BAB IPENDAHULUAN
1.1 Maksud dan Tujuan Percobaan 1.1.1 Maksud PercobaanPraktikum
kali ini dimaksudkan agar praktikan dapat mengetahui cara
menghitung koloni mikroorganisme dari sampel yang telah ada serta
agar praktikan mengetahui metode atau cara apa saja yang dapat
digunakan untuk menghitung koloni mikroorganisme.1.1.2 Tujuan
Percobaan a. Mengetahui jumlah mikroorganisme. b. Mengetahui cara
menghitung mikroorganisme dalam suatu sampel dengan metode ALT
(Angka Lempeng Total) atau SPC (Standard Plate Count) dan MPN (Most
Probable Number).c. Mengetahui tipe tipe cara perhitungan
mikroorganisme dalam sampel.
1.2 Prinsip Percobaan Dalam praktikum ini dilakukan perhitungan
mikroorganisme dengan menggunakan sampel uji berupa makanan dan
minuman. Perhitungan dilakukan dengan dua metode yaitu metode ALT
(Angka Lempeng Total) atau SPC (Standard Plate Count) dan MPN (Most
Probable Number). Sebagai langkah awal dilakukan pengenceran
10-1,10-2,10-3, dan 10-4. Kemudian diinkubasi selama 2 x 24 jam
untuk jamur dan 1 x 24 jam untuk bakteri. Pengamatan atau
perhitungan koloni bakteri atau jamur dilakukan setelah inkubasi
yang kemudian akan dibandingkan dengan tabel SNI.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
2.1 Analisis Kuantitatif MikroorganismeAnalisis kuantitatif
mikroorganisme pada suatu sediaan farmasi makanan minuman dan
kosmetika penting dilakukan untuk mengetahui mutu suatu sediaan dan
bahan farmasi, makanan-minuman dan kosmetika. Dalam analisis
kuantitatif tersebut ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk
menghitung atau mengukur jumlah mikroorganisme didalam suatu bahan
atau sediaan farmasi, makanan minuman dan kosmetika antara lain
dapat dibedakan sebagai berikut:a. Perhitungan jumlah sel1) Hitung
mikroskopik2) Hitung cawan 3) Dengan metode MPN (Most Probable
Number)b. Perhitungan massa sel secara langsung1) Volumetrik 2)
Gravimetrik3) Kekeruhan atau tubidimetric. Perhitungan massa sel
secara langsung1) Analisis komponen sel (protein, DNA, ATP dan
sebagainya)2) Analisis produk katabolisme (metabolit primer atau
sekunder, panas)3) Analisis konsumsi nutrient (karbon , nitrogen,
oksigen, asam amino, mineral dan sebagainya)2.2 Analisis Dengan
Cara HitungPada analisis dengan metode menghitung secara
mikroskopik dapat dilakukan dengan beberapa metode. Antara
lain:2.2.1 Metode Most Probable Number (MPN)Most Probable Number =
perkiraan terdekat jumlah. Bakteri coliform = bakteri golongan e
coli, yang ditandai dengan kemampuan bakteri itu menguraikan
lactose menjadi asam dan gas didalam media briliant green lactose
bila broth pada inkubasi 37C 48 jam. Contoh genus klebslella, genus
enterobacter, genus Escherichia coli. Coliform tinja = Coliform
yang mampu tumbuh pada 44,5C 24 jam. Escherichia coli = gram
negatif (-) batang yang menguraikan laktosa sampai dengan gas,
memproduksi indol, simmons citrat negative (Soemarno, 1998). Adanya
mikroba di dalam suatu produk obat dapat merupakan bahaya bagi
kesehatan bila mikroba tersebut memasuki tubuh lewat produk
tersebut, tetapi dapat juga adanya mikroba tersebut bermanfaat
dalam suatu proses pembuatan makanan, sebagai contoh adanya mikroba
ragi atau bakteri tertentu yang berguna dalam proses fermentasis
(Kartadarma, 2003).Metode MPN digunakan medium cair dengan
tabung-tabung reaksi dan tabung durham. Perhitungannya dilakukan
berdasarkan atas jumlah tabung reaksi yang positif yaitu yang
ditumbuhi oleh mikroorganisme setelah dilakukan inkubasi pada suhu
dan waktu tertentu. Pengamatan pada tabung yang positif dapat
dilihat dan diamati dengan adanya perubahan warna dari medium dan
terbentuknya gas dalam tabung durham yang diletakkan dengan cara
terbalik, untuk setiap pengenceran dapat digunakan tabung reaksi
yang berisi medium dengan beberapa seri yaitu seri tiga, lima dan
tujuh. Lebih banyak tabung yang digunakan menunjukkan hasil yang
lebih teliti tetapi harus menggunakan tabung yang lebih banyak
sehingga dalam pengerjaan secara rutin pada umumnya hanya
menggunakan seri tiga sudah cukup.Metode MPN ini biasanya digunakan
untuk menghitung jumlah mikroba dalam contoh, berbentuk cair,
meskipun juga dapat digunakan untuk menghitung jumlah
mikroorganisme dalam sediaan padat pada sebelumnya dibuat dalam
bentuk suspensi atau larutan. Kelompok mikroorganisme yang dapat
dihitung dengan menggunakan metode MPN ini juga bervariasi
tergantung dari media yang digunakan untuk pertumbuhan. Pada metode
MPN ini setiap hasil pengenceran dipipet 1 mL ke dalam
masing-masing tabung reaksi yang berisi medium, dimana untuk setiap
pengenceran dapat digunakan tiga seri tabung reaksi atau lima seri
tabung reaksi.(Natsir, 2008)Perhitungan jumlah bakteri coliform
dengan metode yang digunakana untuk perhitungan bakteri coliform
adalah metode MPN (Most Probable Number) seri 3 tabung. MPN bakteri
coliform dihitung berdasarkan jumlah tabung yang positif pada uji
penguat, atau jumlah positif pada uji lengkap. Perhitungan MPN
didasarkan atas jumlah tabung yang bereaksi positif dan negatif
dari 3 pengenceran (Yani, 2011). Selama ini salah satu indikator
tentang adanya kontaminan limbah kosmetik ditentukan berdasarkan
jumlah mikroorganisme.2.2.2 Metode hitung cawanPrinsip metode ini
adalah apabila satu sel mikroorganisme yang masih hidup ditimbulkan
pada medium yang sesuai, maka sel tersebut berkembang biak dan
membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dan dihitung dengan
mata pada media yang digunakan setelah dilakukan inkubasi pada suhu
dan waktu tertentu.Setelah masa inkubasi selesai, maka terbentuk
koloni-koloni pada cawan tersebut dalam jumlah yang dapat dihitung
adalah antara 30-300 koloni percawan petri. Untuk mengantisipasi
hal tersebut makan dilakukan pengenceran dari contoh sesuai dengan
derajat kontaminasi bahan yang diperiksa. Pengenceran biasa
dilakukan dengan pengenceran secara desimal yaitu 1:10, 1:100,
1:1000 (10-1, 10-2, 10-3) dan seterusnya. Atau dapat pula dibuat
pengenceran dengan perbandingan 1:100, 1:1000, 1:10.000 dan
seterusnya. Sebagai larutan pengenceran dapat digunakan air steril,
larutan NaCl fisiologis steril 0,9% larutan ringer atau larutan
buffer pospat.(Natsir, 2008)Jumlah koloni dalam contoh dapat
dihitung sebagai berikut:
Untuk pelaporan hasil analisis mikrobiologinya ini dapat
digunakan sesuai Standard Plate Count atau SPC sebagai berikut:a.
Cawan yang dipilih dan dihitung adalah yang mengandung jumlah
koloni 30-300 b. Beberapa koloni yang bergabung menjadi satu
merupakan satu kumpulan koloni yang besar di mana jumlah koloninya
diragukan dapat dihitung satu koloni.c. Satu deretan rantai koloni
yang terlibat sebagai suatu garis tebal dihitung sebagai satu
koloni (Natsir, 2008)2.2.3 Metode Uji Angka Lempeng TotalUji Angka
Lempang Total (ALT) bakteri adalah adanya pertumbuhan bakteri aerob
mesofilik setelah contoh diinokulasikan pada media agar lempeng
dengan cara tuang atau taburan (Pour Plate) dan diinkubasi pada
suhu dan waktu tertentu.2.3 Uraian Medium2.3.1 Potato Dextrosa Agar
(PDA)a. Komposisi :Potato Infusion (solids)4 gramBacteriological
agar15 gramDextrose20 gram(Conda, 2012)b. UraianPotato Dextrose
Agar (PDA) dibuat dari 200 gram kristal dextrose glukosa dan
agar-agar. Medium PDA (Potato Dextrose Agar) dapat disterilisasikan
dengan autoclave pada suhu 45-50C dengan pH 5,6 0,1 (Merck,
1981).2.3.2 Nutrient Agar (NA)a. Komposisi :Gelatin peptone 5
gramBacteriologocal Agar15 gramBeef Extract 3 gram (Conda, 2012)b.
Uraian Medium NA ini adalah medium yang mengandung sumber nitrogen
dalam jumlah yang cukup yaitu 3 gram ekstrak daging dan 5 gram
pepton dalam 1000 mL air suling, tetapi tidak mengandung sumber
karbohidrat.maka dari itu baik unutk prtumbuhan bakteri tetapi
untuk kapang dan khamir pertumbuhan tidak begitu bagus (Natsir,
2008).2.3.3 Lactose Broth (LB)a. Komposisi:Gelatin pancratic5
gtramBeef Extract3 gramLactose monohydrate5 gram (Conda, 2012)b.
Uraian Fermentasi laktosa bisa diindikasikan dengan adanya
gelembung atau udara. Gelembung atau udara. Gelembung dapat
terlihat pada tabung durham. pH medium ini berkisar antara 6,9 0,1
(Merck, 1981).2.4 Uraian Sampel2.4.1 Air TebuAir tebu mengandung
20-25% bahan kering dan mengandung unsur amilum (karbohidrat)
berupa sukrosa (gula tebu), yang terdiri dari glukosa dan fruktosa.
Dalam 100 g batang tebu, terdiri dari 62 kalori, 82,5 g air, 0,6 g
protein, 0,1g lemak, 16,5 g karbohidrat, 3,1 g serabut, 0,3 g abu,
8 mg Ca, 6 mg P, 1,4 mg Fe, 0,02 mg tiamin, 0,01 mg riboflavin,
0.10 mg niasin, 3 mg cuka yang askorbik. Amilum atau karbohidrat
yang terdapat dalam air tebu dapat dimanfaatkan oleh spermatozoa
sebagai sumber energi (Bardan, 2009)2.4.2 Jamu KunyitJamu kunyit
asam adalah suatu minuman yang diolah dengan bahan utama kunyit dan
asam. Secara alamiah memang kunyit dipercaya memiliki kandungan
bahan aktif yang dapat berfungsi sebagai penghilang rasa sakit
(analgetika), menurunkan panas (antipiretika), dan mengurangi
gejala peradangan (antiinflamasi), begitu juga asam (asam Jawa)
yang memiliki bahan aktif mengurangi gejala peradangan
(antiinflamasi), menurunkan panas (antipiretika), dan penenang.
Masyarakat Indonesia sudah lama mengenal dan mengkonsumsi kunyit
asam sebagai jamu. Namun tidak semua orang menyukai kunyit asam
dalam bentuk jamu. Hal ini disebabkan oleh penampilan yang kurang
menarik. Oleh karena itu produk kunyit asam perlu dioptimalkan
melalui diversifikasi produk yaitu minuman jeli kunyit asam
(Suluandari, 2013).2.4.3 TehTanaman teh berasal dari daerah
subtropis yang kemudian menyebar keberbagai dunia, baik daerah
substropis maupun tropis. Dalam penanamannya di Indonesia yang
beriklim tropis, agar dapat tumbuh dan berproduksi optimal, tanaman
teh menghendaki persyaratan iklim dan tanah yang sesuai dengan
keperluan pertumbuhannya. Daerah pertanaman teh yang lebih cocok di
Indonesia adalah daerah pegunungan (Setyamidjaja, 2000).2.4.4
Keripik Usus Keripik usus merupakan makanan ringan yang terbuat
dari usus ayam. Keripik usus dibuat dengan terlebih dahulu
membersikan usus ayam segar dan kemudian direndam dengan beberapa
bumbu masakan. Setelah itu digoreng dengan minyak panas agar renyah
dan gurih.2.4.5 Makaroni Makaroni merupakan salah satu jenis
makanan yang disukai orang Indonesia. Makaroni dapat dibuat
berbagai jenis masakan yang berbeda-beda, diantaranya sup makaroni,
makaroni bakar dan makaroni goreng. Makaroni goreng dibuat dengan
menggoreng makaroni didalam wajan yang telah berisi minyak panas
yang kemudian dicampur dengan bumbu.2.4.6 Jamu SirihDaun sirih
bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia terutama pada kesehatan
gigi dan mulut, antara lain: menghilangkan bau mulut, mengobati
gusi berdarah (radang pada gusi), obat sariawan, radang pada
tenggorokan, gigi berlubang, dan penghilang bengkak. Untuk
mempermudah menggunakannya sirih diolah menjadi jamu yang sangat
berkhasiat (Sudewo, 2005).
BAB IIIMETODE KERJA
3.1 Alat dan Bahan3.1.1 Alata. Autoclave b. Batang Pengadukc.
Botol Pengencerd. Cawan Petrie. Inkubatorf. Kapasg. Kompor
Listrikh. Labu Erlenmeyeri. Mortir dan Stamperj. Ovenk. Pembakar
Spiritusl. Rak Tabung Reaksim. Spoid 1 mL, 5 mL, 10 mLn. Tabung
Durhamo. Tabung Reaksip. Timbangan Analitik3.1.2 Bahana. Air
sterilb. Alumunium Foilc. Alkohold. Benang Godame. Kapasf. Medium
Potato Dextrosa Agar (PDA)g. Medium Nutrient Agar (NA)h. Medium
Lactosa Broth (LB)i. Methylen Bluej. Sampel Jamu sirihk. Sampel
Jamu kunyit l. Sampel Keripik Ususm. Sampel Macaronin. Sampel Teh
kotako. Sampel Air Tebu
3.2 Prosedur Kerja3.2.1 Pembuatan Mediuma. Medium NA (Nutrient
Agar)1) Ditimbang ekstrak daging 0,6 gram, pepton 1 gram, dan 15
gram agar dan dimasukan di dalam erlenmeyer.2) Ditambahkan aquades
200 mL.3) Dilarutkan sambil dipanaskan di kompor listrik dan diaduk
hingga mendidih.4) Ditutup dengan kapas dan alumunium foil.5)
Disterilkan di dalam autoclave dengan suhu 121C pada tekanan 2 atm
selama 15 menit.6) Didinginkan dan disimpan di dalam lemari
pendingin.b. Medium PDA (Potato Dextrose Agar)1) Ditimbang PDA
sintetik 9,75 gram dan dilarutkan dalam 250 mL aquades.2) Ditutup
dengan kapas dan alumunium foil.3) Dilarutkan sambil dipanaskan di
kompor listrik dan diaduk hingga mendidih.4) Disterilkan di dalam
autoclave dengan suhu 121C pada tekanan 2 atm selama 15 menit.5)
Didinginkan dan disimpan di dalam lemari pendingin.c. Medium LB
(Lactose Broth)1) Ditimbang LB sintetik 3,9 gram dan dimasukan ke
dalam erlenmeyer, ditambahkan 300 mL aquades.2) Ditutup dengan
kapas dan alumunium foil.3) Dilarutkan sambil dipanaskan di kompor
listrik dan diaduk hingga mendidih.4) Disterilkan di dalam
autoclave dengan suhu 121C pada tekanan 2 atm selama 15 menit.5)
Didinginkan dan disimpan di dalam lemari pendingin.3.2.2
Pengenceran Sampela. Sampel Padat1) Digerus sampel dan ditambahkan
air secukupnya, dihomogenkan 2) Diambil 1 mL larutan sampel.3)
Dimasukkan larutan sampel ke dalam botol yang telah berisi 9 mL
aquades steril.4) Diambil 1 mL dari botol pengenceran pertama,
dimasukan ke dalam botol pengenceran kedua yang telah berisi 9 mL
aquades steril.5) Diambil 1 mL dari botol pengenceran kedua,
dimasukan ke dalam botol pengenceran ketiga yang telah berisi 9 mL
aquades steril.6) Diambil 1 mL dari botol pengenceran ketiga,
dimasukan ke dalam botol pengenceran keempat yang telah berisi 9 mL
aquades steril.7) Dilakukan pengujianb. Sampel Cair1) Diambil 1 mL
larutan sampel.2) Dimasukkan larutan sampel ke dalam botol yang
telah berisi 9 mL aquades steril.3) Diambil 1 mL dari botol
pengenceran pertama, dimasukan ke dalam botol pengenceran kedua
yang telah berisi 9 mL aquades steril.4) Diambil 1 mL dari botol
pengenceran kedua, dimasukan ke dalam botol pengenceran ketiga yang
telah berisi 9 mL aquades steril.5) Diambil 1 mL dari botol
pengenceran ketiga, dimasukan ke dalam botol pengenceran keempat
yang telah berisi 9 mL aquades steril.6) Dilakukan pengujian
3.2.3 Metode ALTa. Diambil 1 mL larutan dari tiap pengenceran,
dimasukkan ke dalam cawan petri sesuai dengan pengenceran
masing-masing.b. Dimasukkan medium PDA dan NA di dalam tiap cawan
petri sesuai pengencerannya. Untuk medium NA pengenceran dimulai
dari 10-2 sampai 10-4 dan untuk medium PDA pengenceran dimulai dari
10-1 sampai 10-3.c. Diinkubasi cawan petri yang berisi medium NA di
dalam inkubator dan medium PDA dengan suhu kamar.d. Diamati dan
dihitung jumlah koloni yang tumbuh pada setiap pengenceran dan
dihitung ALT (Angka Lempeng Total)3.2.4 MPN (Most Probable
Number)a. Disiapkan 9 tabung reaksi.b. Diambil larutan sampel dari
pengenceran 10-2, 10-3, dan 10-4, dimasukkan ke dalam tiap-tiap
tabung reaksi yang telah berisi medium LB (Lactosa Broth) dan
tabung durham.c. Diinkubasi di dalam inkubator.d. Diamati
pertumbuhan mikroba, hasil (+) bila terdapat gelembung udara.e.
Dicatat jumlah tabung yang terdapat gelembung udara dan dihitung
nilai MPN.
BAB IVHASIL PENGAMATAN
4.1 Tabel Pengamatan4.2.1 Tabel ALT/SPC
BakteriNoSampelPengenceranPelaporan
10-210-310-4
1.Jamu Sirih355