BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan masyarakat menurut Hilleboe merupakan ilmu dan seni pengaplikasian pengetahuan dan keahlian kedokteran dan ilmu-ilmu yang berhubungan dengan usaha komunitas yang terorganisir untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Sedangkan menurut Hanlon tujuan dari praktek kesehatan masyarakan antara lain untuk mencegah penyakit, mencegah agar usia tetap lama dan meningkatkan kesehatan dan efisiensi melalui organisasi yang terorganisir. Keperawatan komunitas merupakan model atau bentuk upaya kesehatan yang terdiri dari berbagai tatanan pelayanan kesehatan dimasyarakat yang terkoordinasi, terarah, terpadu, dan terfokus pada upaya penyehatan masyarakat. Sesuai dengan makna dari keperawatan komunitas tidak hanya berorientasi kepada tempat dimana perawat bekerja tetapi merupakan satu rangkaian dari rumahsakit kemasyarakat. Artinya keperawatan kesehatan masyarakat merupakan kelanjutan pelayanan kesehatan dari rumah sakit kepada pelayanan kesehatan dimasyarakat. Fokus praktek keperawatan kesehatan komunitas adalah pengidentifikasian populasi dan pengaturan 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan masyarakat menurut Hilleboe merupakan ilmu dan seni
pengaplikasian pengetahuan dan keahlian kedokteran dan ilmu-ilmu yang
berhubungan dengan usaha komunitas yang terorganisir untuk mempertahankan
dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Sedangkan menurut Hanlon tujuan dari
praktek kesehatan masyarakan antara lain untuk mencegah penyakit, mencegah
agar usia tetap lama dan meningkatkan kesehatan dan efisiensi melalui organisasi
yang terorganisir.
Keperawatan komunitas merupakan model atau bentuk upaya kesehatan
yang terdiri dari berbagai tatanan pelayanan kesehatan dimasyarakat yang
terkoordinasi, terarah, terpadu, dan terfokus pada upaya penyehatan masyarakat.
Sesuai dengan makna dari keperawatan komunitas tidak hanya berorientasi
kepada tempat dimana perawat bekerja tetapi merupakan satu rangkaian dari
rumahsakit kemasyarakat. Artinya keperawatan kesehatan masyarakat merupakan
kelanjutan pelayanan kesehatan dari rumah sakit kepada pelayanan kesehatan
dimasyarakat.
Fokus praktek keperawatan kesehatan komunitas adalah pengidentifikasian
populasi dan pengaturan layanan yang secara langsung ataupun tidak langsung
akan mempengaruhi keadaan komunitas tersebut. Oleh karena itu, tugas perawat
dalam lingkup ini adalah tetap menjaga perspektif tersebut bahwa komunitas
sebagai satu kesatuan klien.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk lebih mengetahui
lebih jauh tentang diagnosa keperawatan komunitas.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Diagnosa Keperawatan
Penentuan sifat dan keluasaan masalah keperawatan yang ditunjukkan oleh
pasien individual atau keluarga yang menerima asuhan keperawatan (Abdellah,
1957).
Suatu pernyataan tentang konklusi yang dihasilkan dari pengenalan
terhadap pola yang berasal dari penyelidikan keperawatan dari pasien (Durand,
Prince, 1966)
Penilaian atau konklusi yang terjadi sebagai akibat dari pengkajian
keperawatan ( Gebbie, Lavin, 1975)
Suatu fungsi keperawatan yang mandiri...suatu evaluasi tentang respon
personal klien terhadap pengalaman kemanusiaannya sepanjang siklus kehidupan,
apakah respon merupakan krisis perkembangan atau kecelakaan, penyakit,
kesukaran atau stres lainnya (Bircher, 1975)
Suatu proses kesimpulan klinis dari perubahan yang teramati dalam
kondisi fisik atau fisioligis pasien ; jika proses ini terjadi secara akurat dan
rasional, maka proses tersebut akan mengarah pada identifikasi tentang
kemungkinan penyebab simptomatologi (Aspinall, 1976)
Masalah kesehatan aktual atau potensial dimana perawat, dengan
pendidikan dan pengalamannya, mampu dan mempunyai ijin untuk mengatasinya
(Gordon, 1976)
Diagnosa keperawatan adalah frase singkat atau istilah yang meringkaskan
kelompok indikator penting (Empiris) yang mewakili pola keutuhan manusia
(Roy, 1982)
Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis tentang individu, keluarga,
atau komunitas yang didapatkan melalui proses pengumpulan data yang disengaja
dan sistematis yang menjadi tanggung gugat perawat. Hal ini ditunjukan secara
singkat dan mencakup etiologi kondisi bila diketahui (Shoemaker, 1984)
2
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yng menggambarkan respon
manusia(keadaan sehat atau perubahan pola interaksi aktual atau potensial) dari
individu atau kelompok perawat yang secara legal mengidentifikasi dan dimana
perawat dapat menginstruksikan intervensi devinitif untuk mempertanyakan
keadaan sehat atau untuk mengurangi, menyingkirkan, atau mencegah
perubahan(Carpenito, 1987)
Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis tentang respon individu,
keluarga, atau komunitas terhadap masalah kesehatan dan proses kehidupan aktual
atau potensial. Diagnosa keperawatan memberikan dasar pemilihan intervensi
keperawatan untuk mencapai hasil dimana perawat bertanggung gugat.( NANDA,
1990)
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan ringkasan tentang status
kesehatan klien yang didapatkan melalui proses pengkajian dan membutuhkan
intervensi dari domain keperawatan.( Carlson, et al 1991)
Diagnosis keperawatan ditetapkan berdasarkan analisis dan interpretasi
data yang diperoleh dari pengkajian keperawatan klien. Diagnosis keperawatan
memberikan gambaran tentang masalah atau status kesehatan klien yang nyata
(aktual) dan kemungkinan akan terjadi, dimana pemecahannya dapat dilakukan
dalam batas wewenang perawat.
Pernyataan yang menguraikan respon aktual atau potensial klien terhadap
masalah kesehatan yang perawata mempunyai izin dan berkompeten untuk
mengatasinya. Respon aktual dan potensial klien didapatkan dari data dasar
pengkajian, tinjauan literatur yang berkaitan, catatan medis klien masa lalu, dan
konsultasi dengan profesional lain, yang kesemuanya dikumpulkan selama
pengkajian. Hal terakhir adalah respon aktual atau potensial klien yang
membutuhkan intervensi dari domain praktek keperawatan (Carlson et al, 1991;
Carpenito, 1995)
B. Perbedaan Diagnosa Keperawatan dengan Diagnosa Medis
Beberapa perbedaan antara diagnosa keperawatan dengan diagnosa medis
dibawah ini:
3
1. Diagnosa keperawatan :
- Berfokus pada respons atau reaksi klien terhadap penyakitnya.
- Berorientasi pada kebutuhan individu, bio-psiko-sosio-spiritual.
- Berubah sesuai dengan perubahan respons klien.
- Mengarah kepada fungsi mandiri perawat dalam melaksanakan tindakan
keperawatan dan evaluasi.
2. Diagnosa Medis :
- Berfokus pada faktor-faktor yang bersifat pengobatan dan penyembuhan
penyakit.
- Berorientasi kepada keadaan patologis
- Cenderung tetap, mulai dari sakit sampai sembuh.
- Mengarah kepada tindakan medik yang sebahagian besar dikolaborasikan
kepada perawat.
C. Proses Analisis Data dan Interpretasi Data
Analisis Data
Dalam melakukan kegiatan analisis data yang ada disederhanakan sedemikian
rupa sehingga mudah untuk dibaca dan di interpretasikan. Proses analisis sering
kali menggunakan statistik.
Hal ini di laksanakan dengan tujuan untuk menyederhanakan data peneletian yang
jumlahnya relative banyak sehingga untuk data berssambungan yang biasanya
menggunakan bermacam-macam teknik statistik seperti distribusi frekuensi.
Adapun data sambungan yang sudah di format menjadi data kategorial juga dapat
menggunakan tekhnik tabulasi skala.
Melalui kegiatan analisis itulah peneliti dapat menginterpretasikan berbagai data
sehingga memiliki makna dan mudah di mengerti.
Ketika kita memutuskan untuk melakukan analisis data menggunakan alat
statistiska , ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain :
1. Dari mana data di peroleh, apakah berasal dari sample (melallui proses
sampling) atau dari populasi (dengan cara sensus)
4
2. Jika berasal dari sampel apa teknik samping yang digunakan, apakah termasuk
kelompok sampling probabilitas atau probabilitas.
3. Memakai skala apa data diukur, apakah menggunakan skala nominal, ordinal,
interval atau rasio.
4. Bagaimana hipotesis yang di buat apakah perlu di lakukan pengujian satu arah
atau dua arah kalau memakai statitiska inverensial.
Interpretasi data
Interpretasi data dapat dilakukan dengan dua cara.
Pertama, interpretasi yang di lakukan secara terbatas yakni peneliti hanya
melakukan interpretasi terhadap data dan hubungan-hubungan yang terdapat pada
penelitian. Dalam kegiatan seperti ini secara otomatis intrpretasi di lakukan
bersamaan dengna kegiatan analisis data.
Kedua, interpretasi yang di lakukan dengan cara mencari pengertian yang lebih
luas tentang hasil-hasil penelitian yang di peroleh dari analisis. Kegiatan ini di
lakukan dengan cara membandingkan hasil analisisnya dengan kesimpulan yang
di peroleh dari penelitian lain dengan menghubungkan kembali hasil
interpretasinya dengan teori yang ada.
Selama pengkajian, data dikumpulkan dari berbagai sumber , divalidasi, dan
diurut kedalam kelompok yang membentuk pola. Data dasar secara kontinu
direvisi sejalan dengan terjadinya perubahan dalam status fisik dan emosi klien.
Hal ini juga mencakup hasil pemeriksaan laboratorium dan diagnostik. Selama
langkah ini, perawata menggunakan pengetahuan dan pengalaman, menganalisis
dan menginterpretasi, dan menarik konklusi tentang kelompok dan pola data
(Benner, 1984; Carnevali et al, 1984; Carlson el al, 1991; Bandman & Bandman,
1995)
Pengelompokan Data
Analisis data mencakup mengenali pola atau kecenderungan, membandinkan pola
ini dengan pola kesehatan yang normal, dan menarik konklusi tentang respon
klien. Perawat memperhatikan pola atau kecenderungan sambil memeriksa
5
kelompok data. Jika hubungan diantara pola-pola tersebut terindentifikasi, maka
daftar masalah atau kebutuhan yang berpusat pada klien mulai muncul.
Kelompok data terdiri atas batasan karakteristik. Batasan karakteristik adalah
kriteria klinis yang mendukung adanya kategori diagnostik. Kriteria klinis adalah
tanda dan gejala objektif atau subjektif atau faktor resiko( Carpenito, 1995).
Batasan karakteristik mulipel yang dihasilkan dari data pengkajian mendukung
diagnosa keperawatan( Carpenito, 1995). Terdapatnya satu tanda atau gejala tidak
cukup untuk mendukung label diagnosa keperawatan. Tidak adanya batasan
karakteristik menunjukan diagnosis harus ditolak. Katagori diagnostik dan batasan
karakteristiknya memberikan struktur untuk proses kognitif dalam
pengidentifikasian kebutuhan klien dan perumusan aktual dari diagnosa
keperawatan ( Hurley, 1986; Carpenito, 1995).
D. Jenis-jenis Diagnosa Keperawatan
1. Diagnosis Keperawatan Aktual
Diagnosis keperawatan aktual (NANDA) adalah diagnosis yang
menyajikan keadaan klinis yang telah divalidasikan melalui batasan
karakteristik mayor yang diidentifikasi.
Diagnosis keperawatan mempunyai empat komponen : label, definisi,
batasan karakteristik, dan faktor yang berhubungan.
a. Label merupakan deskripsi tentang definisi diagnosis dan batasan
karakteristik.
b. Definisi menekankan pada kejelasan, arti yang tepat untuk diagnosa.
c. Batasan karakteristik adalah karakteristik yang mengacu pada petunjuk
klinis, tanda subjektif dan objektif. Batasan ini juga mengacu pada gejala
yang ada dalam kelompok dan mengacu pada diagnosis keperawatan,
yang teridiri dari batasan mayor dan minor.
d. Faktor yang berhubungan merupakan etiologi atau faktor penunjang.
Faktor ini dapat mempengaruhi perubahan status kesehatan. Faktor yang
berhubungan terdiri dari empat komponen : patofisiologi, tindakan yang