Top Banner
File Sekuensial Berindeks Jaenal Arifin, S.Kom, MM SISTEM BERKAS
28

Kuliah SB_9.ppt

Sep 12, 2015

Download

Documents

Calmen I-vo
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • File Sekuensial BerindeksJaenal Arifin, S.Kom, MMSISTEM BERKAS

  • Index Sequential File merupakan perpaduan terbaik dari teknik sequential dan random file.

    Teknik penyimpanan yang dilakukan, menggunakan suatu index yang isinya berupa bagian dari data yang sudah tersortir.

    Index ini diakhiri dengan adanya suatu pointer (penunjuk) yang bisa menunjukkan secara jelas posisi data yang selengkapnya.

    Index yang ada juga merupakan record-key (kunci record), sehingga jika record key ini dipanggil, maka seluruh data juga akan ikut terpanggil. PENDAHULUAN

  • Ada dua tipe pengaksesan pada indeks:a.Block Anchor Indeks tidak menunjuk langsung ke record tetapi ke blok yang memua trecordb.Record AnchorIndeks menunjuk langsung ke recordJika terdapat n rekord data, maka banyak entri indeks diperlukan= n/BfrTiap entri berukuran V+P byte (V=atribut kunci, P = TID Pointer)

    Indeks dan Parameter Indeks

  • Indeks berisi pasangan nilai atribut dengan pointer acuan File Indeks adalah kumpulan isian indeks untuk mengacu record di file utama Jenis Indeks ada 2 yaitu:a.IndeksStatis Indeks yang diciptakan saat reorganisasi dan tidak berubah karena pembaharuan. Record baru ditempatkan difile overflow dan dikaitkan ke record sebelumnya

    b.Indeks DinamisPembaharuan dilakukan pada file utama bukan pada over flowIndeks dan Parameter Indeks

  • Pengertian :File Sekuensial Berindex yaitu dimana setiap rekaman disusun secara beruntun di dalam file, hanya saja ada tambahan indeks yang digunakan untuk mencatat posisi atau alamat dari suatu kunci rekaman di dalam file

  • Tujuan file sekuen berindeks adalah untuk meningkatkan kecepatanakses di file sekuen tanpa mengurangi manfaat dan sifat file sekuen.Dua tambahan file sekuen berindeks adalah:File indeks untuk memberi akses acak lebih baikDaerah file overflow untuk menangani penambahan rekord ke fileTUJUAN

  • Komponen pembentuk file sekuen berindeks adalah:File Utama (primary/main) berisi dataIndeksDaerah overflowProperti Indeks pada file sekuensial berindeks adalah sebagai berikut:StatistikIndeks multilevel, diindeks terus sampai indeks terakhir termuat di satu blok.Block anchor Keunggulan file sekuen berindeksFile dapat diproses sekuen maupun langsung secara efisienKomponen File Sekuensial

  • File Sequensial Berindeks Komponen File Sequensial Berindeks :Main/Primary File (File Utama)IndeksOverflow Area

  • Struktur File Sequensial Berindeks Contoh ilustrasi :

  • Struktur dan PengaksesanKemampuan pengaksesan satu rekord secara langsung (direct access) bergantung pada perangkat penyimpanan sekunder.Struktur sekuen berindeks tidak dimungkinkan pada magnetic tape karena tidak mendukung pengaksesan langsung.Pengambilan rekord tertentuPengambilan rekord tertentu menggunakan indeks untuk meningkatkan kecepatan pencarian.Penyisipan recordPenyisipan rekord dilakukan pada overflow yang terhubung dengan pointer di file utama

  • Struktur dan PengaksesanPembacaan seluruh rekord di filePembacaan dilakukan dengan urutan berikut:Pembacaan file utama hingga dijumpai pointer ke overflowPembacaan rekord-rekord difile overflow hingga dijumpai pointer null (L).Kembali ke file utama di rekord setelah terakhir dibaca.ReorganisasiReorganisasi dilakukan jika terdapat kondisi berikut:Telah terjadi overflow pada daerah overflowTerjadi rantai yang panjangProses akses melambat

  • Struktur dan PengaksesanCara reorganisasiPembacaan dilakukan dengan urutan berikut:Baca file secara sekuenBuang rekord-rekord yang ditandai sebagai delete.Tulis rekord-rekord sisa ke file yang baru.Buat isian indeks di buffer memoriTulis blok untuk indeks jika penuhBuat isian indeks level diatasnya untuk setiap bloks indeksSetelah semua blok data ditulis, blok indeks terakhir ditulisBebaskan daerah indeks yang lama.

  • Struktur dan PengaksesanFrekuensi ReorganisasiBergantung aktivitas penyisipan:

  • Penggunaan File Sekuensial BerindeksFile sekuen berindeks adalah penambahan indeks tunggal terhadap file sekuen, sehingga pencarian dan pembaruan rekord berdasar atribut yang di-indeks menjadi efisienPencarian dan pembaruan berdasar atribut atribut lain selain atribut kunci adalah lambat.File sekuen berindeks efisien untuk penyimpanan data terstruktur dan pemrosesan terhadap seluruh rekord.

    PenggunaanUntuk pengambilan data secara cepatOnline access

  • Kinerja File Sekuensial BerindeksUkuran RecordWaktu Pengambilan Record Tertentu Waktu Pengambilan Record Berikutnya Waktu Penyisipan Record Waktu Pembaruan Record Waktu Pembacaan Seluruh Record Waktu reorganisasi File

  • Ukuran Record

    Dimanaa = jumlah atribut (field) pada satu recordV = panjang nilai atributP = panjang field pointer Ukuran rekord dipengaruhi dua faktor, yaitu:Pada daerah overflow adalah o atau NOPada daerah utama adalah NmPenyimpanan sekuen berindeks menggunakan format rekord tetap bergantung jumlah atribut a dan ukuran pointerR = a V + P

  • Pembacaan record tanpa membaca overflow (belum terjadi log transaksi)TF = (x+1) * (s + r + btt)Pembacaan record yang telah ada penyisipan, yaitu membaca file overflow (telah terjadi log transaksi) TF = (x+1+o/n) * (s + r + btt) Keteranganx = tingkat indeks pada suatu file (untuk file sekuensial indeks tunggal/satu nilai x = 1)n = jumlah record pada file utamao = jumlah record pada file overflowWaktu Pengambilan Record Tertentu

  • Record berikutnya di file utama, maka hanya diperlukan pembacaan blok (belum terjadi log transaksi)

    TN = (1/Bfr) * (s + r + btt) Pada file overflow, (setelah terjadi log transaksi)

    TN = ((1/Bfr) * ( s+r+btt)) * ( ( o/n ) * (r + btt))

    Waktu Pengambilan Record Berikutnya

  • Perhitungan

    TI = TF + TRW + r + btt + TRW = TF + 5r + btt

  • PerhitunganPembaruan terhadap atribut bukan kunciTU = TF + TRW Pembaruan terhadap atribut kunciJika atribut kunci berubah, maka:Record yang dirubah ditandai sebagai dihapusRecord baru disisipkan

    TU = TF + TRW + TI

  • Membaca dari awal sampai akhir file secara serial (berurutan)TX = TF + (n+O-1)TN = ((n+(o*Bfr))/Bfr) (r+btt)

  • Membaca dari awal sampai akhir secara serial atau berurutanMenulis ulang (rewrite) ke file tanpa menggunakan overflowHasil reorganisasi adalah record baruTY = (((n+(o*Bfr))/Bfr) * (r+btt) ) +(( (n+o) - d) * (R/t)) + ((V+P)/r) Reorganisasi file dilakukan setelah pengisian overflow mencapai > 75% dengan rata-rata pertambahan per hari sebesar 10%.

  • PERBEDAAN SEKUEN DAN SEKUEN BERINDEX

  • a. Sequential File Sequential file merupakan suatu cara ataupun suatu metode penyimpanan dan pembacaan data yang dilakukan secara berurutan. Dalam hal ini, data yang ada akan disimpan sesuai dengan urutan masuknya. Data pertama dengan nomor berapapun, akan disimpan ditempat pertama, demikian pula dengan data berikutnya yang juga akan disimpan ditempat berikutnya. b. Sequential Berindeks FileIndex Sequential File merupakan perpaduan terbaik dari teknik sequential dan random file. Teknik penyimpanan yang dilakukan, menggunakan suatu index yang isinya berupa bagian dari data yang sudah tersortir. Index ini diakhiri denga adanya suatu pointer (penunjuk) yang bisa menunjukkan secara jelas posisi data yang selengkapnya. Index yang ada juga merupakan record-key (kunci record), sehingga kalau record key ini dipanggil, maka seluruh data juga akan ikut terpanggil.

  • Untuk membayangkan penyimpanan data dengan menggunakan teknik index sequential ini, kita bisa melihat daftar isi pada sebuah buku. Pada bagian disebelah kiri disebut sebagai index data yang berisi bagian dari data yang ada. Index data kemudian diakhiri dengan pointer yang menunjukkan posisi keseluruhan isi data. Untuk membayangkan penyimpanan dan pembacaan data secara sequential, kita bisa melihat rekaman lagu yang tersimpan pada kaset. Untuk mendengarkan lagu kelima, kita harus melalui lagu kesatu, dua, tiga dan empat terlebih dahulu. Pembacaan seperti inilah yang disebut sebagai sequential atau berurutan.

  • Sesuai dengan sifat media yang dimilikinya, maka pada sebuah pita magnetic tape, hanya bisa menyimpan data secara sequential; Dengan demikian, cara pembacaan yang dilakukan juga hanya secara sequential, yaitu berurutan satu persatu sampai nomor record yang dikehendaki diketemukan. Gambar yang ada menunjukkan bagaimana record data nilai disimpan didalam media disk ataupun disket dengan menggunakan teknik index sequential. Index data akan dibaca pertama kali oleh komputer, dan dikarenakan didalam index data juga terdapat address maka data yang dicari bisa segera diketemukan.

  • MACAM FILEKEUNTUNGANKERUGIANFile SequntialMerupakan organisasi file yang sederhana. Jarak setiap aplikasi yang tersimpan sangat jelas. Metode penyimpanan didalam memory sangat sederhana, sehingga efisien untuk menyimpan record yang besar. Sangat murah untuk digunakan, sebab medianya cukup menggunakan magnetic tape. Seandainya diperlukan perubahan data, maka seluruh record yang tersimpan didalam master file, harus semuanya diproses. Data yang tersimpan harus sudah urut (sorted). Posisi data yang tersimpan sangat susah untuk up-to-date, sebab master file hanya bisa berubah saat proses selesai dilakukan. Tidak bisa dilkukan pembacaan secara langsung. File Index SequentialSangat cocok untuk digunakan menyimpan batch data ataupun individual data. Dibanding sequential file, pemanggilan data menjadi lebih cepat. Access (pemanggilan) data tidak bisa disamakan dengan random (direct access file). Memerlukan adanya ruangan extra didalam memory untuk menyimpan index data. Memerlukan adanya hardware dan software yang lebih kompleks.

  • LATIHAN SOAL ORGANISASI FILE SKUENSIAL BERINDEKS

    Diketahui data suatu sistem dikelola menggunakan struktur sequensial dengan parameter sebagai berikut:- Jumlah rekord di file (n) = 1.000.000 rekord- Jumlah field (a) = 8 field- Panjang nilai rata-rata (V) = 25 byteParameter harddisk - Putaran disk (RPM) = 8000 rpm- Seek time (s) = 5 ms- Transfer rate (t) = 2048 byte/msWaktu untuk pembacaan dan penulisan (TRW) = 2 msParameter penyimpanan- Ukuran Blok (B)= 4096 byte- Ukuran pointer blok (P) = 8 byteUkuran IBG (G)= 1024 byteParameter reorganisasi- File log transaksi =5000 recordParameter pemrosesanWaktu untuk pemrosesan blok (c)= 2 msParameter index-Ukuran Indeks(V+P)=20 byteMetode blocking yang digunakan adalah FIXED BLOCKING

    Hitung fanout (y)Height (x)RTFTNTITUTXTY

  • *Indeks memiliki dua bagian, yaitu :KunciAlamatIndeks digunakan untuk melakukan lookup dari kunci yang ada ke alamat penyimpanan rekamanUntuk alasan performa, indeks harus selalu terurut berdasarkan kunci

    **File sekuensial berindeks adalah penambahan indeks tunggal terhadap file sekuen sehingga pencarian dan pembaruan record berdasarkan atribut yang di-indeks menjadi eisien.

    Pencarian dan pembaruan berdasarkan atribut-atribut lain selain atribut kunci memerlukan waktu yang lebih lama.

    File sekuensial berindeks efisien untuk penyimpanan data terstruktur dan pemrosesan terhadap seluruh file.

    **File sekuensial berindeks adalah penambahan indeks tunggal terhadap file sekuen sehingga pencarian dan pembaruan record berdasarkan atribut yang di-indeks menjadi eisien.

    Pencarian dan pembaruan berdasarkan atribut-atribut lain selain atribut kunci memerlukan waktu yang lebih lama.

    File sekuensial berindeks efisien untuk penyimpanan data terstruktur dan pemrosesan terhadap seluruh file.

    **File sekuensial berindeks adalah penambahan indeks tunggal terhadap file sekuen sehingga pencarian dan pembaruan record berdasarkan atribut yang di-indeks menjadi eisien.

    Pencarian dan pembaruan berdasarkan atribut-atribut lain selain atribut kunci memerlukan waktu yang lebih lama.

    File sekuensial berindeks efisien untuk penyimpanan data terstruktur dan pemrosesan terhadap seluruh file.

    **File sekuensial berindeks adalah penambahan indeks tunggal terhadap file sekuen sehingga pencarian dan pembaruan record berdasarkan atribut yang di-indeks menjadi eisien.

    Pencarian dan pembaruan berdasarkan atribut-atribut lain selain atribut kunci memerlukan waktu yang lebih lama.

    File sekuensial berindeks efisien untuk penyimpanan data terstruktur dan pemrosesan terhadap seluruh file.

    **File sekuensial berindeks adalah penambahan indeks tunggal terhadap file sekuen sehingga pencarian dan pembaruan record berdasarkan atribut yang di-indeks menjadi eisien.

    Pencarian dan pembaruan berdasarkan atribut-atribut lain selain atribut kunci memerlukan waktu yang lebih lama.

    File sekuensial berindeks efisien untuk penyimpanan data terstruktur dan pemrosesan terhadap seluruh file.

    **Ukuran record dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu :1) Pada daerah overflow adalah o atau No2) Pada daerah utama adalah Nm

    Penyimpanan sekuensial berindeks menggunakan format record tetap yang bergantung pada jumlah atribut dan ukuran pointer.

    **Mekanisme Untuk mencapai record berikutnya bisa secara seri (berturutan) atau secara acak (langsung) ke area/file yang berbeda. Pencarian dimulai setelah record terakhir.Terdapat enam kemungkinan akses, yaitu :Record sudah ada di buffer (Daerah kerja dimemory yang digunakan untuk penyimpanan blok sementara)Record tidak ada di buffer, record terdapat di blok berikutnya dalam satu silinder (tidak terjadi penyisipan pada blok tersebut)Tidak ada di buffer, record terdapat di blok berikutnya tidak di satu silinder yang sama ( tidak terjadi penyisipan pada blok tersebut)Record berikutnya di file overflow (terjadi penyisipan di blok tersebut)Record berikutnya di file overflow lain di satu silinder yang sama (record tersebut merupakan record sisipan)Record berikutnya di file utama (record tersebut merupakan record sisipan)**MekanismeBaca dan tulis ulang record predecessor atau blok untuk overflowBaca dan tulis ulang blok overflow untuk record yang disisipkan

    **MekanismeTerdapat dua kemungkinan pembaruan, yaitu :Pembaruan terhadap atribut bukan kunciPembaruan terhadap atribut kunci

    *