10/16/12 1 STRUKTUR DAN TEKSTUR BATUAN BEKU STRUKTUR DAN TEKSTUR BATUAN BEKU • Struktur dan tekstur batuan dibedakan berdasarkan pada skala pengamatan. • Struktur adalah ciri‐ciri batuan berskala besar, yang dapat diamati di lapangan, seperti perlapisan, lineasi, kekar‐kekar, dan vesikularitas. • Tekstur mengkaji tentang derajat kristalinitas, ukuran butir atau granulitas (kristal), dan fabrik atau hubungan geometri antar unsur/penyusun suatu batuan. • Tekstur batuan beku dapat mencerminkan kondisi pembekuan, urutan kristalisasi, komposisi dan viskositas magma.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
10/16/12
1
STRUKTUR DAN TEKSTUR BATUAN
BEKU
STRUKTUR DAN TEKSTUR BATUAN BEKU
• Struktur dan tekstur batuan dibedakan berdasarkan pada skala pengamatan.
• Struktur adalah ciri‐ciri batuan berskala besar, yang dapat diamati di lapangan, seperti perlapisan, lineasi, kekar‐kekar, dan vesikularitas.
• Tekstur mengkaji tentang derajat kristalinitas, ukuran butir atau granulitas (kristal), dan fabrik atau hubungan geometri antar unsur/penyusun suatu batuan.
• Tekstur batuan beku dapat mencerminkan kondisi pembekuan, urutan kristalisasi, komposisi dan viskositas magma.
10/16/12
2
STRUKTUR BATUAN BEKU
• Struktur yang dimaksud adalah struktur primer, yang terjadisaat terbentuknya batuan beku tersebut.
• Struktur batuan beku sebagian besar hanya dapat dilihat di lapangan (dimensinya sangat besar), tetapi kadang‐kadangdapat dilihat juga dalam hand specimen.
Struktur yang berhubungan dengan aliran magma:• Schlieren: struktur kesejajaran yang dibentuk mineral
prismatik, pipih atau memanjang atau oleh xenolith akibat pergerakan magma.
• Segregasi: struktur pengelompokan mineral (biasanya mineral mafik) yang mengakibatkan perbedaan komposisi mineral dengan batuan induknya.
• Lava bantal: struktur yang diakibatkan oleh pergerakan lava akibat interaksi dengan lingkungan air, bentuknya menyerupaibantal, di mana bagian atas cembung dan bagian bawahcekung.
Schlieren stucture
Mullions in quartz‐feldspar schlieren. Skagit River, WA. [48.710028,‐121.092539]
Image from : http://myweb.facstaff.wwu.edu/talbot/cdgeol/Localities/WAstate.html
10/16/12
3
Lava bantal (pillow lava)
Pillow lava, Newfoundland
Image from : http://thisoldearth.net/Geology_Online‐1_Subchapters.cfm?Chapter=8&Row=2
Lava bantal (pillow lava)
Struktur lava bantal (pillow lava)
Lokasi Karangsambung, Kebumen
Image from : koleksi pribadi
10/16/12
4
Struktur yang berhubungan dengan pendinginanmagma:
• Vesikuler: lubang‐lubang bekas gas pada batuanbeku (lava).
• Amigdaloidal: lubang‐lubang bekas gas padabatuan beku (lava), yang telah diisi oleh mineral sekunder, seperti zeolit, kalsit, kuarsa.
• Kekar kolom: kekar berbentuk tiang dimanasumbunya tegak lurus arah aliran.
• Kekar berlembar: kekar berbentuk lembaran, biasanya pada tepi/atap intrusi besar akibathilangnya beban, atau pada lava.
Vesikuler
Vesikuler stuktur pada batuan beku basalt
Lokasi Subang
Image from : koleksi pribadi
10/16/12
5
Vesikuler
Kaldera Gunung Batur Kintamani, Bangli Bali, berhasil ditetapkan sebagai Global Geopark Network oleh UNESCO.
Vesikuler stuktur pada batuan beku basaltLokasi Gunung Batur, BaliImage from : koleksi pribadi
Struktur Amigdaloidal
Portage Lake Volcanic Series ‐ 1.093‐1.097 Ga amygdaloidal basalts (filling up a portion of the Mid‐Continental Rift System) with ~1.05‐1.06 Ga void‐filling minerals (copper, etc.) from the Keweenaw Peninsula, Michigan's Upper Peninsula, USA.
Image from : http://www1.newark.ohio‐state.edu/Professional/OSU/Faculty/jstjohn/Geology%20122/Proterozoic.htm
10/16/12
6
Columnar jointing (kekar kolom)
Kekar kolom pada intrusi andesit ; Lokasi Sumedang
Image from : koleksi pribadi
Columnar jointing (kekar kolom)
Kekar kolom pada intrusi andesit
Lokasi Lagadar, Cimahi
Image from : koleksi pribadi
10/16/12
7
Columnar jointing (kekar kolom)
Image from : https://www.facebook.com/photo.php?fbid=376700459050103&set=a.136966176356867.40325.110842275635924&type=3
Columnar Basalt, Devil's Postpile – California
Columnar jointing (kekar kolom)
Columnar jointed basalt in Turkey
Image from : https://www.facebook.com/photo.php?fbid=381205518599597&set=a.136966176356867.40325.110842275635924&type=3
10/16/12
8
Columnar jointing (kekar kolom)
lava columar joint@Litlanesfoss_IcelandImage from : https://www.facebook.com/photo.php?fbid=402102789843203&set=a.136966176356867.40325.110842275635924&type=1&relevant_count=1&ref=nf
Columnar jointing (kekar kolom)
lava columar joint@Svartifoss in Iceland's Skaftafell National Park
Image from : https://www.facebook.com/photo.php?fbid=335484313171718&set=a.136966176356867.40325.110842275635924&type=3
10/16/12
9
Sheet jointing (kekar berlembar)
Kekar berlembar pada lava andesit ; Lokasi Subang
Image from : koleksi pribadi
Image from : http://tikarp.deviantart.com/art/sheeting‐joint‐152616532
Sheeting joint
10/16/12
10
Tekstur batuan beku
Tekstur adalah kenampakan dari batuan (ukuran, bentuk dan hubungan keteraturan mineral dalam batuan) yang dapat merefleksikan sejarah pembentukan dan keterdapatannya.
Faktor utama yang berperan dalam pembentukan tekstur pada batuan beku adalah kecepatan pembekuan magma.
Faktor lain :
• Kecepatan difusi, kecepatan atom dan molekul berdifusi dalam cairan,
• Kecepatan pembentukan kristal,
• Kecepatan pertumbuhan kristal.
• Derajat kristalinitas suatu batuan, dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
1. Holokristalin (holocrystalline) : batuan yang semua penyusunnya berupa kristal‐kristal, seperti granit.
2. Holohialin (holohyaline) : batuan yang semua penyusunnya terdiri dari gelas, seperti obsidian, dan
3. Hipokristalin atau merokristalin (hypocrystalline atau mero‐crystalline) : batuan yang penyusunnya terdiri dari campuran antara kristal dan gelas, seperti pada batuan intrusif.
10/16/12
11
• Bagi kristal‐kristal halus yang memperlihatkan interferensi warna, disebut mikrolit (microlite); jika kristal‐kristal itu sangat kecil (halus), membulat, berbentuk seperti‐rambut/batang, dan isotropik, dinamakan kristalit.
• Ukuran butir atau granulitas kristal adalah ukuran dari kristal‐kristalnya.
Ukuran butir kristal (mm) Nama butiran
< 1 halus (fine)
1 – 5 medium
5 – 30 kasar
> 30 sangat-kasar
• Gabungan antara derajat kristalinitas dan ukuranbutir kristal pada suatu batuan beku, akanmenceritakan sejarah pembekuannya.
• Batuan bertekstur holokristalin dengan ukuran butirkristal berkisar dari medium – kasar, kebanyakanterdapat pada batuan plutonik. Jika ukuran butirkristalnya sangat‐kasar (> 30 mm), maka batuan inidisebut pegmatit.
• Batuan gelasan (glassy rocks), batuan berteksturafanitik, dan batuan bertekstur porfiritik denganmassa dasar berbutir halus, umumnya merupakankarakteristik batuan volkanik, atau suatu tubuhbatuan intrusif dangkal.
10/16/12
12
Berdasarkan granulitas, tekstur batuan beku terbagi menjadi :
1. Tekstur Faneritik
• Tersusun atas kristal besar yang dapat dilihat dengan matadengan atau tanpa loup/mikroskop binokuler.
• Umumnya berukuran ½ mm sampai beberapa cm.
• Terbentuk akibat pendinginan magma lambat di bawahpermukaan bumi.
Tekstur Faneritik
Gabbro
Peridotite
Granite
Granite
10/16/12
13
2. Tekstur Porfiritik
• Tersusun atas paling sedikit 2 mineral dimana ukurankristalnya berbeda. Ukuran yang besar disebut fenokris,sedangkan yang kecil disebut massadasar.
• Tekstur ini terjadi 2 tahap pendinginan; satu di kedalamandimana yang lebih besar terbentuk terlebih dahulusementara yang kedua terbentuk dekat permukaan.
Tekstur Porfiritik
10/16/12
14
3. Tekstur Afanitik
• Tersusun atas kristal‐ kristal berukuran kecil yang tidak dapatdilihat dengan mata dengan atau tanpa lensa. Ukuran kristal< 1/2 mm.
• Tektur ini hasil dari pendinginan magma yang cepat dalamlingkungan volkanik maupun hipabisal.
Tekstur lain
Tekstur glassy (non kristalin).
• Tekstur ini hasil pendinginan yang sangat cepat sehingga tidaksempat membentuk kristal.
• Terjadi ketika magma atau lava kontak dengan cepat denganmaterial – material dekat permukaan bumi.
• Material dengan komposisi gelas semuanya dikenal dengannama obsidian
10/16/12
15
Tekstur Equigranular
Batuan beku yang mineral penyusunnya berukuran relatif sama, terbagi menjadi :
• Panidiomorphic‐granular (automorphic‐granular), bila umumnya terdiri atas kristal‐kristal yang euhedral,
• Hypidiomorphic‐granular (hypautomorphic‐granular), bila umumnya kristal berbentuk euhedral, selebihnya berbentuk anhedral. Tekstur ini banyak ditemukan pada batuan beku plutonik,
• Allotriomorphic‐granular (xenomorphic‐granular), bila sebagian besar mineral penyusunnya memiliki kristal berbentuk anhedral.
Berdasarkan hubungan antar butir (fabric/kemas)
tekstur batuan beku terbagi menjadi :
• Microgranular, bila kristal batuan yang berjaringan halus berbentuk anhedral atau subhedral,
• Orthophyric, bila bertekstur panidiomorphic berjaringan halus dan terdapat pada beberapa batuan yang sangat felspathic, misalnya orthophyres dan plagiophyres.
• Felsitic, bila terdiri atas suatu massa yang seragam berupa kriptokristalin.
10/16/12
16
Tekstur Inequigranular
Batuan beku yang menunjukkan variasi dalam ukuran butir mineral, terbagi menjadi :
• Tekstur porphyritic, bila batuan terdiri atas mineral berbutir kasar dan halus.
• Tekstur poikilitic, bila kristal yang lebih kecil terdapat di dalam kristal yang lebih besar tanpa orientasi umum pada suatu batuan.
• Tekstur ophitic, bila kristal piroksen yang lebih besar diinklusi kristal plagioklas yang lebih kecil.
Tekstur batuan beku berdasarkan kesempurnaan bentuk kristalnya
Bentuk Butir Tekstur Keterangan
Euhedral Panidiomorfikgranular
Sebagian kristal mempunyai batas sempurna(euhedral) dan berukuran butir sama
Subhedral HypidiomorfikGranular
Batas kristal peralihan antara sempurna dantidak beraturan (subhedral) dan berukuranbutir sama
Anhedral AllotrimorfikGranular
Batas kristal tak beraturan (anhedral) danberukuran butir sama
10/16/12
17
Sketsa bentuk butir (kristal/mineral) a. euhedral, b. subhedral, c. anhedral