BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Hampir seluruh permukaan tubuh ditutupi atau dibatasi. Lembaran
utuh sel yang disebut membran epitel atau epitel. Lembaran sel
demikian dapat melipat ke dalam (invaginasi) jaringan ikat
dibawahnya, dan disitu sel epitel berkembang menjadi sel sekretori
atau sel saluran dan membentuk bangunan yang dikenal sebagai
kelenjar epitelial. Membran dan kelenjar epitelial merupakan dua
subdivisi besar jaringan epitel, yang merupakan jaringan dasar
paling sederhana. Jaringan epitel dapat berkembang dari salah satu
dari ketiga lapisan benih pada embrio yaitu ektoderm, mesoderm,
atau endoderm (Cormack 1998: 178).Jaringan epitel dengan jaringan
khasnya mampu melaksanakan beberapa fungsi tertentu, misalnya
sebagai pelindung, penyerap, dan ekresi, reseptor rangsangan, dan
membentuk barier untuk proses permeabelitas selektif. Klasifikasi
jaringan epitel berdasarkan pada bentuk jumlah lapisannya,misalnya
epitel selapis, terdiri dari satu lapis sel diatas membran basal,
dan epitel banyak lapis, terdiri dari dua atau lebih lapis sel
diatas membran basal. Penamaan epitel banyak lapis lazimnya
didasarkan pada bentuk sel-sel permukaan tanpa memandang bentuk sel
yang terdapat dibawahnya (Brown 1999: 31).
Di dalam tubuh empat kelompok jaringan dikenal sebagai jaringan
dasar, yaitu jaringan epitel, jaringan muskulus (otot), jaringan
saraf (nervus), dan jaringan ikat (konektif). Jenis jaringan
epitel, epitel merupakan sel yang menutupi permukaan tubuh, antara
lain pembuluh darah, dan sel saluran nafas. Jaringan epitel dibagi
atas dua golongan utama masing-masingjuga terdiri atas berbagai
varietas. Semua epitel terletak diatas bahan homogen yang disebut
membran alas (dasar) dan yang juga mempersatukan sel-sel itu
(Piarce 1999: 10).
Epitel (epitehelium) atau lengkapnya jaringan epitel, terdiri
dari jaringan sel-sel sejenis yang membalut permukaan luar dan
dalam rongga tubuh yang terbentuk saluran atau rongga. Di samping
membalut permukaan tubuh, sel-sel epitel mampu berproliferasi
menumbuhkan kelenjar folikel rambut. Epitel dipisahkan dari
jaringan ikat di bawahnya oleh selaput tipis, mungkin oleh membran
basal (basement membran), lamina basalis, dan lamina retikularis
atau hanya oleh lamina basalis. Jaringan epitel dengan ciri khasnya
mampu melaksanakan beberapa fungsi tertentu, misalnya sebagai
pelindung, penyerap, sekresi, dan ekskresi, reseptor rangsangan,
dan membentuk barier untuk proses permeabilitas selektif (Brown
1999: 30).
Epitel sederhana, golongan ini hanya terdiri satu lapis sel dan
dapat dibagi lagi dalam tiga golongan varietas. Sel epitel gepeng
terdiri atas lembaran tipis halus tersusun berdempetan seperti pada
lukisan mosaik atau seperti pada lantai ubin. Sel sejenis ini yang
membentuk alveoli paru-paru. Sel ini di jumpai di tempat-tempat
dimana permukaan yang sangat halus diperlukan, seperti pada selaput
jantung (selaput serosa, lapisan pembuluh darah dan limfe). Pada
struktur-struktur itu, epitel yang membungkus atau melapisi itu
disebut endotelium (Pearce 1990: 10).Epitel pipih berlapis tediri
dari satu lapis yang berbentuk pipih dan licin pada penampang
samping. Bentuknya tidak teratur atau poligonal. Susunan sel
berdiri pada membran basal. Daerah yang mengandung inti tampak
menonjol, sehingga pada penampang melintang daerah tersebut paling
tebal dibandingkan dengan daerah tepi sitoplasma. Epitel pipih
berlapis tampak selalu basah dan melapisi rongga tubuh untuk yang
tidak berhubungan dengan dunia luar (rongga dada, rongga perut,
rongga perikardium jantung), pembuluh darah dan limfe (Dellmann
1999: 31).Epitel selapis silindris jenis epitel ini terdiri atas
selapis sel tinggi yang saling berhimpitan berpola heksagonal.
Dalam bentuknya yang biasa, sel ini semuanya tampak serupa dibawah
mikroskop, fungsi utama epitel selapis silindris biasa ialah untuk
melindungi permukaan badan yang basah. Selain itu menghasilkan
sekret cair, epitel demikian melapisi saluran keluar kecil
kelenjar. Pada epitel selapis silindris sekretori, sel-sel
silindris semuanya khusus mensekresi mukus, selain berfungsi
sebagai protektif (Cormack 1998: 180).1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui jaringan
epitel sebagai jaringan yang melapisi permukaan tubuh, organ tubuh
atau permukaan tubuh hewan.BAB IITINJAUAN PUSTAKAJaringan epitelium
berasal dari jaringan embrional ektoderm. Jaringan ini disebut
epitelium karena berada pada bagian pinggir (epi=pinggir/atas dan
thele=putting/lapisan) organ tubuh hewan atau dengan kata lain
jaringan ini berada melapisi organ hewan dari sisi luar atau sisi
dalam organ hewan. Jaringan ini dikhususkan untuk melapisi
permukaan tubuh, maupun organ-organ dalam serta rongga-rongga dalam
tubuh. Jaringan epitelium yang melapisi organ sebelah luar disebut
epitelium, sedangkan yang membatasi rongga tubuh disebut mesotelium
organ sebelah dalam disebut endotelium. Sel-sel epitelium mempunyai
bentuk bervariasi, tersusun sangat rapat satu sama lain tanpa ruang
intersluler diantaranya. Jaringan epitelium selalu melekat pada
permukaan membran dasar atau lamina basalis (Susilowarno 2007:
61).Jaringan epitel terdiri atas satu atau banyak lapis sel, yang
menutupi permukaan dalam dan luar suatu organ. Secara embriologi,
jaringan ini berasal dari lapisan ektoderm, mesoderm atau endoderm.
Di bagian tubuh luar, epitel ini membentuk lapisan pelindung,
sedangkan pada bagian dalam tubuh, jaringan epitel terdapat
disepanjang sisi organ. Jaringan epitel dibedakan berdasarkan
bentuk dan jumlah lapisan sel penyusunnya, yaitu epithelium satu
lapis simple epithelium dan epithelium berlapis banyak stratified
epithelium yang dibentuk oleh beberapa lapis sel yang berbentuk
pipih, kuboid, atau silindris (Anonima 2011: 1).
Epitel selapis kuboid, dikatakan kuboid hanya karena sel-selnya
tampak persegi pada potongan melintang. Jenis epitel selapis ini
sebenarnya terdiri atas sel-sel dengan garis batas heksagonal.
Salah satu dari sedikit tempat dengan epitel selapis kuboid
terdapat pada ovarium, yaitu berupa epitel penutup atau pelapis
organ. Tempat lain ialah medula ginjal, yaitu yang melapisi duktus
koligens kecil (Cormack 1998: 180).Berdasarkan strukturnya,
jaringan epitel dibedakan menjadi 3 macam, yaitue pitel pipih,
epitel batang (silinder), dan epitel kubus. Kita bisa membedakan
ketiga jaringan epitel tersebut berdasarkan ciri-cirinya. Epitel
pipih memiliki cirri yakni sel nya berbentuk pipih dengan nucleus
bulat di tengah. Epitel batang (silinder) tersusun oleh sel
berbentuk seperti batang dengan nucleus bulat di dasar sel.
Sedangkan epitel kubus memiliki sel berbentuk kubus dengan nucleus
bulat besar di tengah. Menurut lapisan penyusunnya, jaringan epitel
terbagi atas beberapa jaringan, yakni epitel pipih selapis, epitel
pipih berlapis banyak, epitel silindris selapis, epitel silindris
berlapis banyak, epitel kubus selapis, epitel kubus berlapis
banyak, dan epitel transisi (Anonima 2011: 1).Epitel majemuk
terdiri dari satu lapis sel. Epitel berlapis membentuk lapisan
epidermal (kulit ari) pada kulit. Epitel berlapis juga menyelaputi
mulut, faring, isofagus, bagian bawah uretra, anus dan vagiana, dan
juga menutupi permukaan kornea. Pada daerah-daerah ini tidak
terbentuk lapisan tanduk. Sel ini gepeng menyerupai sisik. Lapisan
sel yang terletak paling dalam berbentuk silinder. Ini merupakan
lapisan germinatif (bertunas) dan disini sel memperbanyak diri
dengan karyokinesis, mendorong yang atas kearah permukaan sampai
yang paling luar dilepaskan (Pearce 1999: 12).Epitelium kelenjar
merupakan jaringan epitelium yang khusus berperan untuk sekresi zat
untuk membantu proses fisiologis. Kelenjar ini dibedakan menjadi
kelenjar eksokren dan kelenjar endokren. Epitelium tradisional
adalah epitelium yang tidak dapat dikelompokkan berdasarkan
bentuknya, karena bentuknya berubah ketika menjalankan fungsinya.
Permukaan jaringan epitelium transisional mengembung. Jaringan itu
terdapat pada ureter, uretra, dan kantong kemih (Susilowarno 2007:
63).Jaringan epitel secara umum memiliki beberapa fungsi sebagai
pelindung atau proteksi jaringan yang berada di sebelah dalamnya,
sebagai kelenjar, yaitucairan yang menghasil kangetah. Kelenjar
merupakan lekukan dari jaringan epitel dimana pada dindingnya
terdapat sel kelenjar. Sel kelenjar adalah sel yang mengambil bahan
baku dari darah lalu dibuat menjadi sesuatu. Kelenjar Ekskresi bila
zat yang dikeluarkannya untuk dibuang. Kelenjar sekresi jika zat
yang dikeluarkannya untuk digunakan kembali. Kelenjar endokrin bila
zat yang dikeluarkan (hormon) langsung kedalam darah, sebagai
penerima rangsang atau reseptor, disebut epitel sensori atau
neuroepitelium. Epitel sensori kebanyakan berada di alat indra,
sebagai pintu gerbang lalu lintas zat, berfungsi melakukan
penyerapan zat kedalam tubuh dan mengeluarkan zat dari dalam tubuh
(Anonimb2011: 1).
Pada permukaan lumen sel absorptif epitel usus terdapat batas
khusus yang memiliki indeks refraksi yang berbeda dari bagian lain
sel. Jenis epitel demikian disebut epitel selapis silindris bersel
goblet dan berbatas bergaris. Kombinasi sel lain pada epitel
selapis silindris ialah sel bersilia tersebar di antara sel goblet.
Sel bersilia telah diperikan secara rinci pada waktu membahas
silium dan flagelum. Lecutan silia mendorong selapis mukus di atas
permukaan bebas membran. Epitel selapis silindris bersilia dan
bersel goblet ditemukan di beberapa tempat pada saluran napas
bagian atas, tetapi penyebarannya lebih terbatas bila dibandingkan
dengan epitel bertingkat dengan sel goblet (Cormack 1998:
180).Sel-sel epitelium mempunyai bentuk bervariasi, tersusun sangat
rapat satu sama lain tanpa ruang interseluler di antaranya.
Jaringan epitelium selalu melekat pada permukaan membran dasar atau
lamina basilis. Lamina basilis adalah struktur ekstraseluler yang
terbentuk lembaran. Jaringan epitelium mendapat makanan dari
pembuluh darah yang terletak dibawah membran dasar atau basilis.
Jaringan epitelium bermodifikasi untuk mendukung fungsi proteksi,
absorbsi, maupun sekresi. Jaringan epitelium berdasarkan
strukturnya dapat dibedakan menjadi epitelium pipih, epitelium
batang, dan epitelium kubus (Susilowarno 2007: 61).
Jaringan epitel berperan sebagai pelapis organ dan rongga tubuh
bagian luar. Jaringan ini dapat ditemukan pada permukaan tubuh yang
membatasi organ tubuh dengan lingkungan luar nya. Jaringan epitel
yang melapisi permukaan tubuh atau lapisan luar tubuh dinamakan
epitelium. Sedangkan jaringan epitel yang membatasi rongga tubuh
dinamakan mesotelium, misalnya perikardium, pleura, dan peritonium.
Kemudian, jaringan yang membatasi organ tubuh dinamakan endotelium.
Di dalam struktur tubuh, jaringan epitel berfungsi sebagai
pelindung jaringan di bawahnya dari kerusakan, pengangkut zat-zat
antar jaringan, dan tempat keluarnya enzim (Anonima 2011: 2).Epitel
peralihan ialah epitel majemuk berlapis, terdiri atas tiga lapis
sel. Ia melapisi kandung kencing, pelvis ginjal, ureter dan bagian
atas dari uretra. Lapisan yang paling dalam dari epitel peralihan
terdiri atas sel silindris dengan ujung bulat sehingga berbentuk
seperti buah pir atau buah terong yang tersusun rapi. Oleh karena
sel dari lapisan lebih dalam melipatgandakan diri dengan
pembelahan, maka lapisan sel pada permukaan dilepaskan. Sel pada
lapisan permukaan didalam epitel peralihan tidak begitu mirip sisik
dibandingkan pada sel epitel berlapis. Fungsi jaringan epitel
terutama adalah protektif atau melindungi, menghindarkan kerusakan
jaringan dibawahnya (Pearce 1999: 12).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 2 Oktober
2012, pukul 08.00 - 10.00 WIB. Bertempat di Laboratorium Zoologi,
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Sriwijaya, Inderalaya.3.2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah alat tulis, buku
gambar, dan mikroskop. Sedangkan bahan yang digunakan adalah
preparat awetan.3.3. Cara Kerja
Disiapkan preparat epitel, diletakkan dimeja mikroskop, lalu
diamati dari resolusi yang paling rendah atau kecil, setelah
didapatkan gambar yang jelas, kemudian digambar di buku gambar dan
diberi keterangan.4.2. Pembahasan Fungsi dari jaringan epitel
adalah sebagai kelenjar, pada pengamatan didapatkan gambar kelenjar
adrenal dari mencit yang di dalamnya terdapat bagian seperti
nukleolus, fibrosa, dan membaran. Menurut Pearce (1999: 13)
menyatakan bahwa, kelenjar adalah organ sekretorik yang terdapat
sebagai organ terpisah seperti hati, pankreas, dan limfa, tetapi
juga dapat berupa hanya satu lapis sel seperti kelenjar tubulus
sederhana pada saluran pencernaan, rongga tubuh, dan sebagainya.
Berbagai macam kelenjar terdapat dalam tubuh dengan fungsi
masing-masing berbeda, sehingga sulit untuk membuat suatu uraian
kolektif atau membuat klasifikasi. Fungsinya yang khusus ialah
memisahkan bahan-bahan tertentu dari aliran darah yang kemudian
diolah menjadi getah atau sekret yang penting. Berbagai macam
kelenjar dalam tubuh dengan fungsi yang berbeda.Struktur jaringan
epitel mempunyai mikrofili yang termasuk struktur pada permukaan
jaringan epitel dengan bentuk yang berbeda. Menurut Anonima (2011:
1) mkenyatakan bahwa, mikrofili merupakan tonjolan sitoplasma
berbentuk silindris yang terdapat pada permukaan bebas sel epitel.
Tonjolan-tonjolan tersebut dinamakan secara berbeda-beda, misalnya
yang terdapat pada tubulus contortus proximalis, plexus choroideus,
dan placenta sebagai brush border karena bentuknya seperti bulus
ikat. Tonjolan yang terdapat pada epitel usus karena tampak
bergaris-garis dinamakan striated border. Jaringan epitel tubuh
dapat melindungi lapisan dibawahnya terhadap luka-luka mekanis,
bahan-bahan kimia, mikroorganisme, dan kekeringan.Ciri-ciri utama
sel-sel epitel mampu untuk membentuk selubung atau membran yang
melekat. Karena itu, pengkhususan dinding sel terdapat pada dinding
lateral sel, yang fungsinya untuk mempertahankan perlekatan dengan
sel-sel yang berdekatan. Menurut Geneser (1994: 120) menyatakan
bahwa, bentuk permukaan bebas sel juga tampak khusus, tergantung
fungsi epitel tertentu. Ujung distal sel menuju kepermukaan bebas
sel, hal ini berbeda dengan bagian proksimal yaitu bagian basal,
karena itu sel dikatakan mengalami polarisasi. Aparatus golgi
biasanya terletak dalam sitoplasma di atas intiya itu pada sisi
menghadap lumen.Kelenjar eksokrin memiliki proses kerja yang cukup
panjang yang dikenal dengan organisasi histologi kelenjar eksokrin.
Menurut Susilowarno (2007: 67) menyatakan bahwa, pada umumnya
kesatuan-kesatuan kelenjar bergabung membentuk kelenjar besar,
sehingga masing-masing ductusexcretoriusnya bermuara kedalam
saluran yang lebih besar. Seluruh kelenjar tersebut di bungkus oleh
kapsel jaringan pengikat yang melanjutkan masuk kedalam bagian
dalam dari kelenjar sehingga seluruh kelenjar tersebut dibagi-bagi
dalam lobus dan jaringan pengikat yang membatasi dinamakan septum
interlobaris. Selajutnya jaringan pengikat tersebut juga
membagi-bagi kelenjar dalam satuan yang lebih kecil yang dinamakan
lobulus.Jaringan usus besar Cavia cabaya terlihat adanya
sarkoplasma, sarkomer, inti dan juga terlihat adanya miofibril yang
banyak. Menurut Geneser (1994: 270) menyatakan bahwa sarkoplasma
adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana
miofibril, miofilamen berbeda. Miofibril merupakan serat-serat pada
otot. Miofilamen adalah benang-benang atau filamen halus yang
berasal dari miofibril. Miofibril terbagi atas dua macam yakni
miofilamen homogen (terdapat pada otot polos) dan miofilamen
heterogen (terdapat pada otot jantung atau otot kardiak dan pada
otot rangka atau otot lurik).Preparat yang diamati terlihat adanya
jaringan epitel pada usus halus dari hewan Mus musculus yang
terdapat vilus berbentuk seperti jari yang mengandung pembuluh
darah. Menurut Anonima (2011: 1) menyatakan bahwa, usus halus yang
panjangnya 7 m, dibagi menjadi tiga bagian seperti usus dua belas
jari, usus kosong, dan usus penyerapan yang dilapisi tonjolan yang
disebut vilus. Setiap vilus berbentuk seperti jari yang mengandung
sebuah pembuluh darah dan pembuluh limfa. Ada kira-kira lima juta
vilus usus yang membuat permukaan usus menjadi sebesar 750.000 cm2.
Jaringan epitel lainnya berfungsi untuk absorbsi (misalnya lapisan
dalam uisus halus), transportasi, ekskresi, dan rangsangan.Preperet
ovarium dari Mus musculus dapat diamati jaringan epitelnya. Dimana
dapat terlihat ovarium yang tersusun epitel selapis kubus. Menurut
Geneser (1994: 117) menyatakan bahwa, bila diamati dari permukaan
sel-sel membentuk mozaik terdiri atas poligonal-poligonal kecil,
sedangkan pada potongan tegak lurus terdapat permukaan epitel.
Secara sepintas tanpak bersudut inti bulat dan terletak
ditengah-tengah. Epitel selapis kubus terdapat pada saluran keluar
yang kecil pada beberapa kelenjar. Di folikel kelenjar tiroid di
tubulus ginjal dan pada permukaan luar ovarium.BAB 4HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1.HASIL
Dari pratikum yang telahdilaksanakan, maka diperoleh hasil
sebagai berikut :Kelenjar adrenal mencit
Klasifikasi :Kingdom: AnimaliaFilum
: ChordataKelas
: MamaliaOrdo
: RodentiaFamili
: MuridaeGenus
: MusSpesies
: Mus musculusNamaumum: MencitKeterangan :
1. nukleolus
2. fibrosa
3. membranUsus halus mencit (melintang)Klasifikasi :Kingdom:
AnimaliaFilum
: ChordataKelas
: MamaliaOrdo
: RodentiaFamili
: MuridaeGenus
: MusSpesies
: Mus musculusNamaumum: Mencit
Keterangan :
1. membran
2. miofibril
3. sitoplasma
4. intiUsus halus mencit (memanjang)
Klasifikasi :Kingdom: AnimaliaFilum
: ChordataKelas
: MamaliaOrdo
: RodentiaFamili
: MuridaeGenus
: MusSpesies
: Mus musculusNamaumum: Mencit
Keterangan :
1. membran basalis
2. sitoplasma
3. lumen
4. serabut kontraktilOvarium mencit
Klasifikasi :Kingdom: AnimaliaFilum
: ChordataKelas
: MamaliaOrdo
: RodentiaFamili
: MuridaeGenus
: MusSpesies
: Mus musculusNamaumum: Mencit
Keterangan :
1. sitoplasma
2. sarkoplasma
3. membran basalis
4. lumen
5. miofibrilUsus besar marmut
Klasifikasi :Kingdom: AnimaliaFilum
: ChordataKelas
: MamaliaOrdo
: RodentiaFamili
: CaviidaeGenus
: CaviaSpesies
: Cavia cobayaNamaumum: Marmut
Keterangan :
1. membran
2. sitoplasma
3. inti
4. miofibril
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dari praktikum ini, maka diperoleh
beberapa kesimpulan sebagai berikut :1. Jaringan epitel memiliki
beberapa fungsi dimana sebagai proteksi, sebagai kelenjar,sebagai
reseptor, sebagai lalu lintas keluar masuknya zat.2. Jaringan
epitel memiliki beberapa kelenjar seperti kelenjar eksokrin dan
kelenjar endokrin.3. Jaringan epitel silindris terbagi menjadi tiga
bagian epitel silindris selapis,epitel silindris lapis banyak, dan
epitel silindris banyak lapis semu.4. Pada jaringan usus besar
Cavia cabaya terlihat adanya sarkoplasma, sarkomer, inti dan juga
terlihat adanya miofibril yang banyak.5. Struktur jaringan epitel
mempunyai mikrofili yang termasuk struktur pada permukaan jaringan
epitel dengan bentuk yang berbeda.ABSTRAKPraktikum ini berjudul
Jaringan Epitel bertujuan untuk mengetahui berbagai macam bentuk
dan letak sel penyusun jaringan otot. Praktikum ini dilaksanakan
pada hari Selasa, tanggal 04 Oktober 2011, Pukul 08.30-10.30 WIB.
Bertempat di Laboratorium Zoologi, Jurusan Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Alat yang digunakan adalah
alat tulis, kertas catatan, mikroskop. Sedangkan bahan yang
digunakan adalah preparat awetan. Adapun hasil yang di dapat yaitu
gambar dari macam-macam jaringan epitel mencit dan juga marmut.
Kesimpulan yang di dapatdari praktikum ini adalah jaringan epitel
terbagi beberapa macam berdasarkan bentuk dan susunanya epitel
pipih, epitel silindris, epitel kubus dan epitel
transisional.DAFTAR PUSTAKAAnonima.2011. Jaringan Epitel.
http//:jaringan jaringan epitelepitel.com. Diakses pada tanggal 29
September 2011.
Anonimb.2011. Jaringan Epitel. http//www. jaringan
epitel-epitel.com. Diakses pada tanggal 29 September 2011.
Brown, E.M. 1999. Hostologi. Universitas Indonesia :
Jakarta.
Cormack, D. 1998. Ham Histologi. Binarupa Aktara : Jakarta.Vii +
535 hlm.
Pearce, E. 1999. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. PT.
Gramedia : Jakarta. iii + 344 hlm.
Susilowarno. 2007. Biologi. PT.Gramedia : Jakarta. IV + 499
hlm.
LAPORAN PRAKTIKUM
STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN HEWAN IJARINGAN EPITEL
Oleh:NAMA
: RESTI AMALIANIM
: 08101004057KELOMPOK: IX (SEMBILAN)
ASISTEN:ERNI ANGRAINILABORATORIUM ZOOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDERALAYA
2011LAPORAN PRAKTIKUM
STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN HEWAN IJARINGAN OTOT
Oleh:NAMA
: RESTI AMALIA
NIM
: 08101004057
KELOMPOK: IX (SEMBILAN)
ASISTEN: ERNI ANGRAINI
LABORATORIUM ZOOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDERALAYA
2011LAPORAN PRAKTIKUM
STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN HEWAN IJARINGAN KULIT
Oleh:NAMA
: RESTI AMALIANIM
: 08101004057KELOMPOK: IX (SEMBILAN)ASISTEN:ERNI
ANGRAINILABORATORIUM ZOOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDERALAYA
2011