KULIAH 2KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mendeskripsikan proses pembebanan biaya2. Mendefinisikan
produk berwujud dan tidak berwujud serta menjelaskan perbedaan
beberapa definisi harga pokok produk3. Menyusun laporan laba rugi
untuk organisasi manufaktur dan jasa4. Menjelaskan perbedaan antara
system akuntansi manajemen berdasarkan fungsi dan aktivitas
II. SKENARIO
Carol Anne Barrow terkenal di AS karena kue-kue dan pastri
buatannya. Dari Kecil, Carol Anne memiliki hobi membuat kue dan
mengubah hobinya itu menjadi perusahaan membuat kue bernilai jutaan
dollar yang diberi nama Blue Ribbon Baking , Inc. Selama
bertahun-tahun sejak didirikan pada tahun 1967, Carol Anne merasa
model bisnisnya tersebut berhasil dengan baik. Akan tetapi, dengan
meningkatnya persaingan dan menurunnya margin di berbagai toko
makanan, memaksanya mencari berbagai wilayah lain untuk perluasan
perusahaannya.Para Eksekutif di Blue Ribbon Baking mencari berbagai
peluang produk dan jasa tambahan tersebut. Setelah mencari
berbulan-bulan, para eksekutif mempersepit peluang perluasan pada 2
(dua) bentuk rencana pengembangan. Pertama, proposal untuk membuka
berbagai kafe terbuka pada kafe-kafe yang dimiliki oleh Blue Ribbon
Baking. Kedua, menempatkan diri sebagai penyedia eksklusif kue-kue
untuk kafe kopi di setiap jaringan makanan cepat saji . Saat
mempertimbangkan berbagai peluang ini, Carol Anne menyadari bahwa
memahami biaya dari setiap pilihan merupakan hal yang sangat
penting. Dia memahami dengan sangat baik harga pokok produksi dan
perhitungan biaya penjualan untuk setiap lini kuenya. Kini dia
merasa harus mengembangkan pemahaman yang sama baiknya mengenai
berbagai potensi biaya dan pendapatan dari kedua proposal bisnis
yang baru. Biaya apa saja yang dikeluarkan dari untuk membuka
restoran terbuka? Produk kue tambahan apa yang perlu dikembangkan?
Berapa jumlah produk yang dibutuhkan? Apakah Blue Ribbon Baking
memiliki keahlian yang dibutuhkan? Perlengkapan pemrosesan khusus
apa yang dibutuhkan pabrik baru? Untuk itu, Carol Anne memberikan
pengarahan kepada para eksekutifnya untuk mengembangkan sebuah
penilaian komprehensif atas berbagai biaya dan potensi pendapatan
tiap peluang yang dipertimbangkan.Dua hari kemudian, tim eksekutif
kembali mengadakan rapat. Pada pertemuan ini, Controller perusahaan
(Eksekutif dibawah Direktur Keuangan), melaporkan sistem akuntansi
biaya Blue Ribbon saat ini tidak memberikan petunjuk yang memadai
untuk proyeksi biaya berbagai calon lini produk dan jasa terkait.
Jika Blue Ribbon ingin melakukan perluasan sesuai dengan proposal 1
dan 2, sistem akuntansi biaya perusahaan akan membutuhkan
peningkatan dan perbaikan pengembangan yang dapat menangani
pelaksanaan berbagai aktivitas yang berbeda. Kelompok tersebut
sepakat untuk mempertimbangkan dampak dari potensi perluasan atas
biaya produksi, pemasaran dan administrasi, serta sepakat untuk
memulai berbagai proyek percobaan untuk setiap kemungkinan agar
informasi pendukung dapat dikumpulkan sebelum perusahaan
benar-benar berkomitmen penuh dalam salah satu alternatif
tersebut.
Pertanyaan yang perlu direview dan dianalisis adalah:1. Apa
perbedaan antara produk dan Jasa? Bagaimana hal tersebut dapat
mempengaruh akuntansi?2. Mengapa akuntansi untuk harga pokok
produksi yang sekarang tidak dapat memberikan informasi yang
dibutuhkan untuk perluasan kedua lini produk baru tersebut?3.
Bagaimanan proyek percobaan tersebut dapat memungkinkan Blue Ribbon
Bakking untuk mengumpulkan infromasi akuntansi yang baru?4. Apakah
membebankan biaya secara akurat untuk jasa sama pentingnya dengan
pembebanan biaya yang akurat untuk produk?
.
III. PEMBEBANAN BIAYA: PENELUSURAN LANGSUNG (DIRECT TRACING),
PENELUSURAN PENGGERAK (DRIVER TRACING) DAN ALOKASI (ALLOCATION)
Mempelajari Akuntansi Manajemen membutuhkan pemahaman arti biaya
dan terminologi yang berkaitan dengan biaya. Pembebanan biaya pada
produk, jasa, pelanggan dan objek lainnya yang menjadi perhatian
manajemen adalah salah satu tujuan dasar dari sistem informasi
akuntansi manajemen. Peningkatan keakuratan pembebanan biaya
menghasilkan informasi yang lebih berkualitas tinggi dan dapat
digunakan untuk keputusan yang lebih baik.A. BiayaBiaya adalah kas
atau setara kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa
dan diharapkan memberi manfaat saat ini atau di masa depan bagi
organisasi.Mengurangi biaya yang dibutuhkan untuk mencapai manfaat
tertentu berarti membuat perusahaan menjadi lebih efisien. Akan
tetapi, biaya harus dikelola secara strategis. Sebagai contoh,
manajer harus memiliki tujuan menyediakan nilai bagi pelanggan yang
sama besar (atau lebih besar) dengan biaya yang lebih rendah dari
pesaingnya. Dengan cara seperti ini, posisi strategis perusahaan
akan naik dan keunggulan kompetisi akan tercipta.Biaya dikeluarkan
untuk mendapatkan manfaat di masa depan. Pada perusahaan yang
berorientasi laba, manfaat masa depan biasanya berarti pendapatan.
Ketika biaya telah dihabiskan dalam proses menghasilkan pendapatan,
biaya tersebut disebut dengan beban (expense). Di setiap periode,
beban akan dikurangkan dari pendapatan dalam laporan laba rugi
untuk menentukan laba (rugi) periode tersebut.
B. Objek BiayaSistem akuntansi manajemen dibuat untuk mengukur
dan membebankan biaya pada entitas yang disebut sebagai objek
biaya. Objek biaya dapat berupa apapun, seperti produk, pelanggan,
departemen, proyek, aktivitas, dan lain-lain yang digunakan untuk
mengukur dan membebankan biaya.Seperti contoh, jika sebuah rumah
sakit ingin menetapkan biaya unit operasi, maka objek biayanya
adalah unit operasi. Jika sebuah pabrik mainan ingin menetapkan
biaya pengembangan mainan baru, maka objek biayanya adalah proyek
pengembangan mainan baru.Perkembangan saat ini, Aktivitas muncul
sebagai objek biaya yang penting. Aktivitas merupakan kumpulan
tindakan dalam suatu organisasi yang berguna bagi para manajer
untuk melakukan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan
keputusan. Aktivitas tidak hanya bertindak sebagai objek biaya,
tetapi juga berperan utama dalam pembebaban biaya untuk objek biaya
lainnya.Contoh aktivitas meliputi: memasang peralatan untuk
produksi, memindahkan bahan dan barang, membeli komponen, mengirim
tagihan kepada pelanggan, membayar tagihan, memelihara peralatan,
memenuhi pesanan, mendesain produk, dan memeriksa produk. C.
Keakuratan PembebananPembebanan biaya secara akurat pada objek
biaya sangatllah penting. Keakuratan adalah suatu konsep yang
relatif dan harus dilakukan secara wajar dan logis terhaadap
penggunaan metode pembebanan biaya. Tujuannya adalah mengukur dan
membebankan biaya dari sumber daya yang dikonsumsi objek biaya
sebaik mungkin. Pembebanan biaya yang terdistorsi dapat
menghasilkan keputusan yang salah dan evaluasi yang buruk. Contoh,
jika seorang manajer pabrik sedang mencoba memutuskan akan
melanjutkan produksi listrik secara internal atau membelinya dari
PLN, maka penilaian secara akurat mengenai besarnya biaya
memproduksi listrik adalah mendasar untuk analisis. Biaya produksi
listrik yang dinyatakan terlalu tinggi dapat mendorong manajer
menutup Departemen Listrik Internal dan membeli listrik dari PLN,
padahal pembebanan biaya yang lebih akurat mungkin menyarankan hal
sebaliknya.
Informasi Akuntansi Real-Time Membantu Perusahaan
BerkembangKetika Jim Kits mulai menjabat sebagai ketua dewan dan
CEO Gillette pada awal tahun 2001, perusahaan berada dalam
kesulitan besar. Pangsa pasarnya untuk sebagian besar lini
produknya semakin menurun, penjualan stagnan dan cenderung menurun,
dan nilai saham turun sebesar 30% selama 3 tahun terakhir. Kits
tahu bahwa langkah pertama untuk memulihkan perusahaan tersebut
adalah menerapkan disiplin keuangan melalui akuntansi manajemen
yang lebih terperinci. Penjualan dan penghasilan per lini produk
diperhitungkan dan ditelusuri. Hal ini memungkinkan Kits untuk
melihat bahwa pisau cukur Gillette sangat menguntungkan, tetapi
baterai duracell tidak. Sebelumnya, perusahaan tersebut
menggabungkan berbagi hasil penjualannya pada akhir triwulan,
hingga akan memperlambat bertindak dalam mengatasi masalah. Kini,
Kits dan tim manajemen eksekutif menerima laporan pagi yang akan
memerinci jumlah pisau cukur, baterai, dan sikat gigi yang dijual
oleh perusahaan tersebut sehari sebelumnya.Kita dapat melihat bahwa
Jim Kits membutuhkan informasi keuangan terperinci per lini produk.
Lini produk dan setiap produk di dalamnya adalah objek biaya yang
sangat penting bagi perusahaan.
D. Penelusuran (Traceability)Hubungan antara biaya dan objek
biaya harus digali untuk membantu meningkatkan keakuratan
pembebanan biaya. Biaya dapat berkaitan denga objek biaya secara
langsung atau tidak langsung. Biaya tidak langsung (indirect cost)
adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri dengan mudah dan akurat
sebagai objek biaya. Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang
dapat ditelusuri dengan mudah dan akurat sebagai objek biaya.
ditelusuri dengan mudah berarti biaya dapat dibebankan denga yang
layak secara ekonomi, sedangkan ditelusuri dengan akurat berarti
biaya dapat dibebankan dengan hubungan sebab akibat. Jadi
Penelusuran adalah kemampuan membebankan biaya pada objek biaya
dengan cara yang layak secara ekonomi berdasarkan hubungan sebab
akibat. Suatu jenis biaya tertentu mungkin saja digolongkan, baik
sebagai biaya langsung maupun biaya tidak langsung. Sistem
akuntansi manajemen umumnya berurusan denga banyak objek biaya.
Semua bergantung pada objek biaya yang menjadi acuan.Contoh, jika
rumah sakit merupakan objek biaya, maka biaya pemanas dan pendingin
ruang rumah sakit adalah biaya langsung. Akan tetapi, jika objek
biayanya adalah produk yang dihasilkan oleh rumah sakit tersebut,
maka biaya utilitas ini merupakan biaya tidak langsung.
E. Metode Penelusuran1. Penelusuran langsung (direct
tracing)Suatu proses pengidentifikasian dan pembebanan biaya yang
berkaitan secara khusus dan fisik dengan objek. Penelusuran
langsung paling sering dilakukan dengan pengamatan secara
fisik.Contoh, objek biaya adalah sebuah produk: sepeda. Produk
tersebut menggunakan bahan baku dan tenaga kerja. Penggunaan bahan
baku dan tenaga kerja dapat diamati secara fisik sehingga
dibebankan langsung sepeda tersebut.Idealnya, semua biaya harus
dibebankan pada objek biaya dengan menggunakan penelusuran
langsung. Sayangnya, objek biaya kerap bukan merupakan pengguna
sumber daya satu-satunya. Dalam kasus ini, kita menggunakan
penelusuran penggerak untuk membebankan biaya.2. Penelusuran
Penggerak (driver tracing)Merupakan penggunaan penggerak untuk
membebankan biaya pada objek biaya. Dalam konteks pembebanan biaya,
penggerak adalah faktor penyebab yang dapat diamati dan faktor
penyebab yang mengukur konsumsi sumber daya objek biaya. Oleh sebab
itu, penggerak adalah faktor yang menyebabkan perubahan dalam
penggunaan sumber daya dan memiliki hubungan sebab akibat dengan
biaya yang berhubungan dengan objek biaya.Penelusuran penggerak
biasanya kurang akurat dibandingkan penelusuran langsung. Akan
tetapi, jika hubungan sebab akibatnya kuat, maka tingkat keakuratan
lebih tinggi dapat diperkirakan.3. AlokasiBiaya tidak langsung
adalah biaya-biaya yang tidak dapat dibebankan pada objek-objek
biaya, baik dengan menggunakan penelusuran langsung maupun
penggerak. Hal ini berarti tidak ada hubungan sebab akibat antara
biaya dan objek biaya, atau penelusuran tidak layak dilakukan
secara ekonomis. Pembebanan biaya tidak langsung pada objek biaya
disebut dengan alokasi. Karena tidak terdapat hubungan sebab
akibat, pengalokasian biaya tidak langsung didasarkan pada
kemudahan atau beberapa asumsi yang berhubungan, seperti:
pengalokasian berdasarkan proporsional jam tenaga kerja langsung
yang digunakan setiap produk.
Biaya Sumber Daya
AlokasiPenelusuran PenggerakPenelusuran Langsung
Hubungan Sebab AkibatPengamatan Secara FisikHubungan yang
Diasumsikan
Biaya Sumber Daya
Berdasarkan gambar diatas, terdapat 3 (tiga) metode pembebanan
biaya pada objek biaya: penelusuran langsung, penelusuran
penggerak, dan alokasi. Dari ketiga metode tersebut, penelusuran
langsung merupakan metode yang paling akurat. Metode ini bergantung
pada hubungan sebab akibat yang dapat diamati secara fisik.
Penelusuran penggerak bergantung pada faktor-faktor sebab-akibat,
yaitu penggerak untuk membebankan biaya pada objek biaya.
Keakuratan penelusuran penggerak bergantung pada kualitas hubungan
sebab akibat yang digambarkan penggerak. Biaya pengidentifikasian
penggerak dan penilaian kualitas dan hubungan sebab akibat jauh
lebih besar dibandingkan dengan penelusuran langsung atau alokasi.
Salah satu keunggulan alokasi adalah kemudahan dan rendahnya biaya
implementasi. Akan tetapi, alokasi adalah metode yang tingkat
keakuratan pembebanan biayanya paling rendah dan penggunaannya
harus sedapat mungkin dihindari.
IV. HARGA POKOK PRODUK DAN JASA
Terdapat 2 jenis keluaran yaitu produk berwujud dan jasa. Produk
berwujud adalah barang-barang yang diproduksi dengan mengubah bahan
baku melalui penggunaan tenaga kerja langsung dan masukan modal
seperti pabrik, tanah, dan mesin. Jasa adalah tugas atau aktivitas
yang dilakukan untuk pelanggan atau aktivitas yang dilakukan oleh
pelanggan yang menggunakan produk atau fasilitas organisasi. Harga
pokok produksi merupakan biaya yang dibebankan pada produk yang
memenuhi tujuan manajerial tertentu. Karena tujuan manajerial bisa
berbeda-beda, definisi harga pokok produk pun bisa berbeda-beda
Keluaran (output) organisasi merupakan salah satu objek biaya
terpenting. Ada dua jenis keluaran, yaitu produk berwujud dan jasa.
Produk berwujud (tangible product) adalah barang yang dihasilkan
dengan mengubah bahan baku melalui penggunaan tenaga kerja dan
masukan (input) modal, seperti pabrik, lahan, dan mesin. Televisi,
hamburger, mobil, komputer, pakaian, dan perabotan adalah contoh
produk berwujud.Jasa (service) adalah tugas atau aktivitas yang
dilakukan untuk pelanggan atau aktivitas yang dijalankan oleh
pelanggan dengan menggunakan produk atau fasilitas organisasi. Jasa
juga diproduksi dengan menggunakan bahan, tenaga kerja dan masukan
modal. Perlindungan asuransi, perawatan kesehatan, dan akuntansi
adalah contoh berbagai aktivitas jasa yang dilakukaan untuk
pelanggan. Jasa berbeda dengan produk berwujud dalam 4 (empat)
dimensi, yaitu:a. Tidak berwujud (intangibility)Pembeli jasa tidak
dapat melihat, merasakan, mendengar, atau mencicipi suatu jasa
sebelum jasa tersebut dibelib. Tidak tahan lama (perishability)Jasa
tidak dapat disimpan, untuk kegunaan masa depan oleh pelanggan,
tetapi harus dikonsumsi saat diadakan (untuk jasa-jasa
tertentu)
c. Tidak dapat dipisahkan (inseparability)Produsen dan pembeli
jasa biasanya harus melakukan kontrak langsung saat terjadi
pertukaran. Akibatnya, jasa kerap tidak dapat dipisahkan dari
produsennya. Seperti contoh, pemeriksaan mata mengharuskan
kehadiran pasien dan dokter spesialis mata.d. Tidak selalu sama
(heterogenity)Terdapat peluang variasi yang lebih besar pada
penyelenggaraan jasa daripada produksi produk. Penyelenggara jasa
bisa saja dipengaruhi oleh pekerjaan yang dilakukan, bauran
individu lainnya yang bekerja dengan mereka, pendidikan dan
pengalaman mereka, serta faktor-faktor pribadi seperti kehidupan
rumah tangga. Faktor-faktor ini yang menyebabkan penyelenggaran
tingkat jasa yang konsisten menjadi sulit.INTERAKSI JASA DENGAN
AKUTANSI MANAJEMEN
FITURSIFAT TURUNANDAMPAK PADA AKUNTANSI MANAJEMEN
Tidak BerwujudJasa tidak dapat disimpanTidak ada perlindungan
hak patenTidak dapat menampilkan atau mengkomunikasikan jasaHarga
sulit ditetapkanTidak ada persediaanKode etik yang ketat
Perlu adanya pembebanan biaya yang lebih akurat
Tidak tahan lamaManfaat jasa cepat kadaluarsaJasa sering
berulang untuk satu pelangganTidak ada persediaanPerlu adanya
standar dan konsistensi kualitas yang tinggi
Tidak dapat dipisahPelanggan terlibat langsung dalam produksi
jasaProduksi jasa secara massal dan tersentralisasi sulit
dilakukanBiaya diperhitungkan sesuai dengan jenis pelangganMenuntut
pengukuran dan pengendalian kualitas untuk mempertahankan
konsistensi
Tidak selalu samaVariasi yang luas sangat mungkin
terjadiPengukuran produktivitas dan kualitas serta pengendalian
harus dilakukan terus menerusManajemen kualitas total adalah hal
yang penting
A. Biaya Yang Berbeda Untuk TUjuan Yang BerbedaHarga pokok
produk (product cost) adalah pembebanan biaya yang mendukung tujuan
manajerial yang spesifik. Untuk itu, definisi Harga PoKok produk
sangat tergantung pada tujuan manajerial yang sedang berusaha
dicapai.Idealnya dalam produksi dan pemasaran suatu produk,
perusahaan menjalankanrantai nilai internal yaitu seperangkat
aktivitas yang dibutuhkan untuk mendesain, mengembangkan,
memproduksi, memasarkan, mendistribusikan dan melayani produk
(lihat gambar dibawah). Rantai Harga Pokok Produk diperoleh dengan
membebankan biaya pada serangkaian aktivitas yang mendefinisikan
rantai nilai ini, kemudian membebankan biaya dari berbagai
aktivitas itu pada produk.Contoh 1. Anggaplah pihak manajemen
tertarik dengan analisis tingkat laba strategis. Demi mendukung
tujuan ini, manajemen memerlukan semua informasi tentang semua
pendapatan dan biaya yang berhubunggan dengan suatu produk. Pada
kondisi seperti ini, semua biaya yang timbul dari rantai nilai
internal sangat relevan dalam penetapan harga pokok produk
tersebut.
COntoh 2. Anggaplah tujuan pihak manajemen adalah jangka pendek
atau analisis tingkat laba taktis. Pada kondisi seperti ini, biaya
desain dan pengembangan mungkin tidak relevan-khususnya untuk
produk yang telah ada.
Mendesain
MelayaniMengembangkan
MendistribusikanMemproduksi
Memasarkann
B. Harga Pokok Produk dan Pelaporan Keuangan EksternalSalah satu
tujuan utama system manajemen biaya adalah perhitungan harga pokok
produk untuk pelaporan keuangan eksternal. Dalam penghitungan harga
pokok produk, terdapat konvensi yang berlaku yaitu biaya dapat
diklasifikasikan menurut tujuan khusus atau fungsi yang hendak
dicapai.
BIAYA
NON PRODUKSINONMANUFACTURINGPRODUKSIMANUFACTURING
BIAYA PENJUALANBIAYA ADMINISTRASIOVERHEADTENAGA KERJA
LANGSUNGBAHAN LANGSUNG
Biaya KonversiBiaya Utama
Biaya dikelompokkan dalam dua kategori fungsional utama yaitu:
produksi dan non produksi. Biaya produksi adalah biaya yang
berkaitan dengan pembuatan barang atau penyediaan jasa. Biaya non
produksi adalah biaya yang berkaitan dengan fungsi desain,
pengembangan , pemasaran, distribusi, layanan pelanggan dan
administrasi umum. Biaya administrasi dibagi dalam dua kategori
umum: biaya penjualan (pemasaran, distribusi, dan layanan
pelanggan) dan biaya administrasi yang mencakup biaya desain,
pengembangan dan administrasi umum.Untuk barang berwujud, biaya
produksi merupakan biaya manufaktur dan biaya non produksi
merupakan biaya non manufaktur.Biaya produksi dapat
diklasifikasikan sebagai:a. Biaya bahan langsungMerupakan bahan
yang dapat ditelusuri secara langsung pada barang atau jasa yang
sedang diproduksi. Biaya bahan ini dapat langsung dibebankan pada
produk karena pengamatan secara fisik dapat digunakan untuk
mengukur kuantitas yang dikonsumsi setiap produk.b. Biaya Tenaga
Kerja LangsungMerupakan tenaga kerja yang dapat ditelusuri secara
langsung pada barang atau jasa yang sedang diproduksi. Seperti
halnya biaya bahan langsung, pengamatan secara fisik dapat
digunakan dalam mengukur kuantitas karyawan yang terlibat dalam
memproduksi suatu produk atau jasa.c. Biaya Overhead.Merupakan
semua biaya produksi selain biaya bahan langsung dan biaya tenaga
kerja langsung. Pengelompokkan biaya overhead terhadap biaya
bahan/tenaga kerja dilakukan berdasarkan atas biaya dan kepraktisan
dalam penelusuran. d. Biaya PenjualanBiaya-biaya yang diperlukan
untuk memasarkan, mendistribusikan dan melayani produk atau jasa .
biaya ini juga sering disebut sebagai biaya mendapatkan pesanan dan
biaya memenuhi pesanan.e. Biaya AdministrasiSeluruh biaya yag
berkaitan dengan penelitian, pengembangan, dan administrasi umum.
Administrasi umum bertanggungjawab dalam memastikan bahwa berbagai
aktivitas organisasi terintegrasi secara tepat sehingg misi
perusahan secara keseluruhan dapat terealisasi.
C. Laporan Keuangan Eksternal
Jika beban dikelompokkan menurut fungsi dan dikurangkan dari
pendapatan, maka diperoleh laporan laba rugi perhitungan biaya
absorpsi. Laporan laba rugi perhitungan biaya absorpsi diperlukan
untuk pelaporan keuangan eksternal. Pada perusahaan manufaktur,
klasifikasi fungsional adalah manufaktur dan nonmanufaktur. Pada
organisasi jasa, kategorinya adalah produksi dan non produksi.
Harga pokok produksi pada perusahaan manufaktur harus dihitung,
sedangkan harga pokok produksi pada organisasi jasa tidak ada
keharusan demikian.
Demi memenuhi kebutuhan pelaporan eksternal, biaya-biaya
diklasifikasikan berdasarkan fungsi. Ketika menyusun laporan laba
rugi, biaya produksi dipisahkan dari biaya penjualan dan
administrasi. Hal ini dilakukan karena biaya produksi dipandang
sebagai harga pokok produk, sedangkan biaya penjualan dan
administrasi dipandang sebagai biaya periode.Jadi, biaya produksi
yang melekat pada produk yang terjual diakui sebagai beban (harga
pokok penjualan) pada laporan laba rugi. Biaya produksi yang
melekat pada produk yang belum terjual dilaporkan sebagai
persediaan di neraca. Beban administrative dan penjualan dianggap
sebagai biaya periode dan harus dikurangi setiap periode sebagai
beban; hal ini tidak tampak dalam neraca.
C.1 Laporan Laba (Rug)i: Perusahaan Manufaktur
PenjualanXXX
(-/-) Harga Pokok Penjualan
Persediaan awal barang jadiXX
+/+ Harga Pokok ProduksiXX
Barang yang tersedia untuk dijualXX
-/- Persediaan akhir barang Jadi(XX)(XXX)
Margin KotorXXX
-/- Beban Operasi
Beban PenjualanXX
+/+ Beban AdministrasiXX(XXX)
Laba Sebelum PajakXXX
Laporan laba rugi perusahaan manufaktur diatas, disusun
berdasarkan klasifikasi fungsional atau sering disebut dengan
perhitungan pemasukan biaya absorpsi (full costing). Berdasarkan
metode ini, semua biaya/beban dipisahkan menurut fungsi (produk/non
produk), kemudian dikurangi dari penjualan untuk menghasilkan laba
(rugi) sebelum pajak.Untuk dapat menghitung Harga Pokok Produksi
(Cost of Goods Manufactured), lihat table dibawah). Harga Pokok
Produksi mencerminkan total biaya barang yang diselesaikan selama
periode berjalan. Biaya yang hanya dibebankan kepada barang yang
diselesaikan adalah biaya manufaktur dari bahan langsung, tenaga
kerja langsung, dan overhead.
Bahan Baku Langsung
Persediaan awalXX
+/+ PembelianXX
Bahan Baku yang tersediaXX
-/- Persediaan Akhir(XX)
Bahan Baku Langsung TerpakaiXXX
Tenaga Kerja LangsungXXX
Overhead Manufaktur
Tenaga Kerja Tidak LangsungXX
Depresiasi Bangunan PabrikXX
Sewa MesinXX
Listrik, air, dan lain-lain-PabrikXX
Pajak Properti PabrikXXXXX
Total Tambahan Biaya manufakturXXX
+/+ Barang Dalam Proses AwalXXX
Total Biaya ManufakturXXX
-/- Barang Dalam Proses Akhir(XXX)
Harga Pokok ProduksiXXX
C.2 Laporan Laba Rugi: Perusahaan Jasa
PenjualanXXX
(-/-) Harga Pokok Penjualan Jasa
Barang dalam proses awalXX
Biaya Jasa yang ditambahkan:
Bahan Baku LangsungXX
Tenaga Kerja LangsungXX
OverheadXXXX
TotalXX
-/- Barang dalam proses akhir(XX)(XXX)
Margin KotorXXX
-/- Beban Operasi
Beban PenjualanXX
+/+ Beban AdministrasiXX(XXX)
Laba Sebelum PajakXXX
Pada perusahaan jasa, perhitungan biaya jasa yang terjual
berbeda dari biaya penjualan dalam perusahaan manufaktur.
Sebagaimana ditunjukkan pada laporan diatas, perusahaan jasa tidak
memiliki persediaan awal atau akhir barang jadi karena tidak
mungkin menyimpan jasa. Contoh: tukang gambar, dokter gigi.
V. JENIS-JENIS SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN: GAMBARAN UMUM
SINGKAT
Sistem manajemen berdasarkan fungsi hanya menggunakan penggerak
berdasarkan unit, cenderung lebih intensif dalam pengalokasian,
menggunakan definisi biaya yang sempit, berfokus pada pengelolaan
biaya, menyediakan sedikit informasi aktivitas, menekankan pada
kinerja unit organisasi individual dan menggunakan ukuran kinerja
keuangan. System manajemen berdasarkan aktivitas menggunakan
penggerak berdasarkan unit dan nonunit, intensif dalam penelusuran,
memungkinkan definisi perhitungan harga pokok produk yang
fleksibel, berfokus pada pengelolaan aktivitas, menyediakan
informasi aktivitas secara terperinci, menekankan kinerja system
secara keseluruhan, serta menggunakan ukuran kinerja keuangan dan
non keuangan.
System akuntansi manajemen dapat diklasifikasikan secara umum
sebagai system yang berdasarkan fungsi dan system berdasarkan
aktivitas. Sistem akuntansi manajemen berdasarkan fungsi
(functional based management-FBM) telah dikenal dari tahun 1900-an
dan masih digunakan secara luas dalam sector manufaktur dan jasa.
Sistem akuntansi manajemen berdasarkan aktivitas (activity based
management-ABM) merupakan system yang lebih baru (dikembangakn
dalam tiga decade terakhir). ABM juga digunakan secara luas dan
pemanfaatannya semakin tinggi, khususnya organisasi-organisasi yang
memiliki beragam produk dan pelanggan, produk yang lebih rumit,
siklus waktu produk yang lebih pendek, peningkatan persyaratan
kualitas dan tekanan persaingan yang ketat. Seperti di industry
medis (rumah sakit, dan laboratorium medis), industry keuangan
(bank, asuransi dan bursa saham).A. Sistem Akuntansi FBM vs ABM
Model Manajemen Berdasarkan Fungsi:
TINJAUAN BIAYA
Sumber Daya
TINJAUAN OPERASIONAL
Analisis KinerjaFUNGSIAnalisis Efisiensi
Produk
TINJAUAN BIAYAModel Manajemen Berdasarkan Aktivitas
Sumber Daya
TINJAUAN PROSES
Analisis PenggerakAnalisis KinerjaAKTIVITAS
Seberapa Baik?Apa?Mengapa?
Produk & Pelanggan
Perhatikan kedua gambar diatas, kedua model memiliki 2 dimensi:
vertical dan horizontal. Dimensi vertical menggambarkan bagaimana
biaya dibebankan pada objek biaya, seperti produk dan pelanggan,
sedangkan dimensi horizontal memperhatikan bagaimana system mencoba
memperbaiki efisiensi operasional dan mengendalikan biaya. Elemen
utama dari model FBM adalah fungsi, sedangkan elemen utama dari
model ABM adalah aktivitas. Fungsi-fungsi biasanya dikelompokkan
dalam unit-unit organisasional seperti departemen (teknik,
pengendalian kualitas dan perakitan). Aktivitas-aktivitas dengan
tujuan umum dikelompokkan bersama dalam satu bentuk proses seperti:
pembelian barang, penerimaan barang dan pembayaran barang adalah
aktivitas utama yang menggambarkan proses pengadaan persediaan.
B. Tinjauan Biaya FBMPada system akuntansi FBM, biaya-biaya
sumber daya dibebankan pada unit-unit yang berfungsi, kemudian pada
produk. Dalam pembebanan biaya FBM menggunakan penelusuran langsung
dan penelusuran pengggerak (tapi hanya penggerak produksi/tingkat
unit karena hanya melihat pengukuran konsumsi yang berkorelasi
dengan keluaran produksi). Jadi , unit-unit produk atau penggerak
yang sangat berkorelasi dengan unit-unit yang diproduksi, seperti
jam kerja dari tenaga kerja langsung, bahan langsung dan jam kerja
mesin adalah hanya penggerak yang diasumsikan penting.Karena system
FBM hanya menggunakan penggerak yang berhubungan dengan fungsi
produksi untuk membebani biaya, pendekatan pembebanan biaya ini
dianggap sebagai perhitungan biaya berdasarkan produksi atau fungsi
(functional based costing).Tujuan perhitungan harga pokok produk
dari perhitungan biaya berdasarkan fungsi dapat dipenuhi dengan
pembebanan biaya-biaya produksi ke persediaan dan harga pokok
penjualan untuk tujuan pelaporan keuangan eksternal.C. Tinjauan
Biaya ABMDalam penghitungan biaya berdasarkan aktivitas (Activity
based costing-ABC), biaya ditelusuri hingga aktivitas, kemudian
produk. Sebagaimana perhitungan biaya berdasarkan fungsi,
penelusuran langsung dan penelusuran penggerak digunakan. Namun,
peranan penelusuran penggerak secara signifikan diperluas dengan
mengidentifikasikan dan menggunakan penggerak yang tidak
berhubungan dengan volume produk yang diproduksi (penggerak
berdasarkan nonunit). Jadi, pembebanan biaya berdasarkan aktivitas
menekankan pada penelusuran alokasi dan hal ini lebih intensif.
Penggunaan penggerak unit dan non unit meningkatkan keakuratan
pembebanan biaya, kualitas keseluruhan dan informasi biaya yang
relevan. Penghitungan harga pokok produk berdasarkan aktivitas
cenderung fleksibel. Informasi biaya dibuat untuk mendukung
berbagai tujuan manajerial, termasuk tujuan pelaporan keuangan.
Definisi perhitungan harga pokok produk yang lebih komprehensif
ditekankan untuk perencanaan, pengendalian, dan pengambilan
keputusan yang lebih baik.D. Tinjauan Efisiensi Operasional
FBMPenyediaan informasi untuk perencanaan dan pengendalian adalah
tujuan lain dari akuntansi manajemen. Pendekatan manajemen
berdasarkan fungsi untuk pengendalian membebankan biaya pada unit
organisional, kemudian menuntut tanggung jawab manajer untuk
mengendalikan biaya yang dibebankan (berfokus pada pengelolaan
biaya). Kinerja diukur dengan membandingkan hasil actual dengan
standar atau hasil yang dianggarkan. Penekanannya adalah ukuran
keuangan dari kinerja (ukuran non keuangan biasanya diabaikan).
Manajer diberi penghargaan berdasarkan kemampuan mereka untuk
mengendalikan biaya. System penghargaan digunakan untuk memotivasi
individu untuk mengelola biaya dengan meningkatkan efisiensi
operasional unit organisasi mereka.
E. Tinjauan Efisiensi Operasional ABMManajemen berdasarkan
aktivitas berfokus pada pengelolaan aktivitas dengan tujuan
memperbaiki nilai yang diterima pelanggan dan laba yang diterima
dengan menyediakan nilai ini. Tinjauan proses berkaitan dengan
identifikasi factor-faktor penyebab biaya suatu aktivitas
(menjelaskan penyebab munculnya biaya), pengukuran pekerjaan apa
yang telah dilakukan (mengidentifikasi aktivitas) serta evaluasi
kinerja pekerjaan dan hasil yang dicapai (seberapa baik aktivitas
dikerjakan).Pendekatan baru ini berfokus pada akuntabilitas dari
aktivitas daripada biaya dan menekankan maksimalisasi kinerja
system secara luas daripada kinerja individu. Dalam system
informasi akuntansi manajemen berdasarkan aktivitas, ukuran
keuangan dan non keuangan kinerja adalah penting.
Perbandingan antara Sistem Manajemen Biaya Berdasarkan Fungsi
dan Aktivitas Berdasarkan FungsiBerdasarkan Aktivitas
1Penggerak berdasarkan unit1Pengerak berdasarkan unit dan non
unit
2Intensif dalam pengalokasian2Intensif dalam penelusuran
3Perhitungan harga pokok produk secara sempit dan
kaku3Perhitungan harga pokok produk secara luas dan flesibel
4Berfokus pada pengelolaan biaya4Berfokus pada pengelolaan
aktivitas
5Informasi aktivitas sedikit5Informasi aktivitas terperinci
6Maksimalisasi kinerja unit individual6Maksimalisasi kinerja
seluruh system
7Penggunaan ukuran keuangan untuk kinerja7Penggunaan ukuran
keuanga dan non keuangan untuk kinerja
VI. Soal-Soal Kaji Ulang
A. Proses Manufaktur, Klasifikasi Biaya, Penelusuran Biaya dan
Laporan Laba RugiPops Burger Heaven (PBH) memproduksi dan menjual
hamburger ukuran 136 gram. Setiap burger dijual dengan harga $1.5.
selama bulan Desember, PBH menjual 10.000 burger (jumlah rata-rata
yang dijual setiap bulan). Restoran ini mempekerjakan beberapa
orang koki, beberapa orang pelayan, dan seorang supervisor (yaitu
pemiliknya sendiri, John Peterson). Semua koki dan pelayan
merupakan karyawan paruh waktu. Pops mempertahankan sekelompok
karyawan sehingga jumlah karyawan yang dijadwalkan dapat
disesuaikan dengan perubahan permintaan. Permintaan bervariasi
berdasarkan mingguan dan bulanan.Seorang petugas kebersihan disewa
untuk membersihkan gedung setiap minggu. Gedung tersebut disewa
dari perusahaan property local. Gedung ini tidak dilengkapi dengan
fasilitas tempat duduk. Seluruh pesanan berdasarkan drive
through.Supervisor menjadwalkan pekerjaan, membuka gedung,
menghitung kas, mengiklankan serta bertanggungjawab merekrut dan
memberhentikan karyawan. Biaya berikut terjadi selama bulan
Desember:Daging hamburger$1.600Utilitas$ 500
Selada 300Penyusutan
Tomat 250 Peralatan Masak 200
Roti 300 Mesin Kas 50
Bahan Lainnya 20Iklan 100
Upah Koki 2.550Upah Petugas Kebersihan 120
Upah Pelayan 2.032Perlengkapan Kebersihan 50
Gaji SUpervisor 2.000Sewa 800
Diminta:a. Klasifikasikan biaya operasi PBH selama bulan
Desember dalam kategori berikut: bahan langsung, tenaga kerja
langsung, overhead, penjualan dan administrasi.!b. Susunlah laporan
laba rugi perhitungan biaya absorpsi untuk bulan Desember!c.
Misalkan, PBH juga membuat sandwich ayam panggang dan Anda ingin
menentukan biaya pembuatan hamburger dan sandwich tersebut.
Bagaimana Anda membebankan biaya depresiasi untuk peralatan masak
pada setiap produk? Apakah hal itu termasuk penelusuran langsung,
penelusuran penggerak atau alokasi?
Penyelesaian1. Bahan Langsung:daging hamburger, selada, tomat,
dan rotiTenaga Kerja Langsung:Upah KokiOverhead:bahan lainnya,
utilitas, penyusutan peralatan masak, upah petugas kebersihan,
perlengkapan kebersihan dan sewaPenjualan & Administrasi:upah
pelayan, gaji supervisor, penyusutan mesin kas dan iklan
Penjelasannya: Koki merupakan tenaga kerja langsung karena
mereka membuat hamburger. bahan lainnya merupakan overhead karena
biaya dan kenyamanan meskipun secara teknis merupakan bahan
langsung. Karena tujuan utama gedung adalah produksi (memasak
hamburger), semua biaya yang berhubungan dengan sewa gedung
diklasifikasikan sebagai biaya produksi tidak langsung (satu
argumentasi dapat diberikan dengan mengatakan gedung juga mendukung
fungsi penjualan dan administrasi sehingga sebagian dari biaya yang
berhubungan dengan sewa gedung harus diklasifikasikan sebagai biaya
penjualan dan administrasi). Pelayan bertanggung jawab mengambil
dan memenuhi pesanan sehingga diklasifikasikan sebagai tenaga
penjual. Mesin kas digunakan untuk mendukung fungsi penjualan.
Supervisor bertanggungjawab atas pengawasan bisnis secara
keseluruhan dan mengordinasikan fungsi penjualan dan produksi.
Jadi, gajinya termasuk biaya administrasi.
2. Laporan laba rugi perhitungan biaya absorpsi untuk bulan
Desember
Penjualan ($1.5 X 10.000)$15.000
(-/-) Harga Pokok Penjualan
Bahan Baku Langsung$2.450
Tenaga Kerja Langsung 2.550
Overhead 1.690(6.990)
Margin Kotor$8.310
-/- Beban Operasi
Beban Penjualan$ 2.182
+/+ Beban Administrasi 2.000(4.182)
Laba Sebelum Pajak$4.128
3.
4. Depresiasi dari peralatan dapat dibebankan dengan menggunakan
jam pemakaian peralatan atau persentase ruang yang digunakan untuk
setiap produk. Hal ini merupakan penelusuran penggerak. Penelurusan
langunsg tidak cocok karena peralatan tidak digunakan secara
ekslusif oleh produk manapun.
B. Jasa, Sistem Biaya dan Laporan Laba Rugi
Celestial Funeral Home (CFH) menawarkan berbagai jasa pemakaman.
Berdasarkan pengalaman masa lalu, CFH menggunakan rumus beriktu
untuk menguraikan total biaya overhead-nya: Y = $200.000 + $50X,
dimana Y = total biaya overhead, dan X = jumlah pemakaman. Biaya
overhead dibebankan melalui pembagian total overhead dengan jumlah
pemakaman. Pada pemakaman tertentu, biaya bahan langsung berkisar
dari $1.500 sampai $10.000 bergantung pada jenis peti mati yang
dipilih oleh keluarga almarhum. Rata-ratanya adalah $4.000.
Rata-rata biaya tenaga kerja langsung adalah $1.000 per pemakaman.
Selama tahun 2008, CFH menyelenggarakan 1.000 pemakaman. Rata-rata
harga yang dibebankan untuk setiap pemakaman adalah $7.000. CFH
mengeluarkan beban penjualan tahunan sebesar $50.000 dan beban
administrasi sebesar $150.000.Diminta:a. Apakah CFH menjual produk
berwujud atau tidak berwujud? Jelaskan!b. Apakah CFH menggunakan
system akuntansi manajemen berdasarkan fungsi atau berdasarkan
aktivitas? Jelaskan! Menurut anda, apakah system tersebut merupakan
pilihan yang tepat? Jelaskan!c. Berapakah total biaya overhead yang
dikeluarkan CFH selama tahun tersebut?d. Berapakah biaya overhead
per pemakaman selama tahun tersebut?e. Hitunglah harga pokok produk
per unit selama tahun tersebut!f. Buatlah laporan laba rugi untuk
CFH!
Penyelesaiana. Pemakaman adalah produk tidak berwujud. Pemakaman
adalah jasa, tidak dapat disimpan, dan berhubungan dengan
produsennya (tidak dapat dipisah)b. Penggunaan penggerak
berdasarkan unit (jumlah pemakaman) untuk membebankan biaya
overhead (dan tentu saja bahan langsung dan tenaga kerja langsung)
menunjukkan system berdasarkan fungsi. System berdasarkan fungsi
mungkin akan bekerja cukup baik pada bisnis penyelenggaraan
pemakaman local. Bisnis ini memiliki variasi produk yang sangat
sedikit, beban penjualan dan administrasi mencerminkan bagian kecil
dari total biaya, serta tidak terdapat biaya praproduksi (biaya
penelitian dan pengembangan tidak ada). Jadi, harga pokok produk
pada dasarnya ditentukan oleh biaya produksi. Selain itu, ketiadaan
variasi yang luas dari produk sejalan dengan fakta bahwa biaya
overhead mencermintakan prosentase kecil dari harga pokok produk
yang menjadikan penelusuran penggerak tidak begitu penting (bahan
langsung dan tenaga kerja langsung dapat dibebankan dengan
menggunakan penelusuran langsung).c. Y = $200.000 + ($50 x (1.000))
= $250.000d. $250.000/1.000 = $250e. Harga Pokok Produk Per
Unit:Bahan Langsung$4.000Tenaga Kerja Langsung 1.000Overhead 250
$5.250f. Laporan Laba Rugi Celestial Funeral Home untuk tahun
berakhir 31 Desember 2006
Laporan Laba Rugi CFHUntuk Tahun Berakhir 31 Desember 2008
Penjualan$7.000.000
(-/-) Harga Pokok Penjualan Jasa
Bahan Baku Langsung$4.000.000
Tenaga Kerja Langsung 1.000.000
Overhead 250.000(5.250.000)
Margin Kotor$1.750.000
-/- Beban Operasi
Beban Penjualan$ 50.000
+/+ Beban Administrasi 150.000(200.000)
Laba Sebelum Pajak$1.550.000
BAHAN TUTORIAL KULIAH-1
A. Stanley Company, sebuah perusahaan manufacturing, telah
menyediakan informasi berikut dari catatan akuntansi tahun 2008
(dalam ribuan dollar/$ 0000)Pembelian Bahan Baku$76.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung 52.500
Pasokan yang digunakan 5.300
Asuransi Pabrik 1.050
Komisi yang dibayarkan 7.500
Pengawasan Pabrik 9.675
Iklan 2.400
Penanganan bahan 11.000
Persediaan barang dalam proses, 31 Desember 2007 47.500
Persediaan barang dalam proses, 31 Desember 2008 42.000
Persediaan bahan, 31 Desember 2007 10.400
Persediaan bahan, 31 Desember 2008 28.500
Persediaan barang jadi, 31 Desember 2007 20.055
Persediaan barang jadi, 31 Desember 2008 10.750
Diminta:a. Siapkan laporan harga pokok produksi!b. Siapkan
laporan harga pokok penjualan!c. Berapa total biaya utama untuk
tahun 2008 dan total biaya konversi?
I Wayan S. Negara, SE. Ak, M.Acc. & Fin. Fakultas
Ekonomi-Universitas Hindu Indonesia - 19