Landasan Filosofi Teknologi Pembelajaran Maully Syifa Devinta Progam Studi Pendidikan Guru MI FAI Universitas Muhammadiyah Sidoarjo JL. Mojopahit No. 666 B Sidoarjo email :[email protected]Abstrak Landasan fiosofi teknologi pembelajaran adalah suatu pemikiran yang mendalam dari berbagai macam pemikiran sehingga menghasilkan sebuah keyakinan dan dibantu dengan alat-alat teknologi lainnya untuk memperkuat pememikiran. Ini bertujuan agar pendidik bisa memberikan bahan kepada peserta didik dengan cara dilandasi filosofi dan dibantu oleh alat teknologi. Penulisan artikel ini bertujuan unntuk pendidik dapat mengetahui bagaimana landasan filosofi teknologi pembelajaran dan bisa merasakan manfaat landasan filosofi teknologi pembelajaran untuk pendidik dan pengajar. Dari hasil penulisan artikel ini menyatakan bahwa landaasan filosofi teknolog pembelajatan sifatnya dilakukan dengan memberikan pengetahuan dan dibantu alat teknologi upaya untuk menjadikan pendidik lebih mudah mengerti, kemudian menyesuaikan medianya menysuaikan dengan materi yang disampaikan Kata kunci : Landasan Filosofi Teknologi Pembelajaran
12
Embed
Landasan Filosofi Teknologi Pembelajaraneprints.umsida.ac.id/3917/1/artikel_TP_(_Maully)[1].pdf · 2018-07-24 · Landasan yang perlu diperhatikan guru dalam melaksanakan pembelajaran
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Landasan Filosofi Teknologi Pembelajaran
Maully Syifa Devinta
Progam Studi Pendidikan Guru MI FAI Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Dunia pendidikan saat ini dituntut untuk dikembangkanya pendekatan pembelajaran
sesuai dengan dinamika pendidikan Negara kita,1 yang berakar pada UUD 45 dan UU no.
20 Tahun 2003 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan
tanggap terhadap tuntutan zaman dan sesuai dengan perkembangan IPTEK.2
Pendidikan selalu menjadi sorotan banyak orang, tidak hanya dari pemegang
kebijakan tetapi juga pengguna (siswa). Saat ini dan masa depan pendidikan akan menjadi
tantangan yang akan terus berubah disesuikan dengan standar Pengembangan IPTEKS.3
Sebagaimana nurdyansyah juga mempertegas bahwa: “Educational process is the process of
developing student’s potential until they become the heirs and the developer of nation’s
culture”.4 Oleh karena itu Duschl mengatakan bahwa Pendidikan adalah bagian dari
rekayasa sosial. Melalui komunitas, pendidikan dapat dibentuk dan diarahkan ke tujuan
tertentu.5
Permasalahan bangsa yang semakin hari semakin pelik dengan adanya berbagai
krisis multi dimensi ditambah dengan pengaruh dari arus informasi memunculkan beragam
bentuk perilaku di masyarakat khususnya bagi para peserta didik.6 Perkembangan teknologi
merupakan sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini.7 Sehingga keluarga
1Muhammad, M., & Nurdyansyah, N. (2015). Pendekatan Pembelajaran Saintifik. Sidoarjo: Nizamia
learning center., 41 2 Nurdyansyah, N. (2016). Developing ICT-Based Learning Model to Improve Learning Outcomes IPA of
SD Fish Market in Sidoarjo. Jurnal TEKPEN, 1(2). Terbitan 2, 929-930. 3 Pandi, R., & Nurdyansyah, N. (2017). An Evaluation of Graduate Competency in Elementary School.
Atlantis Press. Advances in Social Science, Education and Humanities Research (ASSEHR), volume 125, 95.
4 Nurdyansyah, N. (2017). Integration of Islamic Values in Elementary School. Atlantis Press. Advances in Social Science, Education and Humanities Research (ASSEHR), volume 125
5 Nurdyansyah, N., Siti, M., & Bachtiar, S. B. (2017). Problem Solving Model with Integration Pattern: Student’s Problem Solving Capability. Atlantis Press. Advances in Social Science, Education and Humanities Research, volume 173, 258.
6 Nurdyansyah, N. (2015). Model Social Reconstruction Sebagai Pendidikan Anti–Korupsi Pada Pelajaran Tematik di Madrasah Ibtida’iyah Muhammadiyah 1 Pare. Halaqa, 14(1), 2.
7 Nurdyansyah, N. (2017). Sumber Daya dalam Teknologi Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, 4.
harus berperan aktif dalam mendidik anaknya sejak dini serta menguatkan pondasi karakter
yang baik.8
Pada kenyataannya masih banyak permasalahan yang harus dihadapi dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Permasalahan ini dipengaruhi oleh sejumlah
faktor eksternal yang berasal dari luar peserta didik, maupun faktor internal yang berasal
dari dalam diri peserta didik itu sendiri.9
Nurdyansyah meperejelas “The education world must innovate in a whole. It means
that all the devices in education system have its role and be the factors which take the
important effect in successful of education system”.10
Proses pembelajaran hendaknya berlangsung secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat dan minat peserta didik.11 Proses pembelajaran harus melibatkan banyak pihak, yang
diimbangi oleh perkembangan teknologi untuk mempermudah dalam tercapaianya suasana
tertentu dalam proses pembelajaran sehingga peserta didik nyaman dalam belajar.12
Hakikat
belajar yaitu suatau proses pengarahan untuk pencapaian tujuan dengan melakukan
perbuatan melalui pengalaman yang diciptakan.13
Bahan ajar berguna membantu pendidik dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran. Bagi pendidik bahan ajar digunakan untuk mengarahkan semua aktivitasnya
dan yang seharusnya diajarkan kepada siswa dalam proses pembelajaran.14
8 Nurdyansyah, N. (2018). Peningkatan Moral Berbasis Islamic Math Character. Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo. 2. 9 Nurdyansyah, N., & Fitriyani, T. (2018). Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Terhadap Hasil Belajar
Pada Madrasah Ibtidaiyah. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. 3. 10
Nurdyansyah, N., Rais, P., & Aini, Q. (2017). The Role of Education Technology in Mathematic of Third Grade Students in MI Ma’arif Pademonegoro Sukodono. Madrosatuna: Journal of Islamic Elementary School, 1(1), November 2017, 37-46 ISSN 2579. 38.
11 Nurdyansyah, N. (2018). Model Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Pelajaran IPA Materi Komponen
Ekosistem. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. 2. 12 Nurdyansyah, N., & Andiek, W. (2015). Inovasi Teknologi Pembelajaran. Sidoarjo: Nizamia learning
center, 2. 13
Nurdyansyah, N., & Fahyuni, E. F. (2016). Inovasi Model Pembelajaran Sesuai Kurikulum 2013. Sidoarjo: Nizamia learning center, 1.
14 Nurdyansyah, N. (2018). Pengembangan Bahan Ajar Modul Ilmu Pengetahuan Alambagi Siswa Kelas Iv Sekolah Dasar. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Pengalaman belajar tersebut perlu adanya standarisasi penilaian hasil belajar.
Penilaian hasil belajar memerlukan sebuah pengolahan dan analisis yang akurat.15
Sehingga
pembelajaran dapat berjalan efektif dan efisien.
1. Latar Belakang
Dalam pendidikan menurut UU No. 20 tahun 2003 dijelaskan bahwa usaha
sadar terencana mempunyai tujuan untuk mewujudkan suasana kelas atau
suasana belajar dan proses belajar bisa aktif tidak pasif, sehingga siswa bisa
mengembangkan potensi dirinya untuk mempunyai kekuatan spiritual
keagamaan ,kepribadian , kecerdasan, pengendalian diri , akhlak mulia, serta
kemampuan berbahasa , keterampilan diri , masyarakat dan negara.16
Teknologi pendidikan adalah proses pemecahan maslaahnya menyangkut
semua aspek belajar peserta didik dan seluruh manusia. Sedangkan teknologi
pembelajaran adalah cara penyampaikan belajarnya menggunakan media. Jadi
pembelajaran itu sangat penting jika di gabungkan dengan teknologi
pembelajaran dan pendidikan dikarenakan saling mempunyai perasan penting
untuk mencapai keberhasilan peserta didik. Jika kedua sistem tersebut tidak ada
maka proses belajar mengajar kurang maximal.17
2. Penegasn Istilah
a. Landasan Filosofi
Filsafat merupakan kegiatan pemikiran yang sangat dalam dan menyelurh,
wujud dalam pemikiran bisa mencapai kemestaann dan rangkaian
pertanyaan yang didasarkan oleh keyakinan , konsep bahkan dari sifat
sseorang. Untuk memperoleh petunjuk dan tujua yang akan diambilnya
15 Nurdyansyah. N., Andiek Widodo, Manajemen Sekolah Berbasis ICT. (Sidoarjo:Nizamia Learning