RESPONSI ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN Penyaji: Budhi Prasetia , S Ked NIM : 2006.04.0.0013 I. IDENTITAS PENDERITA • Nama : Tn. K • Umur : 30 tahun • Jenis kelamin : Laki-laki • Alamat : Jojoran IV/2 Surabaya • Pekerjaan : TNI AL • Agama : Islam • Suku/bangsa : Jawa/ Indonesia • Tanggal pemeriksaan : 22 Maret 2012 II. ANAMNESA 1. Keluhan Utama : Mati rasa pada lengan atas kanan, lengan bawah kiri, daerah telunjuk tangan kanan, daerah wajah, daerah dada, dan daerah punggung, serta kaku pada telunjuk tangan kanannya. 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
RESPONSI ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
Penyaji: Budhi Prasetia , S Ked
NIM : 2006.04.0.0013
I. IDENTITAS PENDERITA
• Nama : Tn. K
• Umur : 30 tahun
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Alamat : Jojoran IV/2 Surabaya
• Pekerjaan : TNI AL
• Agama : Islam
• Suku/bangsa : Jawa/ Indonesia
• Tanggal pemeriksaan : 22 Maret 2012
II. ANAMNESA
1. Keluhan Utama :
Mati rasa pada lengan atas kanan, lengan bawah kiri, daerah
telunjuk tangan kanan, daerah wajah, daerah dada, dan daerah
punggung, serta kaku pada telunjuk tangan kanannya.
2. Riwayat Penyakit Sekarang (Autoanamnesa)
Pasien datang dengan keluhan kaku pada tangan kanan tepatnya
pada jari telunjuk. Kaku dirasakan sejak satu tahun yang lalu. Pada
awalnya pasien merasa cekot-cekot seperti rasa panas,kemudian diikuti
rasa nyeri. Nyeri terasa saat jari tangan digerakkan, lalu mulai kaku dan
sekarang juga disertai mati rasa. Selain di tangan kanannya, keluhan
cekot-cekot seperti rasa panas, kemudian diikuti rasa nyeri dan menjadi
1
mati rasa, juga dirasakan di daerah lengan atas kanan, lengan bawah
kiri, daerah wajah, daerah dada, dan daerah punggung. Penderita datang
untuk kontrol mengenai penyakitnnya.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
• Tujuh tahun yang lalu timbul bercak merah di lengan bawah tangan
kiri. Bercak merah tersebut dirasakan gatal selama semalaman.
Penderita menganggap gatal tersebut hanya gatal biasa, sehingga tidak
diperiksakan ke dokter. Lama-kelamaan gatal pada bercak merah
tersebut menjadi bertambah besar, dan terasa cekot-cekot seperti rasa
panas/ terbakar, dan lama kelamaan menjadi mati rasa, sehingga
penderita tidak merasakan apapun ketika daerah pada bercak merah
tesebut terkena rokok temannya.
• Selain bercak di lengan bawah tangan kiri, timbul bercak serupa di
daerah dada, punggung, dan di daerah lengan atas kiri serta jari telunjuk
tangan kiri.
• Satu tahun yang lalu penderita merasakan bercak merah yang banyak
dan terasa tebal sehingga bila digosok hingga keluar darah pun,
penderita tidak merasakan apapun. Sehingga penderita memeriksakan
dirinya ke Poli Kulit-Kelamin RSAL Dr. Ramelan Surabaya dan
didiagnosa Kusta.
• Selama ini, penderita rutin menjalani pengobatan untuk penyakit kusta
yang di derita. Tetapi sempat penderita tidak meminum obat selama 1
bulan. Saat ini bercak merah sedikit berkurang dan di beberapa tempat
masih mengalami mati rasa.
• Riwayat Hipertensi disangkal
• Riwayat Diabetes Melitus disangkal
• Riwayat alergi disangkal
• Riwayat kontak dengan pasien TB disangkal
2
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat keluarga / kerabat dengan keluhan yang sama disangkal
Riwayat alergi makanan, obat – obatan disangkal
Riwayat diabetes mellitus disangkal
Kontak dengan pasien TB disangkal
5. Anamnesis Sosial dan Lingkungan
Penderita tinggal di rumah dengan istri dan anaknya
Lingkungan sekitar penderita tidak ada yang sakit seperti ini.
Penderita rajin mandi, dan rajin berganti pakaian.
Sebelum tinggal di rumah, penderita tinggal di asrama dengan rekan
kerjanya.
III. PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : 4 – 5 – 6
Status gizi : Kesan Cukup
Tekanan darah : Tidak diukur
Nadi : 79 x / menit
RR : 20 x / menit
Kepala / leher : Dalam Batas Normal
Thorax : Dalam Batas Normal
Abdomen : Dalam Batas Normal
Ekstremitas : Dalam Batas Normal
Status Dermatologi
3
Status lokalis : Regio Facialis
Regio :Facialis dextra et sinistra
Distribusi : Tersebar Asimestris
Efloresensi: Plaque eritematous, batas tegas, permukaan kasar, tidak
tertutup skuama, 7 buah dengan ukuran bervariasi antara 2-6 cm.
Hipoesthesi (+), Madarosis (-), Saddle Nose (-), Pembesaran n.
Auricularis magnus sinistra (+)
Status Lokalis : Regio Thoracalis Anterior
4
Regio : Thoracalis Anterior
Distribusi : Tersebar Asimestris
Efloresensi: plaque eritematus, batas jelas, tepi datar, permukaan kasar,
tidak tertutup skuama, 4 buah di thorax anterior dengan ukuran bervariasi
antara 2-5 cm, hipoesthesi (+), punched out lesion (+).
Status Lokalis : Regio Thoracalis Posterior
Regio : Thoracalis Posterior
5
Distribusi : Tersebar Asimestris
Efloresensi: plaque eritematous, batas jelas, tepi datar, permukaan kasar,
tidak tertutup skuama, 5 buah di thorax posterior, anestesi (+), Ukuran
bervariasi antara 3-6 cm, anestesi (+)
Status Lokalis : Regio Brachii Dextra
Regio : Brachii Dextra
Distribusi : Tersebar Asimestris
Efloresensi: Makula Eritematous tepi datar, batas jelas, permukaan
kasar (kusam), tidak terdapat skuama, satu buah ukuran 4 cm, hipoesthesi(+),
pembesaran n. ulnaris dextra (-)
Status Lokalis : Regio AnteBrachii Sinistra
6
Regio : Antebrachii Sinistra
Distribusi : Tersebar Asimestris
Efloresensi: Makula eritematous, tepi datar, batas jelas, permukaan
kasar (kusam), tidak terdapat skuama, satu buah ukuran 10 cm, anestesi (+),
pembesaran n. ulnaris sinistra (-)
Status Lokalis : Regio Manus Dextra
Regio : Manus Dextra
Distribusi : Tersebar Asimestris
Efloresensi: plaque eritematous, batas tidak jelas, tepi datar, permukaan
kasar, tidak tertutup skuama, hipoesthesi (+), claw hand (-), Atrofi otot (-).
7
IV. RESUME
Anamnesa
Pasien datang dengan keluhan kaku pada tangan kanan tepatnya
pada jari telunjuk sejak satu tahun yang lalu. Awalnya pasien
merasa cekot-cekot seperti rasa panas,kemudian diikuti rasa nyeri.
Nyeri terasa saat jari tangan digerakkan, lalu mulai kaku dan
sekarang juga disertai mati rasa. Selain di tangan kanannya,
keluhan cekot-cekot seperti rasa panas, kemudian diikuti rasa nyeri
dan menjadi mati rasa, juga dirasakan di daerah lengan atas kanan,
lengan bawah kiri, daerah wajah, daerah dada, dan daerah
punggung.
Tujuh tahun yang lalu timbul bercak merah di lengan bawah tangan
kiri. Bercak merah tersebut dirasakan gatal selama semalaman.
Penderita menganggap gatal tersebut hanya gatal biasa, sehingga
tidak diperiksakan ke dokter. Lama-kelamaan gatal pada bercak
merah tersebut menjadi bertambah besar, dan terasa cekot-cekot
seperti rasa panas/ terbakar, dan lama kelamaan menjadi mati rasa,
sehingga penderita tidak merasakan apapun ketika daerah pada
bercak merah tesebut terkena rokok temannya.
Selain bercak di lengan bawah tangan kiri, timbul bercak serupa di
daerah dada, punggung, dan di daerah lengan atas kiri serta jari
telunjuk tangan kiri.
Satu tahun yang lalu penderita merasakan bercak merah yang
banyak dan terasa tebal sehingga bila digosok hingga keluar darah
pun, penderita tidak merasakan apapun. Sehingga penderita
memeriksakan dirinya dan didiagnosa Kusta.
Penderita didiagnosa kusta setahun yang lalu dan selalu rutin
minum obat, tetapi sempat satu bulan tidak meminum obat. Bercak
8
merah yang sudah mulai berkurang tetapi penderita masih
merasakan tebal di daerah bercak tersebut.
Status Generalis:
• Dalam batas normal
Status Dermatologis:
• Regio Facialis :
Plaque eritematous, batas tegas, permukaan kasar, tidak tertutup
skuama, 7 buah dengan ukuran bervariasi antara 2-6 cm. Hipoesthesi
(+), Pembesaran n. Auricularis magnus sinistra (+)
• Regio Thoracalis Anterior :
Plaque eritematus, batas jelas, tepi datar, permukaan kasar, tidak
tertutup skuama, 4 buah di thorax anterior dengan ukuran bervariasi
antara 2-5 cm, hipoesthesi (+),punched out lesion (+).
• Regio Thoracalis Posterior :
Plaque eritematous, batas jelas, tepi datar, permukaan kasar, tidak
tertutup skuama, 5 buah di thorax posterior, anestesi (+), Ukuran
bervariasi antara 3-6 cm, anestesi (+)
• Regio Brachii Dextra:
Makula Eritematous tepi datar, batas jelas, permukaan kasar (kusam),
tidak terdapat skuama, satu buah ukuran 4 cm, hipoesthesi(+)
• Regio Antebrachii Sinistra:
Makula eritematous, tepi datar, batas jelas, permukaan kasar (kusam),
tidak terdapat skuama, satu buah ukuran 10 cm, anestesi (+)
• Regio Manus Dextra :
9
plaque eritematous, batas tidak jelas, tepi datar, permukaan kasar, tidak
tertutup skuama, hipoesthesi (+), claw hand (-), Atrofi otot (-).
Pemeriksaan Penunjang
Tes Sensibilitas
Tes Facialis Thorax
Anterior
Thorax
Posterior
Brachii
Dextra
Antebrachii
Sinistra
Manus
Dextra
Raba - - - - - -
Nyeri + + - - - +
Panas + + - - - +
Dingin Tde Tde Tde Tde Tde Tde
V. DIAGNOSA KERJA
Morbus Hansen (tipe Multi Basilar- Mid Borderline)
VI. DIAGNOSA BANDING
• MH tipe Pausi Baciller
VII. PLANNING
DIAGNOSIS
Mikroskopis :
-Pewarnaan Ziehl Neelsen (BTA)
TERAPI
* Non medikamentosa :
Selalu memakai alas kaki/perlindungan
Memakai sarung tangan saat bekerja
Minum obat secara teratur.
Kontrol tiap bulan atau bila ada keluhan lain.
10
Hindari kontak dengan orang lain
Keluarga harus menjaga kekebalan tubuh mereka
* Medikamentosa :
MDT MB 12-18 bulan
• Hari pertama: Rifampisin 2x300 mg, Dapson 1x100 mg,
Klofazimin 1x 300 mg.
• Hari kedua sampai ke- 28 hari : Dapson 1 x 100 mg/hari,
Klofazimin 1x 50 mg/hari
• Vit B1 3x100 mg
• Sulfas Ferosus 2x1
MONITORING
Efek samping obat
Komplikasi yang dapat timbul
VIII. PROGNOSIS
Dubia Ad Bonam
11
TINJAUAN PUSTAKA
MORBUS HANSEN/ KUSTA/ LEPRA
I. DEFINISI
Penyakit Morbus Hansen/ Kusta/ Lepra adalah penyakit
menular yang menahun/kronis dan disebabkan oleh kuman
kusta (Mycobacterium leprae) yang menyerang saraf tepi,
kemudian dapat menyerang kulit dan jaringan tubuh lainnya
(mukosa mulut, saluran napas bagian atas, sistem
reticuloendotelial, mata, otot, tulang, testis) kecuali susunan
saraf pusat.
II. ETIOLOGI
Mycobacterium Leprae merupakan kuman penyebab dari
kusta/ lepra. Kuman ini merupakan bakteri gram positif yang
bersifat obligat intraseluler dengan ukuran 3-8 µm x 0,2-0,5 µm,
bersifat tahan asam dan alkohol, yang ditemukan oleh G.A.
Hansen. Biasanya hidup berkelompok namun ada juga yang
tersebar satu-satu. Kuman ini hidup dalam sel terutama
jaringan bersuhu dingin dibawah suhu tubuh yang normal
sehingga tidak dapat dikultur dalam media buatan. Masa
membelah diri Mycrobacterium leprae memerlukan waktu
yang cukup lama dibandingkan dengan kuman lain, yaitu 12-
21 hari. Sehingga masa tunasnya antara 40 hari sampai dengan
40 tahun, dengan rata-rata 2-5 tahun. Penyakit kusta dapat
ditularkan dari penderita kusta Multibasiler (MB) kepada
orang lain dengan cara penularan langsung, melalui saluran
pernapasan (inhalasi) dan kulit (kontak langsung dengan
12
penderita yang lama dan erat). Kuman tersebut dapat
ditemukan di folikel rambut, kelenjar keringat,septum dan air
susu ibu.
Gambar 1. Gambar Mycobacterium Leprae
III. EPIDEMILOGI
Kusta merupakan penyakit yang tersebar di seluruh dunia.
Di Indonesia banyak terdapat di daerah Maluku, Sulawesi,
Irian, Jatim, Kalbar, Kalsel, Kaltim. Sedangkan di Jawa Timur
sendiri banyak terdapat di daerah Tapal kuda seperti