Hj. Emi Emilia,
M.A., Ph.D.
12. Iwa Lukmana, M.A.,
Ph.D.
Page 62
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 tahun Terakhir
(Bukan Skripsi, Tesis maupun Disertasi)
No Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jml (Juta Rp)
1 2017 Penggunaan P.O.W.E.R. Learning sebagai
Strategi Belajar untuk Meningkatkan
Kemampuan Menulis
DIKTI 18
2 2017 Promoting English Teachers’ Professional
Development (TPD) through the Practice
of Lesson Study
STKIP
Siliwangi
4
3 2017 Principle of Mutual Consideration in
Sundanese Culture
Mandiri 1
4 2018 The Use of POWER Learning to Teach Students Public Speaking
Mandiri 1
5 2019 Umpan Balik Korektif Langsung dan Tidak
Langsung pada Tulisan Mahasiswa:
Sebuah Studi Komparatif pada Mata
Kuliah Writing For General
Communication
IKIP
Siliwangi
8
D. Pengalaman Pengabdian pada Masyarakat dalam 5 tahun Terakhir
No Tahun Judul Pengabdian pada Masyarakat Pendanaan
Sumber Jml (Juta Rp)
1 2019 Pemanfaatan Barang Bekas sebagai Media Pembelajaran Kosa Kata Bahasa Inggris
IKIP
Siliwangi
3
E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 tahun Terakhir
No Tahun Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal
Volume/
Nomor/
Tahun
1 2017 Principle of Mutual Consideration
in Sundanese Culture
ELTIN Vol 5/1,
April 2017
2 2017 The Use of POWER Learning as
A Learning Strategy to Improve
Students Writing Competency
OKARA Vol. 11, No.
2, November
2017
3 2017 Promoting English Teachers’
Professional Development (TPD)
through the Practice of Lesson
Study
OKARA Vol. 11, No.
2, November
2017
2019 Coded vs Uncoded Corrective
Feedback in Teaching Writing
ELTIN inpress
Page 63
Descriptive Text 2019 EFL Students’ Response to
Indirect Corrective Feedback in
Writing For General
Communication Course
LPPM IKIP
Siliwangi
inpress
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 tahun Terakhir
No Nama Pertemuan Ilmiah Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1 National Seminar in English
Education Study Program of
STKIP Siliwangi Bandung
Comparison of Male and Female
Students’ Reflective Journals using
Systemic Functional Linguistic
STKIP Siliwangi
Bandung
25 April 2014
2 Seminar Nasional Bahasa dan
Sastra, Universitas Pamulang
POWER Learning sebagai Salah
Satu Pendekatan Pembelajaran
Menulis
Universitas
Pamulang
13 November
2017
2 National Seminar in English
Education Study Program of
IKIP Siliwangi Bandung
The Use of POWER Learning to
Teach Students Public Speaking
IKIP Siliwangi
Bandung
7 Agustus 2018
3 National Seminar in English
Education Study Program of
IKIP Siliwangi Bandung
Coded vs Uncoded Corrective
Feedback in Teaching Writing
Descriptive Text
IKIP Siliwangi
Bandung
30 Oktober 2019
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Penugasan Penelitian Dasar Hibah Kompetitif IKIP Siliwangi.
Cimahi, 2 Juni 2020.
Anggota Peneliti,
Rissa San Rizqiya, M.Pd.
Page 64
Lampiran 4. REKAPITULASI PENGGUNAAN KEUANGAN
Biaya yang untuk melaksanakan penelitian ini adalah Rp.5.950.000 dengan ringkasan anggaran
biaya dalam tabel 2 berikut ini:
Tabel 2
Ringkasan Anggaran Penelitian
No Jenis Pengeluaran Biaya yang
Diusulkan (Rp)
1 Honorarium pelaksana 1.216.000
2 Barang Habis Pakai 2.724.233
3 Belanja Non Operasional 550.000
4 Belanja konsumsi 1.460.000
JUMLAH 5.950.233
Justifikasi anggaran dituangkan dalam tabel 3 berikut ini.
Page 65
Tabel 3
Justifikasi Anggaran
No. ALOKASI JUSTIFIKASI
SATUAN HARGA JUMLAH
(orang) SATUAN (Rp)
(Rp)
A. Honor
1 Pelaksana 1 1 600.000 600.000
2 Pelaksana 2 1 416.000 416.000
3 Pelaksana 3 (mhs) 1 200.000 200.000
Jumlah Honor 1.216.000
B. Barang Habis Pakai
1
Paket Wifi
Indihome (Juni-Sep
2020)
Juni: Rp 385.010, Juli: Rp 361.080, Ags:
Rp 372.008, Sep: Rp 386.135 4 bln 1.504.233
2 Cartridge Tinta
Hitam Cetak instrumen, laporan, dll. 1 225.000 225.000
3 Harddisk eksternal Toshiba 500 GB
Penunjang 1 675.000 675.000
4 Alat tulis Meterai, Pensil, ballpoin, tipex 60.000 60.000
5 Cartridge Tinta
Warna Cetak instrumen, laporan, dll. 1 260.000 260.000
Jumlah Barang Habis Pakai 2,724,233
C. Belanja Non Operasional
1 Diseminasi Hasil
Penelitian LTTE UNS Surakarta 22-25 Sep 2020 1 350.000 550.000
2 Diseminasi Hasil
Penelitian
ICOLTEC UII Yogyakarta 11-12 Nov
2020 1 200.000 200.000
Jumlah Belanja Non Operasional 550,000
D. Belanja Konsumsi
1 Konsumsi observasi
(12x)
TK: 2/6, 9/6, 14/7, 21/7, 28/7,4/8, 11/8,
18/8, 25/8, 1/9, 8/9, 15/9. SD: 4/6, 11/6,
16/7, 23/7, 29/7, 6/8, 13/8, 19/8, 27/8,
3/9, 10/9, 17/9
2 40.000 960.000
2 Konsumsi penyusunan artikel
presentasi (2x)
LTTE: 18/9. ICOLTEC: 10/10. 2 50.000 200.000
3 Konsumsi penyusunan laporan
akhir (2x)
13/12, 20/12 3 50.000 300.000
Jumlah Belanja Konsumsi 1.460.000
TOTAL ANGGARAN 5.950.233
Page 66
LAMPIRAN 5: Bukti Luaran
5.1. Dipresentasikan dalam International Conference LTTE UNS
5.2. Dipresentasikan dalam International Conference ICOLTEC UII
Page 67
5.3. Konfirmasi akan terbit dalam Book Chapter of ICOLTEC
Page 68
Lampiran 6: Bukti Penggunaan Anggaran Penelitian
6.1. Pembayaran honor pelaksana penelitian
Page 69
6.2. Pembayaran Barang Habis Pakai
6.2.1. Pembayaran pulsa internet (wifi Indihome Telkom) bulan Juni-Sep 2020:
Page 70
6.2.2. Pembelian cartridge hitam
6.2.3. Pembelian harddisk external
Page 71
6.2.4. Pembelian ATK
6.2.5. Pembelian cartridge warna
Page 72
6.2. Pembayaran Belanja non operasional
6.3.1. Pembayaran sebagai Presenter di International Conference LTTE UNS Surakarta
6.3.2. Pembayaran sebagai Presenter di International Conference ICOLTEC UII
Yogyakarta:
Page 73
6.4. Pembayaran Belanja Konsumsi
6.4.1.Konsumsi untuk Responden (guru TK dan SD)
Page 74
6.4.2. Konsumsi Penyusunan Artikel LTTE & ICOLTEC
Page 75
6.4.3. Konsumsi Penyusunan Laporan Akhir