Top Banner
Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi Kabupaten Bogor Tahun 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Intruksi Presiden (Inpres) nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dalam rangka mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tahun 2013 kepada Bupati Bogor, RSUD Ciawi menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013. Laporan ini memuat hasil pengukuran sasaran strategis RSUD Ciawi Kabupaten Bogor dan program/ kegiatan melalui indikator kinerja (parameter) yang telah ditetapkan sesuai tugas pokok dan fungsinya. Sumber dana RSUD Ciawi Kabupaten Bogor untuk program dan kegiatan yang dilaksanakan tahun 2013 berasal dari APBD Kabupaten Bogor tahun anggaran 2013, APBD I (Bangub) 2013, APBNP dan Belanja Fungsional BLUD Tahun 2013. Indikator kinerja Sasaran merupakan parameter untuk mengukur keberhasilan pelayanan yang dilaksanakan RSUD Ciawi Kabupaten Bogor dalam rangka mendukung keberhasilan pencapaian sasaran tingkat Pemerintah Kabupaten Bogor tahun 2013. Indikator kinerja Sasaran menggunakan indikator kinerja utama yang dipilih dari beberapa output dan atau outcome dari kegiatan. Indikator kinerja kegiatan meliputi indikator masukan (input) yang mengutamakan penggunaan dana APBD Kabupaten Bogor, indikator keluaran (output) dan indikator hasil (outcome) sesuai Daftar Pengesahan Anggaran (DPA) RSUD Ciawi Kabupaten Bogor tahun 2013. Gambaran pengukuran kinerja RSUD Ciawi tahun 2013 dalam pencapaian pengukuran 1
65

Lakip 2013 Rsud

Jul 14, 2016

Download

Documents

hafni

lakip rsud
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Lakip 2013 Rsud

Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor Tahun 2013

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 8 Tahun 2006 tentang

Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Intruksi Presiden (Inpres)

nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dalam

rangka mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tahun

2013 kepada Bupati Bogor, RSUD Ciawi menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja

tahun 2013. Laporan ini memuat hasil pengukuran sasaran strategis RSUD Ciawi

Kabupaten Bogor dan program/ kegiatan melalui indikator kinerja (parameter)

yang telah ditetapkan sesuai tugas pokok dan fungsinya. Sumber dana RSUD

Ciawi Kabupaten Bogor untuk program dan kegiatan yang dilaksanakan tahun

2013 berasal dari APBD Kabupaten Bogor tahun anggaran 2013, APBD I

(Bangub) 2013, APBNP dan Belanja Fungsional BLUD Tahun 2013.

Indikator kinerja Sasaran merupakan parameter untuk mengukur

keberhasilan pelayanan yang dilaksanakan RSUD Ciawi Kabupaten Bogor dalam

rangka mendukung keberhasilan pencapaian sasaran tingkat Pemerintah

Kabupaten Bogor tahun 2013. Indikator kinerja Sasaran menggunakan indikator

kinerja utama yang dipilih dari beberapa output dan atau outcome dari kegiatan.

Indikator kinerja kegiatan meliputi indikator masukan (input) yang mengutamakan

penggunaan dana APBD Kabupaten Bogor, indikator keluaran (output) dan

indikator hasil (outcome) sesuai Daftar Pengesahan Anggaran (DPA) RSUD Ciawi

Kabupaten Bogor tahun 2013. Gambaran pengukuran kinerja RSUD Ciawi tahun

2013 dalam pencapaian pengukuran kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor tahun

2013, disajikan dalam Diagram 1.1.

1

Page 2: Lakip 2013 Rsud

Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor Tahun 2013

Diagram 1.1. Alur Pikir Pengukuran kinerja

Metode penyusunan LAKIP RSUD Ciawi Kabupaten Bogor secara umum

mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi

Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja

dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Surat Keputusan

Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan

Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

B. Tugas Pokok dan Fungsi serta Susunan Organisasi 1. Kedudukan dan Tugas Pokok

Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi mempunyai tugas pokok membantu Bupti

dalam menyelenggarakan tugas – tugas Pemerintah Daerah dalam bidang

pelayanan kesehatan dengan mengutamakan upaya penyembuhan (Kuratif),

pemulihan (Rehabilitatif) yang dilakukan secara serasi dan terpadu dengan

upaya peningkatan dan pencegahan (Prefentif) serta melaksanakan upaya

rujukan.

2. FungsiRumah Sakit Umum Daerah Ciawi Kabupaten Bogor mempunyai fungsi

sebagai berikut :

1. Penyelenggaraan kebijakan operasional pelayanan medis

2. Penyelenggaraan kebijakan operasional pelayanan penunjang medis dan

non medis

3. Penyelenggaraan kebijakan operasional pelayanan dan asuhan

keperawatan

4. Penyelenggaran kebijakan operasional administrasi umum dan keuangan

Program

Kegiatan

PengukuranKinerja

Sasaran Dinas …. Tahun2012

LAKIP Dinas ….TAHUN 2012

Sasaran PemerintahKab. Bogor 2012

Indikator Sasaran

IK : Input,Output/

Outcome

2

Page 3: Lakip 2013 Rsud

Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor Tahun 2013

5. Penyelanggaraan kebijakan operasional pelayanan rujukan’

6. Pelayanan kebijakan operasional pendidikan dan pelatihan ’

7. Penyelenggaraan kebijakan operasional penelitian dan pengembangan

3. Susunan OrganisasiBerdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 13 tahun

2008 tentang Pembentukan Dinas Daerah. Rumah Sakit Umum Daerah

Ciawi merupakan perangkat daerah sebagai unsur pelaksana

penyelenggaraan pemerintahan daerah, dpimpin oleh Direktur yang berada

dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati. Direktur dalam

melaksanakan tugasnya dibantu oleh 2 (dua) Wakil Direktur, 4 (empat)

Bidang/ Bagian, 6 (enam) Sub. Bagian dan 4 (empat) seksi, susunan

Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi adalah sebagai berikut :

a. Direktur

b. Wakil Direktur Administrasi membawahi :

1. Bagian Tata Usaha, terdiri atas :

1.1. Sub. Bagian Umum

1.2. Sub. Bagian Kepegawaian

1.3. Sub. Bagian Rekam Medik

2. Bagian Keuangan, terdiri atas :

2.1. Sub. Bagian Anggaran

2.2. Sub. Bagian Verifikasi dan pelaporan dan

2.3. Sub. Bagian Perbendaharaan

c. Wakil Direktur Pelayanan membawahi :

1. Bidang Medik, terdiri atas :

1.1. Seksi pelayanan dan pengembangan medik

1.2. Seksi penunjang medik

2. Bidang Keperawatan terdiri atas ;

2.1. Seksi asuhan dan mutu keperawatan

2.2. Seksi penunjang keperawatan

d. Kelompok Jabatan Fungsional Jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai

dengan bidang dan keahliannya, setiap kelompok sebagaimana

dimaksud dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk

diantara tenaga fungsional yang ada dilingkungan RSUD Ciawi jumlah,

jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud diatur sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3

Page 4: Lakip 2013 Rsud

Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor Tahun 2013

Secara lengkap susunan organisasi RSUD Ciawi Kabupaten Bogor

digambarkan dalam Diagram 1.2.

Diagram 1.2. Struktur Organisasi RSUD Ciawi Kabupaten Bogor

(Sesuai Perda Nomor 13 Tahun 2008)

Berdasarkan data kepegawaian sampai dengan akhir tahun 2013, jumlah

personil Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi mencapai 714 orang pegawai, yang

terdiri dari :

1. PNS : 296 Orang

2. PTT : 119 Orang

3. Kontrak Pemda : 15 Orang

4. Harian Lepas : 6 Orang

5. Pegawai PPK-BLUD Ciawi : 278 Orang

4

WADIR PELAYANANdrg. Wiwik Wahyuningsih, MKM

DIREKTURdr. Hj. Radianti, MARS

WADIR ADMINISTRASIdr. Wiwik Widiastuti

KELOMPOK JABFUNG

BAGIAN TATA USAHAInlaurizen, SKM

BAGIAN KEUANGANDra. Hj. Yustini Setiawaty, MSI

BIDANG MEDIKDrg. A. Zaenudin, MARS

BIDANG KEPERAWATANNers. Cucu Juhariah, S.Kep

SUB BAGIANUMUM

Heri Juhaeri

SUB BAGIANKEPEGAWAIAN

Hj. Neliati, SKM. MARS

SUB BAGIANREKAM MEDIK

Triani Novi, SKM

SUB BAGIANPERBENDAHARAAN

Siti khotimah, SE

SUB BAGIANANGGARAN

Anni B. K. H, SKM.MKM

SUB BAGIANVERIFIKASI DAN LAPORAN

M. Arifin, SKM

SIE PELAYANAN & PENGEMBANGAN MEDIKdr. Yukie M.A.. Satoto

SIE PENUNJANG MEDIK

dr. Raras Daru H.

SIE ASUHAN & MUTU KEPERAWATAN

H. Murita, AMKep

SIE PENUNJANG KEPERAWATANSumiati, S.Kep

Page 5: Lakip 2013 Rsud

Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor Tahun 2013

Tabel 1.1 Data Kondisi Kepegawaian Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

KONDISI KEPEGAWAIAN SKPD

SKPD : Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

NO URAIANSTATUS PEGAWAI

JUMLAH (orang) KECUKUPAN

PNS (orang)

HONORER (orang)

  JUMLAH PEGAWAI 296 418 714  

A. BERDASARKAN PANGKAT / GOL        

I. Pangkat / Gol.          - Gol IV 24 - 24    - Gol III 151 - 151    - Gol II 110 - 110    - Gol I 11 - 11  

II. Tenaga Honorer          - PTT - 119 119    - Kontrak Pemda - 15 15    - PHL - 6 6    - Pegawai PPK-BLUD Ciawi - 278 278             

B. BERDASARKAN PENDIDIKAN 296 418 714  I. Struktural 94 134 228    - S3 - - -    - S2 5 - 5    - S1 15 13 28    - D.IV - - -    - D.III 3 7 10    - SMA / Sederajat 57 79 136    - SMP 10 15 25    - SD 4 20 24             

II. Fungsional 202 284 486    - S3 - - -  

  - S2 Dokter Spesialis 24 17 41  Masih Kurang Khususnya jenis spesialis dan sub spesialisnya

  - S1 Dokter Umum 26 14 40    - S1 Dokter Gigi 4 - 4  

  - S1 Keperawatan 5 3 8  Masih sangat kurang min 15 org

  - S1 Apoteker 2 2 4  Masih Kurang

  - S1 Farmasi - 1 1   Masih Kurang

5

Page 6: Lakip 2013 Rsud

Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor Tahun 2013

NO URAIANSTATUS PEGAWAI

JUMLAH (orang) KECUKUPAN

PNS (orang)

HONORER (orang)

  - S1 Kesehatan Masyarakat 7 1 8    - D.IV Kebidanan 1 - 1  

  - D.III Keperawatan 57 150 207  Masih Kurang dibandingkan jumlah TT yg tersedia

  - D.III Kebidanan 17 44 61  Cukup

  - D.III Asisten Apoteker 1 - 1   Masih Kurang

  - D.III Farmasi - 1 1  Masih Kurang

  - D.III Anestesi 3 2 5   Masih Kurang

  - D.III Sanitarian 2 1 3    - D.I Sanitarian - - -    - D.III Gizi 2 2 4   Masih Kurang

  - D.III Fisioterapis 4 3 7    - D.III Radiographer 5 2 7    - D.III Analis Kesehatan 4 13 17  Masih Kurang

  - D.III Perekam Medis 3 3 6  Masih Kurang

  - D.III Elektro Medis - 1 1  Masih Kurang

  - D.III Perumahsakitan 2 1 3  Masih Kurang

  - D.III Transfusi Darah - 1 1 Sulit mencari tenaga yang profesional 

  - D.III Perekam Kesehatan - - -    - Teknisi Gigi 1 - 1    - SPKE (Pra Bidan) - - -    - SPAG 1 - 1    - SPRG 2 - 2    - SPK 25 - 25    - SMF - 22 22    - SPPH 1 - 1  

  - Terapi Wicara / Speech Terafis 1 - 1  

  - LCPK 2 - 2  

C. Aspek Strategis yang Berpengaruh Permasalahan utama yang perlu direspon berkaitan dengan peran dan

fungsi RSUD Ciawi Kabupaten Bogor tahun anggaran 2013 terutama :

6

Page 7: Lakip 2013 Rsud

Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor Tahun 2013

C.1. Kondisi UmumRumah Sakit Daerah Ciawi milik Pemerintah Daerah kabupaten Bogor

pada awalnya sebagai Puskesmas dengan perawatan, yang selanjutnya

menjadi Rumah Sakit type D dengan 40 Tempat Tidur. Perkembangan

berikut dengan pemenuhan sarana dan prasarana serta Sumber Daya

Manusia maka menjadi Rumah Sakit type C melalui SK Menkes Nomor : 009

D / MENKES /1993 dengan kapasitas 111 Tempat Tidur. Kemudian

berkembang menjadi 125 tempat tidur (TT) dan 14 Pelayanan Spesialis serta

10 Pelayanan Penunjang Medis dan Non Medis. Dan saat ini Rumah Sakit

Daerah Ciawi telah menjadi Rumah Sakit kelas B dengan kapasitas 174

Tempat tidur dengan SK Menkes no : 125 / MENKES / SK/ XI/2007 dan

Perda Bupati Nomor 13 tahun 2007.

Penetapan Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi sebagai Satuan Kerja

Perangkat Daerah yang Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan

Layanan Daerah (PPK-BLUD) secara penuh berdasarkan SK Bupati Bogor

Nomor : 445/571/Kpts/Huk/2010, yang pelaksanaannya dimulai pada awal

Januari 2011. Pada tahun 2012 juga RSUD Ciawi mendapatkan Akreditasi

terhadap 16 Pelayanan bagi Rumah Sakit kelas B Non Pendidikan dari

KARS Departemen Kesehatan RI degan SK Menkes Nomor :

KARS-SERT/277/I/2012. Pada tahun 2013 Penambahan Jumlah tempat

tidur menjadi 275 tempat tidur (TT) berdasarkan Surat Keputusan Direktur

Rumah Sakit Daerah Ciawi Kabupaten Bogor nomor : 800/1710.4-kepeg

tentang penambahan jumlah tempat tidur dan kelas ruang perawatan Badan

Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi Kabupaten

Bogor dengan kapasitas 310 TT. Kondisi umum pelayanan yang

dilaksanakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi Kabupaten Bogor

dapat diuraikan sebagai berikut:

C.1.1. Bidang Pelayanan : Jumlah kunjungan rawat jalan pada tahun 2013 mencapai 78.466

pasien. Kondisi ini menunjukan adanya peningkatan jumlah pasien rawat 7

Page 8: Lakip 2013 Rsud

Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor Tahun 2013

jalan dari tahun 2012 yang hanya mencapai 62.636 pasien, tahun 2011

sebanyak 59.163 pasien, Tahun 2010 sebanyak 56.143 pasien dan Tahun

2009 yang sebanyak 54.438 .

Grafik 1.1 Perbandingan Kunjungan Instalasi Rawat Jalan Tahun 2009 - 2013

Jumlah layanan Spesialistik yang tersedia di RSUD Ciawi meningkat

menjadi 20 jenis Spesialistik, yaitu : (1). Spesialis Anak; (2). Spesialis

Penyakit Dalam; (3). Spesialis Kandungan dan Kebidanan; (4). Spesialis

Bedah; (5). Spesialis Bedah Onkologi; (6). Spesialis Paru; (7). Spesialis

Mata; (8). Spesialis Kulit Kelamin; (9). Spesialis THT; (10). Spesialis Syaraf;

(11). Spesialis Gizi; (12). Spesialis Anastesi; (13). Spesialis Patologi Klinik;

(14). Spesialis Radiologi; (15). Spesialis Rehabilitasi Medik; (16). Spesialis

Forensik; (17). Spesialis Orthopedi; (18). Spesialis Bedah Mulut; (19).

Spesialis Konservasi Gigi; dan (20). Spesialis Bedah Syaraf. Jumlah ini

meningkat dari tahun ke tahun, bila dibandingkan dengan Renstra jumlah

layanan spesialistik ditargetkan hanya 16 Spesialis, sedangkan yang

tercapai sebanyak 20 Spesialis, dengan capaian sebesar 125%.

Bila dilihat dari kunjungan pasien rawat jalan, 10 besar penyakit

terbanyak kami paparkan pada tabel 1.2 di bawah ini :

Tabel 1.2 10 Besar Penyakit Terbanyak Instalasi Rawat Jalan Tahun 2013

8

Page 9: Lakip 2013 Rsud

Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor Tahun 2013

No Diagnosa/ Penyakit Jumlah Pasien %

1 Thypoid Fever 1,090 1.39

9

Page 10: Lakip 2013 Rsud

Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor Tahun 2013

No Diagnosa/ Penyakit Jumlah Pasien %

2 Diare 1,049 1.343 KPD ( Ketuban Pecah Dini ) 837 1.074 Asfiksia Ringan dan Sedang 552 0.705 DHF ( Dengue Haemoragic Fever ) 476 0.616 Neonatal Hyperbilirubin 432 0.557 Abortus Incomplite 351 0.458 PEB ( Pre Ekslamsia Berat ) 332 0.429 Bronchopneumonia 288 0.3710 BBLR 267 0.3411 Penyakit Lainnya 72,792 92.77

Jumlah Kasus 78466 100,00

Pelayanan di Instalasi Rawat Inap RSUD Ciawi Kabupaten Bogor

Tahun 2013 menyediakan 310 tempat tidur (TT) jumlah tersebut meningkat

dari tahun 2012 yang hanya 235 tempat tidur (TT). Penambahan jumlah TT

dikarenakan adanya Pembangunan Gedung C dengan kapasitas 11 TT

kelas I, revitalisasi Gedung Jasmine dengan kapasitas 35 TT diantaranya 48

TT kelas III dan 22 TT kelas I, penambahan TT Ruang ICU menjadi 3 TT,

Ruang NICU 2 TT, Ruang Kemuning 3 TT, Ruang Kenanga 3 TT, dan

Ruang Mawar 2 TT.

Kunjungan pasien Rawat Inap dari tahun ke tahun juga mengalami

peningkatan bisa dilihat dari kunjungan tahun 2009 sebesar 10.554 pasien,

tahun 2010 11.606 pasien, tahun 2011 13.845 pasien, tahun 2012 13.668

pasien dan tahun 2013 menjadi 16.197 pasien.

Grafik 1.2 Perbandingan Kunjungan Instalasi Rawat Inap Tahun 2009-2013

10

Page 11: Lakip 2013 Rsud

Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor Tahun 2013

Pemanfaatan tempat tidur yang diukur dari jumlah Bed Occupancy

Rate (BOR) juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, dimana tahun

2009 BOR mencapai 59,2%, tahun 2010 mencapai 59,43%, tahun 2011

mencapai 60,16 %, tahun 2012 mencapai 64,28% dan tahun 2013

meningkat menjadi 69.94%. Tingkat pemanfaatan tempat tidur (TT) di RSUD

Ciawi tahun 2013 ini masih belum sesuai dengan target IKK yang

menargetkan 70%, dan bila dibandingkan dengan target provinsi dan

nasional yang mencapai target ideal rata-rata 80%, maka pencapaian BOR

RSUD Ciawi masih jauh dari ideal rumah sakit.

Untuk melihat rata-rata lama hari rawat pasien rawat inap bisa dilihat

dari Tabel 1.3. di bawah ini.

Tabel 1.3 Pencapaian BOR, LOS, Toi dan BTO Tahun 2009-2013

TahunBOR LOS BTO TOI(%) (HARI) (KALI) (HARI)

2009 53,20 3,62 57,97 2,952010 59,43 3,33 66,70 2,222011 60,16 3,42 62,65 2,322012 64,27 3,48 66,54 1,972013 69,94 3,62 69,81 1,57

Dari Tabel di atas bias dilihat bahwa lama hari rawat di RSUD Ciawi

masih lebih tinggi dari rat-rata hari rawat ideal sebesar 3 hari. Kondisi ini 11

Page 12: Lakip 2013 Rsud

Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor Tahun 2013

menunjukkan bahwa perlu dikaji ulang kualitas pelayanan rumah sakit, hal ini

juga dapat terjadi karena kurangnya jumlah dokter spesialis yang melakukan

visite harian dan konsultasi sehingga beberapa pasien tertunda untuk

dipulangkan.

Penyakit-penyakit yang masih merupakan 10 besar sepanjang tahun

2013 masih merupakan penyakit-penyakit menular yang sering terjadi di

masyarakat akibat kurangnya kebersihan lingkungan dan kurangnya perilaku

hidup bersih dan sehat akibat masih rendahnya tingkat pendidikan

masyarakat kabupaten bogor. Hal ini dapat kita lihat pada 10 besar penyakit

rawat inap dimana kasus Typoid Fever menempati urutan tertinggi dan

urutan kedua adalah kasus Diare. Berikut ini kami laporkan 10 besar

penyakit Rawat inap tahun 2013 pada tabel 1.4 dibawah ini.

Tabel 1.4 10 Besar Penyakit Terbanyak Instalasi Rawat Inap Tahun 2013

No Diagnosa/ Penyakit Jumlah Pasien %

1 TB Paru 2,601 17.612 ISPA 1,855 12.563 Dyspepsia 856 5.794 Cerumen 809 5.485 Suspect TB Paru 686 4.646 Hernia Inguinal 655 4.437 Typoid Fever 625 4.238 Sequelae Of Stroke 592 4.019 OMSK 580 3.93

10 Diare 577 3.9111 Penyakit Lainnya 4,937 33.42

Jumlah Kasus 14,773 100.00

Disamping kunjungan rawat jalan dan rawat inap tercatat pula

kunjungan pada instalasi layanan lainnya pada Tahun 2013 diantaranya

kunjungan pasien pada Instalasi Gawat Darurat sebanyak 20.383 pasien,

jumlah kunjungan ini menurun dari tahun sebelumnya yang berjumlah

20.717, Tahun 2011 18.671 pasien, Tahun 2010 yang mencapai 16.562

pasien dan pada Tahun 2009 yang hanya mencapai 14.423 pasien.

Grafik 1.3 Perbandingan Kunjungan Instalasi Gawat Darurat Tahun 2009-2013

12

Page 13: Lakip 2013 Rsud

Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor Tahun 2013

Layanan Unggulan RSUD Ciawi lainnya adalah Ponek (Pelayanan

Obstetric Neonatal Emergency Komprehensif) dengan pelayanan rooming

In, Rawat Gabung Ibu dengan Bayi Sehat dengan kapasitas Ruang

Perinatal Bayi sakit 15 Inkubator, dan NICU dengan 2 tempat tidur (TT).

Pelayanan Ponek ini adalah untuk layanan Gawat Darurat Komprehensif

untuk kasus ibu dan bayi. Berikut ini kami paparkan data persalinan tahun

2013 pada tabel 1.5 dibawah ini :

Tabel 1.5 Data Persalinan Tahun 2013

NO JENIS KEGIATAN JUMLAH %1 Persalinan (a+b) 3514 75.34  a. Persalinan Normal 520  b. Persalinan dengan Komplikasi 2.994  KPD 603  PEB 313  Malpresentasi 177  CPD 126  HDK 318  Placenta Previa 205  Lain-Lain 1.2522 Sectio Caesaria 1068 22.903 Persalinan Vacum Extraksi (VE) 56 1.204 Persalinan Forcep Extraksi (FE) 26 0.56 JUMLAH 4664 100

Pelayanan Rawat Gabung Ibu dan Bayi Sehat dengan Kapasitas

ruang Perinatal Bayi sebanyak 24 tempat tidur (TT), untuk layanan bayi sakit

13

Page 14: Lakip 2013 Rsud

Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor Tahun 2013

tersedia 15 inkubator. Peralatan di ruang Perinatal dilengkapi dengan

peralatan-peralatan yang cukup lengkap seperti incubator transport 2 unit,

infant warmer 8 unit, Neo Puff 4 unit, Bedside Monitor 6 unit, Ventilator 3

unit, CPAP 3 unit, suction mobile 2 unit, suction dinding 2 unit, infuse pump

2 unit, syringe pump 2 unity, dan RO mobile 1 unit.

Pada Tahun 2013 RSUD Ciawi mendapatkan penghargaan sebagai

Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB) ke II Tingkat Provinsi Jawa

Barat. Hal ini membuktikan bahwa layanan RSUD Ciawi untuk Ibu dan bayi

merupakan prioritas sesuai dengan Program MDG’s. Disamping itu pada

tahun 2013 juga RSUD Ciawi mengikuti Program Expanding Maternal and

Neonatal Survival (EMAS), dimana ini menjadikan RSUD Ciawi terpilih

menjadi Rumah Sakit Rujukan yang diajadikan percontohan di tingkat

Kabupaten.

Pada Tahun 2013 dengan meningkatnya layanan kesehatan Ibu dan

Bayi serta meningkatnya kapasitas TT serta sarana prasarana untuk

layanan ini, maka dibentuk Instalasi Khusus layanan Maternal dan Neonatal

untuk medukung program penurunan AKI & KB, diharapkan dengan adanya

instalasi ini maka focus layanan Ibu dan Bayi lebih bermutu dan dapat

menangani lebih banyak kasus.

Perbandingan persalinan normal dengan persalinan dengan

komplikasi di tahun 2013 dapat dilihat pada Grafik 1.4 dibawah ini :

Grafik 1.4 Perbandingan Persalinan Normal dan Persalinan Komplikasi Tahun 2013

Umur Harapan Hidup (UHH) yang merupakan salah satu Indikator

Indeks Pembangunan Manusia (IPM), untuk mengukur Umur Harapan Hidup

(UHH) tersebut sangat berpengaruh terhadap tingginya AKI dan AKB.

14

Page 15: Lakip 2013 Rsud

Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor Tahun 2013

Jumlah kematian ibu akibat persalinan masih cukup tinggi, hal ini dapat

dilihat dari jumlah kematian ibu dari data persalinan di RSUD Ciawi tahun

2013 tercatat 39 orang ibu bersalin meninggal. Penyebab kematian ibu

akibat persalinan dapat dilihat dari 3 penyebab utama persalinan dengan

komplikasi yaitu : Eklampsi / PEB, HAP dan HPP, data kematian ibu dapat

dilihat di tabel 1.6 berikut :

Tabel 1.6 Data Kematian Ibu Tahun 2013

NO DIAGNOSA JUMLAH

1 PEB / EKLAMPSI 16

2 HAP 2

3 HPP 3

4 INVERSIO UTERI 3

5 DC 3

6 LAIN-LAIN 12

Kematian bayi di RSUD Ciawi pada tahun 2013 juga masih tinggi

tercatat 222 bayi . Kematian bayi paling banyak disebabkan oleh Aspeksia

sebanyak 59 bayi, Sepsis sebanyak 45 bayi, HMD sebanyak 27 bayi, BBLR

sebanyak 28 Bayi, BP atau Pneumonia sebanyak 12 bayi dan sebanyak 51

bayi meninggal akibat hal lain. Untuk menurunkan tingginya AKB yang

disebabkan Aspeksia bisa diminimalisir oleh ketersediaan alat-alat

kedokteran yang menunjang seperti Ventilator dan ambu bag.

Instalasi lain yang termasuk revenue center rumah sakit adalah

Instalasi Bedah Sentral yang memberikan layanan Operasi Kamar

sepanjang Tahun 2013 melayani 3.371 pasien jumlah ini sudah lebih

meningkat dari tahun 2012 yang melayani 2.465 pasien, tahun 2011 yang

melayani 2.303 pasien, tahun 2010 yang telah melayani 2.482 pasien dan

Tahun 2009 melayani 2.073 Pasien. Sehingga untuk peningkatan mutu

layanan Instalasi Bedah Sentral pada Tahun 2013 mengalami perbaikan

Instalasi Jaringan Listrik, mendapatkan penambahan Meja Operasi dan

Lampu Operasi. Jumlah kamar operasi tahun 2013 menjadi 6 kamar operasi

jumlah tersebut masih kurang bila dibandingkan dengan jumlah dokter

spesialis pemegang pisau di RSUD Ciawi saat ini yang jumlahnya mencapai

15 orang dr spesialis.

Grafik 1.5 Perbandingan Kunjungan Instalasi Bedah Sentral Tahun 2009 - 2013

15

Page 16: Lakip 2013 Rsud

Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor Tahun 2013

Laboratorium merupakan salah satu factor pendukung penegakan

diagnosa penyakit, yang memberikan pelayanan berbagai macam

pemeriksaan baik dari RSUD Ciawi maupun rujukan dari luar rumah sakit.

Pemeriksaan pelayanan yang dilayani di Instalasi laboratorium meliputi : (1).

Pemeriksaan Sederhana; (2). Pemeriksaan Sedang; (3). Pemeriksaan

Canggih.

Untuk saat ini saran gedung penunjang laboratorium masih belum

sesuai standart dan sudah mulai tidak layak. Bila dibandingkan dengan

sarana alat-alat penunjang pemeriksaan laboratorium yang sudah canggih

serta tuntutan kecepatan layanan dan kenyamanan pasien, sebaiknya

pembangunan gedung instalasi penunjang medik (gedung B) dapat segara

terwujud karena pembangunan gedung B termasuk penyediaan gedung

laboratorium yang nantinya akan juga dapat menambah jenis layanan

laboratorium. Bukan hanya laboratorium klinik tetapi juga laboratorium

patologi klinik dan laboratorium mikrobiologi untuk penegakan diagnosa.

Pasien yang memanfaatkan sarana Instalasi Laboratorium pada

tahun 2013 sebanyak 74.078 pasien. Bila dibandingkan dengan kunjungan

pada tahun 2012 kunjungan tahun 2013 mengalami kenaikan yang cukup

tinggi dari total pada tahu 2012 yang mencapai 65.097 pasien tahun 2011

yang mencapai 54.981 pasien, kunjungan tahun 2010 jumlah kunjungan

mencapai 48.469 dan tahun 2009 jumlah kunjungan laboratorium hanya

mencapai 40.357.

Grafik 1.6 Perbandingan Kunjungan Instalasi Laboratorium Tahun 2009-2013

16

Page 17: Lakip 2013 Rsud

Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor Tahun 2013

Pelayanan Instalasi Radiologi RSUD Ciawi disamping memberikan

pelayanan Rontgen, USG 4D juga telah memiliki layanan CT Scan. Jumlah

kunjungan pasien yang memanfaatkan fasilitas Radiologi pada tahun 2013

sebanyak 15.809 pasien yang mengalami peningkatan dari tahun 2012

sebanyak 13.838 pasien, tahun 2011 yang melayani kunjungan pasien

sebanyak 13.238 pasien, tahun 2010 sebanyak 11.093 dan pada Tahun

2009 sebanyak 9.809.

Di tahun 2013 layanan CT Scan hanya terlayani selama ± 4 bulan

dikarenakan rusaknya alat (tube) CT Scan dan membutuhkan biaya yang

cukup besar untuk memperbaikinya. Mengingat kasus kanker payudara (CA

mamae) yang dilayani di RS Ciawi, untuk memudahkan penegakan

diagnosa dan penegakan diagnosa awal pada penderita kanker

payudaradibutuhkan alat yang cukup canggih yaitu mamografi yang saat ini

belum dimiliki oleh RSUD Ciawi.

Grafik 1.7 Perbandingan Kunjungan Instalasi Radiologi Tahun 2009 - 2013

17

Page 18: Lakip 2013 Rsud

Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor Tahun 2013

Jumlah Kunjungan Rehabilitasi Medik pada tahun 2013 juga

mengalami peningkatan yaitu mencapai jumlah 11.157 pasien yang

mengalami peningkatan dari tahun 2012 sebanyak 9.223 pasien, tahun 2011

yang melayani kunjungan pasien sebanyak 10.177 pasien, tahun 2010

sebanyak 7.322 dan pada Tahun 2009 sebanyak 7.215.

Grafik 1.8 Perbandingan Kunjungan Instalasi Rehabilitasi Medik Tahun 2009 - 2013

. Pelayanan instalasi Rehabilitasi Medik semakin lengkap saat ini

seiringnya penambahan beberapa peralatan kesehatan. Fasilitas layanan

Rehabilitasi Medik baik SDM maupun sarananya menjadi pilihan masyarakat

di Kabupaten Bogor, karena memiliki tenaga yang professional yang terdiri

dari 2 dokter spesialis rehabilitasi medik dan 7 fisioterafis dan 1 terafis

18

Page 19: Lakip 2013 Rsud

Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor Tahun 2013

wicara. Disamping itu pelayanan instalasi rehabilitasi medik semakin

lengkap dan canggih.

Hemodialisa adalah pelayanan kasus-kasus terminal diman pasien-

pasien yang dilayani merupakan pasien yang membutuhkan pencucian

darah karena penyakit-penyakit kronis. Layanan Hemodialisa di RSUD Ciawi

tahun 2013 dari 6 TT menjadi 12 TT dimana fasilitas layanan ini merupakan

kerjasama operasional (KSO) dengan PT. Menjangan. Seluruh peralatan

dan sarana disediakan oleh PT. Menjangan, rumah sakit hanya membeli

bahan habis pakai ke perusahaan tersebut.

Intensive Care Unit (ICU) adalah salah satu layanan kesehatan

intensif dengan didukung tenaga medis dan paramedik yang terlatih dan

memiliki kompentensi di bidang intensive care. Saat ini tempat tidur ICU di

RSUD Ciawi hanya 3 TT dengan kapasitas 10 TT, amat jauh dari standar (±

5 % dari jumlah total tempat tidur). Gedung ICU juga belum memenuhi

syarat, untuk itu kami mengajukan pembangunan gedung instalasi

penunjang medik (gedung B) dimana didalamnya termasuk layanan ICU

dengan kapasitas 12 TT.

Layanan pemulasaraan jenazah adalah instalasi yang memberikan

pelayanan terhadap kasus-kasus kematian baik dari dalam maupun dari luar

rumah sakit. Layanan perlu ditingkatkan karena RSUD Ciawi memiliki dokter

forensic yang hanya ada satu di kabupaten bogor. Layanan ini didukung

oleh peralatan otopsi dan lemari pendingin jenazah. Yang perlu diperhatikan

untuk pelayanan ini adalah ruangan yang belum memenuhi syarat.

C.1.2. Bidang Perawatan:Pada tahun 2010 telah terlaksana pembangunan Gedung L sebagai

penambahan fasilitas pelayanan yang diperuntukkan bagi pasien kelas III

sebanyak 106 tempat tidur sehingga jumlah kapasitas tempat tidur RSUD

Ciawi yang sebelumnya 174 tempat tidur diperkirakan menjadi 280 tempat

tidur. Namun operasionalisasi pelayanan gedung L mulai diaktifkan di tahun

2012, tempat tidur kelas III yang difungsikan hanya sebanyak 70 tempat

tidur.

Pada Tahun 2012 kapasitas tempat tidur yang tersedia ternyata hanya

235 tempat tidur sedangkan pada tahun 2013 terdapat penambahan jumlah

tempat tidur (TT) menjadi 310 tempat tidur (TT) dan fasilitas layanan kamar

ditawarkan adalah kelas III sebanyak 200 tempat tidur, kelas II sebanyak 37

tempat tidur, kelas I sebanyak 30 tempat tidur, kelas Utama sebanyak 20

19

Page 20: Lakip 2013 Rsud

Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor Tahun 2013

tempat tidur , VIP sebanyak 10 tempat tidur, Isolasi tersedia 8 tempat tidur,

dan Intensive Care Unit (ICU) sebanyak 2 tempat tidur dan Neonatal

Intensive Care Unit (NICU) 3 tempat tidur .

Bertambahnya jumlah tempat tidur dikarenakan dibukanya ruang

perawatan rawat inap Lili sebanyak 11 tempat tidur (TT) kelas I, 24 TT Kelas

III (ruang Teratai C 10 TT, Kemuning 3 TT, Kenanga 3 TT dan Mawar 8 TT)

serta NICU 2 TT dan ICU 3 TT.

Pada tahun 2013 kinerja layanan Rumah Sakit dengan ketersediaan

TT yang layak pakai sebanyak 310 TT mampu melayani sejumlah 16.197

pasien Rawat Inap dengan jumlah hari perawatan sebesar dan ratio

pemakaian TT (Bed Occupancy Rate / BOR ) sebesar 69,94 %. Hasil ini

menunjukkan adanya peningkatan jumlah pasien yang dirawat dibandingkan

tahun 2012 lalu sebanyak 13.668 pasien dan BOR hanya 64.28%.

Pemanfaatan TT kelas III merupakan pemanfaatan paling tinggi dengan

BOR sebesar 64,52% sedangkan yang masih belum terpasarkan dengan

baik adalah fasilitas VIP dimana pemanfaatan hanya mencapai 3,63%.

Untuk itu perlu promosi intensif dan peningkatan mutu pelayanan agar

pasien mau memanfaatkan RSUD Ciawi sebagai pilihan bila membutuhkan

perawatan karena sakit.

Layanan Pasien RSUD Ciawi tahun 2013 sangat berpengaruh

terhadap kondisi sarana dan prasarana maupun ketersediaan SDM

khususnya tenaga paramedik masih sangat kurang. Bila dibandingkan

dengan jumlah TT sebanyak 310 TT dengan jumlah perawat 295 orang,

maka ratio perawat per tempat tidur baru mencapai 1 : 0,95. Hal ini masih

lebih rendah dari target ratio perawat 1 : 1 tempat tidur. Kualitas tenaga

keperawatan juga masih belum memadai, hal ini dapat dilihat dari tingkat

pendidikan tenaga Bidan dan perawat dari 276 orang.

C.1.3. Bagian Tata Usaha:Mendukung kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan pada

masyarakat dengan pengawasan dan penilaian kedisiplinan serta kinerja

bagi 714 orang karyawan Rumah Sakit. Jumlah tenaga kesehatan sebanyak

485 orang atau 67,92% dari total seluruh pegawai dan tenaga non

kesehatan sebanyak 229 orang atau 32,07%.

Bila diuraikan dengan rincian jenis tenaga kesehatan sebagai berikut

yaitu Dokter sebanyak 85 orang diantaranya 40 orang dokter umum, 4 orang

dokter gigi dan 41 orang dokter spesialis dengan 20 jenis spesialis. Jumlah 20

Page 21: Lakip 2013 Rsud

Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor Tahun 2013

perawat kesehatan sebanyak 215 orang, tenaga kebidanan sebanyak 61

orang dan keperawatan lainnya 52 orang. Tenaga farmasi apoteker 4 orang,

sarjana farmasi 1 orang, asisten apoteker 1 orang dan kefarmasian lainnya

23 orang. Untuk tenaga kesehatan masyarakat sebanyak 10 orang, tenaga

gizi 5 orang , tenaga keteraian fisik 8 orang dan tenaga teknis medis lainnya

20 orang.

Jika digunakan satandart RS kelas B, dengan kondisi jumlah tenaga

kesehatan yang tersedia masih banyak yang belum memenuhi standart baik

dari ratio tenaga dokter spesialis yang melayani di 4 SMF/ Satuan

Manajemen Fungsional ( Spesialis Kebidanan, Spesialis Bedah, Spesialis

Anak dan Spesialis Dalam ) juga masih belum sesuai target ratio 1 SMF

dilayani minimal 4 orang spesialis ( ratio 1 : 4 orang )

C.1.4. Bagian Keuangan:Anggaran RSUD Ciawi bersumber dari APBD I, APBD II, APBNP dan

Belanja Fungsional. RSUD Ciawi baru menerapkan belanja fungsional dari

tahun 2011 setelah RSUD Ciawi menjadi Rumah Sakit PPK-BLUD.

Anggaran RSUD Ciawi dari tahun ke tahunnya semakin meningkat. Di

Tahun 2013 RSUD Ciawi mendapatkan Tugas Pembantuan dari APBNP

2013 sebesar Rp. 4.000.000.000,- dan DAK Murni untuk alat-alat

kedokteran sebesar Rp. 1.392.958.000,-. Jumlah anggaran dan realisasi

dapat dilihat di tabel 1.7 dan 1.8

Bagian keuangan memberikan pelayanan kesehatan kepada Rumah

Sakit melalui pembuatan perencanaan kegiatan dan keuangan yang tajam

serta pengelolaan keuangan yang akuntabel untuk mendukung kegiatan dan

laporan hasil kinerja yang dicapai dalam satu tahun. Pada tahun 2013

kinerja keuangan dirasakan cukup baik khususnya pencapaian terhadap

target pendapatan RSUD Ciawi dari target Rp. 60.039.635.000,-, realisasi

mencapai Rp.66.995.888.964,- atau 111,59%. Disamping itu ketepatan pada

pemberian gaji maupun Jasa Pelayanan sudah diberikan tepat waktu sesuai

dengan target pemberian gaji dibawah tanggal 5 dan target pembagian Jasa

Pelayanan dibawah tanggal 10 bulan berikutnya.

21

Page 22: Lakip 2013 Rsud

Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor Tahun 2013

Tabel 1.7 Rekapitulasi Anggaran dan Realisasi Berdasarkan Kelompok Belanja RSUD Ciawi

Tahun 2009 – 2013

URAIAN BELANJA

2009%

2010%

2011%

2012%

2013%RENCANA

( Rp) REALISASI

( Rp) RENCANA

( Rp) REALISASI

( Rp) RENCANA

( Rp) REALISASI

( Rp) RENCANA

( Rp) REALISASI

( Rp) ANGGARAN

( Rp) REALISASI

( Rp)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

PENDAPATAN 14,682,083,000 16,917,818,190 115.23 17,644,000,000 19,032,673,789 107.87 24,689,315,000 28,850,394,023 116.85 39,312,026,000 44,238,881,837 112.53 60,039,635,000 66,995,888,964 111.59

BELANJA 42,985,351,000 38,372,485,408 89.27 69,079,468,000 67,460,398,157 97.66 62,803,705,000 60,814,989,299 96.83 128,435,246,000 123,676,595,244 96.29 127,339,650,000 103,806,278,484 81.52

BELANJA TIDAK LANGSUNG

10,745,558,000 10,057,599,038 93.60 11,637,768,000 11,561,041,877 99.34 13,488,608,000 12,781,247,277 94.76 14,511,215,000 14,260,832,387 98.27 16,155,130,000 14,950,253,555 92.54

BELANJA LANGSUNG 32,239,793,000 28,314,886,370 87.83 57,441,700,000 55,899,356,280 97.31 49,315,097,000 48,033,742,022 97.40 113,924,031,000 109,415,762,857 96.04 111,184,520,000 88,,856,024,929 79.92

Tabel 1.8 Rekapitulasi Anggaran Berdasarkan Sumber Anggaran RSUD Ciawi

Tahun 2009 - 2013

SUMBER ANGGARAN

2009%

2010%

2011%

2012%

2013%RENCANA

( Rp) REALISASI

( Rp) RENCANA

( Rp) REALISASI

( Rp) RENCANA

( Rp) REALISASI

( Rp) RENCANA

( Rp) REALISASI

( Rp) ANGGARAN

( Rp) REALISASI

( Rp)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

BELANJA LANGSUNG 32,239,793,000 28,314,886,370 87.83 57,441,700,000 55,899,356,280 97.31 49,315,097,000 48,033,742,022 97.40 113,924,031,000 109,415,762,857 96.04 111,184,520,000 88,,856,024,929 79.92

APBD II 29,431,122,000 26,466,716,150 89.93 39,991,700,000 38,626,773,280 96.59 16,931,482,000 16,399,195,539 96.86 19,740,440,000 18,457,362,769 93.50 19,562,544,000 18,170,126,320 92.92APBD I ( PROVINSI ) - - 12,500,000,000 12,393,555,000 99.15 1,049,000,000 1,027,410,000 97.94 50,000,000,000 48,268,565,000 96.54 20,000,000,000 -

APBN -

- DAK 2,808,671,000 1,848,170,220 65.80 2,145,300,000 2,145,300,000 100.00 - - 1,392,958,000 1,392,958,000 100.00- APBNP ( DPIPD ) - - 4,950,000,000 4,879,028,000 98.57 - -

- TUBAN ( RKA/ KL ) - - 4,500,000,000 4,470,833,000 99.35 - - 4,000,000,000 3,967,320,000 99.18

BLUD - - - - 24,689,315,000 23,991,003,483 97.17 44,183,591,000 42,689,835,088 96.62 66,229,018,000 65,325,620,609 98.64

22

Page 23: Lakip 2013 Rsud

Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor Tahun 2013

Tabel 1.9 Data Realisasi Pendapatan dan Belanja RSUD Ciawi Kab. Bogor

Tahun 2009 - 2013

URAIAN BELANJA

REALISASI2009 2010 2011 2012 2013Rp Rp Rp Rp Rp

PENDAPATAN 16,917,81

8,190 19,032,673,

789 28,850,394,02

3 44,238,881,8

37 66,995,888,96

4

BELANJA 38,372,48

5,408 67,460,398,

157 60,814,989,29

9 123,676,595,2

44 103,806,278,48

4 BELANJA TIDAK LANGSUNG

10,057,599,038

11,561,041,877

12,781,247,277

14,260,832,387

14,950,253,555

BELANJA LANGSUNG

28,314,886,370

55,899,356,280

48,033,742,022

109,415,762,857

88,,856,024,929

Target dan Realisasi Pendapatan tahun 2009-2013 dapat dilihat di

grafik 1.8 dibawah ini.

Grafik 1.9 Target dan Realisasi Pendapatan Tahun 2009-2013

Dari grafik di atas dapat dilihat pendapatan RSUD Ciawi pada tahun

2013 mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Realisasinya melampaui

target yang di anggarkan yaitu sebesar 111,59%.

Persentase Pendapatan tahun 2013 berdasarkan cara bayar dapat

dilihat di Grafik 1. 10

23

Page 24: Lakip 2013 Rsud

Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor Tahun 2013

Grafik 1. 10. Persentase Pendapatan Berdasarkan Cara Bayar Tahun 2013

C.2. Analisis Lingkungan Internal dan EksternalBerdasarkan kondisi bidang kesehatan yang merupakan kondisi

lingkungan strategis Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi, maka untuk

menyusun strategi pencapaian visi dan misi, diperlukan analisis

lingkungan internal dan eksternal (SWOT Analisis). Lingkungan internal

meliputi Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weaknesses). Lingkungan

eksternal meliputi Peluang (Oppurtunity) dan Ancaman (Threaths). Masing-

masing kondisi lingkungan internal dan eksternal sebagai berikut :

1. Lingkungan InternalKEKUATAN (S):1). Tingkat pendidikan tenaga kesehatan ( Dokter spesialis, Dokter

umum, perawat dan tenaga kesehatan lain ) yang memadai

2). Jenis layanan spesialistik yang memadai

3). Rumah Sakit berada di daerah strategis

4). Tarif Rumah Sakit yang cukup terjangkau

5). Rumah Sakit Ciawi sebagai RS Tipe B non pendidikan

6). Adanya Standar Prosedur Operasional ( SPO ) untuk masing-

masing layanan dan manajemen

24

Page 25: Lakip 2013 Rsud

Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor Tahun 2013

KELEMAHAN (W):1). Komitmen karyawan belum kuat

2). Kuantitas dan Kualitas (Kemampuan/Keterampilan) SDM masih

kurang

3). Sarana dan Prasarana layanan rujukan belum memadai

4). Peran serta dan kemitraan dengan swasta belum terjalin dengan

optimal

2. Lingkungan EksternalPELUANG (O):1). Perkembangan sebagi daerah industri dan wisata

2). Intensitas kecelakaan lalu lintas tinggi

3). Adanya Komitmen yang kuat dari Pemerintah Pusat, Provinsi dan

Daerah dalam mendukung program bidang kesehatan

4). Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat tentang arti sehat

5). Semakin meningkatnya kerjasama layanan kesehatan dengan

instansi swasta

ANCAMAN (T):1). Adanya Rumah Sakit Pesaing

2). Daya Beli masyarakat rendah

3). Adanya Undang-undang Nomor 8 tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen

4). Peraturan Birokrasi yang cukup menghambat (Regulasi bidang

kesehatan masih kurang )

D. Dasar Hukum

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUD Ciawi Kabupaten Bogor

Tahun 2012 mengacu kepada :

1. Tap MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang

bersih dan Bebas dari Korupsi dan Nepotisme.

2. Undang-undang nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara

yang bersih dan Bebas dari Korupsi dan Nepotisme.

3. Peraturan Pemerintan nomor 8 tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan

Kinerja Instansi Pemerintah;

4. Instruksi Presiden nomor 7 tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintahan.

25

Page 26: Lakip 2013 Rsud

Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor Tahun 2013

5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi

Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja

dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

6. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 13 Tahun 2008 tentang

Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja RSUD Ciawi Kabupaten Bogor.

7. Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2011 tentang Perubahan RPJMD

Kabupaten Bogor Tahun 2008-2013.

8. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2011 tentang Anggaran dan

Pendapatan dan Belanja (APBD) Kabupaten Bogor Tahun 2011.

9. Surat Keputusan Bupati Bogor 445/571/Kps/Huk/2010 tanggal 25

november 2010 tentang Penetapan RSUD Ciawi sebagai Satuan Kerja

Perangkat Daerah yang Menetapkan pola Pengelolaan keuangan Badan

Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) secara penuh

26

Page 27: Lakip 2013 Rsud

Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor Tahun 2013

BAB IIRENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA

A. Rencana Strategis Tahun 2009-20131. Pernyataan Visi

Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana suatu

organisasi harus dibawa berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksis,

atisipatif, inovatif dan produktif. Visi dapat membantu organisasi untuk

mendefinisikan kemana organisasi akan dibawa dan membantu

mendefinisikan bagaimana pelayanan harus dilaksanakan. Sedangkan

menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Visi adalah rumusan umum

mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.

Sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor. 7 Tahun

2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kabupaten Bogor Tahun 2008-2013, dan adanya Perda nomor 16 tahun

2011 tentang Perubahan RPJMD Kabupaten Bogor tahun 2008-2013 Visi

Kabupaten Bogor adalah:

”TERWUJUDNYA MASYARAKAT KABUPATEN BOGOR YANG BERTAQWA, BERDAYA DAN BERBUDAYA MENUJU SEJAHTERA”.Dalam rangka mendukung pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor .16 tahun

2011 tersebut dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta masukan-

masukan dari stakeholders, maka Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor menetapkan Visi :

“RUMAH SAKIT YANG BERKUALITAS DAN TERJANGKAU BAGI MASYARAKAT”

Visi ini dimaksudkan :

Rumah Sakit : adalah wadah atau tempat dimana kegiatan

pemberian dan penerimaan jasa pelayanan

kesehatan saling berinteraksi, dilengkapi dengan

sarana dan prasarana penunjang pelayanan serta

pengelolaan administrasi kesehatan khusus.

Berkualitas : adalah nilai terbaik yang ingin dicapai dan

diwujudkan dalam pelaksanaan kegiatan

pelayanan kesehatan kepada publik.

27

Page 28: Lakip 2013 Rsud

Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor Tahun 2013

Terjangkau : adalah kemampuan terendah rata-rata yang dimiliki

oleh masyarakat dalam tingkat ekonomi kehidupan

sehari-hari.

Masyarakat : berarti warga Negara yang menerima, menilai dan

mendukung kegiatan pelayanan kesehatan yang

terselenggara di Rumah Sakit.

2. Pernyataan MisiMisi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi

pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Dengan

pernyataan misi diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang

berkepentingan (stakeholders) dapat mengetahui dan mengenal keberadaan

dan peran instansi pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan. Misi

suatu instansi harus jelas dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. Misi

juga terkait dengan kewenangan yang dimiliki oleh instansi pemerintah.

Sedangkan menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Misi adalah rumusan umum

mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.

Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor: 16 tahun 2011 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun

2008-2013, Misi Kabupaten Bogor adalah:

Misi Pertama:

.- Meningkatkan kesolehan sosial masyarakat dalam kehidupan

kemasyarakatan.

Misi Kedua:

’- Meningkatkan perekonomian daerah yang berdaya saing dengan

titik berat pada revitalisasi pertanian dan pembangunan yang

berbasis perdesaan.

Misi Ketiga:

’- Meningkatkan infrastruktur dan aksesbilitas daerah yang

berkualitas dan terintegrasi secara berkelanjutan.

Misi Keempat:

’- Meningkatkan pemerataan dan kualitas penyelenggaraan

pendididkan.

Misi Kelima:

’- Meningkatkan pelayanan kesehatan berkualitas.

28

Page 29: Lakip 2013 Rsud

Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor Tahun 2013

Misi Keenam:

’- Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan kinerja

penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Misi Ketujuh:

’- Meningkatkan kerjasama pembangunan daerah.

Berdasarkan Visi dan Misi Kabupaten Bogor Tahun 2008-2013 dan berdasarkan

pada Visi Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi yang ditetapkan, tugas pokok, fungsi

Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi, serta masukan-masukan dari pihak-pihak yang

berkepentingan (stakeholders), ditetapkan Misi Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor adalah sebagai berikut:

Misi Pertama :

“Meningkatkan pengelolaan manajemen yang profesional dan

akuntabel”

Misi ini mengandung makna bahwa Rumah Sakit dalam memberikan

pelayanan kesehatan pada masyarakat memerlukan sistem tata kelola

pelayanan sesuai standart, transparan , benar dan dapat dipertanggung

jawabkan.

Misi Kedua :

“Meningkatkan kualitas pelayanan dan fasilitas pendukung pelayanan

Rumah Sakit”

Misi ini mengandung makna bahwa Rumah Sakit dalam memberikan

pelayanan kesehatan pada masyarakat memerlukan sarana prasarana yang

mempunyai tingkat ketelitian dan kemampuan serta keamanan sesuai

dengan tuntutan kebutuhan pasien dan dengan jumlah fasilitas standart.

Misi Ketiga :

“Meningkatkan potensi layanan kesehatan dengan menggalang

kerjasama”

Misi ini mengandung makna bahwa dalam perkembangannnya Rumah Sakit

perlu menjalin kerjasama dengan pihak/Instansi lain untuk memperluas dan

meningkatkan potensi layanan yang ada.

Misi Keempat :

“Meningkatkan Kapasitas Sumber Daya Rumah Sakit

Misi ini mengandung makna bahwa Rumah Sakit dalam memberikan

pelayanan kesehatan pada masyarakat memerlukan peningkatan

kelembagaan yang didukung oleh profesionalisme aparatur yang tinggi serta

dengan jumlah yang memadai.

29

Page 30: Lakip 2013 Rsud

Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor Tahun 2013

3. Tujuan dan Sasaran Strategis3.1. Tujuan Strategis

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam

jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan

dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-

isu dan analisis lingkungan strategis. Tujuan mengarahkan perumusan

strategi, kebijakan, program, dan kegiatan dalam rangka merealisasikan Misi

dan Visi. Berdasarkan tujuan yang ditetapkan, Rumah Sakit Umum Daerah

Ciawi Kabupaten Bogor akan mengetahui hal-hal yang harus dicapai dalam

kurun waktu satu sampai lima tahun ke depan dengan mempertimbangkan

sumber daya dan kemampuan yang dimiliki, serta faktor lingkungan yang

mempengaruhinya.

Perumusan tujuan strategis Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor tahun 2009-2013 sesuai dengan Visi dan Misi yang telah

ditetapkan adalah sebagai berikut:

Misi Pertama mempunyai tujuan:1. Meningkatkan tata kelola pelayanan kesehatan yang akuntabel

Misi Kedua mempunyai tujuan:1. Meningkatkan kualitas/ mutu dan manajemen pelayanan Rumah

Sakit

2. Meningkatkan sarana dan prasarana Rumah Sakit

Misi Ketiga mempunyai tujuan:1. Meningkatkan akses layanan

Misi Keempat mempunyai tujuan:1. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan profesionalisme

aparatur

3.2. Sasaran Strategis Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan

dicapai atau dihasilkan oleh lembaga dalam jangka waktu tahunan,

semesteran, triwulanan atau bulanan. Sasaran menggambarkan hal yang

ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk

mencapai tujuan. Sasaran memberikan fokus pada penyusunan kegiatan

sehingga bersifat spesifik, terinci, dapat dicapai, dan diupayakan dalam

bentuk kuantitatif sehingga dapat diukur.

Sasaran-sasaran Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi Kabupaten

Bogor adalah sesuatu dasar di dalam penilaian dan pemantauan kinerja

30

Page 31: Lakip 2013 Rsud

Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor Tahun 2013

sehingga merupakan alat pemicu bagi organisasi akan sesuatu yang harus

dicapai, dan untuk itulah Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi Kabupaten

Bogor telah merumuskan sasasan-sasaran berikut indikator

keberhasilannya.

Sasaran sesuai dengan Misi Pertama :1. Manajemen standart dan akuntabel

Sasaran sesuai dengan Misi kedua :1. Meningkatnya mutu dan manajemen pelayanan rumah sakit

2. Meningkatnya sarana dan prasarana rumah sakit

3. Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas tenaga kesehatan

4. Meningkatnya cakupan pelayanan rujukan masyarakat miskin

5. Terpeliharanya sarana dan prasarana rumah sakit

Sasaran sesuai Misi Ketiga :1. Meningkatnya Kerjasama dengan pihak ke III

Sasaran sesuai Misi Keempat :1. Meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi masing –

masing

2. Terwujudnya pertanggungjawaban kinerja dan keuangan Rumah Sakit

B. Rencana Kerja Tahun 2013Sebagai penjabaran dari Renstra RSUD Ciawi Kabupaten Bogor Tahun

2009-2013, maka RSUD Ciawi Kabupaten Bogor menyusun dan menetapkan

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) RSUD Ciawi Kabupaten Bogor Tahun 2013.

RKT RSUD Ciawi Kabupaten Bogor Tahun 2013 semula disusun dengan

berpedoman pada Surat Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang

Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah, namun dengan adanya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara & Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman

Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah, maka RKT RSUD Ciawi Kabupaten Bogor Tahun 2013 dilakukan

perubahan sesuai dengan pedoman yang baru yang memuat sasaran strategis

berikut indikator kinerja dan targetnya.

31

Page 32: Lakip 2013 Rsud

Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor Tahun 2013

C. Penetapan Kinerja Tahun 2013Menindaklanjuti Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan

Pemberantasan Korupsi, RSUD Ciawi Kabupaten Bogor telah menyusun

Penetapan Kinerja (Tapkin) Tahun 2013 sesuai dengan kedudukan, tugas pokok,

dan fungsinya yang ditandatangani Sekretaris Daerah dan diketahui Bupati Bogor.

Tapkin RSUD Ciawi Kabupaten Bogor tahun 2013 disusun berdasarkan Surat

Edaran Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

SE/31/M.PAN/12/2004 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja. Tapkin

ini merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2013.

Tapkin RSUD Ciawi Kabupaten Bogor Tahun 2013 disusun sesuai DPA RSUD

Ciawi Kabupaten Bogor 2013 dan dilakukan perubahan sesuai DPA RSUD Ciawi

Kabupaten Bogor 2013 perubahan. Tapkin Setda memuat program yang

dilaksanakan, sasaran strategis yang akan dicapai, indikator outcomes berikut

target kinerjanya, indikator output berikut target kinerjanya, serta anggaran yang

tersedia sesuai dengan DPA RSUD Ciawi Kabupaten Bogor tahun 2013.

Sesuai dengan DPA perubahan tahun 2013, dana yang digunakan untuk

membiayai program dan kegiatan dalam rangka mencapai sasaran strategis

RSUD Ciawi Kabupaten Bogor tahun 2013, tercantum dalam belanja langsung

(belanja program/ kegiatan) dengan jumlah sebesar Rp. 111.184.520.000,-

Secara lengkap Tapkin RSUD Ciawi Kabupaten Bogor Tahun 2013 disajikan

pada halaman Lampiran.

32

Page 33: Lakip 2013 Rsud

Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor Tahun 2013

BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA

A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2013Pengukuran kinerja mencakup Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis dan

Pengukuran Kinerja Kegiatan. Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis RSUD Ciawi

Kabupaten Bogor tahun 2013 dilakukan dengan menggunakan formulir

Pengukuran Kinerja Sasaran sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman

Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah. Pengukuran Kinerja Kegiatan dilakukan dengan menggunakan

formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan sesuai dengan Surat Keputusan Kepala LAN

Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Pengukuran kinerja mencakup pengukuran kinerja pencapaian sasaran dan

pengukuran kinerja kegiatan. Pengukuran tingkat pencapaian sasaran RSUD Ciawi

Kabupaten Bogor dilakukan dengan menggunakan formulir Pengukuran

Pencapaian Sasaran (PPS). Pengukuran Kinerja Kegiatan dilakukan dengan

menggunakan formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK).

Evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran dinilai dengan skala pengukuran

ordinal yang dibuat dengan menggunakan asumsi sebagai berikut :

Skala Nilai Kategori penilaian85 – <100% Baik Sekali70 - <85% Baik

55 - < 70 % Cukup< 55 % Kurang

B. Evaluasi dan Analisis KinerjaBerdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran strategis RSUD Ciawi

Kabupaten Bogor tahun 2013, maka evaluasi dan analisis masing-masing sasaran

dapat disimpulkan sebagai berikut :

33

Page 34: Lakip 2013 Rsud

Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor Tahun 2013

Tabel 3.1Presentase Kategori Pencapaian Indikator Sasaran

No Kategori Jumlah Indikator Sasaran PresentaseMisi I ( 2 Indikator Sasaran )1. Baik Sekali 2 1002. Baik3. Cukup4. KurangMisi II ( 8 Indikator Sasaran )1. Baik Sekali 10 1002. Baik3. Cukup4. KurangMisi III ( 1 Indikator Sasaran )1. Baik Sekali 1 1002. Baik3. Cukup4. KurangMisi IV ( 4 Indikator Sasaran )1. Baik Sekali 5 1002. Baik3. Cukup4. Kurang

Adapun pencapaian kinerja sasaran dirinci dalam matrik sebagai berikut :

Tabel 3.2Ketercapaian Indikator Sasaran Terhadap Target

No Sasaran Jumlah Indikator Ketercapaian Target Keterangan

Misi 1 : Meningkatkan pengelolaan manajemen yang professional dan akuntabel

1. Manajemen Standart dan Akuntabel 2 1 indikator mencapai target

1 indikator mencapai >100%

Misi 2 : Meningkatkan Kualitas Pelayanan dan Fasilitas Pendukung Pelayanan Rumah Sakit

2. Meningkatnya mutu dan manajemen pelayanan Rumah Sakit 1 - 1 indikator mencapai

85 - <100%

3. Meningkatnya sarana dan prasarana Rumah Sakit 4 1 indikator mencapai

target

2 indikator mencapai >100%1 indikator mencapai 85 - <100%

4. Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas tenaga kesehatan 2 - 2 indikator mencapai

85 - <100%

5. Meningkatnya Cakupan Pelayanan Rujukan Maskin 1 1 indikator mencapai

target

6. Terpeliharanya sarana dan prasarana Rumah Sakit 2 1 indikator mencapai

target1 indikator mencapai 85 - <100%

Misi 3 : Meningkatkan Potensi Layanan Kesehatan dengan Menggalang Kerjasama

7. Meningkatnya Kerjasama dengan Pihak Ketiga 1 - 1 indikator mencapai

>100%Misi 4 : Meningkatkan Kapasitas Sumber Daya Rumah Sakit

8.Meningkatkan Kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi masing-masing

4 4 indikator mencapai target -

9. Terwujudnya pertanggungjawaban 1 1 indikator mencapai - 34

Page 35: Lakip 2013 Rsud

Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor Tahun 2013

No Sasaran Jumlah Indikator Ketercapaian Target Keterangan

kinerja dan keuangan Rumah Sakit target

Dari 9 sasaran di atas, pencapaian realisasi terhadap target yang sudah

ditentukan dapat diketahui sebagai berikut:

Tabel 3.3Pencapaian Target Misi

No MisiJumlah

Indikator sasaran

Tingkat Pencapaian

Sesuai Target Belum Mencapai Target

Melampaui Target

Jumlah % Jumlah % Jumlah %1. Misi 1 2 1 50 - - 1 502. Misi 2 10 3 30 5 50 2 203. Misi 3 1 - - - - 1 1004. Misi 4 5 5 100 - - - -

Jumlah 18 9 50 5 27,77 4 22,22

Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah

dicapai yang membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4Evaluasi Pencapaian Sasaran 1

Manajemen Standart dan Akuntabel

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2013 Capaian

Kinerja tahun 2013 (%)Target Realisasi

1. Tersedianya dokumen BLUD (SK dan Perbub) dok 5 8 160

2. Tersedianya Dokumen Akreditasi dok 16 16 100

Sasaran tersebut diatas dapat dicapai dalam 2 (dua) tahun anggaran.

Telah ditetapkannya RSUD Ciawi menjadi Pola Pengelolaan keuangan

Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) dengan SK Bupati Bogor Nomor

445/571/Kpts/Huk/2010 tentang Penetapan RSUD Ciawi Kelas B sebagai satuan

Kerja perangkat daerah yang menerapkan PPK-BLUD secara penuh tanggal 25

November 2010 setelah mendapat penilaian dari TIM penilai tingkat Kabupaten

Bogor melalui pemenuhan 8 dokumen BLUD sebagai syarat standart. Adapun

dokumen yang dimaksud adalah : Dokumen Rencana Bisnis Strategis Tahun

2009 – 2014, Dokumen Tata Kelola, Dokumen Standart Pelayanan Minimal dan

Dokumen Laporan Keuangan.

Pada Tahun 2011 RSUD Ciawi telah mendapat sertifikat dari KARS

Kemenkes RI yaitu akreditasi terhadap 16 pelayanan Rumah Sakit kelas B sesuai

35

Page 36: Lakip 2013 Rsud

Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor Tahun 2013

dengan SK Menkes No. KARS-SERT/277/I/2012. Sedangkan pada tahun 2012

RSUD Ciawi mendapatkan urutan ke-8 (delapan) tingkat Provinsi sebagai Rumah

Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB). Di Tahun 2013 RSUD Ciawi Mendapatkan

Penghargaan dari Gubernur Jawa Barat sebagai Peringkat II Rumah Sakit

Sayang Ibu dan Bayi dan Mendapatkan Penghargaan dari Bupati Kabupaten

Bogor Atas Prestasi Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Kinerja Unit

Pelayanan Publik di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2013

dengan Predikat “BAIK”

Sasaran Manajemen Standart dan Akuntabel dicapai dengan 1 (satu)

program dan 2 (dua) kegiatan yaitu

A. Program Pelayanan Kesehatan BLUD terdiri dari 2 (dua) Kegiatan yaitu :

1. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

2. Penyediaan Pendukung Pelayanan Kesehatan.

Tabel 3.5Evaluasi Pencapaian Sasaran 2

Meningkatnya Mutu dan Manajemen Pelayanan Rumah Sakit

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2013 Capaian

Kinerja tahun 2013 (%)Target Realisasi

1. Meningkatnya tingkat hunian TT rumah sakit % 70 69.94 99.91

Sasaran tersebut diatas dapat dicapai dalam 1 (satu) tahun anggaran

Belum terpenuhinya tingkat hunian TT (Bed Occuancy Rate/ BOR ) dari

target 70%, realisasi mencapai 69.94 %, namun bila dibandingkan dengan tahun

2012 sebesar 64.28 % terjadi peningkatan 5.66%:

Untuk target ideal BOR rumah sakit adalah sebesar 70 – 90 % yang

merupakan indikator pemanfaatan ideal rumah sakit digambarkan benar – benar

dinmanfaatkan oleh masyarakat.

Dari data diatas hasil analisis sementara dapat dikatakan bahwa pangsa

pasar pelayanan untuk RSUD Ciawi masih masyarakat kelas menengah

kebawah, dimana animo masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas kelas Utama

dan VIP masih kurang. Upaya yang perlu dilakukan adalah meningkatkan

promosi pemasaran fasilitas TT yang tersedia baik melalui media maupun upaya

lainnya.

36

Page 37: Lakip 2013 Rsud

Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor Tahun 2013

Tabel 3.6Evaluasi Pencapaian Sasaran 3

Meningkatnya Sarana dan Prasarana Rumah Sakit

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2013 Capaian

Kinerja tahun 2013 (%)Target Realisasi

1.Tersedianya sarana dan prasarana aparatur, obat dan perbekalan kesehatan

% 90 90 100

2. Tersedianya kapasitas TT kelas III % 65 64.52 99.26

3. Terpenuhinya pelayanan spesialistik jenis 16 20 125

4. Terpenuhinya pelayanan instalasi jumlah 15 19 127

Sasaran tersebut diatas dicapai dalam 1 (satu) tahun anggaran.

Terpenuhinya kapasitas TT kelas III dari target 65%, realisasinya 64.52%,

bila dibandingkan dengan tahun 2012 yang mencapai 54.47% terdapat kenaikan

sebesar 10.05 % ;

Akhir tahun 2009 jumlah TT di RSUD Ciawi sebanyak 174 TT diantaranya

74 TT kelas III. Sedangkan akhir tahun 2010 setelah penambahan 106 TT maka

jumlah TT kelas III menjadi 180 TT dibandingkan dengan total TT menjadi 280 TT.

Pada tahun 2011 kapasitas TT kelas III mengalami penurunan yang sangat

drastis dari 180 TT menjadi 103 TT hal ini dikarenakan adanya demolition TT

kelas III di RINA Aster dan belum dimanfaatkannya/ difungsikannya TT kelas III di

RINA Teratai C sehingga jumlah kapasitas TT kelas III yang telah dihitung di

tahun 2010 mencapai 180 TT mengalami penurunan. Untuk tahun 2012 jumlah

tempat tidur (TT) di RSUD Ciawi bertambah menjadi 235 diantaranya 152 tempat

tidur (TT) kelas III dan penambahan tempat tidur kelas II untuk ruang Aster serta 5

tempat tidur untuk kelas utama. Pada Akhir Tahun 2013 jumlah tempat tidur (TT)

di RSUD Ciawi bertambah menjadi 310 diantaranya 22 TT Kelas I untuk ruang Lili,

48 TT Kelas III (10 TT untuk ruang Teratai C, 3 TT untuk ruang Kemuning, 3 TT

untuk ruang Kenanga, 8 TT untuk ruang Mawar, 24 TT untuk ruang Jasmine), 3

TT untuk ruang ICU dan 2 TT untuk ruang NICU

Jumlah pelayanan spesialistik sudah melebihi target dari 15 jenis spesialis

yang direncanakan, 20 spesialistik yang dapat terpenuhi atau 133.33% ; Hal ini

dikarenakan adanya tambahan 3 spesialis di tahun 2012 yaitu spesialis orthopedi,

Bedah Mulut dan Konservasi Gigi dan 1 spesialis di tahun 2013 yaitu Bedah

37

Page 38: Lakip 2013 Rsud

Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor Tahun 2013

Sayaraf. Adapun 20 jenis layanan spesialis yang ada di RSUD Ciawi yaitu

( Spesialis Penyakit Dalam, Spesialis Mata, Spesialis THT, Spesialis Anak,

Spesialis Gizi, Spesialis Rehab Medik,Spesialis TB. Paru, Spesialis Bedah,

Spesialis Syaraf, Spesialis Radiologi, Spesialis Patologi Klinik, Spesialis Kulit

Kelamin, Spesialis Kebidanan, Spesialis Anastesi, Spesialis Forensik, Spesialis

Onkologi, Spesialis Orthopedi, Spesialis bedah Mulut, Spesialis Konservasi Gigi,

dan Spesialis Bedah Syaraf )

Terpenuhinya palayanan Instalasi sesuai standart dari target 15, realisasi

mencapai 19 Instalasi yang terdiri dari : ( (1) Instalasi Rawat Inap; (2) Instalasi

Rawat Jalan; (3) Instalasi Gawat Darurat; (4) Instalasi Bedah Sentral; (5) Instalasi

Laboratorium; (6) Instalasi Rehab Medik; (7) Instalasi Farmasi; (8) Instalasi

Radiologi; (8) Instalasi Intensive Care Unit; (9) Instalasi Gizi; (10) Instalasi CSSD;

(11) Instalasi Pemulasaraan; (12) Instalasi Pemeliharaan Rumah Sakit; (13)

Instalasi Bank Darah; (14) Instalasi Farmasi; (15) Instalasi Laundry, (16) Instalasi

Hemodialisa, (17) Instalasi Diklat, (18) Instalasi Maternal & Neonatal, (19)

Instalasi MCU.

Sasaran mutu dan manajemen pelayanan rumah sakit dan meningkatnya

sarana dan prasarana rumah sakit dicapai dengan 1 (satu) program dan 14

(empat belas) kegiatan yaitu :

A. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah

Sakit/ Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru-Paru/ Rumah Sakit Mata

terdiri dari 14 (empat belas) Kegiatan yaitu :

1. Pengadaan Alat-Alat Rumah Sakit

2. Pengadaan Obat-Obatan Rumah Sakit

3. Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga Rumah Sakit ( Dapur,

Ruang Pasien, Laundry, Ruang Tunggu dan lain-lain )

4. Pengadaan Bahan-Bahan Logistik Rumah Sakit

5. Pengadaan Makanan dan Minuman Pasien dan Tenaga Medis

Rumah Sakit

6. Pengadaan Alat-Alat Kedokteran Pakai Habis

7. Pengadaan Bahan-Bahan Laboratorium

8. Pengadaan Perlengkapan Medis Pakai Habis

9. Perencanaan Pembangunan Gedung B Instalasi (DED Gedung B

)

10. Internet Web (e-Net) Health

11. Pengadaan Perlengakapan Interior Gedung C Rumah Sakit

12. Pengadaan Alat Kedokteran Ponek (DAK) pada RSUD Ciawi 38

Page 39: Lakip 2013 Rsud

Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor Tahun 2013

13. Pembangunan Gedung Instalasi Penunjang Medik RSUD Ciawi

(BANPROV)

14. Pengadaan Alat Kedokteran Untuk Penanganan Penderita Akibat

Dampak Rokok (DBHCHT)

Capaian kinerja yang mencapai katagori sangat baik menunjukkan

meningkatnya jumlah dan jenis alat kesehatan rumah sakit sehingga dapat

meningkatkan kualitas pelayanan dan fasilitas pendukung pelayanan rumah sakit

umum daerah ciawi.

Tabel 3.7Evaluasi Pencapaian Sasaran 4

Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Tenaga Kesehatan

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2013 Capaian

Kinerja tahun 2013 (%)Target Realisasi

1.Ratio Tenaga Dokter Spesialis Dasar setiap Layanan Medik Fungsional

Orang 1 : 4 1 : 3,5 87,5

2. Ratio Perawat per Tempat Tidur Orang 1 : 1 1 : 0,95 95

Sasaran tersebut diatas dicapai dalam 1 (satu) tahun anggaran. Sasaran

tersebut diatas dicapai dengan 1 (satu) program dan 1 (satu) kegiatan yaitu :

A. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur terdiri dari 1

(satu) Kegiatan yaitu:

1. Pendidikan dan Pelatihan Formal

Capaian kinerja yang mencapai katagori sangat baik menunjukkan

meningkatnya jumlah perawat dan dokter spesialis dasar rumah sakit sehingga

dapat meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit umum daerah ciawi.

Tabel 3.8Evaluasi Pencapaian Sasaran 5

Meningkatnya Cakupan Pelayanan Rujukan Maskin

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2013 Capaian

Kinerja tahun 2013 (%)Target Realisasi

1. Rujukan Masyarakat Miskin yang dilayani % 100 100 100

Tabel 3.9Evaluasi Pencapaian Sasaran 6

Terpeliharanya Sarana dan Prasarana Rumah Sakit

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2013 Capaian

Kinerja tahun 2013 (%)Target Realisasi

1. Tersedianya jumlah alat dan bangunan yang laik % 90 80 88,88

2. Terpenuhinya jumlah alat % 70 70 100

39

Page 40: Lakip 2013 Rsud

Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor Tahun 2013

tersertifikasi

Sasaran Terpeliharanya Sarana dan Prasarana Rumah Sakit dicapai

dengan 1 (satu) program dan 1 (satu) kegiatan yaitu

A. Program Pelayanan Kesehatan BLUD terdiri dari 1 (satu) Kegiatan yaitu:

1. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

Capaian kinerja yang mencapai kategori baik menunjukkan telah

terpeliharanya sarana dan prasarana rumah sakit sehingga dapat meningkatkan

kualitas pelayanan dan fasilitas pendukung pelayanan Rumah Sakit umum daerah

Ciawi.

Tabel 3.10Evaluasi Pencapaian Sasaran 7

Meningkatnya Kerjasama dengan Pihak Ketiga

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2013 Capaian

Kinerja tahun 2013 (%)Target Realisasi

1. Kemitraan dengan pihak ke III MOU 10 13 130

Sasaran tersebut diatas dapat dicapai dalam satu tahun anggaran.

Sasaran ini dicapai dengan 1 (satu) program dan 1 (satu) kegiatan yaitu:

A. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

A.1. Peningkatan Promosi Kesehatan

Terpenuhinya kemitraan dengan pihak ke III dari rencana 10 MOU tahun

2012 terealisasi sebanyak 13 MOU sebagai bentuk kerjasama pelayanan rumah

sakit. Daftar nama – nama perusahaan dan pihak ke III yang melakukan

kerjasama layanan adalah :

1) MOU tentang pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas )

dengan Dinkes Kabupaten Bogor untuk melayani pasien masyarakat miskin

dari sumber dana APBN (Pusat)

2) MOU tentang pelayanan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat

(Jampe Sehat ) Kabupaten Bogor dengan PT ASKES Cabang Bogor untuk

melayani pasien Maskin Kabupaten Bogor yang tidak masuk Kuota

Jamkesmas Pusat dengan nomor MOU 035/PKS/V02/0313;

445/413.19/RSUD CIAWI/III/2013

3) MOU tentang pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin

(Jamkesda ) Kota Bogor dengan Dinkes Kota Bogor dengan nomor MOU

445/067.1/yankes/2012 dan 445/001.4/RSUD Ciawi

40

Page 41: Lakip 2013 Rsud

Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor Tahun 2013

4) MOU tentang pelayanan Jaminan Kesehatan Bagi PNS

(ASKES Sosial ) dengan PT. ASKES Cabang Bogor dengan nomor MOU

148/PKS/0812/2012; 445/1216.2/RAUD CIAWI/VIII/2012

5) MOU tentang pelayanan Jaminan Kesehatan Bagi Masyara Umum (ASKES

Komersial ) dengan PT. ASKES INHEALTH Bogor dengan nomor MOU

148/PKS/0812/2012

6) MOU tentang pelayanan Kesehatan bagi Tenaga Kerja (JAMSOSTEK )

dengan PT JAMSOSTEK Kabupaten Bogor dengan nomor MOU

PER/012013; 445/006.4/RSUD CIAWI/I/2013

7) MOU tentang pelayanan Kesehatan terhadap pekerja dan keluarganya

dengan PT. UNHCR / CWS INDONESIA

8) MOU tentang pelayanan Kesehatan terhadap pekerja dan keluarganya

dengan Imigration Organization Migration (IOM)

9) MOU tentang pelayanan Kesehatan terhadap pekerja dan keluarganya

dengan PT. KLINIK INDOSEHAT dengan nomor MOU 602.1/RSUD

CIAWI/V/2013

10) MOU tentang pelayanan Kesehatan terhadap pekerja dan keluarganya

dengan Asuransi Magna Sehat (MAG) dengan nomor MOU 445/176.1/

II/2012

11) MOU tentang pelayanan Kesehatan terhadap pekerja dan keluarganya

dengan PT. HARDLENT MEDIKA HUSADA dengan nomor MOU

445/959.52/VI/2013

12) MOU tentang pelayanan Kesehatan terhadap pekerja dan keluarganya

dengan PT. COATS REJO

13) MOU tentang pelayanan Kesehatan terhadap pekerja dan keluarganya

dengan PT. CAHAYA MEDIKA dengan nomor MOU 445/295.2/RSUD

CIAWI/II/2013

Tabel 3.11Evaluasi Pencapaian Sasaran 8

Meningkatkan Kelancaran Pelaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi Masing-Masing

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2013 Capaian

Kinerja tahun 2013 (%)Target Realisasi

1.Terwujudnya kelancaran pelayanan administrasi perkantoran

% 100 100 100

2.Terwujudnya kecepatan, kenyamanan dan keamanan kerja aparatur

% 100 100 100

3. Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kinerja aparatur % 100 100 100

41

Page 42: Lakip 2013 Rsud

Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor Tahun 2013

No Indikator Sasaran Satuan Tahun 2013 Capaian Kinerja tahun

2013 (%)Target Realisasi

4. Terwujudnya Peningkatan Disiplin Aparatur % 100 100 100

Sasaran tersebut diatas dapat dicapai dalam 1 (satu) tahun anggaran.

Sasaran ini dicapai dengan 3 (tiga) program dan 11 (sebelas) kegiatan yaitu :

A. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran terdiri dari 8 (delapan)

Kegiatan yaitu:

1. Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Listrik

2. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan Dinas/

Operasional

3. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam/ Luar Daerah

4. Penydiaan Jasa Tenaga Pendukung Administrasi dan Tekhnis

Perkantoran

5. Pelayanan Dokumentasi dan Arsip SKPD

6. Penyediaan Pelayanan Administrasi Kepegawaian

7. Penyediaan Pelayanan Keamanan

8. Penyediaan Pelayanan Administrasi Rekam Medis

B. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur terdiri dari 2

(dua) Kegiatan yaitu:

1. Pengadaan Peralatan kantor

2. Pengadaan Perlengkapan Kantor

C. Program Peningkatan Disiplin Aparatur terdiri dari 1 (satu) Kegiatan

yaitu:

1. Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya

Capaian kinerja yang mencapai kategori baik menunjukkan telah

terpenuhinya pemenuhan kebutuhan administrasi perkantoran, terwujudnya

kecepatan , kenyamanan dan keamanan kerja aparatur serta terwujudnya

peningkatan kapasitas dan kinerja sumber daya aparatur sehingga sehingga

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di RSUD Ciawi dapat berjalan dengan

lancar.

Tabel 3.12Evaluasi Pencapaian Sasaran 9

Terwujudnya Pertanggungjawaban Kinerja dan Keuangan Rumah Sakit

No Indikator Sasaran SatuanTahun 2013 Capaian

Kinerja tahun 2013 (%)Target Realisasi

1. Tersusunnya perencanaan dan pelaporan yang akuntabel Th 1 1 100

42

Page 43: Lakip 2013 Rsud

Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor Tahun 2013

Sasaran tersebut diatas dapat dicapai dalam 1 (satu) tahun anggaran.

Sasaran ini dicapai dengan 1 (satu) program dan 7 (tujuh ) kegiatan yaitu:

A. Program Peningkatan Pelayanan Capaian Kinerja dan Keuangan

terdiri dari 7 (tujuh) kegiatan yaitu:

1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi

Kinerja SKPD

2. Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran

3. Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun

4. Penyusunan Perencanaan Anggaran

5. Penatausahaan Keuangan SKPD

6. Penyusunan Renstra dan Renja

7. Publikasi Kinerja SKPD

Capaian kinerja yang mencapai kategori baik menunjukkan telah

meningkatkan pertanggungjawaban RSUD Ciawi sehingga meningkatkan

pelayanan teknis melalui peningkatan sumber daya manusia yang profesional.

Sesuai hasil analisis dan evaluasi ke 4 (empat) misi tersebut diatas dapat

disimpulkan bahwa secara umum nilai capaian kinerja semua Misi rata – rata

adalah 103,28% masuk dalam katagori baik sekali. hal ini menunjukkan kinerja

terhadap kegiatan telah dapat meningkatkan kualitas pelayanan RSUD Ciawi

Bogor sehingga diharapkan RSUD Ciawi dapat menjadi pilihan masyarakat

Kabupaten Bogor. Pelayanan yang diberikan dapat memenuhi kualitas sesuai

standart pelayanan rumah sakit kelas B dan terjangkau oleh masyarakat.

C. Akuntabilitas KeuanganDalam tahun anggaran 2013 Pendapatan RSUD Ciawi Kabupaten Bogor

ditargetkan sebesar Rp. 60.039.635.000,- terealisasi sebesar Rp. 66.995.888.964,-

atau tercapai 111.59%. Belanja RSUD Ciawi tahun 2013 ditargetkan sebesar

Rp. 127.339.650.000,- terealisasi sebesar Rp. 103.856.024.484,- atau terserap

81,52%. Secara garis besar realisasi anggaran RSUD Ciawi tahun 2013 sebagai

berikut:

No UraianAnggaran

(Rp.)Realisasi

(Rp.)%

Realisasi

A. PENDAPATAN 60,039,635,000 66,995,888,964 111.59%B. BELANJA 127,339,650,000 103,856,024,484 81.52%

 •   BELANJA TIDAK

LANGSUNG 16,155,130,000 14,950,253,555 92.54%

  •   BELANJA LANGSUNG 111,184,520,000 88,856,024,929 79.92%

43

Page 44: Lakip 2013 Rsud

Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor Tahun 2013

C. SURPLUS / (DEFISIT) (51,144,885,000) (21,860,135,965)  

Anggaran belanja langsung yang digunakan untuk membiayai program dan

kegiatan dalam rangka mencapai sasaran strategis RSUD Ciawi tahun 2013

sebesar Rp. 111.184.520.000,- terealisasi sebesar Rp. 88.856,024,929,- atau

terserap 79.92%. Penyerapan dana belanja langsung sebagian besar sudah

memenuhi target output, hanya ada kegiatan yaitu Kegiatan Pembangunan

Gedung Instralasi Penunjang medik RSUD Ciawi (BANPROV) tidak terealisasi

karena DED baru terselesaikan bulan Juli 2013, proses lelang akan dilaksanakan

pada pertengahan Juli 2013 sehingga pekerjaan tidak dapat terselesaikan pada

tahun berjalan dikarenakan sisa waktu tinggal 120 hari. Gagal Lelang sebanyak 2

kali, berdasarkan surat dari kantor layanan pengadaan barang jasa Kabupaten

Bogor dengan nomor 602/1591-TU pada tanggal 26 Agustus 2013 dikarenakan

hanya ada satu penyedia jasa konstruksi yang memasukan dokumen penawaran

dan berdasarkan surat dari kantor layanan pengadaan barang dan jasa tentang

gagal lelang dengan nomor surat 602/1277-TU pada tanggal 17 september 2013

dikarenakan tidak ada penyedia yang lulus dalam tahapan evaluasi penawaran.

44

Page 45: Lakip 2013 Rsud

Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor Tahun 2013

BAB IVP E N U T U P

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUD Ciawi Kabupaten Bogor Tahun 2013 ini

diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja RSUD Ciawi

Kabupaten Bogor dalam rangka pencapaian tahapan Visi dan Misi RSUD Ciawi

Kabupaten Bogor dan Pemerintah Kabupaten Bogor pada umumnya. Laporan ini

merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas RSUD Ciawi Kabupaten Bogor dalam

menyelenggarakan urusan pemerintahan sesuai dengan Peraturan Perundang-

undangan yang berlaku. Sangat disadari bahwa laporan ini belum secara sempurna

menyajikan prinsip transparansi akuntabilitas seperti yang diharapkan, namun

setidaknya masyarakat dan berbagai pihak yang berkepentingan dapat memperoleh

gambaran tentang tugas pokok dan fungsi RSUD Ciawi Kabupaten Bogor dan hasil-

hasilnya.

Berbagai hambatan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi RSUD Ciawi

Kabupaten Bogor selama tahun 2013, sehingga beberapa program/ kegiatan tidak dapat

dilaksanakan sesuai dengan rencananya dan belum dilaksanakan secara efisien.

Permasalahan yang dihadapi antara lain :

1. Masih rendahnya tingkat hunian TT (Bed Occupancy Rate) dari target 70%, baru

terpenuhi 69,94%

2. Belum maksimalnya ketersediaan TT kelas III Rumah Sakit dari target 65%

hanya tercapai 64,52%

3. Belum terpenuhinya Rasio Perawat per TT dari target 1 : 1 realisasi mencapai 1 :

0,95 TT

4. Belum terpenuhinya Rasio dokter untuk setiap Satuan Manajemen Fungsional

(SMF) dasar (spesialis bedah, spesialis anak, spesialis penyakit dalam, dan

spesuialis kebidanan) dimana rasio 1 SMF minimal 4 orang tenaga spesialis baru

mencapai 1 : 3,5 orang

45

Page 46: Lakip 2013 Rsud

Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor Tahun 2013

5. Belum terpenuhinya ratio perawat per timpat tidur dari target 1 : 1 hanya

terealisasi 1 : 0,95

6. Kegiatan Pembangunan Gedung Instralasi Penunjang medik RSUD Ciawi

(BANPROV) tidak terealisasi karena DED baru terselesaikan bulan Juli 2013,

proses lelang akan dilaksanakan pada pertengahan Juli 2013 sehingga

pekerjaan tidak dapat terselesaikan pada tahun berjalan dikarenakan sisa waktu

tinggal 120 hari. Gagal Lelang sebanyak 2 kali, berdasarkan surat dari kantor

layanan pengadaan barang jasa Kabupaten Bogor dengan nomor 602/1591-TU

pada tanggal 26 Agustus 2013 dikarenakan hanya ada satu penyedia jasa

konstruksi yang memasukan dokumen penawaran dan berdasarkan surat dari

kantor layanan pengadaan barang dan jasa tentang gagal lelang dengan nomor

surat 602/1277-TU pada tanggal 17 september 2013 dikarenakan tidak ada

penyedia yang lulus dalam tahapan evaluasi penawaran.

Dalam upaya meningkatkan kinerja pada tahun berikutnya, RSUD Ciawi

Kabupaten Bogor perlu melakukan langkah-langkah untuk mengatasi hambatan-

hambatan yang terjadi tahun 2013, antara lain:

1. Upaya yang dilakukan untuk permasalahan belum tercapainya BOR di atas

adalah :

- Meningkatkan promosi dan kerjasama layanan Rumah Sakit

- Meningkatkan performa dan mutu layanan Rumah Sakit

- Meningkatkan kapasitas dan kompetensi petugas melalui pendidikan dan

pelatihan fungsional kesehatan dan fungsional lainnya.

- Meningkatkan daya tampung TT kelas III

2. Upaya yang dilakukan, berkenaan dengan peningkatan ketersediaan TT yaitu :

- Menambah jumlah tenaga perawat dan dokter spesialis sesuai standar agar

kapasitas TT kelas III dapat difungsikan

3. Upaya yang dilakukan, berkenaan dengan belum terpenuhinya rasio jumlah

perawat per TT

- Meningkatkan jumlah perawat sesuai standar melalui recruitment pagawai

baik melalui BKPP kabupaten Bogor maupun pengangkatan pegawai BLUD.

4. Upaya yang dilakukan, berkenaan dengan belum terpenuhinya rasio jumlah

dokter spesialis per SMF dasar

- Menambah jumlah dokter spesialis untuk masing-masing SMF dasar melalui

recruitment pagawai baik melalui BKPP kabupaten Bogor maupun

mengajukan ke Depkes Pusat dan Dinkes Provinsi

46

Page 47: Lakip 2013 Rsud

Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Kabupaten Bogor Tahun 2013

5. Upaya yang dilakukan berkenaan dengan belum terpenuhinya rasio perawat per

tempat tidur adalah dengan menambah jumlah perawat melalui recruitment

perawat.

6. RSUD Ciawi melalui Pemerintah Kabupaten Bogor mengajukan permohonan

kepada Gubernur Jawa Barat ( No. 972/537 – RSUD Ciawi, Tanggal 24 Juli

2013) menyampaikan tentang perubahan alokasi bantuan keuangan provinsi

tahun 2013 dan permohonan alokasi bantuan keuangan provinsi tahun 2014

untuk Pembangunan Gedung Instalasi Penunjang Medik RSUD Ciawi, dan

melalui surat Bupati Bogor ( No. 978.3/465 – RSUD Ciawi, tanggal 20 September

2013) menyampaikan tentang laporan kegiatan bantuan keuangan provinsi Jawa

Barat untuk Pembangunan Gedung Instalasi Penunjang Medik RSUD Ciawi

tahun anggaran 2013 yang gagal diserap karena gagal lelang serta permohonan

untuk dianggarkan kembali di tahun 2014.

Sebagai penutup kami berharap solusi yang kami paparkan diatas dapat menjadi

bahan pertimbangan Pemda Kabupaten Bogor dalam memberikan anggaran di tahun

yang akan datang.

Semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja ini dapat memberi masukan yang berarti

dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor tahun

2013 secara tepat waktu.

Bogor, Januari 2014

Plt. Direktur

RSUD Ciawi Kabupaten Bogor,

dr. Hj. Camalia W. Sumaryana, MKMPembina Utama Muda

NIP. 19580610 198511 2 001

47