Top Banner
KETIDAKEFEKTIFAN PENATALAKSANAAN PROGRAM TERAPEUTIK KELUARGA I. Definisi Pola pengaturan atau penggabungan program pengobatan untuk penyakit dan melakukan tindakan yang berakibat buruk untuk penyakit sehingga tidak adanya kepuasan untuk menemukan tujuan kesehatan yang spesifik II. Pengkajian 1. Status keluarga, termasuk status materi, komposisi keluarga, pola komunikasi, kemampuan koping, penyalahgunaan obat-obatan atau alcohol, riwayat psikologis, dan kepercayaan dan sikap mengenai kesehatan dan penyakit 2. Status kesehatan, termasuk kronis atau penyakit terminal, kondisi kecacatan fisik yang parah 3. Factor sosial ekonomi termasuk status keuangan, asuransi, akses menuju pelayanan kesehatan, ketersediaan penyedia pelayanan kesehatan, dan sistem transportasi 4. Status sosial, termasuk kemampuan komunikasi, ukuran jaringan sosial, tingkat kepercayaan dengan yang lain, harga diri, dan kemampuan untuk berfungsi di sosial dan peran pekerjaan 5. Status spiritual termasuk keagamaan atau keikutsertaan dalam kegiatan gereja serta penjelasan mengenai kepercayaan dan praktek keagamaan III. Batasan karakteristik 1. Percepatan gejala penyakit pada anggota keluarga 2. Aktifitas keluarga yang tidak sesuai dengan tujuan kesehatan 3. Kegagalan untuk mengaplikasikan tindakan untuk mengurangi factor resiko 4. Kurangnya perhatian terhadap penyakit 5. Menyatakan keinginan untuk memanagemen penyakit 6. Mengungkapkan kesulitan dengan regimen yang ditentukan IV. Kriteria hasil yang diharapkan
34

Kumpulan Diagnosa

Feb 08, 2016

Download

Documents

peesecret
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kumpulan Diagnosa

KETIDAKEFEKTIFAN PENATALAKSANAAN PROGRAM TERAPEUTIK KELUARGA

I. Definisi

Pola pengaturan atau penggabungan program pengobatan untuk penyakit dan melakukan tindakan yang berakibat buruk untuk penyakit sehingga tidak adanya kepuasan untuk menemukan tujuan kesehatan yang spesifik

II. Pengkajian

1. Status keluarga, termasuk status materi, komposisi keluarga, pola komunikasi, kemampuan koping, penyalahgunaan obat-obatan atau alcohol, riwayat psikologis, dan kepercayaan dan sikap mengenai kesehatan dan penyakit

2. Status kesehatan, termasuk kronis atau penyakit terminal, kondisi kecacatan fisik yang parah3. Factor sosial ekonomi termasuk status keuangan, asuransi, akses menuju pelayanan kesehatan,

ketersediaan penyedia pelayanan kesehatan, dan sistem transportasi4. Status sosial, termasuk kemampuan komunikasi, ukuran jaringan sosial, tingkat kepercayaan

dengan yang lain, harga diri, dan kemampuan untuk berfungsi di sosial dan peran pekerjaan5. Status spiritual termasuk keagamaan atau keikutsertaan dalam kegiatan gereja serta penjelasan

mengenai kepercayaan dan praktek keagamaan

III. Batasan karakteristik

1. Percepatan gejala penyakit pada anggota keluarga2. Aktifitas keluarga yang tidak sesuai dengan tujuan kesehatan3. Kegagalan untuk mengaplikasikan tindakan untuk mengurangi factor resiko4. Kurangnya perhatian terhadap penyakit5. Menyatakan keinginan untuk memanagemen penyakit6. Mengungkapkan kesulitan dengan regimen yang ditentukan

IV. Kriteria hasil yang diharapkan

1. Anggota Keluarga akan mengidentifikasi perilaku yang mencetuskan konflik atau masalah2. Anggota keluarga akan menyatakan keinginan untuk membantu menyelesaikan konflik atau

masalah3. Anggota keluarga akan menyatakan mekanisme koping yang akan membantu mengurangi konflik

atau masalah4. Anggota keluarga akan bekerja sama dalam menemukan cara untuk regimen pengobatan yang

sesuai dengan gaya hidupnya5. Anggota keluarga akan menyatakan keinginan untuk melaksanakan regimen pengobatan6. Angggota keluarga akan merencanakan mengikuti pengajaran mengenai penyakit untuk

kedepannya

Page 2: Kumpulan Diagnosa

V. Askep

NO INTERVENSI RASIOANAL

1 Melewatkan atau menghabiskan waktu dengan keluarga Untuk mengetahui anggota keluarga secara individu, dan membuat hubungan saling percaya dengan setiap anggota keluarga untuk membantu mengidentifikasi ukuran yang akan meningkatkan kesatuan keluarga

2 Mendukung anggota keluaraga untuk menghadiri dan berpartisipasi di dalam tahap pengobatan

Untuk meningkatkan kebersamaan keluarga dan meningkatkan solusi penyelesaian konflik atau masalah

3 Bantu anggota keluarga untuk menyatakan perasaan yang berhubungan dengan penyakit pada saudara mereka agar membawa konflik keluarga menjadi terbuka

Tidak terselesainya konflik dalam keluarga bisa mencegah anggota keluarga mengimplementasikan regimen pengobatan secara menyeluruh

4 Mendorong kepercayaan individu/kepercayaan diri setiap anggota keluarga tentang penyakit dan review informasi yang relevan

Untuk menciptakan dukungan mereka dalam meningkatkan menajemen regimen pengobatan

5 Ajarkan anggota keluarga mengenai proses jalannya penyakit dan jelaskan hubungan antara jalannya proses penyakit dan regimen pengobatan

Jika keluaraga mengetahui alasan tentang perilaku yang spesifik, mereka menjadi lebih yakin untuk mengatur gaya hidup mereka

6 Bekerja dengan keluarga untuk mengidentifikasi perilaku yang berkontribusi menjadi konflik dalam keluarga dan membantu mereka mengidentifikasin perilaku alternatif

Untuk Meningkatkan penyelesaian masalah atau konflik

7 Dukung anggota keluarga untuk menjelaskan kebutuhan individu secara asertif

Untuk meningkatkan interaksi yang sehat dalam keluarga

8 Bantu anggota keluarga mengklarifiksi nilai yang berhubungan dengan gaya hidup

Untuk meningkatkan pemahaman mengenai konflik atau masalah antara gaya hidup dan tuntutan dari regimen pengobatan

Page 3: Kumpulan Diagnosa

9 Bekerja dengan anggota keluarga untuk mengembangkan aktifitas sehari-hari yang megatur regimen pengobatan yang sesuai dengan gaya hidup

Berkolaborasi dengan anggota keluarga menciptakan factor-faktor gaya hidup yang sesuai menjadi mungkin untuk diterapkan

10 Membantu anggota keluarga memodifikasi factor (seperti kurangnya perilaku dukungan diantara setiap anggota keluarga) yang mengganggu manajemen pengobatan

Untuk meningkatkan level perawatan

11 Bekerja dengan keluarga untuk menetapkan tujuan dari koping untuk konflik

Untuk memfokuskan kekuatan mereka dalam objektif pencapaian dan untuk menjaga harapan

13 Arahkan anggota keluarga ke agensi yang sesuai bila dibutuhkan

Ini bisa meyakinkan keberlanjutan dukungan keluarga dan membantu mengurangi konflik atau masalah

14 Membantu keluarga merencanakan untuk megikuti pengajaran mengenai penyakit untuk masa yang akan datang

Peningkatan kemampuan perencanaan anggota keluarga untuk mengembangkan strategi yang sesuai yang bertujuan untuk mengatur regimen pengobatan

VI. Evaluasi kriteria hasil yang diharapkan

1. Anggota keluarga mengidentifikasi konflik yang tidak terselesaikan2. Anggota keluarga menghadiri dan berpartisipasi dalam tahapan pengobatan keluarga3. Anggota keluarga menyatakan keinginan untuk menyelesaikan konflik atau masalah4. Anggota keluarga menyatakan mekanisme koping yang akan mengurangi konflik5. Anggota keluarga menyesuaikan komponen regimen pengobatan menjadi aktivitas sehari hari

dengan sukses6. Anggota keluarga melaksanakan regimen pengobatan7. Anggota keluarga membuat perencanaan sebagai koping dengan mengikuti pengajaran mengenai

penyakit dimasa akan datang

Page 4: Kumpulan Diagnosa

VII. Dokumentasi

1. Deskripsikan pemahaman tiap anggota keluarga mengenai penyakit pasien2. Anggota keluarga menyatakan perasaaan mengenai penyakit pasien3. Mematuhi atau berperan serta dalam tahap pengobatan keluarga 4. Evaluasi kriteria hasil yang diharapkan

Page 5: Kumpulan Diagnosa

KETERLAMBATAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

I. DefinisiPenyimpangan-penyimpangan dari norma kelompok usia

II. Pengkajian1. Status psikososial, termasuk umur, jenis kelamin, tingkat perkembangan, status pendidikan

khusus, laporan kehadiran sekolah, kesulitan-kesulitan dikelas atau kegagalan dalam kursus, penskorsan atau pengusiran, kesehatan fisik dan mental ( kondisi diagnose medis, diagnostic dan statistik manual gangguan mental, diagnosis-diagnosis edisi ke empat, dan pengobatan yang digunakan), kesejahteraan anak ( termasuk perwalian), penyalahguanaan alcohol dan obat-obatan, dan riwayat kejahatan.

2. Status keluarga, termasuk status perkawinan orang tua ;susunan keluarga ;level pendidikan; pekerjaan; status social ekonomi dan bantuan publik yang memenuhi syarat, riwayat keluarga dalam penyakit mental, kekerasan, aktifitas criminal atau kekerasan dalam keluarga; tipe perwakilan keluarga, tempat tinggal, interaksi anggota keluarga dalam pelayanan.

3. Pengaruh budaya, termasuk nasional, etnik, keaggotaan dalam kelompok keagamaan, kepercayaan mengenai kesehatan dan prakteknya

4. Kemampuan orangtua, termasuk kegiatan orang tua menghabiskan waktu sehari-hari bersama anak, kualitas interaksi orang tua dan anak, riwayat kedisiplinan dan tipe orang tua, interaksi fisik dengan anak dan dukungan dari penyedia pelayanan lain.

5. Kemampuan sosial, interaksi dengan teman sebaya, termasuk jumlah, jenis peretemuan dan frekuensi interaksi dengan teman sebaya atau orang dewasa, kemampuan memahami teman sebaya dan orang dewasa, kemampuan untuk mempertahankan hubungan yang saling memuaskan dengan teman sebaya dan orang dewasa dan kemampuan untuk mempertahankan control diri, mengerti dengan petunjuk atau intruksi dan memperlihatkan perilaku dan perasaan yang sesuai

III. Batasan karakteristik1. Perubahan pertumbuhan fisik2. Keterlambatan atau kesulitan dalam menampilkan kemampuan motorik, sosial, kemampuan

mengekspresikan yang khas 3. Afek datar4. Ketidakmampuan menampilkan aktifitas perawatan diri atau mempertahankan control diri sesuai

dengan tingkat usia 5. Kelemahan atau kelesuan serta Penurunan respon

Page 6: Kumpulan Diagnosa

IV. Kriteria hasil1. Guru-guru, angota staff, administrator dan orang tua akan mengidentifikasi anak-anak yang

menunjukkan keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan dan mentargetkan anak-anak tersebut untuk di intervensi

2. Guru-guru, angota staff, administrator-administrator akan mengidentifikasi anak-anak yang mungkin memiliki resiko kekerasan dan pengabaian dan akan menghubungi pelayanan perlindungan anak, sesuai dengan kebutuhan

3. Anak-anak akan memeperlihatkan peningkatan kemampuan motorik, kemahiran dalam berbahasa dan menggunakannya serta memiliki kemampuan beradaptasi secara sosial personal

4. Orang tua akan melaporkan perasaan lebih nyaman dengan kemampuannya menjadi orang tua5. Orang tua akan mempelajari kemampuan dasar dan bagaimana memulai aktifitas yang dapat

membantu menstimulasi anak6. Anak-anak akan berpartisipasi dalam aktifitas kelompok dan akan menunjukkan peningkatan

perkembangannya

V. Askep

No Intervensi Rasional1 Adakan pertemuan tim untuk mengidentifikasi siswa yang

berkebutuhan khususUntuk memulai membuat intervensi yang dibutuhkan pada anak dalam komunitas

2 Bantu guru, anggota staff dan administrator mengidentifikasi siswa yang mungkin berisiko mendapatkan kekerasan dan pengabaian. Hubungi pelayanan perlindungan anak, sesuai kebutuhan

Untuk memulai intervensi dan membantu memastikan keamanan anak

3 Ajarkan guru mengenai kondisi masing-masing siswa dan adaptasi yang mungkin dibutuhkan di ruang kelas

Untuk meningkatkan kebebasan dan keikutsertaan dalam aktifitas untuk siswa yang berkebutuhan khusus

4 Anjurkan orang tua, guru, dan anggota staff untuk mengidentifikasi kemempuan sosial anak dan mendukung anak untuk berpartisipasi dalam aktifitas kelompok dengan teman sebaya yang juga memperlihatkan keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan

Untuk meningkatkan interaksi anak yang mengalami keterlambatan perkembangan

5 Diskusikan dengan orang tua dan guru makna alat permainan yang sesuai untuk meningkatkan aktivitas kelompok, termasuk mobil-mobilan, games dan alat-alat yang bisa digerakkan seperti wayang, boneka, pakaian mainan, dan item lain yang mendukung emosional dan ekspresi yang kreatif.

Memperkenalkan mainan-mainan yang mendukung anak untuk bermain bersama. Batasan jumlah dari alat yang tersedia meningkatkan rasa saling berbagi dan interaksi positif antar teman sebaya

6 Bekerja dengan orang tua dan guru untuk memulai aktifitas antar anak serta mendorong interaksi dalam kelompok kecil

Kelompok yang beranggotakan 2 atau 3 anak sangat kondusif untuk interaksi teman sebaya

7 Lakukan aktifitas khusus untuk anak dengan keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan, atau dukung orang tua dan guru untuk melakukan aktifitas yang sama, aktifitas yang cocok atau sesuai misalnya membacakan cerita untuk anak,

Memberikan pengalaman yang menstimulasi anak

Page 7: Kumpulan Diagnosa

memperlihatkan film yang mengandung unsur edukasi dan membawa anak rekreasi

8 Bekerja sama dengan konselor sekolah dan anggota sekolah lainnya untuk mengembangkan pengajaran untuk orang tua yang bertujuan meningkatkan kemampuan orang tua dan buat pengajaran ini tersedia untuk anggota komunitas

Untuk meningkatkan harga diri orang tua, membantu mereka menciptakan lingkungan rumah yang lebih menstimulasi anak dan membantu mengembangkan harapan yang realistis tentang perilaku anak mereka

9 Bekerja dengan orang tua dan guru untuk mempertahankan program yang terstruktur untuk anak setiap tahunnya

Untuk memastikan kekonsistensian intervensi

10 Lanjutkan bekerja dengan orang tua dengan meng follow up dengan telepon atau home visit, melakukan konferensi, dan menyediakan penyerahan laporan

Untuk memonitor perkembangan dan peningkatan anak di rumah dan mempersilahkan orang tua untuk mengekspresikan kebutuhan dan perhatian mereka mengenai kesehatan keluarga dan anaknya

VI. Evaluasi 1. Anak yang memperlihatkan tanda keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan menerima

intervensi yang sesuai, seperti berpartisipasi dalam aktivitas kelompok ( termasuk kelompok kecil) dan menunjukkan stimulus yang sesuai, dengan buku, alat-alat permainan dan aktivitas.

2. Anak yang berisiko kekerasan atau pengabaian menerima bantuan dari layanan perlindungan anak, sesuai kebutuhan

3. Anak memperlihatkan peningkatan kemampuan dan bahasa4. Orang tua melaporkan perasaan lebih nyaman dengan kemampuan menjadi orang tua5. Orang tua menyediakan aktifitas dan pengalaman yang lebih menstimulasi untuk anak6. Anak berpartisipasi dalam aktifitas kelompok dan menunjukknan peningkatan perkembangan

secara terus menerus.

VII. Dokumentasi1. Kunjungan siswa ke sekolah perawat, termasuk alasan kunjungan, pengkajian yang ditemukan,

intervensi yang dilakukan, orang tua yang dihubungi, anak yang keluar dari sekolah atau kembali ke kelas

2. Informasi yang terlihat selama pertemuan tim dengan perawat, anggota staff, staf pengajar, administrator dan orang tua seperti perilaku anak, peningkatan perkembangan anak, hasil tes dari rangkaian perencanaan yang dilakukan dan perwakilan diluar/pelayanan lain.

3. Hal-hal yang mencurigai yaitu kekerasan atau pengabaian pada anak dan data kapan anak melaporkannya

4. Evaluasi kriteria hasil yang diharapkan

Page 8: Kumpulan Diagnosa

KEGAGALAN MENJADI ORANG TUA

I. Definisi

Ketidakmampuan orang tua untuk menciptakan, memelihara lingkungan yang meningkatkan pertumbuhan dan perekembangan anak secara optimal

II. Pengkajian

1. Status orang tua, termasuk usia, derajat ketakutan, status perkembangan, peran keluarga, dan hubungan suami istri atau hubungan penting lainnya

2. Jenis kelamin dan status anak

3. Pengetahuan orang tua mengenai pengasuhan anak dan tumbuh kembang anak

4. Riwayat ikatan sebelumnya

5. Interaksi orang tua dengan bayi dan anak, termasuk praktek pengasuhan, kontak mata, senyuman, sentuhan, komunikasi, respon interaksi, ketidakmampuan.

6. Status psikososial, termasuk stressor mengenai keungan dan pengalaman sebelumnya, tuntutan pekerjaan, dan dukungan keluarga, teman dan orang penting lainnya

III. Batasan karakteristik

1. Anak :Perilaku yang merusak, kegagalan berkembang, frekuensi kecelakaan dan sakit, riwayat trauma maupun kekerasan, kurang kasih sayang, kecemasan, prestasi akademik yang buruk, perkembangan kognitif yang buruk, kemempuan social yang buruk, kecendrungan untuk lari dari rumah

2. Orang tua : tampak adanya kekurangan pertemuan/interaksi dengan anak sesuai dengan yang dibutuhkan, adanya pengabaian terhadap anak, menyatakan frustasi karena ketidakmampuan menjalankan peran, mengekspresikan ketidak mampuan mengontrol anak, menyatakan ketidakmampuan bertemu dengan anak sesuai dengan kebutuhan anak, mengekspresikan hal negatif mengenai anak, ketidakadekuatan mempertahankan kesehatan anak, ketidaksesuaian mengatur pengasuhan anak, ketidakcocokan cara menstimulasi anak (baik dengan cara sentuhan, mendengarkan, maupun perhatian), ketidakkonsistenan memberi asuhan/perawatan, ketidakkonsistenan mengatur perilaku anak; kemampuan memberi asuhan yang buruk atau tidak sesuai; interaksi orang tua dan anak yang buruk, perilaku kekerasan pada anak,

Page 9: Kumpulan Diagnosa

penolakan dengan anak, lingkungan rumah yang tidak nyaman, kurangnya pemberian kasih sayang.

IV. Kriteria hasil

1. Orang tua akan membuat kontak mata, kontak fisik dan verbal kepada anak

2. Orang tua akan berkomunikasi yang menyenangkan dengan anak

3. Orang tua akan mendemonstrasikan teknik memberi makan, memandikan dan memakaikan pakaian anak dengan benar

4. Orang tua akan menyatakan akan bekerja untuk mempertahankan hubungan dengan yang lain

5. Orang tua akan menyatakan perencanaan pengasuhan anak dengan baik

6. Orang tua akan menyatakan pengetahuannya mengenai norma-norma perkembangan

7. Orang tua akan menyediakan aktivitas bermain untuk anak

8. Orang tua akan mengidentifikasi cara mengekspresikan rasa marah dan frustasi yang tidak membahayakan anak

V. NCP (Nursing Care Planing)

NO INTERVENSI RASIONAL

1 Libatkan orang tua dalam perawatan anak dan bayi Untuk meningkatkan kasih sayang dengan anak

2 Sediakan kesempatan untuk melakukan asuhan diruangan yang ada orang tua, agar orang tua saling berbagi dengan anak.

Partisipasi dalam perawatan meningkatakan perasaan harga diri orang tua

3 Ajarkan orang tua mengenai tumbuh kembang, menyusui atau teknik menggunakan botol, rutinitas perawatan anak dengan baik, tanda dan gejala penyakit, kebutuhan anak terhadap sentuhan dan stimulasi sensorik

Pengetahuan mengenai tumbuh kembang yang normal bisa meningkatkan perubanhan menjadi orang tua yang baik dan benar

4 Ketika melakukan perhatian atau perawatan kepada anak dan dihadiri oleh orang tua, lakukan seperti model peran untuk keefektifan kemampuan orang tua

Kurangnya pengetahuan dalam praktek perawatan anak dan norma tumbuh kembang anak berkontribusi secara signifikan adanya kekerasan pada anak. Mendemonstrasikan kemampuan menjadi orang tua lebih efektif dari pada

Page 10: Kumpulan Diagnosa

pengajajaran mengenai teori.

5 Anjurkan orang tua memberi pertanyaan tentang asuhan terhadap anak dan sediakan informasi yang sesuai

Untuk menghilangkan kecemasan dan memonitor pengetahuhan yang didapat

6 Puji orang tua ketika menunjukkan kemampuan menjadi orang tua yang baik

Untuk menyediakan pengutan yang positif

7 Arahkan orang tua ke kelompok dukungan keluarga dan komunitas lainnya

Dukungan kelompok akan membantu mengurangi isolasi

8 Waspada terhadap adanya tanda dan gejala kekerasan pada anak, termasuk pengabaian dan incident kecelakaan, perilaku ketakukan pada anak, laporkan kecurigaan kekerasan pada anak kepada pihak yang berwenang

Melaporkan kekerasan pada anak adalah pekerjaan professional.

VI. Evaluasi

1. Orang tua melakukan kontak mata, fisik dan komunikasi yang sesuai ketika berinteraksi dengan anak atau bayi

2. Orang tua menyatakan indikasi kepuasan terhadap anak adan bayi

3. Orang tua melakukan teknik memberi makan, memandikan dan memakaikan pakaian anak dengan benar

4. Orang tua menyatakan akan bekerja untuk mempertahankan hubungan dengan yang lain

5. Orang tua melakukan rutinitas pengasuhan anak dengan baik

6. Orang tua menyatakan pengetahuannya mengenai norma-norma perkembangan

7. Orang tua menyediakan aktivitas bermain untuk anak

8. Orang tua mengidentifikasi cara mengekspresikan rasa marah dan frustasi yang tidak membahayakan anak

VIII. Dokumentasi

1. Ekspresi orang tua terhadap anak2. Ekpresi orang tua mengenai perhatiannya terhadap penampilannya menjadi orang tua3. Observasi pengetahuan orang tua, kasih sayang orang tua dan pengasuhan orang tua terhadap

anak4. Intruksi yang diberikan kepada orang tua dan pemahaman orang tua mengenai tanggung

jawabnya5. Berat badan bayi6. Evaluasi kriteria hasil yang diharapkan

Page 11: Kumpulan Diagnosa

CATATAN PENULIS

Kemampuan berfungsi suatu keluarga untuk berisiko tinngi mengalami masalah ketika anak atau orang tua mempunyai kondisi yang meningkatkan stress pada unit keluarga. Istilah orang tua berarti setiap individu yang ditetapkan sebagai pemberi asuhan utama untuk seoranga anak

Page 12: Kumpulan Diagnosa

KETEGANGAN PERAN PEMBERI ASUHAN

I. Definisi

Kesulitan menampilkan peran pemberi asuhan keluarga

II. Pengkajian

1. Status mental dan fisik pemberi asuhan, termasuk masalah kesehatan kronik, kemampuan perawatan diri, batasan pergerakan, dan level fungsi kognitif

2. Status mental dan fisik penerima asuhan, termasuk penyakit, batasan perawatan diri, batasan pergerakan, dan level fungsi kognitif

3. Sistem dukungan, termasuk sumber keuangan, anggota keluarga dan teman, pelayanan komunitas, pelayanan yang berhubungan dengan kesehatan seperti pelayanan harian lansia dan bantuan kesehatan di rumah

4. Lingkungan rumah, termasuk tata ruang, struktur rintangan, kebutuhan peralatan atau alat-alat bantu dan ketersediaan transportasi

5. Budaya, etnik, dan latarbelakang agama6. Kewajiban pemberi asuhan yang dirasakan dan yang sebenarnya 7. Kekuatan personal pemberi asuhan, termasuk koping dan kemampuan penyelesaian masalah

dan partisipasi dalam berbagai aktifitas dan hobyIII. Batasan karakteristik

1. Aktivitas pengasuhan - kesulitan menampilkan/menyelesaikan kewajiban atau tugas yang dibutuhkan

- kesenangan dengan rutinitas perawatan

- keprihatinan terhadap kesehatan penerima asuhan dan kemampuan pemberi asuhan untuk menyediakan layanan atau perawatan; nasib penerima asuhan jika pemberi asuhan sakit atau meninggal; atau kemungkinan lembaga tempat penerima asuhan

2. Status kesehatan pemberi asuhan - Gangguan sistem gastrointestinal

- Perubahan berat

- Hipertensi

- Penyakit kardiovaskular

- Diabetes

- Kelemahan

- Sakit kepala3. Emosional

- Kerusakan koping individu

- Depresi

Page 13: Kumpulan Diagnosa

- Gangguan tidur

- Marah

- Stress

- Peningkatan kecemasan dan emosi labil

- Frustasi4. Sosialekonomi

- Menarik diri dari kehidupan sosial

- Perubahan dalam aktivitas waktu luang

- Produktivitas kerja yang rendah

- Penolakan pengembangan karir5. Hubungan pemberi asuhan dan yang diberi asuhan

- Kesedihan mengenai perubahan hubungan dengan penerima asuhan

- Kesulitan melihat pengalaman penyakit dari penerima asuhanIV. Kriteria hasil

1. Pemberi asuhan akan menjelaskan stressor yang terbaru2. Pemberi asuhan akan mengidentifikasi stressor yang bisa dan tidak bisa di control3. Pemberi asuhan akan mengidentifikasi dukungan sosial formal dan informal4. Pemberi asuhan akan memperlihatkan bukti pengguanaan sistem dukungan sosial5. Pemberi asuhan akan melaporkan peningkatan kemampuan untuk menanggulangi stresor

V. NCP (Nursing Care Planing)

Page 14: Kumpulan Diagnosa

VI. Evaluasi

1. Pemberi asuhan mengidentifikasi dan mengembangkan penilaian realistis untuk masing-masing kondisi stress

2. Pemberi asuhan mendiskripsikan respon emosional untuk masing-masing situasi stress3. Pemberi asuhan mengidentifikasi sumber dukungan4. Pemberi asuhan menggunakan sitem dukungan yang tersedia5. Pemberi asuhan menggunakan kemampuan koping yang sesuai dalam masing-masing situasi

stressVIII. Dokumentasi

1. Stressor (yang dirasakan atau tanpa nyata) diidentifikasi oleh Pemberi asuhan2. Obsevasi respon Pemberi asuhan terhadap situasi yang membuat stress3. Sistem dukungan formal dan informal yang digunakan Pemberi asuhan4. Strategi koping yang di identifikasi oleh Pemberi asuhan dan perawat

NO INTERVENSI RASIONAL1 Bantu Pemberi asuhan untuk mengidentifikasi stressor terkini Untuk mengidentifikasi

penyebab ketegangan peran

2 Gunakan pendekatan yang tidak menghakimi, bantu Pemberi asuhan mengevaluasi stressor yang dapat dan tidak dapat dikontrol untuk memulai mengembangkan strategi-strategi

Untuk mengurangi stress

3 Dorong Pemberi asuhan untuk mendiskusikan kemampuan koping yang digunakan untuk mengatasi kondisi stress yang sama di masa lalu

Untuk membangun kepercayaan agar mampu mengatur situasi yang sama

4 Dorong Pemberi asuhan untuk berpartisipasi dalam kelompok dukungan. Menyediakan informasi dalam organisasi seperti organisasi almaizer, anak yang memiliki orang tua lansia atau penyerahan pelayanan dalam komunitas, serta memberikan kekuatan pada sindrom kekurangan imun

Untuk membantu mengembangkan dukungan yang sama dan menyediakan kesempatan untuk pemberi asuhan untuk mendiskusikan perasaan pribadi dengan menjadi pendengar yang penuh empati

5 Bantu pemberi asuhan mengidentifikasi sumber dukungan informal, seperti anggota keluarga, teman, teman di tempat ibadah dan relawan dalam komunitas

Untuk menyediakan sumber/pemberi asuhan untuk memperoleh jadwal istirahat sekali-kali atau secara teratur

6 Bantu pemberi asuhan mengidentifikasi pelayanan dukungan formal yang tersedia seperti agensi kesehatan dirumah pelayanan sosial kota, pekerja sosial rumah sakit, psikolog, klinik, dan pusat pelayanan sehari-hari

Untuk meningkatkan koping dengan menyediakan struktur yang sesuai untuk dukungan

8 Sarankan cara untuk pemberi asuhan untuk menggunanakan waktu lebih efektif sebagai contoh pemberi asuhan bisa memanfaatkan waktu dengan mengisi format asuransi ketika mengunjungi atau berhubungan dengan penerima asuhan

Mengatur waktu yang lebih baik bisa membantu pemberi asuhan mengurangi stress

Page 15: Kumpulan Diagnosa

5. Bukti adanya peningkatan kemampuan Pemberi asuhan untuk menanggulanginya6. Evaluasi terhadap kriteria hasil yang diharapkan

KETIDAKEFEKTIFAN MENYUSUI

I. DefinisiIbu, bayi dan pengalaman keluarga yang tidak puas atau kesulitan dalam melakukan proses menyusui

II. Pengkajian1. Status kehamilan, termasuk usia dan kematangan, hubungan dengan orang lain, riwayat

sebelumnya, paritas, tingkat persiapan menyusui prenatal, pengetahuan atau pengalaman menyusui sebelumnya, kondisi fisik (yang tampak atau dirasakan seperti ketersediaan ASI, bentuk putting payudara dan tingkat kenyamanan, factor psikologis (tingkat ketakutan, gambaran diri dan persepsi, stress dari keluarga atau pekerjaan, sosialbudaya yang tampak mengenai menyusui, dukungan emosional dari orang yang penting)

2. Status neonatal, termasuk kepuasan dan rata-rata pertumbuhan, dan hubungan usia dan berat badan

III. Batasan karakteristik1. Tampak adanya ketidakadekuatan suplay ASI dan ibu juga merasakan ketidakadekuatan

suplay susu (ibu)2. Melengkung dan manangis saat berada di payudara (bayi)3. Adanya bukti ketidakadekuatan intake (bayi)4. Ketidakmampuan untuk menghisap putting susu dengan benar (bayi)5. Ketidakadekuatan kesempatan untuk menghisap (bayi)

CATATAN PENULIS

Ada 2,2 juta pemberi asuhan yang tidak dibayar di amerika serikat (Stone et al, 1987). Pemberi asuhan ini memberi perawatan untuk individu dari semua golongan usia, beberapa sepanjang hidup mereka (mis., anak yang buta), sedangkan yang lain menunjukkan kerusakan yang progresif (misalnya Alzheimer).

Ketegangan peran pemberi asuhan menggambarkan beban pada pemberian kesehatan fisik dan emosi dari pemberi asuhan dan hal ini mempengaruhi keluarga an sistem social pemberi asuhan dan penerima asuhan. Risiko ketegangan peran pemberi asuhan dapat menjadi diagnosis perawatan yang sangat signifikan sehingga perawat dapat mengidentifikasi individu-individu berisiko dan membantunya dan mencegah situasi genting ini.

Page 16: Kumpulan Diagnosa

6. Adanya tanda kekurangan pengeluaran oksitosin (ibu)7. Ketidakpuasan proses menyusui (bayi dan ibu)8. Putting susu yang perih minggu pertama menyusui (ibu)

IV. Kriteria hasil1. Ibu akan menyatakan kenyamanan fisik dan psikologis dengan teknik menyusui dan

prakteknya2. Ibu akan menampakkan penurunan kecemasan dan ketakutan3. Bayi akan menyusui dengan baik di kedua payudara dan terlihat puas menyusui, bayi

menyusui setiap jeda 2 jam4. Bayi akan tumbuh dan berkembang

V. NCP (Nursing Care Planing)

No INTERVENSI RASIONAL1 Ajarkan ibu dalam melakukan perawatan payudara dan

teknik menyusui yang benarMengurangi kecemasan dan meningkatkan nutrisi yang sesuai untuk bayi

2 Dorong ibu untuk menanyakan pertanyaan Untuk meningkatkan pemahaman dan mengurangi kecemasan

3 Ajarkan teknik untuk mendukung meningkatnya reflex menyusui seperti mandi air hangat, perawatan payudara, perawatan fisik untuk bayi, posisi perlekatan bayi dan payudara

Mengurangi kecemasan dan meningkatkan proses menyususi

4 Sediakan ibu dan bayi privasi, dan lingkungan yang nyaman dengan mengurangi stressor lingkungan

Untuk meningkatkan kesuksesan menyusui

5 Anjurkan ibu untuk menyatakan rasa takut dan cemasnya dengan hal yang penting lainnya

Untuk meningkatkan control ibu

6 Tawarkan informasi mengenai pentingnya nutrisi dan cairan yang adekuat ketika menyusui

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi

7 Tawarkan informasi yang tertulis, bacaan, atau informasi mengenai kelompok dukungan menyusui

Untuk membantu emosional ibu dan pelajaran yang dibutuhkan

VI. Evaluasi1. Ibu menyatakan kenyamanan fisik dan psikologis dengan teknik menyusui dan

prakteknya2. Ibu memperlihatkan adanya penurunan kecemasan dan ketakutan3. Ibu tamapak tidak terlihat takut dan cemas4. Bayi tumbuh dan berkembang5. Ibu menetapkan paling kurang satu ketersediaan sumber dukungan untuk menyusui

VII. Dokumentasi1. Pernyataan ibu kenyamanan atas kemampuan menyusuinya2. Observasi ikatan dan proses menyusui3. Pengajaran dan intruksi yang diberikan4. Penyerahan ke kelompok dukungan5. Pertumbuhan dan berat bayi6. Evaluasi kriteria hasil yang diharapkan

Page 17: Kumpulan Diagnosa

GANGGUAN PROSES KELUARGA

I. DefinisiPerubahan dalam hubungan keluarga atau perubahan fungsi keluarga

II. Pengkajian1. Status keluarga, termasuk status pernikahan, level perkembangan keluarga, peran keluarga,

aturan-aturan dalam keluarga, pola komunikasi, tujuan keluarga dan sosial ekonomi keluarga.

CATATAN PENULIS

Diagnosis ini dilaporkan menggambarkan diagnosis sejahtera. Diagnosis sejah tera terbaru yang diusulkan NANDA ditentukan sebagai “penilaian klinis tentang individu, keluarga dan komunitas dalam transisi dari tingkat kesejahteraan spesifik ke tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi. Definisi ini tidak menggambarkan pasangan ibu bayi mencari tingkat menyusu yang lebih tinggi. Sebaliknya hal ini menggambarkan “Kecakapan dan kepuasan yang adekuat dalam proses menyusui”.

Dalam penatalaksanaan pengalaman menyusu, perawat akan menemukan tiga situasi :

Ketidakefektifan Menyusu

Risiko ketidakefektifan Menyusu

Menyusu Efektif atau Kesiapan terhadap perbaikan menyusu

Menyusu Efektif dapat digunakan untuk menggambarkan perbaikan dan kepuasan menyusui dari ibu dan anak pada minggu-minggu awal. Intervensinya akan berfokus pada dasar penyuluhan menyusui.

Jika perawat, yang sebagian besar ada dalam praktik komunitas atau pribadi, menghadapi klien ibu melaporkan kecakapan dan kepuasan dengan proses menyusui dan menginginkan penyuluhan tambahan untuk mencapai kecakapan dan kepuasan yang lebih baik lagi, diagnosis keperawatan kesiapan terhadap perbaikan menyusu adalah tepat. Fokus penyuluhan dan dukungan berkelanjutan ini bukan untuk ketidakefektifan menyusu atau untuk mempertahankan kecakapn dan kepuasan yang adekuat, tetapi lebih dari itu , untuk meningkatkan kualitas menyusu yang lebih tinggi

Page 18: Kumpulan Diagnosa

2. Riwayat kesehatan keluarga, termasuk riwayat penyakit jiwa, stress yang berhubungan dengan penyakit, riwayat adanya kekerasan dan adanya kekerasan seksual pada suami/istri atau anak.

3. Status orang tua, termasuk usia anak dan pengetahuan tentang perilaku anak yang normal4. Status psikologis, termasuk gambaran diri dan harga diri, kemampuan untuk berfungsi,

tingkat kebebasan, dan pemecahan masalah dan kemampuan mengambil keputusan.

III. Batasan karakteristikPerubahan dalam ;1. Ketersediaan dukungan emosional2. Pola komunikasi3. Mengekspresikan konflik dg orang lain atau tidak bersosialisasi dengan komunitas4. Mengekspresikan konflik dalam keluarga5. Dukungan yang sama6. Partisipasi dalam penyelesaian masalah7. Kegiatan atau ritual8. Mengeluhkan adanya gangguan somatic9. Stess dan penurunan perilaku

IV. Kriteria hasil1. Anggota keluarga tidak menginginkan adanya kekerasan verbal, fisik, emosional dan sexsual2. Anggota keluarga akan mengkomunikasikan secara jelas, jujur, konsisten dan secara

langsung3. Anggota keluarga akan menetapkan peran dan tanggung jawab secara wajar dan jelas4. Anggota keluarga akan menyatatakan pemahaman tentang peran dan harapan5. Anggota keluarga akan melaporkan peningkatan kemampuan metode pemecahan masalah

dan penyelesaian konflik 6. Anggota keluarga akan melaporkan berkurangnya intensitas dan jumlah krisis dalam keluarga7. Anggota keluarga akan memcari pengobatan atau perawatan secara terus-menerus

V. NCP (Nursing Care Planing)

Page 19: Kumpulan Diagnosa

VI. Evaluasi

A. Anggota keluarga tidak memiliki pengalaman kekerasan dalam bentuk apapunB. Anggota keluarga melaporkan komunikasi dalam keluarganya terbuka, jujur dan saling

menghormatiC. Anggota keluarga menjelaskan secara jelas makna peran dan tanggung jawabD. Anggota keluarga mengidentifikasi masalah dan bekerja sama dalam menyelesaikan masalahE. Anggota keluarga melaporkan adanya penurunan krisis dalam keluargaF. Anggota keluarga menyadari akan kebutuhannya pada bantuan profesional

VII. Dokumentasi

A. Masalah-masalah atau konflik-konflik yang diceritakan oleh anggota keluargaB. Tanda adanya perubahan perilaku pada keluargaC. Perubahan dalam peran dan tanggung jawab dan informasi bagaimana perubahan perubahan

tersebut dapat dinegosiasiD. Bukti adanya perubahan pada pola komunikasi keluargaE. Respon keluarga terhadap intervensi perawatF. Evaluasi terhadap kriteria hasil yang diharapkan

KETIDAKEFEKTIFAN PEMELIHARAAN KESEHATAN

NO INTERVENSI RASIONAL1 Bertemu dengan anggota keluarga Untuk menetapkan tingkat

tanggung jawab dalam keluarga2 Dalam pertemuan keluaraga, atur tempat

duduk yang dewasa duduk di posisi depan Untuk memberi penguatan pada fungsi mereka sebagai unit pembuat keputusan

3 Dapatkan tanggung jawab orang dewasa dalam keluarga tentang tanda tanda penggunaan alkhohol dan kekerasan (gunakan kontrak waktu)

Untuk menurunkan penolakan, meningkatkan hubungan saling percaya, dan meningkatkan perubahan

4 Bantu keluarga untuk mengatur batasan perilaku yang bersifat kekerasan

Untuk membantu mengembangkan perasaan aman dan percaya

5 Ajarkan keluarga untuk berkomunikasi secara terbuka dan secara jujur

Untuk meningkatkan kemampuan mereka untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan dalam cara yang positif

6 Anjurkan anggota keluarga untuk mengevaluasi pola komunikasi secara teratur

Untuk menguatkan manfaat kemampuan komunikasi yang efektif

7 Arahkan ke agensi-agensi di komunitas Untuk meyakinkan keberlanjutan dukungan

Page 20: Kumpulan Diagnosa

I. Definisi

Ketidakmampuan mengidentifikasi, mengatur atau mencari bantuan untuk mempertahankan kesehatan

II. Pengkajian

1. Demografi komunitas, termasuk usia dan jenis kelamin, etnik dan ras, pendidikan dan tingkat pendapatan

2. Prevalensi masalah kesehatan di komunitas, ketersediaan pelayanan kesehatan dan penggunaan pelayanan kesehatan

3. Status psikososial dalam komunitas termasuk kemampuan kognitif, akses transportasi , ketidakmampuan fisik, sistem dukungan, kepercayaan dan praktek kesehatan.

III. Batasan karakteristik

1. Riwayat kurangnya berprilaku hidup sehat2. Kerusakan sistem dukungan individu3. Ketidakmampuan bertanggung jawab dengan untuk menemukan kesehatan dasar yang

diperlukan4. Kurangnya beradaptasi dengan perubahan lingkungan5. Kurangnya pengetahuan mengenai praktek kesehatan dasar6. Kurangnya peralatan yang dibutuhkan atau kurangnya keuangan dan sumber lain

IV. Kriteria hasil

1. Anggota komunitas akan menyatakan keinginan untuk belajar dengan sumber yang tersedia2. Anggota komunitas akan mengidentifikasi sumber local dan bagaimana mengakses mereka3. Anggota komunitas akan menghubungi agensi komunitas4. Kelompok komunitas akan mengembangkan petunjuk sumber informasi untuk anggotanya

dan akan memajukan peningkatan akases untuk sumber yang dibutuhkan

V. NCP (Nursing Care Planing)

NO Intervensi Rasioanal1 Akses factor-faktor yang anggota

komunitas belajar mengenai sumber-sumber di lingkungan

Megidentifikasi dimana area edukasi yang bisa membawa perubahan

2 Bantu anggota belajar mengenai sumber yang ada di komunitas

Untuk membantu memperdayakan anggota komunitas

3 Recanakan spesifik program untuk anggota keluarga dalam organisasi komunitas dengan sumber-sumber yang ada pada lingkungan

Untuk meningkatkan penerimaan dan pencapaian orang lebih banyak

4 Bantu anggota komunitas mengidentifikasi sumber lingkungan yang spesifik sesuai dengan kebutuhan contohnya kelompok group senior mungkin

Sumber target yang menemukan kebutuhan kesehatan khusus, meningkatkan perubahan sumber-sumber yang mereka manfaatkan

Page 21: Kumpulan Diagnosa

membutuhkan pelayanan dukungan nutrisi, keluarga yang mempunyai bayi yang membutuhkan informasi mengenai imunisasi dan keamanan anak

5 Bantu organisasi komunitas seperti kelompok civil di lingkungan, kelompok agama, kelompok sosial, mengembangkan penjelasan mengenai sumber-sumber pelayanan kesehatan yang tersedia untuk setiap anggota kelompok

Menyediakan sumber secara terus menerus membantu anggota komunitas menjadi diri yang sesuai

6 Tanyakan organisasi anggota komunitas untuk mengevaluasi sumber komunitas. Diskusikan cara organisasi menjadi aktif dalam politik sesuai dengan kebutuhan pelayanan

Ketika anggota sadar akan sumber, evaluasi bisa membantu point dari kebutuhan untuk berubah

VI. Evaluasi

1. Anggota komunitas menyatakan kurang familiar dengan sumber di lingkungan dan menyatakan keinginan untuk belajar tentang mereka

2. Anggota komunitas mencari dan memperoleh informasi tentang sumber di lingkungan3. Anggota komunitas menghubungi sumber lingkungan yang sesuai4. Organisasi komunitas mengembangkan petunjuk sumber informasi untuk anggotanya dan

memajukan peningkatan akses ke sumber yang dibutuhkanVIII. Dokumentasi

1. Pernyataan persepsi masalah dengan anggota masyarakat2. Respon 3. Evaluasi sumber di lingkungan4. Evaluasi kriteria hasil yang diharapkan

CATATAN PENULIS

Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan adalah suatu diagnosis yang dapat digunakan untuk menggambarkan seseorang atau seseorang yang ingin mengubah suatu gaya hidup yang tidak sehat (obesitas, penggunaan tembakau). Ketidakefektifan penatalaksanaan program terapeutik dapat digunakan untuk orang-orang yang membutuhkan penyuluhan untuk manajemen penyakit atau kondisi secara mandiri.

Page 22: Kumpulan Diagnosa

RISIKO PERTUMBUHAN YANG TIDAK SESUAI DENGAN USIA

I. Definisi

Risiko pertumbuhan dibawah 97 persentil atau dibawah 3 persentil berdasarkan usia, gabungan dari 2 petunjuk persentil

II. Pengkajian

1. Umur

2. Jenis kelamin

3. Status psikologis, termasuk BMR, suhu, perkembangan motoric, pola tidur (waktu dan kualitas tidur), level aktivitas, screening penglihatan dan pendengaran

Page 23: Kumpulan Diagnosa

4. Sejarah pertumbuhan, termasuk perubahan berat dan tinggi badan, persentil dalam pertumbuhan anak, proporsi tubuh, perkembangan tulang, perkembangan gigi, perkembangan sisitem organ, fungsi neuriendokrin (hormone pertumbuhan, hormone tiroid, dan level hormone androgen, genetic, keabnormalan yang berefek pada pertumbuhan, pengaruh kehamilan, trauma kelahiran dan menyusui

5. Status nutrisi temasuk diet, nafsu makan, kemampuan untuk makan atau ketersedian orang yang membantu memberi makan, keadekuatan kalori yang dikonsumsi dan jumlah yang sesuai, ukuran penyajian sesuai dengan usia dan jenis kelamin anak

6. Status social, termasuk struktur keluarga, type dan kualitas interaksi orang tua dengan anak, hubungan teman sebaya

III. Faktor resiko

1. Perubahan status nutrisi

2. Beberapa penyakit selalu ada, khususnya pada periode krisis dalam tumbuh kembang

3. Bahaya lingkungan, seperti keterpaparan radiasi dan zat kimia, perokok pasif dan kontaminasi makanan

4. Keabnormalan genetic

5. Ketidakmampuan mencerna dan mengabsorbsi makanan

6. Factor neuroendokrin, seperti perubahan level pertumbuhan atau tiroid hormone dan androgen

7. Pengaruh kehamilan, seperti pengkonsumsian obat-obatan atau alcohol saat mengandung, keparahan kurangnya nutrisi maternal, merokok saat kehamilan

8. Keuangan atau kesukaran socialekonomi

IV. Kriteria hasil

1. Anak akan mengalami keberlanjutan pertumbuhan dan pertambahan berat badan berdasarkan yang diharapkan pada grafik normal sesuai dengan umur dan usia

2. Anak akan mengkonsumsi…..kalori dan ….cairan

3. Anak akan tidur ….perhari

4. Anak akan mempertahankan level aktivitas yang sesuai dengan usia

5. Anak dan orang tua akan mengidentifikasi factor resiko yang dapat menjadikan pertumbuhan yang tidak sesuai

6. Anak dan orang tua akan mengekspresikan pemahaman mereka dalam pencegahan untuk mengurangi pertumbuhan yang tidak sesuai

Page 24: Kumpulan Diagnosa

V. NCP (Nursing Care Planing)

NO INTERVENSI RASIONAL

1 Berat dan pengukuran anak dan review kurva pertumbuhan sebelumnya

Untuk menetapkan nilai berat dan tinggi terbaru dan membandingkan dengan nilai sebelumnya

2 Berkolaborasi dengan departemen diet untuk menetapkan program nutrisi sesuai dengan kebutuhan nutrisi anak, ajarkan orang tua dan anak tentang kebutuhan nutrisi untuk anak sesuai dengan usia dan jenis kelamin, mendiskusikan berbagai variasi makanan yang tersedia untuk anak dirumah

Untuk meningkatkan pertumbuhan

3 Menetapkan rutinitas jadwal tidur untuk anak. Menyediakan lingkungan yang nyaman yang dapat meningkatkan istirahat

Untuk menetapakan keadekuatan durasi dan kualitas tidur

4 Mengajarkan orang tua dan anak factor resiko yang dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, membantu mereka mengidentifikasi pencegahan

Untuk meningkatkan asuhan di rumah

VI. Evaluasi

1. Anak mengalami keberlanjutan pertumbuhan dan pertambahan berat badan berdasarkan yang diharapkan pada grafik normal sesuai dengan umur dan usia

2. Anak mengkonsumsi…..kalori dan ….cairan

3. Anak tidur ….perhari

4. Anak mempertahankan level aktivitas yang sesuai dengan usia

5. Anak dan orang tua dapat mengidentifikasi factor resiko yang dapat menjadikan pertumbuhan yang tidak sesuai

6. Anak dan orang tua mengekspresikan pemahaman mereka dalam pencegahan untuk mengurangi pertumbuhan yang tidak sesuai

VII. Dokumentasi

1. Usia anak, jenis kelamin, tinggi, berat badan2. Riwayat pertumbuhan

Page 25: Kumpulan Diagnosa

3. Factor resiko yang mengarahkan ke pertumbuhan yang tidak sesuai dengan usia4. Pemasukan dan pengeluaran5. Tingkat nafsu makan sehari hari6. Durasi tidur (termasuk gangguan pola tidur)7. Tingkat partisipasi anak dalam aktivitas dan tipe aktifitas8. Pengajaran pada ibu dan anak mengenai pertumbuhan yang tidak sesuai dengan usia9. Follow-up asuhan keperawatan10. Evaluasi kriteria hasil yang diharapkan