BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Air Baku2.1.1 Defenisi Air BakuSumber
air baku memegang peranan yang sangat penting dalam industri air
minum. Air baku atau raw water merupakan awal dari suatu proses
dalam penyediaan dan pengolahan air bersih. Sekarang apa yang
disebut dengan air baku. Berdasar SNI
6773:2008 tentang Spesifikasi unit paket Instalasi pengolahan
air dan SNI 6774:2008 tentang Tata cara perencanaan unit paket
instalasi pengolahan air pada bagian Istilah dan Definisi yang
disebut dengan Air Baku adalah :
Air yang berasal dari sumber air pemukaan, cekungan air tanah
dan atau air hujan yang memenuhi ketentuan baku mutu tertentu
sebagai air baku untuk air minum
Sumber air baku bisa berasal dari sungai, danau, sumur air
dalam, mata air dan bisa juga dibuat dengan cara membendung air
buangan atau air laut. Evaluasi dan pemilihan sumber air yang layak
harus berdasar dari ketentuan berikut :
1. Kualitas dan kuantitas air yang diperlukan
2. Kondisi iklim
3. Tingkat kesulitan pada pembangunan intake
4. Tingkat keselamatan operator
5. Ketersediaan biaya minimum operasional dan pemeliharaan untuk
IPA
6. Kemungkinan terkontaminasinya sumber air pada masa yang akan
datang
7. Kemungkinan untuk memperbesar intake pada masa yang akan
datang
Dalam jumlah yang kecil, air bawah tanah, termasuk air yang
dikumpulkan dengan cara rembesan, bisa dipertimbangkan sebagai
sebuah sumber air. Kualitas air bawah tanah secara umum sangat baik
bagi air permukaan dan dibeberapa tempat yang memiliki musim dingin
bisa memanfaatkan salju sebagai sumber air. Hal ini bisa menghemat
biaya operasional dan pemeliharaan karena secara umum kualitas air
bawah tanah sangat baik sebagai air baku. Khusus untuk air bawah
tanah yang diambil dengan cara pengeboran tentunya melalui
perijinan. Hal ini untuk mencegah terjadinya eksploitasi secara
besar-besaran. Akibat dari ekplotasi secara besar-besaran bisa
mengakibatkan kekosongan air dibawah tanah karena tidak seimbangnya
antara air yang masuk dengan air yang diambil, sehingga menyebabkan
pondasi bangunan yang berada diatasnya bisa turun atau settlement
seperti yang terjadi dibeberapa gedung di Jakarta, juga bisa
mengakibatkan intrusi air laut yang masuk merembes menggantikan air
tanah tersebut, akibatnya air menjadi asin dan tidak layak pakai
seperti di utara Jakarta.
Disebutkan diatas bahwa tidak semua air baku bisa diolah, oleh
karena itu dibuatlah ketentuan sebagai standar kualitas air baku
yang bisa diolah. Dalam SNI
6773:2008 bagian Persyaratan Teknis kualitas air baku yang bisa
diolah oleh Instalasi
Pengolahan Air Minum (IPA) adalah :
1. Kekeruhan, maximum 600 NTU (nephelometric turbidity unit)
atau 400 mg/l
SiO22. Kandungan warna asli (appearent colour) tidak melebihi
dari 100 Pt Co dan warna sementara mengikuti kekeruhan air
baku.
3. Unsur-unsur lainnya memenuhi syarat baku air baku sesuai PP
No. 82 tahun
2000 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air.
4. Dalam hal air sungai daerah tertentu mempunyai kandungan
warna, besi dan atau bahan organic melebihi syarat tersebut diatas
tetapi kekeruhan rendah (