-
Konservasi Eksitu Satwaliar KSH 213 2(2-0)Kuliah Ke-1PENDAHULUAN
:Tinjauan Umum Konservasi Eksitu Satwaliar
Burhanuddin Masyud
DKSHE-FAHUTANINSTITUT PERTANIAN BOGOR
-
Pokok BahasanTinjauan Pengertian, Argumen, Konservasi
BiodiversitasPengertian & Argumen KES (Konservasi Eksitu
Satwaliar)Fungsi & Manfaat KESKeterbatasan KES Vs KIS
(Konservasi In Situ Satwaliar)Beberapa Prinsip terkait KESTinjauan
Sejarah KES
-
Hasil Pembelajaran (Learning Outcome) Setelah kuliah ini
mahasiswa memiliki kemampuan menjelaskan tentang:Tinjauan
Pengertian dan Argumen KSDAH Pengertian dan Argumen perlunya KONEKS
Tujuan dan Motif KONEKSFungsi /peranan dan manfaat
KONEKSKeterbatasan KONEKS di bandingkan dengan Konservasi In Situ,
Prinsip-prinsip terkait KONEKS Tinjauan singkat sejarah KONEKS
-
1. Tinjauan Pengertian, Argumen dan Tujuan Konservasi SDAHA.
Pengertian Konservasi Secara harfiah : conservation : con
(together) + servare (keep/save). Conservation means keep or save
what we haveWise use (T. Roosevelt 1902)The use of natural
resources for the greatest good to greatest number of people for
the longest time (American Dictionary)Alokasi sumberdaya alam antar
generasi (Randall 1982)A way of thinking and adjustment of human
behaviour (Rijksen 1981)
-
Manajemen (survai, penelitian, administrasi, pengawetan,
pemanfaatan, pendidikan, dan latihan) udara, air, mineral, tanah,
dan organisme hidup termasuk manusia untuk mencapai kualitas hidup
manusia setinggi-tingginya (IUCN 1969).the management of human use
of the biosphere so that it may yield the greatest sustainable
benefit to present generation while maintaining its potential to
meet the needs and aspiration of future generation (WCS 1980)
-
Pemanfaatan sumberdaya alam dengan cara-cara yang bertanggung
jawab, penuh pemikiran, serta dengan pengekangan / pengaturan
(perilaku ?) sehingga terjamin persediaan sumberdaya alam yang
menjadi tempat bergantung kelangsungan dan kepuasan hidup manusia
(MacKinnon 1982) Konservasi = distribusi manfaat sda ke masa yang
akan datang
-
Definisi Konservasi Sumberdaya Alam HayatiPengelolaan sumberdaya
alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk
menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan
meningkatkan kualitas keanekaragaman hayati dan nilainya (UU RI No.
5 Tahun 1990).Living resources conservation is specifically
concerned with plants, animals, and microorganisms, and with those
non-living elements of the environment on which they depend (WCS
1980).
-
DEFENISI OPERASIONALKONSERVASI
-
B. Argumen Perlunya KSDAHArgumen Sosekbud SDAH sebagai komoditas
sosekbud yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup umat
manusia secara berkelanjutanArgumen Ekologis SDAH sebagai bagian
dari sistem penunjang kehidupan yang perlu dijaga untuk menjamin
kepastian dukungan keberlanjutan hidup dan mutu kehidupanArgumen
Etik-Moral SDAH sebagai ciptaan Tuhan yang wajib dijaga
eksistensinya, oleh manusia sebagai makhluk beradab dan berbudaya;
adanya hak hidup dari semua makhluk hidup di atas permukaan
bumi
-
C. Tujuan Konservasi SDAHMenjamin keberlanjutan atau
kesinambungan keberadaan SDAH Memelihara dan mempertahankan
kualitas keanekaragaman SDAHMeningkatkan nilai manfaat/kegunaan
SDAH
Manifestasi usaha/kegiatan untuk mewujudkan tujuan konservasi
tersebut dilakukan melalui 3P : Perlindungan (protection -
proteksi), Pengawetan (preservation - preservasi), dan Pemanfaatn
Berkelanjutan (sustain use)
-
3 Kriteria Utama untuk Prioritas Konservasi SpesiesKekhasan
(distinctiveness) jenis-jenis langka dan secara alami hanya
terdapat di suatu daerah atau wilayah geografis tertentu saja
(endemik).Keterancaman (endangered) jenis-jenis terancam punah,
karena tingkat kerusakan habitatnya, atau perburuan dan pemanenan
berlebihan.Kegunaan (Utility) jenis-jenis yang mempunyai nilai
potensial untuk dimanfaatkan
-
D. Strategi Konservasi Biodiversitas Prinsip:Strategi konservasi
biodiversitas terbaik adalah in situ karena terjadi proses evolusi
adaptasi secara langsung terhadap dinamika lingkungan daya survive
lebih tinggiKonservasi ex situ sebagai supporting system dari
strategi konservasi biodiversitas in situ terutama untuk spesies
terancam punah, spesies dengan laju pertumbuhan populasi rendah,
memiliki nilai ekonomi tinggi perlu intervensi melalui konservasi
ex situ
-
Model Strategi Konservasi BiodiversitasHabitat alami: KK &
Non-KK
-
Strategi Konservasi Satwaliar In situEx Situ
KKNon-KKDiluar habitat alami (Hutan & Non-Hutan)Terestrial
& PerairanTerestrial & PerairanKB, Taman Safari, Sea World,
Taman Burung, PPS, Taman Buaya, Taman Kupu2, Penangkaran, BSGKSA
(CA, SM) & KPA (TN, THR, TWA)Hutan & Non-HutanSpesies,
populasi, komunitas, ekosistem, landskaporganismeSpesies, populasi
OrganismeOrgan, Sel, Jaringan, DNAManajemen & Teknologi
(3P)Habitat/Tempat Hidup; Nutrisi; Penyakit/Kesehatan; Reproduksi
& Breeding; Pemanfaatan; Release (Restocking, Reintroduksi,
Introduksi).
-
2. Pengertian & Argumen Konservasi EksituEx Situ
Conservation = Ex situ gene conservationThe conservation of
components biological diversity outside their natural habitats (The
CBD, Article 2 UNEP. 1992).Transfer organisme (tumbuhan atau satwa)
dari satu tempat (habitat alam) ke tempat lain (mis. seed bank,
zoo) untuk tujuan pemeliharaan atau breeding sebagai suatu upaya
konservasi organisme (Dunster J & K. 1996. Dictionary of
Natural Resources Management. CAB International).
-
Konservasi sumberdaya genetik yang memerlukan pemindahan
individual atau material reproduksi dari habitat alaminya ke
habitat luar (off site) (Koski V et al. 1997. Technical Guidelines
for Genetic Conservation of Norway Spruce (Picea abies (L) Karst).
EUFORGEN. IPGRI).Pemeliharaan organisme di luar habitat alaminya
(aslinya) seperti di kebun raya, kebun binatang, bank benih, kebun
plasma nutfah, in vitro genebanks).Suatu metode konservasi yang
memerlukan pemindahan sumberdaya genetik (seed, polen, sperma,
individu organisme) dari habitat alamnya atau lingkungan alamnya
(WV Reid & KR Miller).Pengertian Konservasi Eksitu
(Lanjutan)
-
*MK Konservasi Exsitu Satwa Liar - Machmud Thohari*ARGUMEN
PERLUNYA TINDAKAN KONSERVASI EXSITU
EKSITU
Restocking/reintroduksi1) Spesies yang habitatnya rusak atau
cenderung semakin rusak
2) Spesies yang populasinya berada pada critical level (tidak
memenuhi mvp)INSITU
???
???
???
-
*MK Konservasi Exsitu Satwa Liar - Machmud Thohari*ARGUMEN
PERLUNYA TINDAKAN KONSERVASI EXSITU
EKSITU
3) Spesies yang mengalami eksploitasi tinggi, atau pemanfaatan
terhadap salah satu populasinya sangat tinggi4) Spesies yang
memiliki nilai ekonomi/ sosial-budaya tinggi, sehingga
pemanfaatannya berlebihan
INSITU
???
???
???
Komersial /Pemanfaatan secara ekonomi
-
3. FUNGSI/PERANAN DAN MANFAAT KONSERVASI EKSITU1. Fungsi
Konservasi Eksitu
A. FUNGSI EKOLOGIS: Membantu Melindungi Spesies Liar dengan
cara:Keperluan pemulihan ke alam utk memelihara jumlah &
variabilitas genetik populasi di alam (insitu) melalui release,
rehabilitasi, restocking dan/atau reintroduksi.Hasil penelitian di
eksitu bermanfaat sebagai dasar biologis utk strategi konservasi
baru di in situPopulasi eksitu dpt digunakan untuk berbagai
keperluan shg dpt mengurangi pengambilan dari alam
(insitu)Berfungsi sebagai media pendidikan bagi masyarakat
-
B. FUNGSI SOSIO EKONOMI dan SOSIO-BUDAYA:Memenuhi aspek
pemanfaatannya bagi kesejahteraan manusia menyedian aneka barang
& jasa bagi berbagai kebutuhan hidup manusia.
-
B. MANFAAT KONSERVASI EXSITUCadangan plasma nutfah jangka
panjang & back up jenis di alam Alternatif sumber bibit
penangkaran untuk manfaat ekonomi komersialBahan analisis dan
litbang perkembangbiakan, persilangan, pemuliaan (breeding)Sumber
bahan release, rehabilitasi, restocking & reintroduksi in
situ-ex situ link conservation programPengganti populasi liar untuk
riset biologi populasi dan sosio-biologi Media pendidikan
masyarakatMedia wahana Obyek rekreasi/wisata/ekowisata
-
REINTRODUCTION/RELEASE(PELEPASLIARAN)
48 Jalak bali dilepasliarkan ke TNBB pada Dec 07Masing-masing
burung dipasang microchip dan cincin berwarna sebelum dilepaskanIn
Situ Ex Situ Link Conservation
-
RESCUE MACAN TUTUL DI TN. UJUNG KULONPELEPASLIARAN ULAR PHYTONIn
Situ Ex Situ Link Conservation
-
Pesan-Pesan konservasiLembaga KESS sebagai Sarana Pendidikan
bagi Masyarakat
-
Pendidikan Konservasi: CONSERVATION CAMPAIGN
-
PENDIDIKAN KONSERVASI
-
Riset
-
Riset Sosio-biologi
-
Lembaga KESS sebagai Obyek/Sarana Rekreasi /Wisata
-
Rekreasi
-
Kebun Binatang & AquariumRekreasi
-
4. Keterbatasan Dasar dari Konservasi Eksitu Vs Konservasi
Insitu Ukuran populasi terbatas.Kemampuan adaptasi, daya survive
terbatas; keterampilan belajar rendahVariabilitas genetik
terbatas/rendahKeberlanjutan pengelolaan butuh dana besar &
usaha berkelanjutanKonsentrasi satwa terbatas pd tempat tertentu,
shg lebih peka dan mudah terancam
-
Belum semua Kebun Binatang (KB) Menjalankan fungsinya Karena:
Kurangnya dana dalam meningkatkan kondisi pengelolaan Lembaga KESS
seperti Kebun Binatang
-
Belum semua Kebun Binatang (KB) Menjalankan fungsinya
Kaarena:Kurangnya dukungan dana sehingga kondisi kandang
memprihatinkan, tidak memenuhi standar animal welfare
-
Belum semua Lembaga Konservasi Eksitu seperti Kebun Binatang
(KB) Menjalankan fungsinya karena:Kurangnya kemampuan SDM dalam
mengelola satwaliar dan keuangan yang sehat
-
5. Beberapa Prinsip Terkait KES
-
Tujuannya : Koleksi dan/atau memproduksi satwa utk kepentingan
pendidikan, penelitian, percobaan, komersial,
pameran/wisata.Mengembangkan jenis hewan budidaya baru dan/atau utk
memperbaiki keadaan satwa yang ada.Menunjang peningkatan populasi
satwa yg terancam punah A. Prinsip Umum & Genetik dalam
Pembiakan Satwa di Eksitu (Frankel & Soule 1981)
-
A. Prinsip Pengaturan Reproduksi utk Meningkatkan Populasi di
Alam:Meminimalkan perubahan genetik & fenotipikMeminimalkan
inbreedingMeminimalkan kehilangan variasi genetikMeminimalkan
perubahan perilaku. Skala waktu program pembiakan di eksitu:
100-200 tahun.
-
B. Prinsip Pertimbangan Pemilihan Jenis untuk Program Konservasi
Eksitu: Kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan &
teknologi.Kepentingan ekonomi (komersial)Kepentingan sosial-budaya,
estetikaKepentingan perlindungan/pengawetan spesies/populasi liar;
ekologis
-
C.Prinsip Pencegahan perubahan perilaku non-genetik dikaitkan dg
kepentingan pemulihan populasi ke alam
(release/restocking):Mencegah timbulnya ketidakmampuan kawin &
menghasilkan anak; jaga kemampuan/perilaku kawin (sexual behaviour)
dipelihara dalam kelompok sosial, tidak soliterMenghindari
timbulnya ketidakmampuan berburu atau merumput dan mencari makan
sendiri; secara bertahap kurangi penyediaan/pemberian pakan dari
luar kandangMencegah kemungkinan timbulnya ketidakmampuan
menghindari predator; latihan perkuat pembiasaan perilaku alami
untuk menghindari predatMencegah kehilangan rasa takut pada
manusia; secara bertahap kurangi interaksi dg manusia/keeper atau
jaga sifat liarnya
-
D. Prinsip Animal Welfare and Ethics (Etika & Kesejahteraan
Satwa) Bahwa satwa yang dipelihara di luar habitat alaminya (ex
situ) harus tetap memiliki hak kebebasan untuk mendapat perlakuan
yang baik dan memenuhi syarat-syarat bagi kesejahteraannya Semua
kebutuhan hidup satwa layaknya di habitat alami (in situ) seperti
makan & berperilaku alami harus dikelola dan disediakan
Berbagai faktor yang menyebabkan terganggunya pertumbuhan,
kesehatan dan kesejahteraan satwa harus dikendalikanMinimal ada
lima kebebasan (five of freedom) satwa harus tetap disediakan dan
dipenuhi didalam pengelolaan satwa di ex situ, yakni:
-
Animal Welfare:Five of FreedomFreedom from thirst and hunger
(Bebas dari rasa lapar dan haus)Freedom from discomfort (Bebas dari
rasa tidak nyaman secara fisik)Freedom from pain, injury and
disease (Bebas dari luka sakit dan penyakit )Freedom to express
normal behavior (Bebas mengekspresikan perilaku normal )Freedom
from fear and distress (Bebas dari rasa takut dan tidak stress)
-
Masalah Genetik dalam Manajemen Konservasi Eksitu
SatwaliarPengelolaan Data tentang pengaruh inbreeding.Panduan
genetik untuk memaksimumkan ukuran populasi efektif (N= 500)
sebagai prinsip yang harus diperhatikan:Menjaga keseimbangan nisbah
kelamin (sex ratio).Mencegah fluktuasi besar dalam jumlah populasi;
menghindari penurunan populasi secara drastis.Manajemen reproduksi
tertutup dalam meningkatkan produktivitas manajemen stud book,
recording system Book Keeper
-
6. Tinjauan Sejarah Perkembangan KONEKSBerbasis pada Evolusi
Kebun Binatang
-
Perkembangan KES dimulai dengan kebutuhan manusia terhadap
pemanfaatan satwaliar secara kontinyu, diwujudkan dalam bentuk
mengumpulkan aneka satwa dalam kandang-kandang.Awal pengembangan
satwa difokuskan pada vertebrata besar khusus mamalia besar yang
memiliki pesona (Charismatic Megavertebrates) Sejalan dg
perkembangan budaya & peradaban, maka kumpulan satwa
ditingkatkan pengelolaannya untuk kepentingan :Koleksi dan
displayPendidikan dan penelitianRekreasi dan wisataPusat Breeding
untuk mendukung konservasi populasi satwa langka dan terancam punah
Berkembang berbagai institusi KESS, regulasi, filosofi dan prinsip
manajemennya
-
Upaya Konservasi Spesies Ex Situ:Dokumentasi penyebaran spesies
di berbagai lembaga konservasi (KB, TS, KR, Bank Benih, BSG, Kebun
Koleksi, Penangkaran, Akuarium, dll)Pantau perkembangan populasi
spesies di berbagai lembaga konservasi (LK)Bina pengembangan
populasi spesies di berbagai lembaga konservasiKendalikan peredaran
dan perdagangan spesies, penegakan hukum (peraturan
perundangan/kebijakan nasional, konvensi internasional)Kaji potensi
dan prospek pengembangan pemanfaatannya
-
6. Dorong prakarsa dan peran masyarakat dalam melakukan
konservasi eksitu7. Penyelamatan dan rehabilitasi satwa
tangkapan/sitaan untuk persiapan pelepasliara (release) ke in
situ8. Pelepasliaran spesies hasil eksitu untuk pemulihan dan/atau
perbaikan populasi in situ
-
Sumber PustakaMasyud B & LN Ginoga. 2013. Konservasi Eksitu
Satwaliar. Buku Ajar. Departemen KSHE Fakultas Kehutanan
IPB.Frankel OH & ME Soule. 1981. Conservation & Evolution.
Cambridge: Cambridge University Press.IUCN. 2002. IUCN Technical
Guidelines on The Management of Ex Situ Population for
conservation. Special Survival Commision.Primack BR, J Supriatna, M
Indrawan, P Kramadibrata. 19998. Biologi Konservasi. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia.
-
Terima kasih
******************