KUNJUNGAN RUMAH PADA LANSIA
KUNJUNGAN RUMAH PADA LANSIADi susun oleh :
Angginamita Amalia NPM 110170003Budiana NPM 110170011Dandan Adi
Nurhakim NPM 110170012Icka Siti Aisyah NPM 110170028Idrus Fauzan
IrfaniNPM 110170029Khanidya noor azziza NPM 110170036Kus Indah
Setiadewi NPM 110170037Nur Amalah NPM 110170050Trio Raharjo NPM
110170069
Skenario 4Seorang dokter puskesmas sedang mengadakan kunjungan
rumah untuk melakukan pemeriksaan kepada warganya yang lanjut usia.
Di rumah salah satu warga, ia bertemu dengan anggota keluarga yang
mengeluhkan bahwa bapaknya yang berusia 78 tahun sering berdiam
diri dalam kamarnya, berbicara seperlunya, pendengaran dan
penglihatannya semakin menurun, sulit mengingat nama-nama anaknya
atau barang, dan untuk merawat diri sendiri pun saat ini tidak
mampu. Dokter melakukan beberapa pemeriksaan terhadap fungsi saraf
dan status mental bapak tersebut. Selain melakukan pemeriksaan
terhadap pasien, dokter puskesmas itu memeriksa kondisi rumah
pasien seperti jarak kamar pasien ke kamar mandi, adanya alat bantu
untuk pegangan pasien dalam kamar mandi.
Step 1Step 2Kunjungan rumah lansia : Berkunjung ke rumah lansia
yang dilakukan oleh perawat, bidan, dan dokter yang berkunjung
untuk menilai kondisi rumah ataupun kondisi kesehatan dari
lansia
Bagaimana menilai aktivitas kehidupan sehari-hari pada lansia
?Macam-macam pelayanan kesehatan pada lansia ?Bagaimana pelayanan
kesehatan pada lansia ?Prinsip pelayanan kesehatan pada lansia
?Tujuan pelayanan kesehatan pada lansia ?
Penilaian aktivitas kehidupan sehari-hariinterpretasiINDEKS
KATZMandiBarpakaianBerpindahToiletMengatur BAB/BAKMakan
Semua terpenuhiMandiri untuk 5 fungsi diatasMandiri, kecuali
mandi dan 1 fungsi diatasMandiri, kecuali mandi, berpakaian & 1
fungsi diatasMandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet & 1
fungsi diatasMandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet,
berpindah & 1 fungsi diatasKetergantungan untuk semua 6 fungsi
diatas
2. Macam pelayanan kesehatan:Perawatan di luar panti (posyandu
lansia, perawatan dirumah)Perawatan di dalam panti (panti
wherda).Berbasis rumah sakit (vertikal) dan berbasih masyarakat
(horizontal)Pemeriksaan sehari-hari : status mental, status gizi,
tekanan darah, lab sederhana, pelayanan, penyuluhan
2. Macam pelayanan kesehatan:Perawatan di luar panti (posyandu
lansia, perawatan dirumah)Perawatan di dalam panti (panti
wherda).Berbasis rumah sakit (vertikal) dan berbasih masyarakat
(horizontal)Pemeriksaan sehari-hari : status mental, status gizi,
tekanan darah, lab sederhana, pelayanan, penyuluhan
3. Status mental pada lansia :Anamnesis:IdentitasKeadaan
umumRiwayat penyakit sebelumnyaRiwayat penyakit dahuluRiwayat
pribadiRiwayat pekerjaanRiwayat perkawinanRiwayat keluargaAdaptasi
masa tuaRiwayat financialRiwayat pengobatan dan rokok
Status mental:Gambaran umumPsikomotorGaya bicaraSikap terhadap
pemeriksaPenilaian fungsionalMood, afek dan feelingGangguan
persepsiFungsi visuospasialPikiranSensorium dan kognisiDaya
ingatIntelegensiMembaca dan menulis
4. Prinsip pelayanan kesehatan :Holistik :Penegakkan
diagnosisPenatalaksanaan penderitaPelayanan kesehatan vertikal dan
horizontalJenis palayanan kesehatanTatakerja dalam tim :
multidisiplin dan interdisiplinAda tiga pelayanan :Pelayanan
kesehatan pada lansia oleh masyarakat berbasis rumah sakitPelayanan
kesehatan pada lansia adalah masyarakatPelayanan kesehatan pada
lansia berbasih rumah sakit
5. Tujuan pelayanan kesehatan :Menjadikan usia lanjut
mapanMenegakkan diagnosisMenegakkan gang.
Organik/sistemikMengetahui sumber daya lingkungan& sosial
ekonomi
Step 4Step 5Pemeriksaan fungsi saraf?Pemeriksaan status
mental?Menentukan DD dan Penatalaksanaan pada kasus?Mengapa dokter
melakukan pemeriksaan terhadap lingkungan pasien?STEP 7Pemeriksaan
fungsi saraf?
Rangsang Selaput Otak (Iritasi Meningeal)KAKU KUDUK (Nuchal
(Neck) Rigidity)TANDA LASEGUE
TANDA KERNIG
TANDA BRUDZINSKI I (Brudzinski"s neck sign)
TANDA BRUDZINSKI II (Brudzinski's contralateral leg sign)
Lanjutan Saraf OtakSARAF OTAK I (Nervus Olfaktorius, N.I)
SARAF OTAK II (Nervus Optikus, N.II)
3.SARAF OTAK III (Nervus Okulomotorius, N.III); SARAF OTAK IV
(Nervus Trokhlearis, N.IV); SARAF OTAK VIPtosis = menilai tenaga m.
levator palpebrae pasien disuruh memejamkan matanya, kemudian ia
disuruh membukanya
b.PupilRefleks pupil (reaksi cahaya pupil)
Refleks akomodasiKedudukan (posisi) bola mataGerakan bola
mata
SARAF OTAK V (Nervus Trigeminus, N.V)SARAF OTAK VII (Nervus
Fasialis, N.VII)a.Fungsi motorikSuruh penderita mengangkat alis dan
mengerutkan dahiSuruh penderita memejamkan mataSuruh penderita
menyeringai (menunjukkan gigi geligi), mencucurkan bibir,
menggembungkan pipiGejala Chvostekb.Fungsi pengecapan
6.SARAF OTAK VIII (Nervus Oktavus/Vestibulo-Kokhlearis,
N.VIII)Tes Schwabach. Tes Rinne.
Tes Weber.
7.SARAF OTAK IX (Nervus Glosofaringeus, N.IX), SARAF OTAK X
(Nervus Vagus, N.X)Fungsi motorik.
Fungsi autonomRefleks sinus karotikusRefleks Okuiokardiak
8.SARAF OTAK XI (Nervus Aksesorius, N.XI)Pemeriksaan otot sterno
kleidomastoideus.
Pemeriksaan otot trapezius.
9.SARAF OTAK XII (Nervus Hipoglosus, N.XII)
PEMERIKSAAN SISTEM MOTORIKInspeksiSIKAP
BENTUKUKURAN
PalpasiPemeriksaan gerakan pasifPemeriksaan gerakan aktifDlm
praktek sehari-hari, tenaga otot dinyatakan dengan menggunakan
angka dari 0 - 50: Tidak didapatkan sedikitpun kontraksi otot;
lumpuh total.1:Terdapat sedikit kontraksi otot, namun tidak
didapatkan gerakan pada persendian yang hams digerakkan oleh otot
tersebut2:Didapatkan gerakan, tetapi gerakan ini tidak mampu
melawan gayaberat (gravitas).3:Dapat mengadakan gerakan melawan
gaya berat.4:Di samping dapat melawan gaya berat ia dapat pula
mengatasisedikit tahanan yang diberikan.5:Tidak ada kelumpuhan
(normal).
SISTEM SENSORIKPemeriksaan sensibilitasPemeriksaan rasa raba
Pemeriksaan rasa nyeriPemeriksaan rasa suhu Pemeriksaan rasa-gerak
dan rasa-sikap
Pemeriksaan rasa getar. Pemeriksaan rasa-raba-kasar (rasa
tekan)Pemeriksaan rasa-nyeri-dalam
2. Rasa Somestesia LuhurDiskriminasi Dua titikPemeriksaan
stereognosiaCara pemeriksaan grafestesia3. Refleks
FisiologisRefleks glabela
Refleks rahang bawah (Jaw refleks)
Refleks brakhioradialis (refleks radius)
Refleks ulnaRefleks kuadriseps femoris (refleks tendon lutut,
refleks patella)
Refleks triseps sure (refleks tendon Achilles)
Refleks PatologisRefleks Babinski Cara ChaddockCara GordonCara
Oppenheim Cara GondaCara Schaefer
Reflex Hoffman trommer.
Pemeriksaan Status MentalThe Short Portable Mental Status
Quesionnaire ( SPMQ )
NoPERTANYAANJAWABANBETULSALAH1Tanggal berapa hari ini ?2Hari
apakah hari ini ?3Apakah nama tempat ini ?4Berapa no. telepon rumah
anda ?5Berapa usia anda ?6Kapan anda lahir ( Tgl/Bln/ Thn )
?7Siapakah nama presiden sekarang ?8Siapakah nama presiden
sebelumnya ?9Siapakah nama ibu anda ?105 + 6 adalah ?Jumlah
kesalahan :0 2 kesalahan : Baik2 4 kesalahan : Gangguan ringan5 7
kesalahan : Gangguan sedang7 10 kesalahan : Gangguan
beratMenentukan DD pada kasus dan penatalaksananya ?DepresiDepresi
bukan merupakan suatu keadaan yang disebabkan oleh patologi
tunggal, tetapi biasanya bersifat multifaktorial.Gejala depresi
pada usia lanjut sering hanya berupa :apatis dan penarikan diri
dari aktivitas sosial.Gangguan memori, perhatian serta memburuknya
kognitif secara nyata. Tanda disfori sedih yang jelas seringkali
tidak terdapat.penurunan nafsu makan, aktivitas atau sukar
tidur.Hilangnya minat/hobi
penatalaksanaan
Antidepresan TrisiklikAntidepresan yang lebih baruYang bersifat
sedatif: AmitriptilinDotipin Bersifat sedatif: TrasodonMianserin
Sedikit bersifat sedatif:ImipraminNortriptilinprotriptilinKurang
sedatif:maprotilinlofepraminflufoksaminMasalah diagnosis yang
seriusRisiko bunuh diri yanginggiPengabaian diri yang
seriusAgitasi, delusi atau halusinasi beratTidak memberikan
tanggapan atau tak patuh terhadap pengobatan yang
diberikan.Memerlukan tindakan/rawat inap di institusi atau
pelayanan psikiatrik lainnya
Demensiasindroma yang ditandai oleh berbagai gangguan fungsi
kognitif tanpa gangguan kesadaranFungsi kognitif :inteligensia
umum, belajar dan ingatan, bahasa, memecahkan masalah, orientasi,
persepsi, perhatian, konsentrasi, pertimbangan dan kemampuan
sosialgangguan fungsi sosial atau pekerjaan yang berat dan
merupakan suatu penurunan dari tingkat fungsi sebelumnya (DSM
IV)Obat untuk demensiaCholinergic-enhancing agentsCholine dan
lecithinNeuropeptide, vasopressin dan ACTHNootropic
agentsDihydropyridine
Mengapa dokter melakukan pemeriksaan terhadap lingkungan
pasien?
Asesmen lingkungan ini bisa dilakukan oleh dokter, atau oleh
petugas sosio-medik anggota tim geriatriAsesmen ini cukup penting
:untuk menentukan kemampuan seorang lansia.Untuk lebih mengenal
kehidupan pasien lansiaUntuk melakukan pertolongan kedokteran pada
lansia bila diperlukanTerimakasih.