LAPORAN KASUS BEDAH PERIODONTAL (OPERASI MANDIRI) KURETASE DAN GINGIVEKTOMI Disusun oleh : Dyah Ayu Yoanita 10/298240/KG/8649 Dhinintya Hyta 10/298372/KG/8650 Mufidana Azis 10/298842/KG/8654 Fariz Ramadhan 10/298874/KG/8656 Dosen Pembimbing : drg. Al Sri Koes Soesilowati, Sp. Perio (K) BAGIAN PERIODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2016
36
Embed
KURETASE DAN GINGIVEKTOMI - …docshare02.docshare.tips/files/31644/316447277.pdf · Kuretase dapat dibedakan menjadi kuretase gingiva dan kuretase subgingiva. Kuretase gingiva merupakan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
syndrome, Ehlers-Danlos syndrome (tipe IV dan VIII AD),
Hipofosfatasia
(Newman dkk., 2012).
D. Kuretase
Kuretase merupakan teknik pengerukan dinding gingiva dari poket
periodontal untuk menghilangkan jaringan granulasi yang mengalami inflamasi
kronis. Kuretase dapat dibedakan menjadi kuretase gingiva dan kuretase
subgingiva. Kuretase gingiva merupakan penghilangan jaringan terinflamasi pada
lateral dinding poket, sedangkan kuretase subgingiva merupakan prosedur
pengerukan yang dilakukan dari apikal perlekatan epitel ke bawah mengarah ke
krista tulang.
Gambar 1. Prosedur kuretase gingiva (Bathla, 2011)
Indikasi kuretase:
1. Poket kedalaman dangkal dengan jaringan gingiva yang ketebalannya
adekuat.
2. Poket supraboni yang tidak meluas ke mucogingival junction.
3. Dapat dilakukan untuk membuat perlekatan baru pada poket periodontal
tipe infraboni dengan kedalaman sedang pada area yang mudah diakses.
4. Dapat dilakukan sebagai prosedur non-definitif untuk mengurangi
inflamasi yang jika penghilangan poket dilakukan dengan metode lain
atau teknik bedah yang lebih agresif dikontraindikasikan pada pasien
dengan kondisi tertentu seperti usia, kondisi sistemik, ataupun masalah
psikologis.
5. Dapat dilakukan pada kunjungan recall sebagai metode perawatan
maintenance pada area yang mengalami inflamasi atau kedalaman
poket rekuren, terutama jika bedah untuk mengurangi poket
sebelumnya sudah dilakukan.
(Bathla, 2011; Newman dkk., 2012)
Kontraindikasi kuretase:
1. Adanya infeksi akut seperti necrotizing ulcerative gingivitis (NUG)
2. Pembesaran fibrous pada gingiva seperti hiperplasia karena phenytoin
3. Perluasan dasar poket ke apikal mucogingival junction
4. Pasien dengan kondisi sistemik tertentu, manfaat dibandingkan resiko
dari prosedur bedah dipertimbangkan secara hati-hati sebelum prosedur
dilakukan kepada pasien.
E. Gingiva
Gingiva merupakan komponen terluar periodonsium yang membentang
dari mucogingival junction berlanjut hingga aspek koronal prosesus alveolaris dan
berakhir pada margin gingiva yang mengelilingi cervikal gigi. Gingiva sehat
mempunyai ciri berwarna coral pink, tekstur stipling, berbentuk tajam seperti
kerah baju dan konsistensi kenyal (Klaus et al, 2005).
F. Pembesaran gingiva
Pembesaran gingiva merupakan cirri adanya penyakit gingival disebut juga
dengan inflammatory enlargement terjadi karena adanya plak gigi, factor yang
memudahkan terjadinya akumulasi dan perlekatan plak. ada dua tipe dasar respons
jaringan terhadap pembesaran gingiva yang mengalami peradangan, yaitu
edematous dengan tanda gingiva halus, mengkilat, lunak dan meah serta fibrous
dengan tanda gingival lebih kenyal, hilangnya stippling dan buram, biasanya lebih
tebal, pinggiran tampak membulat (Newman, 2002).
G. Gingivektomi
Gingivektomi adalah pemotoongan jaringan gingiva dengan membuang
dinding lateral poket yang bertujuan untuk menghilangkan poket dan peradangan
gingival sehingga didapat gingival yang fisiologis, fungsional dan memiliki
estetik yang baik (Newman, 2002). Cohen (2007) menyatakan bahwa indikasi
gingivektomi dan gingivoplasti adalah:
1. Poket suprabony ringan dengan kedalaman lebih dari 3mm
2. Enlargement gingiva
3. Bentuk topografi gingiva yang tidak estetis dan tidak simetris
4. Untuk meningkatkan aspek fisiologis dan kontur gingiva pada post-
acute necrotizing ulcerative gingivitis dan prosedur flap
Sedangkan kontraindikasi gingivektomi menurut Newman (2006) adalah:1. Prosedur bedah yang melibatkan tulang atau memeriksa bentuk dan
morfologi tulang.2. Dasar poket berada di apikal mucogingival junction.3. Pertimbangan estetis, jarang dilakukan pada region anterior maxilla
4. Adanya penyakit sistemik.
5. Gingival cekat sempit.
6. Adanya hidden recesion yang parah.
7. Menimbulkan sensitivitas pada permukaan akar gigi.
Prinsip dan teknik gingivektomi yaitu setelah ditandai dengan poket marker,
jaringan gingiva kemudian dieksisi dengan sudut 45° kemudian gingiva dibentuk
sesuai kontur dan bentuk ketajaman tepi gingiva yang normal baik anatomi
maupun fisiologis. Keuntungan teknik gingivektomi adalah teknik sederhana,
dapat mengeliminasi poket secara sempurna, lapangan penglihatan baik,
morfologi gingiva dapat diramalkan sesuai keinginan (Trijani, 1996).
Setelah 12-24 jam pasca gingivektomi, sel epitel pinggiran luka mulai
migrasi ke atas jaringan granulasi. Epitelisasi permukaan pada umumnya selesai
setelah 5-14 hari. Selama 4 minggu pertama setelah gingivektomi keratinisasi
akan berkurang. Keratinisasi permukaan mungkin tidak tampak hingga hari ke 28-
42 setelah operasi. Perbaikan epitel selesai sekitar satu bulan, perbaikan jaringan
ikat selesai sekitar 7 minggu setelah gingivektomi. Vasodilatasi dan vaskularisasii
mulai berkurang setelah hari ke empat penyembuhan dan tampak hampir normal
pada hari ke 16. Enam belas minggu setelah gingivektomi, gingival tampak sehat,
berwarna merah muda dan kenyal (Newman, 2002).
BAB III
LAPORAN KASUS
PASIEN I
A. Identitas Pasien
No. Kartu : 154455
Nama : Puspita Wijayanti
Umur : 22 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Mergangsan
B. Pemeriksaan Subyektif
Keluhan utama :
Pasien mengeluhkan makanan sering terselip pada gusi depan bawah dan gusi
mudah berdarah saat menyikat gigi walaupun telah diskaling.
Riwayat perjalanan penyakit :
Pasien tidak ingat sejak kapan gusinya mudah berdarah.
Riwayat penyakit gigi :
Pasien pernah menambalkan gigi belakang kanan atas sekitar 9 bulan yang lalu.
Riwayat penyakit periodontal :
Pasien sebelumnya sudah membersihkan karang gigi dengan koas sekitar 3
bulan yang lalu.
Gusi mudah berdarah saat menyikat gigi.
Riwayat kesehatan umum:
Pasien tidak pernah rawat inap
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit sistemik
Pasien tidak memiliki riwayat alergi makanan, obat dan cuaca
Pasien tidak pernah mengkonsumsi obat dalam jangka waktu yang lama
Peninjauan sistem tubuh (Review of systems)
Endokrin
Gastrointestinal
Hematopoetik
Kardiovascular
T.A.K
T.A.K
T.A.K
T.A.K
Muskuloskeletal
Neurologik
Respirasi
Urogenital
T.A.K
T.A.K
T.A.K
T.A.K
C. Pemeriksaan Obyektif
Keadaan Umum
Jasmani : Sehat
Rohani : Kooperatif dan komunikatif
Vital sign : Tensi : 110/70 mmHg
Nadi : 84 x/ menit
Respirasi : 15 x/ menit
Suhu : 36.8 ˚ C
Pemeriksaan Ekstraoral
Muka : simetris, tidak ada kelainan
Pipi : simetris, tidak ada kelainan
Bibir : simetris, tidak ada kelainan
Limfonodi : simetris, tidak ada kelainan
Pemeriksaan Intraoral
Gingiva
warna : merah
tekstur : unstippling
konsistensi : kenyal
bentuk : membulat
BOP : +
Jaringan Periodontal
poket periodontal : 4 mm (labial gigi 41, 31, dan 32)
OHI : 0 (Baik)
PI : 3.5 %
GI : 0.017 (ringan)
D. Diagnosa
Periodontitis sedang
E. Prognosis
Baik, karena usia pasien masih muda, kesehatan yang baik, sikap pasien
yang kooperatif dan komunikatif.
F. Rencana Perawatan
1. Initial therapy yaitu DHE, scaling dan polishing. Bertujuan untuk
meredakan penyakit gingivitis yang terjadi, terutama yang disebabkan
karena faktor lokal yaitu deposit keras maupun lunak yang melekat
pada permukaan gigi.
2. Corrective therapy, pada tahap ini dilakukan kuretase yang bertujuan
untuk menghilangkan jaringan granulasi yang terinflamasi kronis pada
dinding saku periodontal.
3. Maintenance phase, pada fase ini dilakukan kontrol untuk memeriksa
perubahan kondisi gingiva pasca bedah kuretase.
JALANNYA PERAWATAN
Tanggal operasi: 23 September 2015
1. Alat
a. Cytoject
b. Ultra Sonic Scaler
c. Pinset
d. Kaca Mulut
e. Plat Kaca
f. Spatula
g. Kuret Medesy
h. Saliva ejector
i. Water syringe
j. Probe
2. Bahan
a. Larutan anestesi
b. Kapas
c. Kasa steril
d. Iod
e. Larutan irigasi steril
f. Gliserin
g. Periodontal dressing
3. Jalannya operasi
a. Olesi area operasi (area gigi 41, 31, dan 32) dengan larutan
iod. Kemudian lakukan anestesi lokal dengan menggunakan
cytoject pada sekitar daerah operasi.
b. Kuretase dengan kuret Medesy yang diselipkan ke dalam
poket sampai menyentuh epitel poket dengan sisi pemotong
diarahkan ke dinding jaringan lunak poket. Permukaan luar
gingiva ditekan dari arah luar dengan jari yang tidak
memegang alat, lalu dengan sapuan ke arah luar dan koronal
epitel poket dikuret. Untuk penyingkiran secara tuntas semua
epitel dan jaringan granulasi perlu dilakukan beberapa kali
sapuan. Kuretase sampai beberapa kali hingga terlihat darah
segar keluar dan tidak ada jaringan granulasi.
c. Daerah operasi di skaling menggunakan USS kemudian
diirigasi dengan larutan irigasi steril untuk membersihkan
partikel-partikel yang tersisa kemudian daerah operasi
dikeringkan. Menekan daerah luka dengan kain kasa yang
telah dibasahi dengan air steril untuk menghentikan
perdarahan dan adaptasi gingiva pasca kuret.
d. Mengaplikasikan coe-pack pada area post-kuret. Periodontal
pack diaduk dengan perbandingan base: catalyst = 1:1 pada
glass plate.
e. Pemberian resep
R/ Amoxicilin mg 500 tab No. XV
s.3.d.d tab I p.c
R/ Asam Mefenamat mg 500 tab No. VI
s.p.r.n tab I p.c
f. Pasien diintruksikan untuk tetap menjaga kebersihan
mulutnya dengan tetap menyikat gigi namun dengan hati-hati.
Pasien dihimbau untuk tidak berkumur keras-keras dan
menghindari makanan atau minuman panas. Minum obat
secara teratur dan usahakan periodontal pack tidak terlepas
sebelum kontrol 1 minggu kemudian.
g. Kontrol 1 minggu setelah operasi untuk melihat proses
perkembangan penyembuhan lukanya.
PASIEN II
A. Identitas Pasien
No. Kartu : 156790
Nama : Titis Luhung
Umur : 20 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jalan Monjali km 5,5
B. Pemeriksaan Subyektif
Keluhan utama :
Pasien mengeluhkan pembengkakan pada gusi depan kanan bawah disertai gusi
berdarah sehingga mengganggu penampilan, walaupun telah dilakukan
pembersihan karang gigi.
Riwayat perjalanan penyakit :
Pasien merasa gusinya bengkak sejak 3 tahun lalu. Sekitar 4 minggu sebelum
operasi, pasien melakukan pembersihan karang gigi untuk mengatasi
keluhannya. Lalu, 1 minggu kontrol setelah pembersihan karang gigi, gusi
masih tetap bengkak dan masih suka berdarah.
Riwayat penyakit gigi :
Pasien pernah mencabutkan gigi-gigi depan atas kiri dan kanan sekitar 1 tahun
yang lalu akibat kecelakaan.
Pasien memakai gigi tiruan sebagian lepasan sejak 1 tahun lalu.
Riwayat penyakit periodontal :
Pasien pernah membersihkan karang gigi dengan koas sekitar 1 bulan yang
lalu.
Gusi mudah berdarah saat menyikat gigi.
Riwayat kesehatan umum:
Pasien pernah rawat inap akibat kecelakaan bermotor.
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit sistemik
Pasien tidak memiliki riwayat alergi makanan, obat dan cuaca
Pasien tidak pernah mengkonsumsi obat dalam jangka waktu yang lama
Peninjauan sistem tubuh (Review of systems)
Endokrin
Gastrointestinal
Hematopoetik
Kardiovascular
Muskuloskeletal
Neurologik
Respirasi
Urogenital
T.A.K
T.A.K
T.A.K
T.A.K
T.A.K
T.A.K
T.A.K
T.A.K
C. Pemeriksaan Obyektif
Keadaan Umum
Jasmani : Sehat
Rohani : Kooperatif dan komunikatif
Vital sign : Tensi : 110/70 mmHg
Nadi : 84 x/ menit
Respirasi : 15 x/ menit
Suhu : 36.8 ˚ C
Pemeriksaan Ekstraoral
Muka : simetris, tidak ada kelainan
Pipi : simetris, tidak ada kelainan
Bibir : simetris, tidak ada kelainan
Limfonodi : simetris, tidak ada kelainan
Pemeriksaan Intraoral
Gingiva
Warna : Coral pink
Tekstur : Unstippling
Konsistensi : Kenyal
Bentuk : Membulat pada gigi 41, 42, dan 43
BOP : +
Jaringan Periodontal
Poket gingiva : 4 mm (labial gigi 41, 42, dan 43)
OHI : 0,33 (Baik)
PI : 7,3 %
GI : 0.03 (Ringan)
D. Diagnosa
Enlargement gingiva akibat malposisi gigi 41,42, dan 43
E. Prognosis
Baik, karena usia pasien masih muda, kesehatan yang baik, sikap pasien
yang kooperatif dan komunikatif.
F. Rencana Perawatan
1. Initial therapy yaitu DHE, scaling dan polishing. Bertujuan untuk
meredakan penyakit gingivitis yang terjadi, terutama yang disebabkan
karena faktor lokal yaitu deposit keras maupun lunak yang melekat
pada permukaan gigi.
4. Corrective therapy, pada tahap ini dilakukan kuretase yang bertujuan
untuk menghilangkan jaringan granulasi yang terinflamasi kronis pada
dinding saku periodontal.
5. Maintenance phase, pada fase ini dilakukan kontrol untuk memeriksa
perubahan kondisi gingiva pasca bedah gingivektomi.
JALANNYA PERAWATAN
Tanggal operasi: 21 September 2015
4. Alat
a. Alat diagnostik dan trayb. Cytojectc. Ultra Sonic Scaler dan tip scalerd. Pocket markere. Scalpel dan bladef. Pisau Kirkland dan Pisau Orbang. Glass plateh. Spatulai. Kuretj. Saliva ejectork. Water syringe
2. Bahana. Larutan anestesib. Kapas dan kasa sterilc. Iodine d. Larutan irigasi sterile. Gliserinf. Periodontal pack
3. Jalannya operasia. Area operasi pada regio gigi 41, 42, dan 43 diolesi dengan
larutan iodine b. Pemberian anestesi lokal dengan teknik infiltrasi pada area
tersebut menggunakan cytoject. c. Pemberian tanda kedalaman poket menggunakan pocket marker
pada area operasi. Dalamnya poket ditandai dengan jalan
memasukkan alat tersebut diantara dinding poket paralel aksis
gigi. Ujung yang tumpul masuk kedalam poket dan ujung yang
tajam diluar gingiva, kemudian ditekankan pada gingiva maka
tercipta titik-titik pendarahan (bleeding point). Bleeding point
tersebut akan membentuk garis (outline) eksisi yang harus
dilakukan. d. Eksisi jaringan gingiva dengan menggunakan blade no.15 pada
permukaan bukal dari arah distal ke mesial pada gingiva yang
mengalami pembesaran. Eksisi dimulai dari sebelah apikal titik
perdarahan dan blade diarahkan sedemikian rupa hingga
membentuk sudut 45° dengan sumbu gigi serta ujung tip
mencapai bagian apikal dari dasar poket hingga menyentuh
permukaan gigi.e. Menghilangkan jaringan gingiva bagian papilla menggunakan
pisau Orban.f. Melakukan scaling dan root planing untuk membersihkan
deposit yang menempel pada permukaan akar. g. Daerah operasi diirigasi dengan larutan irigasi steril untuk
membersihkan partikel-partikel yang tersisa kemudian daerah
operasi dikeringkan. Daerah luka kemudian ditekan
menggunakan kasa steril untuk menghentikan perdarahan.h. Pengadukan periodontal pack menggunakan glass plate dan
spatula dengan perbandingan pasta:cairan = 1:1. Campuran
tersebut diambil dengan tangan yang telah dibasahi gliserin agar
tidak lengket. Periodontal pack dibuat seperti gulungan
kemudian dipasangkan dengan ditekan-tekan baik pada bagian
fasial gingiva yang dieksisi. Pemasangan periodontal pack
diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu oklusi.i. Pemberian resep
R/ Asam Mefenamat tab. mg 500 no. VIS.p.r.n tab. I p. c.Pada pasien dengan area operasi yang besar, diberikan tambahan
antibiotik berupa:R/ Amoxicilin tab. mg 500 no. XVS.3.d.d tab. I p. c.
j. Pasien diinstruksikan untuk mengkonsumsi makanan lunak dan
menyikat gigi secara hati-hati, dan menghindari area operasi
dengan menggunakan sikat gigi berbulu halus. Berkumur
dengan obat kumur secara teratur dan usahakan periodontal
pack tidak terlepas 1 minggu kemudian.k. Kontrol 1 minggu setelah operasi untuk melihat proses
perkembangan penyembuhan lukanya.
PASIEN III
A. Identitas Pasien
No. Kartu : 157728
Nama : Serpihan Swara
Umur : 21 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Mahasiswi
Alamat : Jalan Kaliurang Km 7, Gang Anggrek II No IA
B Pemeriksaan Subyektif
Keluhan utama :
Pasien mengeluhkan gusi masih sering berdarah saat sikat gigi walaupun sudah
dilakukan pembersihan karang giginya.
Riwayat perjalanan penyakit :
Gusi berdarah tiba-tiba dirasakan pasien sejak 6 bulan yang lalu kemudian
dilakukan pembersihan karang gigi seminggu yang lalu, namun gusi pada
bagian gigi geraham kecil kanan bawah masih sering berdarah. Saat ini gusi
tidak terasa sakit.
Riwayat kesehatan oral:
Pasien belum pernah ke dokter gigi sebelumnya.
Riwayat kesehatan keluarga:
Ayah : Sehat, tidak dicurigai menderita penyakit sistemik
Ibu : Sehat, tidak dicurigai menderita penyakit sistemik
Riwayat kehidupan pribadi/sosial:
Pasien seorang mahasiswa tinggal di kosan dan memiliki kebiasaan merokok
kira-kira 6 batang per hari.
Riwayat kesehatan umum:
Pasien sehat, tidak dicurigai menderita penyakit sistemik
Pasien belum pernah rawat inap
Parien tidak mempunyai alergi makanan, obat dan cuaca
Pasien tidak pernah mengkonsumsi obat dalam jangka waktu yang lama
Peninjauan sistem tubuh (Review of systems):
Endokrin T.A.K
Gastrointestinal
Hematopoetik
Kardiovascular
Muskuloskeletal
Neurologik
Respirasi
Urogenital
T.A.K
T.A.K
T.A.K
T.A.K
T.A.K
T.A.K
T.A.KC Pemeriksaan Obyektif
Keadaan Umum
Jasmani : Sehat
Rohani : Kooperatif dan komunikatif
Vital sign : Tensi : 100/70 mmHg
Nadi : 86 x/ menit
Respirasi : 20 x/ menit
Suhu : afebris
Berat badan : 48 kg
Tinggi badan : 153 cm
Lokal
EO: Muka : simetris, tidak ada kelainan
Pipi : simetris, tidak ada kelainan
Bibir : simetris, tidak ada kelainan
Limfonodi :simetris, tidak ada kelainan
IO: Terdapat pembesaran gingiva pada gingiva interdental regio 11 21.
Gingiva : warna : coral pink
tekstur : unstippling
konsistensi : lunak
bentuk : membulat 44
BOP : -
resesi : -
poket : periodontal 3,5 mm 44
D Diagnosa
Periodontitis ringan gigi 44.
E Prognosis
Baik, karena usia pasien masih muda, kesehatan umum baik, sikap pasien
yang kooperatif dan komunikatif, serta mempunyai motivasi tinggi untuk
menjalani perawatan serta faktor etiologi dapat dikendalikan
F Rencana Perawatan
1. Initial phase therapy
DHE, scaling dan polishing. Bertujuan untuk meredakan penyakit
periodontitis yang terjadi, terutama yang disebabkan karena faktor lokal
yaitu deposit keras maupun lunak yang melekat pada permukaan gigi.
Tindakan ini dilakukan karena penyebab utama penyakit periodontal
adalah bakteri plak.
2. Corrective phase therapy, pada tahap ini dilakukan
Pada tahap ini dilakukan kuretase yang bertujuan untuk menghilangkan
jaringan granulasi yang melekat pada gigi dan dinding poket sebelah
dalam sehingga diharapkan terjadi perlekatan kembali antara jaringan
lunak dengan permukaan gigi dan ukuran poket berkurang.
3. Maintenance phase therapy
Pada fase ini dilakukan untuk memeriksa perubahan kondisi gingiva pasca
kuretase. Kontrol I (hari ke-7 pasca operasi) untuk melepas periodontal
pack atau pemasangan periodontal pack kembali apabila luka belum
sembuh, serta melihat proses penyembuhan.
PENATALAKSANAAN KURETASE
Tanggal operasi: 21 September 2015
a. Alat
1. Alat diagnostik 9. Spuit2. Polibip, masker, gloves 10. Kuret3. Tensimeter & stetoskop 11. Gunting Bedah4. Periodontal probe 12. Suction5. Cytoject 13. Glass plate & spatula6. Brush7. Scaler tip USS
Cohen, ES., 2007, Atlas of Cosmetic and Reconstructive Periodontal Surgery 3rded, People’s Medical Publishing House, USA
Fedi, P.F., Vernino, A.R., dan Gray, J.L., 2004, Silabus Periodonti, EGC, Jakarta
Klaus H., Rateitschak, EM., Wolf HF., Hassell TM., 2005, Color Atlas ofPeriodontology, Thieme, New York
Lumentut, R.A.N., Gunawan, P.N., dan Mintjelungan, C.N., 2013, StatusPeriodontal dan Kebutuhan Perawatan pada Usia Lanjut, Jurnal e-GiGi(eG), Vol 1(2):79-83.
Manson, J.D. dan Eley, B.M., 1993, Buku Ajar Periodonti, ed 2, Hipocrates,
Jakarta.
Newman, M.G.; Takei, H.H.; Carranza, F.A., 2012, Carranza’ s Clinical
Suryono, 2012, Bedah dasar Periodonsia, CV. BUDI UTAMA, Yogyakarta
Trijani S., Evaluasi Kesembuhan Klinis setelah Tindakan Gingivektomi denganatau tanpa Pack Periodontal pada Kasus Gingivitis Pubertas, TIMNAS1996: 416-423
Witjaksono, W., Abusamah R., Kannan, T. P., 2006, Clinical evaluation in
periodontitis patient after curettage, Dent. J., 39(3): 102-106.
Wolf, H. F. dan Hassell, T. M., 2006, Color Atlas of Dental HygienePeriodontology, Thieme, Stuttgart