Job Order Costing/ Harga Pokok Pesanan
merupakan sistem atau metode pengakumulasian/ pengumpulan biaya produksi untuk menentukan harga pokok produk pada perusahaan
berdasarkan pesanan.
PT “KITA AJA”JL. Stei Indonesia
Kartu Harga Pokok Pesanan
Pemesan : …………Produk : ………...Spesifikasi Produk : ……......Jumlah : …………
No. : …….
Tgl Dipesan : …………….Tgl Mulai dikerjakan :……………..Tgl Dibutuhkan : …………….Tgl Selesai :……………..
Tgl
Pemakaian
Kuantitas
Jumlah Tgl Jumlah Tgl JumlahBiaya Bahan Baku By. Tenaga
KerjaBOPKeteranga
n
Sifat produksi : terputus-putus Tujuan produksI : untuk memenuhi pesanan
Bentuk produksi : sesuai dengan spesifikasi pesanan
Dasar produksi : atas dasar order Pencatatan : pada kartu harga pokok pesanan
By. Per unit : total by. Produksi (bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya overhead)
Menentukan Harga Jual Mempertimbangkan menolak/ menerima suatu pesanan
Memantau Realisasi Biaya Menghitung L/R tiap pesanan Menentukan harga pokok persediaan produk jadi & produk dlm proses
1.Full Costingmetode yang memperhitungankan semua unsur biasa produksi (variabel & tetap)
2.Variabel Costingmetode yang memperhitungkan by.produksi yang berperilaku variabel
Bahan Baku
Tenaga Kerja
B O P
Bahan Baku LangsungBahan tdk
Langsung
Barang Dalam
Proses(BDP)
Tenaga Kerja
Langsung
Tenaga Kerja tdk Langsung
Barang Jadi
Harga Pokok
Penjualan
PT Kita Aja memiliki usaha dalam bidang percetakan.Semua pesanan diproduksi berdasarkan spesifikasi pesanan, dan biaya produksi dikumpulkan menurut pesanan yang diterima. Untuk dapat mencatat biaya produksi, tiap pesanan diberi nomor, dan identitas. Dalam bulan Januari PT Kita Aja mendapat pesanan sebagai berikut:
Dari PT Cahaya (001) berupa mencetak undangan sebanyak 2.000 lembar @ Rp 3.500,- per lembar.
Dari PT Naga (002)berupa mencetak pamflet iklan sebanyak 25.000 lembar @ Rp 1.500,- per lembar.
Pembelian bahan baku & bahan penolong:Bahan baku :
* Kertas jenis X 85rim@Rp 12.000 = Rp 1.020.000* Kertas jenis Y 10rol @Rp 375.000 = Rp 3.750.000* Tinta jenis A 5 kg @Rp 120.000 = Rp 600.000* Tinta jenis B 25kg @Rp 30.000 = Rp 750.000
Jumlah bahan baku yang dibeli Rp 6.120.000
Bahan penolong :Bahan penolong P 17 kg @Rp 12.000 = Rp
204.000Bahan penolong Q 60 lt @Rp 6.000 = Rp 360.000 Total bahan penolong = Rp 564.000
Total bahan baku dan penolong Rp 6.684.000
Mencatat pembelian bahan bakuJurnal 1
Persediaan bahan baku Rp 6.120.000Utang dagang Rp 6.120.000
Mencatat pembelian bahan penolongJurnal 2
Persediaan bahan penolong Rp 564.000Utang dagang Rp 564.000
Pemakaian bahan baku untuk pesanan 001 :Kertas jenis X 85 rim @Rp 12.000 = Rp 1.020.000Tinta jenis A 5 kg @Rp 120.000 = Rp 600.000
Jumlah bahan baku untuk pesanan 001 = Rp 1.620.000
Pemakaian bahan baku untuk pesanan 002 :Kertas jenis Y 10 roll @Rp 375.000 = Rp 3.750.000Tinta jenis B 25 kg @Rp 30.000 = Rp 750.000
Jumlah bahan baku untuk pesanan 002 = Rp 4.500.000
Jumlah bahan baku yang di pakai Rp 6.120.000
Bahan penolong yang dipakai untuk kedua pesanan tersebut :Bahan penolong P 10 kg @Rp 12.000 = Rp 120.000Bahan penolong Q 40 lt @Rp 6.000 = Rp 240.000
Jumlah bahan penolong yang di pakai = Rp 360.000
Jurnal 3BDP-BBB Rp 6.120.000
Persediaan Bahan baku Rp 6.120.000
(Mencatat pemakaian bahan baku)
Jurnal 4BOP Sesungguhnya Rp 360.000
Persediaan Bahan Penolong Rp 360.000(Mencatat pemakaian bahan penolong)
Upah langsung pesanan 001 220jam @Rp 4.500= Rp 990.000
Upah langsung pesanan 0021.200jam@Rp 4.500= Rp 5.400.000
Upah tidak langsung Rp 3.200.000Jumlah upah Rp 9.590.000Gaji karyawan adm & umum Rp 4.200.000Gaji karyawan bag pemasaran Rp 7.000.000Jumlah gaji Rp11.200.000Jumlah biaya tenaga kerja Rp20.790.000Pencatatan BTK dilakukan melalui 3 tahap berikut:1.Pencatatan biaya tenaga kerja yang terutang oleh perusahaan
2.Pencatatan distribusi biaya tenaga kerja3.Pencatatan pembayaran gaji dan upah
a. Pencatatan biaya tenaga kerja yang terutang oleh perusahaanJurnal 5Gaji dan upah Rp 20.790.000
utang gaji dan upah Rp 20.790.000
b. Pencatatan distribusi biaya tenaga kerja Jurnal distribusi biaya tenaga kerjaJurnal 6BDP-BTKL Rp 6.390.000BOP Sesungguhnya Rp 3.200.000B. Adm & Umum Rp 4.200.000B. Pemasaran Rp 7.000.000
Gaji dan upah Rp 20.790.000
c. Pencatatan pembayaran gaji dan upahJurnal 7Utang Gaji dan Upah Rp 20.790.000
Kas Rp 20.790.000
4. Pencatatan BOPBOP dibebankan kepada produk atas dasar tarif sebesar 140% dari BTKL.
BOP yang dibebankan kepada tiap pesanan dihitung sbb:Pesanan 001 140% x Rp 990.000 = Rp 1.386.000Pesanan 002 140% x Rp 5.400.000 = Rp 7.560.000 Rp 8.946.000
Jurnal 8BDP-BOP Rp 8.946.000BOP yang dibebankan Rp 8.946.000
Misalnya biaya overhead pabrik sesungguhnya terjadi selain bahan penolong dan BTKL:
Biaya depresiasi mesinRp 1.600.000Biaya depresiasi gedung pabrik Rp 1.800.000Biaya asuransi gedung pabrik dan mesin Rp 600.000Biaya pemeliharaan mesin Rp 900.000Biaya pemeliharaan gedung Rp 500.000Jumlah Rp 5.400.000
Jurnal untuk mencatat BOP sesungguhnya:Jurnal 9BOP Sesungguhnya Rp 5.400.000
Biaya depresiasi mesin Rp 1.600.000Biaya depresiasi gedung pabrikRp 1.800.000Biaya asuransi gedung pabrik & mesin Rp 600.000Biaya pemeliharaan mesinRp 900.000Biaya pemeliharaan gedung Rp 500.000
Untuk mengetahui apakah BOP yang dibebankan berdasar tarif (Biaya Tenaga Kerja Langsung) menyimpang dari BOP Sesungguhnya, saldo rekening BOP yang dibebankan ditutup ke rekening BOP sesungguhnya.Jurnal 10BOP yang dibebankan Rp 8.946.000
BOP Sesungguhnya Rp 8.946.000Debit :Jurnal 4 Rp 360.000Jurnal 6 Rp 3.200.000Jurnal 9 Rp 5.400.000
Rp 8.960.000Kredit :Jurnal 10 Rp 8.946.000Selisih pembebanan kurang Rp 14.000
Jurnal 11Selisih BOP Rp 14.000 BOP Sesungguhnya Rp 14.000
5. Pencatatan BOPBOP dibebankan kepada produk atas dasar tarif sebesar 140% dari BBB.
BOP yang dibebankan kepada tiap pesanan dihitung sbb:Pesanan 001 140% x Rp 1.620.000 = Rp 2.268.000Pesanan 002 140% x Rp 4.500.000 = Rp 6.300.000
Rp 8.568.000
Jurnal 12BDP-BOP Rp 8.568.000
BOP yang dibebankan Rp 8.568.000
Untuk mengetahui apakah BOP yang dibebankan berdasar tarif (Biaya Bahan Baku) menyimpang dari BOP Sesungguhnya, saldo rekening BOP yang dibebankan ditutup ke rekening BOP sesungguhnya.Jurnal 13BOP yang dibebankan Rp 8.568.000
BOP Sesungguhnya Rp 8.568.000Debit :Jurnal 4 Rp 360.000Jurnal 6 Rp 3.200.000Jurnal 9 Rp 5.400.000
Rp 8.960.000Kredit :Jurnal 13 Rp 8.568.000Selisih pembebanan kurang Rp 392.000
Jurnal 14Selisih BOP Rp 392.000 BOP Sesungguhnya Rp 392.000
6. Pencatatan BOPBOP dibebankan kepada produk atas dasar tarif sebesar 140% dari BTKL+BBB.
BOP yang dibebankan kepada tiap pesanan dihitung sbb:Pesanan 001 140% x (Rp 990.000 + Rp 1.620.000) = Rp 3.654.000Pesanan 002 140% x (Rp 5.400.000 + Rp 4.500.000) = Rp 13.860.000 Rp 17.514.000
Jurnal 15BDP-BOP Rp 17.514.000BOP yang dibebankan Rp 17.514.000
Untuk mengetahui apakah BOP yang dibebankan berdasar tarif (Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Bahan Baku) menyimpang dari BOP Sesungguhnya, saldo rekening BOP yang dibebankan ditutup ke rekening BOP sesungguhnya.Jurnal 16BOP yang dibebankan Rp 17.514.000
BOP Sesungguhnya Rp 17.514.000Debit :Jurnal 4 Rp 360.000Jurnal 6 Rp 3.200.000Jurnal 9 Rp 5.400.000
Rp 8.960.000Kredit :Jurnal 16 Rp 17.514.000Selisih pembebanan lebih Rp 8.554.000
Jurnal 17Selisih BOP Rp 8.554.000 BOP Sesungguhnya Rp 8.554.000
Dari perhitungan tarif BOP pada point 4, 5, dan 6 dapat disimpulkan bahwa perhitungan tarif dengan pendekatan Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) itu lebih menguntungkan, karena selisih BOP dibebankan dan BOP sesungguhnya relatif lebih kecil sehingga lebih menguntungkan.
Pencatatan harga pokok produk jadi pesanan 001 dihitung sbb:
Biaya Bahan Baku (BBB) Rp 1.620.000Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) Rp 990.000BOP Rp 1.386.000Jumlah harga pokok pesanan 001 Rp 3.996.000
Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi:Jurnal 18Persediaan Produk Jadi Rp 3.996.000
BDP-BBB Rp 1.620.000BDP-BTKL Rp 990.000BDP-BOP Rp 1.386.000
Pencatatan harga pokok produk jadi pesanan 002 dihitung sbb:
Biaya Bahan Baku(BBB) Rp 4.500.000Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) Rp 5.400.000BOP Rp 7.560.000Jumlah harga pokok pesanan 002 Rp17.460.000
Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi:Jurnal 19Persediaan Produk Jadi Rp 17.460.000
BDP-BBB Rp 4.500.000BDP-BTKL Rp 5.400.000BDP-BOP Rp 7.560.000
Jurnal 20Harga pokok penjualan (001) Rp 3.996.000
Persediaan Produk Jadi (001) Rp 3.996.000
Jurnal 21Harga pokok penjualan (002) Rp 17.460.000
Persediaan Produk Jadi (002) Rp 17.460.000