Osteogenesis Imperfecta DEFINISI Osteogenesis imperfecta adalah kelompok gangguan pada pembentukan tulang yang membuat tulang mudah patah secara tidak normal. Osteogenesis imperfecta adalah kelompok gangguan paling terkenal yang mengganggu pertumbuhan tulang ; gangguan ini disebut osteodysplasis. Pada osteogenesis imperfecta, sintesis pada kolagen, salah satu komponen normal pada tulang, rusak. Tulang tersebut menjadi lemah dan mudah retak. Terdapat beberapa jenis osteogenesis imperfecta.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Osteogenesis Imperfecta DEFINISI Osteogenesis imperfecta adalah kelompok gangguan pada pembentukan tulang yang membuat tulang mudah patah secara tidak normal.
Osteogenesis imperfecta adalah kelompok gangguan paling terkenal yang mengganggu pertumbuhan tulang ; gangguan ini disebut osteodysplasis.
Pada osteogenesis imperfecta, sintesis pada kolagen, salah satu komponen normal pada tulang, rusak.
Tulang tersebut menjadi lemah dan mudah retak.
Terdapat beberapa jenis osteogenesis imperfecta.
ETIOLOGI Hampir 90% bentuk klinis (tipe) OI disebabkan
oleh kelainan struktural atau produksi dari prokolagen tipe I ( komponen protein utama matriks ekstraselular tulang dan kulit.)
Sekitar 10% kasus klinis yang tak jelas, tidak didapat kelainan biokimia dan molekul prokolagen. Tidak diketahui dengan jelas apakah kasus ini dikarenakan deteksi yang terbatas atau karena kelainan genetik yang heterogen.
EPIDEMIOLOGI OI diturunkan secara autosomal dominan. Pada kasus minoritas dapat ditemukan penurunan secara
resesif yang disebabkan oleh mosaicism pada orangtua.
Kejadian OI diperkirakan 1 per 20.000 kelahiran hidup. Tidak ada perbedaan menurut ras dan jenis kelamin. Usia penderita saat gejala muncul, terutama gejala mudah
patahnya tulang, sangat bervariasi. Pada bentuk yang ringan, penderita bisa tidak mengalami
patah tulang sampai masa dewasa. Sedangkan pada bentuk yang berat patah tulang dapat
dialami sejak dalam uterus/ prenatal
PATOGENESIS
Prokolagen tipe I adalah struktur protein utama yang menyusun matriks tulang dan jaringan fibrous lainnya, seperti kapsul organ, fasia, kornea, sklera, tendon, selaput otak dan dermis
Sekitar 30% berat badan manusia terdiri dari prokolagen tipe I
Prokolagen yang abnormal akan membentuk cetakan yang tak normal sehingga matriks pelekat tulang pun tak normal dan tersusun tak beraturan. Beberapa protein bukan kolagen dari matriks tulang juga berkurang.
Hal ini menyebabkan adanya penurunan pembentukan tulang, osteopenia, dan terjadi kerapuhan sehingga meningkatkan angka kepatahan (fraktur).
Jenis osteogenesis imperfecta.
Type I - Mild forms Type II - Extremely severe Type III - Severe Type IV - Undefined
Type I or mild OI ,, is the most common form.
Tipe I, atau ringan Oi, adalah bentuk paling umum. . Orang dengan tipe ini dapat hidup normal have no long-bone
deformity. Sclera bisa warna blue or white. Dentinogenesis imperfecta dapat terjadi Kejadian fractures selama hidup range 1-60.kali,Tinggi badan
normal Toleransi tinggi terhadap rasa sakit. Fractures lama dapat ditemukan pada bayi setelah pemeriksaan
radiologic tanpa rasa sakit Tolerance Exercise and muscle strength menurun secara
significant Fractures `sering pada masa infan tapi dapat juga pada setiap
usia Keadaan lain dapat terjadi : kyphoscoliosis, hearing loss,
premature arcus senilis, and easy bruising.o
Type II - Extremely severe Type II is often lethal. Blue sclera dapat ditemukan bisa small nose, micrognathia, bisa fracture dalam uterus,mengenai skull, long bones,
vertebrae. Tlg iga beaded, long bones kelainan bentuk yang parah.
Penyebab kematian extreme fragility of the ribs, pulmonary displasia, malformations or hemorrhages dari CNS
Type III - Severe
Patients may have joint hyperlaxity, muscle weakness, chronic unremitting bone pain, and skull deformities (eg, posterior flattening) due to bone fragility during infancy.
Deformities of upper limbs may compromise function and mobility.
The presence of dentinogenesis imperfecta is independent of the severity of the OI.
The sclera have variable hues. In utero fractures are common. Limb shortening and progressive deformities can occur.
Type IV - Undefined
This type of OI is not clearly defined. Whether patient have normal height or whether
scleral hue defines the type has not been established in consensus.
Dentinogenesis imperfecta may be present. Some have suggested that this sign can be used to divide type IV OI into subtypes a and b.
Fractures usually begin in infancy, but in utero fractures may occur. The long bones are usually bowed.
DIAGNOSIS Diagnosis OI ditegakkan berdasarkan riwayat
penyakit yang sama pada keluarga dan atau manifestasi klinis yang berbeda-beda tiap penderita, dari tipe ringan sampai berat, ditambah dengan beberapa pemeriksaan penunjang Manifestasi klinis yang bisa ditemukan antara lain sering fraktur berulang, perawakan pendek, sklera berwarna biru, masalah gigi (dentinogenesis imperfecta), dan gangguan pendengaran yang makin progresif setelah masa pubertas
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium biokimia dan molekular - Analisa sintesa kolagen didapat melalui kultur
fibroblas dari biopsi kulit. Analisa mutasi DNA prenatal dilakukan pada
kehamilan dengan resiko OI, melalui kultur villus korion.
Pemeriksaan kombinasi antara analisa DNA dan biopsi kolagen akan mendeteksi hampir 90% dari semua tipe mutasi gen pengkode prokolagen tipe
Pencitraan
Radiografi tulang skeletal setelah lahir (bone survey)• Bentuk ringan (tipe I) tampak korteks tulang panjang yang menipis, tidak tampak
deformitas tulang panjang Bisa menunjukkan gambaran Wormian (Wormian bones) pada cranium.
• Bentuk sangat berat (tipe II) tampak gambaran manik-manik (beaded appearance) pada tulang iga, tulang melebar, fraktur multipel dengan deformitas tulang panjang.
Bentuk sedang dan berat (tipe III dan IV) tampak metafisis kistik atau gambaran popcorn pada kartilago, tulang dapat normal atau melebar pada awalnya kemudian menipis, dapat ditemukan fraktur yang menyebabkan deformitas tulang panjang, sering disertai fraktur vertebra.2 -
Densitas mineral tulang (bone densitometry) menghasilkan nilai rendah pada
penderita.2 - Ultrasonografi prenatal pada minggu 15-18 kehamilan untuk mendeteksi kelainan
panjang tulang anggota badan.Yang tampak dapat berupa gambaran normal (tipe ringan) sampai dengan gambaran isi intrakranial yang
sangat jelas karena berkurangnya mineralisasi tulang kalvaria atau kompresi kalvaria. Selain itu dapat juga ditemukan tulang panjang yang bengkok, panjang tulang berkurang (terutama tulang femur), dan fraktur iga multipel.
USG prenatal ini terutama untuk mendeteksi OI tipe II.
DIAGNOSIS BANDING Perlakuan salah dan penelantaran pada anak (child abuse & neglect)
Pada OI tipe ringan paling sulit dibedakan dengan kasus penelantaran anak
Usia fraktur tulang yang berbeda-beda pada neonatus dan anak harus dicurigai karena kasus penelantaran anak.
Selain itu pada penelantaran anak juga terdapat manifestasi klinis non skeletal, misalnya perdarahan retina, hematoma organ visera, perdarahan intrakranial, pankreatitis dan trauma limpa. Tipe fraktur pada penelantaran anak biasanya adalah fraktur sudut metafiseal yang jarang ditemukan pada OI
Densitas mineral tulang pada penelantaran anak juga normal, sedangkan pada OI rendah.
Osteoporosis juvenil idiopati (OJI) Keadaan ini ditemukan pada anak yang lebih tua, terutama antara 8 –
11 tahun, yang mengalami fraktur dan tanda osteoporosis tanpa didasari penyakit lainnya. Gejala biasanya nyeri tulang belakang, paha, kaki, dan kesulitan berjalan. Fraktur khasnya berupa fraktur metafiseal, meski dapat juga terjadi pada tulang panjang. Sering terjadi fraktur vertebra yang menyebabkan deformitas dan perawakan pendek ringan. Tulang tengkorak dan wajah normal. OJI akan membaik spontan dalam 3-5 tahun, namun deformitas vertebra dan gangguan fungsi dapat menetap. Jika didapat riwayat keluarga dengan keluhan yang sama maka harus dipikirkan suatu OI tipe ringan.
Achondroplasia Merupakan penyakit yang diturunkan secara autosomal dominan
akibat mutasi pada gen FGFR3. Gen ini bertanggung jawab pada pembentukan protein yang berperan dalam pertumbuhan, perkembangan dan pemeliharaan tulang (osifikasi) dan jaringan otak. Klinis didapat sejak lahir berupa perawakan pendek, termasuk tulang belakang, lengan dan tungkai terutama lengan dan tungkai atas, pergerakan siku terbatas, makrosefali dengan dahi yang menonjol. Kejadian fraktur berulang tak pernah terjadi.
Riketsia
TATALAKSANA Penderita dengan OI memerlukan penanganan
tim medis multidisiplin ilmu
Pada beberapa kasus, penanganan perlu dimulai sejak lahir
karena penyakit ini didasari oleh kelainan genetik maka tidak didapatkan pengobatan yang efektif
Tujuan utama pengobatan OI adalah mengurangi angka kejadian fraktur,
mencegah deformitas tulang panjang dan skoliosis serta meningkatkan fungsinya
Obat-obatan Bifosfonat Beberapa penelitian menunjukkan bahwa :bisfosfonat intravena (pamidronat) memberikan perbaikan bagi
anak dengan OI. Bisfosfonat adalah analog sintetis dari pirofosfat, penghambat
alami resorpsi tulang osteoklastik sehingga meningkatkan mineralisasi tulang dan memperkuat tulang
Penderita OI yang rentan terhadap trauma dan memerlukan imobilisasi jangka lama akibat frakturnya sering menyebabkan defisiensi vitamin D dan kalsium pada anak. Karena itu diperlukan suplementasi vitamin D 400-800 IU dan kalsium 500-1000 mg sebagai profilaktik walau tidak memperbaiki penyakit OI sendiri.
2. Terapi potensial lain yang sampai saat ini masih dalam taraf penelitian adalah terapi sel dan gen
3.Bedah ortopedi
Tatalaksana ortopedi ditujukan untuk perawatan fraktur dan koreksi deformitas
PROGNOSIS Osteogenesis imperfecta merpkn kondisi kronis yang membatasi
tingkat fungsional dan lama hidup penderita. Prognosis pend. OI bervariasi tergantung klinis dan keparahan Penyebab kematian tersering adalah gagal nafas.Penderita tipe I dan IV dapat hidup dengan usia yang lebih
panjang/ lama hidup penuh. Bayi dengan OI tipe II biasanya meninggal dalam usia bulanan - 1
tahun kehidupan. Sangat jarang seorang anak dengan gambaran radiografi tipe II dan defisiensi pertumbuhan berat dapat hidup sampai usia remaja.
Penderita OI tipe III biasanya meninggal karena penyebabpulmonal pada masa anak-anak dini, remaja atau usia 40 tahun-
an Penderita OI tipe III biasanya sangat tergantung dengan kursiroda. Dengan rehabilitasi medis yang agresif dapat memiliki
ketrampilan transfer dan melakukan kerja sehari-hari di rumah. Penderita OI tipe IV biasanya dapat memiliki ketrampilan
ambulasi di masyarakat juga tak tergantung dengan sekitarnya
Osteokondrodisplasia
Definisi :Osteokondrodisplasia adalah sekumpulan penyakit keturunan yang menyebabkan tulang atau tulang rawan tumbuh secara abnormal sehingga kerangka tubuhpun terbentuk secara abnormal. Osteokondrodisplasia menyebabkan penderitanya memiliki tubuh cebol (dwarfisme). Salah satu jenis osteokondrodisplasia yang paling sering ditemukan adalah akondroplasia. Kelainan ini ditemukan pada 1 diantara 25.000-40.000 kelahiran hidup
Penyebab : Achondroplasia diturunkan dalam pola autosom
dominan, tetapi pada 80% kasus penyebabnya adalah mutasi genetik spontan. Jika salah satu orang tua menderita akondroplasia, maka anak memiliki resiko sebesar 50% untuk menderita penyakit ini. Jika kedua orang tua menderita akondroplasia, maka resiko anak untuk menderita penyakit ini meningkat menjadi 75%.
Sign & Symptoms :
Akondroplasia menyebabkan sejenis dwarfisme yang ditandai dengan:
- bertubuh pendek - kepala berukuran normal sampai besar - lengan dan tungkai yang pendek (terutama lengan bagian atas dan paha) - ukuran batang tubuh yang normal - hidungnya seperti pelana ,keningnya menonjol - - punggungnya melengkung - cara berjalannya seperti bebek kaki berbentuk O
- gambaran tangan abnormal (tangan triden), dimana antara jari tengah dan jari manis terdapat jarak sehingga tangan seperti garpu bersusuk tiga - lordosis (lengkung tulang belakang bagian bawah lebih besar sehingga bokong tampak lebih menonjol) - kifosis (lengkung tulang belakang pada punggung bagian atas meningkat sehingga agak menonjol)
- - polihidramnion (cairan ketuban yang sangat banyak, yang diketahui ketika bayi lahir).
Diagnose :Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Untuk mengetahui adanya akondroplasia pada bayi baru lahir, bisa dilakukan foto rontgen tulang-tulang panjang.
Treatment :Tidak ada pengobatan khusus. Jika terjadi kelainan persendian yang sifatnya berat sehingga mempengaruhi fungsinya, kadang dilakukan pembedahan untuk menggantinya dengan sendi tiruan. Kelainan pada tulang belakang yang berat, harus diperbaiki guna mencegah kerusakan pada korda spinalis
Spina Bifida
DEFINISI
Spina Bifida (Sumbing Tulang Belakang) adalah suatu celah pada tulang belakang (vertebra), yang terjadi karena bagian dari satu atau beberapa vertebra gagal menutup atau gagal terbentuk secara utuh.
Terdapat beberapa jenis spina bifida:
1. Spina bifida okulta : merupakan spina bifida yang paling ringan. Satu atau beberapa vertebra tidak terbentuk secara normal, tetapi korda spinalis dan selaputnya (meningens) tidak menonjol.2. Meningokel : meningens menonjol melalui vertebra yang tidak utuh dan teraba sebagai suatu benjolan berisi cairan di bawah kulit.3. Mielokel : jenis spina bifida yang paling berat, dimana korda spinalis menonjol dan kulit diatasnya tampak kasar dan merah.
Gejala pada spina bifida okulta:- seberkas rambut pada daerah sakral (panggul bagian belakang)- lekukan pada daerah sakrum.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Pada trimester pertama, wanita hamil menjalani pemeriksaan darah yang disebut triple screen. Tes ini merupakan tes penyaringan untuk spina bifida, sindroma Down dan kelainan bawaan lainnya.85% wanita yang mengandung bayi dengan spina bifida, akan memiliki kadar serum alfa fetoprotein yang tinggi. Tes ini memiliki angka positif palsu yang tinggi, karena itu jika hasilnya positif, perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk memperkuat diagnosis. Dilakukan USG yang biasanya dapat menemukan adanya spina bifida.Kadang dilakukan amniosentesis (analisa cairan ketuban).
Pembedahan dilakukan untuk menutup lubang yang terbentuk dan untuk mengobati hidrosefalus, kelainan ginjal dan kandung kemih serta kelainan bentuk fisik yang sering menyertai spina bifida.Terapi fisik dilakukan agar pergerakan sendi tetap terjaga dan untuk memperkuat fungsi otot.
Untuk mengobati atau mencegah meningitis, infeksi saluran kemih dan infeksi lainnya, diberikan antibiotik.
Untuk membantu memperlancar aliran air kemih bisa dilakukan penekanan lembut diatas kandung kemih. Pada kasus yang berat kadang harus dilakukan pemasangan kateter.Diet kaya serat dan program pelatihan buang air besar bisa membantu memperbaiki fungsi saluran pencernaan.Untuk mengatasi gejala muskuloskeletal (otot dan kerangka tubuh) perlu campur tangan dari ortopedi (bedah tulang) maupun terapi fisik. Kelainan saraf lainnya diobati sesuai dengan jenis dan luasnya gangguan fungsi yang terjadi.
PENCEGAHAN
Resiko terjadinya spina bifida bisa dikurangi dengan mengkonsumsi asam folat.Kekurangan asam folat pada seorang wanita harus dikoreksi sebelum wanita tersebut hamil, karena kelainan ini terjadi sangat dini.Kepada wanita yang berencana untuk hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi asam folat sebanyak 0,4 mg/hari. Kebutuhan asam folat pada wanita hamil adalah 1 mg/hari.