LAPORAN AKHIR OPERASIONAL RISET “MODEL PENINGKATAN PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK KB PRIA DALAM UPAYA PENCAPAIAN KKP ANGGOTA KB PRIA MELALUI STIMULANT EKONOMI PRODUKTIF DAN INSENTIF DALAM WILAYAH PROPINSI BENGKULU “ BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Keikutsertaan dari berbagai pihak dalam membentuk perilaku sosial dalam mengupayakan kesetaraan gender dalam Program KB Nasional merupakan salah satu strategi pelaksanaan KB dan Kesehatan Reproduksi, sehingga setiap pasangan suami isteri mempunyai tanggung jawab yang sama dalam menentukan kesehatan reproduksi, kesehatan anak, dan jumlah anak. Berbagai kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan dalam membentuk perilaku positif tentang kesehatan dan hak-hak reproduksi telah dilakukan, namun keikutsertaan pria secara aktif menjadi peserta KB belum mencapai hasil yang diharapkan. KKP yang diharapkan tahun 2009 sebesar 4,5%. Hal tersebut terbukti dalam laporan hasil SDKI tahun 2007 bahwa peserta KB pria 1,9% atau mengalami kenaikan hanya 0,1% dibandingkan tahun 2003 sebesar 1,8%. Bila melihat laporan SDKI di Propinsi Bengkulu pada tahun 2003 dimana pengetahuan wanita yang sudah berkeluarga tentang kondom sebesar 52,9%, untuk MOP sebesar 39% sedangkan pengetahuan pria hanya 31,9%. sehingga dapat dikatakan bahwa pemakaian kontrasepsi setiap pasangan masih didominasi oleh wanita ketimbang pria. Rendahnya peningkatan partisipasi pria ber-KB di Propinsi Bengkulu disebabkan masih rendahnya informasi bagi pasangan suami Isteri tentang KB dan kesehatan reproduksi, belum ada bantuan ekonomi produktif bagi Kelompok KB Pria, dan rendahnya stimulan insentif bagi anggota KB Pria. Disamping itu dari berbagai kegiatan yang telah dilakukan bisa dipastikan bahwa lebih banyak disampaikan kepada para wanita daripada pria, sehingga perlu adanya terobosan yang bisa memacu Anggota kelompok KB pria dalam kesertaan mereka pada Program KB dan Kesehatan Reproduksi yang berbasis gender di Propinsi Bengkulu. 1
25
Embed
LAPORAN AKHIR OPERASIONAL RISET “MODEL · PDF filelaporan akhir operasional riset “model peningkatan partisipasi anggota kelompok kb pria dalam upaya pencapaian kkp anggota kb
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN AKHIR OPERASIONAL RISET “MODEL PENINGKATAN PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK KB PRIA DALAM
UPAYA PENCAPAIAN KKP ANGGOTA KB PRIA MELALUI STIMULANT EKONOMI PRODUKTIF DAN INSENTIF DALAM
WILAYAH PROPINSI BENGKULU “
BAB I PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Keikutsertaan dari berbagai pihak dalam membentuk perilaku sosial dalam
mengupayakan kesetaraan gender dalam Program KB Nasional merupakan salah
satu strategi pelaksanaan KB dan Kesehatan Reproduksi, sehingga setiap pasangan
suami isteri mempunyai tanggung jawab yang sama dalam menentukan kesehatan
reproduksi, kesehatan anak, dan jumlah anak.
Berbagai kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan
dalam membentuk perilaku positif tentang kesehatan dan hak-hak reproduksi telah
dilakukan, namun keikutsertaan pria secara aktif menjadi peserta KB belum
mencapai hasil yang diharapkan. KKP yang diharapkan tahun 2009 sebesar 4,5%.
Hal tersebut terbukti dalam laporan hasil SDKI tahun 2007 bahwa peserta
KB pria 1,9% atau mengalami kenaikan hanya 0,1% dibandingkan tahun 2003
sebesar 1,8%. Bila melihat laporan SDKI di Propinsi Bengkulu pada tahun 2003
dimana pengetahuan wanita yang sudah berkeluarga tentang kondom sebesar
52,9%, untuk MOP sebesar 39% sedangkan pengetahuan pria hanya 31,9%.
sehingga dapat dikatakan bahwa pemakaian kontrasepsi setiap pasangan masih
didominasi oleh wanita ketimbang pria.
Rendahnya peningkatan partisipasi pria ber-KB di Propinsi Bengkulu
disebabkan masih rendahnya informasi bagi pasangan suami Isteri tentang KB dan
kesehatan reproduksi, belum ada bantuan ekonomi produktif bagi Kelompok KB Pria,
dan rendahnya stimulan insentif bagi anggota KB Pria. Disamping itu dari berbagai
kegiatan yang telah dilakukan bisa dipastikan bahwa lebih banyak disampaikan
kepada para wanita daripada pria, sehingga perlu adanya terobosan yang bisa
memacu Anggota kelompok KB pria dalam kesertaan mereka pada Program KB dan
Kesehatan Reproduksi yang berbasis gender di Propinsi Bengkulu.
1
Berdasarkan kondisi di atas permasalahan tersebut perlu dirumuskan
menjadi “bagaimana meningkatkan partisipasi Anggota kelompok KB pria dalam
upaya mencapai KKP KB pria melalui model stimulan ekonomi produktif dan insentif
dan stimulan lain dalam wilayah Propinsi Bengkulu”?.
Oleh karena itu, permasalahan penelitian ini dirumuskan dalam suatu judul
“MODEL PENINGKATAN PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK KB PRIA DALAM UPAYA MENCAPAI KKP KB PRIA MELALUI STIMULANT EKONOMI PRODUKTIF DAN INSENTIF DALAM WILAYAH PROPINSI BENGKULU“
II. Tujuan dan Manfaat Penelitian
a. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
Meningkatkan partisipasi Anggota kelompok KB pria dalam upaya mencapai
KKP KB pria melalui stimulant ekonomi produktif dan insentif dalam wilayah
Propinsi Bengkulu.
2. Tujuan khusus
• Meningkatkan partisipasi Anggota kelompok KB pria dalam upaya
mencapai jumlah Anggota sesuai KKP KB pria melalui stimulant ekonomi
produktif dan insentif..
• Mengidentifikasi pilihan bentuk model stimulant Anggota kelompok KB pria
dalam menambah jumlah anggota dan kelompok pria ber-KB.
• Menemukan formula bentuk model stimulan terbaru bagi Anggota
kelompok KB pria dalam mengajak Anggota baru.
• Mendorong anggota kelompok KBPria dalam mengajak anggota baru
perluasan jangkauan dan pembinaan anggota melalui KIE yang tepat.
b. Manfaat penelitian
1. Anggota Kelompok KB pria dapat menemukan model yang tepat dalam
meningkatkan Anggota baru KB pria.
2
2. Dapat mememuhi pencapaian keberhasilan KKP untuk peserta KB Pria
sebesar 4,5 % pada tahun 2008.
III. METODOLOGI PENELITIAN
Kondisi Yang
Diharapkan Kondisi Awal
Intervensi
A. Kerangka Konsep Berdasarkan pokok permasalahan yang ada, maka strategi dalam meningkatkan
partisipasi pria ber-KB adalah meningkatkan stimulant bagi kader kelompok KB
Pria melalui bantuan ekonomi produktif dan pemberian insentif dan stimulant
lainya, disajikan melalui gambar berikut :
1. Rendahnya; kenaikan peserta pria ber-KB. 2. Rendahnya Stimulant Anggota kelompok KB pria mengajak peserta baru.
Penguatan Kelompok KB Pria
Penawaran program stimulant; 1. Bantuan ekonomi
produktif 2. Insentif yang menarik 3. dan lainya.
1. Meningkatkan Peran dan Fungsi Kelompok
2. Meningkatnya jumlah
peserta KB pria. 3. Meningkatnya
kesejahteraan keluarga peserta KB pria.
B. Pendekatan penelitian Penelitia ini dengan pendekatan operasional riset yaitu penelitian yang
ditindaklanjuti dengan aksi penanganan masalah dan mendorong adanya
perubahan pengetahuan, sikap, keterampilan dan perilaku sosial Pasangan
Suami Isteri dan Masyarakat dalam menerima konsep KB Pria dan Kesehatan
Reproduksi
C. Proses Pelaksanaan Dimulai dari dasar penentuan research Questions, menyusun disain, instrumen,
pengumpulan data, pengolahan, analisis data sampai menyusun model tindakan
dengan selalu melibatkan bersama masyarakat.
3
D. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi Rendahnya peningkatan partisipasi pria ber-KB di Propinsi Bengkulu
disebabkan masih rendahnya informasi bagi pasangan suami Isteri tentang KB dan
kesehatan reproduksi, belum ada bantuan ekonomi produktif bagi Kelompok KB Pria,
dan rendahnya stimulan insentif bagi anggota KB Pria. Disamping itu dari berbagai
kegiatan yang telah dilakukan bisa dipastikan bahwa lebih banyak disampaikan kepada
para wanita daripada pria.lasi dalam penelitian ini adalah anggota Kelompok KB
Pria dan tokoh masyarakat dan tokoh agama serta Pasangan Suami Isteri.
Penentuan sampel menggunakan metode purporsive sampling, yakni ditentukan
terlebih dahulu wilayah Kabupaten yang mempunyai kelompok KB pria untuk
ditetapkan. Kelompok KB pria terpilih terdiri dari kelompok KB pria dengan
ketentuan berumur 6 bulan bagi kelompok KB Pria baru dan lebih 2 tahun bagi
kelompok KB Pria lama pada saat intervensi tim peneliti. Hal tersebut dilakukan
dengan tujuan supaya diperoleh karakteristik model yang tepat, sesuai dengan
kebutuhan kelompok KB pria masing-masing. Dari data kelompok di 9 kabupaten
terdapat 24 kelompok, diambil sebagai sampel terpilih 9 kelompok (37,50%) yang
berasal dari Kabupaten Kepahiang 1 kelompok, Kabupaten Rejang Lebong 1
kelompok, Kabupaten Lebong 1 Kelompok, Kabupaten Seluma 1 kelompok,
Kabupaten Bengkulu Selatan 2 kelompok, Kabupaten Kaur 2 kelompok, dan
Bengkulu Utara 1 kelompok.
E. Desain dan Metode penelitian
Desain penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif. Data
sekunder diambil melalui hasil penelitian sebelumnya dan literatur lain yang
relevan, sedangkan data primer diperoleh melalui wawancara dan kuesioner.
Penelitian Operasional ini merupakan penelitian yang ditindak lanjuti dengan aksi
penanganan masalah pada saat proses penelitian berlangsung. dan
dimaksudkan untuk mendorong terjadinya perubahan pengetahuan, sikap dan
perilaku sosial pada Pasangan Suami-Isteri dan masyarakat dalam menerima
konsep KB dan Kesehatan Reproduksi, terutama bagi pria.
Tahapan kegiatan ini dimulai dari identifikasi stimulan yang dibutuhkan peserta
kelompok KB pria setelah mendapatkan intervensi promotif marketing dari tim
4
peneliti dan petugas BKKBN, menganalisis stimulan yang diperoleh melalui
kuesioner dan wawancara, dan menetapkan stimulan yang dibutuhkan, serta
kemungkinan alternatif stimulan lainya. Tahap berikutnya adalah memberikan
laporan hasil penelitian.
Perubahan dasar yang diharapkan adalah meningkatnya kesadaran masyarakat
terutama kaum pria setelah melalui intervensi yang dilakukan peserta kelompok
KB pria dan bantuan petugas promosi BKKBN untuk memutuskan menjadi
peserta baru KB pria.
IV. Pengolahan dan analisis data
Analisis data dilakukan ketika data melalui kuesioner dan wawancara yang sudah
susun didapatkan. Analisis dilakukan pada tingkat masing-masing peserta dan
lompok, kemudian analisis menyeluruh. Analisis data menggunakan
ndekatan kualitatif melalui fokus group. Kemungkinan hasil analisis masing-
ter
ke
pe
IN TE R VENSI
masing peserta dan kelompok berbeda meskipun dalam satu kabupaten yang
2. Identifikasi Kebutuhan(Observasi dan Interview)
3. Intervensi: Disesuaikan dengan hasil identifikasi kebutuhan
4. Monitoring: Monitoring kegiatan dari persiapan sampai intervensi
5. Evaluasi&Laporan: Evaluasi dan Pelaporan kegiatan dari persiapan s.d. akhir kegiatan
P E R S I A P A
5
BAB II
PELAKSANAAN
1. Sasaran
Penelitian Operasional ini merupakan penelitian yang ditindak lanjuti dengan aksi
penanganan masalah pada saat proses penelitian berlangsung, untuk mendorong
terjadinya perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku dan sosial pada Pasangan
Suami-Isteri dan masyarakat dalam menerima konsep KB dan Kesehatan
Reproduksi, terutama bagi pria, kapasitas yang ditingkatkan adalah kinerja dari
kelompok KB pria dalam kegiatan KIE, pelayanan KB, pembinaan serta membangun
jaringan kerja sama dengan institusi lain.
Sasaran penelitian pada 9 Kelompok KB Pria yang tersebar di 7 Kabupaten yang
mewakili dari 25 kelompok KB Pria yang tersebar pada 9 Kabupaten/Kota, yang
dapat mewakili pada kelompok Baru dan kelompok lama yaitu :
• Kabupaten Kepahiang 1 kelompok,
• Kabupaten Rejang Lebong 1 kelompok,
• Kabupaten Lebong 1 Kelompok,
• Kabupaten Seluma 1 kelompok,
• Kabupaten Bengkulu Selatan 2 kelompok,
• Kabupaten Kaur 2 kelompok,
• Bengkulu Utara 1 kelompok.
2 Tahapan dari penelitian : a. Mengindentifikasi gerak operasional dari kelompok KB pria termasuk masalah
dan keberhasilan dalam mendapatkan akseptor KB pria, melakukan KIE serta
peran dan fungsi dari kelompok.
b. Melakukan identifikasi masalah kebutuhan kelancaran gerak operasional dalam
menangani masalah dan menjaga keberhasilan dari mencari akseptor KB Pria.
c. Membuat rancangan model penguatan kapasitas kelompok KB Pria yang tepat,
dibangun bersama masyarakat, sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan
dilaksanakan oleh masyarakat dan dilaksanakan oleh masyarakat.
6
d. Intervensi yang merupakan cerminan dari kebutuhan yang benar-benar
diharapkan, sehingga ketemu model yang baik.
e. Melakukan pendekatan kepada SKPD Program KB Kabupaten wilayah sasaran
penelitian, serta jajaran dibawah baik tingkat Kecamatan dan Desa.
3. Identifikasi Masalah Tahap Pertama
Tujuan dari kegiatan ini agar diperoleh informasi secara mendalam mengenai
pendapat, sikap dan perilaku masyarakat tentang kebutuhan-kebutuhan
masyarakat dalam rangka meningkat partisipasi pria ber-KB di Propinsi Bengkulu
pada umumnya dan secara khususnya wilayah sasaran penelitian melalui kelompok
KB Pria.
Sedangkan tujuan khusus dari identifikasi masalah :
a). Mengidentifikasi sikap dan perilaku masyarakat tentang Partisipasi Pria ber-KB;
b) Mengidentifikasi kebutuhan masyarakat tentang Partisipasi Pria ber-KB;
c) Merancang sistem intervensi yang tepat oleh kelompok KB Pria.
Hasil Wawancara di 9 Kelompok KB Pria Sasaran tahap pertama tahun 2008
Kelompok KB Pria sasaran penelitian baik yang baru maupun lama rata-rata belum
berjalan sesuai yang diharapkan dengan berbagai alasan yang dapat disimpulkan
secara umum meliputi :
‐ Pengorganisasian masih berjalan, kepengurusan ditunjuk dari Koordinator
Lapangan dan Petugas KB, Kecamatan atau Kabupaten sehingga anggota ada
yang belum mengetahui dan tidak mencakup seluruh peserta KB Pria.
Kelembagaan belum kuat sebab ditunjuk dari atas sehingga kelompok KB pria
belum mengetahui tugas dan fungsi dan administrasi belum jalan.
‐ Pertemuan rata-rata belum ada, pengurus kelompok KB pria belum mengetahui
apa yang harus dikerjakan selanjutnya hal ini disebabkan Petunjuk Pelaksanaan
(JUKLAK) belum ada.
‐ Penguatan Jaringan, belum kuat dimana dukungan Tokoh Masyarakat, Tokoh
Agama, dan Institusi Masyarakat Pedesaan belum seluruhnya ada dan termasuk
dari Bidan Desa.
‐ KIE dan Konseling dilaksanakan secara sederhana, informasi secara individu
kalau ada yang bertanya sehingga belum terorganisasi/terjadwal secara baik.
7
8
Bahan KIE terbatas dan belum adanya motivator sebagai juru kampanye KB Pria
yang handal hal ini disebabkan pengetahuan pengurus kelompok KB Pria tentang
Kesehatan Reproduksi masih rendah.
‐ Pencatatan dan Pelaporan secara rutin belum dilakukan, yang ada data dari
anggota kelompok KB Pria yang belum mencakup seluruhnya dari Peserta KB
Pria.
‐ Pelayanan kegiatan yakni pelayanan penyuluhan dan rujukan terhadap calon
akseptor Baru dan akseptor aktif baik MOP maupun Kondom masih sederhana.
‐ Upaya kemandirian kelompok belum terwujud, Biaya operasional tidak
mencukupi dan belum ada kegiatan ekonomi produktif.
Matrik Hasil Penjajagan Kebutuhan secara Umum No Uraian Tanjung
Seluai Seginim Kayu
Kunyit Tanjung Iman
Luas GiriMulyo
Kepahiang Rejang Lebong
Lebong
1 Kepengurusan Kelp Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada a Masih berjalan Berjalan Berjalan Berjalan Berjalan Berjalan Berjalan Berjalan Berjalan Berjalan b Baru ( dibawah 1 tahun ) 1 th 1th 1 th c Lama ( diatas 1 tahun ) 4 th 2 th 2 th 4 th 3 th 3 th 2 Kegiatan Kelompok a Pertemuan Kelompok Belum ada Belum ada Belum ada Belum ada Rutin Belum ada Belum ada Belum ada Belum ada b KIE dan Konseling Sederhana
dan individu Sederhana dan individu
Sederhana dan individu
Sederhana dan individu
Rutin,yasinan, Zikir
Kadang-kadang
Sederhana dan individu
Sederhana dan individu
Sederhana dan individu
c Pencatatan dan Pelaporan Belum ada Belum ada Belum ada Belum ada Belum ada Belum ada Belum ada Belum ada Belum ada d Ekonomi Produktif Belum ada Belum ada Belum ada Belum ada Sudah ada Belum ada Belum ada Belum ada Belum ada e Administrasi Kelompok Belum ada Belum ada Belum ada Belum ada sederhana Belum ada Belum ada Belum ada Belum ada 3 Pembinaan dari a Korlap Ada Ada Belum ada Ada Ada Ada Ada Ada Adab Pembinaan dari Kepala Desa Ada Ada Belum ada Ada Ada Ada Ada Ada Adac Perhatian dari Kabupaten Kadang-
kadang Kadang-kadang
Kadang-kadang
Kadang-kadang
Kadang-kadang
Ada baik Kadang-kadang
Kadang-kadang
Kadang-kadang
4 Pertemuan dengan PPKBD& Bidan
Belum ada Belum ada Ada Belum ada Belum ada Ada Belum ada ada ada
5 Operasional Kelp. KB Pria Ada ,tidak cukup/rutin
Ada ,tidak cukup/rutin
Ada ,tidak cukup/rutin
Ada ,tidak cukup/rutin
Ada ,tidak cukup/rutin
Ada ,tidak cukup/rutin
Ada ,tidak cukup/rutin
Ada ,tidak cukup/rutin
Ada ,tidak cukup/rutin
6 Minat PUS Mengetahui tentang KB Pria
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
7 Hambatan a Rumor Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada -b Banyak pilihan KB untuk
ibu/kasihan pd isteri Ada Ada Ada ada Ada ada - - -
c Pengetahuan/Bahan KIE Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
9
Sedangkan secara Klasifikasi dapat digambarkan sebagai berikut : I. Blok Identifikasi Kelompok No Menggali Informasi Gerak
Operasional Kelompok KB Pria
Tj. Seluai
Segi nim
Kayu Kunyit
Tj. Iman
Luas GiriMulyo
Kepa Hiang
Rjg Lebong
Lebong Keterangan
1 Terbentuknya Kelompok 4 th 2 th 2 th 1 3 th 4 th 3 th 3 th 1 (-) Tidak ada (x) terpenuhi
2 Kepengurusan L L L L L L L L L3 Jumlah Anggota 12 17 24 20 19 14 19 6 264 Cakupan Angg Pst KBPria - x - - - X x x - 5 Exestensi Kegiatan - - - - x X - - -6 Kelp.dikenal masy/ling - - - - x X - - -7 Fungsi kelompok X x - - x X - - -8 Kegiatan integrasi kelp X x - - x X - x -9 Mata pencaharian A A,F A,C A,C,E,F A A A,C,E,F A,C,E A,E,F D. Nelayan
I.2 L= Lengkap S= Sederhana I.9 A. Tani B. Dagang C. PNS
E. Tukang F. Ternak
II. Blok Kegiatan Kelompok
1 Kesertaan&cara memperolehpely
- - - - x x x X -
2 Kendala/Masalah 1,2,3,5 1,2,4 2,3,4 1,3 1,3 2,1 1,3 1,3 13 Mengatasi Komp/Kegagalan 2 - 1 - - - - - -4 Pertemuan Kelp.Rutin&RR - - - - x x x - -5 Bermitra Dng IMP - - - - - x x x x 6 Kerjasama Bidan&Puskesmas X x - x x x x x x
jaringan lembaga di desa, ekonomi produktif dan pendekatkan akses pelayanan
bermitra dengan Bidan Desa dapat berjalan, dan kesertaan pria ber-KB
meningkat.
b. Tujuan : Untuk mengetahui hambatan/permasalahan dan faktor pendukung dalam
“Model Peningkatan Partisipasi Anggota Kelompok KB Pria dalam Upaya
Pencapaian KKP Anggota KB Pria Melalui Stimulant Ekonomi Produktif dan
Insentif Dalam Wilayah Propinsi Bengkulu” yang akan dirumuskan dalam
suatu model disesuaikan dengan potensi dan kemampuan sumber daya yang
ada.
C. Hasil Monitoring
Dari hasil monitoring diperoleh gambaran sebagai berikut :
1. Tingkat Pengetahuan dari Peserta Orientasi
Pada awal kegiatan melalui Identifikasi Masalah/penjajagan kebutuhan
diketahui tingkat pemahaman dari Kelompok KB Pria, Bidan Desa,
Koordinator lapangan terhadap Program KB masih lemah. Pemahaman
Kelompok KB Pria terhadap tugas dan fungsi masih lemah sehingga perlu
17
dilakukan peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam pelaksanaan
tugas sehingga dapat menjadi Kelompok yang mandiri.
Setelah dilakukan orientasi adanya perubahan terhadap pengetahuan,
sikap dan keterampilan dari peserta orientasi. Bidan Desa sebagai rujukan
dari kegiatan dapat dijalankan dengan baik, mereka telah dapat
memahami tentang Peningkatan Partisipasi Pria ber-KB.
2. Pertemuan Kelompok Kelompok KB Pria telah melakukan pertemuan antar anggota kelompok
KB Pria melalui kegiatan arisan, pengajian, zikir, dan kelompok kegiatan
lainnya Pertemuan dalam rangka menyebarkan informasi tentang KB dan
Kesehatan Reproduksi khususnya KB Pria, dan membahas tentang
kegiatan ekonomi produktif.
3. Kegiatan KIE Kegiatan Komunikasi Informasi dan Edukasi dan rujukan setelah
dilaksanakan orientasi dan pembinaan secara terus menerus anggota
kelompok telah dapat melakukan penyuluhan tentang Program KB
terutama Kesehatan Reproduksi dan KB terutama KB Pria dalam rangka
mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera dibantu oleh Bidan
Desa.
4. Kegiatan Ekonomi Produktif Kegiatan ekonomi produktif mempunyai manfaat yang besar pada tahun
2008 baru proses pembentukan kelompok UPPKS untuk diberikan
pinjaman UPPKS pada 5 kelompok KB Pria dengan usulan kegiatan untuk
pertanian, peternakan dan pupuk.
5. Keadaan Kelembagaan Desa Keadaan kelembagaan secara administrasi ditingkatkan salah satunya
melalui Surat Keputusan yang lebih tinggi, dan perhatian dari Kecamatan
serta Kabupaten sudah lebih baik, salah satunya adanya peminjaman
motor dinas untuk kegiatan kelompok KB Pria di Giri Mulya Kabupaten
Bengkulu Utara.
6. Pendataan dan Pencatatan Pelaporan Setelah diberikan orientasi dan telah memahami salah satu peran
kelompok KB Pria menyangkut Pencatatan dan Pelaporan, kelompok telah
dapat melakukan pendataan terhadap peserta KB Pria.
7. Pelayanan KB dan Rujukan Pengurus dan anggota kelompok KB Pria sudah dapat melakukan
pelayanan KB Kondom serta melakukan rujukan bagi Calon peserta MOP
kepada Bidan Desa
Matrik Perkembangan setelah dilakukan intervensi tahap pertama No Sasaran
Novembe Desember November Desember November Desember1 2 3 4 5 6 7 8
1 Tj. Seluai Ada Ada Tdk ada Ada Tdk Ada Dlm Pembentukan2 Kayu Kunyit Ada Ada Tdk ada Ada Tdk Ada Dlm Pembentukan3 Seginim Ada Ada Tdk ada Ada Tdk Ada Dlm Pembentukan4 Tj. Iman Ada Ada Tdk ada Ada Tdk Ada Dlm Pembentukan5 Luas Ada Ada Ada Ada Ada6 Cirebon Baru Ada Ada Tdk ada Ada Tdk Ada Dlm Pembentukan7 Talang Rimbo Ada Ada Tdk ada Ada Tdk Ada Dlm Pembentukan8 Betanggur Ada Ada Tdk ada Ada Tdk Ada Dlm Pembentukan9 Giri Mulya Ada, Ada Ada, Ada Tdk Ada Dlm Pembentukan
Tdk Kadang2ada SK
Kegiatan Lainnya Keg. EkonomiKelembagaan
DATA PESERTA KB PRIA WILAYAH SASARAN PENELITIANBULAN NOVEMBER 2008 DAN DESEMBER 2008 DAN AGUSTUS 2009
No Sasaran
MOP KDM MOP KDM
1 Tj. Seluai 11 0 11 22 Kayu Kunyit 23 0 23 143 Seginim 11 8 94 104 Tj. Iman 12 0 4 205 Luas 25 5 25 136 Cirebon Baru 8 9 8 167 Talang Rimbo 1 12 1 168 Betanggur 0 31 1 319 Giri Mulya 3 17 7 48
Jumlah 94 82 174 170
November DesemberPeserta KB Pria Peserta KB Pria
Pada awal kegiatan November 2008b data Peserta KB Pria MOP 94 serta
Kondom 82 setelah dilakukan Orientasi dan pembinaan, kelompok KB Pria
telah dapat memberikan pelayanan KB dan rujukan serta melakukan
pendataan peserta KB Pria, hal ini terlihat perkembangan bulan Desember
2008 Peserta MOP sebesar 174 dan Kondom sebesar 170.
18
19
D. Evaluasi Tengah Dari hasil monitoring ditemukan beberapa kegiatan yang belum dapat berjalan
sebagaimana yang diharapkan pada tujuan dari Penelitian sehingga perlu
diperbaiki pada tahap berikut yaitu :
1. Pertemuan pada kelompok KB pria yang sudah berjalan masih terbatas pada
pengurus dan anggota kelompok yang tidak melibatkan Bidan Desa, Aparat
Desa dan pihak lain yang dapat membantu dalam peningkatan partisipasi pria
untuk ber-KB
2. Penyuluhan terbatas dan sederhana terbatas pada anggota kelompok dan
keluarga, kelompok KB Pria belum dapat mengembangkan Media KIE yang
lain, penyuluhan tersebut juga belum menjangkau pada masyarakat luas.
3. Peserta KB Pria terutama peserta MOP/Vasektomi belum dapat dimanfaatkan
sebagai motivator atau juru kampanye Pria ber-KB serta belum dapat
dijadikan sumber informasi bagi calon KB Pria secara meluas
4. Komitmen tentang strategi pelayanan KB belum sepenuhnya dijalankan salah
satunya menyangkut pelayanan KB Pria walaupun 1 orang
5. Insentif bagi calon KB Pria Vasektomi Rp. 100.000 dan Rp. 10.000 bagi yang
mendapatkan belum dapat meningkatkan peserta KB Pria Vasektomi
6. Masih adanya budaya malu melaporkan sebagai peserta KB Pria terutama
peserta Kondom
7. Kegiatan ekonomi produktif dari hasil pinjaman UPPKS belum dapat
dimanfaatkan untuk penambahan operasional Kelompok KB Pria dan
pendapat keluarga dari peserta KB Pria
8. Masih adanya kendala mencari waktu yang tepat bagi calon Peserta KB pria
dari keluarga petani.
20
Matrik Evaluasi Tengah dan Hasil Identifikasi Masalah tahap Kedua
No Sasaran Pertemuan
Tenaga Motivator yang Insentif/ Kegiatan Pendataan Penguatan Keterangan
Rencana Intervensi
dan Penyuluhan Handal Operasional Ekonomi Jaringan
1 2
1 Tj. Seluai Sederhana 1 Kurang Sederhana 1 1,2 Pendataan : 1. Orientasi
2 Kayu Kunyit Sederhana 1 Kurang Sederhana 1 1,2;3 1. Pst KB Pria 2. Pembinaan