PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM SECOPIN: Scoparone dari Ekstrak Artemisia annua l. sebagai Inhibitor Hepatotoksik Niasin dalam Minuman Berenergi BIDANG KEGIATAN: PKM PENELITIAN Diusulkan oleh: Pudyo Kriswhardani 132010101028 Angkatan 2013 Cicik Tri Juliani 132010101039 Angkatan 2013 Asis Fitriana 132010101005 Angkatan 2013 I Nyoman K Agratama 142010101065 Angkatan 2014 Sri Respati Ayunignsih 142210101082 Angkatan 2014 UNIVERSITAS JEMBER
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
SECOPIN:Scoparone dari Ekstrak Artemisia annua l.
sebagai Inhibitor Hepatotoksik Niasin dalam Minuman Berenergi
BIDANG KEGIATAN:PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh:
Pudyo Kriswhardani 132010101028 Angkatan 2013Cicik Tri Juliani 132010101039 Angkatan 2013Asis Fitriana 132010101005 Angkatan 2013I Nyoman K Agratama 142010101065 Angkatan 2014Sri Respati Ayunignsih 142210101082 Angkatan 2014
BAB 3. METODE PENILITIAN.........................................................................................43.1 Rancangan Penelitian...........................................................................................................43.2 Sample Penelitian..................................................................................................................53.3 Variabel Penelitian...............................................................................................................53.4 Alur Kerja Penelitian...........................................................................................................63.5 Prosedur Penelitian...............................................................................................................6
3.5.1 Ekstraksi Artemisia Annua L., Isolasi, dan purifikasi Scoparone.............63.5.2 Perlakuan pada Hewan Coba................................................................................73.5.3 Pemeriksaan ALT dan AST..................................................................................73.5.4 Pembuatan dan Pewarnaan Preparat Histopatologi........................................7
HalamanLampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing, 11Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Biaya 18Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas 21Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti/Pelaksana 22
iv
RINGKASAN
Minuman berenergi digunakan masyarakat luas untuk menstimulasi sistem metabolik dan sistem saraf pusat. Karena penjualannya yang bebas, mulai muncul kasus kenaikan serum hepar hingga kerusakan histologi hepar akibat overdosis minuman berenergi dikarenakan kandungan niasin (vitamin B3) di dalamnya yang pada jumlah besar memiliki hasil metabolik yang bersifat agen stres oksidatif dan mengganggu fungsi hepar. Kandungan kafein dalam minuman berenergi sebenarnya memiliki efek hepatoprotektif. Namun dengan adanya kasus hepatitis akut akibat niasin, hal ini mengisyaratkan bahwa efek hepatoprotektif kafein masih kurang poten dalam menangkal efek hepatotoksik pada niasin. Scoparone pada Artemisia annua L.dipilih untuk menangkal sifat hepatotoksiksitas niasin. Scoparone dapat berperan sebagai hepatoprotektor karena merupakan antioksidan sehingga, bersama kafein, diharapkan mampu menangkal efek stres oksidatif niasin. Selain itu scoparone juga memiliki sifat dopaminergik sehingga mampu menunjang potensi dari minuman berenergi. Jenis penelitian yang dilakukan adalah quasi experimental design secara in vivo dengan rancangan post test control group design. Tikus wistar jantan dibagi menjadi lima kelompok yaitu kelompok kontrol positif dan negatif, kelompok perlakuan pertama diberi niasin dosis toksik 1,8 mg/hari dan kafein 1 mg/hari, kelompok kedua diberi niasin dosis toksik dan scoparone sebanyak 3,5 mg/hari, dan kelompok perlakuan ketiga hewan coba diberi niasin dosis toksik, kafein, dan scoparone. Analisis data yang digunakan adalah One Way Anova. Perbedaan tiap kelompok dinilai bermakna apabila p<0,05. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan bahwa scoparone ideal bila dipilih sebagai bahan tambahan untuk meningkatkan keamanan minuman berenergi .
v
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangMinuman berenergi adalah minuman non-alkohol berkarbonasi yang
dirancang untuk memberikan energi bagi konsumen. Minuman berenergi secara umum digunakan oleh masyarakat luas saat belajar, berolahraga, atau ketika mengemudi jarak jauh. Minuman ini dikonsumsi untuk menstimulasi sistem metabolik dan sistem saraf pusat (Heckman et al., 2010). Minuman berenergi mengandung kafein, stimulan berbasis herbal, gula sederhana (glukosa, fruktosa), asam amino (taurin, karnitin, kreatin), maltodekstrin, inositol, glucuronolactone dan vitamin B kompleks (Khayyat et al., 2012). Menurut Akande dan Banjoko, (2011), minuman berenergi dapat meningkatkan nilai aspartat transferase (AST), alanin transferase amino (ALT) dan alkali fosfatase (ALP), yang merupakan enzim fungsional hepar, dalam serum sehingga konsumsi dalam jangka panjang dengan jumlah yang banyak dapat berpengaruh pada hepar.
Maraknya penjualan produk minuman berenergi yang beraneka ragam di pasaran menjadi dampak tersendiri seiring dengan meningkatnya pula konsumen produk minuman berenergi. Dilansir Daily Mail, salah satu harian di Inggris, pada tahun 2011 terdapat seorang wanita yang menderita hepatitis akut akibat minum sepuluh minuman berenergi setiap hari selama dua minggu. Selain itu, ada pula case report yang menyebutkan seseorang datang dalam keadaan jaundice, sakit perut, serta peningkatan serum transaminase hepar setelah mengonsumsi minuman berenergi secara berlebihan (Vivekanandarajah, 2011). Kejadian tersebut diakibatkan overdosis niasin (vitamin B3), salah satu komponen dalam formulasi minuman berenergi, yang dalam jumlah besar memiliki mekanisme hepatotoksik (Apestegui et al., 2011).
Kandungan kafein dalam minuman berenergi sebenarnya memiliki efek hepatoprotektif (Costentin et al.,2011) tetapi dengan adanya kasus hepatitis akibat niasin, hal ini mengisyaratkan bahwa efek hepatoprotektif kafein masih kurang poten dalam menangkal efek hepatotoksik pada niasin.
Sebuah penelitian terhadap Artemisia annua L. di Cina menunjukkan bahwa scoparone, salah satu komponen fenolik Artemisia annua L., memiliki efek hepatoprotektif dalam melawan kerusakan hepar pada tikus (Zhang et al., 2013). Selain sebagai hepatoprotektor, penelitian lain menunjukkan scoparone memiliki potensi sebagai dopaminergik (Yang, 2011). Sifat dopaminergik akan meningkatkan kadar dopamin dalam tubuh dan membantu meningkatkan konsentrasi sehingga scoparone sangat ideal bila dipilih sebagai bahan tambahan minuman berenergi karena selain meningkatkan keamanan minuman berenergi, juga menunjang potensi minuman berenergi itu sendiri.
Pada penelitian yang sudah ada sebelumnya, sudah diketahui sifat scoparone sebagai hepatoprotektor tetapi belum diujikan pada niasin. Selain itu sifat hepatoprotektor scoparone juga belum diaplikasikan pada suatu produk.
2
Karena itu, penulis tertarik untuk meneliti efektivitas hepatoprotektor scoparone sebagai zat aktif tambahan dalam minuman berenergi dalam menangkal efek hepatotoksik pada niasin. Hal ini tertuang dalam proposal penelitian berjudul “SECOPIN: Scoparone dari Ekstrak Artemisia annua l. sebagai Inhibitor Hepatotoksik Niasin dalam Minuman Berenergi”
1.2 Rumusan MasalahRumusan masalah penelitian ini ialah sebagai berikut.
1. Bagaimana efektivitas scoparone sebagai hepatoprotektor terhadap efek hepatotoksik niasin?
2. Bagaimana efektivitas scoparone apabila dikombinasikan dengan kafein sebagai hepatoprotektor terhadap efek hepatotoksik niasin?
1.3 TujuanTujuan dari penelitian ini ialah :
1. untuk mengetahui efektivitas scoparone sebagai hepatoprotektor terhadap efek hepatotoksik niasin;
2. untuk mengetahui efektivitas scoparone apabila dikombinasikan dengan kafein sebagai hepatoprotektor terhadap efek hepatotoksik niasin;
1.4 Luaran yang DiharapkanHasil penelitian ini diharapkan dapat dipublikasikan sebagai artikel ilmiah
di bidang kesehatan sehingga dapat memberikan kontribusi khususnya mengenai hepatoprotektor.
1.5 Kegunaan1.5.1 Manfaat Keilmuan
Dapat dijadikan landasan teori dan sebagai dasar pengembangan penelitian selanjutnya khususnya dalam bidang kesehatan.1.5.2 Manfaat Aplikatif
Dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pembuatan formula minuman berenergi serta konsumsi untuk yang membutuhkan efek minuman berenergi dalam jumlah besar namun sekaligus memberikan efek hepatoprotektor.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Minuman BerenergiMinuman berenergi adalah minuman non alkoholik yang mengandung zat-
zat seperti vitamin B kompleks, taurin, karbohidat, dan kafein dalam bentuk gula sebagai bahan pokok. Minuman ini dikonsumsi untuk menstimulasi sistem metabolik dan sistem saraf pusat (Heckman et al., 2010). Minuman ini digemari kalangan untuk berbagai alasan seperti meningkatkan memori dan konsentrasi
3
atau untuk melawan rasa kantuk. Penelitian yang mengkaji manfaat minuman berenergi menunjukkan bahwa minuman energi dibandingkan placebo memberikan efek peningkratan energi pada kelompok subjek berumur 18 hingga 55 tahun (Smit, 2004).2.1.1 Kafein
Secara alami, kafein terkandung dalam kopi, cokelat, teh, dan biji kola. Kafein dimanfaatkan sebagai bahan aktif minuman berenergi karena dapat menstimulasi sistem saraf pusat dengan cara memblok reseptor adenosin. Pengikatan adenosin dengan reseptornya menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah sehingga terasa mengantuk. Karena kafein dan adenosin mempunyai struktur yang mirip, kafein dapat berikatan pada reseptor adenosin sehingga menghambat kerja adenosin dan tidak terjadi vasokonstriksi (Kirchheimer, 2004).
Potensi kafein sebagai hepatoprotektor penyakit hepar kronik telah banyak dibahas. Kafein terbukti mengurangi tingkat keparahan sel hepar yang rusak (Xiongwen et al., 2010). Kafein adalah alkaloid purin yang bertindak melalui antagonisme reseptor adenosin A1 dan A2. Adenosin yang bekerja pada reseptor A2 akan merangsang hepatic stellate cell-mediated fibrosis dengan meningkatkan produksi kolagen I dan III. Kafein secara farmakologis memblokir reseptor adenosin - non selektif, termasuk reseptor A2 dalam mencegah fibrosis hepar pada hewan model (Machado et al., 2014).2.1.2 Niasin
Niasin atau yang lebih umum dikenal sebagi vitamin B3 merupakan vitamin yang dapat meningkatkan metabolisme lemak. Karena sifatnya ini, niasin dijadikan salah satu komponen minuman berenergi dengan harapan peningkatan metabolisme lemak akan meningkatkan jumlah kalori yang tersedia. Normalnya niasin sebanyak 16 mg/hari sudah mencukupi kebutuhan seorang laki-laki dewasa tetapi pada minuman berenergi diberi dosis lebih dari itu untuk meningkatkan metabolisme lemak. Masalah timbul pada dosis yang diberikan berlebih. Niasin dengan dosis lebih dari 500 mg mengakibatkan peningkatan kadar enzim aminotransferase dalam serum. Peningkatan kadar aminotransferase bergantung pada dosis niasin dan lebih sering terjadi pada konsumsi lebih dari 3 gram/hari (MacKay et al., 2012).
Sifat hepatotoksik niasin berjalan melalui mekanisme berikut. Ketika niasin sampai di hepar, niasin di metabolisme melalui dua jalur: konjugasi dan amidasi. Jalur amidasi inilah yang berperan dalam sifat hepatotoksik niasin. Dalam jalur amidasi, niasin akan mengalami oksidasi dan reduksi. Salah satu produk dari hal tersebut adalah nicotinamide adenine dinucleotide (NAD). NAD mengganggu fungsi dari mitokondria dengan cara menghambat faktor inhibisi β dan mengakibatkan stres oksidatif. Gangguan pada mitokondria akan mengakibatkan kegagalan produksi Adenosine Triphosphat (ATP), sumber energi bagi sel, dan mengakibatkan terjadinya apoptosis yang bermanifestasi kenaikan
4
enzim aminotransferasi dalam serum dan perubahan histologi sel hepar (MacKay et al., 2012).
2.2 Artemisia Annua L.Artemisia annua L. dikenal sebagai annual wormwood, sweet annie, sweet
wormwood (Inggris) atau qinghao, huang hua hao (Cina), sedangkan di Indonesia dikenal dengan nama lokal anuma. Dalam kajian ilmiah, klasifikasi untuk anuma yaitu kingdom plantae (tumbuhan), divisi spermatophyta (menghasilkan biji), sub divisi angiospermae (berbiji tertutup), kelas dycotyledoneae (dikotil), ordo Asterales, famili Asteraceae, genus Artemisia, spesies L (Fitriani, 2008). Anuma merupakan tanaman asli China yang telah digunakan selama lebih dari 2.000 tahun untuk mengobati gejala yang terkait dengan demam dan malaria (Ferreira et al., 2004). Tanaman anuma dapat tumbuh di daerah Asia dan tumbuh secara alami sebagai tanaman stepa di bagian utara Chahar dan Suiyuan provinsi di Cina pada ketinggian 1000-1500 m diatas permukaan laut. Sekarang ini naturalisasi tanaman anuma telah ada di banyak negara termasuk Amerika Serikat (Ferreira et al., 2009).
Tanaman anuma tumbuh liar di pinggir jalan, kebun atau di hutan-hutan. Tanaman berbau aromatis ini tumbuh di dataran menengah sampai pegunungan pada ketinggian 800 m sampai 2.300 m di atas permukaan laut. Batangnya tegak, bulat persegi, dan berwarna hijau kecoklatan (Fitriani, 2008).2.2.1 Scoparone
Scoparone adalah senyawa organik alami dengan rumus kimia C11H10O4, berat molekul 206.1947, dan dikenal dengan nama 6,7-dimethoxycoumarin. Scoparone lebih dikenal sebagai bahan aktif dari Artemisia annua L dan telah digunakan dalam pencegahan dan terapi kerusakan hepar (Zhang et. al., 2013). Sebuah penelitian terhadap Artemisia annua L. di Cina menunjukkan bahwa scoparone memiliki efek hepatoprotektif dalam melawan kerusakan hepar pada tikus. Efek hepatoprotektif scoparone ini dihubungkan dengan ekspresi regulasi dari enam protein, yaitu Ig kappa rantai C, seng-protein 407, protrombin, haptoglobin, alpha-1-antitripsin, dan transthyretin. Perubahan tersebut dihubungkan dengan sifat antioksidan scoparone (Zhang et al., 2013).
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan PenelitianPenelitian ini menggunakan quasi experimental design secara in vivo
dengan rancangan post test control group design yang dilaksanakan di Laboratorium Biologi Molekuler Fakultas Kedokteran Universitas Jember, Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Jember, dan Laboratorium Biologi Farmasi Universitas Jember.
5
3.2 Sampel PenelitianSampel penelitian adalah
Kriteria inklusi :a. tikus strain wistar jantan berwarna bulu putih, sehat, bergerak aktif,
tingkah laku normal.b. berumur 2 bulan dengan berat rata-rata 100 gram.
Kriteria eksklusi : tikus yang kondisinya menurun atau mati sebelum penelitian berlangsung.
Jumlah perlakuan pada penelitian ini ialah sebanyak 5 perlakuan berdasarkan waktu induksi dan waktu pemberian terapi.
1,8 mg/hari 1 mg/hari 3,5 mg/hariKontrol negatifKontrol positif VPerlakuan A V VPerlakuan B V VPerlakuan C V V V
Pada penelitian ini dilakukan pengulangan pada tiap kelompok untuk mencegah adanya bias. Penghitungan besarnya pengulangan menggunakan rumus sebagai berikut.(n-1)(p-1)≥15 (p = jumlah perlakuan, n= jumlah ulangan), dengan p=5 sehingga : (n-1)(5-1)≥15 n-1≥15/4 n-1≥3,75 n≥ 4,75 dibulatkan ke atas menjadi minimal 5 pengulangan.Peneliti memilih jumlah enam dalam tiap perlakuan sehingga jumlah total yang digunakan adalah 30 ekor.
Bahan yang dibutuhkan untuk proses ekstraksi Artemisia annua L, isolasi dan purifikasi Scoparon adalah Artemisia annua L, metilen klorida, etil asetat, butanol, dan standard scoparone. Alat yang dibutuhkan adalah soxhlet, kolom kromatografi, silica gel, vial, lempeng KLT, dan chamber.
a. Ekstraksi Artemisia annua L.Tanaman Artemisia annua L dibeli dari Taman Nasional Purwodadi
Pasuruan Jawa Timur. Tumbuhan Artemisia annua L dikeringkan kemudian dibentuk cacahan hingga mendapatkan 2 kg simplisia. Sebanyak 50 mg serbuk simplisia disekstraksi dengan metode Soxhletasi selama 3 jam dengan 150 ml pelarut metanol. Hasil Ektraksi dipekatkan menggunakan rotary evaporator pada suhu 60 oC hingga mendapatkan ekstrak pekat. Esktrak pekat dilarutkan dalam aquadest kemudian dilakukan partisi menggunakan methylene chloride (CH2Cl2),ethyl acetate (EtOAc), and n-butanol (BuOH).
b. Isolasi dan Purifikasi ScoparoneDilakukan fraksinasi pada senyawa yang terlarut dalam etil asetat (EtOAc)
menggunakan kromatografi kolom dengan fase diam silica gel dan fase gerak Metanol : CHCl2 (1:1) hingga didapatkan fraksi senyawa yang ditampung dalam vial. Mengidentifikasi Scoparon menggunakan KLT (Kromatografi Lapis Tipis) dengan kondisi analisis fase diam lempeng silica gel dan fase gerak Metanol : CHCl2 (1:1) dan standart Scoparone untuk menentukan vial yang mengandung scoparon. Setelah didapatkan hasilnya, vial yang mengandung scoparon difraksinasi kembali menggunakan kromatografi kolom dengan fase diam silica
7
gel dan fase gerak Metanol : CHCl2 (1:1) hingga mendapatkan scoparon murni (Ma et al., 2006).3.5.2 Perlakuan pada Hewan Coba
Hewan coba dibagi menjadi lima kelompok.1. Kontrol -. Hewan coba tidak diberikan perlakuan apapun.2. Kontrol +. Hewan coba diberi niasin dosis toksik 1,8 mg/hari sesuai
dengan data dari Mackay (2012) lalu dilakukan penyesuaian untuk tikus.3. Perlakuan A. Hewan coba diberi niasin dosis toksik dan kafein sebanyak
1mg/hari sesuai dengan kadar rata-rata kafein pada tiap botol minuman berenergi lalu disesuaikan dengan dosis untuk tikus.
4. Perlakuan B. Hewan coba diberi niasin dosis toksik, scoparone 3,5mg/hari diberikan tiap 12 jam mengikuti penelitian yang dilakukan oleh Atmaca (2011).
5. Perlakuan C. Hewan coba diberi niasin dosis toksik, kafein, dan scoparoneuntuk mengetahui efek hepatoprotektif kafein dan scoparone bila dikombinasi.
3.5.3 Pemeriksaan ALT dan ASTKadar ALT dan AST ditentukan dengan metode spektrofotometri. Sampel
darah dari supraorbita diambil lalu di-sentrifuge. Sebanyak 100 µl serum dicampur dengan 1ml reagen A (L-alanin dan NADH) ke dalam kuvet. Berikutnya 100 µl serum dicampur dengan 250µl reagen B ke dalam kuvet. Masing-masing kuvet diinkubasi selama 1 menit pada suhu ruang lalu dibaca dengan spektrofotometer.3.5.4 Pembuatan dan Pewarnaan Preparat Histopatologi
Preparat histopatologi hepar dibuat dengan metode Kiernan lalu diwarnai menggunakan Hematoxylin Eosin (H.E.) dengan metode Harris.
a. Pembuatan preparatJaringan difiksasi dengan cara direndam dalam formalin buffer fosfat 10%
selama 24 jam, kemudian diiris (trimming) agar dapat dimasukkan dalam kotak untuk diproses dalam tissue processor. Tahap berikutnya, jaringan tersebut dimasukkan ke dalam alkohol 70%, alkohol 80%, alkohol 90%, alkohol 96%, toluene 1 dan toluene 2 masing-masing selama 2 jam. Selanjutnya jaringan dimasukkan ke dalam paraffin cair dengan suhu 56°C selama 2 jam sebanyak 2 kali. Jaringan kemudian diambil dengan pinset, dilanjutkan dengan pemblokan menggunakan parafin blok. Pemotongan (cutting) dilakukan dengan menggunakan mikrotom dengan ketebalan 4-5 μm. Jaringan yang terpotong dikembangkan di atas air dalam waterbath, kemudian ditangkap dengan gelas objek. Kemudian dikeringkan dalam suhu kamar dan preparat siap diwarnai dengan H.E.
b. Pewarnaanpreparat di atas gelas objek direndam dalam xylol I 5 menit, dilanjutkan
xylol II, III masing-masing 5 menit. Kemudian preparat direndam dalam alkohol
8
100% I dan II masing-masing 5 menit, selanjutnya ke dalam aquades dan kemudian direndam dalam Harris Hematoxylin selama 15 menit. Celupkan ke dalam aquades dengan cara mengangkat dan menurunkannya. Preparat kemudian dicelupkan ke dalam acid alkohol 1% sebanyak 7-10 celupan, direndam dalam aquades 15 menit, dan dalam eosin selama 2 menit. Selanjutnya preparat direndam dalam alkohol 96% I dan II masing-masing 3 menit, alkohol 100 % I dan II masing-masing 3 menit, dan dalam xylol IV dan V masing-masing 5 menit. Preparat dikeringkan dan dilakukan mounting dengan menggunakan entelan.
3.6 Analisis DataData yang akan dianalisis berupa kadar ALT/AST serum dan perubahan
histopatologis jaringan hepar. Perubahan histopatologis jaringan hepar dinilai secara kualitatif. Perubahan kadar ALT/AST dinilia secara kuantitatif lalu analisis data yang dilakukan adalah uji normalitas dan uji varian. Jika sebaran data normal dan data varian sama (p>0,05), analisis data yang digunakan adalah One Way Anova. Namun, jika tidak sama (p<0,05) digunakan uji Kruskal Wallis. Selanjutnya digunakan uji Post Hoc Tukey sebagai lanjutan One Way Anova dan Mann Whitney sebagai uji lanjutan Kruskal Wallis untuk menentukan perbedaan yang bermakna dalam tiap kelompok. Perbedaan tiap kelompok dinilai bermakna atau signifikan apabila nilai p<0,05.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran BiayaTabel 4.1 Ringkasan Anggaran BiayaNo Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)1 Peralatan penunjang, ditulis sesuai kebutuhan (15–25%). 3.204.5002 Bahan habis pakai, ditulis sesuai dengan kebutuhan (20–35%). 4.048.0003 Perjalanan, jelaskan kemana dan untuk tujuan apa (15–25%). 3.120.0004 Lain-lain: administrasi, publikasi, seminar, laporan, 2.110.000
Jumlah 12.482.500
4.2 Jadwal KegiatanNo Kegiatan Bulan ke-
1 2 3 4 51 Pengumpulan
Artemisia annua L.2 Ekstraksi Artemisia
annua L. dan isolasiscoparon
3 Pembelian,
9
Pengkondisian dan optimasi hewan uji
4 Perlakuan pada hewan uji
5 Hasil dan evaluasi hasil
6 Laporan akhir dan publikasi
DAFTAR PUSTAKA
Akande, I. S., dan Banjoko, O. A. 2011. Assessment of Biochemical Effect of“Power Horse” Energy Drink on Hepatic, Renal and HistologicalFunctions in Sprague Dawley Rats. Annual Review & Research in Biology,1(3), 45-56.
Apestegui, C. A., Julliard, O., Ciccarelli, O., Duc, D. K. H. M., & Lerut, J. 2011.Energy Drinks: Another Red Flag for The Liver Allograft. Liver Transplantation, 17(9), 1117-1118.
Atmaca, M., Bilgin, H. M., Obay, B. D., Diken, H., Kelle, M., & Kale, E. (2011). The hepatoprotective effect of coumarin and coumarin derivates on carbon tetrachloride-induced hepatic injury by antioxidative activities in rats.Journal of physiology and biochemistry, 67(4), 569-576.
Costentin, C. E., Roudot-Thoraval, F., Zafrani, E. S., Medkour, F., Pawlotsky, J. M., Mallat, A., & Hézode, C. 2011. Association of caffeine intake and histological features of chronic hepatitis C. Journal of hepatology, 54(6), 1123-1129.
Ferreira, J. F. 2004. Artemisia annua L.: the hope against malaria and cancer. In Proceedings of the 2nd Annual Symposium, Appalachian Opportunities, Medicinal and Aromatic Plants: Production, Business and Applications. Mountain State University/USDA, ARS, Appalachian Farming Systems Research Center (pp. 56-61).
Fitriani, H. 2008. Kajian Konsentrasi BAP dan NAA terhadap MultiplikasiTanaman Artemisia annua L. secara In Vitro (Doctoral dissertation, Universitas Sebelas Maret).
Heckman MA, Sherry K, de Mejia EG. 2010. Energy drinks: an assessment of their market size, consumer demographics, ingredient profile, functionality, and regulations in the United States. Compr Rev Food Sci Food Saf 9:303– 317
Khayyat, L. Jehan Sorour. Maisaa Al Rawi and Amina Essawy. 2012.Histological, Ultrastructural and Physiological Studies on the Effect of
10
Different Kinds of Energy Drinks on the Liver of wistar Albino Rat. J Am Sci;8(8):688-697
Kirchheimer, S., & Nazario, B. 2004. Coffee: The new health food.Lv, Xiongwen., Chen, Z., Li, J., Zhang, L., Liu, H., Huang, C., & Zhu, P. 2010.
Caffeine protects against alcoholic liver injury by attenuating inflammatory response and oxidative stress. Inflammation research, 59(8), 635-645
Ma, C.H., W.Ke., Z.L.Sun., J.Y. Peng. 2006. Large-Scale Isolationand Purification of Scoparone from Herba artemisiae scopariae by High-Speed Counter-Current Chromatography. Chromatographia. 83-87
Machado, S. R., Parise, E. R., & Carvalho, L. D. 2014. Coffee has hepatoprotective benefits in Brazilian patients with chronic hepatitis C even in lower daily consumption than in American and European populations. Brazilian Journal of Infectious Diseases, 18(2), 170-176.
MacKay, D., Hathcock, J., & Guarneri, E. 2012. Niacin: chemical forms, bioavailability, and health effects. Nutrition reviews, 70(6), 357-366.
Saputro, Endro N. 2007. Kandungan Sakarin, Siklamat, Kafein, Taurin dan Zat Gizi Lain dalam Minuman Berenergi serta Frekuensi Konsumsi oleh Sopir Angkutan Kota di Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Skripsi. Universitas Diponegoro: Semarang.
Smit, H. J., Cotton, J. R., Hughes, S. C., & Rogers, P. J. (2004). Mood and cognitive performance effects of" energy" drink constituents: caffeine, glucose and carbonation. Nutritional neuroscience, 7(3), 127-139.
Stommel and Whitaker. 2003. Phonelic Acid Content and Composition of Eggplant Fruit in a Germplasm Core Subset. J. Amer. Soc. Hort. Sci.128(5):704 – 710. 2003.
Vivekanandarajah, A., Ni, S., & Waked, A. 2011. Acute hepatitis in a woman following excessive ingestion of an energy drink: a case report. Journal of medical case reports, 5(1), 227
Yang, Y. J., Lee, H. J., Lee, B. K., Lim, S. C., Lee, C. K., & Lee, M. K. 2010.Effects of scoparone on dopamine release in PC12 cells. Fitoterapia, 81(6), 497-502.
Zhang, A., Sun, H., Dou, S., Sun, W., Wu, X., Wang, P., & Wang, X. 2013.Metabolomics study on the hepatoprotective effect of scoparone using ultra-performance liquid chromatography/electrospray ionization quadruple time-of-flight mass spectrometry. Analyst, 138(1), 353-361.
Zhang, A., Sun, H., Wu, G., Sun, W., Yuan, Y., & Wang, X. 2013. Proteomics analysis of hepatoprotective effects for scoparone using MALDI-TOF/TOF mass spectrometry with bioinformatics. Omics: a journal of integrative biology, 17(4), 224-229.
http://www.dailymail.co.uk/news/article-2010227/Energy-drinks-Woman-hospitalised-hepatitis-drinking-10-day.html diakses tanggal 18 september 2014
Lampiran 1. Ketua dan Anggota, dan Dosen PembimbingA. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Laily Rahmawati2 Jenis Kelamin P3 Program Studi Pendidikan Dokter4 NIM 1220101010545 Tempat dan Tanggal Lahir Pati, 1 Juni 19946 E-mail [email protected] Nomor Telepon/HP 085290010694B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMANama Institusi MI Taris Lengkong MTS Negeri Kudus SMAN 1
RembangJurusan IPATahun Masuk – Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012
C.Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)No Nama Pertemuan Ilmiah Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1 - - -D.Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau
institusi lainnya)No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun1. Harapan1 lomba Universitas Jember 2013
karyainovatif2013Universitas Jember
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah “SECOPIN: Scoparone dari Ekstrak Artemisia annua l. sebagai Inhibitor Hepatotoksik Niasin dalam Minuman Berenergi”
A. Identitas Diri1 Nama Lengkap (dengan gelar) Bannan Muthi’atul Af-idah2 Jenis Kelamin P3 Program Studi Farmasi4 NIM 1222101010655 Tempat dan Tanggal Lahir Lumajang, 11 Juni 19956 E-mail [email protected] Nomor Telepon/HP 085749955951B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMANama Institusi SD SMP Negeri 2 SMA Negeri 1
Muhammadiyah 1 Jember JemberJember
Jurusan IPATahun Masuk – Lulus 2002-2008 2008-2010 2010-2012
C.Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)No Nama Pertemuan Ilmiah Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1 - - -D.Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau
institusi lainnya)No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun1. Peserta PIMNAS 27 DIKTI 2014
UNDIP Semarang2. 20Penulis Terbaik Essay DIKTI (IYHPS) 2014
PENAKes HPEQ
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah “SECOPIN: Scoparone dari Ekstrak Artemisia annua l. sebagai Inhibitor Hepatotoksik Niasin dalam Minuman Berenergi”
A. Identitas Diri1 Nama Lengkap (dengan gelar) Ivan Kristantya2 Jenis Kelamin L3 Program Studi Pendidikan dokter4 NIM 1220101010645 Tempat dan Tanggal Lahir Malang, 10 September 19946 E-mail [email protected] Nomor Telepon/HP 08563082616B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMANama Institusi SDN Ganungkidul SMP Negeri 1 SMA Negeri 12
C.Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)No Nama Pertemuan Ilmiah Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1 - - -D.Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau
institusi lainnya)No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun1 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah “SECOPIN: Scoparone dari Ekstrak Artemisia annua l. sebagai Inhibitor Hepatotoksik Niasin dalam Minuman Berenergi”
A. Identitas Diri1 Nama Lengkap (dengan gelar) Annisa Rachmawati2 Jenis Kelamin P3 Program Studi Pendidikan Dokter4 NIM 1320101010845 Tempat dan Tanggal Lahir Karanganyar, 27 Januari 19946 E-mail [email protected] Nomor Telepon/HP 085729207910B. Riwayat Pendidikan
Wonosobo WonosoboJurusan IPATahun Masuk – Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012
C.Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)No Nama Pertemuan Ilmiah Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun1 Juara 2 Nasional LCC 4 Pilar Majelis Perwakilan Rakyat 2011
Kehidupan Berbangsa dan Republik IndonesiaBernegara
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah “SECOPIN: Scoparone dari Ekstrak Artemisia annua l. sebagai Inhibitor Hepatotoksik Niasin dalam Minuman Berenergi”
A. Identitas Diri1 Nama Lengkap (dengan gelar) Ngurah Agung Reza Satria Nugraha Putra2 Jenis Kelamin L3 Program Studi Pendidikan Dokter4 NIM 1320101010315 Tempat dan Tanggal Lahir Denpasar, 10 November 19956 E-mail [email protected] Nomor Telepon/HP 081805507794B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMANama Institusi SD Saraswati 6 SMP N 1 Denpasar SMA N 1
Denpasar DenpasarJurusan IPATahun Masuk – Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)No Nama Pertemuan Ilmiah Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun1 Juara 2 Essay Populer FK Universitas Udayana 2012
SOUND 2012 HimpunanMahasiswa IlmuKeperawatan FK UNUD
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah “SECOPIN: Scoparone dari Ekstrak Artemisia annua l. sebagai Inhibitor Hepatotoksik Niasin dalam Minuman Berenergi”
Jember, 20 September 2014Pengusul,
( Ngurah Agung Reza Satria N.P )
16
A. Identitas Diri1 Nama Lengkap (dengan Dr. rer. biol.hum. dr. Erma Sulistyaningsih, M.Si
gelar)2 Jenis Kelamin Perempuan3 Program Studi Pendidikan Dokter4 NIDN 00220277015 Tempat dan Tanggal Lahir Banyuwangi, 22 Februari 19776 E-mail [email protected] Nomor Telepon/HP - / 089694995109
B. Riwayat PendidikanSI S2 S3
Nama Institusi Universitas Universitas Ludwig-Brawijaya Gajahmada Maximilians
University ofMunich
Jurusan Kedokteran Umum Bioteknologi Tropical MedicineTahun Masuk – Lulus 1994-2000 2004-2006 2008-2012
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)No Nama Pertemuan Ilmiah Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1. DTG/DGP–Jahres DBL domain expression in Heidelberg,Tagung, The Tropical Plasmodium falciparum from Germany, 15-16Medicine 2012 Indonesia Maret 2012Conference
2. 7th European Congress on Expression of variant surface Barcelona, Spain,Tropical Medicine and antigens in Indonesian 3-6 Oktober 2011International Health, Isolates from severe and
3. 8th Malaria Meeting, Sequence diversity of Basel, Swiss, 12-13Swiss Tropical and Indonesian var genes of November 2010Public Health Institute Plasmodium falciparum(Swiss TPH) isolates in severe and
uncomplicated malaria”4. DoktaMed 2010, the Naturally Acquired Human Munich, Germany,
annually meeting of Plasmodium knowlesi 03-05 Mei 2010departments and students Infection found in Indonesia”of Medical Faculty, LMU