Disusun Oleh :
HALAMAN PENGESAHAN
M. Fachrur RoziNIM 0102514060
Judul : Laporan Praktik Supervisi Pendidikan Semester Genap Th. 2014/2015
Jenjang Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA)
Tahun Ajaran : 2014/2015
Kota : Semarang
Sekolah Binaan : SMA Negeri 2 Semarang
Nama Pengawas Praktikan : M. Fachrur Rozi
NIM : 0102514060
Prodi : S2 MP, Kons. Kepengawasan Sekolah
SMA Negeri 2 Semarang Praktikan,
M. Fachrur RoziNIM.0102514060
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam yang
senantiasa memberikan kemudahan, kelancaran beserta limpahan Rahmat dan Karunia-Nya yang
tiada terhingga. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi besar Muhammad
SAW yang telah memberikan suri tauladan bagi kita semua.
Alhamdulillah berkat kehendak dan ridha-Nya, kami dapat menyelesaikan Laporan Hasil
Praktik Supervisi pendidikan di SMA Negeri 2 Semarang dalam rangka memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Teori dan Praktik Supervisi Pendidikan.
Dalam penyusunan laporan, penulis mendapatkan bantuan serta bimbingan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ucapkan terimakasih kepada dosen
pengampu mata kuliah, ibu Dr. Titi Prihatin, M.Pd dan Bapak Dr. Soedjono, M.Si serta
rekan-rekan yang telah membantu.
Harapannya semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semuanya terutama bagi penulis.
Begitu pula makalah ini tidak luput dari kekurangan dan kesalahan, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun.
Semarang, Juni 2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pengawas sekolah dalam aktivitas dan keberhasilan usaha pendidikan tidak
diragukan lagi eksistensi dan peranannya yang dinaungi oleh sejumlah dasar hukum.
Undang-undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 dan PP No.19 Tahun 2005 adalah
landasan hukum yang terbaru yang menegaskan keberadaan pejabat fungsional itu. Selain
itu secara tegas dikatakan dalam Keputusan Menpan No.118 / 1996 sebagai
berikut :”Pengawas sekolah adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggungjawab,
dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pengawasan
pendidikan di sekolah dengan melaksanakan penilaian dan pembinaan dari segi teknis
pendidikan dan administrasi pada satuan pendidikan prasekolah, dasar, dan menengah.”
Landasan hukum kepengawasan, mengacu pada Permendiknas No 12 Tahun 2007
tentang Standar Pengawas Sekolah / Madrasah, berisi uraian kompetensi kepribadian,
kompetensi supervisi manajerial, kompetensi supervisi akademik, kompetensi evaluasi
pendidikan, kompetensi penelitian pengembangan dan kompetensi sosial, disamping
mengacu pula pada 8 standar pendidikan nasional (Permendiknas No. 19 tahun 2005) dan
beberapa permen yang mengikutinya: Standar Isi, Standar Proses, Standar Kompetensi
Lulusan, Standar Pendidik dan Tendik, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan,
Standar Pembiayaan, dan Standar Penilaian. Landasan hukum tersebut dijadikan acuan
pelaksanaan kegiatan pengawasan sekolah.
Dalam pendidikan, pengawasan merupakan bagian tidak terpisahkan dalam upaya
peningkatan prestasi belajar dan mutu sekolah. Sahertian (2000 : 19) menegaskan bahwa
pengawasan atau supervisi pendidikan tidak lain dari usaha memberikan layanan kepada
stakeholder pendidikan, terutama guru-guru, baik secara individu maupun secara kelompok
dalam usaha memperbaiki kualitas proses dan hasil pembelajaran.
Permendiknas No. 41 tahun 2007 tentang standar proses mengamanatkan bahwa
setiap guru wajib melaksanakan: perencanaan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran,
melakukan penilaian dan adanya pengawasan oleh kepala sekolah dan pengawas satuan
pendidikan. Guru merupakan salah satu variabel yang sangat menentukan mutu pendidikan
di sekolah. Untuk itu pelaksanaan standar prosesi harus dikawal oleh pemangku kepentingan
yaitu pengawas sekolah. Karena hal ini merupakan teknis pendidikan yang mendasar.
Kinerja guru dan kepala sekolah mewarnai kualitas pendidikan dan berujung pada mutu
pendidikan di sekolah.
Guna menjamin mutu pendidikan (education quality), sekolah memerlukan kontrol
mutu (quality control). Karena itu, sebenarnya eksistensi pengawas sekolah sangat penting.
Pengawas sekolah adalah tenaga fungsional yang bertujuan membantu guru untuk
mengembangkan keprofesionalannya sebagai pendidik. Aspek kemitraan menjadi unsur
utama untuk membina kompetensi guru dalam memanajemen pembelajaran. Antara
pengawas sekolah dan guru merupakan tim kerja (teamwork). Kinerja guru di kelas
seharusnya terbantu melalui kehadiran pengawas sekolah. Artinya, kehadiran pengawas
sekolah bukan memperkeruh iklim sekolah, tetapi sebagai mentor bagi manajemen sekolah.
Keberadaan pengawas sekolah merupakan salah satu pilar pendidikan nasional seperti diatur
dalam PMPN Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pengawas Sekolah/Madrasah.
Peran seorang pengawas pendidikan ada empat macam, yaitu sebagai koordinator
(coordinator), konsultan (consultant), pemimpin kelompok (group leader), dan penilai
(evaluator). Sehubungan dengan hal tersebut, sekolah memerlukan pengawas yang
bijaksana dalam mengimplementasikan peranannya tersebut untuk mensupervisi aspek
akademik dan aspek manajerial. Dalam hal ini, pengawas sekolah hendaknya memahami
bahwa tugasnya bukan mudah karena menuntut kompetensi yang kompleks, baik dari aspek
akademik maupun manajerial.
Substansi hakekat pengawasan yang dimaksud menunjuk pada segenap upaya bantuan
profesional kesejawatan pengawas satuan pendidikan kepada stakeholder pendidikan
terutama guru yang ditujukan pada perbaikan-perbaikan dan pembinaan aspek pembelajaran
Tugas pokok pengawas sekolah adalah menilai dan membina penyelenggaraan pendidikan
di sekolah. Hasil dari pengawasan sekolah yang berupa pelaksanaan penilaian dan
pembinaan penyelenggaraan pendidikan di sekolah itu harus senantiasa dituangkan dalam
bentuk laporan. Dari segi sekolah sebagai objek atau sasaran pembuatan laporan, pada
laporan ini berisi tentang laporan hasil pengawasan jenjang SMA/SMK yang menjadi
tanggung jawab pengawas sekolah.
Dalam laporan ini juga akan mengukur efektivitas manajemen sekolah dengan
menggunakan konsep Balanced Scorecard berdasarkan empat perspektif yaitu : perspektif
pelanggan, perspektif proses internal, perspektif pembelajaran karyawan dan
pertumbuhan serta perspektif keuangan. Penulis berharap laporan ini dapat memberikan
kontribusi kepada Dinas Pendidikan Kota Semarang untuk memberikan pertimbangan dalam
membuat kebijakan yang lebih tepat untuk meningkatkan mutu pendidikan di Kota
Semarang.
B. Fokus masalah
Sesuai latar belakang di atas, maka fokus permasalahan pada pengawasan ini adalah :
1. Apakah guru sudah merencanakan persiapan pembelajaran terkait sesuai dengan
Kurikulum 2013 berupa:
a. Progran tahunan dan program semester?
b. Melakukan analisis SK, KI, KD ?
c. Meyususun Silabus dan RPP sesuai dengan Standar Proses?
d. Melakukan analisis KKM ?
e. Membuat buku absensi siswa?
f. Membuat buku penilaian hasil belajar siswa?
g. Membuat kisi-kisi soal UH, UTS, dan UAS?
h. Melakukan analisis Ulangan Harian?
i. Membuat program remedial dan pengayaan?
2. Menganalisis efektivitas manajemen SMAN 2 Semarang dilihat dari aspek kepuasan
pelanggan ?
3. Menganalisis efektivitas manajemen SMAN 2 Semarang dilihat dari aspek keuangan?
4. Menganalisis efektivitas manajemen SMAN 2 Semarang dilihat dari aspek proses
internal apabila diukur melalui proses – proses peningkatan kualitas mutu bidang
pendukung staf, peningkatan infrastruktur, dan peningkatan teknologi pendidikan ?
5. Menganalisis efektivitas manajemen SMAN 2 Semarangdilihat dari aspek
pembelajaran karyawan dan pertumbuhan, apabila diukur dengan menggunakan
peningkatan kompetensi/ketrampilan sumber daya manusia (human capital), arus
informasi (human capital), dan iklim organisasi ?
C. Tujuan dan sasaran pengawasan
1. Tujuan Pengawasan
a. Kemampuan guru dalam menyususn administasi perangkat persiapan pembelajaran
yang meliputi : Prota, Prosem, Analisis konteks ( SI, SKL, Standar Proses, Standar
Penilaian ), buku Nilai siswa, Analisis UH lengkap dengan progran remedial dasn
pengayaan, serta instrumen penilaian ( kisi-kisi, soal, kunci, dan pedoman skor ).
b. Kemampuan guru dalam menyusun silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) sesuai Standar Isi dan Standar Proses
c. Menganalisis efektivitas manajemen SMAN 2 Semarang dilihat dari aspek kepuasan
pelanggan ?
d. Menganalisis efektivitas manajemen SMAN 2 Semarang dilihat dari aspek
keuangan apabila diukur dengan menggunakan konsep anggaran berbasis kinerja ?
e. Menganalisis efektivitas manajemen SMAN 2 Semarang dilihat dari aspek proses
internal apabila diukur melalui proses – proses peningkatan kualitas mutu bidang
pendukung staf, peningkatan infrastruktur, dan peningkatan teknologi pendidikan ?
f. Menganalisis efektivitas manajemen SMAN 2 Semarang dilihat dari aspek
pembelajaran karyawan dan pertumbuhan, apabila diukur dengan mengguakan
peningkatan kompetensi/ketrampilan sumber daya manusia (human capital), arus
informasi (human capital), dan iklim organisasi ?
2. Sasaran Pengawasan
Secara garis besar sasaran kepengawasan mencakup input, proses, dan output.
a. Input meliputi segala sesuatu yang harus tersedia karena dibutuhkan untuk
berlangsungnya proses, seperti : sumber daya, perangkat lunak, dan harapan-harapan.
b. Proses merupakan berubahnya sesuatu menjadi sesuatu yang lain yang lebih baik.
Faktor-faktornya meliputi : peserta didik, guru, tenaga kependidikan, kurikulum, alat,
dan buku pelajaran, serta kondisi lingkungan sosial dan fisik sekolah.
c. Output meliputi kinerja guru, prestasi akademik dan prestasi non akademik.
Secara khusus sasaran kepengawasan meliputi :
1. Teknis Pendidikan
Untuk fokus masalah nomor a dan b, sasarannya adalah guru mata pelajaran dalam
merencanakan persiapan dan pelaksanaan pembelajaran .
2. Administrasi pendidikan
Untuk fokus masalah pada nomor c,d,e dan nomor f sasaranya pada administrasi
pendidikan yang berupa bukti fisik .
D. Tugas Pokok /Ruang Lingkup Pengawasan
Sesuai tugas pokok dan fungsi pengawas sekolah, ruang lingkup pengawasan adalah
mencakup dua aspek, yaitu aspek akademik dan manajerial meliputi : penilaian, pemantauan
dan pembinaan guru dan kepala sekolah pada jenjang SMA/SMK.
1. Aspek akademik menekankan pada kompetensi guru (pendidik) dalam meningkatkan
kemampuannya untuk menyusun perencanaan pembelajaran dan melaksanakan
pembelajaran serta evaluasi kegiatan belajar mengajar matematika .
2. Aspek manajerial lebih mengacu kepada pemenuhan dokumen administrasi satuan
pendidikan yang terkait langsung dengan kinerja kepala sekolah dan tendik lainya.
3. Unsur perencanaan pada aspek akademik meliputi upaya guru dalam mengkaji
Kurikulum 2013 dalam menyusun perangkat pembelajaran serta strategi penyusunan
silabus dan RPP.
4. Unsur pelaksanaan proses belajar mengajar menitikberatkan pada implementasi
pendekatan Scientific approach dan terciptanya suasana pembelajaran yang aktif,
inovatif, kreatif, efektif , menyenangkan, gembira dan bermutu.
5. Sedangkan pada unsur evaluasi mengarah pada terlaksananya evaluasi yang mengunakan
standar penilaian yang benar dan ketuntasan belajar (authentic assesment).
6. Pengawasan pada aspek manajerial berupa bimbingan, pembinaan, dan monitoring
dokumen sekolah yang meliputi: dokumen Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB),
pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan (SNP) serta penyusunan Kurikulum SMA
Negeri 2 Semarang.
Dari uraian di atas secara implisit sudah termuat tupoksi pengawas yang meliputi
penilaian, pemantauan dan pembinaan dengan rincian sebagai berikut:
1. Penilaian
Penilaian yang dimaksud yaitu:
a. Penilaian terhadap kinerja guru. Penilaian kinerja guru mencakup menilai guru
dalam merencanakan proses pembelajaran (membuat silabus dan RPP serta
pendukung lainya)
b. Menilai guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran .
Hal ini sesuai dengan isi pada Permendiknas Nomor 41 tahun 2007. Dalam penilaian
kinerja guru, pengawas sekolah menggunakan kemampuan yang dimiliki yaitu
kemampuan supervisi akademik.
2. Pemantauan
Tujuan pemantauan yang dilakukan pengawas sekolah adalah:
a. Untuk mengetahui ketercapaian program sekolah.
Pemantauan tersebut adalah pemantauan 8 standar Nasional pendidikan dan
pemantauan penerimaan peserta didik .
b. Untuk mengetahui ketercapaian pelaksanaan 8 Standar Nasional pendidikan.
c. Transparansi penerimaan peserta didik
Pengawas sekolah menggunakan kemampuan supervisi managerial .
3. Pembinaan
Pembinaan yang dilakukan oleh pengawas sekolah terhadap sekolah adalah pembinaan
sekolah yang mencakup teknik edukatif dan administratif edukatif .
BAB II
KERANGKA BERFIKIR DAN PEMECAHAN MASALAH
Program
Penilaian
Pembinaan
PemantauanAnalisis Hasil
Evaluasi
Laporan
Tindak
A. Kerangka Berfikir
Siklus kerangka perpikir pengawasan dan pemecahan masalah yang ditemukan dalam
pelaksanaan pengawasan sekolah sebagai berikut.
a. Kegiatan pengawasan sekolah diawali dengan penyusunan program kerja yang dilandasi
oleh hasil pengawasan pada tahun sebelumnya. Dengan berpedoman pada program kerja
yang disusun, dilaksanakan kegiatan inti pengawasan meliputi penilaian, pembinaan,
dan pemantauan pada setiap komponen sistem pendidikan di sekolah binaannya.
b. Pada tahap berikutnya dilakukan pengolahan dan analisis data hasil penilaian,
pembinaan, dan pemantauan dilanjutkan dengan evaluasi hasil pengawasan dari setiap
sekolah dan dari semua sekolah binaan.
c. Berdasarkan hasil analisis data, disusun laporan hasil pengawasan yang
menggambarkan sejauh mana keberhasilan tugas pengawas dalam meningkatkan kualitas
proses dan hasil pendidikan di sekolah binaannya.
d. Sebagai tahap akhir dari satu siklus kegiatan pengawasan sekolah adalah menetapkan
tindak lanjut untuk program pengawasan tahun berikutnya. Tindak lanjut pengawasan
diperoleh berdasarkan hasil evaluasi komprehensif terhadap seluruh kegiatan pengawasan
dalam satu periode.
Gambar 1.1. Siklus Kerangka Pikir Pengawasan
B. PEMECAHAN MASALAH
Optimalisasi pencapaian satuan pendidikan dapat terwujud jika seluruh proses yang
mencakup perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporannya dapat
terlaksana secara intens, komprehensif dan terjadwal.
Sekolah dan Dinas pendidikan seyogyanya memiliki kemampuan dalam membuat
kebijakan dan program yang terarah dan tepat sasaran dengan memaksimalkan kekuatan
(strength) dan peluang (opportunity) yang dimiliki serta menanggulangi kelemahan dan
ancaman yang mungkin dapat menjadi faktor penghambat. Karena setiap satuan pendidikan
harus memiliki team work yang kompak, cerdas dan dinamis serta adanya partisipasi yang
tinggi dari seluruh warga sekolah. Setiap mereka wajib membekali diri dengan pengetahuan
dan keterampilan, baik akademik maupun managerial yang dapat mereka peroleh melalui
pendidikan dan latihan, workshop maupun pengkajian dari pustaka dan dokumentasi.
Kondisi di SMA Negeri 2 Semarang seluruh elemen sekolah pada dasarnya sudah
baik, dapat menjalankan tugas sesuai dengan kompetensi masing-masing. Meski demikian
dalam kenyataannya tidak semua warga sekolah memiliki kemampuan dan kesempatan
untuk kegiatan yang dimaksud. Dalam hal upaya pengembangan potensi diri melalui studi
pustaka harus terus ditingkatkan dan masih membutuhkan motivasi eksternal. Dari realita di
atas, maka peran pengawas satuan pendidikan dalam menilai dan membina warga sekolah
memiliki arti yang teramat urgen.
Pemberian pembinaan, bimbingan dan motivasi yang dilakukan secara intensif
berkesinambungan merupakan solusi logis pencapaian program dan acuan dalam upaya
mewujudkan target secara maksimal .
BAB III
PENDEKATAN DAN METODE
A. PENDEKATAN
1. Kooperatif
Yaitu kegiatan yang dilakukan dalam suatu kelompok untuk kepentingan bersama
(mutual benefit).
2. Kolaboratif
Yaitu kerja sama dalam pemecahan masalah dan atau penyelesaian tugas dimana tiap
anggota melaksanakan fungsinya yang saling mengisi dan melengkapi .
B. METODE
Dalam melaksanakan program kepengawasan yang telah dibuat, pengawas sekolah
menggunakan berbagai metode. Secara garis besar dapat penulis uraikan sebagai berikut:
1. Observasi langsung, yaitu pengawas secara langsung mengamati objek pengawasan.
Metode tersebut oleh pengawas digunakan untuk melakukan supervise kunjungan
kelas untuk mengamati penampilan guru dalam pelaksanaan pembelajar
2. Wawancara baik secara langsung maupun berbasis ICT dimaksudkan untuk
memperoleh data/informasi yang lebih akurat.
Metode tersebut digunakan untuk menggali data dari beberapa stakeholder sekolah
terhadap: Pemenuhan delapan standar nasional pendidikan SNP dan Penerimaan
Peserta Didik Baru (PPDB).
Dan data tersebut untuk cross check dengan data yang diperoleh dari pengisian
kuesioner tertutup .
3. Kunjungan kelas dilakukan pengawas khususnya untuk memperoleh gambaran nyata
tentang proses pembelajaran, baik melalui supervisi kelas maupun supervisi klinis.
4. Pemodelan dilakukan pengawas untuk memberikan gambaran nyata atau contoh
langsung. Model dapat diambil dari salah satu guru, kepala sekolah, tenaga
kependidikan lain, atau bahkan pengawas sekolahnya.
5. Dengar pendapat diperlukan bila menghadapi permasalahan tertentu di SMA Negeri 2
Semarang, dimaksudkan untuk memperoleh masukan yang lebih lengkap dan akurat
tentang permasalah yang sedang dibahas/dihadapi.
6. Pendidikan dan pelatihan atau BIMTEK dimaksudkan untuk membekali guru, kepala
sekolah atau tenaga kependidikan lainnya sesuai situasi dan kebutuhan.
7. Workshop diadakan sesuai kebutuhan SMA Negeri 2 Semarang, dimaksudkan untuk
meningkatkan kemampuan dan keterampilan SDM di SMA Negeri 2 Semarang.
8. Sharing hampir serupa dengan dengar pendapat, hanya penekanannya lebih kepada
upaya untuk berbagi pengalaman dan pendapat, tidak harus ada kasus khusus di
sekolah. Sharing bisa dilakukan kapan saja dan dengan media yang lebih luas.
9. Studi dokumen dimaksudkan untuk memperoleh gambaran nyata dan bukti fisik/
autentik tentang keterlaksanaan suatu kegiatan. Jadi studi dokumenter tidak sekedar
mengumpulkan dan menuliskan atau melaporkan dalam bentuk kutipan-kutipan
tentang sejumlah dokumuen yang dilaporkan dalam penelitian adalah hasil analisis
terhadap dokumen-dokumen tersebut. Metode tersebut digunakan untuk meneliti RPP
untuk dianalisis dibandingkan dengan aturan standar proses .
BAB IV
HASIL PENGAWASAN
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktik Supervisi dilaksanakan tanggal 20 – 30 Mei 2015. Karena ini merupakan
rangkaian dari Mata Kuliah Teori dan Praktik Supervisi, maka sebelumnya tentu
teori mengenai supervisi kami dapatkan selama kurang lebih 8 kali tatap muka.
Kegiatan Praktik Supervisi dilaksanakan di SMA Negeri 2 Semarang yang berlokasi di
Jalan Sendangguwo Baru No 1 Semarang.
B. Tahapan Kegiatan
Selama Pelaksanaan Praktik Supervisi di SMA Negeri 2 Semarang, tahapan-
tahapan kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut:
19 Mei 2015 : Survei lokasi dan observasi kondisi fisik SMA Negeri 2 Semarang.
20 – 30 Mei 2015 : Wawancara dan Praktik Supervisi dengan Kepala Sekolah, Wakil
Kepala Sekolah, Guru, BK, Laboran, Koordinator Perpustakaan dan
pihak lain di sekolah.
C. Sejarah Singkat SMA Negeri 2 Semarang
Awal berdirinya SMA Negeri di Kota Semarang adalah pada tanggal 1
Agustus 1950. SMA Negeri dibagi menjadi dua bagian yaitu SMA Negeri Bagian A dan
SMA Negeri Bagian B, kedua sekolah ini menempati gedung bekas HBS (Hogere
Burger School) yang berlokasi di Jalan Taman Menteri Soepeno 1
Semarang. Selanjutnya SMA Bagian A dipindah ke Jalan Pemuda 149 Semarang dan
saat ini dikenal dengan nama SMU Negeri 3 Semarang.
Pada tahun 1955 SMA Negeri Bagian B dipecah menjadi dua, yaitu SMA
Negeri I Bagian B dan SMA Negeri II Bagian B. SMA Negeri I bagian B,
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 3411/B.II tanggal 1 Djuli 1955, dengan kepala sekolah Bp. M.
Kartono (dokumen di SMU Negeri 1 Semarang). SMA Negeri II bagian B, berdasarkan
Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
3412/B.II tanggal 1 Djuli 1955, dengan kepala sekolah Bp. M. Abdoel Madjijd
(dokumen di SMU Negeri 2 Semarang). Pada tahun 1960-1961 terjadi perubahan nama
dan status dari SMA Bagian B yaitu SMA Negeri I Bagian B menjadi SMA Negeri
I dan SMA Negeri II Bagian B menjadi SMA Negeri II.
Pada tahun 1978, dengan adanya kebijakan pemerintah dalam hal ini
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia bahwa satu gedung hanya
digunakan untuk kegiatan belajar mangajar satu sekolah maka setelah gedung baru yang
berlokasi di Jalan Sendangguwo Baru selasai dibangun, SMA Negeri I-II Semarang
dipecah menjadi dua lokasi SMA Negeri. SMA Negeri I Semarang tetap menempati
gedung bekas HBS di Jalan Taman Menteri Soepeno 1
Semarang, sedangkan SMA Negeri II Semarang dipindahkan ke Jalan
Sendangguwo Baru 1 Semarang, menempati gedung baru.
Pada tahun 1982-1983 ada perubahan penomeran sekolah diseluruh
Indonesia, yang semula dengan indeks angka romawi diganti dengan angka arab
sehingga SMA Negeri II Semarang berubah menjadi SMA Negeri 2 Semarang.
D. Visi dan Misi Sekolah
a. Visi Sekolah:
Menjadi Sekolah bertaraf internasional yang unggul dalam prestasi dan budi
pekerti, berwawasan imtaq, iptek, nasionalisme, budaya daerah dan lingkungan
b. Misi Sekolah:
Untuk mencapai Visi tersebut sekolah menetapkan langkah-langkah atau
tindakan yang harus dilakukan sebagai berikut:
1) Meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti
yang luhur.
2) Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris dan
bahasa asing serta menguasai ilmu dan tehnologi secara profesional.
3) Meningkatkan potensi diri untuk meraih prestasi dalam bidang
akademis dan non-akademis secara nasional dan internasional melalui
pembelajaran berbasis siswa.
4) Menjunjung tinggi nilai budaya daerah dan nasionalisme.
5) Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan yang berstandar
internasional serta lingkungan sekolah yang bersih, sehat dan asri.
6) Meningkatkan kemandirian dan berperan aktif secara internasional dalam
perkembangan dunia dari perspektif ekonomi, sosiokultural, dan lingkungan
hidup.
7) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pendidikan dan kepedulian
terhadap masyarakat kurang mampu secara sosial ekonomi yang berprestasi.
E. Keadaan Fisik Sekolah
1. Luas tanah : 14.198 m2
2. Jumlah Ruang Kelas : 42
3. Ukuran Ruang Kelas : 72 m2
4. Bangunan lain yang ada
a. Perpustakaan luasnya: 216 m2
b. Laboratorium biologi luasnya: 96 m2
c. Laboratorium kimia luasnya: 96 m2
d. Laboratorium fisika luasnya: 96 m2
e. Laboratorium komputer luasnya: 72 m2
f. Laboratorium bahasa luasnya: 72 m2
g. Ruang guru luasnya: 216 m2
h. Ruang pimpinan luasnya: 72 m2
i. Tempat beribadah luasnya: 64 m2
j. Tata usaha luasnya: 64 m2
5. Lapangan Olah Raga (jenis ukuran)
Terdapat 3 jenis lapangan olahraga dengan luas total adalah 648 m2. Adapun jenis
lapangannya yaitu lapangan voli, lapangan basket dan lapangan futsal.
F. Keadaan Lingkungan Sekolah
SMA Negeri 2 Semarang berlokasi di pinggir kota semarang, menghadap
kearah Timur. Secara administratif, sebelah selatan SMA Negeri 2 berbatasan
dengan pemukiman penduduk, sebelah barat berbatasan dengan SMP Negeri 9. Di
sebelah timur, SMA Negeri 2 berbatasan dengan Sheltered Workshop dan Lembaga
Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) Tat Twam Asi Provinsi Jawa
Tengah, Milton Aryaton Futures dan PGRI Kota Semarang.
Kondisi lingkungan SMA Negeri 2 Semarang secara umum sudah baik. Hal
ini dapat dilihat dari berbagai macam aspek yaitu sebagai berikut:
1. Tingkat Kebersihan
Tingkat kebersihan di SMA Negeri 2 Semarang sudah baik. Didepan setiap kelas
sudah terdapat tempat sampah, sebagian besar tempat sampah sudah memisahkan
antara sampah organik dan anorganik. Selain itu, petugas kebersihan sekolah juga
selalu membersihkan setiap pagi dan siang setelah pulang sekolah sekolah, jumlah
petugas kebersihan juga sudah mencukupi sebanyak 8 orang. Kamar mandi siswa
sudah bersih dan bebas dari bau yang tidak sedap. Kamar mandi dipisahkan antara
kamar mandi putra dan putri. Jumlah kamar mandi juga telah mencukupi.
2. Tingkat Kebisingan
SMA Negeri 2 Semarang terletak di jalan Sendangguwo Baru no.1. Tidak berada di
pinggir jalan raya dan lebih dekat pada daerah pemukiman penduduk, sehingga
tingkat kebisingan relatif rendah. Dikatakan demikian karena sekolah ini berada di
lokasi yang jauh dari pusat keramaian, seperti pasar atau pusat hiburan. Selain itu,
jarak jalan raya utama dengan ruang kelas cukup jauh. Karena itu, siswa terhindar
dari polusi suara atau kebisingan saat mengikuti kegiatan pembelajaran. Sekolah ini
pun jauh dari kawasan industri atau pabrik. Dengan demikian, SMA Negeri 2
Semarang terhindar dari polusi udara, polusi air, limbah beracun, dan potensi bahaya
kesehatan lainnya.
3. Sanitasi
a. Fentilasi Ruang
Pada umumnya setiap ruangan di SMA Negeri 2 Semarang menggunakan AC.
Namun, fentilasi di setiap ruangan cukup. Pada ruang-ruang kelas, AC hanya
digunakan pada waktu-waktu tertentu saja.
b. Saluran pembuangan
Saluran pembuangan air AC ditempatkan dibelakang gedung sekolah. Saluran
pembuangan air menggunakan pipa saluran bawah tanah yang berada di
depan gedung dan tertutup oleh jalan.
4. Jalan Penghubung dengan Sekolah
Jalan penghubung menuju ke sekolah tergolong cukup baik, mengingat letaknya
yang mudah dijangkau. Akses transportasi dapat dicapai dengan mudah karena
hanya berjarak 100 meter dari jalan utama kota (Jalan Majapahit). Sehingga mudah
transportasinya, baik menggunakan kendaraan pribadi maupun sarana transportasi
umum karena sekolah ini dilewati jalur Trans-Semarang jurusan Mangkang-
Penggaron.
Pada umumnya siswa menggunakan sepeda motor, angkutan umum dan berjalan
kaki bagi yang rumahnya dekat dengan lokasi sekolah.
5. Masyarakat sekitar
Masyarakat sekitar sekolah mayoritas adalah pemukiman yang terdiri dari
pemukiman penduduk dan rumah kost. Mengingat siswanya yang tidak hanya
berasal dari dalam kota semarang saja. Masyarakat di lingkungan sekitar sekolah
beragam. Ada yang bekerja sebagai pegawai negeri, pegawai swasta, dan lain
sebagainya. Begitu pula dengan orang tua siswa. Kondisi sosial dan ekonomi
masyarakat di lingkungan sekolah mayoritas menengah keatas terbukti banyak siswa
yang berangkat sekolah menggunakan kendaraan sendiri dan ada juga yang diantar
menggunakan mobil pribadinya.
G. Fasilitas Sekolah
1. Perpustakaan :
Jumlah ruang perpustakaan = 2 ruang perpustakaan
Luas minimum = 1,5 x ruang kelas
= 1,5 x 80 m2
= 120 m2
Luas perpustakaan = 488 m2
2. Laboratorium :
Terdapat 6 jenis laboratorium yaitu laboratorium bahasa 1 buah, laboratoium audio
visual 1 buah, laboratorium komputer 3 buah, laboratorium fisika 1 buah,
laboratorium kimia 1 buah dan laboratorium biologi 1 buah.
3. Ruang BP :
Guna mengefektifkan pembimbingan dan konseling disediakan 3 ruang dengan luas
total 160 m2, yang terbagi atas 1 ruang tamu dan administrasi, serta 2 ruang
pelayanan konseling. Semua ruang dilengkapi dengan peralatan standar yang
dibutuhkan, misalnya meja-kursi tamu (1 set) , meja-kursi kerja (7 set), berbagai
instrumen konseling, buku-buku sumber, komputer (3 set), printer komputer (1
set), dan lain-lain.
4. Ruang Serbaguna :
Ruang serbaguna cukup luas dan bisa menampung cukup banyak siswa.
5. Ruang Tata Usaha :
Ruang tata usaha terletak bersebelahan dengan ruang kepala sekolah, dan
ruangannya bersih,rapi, dan nyaman.
6. Ruang UKS :
a. Jumlah = 1 ruang
b. Luas ruang konselling = 80 m2
7. Toilet :
SMA N 2 Semarang dilengkapi dengan toilet dalam jumlah dan kualitas yang
cukup. Toilet disediakan untuk guru dan siswa yang masing-masing dibedakan
untuk laki-laki dan perempuan. Tipa toilet dilengkapi dengan kloset jongkok, bak
air, gantungan baju, dan pengharum ruang. Untuk kebersihan toilet ditunjuk
petugas khusus dengan menjalin kerja sama dengan pihak ketiga (cleaning
service). Petugas membersihkan toilet minimal tiga kali sehari
8. Lain-lain :
Adapun ruang selain yang disebutkan diatas adalah aula, ruang kepala sekolah,
ruang sidang, ruang uks, toilet, kantin dan lain sebagainya.
H. Penggunaan Gedung Sekolah
Penggunaan gedung di SMA 2 Semarang tidak hanya digunakan untuk
KBM, misalnya:
1. UM Universitas,
2. Tes Kepegawaian
3. Lomba-lomba (Dinas Pendididkan dan Olimpiade Sains)
4. Resepsi/ acara umum, khusus untuk ruang aula.
I. Guru dan Siswa
Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK)
No Nama Gelar NIP Jurusan/Prodi
1 Darmawan Setyabudi S.Pd 195807041986031015 Bimbingan dan Konselin2 Elisabeth Siti Mardiatun S.Pd 196011221987032007 Ekonomi3 Lestari Retno S. S.Pd 195906151986032008 Sejarah4 Marwito Rusdy S.Pd 195612211979031004 Bahasa Inggris5 Noor Fatma S.Pd, M.Si 196505152002122001 Geografi6 Rahaju Widjajati d, Dra, A.M 195903131986032012 Ekonomi7 Sadaria S.Ag 196510101994032011 Bahasa Inggris8 Sumarno (sr) S.Pd 196009301988031003 Pendidikan Seni Rupa9 Tatik Sugiharti S.Pd 195901011989032005 Pendidikan Kewarganeg
10 Affan Salaffudin S.Pd 197411222008011006 Sejarah Asia
No Nama Gelar NIP Jurusan/Prodi
11 Ag. Esti Setyaningtyas .Pd, A.Ma.P 195608151983032004 Sejarah12 Agus Budhiyono d, M.Si, A.M 195804261983031012 Fisika13 Agus Tri Suparno14 Ahmad Muwaffiq15 Ajeng Dianasari S.Psi, M.Pd 197905042009032002 Bimbingan dan Konselin16 Anggit Wahyudin S.Pd, M.Pd - Muatan Lokal Bahasa Da17 Ari Nugrahini S.Pd 196109021986032006 Sejarah18 Astri Nurul Fiati S.Pd Sosiologi19 Azis Winarni S.Pd 198508102009032002 Bahasa Indonesia20 Bani Chajar M.Pd 197301141998021001 Fisika21 Dian Wulandari S.Pd 197804042008012018 Kimia22 Dwi Astuti S.Pd 197711222008012013 Matematika23 Dyah Listyorini S.Pd 196404031986012003 Geografi24 Emmy Indrawati Dra 195804231989032002 Kimia25 ENDAH WIJAYANTI A.Md Bahasa dan Sastra Bugis26 Endang Pamularsih Dra 196102071986032004 Bimbingan dan Konselin27 Fauziah Ratna Hapsari S.Pd, S.Pd, 197704142008012007 Bahasa Inggris28 Gunarti Krisnaningsih 196907031995122002 lainnya29 Herman Laurens Ulmasembun 19681016199702100130 Ida Yunara .Pd, A.Ma.P 196212121987032017 Bahasa Indonesia31 Isticharoh Dra 195805181986032005 Bimbingan dan Konselin32 Joko Purwanto33 Khoiri S.Ag, M.Ag 196509202003121001 Pendidikan Agama Islam34 Lina Riyanti S.Pd 196711171989012001 Matematika35 Linda Koes Puji Astuti S.T, S.Pd 197806242008012011 Teknik Pendidikan36 Linda Retnowati S.Pd 19790111 200701 2 Biologi37 Marina S.Ag, M.Ag 195808241982081001 Pendidikan Agama Krist38 Masrifah 19561217198601200139 Mat Ibnu S.Pd, M.Pd 197001122002121006 Bahasa Inggris40 Minhatni Agus Budisantoso Sudibyo S.Sn 195908171995121002 Seni Budaya41 Moch Ansori S.Pd, M.Si 196504251990031012 Biologi42 Moh Khoiri S.Pd 197505242008011010 Sejarah43 Muhamad Mabrur S.Kom 197508092010011009 Teknologi Informasi dan44 Muhamad Zaenuri 19660821200212100345 Murni Handayani .Pd, A.Ma.P 196308181986012007 Kimia46 Muwanto Suwarno, S.Pd 19601110198601100447 Muwanto Suwarno, S.Pd 19601110198601100448 Narfangurohim .Pd, A.Ma.P 197101012005011021 Pendidikan Jasmani dan49 Ndarutomo Romadona50 Nesti Noor Hayati S.Pd, M.Pd 197609122003122004 Bahasa Inggris51 Nor Khozin Drs 196203121987031018 Bimbingan dan Konselin52 Nur Badriyah 19610429198803200453 Nur Cholis .Pd, A.Ma.P 195708231985031008 Biologi54 Pragiwati Donna Iriani S.Pd 196104291986032006 Keterampilan55 Prantaningrih 195709051984032004
56 Pujilestari 197604272010012008 lainnya57 Retno Suherni S.Pd, M.Si 107102072007012005 lainnya58 Ricky Fajar Hersano59 S u g i r i 19590623198703101060 S. Indartati S.Pd 195612101981032004 Bimbingan dan Konselin61 S. Zubaidah S.Pd 195911021986032004 Matematika62 Sahiri 19651103199512100163 Santosa Drs 196612111995021001 Matematika64 Sarwono S.Pd, M.Si 196108161987031011 Biologi65 Setyawati 19600830198603200266 Sihabudin Zuhri S.Sos, S.Pd, 196111241982031006 lainnya67 Soesana68 Sri Bayu Ratih Purbo M.Si 195706271981032007 Ekonomi69 Sri Handoyo S.Pd 19631103200811003 Kimia70 Sri Harniyati Endah Astuti71 Sri Hartatie d, M.Si, A.M 195907081983032010 Geografi72 Sriyono S.Pd 197102102005011012 Matematika73 Sudono S.Si, S.Pd 197110091994031004 lainnya74 Sularyo 19630124198511100175 Sumarno S.Pd, M.Pd 196607101995121004 Fisika76 Sumarno FS S.Pd, M.Si 196006041987031007 Fisika77 Syahri Pd, S.Pd, S.P 196603122008011005 Matematika78 Teguh Wibowo 19650913199512100179 Tri Budi Kusri Yanis S.Pd 195702121984032007 Bahasa Perancis80 Tri Handayani S.Pd 196904282005012009 Bahasa Indonesia81 Triadi Sucipto82 Triyas Erna Erawati 19760530201001200883 Tulus Suprikhati S.Pd 196204281986082001 Bimbingan dan Konselin84 Umi Chasanah S.Pd, M.Si 196811232008012004 Bahasa Indonesia85 Umi Khasanah S.Pd, S.Ag 197510272008012006 Matematika86 Umi Maftukhah S.Pd 197005282002122004 Bahasa Inggris87 Waino Saputro 19550701198703100388 Watini S.Pd, M.Si 197103012006042019 Bahasa Indonesia89 Winarni Pd, S.Pd, M. 196312061984052003 Pendidikan Jasmani dan90 Yayuk Sriwahyuningsih d, M.Si, A.M 196710051990032015 Matematika91 Yusti Asriwibawani
Jumlah PTKL P Total
41 50 91
DATA PESERTA DIDIK
Jumlah Peserta DidikL P Total
529 907 1436
- SISWA MENURUT USIAUsia L P Total
< 15 TAHUN 1 2 315 - 20 TAHUN 525 904 1429> 20 TAHUN 3 1 4Totalg 529 907 1436- SISWA MENURUT AGAMA
Agama L P TotalIslam 496 846 1342Kristen 23 39 62Katholik 9 20 29Hindu 0 1 1Budha 1 1 2Konghucu 0 0 0Lainnya 0 0 0Total 529 907 1436
- SISWA MENURUT PENGHASILAN ORANG TUA (AYAH + IBU + WALI)Penghasilan L P Total
Tidak di isi 31 47 78Kurang dari Rp. 500,000 0 0 0Rp. 500,000 - Rp. 999,999 9 21 30Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999 53 133 186Rp. 2,000,000 - Rp. 4,999,999 299 511 810Rp. 5,000,000 - Rp. 20,000,000 131 191 322Lebih dari Rp. 20,000,000 6 4 10Total 529 907 1436
J. Interaksi Sosial
Dalam membina hubungan di lingkungan sekolah SMAN 2 Semarang
mempunyai semboyan 5 S yaitu; senyum, sapa, salam, dan sopan santun. Hal itu
tersebut bisa terlihat dalam:
a. Hubungan antar guru
Page | 21
Hubungan antar guru di SMAN 2 Semarang berjalan dengan baik. Hal
ini tercermin dari kerjasama antar guru dalam peningkatan kegiatan
belajar mengajar dan hubungan sosial.
b. Hubungan antar guru dengan siswa
Hubungan guru dengan siswa juga terlihat baik, tercermin dari
banyaknya komunikasi siswa di dalam dan di luar kelas.
c. Hubungan sekolah dengan masyarakat
Hubungan antara pihak sekolah dengan masyarakat sekitar cukup baik.
Dari pihak humas sendiri mempunyai suatu paguyuban yang mewadahi
seluruh lapisan masyarakat.
d. Hubungan sekolah dengan instansi lain
Sekolah menjalin kerjasama dengan instansi lain, antara lain dengan
perusahaan-perusahaan yang ingin mempromosikan produk lewat
sekolah.
e. Hubungan kepala sekolah dengan guru
Kepala sekolah mempunyai tangung jawab untuk melakukan supervisi
terhadap kinerja guru, serta memberikan motivasi kepada guru untuk
meningkatkan kualitas sekolah.
f. Hubungan guru dengan staf tata usaha
Hubungan antar guru dengan staf tata usaha terlihat cukup baik.
Hal ini terlihat dari kerjasama antar guru dan staf tata usaha dalam
pembuatan surat menyurat yang berhubungan dengan kepentingan
sekolah dan kegiatan belajar mengajar.
g. Hubungan siswa dengan siswa
Hubungan antar siswa terlihat cukup baik. Hal ini terbukti dengan
banyaknya kegiatan ekstrakurikuler di SMAN 2 Semarang yang diikuti
oleh siswa kelas X, XI, XII, meskipun kegiatan tersebut tidak bersifat
wajib.
h. Hubungan secara keseluruhan
Interaksi sosial antar semua personal SMAN 2 Semarang terlihat baik.
Hal ini sesuai dengan semboyan 5 S yaitu: senyum, salam, sapa, dan
sopan santun.
Page | 22
K. Pengelolaan dan Administrasi
1. Struktur organisasi sekolah
2. Struktur organisasi kesiswaan, kegiatan intra dan ekstra kurikuler
3. Kalender akademik dan jadwal kegiatan pelajaran (terlampir)
4. Komite sekolah dan peranannya
Komite sekolah adalah badan mandiri yang mewadahi peran serta
masyarakat dalam rangka peningkatan mutu, pemerataan dan
efisiensi pengelolaan pendidikan di SMA Negeri 2 Semarang. Tujuannya
yaitu mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam
melahirkan kebijakan dan program pendidikan pada SMA 2 Semarang,
meningkatkan tanggung jawab dan peran aktif dari seluruh lapisan
masyarakat dalam penyelenggaran pendidikan pada SMA 2 Semarang,
menciptakan suasana dan kondisi yang transparan , akuntabel, dan
demokratis dalam penyelenggaran dan pelayanan pendidikan yang bermutu
di SMA 2 Semarang.
Susunan Kepengurusan Komite Sekolah
Ketua : DR. Djauhari, SH, M.Hum
Sekertaris : Ngadino, SH, MH dan Drs. Teguh Wibowo
Bendahara : Djoko Santoso, SH dan Drs. Sarwono,M.Si
Bidang Perencanaan Kebijaksanaan Pendidikan :
Madiono, S.Sos, MM dan Drs. Teguh Wibowo
Bidang Partisipasi Masyarakat :
Ir. Ahmad Fuad, MBA dan Bambang Kuhantiyo SH, MM
Bidang Evaluasi Pengawas dan Pengembangan Pendidikan :
Sujatmiko SH dan Dra. Langlang Handayani, M.App.Sc
Bidang Ketenagaan dan Sarana Pendidikan :
Ir. Nugroho Joko P MT dan Drs. Sumarno, M.Pd
Page | 23
A. Deskripsi Kondisi Awal Objek Pengawasan
Pengawasan dilakukan di satuan pendidikan sesuai latar pendidikan mahasiswa
yang berlokasi di Kota Semarang. Adapun lokasi yang dipilih adalah SMA Negeri 2
Semarang yang dulunya merupakan sekolah RSBI dan telah menerapkan kurikulum
2013. Dengan kata lain SMA Negeri 2 Semarang adalah kategori unggulan dan telah
memenuhi Standar Nasional Pendidikan.
Dengan demikian kondisi awal tersebut akan ditelusuri kondisi awal dengan
keadaan sebenarnya sehingga nantinya hasil pengawasan ini akan digunakan sebagai
masukan bagi sekolah lain dan Dinas terkait mengenai langkah-langkah yang telah
dilakukan oleh SMA Negeri 2 Semarang guna memenuhi Standar Nasional
Pendidikan.
B. Deskripsi Hasil Pengawasan
1. Supervisi Akademik
Perencanaan Supervisi
Pada awal tahap perencanan, observer menyiapkan instrumen yang akan
digunakan pada pelaksanaan observasi yaitu berupa Instrumen Kunjungan
Kelas. Selanjutnya, observer mencoba untuk mengaplikasikan salah satu jenis
kunjungan kelas yang dalam hal ini menggunakan kunjungan kelas tanpa
diberitahu (unannounced visitation). Observer tidak berusaha
mengkomunikasikan dengan guru mata pelajaran yang akan diobservasi yang
dalam hal ini mata pelajaran matematika, apakah perangkat pembelajaran
lengkap, Menganalisis model penilaian dan lain – lain.
Pelaksanaan Observasi kunjungan Kelas
Praktik diawali dengan Supervisi Akademik yaitu kegiatan wawancara
dengan Wakil Kepala SMAN 2 Semarang Bidang Kurikulum yaitu Bapak Drs.
Santosa. Wawancara dilakukan guna menggali informasi mengenai kurikulum
dan kegiatan akademik serta meminta izin untuk melakukan kunjungan kelas.
Atas Rekomendasi beliau, maka dijadwalkan sebagai berikut :
Page | 24
Rabu, 20 Mei 2015
Nama Guru : Datu Handayani, S.Pd
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas : X IPA 6
Observer : M. Fachrur Rozi
NIM : 0102514060
Nama Guru : Dra. Setyawati
NIP : 196008301986032002
Mata Pelajaran : PKn
Kelas : X IPA 2
Observer : Arifuddin
NIM : 0102514075
Nama Guru : Linda Koes Puji Astuti, S.T., S.Pd.
NIP : 197806242008012011
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : XI IS 2
Observer : Lalu Japarudin
NIM : 0102514069
Nama Guru : Affan Salaffudin, S.Pd
NIP : 197411222008011006
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : X IPA 9
Observer : Guntur Abdul Yunus
NIM : 01025140
Page | 25
Senin, 25 Mei 2015
Nama Guru : Bani Chajar, S.Pd., M.Pd
NIP : 197301141998021001
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas : XI IPA 10
Observer : Lisa Fitriyah
NIM : 01025140
Nama Guru : Dra. Tatik Sugiharti
Mata Pelajaran : PKn
Kelas : XI IPA 2
Observer : Arifuddin
NIM : 0102514075
Observer meminta ijin untuk ikut masuk ruangan kelas melakukan
supervisi kunjungan kelas. Agar dapat melihat keadaan yang sebenarnya, tanpa
dibuat-buat, maka observer tidak mengkomunikasikan terlebih dahulu tentang
apa yang harus disiapkan guru. Hal ini sekaligus bertujuan agar membiasakan
guru untuk selalu mempersiapkan diri sebaik-baiknya.
Pada kunjungan kelas tersebut observer mengamati apakah guru
membawa perlengkapan mengajar seperti silabus, RPP, bahan ajar, alat peraga
atau media dan penilaian sehingga pada akhirnya dapat membuat kesimpulan
tentang kegiatan proses pembelajarannya seperti apa, sudah sesuai yang
diharapkan atau masih diperlukan perbaikan melalui masukan dan saran.
Observer melakukan pengamatan langsung pelaksanaan pembelajaran
mulai dari kegiatan awal sampai pada kegiatan penutup. Obyek pengamatan
adalah aktivitas guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Aktivitas guru
dan siswa dicatat pada catatan kejadian dan mengisi instrumen observasi kelas
yang telah disiapkan oleh penulis. Catatan kejadian dijadikan sebagai bahan
diskusi sekaligus bahan evaluasi pada saat kegiatan refleksi pembelajaran. Untuk
memperoleh bukti tersebut supervisor mendokumentasikannya dalam bentuk
foto.Page | 26
Praktek pengawasan yang dilakukan di SMA Negeri 2 Semarang
mengacu pada pengawasan yang bersifat akademik dan manajerial.
Kepengawasan akademik yang dilakukan oleh penulis ditekankan pada aspek
pencapaian standar isi dan standar proses yang meliputi dokumen administrasi
perencanaan pembelajaran, silabus dan RPP serta supervisi kunjungan kelas.
Sementara kepengawasan manajerial penekanannya pada aspek kelengkapan
dokumen administrasi sebagai bukti fisik bahwa pengelolaan sekolah sudah
dilaksanakan dengan baik. Bukti fisik dokumen terutama pada Penerimaan
Peserta Didik Baru (PPDB), Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester (UTS)
dan Ulangan Akhir Semester (UAS) semeter ganjil 2014/2015, dan dokumen
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Waktu pelaksanaan pengawasan
mengacu pada Program Tahunan (PROTA) dan Program Semester (PROMES)
yang telah disusun sebelumnya.
Berikut disajikan dalam bentuk tabel/matrik diskripsi pembahasan. Hal
tersebut dimaksudkan agar mudah melihat permasalahan yang ada di SMA
Negeri 2 Semarang dan tindak lanjut apa yang dilakukan.
Kategori dan kualifikasi kinerja guru disajikan pada tabel berikut :
No Rentang Kategori Kualifikasi
1 (<56 ) Kurang D
2 (56-69) Cukup C
3 (70-84) Baik B
4 (85-100) Amat baik A
Hasil Penilaian Kinerja Guru yang dijadikan sampel dalam Pelaksanaan
Pembelajaran yaitu guru Ekonomi, Matematika, PKn, Fisika dan Kimia.
No. Aspek yang dinilai KeberadaanAda Perbaikan Tidak Ada(2) (1) (0)
I. PERSIAPAN / ADMINISTRASI KBM 1. Kaldik 2 2. Rincian Minggu Efektif 2 3. Program Tahunan 2 4. Program Semester 2 5. Silabus 2 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2 7. Perangkat Penilaian 2
Page | 27
8. Jurnal mengajar guru 2 9. Data Siswa 2 10. KKM 2 Jumlah 20 Jumlah Total 20
Penilaian 100Kesimpulan Sangat Baik
Kaldik
Rincian M
inggu Efektif
Program Tahunan
Program Semester
Silabus
RPP
Perangkat P
enilaian
Jurnal mengajar g
uru
Data Siswa
KKM0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
ADMINISTRASI KBM
Series1
Pelaksanaan Pembelajaran
A. Apersepsi dan Motivasi Belum Sesua
i
Sesuai sebagian
Sesuai
semua
1 Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan pengalaman peserta didik atau pembelajaran sebelumnya.
√ pengalaman awal peserta didik pada materi sangat penting bagi keberhasilan pembelajaran
2 Mengajukan pertanyaan menantang.
√ perlu merumuskan pertanyaan yang menantang dan sesuai dengan suasana hati peserta didik
3 Menyampaikan manfaat materi pembelajaran.
√
4 Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan materi pembelajaran.
√
Page | 28
B. Penyampaian Kompetensi dan Rencana Kegiatan
5 Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta didik.
√
6 Menyampaikan rencana kegiatan misalnya, individual, kerja kelompok, dan melakukan observasi.
√
C. Kegiatan Inti Penguasaan Materi Pelajaran
7 Kemampuan menyesuiakan materi dengan tujuan pembelajaran.
√
8 Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, perkembangan Iptek , dan kehidupan nyata.
√
9 Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan tepat.
√
10 Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak)
√
Penerapan Strategi Pembelajaran yang Mendidik
11 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai.
√
12 Menfasilitasi kegiatan yang memuat komponen eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.
√
13 Melaksanakan pembelajaran secara runtut.
√
14 Menguasai kelas. √
15 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual.
√
16 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif (nurturant effect).
√
Page | 29
17 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan.
√
Penerapan Pendekatan scientific
18 Memberikan pertanyaan mengapa dan Menganalisis.
19 Memfasilitasi peserta didik untuk mengamati.
√
20 Memancing peserta didik untuk bertanya.
√
21 Memfasilitasi peserta didik untuk mencoba.
√
22 Memfasilitasi peserta didik untuk menganalisis.
√
23 Memberikan pertanyaan peserta didik untuk menalar (proses berfikir yang logis dan sistematis).
√
24 Menyajikan kegiatan peserta didik untuk berkomunikasi.
√
Pemanfaatan Sumber Belajar/Media dalam Pembelajaran
25 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar pembelajaran.
√
26 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran.
√
27 Menghasilkan pesan yang menarik.
√
28 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar pembelajaran.
√
29 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media pembelajaran.
√
Page | 30
D. Pelibatan Peserta Didik dalam Pembelajaran
30 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru, peserta didik, sumber belajar.
√
31 Merespon positif partisipasi peserta didik.
√
32 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik.
√
33 Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif.
√
34 Menumbuhkan keceriaan atau antuisme peserta didik dalam belajar.
√
E. Melaksanakan Penilaian Autentik
35 Menilai sikap dalam pembelajaran
√
36 Menilai pengetahuan dalam proses pembelajaran
√
37 Menilai pengetahuan dalam proses pembelajaran
√
F. Penggunaan Bahasa yang Benar dan Tepat dalam Pembelajaran
38 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar.
√
39 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar.
√
F. Penutup pembelajaran
40 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan peserta didik.
√
41 Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio.
√
42 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan.
√
Page | 31
Jumlah 0 4 117 Nilai 97,6
0.0020.0040.0060.0080.00
100.00
Pelaksanaan Pembelajaran
Series1
Dari supervisi akademik yang dilaksanakan menggunakan instrumen di atas,
maka SMA Negeri 2 Semarang dalam Persiapan/ Administrasi KBM memiliki
rata-rata yaitu 100 %, sedangkan dalam Pelaksanaan Pembelajaran memiliki nilai
rata-rata 97,6 %.
2. Hasil Analisis Efektivitas Manajemen di SMAN 2 Semarang menggunakan
Konsep Balance Scorecard
Pemantauan
Seperti halnya pelaksanaan supervisi akademik yang menggunakan
isntrumen, maka supervisi manajerial yang dilakukan oleh pengamat juga
menggunakan instrumen Balance Scorecard. Hasil analisis Efektivitas
Manajemen di SMAN 2 Semarang menggunakan Konsep Balance
Scorecard secara keseluruhan memiliki nilai rata-rata 90 %. Adapun hasilnya
sebagai berikut:
Page | 32
Tabel Rekapitulasi Efektivitas Manajemen di SMAN 2 Semarang
menggunakan Konsep Balance Scorecard
No Standar Presentase Kategori
1 Perspektif Kepuasan Pelanggan 90% Sangat Baik 2 Perspektif Keuangan 80% Baik 3 Perspektif Proses Internal 90% Sangat Baik 4 Perspektif Pembelajaran dan
Pertumbuhan78% Baik
Jumlah kinerja Rerata Kinerja 85% Sangat Baik
Rekapitulasi Efektivitas Manajemen di SMAN 2 Semarang menggunakan
Konsep Balance Scorecard
Page | 33
Perspekti
f Kepuasa
n Pelanggan
Perspekti
f Keuangan
Perspekti
f Prose
s Internal
Perspekti
f Pembelajaran dan Pertu
mbuhan0%
10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Kinerja
Max
Kinerja Max
Persentase
C. Pembahasan Hasil
1. Deskripsi Hasil Supervisi Akademik
Data hasil penilaian menunjukkan bawa guru telah mempersiapkan
perencanaan pembelajaran dengan sangat baik. Hal ini terlihat dari keberadaan
dokumen administrasi yang dimiliki oleh guru yang bersangkutan telah sesuai
dengan standar. Demikian juga dengan hasil perolehan baik dalam pemenuhan
prosedur proses mengajar sudah menghasilkan nilai proses yang tinggi. Hal ini
terungkap dari wawancara dengan siswa pada kelas yang bersangkutan. Hampir
seluruh aspek yang dinilai terlihat keberadaannya. Dengan menggunakan kriteria
kriteria yang telah ditentukan seperti yang terurai di bawah ini.
Ketercapaian : 85 % - 100 % = Sangat Baik70% - 84% = Baik55% - 69 % = CukupDi bawah 55% = Kurang
Dengan menggunakan kriteria itu, maka unjuk kerja mengajar atau kinerja
proses yang dilaksanakan masuk dalam kategori sangat baik.
Catatan lain yang dapat dihimpun dalam supervisi ini, bahwa pembelajaran
masih belum menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi walaupun guru
tetap memfasilitasi siswa dalam proses pelaksanaan pembelajaran menggunakan
kurikulum 2013. Disamping itu agenda guru yang merupakan rangkuman batasan
kegiatan guru sewaktu mengajar tidak lengkap. Perangkat penilaian yang disusun
oleh guru masih memerlukan perbaikan karena dari soal yang disusun tidak
dicantumkan kisi-kisi soal yang merupakan salah satu perangkat tes.
Pada pelaksanaan supervisi ini observer juga menyampaikan apresiasi
yang tinggi terhadap keberhasilan guru dalam unjuk kerja terbaik dalam beberapa
indikator berikut.
No Indikator 1. Memotivasi peserta didik2. Melakukan kegiatan apersepsi3. Melaksanakan pembelajaran sesuai skenario rencana pembelajaran
4. Mengarahkan belajar siswa sesuai dengan prinsip belajar yang mendidik
Page | 34
5. Menunjukkan penguasaan struktur, konsep, dan aplikasi materi.
6. Memfalititasi pengembangan potensi seluruh siswa menguasai materi.
7. Menyampaikan materi dengan jelas dan sesuai dengan hierarki belajar
8. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
9. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang direncanakan
10. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan
12. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan)
13. Mengidentifikasi pencpaian target kompetensi sesuai indikator pembelajaran
14. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa
15. Menghargai pencapaian belajar yang terbaik.
16. Melaksanakan tindak lanjut atau kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan
2. Analisis Efektivitas Manajemen di SMAN 2 Semarang menggunakan Konsep
Balance Scorecard
1. Perspektif Kepuasan Pelanggan
Dimensi Dapat diraba ( tangibles ) :Tampilan fasilitas fisik, peralatan dan
media komunikasi.
1 2 3 4 5Letak geografis SekolahJika melebihi standarJika memenuhi standarJika sedikir di bawah standarjika jauh di bawah standarJika tidak belum memilikiRasio ruang kelas terhadap rombelSkor 5 jika > 1 : 1 rombelSkor 4 jika 1 : 1 rombelSkor 3 jika 1 : 1 - 1,5 rombelSkor 2 jika 1 : > 1,5 rombelSkor 1 jika tidak memiliki
√
SkorNo. Indikator Pemenuhan Standar
√
2
1
Keterangan
Page | 35
Rata-rata luas ruang kelasSkor 5 jika > 2 m2 persiswaSkor 4 jika = 2 m2 per siswaSkor 3 jika 1,75 m2
Skor 2 jika 1,5 m2
Skor 1 jika < 1,5 m2
Keadaan Ruang KelasSkor 5 jika sangat bersihSkor 4 jika bersihSkor 3 jika cukup bersihSkor 2 jika kurang bersihSkor 1 jika tidak terawatPencahayaan ruanganSkor 5 jika sangat baikSkor 4 jika baikSkor 3 jika cukup baikSkor 2 jika kurang baikSkor 1 jika tidak ada peneranganSirkulasi udara di kelasSkor 5 jika ada jendela kiri-kananSkor 4 jika ada jendela sebelahSkor 3 jika ada ventilasSkor 2 jika ventilasi kurangSkor 1 jika tidak ada ventilasiJumlah mebekair (meja,kursi) ruang kelas terhadap jumlah siswa dan guruSkor 5 jika sangat sesuaiSkor 4 jika sesuaiSkor 3 jika cukup sesuaiSkor 2 jika kurang sesuaiSkor 1 jika tidak sesuaiLuas ruang lab FisikaSkor 5 jika > 2,4 m2 per siswaSkor 4 jika = 2,4 m2 per siswaSkor 3 jika = 2,25 m2 per siswaSkor 2 jika = 2 m2 per siswaSkor 1 jika < 2m2 per siswaKondisi ruangan lab FisikaSkor 5 jika sangat baikSkor 4 jika baikSkor 3 jika cukup baikSkor 2 jika kurang baikSkor 1 jika tidak ada penerangan
√
√
√
√
√
√
√
3
4
5
6
7
8
9
Page | 36
Kelengkapan peralatan praktikum sesuai dengan topik fisikaSkor 5 jika 90% - 100% topik praktek terpenuhiSkor 4 jika 80% - 89% topik terpenuhiSkor 3 jika 70% - 79% topik praktek terpenuhiSkor 2 jika 60% - 69% topik praktek terpenuhiSkor 1 jika < 60% topik praktek terpenuhiFrekuensi pendayagunaan Lab Fisika dalam 1 semesterSkor 5 jika ≥ 5 kaliSkor 4 jika 3-4 kaliSkor 3 jika 2 kaliSkor 2 jika < 2 kaliSkor 1 jika tidak pernah praktikumPerlengkapan Lab Fisika yang harus dimiliki :1. Meja demonstrasi; 2. Mebelair untuk praktek; 3. Alat & Bahan; 4. Almari untuk penyimpanan; 5. Listrik & Ventilasi; 6. Sumber air; 7. Kotak P3K & Isinya; 8. Alat pemadam kebakaranSkor 5 jika semua unsur adaSkor 4 jika 6 - 7 unsur adaSkor 3 jika 4 - 5 unsur adaSkor 2 jika 1 - 3 unsur adaSkor 1 jika tidak memilikiAdministrasi dan Pendayagunaan Laboratorium Fisika :1. Program Kerja Lab; 2. Tata Tertib & Jadwal Penggunaan Lab; 3. Buku Inventaris Alat & Bahan Lab; 4. Catatan/buku harian/jurnal penggunaan; 5. Struktur Organisasi Lab; 6. Pembagian tugas laboran; 7. Rekapitulasi Pendayagunaan LabSkor 5 jika semua unsur adaSkor 4 jika 5 - 6 unsur adaSkor 3 jika 3 - 4 unsur adaSkor 2 jika 1 - 2 unsur adaSkor 1 jika tidak memilikiLuas ruang lab KimiaSkor 5 jika > 2,4 m2 per siswaSkor 4 jika = 2,4 m2 per siswaSkor 3 jika = 2,25 m2 per siswaSkor 2 jika = 2 m2 per siswaSkor 1 jika < 2m2 per siswaKondisi ruang lab KimiaSkor 5 jika sangat baikSkor 4 jika baikSkor 3 jika cukup baikSkor 2 jika kurang baikSkor 1 jika tidak baik
√
√
√
√
√
√
12
13
14
15
10
11
Page | 37
Kelengkapan peralatan praktikum sesuai dengan topik KimiaSkor 5 jika 90% - 100% topik praktek terpenuhiSkor 4 jika 80% - 89% topik terpenuhiSkor 3 jika 70% - 79% topik praktek terpenuhiSkor 2 jika 60% - 69% topik praktek terpenuhiSkor 1 jika < 60% topik praktek terpenuhiFrekuensi pendayagunaan Lab Kimia dalam 1 semesterSkor 5 jika ≥ 5 kaliSkor 4 jika 3-4 kaliSkor 3 jika 2 kaliSkor 2 jika < 2 kaliSkor 1 jika tidak pernah praktikumPerlengkapan Lab Kimia yang harus dimiliki : 1. Meja demonstrasi; 2. Mebelair untuk praktek; 3. Alat & Bahan; 4. Almari untuk penyimpanan; 5. Listrik & Ventilasi; 6. Sumber air; 7. Kotak P3K & Isinya; 8. Alat pemadam kebakaran; 9. Pakaian Lab;Skor 5 jika semua unsur adaSkor 4 jika 7 - 8 unsur adaSkor 3 jika 4 - 6 unsur adaSkor 2 jika 1 - 3 unsur adaSkor 1 jika tidak memilikiAdministrasi dan Pendayagunaan Laboratorium Kimia : 1. Program Kerja Lab; 2. Tata Tertib & Jadwal Penggunaan Lab; 3. Buku Inventaris Alat & Bahan Lab; 4. Catatan/buku harian/jurnal penggunaan; 5. Struktur Organisasi Lab; 6. Pembagian tugas laboran; 7. Rekapitulasi Pendayagunaan LabSkor 5 jika semua unsur adaSkor 4 jika 5 - 6 unsur adaSkor 3 jika 3 - 4 unsur adaSkor 2 jika 1 - 2 unsur adaSkor 1 jika tidak memilikiLuas ruang lab BiologiSkor 5 jika > 2,4 m2 per siswaSkor 4 jika = 2,4 m2 per siswaSkor 3 jika = 2,25 m2 per siswaSkor 2 jika = 2 m2 per siswaSkor 1 jika < 2 m2 per siswa
√
√
√
√
√
18
19
20
16
17
Page | 38
21 Kondisi ruang lab Biologi
Skor 5 jika sangat baik
√Skor 4 jika baikSkor 3 jika cukup baikSkor 2 jika kurang baikSkor 1 jika tidak baik
22 Kelengkapan peralatan praktikum sesuai dengan topik Biologi
Skor 5 jika 90% - 100% topik praktek terpenuhi
√Skor 4 jika 80% - 89% topik terpenuhiSkor 3 jika 70% - 79% topik praktek terpenuhiSkor 2 jika 60% - 69% topik praktek terpenuhiSkor 1 jika < 60% topik praktek terpenuhi
23 Frekuensi pendayagunaan Lab Biologi dalam 1 semester
Skor 5 jika ≥ 5 kali
√Skor 4 jika 3-4 kaliSkor 3 jika 2 kaliSkor 2 jika < 2 kaliSkor 1 jika tidak pernah praktikum
24 Perlengkapan Lab Biologi yang harus dimiliki :
1. Meja demonstrasi; 2. Mebelair untuk praktek; 3. Alat & Bahan; 4. Almari untuk penyimpanan; 5. Listrik & Ventilasi; 6. Sumber air; 7. Kotak P3K & Isinya; 8. Alat pemadam kebakaran; 9. Jas Lab; Skor 5 jika semua unsur ada
√Skor 4 jika 7 - 8 unsur adaSkor 3 jika 4 - 6 unsur adaSkor 2 jika 1 - 3 unsur adaSkor 1 jika tidak memiliki
25 Administrasi dan Pendayagunaan Laboratorium Biologi :
1. Program Kerja Lab; 2. Tata Tertib & Jadwal Penggunaan Lab; 3. Buku Inventaris Alat & Bahan Lab; 4. Catatan/buku harian/jurnal penggunaan; 5. Struktur Organisasi Lab; 6. Pembagian tugas laboran; 7. Rekapitulasi Pendayagunaan Lab Skor 5 jika semua unsur ada
√Skor 4 jika 5 - 6 unsur adaSkor 3 jika 3 - 4 unsur adaSkor 2 jika 1 - 2 unsur adaSkor 1 jika tidak memiliki
26 Luas ruang lab Bahasa tidak memilki jurusan bahasa
Skor 5 jika > 2,4 m2 per siswa
Skor 4 jika = 2,4 m2 per siswaSkor 3 jika = 2,25 m2 per siswa
Page | 39
Skor 2 jika = 2 m2 per siswaSkor 1 jika < 2m2 per siswa
27 Kondisi ruang lab Bahasa tidak
memilki jurusan bahasa
Skor 5 jika sangat baik
Skor 4 jika baikSkor 3 jika cukup baikSkor 2 jika kurang baikSkor 1 jika tidak baik
27 Kelengkapan peralatan praktikum sesuai dengan topik Bahasa
tidak memilki jurusan bahasa
Skor 5 jika 90% - 100% topik praktek terpenuhi
Skor 4 jika 80% - 89% topik terpenuhiSkor 3 jika 70% - 79% topik praktek terpenuhiSkor 2 jika 60% - 69% topik praktek terpenuhiSkor 1 jika < 60% topik praktek terpenuhi
29 Frekuensi pendayagunaan Lab Bahasa dalam 1 semester
tidak memilki jurusan bahasa
Skor 5 jika ≥ 5 kali
Skor 4 jika 3-4 kaliSkor 3 jika 2 kaliSkor 2 jika < 2 kaliSkor 1 jika tidak pernah praktikum
30 Perlengkapan Lab Bahasa yang harus dimiliki :
tidak memilki jurusan bahasa
1. Meja demonstrasi; 2. Mebelair untuk praktek; 3. Alat & Bahan; 4. Almari untuk penyimpanan; 5. Listrik & Ventilasi; 6. Sumber air; 7. Kotak P3K & Isinya; 8. Alat pemadam kebakaran; Skor 5 jika semua unsur ada
Skor 4 jika 6 - 7 unsur adaSkor 3 jika 4 - 5 unsur adaSkor 2 jika 1 - 3 unsur adaSkor 1 jika tidak memiliki
31 Administrasi dan Pendayagunaan Laboratorium Bahasa :
tidak memilki jurusan bahasa
1. Program Kerja Lab; 2. Tata Tertib & Jadwal Penggunaan Lab; 3. Buku Inventaris Alat & Bahan Lab; 4. Catatan/buku harian/jurnal penggunaan; 5. Struktur Organisasi Lab; 6. Pembagian tugas laboran; 7. Rekapitulasi Pendayagunaan Lab Skor 5 jika semua unsur ada
Skor 4 jika 5 - 6 unsur adaSkor 3 jika 3 - 4 unsur adaSkor 2 jika 1 - 2 unsur adaSkor 1 jika tidak memiliki
32 Luas ruang lab Komputer Skor 5 jika > 2,4 m2 per siswa √
Page | 40
Skor 4 jika = 2,4 m2 per siswaSkor 3 jika = 2,25 m2 per siswaSkor 2 jika = 2 m2 per siswaSkor 1 jika < 2m2 per siswa
33 Kondisi ruang lab Komputer
Skor 5 jika sangat baik
√Skor 4 jika baikSkor 3 jika cukup baikSkor 2 jika kurang baikSkor 1 jika tidak baik
34 Kelengkapan peralatan praktikum sesuai dengan topik Komputer
Skor 5 jika 90% - 100% topik praktek terpenuhi
√Skor 4 jika 80% - 89% topik terpenuhiSkor 3 jika 70% - 79% topik praktek terpenuhiSkor 2 jika 60% - 69% topik praktek terpenuhiSkor 1 jika < 60% topik praktek terpenuhi
35 Frekuensi pendayagunaan Lab Komputer dalam 1 semester
Skor 5 jika ≥ 5 kali
√Skor 4 jika 3-4 kaliSkor 3 jika 2 kaliSkor 2 jika < 2 kaliSkor 1 jika tidak pernah praktikum
36 Perlengkapan Lab Komputer yang harus dimiliki :
1. Meja demonstrasi; 2. Mebelair untuk praktek; 3. Alat & Bahan; 4. Almari untuk penyimpanan; 5. Listrik & Ventilasi; 6. Sumber air; 7. Kotak P3K & Isinya; 8. Alat pemadam kebakaran; Skor 5 jika semua unsur ada
√Skor 4 jika 6 - 7 unsur adaSkor 3 jika 4 - 5 unsur adaSkor 2 jika 1 - 3 unsur adaSkor 1 jika tidak memiliki
36 Administrasi dan Pendayagunaan Laboratorium Komputer :
1. Program Kerja Lab; 2. Tata Tertib & Jadwal Penggunaan Lab; 3. Buku Inventaris Alat & Bahan Lab; 4. Catatan/buku harian/jurnal penggunaan; 5. Struktur Organisasi Lab; 6. Pembagian tugas laboran; 7. Rekapitulasi Pendayagunaan Lab Skor 5 jika semua unsur ada
√Skor 4 jika 5 - 6 unsur adaSkor 3 jika 3 - 4 unsur adaSkor 2 jika 1 - 2 unsur adaSkor 1 jika tidak memiliki
Page | 41
38 Luas ruang lab IPS
tidak memiliki lab
IPS
Skor 5 jika > 2,4 m2 per siswa
Skor 4 jika = 2,4 m2 per siswaSkor 3 jika = 2,25 m2 per siswaSkor 2 jika = 2 m2 per siswaSkor 1 jika < 2m2 per siswa
39 Kondisi ruang lab IPS
tidak memiliki lab
IPS
Skor 5 jika sangat baik
Skor 4 jika baikSkor 3 jika cukup baikSkor 2 jika kurang baikSkor 1 jika tidak baik
40 Kelengkapan peralatan praktikum sesuai dengan topik IPS
tidak memiliki lab
IPS
Skor 5 jika 90% - 100% topik praktek terpenuhi
Skor 4 jika 80% - 89% topik terpenuhiSkor 3 jika 70% - 79% topik praktek terpenuhiSkor 2 jika 60% - 69% topik praktek terpenuhiSkor 1 jika < 60% topik praktek terpenuhi
41 Frekuensi pendayagunaan Lab IPS dalam 1 semester
tidak memiliki lab
IPS
Skor 5 jika ≥ 5 kali
Skor 4 jika 3-4 kaliSkor 3 jika 2 kaliSkor 2 jika < 2 kaliSkor 1 jika tidak pernah praktikum
42 Perlengkapan Lab IPS yang harus dimiliki :
tidak memiliki lab
IPS
1. Meja demonstrasi; 2. Mebelair untuk praktek; 3. Alat & Bahan; 4. Almari untuk penyimpanan; 5. Listrik & Ventilasi; 6. Sumber air; 7. Kotak P3K & Isinya; 8. Alat pemadam kebakaran; Skor 5 jika semua unsur ada
Skor 4 jika 6 - 7 unsur adaSkor 3 jika 4 - 5 unsur adaSkor 2 jika 1 - 3 unsur adaSkor 1 jika tidak memiliki
43 Administrasi dan Pendayagunaan Laboratorium IPS :
tidak memiliki lab
IPS
1. Program Kerja Lab; 2. Tata Tertib & Jadwal Penggunaan Lab; 3. Buku Inventaris Alat & Bahan Lab; 4. Catatan/buku harian/jurnal penggunaan; 5. Struktur Organisasi Lab; 6. Pembagian tugas laboran; 7. Rekapitulasi Pendayagunaan Lab Skor 5 jika semua unsur ada
Skor 4 jika 5 - 6 unsur adaSkor 3 jika 3 - 4 unsur ada
Page | 42
Skor 2 jika 1 - 2 unsur adaSkor 1 jika tidak memiliki
44 Luas ruang perpustakaan
Skor 5 jika > 96 m2
√Skor 4 jika 80 - 95 m2
Skor 3 jika 64 - 79 m2
Skor 2 jika 50 - 64 m2
Skor 1 jika < 50 m2
45 Kondisi Umum :
1. Ruangan memuat ≥ 40 pengunjung ; 2. Ruangan bersih, nyaman, penerangan & ventilasi baik; 3. Layanan dibuka minimal sepanjang hari belajar; 4. Kerapihan pengaturan perabot (almari, rak, meja/kursi baca, meja sirkulasi, dsb); 5. Perpustakaan berbasis ICT Skor 5 jika semua unsur ada
√
Skor 4 jika 4 unsur adaSkor 3 jika 3 unsur adaSkor 2 jika 1 - 2 unsur adaSkor 1 jika tidak memiliki
47 Pengelolaan Perpustakaan ;
1. Struktur Organisasi Perpustakaan; 2. Pembagian tugas sesuai struktur; 3. Program Kerja Perpustakaan; 4. Petugas Perpustakaan yang berkualitas; 5. Tata Tertib Perpustakaan & pelaksanaannya; 6. Klasifikasi/Pengelompokan Buku; 7. Laporan Berkala; 8. Diagran+B496 Skor 5 jika semua unsur ada
√Skor 4 jika 5 - 7 unsur adaSkor 3 jika 3 - 4 unsur adaSkor 2 jika 1 - 2 unsur adaSkor 1 jika tidak memiliki
47 Koleksi Perpustakaan :
1. Jumlah buku min. 1000 eksemplar; 2. Variasi jenis buku (fiksi, nonfiksi, referensi, koran, majalah); 3. Hasil Karya Siswa terpilih (kliping, karya Tulis, dsb); 4. Hasil Karya Guru terpilih (bahan ajar, modul, Karya Tulis, PTK, dsb); 5. Buku-buku terawat dengan baik Skor 5 jika semua unsur ada
√
Skor 4 jika 4 unsur adaSkor 3 jika 3 unsur adaSkor 2 jika 1 - 2 unsur adaSkor 1 jika tidak memiliki
48 Administrasi Perpustakaan :
Page | 43
1. Buku Induk Perpustakaan diisi dengan tertib; 2. buku Pengunjung & Catatan Peminjaman diisi dengan baik; 3. Katalog & kartu Buku; 4.Grafik Pengunjung & Peminjam Skor 5 jika semua unsur ada
√
Skor 4 jika 3 unsur adaSkor 3 jika 2 unsur adaSkor 2 jika 1 unsur adaSkor 1 jika tidak memiliki
49 Pemberdayaan Perpustakaan :
1. Slogan Gemar Membaca di Perpustakaan; 2. Kegiatan Klasikal di Perpustakaan; 3. jadwal Kunjungan Perpustakaan; 4. Pengunjung Perpustakaan per hari ≥ 5% siswa; 5. Penambahan buku (eksemplar) tahun lalu ≥ 2% Skor 5 jika semua unsur ada
√
Skor 4 jika 4 unsur adaSkor 3 jika 3 unsur adaSkor 2 jika 1 - 2 unsur adaSkor 1 jika tidak memiliki
50 Rasio buku bacaan terhadap siswa
Skor 5 jika 3 : 1
√ Skor 4 jika 2 : 1Skor 3 jika 1 : 1Skor 2 jika < 1 : 1Skor 1 jika tidak ada buku bacaan
51 Rasio buku paket terhadap siswa (setiap mata pelajaran)
Skor 5 jika > 1 : 1
√Skor 4 jika 1 : 1Skor 3 jika 1 : 2Skor 2 jika 1 : > 2Skor 1 jika tidak ada buku paket
52 Rasio buku referensi terhadap siswa (setiap mata pelajaran)
Skor 5 jika 3 : 1
√
Skor 4 jika 2 : 1Skor 3 jika 1 : 1Skor 2 jika 1 : > 1Skor 1 jika tidak ada buku referensi
53 Kondisi buku (penataan buku dalam almari perpustakaan)
Skor 5 jika sangat baik
√
Skor 4 jika baikSkor 3 jika cukup baikSkor 2 jika kurang baik
Page | 44
Skor 1 jika tidak baik54 Frekuensi kunjungan siswa ke perpustakaan setiap
hari
Skor 5 jika ≥ 50 siswa
√
Skor 4 jika 30 - 49 siswaSkor 3 jika 10 - 29 siswaSkor 2 jika < 10 siswaSkor 1 jika tidak ada
55 Luas ruang kepala sekolah
Skor 5 jika > 21 m2
√Skor 4 jika 16 - 20 m2
Skor 3 jika 12 - 15 m2
Skor 2 jika < 12 m2
Skor 1 jika tidak ada56 Kesan umum kelayakan (kebersihan, kerapihan,
dll)
Skor 5 jika sangat layak
√Skor 4 jika layakSkor 3 jika cukup layakSkor 2 jika kurang layakSkor 1 jika tidak layak
57 Luas ruang guru sesuai dengan tipe sekolah
Skor 5 jika 91 m2
√Skor 4 jika 70 - 90 m2
Skor 3 jika 42 - 69 m2
Skor 2 jika < 42 m2
Skor 1 jika tidak layak58 Kesan umum kelayakan (kebersihan, kerapihan,
dll) ruang guru
Skor 5 jika sangat layak
√Skor 4 jika layakSkor 3 jika cukup layakSkor 2 jika kurang layakSkor 1 jika tidak layak
59 Kelengkapan fasilitas mebelair
Skor 5 jika sangat lengkap
√Skor 4 jika lengkapSkor 3 jika cukup lengkapSkor 2 jika kurang lengkapSkor 1 jika tidak lengkap
60 Kondisi ruang keterampilan / kesenian
Skor 5 jika sangat baik
√Skor 4 jika baikSkor 3 jika cukup baikSkor 2 jika kurang baik
Page | 45
Skor 1 jika tidak baik61 Luas ruang tata usaha
Skor 5 jika 42 m2 (6 x 70) m2
√Skor 4 jika 36 - 41 m2
Skor 3 jika 30 - 35 m2
Skor 2 jika < 30 m2
Skor 1 jika tidak layak62 Kesan umum kelayakan (kebersihan, kerapihan,
dll) ruang Tata Usaha
Skor 5 jika sangat layak
√Skor 4 jika layakSkor 3 jika cukup layakSkor 2 jika kurang layakSkor 1 jika tidak layak
63 Rasio kamar kecil siswa dengan rombongan belajar
Skor 5 jika 1 : < 3 rombel
√Skor 4 jika 1 : 3 rombelSkor 3 jika 1 : 4 rombelSkor 2 jika 1 : > 4 rombelSkor 1 jika tidak ada
64 Jumlah kamar kecil untuk guru, karyawan & Kepala Sekolah
Skor 5 jika > 6
√
Skor 4 jika 5 - 6 Skor 3 jika 3 - 4 Skor 2 jika < 3Skor 1 jika tidak ada
65 Kesan umum kelayakan (kebersihan, kerapihan, dll) kamar kecil
Skor 5 jika sangat layak
√Skor 4 jika layakSkor 3 jika cukup layakSkor 2 jika kurang layakSkor 1 jika tidak layak
66 Kesan umum tentang 7K (Kedisiplinan, Keamanan, Kebersihan, Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan, Kerindangan)
Skor 5 jika mencapai 6 - 7 K
√Skor 4 jika mencapai 4 - 5 KSkor 3 jika mencapai 2 - 3 KSkor 2 jika mencapai 1 KSkor 1 jika tidak ada
67 Luas lapangan olah raga
Skor 5 jika > 2000 m2
√
Skor 4 jika 1600 - 2000 m2
Page | 46
Skor 3 jika 1200 - 1599 m2
Skor 2 jika < 1200 m2
Skor 1 jika tidak ada67 Lapangan Upacara (untuk sekolah standar nasional
1600 m2)
Skor 5 jika sangat layak
√Skor 4 jika layakSkor 3 jika cukup layakSkor 2 jika kurang layakSkor 1 jika tidak layak
69 Kondisi fasilitas air bersih
Skor 5 jika sangat baik
√Skor 4 jika baikSkor 3 jika cukup baikSkor 2 jika kurang baikSkor 1 jika tidak baik
70 Fasilitas Teknologi (telpon, komputer, internet, fax, scan, dll)
Skor 5 jika sangat lengkap
√Skor 4 jika lengkapSkor 3 jika cukup lengkapSkor 2 jika kurang lengkapSkor 1 jika tidak lengkap
71 Kelengkapan alat peraga / media pembelajaran (OHP, wall chart, clip chart, benda model, laptop, LCD, VCD, tape, TV, dll) Skor 5 jika sangat lengkap
√
Skor 4 jika lengkap Skor 3 jika cukup lengkap Skor 2 jika kurang lengkap Skor 1 jika tidak lengkap
71 Evaluasi tingkat kesesuaian sarana-prasarana belajar dengan kebutuhan target standar kompetensi lulusan.
Skor 5 jika sangat lengkap
√
Skor 4 jika lengkapSkor 3 jika cukup lengkapSkor 2 jika kurang lengkapSkor 1 jika tidak lengkap
Perolehan Nilai Skor 0 0 0 4424
0 Total Perolehan Skor 284 Presentase Kinerja 97,00% KETERANGAN : Skor Maksimal = Jumlah komponen x 5 Presentase kinerja = (Total Perolehan Skor / Skor Maksimal) x 100% 97%
Page | 47
1 2 3 4 5KesiswaanMelaksanakan: (1) Orientasi Peserta didik baru, (2) BK, (3) ekstrakurikuler, (4) pembinaan prestasi, (5) pelacakan alumniSkor 5 jika semua unsur adaSkor 4 jika 4 unsur adaSkor 3 jika 3 unsur adaSkor 2 jika 2 unsur adaSkor 1 jika 1 unsur adaBudaya dan lingkunganTatib dan kode etik sekolah: (1) disosialisasikan, (2) dilaksanakan, (3) dimonitor dan dievaluasi, (4) ditindaklanjuti
No. Indikator Pemenuhan StandarSkor
Keterangan
1
2
√
√
=
Dimensi Handal ( realibility ) : Kehandalan yakni kemampuan untuk
melakukan/melaksanakan pelayanan yang dijanjikan dengan tepat waktu, akurat dan
terpercaya.
1 Menyusun program tahunan dan semester
skor 5 jika 100% guru membuat program
√skor 3 jika 80% - 99% guru membuat programskor 3 jika 65% - 79% guru membuat programskor 2 jika 51% - 64% guru membuat programskor 1 jika < 51% guru membuat program
2 Memiliki silabus
skor 5 jika 100% guru memiliki silabus
√skor 3 jika 80% - 99% guru memiliki silabusskor 3 jika 65% - 79% guru memiliki silabusskor 2 jika 51% - 64% guru memiliki silabusskor 1 jika < 51% guru memiliki silabus
3 Mengembangkan program penilaian
skor 5 jika 100% guru membuat program
√skor 3 jika 80% - 99% guru membuat programskor 3 jika 65% - 79% guru membuat programskor 2 jika 51% - 64% guru membuat programskor 1 jika < 51% guru membuat program
4 Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
skor 5 jika 100% guru membuat RPP
√skor 3 jika 80% - 99% guru membuat RPPskor 3 jika 65% - 79% guru membuat RPPskor 2 jika 51% - 64% guru membuat RPPskor 1 jika < 51% guru membuat RPP
Dimensi Ketanggapan (responsiveness) :
Ketanggapan untuk membantu dan menyediakan pelayanan secara cepat dan tepat, serta
tanggap dari guru dan karyawan.
Page | 48
1 2 3 4 5KesiswaanMelaksanakan: (1) Orientasi Peserta didik baru, (2) BK, (3) ekstrakurikuler, (4) pembinaan prestasi, (5) pelacakan alumniSkor 5 jika semua unsur adaSkor 4 jika 4 unsur adaSkor 3 jika 3 unsur adaSkor 2 jika 2 unsur adaSkor 1 jika 1 unsur adaBudaya dan lingkunganTatib dan kode etik sekolah: (1) disosialisasikan, (2) dilaksanakan, (3) dimonitor dan dievaluasi, (4) ditindaklanjuti
No. Indikator Pemenuhan StandarSkor
Keterangan
1
2
√
√
2. Perspektif Keuangan
Penyelenggaraan pengelolaan keuangan yang dilaksanakan oleh SMAN 2
Semarang, sangatlah sulit diukur karena merupakan organisasi sektor publik
yang orientasinya bukan semata – mata mencari keuntungan (profit).
Pengukuran kinerja keuangan sekolah tidak mengadopsi sistem keuangan
perusahaan ; growth, sustain dan harvest. Tetapi pengukuran perspektif
keuangan meliputi ;biaya produk/layanan, pendapatan tambahan, dan sistem
kuangan. Ketiga variabel pada perspektif keuangan dapat diukur berdasarkan
data – data sekunder dari anggaran berbasis kinerja yang meliputi (1) rencana
kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS), (2) buku kas penerimaan dan
pengeluaran, dan (3) laporan pertanggung jawaban keuangan.
Selain menggunakan data sekunder peneliti juga melakukan wawancara
mendalam dengan kepala sekolah atau yang mewakilinya (bendahara) guna
mendapatkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya. Setelah data
terkumpul langkah selanjutnya penulis melakukan teknik pembobotan yaitu
teknik yang digunakan untuk memberikan nilai untuk sejumlah indikator atau
atribut, selanjutnya diadakan tabulasi data untuk dilakukan analisis dan
intrepetasi.
Page | 49
1 2 3 4 5Efisiensi, efektifitas APBS 1 tahun terakhir :1. Pelaksanaan sesuai program; 2. Dilaporkan kpd stakeholder; 3. Pelaksanaan & Pelaporan yang tepat waktu; 4. Evaluasi Program dan Tindak LanjutSkor 5 jika semua unsur adaSkor 4 jika 3 unsur adaSkor 3 jika 2 unsur adaSkor 2 jika 1 unsur adaSkor 1 jika tidak memilikiPenggalian sumber dana berasal dari :1. Pemerintah; 2. Orangtua siswa; 3. Alumni; 4. DU/DI; 5. Donatur lain yang tidak mengikatSkor 5 jika semua unsur adaSkor 4 jika 3 unsur adaSkor 3 jika 2 unsur adaSkor 2 jika 1 - 2 unsur adaSkor 1 jika tidak memilikiPerencanaan anggaran biaya :1. Melibatkan warga sekolah (Guru, TAS, OSIS); 2. Melibatkan komite sekolah; 3. Rasional & Rinci; 4. Sesuai dengan kebutuhan/kegiatan; 5. Mencantumkan semua seumber danaSkor 5 jika semua unsur adaSkor 4 jika 3 unsur adaSkor 3 jika 2 unsur adaSkor 2 jika 1 - 2 unsur adaSkor 1 jika tidak memiliki
2
3
SkorNo. Komponen Standar Keterangan
1
√
√
√
Teknik pembobotan terhadap atribut atau indikator pada variabel perspektif
keuangan dilakukan dengan menggunakan pendapat dari kepala sekolah, wakil
kepala sekolah, kepala urusan tata usaha, bendahara dan guru.
INSTRUMEN ANALISIS PERSPEKTIF KEUANGAN
SEKOLAH : SMA N 2 SemarangALAMAT : Jl. Sendangguwo Baru No. 1KEPALA SEKOLAH : Drs. Waino S, S.Pd, M.PdHARI/TANGGAl : Jumat, 29 Mei 2015
Page | 50
Pengelolaan Administrasi keuangan dibuktikan dengan :1. Adanya arsip APBS yang disahkan minimal 2 tahun terakhir; 2. Administrasi keuangan rutin dibuat tepat waktu; 3. Ada admnistrasi keuangan sekolah; 4. Ada administrasi keuangan blockgrant; 5. SPJ, Pajak lengkap & sahSkor 5 jika semua unsur adaSkor 4 jika 3 unsur adaSkor 3 jika 2 unsur adaSkor 2 jika 1 - 2 unsur adaSkor 1 jika tidak memilikiUsaha penciptaan dana dan pendayagunaan potensi sekolah:1. Koperasi Guru; 2. Koperasi Siswa; 3. Kantin; 4. Toko SekolahSkor 5 jika semua unsur adaSkor 3 jika 3 unsur adaSkor 2 jika 2 unsur adaSkor 1 jika 1 unsur adaSkor 0 jika tidak memilikiPresentasi penyerapan anggaran dalam APBS untuk pencapaian standar isi
4
5
6
√
√
Page | 51
Pengelolaan Administrasi keuangan dibuktikan dengan :1. Adanya arsip APBS yang disahkan minimal 2 tahun terakhir; 2. Administrasi keuangan rutin dibuat tepat waktu; 3. Ada admnistrasi keuangan sekolah; 4. Ada administrasi keuangan blockgrant; 5. SPJ, Pajak lengkap & sahSkor 5 jika semua unsur adaSkor 4 jika 3 unsur adaSkor 3 jika 2 unsur adaSkor 2 jika 1 - 2 unsur adaSkor 1 jika tidak memilikiUsaha penciptaan dana dan pendayagunaan potensi sekolah:1. Koperasi Guru; 2. Koperasi Siswa; 3. Kantin; 4. Toko SekolahSkor 5 jika semua unsur adaSkor 3 jika 3 unsur adaSkor 2 jika 2 unsur adaSkor 1 jika 1 unsur adaSkor 0 jika tidak memilikiPresentasi penyerapan anggaran dalam APBS untuk pencapaian standar isi
4
5
6
√
√
Presentasi penyerapan anggaran dalam APBS untuk pencapaian standar kelulusanSkor 5 jika sangat memadaiSkor 4 jika memadaiSkor 3 jika cukup memadaiSkor 2 jika kurang memadaiSkor 1 jika tidak memadaiPresentasi penyerapan anggaran dalam APBS untuk pencapaian standar pengelolaanSkor 5 jika sangat memadaiSkor 4 jika memadaiSkor 3 jika cukup memadaiSkor 2 jika kurang memadaiSkor 1 jika tidak memadaiPresentasi penyerapan anggaran dalam APBS untuk pencapaian standar pembiayaanSkor 5 jika sangat memadaiSkor 4 jika memadaiSkor 3 jika cukup memadaiSkor 2 jika kurang memadaiSkor 1 jika tidak memadaiPresentasi penyerapan anggaran dalam APBS untuk pencapaian standar penilaianSkor 5 jika sangat memadaiSkor 4 jika memadaiSkor 3 jika cukup memadaiSkor 2 jika kurang memadaiSkor 1 jika tidak memadaiAdministrasi Keuangan :1. Buku Induk Keungan/Tabelaris; 2. Buku Pembantu Keuangan; 3. Catatan Penerimaan Keuangan; 4. SPJ/Bukti Pengeluaran; 5. Laporan Keuangan Secara BerkalaSkor 5 jika semua unsur adaSkor 4 jika 3 unsur adaSkor 3 jika 2 unsur adaSkor 2 jika 1 - 2 unsur adaSkor 1 jika tidak memilikiPertanggungjawaban administratif sekolah dalam menggunakan dana :1. Laporan ke Dinas; 2. Laporan ke Sudin; 3. Laporan ke Pengawas Paket; 4. ArsipSkor 5 jika semua unsur adaSkor 4 jika 3 unsur adaSkor 3 jika 2 unsur adaSkor 2 jika 1 unsur adaSkor 1 jika tidak memiliki
15
√
10
11
√
√
13
14
12
√
√
√
Page | 52
Laporan pertanggungjawaban keuangan disampaikan kepada : √1. Dinas Dikmenti; 2. Sudin Dikmenti; 3. Komite Sekolah; 4. Orangtua; 5. Guru; 6. OSISSkor 5 jika semua unsur adaSkor 4 jika 5 unsur adaSkor 3 jika 3 - 4 unsur adaSkor 2 jika 1 - 2 unsur adaSkor 1 jika tidak memilikiMelakukan subsidi silang kepada siswa kurang mampu di bidang ekonomiSkor 5 jika 100% melakukan subsidi terhadap siswa miskinSkor 4 jika 80%-99% melakukan subsidi terhadap siswa miskinSkor 3 jika 65%-79% melakukan subsidi terhadap siswa miskinSkor 2 jika 51%-64% melakukan subsidi terhadap siswa miskinSkor 1 jika < 51% melakukan subsidi terhadap siswa miskin
Perolehan Nilai SkorTotal Perolehan SkorPresentase Kinerja
KETERANGAN :Skor Maksimal = Jumlah komponen x 5Presentase kinerja = (Total Perolehan Skor / Skor Maksimal) x 100% = 80%
16
√
17
6880,00%
3. Perspektif Proses Internal
Sasaran yang hendak dicapai pada proses internal adalah membangun
keunggulan sekolah. Proses – proses inti dalam membangun keungulan
organisasi meliputi (1) kualitas, dan (2) inovasi. Pengukuran Indikator
kualitas ini dijadikan sebagai bagian dari pengukuran yang ada, karena
kemampuan sekolah untuk menciptakan produk/layanan yang berkualitas, ini
merupakan suatu keharusan untuk dapat memberikan kepuasan pada
pelanggan. Dalam hal ini penulis akan meneliti bagaimana kemampuan
sekolah dalam memberikan kualitas pelayanan kepada pelanggannya.
Pengukuran Dimensi Inovasi dapat diturunkan lagi menjadi dua dimensi
pengukuran yang meliputi : peningkatan infrastruktur sekolah dan peningkatan
teknologi pendidikan
Page | 53
Instrumen Dimensi Kualitas (Peningkatan Proses Layanan)
1 2 3 4 5C PENGAWASAN DAN EVALUASI
Program pengawasan sekolah: (1)didasarkan pada SNP, (2) disosialisasikan ke seluruh PTK, (3) meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut, (4) memuat pihak-pihak yang bertanggungjawab dalam pengawasanSkor 5 jika semua unsur adaSkor 4 jika 3 unsur adaSkor 3 jika 2 unsur adaSkor 2 jika 1 unsur adaSkor 1 jika tidak memilikiPelaksanaan program pengawasan: (1) komite sekolah memantau pengelolaan sekolah, (2) kepala sekolah dan pengawas melakukan supervisi pengelolaan akademik, (3) PTK melaporkan hasil evaluasi kepada pihak yang berkepentingan sekurang-kurangnya sekali pada akhir semester, (4) penerima laporan menindaklanjuti laporan hasil evaluasi, (5) ada dokumentasi pelaksanaan program pengawasan.Skor 5 jika semua unsur adaSkor 4 jika 4 unsur adaSkor 3 jika 3 unsur adaSkor 2 jika 2 unsur adaSkor 1 jika 1 unsur adaEvaluasi diri: (1) menetapkan prioritas indikator untuk mengukur, menilai kinerja, dan melakukan perbaikan, (2) evaluasi proses pembelajaran sekurang-kurangnya 1 kali per semester, (3) evaluasi program kerja tahunan sekurang-kurangnya 1 kali pertahun, (4) didasarkan pada data dan informasi yang sahih. Skor 5 jika semua unsur adaSkor 4 jika 3 unsur adaSkor 3 jika 2 unsur adaSkor 2 jika 1 unsur adaSkor 1 jika tidak memilikiEvaluasi dan pengembangan kurikulum: (1) mengadaptasi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mutakhir, (2) merespon perubahan kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta perubahan sistem pendidikan, maupun perubahan sosial, (3) sejalan dengan perubahan tingkat mata pelajaran, (4) melibatkan semua stakeholder pendidikanSkor 5 jika semua unsur adaSkor 4 jika 3 unsur adaSkor 3 jika 2 unsur adaSkor 2 jika 1 unsur adaSkor 1 jika tidak memiliki
4
No Indikator Pemenuhan StandarSkor
Keterangan
1
2
3
√
√
√
√
Page | 54
Instrumen Dimensi Inovasi (Peningkatan Penilaian Pendidikan)
No. Komponen Standar
SkorKeterangan
1 2 3 4 51 Guru melaksanakan penilaian sikap, pengetahuan
dan keterampilan secara autentik
Skor 5 jika > 80%
√
Skor 4 jika 70% - 79% Skor 3 jika 60% - 69% Skor 2 jika < 60% Skor 1 jika tidak ada
2 Guru menyusun melaksanakan penilaian input, proses dan hasil.
Skor 5 jika > 80%
√
Skor 4 jika 70% - 79% Skor 3 jika 60% - 69% Skor 2 jika < 60% Skor 1 jika tidak ada
3 Guru melaksanakan penilaian berbasis portofolio. Skor 5 jika > 80%
√
Skor 4 jika 70% - 79% Skor 3 jika 60% - 69% Skor 2 jika < 60% Skor 1 jika tidak ada
4 Guru memfasilitasi penilaian diri siswa setiap kali sebelum ulangan harian.
Skor 5 jika > 80%
√
Skor 4 jika 70% - 79% Skor 3 jika 60% - 69% Skor 2 jika < 60% Skor 1 jika tidak ada
5 Persentasi keberadaan administrasi hasil penilaian pembelajaran (mapel) dalam 1 semester untuk semua guru.
Skor 5 jika > 80%
√Skor 4 jika 70% - 79%Skor 3 jika 60% - 69%Skor 2 jika < 60%Skor 1 jika tidak ada
6 Kemampuan guru dalam mengembangkan sistem penilaian :
Ulangan Harian, tengah semester, akhir semester dan US
Page | 55
1. Sebaran materi; 2. Kisi-Kisi; 3. Kartu Soal; 4. Naskah Soal; 5. Telaah; 6. Kunci Jawaban; 7. Pedoman Pen-skor-an Skor 5 jika semua unsur ada
√Skor 4 jika 5 - 6 unsur adaSkor 3 jika 3 - 4 unsur adaSkor 2 jika 1 - 2 unsur adaSkor 1 jika tidak memiliki
7 Guru mengembangkan KKM untuk semua mata pelajaran
Skor 5 jika > 80%
√Skor 4 jika 70% - 79%Skor 3 jika 60% - 69%Skor 2 jika < 60%Skor 1 jika tidak ada
8 Intensitas pelaksanaan penilaian sesuai dengan pokok bahasan/KD (melihat dokumen untuk semua guru)
Skor 5 jika sangat tinggi
√Skor 4 jika tinggiSkor 3 jika sedangSkor 2 jika kurang tinggiSkor 1 jika tidak tinggi
9 Variasi penggunaan model penilaian :
1. Test tertulis; 2. Essay; 3. Portopolio; 4. Penugasan; 5. Pengamatan Skor 5 jika semua unsur ada
√Skor 4 jika 3 unsur adaSkor 3 jika 2 unsur adaSkor 2 jika 1 - 2 unsur adaSkor 1 jika tidak memiliki
10 Guru melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam mengembangkan instrumen penilaian (MGMP) untuk semua mata pelajaran :
1. Ada MGMP Sekolah; 2. Ada MGMP Sanggar; 3. Ada MGMP Kab/Kota; 4. Ada MGMP Propinsi Skor 5 jika semua unsur ada
√Skor 4 jika 3 unsur adaSkor 3 jika 2 unsur adaSkor 2 jika 1 unsur adaSkor 1 jika tidak memiliki
11 Frekuensi pembahasan pengembangan instrumen penilaian setiap semester per mata pelajaran (minimal 5 mapel)
Skor 5 jika > 4 kali
√
Skor 4 jika 4 kali
Page | 56
Skor 3 jika 2 - 3 kaliSkor 2 jika < 2 kaliSkor 1 jika tidak ada
12 Persiapan sistem penilaian :
1. analisis KKM setiap mata pelajaran; 2. Rancangan sistem penilaian; 3. Ada program remedial; 4. Ada program pengayaan Skor 5 jika semua unsur ada
√Skor 4 jika 3 unsur adaSkor 3 jika 2 unsur adaSkor 2 jika 1 unsur adaSkor 1 jika tidak memiliki
13 Pelaksanaan sistem penilaian :
1. Ulangan Harian; 2. Ulangan Tengah Semester; 3. Ulangan Akhir Semester; 4. Tugas Terstruktur; 5. Tugas Mandiri Skor 5 jika semua unsur ada
√Skor 4 jika 4 unsur adaSkor 3 jika 3 unsur adaSkor 2 jika 1 - 2 unsur adaSkor 1 jika tidak memiliki
14 Pelaporan sistem penilaian :
1. Kumpulan soal ulangan harian; 2. Kumpulan soal ulangan tengah semester; 3. Kumpulan soal akhir semester; 4. Kumpulan nilai (leger); 5. Kumpulan soal remedial; 6. Kumpulan soal pengayaan Skor 5 jika semua unsur ada
√Skor 4 jika 5 unsur adaSkor 3 jika 3 - 4 unsur adaSkor 2 jika 1 - 2 unsur adaSkor 1 jika tidak memiliki
15 Kriteria kenaikan kelas & kelulusan melibatkan : 1. Kepala Sekolah; 2. Wakil Kepala Sekolah; 3. Dewan Guru; 4. Komite Sekolah; 5. OSIS Skor 5 jika semua unsur ada
√
Skor 4 jika 4 unsur ada Skor 3 jika 3 unsur ada Skor 2 jika 1 - 2 unsur ada Skor 1 jika tidak memiliki
16 Sekolah melakukan evaluasi kinerja guru dalam melaksanakan sistem penilaian
1. tes tulis dengan satu lembar jawab ; 2. produk ; 3. unjuk kerja ; 4. proyek ; 5. porto folio Skor 5 jika semua unsur ada
√
Skor 4 jika 4 unsur adaSkor 3 jika 3 unsur ada
Page | 57
Skor 2 jika 1 - 2 unsur adaSkor 1 jika tidak memiliki
Perolehan Nilai Skor 0 0 0 8 50 Total Perolehan Skor 58 Presentase Kinerja 96,00% KETERANGAN : Skor Maksimal = Jumlah komponen x 5 Presentase kinerja = (Total Perolehan Skor / Skor Maksimal) x 100% = 96%
4. Perspektif Pembelajaran Karyawan dan Pertumbuhan.
Seperti telah digambarkan dalam model analisis diatas, untuk mengukur
perspektif pembelajaran karyawan dan pertumbuhan yaitu ada tiga dimensi (1)
sumber daya manusia (human capital), (2) arus informasi (information capital)
dan (3) iklim organisasi.
Instrumen Perspektif Pembelajaran Karyawan dan Pertumbuhan
No. Indikator Pemenuhan Standar
Skor Keterangan1 2 3 4 5
1 Rasio jumlah guru terhadap rombongan belajar
Skor 5 jika ≥ 2,3 : 1 rombel
√Skor 4 jika 1,6 - 2,2 : 1 rombelSkor 3 jika 1,5 : 1 rombelSkor 2 jika 1 : 1 rombelSkor 1 jika < 1 rombel
2 Tingkat kelayakan (Kualifikasi) pendidikan guru
Skor 5 jika S3 = 25%
√
Skor 4 jika S2 = 50%Skor 3 jika S1 = 100%Skor 2 jika S1 < 100%Skor 1 jika masih ada D3
3 Kesesuaian bidang keahlian dengan mata pelajaran yang diajarkan
Skor 5 jika 100% sesuai
√
Skor 4 jika 85% - 99% sesuaiSkor 3 jika 80% - 84% sesuaiSkor 2 jika 75% - 79% sesuaiSkor 1 jika < 70% sesuai
4 Rasio tenaga perpustakaan terhadap jumlah siswa
Skor 5 jika 1 : < 240-319
√
Skor 4 jika 1 : 320 -359Skor 3 jika 1 : 360Skor 2 jika 1 : > 360Skor 1 jika tidak ada
5 Rasio tenaga laboran Fisika terhadap rombongan Page | 58
belajarSkor 5 jika 1 : < 9 rombel
√
Skor 4 jika 1 : 9 rombelSkor 3 jika 1 : 9 - 12 rombelSkor 2 jika 1 : > 12 rombelSkor 1 jika tidak ada
6 Rasio tenaga laboran Biologi terhadapa rombongan belajar
Skor 5 jika 1 : < 9 rombel
√
Skor 4 jika 1 : 9 rombelSkor 3 jika 1 : 9 - 12 rombelSkor 2 jika 1 : > 12 rombelSkor 1 jika tidak ada
7 Rasio tenaga laboran Kimia terhadap rombongan belajar
Skor 5 jika 1 : < 9 rombel
√
Skor 4 jika 1 : 9 rombelSkor 3 jika 1 : 9 - 12 rombelSkor 2 jika 1 : > 12 rombelSkor 1 jika tidak ada
8 Rasio tenaga laboran IPS terhadap rombongan belajar
Skor 5 jika 1 : < 9 rombel
Skor 4 jika 1 : 9 rombelSkor 3 jika 1 : 9 - 12 rombelSkor 2 jika 1 : > 12 rombelSkor 1 jika tidak ada
9 Rasio tenaga teknisi Komputer terhadap rombongan belajar
Skor 5 jika 1 : < 9 rombel
√
Skor 4 jika 1 : 9 rombelSkor 3 jika 1 : 9 - 12 rombelSkor 2 jika 1 : > 12 rombelSkor 1 jika tidak ada
10 Rasio tenaga laboran Bahasa terhadap rombongan belajar
Skor 5 jika 1 : < 9 rombel
Skor 4 jika 1 : 9 rombelSkor 3 jika 1 : 9 - 12 rombelSkor 2 jika 1 : > 12 rombelSkor 1 jika tidak ada
11 Rasio jumlah tenaga Tata Usaha terhadap rombongan belajar
Skor 5 jika 1/2 jumlah RB +1
√
Skor 4 jika 1/2 jumlah RBSkor 3 jika 1/2 jumlah RB -1Skor 2 jika < 1/2 jumlah RB -1Skor 1 jika tidak ada
Page | 59
12 Tingkat pendidikan Kepala Sekolah Skor 5 jika S3 Skor 4 jika S2 √ Skor 3 jika S1 Skor 2 jika < S1 Skor 1 jika D3
13Memiliki peta pemenuhan standar kecukupan jumlah Skor 5 jika amat sangat baik Skor 4 jika sangat baik √ Skor 3 jika baik Skor 2 jika cukup baik Skor 1 jika kurang baik
14
Guru memiliki peta karakteristik peserta didik ( gaya belajar, potensi, kesulitan belajar, bekal ajar awal)
Skor 5 jika 100% guru memiliki peta
√
Skor 4 jika 80%-99% guru memiliki petaSkor 3 jika 65%-79%guru memiliki petaSkor 2 jika 51%-64%guru memiliki petaSkor 1 jika < 51%guru memiliki peta
15
Guru yang mengikuti diklat dalam 1 tahun terakhir Skor 5 jika 100% guru mengikuti diklat Skor 4 jika 80%-99% guru mengikuti diklat √ Skor 3 jika 65%-79%guru mengikuti diklat Skor 2 jika 51%-64%guru mengikuti diklat Skor 1 jika < 51%guru mengikuti diklat
16
Guru yang telah menulis karya ilmiah (PTK, Makalah, buku pelajaran, Karya inovatif, alat peraga) dalam 1 tahun terakhir Skor 5 jika 100% guru memiliki KTI Skor 4 jika 80%-99% guru memiliki KTI √ Skor 3 jika 65%-79%guru memiliki KTI Skor 2 jika 51%-64%guru memiliki KTI Skor 1 jika < 51%guru memiliki KTI
Guru yang aktif dalam kegiatan KKG/MGMP Skor 5 jika 100% guru aktif mengikuti Skor 4 jika 80%-99% guru aktif mengikuti √ Skor 3 jika 65%-79% guru aktif mengikuti Skor 2 jika 51%-64% guru aktif mengikuti
Skor 1 jika < 51% guru aktif mengikuti guru memiliki sertifikat
17Guru yang telah memiliki sertifikat pendidik (guru profesional di bidangnya)
Skor 5 jika 100% guru memiliki sertifikat √Page | 60
Skor 4 jika 80%-99% guru memiliki sertifikatSkor 3 jika 65%-79%guru memiliki sertifikatSkor 2 jika 51%-64%guru memiliki sertifikatSkor 1 jika < 51%guru memiliki sertifikat
Perolehan Nilai Skor Total Perolehan Skor 62 Presentase Kinerja 78,00% KETERANGAN : Skor Maksimal = Jumlah komponen x 5
Presentase kinerja = (Total Perolehan Skor / Skor Maksimal) x 100% =
78%
Dari hasil analisis tersebut telah dipaparkan di atas dan bisa kita lihat
efektivitas Manajemen di SMAN 2 Semarang .
Berarti bahwa sekolah dalam hal ini telah melakukan hal yang sangat baik
dalam upaya pemenuhan delapan standar nasional pendidikan. Dari delapan standar
nasional pendidikan standar penilaian menurut pengamat perlu mendapatkan
perhatian khusus karena memperoleh kriteria baik dengan perolehan nilai 90 %. Hal
ini terungkat melalui studi dokumen dan wawancara serta pengamatan guru.
Berikut ini akan dibahas mengenai permasalahan atau kendala yang dihadapi
sekolah sekaligus memberi alternatif untuk pemecahan masalah /tindak lanjut
menggunakan konsep Balance Scorecard.
Komponen Nilai PermasalahanAlternatif pemecahan masalah /tindak lanjut
Perspektif Kepuasan Pelanggan
Baik - Rasio alat praktek yang masih kurang
- Perlu adanya penambahan alat praktek secara bertahap
Perspektif Keuangan
Baik - Alokasi anggaran sekolah yang masih kurang dalam pencapaian standar
- Koordinasi dengan instansi terkait (Dinas dan Pemkot)
Page | 61
sarprasPerspektif Proses Internal
Sangat Baik
- Masih ada beberapa guru yang belum menyusun kisi-kisi soal
- Masih ada beberapa guru yang system penilaiannya belum mengunakan model penilaian yang disesuiakan dengan perkembangan teknologi
- Perlu diadakan workshop sistem penilaian
Pembelajaran Karyawan dan Pertumbuhan
Cukup Baik
- Kualifikasi tenaga pendidikan masih ada yang belum sarjana (D.3)
- Jumlah tenaga pustakawan yang kurang
- Tidak memiliki tenaga laboran
- Memberikan kesempatan kepada yang bersangkutan untuk meningkatan kualifikasi pendidikan ke jenjang sarjana
- Mengusulkan pengangkatan tenaga pustakawan dan laboran ke dinas terkait atau mengangkat tenaga pustakawan dan laboran secara bertahap sesuai dengan kemampuan financial sekolah
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa
tupoksi pengawas sekolah melakukan penilaian, pembinaan dan pemantauan yang
dilaksanakan secara intens dan berkesinambungan melalui pendekatan dan berbagai Page | 62
metode yang sesuai dapat meningkatkan hasil kepengawasan baik akademik maupun
manajerial.
Peningkatan hasil pengawasan tersebut dapat dilihat dicapainya :
1. Nilai kinerja guru SMA
a. Guru dalam mempersiapkan pembelajaran dari 6 orang guru memperoleh
nilai rata-rata 100 % (Amat Baik).
b. Guru dalam penampilan pelaksanaan pembelajaran dari 6 guru yang
memperoleh nilai Amat Baik meskipun belum sempurna yaitu 97, 6 %.
2. Analisis Rekapitulasi Efektivitas Manajemen di SMAN 2 Semarang
menggunakan Konsep Balance Scorecard
Tabel Rekapitulasi Efektivitas Manajemen di SMAN 2 Semarang menggunakan
Konsep Balance Scorecard
No Standar Presentase Kategori
1 Perspektif Kepuasan Pelanggan 90% Sangat Baik 2 Perspektif Keuangan 80% Baik 3 Perspektif Proses Internal 90% Sangat Baik 4 Perspektif Pembelajaran dan
Pertumbuhan78% Baik
Jumlah kinerja Rerata Kinerja 85% Sangat Baik
3. Hasil supervisi manajerial yang dilakukan menunjukkan bahwa kinerja yang
dilakukan oleh SMA Negeri 2 Semarang dalam upaya pemenuhan SNP adalah
sangat baik.
B. Rekomendasi
Bagi pemangku kepentingan di tingkat Kabupaten/Kota :
1. Untuk Peningkatan kinerja guru :
a. Untuk meningkatkan kinerja guru, pemangku kepentingan tingkat Kabupaten
perlu membuat kebijakan tentang pemenuhan standar sarana dan prasarana.
Page | 63
b. Sosialisasi Permendiknas No. 81a tahun 2014 tentang standar proses terus
dilakukan selama penyusunan RPP belum mengacu ke sana .
c. Adanya pelatihan bagi guru sesuai dengan kompetensi guru.
2. Untuk Pemenuhan 8 (Delapan) Standar Nasional Pendidikan :
a. Dinas pendidikan dalam upaya pemberian grant/bentuk bantuan apapun ke
sekolah agar melibatkan pengawas sekolah. Karena Pengawas sekolah yang
lebih mengetahui kondisi sebenarnya di sekolah.
b. Hal ini sangat penting karena banyak sekolah yang semestinya wajib
mendapat bantuan ternyata bantuan itu diberikan ke sekolah mestinya tidak
perlu .
LAMPIRAN
Page | 64
Page | 65
Dokumentasi Pelaksanaan Praktik SupervisiPage | 66
Page | 67
Page | 68
Page | 69
Page | 70
Page | 71
Page | 72
Page | 73
Page | 74
Page | 75
Page | 76
Page | 77
Page | 78
Page | 79
Page | 80
Page | 81
Page | 82
Page | 83
Page | 84
Page | 85