Top Banner

of 24

Laporan Agroklimatologi ACARA 1

Oct 09, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 5/19/2018 Laporan Agroklimatologi ACARA 1

    1/24

    1

    ACARA 1

    PENGAMATAN UNSUR-UNSUR CUACA SECARA MANUAL

    A. Pendahuluan

    1. Latar Belakang

    Cuaca adalah keadaan atmosfer pada waktu yang relatif pendek

    dan pada tempat tertentu. Sedangkan iklim adalah perubahan nilai

    unsur-unsur cuaca atau keadaan atmosfer dalam jangka panjang di

    suatu tempat atau pada suatu wilayah tertentu. Sifat-sifat iklim dan

    cuaca pada permukaan bumi berbeda-beda dari tempat ke tempat yang

    lainnya.

    Cuaca dan iklim mempunyai pengaruh yang sangat penting di

    dalam sektor pertanian. Cuaca dan iklim tidak hanya mempengaruhi

    pertumbuhan dan perkembangan tanaman tetapi juga berpengaruh

    terhadap kegiatan manusia dalam usaha pertanian, tempat tinggal,

    makanan, kebudayaan dan lain-lain.

    Dalam pertanian, setiap tanaman membutuhkan keadaan cuaca dan

    iklim yang berbeda-beda untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan

    optimal sehingga dapat memproduksi hasil yang maksimum. Cuaca

    dan iklim merupakan faktor yang mempunyai pengaruh yang sangat

    penting dalam pertanian. Sebab dalam proses pembentukkan hasil

    pertanian sangat ditentukan oleh keadaan lingkungan disekitar

    tanaman itu tumbuh.

    Cuaca dan iklim sekarang ini sering terjadi penyimpangan atau

    anomali sehingga menyebabkan sektor pertanian terganggu. Di

    Indonesia, cuaca dan iklim belum dapat direkayasa sehingga kita perlu

    mempelajari dan menganalisis unsur-unsur cuaca dan ilim supaya

    dapat mengetahui dan memahami cuaca dan iklim yang terjadi

    disekitar kita sehingga dapat memodifikasi iklim mikro untuk

    meningkatan produksi usahtani di Indonesia. Untuk memudahkan kita

  • 5/19/2018 Laporan Agroklimatologi ACARA 1

    2/24

    2

    dalam mempelajari unsur-unsur cuaca, telah diciptakan alat-alat yang

    berfungsi untuk mengukur unsur-unsur cuaca.

    2. Tujuan Praktikum

    Acara pengamatan unsur cuaca ini dilaksanakan dengan tujuan:

    a. Mengetahui unsur cuaca menggunakan alat-alat manual

    b. Mengetahu macam alat pengukur unsur cuaca dan cara

    penggunaannya

    B. Tinjauan Pustaka

    1. Radiasi Surya

    Pengamatan radiasi surya meliputi lama penyinaran. Lama

    penyinaran adalah lamanya surya bersinar cerah sampai di permukaan

    bumi dalam satu hari. Satuan lama penyinaran adalah jam/hari

    (Sumani dan Komariah 2013).

    Radiasi matahari merupakan unsur yang sangat penting dalam

    bidang pertanian. Pertama, cahaya merupakan sumber energi bagi

    tanaman hijau yang memalui proses fotosintesa diubah menjadi tenaga

    kimia. Kedua, radiasi memegang peranan penting sebagai sumber

    energi dalam proses evaporasi yang menentukan kebutuhan air

    tanaman (Wisnubroto 2006).

    Lama penyinaran surya adalah lamanya surya bersinar cerah

    sampai ke permukaan bumi selama periode satu hari, diukur dalam

    jam. Periode satu hari disini lebih tepat disebut panjang hari yakni

    jangka waktu selama surya berada di atas horison. Halangan terhadap

    pancaran cahaya surya terutama awan, kabut, aerosol atau benda-benda

    pengotor atmosfer lainnya. Lama penyinaran ditulis dalam satuan jam

    sampai nilai persepuluhan atau dalam persen terhadap panjang hari.

    Lama penyinaran surya dapat diukur dengan berbagai macam alat yang

    dapat merekam sinar yang mencapai di permukaan bumi sejak terbit

    hingga terbenam; mampu merekam dengan tepat sampai nilai

    persepuluh jam (6 menit). Terdapat empat macam/tipe alat perekam

    sinar surya, yaitu : Tipe Campbell Stokes, Tipe Jordan, Tipe Marvin,

  • 5/19/2018 Laporan Agroklimatologi ACARA 1

    3/24

    3

    dan Tipe Foster. Dari 4 tipe tersebut hanya tipe Tipe Campbell Stokes

    dan Tipe Jordan saja yang banyak dipakai di Indonesia

    (Sutiknjo 2005).

    2.

    Tekanan Udara

    Tekanan udara adalah tekanan yang diberikan oleh udara, karena

    geraknya tiap 1 cm2 bidang mendatar dari permukaan bumi sampai

    batas atmosfer. Satuannya : 1 atm = 76 cmHg = 760 mmHg. Semakin

    tinggi tempat, tekanan udara akan berkurang, sebagai ketentuan dapat

    dikemukakan bahwa setiap naik 300 m maka tekanan udara akan turun

    1/30x. Tekanan udara mengalir dari tempat bertekanan tinggi ke

    tempat bertekanan lebih rendah. Penyebarannya bisa secara vertikal

    maupun horizontal (Sumani dan Komariah 2013).

    Tekanan udara adalah berat massa udara pada suatu wilayah.

    Tekanan udara menunjukkan tenaga yang bekerja untuk menggerakkan

    massa udara dalam setiap satuan luas tertentu. Tekanan udara semakin

    rendah jika semakin tinggi dari permukaan laut

    (Mustar dan Mamat 2008).

    Fungsi alat barometer ini untuk mengukur tekanan udara, alat ini

    dipasang dalam ruangan yang mempunyai suhu yang sama (homogen)

    dan harus terhindar dari sinar matahari langsung, umumnya letak

    bejana barometer 1 meter di atas permukaan lanatai ruangan, dan

    ditempatkan/digantung pada dinding tembok ruangan. Alat arometer

    ini terdiri dari sebuah kaca yang ujung atasnya tertutup dan sebagian

    berisi air raksa, tabung kaca dipasang dalam sebuah tabung lain dari

    tembaga dengan mempergunakan sejenis kayu berpori atau gabus.

    Ujung bawah terbuka dimasukkan kedalam bejana yang berisi air

    raksa. Ruangan diatas kolom air raksa dalam tabung dapat dikatakan

    hampa, perbedaan tinggi antara permukaan atas dan bawah dari zat cair

    itu adalah tekanan. Jika tekanan udara bertambah, sebagian dari air

    raksa dalam bejana akan masuk kedalam tabung, permukaan air raksa

  • 5/19/2018 Laporan Agroklimatologi ACARA 1

    4/24

    4

    dalam tabung naik dan didalam bejana turun, maka perbedaan tinggi

    kedua permukaan menjadi lebih besar (Hendayana 2011)

    3. Suhu

    a.

    Suhu Udara

    Suhu merupakan derajad panas atau dingin suatu benda

    atau dapat dinyatakan sebagai energi kinetis rata-rata suatu benda.

    Ada beberapa alat yang bisa digunakan untuk melakukan

    pengamatan suhu udara, antara lain termohigrometer,

    termohigrograf, termometer maksimum-minimum (Sumani 2013).

    Secara fisis, suhu adalah tingkat gerakan molekul udara.

    Semakin cepat gerakan molekul udara, semakin tinggi pula

    suhunya. Tingkat panas suatu benda dapat pula dikatakan sebagai

    suhu. Untuk mengukur suhu udara digunakan termometer. Skala

    yang digunakan yaitu Celsius, Fahrenheit, dan Kelvin

    (Mustar 2008)

    b.

    Suhu Tanah

    Suhu tanah merupakan derajad panas atau dingin pada

    tanah baik pada permukaan tanah maupun pada berbagai macam

    kedalaman tanah yang berbeda. Suhu tanah berkaitan dengan

    pertumbuhan tanaman karena dapat mempengaruhi keadaan

    perakaran dari tanaman (Sumani 2013).

    Tentang suhu tanah pengaruhnya penting sekali pada

    kondisi tanah itu sendiri dan pertumbuhan tanaman. Pengukuran

    dari suhu tanah biasanya dilakukan pada kedalaman 5 cm, 10 cm,

    20 cm, 50 cm, dan 100 cm. Faktor pengaruh suhu tanah yaitu

    faktor luar dan faktor dalam. Yang dimaksud dengan faktor luar

    yaitu radiasi matahari, awan, curah hujan, angin, kelembapan

    udara. Faktor dalamnya yaitu faktor tanah, struktur tanda, kadar air

    tanah, kandungan bahan organik, dan warna tanah. Makin tinggi

    suhu maka semakin cepat pematangan pada tanaman

    (Kartasapoetra 2005).

  • 5/19/2018 Laporan Agroklimatologi ACARA 1

    5/24

    5

    4.

    Kelembaban Udara

    Dalam kilamtologi yang dimaksud kelembaban udara adalah

    kelembaban nisbi udara (Relatif Humidity/RH). Dasar cara

    pengukuran yang biasa digunakan adalah metode perubahan ukuran

    benda higroskopis. Kelembaban relatif udara dapat diukur langsung

    dengan alat hygrometer yang sensornya berupa benda hogroskopis.

    Suhu udara dan kelembaban udara dapat dibaca langsung pada kertas

    grafik yang dipasang pada alat tesebut (Sumani 2013).

    Kelembaban udara adalah kandungan uap air dalam udara. Uap air

    yang ada dalam udara berasal dari hasil penguapan air di permukaan

    bumi, air tanah, atau air yang berasal dari penguapan air di permukaan

    bumi, air tanah, atau air yang berasal dari penguapan tumbuh-

    tumbuhan. Semakin tinggi suhu udara, semakin banyak uap air yang

    dapat dikandungnya. Alat untuk mengukur kelembaban udara

    dinamakan higrometer (Mustar 2008)

    5.

    Curah Hujan

    Curah hujan adalah jumlah air hujan yang jatuh dipermukaan tanah

    selama periode ertentu yang diukur dalam satuan tinggi diatas

    permukaan horizontal apabila tidak terjadi penghilangan oleh proses

    evaporasi, pengaliran dan peresapan. Dinyatakan sebagai tebal lapisan

    air yang jatuh diatas permukaan tanah rata seandainya tidak ada

    infiltrasi dan evaporasi. Satuannya dalah mm. Curah hujan 1mm

    berarti banyaknya hujan yang jatuh diatas sebidang tanah seluas 1m2=

    1mm x 1m2= 0,01 dm x 100 dm2= 1 dm3= 1 liter. Hari hujan adalah

    suatu hari dimana terkumpul curah hujan 0,5 mm atau lebih

    (Sumani 2013).

    Curah hujan dapat diukur dengan alat pengukur curah hujan

    otomatis atau yang manual. Alat-alat pengukur tersebut harus

    diletakkan pada daerah yang masih alamiah, sehingga curah hujan

    yang terukur dapat mewakili wilayah yang luas. Salah satu tipe

    pengukur hujan manual yang paling banyak dipakai adalah tipe

  • 5/19/2018 Laporan Agroklimatologi ACARA 1

    6/24

    6

    observatorium (obs) atau sering disebut ombrometer. Curah hujan dari

    pengukuran alat ini dihitung dari volume air hujan dibagi dengan luas

    mulut penakar. Alat tipe observatorium ini merupakan alat baku

    dengan mulut penakar seluas 100 cm2 dan dipasang dengan ketinggian

    mulut penakar 1,2 meter dari permukaan tanah

    (Jumin dan Basri 2002).

    Hujan adalah uap air di atmosfer yang mengembun menjadi butir-

    butir air dan jatuh ke tanah.Satuan ukuran hujan adalah mm. Yang

    dimaksud banyaknya hujan (curah hujan) adalah tinggi air hujan bila

    tidak ada yang merembes ke dalam tanah. Sebagai patokannnya ialah

    100 cc air hujan = 10 mm curah hujan. Alat pengukurnya

    menggunakan ombrometer yang dibagi menjadi 2 tipe yaitu

    observatorium (biasa) dan otomatis (Soekirno 2010)

    6. Angin

    Angin merupakan pergerakan udara pada arah horizontal atau

    hampir horizontal. Sedangkan pergerakan udara arah vertical disebut

    aliran udara. Komponen yang diukur adalah kecepatan angin dan arah

    angin (Sumani 2013).

    Angin adalah gerak udara yang sejajar dengan permukaan bumi.

    Udara bergerak dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan

    rendah. Angin diberi nama sesuai dengan arah mana angin datang,

    misalnya angin laut adalah angin yang bertiup dari laut ke darat

    (Hanum 2009).

    Arah angin adalah arah datangnya angin itu bertiup dan dinyatakan

    dengan sudut ompas atau sebutan penjuru angin. Sudut 0o atau 360o

    menunjukkan utara, 90omenunjukkan timur, 180omenunjukkan arah

    selatan dan 270o menunjukkan arah barat. Pembagian arah angin

    selanjutnya dengan sebutan arah timur laut, tenggara, barat daya dan

    barat laut. Untuk menentukan arah angin diperlukan alat petunjuk

    angin yang disebut wind vane. Posisi vane yang menunjukkan arah

  • 5/19/2018 Laporan Agroklimatologi ACARA 1

    7/24

    7

    angin dapat dilihat dengan mudah dan sekaligus dapat dicatat arah

    angin pada waktu itu (Sumani 2013)

    Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai

    menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan

    udara turun kerena udaranya berkurang. Udara dingin disekitarnya

    mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi. Udara menyusut

    menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Diatas tanah udara menjadi

    penas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya

    udara dingin ini dinamanakan konveksi (Suyono 2006).

    7.

    Evaporasi

    Evaporasi merupakan konversi air kedalam uap air. Proses ini

    berjalan terus hampir tanpa berhenti disiang hari dan kerap kali

    dimalam hari, perubahan dari keadaan cair menjadi gas ini

    memerlukan energi berupa panas laten untuk evaporasi, proses tersebut

    akan sangat aktif jika ada penyinaran matahari langsung, awan

    merupakan penghalangan radiasi matahari dan penghambat proses

    evaporasi. Jika uap air menguap ke atmosfer maka lapisan batas antara

    permukaan tanah dan udara menjadi jenuh oleh uap air sehingga

    proses penguapan berhenti,agar proses tersebut berjalan terus,lapisan

    jenuh harus diganti dengan udara kering, pergantian itu hanya mungkin

    jika ada angin, yang akan menggeser komponen uap air,kecepatan

    angina memegang peranan penting dalam proses evaporasi.

    (Wahyuningsih 2004).

    8.

    Awan

    Awan adalah kumpulan butir-butr air, kristal es atau gabungan

    keduanya yang masih melekat pada inti-inti kondensasi, yang

    melayang di atmosfer. Klasifikasi awan dibagi menjadi 4 famili yaitu

    a. Famili awan tinggi (6-12 km) antara lain : Cirrus, cirro

    cumulus, cirro stratus

    b. Famili awan sedang (3-6 km dan 2-7km) antara lain : Alto

    cumulus dan Alto stratus

  • 5/19/2018 Laporan Agroklimatologi ACARA 1

    8/24

    8

    c.

    Famili awan rendah (0-3 km) antara lain : Stratus, nimbo

    stratus, strato cumulus

    d. Famili awan tumbuh vertical (0,5-6 km) antara lain : Cumulus,

    Cumulo nimbus, Nimbo stratus (Sumani 2013).

    C. Metodologi Praktikum

    1. Waktu dan Tempat

    Praktikum Agroklimatologi acara pengamatan unsur-unsur cuaca dan

    alatnya ini dilaksanakan pada tanggal 6 Oktober 2013 pukul 11.00-

    12.00 WIB. Bertempat di Stasium Klimatologi, Desa Sukosari,

    Kecamatan Jumantono, Karanganyar.

    2. Alat

    a. Sunshine Recorder

    b.

    Barometer

    c. Termometer maximum dan minium type six

    d. Termometer tanah bengkok

    e.

    Termohigrograf

    f.

    Ombometer

    g. Ombograf

    h.

    Wind vane

    i. Anemometer

    j. Evaporimeter

    3.

    Cara Kerja

    a. Radiasi Surya

    1.

    Memasang kertas pias pada tempat yang telah disediakan.

    Kertas pias akan terbakar jika ada sinar matahari yang jatuh ke

    bola, bola kaca disini berfungsi memfokuskan sinar yang jatuh

    di atasnya sehingga dapat membakar kertas pias yang berada di

    bawahnya.

    2. Menghitung presentase kertas pias yang terbakar.

    3. Menggambar kertas pias yang telah digunakan.

    4.

    Menentukan lam penyinaran matahari dalam satu hari tersebut.

  • 5/19/2018 Laporan Agroklimatologi ACARA 1

    9/24

    9

    b.

    Tekanan Udara

    1. Membaca angka yang berada pada barometer, yang dibaca

    adalah angka yang berada di baris kedua dari pinggir, yang

    paling dalam (berwarna merah).

    2. Melakukan pengamatan tiap 20 menit sekali dan merekap

    untuk satu hari tersebut.

    c. Suhu

    1. Pengamatan suhu udara dengan termometer maksimum-

    minimum :

    a.

    Untuk mengetahui suhu terendah dalam suatu periode

    tertentu (term. Min) dapat diketahui dengan membaca

    angka pada skala yang bertepatan dengan ujung kanan

    petunjuk.

    b. Untuk mengetahui suhu tertinggi dalam suatu periode

    tertentu (term. Max) dapat diketahui dengan membaca

    angka pada skala yang bertepatan dengan air raksa.

    2.

    Untuk mengetahui suhu tanah (term. Tanah bengkok) dapat

    dilakukan dengan mengamati angka pada skala yang bertepatan

    dengan air raksa pada setiap kelembaban tanah.

    d. Kelembaban Udara

    Membaca skala pada termohigrograf. Skala bagian atas untuk suhu

    udara dan skala bagian bawah untuk kelembaban udara.

    e. Curah Hujan

    Cara pengamatan ombometer:

    Air hujan yang tertangkap oleh alat ombometer mengalir masuk ke

    penampung. Pengamatan hujan dilakukan setiap hari (24 jam

    sekali) dengan cara membuka kran yang ada pada ombometer dan

    menampung air hujan pada gelas ukur, selanjutnya dilihat atau

    dibaca berapa tinggi air hujan itu.

  • 5/19/2018 Laporan Agroklimatologi ACARA 1

    10/24

    10

    f.

    Angin

    1. Melihat dan mencatat arah panah yang menunjuk ke salah satu

    arah mata angin

    2.

    Membaca angka yang tertera pada anemometer. Kecepatan

    angin dalam suatu periode waktu dpat dihitung dengan melihat

    selisih angka yang dilihat pada awal dan akhir periode tersebut.

    g. Evaporasi

    Membaca skala yang tertera alat tersebut

    h. Awan

    1.

    Mengamati awan berserta ciri-cirinya kemudian memberikan

    nama sesuai dengan famili awan tersebut dan ketinggiannya.

    2. Menggambar bentuk awan yang ada setiap 1 jam sekali.

    D. Hasil Pengamatan dan Pembahasan

    1. Hasil Pengamatan

    a. Radiasi Surya

    Gambar 1.1 Sunshine Recorder tipe Campbell Stokes

    1) Bagian-bagian Utama

    a) Kertas Pias : Mengetahui lamanya penyinaran

    b)

    Bola kaca : memfokuskan sinar yang jatuh di atasnya

    sehingga dapat membakar kertas yang berada di

    bawahnya.

    2)

    Prinsip Kerja

    a) Memasang kertas pias pada tempat yang telah disediakan

    (kertas pias akan terbakar jika ada sinar matahari yang

    jatuh ke bola kaca, fungsi bola kaca adalah memfokuskan

  • 5/19/2018 Laporan Agroklimatologi ACARA 1

    11/24

    11

    sinar yang jatuh di atasnya sehingga dapat membakar

    kertas yang berada di bawahnya)

    b) Menghitung presentasi kertas pias yang terbakar

    c)

    Menggambar kertas pias yang telah digunakan

    d) Menentukan lama penyinaran matahari dalam satu hari

    pengamatan. Adapun satuan pengukuran sunshine recorder

    tipe campbell stokes adalah jam/ hari

    b. Tekanan Udara

    Gambar 1.2 Barometer

    1) Bagian-bagian Utama

    a) Barometer : Mengukur tekanan udara

    2) Prinsip Kerja

    a) Membaca angka yang berada pada barometer, yang dibaca

    adalah angka yang berada pada di baris kedua dari pinggir,

    yang paling dalam (berwarna merah). Tekanan 760 mm Hg

    disebut tekanan normal (standar tekanan atmosfer) yang

    setara dengan 1013,3 mb. Jadi, 1 mm Hg setara dengan 4/3

    mb.

    b) Untuk pengukuran tekanan udara per hari dapat dilakukan

    dengan mencatat angka tiap 20 menit dan menghitung

    rerata data yang didapat selama sehari tersebut

  • 5/19/2018 Laporan Agroklimatologi ACARA 1

    12/24

    12

    c.

    Suhu

    Suhu Tanah

    Gambar 1.3.1 Thermometer Tanah Bengkok

    1) Bagian-bagian Utama

    suhu di kedalaman tanah, yaitu :

    a) Kedalaman 0 cm

    b) Kedalaman 2 cm

    c) Kedalaman 5 cm

    d) Kedalaman 10 cm

    e) Kedalaman 20 cm

    f) Kedalaman 50 cm

    g)

    Kedalaman 100 cm

    2) Prinsip Kerja : Termometer di pasang di dalam tanah dalam

    keadaan melengkung bila ada perubahan suhu tanah akan

    terlihat pada skala angka thermometer.

    Suhu Udara

    Gambar 1.3.2Psychrometer Standar

    1) Bagian-bagian Utama

    a) Termometer maksimum dan minimun tipe six

    b) Termometer maksimum dan minimum

  • 5/19/2018 Laporan Agroklimatologi ACARA 1

    13/24

    13

    2)

    Prinsip Kerja : Bila ada perbedaan suhu udara maka

    termometer max dan min tipe six akan dapat mendeteksinya

    dengan menunjukkan gejala perubahan pada skala angka.

    d.

    Kelembaban Udara

    Gambar 1.4 Termohigrograf

    1)

    Bagian-bagian Utama

    a)

    Mengukur suhu udara

    b) Mengukur kelembaban udara

    2) Prinsip Kerja : Peningkatan kelembaban dan suhu udara akan

    menggerakkan semacam pelampung di dalam alat ini yang

    kemudian akan menekan dari gerak pena yang akan

    menggoreskan pada skala yang menggambarkan seberapa besarkelembaban dan suhu udara yang terjadi.

    e. Curah Hujan

    Gambar 1.5.1 Ombrograf

    1) Bagian-bagian Utama

    a)

    Penadah

    b) Jam Pencatat

    c) Kertas Pencatat

    d)

    Tabung gelas

    e)

    Pelampung

  • 5/19/2018 Laporan Agroklimatologi ACARA 1

    14/24

    14

    2)

    Prinsip Kerja : Terdapat corong yag diameternya disesuaikan

    dengan besar titik hujan maximum. Titik hujan masuk ke

    corong tersebut dan ditampung dalam bejana. Untuk mengukur

    besarnya curah hujan maka diukur dengan gelas ukur. Mula

    mula kita membuka kran dan mengeluarkan air yang ada

    didalam bejana kemudian ditampung dalam gelas ukur lalu kita

    ukur besarnya curah hujan tersebut.

    Gambar 1.5.2 Ombrometer

    1)

    Bagian-bagian Utama

    a) Corong penampung air hujan

    b) Gelas ukur (satuan mm)

    2)

    Prinsip Kerja : Curah hujan yang jatuh pada corong mengalir

    ke tabung penampung sehingga permukaan air naik dan

    mendorong pelampung dimana sumbunya bertepatan dengan

    sumbu pena. Tangkai pena bertinta akan ikut naik dan

    memberi berkas garis pada kertas berskala, bergeraknya kertas

    searah dengan putaran jarum jam.

    f. Angin

    Gambar 1.6.1 Wind Vane

  • 5/19/2018 Laporan Agroklimatologi ACARA 1

    15/24

    15

    1)

    Bagian-bagian Utama

    a) Tiang

    b) Lempeng penunjuk arah datang angin

    2)

    Prinsip Kerja : Wind Vane bekerja dengan cara angin tersebut

    mengenai alat penangkalnya kemudian ada penujuk yang

    menunjuk ke arah angin yang terjadi pada saat itu.

    Gambar 1.6.2 Anemometer

    1) Bagian-bagian Utama

    a)

    Mangkok penangkap

    2) Prinsip Kerja : Anemometer mempunyai prinsip kerja dengan

    cara adanya angin yang berhembus dibaca dengan alat yang

    ada di anemometer.

    g. Evapotranspirasi

    Gambar 1.7 Panci evaporimeter1) Bagian-bagian Utama

    a) Panci evaporimeter

    b) Still well cylinder

    2) Prinsip Kerja : Pada bejana yang menampung air hujan

    terdapat alat pancing yang berfungsi untuk mengukur besarnya

    pengurangan air terhadap penguapan. Kita menghitung

    pengurangannya dengan cara membandingka selisihnya.

  • 5/19/2018 Laporan Agroklimatologi ACARA 1

    16/24

    16

    h.

    Awan

    Gambar 1.8 Awan

    2. Pembahasan

    1. Radiasi Surya

    Matahari adalah sumber energi bagi peristiwa-peristiwayang terjadi dalam atmosfer yang dianggap penting bagi sumber

    kehidupan. Energi matahari merupakan penyebab pokok dari

    perubahan-perubahan dan pergerakan-pergerakan dalam atmosfer

    sehingga dapat dianggap sebagai pengendali iklim dan cuaca yang

    besar.Jumlah radiasi matahari yang diterima oleh bumi berbeda-

    beda. hal ini disebabkan oleh :

    a.

    Jarak dari mataharib. Intensitas radiasi matahari

    c. Lamanya penyinaran matahari

    d. Atmosfer

    Pada Pratikum kali ini diperkenalkan alat ukur penyinaran

    menggunakan sunshine recorder tipe cambell stokes, alat ini

    digunakan untuk mengukur lama penyinaran. Prinsip kerja dari

    sunshine recorder ini adalah penangkapan sinar matahari oleh bola

    Kristal kemudian sinar tersebut diteruskan pada kertas pias, dan

    sinar terusan ini akan membakar kertas pias tersebut.

    Pengaruh panjang hari sering disebut duration atau lamanya

    penyinaran matahari. Panjang siang hari di sekitar equator hampir

    selalu sama. Tetapi pada tempat-tempat yang jauh dari equator

    panjang siang hari tidak sama. Dan ini dikarenakan gerak

    matahari dari 230 LS, bolak-balik. Lama penyinaran yang

    diterima suatu daerah dipengaruhi oleh letak daerah tersebut, letak

  • 5/19/2018 Laporan Agroklimatologi ACARA 1

    17/24

    17

    yang dimaksud adalah daerah tropis dan subtropis. Pada daerah

    tropis akan mendapatkan lama penyinaran selama 12 jam dan

    pada daerah subtropik akan mendapat lama penyinaran lebih

    banyak, yakni selam 14 jam. Perbedaan lama penyinaran ini

    nantinya akan berpengaruh pada jenis tumbuhan yang tumbuh

    kemudian disebut dengan tanaman hari pendek, intermediet dan

    panjang. Dalam perkembangan tumbuhan lama penyinaran

    dikaitkan dengan fotoperiodisme (lama penyinaran yang diterima

    tumbuhan untuk masuk pada fase pembungaan). Fotoperiodisme

    juga akan menentukan tanaman yang bisa tumbuh pada daerah

    tropis maupun pada daerah subtropis.

    2. Tekanan Udara

    Tekanan udara adalah berat udara pada permukaan bumi

    sampai batas atmosfer, pada daerah seluas 1 cm2, temperatur 00C,

    pada ketinggian 0 m (di atas permukaan air laut) dan pada garis

    lintang 450C. Makin tinggi tempat dari permukaan air laut

    (altitude) maka tekanan udara makin menurun. Hal ini disebabkan

    karena gradien tekanan udara vertikal (gradient vertikal). Gradien

    vertikal ini tidak selalu tetap, sebab kerapatan udara dipengaruhi

    oleh faktor suhu kadar uap air di udara dan grafitasi.

    Satuan ukuran tekanan udara adalah atmosfir. Tekanan

    udara merupakan tekanan yang terjadi akibat adanya massa udara

    yang diukur di permukaan bumi hingga batas atmosfer tiap 1 cm2.

    Tekanan udara merupakan komponen iklim yang tidak

    berpengaruh langsung terhadap aktivitas kehidupan makhluk

    hidup. Akan tetapi dengan adanya perbedaan tekanan udara dapat

    mengakibatkan perubahan disekitar lingkungan tanaman tumbuh.

    Faktor iklim diukur dengan barometer dengan satuan milibar.

    Untuk keperluan pencatatan data meteorologist, satuan tekanan

    udara yang dipakai adalah bar.

    1 Bar = 1000 milibar = 106dyne/cm2

  • 5/19/2018 Laporan Agroklimatologi ACARA 1

    18/24

    18

    760 mm hg (76 cm hg) = 1,013 bar = 1013 milibar (mb)

    Tekanan 760 mm Hg disebut tekanan normal.

    Tinggi angka yang ditunjukkan oleh barometer selain

    ditentukan oleh tekanan udara pada saat itu, juga dipengaruhi oleh

    faktor-faktor seperti :

    a. Latitude (lintang bumi)

    b. Suhu

    c. Altitude (tinggi tempat, elevasi)

    3. Suhu

    Untuk mengukur panas udara siang dan malam biasanya

    menggunakan Thermometer maksimum dan minimum, sekaligus

    dapat mengetahui berapa temperature tertinggi dan terendah

    dalam sehari semalam. Perkembangan tumbuhan pada aktifitas

    perakaran dipengaruhi oleh suhu tanah dan udara. Pada Suhu

    tanah banyak dipengaruhi oleh faktor luar, misalnya sinar

    matahari dan aktivitas mikroorganisme dalam tanah dan reaksi

    kimia termolekuler. Pengukuran suhu tanah dilakuakan dengan

    menancapkan termometer ke dalam tanah dengan kedalaman

    yang bervariasi. Yaitu 0cm, 2cm, 5cm, dan 10cm dari permukaan

    tanah. Makin dalam tanah maka akan semakin turun suhunya.

    Suhu dikatakan sebagai derajat panas atau dingin yang

    diukur berdasarkan skala tertentu dengan menggunakan

    termometer. Satuan suhu yang biasa digunakan adalah derajat

    celcius (0C). Suhu maksimum adalah suhu tinggi tertentu,

    dimana suatu tanaman masih dapat tumbuh. Sedangkan suhu

    minimum adalah suhu terendah di mana tanaman masih dapat

    hidup. Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu di permukaan

    bumi ialah :

    a) Jumlah radiasi yang diterima

    b) Pengaruh daratan atau lautan

    c)

    Pengaruh ketinggian tempat

  • 5/19/2018 Laporan Agroklimatologi ACARA 1

    19/24

    19

    d)

    Pengaruh angin

    e) Penutup tanah

    f) Tipe tanah

    4.

    Kelembaban Udara

    Kelembaban tanah merupakan keadaan keseimbangan

    kandungan air dengan suhu di dalam tanah yang dipengaruhi

    oleh lingkungan sekitarnya. Penentu utamanya adalah kandungan

    air dan suhu. Kelembaban udara yaitu banyaknya kadar uap air

    yang ada di udara. Keadaan kelembaban di atas permukaan bumi

    berbeda-beda. Pada umumnya kelembaban yang tertinggi di

    daerah khatulistiwa sedangkan yang terendah pada lintang 400C.

    Daerah rendah ini disebut horse latitude, curah hujannya kecil.

    Besarnya kelembaban suatu daerah merupakan faktor yang dapat

    menstimulasi curah hujan.

    Di dalam atmosfer selalu ada uap air yang jumlahnya tidak

    tetap. Uap air adalah suatu gas yang tak dapat dilihat, yang

    merupakan salah satu bagian dari atmosfer. Dalam klimatologi,

    yang dimaksud dengan kelembaban udara adalah kelembaban

    nisbi udara (Relatif Humidity/RH) yaitu perbandingan antara

    banyaknya uap air saat itu dan uap air maksimum yang dapat

    dikandung oleh hawa saat itu (temperature itu) pula.

    Kelembaban udara berbanding terbalik dengan suhu udara.

    Semakin tinggi suhu udara, maka kelembaban udaranya semakin

    kecil. Hal ini dikarenakan dengan tingginya suhu udara akan

    terjadi presipitasi (pengembunan) molekul air yang dikandung

    udara sehingga muatan air dalam udara menurun.

    Untuk mengukur kelembaban udara dengan menggunakan

    alat Higrometer atau Termohigrogaf yang sensornya berupa

    benda higroskopis. Besar kelembaban suatu daerah merupakan

    factor yang dapat menstimulasi curah hujan. Di Indonesia,

    kelembaban tertinggi dicapai pada musim penghujan dan

  • 5/19/2018 Laporan Agroklimatologi ACARA 1

    20/24

    20

    terendah pada musim kemarau. Adapun hal khusus terjadi pada

    daerah pantai. Pantai-pantai di Indonesia pada umumnya bersuhu

    tinggi akan tetapi mempunyai kelembaban yang tinggi pula. Hal

    demikian terjadi karena banyaknya evaporasi air laut yang besar.

    5. Angin

    Angin merupakan gerakan atau perpindahan dari suatu

    massa udara dari satu tempat ke tempat lain secara horisontal.

    Yang dimaksud dengan massa udara yaitu udara dalam ukuran

    yang sangat besar yang mempunyai sifat fisik (temperatur dan

    kelembaban) yang seragam dalam arah yang horisontal.

    Gerakan dari angin biasanya berasal dari daerah yang

    bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah. Angin juga

    mempunyai arah dan kecepatan. Arah angin biasa dinyatakan

    dengan dari mana arah angin itu datang. Arah angin diamati

    dengan alat wind vane.

    Sedangkan kecepatan angin diukur dengan anemometer. Di

    stasiun-stasiun Klimatologi, pengamatan kecepatan angin

    biasanya dipasang pada ketinggian 2 m. Nilai dari kecepatan

    angin diperoleh dengan menghitung selisih antara skala awal dan

    skala akhir yang ada pada anemometer. Angin akan bertiup pada

    suatu wilayah ke wilayah lain dengan membawa uap air yang

    dikandungnya. Pada wilayah-wilayah dimana angin bertiup

    berasal dari daerah gersang atau panas maka angin tersebut

    kurang mengandung uap air sehingga angin tersebut bersifat

    hangat. Akibatnya, wilayah atau daerah yang dilewati akan

    dipengaruhi oleh angin yang bersuhu tinggi dari tempat yang

    dilewati. Sebaliknya angin yang berasal dari daerah perairan

    banyak mengandung uap air sehingga akan mempengaruhi

    kandungan uap air pada daerah yang dilewatinya.

  • 5/19/2018 Laporan Agroklimatologi ACARA 1

    21/24

    21

    6.

    Evapotranspirasi

    Evaporasi adalah proses perubahan air dari bentuk cair

    menjadi gas (uap air) dan perpindahannya dari suatu permukaan

    benda ke atmosfer. Pada pengamatan tersebut alat yang

    digunakan untuk mengukur evapotranspirasi adalah evaporimeter

    yang menggunakan bejana penguapan berupa panci yang berisi

    air bersih dan berwarna metalik (silver) yang bertujuan untuk

    mengurangi pengaruh radiasi. Nilai evaporasi merupakan nilai

    dari selisih tinggi permukaan dari dua kali pengukuran setelah

    nilai curah hujan.

    Proses evapotranspirasi sangat penting dalam siklus

    hidrologi dan CWR (Crop Water Requirement = banyaknya air

    yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh).

    Faktor-faktor yang mempengaruhi evapotranspirasi :

    a. Suhu udara

    b.

    Angin

    c.

    Tekanan uap air di atmosfer

    d. Kualitas air.

    e.

    Sifat dan bentuk permukaan.

    7. Awan

    Awan adalah kumpulan butir-butir air, kristal es atau

    gabungan antara keduanya yang masih melekat pada inti-inti

    kondensasi antara 2-40 mikron. Awan dapat dibagi menjadi :

    a.

    Awan tinggi, yaitu yang terdapat pada ketinggian 7 km dari

    permukaan laut, terdiri dari : cirrus, cirrostratus,

    cirrocumulus.

    b. Awan pertengahan, ada pada ketinggian 2 km ke atas dari

    permukaan laut tetapi kurang dari 7 km, terdiri dari alto

    stratus, alto cumulus.

  • 5/19/2018 Laporan Agroklimatologi ACARA 1

    22/24

    22

    c.

    Awan rendah, ada pada ketinggian kurang dari 2 km dari

    permukaan laut, terdiri dari : strato cumulus, stratus. nimbo

    stratus.

    d.

    Awan yang berkembang vertikal, pada ketinggian 1-20 km

    dari permukaan laut, terdiri dari : cumulus, cumulo nimbus.

    Berdasarkan hasil pengamatan rata-rata awan yang ada

    adalah stratocumulus (awan rendah), yang berpotensi besar

    terjadinya hujan. Keadaan radiasi dengan adanya penutup awan

    sangat berbeda-beda dengan keadaan langit yang cerah. Radiasi

    yang dipancarkan bumi akan mencapai awan dan oleh awan akan

    diabsorbsi serta selanjutnya dipantulkan lagi ke bumi, sehingga

    mengakibatkan temperatur awan dan bumi menjadi lebar. Akibat

    dari sifat awan yang dapat mengabsorbsi dan meradiasikan

    semua gelombang maka pengaruh penutup awan dapat

    menghalangi pendinginan bumi pada malam hari, terutama pada

    musim kemarau.

    E.

    Kesimpulan dan Saran

    1. Kesimpulan

    Berdasarkan praktikum acara 1 tentang pengamatan unsur-unsur

    cuaca secara manual, dapat disimpulkan bahwa :

    a. Unsur-unsur iklim terdiri dari radiasi surya, tekanan udara,

    kelembaban tanah dan udara, angin, curah hujan, suhu,

    evapotranspirasi dan awan.

    b.

    Setiap unsur iklim saling mempengaruhi dengan unsur lain.

    Perpaduan antara proses-proses tersebut dengan unsur-unsur iklim

    dan faktor pengendali iklim menghantarkan kita pada kenyataan

    bahwa kondisi cuaca dan iklim bervariasi dalam hal jumlah,

    intensitas dan distribusinya

    c. Besarnya tekanan udara dipengaruhi oleh suhu. Hubungan suhu

    dan tekanan berbanding lurus.

  • 5/19/2018 Laporan Agroklimatologi ACARA 1

    23/24

    23

    d.

    Suhu dipengaruhi oleh radiasi surya, kondisi awan, curah hujan,

    suhu udara, angin dan kelembaban udara. Suhu tanah berbanding

    lurus dengan intensitas radiasi, suhu udara, angin dan kelembaban

    udara

    e. Kelembaban dipengaruhi oleh intensitas radiasi surya dan suhu.

    f. Besarnya evapotranspirasi dipengaruhi oleh intensitas radiasi

    matahari, suhu, tekanan, angin, dan kelembaban.

    g. Awan mempengaruhi intensitas cahaya matahari karena dengan

    adanya awan menghalangi pancaran sinar ke bumi. Awan

    mempengaruhi presipitasi, pengendali neraca panas sekaligus

    sebagai pengendali suhu udara.

    2. Saran

    Adapun saran untuk praktikum acara 1 tentang pengamatan unsur-

    unsur cuaca secara manual, yaitu:

    a. Sebaiknya alat-alat yang digunakan pada praktikum pengamatan

    unsur-unsur cuaca secara manual yang sudah rusak segera diganti

    atau diperbaiki supaya dapat menunjang proses pembelajaran

    secara optimal.

    b.

    Sebaiknya mahasiswa juga perlu menggunakan alat-alat tersebut,

    tidak hanya dijelaskan saja supaya para mahasiswa lebih

    mengetahui cara kerja dari alat-alat tersebut.

  • 5/19/2018 Laporan Agroklimatologi ACARA 1

    24/24

    24

    DAFTAR PUSTAKA

    Hendayana, D 2011. Mengenal Nama dan Fungsi Alatalat Pemantau

    Cuaca dan Iklim. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

    Hanum 2009. Penuntun Praktikum Agroklimatologi. Program Studi

    Agronomi. Medan: Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

    Jumin dan Basri 2002.Agroekologi Suatu Pendekatan Fisiologi. Jakarta: PT

    Raja Grafindo Persada.

    Kartasapoetra, ddk 2005. Teknologi Konservasi Tanah. Jakarta: Rineka

    jaya.

    Mustard dan Mamat 2008. Get Success UN Geografi. Jakarta : PT Grafindo

    Media Pratama

    Soekirno 2010.Ilmu Iklim dan Pengairan. Bandung: Bina Cipta.

    Sumani dan Komariah 2013. Petunjuk Praktikum Agroklimatologi.

    Surakarta: Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret.

    Sutiknjo, Tutut D 2005. Petunjuk Praktikum Klimatologi. Kediri: Fakultas

    Pertanian Universitas Kediri.

    Suyono 2006. Faktor-faktor Penentu Keberhasilan Usaha Tani.

    Yogyakarta: UGM Press.

    Wahyuningsih 2004. Geografi. Jakarta: Pabelan.

    Wisnubroto, Soekardi 2006. Meteorologi Pertanian Indonesia. Jakarta:

    Mitra Gama Widya.