LAPORAN AKHIR PENELITIAN DASAR UNGGULAN PERGURUAN TINGGI JUDUL PENELITIAN : PENGGUNAAN BERBAGAI METODA VEHICLE ROUTING PROBLEMS (VRP) DALAM PENENTUAN RUTE PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA BANDUNG Tahun ke-2 dari rencana 2 tahun Ketua Tim/Anggota Peneliti : Dr. Ir. Yogi Yogaswara, MT (Ketua Tim) NIDN : 0408076902 Ir. Wahyukaton, MT (Anggota Tim) NIDN : 0407026701 Dr. Ir. Anni Rochaeni, MT (Anggota Tim) NIDN : 0430076901 Dibiayai oleh : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Sesuai dengan SK Nomor 7/E/KPT/2019, tanggal 19 Pebruari 2019, dan Kontrak Penelitian Nomor : 2652/L4/PP/2019, Tanggal 19 Maret 2019 UNIVERSITAS PASUNDAN NOPEMBER 2019 Kode / Nama Rumpun Ilmu : 435 / Teknik Industri
109
Embed
LAPORAN AKHIR PENELITIAN DASAR UNGGULAN PERGURUAN … · 2020. 8. 16. · laporan akhir penelitian dasar unggulan perguruan tinggi judul penelitian : penggunaan berbagai metoda vehicle
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN AKHIR
PENELITIAN DASAR UNGGULAN PERGURUAN TINGGI
JUDUL PENELITIAN :
PENGGUNAAN BERBAGAI METODA VEHICLE ROUTING PROBLEMS (VRP)
DALAM PENENTUAN RUTE PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA BANDUNG
Dr. Ir. Anni Rochaeni, MT (Anggota Tim) NIDN : 0430076901
Dibiayai oleh : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat
Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Sesuai dengan SK Nomor 7/E/KPT/2019, tanggal 19 Pebruari 2019, dan Kontrak Penelitian Nomor : 2652/L4/PP/2019, Tanggal 19 Maret 2019
UNIVERSITAS PASUNDAN NOVEMBER 2019
Kode / Nama Rumpun Ilmu : 435 / Teknik Industri
i
HALAMAN PENGESAHAN Judul : Penggunaan Berbagai Metoda Vehicle Routing Problems
(VRP) Dalam Penentuan Rute Pengangkutan Sampah di Kota Bandung
Peneliti/Pelaksana Nama Lengkap : Dr. Ir YOGI YOGASWARA, M.T Perguruan Tinggi : Universitas Pasundan NIDN : 0408076902 Jabatan Fungsional : Lektor Program Studi : Teknik Industri Nomor HP : 0816606180 Alamat surel (e-mail) : [email protected]
Anggota (1) Nama Lengkap : Ir WAHYU KATON M.T NIDN : 0407026701 Perguruan Tinggi : Universitas Pasundan
Anggota (2) Nama Lengkap : Dr. Ir ANNI ROCHAENI M.T NIDN : 0430076901 Perguruan Tinggi : Universitas Pasundan
Institusi Mitra (jika ada) Nama Institusi Mitra : - Alamat : - Penanggung Jawab : - Tahun Pelaksanaan : Tahun ke 2 dari rencana 2 tahun Biaya Tahun Berjalan : Rp 107,260,000 Biaya Keseluruhan : Rp 107,260,000
Bandung, 16 - 11 - 2019 Ketua,
(Dr. Ir Yogi Yogaswara, M.T)
NIP/NIK 151 101 74
Menyetujui, Dekan Fakultas Teknik
(Dr. Ir. Yusman Taufik, M.P.) NIP/NIK 151 102 30
ii
RINGKASAN
Sistem pengangkutan sampah merupakan bagian dari penangan sampah di suatu
kota. Sistem ini merupakan sistem penghubung antara sumber/TPS dengan Tempat
Pemrosesan Akhir (TPA) atau Stasiun Peralihan Antara (SPA). Sesuai dengan
perencanaan pengelolaan sampah di Kota Bandung, sampah dari berbagai TPS akan
dibawa terlebih dahulu ke SPA sebelum dibawa ke TPA Legoknangka, yang
berjarak cukup jauh dari daerah pelayanan. Dengan adanya rencana pengadaan SPA
di Gedebage untuk wilayah Bandung Timur dan Selatan, dan SPA Leuwigajah
untuk wilayah Bandung Utara dan Bandung Barat, diperlukan alternatif rute
pengangkutan dari TPS ke SPA. Sistem pengangkutan di Kota Bandung dikenal
dua jenis, salah satunya Sistem Kontainer Tinggal atau Stationary Container System
(SCS) dimana satu truk melayani beberapa lokasi TPS. Sistem pengangkutan
sampah SCS memerlukan rute yang baik agar biaya operasional dapat diminimasi.
Salah satu cara merancang rute pengangkutan adalah Vehicle Route Problem
(VRP). VRP sendiri terdapat banyak pendekatan heuristik, pada penelitian ini
pendekatan yang digunakan adalah Nearest Neighbor, Saving, Tabu Search dan
Algoritma Genetika. Penelitian tahun pertama difokuskan perancangan rute
pengangkutan sampah dengan menggunakan pendekatan Nearest Neighbor dan
Saving. Untuk penelitian tahun kedua difokuskan pada perancangan rute
pengangkutan sampah dengan menggunakan pendekatan Insertion Heuristic, yang
kemudian dioptimisasi dengan menggunakan metode metaheuristik Tabu Search
dan Algoritma Genetika serta membuat perbandingan dari ketiga pendekatan
tersebut untuk mendapatkan rute terpendek yang kemudian akan mendapatkan
waktu pengangkutan yang tercepat dan mendapatkan ongkos operasi yang
minimum serta jadwal pengangkutan sampah di setiap TPS. Luaran yang dihasilkan
adalah Jurnal nasional terakreditasi, prosiding internasional dan bahan ajar dengan
luaran tambahan HaKI dan buku ajar. TKT penelitian yang diusulkan adalah di
tingkat 3.
Kata Kunci: Vehicle Route Problem (VRP), Tabu Search, Algoritma Genetika, Stasiun Peralihan Antara (SPA),
iii
PRAKATA
Puji syukur dipanjatkan ke hadlirat Allah SWT, sehingga atas perkenanNya laporan
akhir Penelitian Unggulan Dasar Perguruan Tinggi (PDUPT) dengan judul Penggunaan
Berbagai Metoda Vehicle Routing Problems (VRP) Dalam Penentuan Rute
Pengangkutan Sampah di Kota Bandung dapat diselesaikan sesuai dengan harapan.
Pada laporan akhir pada tahun terakhir ini hasil penelitian sudah menunjukkan hasil
rencana penelitian yang telah dilakukan. Data telah berhasil dikumpulkan dan sudah
dilakukan pengolahan data, demikian pula dengan luaran yang direncanakan telah
dikirim dua buah artikel untuk diterbitkan pada prosiding internasional dan jurnal
nasional, serta draft penyusunan bahan ajar serta buku.
Terima kasih kami sampaikan kepada Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat
Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti Republik Indonesia
dan Lembaga Penelitian Universitas Pasundan yang telah membantu mendanai dan
memfasilitasi penelitian ini sehingga dapat dilaksanakan.
Bandung, 16 November 2019
Ketua Tim Peneliti
Dr. Ir. Yogi Yogaswara, MT
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ i
RINGKASAN ........................................................................................................ ii
PRAKATA ............................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... x
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah ..................................................................................... 3
Selain menghasilkan rute yang dapat melayani seluruh permintaan dari setiap titik
pengumpulan sampah, metode Clarke & Wright Saving juga dapat menghasilkan
sebuah rute yang mengeluarkan biaya minimum. Hal ini karena pemilihan rute
berdasarkan nilai savings yang paling besar dari setiap titik yang tersedia, semakin
besar nilai savings yang dipilih maka semakin besar juga penghematan yang
dilakukan. Perbandingan biaya operasional antara rute usulan hasil perhitungan
dengan menggunakan metode Clarke & Wright Savings dengan rute yang
digunakan saat ini oleh PD. Kebersihan Kota Bandung dapat dilakukan untuk
membuktikan terjadi penurunan biaya operasional.
Berikut adalah langkah-langkah dalam penyelesaian pembuatan sebuah rute dengan
menggunakan metode Clark & Wright Savings:
1. Membuat matriks jarak yaitu matrik jarak antara depot atau pool ke titik atau
node yang akan dilayanai, jarak antara setiap titik atau node, dan jarak antara
titik atau node ke SPA (Statsiun Peralihan Antara). Matriks jarak yang
digunakan berbentuk simetris, dimana jarak A ke B sama dengan jarak B ke A.
Bentuk dari matriks jarak ini dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini.
Tabel 4.1 Bentuk Matriks Jarak 0 i j n SPA
0 0,i 0,j 0,n 0,SPA
I i,j i,n i,SPA
J j,n j,SPA
N n, SPA
Keterangan : 0 = Depot, i = konsumen i, j = konsumen j, n = konsumen ke-n
32
2. Menghitung nilai saving untuk semua pasangan konsumen dengan
menggunakan persamaan 𝑆 𝑐 𝑐 𝑐 𝑐
3. Membuat matriks penghematan, dimana bentuk umum dari matriks
penghematan yang dikembangkan oleh Clarke and Wright disajikan pada
Tabel berikut ini.
Tabel 4.2 Bentuk Umum Matriks Penghematan
I j n
I Si,j Si,n
J Sj,n
N
4. Mengurutkan nilai sij (savings) dari yang terbesar hingga yang terkecil
5. Memilih rute yang memiliki nilai savings terbesar kemudian gabungkan rute –
rute tersebut dengan mempertimbangkan kapasitas kendaraan. Jika kapasitas
kendaraan masih dapat melayani rute lain, maka rute tersebut dapat
digabungkan. Namun, jika kapasitas kendaraan sudah tidak dapat melayani rute
lain, maka gabungan rute yang telah terbentuk menjadi sebuah cluster. Jika
masih terdapat rute yang belum memiliki cluster, maka kembali memilih rute
yang memiliki nilai savings terbesar dan membuat cluster baru sampai semua
rute memiliki cluster masing-masing
6. Menentukan Time Windows atau batasan waktu yang dimiliki oleh setiap
cluster, dimana Time Windows ini berfungsi untuk menentukan kapan titik
tersebut dapat dilakukan pengangkutan sampah dan sampai kapan proses
pengangkutan sampah tersebut harus selesai. Diasumsikan setiap titik memiliki
Time Windows selama 120 menit.
7. Mengurutkan titik pada setiap cluster sesuai dengan Time Windows yang paling
awal sampai yang paling akhir.
8. Memilih dan membuat rute baru sesuai dengan urutan Time Windows dari
setiap titik, dengan memilih titik yang memiliki jarak terdekat yang dapat
dilayani. Proses memilih rute dilakukan sampai seluruh rute dalam masing-
masing cluster terhubung.
33
9. Hitung ongkos yang dikeluarkan oleh setiap kendaraan dimasing-masing
cluster setelah rute terbentuk sesuai dengan Time Windows.
Untuk lebih memudahkan dalam pemahaman algoritma Savings Heuristic, maka
diberikan flowchart algoritma Savings Heuristic seperti ditunjukkan pada Gambar
4.4.
32
Gambar 4.4 Flowchart VRPTW dengan Algoritma Savings
Mulai
1. Data TPS dan Bak Sampah2. Data Jarak TPS dan Bak Sampah3. Matriks Jarak4. Data Kendaraan5. Waktu Loading
Menghitung Jarak Penghematan (Savings)
Urutkan Nilai Savings dari yang terbesar hingga yang terkecil
Pilih Nilai Penghematan Tertinggi dari Matriks Penghematan
Gabungkan Rute Bila Terdapat Rute yang Memungkinkan
Apakah Masih Terdapat Rute yang Belum Tergabung ?
Bentuk Rute yang Telah Tergabung Menjadi Sebuah Cluster
Apakah Seluruh Rute Sudah Memiliki Cluster ?
A
Ya
Tidak
Ya
Tidak
33
Lanjutan Gambar 4.4 Flowchart VRPTW dengan Algoritma Savings
A
Tentukan Time Windows dari Masing-Masing Titik yang Dilewati Rute
Pilih Titik Selanjutnya Sesuai dengan Urutan Time Windows
Apakah Ada Titik yang Memiliki Times Windows
yang Sama ?
Lakukan Penggabungan Rute
Rute yang Feasible Ditemukan
Selesai
Tidak
Ya
Pilih Titik Terdekat dari Titik yang Sebelumnya
Tetapkan Titik Awal Rute Sesuai dengan Time Windows yang Paling Awal
Apakah Masih Terdapat Rute yang Belum Tergabung?
Tidak
Ya
Hitung Ongkos yang Dikeluarkan
34
4.2 Langkah-Langkah Pemecahan Masalah
Setelah mengetahui permasalahan yang terjadi dan telah dipaparkan pada bagian
sebelumnya, langkah selanjutnya adalah melakukan suatu usulan pemecahan
masalah berupa flowchart usulan pemecahan masalah yang terjadi pada rute
pengangkutan sampah di PD. Kebersihan Kota Bandung yang terdiri dari empat
wilayah yang akan di tampilkan pada Gambar 4.5.
Gambar 4.5 Flowchart Usulan Pemecahan Masalah
Mulai
Mengidentifikasi Permasalahan
Merumuskan Permasalahan
Menentukan Tujuan Pemecahan Masalah
Studi Lapangan
Tinjauan Pustaka
Pengumpulan Data :1. Data jumlah TPS dan bak sampah2. Data lokasi TPS dan bak sampah3. Data volume TPS dan bak sampah4. Data jumlah kendaraan5. Data Jenis Kendaraan6. Data Kapasitas Kendaraan7. Data jarak rute Kendaraan8. Waktu loading9. Kecepatan kendaraan10. Biaya Operasioanal
Pengolahan DataPenentuan rute pengangkutan sampah dengan menggunakan VRPTW dengan metode Clark and Wright (Savings Method)
Analisis dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
Selesai
35
Metode Clarke and Wright Saving Heuristic digunakan sebelum diperbaiki yang
dilanjutkan dengan menggunakan metode metaheuristik lainnya yaitu Algoritma
Genetika. Langkah-langkah Metode Clarke and Wright Saving Heuristic secara
singkat dapat dijelaskan lagi sebagai berikut :
1. Mendaftar volume sampah di setiap titik serta alokasi kendaraan dan kapasitas
maksimum yang tersedia untuk melayani pelanggan.
2. Menghubungkan depot (pool) ke masing-masing titik yang akan dituju.
3. Membuat matriks jarak.
4. Menghitung besar penghematan dengan 𝑠 𝑐 𝑐 𝑐 dengan :
𝑠 besarnya penghematan,
𝑐 jarak dari titik i ke depot,
𝑐 jarak dari depot ke titik j,
𝑐 jarak dari titik i ke titik j.
5. Membuat urutan penghematan dari yang terbesar hingga ke yang terkecil.
6. Membuat rute dari titik yang mempunyai nilai penghematan terbesar dan
besarnya muatan terangkut di titik itu.
7. Bila jumlah muatan yang terangkut lebih kecil daripada kapasitas angkut, maka
perluas rute dengan menambahkan titik yang memiliki penghematan terbesar
selanjutnya. Bila jumlah muatan terangkut sudah memenuhi kapasitas maka
dibuat rute yang baru. Apabila seluruh barang (dalam hal ini sampah) telah
terangkut, maka solusi telah diperoleh.
Setelah itu, pengolahan data dilanjutkan dengan menggunakan Algoritma
Genetika yang memiliki langkah-langkah yang dijelaskan pada poin di bawah ini :
1. Menentukan parameter Algoritma Genetika, seperti :
1) Ukuran populasi.
2) Jumlah generasi.
3) Probabilitas crossover.
4) Probabilitas mutasi.
2. Menentukan representasi populasi yaitu bilangan yang mewakili data yang
akan diolah. Dalam penelitian ini, representasi yang digunakan untuk mewakili
data adalah representasi permutasi.
36
3. Melakukan inisialisasi populasi awal yang merupakan solusi inisial dari
permasalahan ini secara random.
4. Melakukan evaluasi nilai fitness dengan mengevaluasi fungsi objektif
kemudian mengkonversi nilai fungsi objektif menjadi nilai fitness.
5. Melakukan proses seleksi untuk menentukan populasi baru dengan
menggunakan metode roulette wheel. Adapun prosedur yang perlu dilakukan
dalam pemilihan calon parent dengan menggunakan roulette wheel ialah
sebagai berikut :
1) Cari jarak tempuh tiap rute.
2) Cari total jarak dari seluruh rute.
3) Hitung nilai fitness untuk setiap rute.
4) Hitung total fitness dari seluruh rute.
5) Cari probabilitas fitness untuk setiap rute.
6) Hitung probabilitas kumulatif setiap rute.
7) Generate bilangan random (0 sampai 1) dan bandingkan dengan
probabilitas kumulatif fitness untuk setiap rute.
6. Melakukan proses pindah silang (crossover) untuk menghasilkan offspring
yang diharapkan dapat memiliki nilai fitness yang lebih baik. Pada penelitian
ini, metode crossover yang digunakan ialah metode position-based crossover.
Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk melakukan pindah silang
dengan metode ini ialah :
1) Pilih secara acak sejumlah posisi dari parent 1.
2) Buat offspring dengan menduplikasi titik-titik lokasi yang diwakili oleh
posisi tersebut ke posisi yang sesuai dengan parent pada offspring.
3) Hapus titik lokasi yang telah terpilih dari parent 2. Urutan titik lokasi yang
tersisa pada parent 2 merupakan titik yang dibutuhkan oleh offspring.
4) Tempatkan titik-titik tersebut pada posisi yang belum terisi mulai dari kiri
ke kanan.
7. Melakukan proses mutasi dengan menggunakan metode reciprocal exchange
mutation, di mana proses mutasi dilakukan dengan menukarkan nilai dari dua
posisi gen secara acak. Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan dengan
metode ini ialah :
37
1) Pilih secara acak dua posisi kromosom.
2) Tukarkan posisi dua kromosom tersebut.
3) Individu baru telah terbentuk.
8. Menghitung nilai fitness dari setiap individu baik parent maupun offspring
yang ada di dalam populasi.
9. Mengulangi proses hingga beberapa iterasi untuk menemukan solusi yang lebih
baik.
10. Menentukan solusi terbaik berdasarkan iterasi yang telah dilakukan terhadap
beberapa generasi.
38
Gambar 4.6 Flowchart Penyelesaian Masalah dengan Algoritma Genetika
39
Gambar 4.7 Flowchart Seleksi Roulette Wheel
40
Gambar 4.8 Flowchart Position Bsed Crossover
41
Gambar 4.9 Flowchart Reciprocal Exchange Mutation
42
BAB 5 HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI
Berdasarkan kepada tujuan penelitian ini, maka dapat dijelaskan hasil yang
telah dicapai yang dijelaskan di bagian berikut ini.
5.1 Kota Bandung Wilayah Barat
5.1.1 Volume Bak Sampah di Wilayah Barat
Data volume bak sampah yang diamati adalah bak sampah yang dilayani oleh
kendaraan rute dengan kapasitas 6 m3.
Tabel 5.1 Data Volume Bak Sampah di Wilayah Barat (satuan m3)
Sumber : PD. Kebersihan Kota Bandung Wilayah Barat
No Simbol TPS Volume No Simbol TPS Volume1 0 Pool ۔ 21 T Bak Pandu 22 A Pasar Rajawali 3 22 U CV. Tjiat Joe 33 B Rumah Sakit Hermina 3 23 V PT. Jatayu 34 C Hotel Nyland 3 24 W Dinas Pendidikan 5.55 D RW.6 Maleber 5 25 X Rumah Sakit Rajawali 36 E Perum. Cendrawasih 6 26 Y PT. Pabrik Mesin Teha 37 F Hotel Endah Parahyangan 2.5 27 Z PT. Indosuntex 2.58 G Museum Sribaduga 5 28 AA Komp. Sukaraja 59 H SPBU Kopo Jaya 2 29 AB King Singer 2
10 I PT. Sarana Kencana Mulya 3 30 AC RW.05 Cigondewah 211 J PT. Cahaya Berlian Lestari 5 31 AD PT. Bandung Indah Gemilang 312 K PT. Suryaputra Adipradana 7 32 AE Sapta Marga 613 L Es Cendol Elizabeth 2 33 AF Kipal 614 M Perum. Holis Permai 5 34 AG Baso Sapi Cihampelas 2.515 N Gor Padjadjaran 5.5 35 AH Tekmira 316 O Bandung Express 2 36 AI P4TKTK 617 P Metrologi 2.5 37 AJ SMA 13 Bandung 318 Q Bank BRI Kopo 2.5 38 AK SPBU Cibeureum 219 R Griya Center 7 39 AL Sinar Jaya 2.520 S PT. Inkaba 6 40 AM Sinar Ragamindo 3
145Jumlah Total
43
Berikut adalah gambar dari lokasi setiap titik sampah dan pool wilayah Barat yang
disajikan dalam sebuah peta dengan menggunakan google maps, yang dapat dilihat
pada Gambar 5.1.
Gambar 5.1 Peta Lokasi Titik Sampah dan Pool Wilayah Barat
5.1.2 Jumlah dan Kapasitas Kendaraan
Dalam melakukan aktivitas pengangkutan sampah, jumlah kendaraan yang diamati
hanya pada jenis kendaraan dumptruck yang dimiliki oleh PD. Kebersihan Kota
Bandung dengan jumlah sebanyak 5 unit. Dumptruck yang diamati ini memiliki
kapasitas sejauh 3m3, dengan faktor kompaksi truk sejauh 20%, sehingga
kapasitas truk 6 m3 ini dapat mengangkut sampah sebanyak 7,2 m3. Berikut adalah
gambar dari jenis kendaraan dumptruck yang digunakan oleh PD. Kebersihan Kota
Bandung untuk menggangkut sampah.
44
Gambar 5.2 Jenis Kendaraan Dumptruck 6 m3
5.1.3 Data Waktu dan Biaya yang Dibutuhkan
1. Data waktu yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
a. Waktu loading bak sampah 2 m3 = 28 menit
b. Waktu loading bak sampah 2.5 m3 = 38 menit
c. Waktu loading bak sampah 3 m3 = 47 menit
d. Waktu loading bak sampah 5 m3 = 62 menit
e. Waktu loading bak sampah 5.5 m3 = 69 menit
f. Waktu loading bak sampah 6 m3 = 75 menit
g. Waktu loading bak sampah 7 m3 = 91 menit
h. Kecepatan rata-rata kendaraan = 20 km/jam
2. Data biaya yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
a. Biaya bahan bakar = Rp. 140.000/sekali operasi
b. Harga bahan bakar (solar) = 5.150/liter
c. Biaya masuk tol Pasteur – Baros = Rp. 3.500,-
d. Biaya masuk tol Pasirkoja – Baros = Rp. 4.500,-
e. Biaya pengemudi = Rp.3.200.000/orang/bulan atau Rp.128.000/orang/hari
f. Biaya kru = Rp.2.900.000/orang/bulan atau Rp.116.000/orang/hari
45
5.2 Pengolahan Data
5.2.1 Matriks Jarak
Data jarak diperoleh dengan menggunakan salah satu fitur yang terdapat dalam google maps yaitu shortest path. Jarak yang telah
didapatkan dari setiap TPS dengan pool, jarak antara TPS dengan TPS, jarak setiap TPS dengan SPA, dan jarak SPA dengan pool,
selanjutnya dibuat dalam sebuah matriks jarak. Berikut adalah matriks jarak yang dapat diihat pada Table 5.2.
Hermina sejauh 8,5 km dengan volume sampah di RS. Hermina sebanyak 3 m3. Jarak
dari RS. Hermina ke Hotel Nyland sejauh 0,2 km dengan volume sampah di Hotel
Nyland sebanyak 3 m3. Dikarenakan kapasitas dumptruck sudah tidak dapat melayani
titik yang lain dan kapasitas sudah terpenuhi yaitu sebanyak 6 m3, maka sub cluster 2
sudah terbentuk dengan total jarak tempuh sejauh 31,5 km.
Gambar 5.4 Rute Sub cluster 2
Rute Sub cluster 3
Dari hasil pengurutan nilai savings didapatkan nilai tertinggi yaitu 35,1 pada rute dari
Pool – SMAN 13 Bandung – Hotel Endah Parahyangan – SPA – Pool. Jarak dari Pool
ke SMAN 13 Bandung sejauh 5.8 km dengan volume sampah di SMAN 13 Bandung
sebanyak 3 m3. Jarak SMAN 13 Bandung ke Hotel Endah Parahyangan sejauh 0,7 km
dengan volume sampah di Hotel Endah Parahyangan sebanyak 2.5 m3. Dikarenakan
kapasitas dumptruck masih dapat melayani titik yang lain, maka lanjut ke rute yang
memiliki nilai savings tertinggi pada lanjutan rute sebelumnya yaitu 34,7 pada rute
Pool – Hotel Endah Parahyangan – SPBU Cibeureum – SPA- Pool. Jarak Hotel Endah
Parahyangan ke SPBU Cibeureum sejauh 0.8 km dengan volume sampah sebanyak 2
m3. Kedua rute tersebut kemudian digabungkan, sehingga rute yang terbentuk menjadi
Pool – SPBU Cibeureum – SMAN 13 Bandung – Hotel Endah Parahyangan – SPA –
Pool. Dikarenakan kapasitas dumptruck sudah tidak dapat melayani titik yang lain dan
kapasitas sudah terpenuhi yaitu sebanyak 7,5 m3, maka sub cluster 3 sudah terbentuk
dengan total jarak tempuh sejauh 24,8 km.
58
Gambar 5.5 Rute Sub cluster 3
Rute Sub cluster 4
Dari hasil pengurutan nilai savings didapatkan nilai tertinggi yaitu 33,16 pada rute dari
Pool – Bank BRI – Kopo Jaya – SPA – Pool. Jarak dari Pool ke Bank BRI sejauh 4
km dengan volume sampah di Bank BRI sebanyak 2,5 m3. Jarak Bank BRI ke Kopo
Jaya sejauh 0,24 km dengan volume sampah di Kopo Jaya sebanyak 2 m3.
Dikarenakan kapasitas dumptruck masih dapat melayani titik yang lain, maka lanjut
ke rute yang memiliki nilai savings tertinggi pada lanjutan rute sebelumnya yaitu 32,9
pada rute Pool – Bank BRI – Polytron – SPA- Pool. Jarak Bank BRI ke Polytron sejauh
1 km dengan volume sampah di Polytron sebanyak 3 m3. Kedua rute tersebut
kemudian digabungkan, sehingga rute yang terbentuk menjadi Pool – Polytron – Bank
BRI – Kopo Jaya – SPA – Pool. Dikarenakan kapasitas dumptruck sudah tidak dapat
melayani titik yang lain dan kapasitas sudah terpenuhi yaitu sebanyak 7,5 m3, maka
sub cluster 4 sudah terbentuk dengan total jarak tempuh sejauh 35.7 km.
59
Gambar 5.6 Rute Sub cluster 4
Rute Sub cluster 5
Dari hasil pengurutan nilai savings didapatkan nilai tertinggi yaitu 32.1 pada rute dari
Pool – Bandung Express – Gor Padjadjaran – SPA – Pool. Jarak dari Pool ke Bandung
Express sejauh 6,3 km dengan volume sampah di Bandung Express sebanyak 2 m3.
Jarak dari Bandung Express ke Gor Padjadjaran sejauh 0,3 km dengan volume sampah
di Gor Padjadjaran sebanyak 5.5 m3. Dikarenakan kapasitas dumptruck sudah tidak
dapat melayani titik yang lain dan kapasitas sudah terpenuhi yaitu sebanyak 7.5 m3,
maka sub cluster 5 sudah terbentuk dengan total jarak tempuh sejauh 32,7 km.
Gambar 5.7 Rute Sub cluster 5
60
Rute Sub cluster 6
Dari hasil pengurutan nilai savings didapatkan nilai tertinggi yaitu 31.45 pada rute dari
Pool – Pasar Rajawali – PT. Pabrik Mesin Teha – SPA – Pool. Jarak dari Pool ke Pasar
Rajawali sejauh 4,5 km dengan volume sampah di Pasar Rajawali sebanyak 3 m3.
Jarak dari Pasar Rajawali ke PT. Tjin Hin sejauh 0,35 km dengan volume sampah di
PT. Tjin Hin sebanyak 3 m3. Dikarenakan tidak ada lagi titik yang dapat dilayani oleh
kapasitas dumptruck dan kapasitas sudah terpenuhi yaitu sebanyak 6m3, maka sub
cluster 6 sudah terbentuk dengan total jarak tempuh sejauh 29,05 km.
Gambar 5.8 Rute Sub cluster 6
Rute Sub cluster 7
Dari hasil pengurutan nilai savings didapatkan nilai tertinggi yaitu 31.36 pada rute dari
Pool – CV. Tjiat Joe – PT. Jatayu – SPA – Pool. Jarak dari Pool ke PT. Joe sejauh 6
km dengan volume sampah di PT. Joe sebanyak 3 m3. Jarak dar i PT. Joe ke PT.
Jatayu sejauh 0,24 km dengan volume sampah di PT. Jatayu sebanyak 3 m3.
Dikarenakan tidak ada lagi titik yang dapat dilayani oleh kapasitas dumptruck dan
kapasitas sudah terpenuhi yaitu sebanyak 6m3, maka sub cluster 7 sudah terbentuk
dengan total jarak tempuh sejauh 32,34 km.
61
Gambar 5.9 Rute Sub cluster 7
Rute Sub cluster 8
Dari hasil pengurutan nilai savings didapatkan nilai tertinggi yaitu 30,9 pada rute dari
Pool – Bak Pandu – Dinas Pendidikan – SPA – Pool. Jarak dari Pool ke Bak Pandu
sejauh 5,9 km dengan volume sampah di Bak Pandu sebanyak 2m3. Jarak dari Bak
Pandu ke Dinas Pendidikan sejauh 1,2 km dengan volume sampah di Dinas
Pendidikan sebanyak 5,5 m3. Dikarenakan kapasitas dumptruck sudah tidak dapat
melayani titik yang lain dan kapasitas sudah terpenuhi yaitu sebanyak 7.5 m3, maka
sub cluster 8 sudah terbentuk dengan total jarak tempuh sejauh 31,9 km.
Gambar 5.10 Rute Sub cluster 8 Rute Sub cluster 9
Dari hasil pengurutan nilai savings didapatkan nilai tertinggi yaitu 30 pada rute dari
62
Pool – PT. Cahaya Berlian Lestari – Sinar Jaya – SPA – Pool. Jarak dari Pool ke PT.
CBL sejauh 3,8 km dengan volume sampah di PT. CBL sebanyak 5 m3. Jarak dari PT.
CBL dari Sinar Jaya sejauh 4,2 km dengan volume sampah di Sinar Jaya sebanyak 2,5
m3. Dikarenakan kapasitas dumptruck sudah tidak dapat melayani titik yang lain dan
kapasitas sudah terpenuhi yaitu sebanyak 7,5 m3, maka sub cluster 9 sudah terbentuk
dengan total jarak tempuh sejauh 32,7 km.
Gambar 5.11 Rute Sub cluster 9
Rute Sub cluster 10
Dari hasil pengurutan nilai savings didapatkan nilai tertinggi yaitu 28,3 pada rute dari
Pool – RW.05 Cigondewah– PT. BIG – SPA – Pool. Jarak dari Pool ke RW. 05
Cigondewah sejauh 1,4 km dengan volume sampah di RW. 05 Cigondewah sebanyak
2 m3. Jarak dari RW.05 Cigondewah ke PT. BIG sejauh 1,5km dengan volume sampah
di PT. BIG sebanyak 3 m3. Dikarenakan kapasitas dumptruck masih dapat melayani
titik yang lain, maka lanjut ke rute yang memiliki nilai savings tertinggi pada lanjutan
rute sebelumnya yaitu 27,5 pada rute Pool – PT. BIG – Baso Cihampelas – SPA –
Pool. Jarak PT. BIG ke Baso Cihampelas sejauh 3,4 km dengan volume sampah di
Baso Cihampelas sebanyak 2,5 m3. Kedua rute tersebut kemudian digabungkan,
sehingga rute yang terbentuk menjadi Pool – RW. Cigondewah – PT. Bandung Indah
Gemilang – Baso Cihampelas – SPA – Pool. Dikarenakan kapasitas dumptruck sudah
tidak dapat melayani titik yang lain dan kapasitas sudah terpenuhi yaitu sebanyak 7,5
m3, maka sub cluster 10 sudah terbentuk dengan total jarak tempuh sejauh 29,3 km.
63
Gambar 5.12 Rute Sub cluster 10
Rute Sub cluster 11
Dari hasil pengurutan nilai savings didapatkan nilai tertinggi yaitu 27,5 pada rute dari
Pool – Perum. Holis Permai – Metrologi – SPA – Pool. Jarak dari Pool ke Holis Permai
sejauh 0,35 km dengan volume sampah di Holis Permai sebanyak 5 m3. Jarak dari
Holis Permai ke Metrologi sejauh 7 km dengan volume sampah di Metrologi sebanyak
2,5 m3. Dikarenakan kapasitas dumptruck sudah tidak dapat melayani titik yang lain
dan kapasitas sudah terpenuhi yaitu sebanyak 7,5 m3, maka sub cluster 11 sudah
terbentuk dengan total jarak tempuh sejauh 31,95 km.
Gambar 5.13 Rute Sub cluster 11 Rute Sub cluster 12
64
Dari hasil pengurutan nilai savings didapatkan nilai tertinggi yaitu 25,05 pada rute dari
Pool – Rumah Sakit Rajawali – PT. Sinar Ragamindo – SPA – Pool. Jarak dari Pool
ke RS. Rajawali sejauh 4 km dengan volume sampah di RS. Rajawali sebanyak 3 m3.
Jarak dari RS. Rajawali ke Sinar Ragamindo sejauh 0,55 km dengan volume sampah
di Sinar Ragamindo sebanyak 3 m3. Dikarenakan kapasitas dumptruck sudah tidak
dapat melayani titik yang lain dan kapasitas sudah terpenuhi yaitu sebanyak 6 m3,
maka sub cluster 12 sudah terbentuk dengan total jarak tempuh sejauh 28.05 km.
Gambar 5.14 Rute Sub cluster 12
Rute Sub cluster 13
Dari hasil pengurutan nilai savings didapatkan nilai tertinggi yaitu 23,9 pada rute dari
Pool – PT. Indosuntex – Komp. Sukaraja – Pool. Jarak dari Pool ke PT. Indosuntex
sejauh 2,8 km dengan volume sampah di PT.Indosuntex sebanyak 2,5 m3. Jarak dari
PT. Indosuntex ke Komp. Sukaraja sejauh 3,9 km dengan volume sampah di Komp.
Sukaraja sebanyak 5 m3. Dikarenakan kapasitas dumptruck sudah tidak dapat
melayani titik yang lain dan kapasitas sudah terpenuhi yaitu sebanyak 7,5 m3, maka
sub cluster 13 sudah terbentuk dengan total jarak tempuh sejauh 26,4 km.
65
Gambar 5.15 Rute Sub cluster 13
Rute Sub cluster 14
Dari hasil pengurutan nilai savings didapatkan nilai tertinggi yaitu 23,7 pada rute dari
Pool – King Singer – Tekmira – Pool. Jarak dari Pool ke King Singer sejauh 2,4 km
dengan volume sampah di King Singer sebanyak 2 m3. Jarak dari – King Singer ke
Tekmira sejauh 1,6 km dengan volume sampah di Tekmira sebanyak 3 m3.
Dikarenakan tidak ada lagi titik yang dapat dilayani oleh kapasitas dumptruck dan
kapasitas sudah terpenuhi yaitu sebanyak 5 m3, maka sub cluster 14 sudah terbentuk
dengan total jarak tempuh sejauh 27,9 km.
Gambar 5.16 Rute Sub cluster 14
66
Rute Sub cluster 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, dan 22
Terdapat titik sampah yang belum memiliki sub cluster, dikarenakan titik sampah ini
memilki volume sampah yang besar dan kapasitas dumptruk tidak dapat melayani titik
sampah yang lain. Dengan begitu, rute untuk satu titik sampah yang memiliki volume
yang besar ini ditetapkan menjadi satu claster untuk satu rute. Rute Pool – RW. 06
Maleber – SPA – Pool dengan volume sampah sebanyak 5 m3 dan total jarak sejauh
26,85 km, menjadi sub cluster 15. Rute Pool – P4TKTK – SPA – Pool dengan volume
sampah sebanyak 6 m3 dan total jarak sejauh 31,9 km, menjadi sub cluster 16. Rute
Pool – Perum. Cendrawasih – SPA – Pool dengan volume sampah sebanyak 6 m3 dan
total jarak sejauh 26,4 km, menjadi sub cluster 17. Rute Pool – Sapta Marga – SPA –
Pool dengan volume sampah sebanyak 6 m3 dan total jarak sejauh 26,5 km, menjadi
sub cluster 18. Rute Pool – Kipal – SPA – Pool dengan volume sampah sebanyak 6
m3 dan total jarak sejauh 26,1 km, menjadi sub cluster 19. Rute Pool – PT. Inkaba –
SPA – Pool dengan volume sampah sebanyak 6 m3 dan total jarak sejauh 31.5 km,
menjadi sub cluster 20. Rute Pool – Griya Center– SPA – Pool dengan volume sampah
sebanyak 7 m3 dan total jarak sejauh 34.2 km, menjadi sub cluster 21. Rute Pool – PT.
Suryaputra A – SPA – Pool dengan volume sampah sebanyak 7 m3 dan total jarak
sejauh 34.6 km, menjadi sub cluster 22.
Gambar 5.17 Rute Sub cluster 15
67
Gambar 5.18 Rute Sub cluster 16
Gambar 5.19 Rute Sub cluster 17
68
Gambar 5.20 Rute Sub cluster 18
Gambar 5.21 Rute Sub cluster 19
69
Gambar 5.22 Rute Sub cluster 20
Gambar 5.23 Rute Sub cluster 21
Gambar 5.24 Rute Sub cluster 22
70
5.3 Pengelompokan Sub Cluster
Sub cluster yang telah terbentuk di atas kemudian dikelompokan menjadi sebuah
cluster, dimana dalam cluster ini terdiri dari beberapa sub cluster yang telah terbentuk.
Pembentukan cluster ini dilakukan berdasarkan kedekatan jarak dari antar TPS yang
terdapat dalam sub cluster. Penentuan jumlah cluster, sesuai dengan jumlah
dumptruck yang tersedia sebanyak 5 (lima) unit. Hal ini karena untuk menentukan
kendaraan yang akan melayani setiap cluster. Selain itu, pembentukan cluster ini juga
berfungsi untuk menentukan jadwal pelayanan, sehingga setiap sub cluster telah
memiliki jadwal yang telah tersusun dan tidak akan ada sub cluster yang jadwalnya
saling berbenturan. Hasil pengelompokan sub cluster dapat dilihat pada Tabel 5.5.
Tabel 5.5 Pengelompokan Sub cluster
5.4 Time Windows
Pelayanan pengangkutan sampah di setiap TPS dilakukan setiap hari dimulai dari
pukul 08.00 WIB sampai dengan 11.00 WIB. Sehingga waktu yang tersedia untuk
melakukan pengangkutan sampah dari TPS pertama sampai dengan TPS terakhir
hanya 3 (tiga) jam. Dengan keterbatasan waktu yang tersedia ini, maka waktu
pelayanan dihitung dengan mempertimbangkan waktu loading dan waktu tempuh
kendaraan. Berikut akan disajikan hasil perhitungan dari waktu pelayanan untuk setiap
sub cluster.
Cluster 1
KeteranganCluster Sub Cluster
Sub Cluster 6. Pasar Rajawali - PT. Pabrik Mesin TehaSub Cluster 7. CV. Tjiat Joe - PT. JatayuSub Cluster 12. Rumah Sakit Rajawali - PT. Sinar RagamindoSub Cluster 20. PT. Inkaba
Sub Cluster 1. Museum Sribaduga - Es Cendol ElizabethSub Cluster 4. PT. Sarana Kencana Mulya - Bank BRI Kopo - SPBU Kopo Jaya Sub Cluster 21. Griya CenterSub Cluster 22. PT. Suryaputra AdipradanaSub Cluster 2. Rumah Sakit Hermina - Hotel NylandSub Cluster 5. Bandung Express - Gor PadjadjaranSub Cluster 8. Bak Pandu - Dinas PendidikanSub Cluster 11. Perum. Holis Permai - MetrologiSub Cluster 16. P4TKTKSub Cluster 3. SPBU Cibeureum - SMAN 13 Bandung - Hotel Endah ParahyanganSub Cluster 15. RW. 06 MaleberSub Cluster 17. Perum. CendrawasihSub Cluster 18. Sapta MargaSub Cluster 19. Kipal
Sub Cluster 3 – Sub Cluster 15 – Sub Cluster 17 – Sub Cluster 18 – Sub
Cluster 19Cluster 3
Sub Cluster 6 – Sub Cluster 7 – Sub Cluster 12 – Sub Cluster 20
Cluster 4
Cluster 1Sub Cluster 1 – Sub Cluster 4 – Sub
Cluster 21 – Sub Cluster 22
Cluster 2Sub Cluster 2 –Sub Cluster 5 – Sub
Cluster 8 – Sub Cluster 11 – Sub Cluster 16
Sub Cluster 9. PT. Cahaya Berlian Lestari - Sinar JayaSub Cluster 10. RW. 05 Cigondewah -PT. Bandung Indah Gemilang - Baso Sapi CihampelasSub Cluster 13. PT. Indosuntex - Komp. SukarajaSub Cluster 14. King Singer - Tekmira
Sub Cluster 9 – Sub Cluster 10 – Sub Cluster 13 – Sub Cluster 14
Cluster 5
71
Tabel 5.6 Waktu Pelayanan Sub Cluster 1
Tabel 5.7 Waktu Pelayanan Sub Cluster 4
Tabel 5.8 Waktu Pelayanan Sub Cluster 21
Tabel 5.9 Waktu Pelayanan Sub Cluster 22
Cluster 2
Tabel 5.10 Waktu Pelayanan Sub Cluster 2
6228
78.8029.80108.601.81
Total Waktu Pelayanan (Menit)Total Waktu Pelayanan (Jam)
5.600.60Museum Sribaduga Es Cendol Elizabeth
16.801.80
Pool Museum Sribaduga
KeDariWaktu Loading
(Menit)Waktu Tempuh
(Menit)Waktu Pelayanan
(Menit) Jarak Tempuh
(Km)
Total Waktu Pelayanan (Menit) 104.50Total Waktu Pelayanan (Jam) 1.74
Pool Griya Center 4.50 13.50 91 104.50
Dari Ke Jarak Tempuh
(Km) Waktu Tempuh
(Menit)Waktu Loading
(Menit)Waktu Pelayanan
(Menit)
Total Waktu Pelayanan (Menit) 104.20Total Waktu Pelayanan (Jam) 1.74
Pool PT. Suryaputra Adipradana 4.40 13.20 91 104.20
Dari Ke Jarak Tempuh
(Km) Waktu Tempuh
(Menit)Waktu Loading
(Menit)Waktu Pelayanan
(Menit)
2.00
0.20 0.60 47 47.60Total Waktu Pelayanan (Menit) 120.10
Jarak Tempuh(Km)
Waktu Tempuh(Menit)
Waktu Loading(Menit)
Waktu Pelayanan(Menit)
Pool Rumah Sakit Hermina 8.50 25.50 47 72.50
Dari Ke
Rumah Sakit Hermina Hotel Nyland
Total Waktu Pelayanan (Jam)
Total Waktu Pelayanan (Menit) 129.62Bank BRI Kopo SPBU Kopo Jaya 0.24 0.72 28 28.72
Total Waktu Pelayanan (Jam) 2.16
PT. Sarana Kencana Mulya Bank BRI Kopo 1.00 3.00 38 41.00Pool PT. Sarana Kencana Mulya 4.30 12.90 47 59.90
Dari Ke Jarak Tempuh
(Km) Waktu Tempuh
(Menit)Waktu Loading
(Menit)Waktu Pelayanan
(Menit)
72
Tabel 5.11 Waktu Pelayanan Sub Cluster 5
Tabel 5.12 Waktu Pelayanan Sub Cluster 8
Tabel 5.13 Waktu Pelayanan Sub Cluster 11
Tabel 5.14 Waktu Pelayanan Sub Cluster 16
Total Waktu Pelayanan (Menit) 116.80Total Waktu Pelayanan (Jam) 1.95
Sub Cluster 6 Sub Cluster 7Sub Cluster 12Sub Cluster 20
Cluster 5
Sub Cluster 9. PT. Cahaya Berlian Lestari - Sinar JayaSub Cluster 10. RW. 05 Cigondewah -PT. Bandung Indah Gemilang - Baso Sapi CihampelasSub Cluster 13. PT. Indosuntex - Komp. SukarajaSub Cluster 14. King Singer - Tekmira
Cluster 3
Sub Cluster 3. SPBU Cibeureum - SMAN 13 Bandung - Hotel Endah ParahyanganSub Cluster 15. RW. 06 MaleberSub Cluster 17. Perum. CendrawasihSub Cluster 18. Sapta MargaSub Cluster 19. Kipal
Cluster 4
Sub Cluster 6. Pasar Rajawali - PT. Pabrik Mesin TehaSub Cluster 7. CV. Tjiat Joe - PT. JatayuSub Cluster 12. Rumah Sakit Rajawali - PT. Sinar RagamindoSub Cluster 20. PT. Inkaba
Cluster 1
Sub Cluster 1. Museum Sribaduga - Es Cendol ElizabethSub Cluster 4. PT. Sarana Kencana Mulya - Bank BRI Kopo - SPBU Kopo Jaya Sub Cluster 21. Griya CenterSub Cluster 22. PT. Suryaputra Adipradana
Cluster 2
Sub Cluster 2. Rumah Sakit Hermina - Hotel NylandSub Cluster 5. Bandung Express - Gor PadjadjaranSub Cluster 8. Bak Pandu - Dinas PendidikanSub Cluster 11. Perum. Holis Permai - MetrologiSub Cluster 16. P4TKTK
Sub Cluster 11
77
Tabel 5.29 Rekapitulasi rute baru wilayah Bandung Utara
5.5.2 Biaya Pengangkutan
Biaya yang dibutuhkan dalam satu kali perjalanan/ truk :
1. Harga bahan bakar solar = Rp. 5.150/ liter
2. Biaya bahan bakar yang dibutuhkan = Rp.153.000/sekali operasi
Untuk mengetahui seberapa besar penghematan yang dapat dilakukan dalam
penentuan rute pengangkutan sampah dengan menggunakan metode Clarke & Wright
Savings, perlu dilakukan suatu perbandingan antara hasil dari metode Clarke & Wright
Saving dengan kondisi saat ini. Perbandingan ini dilakukan berdasarkan jarak tempuh
yang dilewati oleh kendaraan dan waktu pelayanan yang terdiri dari waktu tempuh
dan waktu loading dari setiap TPS. Hasil perbandingan dapat dilihat pada Tabel 5.29
berikut ini.
Tabel 5.30 Perbandingan metode Clarke & Wright Saving dengan kondisi saat ini
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa, dengan menggunkan metode Clarke & Wright
Saving dalam penentuan rute pengangkutan sampah, PD. Kebersihan Kota Bandung
Wilayah Barat dapat melakukan penghematan waktu pelayanan sebesar 5% dan
penghematan jarak tempuh sebesar 38 %. Agar dapat mengetahui seberapa besar
keuntungan yang didapatkan oleh PD. Kebersihan Kota Bandung dari penghematan
Hari Cluster Rute yang Ditempuh Jarak Tempuh (KM) Total Waktu Operasi (Jam) No.Pol Kendaraan1 POOL-Bak Walanda RW 03 Sersan Sodik-Bak Hotel Casadlera-SPA-POOL 38.1 3.45 D 8362 C2 POOL-SD Negri Cihampelas-Hegarmana RW 03-SPBU Cihampelas-Wisma Angkasa-Darul Hikmah-Bak Teuku Umar-SPA-POOL 40.3 3.65 D 8408 A3 POOL-BAK CIPAKU-SPA-POOL 33.7 3.31 D 8248 A4 POOL-BAPPEDA-KAMPUS POLMAN-LIPPI SANGKURIANG-SPA-POOL 34.2 3.27 D 8171 A5 POOL-SMA Pasundan 8-Ciwalk-Princess Cake-Masjid Cipaganti-Bukit Jarian-SPA-POOL 36.9 3.38 D 8048 A 6 POOL-Bak DPRD Kota Bandung-SPA-POOL 32.6 2.81 D 8408 A7 POOL-Royal Dago-Bak Mess TNI AL-SPA-POOL 31.8 3.02 D 8171 A8 POOL-SMA N 1 Bandung-Perum Dago Asri-SPA-POOL 32 3.13 D 8048 A 9 POOL-LIKMI-Dago Panyawangan-SPA-POOL 30.7 1.69 D 8362 C
310.3 27.71
Senin
Selasa
Total
Deskripsi Total Waktu Pelayanan (Jam) Total Jarak Tempuh (Km)Kondisi Saat ini 32.98 348.2
Kondisi Setelah menggunakan savings 27.71 310.3Besar penghematan 5.27 37.9
% Penghematan 5% 38%
78
yang dilakuakan dengan menggunakan metode Clarke & Wright Saving, maka
dilakukan perbandingan total biaya yang dikeluarkan antara kondisi saat ini dengan
hasil dari metode Clark & Wright Saving.
Total biaya yang dikeluarkan dari hasil metode Clark & Wright Saving dihitung
berdasarkan waktu yang dibutuhkan setiap truk untuk menyelesaikan seluruh TPS
yang tersedia yaitu 2 hari. Biaya yang akan dihitung terdiri dari fixed cost, yaitu biaya
yang tidak dipengaruhi oleh total jarak tempuh dan variable cost, yaitu biaya yang
dihitung dengan mempertimbangkan total jarak tempuh dari setiap truk dalam satu
kali operasi. Berikut adalah perhitungan biaya yang dihasilkan dengan menggunakan
metode Clark & Wright Saving.
1. Hari ke-1
a. Truk I
Fixed Cost = Biaya Pengemudi + Biaya Kru
= Rp.128.000 + (Rp.116.000 x 3)
= Rp. 476.000
Variable Cost = ((Jarak Tempuh x Indeks Kendaraan ) x Harga BBB )+ Biaya
Masuk Tol Pasteur-Baros + Biaya Masuk Tol Baros - Pasteur
= ((38,1 Km x 0,33) x Rp. 5.150) + Rp. 3.500 + Rp. 3.500
= Rp. 71.751 = Rp. 73.800
Total = Fixed Cost + Variable Cost
= Rp. 476.000 + 71.800
= Rp. 547.800
Truk II
Fixed Cost = Biaya Pengemudi + Biaya Kru
= Rp.128.000 + (Rp.116.000 x 3)
= Rp. 476.000
Variable Cost = ((Jarak Tempuh x Indeks Kendaraan ) x Harga BBB )+ Biaya
Masuk Tol Pasteur-Baros + Biaya Masuk Tol Baros - Pasteur
= ((40,3 Km x 0,33) x Rp. 5.150) + Rp. 3.500 + Rp. 3.500
= Rp. 75.490 = Rp. 75.500
Total = Fixed Cost + Variable Cost
= Rp. 476.000 + Rp. 75.500
= Rp. 551.500
b. Truk III
79
Fixed Cost = Biaya Pengemudi + Biaya Kru
= Rp.128.000 + (Rp.116.000 x 3)
= Rp. 476.000
Variable Cost = ((Jarak Tempuh x Indeks Kendaraan ) x Harga BBB )+ Biaya
Masuk Tol Pasteur-Baros + Biaya Masuk Tol Baros - Pasteur
= ((33,7Km x 0,33 ) x Rp. 5.150) + Rp. 3.500 + Rp. 3.500
= Rp. 64.273 = Rp. 64.300
Total = Fixed Cost + Variable Cost
= Rp. 476.000+ Rp. 64.300
= Rp. 540.300
c. Truk IV
Fixed Cost = Biaya Pengemudi + Biaya Kru
= Rp.128.000 + (Rp.116.000 x 3)
= Rp. 476.000
Variable Cost = ((Jarak Tempuh x Indeks Kendaraan ) x Harga BBB )+ Biaya
Masuk Tol Pasteur-Baros + Biaya Masuk Tol Baros - Pasteur
= ((34,2 Km x0,33) x Rp. 5.150) + Rp. 3.500 + Rp. 3.500
= Rp. 65.123 = Rp.65.200
Total = Fixed Cost + Variable Cost
= Rp. 476.000 + Rp. 65.200
= Rp. 541.200
d. Truk V
Fixed Cost = Biaya Pengemudi + Biaya Kru
= Rp.128.000 + (Rp.116.000 x 3)
= Rp. 476.000
Variable Cost = ((Jarak Tempuh x Indeks Kendaraan ) x Harga BBB )+ Biaya
Masuk Tol Pasteur-Baros + Biaya Masuk Tol Baros - Pasteur
= ((36,9 Km x 0,33) x Rp. 5.150) + Rp. 3.500 + Rp. 3.500
= Rp. 69.712 = Rp 69.800
Total = Fixed Cost + Variable Cost
= Rp. 476.000 + Rp. 69.800
= Rp. 545.800
2. Hari ke-2
a. Truk I
80
Fixed Cost = Biaya Pengemudi + Biaya Kru
= Rp.128.000 + (Rp.116.000 x 3)
= Rp. 476.000
Variable Cost = ((Jarak Tempuh x Indeks Kendaraan ) x Harga BBB )+ Biaya
Masuk Tol Pasteur-Baros + Biaya Masuk Tol Baros - Pasteur
= ((32,6 Km x 0,33) x Rp. 5.150) + Rp. 3.500 + Rp. 3.500
= Rp. 62.404 = Rp.62.500
Total = Fixed Cost + Variable Cost
= Rp. 476.000 + Rp. 62.500
= Rp. 538.500
b. Truk II
Fixed Cost = Biaya Pengemudi + Biaya Kru
= Rp.128.000 + (Rp.116.000 x 3)
= Rp. 476.000
Variable Cost = ((Jarak Tempuh x Indeks Kendaraan ) x Harga BBB )+ Biaya
Masuk Tol Pasteur-Baros + Biaya Masuk Tol Baros - Pasteur
= ((31,8 Km x 0,33) x Rp. 5.150) + Rp. 3.500 + Rp. 3.500
= Rp. 61.044 = Rp. 61.100
Total = Fixed Cost + Variable Cost
= Rp. 476.000 + Rp. 61.100
= Rp. 537.100
c. Truk III
Fixed Cost = Biaya Pengemudi + Biaya Kru
= Rp.128.000 + (Rp.116.000 x 3)
= Rp. 476.000
Variable Cost = ((Jarak Tempuh x Indeks Kendaraan ) x Harga BBB )+ Biaya
Masuk Tol Pasteur-Baros + Biaya Masuk Tol Baros - Pasteur
= ((32 Km x 0,33) x Rp. 5.150) + Rp. 3.500 + Rp. 3.500
= Rp. 61.384 = Rp. 61.400
Total = Fixed Cost + Variable Cost
= Rp. 476.000 + Rp. 61.400
= Rp. 537.400
d. Truk IV
81
Fixed Cost = Biaya Pengemudi + Biaya Kru
= Rp.128.000 + (Rp.116.000 x 3)
= Rp. 476.000
Variable Cost = ((Jarak Tempuh x Indeks Kendaraan ) x Harga BBB )+ Biaya
Masuk Tol Pasteur-Baros + Biaya Masuk Tol Baros - Pasteur
= ((30,7 Km x 0,33) x Rp. 5.150) + Rp. 3.500 + Rp. 3.500
= Rp. 59.175 = Rp. 59.200
Total = Fixed Cost + Variable Cost
= Rp. 476.000+ Rp. 59.200
= Rp. 535.200
Dari hasil perhitungan diatas, maka metode Clark & Wright Savings
mengeluarkan biaya berdasakan waktu yang dibutuhkan untuk melayanai seluruh TPS
yaitu 2 hari, adalah sebagai berikut :
Fixed Cost = Biaya pengemudi / 2 hari + Biaya Kru / 5 truk / 2 hari
= Rp. 1.152.000 + Rp. 3.132.000
= Rp. 4.284.000
Variable Cost = Biaya bahan bakar 5 truk / 2 hari + biaya masuk tol
= Rp. 592.800
Total = Rp. 4.876.800
Adapun biaya yang dikeluarkan oleh PD. Kebersihan Kota Bandung untuk kondisi
saat ini berdasarkan waktu yang dibutuhkan dalam melayani seluruh TPS yaitu 8 hari,
adalah sebagai berikut
Fixed Cost = (Biaya Pengemudi x 5 truk x 3 hari) + (Biaya Kru x 4 orang x
5 truk x 3 hari)
= (Rp.128.000 x 5 truk x3 hari) + (Rp.116.000 x 4 orang x 5 truk
x 3 hari)
= Rp. 8.880.000
Variable Cost = (Biaya Bahan Bakar /sekali operasi x 5 truk x 3 hari) + Biaya
Masuk Tol
= (Rp. 164.800 x 12 truk) + (Rp. 7.000 x 12 truk )
= Rp. 2.061.600
Total = Fixed Cost + Variable Cost
82
= Rp. 8.880.000 + Rp. 2.061.600
= Rp. 10.941.600
Dari perhitungan biaya diatas, agar dapat mengetahui seberapa besar
keuntungan yang didapatkan oleh PD. Kebersihan Kota Bandung, maka dilakuakan
perbandingan biaya yang dikeluarkan dari hasil menggunakan metode Clarke &
Wright Savings dengan kondisi saat ini. Hasil perbandingan tersebut dapat dilihat pada
Tabel V.30. berikut ini :
Tabel 5.31 Perbandingan Biaya hasil Metode Clarke & Wright Savings dengan kondisi saat ini.
Dari hasil perbandingan diatas dapat dilihat bahwa, biaya yang dikeluarkan oleh hasil
metode metode Clarke & Wright Savings menghasilkan penghematan sebesar 53 %
dibandingkan dengan kondisi saat ini. Dengan begitu, keuntungan yang didapatkan
oleh PD. Kebersihan Kota Bandung dengan menggunakan metode Clarke & Wright
Savings sebesar Rp. 15.805.069. Penghematan ini terjadi karena jarak tempuh yang
lebih pendek, sehingga konsumsi bahan bakar menjadi berkurang. Selain itu, lama
waktu yang dibutuhkan untuk melayani seluruh TPS yang tersedia lebih sedikit
dikarenakan pelayanan beberapa TPS dilakukan dalam satu rute.
Deskripsi Fix Cost Variable Cost Total CostKondisi Saat ini Rp. 8.880.000 Rp. 2.062.600 Rp 10.942.600
Kondisi Setelah menggunakan savings Rp. 4.284.000 Rp. 592.800 Rp. 4.876.800Rp. 6.065.800
45%Besar penghematan
% Penghematan
83
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari studi kasus penentuan rute kendaraan pengangkut sampah di
PD. Kebersihan Kota Bandung, dapat ditarik kesimpulan pada Laporan Kemajuan ini
bahwa :
1. Penggunaan metode Clarke & Wright Saving dapat memberikan pengurangan
waktu pelayanan, jarak tempuh, dan biaya yang keluarkan berdasarkan waktu
yang dibutuhkan untuk melayani seluruh TPS yang tersedia
2. Rute yang dihasilkan dengan menggunakan metode Clarke & Wright Saving,
dari 39 TPS tersedia dapat membentuk 22 Sub Cluster, yang kemudian
dikelompokkan kembali menjadi hanya 5 Cluster.
3. Waktu yang dibutuhkan untuk melayani seluruh TPS, dengan menggunakan
metode Clarke & Wright Saving yaitu selama 5 hari kerja, yang sebelumnya
membutuhkan waktu selama 8 hari kerja, sehingga terjadi pengurangan 3 hari
kerja.
4. Jarak tempuh yang dihasilkan dengan menggunakan metode Clarke & Wright
Saving dapat melakukan penghematan sebesar 43 %, dengan begitu konsumsi
bahan bakar yang digunakan menjadi berkurang.
5. Pengurangan waktu pelayanan dan jarak tempuh yang dilakukan metode
Clarke & Wright Saving, menghasilkan penghematan biaya yang dikelurkan
oleh PD. Kebersihan Kota Bandung sebesar 53 %. Dengan begitu, keuntungan
yang didapatkan oleh PD. Kebersihan Kota Bandung dengan menggunakan
metode Clarke & Wright Savings sebesar Rp. 15.805.069.
6.2 Saran
1. Pengangkutan sampah dilakukan dengan jadwal yang telah tersusun, agar
pengangkutan dapat dilakukan secara pasti.
Adanya pemantauan yang dilakukan pada setiap TPS, baik itu oleh PD.Kebersihan
Kota Bandung atau intasnsi lain yang terkait, untuk memonitor volume sampah yang
hasilkan oleh setiap TPS, sehingga tidak terjadi penumpukan sampah yang berlebih.
DAFTAR PUSTAKA
Afshar-Nadjafi, B. dan Afshar-Nadjafi, A. (2017). A Constructive Heuristic for Time-
dependent Multi-depot Vehicle Routing Problem with Time-windows and
Heterogenous Fleet, Journal of King Saudi University – Engineering Science,
29 – 34.
Altinel I.K., Oncan T. (2005). A New Enhancement of Clarke and Wright Savings
Heuristic for the Capacitated Vehicle Routing Problem, Journal of the
Operational Research Society, 56, 954−961.
BSN. 2002. Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan (SNI 19-
2454-2002). Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
Caric, T. dan Hrvoje G. 2008. Vehicle Routing Problem, In-Teh, Croatia.
Techniques, Technical Report, NTIS, Massachusetts Institute of Technology.
Hendrawan, B.E. 2007. Implementasi Algoritma Paralele Genetic Algorithm Untuk
Penyelesaian Heterogeneous Fleet Vehicle Routing Problem. Tugas Akhir
Program Sarjana, Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
Hillier, F.S. dan Lieberman, G.J. 2010. Introduction to Operation Research, McGraw
Hill International.
Indaka, A., dkk. (2011). Penyelesaian Open Vehicle Routing Problem Menggunakan
Metode Heuristik Sariklis Powell, Jurnal Matematika dan Aplikasinya, 10.
Kallehauge, B., Larsen, J., dan Marsen, O.B.G. 2001. Lagrangean Duality Applied on
Vehicle Routing with Time Windows, Technical Report, IMM, Technical
University of Denmark.
Kurniawati, K. 2012. Pengembangan Model Genetic Algorithm dengan Fuzzy Logic
Controller untuk Penyelesaian Vehicle Routing Problem, Jurusan Teknik
Industri, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan, Bandung.
Larranaga, P., dkk. (1999). Genetic Algorithms for the Travelling Salesman Problem
: A Review of Representations and Operators, Artificial Intelligence Review, 13,
129-170.
Lysgaard, J., 1997. Clarke & Wright’s Savings Algorithm, Department of
Management Science and logistics, Aarhus.
Michalewicz, Z. 1996. Genetic Algorithms + Data Structures = Evolution Programs,
Springer-Verlag, Heidelberg.
Michalewicz, Z. 1998. Genetic Algorithms + Data Structures = Evolution Programs,
Third revised and extended edition, Springer-Verlag, Heidelberg.
Otman, A., dan Jaafar, A. (2011). A Comparative Study of Adaptive Crossover
Operators for Genetic Algorithms to Resolve the Travelling Salesman Problem,
International Journal of Computer Application, 13.
Salaki, D.T. 2009. Penyelesaian Vehicle Routing Problem Menggunakan Beberapa
Metode Heuristik Konstruktif, Tugas Akhir Program Pascasarjana, Jurusan
Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut
Pertanian Bogor.
Sarwadi dan Krismi, A. (2004). Algoritma Genetika untuk Penyelesaian Masalah
Vehicle Routing, Jurnal Matematika dan Komputer, Universitas Diponegoro, 7,
1 – 10.
Schrage L. (1981). Formulation and Structure of More Complex/Realistic Routing and
Scheduling Problems. Networks An International Journal, 1981;11:229–32.
Toth, P. dan Vigo, D. 2002. The Vehicle Routing Problem, Society for Industrial and
Applied Mathemathics, Philadelphia.
UNEP. 2011. Protocol on Liability and Compensation for Damage Resulting from
Transboundary Movements of Hazardous Wastes and Their Disposal, United
Nations Environment Programme, Geneva, 16.
Zukhri, Z. (2014) : Algoritma Genetika Metode Komputasi Evolusioner untuk
Menyelesaikan Masalah Optimasi, Penerbit ANDI, Indonesia.
PD. Kebersihan Kota Bandung. (2016 A). Diakses pada Kamis, 14/06/2018 pukul
05:46 dari (http://pdkebersihan.bandung.go.id/index.php/profil/sejarah-singkat/.
PD. Kebersihan Kota Bandung. (2016 B). Diakses pada Kamis, 14/06/2018 pukul
05:47 dari http://pdkebersihan.bandung.go.id/index.php/profil/direksi-oraganisasi/.
PD. Kebersihan Kota Bandung. (2016). Diakses pada Kamis, 14/06/2018 pukul 05:52
dari http://pdkebersihan.bandung.go.id/index.php/profil/sarana-prasarana/.
LAMPIRAN
Log Book
No Tanggal Kegiatan
1 18-Feb-19 Rapat I : Kick-Off Program tahun ke-2 antara ketua dengan anggota tim peneliti membahas deskripsi kerja dan ruang lingkup pengembangan metoda
2 27-Feb-19 Briefing Penyusunan data dan evaluasi TPS untuk wilayah penelitian di Bandung Barat dan Utara serta penentuan Survey lokasi TPS
3 05-Mar-19 Pembagian area survey TPS
4 12-Mar-19 Pra Survey TPS yang akan dikunjungi dan rencana pengukuran waktu loading sampah setiap TPS
5 21-Mar-19 Penentuan Time line Pertemuan dan diskusi (Rapat khusus)
6 26-Mar-19 Rapat II : Pertemuan Teknis Ketua Hibah Penelitian dengan anggota tim dan tim surveyor dalam menentukan metoda dan pembagian tugas area survey TPS ke dalam 2 wilayah utama di Kota Bandung.
7 02-Apr-19 Survey rute pengangkutan sampah di 2 wilayah Bandung Barat dan Utara serta pengukuran waktu loading sampah
8 09-Apr-19 Pembuatan BAB I Pendahuluan berdasarkan fenomena yang didapat dari Survey dan data PD Kebersihan Kota Bandung.
9 17-Apr-19
Rapat III : Evaluasi pembuatan Bab I serta rumusan masalah dan melengkapi data-data yang kurang.
Penentuan Survey ke lapangan terkait data rute pengangkutan sampah yang diperlukan
10 23-Apr-19
Survey evaluasi Rute Pengangkutan Sampah di 4 wilayah Kota Bandung :1. Rute dan Data Pengangkutan Sampah Wilayah Bandung Barat 2. Rute dan Data Pengangkutan Sampah Wilayah Bandung Selatan 3. Rute dan Data Pengangkutan Sampah Wilayah Bandung Timur 4. Rute dan Data Pengangkutan Sampah Wilayah Bandung Utara
11 25-Apr-19 Rapat IV : Evaluasi data rute pengangkutan sampah yang diperlukan
12 26-Apr-19 Mengikuti workshop penulisan dan pengusulan buku dan proposal Pengabdian kepada masyarakat, LPM Unpas, Bandung
13 27-Apr-19 Penyusunan BAB II Tinjauan Pustaka Model Vehicle Routing Problem (VRP) dalam Pengangkutan Sampah
14 03-Mei-19 Penyusunan BAB III Maksud dan Tujuan
15 08-Mei-19 Penyusunan BAB IV Metode Penelitian
16 14-Mei-19 Penyusunan dan Pengolahan Data serta merumuskan hasil yang diperoleh
17 02-Jul-19 Verifikasi dan Evaluasi Hasil Pengolahan Data, dan penyusunan algoritma untuk perhitungan metode optimisasi rute Algoritma Genetika dan Tabu Search
18 16-Jul-19 Uji coba logika Software Mathlab yang digunakan untuk perhitungan serta melakukan Penyusunan BAB V Pembahasan dan Hasil
19 20-Jul-19 Penyusunan naskah untuk konferensi Internasional dan jurnal nasional 20 08-Agt-19 Rapat V : Penyusunan dan pembuatan Laporan Kemajuan 21 20-Agt-19 Persiapan dan penyusunan dokumen lampiran
No Tanggal Kegiatan
22 27-Agt-19 Mengikuti Workshop pembuatan buku ajar dan luaran penelitian BKSTI di Semarang
23 03-Sep-19 Penyusunan Draft Buku Ajar dan pengusulan penerbitan dengan penerbit buku REFIKA, Bandung
24 05-Sep-19 Submit Abstrak di Konferensi Internasional The 1st International Conference on Environment, Sustainability Issues,and Community Development
25 06-Sep-19 Submit naskah artikel ke Jurnal Media Teknik dan Sistem Industri (JMTSI)
26 13-Sep-19 Scan data lampiran dan dokumen 27 14-Sep-19 Upload Laporan Kemajuan 28 03-Okt-19 Penyusunan Laporan Akhir
29 23-Okt-19 Penyusunan dan Kompilasi serta Scan lampiran keluaran dan data keuangan
30 11-Nov-19 Rapat VI Evaluasi Kegiatan 31 16-Nov-19 Unggah Laporan Akhir
Bandung, 16 Nopember 2019
Ketua Tim,
Dr. Ir. Yogi Yogaswara, MT
IOP Conference Series: Materials Science and Engineering
PAPER • OPEN ACCESS
Genetic Algorithm for Waste Transportation Route in Eastern Bandung(Case Study: PD. Kebersihan Kota Bandung)To cite this article: Y Yogaswara and L S M D Saputra 2019 IOP Conf. Ser.: Mater. Sci. Eng. 528 012041
View the article online for updates and enhancements.
This content was downloaded from IP address 180.245.233.122 on 14/09/2019 at 12:36