HUBUNGAN ANTARA STRES, AKTIVITAS FISIK, DAN ASUPAN ENERGI PADA
AKTIVIS ORGANISASIIKATAN SELURUH MAHASISWA KESEHATAN JAWA
BARAT(ISMAKES JABAR) KARYA TULIS ILMIAH diajukan untuk sebagai
salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Progam Diploma III
Kesehatan Bidang Gizi oleh ANGGIE LIDYA PRATIWI NIM P17331112002
POLTEKKES KEMENKES RI BANDUNGJURUSAN GIZI PROGAM STUDI DIPLOMA III
2015LEMBAR PERSETUJUAN
KaryaTulisIlmiahdenganjudulHubunganAntaraStres,AktivitasFisik,
danAsupanEnergipadaAktivisOrganisasiIkatanSeluruhMahasiswa
KesehatanJawaBarat(IsmakesJabar)initelahdisidangkanpadatanggal 5
Juni 2015. Menyetujui. Pembimbing Karya Tulis Ilmiah Widartika,
SKM, MPH NIP 197310201997032001i PERNYATAAN PERSETUJUAN
KaryaTulisIlmiahdenganjudulHubunganAntaraStres,AktivitasFisik,
danAsupanEnergipadaAktivisOrganisasiIkatanSeluruhMahasiswa
KesehatanJawaBarat(IsmakesJabar)initelahdisidangkandan dinyatakan
lulus padatanggal 5 Juni 2015. Tim Penguji Ujian Akhir Progam Tahun
2015 Ketua Ujian Widartika, SKM, MPH Anggota Penguji 1.Dadang
Rosmana, DCN, M.Kes 2.Dr. Ir. MF Aryani Sudja, MKM Tanda Tangan . .
. POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG KETUA JURUSAN GIZI Holil
M.Pari, SKM, M.Kes NIP 195605121981021001 ABSTRAK Pratiwi, Anggie
Lidya. 2015. Hubungan Antara Stres, Aktivitas Fisik, dan
AsupanEnergipadaAktivisOrganisasiIkatanSeluruhMahasiswa
KesehatanJawaBarat(IsmakesJabar).KaryaTulisIlmiah.ProgamStudiDiplomaIIIJurusanGizi.
PoliteknikKesehatanKementerianKesehatanRIBandung.Pembimbing:
Widartika, SKM, MPH.
Mahasiswasebagaiperiodeusiaremajayangmasihmengalamiperubahan secara
biologis, kognitif, dan sosial-emosional mempunyai aktivitas fisik
yang
cukuptinggi.Selainmengikutiperkuliahan,tidaksedikitmahasiswayang
mengikuti kegiatan pengembangan diri melalui ektrakulikuler atau
organisasi sebagai upaya pencarian jati diri. Kegiatan tambahan
tersebut dapat memicu
aktivitasfisikmenjadilebihtinggisertadapatmengakibatkanstres.Apabila
keadaantersebutberlangsungdenganasupanenergiyangindekuatmaka akan
dapat mengakibatkan kekurangan energi.
Penelitianinibertujanuntukmengetahuihubunganantarastres,aktivitas
fisik, dan asupan energi pada aktivis organisasi Ismakes Jabar.
Penelitian ini
dilaksanakanpadatanggal27Februari1Maret2015.Desainpenelitian
yangdigunakanadalahCrossSectionaldenganjumlahsampel48orang
yangdiambilsecaraAccidentalSampling.Datayangdikumpulkanadalah
kejadianstresdenganmenggunakanKuesionerDepressionAnxietyand
StresScale(DASS),aktivitasfisikdenganmenggunakanInternational
PhysicalActivityQuestionnaire(IPAQ),danasupanenergimenggunakan
Recall 2x24 hour yang dibandingkan dengan AKG 2013.Hasil penelitian
dengan uji Fisher Exact menunjukkanbahwa semakintinggi
tingkatstresmakasemakinrendahasupanenergipadaaktivisorgansiasi
IsmakesJabardengannilaip=0,033(p120%daritotalkecukupanenergi
(asupanberlebih)dan70%daritotalkecukupan energi (asupan kurang)
c)Data Stres DatastressyangdiperolehdarikuesionerDepression
AnxietyandStresScale(DASS)42dijumlahkandalam bentuk skor dan
dikategorikan sebagai berikut : (1) Tidak stres, jika skor 0-29 (2)
Stres, jika skor 30 b) Data Aktivitas Fisik
Datamengenaijumlahenergiyangdikeluarkanuntuk
beraktivitassehari-haridiperolehdariInternationalPhysical
ActivityQuestionnaire(IPAQ)ShortFormdenganhasil
berbentukskorIPAQdalamsatuanMET/menit/minggu dan dikategorikan
sebagai berikut : (1)Baik, jika 600 3000 MET/menit/minggu
(2)Kurangbaik,jika 3000 MET/menit/minggu (aktivitas berat) 38
4.5.2Analisis Data Setelahdilakukanpengolahandata,selanjutnyadata
dianalisisdenganmenggunakansoftwareSPSSversi15. Dengan analisis
sebagai berikut : a)Analisa
UnivariatAnalisisunivariatdilakukanuntukmenyajikandata
secaradeskriptifdenganmenggunakantabeldistribusi
frekuensi.Analisisinidilakukanterhadapdatakarakteristik sampel
(meliputi usia, jenis kelamin, asal korwil, dan tempat tinggal).
b)Analisis Bivariat AnalisisBivariat
dilakukanuntukmengetahuihubungan
antaravariabelindependenyaitustresdanaktivitasfisik dengan variabel
dependen yaitu asupan energi.
DatatersebutdianalisismenggunakanFisherExact
Testkarenaterdapatnilaiexpected(E) (0,05). Artinya semakin tinggi
tingkat stres dan atau aktivitas
fisiktidakmempengaruhipeningkatanataupenurunan asupan energi pada
aktivis organisasi Ismakes Jabar. Hipotesis Nol (Ho) ditolak, jika
x2 hitung (p value) (0,05)
KriteriaUjiadalahHoditolakjikap.Artinyasemakin
tingkatstresdanatauaktvitasfisikmakasemakinrendah
atausemakintinggiasupanenergipadaaktivisorganisasi Ismakes Jabar.
SemuaujitersebutadadalamprogamSPSS,dengan
tingkatkepercayaanyangdigunakanadalah95%dengan
nilai=0,05.Hoditolakjikanlaip-valuepada uji Fisher Exact kurang
dari nilai . 40 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1Gambaran Umum Ismakes
Jabar(IkatanSeluruh MahasiswaKesehatan Jawa Barat)
IsmakesJabarmerupakanrepresentasipergerakanorganisasi
kemahasiswaanyangterdiridarimahasiswakesehatandiinstitusi
kesehatanse-JawaBarat.IsmakesJabardidirikanpertamakalipada
tahun1986atasinisiatifmahasiswaAkademiKeperawatan Padjadjaran
(sekarang Poltekkes Kemenkes RI Bandung).Ismakes Jabar terdiri dari
Badan Pengurus Pusat dan 20 Badan Pengurus Daerah di Jawa Barat
yang dibagi berdasarkanKoordinator Wilayah sebagai berikut:
Koordinator Wilayah I : Purwakarta, Karawang, Bekasi, Subang
Koordinator Wilayah II: Bogor, Depok, Sukabumi, Cianjur Koordinator
Wilayah III: Kota Bandung, Kab. Bandung, Cimahi,Sumedang
Koordinator Wilayah IV: Indramayu, Cirebon, Majalengka, Kuningan
Koordinator Wilayah V: Tasikmalaya, Banjar, Garut, Ciamis
JenjangkaderisasiIsmakesJabardimulaidarikaderaktif
(mahasiswakesehatanyangtelahmengikutiLatihanDasar
KepemimpinanOrganisasi),kadermadya(kaderaktifyangtelah
mengikutiLatihanKepemimpinanLanjutan),dankaderutama (Pengurus
Ismakes Jabar).41 IsmakesJabarPeriode2014-2015inimerupakanperiode
kepengurusanyangsedangmengalamiperalihansistemorganisasi
menjadilebihkomplekssehinggadibutuhkansumberdayamanusia yang lebih
professional dari kepengurusan sebelumnya.Jumlah kader aktif saat
ini adalah sekitar 20-30 orang per setiap daerah.
ProgamkerjaIsmakesJabarPeriode2014-2015terdiridari
kegiatannoninsidentaldaninsidental.Progamkerjanoninsidental
diantaranya adalah Latihan Dasar Kepemimpinan Organisasi (LDKO),
LatihanKepemimpinanLanjutan(LKL),JamboreMahasiswa
Kesehatan,FestivalIsmakesJabar,SeminarNasionalKesehatan yang
dilaksanakan secara periodik 1 tahun sekali. Sedangkan, progam
kerjainsidentaldiantanyaperingatanhariyangberkaitandengan
kesehatan,poskobencana,poskomudik,timmedis,dankegiatan lainnya yang
dilaksanakan sesuai kondisi pada saat itu. 5.2Karakteristik Sampel
SampelyangditelitidiIsmakesJabaradalahkaderaktif
IsmakesJabarsebanyak48orang.Berdasarkanhasilpenelitian
diperolehkarakteristiksampelyangdibedakanberdasarkanumur, jenis
kelamin, dan tempat tinggal. 5.2.1Distribusi SampelBerdasarkan
Jenis Kelamin Berdasarkanhasilpenelitian,karakteristiksampel
berdasarkanjeniskelamindapatdilihatpadatabel5.1sebagai berikut: 42
TABEL 5.1 DISTRIBUSI FREKUENSI SAMPEL BERDASARKAN JENIS KELAMIN
PADA AKTIVIS ORGANISASI ISMAKES JABAR TAHUN 2015Jenis Kelaminn%
Laki-laki1735,4 Perempuan3164,6 Jumlah48100,0
Berdasarkantabel5.1diatasdiketahuijeniskelamin
sampelmayoritasadalahperempuanyaitu31orang(64,6%).
Sedangkanjeniskelaminsampellaki-lakiyaitu17orangatau (35,4%).
Jeniskelaminmempengaruhikecukupandanjumlah
asupanenergiseseorang.BerdasarkanAngkaKecukupanGizi
(AKG)tahun2013,kecukupanenergirata-ratauntuk
perempuanadalah2187,5kkaldanlaki-laki2700kkal. Sedangkan
berdasarkan hasil penelitian asupan energi rata-rata
perempuanadalah857,2kkaldanlaki-laki1595,65kkal.Hal
tersebutmenunjukkanbahwarata-ratakecukupandanasupan
energipadalaki-lakilebihbesardarirata-ratakecukupandan asupan
energi pada perempuan. 5.2.2Distribusi Sampel Berdasarkan Usia
Berdasarkanhasilpenelitian,karakteristiksampel
berdasarkanusiaterdiridariusia18-19tahunataumerupakan
tingkat1diperkuliahandapatdilihatpadatabel5.2sebagai berikut: 43
TABEL 5.2 DISTRIBUSI FREKUENSI SAMPEL BERDASARKAN USIA PADA AKTIVIS
ORGANISASI ISMAKES JABAR TAHUN 2015Usian% 18 tahun4083,3 19
tahun816,7 Jumlah48100,0
Berdasarkantabel5.2diatasdiketahuiusiasampel
mayoritasadalah18tahun,yaitusebanyak40orang(83,3%).
Adapunsampeldenganusia19tahunberjumlah8orang (16,7%). World Health
Organization (WHO) membagi usia remaja menjadi dua, yaitu remaja
awal (10-14 tahun) dan remaja akhir
(15-20tahun).Sedangkan,diIndonesiausiaremajayaitu berkisar antara
14-24 tahun (Sarwono, 2002).
Berdasarkanjenjangpendidikan,mahasiswaditahun
pertamaperkuliahanmempunyairata-ratausia18-19tahun.
Peralihandarisiswamenjadimahasiswamengakibatkan
seseorangmasihmencarijatidirisehinggamahasiswayang
mengikutikegiatanpengembangandirimelaluiorganisasiyang
diminatinya.Darisegipsikologis,usiaremajamerupakanusia rawan, dalam
arti stabilitas emosi pada remaja masih tergolong
labilsehinggapadausiainiseseorangcenderungmenjadi
lemahdalammenghadapimasalahyangtimbuldalam
kehidupannya.Haltersebutdapatmenjadistressorkarena
disampingmengikutikegiatanperkuliahanmahasiswajuga
harusberperanaktifdalamorganisasiyangdiikutinyaMaria (dalam
Purwati, 2012) 44 Padamahasiswaberusia19tahunseharusnya
mempunyaimekanismekopingataupertahananstresyang
lebihbaikterkaitkematanganfisik,emosi,danperilaku.
Berdasarkanhasilpenelitian,dari40orangsampel12orang
yangberusia18tahun(30%)mengalamistresdan28orang
yangberusia18tahun(70%)tidakmengalamistres.
Sedangkan,dari8orangsampel4orangsampelyangberusia
19tahun(50%)mengalamistresdan4orangsampelyang berusia 19 tahun
(50%) tidak mengalami stres.
Selainitu,perbedaanusiadapatmengakibatkan
kecukupanenergiyangberbeda.BerdasarkanAngka
KecukupanGizi(AKG)tahun2013,rata-ratakecukupan energi
padausia16-18tahunadalah2400kkaldanrata-rata
kecukupanenergipadausia19-29tahunadalah2487,5kkal.
Namun,berdasarkanpenelitianinitidakadaperbedaanyang signifikan
antara asupan energi pada usia 18 tahun dan usia 19 tahun,
rata-rata jumlah sampel yang mempunyai asupan kurang pada usia 18
tahun dan 19 tahun adalah 75%.5.2.3Distribusi Sampel Berdasarkan
Koordinator Wilayah Berikutdistribusifrekuensisampelberdasarkan
koordinator wilayah: 45 TABEL 5.3 DISTRIBUSI FREKUENSI
SAMPELBERDASARKAN KOORDINATOR WILAYAH PADA AKTIVIS ORGANISASI
ISMAKES JABAR TAHUN 2015Asal Korwiln% Korwil I36,3 Korwil II1020,8
Korwil III2654,2 Korwil IV00,0 Korwil V918,8 Jumlah48100,0
Berdasarkantabel5.3diatasdiketahuipalingbanyak
berasaldariKoordinatorWilayahIIIyaitu26orang(54,2%). Sampel yang
berada di Koordinator Wilayah I yaitu sebanyak 3 orang (6,3%), di
Koordinator Wilayah II yaitu sebanyak 10 orang
(20,8%),diKoordinatorWilayahVyaitusebanyak9orang (18,8%).
Perbedaankoordinatorwilayahdapatmengakibatkan
perbedaanaktivitasfisik.MenurutAlmatsier(2009)banyaknya
energiyangdikeluarkandalammelakukanaktivitasfisik
bergantungpadaberapabanyakototyangbergerak,berapa
lama,danberapaberatpekerjaanyangdilakukan.Melakukan
persiapanacaradanmelakukanperjalananmerupakansalah
satuaktivitasfisikyangdilakukanolehaktivisorganisasi Ismakes Jabar.
PersiapankegiatanpalingbanyakdilakukanolehKorwil II dan Korwil III
karena tempat pelaksanaan kegiatan berada di Korwil III dan cukup
dekat dengan Korwil II. Namun, untuk korwil 46
lainnyaaktivitasfisikdapatbertambahkarenaadanyajarak
tempuhdariasaldaerahnyaketempatpelaksanaankegiatan.
Berdasarkanhasilpenelitiandidapatkanbahwa1orangdari 3
orangdiKorwil1(33,3%),8orangdari10orangdiKorwilII (80%), 17 orang
dari 26 orang di Korwil III (65,4%) dan 4 orang dari 9 orang di
Korwil V (44,4%) mempunyai aktivitas berat,5.2.4Distribusi Sampel
Berdasarkan Tempat Tinggal
Berdasarkanhasilpenelitian,tempattinggalsampel terdiri dari kost
dan di rumah tinggal bersama dengan orangtua.
Distribusifrekuensisampelberdasarkantempattinggaldapat dilihat pada
tabel 5.4 sebagai berikut: TABEL 5.4 DISTRIBUSI FREKUENSI
SAMPELBERDASARKAN TEMPAT TINGGAL PADA AKTIVIS ORGANISASI ISMAKES
JABAR TAHUN 2015 Tempat Tinggaln% Kost2450,0 Rumah2450,0
Jumlah48100,0 Berdasarkantabel5.4diatasdiketahuijumlahsampel
dengantempattinggalkostsamadenganjumlahsampel dengan tempat tinggal
di rumah bersama dengan orangtuanya, yaitu masing-masing 24 orang
(50%). MenurutBudiyanto(2004),tempattinggaldapat mempengaruhi
ketersediaan makanan dan tingkat aktivitas fisik.
Mahasiswayangtinggaldirumah,ketersediaanmakanandan
pekerjaanrumahtanggakebanyakandilakukanolehorangtua 47
sedangkanpadamahasiswayangkosthaltersebutdilakukan oleh dirinya
sendiri.Namun,dari24orangyangkost,17orang(70,8%)
mempunyaiasupanenergiyangkurangdan13orang(54,2%)
mempunyaiaktivitasberat.Sedangkandari24orangyang
tinggaldirumahbersamaorangtuanya,19orang(79,2%)
mempunyaiasupanenergiyangkurangdan17orang(70,8%)
mempunyaiaktivitasfisikyangberat.Hasilpenelitiantersebut
menunjukkan bahwa sampel yang tinggal di rumahmempunyai
asupanenergilebihrendahdanaktivitasfisiklebihberatdari
sampelyangtinggalkost.Perbedaanteoridengankenyataan
tersebutdapatdikarenakanolehadanyafaktorlain,seperti aktivitas
fisik lainnya, jenis kelamin, tingkat stres, dan lain-lain.
5.3Variabel Penelitian 5.3.1Asupan Energi
Berdasarkanhasilpenelitian,asupanenergidengan
metoderecall2x24jamdidapatkanhasilrata-ratayang dikonsumsi adalah
1118,762 kkal, sedangkan berdasarkan AKG 2013padausia18-19tahun
denganjeniskelamin laki-laki dan
perempuan,didapatkankecukupanenergirata-ratayaitu
2445,75kkal.Jikadibandingkan,asupanenergirata-ratahasil
penelitianadalah45,8%darikecukupanenergi.Asupanenergi
terendahyaitu264,50kkaldanasupanenergitertinggiyaitu
2425,07kkal.Distribusifrekuensisampelberdasarkanasupan
energidengankategoribaikdankurangbaikdisajikanpada tabel 5.5
berikut ini: 48 TABEL 5.5 DISTRIBUSI FREKUENSI SAMPELBERDASARKAN
ASUPAN ENERGIPADA AKTIVIS ORGANISASI ISMAKES JABAR TAHUN 2015Asupan
Energin% Baik1225,0 Kurang Baik3675,0 Jumlah48100,0
Berdasarkantabel5.5diatas,sampelyangmempunyai asupan energi
baikadalah 12 orang (25%), sedangkansampel
yangmempunyaiasupanenergikurangbaikadalah36orang
(75%).Faktoryangdapatmempengaruhiasupanenergi
diantaranyaadalahjeniskelamin,usia,dantempattinggal.
BerdasarkanAngkaKecukupanGizi(AKG),perbedaanjenis kelamin perempuan
dan laki-laki serta usia perempuan dan
laki-lakidapatmengakibatkanperbedaankecukupanenergi.
Sedangkan,asupanenergidipengaruhiolehtingkat
kematanganemosionaldanfisikmasing-masing.Padausia
yangsama,laki-lakicenderunglebihdahulumatangsecara emosional dan
fisik. Berdasarkan hasil penelitian, 28 orang dari 31 orang sampel
perempuan (90,3%) dan 8 orang dari 17 orang
sampellaki-lakimempunyaiasupankurang(47,1%).Hal
tersebutmenunjukkanjeniskelaminmemperngaruhiasupan energi. Faktor
lainnya yang dapat mempengaruhi asupan energi
adalahtempattinggal.MenurutBudiyanto(2004),mahasiswa
yangkostdidugaakankesulitanmengaturasupanmakannya 49
karenaadanyaketerbatasanketersediaanpangandikostan serta tidak ada
peran orang tua.Pada penelitian ini rata-rata asupan energi yang
kost dan tinggaldirumahhampirsama.Jumlahsampeldengantempat
tinggalkostyangmempunyaiasupankurangadalah17orang
dari24orangsampelyangkost(70,8%).Sedangkan,jumlah
sampeldengantempattinggaldirumahyangmempunyai asupan kurang adalah
19 orang dari 24 orang sampel yang kost
(79,2%).Haltersebutmenunjukkanbahwatempattinggaltidak terlalu
mempengaruhi secara signifikan terhadap asupan energi pada
penelitian ini. Seseorangdenganasupanenergikurangakanlemah
baikdayakegiatan,pekerjaanfisikataudayapemikirannya
karenakurangnyazat-zatmakananyangditerimatubuhnya.
Seseorangtidakdapatmenghasilkanenergi yangmelebihi dari
apayangdiperolehdarimakanankecualijikamenggunakan cadangan energi
dalam tubuh, namun kebiasaan menggunakan
cadanganenergiiniakandapatmengakibatkankeadaan kekurangan gizi
khususnya energi (Suhardjo, 2003).5.2.2Stres
Berdasarkanhasilpenelitianterhadapkondisistres
aktivisorganisasiIsmakesJabardistribusifrekuensisampel disajikan
sebagai berikut: 50 TABEL 5.6 DISTRIBUSI FREKUENSI
SAMPELBERDASARKAN STRES DAN TIDAK STRESPADA AKTIVIS ORGANISASI
ISMAKES JABAR TAHUN 2015Kategori Stresn% Stres1633,3 Tidak
Stres3266,7 Jumlah48100,0
Berdasarkantabel5.6diatas,mayoritassampeltidak mengalami stres.
Jumlah sampel yang tidak stres berjumlah 32
orang(66,7%)dansampelyangstresberjumlah16orang (33,3%).
Sampelyangtidakstresmempunyaiskor0-29(stres
normal),dansampeyangstresmempunyaiskor30dengan
kategori30-59(stresringan,dan60-89(stressedang).Skor stres
rata-rata pada penelitian ini adalah 25, skor stres terendah adalah
4, dan skor stres tertinggi adalah 60. Sampel yang tidak stres
mempunyai stres normal secara
alamiah,terjadihanyabeberapawaktusaatmerasakelelahan
sepertisetelahmengerjakantugasringansepertimenulisatau berjalan
dengan waktu dan beban tidak terlalu banyak. Sampel yang tidak
mengalami stres mempunyai koping atau pertahanan
stresyangbaik,haltersebutdapatdikarenakansampelyang
bersangkutansebelumnyamempunyaipengalaman
berorganisasiataubahkanadabeberapasampelyang
menganggapkegiatantersebutmenyenangkansehingga
sampelsudahterbiasadengankeadaantersebutdantidak menganggap hal
tersebut sebagai stressor.51
Berdasarkankategoristres,dari16orangsampelyang mengalami stres
sebanyak 15 orang (93,75%) mengalami stres
ringandan1orang(6,25%)mengalamistressedang.Sampel
denganstresringanmempunyaiwaktuistirahatyangkurang. Stresor ini
disertai dengan gejala, antara lain bibir kering pecah-pecah,
kesulitan bernafas (terengah-engah), kesulitan menelan,
merasagoyah,merasalemas,berkeringatberlebihan,dan
merasasangatlegaketikakegiatanberakhir.Padapenelitian
ini,sampelyangmengalamistresrata-ratamempunyaiwaktu
istirahatyangkurangdisertaidengantandadangejala-gejala
tersebutterjadipadasampelataubahkanadayangtidaktidur sama sekali
pada saat kegiatan. Sedangkan,sampeldenganstressedangmengalami
stres lebih lama, dari mulai beberapa jam hingga beberapa hari.
Berdasarkanhasilwawancara,sampelyangmengalamistres
sedangmempunyaikepribadianyangselaluinginsempurna sehingga segala
sesuatu yang dilakukannya terkadang menjadi
sumberkecemasanyangtinggi.Selainitu,sampelmempunyai
istirahatyangkurangselamaselamasatumingguterakhir.
Stresorinimenimbulkangejala,antaralainmudahmarah,
bereaksiberlebihanterhadapsituasi,tidakdapatberistirahat, tidak
sabar menunggu, merasa cemas, mudah tersinggung, dan
gelisah.Gejalatersebutterjadipadasampelselamasatu minggu terakhir
saat persiapan kegiatan. Menurut Smeltzer dan Bare (dalam Susi
Purwati, 2012),
manifestasistresdiantaranyaadalahpengeluarankeringat,
perubahansuasanahati,keluhansakitkepala,kurangtidur,
peningkatandenyutnadiyangdapatterjadipadamahasiswa
akibatadanyaaktivitasfisikyangpadatdalammelaksanakan 52
tugasakademikdanorganisasi.Berdasarkanhasilpenelitian
dari16orangyangmengalamistres13orang(81,25%)
mempunyaiaktivitasfisikkurangbaik(berat).Haltersebut menunjukkan
bahwa stres dapat dipengaruhi salah satunya oleh aktivitas fisik.
5.2.2Aktivitas Fisik Berdasarkanhasilpenelitianaktivitasfisikpada
penelitian ini keseluruhan mempunyai aktivitas fisik yang kurang
baik. TABEL 5.7 DISTRIBUSI FREKUENSI SAMPELBERDASARKAN AKTIVITAS
FISIKPADA AKTIVIS ORGANISASI ISMAKES JABAR TAHUN 2015Aktifitas
Fisikn% Baik1837,5 Kurang Baik3062.5 Jumlah48100,0 Berdasarkan
tabel 5.7 diatas,aktivitas fisik sampel yang baik yaitu sebanyak 18
orang (37,5%) sedangkan aktivitas fisik sampel yang kurang baik
yaitu sebanyak 30 orang
(62,5%).Aktivitasfisiksecarateraturbermanfaatuntukmengatur
beratbadansertamenguatkansistemjantungdanpembuluh darah.
Berdasarkan International Physical Activity Questionnaire
(IPAQ),jenisaktivitasfisikdibedakanmenjadiaktivitasfisik
ringan,sedang,danberat.Aktivitasfisikringanhanya
memerlukansedikittenagadanbiasanyatidakmenyebabkan
perubahandalampernafasanatauketahanacontohnyaseperti duduk, belajar
dan berjalan kaki dengan waktu yang relatif tidak 53
lama.Padapenelitianini,tidakadasampeldenganaktivitas ringan.
Aktivitasfisiksedangmerupakanaktivitasfisikyang
membutuhkantenagaintensatauterusmenerus,gerakanotot
yangberiramaataukelenturanminimallimahariataulebih dengan total
lamanya beraktivitas2,5 jam dalam satu minggu.
Aktivitasfisikyangdianjurkanmerupakanaktivitasfisikdengan
kategorisedang600-3000MET/menit/minggu.Padapenelitian
ini,aktivitasfisiksedangdilakukanolehaktivisorganisasi Ismakes
Jabar diantaranya adalah rapat ke Sekretariat Ismakes
Jabarsetelahbereskuliahbeberapahariterakhirpersiapan
kegiatan,mengerjakantugaskuliahdanorganisasidengan deadline yang
bersamaan, serta berjalan secara terus menerus untuk berkoordinasi
selama kegiatan berlangsung.
Aktivitasfisikkurangbaikpadapenelitianiniadalah
aktivitasfisikberat.Aktivitasfisikberatadalahkegiatanyang
secaraterusmenerusdilakukansampaimeningkatnyadenyut
nadidannapaslebihcepatdaribiasanyasertamembutuhkan
kekuatandanmembuatberkeringatsaatmelakukankegiatan
tersebut.Aktivitasfisikberatyangdilakukanolehaktivis organisasi
Ismakes Jabar diantaranya sebagaimana yang telah
diuraikanpadaaktivitasfisiksedangdenganwaktuistirahat lebih sedikit
dan disertai dengan adanya aktivitas angkat beban
sepertimengangkatmeja,mengangkatkonsumsi,dan
mempersiapkanpropertylainnyayangdibutuhkansaat kegiatan. 54
5.4Analisis Bivariat
Penelitianinimengujihubunganantarvariabelyangakan
dianalisis,yaituhubunganantarastresdanasupanenergiserta hubungan
antara aktivitas fisik dan asupan energi. 5.4.1
HubunganantaraStresdanAsupanEnergipadaAktivisOrganisasi Ismakes
Jabar Tahun 2015 Hubunganantarastresdanasupanenergipadaaktivis
organisasi Ismakes Jabar adalah sebagai berikut: TABEL 5.8 HUBUNGAN
ANTARA STRES DAN ASUPAN ENERGIPADA AKTIVIS ORGANISASI ISMAKES JABAR
TAHUN 2015 Kategori Stres Asupan Energi Total BaikKurang Baik
n%n%n% Stres16,31593,816100,0 Tidak Stres1134,42165,632100,0
Total1225367548100,0 Berdasarkan tabel 5.8 diatas, dapat dilihat
bahwa dari 16 orangsampelyangmengalamistres,1orang(6,3%)
mempunyaiasupanenergibaikdan15orang(93,8%)
mempunyaiasupankurangbaik.Sedangkan,dari32orang
sampelyangtidakstres,11orang (34,4%) mempunyaiasupan
baikdan21orang(65,6%)mempunyaiasupanyangkurang baik.
Padaorangyangmengalamistresterdapatdua kecenderungan umum mengenai
pola makan yang secara nyata
mempengaruhiberattubuhyaitutidakseleramakandan 55
keinginanmakan-makananyangmanisbertambah.Nafsu makan ini berasal
dari susunan syaraf pusat dan timbul karena
ingatandanasosiasitetapirasalaparjugamungkintimbul
gerakansaluranpencernaanyangagakkeras.Selainnafsu
makanbertambah,stresjugadapatmengakibatkannafsu
makanberkurangkarenasuasanahatitidakmendukunguntuk memberikan
asupan makan pada tubuh. (Edward, 2005).
Padapenelitianiniasupanenergisampelyangkurang baik adalah 70% dari
AKG atau kurang dari kecukupan energi. Hasil penelitian ini tidak
sesuai dengan hasil penelitian Nishitani
danSakakibara(2006)yangmenyatakanbahwakondisi
kehidupanpenuhstresakanmempengaruhiperilakumakan,
yaitulebihpadakonsumsiberlebih.Begitujugadengan
penelitianOconnor(2004)yangmenyatakanbahwaorang-orangkarakteristiktertentupadasaatberadadalamkondisi
stresmengkonsumsikudapanlebihbanyakdanmengalami peningkatan total
konsumsi makan. Analisahubunganstresdanasupanenergipadaaktivis
organisasi Ismakes Jabar menggunakan uji Fisher Exact karena
terdapatnilai