Nutrisi PerioperatifErwin Christianto
Stres metabolikPembedahanTraumaLuka bakarSepsis
Hipermetabolisme cadangan protein tubuhGangguan fungsi imunLambatnya penyembuhan
Derajat Keparahan Trauma: Eksresi Nitrogen dan Laju Metabolisme Adapted from Long CL, et al. JPEN 1979;3:452-456 Adapted from Long CL, et al. JPEN 1979;3:452-456
Metabolic Response to Trauma 102030402824201612840Nitrogen Excretion (g/day)DaysLong CL, et al. JPEN 1979;3:452-456
Tujuan Dukungan Nutrisi Memberikan energi, protein & nutrien esensiel yang adekuat & tepat untuk memenuhi & perubahan kebutuhan
kaskade katabolisme yang berkaitan dengan respon metabolik terhadap stres
Nutrisi PerioperatifHubungan antara kehilangan BB pra bedah dengan mortalitas pasca bedahtelah diketahui sejak >65 tahun y. l.
Malnutrisi pada Pasien BedahBerkaitan dengan:
Lambatnya penyembuhan luka operasi
risiko mortalitas & morbiditas
Tujuan utama nutrisi perioperatif insidens komplikasi pasca bedahMempersingkat lama rawat pasca bedah mortalitas akibat pembedahan
Tujuan Lainnya:Mengurangi pengaruh malnutrisi akibat penyakit & malnutrisi yg berkaitan dgn Pembedahan terhadap:
Komposisi tubuhFungsi organKinerja
Selain untuk memelihara & status gizi, nutrisi perioperatif, terutama dukungan nutrisi enteral, juga dapat meminimalkan:
Perubahan-perubahan pada mikroflora usus
Kerusakan fungsi usus
Gangguan (disruption) integritas barier mukosa usus akibat tidak digunakan (disuse)
Prevalensi malnutrisi & hubungannya dgn hasil pembedahan:Malnutrisi terdapat pada 40% pasien yang akan menjalani bedah umum & vaskuler
Pengaruh malnutrisi terhadap hasil operasi telah dilaporkan pada pasien bedah mayor dan lebih sering terjadi pada lansia
Prevalensi malnutrisi & hubungannya dgn hasil pembedahan: Derajat beratnya komplikasi pasca bedah berhubungan dengan derajat malnutrisi pra bedah
Malnutrisi paling sering merefleksikan beratnya penyakit yang mendasari (underlying disease) & adanya komplikasi dari penyakit dasar tsb.
Penilaian NutrisiNilai prediksi dari komplikasi pasca bedah merupakan kriteria terpenting dlm penilaian keadaan nutrisi yang akan dipakai utk menetapkan dukungan nutrisi
Kehilangan BB merupakan parameter yang paling baik untuk memprediksi komplikasi pasca bedah
Kehilangan BB 20% jelas mengindikasikan outcome (hasil) pembedahan yang buruk
Penilaian (lanjutan)Laju kehilangan BB berkorelasi dgn nilai prediksi:Kehilangan BB 10% dalam 6 bulan atau 5 kg dalam 3 bulan pra bedah indikator komplikasi pasca bedah mayor
Kehilangan BB 10% dan terdapat gangguan fisiologik: hipoalbuminemia, kelainan fs. otot skelet & pernapasan risiko komplikasi pasca bedah (terutama sepsis)
Indikator malnutrisi protein merupakan prediktor terbaik untuk pasien bedah & non bedahStudi prospektif (218 pasien bedah digestif):
Albumin serum 35 g/L, transferin
Pemberian Nutrisi pada Pasien BedahPrinsip umumNutrisi pra bedah sebaiknya diberikan selama 7 10 hari.Pemberian dukungan nutrisi pra bedah yang >lama akan risiko infeksi nosokomial
Dukungan nutrisi pasca bedah sebaiknya tidak kurang dari 7 hari
Pemberian nutrisi . (lanjutan)Untuk menghindari overfeeding, pemberian energi harus ~ keluaran energi
Kebutuhan bervariasi: 25 (non malnutrisi) s/d 35 kkal/kg BB/hari Lemak tidak boleh >30% dari non protein energi
Nitrogen 0,25 0,35 g/kg BB/hari, sesuai derajat stres
Pemberian nutrisi . (lanjutan)Tidak ada penelitian yang menunjukkan manfaat pemberian N >0,35 g/kg BB/hari
Pada stres metabolik sangat tinggi, dapat diusulkan pemberian NP yang diperkaya dgn glutamin
TERIMAKASIH
This slide illustrates nitrogen losses in relation to trauma. With respect to protein, the greater the trauma, the greater the effect on the nitrogen balance. Similar to metabolic rate, patients experience nitrogen losses according to the severity and duration of the trauma.The normal range is indicated by the shaded area. The amount of protein requirement relative to calories increases in patients with metabolic stress.
Long CL, et al. JPEN 1979;3:452-456.