KURIKULUM
BAB IPENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANGUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 sebagai pengganti PP Nomor
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan
bahwa setiap satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah harus menyusun kurikulum dengan mengacu kepada Standar Isi
dan Standar Kompetensi Lulusan, serta berpedoman pada panduan
penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang diterbitkan
oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Dengan terbitnya
beberapa Peraturan Menteri Pendidikan Nasional yang berkaitan
dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP), maka pengembangan
kurikulum harus pula mengacu pada 8 SNP yaitu Standar Isi (SI),
Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Proses, Standar
Pengelolaan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar
Sarana dan Prasarana, Standar Pembiayaan, dan Standar Penilaian
Pendidikan.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah
kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di
masing-masing satuan pendidikan, yang berfungsi sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan
nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi
daerah, satuan pendidikan dan peserta didik.KTSP jenjang pendidikan
dasar dan menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah.
Dokumen KTSP terdiri atas dokumen I dan dokumen II. Dokumen I
meliputi komponen KTSP yaitu tujuan tingkat satuan pendidikan,
struktur dan muatan kurikulum, serta kalender pendidikan, dan
dokumen II meliputi silabus seluruh mata pelajaran termasuk muatan
lokal, untuk semua tingkat kelas. Sebelum mengembangkan KTSP,
sekolah perlu melakukan analisis konteks yang meliputi analisis
SNP, analisis kondisi yang ada di satuan pendidikan, dan analisis
kondisi lingkungan eksternal satuan pendidikan.SMK Negeri 1
Mandiraja adalah satuan pendidikan yang melaksanakan fungsi dan
memberikan layanan pendidikan serta menyelenggarakan pendidikan
jalur formal jenjang menengah atas yang memerlukan adanya suatu
program yang jelas dan dipahami oleh semua pihak baik pihak
internal maupun eksternal sekolah. Atas dasar itulah SMK Negeri 1
Mandiraja memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum. Melalui
Kurikulum inisekolah dapat melaksanakan program pendidikannya
sesuai dengan karakteristik,potensi, dan kebutuhan peserta
didik.Dengan tersusunnya Dokumen 1 Kurikulum SMK Negeri 1 Mandiraja
Paket Kehlian Teknik Pemesinan, akan menjadi sekolah yang memiliki
kurikulum yang disesuaikan dengan karakter dan kondisi lingkungan
sekolah, sehingga terselenggara proses pendidikan yang berbasis
lingkungan sekolah dengan mengembangkan berbagai
keunggulan-keunggulan lokal.Kondisi Ideal yang diharapkan tercapai
di SMK Negeri 1 Mandiraja adalah terpenuhinya 8 (delapan) standar
nasional pendidikan, sehingga penyelenggaraan pendidikan yang
bermutu dan hasil pendidikan yang bermutu pula dapat tercapai.Namun
demikian, kondisi nyata saat ini SMK Negeri 1 Mandiraja masih harus
terus berbenah dan mengupayakan pemenuhan (8) delapan standar
pendidikan. Secara rinci kondisi nyata SMK Negeri 1 Mandiraja
adalah sebagai berikut:1. Standar IsiKONDISI IDEALKONDISI NYATA
1.1. Sekolah dapat melaksanakan 9 komponen di KTSP.1.1.
Pelaksanaan KTSP baru terlaksana 8 (delapan) komponen dari 9
(sembilan) komponen yang harus dilaksanakan
1.2. Pengembangan Kurikulum harus melibatkan semua unsur sekolah
dan pihak DUDI.1.2. Pengembangan Kurikulum baru dilakukan oleh
guru, dan melibatkan pihak dari BLK Cilacap.
1.3. Pengembangan muatan lokal melibatkan semua unsur sekolah
dan lingkungan sekolah .1.3. Pengembangan muatan lokal baru
dilakukan oleh guru, belum melibatkan unsur-unsur lain yang
memiliki kompetensi mengembangkan muatan lokal.
1.4. Semua unsur sekolah terlibat dalam pengembangan diri
sekolah.1.4. Pengembangan diri belum secara optimal dilaksanakan
sekolah.
1.5. Semua Guru melaksanakan pembelajaran yang meliputi TM,KT
dan KMTT.1.5. Baru 70 % guru memberikan pembelajaran yang meliputi
TM, KT dan KMTT.
2. Standar ProsesKONDISI IDEALKONDISI NYATA
2.1. Semua guru dapat mengembangkan silabus dan RPP pada semua
mata pelajaran secara mandiri.2.1. Baru 75 % silabus dan RPP
dikembangkan secara mandiri oleh guru.
2.2. Semua guru dapat menyusun Silabus dan RPP sesuai
kaidah/rambu-rambu penyusunan silabus dan RPP.2.2. Baru75% silabus
dan RPP yang disusun guru memenuhi kaidah-kaidah/rambu-rambu
penyusunan silabus dan RPP.
2.3. Semua guru dapat melaksanakan proses pembelajaran
menggunakan pendekatan saintinfik.2.3.Baru 50% proses pembelajaran
menggunanan pendekatan saintinfik.
2.4. Kepala sekolah dan guru senior melaksanakan Class Visit
sesuai jadwal.2.4. Pelaksanaan supervisi kelas (class visit) belum
berjalan secara optimal.
2.5. Evaluasi PBM dapat dilaksanakan pada tiap semester.2.5.
Pelaksanaan evaluasi PBM belum secara baik dan benar
terlaksana.
3. Standar Kompetensi LulusanKONDISI IDEALKONDISI NYATA
3.1. Semua peserta didik memanfaatkan sumber belajar untuk bahan
diskusi dan pemecahan masalah.3.1.Pengalaman peserta didik dalam
diskusi, pemecahan masalah dan memanfaatkan sumber belajar masih
minim
3.2. Semua peserta didik melakukan kunjungan-kunjungan dan
mengakses internet untuk mendapatkan berbagai informasi tentang
pengetahuan.3.2. Pengalamanpeserta dididk dalam melakukan
kunjungan-kunjungan dan penggunaan internet untuk mendapatkan
informasi berbagai hal masih minim.
3.3. Semua peserta didik mampu mengekspresikan diri sesuai
dengan minat dan bakat yang dimilikinya melalui karya seni dan
budaya.3.3. Pengalamampeserta didikdalam mengekpresikan diri dan
karyanya melalui seni dan budaya masih rendah.
3.4. Sekolah harus meningkatkan berbagai kompetensi keahlian dan
ekstrakurikuler peserta didik.3.4. Sekolahmasih kurang mendapatkan
penghargaan dan medali dalam berbagai kejuaraan.
3.5. Sekolah memfasilitasi peserta didik untuk dapat melanjutkan
ke perguruan tinggi negeri dan swasta agar mampu bersaing.3.5.Masih
sedikit lulusan yang dapat melanjutkan ke perguruan tinggi negeri
dan swasta karena belum mampu bersaing.
3.6. Sekolah memfasilitasi peserta didik untuk penempatan kerja
di dunia usaha dan dunia industri pada level nasional maupun
internasional.3.6. Baru 60 % terserap oleh dunia usaha dan dunia
industri .
4. Standar Pendidik dan Tenaga KependidikanKONDISI IDEALKONDISI
NYATA
4.1.Sekolah memiliki lebih dari 80 % guru yang telah mengabdi
lebih dari 10 tahun dan berpengalaman serta kompeten
dibidangnya,4.1. Baru 50% guru yang telah memiliki pengalaman
mengajar lebih dari 10 tahun.
4.2. Sekolah memiliki pustakawan, laboran yang sesuai dengan
latar belakang pendidikannya.4.2. Sekolah belum memiliki
pustakawan, laboran yang sesuai dengan latar belakang
pendidikannya.
4.3. Sekolah memfasilitasi guru untuk melanjutkan pendidikan
pada jentang S-1 dan S-2.4.3. Baru 97 % pendidik memiliki ijazah
S-1.
5. Standar Sarana PrasaranaKONDISI IDEALKONDISI NYATA
5.1.Sekolah memiliki luas lahan dan jumlah bangunan sesuai
dengan ketentuan standar.5.1. Luas lahan memenuhi kebutuhan yang
ada,tapi belum memiliki jumlah bangunan sesuai kebutuhan.
5.2. Memiliki ruang laboratorium dan ruang praktik untuk tiap
paket keahlian.5.2. belum memiliki ruang laboratorium dan ruang
parktik untuk tiap paket keahlian.
5.3. Memiliki ruang laboratorium bahasa yang sesuai dengan
standar.5.3. Belum memiliki Laboratorium Bahasa yang sesuai
standar
5.4. Memiliki gudang yang sesuai dengan ukuran standar.5.4.
Belum memiliki gudangdengan ukuran yang sesuai standar.
6. Standar Pengelolaan
KONDISI IDEALKONDISI NYATA
6.1. Misi sekolah harus bisa menjabarkan visi untuk mendukung
ketercapaian visi sekolah.6.1. Misi belum sepenuhnya mendukung
tercapainya Visi sekolah.
6.2.Struktur Organisasi Sekolah memuat uraian tugas tiap satuan
kerja6.2.Struktur organisasi belum dilengkapi dengan uraian tugas
yang lengkap.
6.3. Sekolah membuat program jangka pendek, menengah dan panjang
sebagai acuan. keberhasilah sekolah6.3. Baru 85% program sekolah
terlaksana.
6.4. Kepala sekolah mengalokasikan dana pada RKAS untuk kegiatan
Ekstrakurikuler6.4. Kepala sekolah belum mampu menggalang dana
secara mandiri untuk menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler
7. Standar Pembiayaan
KONDISI IDEALKONDISI NYATA
7.1.Kepala sekolah mengalokasikan dana pada RKAS untuk kegiatan
remedial dan pengayaan bagi guru.7.1. Belum ada insentif untuk
kegitan remedial dan pengayaan bagi guru.
7.2. Transparansi laporan keuangan kesemua pihak yang
berkepentingan.7.2. Laporan keuangan belum sudah disampaikan
kesemua yang berkepentingan.
7.3 Sekolah,Komite Sekolah, Yayasan menggalang dana untuk
menutupi kekurangan keuangan siswa yang belum mampu membayar.7.3.
Siswa yang mampu membayar penuhkurang dari 25%.Penggunaan dana
dengan skala prioritas
8. Standar Penilaian
KONDISI IDEALKONDISI NYATA
8.1. Semua guru dapat mengembangkan instrument dan pedoman
penilaian sesuai standar. 8.1. Baru 80% guru mengembangkan
instrumen dan pedoman penilaian
8.2. Guru melaksanakan penilaian yang beragam.8.2. Baru 50 %
guru yang menggunakan teknik penilaian yang beragam.
Potensi dan karakteristik yang dimiliki SMK Negeri 1 Mandiraja
diantaranya adalah :1. Sumber Daya Manusia yaitu semua pendidik
berlatar belakang minimal S-1, dengan latar belakang sesuai dengan
mata pelajaran yang diampunya, memiliki komitmen untuk terus
memajukan dan mengembangkan potensi yang dimilikinya.2. Dukungan
dan partisipasi masyarakat sangat tinggi.3. Adanya dukungan dari
dunia usaha dan dunia kerja.
B. LANDASAN1. Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional2. Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan. 3. Permendiknas No. 22 Tahun 2006
Tentang Standar Isi.4. Permendiknas No. 23 Tahun 2006 Tentang
Standar Kelulusan.5. Permendiknas No. 24 Tahun 20066. Permendiknas
No. 6 Tahun 20077. Permendiknas No. 19 Tahun 20078. Permendiknas
No. 20 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian9. Permendiknas No. 41
Tahun 200710. Permendikbud No. 54 Tahun 2013 tentang Standar
Kompetensi Lulusan.11. Permendikbud No. 64 Tahun 2013 tentang
Standar Isi.12. Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar
Proses.13. Permendikbud No. 66 Tahun 2013 tentang Standar
Penilaian.14. Permendikbud No. 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar
dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah
Kejuruan.15. Permendikbud No. 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks dan
Buku Panduan Guru.16. Permendikbud No. 81A Tahun 2013 tentang
Pedoman Implementasi Kurikulum 2013.17. SK Gubernur Jateng No.
42315/15322 Tahun 2013
C. TUJUAN PENYUSUNAN DOKUMEN KTSPTujuan penyusunan Dokumen I
Kurikulum SMK Negeri 1 Mandiraja Paket Keahlian Teknik Pemesinan
ini adalah:1. Menyamakan persepsi kepala sekolah, guru, TU, peserta
didik dan Komite sekolah tentang berbagai peraturan dan
perundang-undangan yang mendasari implementasi kurikulum 2013.2.
Sebagai acuan atau pedoman penyelenggaraan pembelajaran di SMK
Negeri 1 Mandiraja, dengan harapan agar pembelajaran di SMK Negeri
1 Mandiraja ini dapat terlaksana dengan baik dan efektif sehingga
mampu mengantarkan peserta didik menguasai Standar Kompetensi
Lulusan yang ditetapkan, yang mencakup ketiga ranah yaitu Kognitif,
Afektif dan Psikomotor.3. Sebagai panduan implementasi kurikulum
2013 untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan
hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,produktif,
kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban
dunia.
D. PRINSIP PENGEMBANGAN Kurikulum SMK Negeri 1 Mandiraja Paket
Keahlian Teknik Pemesinan dikembangkan sesuai dengan relevansinya
oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dibawah koordinasi dan
supervisi dinas pendidikan Propinsi Jawa Tengah. Pengembangan
kurikulum SMK Negeri 1 Mandiraja Paket Keahlian Teknik Pemesinan
mengacu pada standar isi dan standar kelulusan dan berpedoman pada
panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta
memperhatikan pertimbangan komite sekolah.Kurikulum SMK Negeri 1
Mandiraja Paket Keahlian Teknik Pemesinan dikembangkan berdasarkan
prinsip-prinsip sebagi berikut:a. Peningkatan Iman, Takwa, dan
Akhlak Muliab. Iman, taqwa, dan akhlak mulia menjadi dasar
pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum
disusun agar semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman,
taqwa dan akhlak mulia.c. Kebutuhan Kompetensi Masa DepanKemampuan
peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain kemampuan
berkomunikasi, berpikir kritis dan kreatif dengan mempertimbangkan
nilai dan moral Pancasila agar menjadi warga negara yang demokratis
dan bertanggung jawab, toleran dalam keberagaman, mampu hidup dalam
masyarakat global,memiliki minat luas dalam kehidupan dan kesiapan
untuk bekerja, kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya, dan peduli
terhadap lingkungan. Kurikulum harus mampu menjawab tantangan ini
sehingga perlu mengembangkan kemampuan. Kemampuan ini dalam proses
pembelajaran.d. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai
dengan Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik.Pendidikan
merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia
secara holistik yang memungkinkan potensidiri (afektif, kognitif,
psikomotor) berkembang secara optimal.Sejalan dengan itu, kurikulum
disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat,
kecerdasan intelektual,emosional, sosial, spiritual, dan kinestetik
peserta didik.e. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah
Lingkungan Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan
dan karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan
pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman
hidup sehari-hari. Oleh karena itu,kurikulum perlu memuat keragaman
tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan
pengembangan daerah.f. Tuntutan Pembangunan Daerah dan
NasionalDalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah
salah satu media pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat
mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan
nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan
antara kepentingan daerah dan nasional.g. Tuntutan Dunia
KerjaKegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya
pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai
kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan
hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini
sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta
didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.h.
Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan SeniPendidikan perlu
mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis
pengetahuan di mana IPTEK sangat berperan sebagai penggerak utama
perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan
penyesuaian perkembangan IPTEK sehingga tetap relevan dan
kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus
dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.i.
AgamaKurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman,
taqwa, serta akhlak mulia dan tetap memelihara toleransi dan
kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua
mata pelajaran ikut mendukung peningkatan iman, takwa, dan akhlak
mulia.j. Dinamika Perkembangan GlobalKurikulum menciptakan
kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting
ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antar bangsa
yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu
bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan
suku dan bangsa lain.k. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai
KebangsaanKurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan
kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya
memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).Oleh karena itu, kurikulum harus
menumbuh kembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta
persatuannasional untukmemperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah
NKRI.l. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat SetempatKurikulum
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya.
Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkan terlebih
dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.m.
Kesetaraan JenderKurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan
perilaku yang berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan jender.n.
Karakteristik Satuan PendidikanKurikulum dikembangkan sesuai dengan
kondisi dan ciri khas satuan pendidikan.
BAB IITUJUAN SATUAN PENDIDIKAN
A. TUJUAN PENDIDIKAN MENENGAHSebagaimana tercantum dalam buku
panduan penyusunan dokumen Kurikulum dari BSNP menyatakan bahwa
tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdsan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut dengan memiliki
keseimbangan sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang terpadu dalam
kehidupan sehari-hari
B. VISI DAN MISI SMK NEGERI 1 MANDIRAJAVisi SMK Negeri 1
MandirajaMewujudkan lulusan yang SMART (Santun, Mandiri, Akhlak
mulia, Religius, dan Terampil). Misi SMK Negeri 1 Mandirajaa.
Membekali siswa dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
berlandaskan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.b.
Menumbuhkan lingkungan pendidikan yang menjunjung tinggi
nilai-nilai karakter dan budaya bangsa.c. Mengembangkan ketrampilan
dan kompetensi dengan jiwa kemandirian.
C. TUJUAN SMK NEGERI 1 MANDIRAJATujuan sekolah merupakan
sebagian dari Tujuan Pendidikan Nasional yaitu meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,akhlak mulia serta ketrampilan
untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Secara
rinci Tujuan dari SMK Negeri 1 Mandiraja adalah sebagai berikut :1.
Menyiapkan siswa memasuki lapangan kerja serta mengambangkan sikap
professional2. Menyiapkan siswa memiliki karier, mampu berkompetisi
dan mampu mengembangkan diri.3. Menyiapkan tenaga kerja tingkat
menengah untuk memenuhi kebutuhan dunia kerja dan industri pada
saat ini maupun yang akan datang.
Tujuan Progran Keakhlian : Teknik Pemesinana. Menyiapkan peserta
didik agar menjadi manusia porduktif maupun bekerja mandiri mengisi
lowongan pekerjaan yang ada didunia usaha dan usaha mandiri sebagai
tenaga teknis tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam
program keakhlian Teknik Pemesinan.b. Menyiapkan peserta didik agar
mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam berkompetensi,
beradaftasi dilingkungan kerja dan mengembangkan sikap profesional
dalam bidang keahlian Teknik Pemesinan.c. Membekali peserta didik
dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agar mampu
mengembangkan diri dikemudian hari baik secara mandiri maupun
melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.d. Membekali peserta
didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program
keakhlian Teknik Pemesinan.
D. ANALISIS SWOT SMK NEGERI 1 MANDIRAJADari hasil identifikasi
dan inventarisasi terhadap sumber daya yang dimiliki oleh SMK
Negeri 1 Mandiraja , baik fisik maupun non fisik diperoleh potensi
dan kelemahan secara internal yang kemudian dianalisis sehingga
diperoleh permasalahan-permasalahan tersebut dianalisis lebih
lanjut untuk dicarikan altenatif pemecahannya.1. Kekuatan (
Strength )a. Latar belakang pendidikan guru dan staf SMK Negeri 1
Mandiraja berpendidikan S-1 dan S-2 dalam usia yang produktif.
Beberapa guru program diklat memiliki sertifikat diklat yng relevn
dengan program diklat yng diajarkan.b. Minat belajar siswa yang
cukup tinggic. Suasana belajar yang kondusif , nyaman dan asrid.
Hubungan warga dengan sekolah berjalan harmonis dan baike. Beberapa
kegiatan ekstrakurikuler sekolah memiliki potensi yang cukup baikf.
Tersedianya tenaga kependidikan ( guru ) yang kompeten
dibidangnyag. Komite sekolah peduli dengn peningkatan mutu
sekolah.2. Kelemahan ( Weakness )a. Ruang kelas belum mencukupi (
terdapat 14 rombel ) , namun ruangan kelas hanya tersedia 11
ruang.b. Beberapa guru belum memahami pemanfaatan media belajar dan
internet.c. Kemampuan rata-rata akademik siswa sedangd. Terbatasnya
dana operasionale. Kualitas input kurangf. Fasilitas praktik untuk
setiapprogram keahlian kurang memadai.g. Belum berfungsinya ruang
praktik pemesinan secara maksimal, dan belum adanya ruang
perpustakaan.h. Tingkat pendidikan dan pendapatan orang tua siswa
masih rendahi. Belum adanya pagar sekolahj. Sebagian guru belum
dapat berkomunikasi dalam bahasa inggris atau bahasa asing
lainnya3. Peluang ( Opportunity )a. Mempunyai manajemen dan
stakeholder yang solidb. Melalui sarana dan prasarana yang sedikit
ditingkatkan akan memicu peningkatan prestasi yang signifikanc.
Animo guru dan masyarakat yang cukup kuat di dalam peningkatan
prestasi siswa yang signifikand. Mendapatkan dukungan penuh dari
komite sekolahe. Kondisi sosial politik dan kemanan yang relatif
stabil4. Ancaman Sekolah ( Threat )a. Keterbatasan sarana sekolah
akan mengurangi pelayanan yang optimalb. Belum adanya pagar sekolah
sehingga sekolah rawan terhadap keamananc. Adanya persaingan global
di bidang Sumber Daya Manusia ( SDM )d. Tuntutan penguasaan bahasa
inggris yang semakin tinggi.e. Pengaruh informasi global terhadap
moral dan tingkah laku siswa.Dari uraian diatas , terdapat beberapa
permasalahan yang timbul baik internal dan eksternal yang dimiliki
oleh SMK Negeri 1 Mandiraja. Upaya yang dapat dilaksanakan untuk
mendapatkan alternatif pemecahan masalah sehingga tujuan pendidikan
dapat terlaksana adalah sebagai berikut :a. Jumlah guru belum
mencukupiAgar jumlah guru mencukupi sesuai dengan program diklat
yang tersedia dan untuk menghindari adanya guru yang memiliki tugas
rangkap dalam menjalankan pembelajaran sehingga jumlah beban
mengangkat guru tidak tetap sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan
pendanaan serta mengajukan permohonan penambahan guru definitif
sesuai dengan program diklat yang relevan kepada Dindikpora
kabupaten Banjarnegara, Dindikpora Provinsi Jawa Tengah dan
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Dirjen Dikdasmen.b.
Pembuatan Perangkat MengajarLangkah pemecahannya adalah dengan
mengadakan IHT ( In House Training ) yang diambil dari dana Komite
pada Pos Peningkatan Sumber Daya Manusia ( SDM ) dilaksanakan
setiap awal semester ( minggu pertama ).c. Ruang Kelas Belum
MencukupiRombongan belajar ( rombel) ada 14 ( empat belas )
sedangkan ruang kelas ( ruang teori ) hanya ada 11 ( sebelas ).
Untuk mengatasi hal tersebut terpaksa dengan cara menggunakan ruang
praktik produktif untuk kegiatan teori.Matriks Analisis SWOT
LINGKUNGAN EKSTERNALPELUANGa. Kondisi social politik relative
amanb. Adanya peluang kerjasama dengan DU/DI c. Adanya Alokasi
Anggaran dari Pemda dan Pemerintah Pusatd. Peluang pemberdayaan
SDMTANTANGANa.Perubahan /perkembangan kebutuhan pasar b.Kompetisi
yang ketat
c. Dana terbatas
d. Adanya tuntutan terhadap kualitas pendidikan
LINGKUNGAN INTERNAL
KEKUATAN
Manajemen Solid
Kualitas SDM cukup baik
Gedung memadai
Sebagai salah satu SMK di kabupaten yang membuka program
keahlian Agribisnis dan agriteknologi dengan kompetensi keahlian
Alat Mesin PertanianSTRATEGIS OPPORTUNITIES(SO)Memberdayakan
SDM
Memanfaatkan teknologi secara optimal
Mengembangkan Unit Produksi
Mengupayakan dukungan dari Pemerintah dan masyarakat dalam
pembiayaan pendidikan
Optimalisasi pemanfaatan fasilitas gedung dan fasilitas
lainnya.STRENGTHS-STREATS(ST)
Meningkatkan kompetisi SDM
Meningkatkan pelayanan prima pada pelanggan
Meningkatkan kualitas pendidikan ( input, proses, dan output
)
KELEMAHAN
Pembelajaran belum sepenuhnya menerapkan pendekatan
kompetensi
Kualitas SDM masih perlu ditingkatkan
Keterbatasan dana
Tempat tinggal siswa dengan sekolah agak jauh dengan kondisi
jalan yang cukup
Transportasi yang cukup sulitWEAKNESS OPPORTUNITIES (WO) Melatih
guru dalam implementasi pembelajaran dengan pendekatan
kompetensi
Meningkatkan kualitas SDM
Outsoursing untuk memenuhi kebutuhan SDM
Optimalisasi pemanfaatan fasilitas.
Meningkatkan kemampuan penggunaan teknologi
Meningkatkan hubungan kerjasama
Mengalokasikan dana berdasarkan skala prioritas
WEAKNESS THREATHS (WS)Kegiatan didasarkan pada skala
prioritas
Optimalisasi pemanfaatan fasilitas
BAB IIISTRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. KERANGKA DASAR KURIKUKUM1. Landasan FilosofisLandasan
filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta
didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari
kurikulum,proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian
hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan
lingkungan alam di sekitarnya. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan
landasan filosofis yang memberikan dasar bagi pengembangan seluruh
potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas yang
tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.Pada dasarnya tidak ada
satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakansecara spesifik
untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang
berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan
menggunakan filosofi sebagai berikut:1. Pendidikan berakar pada
budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa
mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan
berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk
membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi
kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan
peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian
kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah
rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda
bangsa. Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa
menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan
masa kini dan masa depan peserta didik, Kurikulum 2013
mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas
bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi
kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan
tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa
dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa
masa kini.2. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang
kreatif. Menurut pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di
berbagai bidang kehidupan dimasa lampau adalah sesuatu yang harus
termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses
pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan
berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan
makna terhadap apa yang dilihat, didengar,dibaca, dipelajari dari
warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa
budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta
kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan
berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013
memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk
menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam
kehidupan pribadi,dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya,
dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.3. Pendidikan ditujukan
untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan kecemerlangan
akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan
bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah
pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan
kurikulum memiliki nama mata pelajaran yang sama dengan nama
disiplinilmu, selalu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
intelektual dan kecemerlangan akademik.4. Pendidikan untuk
membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari
masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual,kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk
membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik
(experimentalism and social reconstructivism). Dengan filosofi ini,
Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta
didikmenjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian
masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan
masyarakat demokratis yang lebih baik.Dengan demikian, Kurikulum
2013 menggunakan filosofi sebagaimana di atas dalam mengembangkan
kehidupan individu peserta didik dalam beragama,seni, kreativitas,
berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai
dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa
dan ummat manusia2. Landasan TeoritisKurikulum 2013 dikembangkan
atas teori pendidikan berdasarkan standar(standard-based
education), dan teori kurikulum berbasis
kompetensi(competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan
standar menetapkanadanya standar nasional sebagai kualitas minimal
warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses,
standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.Kurikulum
berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar
seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan
untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan
bertindak.Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan
guru (taughtcurriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan
berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan
(2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum)
sesuai dengan latar belakang,karakteristik, dan kemampuan awal
peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik
menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh
peserta didik menjadi hasil kurikulum.3. Landasan YuridisLandasan
yuridis Kurikulum 2013 adalah:a. Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;b. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem PendidikanNasional;c. Undang-undang Nomor 17 Tahun
2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta
segala ketentuan yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional; dand. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.e. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar Dan Struktur
Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan.
B. MUATAN KURIKULUM SMK Negeri 1 Mandiraja Paket Keahlian Teknik
Pemesinan pada pembelajaran 2014-2015 menerapkan dua kurikulum
sekaligus, yaitu kurikukum 2013 untuk kelas X dan XI, sedangkan
kelas XII masih menggunakan kurikulum 2006.1. Muatan Kurikulum
2013Untuk mewadahi konsep kesamaan muatan antara Sekolah Menengah
Kejuruan, maka dikembangkan Struktur Kurikulum Pendidikan
Menengah,terdiri atas Kelompok Mata pelajaran Wajib dan Mata
pelajaran Pilihan Akademik. Mata pelajaran pilihan ini memberi
corak kepada fungsi satuan pendidikan, dan didalamnya terdapat
pilihan sesuai dengan minat peserta didik. Struktur ini menerapkan
prinsip bahwa peserta didik merupakan subjek dalam belajar yang
memiliki hak untuk memilih mata pelajaran sesuai dengan
minatnya.Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1
Mandiraja Teknik Pemesinan terdiri atas a. Kelompok Mata pelajaran
Wajib yaitu kelompok A dan kelompok B; b. Kelompok Mata pelajaran
C1 (dasar Bidang keahlian), C2 (Dasar Program Keahlian) dan C3
(Paket Keahlian).
a. Kelompok Mata pelajaran WajibKelompok Mata pelajaran Wajib
merupakan bagian dari pendidikan umum yaitu pendidikan bagi semua
warganegara bertujuan memberikan pengetahuan tentang bangsa, sikap
sebagai bangsa, dan kemampuan penting untuk mengembangkan kehidupan
pribadi peserta didik,masyarakat dan bangsa. Struktur kelompok mata
pelajaran wajib dalam kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1
Mandiraja Teknik Pemesinan adalah sebagai berikut:MATA
PELAJARANKELAS
XXI
1212
Kelompok A (Wajib)
1Pendidikan Agama dan Budi Pekerti3333
2Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan2222
3Bahasa Indonesia4444
4Matematika4444
5Sejarah Indonesia2222
6Bahasa Inggris2222
Kelompok B (Wajib)
7Seni Budaya2222
8Prakarya dan Kewirausahaan2222
9Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan3333
b. Kelompok Mata pelajaran PeminatanKelompok mata pelajaran
peminatan bertujuan: (1) untuk memberikan kesempatan kepada peserta
didik mengembangkan minatnya dalam sekelompok mata pelajaran sesuai
dengan minat keilmuannya di perguruan tinggi.(2) untuk
mengembangkan minatnya terhadap suatu disiplin ilmu atau
ketrampilan tertentu.
Mata pelajaran Peminatan dalam Kurikulum Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri 1 Mandiraja Teknik Pemesinan:MATA
PELAJARANKELAS
XXI
1212
Kelompok C (Kejuruan)
C1. Dasar Bidang Keahlian
10Fisika2222
11Kimia2222
12Gambar Teknik2222
C2. Dasar Program Keahlian
13Teknologi Mekanik66--
14Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi66--
15Mekanika Teknik dan Elemen Mesin66--
C3. Paket Keahlian
Teknik Pemesinan--1818
16Teknik Gambar Manufaktur --33
17Teknik Pemesinan Bubut --99
18Teknik Pemesinan Frais --66
19Teknik Pemesinan Gerinda ----
20Teknik Pemesinan CNC ----
TOTAL48484848
Keterangan: Matapelajaran Kelompok A dan C adalah kelompok mata
pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran
Kelompok B adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang
dikembangkan oleh pemerintah daerah. Satu jam pelajaran tatap muka
45 menit per minggu dan mata pelajaran yang memiliki alokasi waktu
belajar 2 jp/minggu berarti memiliki beban belajar tatap muka 2 X
45 menit per minggu; mata pelajaran yang memilikia lokasi waktu
belajar 3jp/minggu berarti memiliki beban belajar tatap muka 3 X 45
menit per minggu; dan seterusnya Muatan Lokal dapat memuat Bahasa
Jawa. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu
dari yang telah ditetapkan dalam struktur di atas. Kegiatan ekstra
kurikulum terdiri atas Pramuka (wajib), Bolavoli, Pencak Silat,
PMR, dan lainnya sesuai dengan kebutuhan peserta didik di
masing-masing satuan. Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap
kelas merupakan jumlah minimal yang dapat ditambah sesuai dengan
kebutuhan peserta didik.c. Pilihan Kelompok Peminatan dan Pilihan
Mata Pelajaran Lintas Kelompok PeminatanKurikulum Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri 1 Mandiraja Teknik Pemesinan dirancang untuk
memberikan kesempatan kepada peserta didik belajar berdasarkan
minat mereka. Struktur kurikulum memperkenankan peserta didik
melakukan pilihan dalam bentuk pilihan Kelompok Peminatan dan
pilihan Mata pelajaran antar Kelompok Peminatan.Kelompok Peminatan
yang dipilih peserta didik terdiri atas kelompok Paket Keahlian C3
di tingkat XI.Pemilihan Kelompok Peminatan berdasarkan nilai rapor
tingkat X semester 1 dan 2, rekomendasi guru bimbingan dan
konseling, hasil tes penempatan (placement test), dan tes bakat
minat oleh psikokog. 2. Muatan Kurikulum 2006Struktur Kurikulum
Tingkat XII Teknik Pemesinan:1) Mata Pelajaran Kelas XII terdiri
atas: - Normatif, terdiri dari 4 mata pelajaran,- Adaptif , terdiri
dari 6 mata pelajaran,- Program pengembangan diri. 2) Alokasi waktu
satu jam pembelajaran adalah 45 menit.
Struktur Kurikulum Teknik Pemesinan Kelas XII
NOMATA PELAJARAN /STANDAR KOMPETENSISEMESTER
56
A.NORMATIF
1Pendidikan Agama22
2PKn 22
3Bahasa Indonesia44
4Pendidikan Jasmani dan Kesehatan22
5Seni Budaya22
B.ADAPTIF
1Matematika44
2Bahasa Inggris44
3Fisika22
4Kimia22
5IPS22
6Kewirausahaan22
7IPA22
C.DASAR KOMPETENSI KEJURUAN
D.KOMPETENSI KEJURUAN
1Menggunakan mesin bubut (kompleks)33
2Memfrais (kompleks) 33
3Menggerinda pahat dan alat potong22
4 Mengeset mesin dan program mesin NC/CNC (dasar) 2
5Memprogram mesin NC/CNC (dasar)22
6Sistim Hydrolik33
7Menggambar model 3 Dimensi dengan system CAD33
8Mengoperasikan mesin NC/CNC (Dasar)2
JUMLAH JAM4848
C. MUATAN LOKALMuatan lokal merupakan bahan kajian pada satuan
pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang
potensi dan keunikan lokal yang dimaksudkan untuk membentuk
pemahaman peserta didik terhadap potensi di daerah tempat
tinggalnya.Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan
potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak
dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi
muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikanPengembangan muatan
lokal di SMK Negeri 1 Mandiraja Teknik Pemesinan memperhatikan
beberapa prinsip pengembangan sebagai berikut.1. Utuh :
Pengembangan pendidikan muatan lokal dilakukan berdasarkan
pendidikan berbasis kompetensi, kinerja, dan kecakapan hidup.2.
Kontekstual : Pengembangan pendidikan muatan lokal dilakukan
berdasarkan budaya, potensi, dan masalah daerah.3. Terpadu :
Pendidikan muatan lokal dipadukan dengan lingkungan satuan
pendidikan, termasuk terpadu dengan dunia usaha dan industri.4.
Apresiatif : Hasil-hasil pendidikan muatan lokal dirayakan (dalam
bentuk pertunjukkan, lomba-lomba, pemberian penghargaan) di level
satuan pendidikan dan daerah.5. Fleksibel : Jenis muatan lokal yang
dipilih oleh satuan pendidikan dan pengaturan waktunya bersifat
fleksibel sesuai dengan kondisidan karakteristik satuan
pendidikanPotensi geografis SMK Negeri 1 Mandiraja Paket Teknik
Pemesinan yang berada di wilayah Banjarnegara sebagaian besar
terdiri atas daerah pertanian, peternakan dan industri kecil dan
menengah akan banyak memberi warna terhadap proses pembelajaran.
Strategi implementasi muatan lokal adalah terintegrasi dalam mata
pelajaran Kelompok B (wajib) untuk kelas X, dan XI, yang dipilih
adalah yang berkaitan dengan kondisi di Wilayah Kabupaten
Banjarnegara yaitu Bahasa Jawa.
D. KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRIPengembangan diri dilakukan dengan
mengembangkan karakter peserta didik sebagai pribadi, anggota
masyarakat di mana Peserta didik berada, dan sebagai masyarakat
global yang memiliki daya saing.Kegiatan pengembangan diri
dilakukan melalui:1. Pelayanan Bimbingan Konseling, yang berkenaan
dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan
pembentukan karier peserta didik. Pengembangan diri bagi peserta
didik SMK Negeri 1 Mandiraja terutama ditujukan untuk pengembangan
kreativitas dan bimbingan karier. Pada kegiatan ini peserta didik
juga diwajibkan untuk mengikuti tes minat atau bakat atau tes
kemampuan akademik (tes IQ)2. Kegiatan Ekstrakurikuler, adalah
kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam
belajar kurikulum standar sebagai perluasan dari kegiatan kurikulum
dan dilakukan di bawah bimbingan sekolah dengan tujuan untuk
mengembangkan kepribadian, bakat, minat, dan kemampuan peserta
didik yang lebih luas atau di luar minat yang dikembangkan oleh
kurikulum. Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan adalah:a.
Ekstrakurikuler Wajib yaitu Pramuka : merupakan program
ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik,
terkecuali bagi peserta didik dengan kondisi tertentu yang tidak
memungkinkannya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
tersebut.b. Ekstrakurikuler Pilihan merupakan program
ekstrakurikuler yang dapat diikuti oleh peserta didik sesuai dengan
bakat dan minatnya masing-masing yang teridiri dari:
No.KelompokJenis EkstrakurikulerTujuan
1.Bela Negaraa. Pramukab. PMRc. Paskibra1. Meningkatkan
kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan
kewajibannya dalam berbangsa dan bernegara;2. Meningkatkan
kesadaran dan wawasan kebangsaan, jiwa patriotisme, dan bela
negara.
2.Olahragaa. Badmintonb. Renangc. Volley balld. Sepak
BolaMeningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportif,
disiplin, kerja sama, dan hidup sehat.
3.Seni, Budaya, dan Beladiria. English Convertationb. Seni
musikc. Pencak silatMenigkatkan sensitifitas, kemampuan
mengekspresikan dan mengapresiasi keindahan harmoni baik dalam
kehidupan individual maupun kehidupan bermasyarakat
4.Keagamaan dan Kerohaniana. Baca Tulis Al-Quran
Meningkatkan nilai-nilai estetika, spritual, intelektual, dan
kesadaran sebagai makhluk Tuhan dan sosial yang memiliki mental
kuat yang didasari nilai-nilai agama
3. Program Pembiasaan mencakup kegiatan yang bersifat pembinaan
karakter peserta didik yang dilakukan secara rutin, spontan, dan
keteladanan.RUTINSPONTANKETELADANAN
UpacaraMembiasakan menghargai orang lain dan menghargai
waktuberpakaian rapi dan disiplin
Sabtu Bersih dan sehatMembiasakan kebersihan lingkungan dan
kesehatan diriBersih dan sehat adalah jiwa yang kuat
sholat berjamaahMenghargai waktu, membiasakan untuk melaksanakan
sholat beremaah.Menigkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT.
Membaca doa sebelum dan sesudah belajarMensyukuri nikmat
TuhanHafal alquran dan JuzAmma
E. PENGATURAN BEBAN BELAJAR Beban belajar yang diatur di SMK
Negeri 1 Mandiraja Sistem Paket yaitu sistem penyelenggaraan
program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti
seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah
ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang
berlaku di SMK Negeri 1 Mandiraja. Beban belajar setiap mata
pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan dalam satuan jam
pembelajaran (jp). Satu jam pembelajaran berlangsung selama 45
menit, dan minggu efektif dalam satu tahun (dua semester) adalah 35
minggu.Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang
dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran
melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan
mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai
standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat
perkembangan peserta didik.Kegiatan tatap muka adalah kegiatan
pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik
dengan pendidik. Jumlah jam tatap muka yang tercantum dalam
struktur kurikulum SMK Negeri 1 Mandiraja adalah sebagai
berikut:NOKelasJumlah Jam Pembelajaran Per Minggu
1X48 Jp
2XI48 Jp
3XII48 Jp
Jumlah jam pembelajaran di SMK Negeri 1 Mandiraja sudah sesuai
dengan yang dialokasikan pada Permendikbud nomor 81A. Penugasan
terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT)
adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi
pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk
mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan
terstruktur ditentukan oleh pendidik, sedangkan untuk kegiatan
mandiri tidak terstruktur waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh
peserta didik. Pemanfaatan 60% dari jumlah waktu kegiatan tatap
muka pada mata pelajaran tertentu, untuk penugasan terstruktur (PT)
dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT) disesuaikan dengan
kebutuhan masing-masing mata pelajaran. Alokasi waktu untuk praktik
adalah satu jam tatap muka setara dengan dua jam kegiatan praktik
di sekolah atau empat jam praktik di luar sekolah.KelasSatu jam
tatap muka (menit)Jumlah jam pembela-jaran Per mingguMinggu Efektif
per tahun ajaranJumlah jam pembelajaran per tahun
X XI XII454545484848353532168016801536
F. KETUNTASAN BELAJARProsedur PenetapanKetuntasan belajar setiap
standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pada setiap
mata pelajaran berkisar antara 0 100 %. Kriteria ideal ketuntasan
untuk masing-masing indikator adalah 75 %.SMK Negeri 1 Mandiraja
menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan
tingkat kemampuan rata-rata peserta didik/Intake Siswa,
Kompleksitas Indikator (Kesulitan & Kerumitan, serta daya
dukung dalam penyelenggaraan pembelajaran (Sarana/prasarana,
kemampuan guru, lingkungan, dan biaya)Menafsirkan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) dilakukan dengan memberikan point atau
nilai pada setiap kriteria, yaitu :1. Dengan memberikan
pointKompleksitas :Tinggi = 1Sedang = 2Rendah = 3
Daya Dukung :Tinggi = 3Sedang= 2Rendah = 1Intake :Tinggi
=3Sedang = 2Rendah= 12. Dengan menggunakan rentang nilai
:Kompleksitas :Tinggi = 50 64Sedang = 65 - 80Rendah = 81 100
Daya Dukung :Tinggi = 81 100Sedang= 65 80Rendah = 50 64
Intake :Tinggi= 81 100Sedang = 65 80Rendah= 50 64Kriteria
ketuntasan minimal SMK Negeri 1 Mandiraja dilakukan dengan
memperhatikan hasil kegiatan MGMP sekolah tiap mata pelajaran,
yaitu sebagai berikut :Kelas X Kelompok WajibMATA PELAJARANKKM
PKS
Kelompok A (Wajib)
1Pendidikan Agama dan Budi Pekerti3.003.00B
2Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan3.003.00B
3Bahasa Indonesia3.003.00B
4Matematika3.003.00B
5Sejarah Indonesia3.003.00B
6Bahasa Inggris3.003.00B
Kelompok B (Wajib)
7Seni Budaya3.003.00B
8Prakarya dan Kewirausahaan3.003.00B
9Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan3.003.00B
Kelas X dan XI Kelompok C (Kejuruan)MATA PELAJARANKKM
PKS
Kelompok C (Kejuruan)
C1. Dasar Bidang Keahlian
10Fisika3.003.00B
11Kimia3.003.00B
12Gambar Teknik3.003.00B
C2. Dasar Program Keahlian
13Teknologi Mekanik3.003.00B
14Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi3.003.00B
15Mekanika Teknik dan Elemen Mesin3.003.00B
16
C3. Paket Keahlian
Teknik Pemesinan
16Teknik Gambar Manufaktur 3.003.00B
17Teknik Pemesinan Bubut 3.003.00B
18Teknik Pemesinan Frais 3.003.00B
Kelas XIINOMATA PELAJARAN /STANDAR KOMPETENSIKKM
PS
A.NORMATIF
1Pendidikan Agama7.50B
2PKn 7.50B
3Bahasa Indonesia7.50B
4Pendidikan Jasmani dan Kesehatan7.50B
B.ADAPTIF
1Matematika7.50B
2Bahasa Inggris7.50B
3Fisika7.50B
4Kimia7.50B
5IPS7.50B
6Kewirausahaan7.50B
C.DASAR KOMPETENSI KEJURUAN
D.KOMPETENSI KEJURUAN
1Menggunakan mesin bubut (kompleks)7.50B
2Memfrais (kompleks) 7.50B
3Menggerinda pahat dan alat potong7.50B
4 Mengeset mesin dan program mesin NC/CNC (dasar) 7.50B
5Memprogram mesin NC/CNC (dasar)7.50B
6Sistim Hydrolik7.50B
7Menggambar Model 3 dimensi dengan system CAD7.50B
8Mengoperasikan mesin NC/CNC (Dasar)7.50B
Pengembangan Diri7.50B
G. KRITERIA KENAIKAN KELAS1. Kriteria Kenaikan kelas di SMK
Negeri 1 Mandiraja mengacu kepada standar penilaian yang
dikembangkan oleh BSNP dan Permendikbud nomor 66 tentang Standar
Penilaian Pendidikan.a. Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap
akhir tahun pelajaran atau pada akhir semester genap ( semester
2)b. Ketentuan kenaikan kelas didasarkan pada hasil penilaian yang
dilakukan pada semester genap ( semester 2)c. Peserta didik
dinyatakan NAIK KELAS, apabila yang bersangkutan memiliki : Tidak
lebih dari 2 mata pelajaran, pada kompetensi pengetahuan,
keterampilan, dan/atau sikap belum tuntas Kehadiran mengikuti
peroses pembelajaran minimal 90%. Untuk peminatan Paket Keahlian,
semua mata pelajaran yang menjadi ciri khas Paket Keahlian mencapai
ketuntasan belajar minimal (KKM).2. Penilaian hasil belajar oleh
pendidik yang dilakukan secara berkesinambungan bertujuan untuk
memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk
meningkatkan efektivitas pembelajaran.Penilaian hasil belajar oleh
pendidik memperhatikan hal-hal sebagai berikut.a. Proses penilaian
diawali dengan mengkaji silabus sebagai acuan dalam membuat
rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester. Setelah
menetapkan kriteria penilaian, pendidik memilih teknik penilaian
sesuai dengan indikator dan mengembangkan instrumen serta pedoman
penyekoran sesuai dengan teknik penilaian yang
dipilih.b.Pelaksanaan penilaian dalam proses pembelajaran diawali
dengan penelusuran dan diakhiri dengan tes dan/atau nontes.
Penelusuran dilakukan dengan menggunakan teknik bertanya untuk
mengeksplorasi pengalaman belajar sesuai dengan kondisi dan tingkat
kemampuan peserta didik.c. Penilaian pada pembelajaran
tematik-terpadu dilakukan dengan mengacupada indikator dari
Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran yang diintegrasikan dalam
tema tersebut.d. Hasil penilaian oleh pendidik dianalisis lebih
lanjut untuk mengetahui kemajuan dan kesulitan belajar,
dikembalikan kepada peserta didik disertai balikan (feedback)
berupa komentar yang mendidik (penguatan) yang dilaporkan kepada
pihak terkait dan dimanfaatkan untuk perbaikan pembelajaran.e.
Laporan hasil penilaian oleh pendidik berbentuk:1)nilai dan/atau
deskripsi pencapaian kompetensi, untuk hasil penilaian kompetensi
pengetahuan dan keterampilan termasuk penilaian hasil pembelajaran
tematik-terpadu.2) deskripsi sikap, untuk hasil penilaian
kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial.f. Laporan hasil
penilaian oleh pendidik disampaikan kepada kepala sekolah/madrasah
dan pihak lain yang terkait (misal: wali kelas, guru Bimbingan dan
Konseling, dan orang tua/wali) pada periode yang ditentukan.g.
Penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosial dilakukan oleh
semua pendidik selama satu semester, hasilnya diakumulasi dan
dinyatakan dalam bentuk deskripsi kompetensi oleh wali kelas/guru
kelas.3. Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Satuan
PendidikanPenilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan
untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan peserta didik yang
meliputi kegiatan sebagai berikut:a. menentukan kriteria minimal
pencapaian Tingkat Kompetensi dengan mengacu pada indikator
Kompetensi Dasar tiap mata pelajaran;b. mengoordinasikan ulangan
harian, ulangan tengah semester, ulang anakhir semester, ulangan
kenaikan kelas, ujian tingkat kompetensi, dan ujian akhir
sekolah/madrasah;c. menentukan kriteria kenaikan kelas;d.
melaporkan hasil pencapaian kompetensi dan/atau tingkat kompetensi
kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk buku rapor;e.
melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan
kepadadinas pendidikan kabupaten/kota dan instansi lain yang
terkait;f. melaporkan hasil ujian Tingkat Kompetensi kepada
orangtua/wali peserta didik dan dinas pendidikan.4. Konversi
PenilaianANGKAPREDIKATNILAI KOMPETENSI
PengetahuanKetrampilanSikap
95 100A44SB
90 94A-3,663,66
85 89B+3,333,33B
80 84B33
75 79B-2,662,66
70 74C+2,332,33C
65 69C22
60 64C-1,661,66
55 59D+1,331,33K
0 54D11
5. Remedial dan Pengayaan Bagi peserta didik yang belum mencapai
kriteria ketuntasan belajar harus mengikuti perbaikan atau
pembelajaran remedial, sedangkan bagi peserta didik yang mencapai
kriteria ketuntasan lebih cepat dari waktu yang disediakan dapat
mengikuti kegiatan atau pembelajaran pengayaanSeorang peserta didik
diketahui membutuhkan pembelajaran remedial atau tidak dari hasil
ulangan harian yang dilaksanakan sejak awal tahun pelajaran.
Apabila nilai ulangan harian peserta didik lebih kecil dari
kriteria ketuntasan belajar maka peserta didik tersebut perlu
mengikuti program remedial. Oleh karena itu, ulangan harian perlu
dilakukan setelah selesai satu atau dua kompetensi dasar (KD),
sehingga seorang guru dengan cepat mengetahui peserta didiknya yang
perlu mendapat bimbingan lebih intensif.Pembelajaran remedial
dilakukan di dalam atau di luar kelas dengan berbagai cara,
diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Menyelenggarakan
pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda dari yang
awal dan bervariasi 2. Peserta didik belajar mandiri atau pemberian
bimbingan secara khusus 3. Guru memberikan tugas/latihan bagi
peserta didik secara individual atau kelompok kecil 4. Peserta
didik belajar dalam kelompok kecil dengan bimbingan alumni atau
tutor sebaya Semua cara di atas harus diakhiri dengan penilaian
untuk mengetahui apakah peserta didik bersangkutan sudah mengalami
kemajuan belajar.Pengayaan dilakukan bagi peserta didik yang
memiliki penguasaan lebih cepat dibandingkan peserta didik lainnya,
atau peserta didik yang mencapai ketuntasan belajar ketika sebagian
besar peserta didik yang lain belum. Peserta didik yang berprestasi
baik perlu mendapat pengayaan, agar dapat mengembangkan potensi
secara optimal.Salah satu kegiatan pengayaan yaitu memberikan
materi tambahan, latihan tambahan atau tugas individual yang
bertujuan untuk memperkaya kompetensi yang telah dicapainya. Hasil
penilaian kegiatan pengayaan dapat menambah nilai npeserta didik
pada mata pelajaran bersangkutanPembelajaran/kegiatan pengayaan
dapat dilaksanakan dalam bentuk seperti berikut 1.belajar kelompok
(sekelompok pesertsa didik yang memiliki minat tertentu diberikan
pelajaran bersama pada jam-jam pelajaran sekolah biasa, sambil
menunggu teman-temannya yang sedang mengikuti pembelajaran
remedial) 2. belajar mandiri (secara mandiri peserta didik belajar
tentang sesuatau yang diminati) 3. Pemadatan kurikulum (pemberian
pelajaran hanya untuk kompetensi materi yang belum diketahui
peserta didik) 4. Memberikan tugas membaca secara mandiri 5.
Menugaskan sebagai tutor sebaya
H. KRITERIA KELULUSANKelulusan peserta didik dari SMK Negeri 1
Mandiraja ditentukan oleh sekolah berdasarkan rapat Dewan Guru
dengan menggunakan criteria sebagaiberikut:1) menyelesaikan seluruh
program pembelajaran;2) memperoleh nilai minimal baik pada
penilaian akhir untuk seluruh matapelajaran;3) lulus Ujian Sekolah
(US)4) lulus Ujian Kompetensi Kejuruan teori dan Praktek baik
Internal maupun Eksternal5) lulus Ujian Nasional Mengacu pada SOP
dan Juknis (UN)
I. PEMINATAN DAN LINTAS MINATa. Pengertian Peminatan di SMK
Negeri 1 MandirajaIstilah penjurusan peserta didik tidak tertuang
dalam Kurikulum 2013, istilah yang muncul adalah peminatan peserta
didik. Peminatan peserta didik dapat diartikan (1) suatu
pembelajaran berbasis minat peserta didik sesuai kesempatan belajar
yang ada dalam satuan pendidikan; (2) suatu proses pemilihan dan
penetapan peminatan peserta didik pada kelompok mata pelajaran atau
bidang kompetensi keahlian yang ditawarkan oleh satuan pendidikan;
(3) suatu proses pengambilan pilihan dan keputusan oleh peserta
didik tentang peminatan kelompok mata pelajaran, mata pelajaran,
bidang keahlian atau kompetensi keahlian yang didasarkan atas
pemahaman potensi diri dan peluang yang diselenggarakan pada satuan
pendidikan; (4) dan suatu proses yang berkesinambungan untuk
memfasilitasi peserta didik mencapai keberhasilan proses dan hasil
belajar serta perkembangan optimal dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan nasional.Peminatan peserta didik sebagaimana tertuang
dalam Kurikulum 2013 bagi peserta didik SMK Negeri 1 Mandiraja
adalah peminatan akademik terdiri dari: Peminatan Teknik Pemesinan
sejumlah 18 JP yang meliputi mata Pelajaran Teknik Gambar
Manufaktur, Teknik Pemesinan Bubut, Teknik Pemesinan Frais, Teknik
Pemesinan Gerinda, dan Teknik Pemesinan CNC.b. Peminatan di SMK
Negeri 1 Mandiraja Setiap peserta didik SMK Negeri 1 Mandiraja
dalam pembelajaran wajib melakukan aktivitas sebagai berikut :a.
Menempuh kelompok mata pelajaran A dan B sebagaimana kurikulum yang
diberlakukan.b.Memilih dan menempuh pembelajaran peminatan kelompok
mata pelajaran C yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.Teknik
memperoleh data untuk peminatan peserta didik tersebut dapat
digunakan teknik non tes, meliputi teknik-teknik sebagai berikut
:1.Dokumentasi, sebagai teknik untuk memperoleh data prestasi
belajar berdasarkan buku raport peserta didik kelas VII, VIII, dan
IX serta nilai ujian nasional di SMP/MTs. Data ini dapat digunakan
untuk analisis perkembangan belajar peserta didik yang merupakan
cerminan kesungguhan belajar, kecerdasan umum dan kecerdasan khusus
yang dimaknakan dari mata pelajaran yang ditempuh relevansinya
dengan bidang keahlian atau jenis peminatan peserta didik.2.Angket,
sebagai teknik untuk memperoleh data tentang minat belajar peserta
didik dan perhatian orang tua. Isian minat belajar peserta didik
dapat dipergunakan untuk penetapan peminatan sebab isian minat
merupakan pernyataan pikiran dan perasaan serta kemauan peserta
didik.Isian perhatian orang tua merupakan bukti tertulis yang dapat
dipertanggungjawabkan kebenaran data tersebut.3.Wawancara, sebagai
teknik yang dapat digunakan untuk mengklarifikasi isian angket dan
hal lain yang diperlukan.4.Observasi, sebagai teknik yang dapat
digunakan untuk memperoleh data kondisi fisik dan perilaku yang
nampak sebagai bahan pertimbangan dalam penetapan peminatan peserta
didik.Rambu-rambu kriteria penetapan peminatan peserta didik
sebagai berikut : Peminatan Peserta Didik SMKTeknologi dan
Rekayasa1) Diutamakan bagi yang memilih peminatan Kelompok
Teknologi dan Rekayasa sebagai pilihan pertama2) Hasil tes fisik
dan kesehatan = normal (menyesuaikan kebutuhan sekolah)3) Memiliki
Nilai rata-rata matapelajaran Matematika dan Bahasa Inggris pada
semester 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan UN lebih tinggi4) Diutamakan
memiliki Prestasi Non Akademik yang relevan dengan bidang Teknologi
dan Rekayasa5) Memiliki data perhatian orang tua6) Memiliki
rekomendasi dari Guru BK/Konselor SMP/MTs. pada peminatan Teknologi
dan Rekayasa.
J. PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUPKurikulum SMK Negeri 1 Mandiraja
memasukkan pendidikan kecakapan hidup, yang mencakup kecakapan
pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik dan/atau kecakapan
vokasional. Pendidikan kecakapan hidup merupakan bagian integral
dari pendidikan semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul
yang direncanakan secara khusus. Oleh karena itu. Perangkat
pembelajaran untuk semua jenis baik mata pelajaran maupun muatan
lokaldan pengembangan diri harus mengintegrasikan juga kecakapan
hidup pagi peserta didik di SMK Negeri 1 Mandiraja Jenis-jenis
kecakapan Hidup adalah :1. Kecakapan hidup yang dilatihkan :
Kesadaran sebagai mahluk Tuhan Keasadaran akan eksistensi diri
Keasadaran akan potensi diri Kecakapan menggali informasi Kecakapan
mengambil keputusan Kecakapan memecahkan masalah Kecakapan
komunikasi lisan Kecakapan komunikasi tulisan Kecakapan kerjasama
Kecakapan identifikasi variabel Kecakapan merumuskan hipotesis
Kecakapan melaksanakan penelitian Kecakapan kejuruan2. Nilai
Pribadi/Living Values Kedamaian/peace Kehormatan/respect
Kerjasama/cooperation Kebebasan/freedom Kebahagiaan/happiness
Kejujuran/honesty Kerendahan hati/humility Kecintaan/love
Tanggungjawab/responsibility Kesederhanaan/simplicity
Toleransi/tolerance Kesatuan/unity3. Karakteristik Kompetensi
Masyarakat Global Membaca Menulis Berhitung Belajar sepanjang hayat
Mengelola informasi Mengelola sumber daya Mengelola hubungan sosial
Mengelola diri Bersikap fleksibel Memecahkan masalah Mengambil
keputusan Beradaptasi Berfikir kreatif Memotivasi diri Menyusun
pertimbangan Berkomunikasi lintas budaya Bekerja dalam tim
Melakukan negoisasi Memecahkan konflik Kesadaran perbedaan nilai
Kesadaran perbedaan norma sosial Kemampuan berbahasa asing
K. PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL DAN GLOBAL1. Pendidikan
berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam
aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi,
ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan
kompetensi peserta didik.2. Kurikulum SMK Negeri 1 Mandiraja
memasukkan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dalam
bentuk penguasaan bahasa dan teknologi informasi3. Pendidikan
berbasis keunggulan lokal dan global merupakan bagian dari semua
mata pelajaran yang telah menggunakan Teknologi Informasi
terkini.
BAB IVKALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan disusun dan disesuikan setiap tahun oleh
sekolah untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran. Pengaturan
waktu belajar mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan
kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik
dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah/pemerintah
daerah.Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama stau tahun ajaran. Kalender
pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar,
waktu pembelajaran efektif dan hari libur.Pengaturan waktu untuk
kegiatan pembelajaran peserta didik di SMK Negeri 1 Mandiraja
selama satu tahun pembelajaran mengikuti / menggunakan Petunjuk
Pelaksanaan kalender pendidikan propinsi Jawa Tengah dan Dinas
Pendidikan Kabupaten Banjarnegara.
A. PERMULAAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014-2015Pada hari-hari pertama
masuk sekolah tanggal 14 s/d 16 Juli 2014 diisi dengan
kegiatan-kegiatan :1. Peserta didik baru Kelas X kegiatan Masa
Bimbingan Studi Peserta Didik yang diantaranya berisi :a. Wawasan
Wiyata Mandalab. Tata Krama peserta didikc. Program dan Cara
Belajar Kurikulum 2013d. Pengenalan Lingkungan Sekolahe. Tata
tertib Sekolahf. Pengenalan Kegiatan Ekstra Kurikuler.g. Perkenalan
dengan teman sesama peserta didik, dengan Guru, Tata Usaha, Komite
Sekolah dan Pelaksana Sekolahh. Kegiatan Olah Ragai. Kegiatan
Ramadhan2. Untuk peserta didik kelas XI dan XII melaksanakan
kegiatan :a. Pembenahan 5 Rb. Bakti Sosialc. Penyegaran Mata
Pelajarand. Diskusi Kelompoke. Pemantapan Disiplin Sekolahf.
Kegiatan Ramadhan
B. JUMLAH MINGGU EFEKTIFJumlah minggu efektif tahun pembelajaran
2014-2015 SMK Negeri 1 Mandiraja adalah 35 minggu dan hari efektif
sebanyak 212 hari.Secara detail adalah sebagai berikut:1. Semester
1a. Jumlah minggu efektif dalam semester 1.No. BulanJumlah
Minggu
1Juli5
2Agustus4
3September4
4Oktober5
5November4
6Desember5
Jumlah27
b. Jumlah minggu efektif dalam semester 2No. BulanJumlah
Minggu
1Libur Semester Genap 2013/20142
2Kegiatan MOPDB1
3Libur sebelum dan sesudah Hari Raya Idul Fitri 1345 H2
4Kegiatan Ulangan Tengah Semester 12
5Kegiatan Ulangan Akhir Semester 12
6Libur Akhir Semester 12
Jumlah11
c. Jumlah minggu efektif dalam semesterJumlah minggu efektif
dalam semester 1 Jumlah minggu tidak efektif dalam semester 1Jumlah
minggu efektif = 27 11 = 16 mingguJumlah jam pelajaran = 16 minggu
X 6 jam = 69 JP2. Semester 2a. Jumlah minggu efektif dalam semester
2.No. BulanJumlah Minggu
1Januari 20154
2Pebruari4
3Maret4
4April5
5Mei4
6Juni4
Jumlah25
b. Jumlah minggu efektif dalam semester 2.No. BulanJumlah
Minggu
1Kegiatan Ujian Sekolah2
2Kegiatan Ulangan Tengah Semester 22
3Kegiatan Ujian Nasional 2014/20151
4Kegiatan Ulangan Akhir Semester 22
5Libur Akhir Semester 23
Jumlah9
c. Jumlah minggu efektif dalam semester
Jumlah minggu efektif dalam semester 2 Jumlah minggu tidak
efektif dalam semester 2Jumlah minggu efektif = 25 9 = 16
mingguJumlah jam pelajaran = 16 minggu X 2 jam = 69 JP
BAB VPENUTUP
Dengan telah selesainya penyusunan Dokumen I Kurikulum SMK
Negeri 1 Mandiraja Paket Keahlian Teknik Pemesinan pada awal tahun
pembelajaran 2014-2015 maka salah satu pedoman dan acuan dalam
penyelenggaraan pendidikan di SMK Negeri 1 Mandiraja telah tersedia
Sangat besarharapan kami,semoga Dokumen I Kurikulum SMK Negeri 1
Mandiraja Paket Keahlian Teknik Pemesinan ini dapat digunakan dan
mengoptimalkan kegiatan-kegiatan dalam proses penyelenggaraan
pendidikan.Kami juga sangat mengharap dukungan dari semua pihak,
khususnya guru, karyawan, maupun para Peserta didik serta
masyarakat yang peduli terhadap pendidikan agar dapat bekerja sama
mendukung keterlaksanaan kurikulum ini. Banyak bantuan yang sudah
diberikan kepada kami dari berbagai pihak, kami mengucapkan banyak
terima kasih. Kepada pemerintah khususnya Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara, yang memberi dukungan dan
bimbingan kepada kami dalam menyusun Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP).Semoga Dokumen I Kurikulum SMK Negeri 1 Mandiraja
Paket Keahlian Teknik Pemesinan ini mampu menjadi sarana bagi
sekolah untuk ikut mencerdaskan generasi muda harapan
bangsa.Amiiin
Mandiraja, 14 Juli 2014Kepala Sekolah
Imam Tejo Marwoto, MM.NIP. 19660309199521 1 002
Dokumen 1 Kurikulum SMK Negeri 1 MandirajaPaket Keahlian Teknik
Pemesinan 44