Top Banner
GANGGUAN JIWA dr. Rudi Indrawan, SpKJ
24

Kuliah Jiwa 1

Jan 10, 2016

Download

Documents

Reza Saputree

h
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kuliah Jiwa 1

GANGGUAN JIWA

dr. Rudi Indrawan, SpKJ

Page 2: Kuliah Jiwa 1

PENGERTIAN UMUM

Tanda klinis gangguan jiwa, adalah fenomena psikopatologi yang secara obyektif dapat diamati

Gejala klinis gangguan jiwa, adalah fenomena psikopatologi yang muncul dari keluhan pasien dan bersifat subyektif

Sindroma klinis gangguan jiwa, adalah kumpulan tanda dan gejala klinis gangguan jiwa.

Page 3: Kuliah Jiwa 1

Kriteria gangguan jiwa :

– Suatu kelompok gejala atau perilaku yang secara klinis bermakna dan yang disertai dengan penderitaan (distress) pada kebanyakan kasus, dan yang berkaitan dengan terganggunya fungsi (disfungsi/hendaya) seseorang.

Page 4: Kuliah Jiwa 1

Manifestasi klinik gangguan penyakit jiwa

Manifestasi klinik pada ganguan penyakit jiwa tampak dalam berbagai bentuk variasi,mulai dari fungsi yang normal, tak terlihat sampai pada gejala yang jelas terlihat oleh orang awam.

Page 5: Kuliah Jiwa 1

Penyebab Gangguan Jiwa

Faktor Predisposisi:

- Genetik

- Fisik

- Psikososial

- Stres diathesis Faktor Pencetus

- Stres fisik

- Stres psikososial

Page 6: Kuliah Jiwa 1

Definisi Kesehatan Jiwa / Mental (WHO)

Orang yang sehat jiwa / mentalnya: merasa sehat dan bahagia mampu menghadapi tantangan dalam

kehidupannya dapat menerima orang lain

sebagaimana adanya bersikap positif terhadap diri sendiri

dan orang lain(Buku Pedoman Kesehatan Jiwa, DepKes RI, DirJen. BinKesMas,

Dir. Kes. Jiwa Masyarakat, 2003, hal. 5)

Page 7: Kuliah Jiwa 1

Konsep Kesehatan Jiwa

Manusia: Individu yang holistik: terdiri dari jasmani dan ‘rohani’

Ada juga yang mengatakan manusia terdiri dari komponen jasmani, akal, jiwa dan qalbu (ruh)

Ada yang berpendapat/Teori Freud: struktur jiwa manusia terdiri dari id (insting-prinsip kepuasan), ego (kesadaran realitas-prinsip realitas), super ego (moralitas-prinsip moralitas)

Page 8: Kuliah Jiwa 1

KESADARAN & F/ KOGNITIF

Kesadaran / Consciousness ;= Keadaan siaga = State of awareness

Gangguan Kesadaran ;- Kesadaran menurun ( Somnolence Coma ) - Kesadaran berkabut- Delirium- Twilight State, Dream like state - Sundowning syndrome- Confusion

Page 9: Kuliah Jiwa 1

FUNGSI KOGNITIF Orientasi ( orang, tempat, waktu ) Atensi ( distractibility, hypervigilance ) Memori (amnesia,paramnesia,hypermnesia) Intelegensi Berbahasa & Berhitung ( afasia, akalkulia ) Gnosis ( agnosis, astereognosis ) Fungsi Eksekutif Fungsi kognitif dapat di evaluasi dengan alat :

Mini Mental State Evaluation

Page 10: Kuliah Jiwa 1

GANGGUAN MEMORI

Amnesia : Ketidakmampuan mengingat sebagian atau seluruhnya pengalaman masa lalu. ( dibedakan : Anterograd & Retrograd)

Paramnesia : memori palsu ( contoh : konfabulasi, de javu, jamais vu )

Hypermnesia : exagerated memory Screen memory : menutupi memori yang

menyakitkan dengan memori lain yang lebih dapat ditoleransi.

Page 11: Kuliah Jiwa 1

PERILAKU MOTORIK Echopraxia : meniru gerakan Katatonia : kekacauan psikomotor pada skizofrenia tipe

katatonik ( eq : catatonic excitement, stupor, catalepsy, flexibilitas cerea )

Stereotipi : gerakan berulang dgn pola yang sama Manerisme: Ingrained, habitual involuntary movement Mutisme : membisu Akatisia : perasaan subyektif akan ketegangan otot-otot

yang mengakibatkan penderita menjadi bergerak-gerak gelisah, biasanya karena efek samping obat antipsikotik.

Kompulsi : gerakan berulang yg bersifat impulsif

Page 12: Kuliah Jiwa 1

Perasaan ( mood & afek )

Mood = suasana perasaan Emosi yang bersifat pervasif dan bertahan lama, mewarnai persepsi seseorang terhadap kehidupan.

Deskripsi moodEuthym : normalHypothym : murung-putus asa-depresifHyperthym : elasi-ekspansif-euforik-manikEmpty : kosong-hambarIrritable : mudah tersinggungAlexithymia : sulit mengungkapkan perasaan

Page 13: Kuliah Jiwa 1

Afek : Ekspresi emosi sesaat, dapat diamati dari ekspresi wajah, gerak tubuh, irama suara.

Deskripsi Afek :serasi / tidak serasiluas terbatas tumpul datar labil/tegang/cemas

Page 14: Kuliah Jiwa 1

PIKIRAN Gangguan Bentuk Pikir :

Ketidak mampuan mengorganisasikan proses pikir membentuk ide bertujuanJenis-2 Gangguan Bentuk / Arus Pikir :

1. Inkoherensi : gagasan satu dengan lain tidak berhubungan, tidak logis, secara keseluruhan tidak dapat dimengerti.

2. Asosiasi longgar: bentuk lebih ringan dari inkoherensi.

3. Asosiasi bunyi : gagasan satu dengan yang lain dirangkaikan oleh kesamaan bunyi

4. Neologisme : membentuk logika baru yang hanya dimengerti oleh pasien

Page 15: Kuliah Jiwa 1

5. Sirkumstansial : penyampaian gagasan secara berbelit dan cenderung terpaku pada detail

6. Tangensial: ketidakmampuan untuk mempertahankan gagasan bertujuan

7. Flight of Ideas: gagasan yang bertubi-tubi melompat dari satu topik ke topik lain

8. Verbigerasi: pengulangan kata tanpa tujuan9. Preserverasi: pengulangan gagasan secara

persisten/tidak responsif terhadap stimulus baru10. Blocking : Gahasan yang terhenti mendadak

sebelum selesai disampaikan.

Page 16: Kuliah Jiwa 1

Gangguan isi pikir : Di sini yang terganggu adalah buah pikirannya / keyakinannya, dan bukan cara penyampaiannya. Bisa berupa waham, obsesi, fobi, preokupasi dll

Waham : Keyakinan yang salah, tidak dapat dikoreksi, tiidak sesuai dengan realitas dan budaya yang berlaku di lingkungan kehidupan pasien.

Deskripsi Waham 1. Waham aneh/bizarre2. Waham sistematik

Page 17: Kuliah Jiwa 1

3. Mood congruent/incongruent4. Waham Nihilistik5. Waham Somatik6. Waham Paranoid ;

- Waham besar - Waham cemburu - Waham kejar

7. Waham kendali - Thought withdrawal - Thought insertion - Thought broadcasting

8. Waham Erotis / Erotomania

Page 18: Kuliah Jiwa 1

PERSEPSI Persepsi = Proses pemindahan stimulus fisik

menjadi informasi psikologik Deskripsi gangguan persepsi :1. Halusinasi : Penginderaan/persepsi sensoris tanpa

adanya stimulus eksternal2. Ilusi : Salah persepsi/salah interpretasi terhadap

stimulus eksternal yg nyata3. Derealisasi : persepsi subyektif bahwa lingkungan

berubah aneh/tidak nyata4. Depersonalisasi : persepsi subyektif bahwa orang-

orang disekitarnya berubah asing/aneh5. Fugue : menjadi identitas baru disertai amnesia

terhadap identitas lamanya

Page 19: Kuliah Jiwa 1

JENIS HALUSINASI Sesuai jenis penginderaan dibedakan ; halusinasi

auditorik, olfaktorik, visual, taktil ( raba ), dan gustatorik ( kecap )

Sesuai tema halusinasi ; commanding, commenting, mood congruent/incongruent

Halusinasi hipnopompik ; halusinasi yang terjadi menjelang bangun tidur

Halusinasi hipnagogik ; halusinasi terjadi menjelang masuk tidur

Halusinasi somatis ; sensasi palsu yang berhubungan dengan organ tubuh biasanya organ viseral

Page 20: Kuliah Jiwa 1

TILIKAN ( INSIGHT )

Dalam arti luas tilikan sering disebut sebagai wawasan diri, yaitu pemahaman seseorang terhadap kondisi dan situasi dirinya dalam konteks realitas sekitarnya

Dalam arti sempit adalah pemahaman pasien terhadap penyakitnya

Tilikan terganggu ; hilangnya kemampuan untuk memahami kenyataan obyektif akan kondisi dan situasi dirinya

Page 21: Kuliah Jiwa 1

DERAJAT GANGGUAN TILIKAN

1. Penyangkalan total terhadap penyakitnya2. Ambivalensi terhadap penyakitnya3. Menyalahkan faktor lain sebagai penyebab

penyakitnya4. Menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan namun

tidak memahami penyebab sakitnya5. Menyadari penyakitnya dan faktor faktor yang

berhubungan dengan penyakitnya namun tidak menerapkan dalam perilaku praktisnya

6. Tilikan yang sehat, yakni sadar sepenuhnya tentang situasi dirinya disertai motifasi untuk mencapai perbaikan

Page 22: Kuliah Jiwa 1

Hierarki yang lebih tinggi mencakup sifat dari hierarki yang di bawahnya, atau ‘lebih penting’ dari hierarki di bawahnya– Mis. Jenderal pasti prajurit, prajurit belum tentu

jenderal.

Dx dari hierarki yang lebih rendah baru dipikirkan setelah dx dari hierarki yang lebih tinggi disingkirkan karena dapat membahayakan nyawa atau terapinya tidak tepat/adekuat

Hierarki

Page 23: Kuliah Jiwa 1

Hierarki Blok Diagnosis

0 Gg. Mental organik F 00 – 09

I Gg. Mental & Perilaku akibat penyalah gunaan zat-zat psikoaktif

F 10 – 19

II Skizofrenia, skizotipal & gangguan waham F 20 – 29

III Gangguan afektif (mood) F 30 – 39

IV Gg. neurotik, terkait stres dan somatoform F 40 – 49

V Sindroma perilaku berkaitan dgn gg. Fisiologis dan fisik F 50 – 59

VI Gg. Kepribadian & perilaku dewasa F 60 – 69

VII Retardasi mental F 70 – 79

VIII Gg. Perkembangan psikologis F 80 – 89

IX Gg perilaku & emosional kanak & remaja F 90 – 98

X Kondisi lain yg menjadi fokus perhatian klinis

Page 24: Kuliah Jiwa 1

Gg.Jiwa

F0. GMOF1. GM&P Akibat Zat

F2:•Skizofrenia•Gg. Waham Menetap

F3: Gg. Mood (dg. Ciri Psikotik)

Dan Lain-lain

F0. GMOF1. GM&P Akibat ZatF3. Gg. Mood (tanpa ciri psikotik)F4. Gg. Neurotik Reaksi thd Stres:

•Reaksi Akut•Gg Stres Pasca Trauma•Gg. Penyesuaian

F5. Sindroma Perilakugg fisio- logik & faktor fisik F6. Gg KepribadianF7. Retardasi MentalF8. Gg. PerkembanganF9. Gg. Perilaku & Emosional pd Anak

Psikotik Non-psikotik