LOGO Laporan Pendahuluan Kajian Pengurangan Disparitas dengan Pendekatan Pengembangan Wilayah di Jawa Timur
LOGO
Laporan Pendahuluan
Kajian Pengurangan Disparitasdengan Pendekatan Pengembangan Wilayah
di Jawa Timur
Materi
1
2
3
4
EReg-13
Laporan Pendahuluan – Kajian Pengurangan Disparitas Wilayah Jawa Timur
EReg-13
Pendahuluan
Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur relatif baik, namun dihadapkan pada dinamika kesenjangan.
Disparitas wilayah urgen untuk diperhatikan: Indeks Gini Ratio Desa-Kota Jawa Timur cenderung
naik pada 2009-2012, yaitu dari 0,37 menjadi 0,41 dipertengahan 2012.
Target penurunan disparitas pada 2015 sebesar 0,359-0,356, dan pada 2019 sebesar 0,343 – 0,340.
Jika kesenjangan tidak diatasi, berartipertumbuhan tidak berkualitas, daya saingregional menurun.
Laporan Pendahuluan – Kajian Pengurangan Disparitas Wilayah Jawa Timur
EReg-13
Fokus dan Tujuan
Fokus kegiatan: kajian disparitas dan kebijakanpembangunan wilayah.
Tujuan: Identifikasi determinan disparitas dan isu-isu terkait. Telaah kesesuaian dokumen perencanaan dan
kebijakan. Telaah kinerja pembangunan dengan target rencana
pembangunan. Rekomendasi kebijakan pengembangan wilayah.
Laporan Pendahuluan – Kajian Pengurangan Disparitas Wilayah Jawa Timur
EReg-13
Tinjauan Teoritis
Teori Konsentrasi Spasial dan KeunggulanKomparatif (spatial concentration and comparative
advantage).
Pertumbuhan ekonomi suatu region harusberpondasi pada keunggulan komparatif-nya. Sektor berkeunggulan komparatif harus didorong
menjadi sektor basis berorientasi ekspor (export base).
Sektor basis memiliki multiplier-effect pada sektorlainnya.
Laporan Pendahuluan – Kajian Pengurangan Disparitas Wilayah Jawa Timur
Konsentrasi spasial
Variabel-variabel yang mendorongnya, diantaranya: natural advantage, regional attractiveness, danincentive of economic.
Konsentrasi spasial
Konsentrasi spasial tipe B
Konsentrasi spasial tipe A
Formasi spasial
Pusat pelayanan wilayah
Laporan Pendahuluan – Kajian Pengurangan Disparitas Wilayah Jawa Timur
EReg-13
EReg-13
Tinjauan Teoritis
Teori Mobilitas Faktor dan Perdagangan antaraWilayah (factor mobility and interregional trade). Mobilitas lancar diharapkan memeratakan pembangunan,
karena itu harus difasilitasi infrastruktur perhubunganyang baik.
Efisiensi transport-cost adalah insentif bagi mobilitas.
Teori Penyetaraan Harga (price equalization). Pemerataan terjadi dari proses penyetaraan harga input
dan output produksi. Price-equalization dapat didorong dari konektivitas antar
wilayah baik fisik maupun informasi.
Laporan Pendahuluan – Kajian Pengurangan Disparitas Wilayah Jawa Timur
Kerangka Konsep
Regional Development Approach
Comparative Advantage Theory
Classical Approach
Natural Spatial Concentration
Regional Disparities
Fiscal Policy
Infrastructure and Regional
Incentives
Laporan Pendahuluan – Kajian Pengurangan Disparitas Wilayah Jawa Timur
EReg-13
Reduction
EReg-13
Metode dan Pendekatan
Jenis penelitian eksplanatories, denganpendekatan kuantitatif.
Unit analisis kota/kabupaten di Jawa Timur, dengan 7 wilayah sampel. Sampel ditentukan purposive dgn mengakomodasi
karakteristik geografis (pedalaman, pesisir, kepulauan), poros pembangunan (utara-selatan), budaya etnik (Jawa-Madura).
Wilayah sampel: Kabupaten Sumenep, KabupatenJombang, Kabupaten Ponorogo, Kota Kediri, Kabupaten Malang, Kabupaten Jember, dan Kota Surabaya.
Laporan Pendahuluan – Kajian Pengurangan Disparitas Wilayah Jawa Timur
EReg-13
Alat Analisis
1. Analisis determinan disparitas wilayah. Formulasi kuantitatif ekonometrik dengan pooling
data. Analisis deskriptif kualitatif dengan wawancara/FGD.
2. Analisis kebijakan pembangunan. Analisis kinerja perencanaan pembangunan. Analisis kebijakan publik.
Laporan Pendahuluan – Kajian Pengurangan Disparitas Wilayah Jawa Timur
EReg-13
Formulasi Determinan Disparitas
Model fungsional determinan disparitas :DW = f (DT, KF, HK)
Dimana: DW = disparitas wilayah, DT = tingkat dayatarik investasi relatif, KF = derajat konsentrasi fiskal, HK = derajat keterhubungan kawasan.
Maka model dasar ekonometrika pooling data:DWit = it + 1DTit + 2KFit + 3HKit + eit
Dimana: = intercept, = multiplier, i = masing-masing kota/kabupaten, dan t = periode waktu.
Laporan Pendahuluan – Kajian Pengurangan Disparitas Wilayah Jawa Timur
EReg-13
Analisis Deskriptif-Kualitatif Disparitas
Mengakomodasi isu-isu non kuantitatif: Apakah karakter budaya memiliki pengaruh pada
kesenjangan. Apakah ada hambatan struktural dan kelembagaan
untuk pemerataan pembangunan. Dsb.
Teknik analisis kualitatif. Teknik wawancara/FGD.
Laporan Pendahuluan – Kajian Pengurangan Disparitas Wilayah Jawa Timur
EReg-13
Analisis Kinerja Perencanaan dan Kebijakan
Menelaah kinerja perencanaan dan kebijakan: Kesesuaian perencanaan pembangunan antar waktu,
antar tingkat, dan antar tempat. Pengganda output kebijakan pada sasaran
pembangunan. Dsb.
Teknik analisis kinerja perencanaan dankebijakan: Kajian kinerja perencanaan pembangunan. Kajian kinerja kebijakan publik.
Laporan Pendahuluan – Kajian Pengurangan Disparitas Wilayah Jawa Timur
EReg-13
Profil Pemerataan Pendapatan Jawa Timur(Income Inequality)
Laporan Pendahuluan – Kajian Pengurangan Disparitas Wilayah Jawa Timur
Tahun Status WilayahGini Rasio
Jawa Timur
Gini Rasio
Nasional
2009
Kota 0,34
0,37Desa 0,26
Kota+Desa 0,33
2010
Kota 0,36
0,38Desa 0,26
Kota+Desa 0,34
2011
Kota 0,38
0,41Desa 0,30
Kota+Desa 0,37
2012*)
Kota 0,37
0,41Desa 0,30
Kota+Desa 0,36
2013**)
Kota 0,39
0,41Desa 0,29
Kota+Desa 0,36Sumber : BPS Prov. Jawa TimurKeterangan : *) Angka Diperbaiki
**) Angka Sementara (menunggu validasi BPS)
G < 0,3 = Ketimpangan Rendah0,3 ≤ G ≤ 0,5 = Ketimpangan SedangG>0,5 = Ketimpangan Tinggi
EReg-13
Profil Pemerataan Pendapatan Jawa Timur(Income Inequality)
Laporan Pendahuluan – Kajian Pengurangan Disparitas Wilayah Jawa Timur
Persentase Distribusi Pengeluaran Penduduk Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2013
Tahun 40 % bawah 40 % menengah 20 % atas
(1) (2) (3) (4)
2009 19,86 37,59 42,55
2010 20,81 38,52 40,67
2011 21,09 38,57 40,34
2012 20,15 34,38 45,47
2013 19,82 34,55 45,63
Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur
EReg-13
Profil Pemerataan Pembangunan Jawa Timur(Regional Disparities)
Laporan Pendahuluan – Kajian Pengurangan Disparitas Wilayah Jawa Timur
Indeks Williamson Jawa Timur Tahun 2009-2012
Tahun Indeks Williamson Perubahan
(1) (2) (3)
2009 114,46 0,46520
2010 115,14 0,59409
2011* 112,68 -2,13653
2012** 112,60 -0,07100
Sumber : BPS Provinsi Jawa TimurKeterangan: *) Angka diperbaiki , **) Angka Sementara
EReg-13
Profil Perkembangan Kesejahteraan Jawa Timur(Social Welfare)
Laporan Pendahuluan – Kajian Pengurangan Disparitas Wilayah Jawa Timur
Tahun/
Status WilayahMakanan
Bukan
MakananTotal
Kota 219.238 217.742 436.980
2009 Desa 169.502 116.847 286.349
Kota+Desa 200.478 179.685 380.163
2010
Kota 244.457 224.564 469.021
Desa 189.000 118.345 307.345
Kota+Desa 223.539 184.499 408.038
2011
Kota 281.107 316.024 597.131
Desa 208.082 164.619 372.701
Kota+Desa242.829 236.661
479.490
2012
Kota 296.389 376.200 672.589
Desa 207.479 187.305 394.784
Kota+Desa 249.785 277.187 526.973
2013 Kota 326.208 - -
Desa 228.227 - -
Kota+Desa 274.764 - -
Konsumsi Perkapita Desa-Kota di Jawa Timur
EReg-13
Tindak Lanjut
Identifikasi determinan disparitas Penentuan determinan dan perhitungan multiplier
variabel. Wawancara dan FGD untuk identifikasi faktor non
kuantitatif.
Kajian kinerja perencanaan dan kebijakan: Telaah dokumen perencanaan pembangunan. Telaah kinerja kebijakan publik.
Laporan Pendahuluan – Kajian Pengurangan Disparitas Wilayah Jawa Timur
LOGO
EReg-13