RESPIRATORY SYSTEM RESPIRATORY SYSTEM DEPARTEMEN PATOLOGI ANATOMI T T FAKUL T AS KEDOK T ERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
RESPIRATORY SYSTEMRESPIRATORY SYSTEM
DEPARTEMEN PATOLOGI ANATOMI T TFAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KASUS IKASUS I
Seorang pria berusia 45 tahun datang ke RumahSakit oleh karena meraba adanya tonjolan yang Sakit oleh karena meraba adanya tonjolan yang makin membesar di leher sebelah kanan. Tonjolani i tid k i K d k d iini tidak nyeri. Kadang-kadang ia merasapenglihatannya ganda dan telinga kanannya agakt li P h l k d h b l dituli. Pernah mengeluarkan darah bersama lendirdari hidungnya (nasofaring), kemudian dilakukan
ik hi l ipemeriksaan histopatologi.
Disebut apa jenis tumor ini?
† † Cina Selatan, Asia Tenggara, danAf ik UtAfrika Utara
Indonesia urutan ke 5 ( karsinoma serviks, payudara, ovarium & jaringan lunak)
Penelitian epidemiologi menunjukkan banyakfaktor yang berperan dalam menyebabkan
j di KNF l i terjadinya KNF, antara lain :
faktor genetikfaktor genetikmakanan &infeksi virus Epstein-Barrp
> = 2,2 : 1
Terjadi pada dekade keempat dan kelima
Diagnosis klinis KNF seringkali agak sulitDiagnosis klinis KNF seringkali agak sulitditegakkan karena selain gejala dininya yangtid k kh l t k f i t b itidak khas, letak nasofaring yang tersembunyijuga menyebabkan biopsi pada daerah iniseringkali mendapatkan hasil negatif.
Pasien datang ke RS stadium lanjut(pembesaran KGB leher).
SIMPTOM NILAI
FORMULA DIGBY
SIMPTOM NILAIMassa terlihat pada nasofaring
Gejala khas di hidung2515
Gejala khas pendengaranKepala sakit unilateral / bilateralGangguan neurologik saraf otak
1555Gangguan neurologik saraf otak
EksoptalmusLimfadenopati di leher
55
25
Bila jumlah nilai mencapai 50 diagnosis klinis KNF Bila jumlah nilai mencapai 50, diagnosis klinis KNF dapat dipertanggung jawabkan.
BIOPSI TUMOR PRIMER MUTLAK DILAKUKAN
KONFIRMASI DIAGNOSIS HISTOPATOLOGI
TERAPI
SUBTIPE HISTOPATOLOGI
PROGNOSA
Kl ifik i KNF WHO1. Squamous cell carcinoma
(k i l k b k i WHO i 1)
Klasifikasi KNF menurut WHO
(karsinoma sel skuamous berkeratin, WHO tipe 1)
2. Nonkeratinizing carcinoma 2. Nonkeratinizing carcinoma (karsinoma sel skuamous nonkeratin):
A Diff ti t d k ti i i i A. Differentiated nonkeratinizing carcinoma (WHO tipe 2)
B. Undifferentiated carcinoma (WHO tipe 3)
3. Basaloid squamous cell carcinoma
KarsinomaKarsinoma selsel skuamousskuamous berkeratinberkeratin(WHO (WHO titi 1)1)(WHO (WHO tipetipe 1)1)
Tipe ini menunjukkan differensiasiskuamous yang nyata dengan adanyaskuamous yang nyata dengan adanyajembatan antar sel dan / atau keratinisasi.
KarsinomaKarsinoma selsel skuamousskuamous nonkeratinnonkeratinberdifferensiasiberdifferensiasi (WHO (WHO tipetipe 2)2)berdifferensiasiberdifferensiasi (WHO (WHO tipetipe 2)2)
Sel tumor menunjukkan differensiasi &maturasi, tapi tidak tampak secara nyatamaturasi, tapi tidak tampak secara nyatadengan mikroskop cahaya. Sel tumor
iliki b t l j l d tmemiliki batas sel yang jelas dan tersusun‘pavimented’.
KarsinomaKarsinoma tidaktidak berdifferensiasiberdifferensiasiKarsinomaKarsinoma tidaktidak berdifferensiasiberdifferensiasi
Sel tumor mempunyai inti bulat sampaioval dan vesikuler, dengan anak inti yangnyata.
Batas sel tidak nyata, dan tersusun dalamsinsitium.
Bisa didapatkan sel tumor berbentukspindle dengan inti hiperkromatik.
KASUS IIKASUS II
Pria Indonesia berumur 60 tahun dengan keluhanrasa nyeri pada dada kiri sejak beberapa bulan, y p j p ,batuk-batuk sudah lama dan pernah dahaknyabercampur dengan darah. Penderita perokok berat( > 20 b k k h i) d d h k k( > 20 batang rokok sehari) dan sudah merokoksejak masih sekolah. Pada foto thorak: terlihatbayangan padat di paru kiri daerah hilus sebesar bijibayangan padat di paru kiri daerah hilus sebesar bijisalak. Pada penderita dilakukan operasi lobektomi. Pada sediaan operasi terlihat bagian yang padat. Dari bagian yang padat ini dibuat sediaan mikroskopik.
Disebut apa jenis tumor ini?Disebut apa jenis tumor ini?
KARSINOMA PARUKARSINOMA PARU
Sebagian besar kanker paru timbul darig ppelapis epitel bronkhus mayor didaerah dekat hilus parup
Gejala & tanda kanker paru :Gejala & tanda kanker paru :◦ Batuk◦ Haemoptisis◦ Haemoptisis◦ Obstruksi bronkhus◦ Wheezing ◦ Wheezing
Kanker paru yang :p y g◦ Sering dihubungkan dengan rokok :
SCCSmall cell carcinoma
◦ Jarang dihubungkan dengan rokok :Bronchial carcinoma
Kanker paru sering bermetastasis ke :Kanker paru sering bermetastasis ke :◦ Hati◦ AdrenalAdrenal◦ Otak◦ Tulang
SquamousSquamous cell carcinoma (SCC)cell carcinoma (SCC)
♂ > ♀
Asal : sentral (bronchus utama) ke KGB hilus
Sifat : penyebaran & metastasis lambat
Pada lesi besar : nekrosis sentral (+) & kavitasi
Tumor yang berdiferensiasi baik : “keratin pearl” (+)
Large Large squamoussquamous cell carcinoma extending into the pleura and cell carcinoma extending into the pleura and associated with central associated with central cavitationcavitationassociated with central associated with central cavitationcavitation..
Microscopic appearance of wellMicroscopic appearance of well--differentiated differentiated ll ill isquamoussquamous cell carcinoma.cell carcinoma.
AdenokarsinomaAdenokarsinoma
Sering pada ♀ < 40 tahun
Tidak berhubungan dengan rokok
Lokasi : perifer paruLokasi : perifer paru
Sifat : tumbuh lambat, tapi cenderung bermetastasis dini
Tumor yang berasal dari bronchial cenderung dijumpai pada bagianparu dengan jejas paru sebelumnya(Skar karsinoma)
Karsinoma bronchio-alveolar cendrung menimbulkanKarsinoma bronchio-alveolar cendrung menimbulkankonsodilasi (spt. Pneumonia)
Typical peripheral location of pulmonary Typical peripheral location of pulmonary adenocarcinomaadenocarcinoma..adenocarcinomaadenocarcinoma..
AA & & B,B, Outer aspect and cut section of two pulmonary Outer aspect and cut section of two pulmonary adenocarcinomasadenocarcinomas showing pleural retractionshowing pleural retractionadenocarcinomasadenocarcinomas showing pleural retraction.showing pleural retraction.
AA
B
CytologicCytologic appearance of appearance of adenocarcinomaadenocarcinoma..
Membentuk susunan kelenjar,microacinar, acinar
DIAGNOSISDIAGNOSISDIAGNOSISDIAGNOSIS
SITOLOGI EKSFOLIATIF :
Sputum : obat batuk ekspektoran atau salinaerosol 10% merangsang batuk
Sitologi brushing (spesimen bronkial)dilakukan pada waktu pemeriksaanp pbronkoskopi
BIOPSI ASPIRASI TRANSTORAKAL :
◦ Terutama tumor paru yang letaknya di perifer◦ Bronkoskopi gagal memperoleh jaringanBronkoskopi gagal memperoleh jaringan
BIOPSI ASPIRASI PADA KGB LEHERt t i k imetastasis karsinoma paru
KASUS IIIKASUS III
Seorang laki-laki 30 tahun yang sangat kurus, meninggal karena batuk berdarah banyak. gg ySebelumnya penderita sering lemas, tidak ada nafsumakan dan batuk-batuk yang beberapa kali diikutimakan dan batuk batuk yang beberapa kali diikutidengan perdarahan. Pernah dirawat dengan hasilthorak: “destroiyed lung” Hasil laboratorium: LED thorak: destroiyed lung . Hasil laboratorium: LED 90 mm/jam, sel darah merah 3 juta/mm³, leukosit15 000/mm³ Penderita di autopsi dan kelainan15.000/mm . Penderita di autopsi dan kelainanterutama ditemukan di paru.
Kelainan ini disebut apa?
TUBERKULOSA PARUTUBERKULOSA PARUTUBERKULOSA PARUTUBERKULOSA PARU
Bentuk infeksi Mycobacterium tuberculosis padamanusia yang paling sering terjadi.
Pembentukan granuloma nekrotikans = granuloma kaseosa.
Granuloma mengandung Mycobacterium tuberculosis, dapatdilihat dengan pewarnaan khusus ????
Sembuh
FIBROSIS, KALSIFIKASI
Pewarnaan khusus granuloma yang mengandungg y g g gMycobacterium tuberculosis Ziehl Nielsen
Granuloma tdd :
Nekrosis kaseosaNekrosis kaseosaSel raksasa berinti banyak (giant cell)Sel epiteloidLimfosit
Massive destruction of lung parenchyma by Massive destruction of lung parenchyma by tuberculosistuberculosistuberculosis.tuberculosis.
Necrotizing Necrotizing sarcoidalsarcoidal granulomatosisgranulomatosis. There is extensive . There is extensive involvement of large vessels by the involvement of large vessels by the inflammatoryinflammatory infiltrate, infiltrate,
hi h h hi h h ti iti i litlitwhich has a which has a necrotizingnecrotizing quality.quality.
GranulomasGranulomas containing multinucleated giant cells are present.containing multinucleated giant cells are present.
POLIP SINOPOLIP SINO--NASALNASAL
Rhinitis yang berulang dapat menyebabkani b l j l l k l d k l ltimbulnya tonjolan lokal pada mukosa nasal polyps
3-4 cm3 4 cm
Mikroskopik:
Mukosa edemaHiperplastik, berbentuk kistikHiperplastik, berbentuk kistikInfiltrasi sel-sel radang; netrofil, eosinofil, & plasma sel & adakalanya kelompokan sel-sellimfosit
Allergic nasal polyp showing a large number of Allergic nasal polyp showing a large number of eosinophilseosinophilsand hyperplasia of mucous glandsand hyperplasia of mucous glandsand hyperplasia of mucous glands.and hyperplasia of mucous glands.
Bizarre Bizarre stromalstromal cells in a nasal polyp, set against an edematous cells in a nasal polyp, set against an edematous and inflammatory background.and inflammatory background.y gy g
SinonasalSinonasal papillomapapilloma with with evertedeverted pattern of pattern of growth.growth.gg