BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberlakuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan yang semula bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik. Penerapan desentralisasi pengelolaan pendidikan adalah dengan diberikannya wewenang kepada sekolah untuk menyusun kurikulum. Hal itu juga mengacu pada Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional serta Pasal 35 tentang standar nasional pendidikan. Selain itu, juga adanya tuntutan globalisasi dalam bidang pendidikan yang memacu keberhasilan pendidikan nasional agar dapat bersaing dengan hasil pendidikan negara-negara maju. Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan kondisi daerah perlu segera dilaksanakan. Bukti nyata dari desentralisasi pengelolaan pendidikan ini adalah diberikannya kewenangan kepada sekolah untuk mengambil keputusan berkenaan dengan pengelolaan pendidikan, seperti dalam pengelolaan kurikulum, baik dalam penyusunannya maupun pelaksanaannya di sek olah. Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemberlakuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah menuntut pelaksanaan
otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan
pendidikan. Pengelolaan yang semula bersifat sentralistik berubah
menjadi desentralistik. Penerapan desentralisasi pengelolaan pen-
didikan adalah dengan diberikannya wewenang kepada sekolah un-
tuk menyusun kurikulum. Hal itu juga mengacu pada Undang-Un-
dang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, yaitu Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pen-
didikan nasional serta Pasal 35 tentang standar nasional pen-
didikan. Selain itu, juga adanya tuntutan globalisasi dalam bidang
pendidikan yang memacu keberhasilan pendidikan nasional agar
dapat bersaing dengan hasil pendidikan negara-negara maju.
Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan da-
pat memenuhi kebutuhan dan kondisi daerah perlu segera dilak-
sanakan. Bukti nyata dari desentralisasi pengelolaan pendidikan ini
adalah diberikannya kewenangan kepada sekolah untuk mengam-
bil keputusan berkenaan dengan pengelolaan pendidikan, seperti
dalam pengelolaan kurikulum, baik dalam penyusunannya maupun
pelaksanaannya di sek olah.
Perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan dari
sentralisasi ke desentralisasi mendorong terjadinya perubahan dan
pembaruan pada beberapa aspek pendidikan, termasuk di
dalamnya adalah Kurikulum. Dalam kaitan ini Kurikulum Sekolah
Dasar pun menjadi perhatian dan pemikiran baru sehingga ikut
mengalami perubahan kebijakan.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 1
pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan tertentu ini
meliputi tujuan Pendidikan Nasional serta kesesuaian dengan
kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan
peserta didik. Oleh sebab itu Kurikulum disusun oleh satuan
pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan
dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Berdasarkan
Undang- Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 36 Ayat (2) ditegaskan bahwa kurikulum pada
semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip
diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan
peserta didik. Atas dasar pemikiran itu maka dikembangkanlah apa
yang dinamakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum
operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing
satuan pendidikan. Dengan demikian guru diharapkan menjadi
lebih mengenal dengan baik dan lebih merasa memiliki kurikulum
tersebut. Penyempurnaan kurikulum yang berkelanjutan
merupakan keharusan agar kurikulum selalu sesuai dengan
tuntutan kebutuhan.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk
menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional
pendidikan terdiri atas standar isi, proses, standar kompetensi lulu-
san, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,
pembiayaan, dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar
nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan
pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat
memberi kesempatan kepada peserta didik untuk (a) belajar untuk
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; (b) belajar
untuk memahami dan menghayati; (c) belajar untuk mampu melak-
sanakan dan berbuat secara efektif; (d) belajar untuk hidup
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 2
bersama dan berguna untuk orang lain; dan (e) belajar untuk mem-
bangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif,
kreatif, efektif dan menyenangkan.
Untuk menyikapi harapan itu, SD Negeri Kalibaru 3 dengan
sungguh-sungguh menciptakan pengelolaan pendidikan yang
diawali dengan pembuatan atau penyusunan Kurikulum yang
disesuaikan dengan situasi dan kondisi lingkungan sekolah.
Dengan desentralisasi Kurikulum terutama pada
pengembangan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran
yang didukung oleh manajemen berbasis sekolah, memungkinkan
tiap-tiap sekolah merancang dan mengembangkan pembelajaran
yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan
sekolah, dan kondisi daerah masing-masing. Atas dasar pemikiran
itu dikembangkanlah apa yang dinamakan Kurikulum SD Negeri
Kalibaru 3, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat.
Pengembangan Kurikulum ini mengacu pada standar isi yang
dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD Negeri Kalibaru 3,
Kecamatan Cilodong Kota Depok, dikembangkan sebagai
perwujudan dari kurikulum pendidikan dasar dan menengah.
Kurikulum ini disusun oleh satu tim penyusun yang terdiri atas
unsur sekolah dan komite sekolah di bawah koordinasi dan
supervisi Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok serta dengan
bimbingan nara sumber dari Tim Bimbingan Teknis Pengembangan
KTSP Pendidikan Dasar, Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas,
Jakarta.
Kurikulum adalah jantungnya pendidikan (curriculum is the
heart of education). Oleh karena itu, sudah seharusnya kurikulum,
saat ini, memberikan perhatian yang lebih besar pada pendidikan
budaya dan karakter bangsa dibandingkan kurikulum masa se-
belumnya. Pendapat yang dikemukakan para pemuka masyarakat,
ahli pendidikan, para pemerhati pendidikan dan anggota
masyarakat lainnya di berbagai media massa, seminar, dan sarase-
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 3
han yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan Nasional pada
awal tahun 2010 menggambarkan adanya kebutuhan masyarakat
yang kuat akan pendidikan budaya dan karakter bangsa. Apalagi
jika dikaji, bahwa kebutuhan itu, secara imperatif, adalah sebagai
kualitas manusia Indonesia yang dirumuskan dalam Tujuan Pen-
didikan Nasional.
B. Tujuan Pengembangan KTSP
Penyusunan Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 bertujuan agar
dapat menjadi acuan bagi semua komponen yang terlibat dalam
pengelolaan dan peningkatan mutu pendidikan dalam tahun
pelajaran 2011-2012 yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
serta kedudukan setiap komponen yang terlibat di dalamnya.
Selain itu, penyusunan Kurikulum ini bertujauan agar setiap
komponen yang ada di SD Negeri Kalibaru 3 memiliki persepsi yang
sama dan sinergi dalam mewujudkan visi, misi yang telah menjadi
kesepakatan bersama sehingga peserta didiknya menjadi siswa
yang berkompeten, terdidik, mempunyai rasa kebangsaan serta
cinta tanah air yang tinggi, berbudaya dan berakhlak mulia serta
diakui keberadaannya oleh masyarakat seiring dengan
perkembangan kemajuan pembangunan sumber daya manusia
yang berkualitas.
C. Prinsip Pengembangan Kurikulum
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 dikembangkan oleh sekolah
dan komite sekolah berpedoman pada standar kompetensi lulusan
dan standar isi serta panduan penyusunan Kurikulum yang dibuat
oleh BSNP. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip
berikut.
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 4
1. Berpusat Pada Potensi, Perkembangan, Kebutuhan, Dan
Kepentingan Peserta Didik Dan Lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa
peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan
kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung
pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta
didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan,
dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
2. Beragam Dan Terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan
keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan
jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama,
suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi dan
gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib
Kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara
terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan
yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
3. Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan,
Teknologi, Dan Seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara
dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi Kurikulum
mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan
secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni.
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 5
4. Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan,
Teknologi, Dan Sen Relevan Dengan Kebutuhan
Kehidupan
Pengembangan Kurikulum dilakukan dengan melibatkan
pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin
relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di
dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia
kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi,
dan memiliki etos kerja. Nilai-nilai budaya yang dimaksud antara lain
kejujuran, tanggung jawab, disiplin, kepekaan terhadap lingkungan,
dan kerjasama.
Penanaman nilai-nilai kewirausahaan dan budaya tersebut
diintegrasikan di dalam proses pembelajaran yang dikondisikan
supaya nilai-nilai tersebut dapat menjadi sikap dan perilaku dalam
kehidupan sehari-hari.
Muatan Lokal merupakan mata pelajaran, sehinggga satuan
pendidikan harus mengembangkan standar kompetensi (SK) dan
kompetensi dasar (KD) untuk setiap muatan lokal yang
diselenggarakan.
Muatan lokal wajib yang dilaksanakan di SD Negeri Kalibaru 3
Kota Depok adalah Bahasa Sunda dan muatan lokal pilihan Bahasa
Inggris dengan meliputi aspek mendengar, berbicara, membaca, dan
menulis. Nilai-nilai yang ditanamkan di dalam muatan lokal:
No. Mata Pelajaran Nilai-nilai Indikator
1 Bahasa Sunda Kejujuran Berterus terang
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 27
No. Mata Pelajaran Nilai-nilai Indikator
Keramahan Disiplin Menghargai orang
lain Konsisten pada
aturan Keberanian Etos kerja Mandiri Kreatif dan
inovatif Mencintai
lingkungan Berpikir positif Tanggung jawab
Sesuai antara perkataan dengan perbuatan
Memberikan layanan yang terbaik
Mentaati aturan atau konsisten
2 Budaya Daerah Semangat Mengenal potensi diri Menciptakan peluang
3 Budidaya Tana-man
Perbuatan/tindakan Menciptakan peluang
4 Bahasa Inggris Cermin kepribadian
Cinta tanah air Kesantunan
Tutur kata Komunikasi Menghargai
D. PROGRAM PENGEMBANGAN DIRI
Dalam program pengembangan diri, perencanaan dan pelak-
sanaan pendidikan budaya dan karakter bangsa dilakukan melalui
pengintegrasian ke dalam kegiatan sehari-hari sekolah yaitu melalui
hal-hal berikut.
1. Kegiatan rutin sekolah
Kegiatan rutin merupakan kegiatan yang dilakukan peserta
didik secara terus menerus dan konsisten setiap saat. Contoh
kegiatan ini adalah upacara pada hari besar kenegaraan,
pemeriksaan kebersihan badan (kuku, telinga, rambut, dan lain-
lain) setiap hari Senin, beribadah bersama atau shalat bersama
setiap dhuhur (bagi yang beragama Islam), berdoa waktu mulai dan
selesai pelajaran, mengucap salam bila bertemu guru, tenaga
kependidikan, atau teman.
2. Kegiatan spontan
Kegiatan spontan yaitu kegiatan yang dilakukan secara
spontan pada saat itu juga. Kegiatan ini dilakukan biasanya pada
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 28
saat guru dan tenaga kependidikan yang lain mengetahui adanya
perbuatan yang kurang baik dari peserta didik yang harus dikoreksi
pada saat itu juga. Apabila guru mengetahui adanya perilaku dan
sikap yang kurang baik maka pada saat itu juga guru harus
melakukan koreksi sehingga peserta didik tidak akan melakukan
tindakan yang tidak baik itu. Contoh kegiatan itu: membuang
sampah tidak pada tempatnya, berteriak-teriak sehingga
mengganggu pihak lain, berkelahi, memalak, berlaku tidak sopan,
mencuri, berpakaian tidak senonoh.
Kegiatan spontan berlaku untuk perilaku dan sikap peserta
didik yang tidak baik dan yang baik sehingga perlu dipuji, misalnya:
memperoleh nilai tinggi, menolong orang lain, memperoleh prestasi
dalam olah raga atau kesenian, berani menentang atau
mengkoreksi perilaku teman yang tidak terpuji.
3. Keteladanan
Keteladanan adalah perilaku dan sikap guru dan tenaga
kependidikan yang lain dalam memberikan contoh terhadap
tindakan-tindakan yang baik sehingga diharapkan menjadi panutan
bagi peserta didik untuk mencontohnya. Jika guru dan tenaga
kependidikan yang lain menghendaki agar peserta didik
berperilaku dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai budaya dan
karakter bangsa maka guru dan tenaga kependidikan yang lain
adalah orang yang pertama dan utama memberikan contoh
berperilaku dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai itu. Misalnya,
berpakaian rapi, datang tepat pada waktunya, bekerja keras,
bertutur kata sopan, kasih sayang, perhatian terhadap peserta
didik, jujur, menjaga kebersihan.
4. Pengkondisian
Untuk mendukung keterlaksanaan pendidikan budaya dan
karakter bangsa maka sekolah dikondisikan sebagai pendukung
kegiatan itu. Sekolah harus mencerminkan kehidupan nilai-nilai
budaya dan karakter bangsa yang diinginkan. Misalnya, toilet yang
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 29
selalu bersih, bak sampah ada di berbagai tempat dan selalu
dibersihkan, sekolah terlihat rapi dan alat belajar ditempatkan
teratur.
Jenis Pengemban-gan Diri
Nilai-nilai yang ditanamkan
Strategi
A. Bimbingan Penyuluhan dan Bimbingan Konseling (BP/BK)
Kemandirian Percaya diri Kerjasama Tekun Demokratis Peduli sosial Komunikatif Jujur
Pembentukan karakter/kepribadian
Pemberian motivasi
Bimbingan karier
B. Kepramukaan Demokratis Disiplin Kerjasama Kebangsaan Toleransi Peduli Cinta damai Kerja keras
Latihan terprogram (kepemimpinan, berorganisasi)
C. UKS dan D Peduli Toleransi Disiplin Tekun
Latihan terprogram
D. Klinik Olimpiade Komunikatif Rasa ingin tahu Ulet Senang
membaca Menghargai
prestasi Jujur
Pembinaan rutin Mengikuti
perlombaan Pameran/pekan
ilmiah Publikasi ilmiah
secara internal
E. Olahraga
Sportifitas Menghargai
prestasi Ulet Cinta damai Disiplin Jujur
Melalui latihan rutin (antara lain: bola voli, basket, tenis meja, badminton, pencak silat, outbond)
Perlombaan olahraga
F. Kerohanian
Religius Jujur
Beribadah rutin Peringatan hari
besar agama
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 30
Jenis Pengemban-gan Diri
Nilai-nilai yang ditanamkan
Strategi
Kegiatan keagamaan
G. Senibudaya/Sanggar seni
Disiplin Jujur Peduli budaya Peduli sosial Cinta tanah air Semangat
kebangsaan
Latihan rutin Mengikuti vokal
grup Berkompetisi
internal dan eksternal
Pagelaran seni
E. PROGRAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN
KARAKTER BANGSA
1. Pendekatan Pengembangan Pendidikan Budaya dan
Karakter Bangsa
Prinsip yang digunakan dalam pengembangan pendidikan
budaya dan karakter bangsa:
a. berkelanjutan
b. melalui semua mata pelajaran (saling menguatkan), muatan
lokal, kepribadian, dan budaya sekolah
c. nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan
d. dilaksanakan melalui proses belajar aktif
Berkelanjutan mengandung makna bahwa proses
pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa adalah
sebuah proses panjang dimulai dari awal peserta didik masuk
sampai selesai dari suatu satuan pendidikan. Sejatinya, proses
tersebut dimulai dari kelas satu SD atau tahun pertama dan
berlangsung paling tidak sampai kelas 9 atau kelas terakhir SMP.
Pendidikan budaya dan karakter bangsa di SMA adalah kelanjutan
dari proses yang telah terjadi selama 9 tahun.
Melalui semua mata pelajaran, muatan lokal,
kepribadian, dan budaya sekolah mensyaratkan bahwa proses
pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dilakukan
melalui setiap mata pelajaran, dan dalam setiap kegiatan kurikuler
dan ekstra kurikuler. Gambar 1 berikut ini memperlihatkan
pengembangan nilai-nilai tersebut melalui keempat jalur tadi:
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 31
Gambar 1. Pengembangan Nilai-nilai
Pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa
melalui berbagai mata pelajaran yang telah ditetapkan dalam
Standar Isi (SI), digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2: Pengembangan Nilai-nilai Budaya dan Karakter Bangsa Melalui Setiap Mata Pelajaran
Nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan mengandung
makna bahwa materi nilai-nilai budaya dan karakter bangsa
bukanlah bahan ajar biasa. Artinya, nilai-nilai tersebut tidak
dijadikan pokok bahasan yang dikemukakan seperti halnya ketika
mengajarkan suatu konsep, teori, prosedur, atau pun fakta seperti
dalam mata pelajaran agama, bahasa Indonesia, PKn, IPA, IPS,
matematika, pendidikan jasmani dan kesehatan, seni, ketrampilan,
dan sebagainya.
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 32
NILAI
MATA PELAJARAN
BUDAYA SEKOLAH
MUATAN LOKAL
KEPRIBADIAN
Materi pelajaran biasa digunakan sebagai bahan atau media
untuk mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa.
Oleh karena itu guru tidak perlu mengubah pokok bahasan yang
sudah ada tetapi menggunakan materi pokok bahasan itu untuk
mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa.
Konsekuensi dari prinsip ini nilai-nilai budaya dan karakter
bangsa tidak ditanyakan dalam ulangan ataupun ujian. Walaupun
demikian, peserta didik perlu mengetahui pengertian dari suatu
nilai yang sedang mereka tumbuhkan pada diri mereka. Mereka
tidak boleh berada dalam posisi tidak tahu dan tidak paham makna
sebuah nilai.
Proses pendidikan dilakukan peserta didik secara
aktif. Prinsip ini menyatakan bahwa proses pendidikan nilai-nilai
budaya dan karakter bangsa dilakukan oleh peserta didik bukan
oleh guru. Guru menerapkan prinsip ”tut wuri handayani” dalam
setiap perilaku yang ditunjukkan peserta didik.
Diawali dengan perkenalan terhadap pengertian nilai yang
dikembangkan maka guru menuntun peserta didik agar secara aktif
(tanpa mengatakan hal ini kepada peserta didik) menumbuhkan
nilai-nilai budaya dan karakter pada diri mereka melalui berbagai
kegiatan belajar yang terjadi di kelas, sekolah, dan tugas-tugas di
luar sekolah.
Nilai-nilai pendidikan budaya dan karakater bangsa
dikembangkan dalam setiap pokok bahasan dalam mata pelajaran.
Nilai-nilai tersebut dicantumkan dalam silabus. Pengembangan
nilai-nilai tersebut dalam silabus ditempuh melalui cara-cara
berikut ini:
a. mengkaji SK dan KD untuk menentukan apakah nilai-nilai
budaya dan karakter bangsa yang tercantum di atas sudah
tercakup didalamnya
b. menggunakan tabel yang memperlihatkan keterkaitan antara
SK/KD dengan nilai dan indikator
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 33
c. mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dalam
tabel tersebut ke dalam silabus
d. mengembangkan RPP berdasarkan silabus yang sudah disusun
Pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa
dilakukan melalui berbagai kegiatan belajar di kelas, di sekolah
atau di luar sekolah melalui kegiatan ekstra kurikuler dan kegiatan
lain yang dirancang sekolah.
Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
NILAI DESKRIPSI
1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
5. Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
9. Rasa Ingin Tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10. Semangat Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 34
NILAI DESKRIPSI
11. Cinta Tanah Air Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
12. Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat /Komunikatif
Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.
14. Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
15. Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
17. Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
Penilaian pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter
didasarkan pada indikator. Sebagai contoh, indikator untuk nilai
jujur di suatu semester dirumuskan dengan “mengatakan
dengan sesungguhnya perasaan dirinya mengenai apa yang
dilihat/diamati/ dipelajari/dirasakan” maka guru mengamati
(melalui berbagai cara) apakah yang dikatakan seorang peserta
didik itu jujur mewakili perasaan dirinya. Mungkin saja peserta didik
menyatakan perasaannya itu secara lisan tetapi dapat juga
dilakukan secara tertulis atau bahkan dengan bahasa tubuh.
Perasaan yang dinyatakan itu mungkin saja memiliki gradasi dari
perasaan yang tidak berbeda dengan perasaan umum teman
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 35
sekelasnya sampai bahkan kepada yang bertentangan dengan
perasaan umum teman sekelasnya.
Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan,
dan sebagainya guru dapat memberikan
kesimpulannya/pertimbangan tentang pencapaian suatu indikator
atau bahkan suatu nilai. Kesimpulan/pertimbangan tersebut dapat
dinyatakan dalam pernyataan kualitatif sebagai berikut:
BT = Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan
tanda- tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
MT= Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai
memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang
dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten).
MB= Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah
memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan
dalam indikator dan mulai konsisten).
MK= Membudaya (apabila peserta didik terus menerus
memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator
secara konsisten)
Untuk mengetahui bahwa suatu SD Negeri Kalibaru 3
telah melaksanakan pembelajaran yang mengembangkan
budaya dan karakter bangsa, maka ditetapkan indikator
sekolah dan kelas antara lain seperti di bawah ini :
NILAI DESKRIPSI INDIKATORSEKOLAH
INDIKATORKELAS
Religius Suatu sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
Merayakan hari-hari besar keagamaan
Menyelenggarakan ibadah rutin
Berdoa sebelum dan sesudah pela-jaran.
Jujur Perilaku yang didasarkan
Menyediakan fasilitas tempat temuan barang
Menyerahkan barang temuan
Tranparansi
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 36
NILAI DESKRIPSI INDIKATORSEKOLAH
INDIKATORKELAS
pada kebenaran, menghindari perilaku yang salah, dan menjadikan dirinya menjadi orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
hilang Tranparansi
laporan sekolah secara berkala
Menyediakan papan pengumuman permohonan maaf
laporan kelas secara berkala
Mengakui kekeliruan
Tidak menyontek
Toleransi Suatu tindakan dan sikap yang menghargai pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari pendapat, sikap, dan tindakan dirinya.
Memberikan perlakuan yang sama terhadap seluruh warga sekolah tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, status ekonomi.
Memberikan perlakuan yang sama terhadap masyarakat tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, status ekonomi, dan kelompok masyarakat yang berkebutuhan khusus
Memberikan pelayanan yang sama terhadap seluruh warga kelas tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, status ekonomi.
Memberikan pelayanan terhadap anak berkebutuhan khusus
Bekerja dalam kelompok yang heterogen
Disiplin Suatu tindakan tertib dan aptuh pada berbagai ketentuan dan peraturan yang harus dilaksanakannya.
Memiliki catatan kehadiran
Memberikan penghargaan kepada warga sekolah yang paling disiplin
Memiliki tata tertib sekolah
Hadir tepat waktu Mematuhi aturan
Kerja Keras Suatu upaya yang diperlihatkan untuk selalu menggunakan waktu yang tersedia untuk suatu pekerjaan dengan sebaik-baiknya
Memberikan penghargaan kepada warga sekolah yang bekerja keras dalam meningkatkan prestasi sekolah
Menciptakan suasana sekolah
Pantang menyerah
Memiliki etos kerja
Memiliki daya tahan kerja
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 37
NILAI DESKRIPSI INDIKATORSEKOLAH
INDIKATORKELAS
sehingga pekerjaan yang dilakukan selesai pada waktunya
yang menantang dan memacu untuk bekerja keras
Kreatif Berpikir untuk menghasilkan suatu cara atau produk baru dari apa yang telah dimiliki
Menciptakan situasi yang bisa menumbuhkan daya kreatif, berpikir dan bertindak.
Memberikan fasilitas warga sekolah untuk memamerkan dan memasarkan hasil karya kreatif mereka.
Menciptakan barang tidak bernilai menjadi bernilai
Memberikan nilai tambah barang
Mandiri kemampuan melakukan pekerjaan sendiri dengan kemampuan yang telah dimilikinya
Memberdayakan potensi sekolah
Membangun fasilitas sekolah dengan kemampuan yang dimiliki sekolah.
Percaya diri Mampu
mengerjakan tugas dan menyelesaikannya secara individual
Demokratis Sikap dan tindakan yang menilai tinggi hak dan kewajiban dirinya dan orang lain dalam kedudukan yang sama
Melibatkan warga sekolah dalam setiap pengambilan keputusan
Menciptakan suasana sekolah yang menerima perbedaan.
Pemilihan kepengurusan sekolah secara terbuka
Mengambil keputusan secara bersama
Seluruh produk kebijakan melalui musyawarah dan mufakat
Mengimplementasikan model-model pembelajaran yang dialogis
Rasa Ingin Tahu
Suatu sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui apa yang dipelajarinya secara lebih mendalam dan meluas dalam berbagai aspek terkait.
Menyediakan media komunikasi (media cetak/media elektronik) bagi warga sekolah.
Memfasilitasi warga sekolah untuk bereksplorasi dalam pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya.
Senang mencari informasi
Eksplorasi lingkungan secara terprogram
Tersedia media komunikasi (media cetak/media elektronik)
Semangat Kebangsaan
suatu cara berpikir, bertin-dak, dan wawasan yang
Melakukan upacara rutin sekolah
Melakukan
Bekerja sama dengan teman sekelas tanpa memandang
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 38
NILAI DESKRIPSI INDIKATORSEKOLAH
INDIKATORKELAS
menempatkan kepentingan bangsa dan ne-gara di atas ke-pentingan diri dan kelom-poknya.
upacara hari-hari besar nasional
Menyelenggarakan peringatan hari kepahlawanan nasional.
perbedaan Mendiskusikan
hari-hari besar nasional
Cinta Tanah Air
suatu sikap yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya.
Menggunakan produk buatan dalam negeri
Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
Menayangkan film tentang masyarakat, wilayah, dan flora dan fauna Indonesia
Memajangkan: Foto Presiden dan wakil Presiden, Bendera Negara, Lambang negara, Peta Indonesia, Gambar kehidupan masyarakat Indonesia,
Menggunakan produk buatan dalam negeri
Menghargai Prestasi
suatu sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain.
Memberikan penghargaan atas hasil prestasi kepada warga sekolah
Memajang tanda-tanda penghargaan prestasi
Memberikan penghargaan atas hasil karya siswa
Memajang tanda-tanda penghargaan prestasi
Bersahabat suatu tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerjasama dengan orang lain.
Suasana sekolah yang memudahkan terjadinya interaksi antar warga sekolah
Berkomunikasi dengan bahasa yang santun
Saling menghargai dan menjaga kehormatan
Pergaulan dengan cinta kasih dan rela berkorban
Seting kelas yang memudahkan terjadinya interaksi siswa
Pembelajaran yang dialogis
Guru mendengarkan keluhan-keluhan siswa
Cinta Damai
suatu sikap dan tindakan yang selalu menyebabkan orang lain
Menciptakan suasana yang damai
Membiasakan perilaku warga sekolah yang anti
Menciptakan suasana kelas yang damai
Membiasakan perilaku warga sekolah yang anti
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 39
NILAI DESKRIPSI INDIKATORSEKOLAH
INDIKATORKELAS
senang dan dirinya diterima dengan baik oleh orang lain, masyarakat dan bangsa
kekerasan Membiasakan
perilaku warga sekolah yang tidak bias gender
Perilaku seluruh warga sekolah yang penuh kasih sayang
kekerasan Pembelajaran
yang tidak bias gender
Kekerabatan di kelas yang penuh kasih sayang
Gemar Membaca
suatu kebiasaan yang selalu menyediakan waktu untuk membaca bahan bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
Tidak terdapat tumpukan buku yang berdebu
Frekuensi kunjungan perpustakaan
Tidak terdapat tumpukan buku yang berdebu
Frekuensi kunjungan perpustakaan
Peduli Lingkungan
suatu sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
Memelihara lingkungan sekolah
Tersedia tempat pembuangan sampah
Hemat enerji Membuat biopori
Memelihara lingkungan kelas
Tersedia tempat pembuangan sampah di dalam kelas
Hemat enerji
Peduli Sosial
suatu sikap dan tindakan yang selalu ingin memberikan bantuan untuk membantu orang lain dan masyarakat dalam meringankan kesulitan yang mereka hadapi.
Berempati kepada sesama warga sekolah
Melakukan aksi sosial
Menyisihkan sebagian haknya untuk orang lain
Berempati kepada sesama teman kelas
Melakukan aksi sosial
Membangun kerukunan warga kelas
Tanggungja
wab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat,
Membuat laporan setiap kegiatan yang dilakukan dalam bentuk lisan maupun tertulis.
Melakukan tugas tanpa disuruh
Menunjukkan prakarsa untuk mengatasi masalh dalam lingkup terdekat
Pelaksanaan tugas piket secara teratur.
Peran serta aktif dalam kegiatan sekolah
Mengajukan usul pemecahan masalah
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 40
NILAI DESKRIPSI INDIKATORSEKOLAH
INDIKATORKELAS
lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan YME
Menghindarkan kecurangan dalam pelaksanaan tugas
Menghargai diri sendiri/ tahu potensi diri sendiri
Sikap dan perilaku yang mencerminkan penghargaan seseorang terhadap dirinya sendiri maupun kepada orang lain dengan memahami kelebihan dan kekurangannya.
Memiliki kesadaran akan keragaman dan batas-batas kemampuan diri
Tidak bergantung pada orang lain
Melakukan tugas dengan kemampuan sendiri
Keterbukaan
Sikap dan perilaku yang mencerminkan adanya keterusterangan terhadap apa yang dipikirkan, diinginkan, diketahui serta kesediaan menerima saran dan kritik orang lain, keterbukaan, keikhlasan.
Berbicara apa adanya
Mengemukakan pendapat
Terbuka terhadap pendapat orang lain
Mau mempertimbangkan saran pihak lain
Mengakui kesalahan diri sendiri dan berupaya memperbaiki
Berterus terang dalam mengemukakan pendapat
Cinta dan kasih sayang
Sikap dan perilaku yang mencerminkan adanya unsur memberi perhatian, perlindungan, penghormatan, tanggungjawab, dan pengorbanan terhadap orang yang dicintai dan dikasihi.
Memiliki kepedulian dan keinginan membantu mereka yang membutuhkan
Ikut merasakan penderitaan orang lain
Memelihara hubungan baik sewajarnya diantara sesama
Belajar kelompok Mengumpulkan
dana sosial Bersikap ramah
Tatakrama dan sopan santun
Sikap dan perilaku sopan santun dalam bertindak dan bertuturkata terhadap orang tanpa menyinggung/menyakiti serta menghargai tata cara yang berlaku
Memberi salam bila bertemu
Berbicara dengan menggunakan tutur kata yang santun
Minta izin kepada guru bila meninggalkan ruang/kegiatan
Berbicara dengan menggunakan tutur kata yang santun
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 41
NILAI DESKRIPSI INDIKATORSEKOLAH
INDIKATORKELAS
sesuai dengan norma, budaya, dan adat istiadat.
Rasa malu Sikap dan perilaku yang menunjukkan tidak enak hati, hina, rendah karena berbuat sesuatu yang tidak sesuai dengan hati nurani, norma dan aturan.Perasaan seseorang berupa rasa tidak enak, tercela, disisihkan, aib, hina, dan perasaan yang tidak menggembirakan lainnya, sebagai akibat dari sikap dan prilakunya yang menyimpang dari norma dan aturan, atau merasa tidak mampu berbuat dan menyelesaikan masalah
Memelihara kehormatan diri pribadi dan lingkungan sekolah
Tidak membicarakan yang jelek tentang orang lain
Memelihara penampilan sesopan mungkin
Berbusana dengan rapi sesuai aturan
Bertutur kata dan berperilaku yang santun
Kebersamaan dan gotong royong
Sikap dan perilaku seseorang yang mencerminkan adanya kesadaran dan kemauan untuk bersama-sama, saling membantu dan saling memberi tanpa pamrih
Melakukan tugas-tugas piket
Memberi kontribusi dalam mengerjakan tugas kelompok
Memprakarsai kerjasama dalam kelompok
Melaksanakan piket kelas
Kerja baktidi ruang kelas
Berbagi peran sebagai pengurus kelas
Saling menghormati
Sikap dan perilaku untuk menghargai dalam hubungan antar individu dan kelompok berdasarkan norma dan tatacara yang berlaku
Menghormati guru Menghormati
orang yang lebih tua
Memberi kesempatan kepada pihak lain yang lebih berhak
Memperhatikan dan mendengarkan pembelajaran dari guru
Menghormati sesama teman di dalam kelas
Berperilaku dan bertutur santun sesamanya
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 42
NILAI DESKRIPSI INDIKATORSEKOLAH
INDIKATORKELAS
Menjunjung tinggi sportifitas
Menghargai prestasi orang lainMentaati peraturanBerani berbuat berani bertanggung jawab
Berani mengakui kesalahan dan mengakui kebenaran orang lain
Menerima kelebihan dan kekurangan orang lain,
Mengakui keku-rangan diri,
Taat aturan dan bertanggung jawab.
F. PELAKSANAAN PROGRAM PEMBIASAAN DAN KEGIATAN
EKSTRAKURIKULER
Kegiatan ini disesuaikan dengan minat dan bakat peserta didik
yang terdiri atas:
1. Pramuka
Nilai yang dikembangkan adalah disiplin, kepemimpinan,
teoleransi, kerjasama, cinta tanah air, jujur, religius, kreatif,
mandiri, kerja keras, demokrasi, rasa ingin tahu, peduli lungkun-
untuk mengetahui tingkat ketercapaian KKM yang telah ditetapkan.
Setelah selesai melaksanakan penilaian setiap KD harus dilakukan
analisis pencapaian KKM. Kegiatan ini dimaksudkan untuk
melakukan analisis rata-rata hasil pencapaian peserta didik kelas I
s/d VI terhadap KKM yang telah ditetapkan pada setiap mata
pelajaran.
Manfaat hasil analisis adalah sebagai dasar untuk
meningkatkan kriteria ketuntasan minimal pada semester atau
tahun pembelajaran berikutnya. Analisis pencapaian kriteria
ketuntasan minimal dilakukan berdasarkan hasil pengolahan data
perolehan nilai setiap peserta didik per mata pelajaran.
7. Kriteria Ketuntasan Minimal SDN Kalibaru 3
Kriteria Ketuntasan Minimal SD Negeri Kalibaru 3 Tahun pela-
jaran 2011/2012 adalah sebagai berikut :
No Mata PelajaranKriteria
Angka Huruf
1 Pendidikan Agama 75 % Tujuh Puluh Lima Persen
2 Pendidikan Kewarganegaraan 75 % Tujuh Puluh Lima Persen
3 Bahasa Indonesia 75 % Tujuh Puluh Lima Persen
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 73
No Mata PelajaranKriteria
Angka Huruf
4 Matematika 75 % Tujuh Puluh Lima Persen
5 Ilmu Pengetahuan Alam 75 % Tujuh Puluh Lima Persen
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 70 % Tujuh Puluh Persen
7 Seni Budaya dan Keterampilan 70 % Tujuh Puluh Persen
8 Penjas dan Orkes 70 % Tujuh Puluh Persen
9 Mulok
a. Bahasa Sunda 70 % Tujuh Puluh Persen
b. Bahasa Inggris 70 % Tujuh Puluh Persen
c. Komputer 70 % Tujuh Puluh Persen
10. Pengembangan Diri Minimal
B
Minimal B
J. KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN
1. Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun
pelajaran berdasarkan criteria kenaikan kelas sebagai berikut :
a. Siswa dinyatakan naik kelas setelah
menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua
semester di kelas yang diikuti.
b. Tidak terdapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) pada seluruh mata pelajaran yang diajarkan.
c. Nilai Kepribadian (pengembangan diri) minimal B.
2. Kriteria Kelulusan
Mengacu standar penilaian yang dikembangkan oleh BSNP PP
19/2005 Pasal 72 Ayat 1 dan standar penilaian sekolah, yaitu
peserta didik dinyatakan lulus apabila:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dari semester
1 sampai dengan semester 2.
b. Memperoleh nilai minimal baik untuk seluruh kelompok mata
pelajaran Agama Islam, Kewarganegaraan, Matematika, IPA, IPS,
Bahasa Indonesia, Seni Budaya dan Keterampilan, Penjas Orkes,
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 74
Bahasa Inggris, dan Keterampilan Komputer sesuai dengan
standar kelulusan minimal.
c. Lulus ujian sekolah.
3. Penanganan siswa yang tidak naik kelas dan yang tidak
lulus
a. Bagi siswa yang tidak naik kelas mengulang di kelas yang
bersangkutan
b. dengan penanganan khusus.
c. Bagi yang tidak lulus diikutsertakan program paket A atau men-
gulang kembali di tingkat yang sama.
K. PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (Life Skill Education)
Pendidikan kecakapan hidup dalam pengembangannya
terintegrasi dengan semua mata pelajaran. Aspek kecakapan hidup
yang dikembangkan meliputi kecakapan pribadi, kecakapan sosial,
kecakapan akademik.
Rincian aspek kecakapan hidup yang dikembangkan antara lain:
1. Kecakapan Pribadi (Personal)
a. Memberi salam dan bersalaman kepada teman, dan guru
b. Membaca doa sebelum dan sesudah belajar
c. Opsih setiap hari sebelum masuk sekolah
2. Kecakapan Sosial
a. Menjenguk teman yang sedang sakit
b. Mengadakan kerja bakti membersihkan sampah
c. Menghargai pendapat teman dalam kegiatan belajar di kelas
3. Kecakapan Akademik
a. Meningkatkan pembinaan lomba siswa berprestasi
b. Mengikuti PORSENI
c. Mengadakan wajib membaca buku
d. Menerapkan pembelajaran aktif dan bermakna.
2.
L. PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN GLOBAL DAN LOKAL
1. Pendidikan berbasis Keunggulan Global
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 75
Menyikapi tantangan era globalisasi yang makin besar, arus
informasi makin cepat dan persaingan makin kuat, sekolah perlu
mempersiapkan berbagai kegiatan yang ikut bersaing dalam era
tersebut sejak dini. Kegiatan tersebut antara lain:
a. meningkatkan pembelajaran Bahasa Inggris
b. meningkatan Pembelajaran keterampilan komputer
c. memperkenalkan internet kepada siswa kelas 5 dan 6
d. meningkatkan pemahaman kitab suci masing-masing agama
kepada siswa kelas 1 sampai dengan kelas 6
e. memberikan pemahaman dampak informasi dari media
f. menanamkan dan meningkatkan rasa kebangsaan yang
berwawasan nasional
2. Pendidikan berbasis Keunggulan Lokal
SD Negeri Kalibaru 3 termasuk daerah perkotaan. Untuk
menyikapi tantangan yang dihadapi saat ini serta untuk
melestarikan keunggulan daerah terutama pada icon kota
belimbing, peserta didik dituntut untuk memiliki kemampuan
pendidikan berwawasan lokal sebagai berikut :
PROGRAM KEUNGGULAN LOKALSD NEGERI KALIBARU 3
Keterampilan lokal dan global SD Negeri Kalibaru 3 adalah
Holtikultura / Tanaman Hias dan Pemanfaatan Barang Barang
Bekas.
PROGRAM KETERAMPILAN LOKAL SD NEGERI KALIBARU 3
KELAS MATERI SEMESTER 1 MATERI SEMESTER 2
I Memperkenalkan macam-
macam tanaman hortikul-
tura dan tanaman hias
Mengenal bahan-bahan
atau material yang digu-
nakan untuk menanam
tanaman holtikultura dan
Memperkenalkan cara
penanaman dan pemeli-
haraan tanaman holtikul-
tura dan tanaman hias
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 76
KELAS MATERI SEMESTER 1 MATERI SEMESTER 2
tanaman hias
II Memperkenalkan macam-
macam tanaman holtikul-
tura dan tanaman hias
Mengenal bahan-bahan
atau material yang digu-
nakan untuk menanam
tanaman holtikultura dan
tanaman hias
Memperkenalkan cara
penanaman dan pemeli-
haraan tanaman holtikul-
tura dan tanaman hias
III Memperkenalkan macam-
macam tanaman hortikul-
tura dan tanaman hias
Mengenal bahan-bahan
atau material yang digu-
nakan untuk menanam
tanaman holtikultura dan
tanaman hias
Memperkenalkan cara
penanaman dan pemeli-
haraan tanaman hortikul-
tura dan tanaman hias
IV Mengidentifikasi jenis-jenis
tanaman holtikultura dan
tanaman hias
Menceritakan cara
menanam, memelihara
dan memanfaatkan
tanaman holtikultura dan
tanaman hias
Mengidentifikasi jenis-jenis
tanaman holtikultura dan
tanaman hias
Menanam, memelihara dan
memanfaatkan jenis
tanaman holtikultura dan
tanaman hias
V Mengidentifikasi jenis-jenis
tanaman holtikultura dan
tanaman hias
Menceritakan cara
menanam, memelihara
dan memanfaatkan
tanaman holtikultura dan
Mengidentifikasi jenis-jenis
tanaman holtikultura dan
tanaman hias
Menanam, memelihara dan
memanfaatkan jenis
tanaman holtikultura dan
tanaman hias
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 77
KELAS MATERI SEMESTER 1 MATERI SEMESTER 2
tanaman hias
VI Mengidentifikasi jenis-jenis
tanaman holtikultura dan
tanaman hias
Menceritakan cara
menanam, memelihara
dan memanfaatkan
tanaman holtikultura dan
tanaman hias
Mengidentifikasi jenis-jenis
tanaman holtikultura dan
tanaman hias
Menanam, memelihara dan
memanfaatkan jenis
tanaman holtikultura dan
tanaman hias
KELAS MATERI
I
Memperkenalkan bahan-bahan organik dan non organik
Mengumpulkan barang-barang bekas dan memilihnya berdasarkan jenis bahannya
II
Mengumpulkan barang-barang bekas dan memilihnya berdasarkan jenis bahannya.
Membuat karya dari barang bekas berupa tempat peralatan tulis secara sederhana
III
Mengumpulkan barang-barang bekas dan memilihnya berdasarkan jenis bahannya.
Membuat karya dari barang bekas berupa tempat peralatan tulis.
Memberi hiasan pada hasil karya
IV
Mengumpulkan kertas-kertas bekas
Membuat bubur kertas
Memberikan pewarnaan pada bubur kertas
Mencetak bubur kertas menjadi kertas daur ulang
V
Mengumpulkan kertas-kertas bekas
Membuat bubur kertas
Memberikan pewarnaan pada bubur kertas
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 78
Mencetak bubur kertas menjadi kertas daur ulang
VI
Mengumpulkan kertas-kertas bekas
Membuat bubur kertas dengan pewarnaan
Mencetak bubur kertas menjadi kertas daur ulang
Membuat hasil karya dari bahan kertas daur ulang
Mengemas hasil karya
Berlatih memasarkan hasil karya
Dengan adanya program perintisan sekolah hijau, SD Negeri
Kalibaru 3, akan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai
potensi ekonomi dan kesehatan dengan membudidayakan
tanaman, seperti apotek hidup, dapur hidup, taman buah.
Sedangkan keunggulan global melaksanakan pelatihan
berkomunikasi dalam bentuk penggunaan internet, English For
Tourist.
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada setiap jenjang
diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap
tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk
kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun pengajaran yang
mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif, dan hari libur.
A. Alokasi Waktu
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembela-
jaran untuk setiap tahun pelajaran. Sekolah dapat mengalokasikan
lamanya minggu efektif belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhan.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pelajaran setiap
minggu, meliputi jumlah jam pelajaran untuk seluruh mata pelajaran ter-
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 79
masuk muatan lokal ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengemban-
gan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan
kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimak-
sud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar se-
mester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur
umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pen-
didikan Nasional dan / atau Keputusan Menteri Agama dalam hal yang
terkait dengan hari raya keagamaan. Kepala Daerah Tingkat Kabupaten /
Kota dan / atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan
hari libur khusus.
Sekolah Negeri Kalibaru 3 bila memerlukan libur keagamaan lebih
panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif. Demikian
juga bila memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu se-
cara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif dan waktu pembe-
lajaran efektif.
Hari libur umum / nasional atau penetapan libur serentak untuk jen-
jang dan jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
Pusat / Provinsi / Kabupaten / Kota. Permulaan tahun pelajaran adalah
waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran
pada setiap satuan pendidikan.
B. Penetapan Kalender Pendidikan
1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan be-
rakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pen-
didikan Nasional dan / atau Keputusan Menteri Agama dalam hal
yang terkait dengan hari raya keagamaan. Kepala Daerah Tingkat
Kabupaten / Kota dan / atau organisasi penyelenggara pendidikan
dapat menetapkan hari libur khusus.
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 80
3. Pemerintah pusat / provinsi / kabupaten / kota dapat menetapkan
hari libur serempak untuk satuan-satuan pendidikan.
4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh
masing-masing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu seba-
gaimana tersebut pada dokumen standar isi dengan memerhatikan
ketentuan dari pemerintah / pemerintah daerah.
5. Hari belajar efektif adalah hari belajar yang betul-betul digunakan
untuk kegiatan pembelajaran, sesuai dengan ketentuan kurikulum.
6. Jumlah hari belajar efektif dalam 1 (satu) tahun pelajaran adalah
210 (dua ratus sepuluh) hari, sesuai dengan kurikulum yang
berlaku.
7. Jam belajar efektif adalah jam belajar yang betul-betul digunakan
dalam proses pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum.
Jumlah jam belajar efektif setiap minggu untuk kelas I – III (dengan
model pembelajaran tematik) adalah 26 – 28 jam pelajaran, sedan-
gkan untuk kelas IV – VI adalah 36 jam pelajaran.
Berdasarkan ketentuan tersebut, maka kalender pendidikan SD
Negeri Kalibaru 3 adalah seperti berikut :
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembela-
jaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan men-
cakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembela-
jaran efektif dan hari libur.
ANALISIS HARI BELAJAR EFEKTIFKALENDER PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 81
BULAN SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU JUMLAH
JULI 2 2 1 1 1 1 8
AGUSTUS 2 2 3 3 2 2 16
SEPTEMBER 4 4 4 4 4 5 25
OKTOBER 4 4 4 3 2 3 20
NOPEMBER 4 4 4 3 5 3 23
DESEMBER 2 2 2 2 2 2 12
JANUARI 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 18 18 18 16 16 16 107
ANALISIS HARI BELAJAR EFEKTIF
SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2012/2013
BULAN SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU JUMLAH
JANUARI 3 4 4 3 3 3 20
FEBRUARI 4 4 4 4 4 4 24
MARET 2 2 2 3 3 4 16
APRIL 4 5 4 4 4 3 24
MEI 3 3 4 4 5 3 22
JUNI 2 2 2 2 2 2 12
JULI - - - - - - -
JUMLAH 18 20 20 20 21 19 118
Keterangan :
- Jumlah jam belajar per tahun = 34 – 38 minggu
- Hari Senin – Jum’at : Sholat Dzuhur Berjama’ah
- Hari Sabtu : Kegiatan Pengembangan Diri
- Hari Jum’at : Olahraga Massal / Jumat Bersih
ANALISIS JUMLAH JAM BELAJAR EFEKTIF
SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2012/2013
BULAN SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU JUMLAH
JULI 2 2 1 1 1 1 8
AGUSTUS 2 2 3 3 3 2 15
SEPTEMBER 4 4 4 4 4 5 25
OKTOBER 2 2 2 1 1 1 9
NOPEMBER 4 4 4 3 5 3 23
DESEMBER 1 1 1 1 1 2 7
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 82
JANUARI 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 15 15 15 13 15 14 87
ANALISIS JUMLAH JAM BELAJAR EFEKTIF
SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2012/2013
BULAN SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU JUMLAH
JANUARI 3 4 4 3 3 3 20
FEBRUARI 4 4 4 4 4 4 24
MARET 2 2 2 2 2 3 13
APRIL 4 5 4 4 4 3 24
MEI 3 3 4 4 5 3 22
JUNI 1 - - - - - 1
JULI 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 17 18 18 17 18 16 104
SEMESTER I
TANGGAL KEGIATAN16 - 18 Juli 2012 Hari pertama masuk sekolah19-21 Juli 2012 Libur Awal Ramadhan 1433 H17 Agustus 2012 Libur Hari Proklamasi kemerdekaan RI19 Agst – 26 Agus 2012 Libur Sekitar Hari Raya Idul Fitri 1433 H19-20 Agust 2012 Hari raya Idul Fitri 1433 H.8-13 Oktober 2012 Perkiraan UTS Semester I15-20 Oktober 2012 Perkiraan Jedah Tengah Semester26 Oktober 2012 Libur Hari Raya Idul Adha1433 H15 November 2012 Libur Tahun Baru 1434 H10-15 Desember 2012 Perkiraan Ulangan Akhir Semester I22 Desember 2012 Pembagian raport25 Desember 2012 Libur Hari Natal
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 83
24 Des 2012 - 6 Jan 2013 Libur Semester I
SEMESTER II
TANGGAL KEGIATAN7 Januari 2013 Hari pertama masuk sekolah24 Januari 2013 Libur Maulid Nabi Muhammad SAW.10 Februari 2013 Libur Tahun Baru Imlek 256412 Maret 2013 Libur Hari Raya Nyepi11-16 Maret 2013 Perkiraan UTS Semester II18-23 Maret 2013 Perkiraan Jedah Tengah Semester29 Maret 2013 Libur Wafat Isa Al Masih9 Mei 2013 Libur Kenaikan Isa Al Masih25 Mei 2013 Hari Raya Waisak3-8 Juni 2013 Perkiraan Ulangan Kenaikan Kelas22 Juni 2013 Pembagian Raport24 Juni - 14 Juli 2013 Libur Akhir tahun Pelajaran
Depok, 18 Juli 2012Kepala SD Negeri Kalibaru 3
Dra. Hj. Suryati, MMNIP. 195904171978032006
Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 84
JULI 2012 AGUSTUS 2012 SEPTEMBER 2012 OKTOBER 2012
2) Metode-metode yang digunakan, misalnya: ceramah, inkuiri,
observasi, tanya jawab, e-learning dan sebagainya.
e. Menetapkan Kegiatan Pembelajaran
1) Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan
langkah-langkah kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya,
langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan
pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
85
Langkah-langkah minimal yang harus dipenuhi pada setiap unsur
kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:
a) Kegiatan Pendahuluan
Orientasi: memusatkan perhatian peserta didik
pada materi yang akan dibelajarkan, dengan cara
menunjukkan benda yang menarik, memberikan illustrasi,
membaca berita di surat kabar, menampilkan slide animasi
dan sebagainya.
Apersepsi: memberikan persepsi awal kepada
peserta didik tentang materi yang akan diajarkan.
Motivasi: Guru memberikan gambaran manfaat
mempelajari gempa bumi, bidang-bidang pekerjaan
berkaitan dengan gempa bumi, dsb.
Pemberian Acuan: biasanya berkaitan dengan
kajian ilmu yang akan dipelajari. Acuan dapat berupa
penjelasan materi pokok dan uraian materi pelajaran secara
garis besar.
Pembagian kelompok belajar dan penjelasan
mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar (sesuai
dengan rencana langkah-langkah pembelajaran).
b) Kegiatan Inti
Berisi langkah-langkah sistematis yang dilalui peserta didik
untuk dapat mengkonstruksi ilmu sesuai dengan skemata
(frame work) masing-masing. Langkah-langkah tersebut
disusun sedemikian rupa agar peserta didik dapat
menunjukkan perubahan perilaku sebagaimana dituangkan
pada tujuan pembelajaran dan indikator.
Untuk memudahkan, biasanya kegiatan inti dilengkapi dengan
Lembaran Kerja Siswa (LKS), baik yang berjenis cetak atau
noncetak. Khusus untuk pembelajaran berbasis ICT yang
online dengan koneksi internet, langkah-langkah kerja peserta
didik harus dirumuskan detil mengenai waktu akses dan
86
alamat website yang jelas. Termasuk alternatif yang harus
ditempuh jika koneksi mengalami kegagalan.
c) Kegiatan Penutup
Guru mengarahkan peserta didik untuk membuat
rangkuman/simpulan.
Guru memeriksa hasil belajar peserta didik. Dapat
dengan memberikan tes tertulis atau tes lisan atau meminta
peserta didik untuk mengulang kembali simpulan yang telah
disusun atau dalam bentuk tanya jawab dengan mengambil
± 25% peserta didik sebagai sampelnya.
Memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran,
dapat berupa kegiatan di luar kelas, di rumah atau tugas
sebagai bagian remidi/pengayaan.
2) Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam
bentuk seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik
model pembelajaran yang dipilih, menggunakan urutan sintaks
sesuai dengan modelnya. Oleh karena itu, kegiatan
pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup tidak
harus ada dalam setiap pertemuan.
f. Memilih Sumber Belajar
Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada
dalam silabus yang dikembangkan. Sumber belajar mencakup
sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber, alat dan bahan.
Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional, dan bisa
langsung dinyatakan bahan ajar apa yang digunakan. Misalnya,
sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referensi, dalam RPP
harus dicantumkan bahan ajar yang sebenarnya.
Jika menggunakan buku, maka harus ditulis judul buku teks
tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu. Jika menggunakan
bahan ajar berbasis ICT, maka harus ditulis nama file, folder
penyimpanan, dan bagian atau link file yang digunakan, atau alamat
website yang digunakan sebagai acuan pembelajaran.
g. Menentukan Penilaian
87
Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan
instrumen yang dipakai.
88
BAB VI
PENUTUP
Dengan telah selesainya penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) ini, maka SD Negeri Kalibaru 3 telah memiliki acuan un-
tuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran pada tahun pelajaran
2012/2013.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan ini diharapkan dapat dilak-
sanakan dengan sebaik-baiknya sehingga kegiatan belajar mengajar di SD
Negeri Kalibaru 3 menjadi lebih menyenangkan, menantang, mencer-
daskan, dan sesuai dengan keadaan daerah dan kebutuhan peserta didik
setempat.
Di samping itu, sementara para guru menerapkan KTSP ini, mereka
diharapkan dapat melakukan evaluasi secara informal terhadap dokumen
KTSP maupun pelaksanaannya. Evaluasi tersebut diharapkan paling
sedikit dapat menjawab pertanyaan berikut :
1. Apakah tujuan pendidikan yang tertulis dalam KTSP ini cukup lengkap
dan dapat dicapai ?
2. Apakah kemampuan (pemahaman, keterampilan, dan sikap serta peri-
laku) yang tertulis cukup lengkap untuk merespon keadaan daerah dan
kebutuhan peserta didik?
3. Sejauh mana kemampuan siswa (pemahaman, keterampilan, dan sikap
serta perilaku) yang diharapkan dapat dicapai ?
4. Apakah metode yang digunakan cukup efektif dalam mencapai tujuan
yang diharapkan ?
5. Sejauh mana penilaian pembelajaran yang dirancang dapat men-
gungkap secara jelas perkembangan kemampuan yang diharapkan
dari siswa ?
Jawaban terhadap pertanyaan tersebut, yang mungkin
terkumpulkan secara bertahap dari waktu ke waktu oleh para guru seba-
gai pengembang sekaligus pelaksana KTSP, sebaiknya didokumentasikan
dengan baik sehingga menjadi masukan berharga bagi penyempurnaan
KTSP di kemudian hari.
89
Selain itu, berbagai hasil belajar yang diperoleh siswa (pemahaman,
keterampilan, sikap dan perilaku) dapat menjadi bahan evaluasi guna
mengetahui sejauh mana visi yang telah dirumuskan dapat dicapai guna
menyusun dan melaksanakan kegiatan tindak lanjut.
Akhirnya, kesungguhan, komitmen, kerja keras, dan kerjasama dari
para guru, kepala sekolah, dan warga sekolah secara keseluruhan meru-
pakan kunci utama bagi perwujudan dari apa yang telah direncanakan.
Harapan kami, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang
kami susun ini telah memenuhi syarat sehingga seluruh kegiatan yang
kami rencanakan dapat berjalan dengan lancar. Kami juga sangat meng-
harapkan dukungan dari semua pihak, khususnya para guru, karyawan,
peserta didik, dan wali murid agar proses pembelajaran dapat berjalan
dengan maksimal. Semoga Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
ini dapat menjadi sarana bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas pe-
serta didik secara lahiriah maupun batiniah.
90
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standar Nasional Pendidikan 2006. “Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah”. Jakarta : Depdiknas.
Depdiknas. 2006. “Permendiknas Nomor 22/2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah”. Jakarta : Depdiknas. _____. 2006.
PP Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta : Depdiknas
Peraturan Pemerintah nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4941)
Permendiknas Nomor 23/2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah”. Jakarta : Depdiknas._____. 2006.
Permendiknas Nomor 24/2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas Nomor 22/2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Permendiknas Nomor 23/2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Depdiknas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Permendiknas nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses h. Jakarta : Depdiknas
Permendiknas nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru, h. Jakarta : Depdiknas
Permendiknas nomor 10 Tahun 2009 tentang Sertifikasi Guru. h. Jakarta : Depdiknas
Permendiknas nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan. h. Jakarta : Depdiknas
Permendiknas No. 39 Tahun 2009 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan
Permendiknas No 30 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Permendiknas No. 39 Tahun 2009 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan
91
Peraturan Daerah Kota Depok nomor 16 tahun 2003 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah tahun 2003 Nomor 34)
Peraturan Daerah Kota Depok nomor 01 Tahun 2011 Tentang Anggaran Pendapatan Belanja daerah Tahun Anggaran 2011 (Lembaran daerah Tahun 2011 Nomor 01)
Peraturan Daerah Kota Depok nomor 08 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Depdiknas
UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia . Jakarta : Depdiknas Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4586.