LAPORAN PRAKTIKUM Remote Laboratory KR02 CALORI WORK Sabila Robbani 1306415320 Teknologi Bioproses LABORATORIUM FISIKA DASAR UPP IPD UNIVERSITAS INDONESIA 2014
LAPORAN PRAKTIKUM
Remote Laboratory
KR02
CALORI WORK
Sabila Robbani
1306415320
Teknologi Bioproses
LABORATORIUM FISIKA DASARUPP IPD
UNIVERSITAS INDONESIA2014
I. Tujuan
Menghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor.
II. Alat
1. Sumber tegangan yang dapat divariasikan
2. Kawat konduktor ( bermassa 2 gr )
3. Termometer
4. Voltmeter dan Ampmeter
5. Adjustable power supply
6. Camcorder
7. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis
III. LandasanTeori
Kalor merupakan jumlah energi yang dipindahkan antar benda yang memiliki suhu yang
berbeda. Secara sponta kalor mengalir dari suatu benda yang bersuhu tinggi menuju
benda yang bersuhu lebih rendah. Satuan umum untuk kalor adalah kal dan dapat
didefinisika sebagai jumlah kalor yang dihasilkan untuk menaikkan suhu setiap 1 gram
air sebesar 1 derajat celcius. Besarnya kalor yang diserap atau dilepaskan oleh suatu
benda berbanding lurus dengan massa benda, kalor jeis benda, dan perubhan suhu dari
kalorimeter tersebut.
Dalam hubungan kekekalan energi menyatakan energi tidak dapat dimusnahkan atau
diciptakan. Energi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Pada percobaan
kali ini akan dilakukan pengkonversian energi dari energi listrik menjadi energi panas.
Energi listrik dihasilkan oleh suatu catu daya pada suatu konduktor yang mempunyai
resistansi dinyatakan dengan persamaan :
W = vit
Dimana
W = energi listrik ( joule )
v = Tegangan listrik ( volt )
i = Arus listrik ( Ampere )
t = waktu / lama aliran listrik ( sekon )
Energi kalor yang dihasilkan oleh kawat konduktor dinyatakan dalam untuk kenaikan
temperatur. Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu zat dinyatakan dengan
persamaan :
Q = m c (Ta - T)
Dimana
Q = Jumlah kalor yang diperlukan ( kalori )
m = massa zat ( gram )
c = kalor jenis zat ( kal/gr0C)
Ta = suhu akhir zat (K)
T= suhu mula-mula (K)
Adapun besarnya nilai kesetaraan kalor listrik adalah
γ = ( V i t )/ (mk ck + ma ca ) ∆T
Dengan :
W = energi listrik
V = tegangan listrik
i = arus listrik
t = lama aliran listrik
mk = massa kalorimeter
ck = kalor jenis kalorimeter
ma = massa air
ca = kalor jenis air
∆T = kenaikan suhu larutan (kalorimeter)
Sebuah kawat dililitkan pada sebuah sensor temperatur. Kawat tersebut akan dialiri arus
listrik sehingga mendisipasikan energi kalor. Perubahan temperatur yang terjadi akan
diamati oleh sensor kemudian dicatat oleh sistem instrumentasi. Tegangan yang
diberikan ke kawat dapat dirubah sehingga perbuahan temperatur dapat bervariasi sesuai
dengan tegangan yang diberikan.
Diketahui bahwa semakin besar nilai tegangan listrik dan arus listrik pada suatu bahan
maka tara panas listrik yang dimiliki oleh bahan itu semakin kecil. Kita dapat melihat
seolah pengukuran dengan menggunakan arus kecil menghasilkan nilai yang kecil. Hal
ini merupakan suatu anggapan yang salah karena dalam pengukuran pertama perubahan
suhu yang digunakan sangatlah kecil berbeda dengan data yang menggunakan arus
besar. Tapi jika perubahan suhu itu sama besarnya maka yang berarus kecil yang
mempunyai tara panas listrik yang besar.
IV. ProsedurPercobaan
Eksperimen ini dilakukan melalui rLab.
1. Aktifkan Web cam ! (klik icon video pada halaman web r-Lab) !
2. Berikan tegangan sebesar V0 ke kawat konduktor !
3. Hidupkan Power Supply dengan meng’klik’ radio button disebelahnya.
4. Ambilah data perubahan temperatur, tegangan dan arus listrik pada kawat konduktor tiap 1detik selama 10 detik dengan cara meng’klik” icon “ukur”!
5. Perhatikan temperatur kawat yang terlihat di web cam, tunggulah hingga mendekati Temperatur awal saat diberikan V0 .
6. Ulangi langkah 2 hingga 5 untuk tegangan V1, V2 dan V3.
V. Data Percobaan
Tabel percobaan pada saat tegangan V0
W a ktu I V Te mper a tur
3 23.84 0.00 21.3
6 23.84 0.00 21.3
9 23.84 0.00 21.3
12 23.84 0.00 21.2
15 23.84 0.00 21.2
18 23.84 0.00 21.1
21 23.84 0.00 21.1
24 23.84 0.00 21.1
27 23.84 0.00 21.1
30 23.84 0.00 21.0
Tabel percobaan pada saat tegangan V1
W a ktu I V T e mpe r a tur
3 35.36 0.66 20.8
6 35.36 0.66 20.8
9 35.36 0.66 20.9
12 35.36 0.66 21.1
15 35.36 0.66 21.3
18 35.36 0.66 21.4
21 35.36 0.66 21.6
24 35.36 0.66 21.7
27 35.36 0.66 21.8
30 35.36 0.66 21.9
Tabel percobaan pada saat tegangan V2
W a kt u I V Te mpe ra tur
3 51.45 1.59 21.1
6 51.45 1.59 21.5
9 51.56 1.59 22.4
12 51.56 1.59 23.4
15 51.56 1.59 24.3
18 51.56 1.59 25.2
21 51.45 1.60 26.0
24 51.45 1.60 26.8
27 51.56 1.59 27.4
30 51.45 1.60 27.9
Tabel percobaan pada saat tegangan V3
W a ktu I V Te mpe ra t ur
3 42.32 1.07 25.4
6 42.32 1.07 25.2
9 42.32 1.07 25.3
12 42.32 1.07 25.4
15 42.32 1.07 25.7
18 42.32 1.07 25.9
21 42.32 1.07 26.1
24 42.32 1.07 26.2
27 42.32 1.07 26.4
30 42.32 1.07 26.5
20.2
20.4
20.6
20.8
21
21.2
21.4
21.6
21.8
22
3 6 9 12 15 18 21 24 27 30
tem
pera
tur (
C)
waktu (s)
V1
VI. Pengolahan Data
1. Grafik hubungan antara temperatur dan waktu untuk setiap tegangan yang diberikanke kawat konduktor.
Grafik pada saat V0
Grafik pada saat V1
20.8520.9
20.9521
21.0521.1
21.1521.2
21.2521.3
21.35
3 6 9 12 15 18 21 24 27 30
tem
pera
tur (
C)
waktu (s)
V0
Grafik pada saat V2
Grafik pada saat V3
0
5
10
15
20
25
30
3 6 9 12 15 18 21 24 27 30
tem
pera
tur (
C)
waktu (s)
V2
24.5
25
25.5
26
26.5
27
3 6 9 12 15 18 21 24 27 30
tem
pera
tur (
C)
waktu (s)
V3
2. Nilai kapasitas panas( c ) dari kawat konduktor yang digunakan.
a) Pada saat tegangan V1
Diketahui : I = 35, 36 Ampere ∆? = 30 s – 3 s = 27 s
V = 0, 66 volt ∆? = 21,9 – 20,8 = 1,1℃
C = ? ?∆?∆? =
(0,66)(35,36)(27)1,1 = 572,832 J/℃
b) Pada saat tegangan V2
Diketahui : I = 51, 56 Ampere ∆? = 30 s – 3 s = 27 s
V = 1,60 volt ∆? = 27,9 – 21,1 = 6,8 ℃
C = ? ?∆?∆? =
(1,60)(51,56)(27)6,8 = 327,557 J/℃
c) Pada saat tegangan V3
Diketahui : I = 42,32 Ampere ∆? = 30 s – 3 s = 27 s
V = 1,07 volt ∆? = 26,5 – 25,4= 1,1 ℃
C = ? ?∆?∆? =
(1,07)(42,32)(27)1,1 = 1111,477 J/℃
3. Jenis kawat konduktor yang digunakan
= 1 / 3 3?=1 = 572,832 + 327,557 + 1111,477
3 = 670,622 J/
VII. Analisa
1. Analisa Alat
Percobaan Calori Work ini dilakukan melalui sistem r-lab dengan menggunakan
internet sehingga tidak perlu datang ke laboratorium untuk melakukan percobaan.
Hanya dengan bermodalkan internet dan laptop, sudah dapat melakukan percobaan
dimanapun sehingga memudahkan mahasiswa untuk melakukan percobaan. Pada
percobaan Calori Work ini menggunakan berbagai jenis alat, yaitu Kawat konduktor
( bermassa 2 gr ), Termometer, Voltmeter dan Ampmeter, Adjustable power supply,
Camcorder, Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis, serta Sumber
tegangan yang dapat divariasikan yang telah disediakan.. Pada saat melakukan
percobaan, Internet dapat bekerja dengan baik, begitupun dengan alat-alat
percobaannya. Namun, untuk camcorder tidak dapat digunakan karena fasilitas pada
laptop tidak memadai. Oleh karena itu, saya tidak dapat memperhatikan temperatur
kawat yang terlihat di webcam sehingga temperatur awal setiap tegangan berbeda dan
kurang mengetahui bagaimana proses alat-alat tersebut bekerja.
2. Analisa Percobaan
Percobaan ini dilakukan melalui r-lab yaitu laboratorium yang memiliki akses
internet sehingga memudahkan dalam pengerjaannya. Dengan menggunakan r-lab
waktu untuk melakukan percobaan tidak berlangsung lama, yaitu sekitar 5 menit
dan tidak perlu untuk datang ke laboratorium untuk melakukan percobaan.
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menghitung nilai kapasitas kalor suatu
kawat konduktor. Percobaan ini dilakukan sebanyak empat kali yaitu mengukur saat
tegangan V0, V1, V2, dan V3 dengan waktu 30 detik setiap tegangan dan didata
setiap 3 detik.
Percobaan ini dilakukan dengan mengklik V0, V1,V2, dan V3 lalu menghidupkan
Adjustable power supply kemudian di ukur. Setelah percobaan selesai dilaksanakan,
akan diperoleh hasil berupa tabel yang berisi waktu, tegangan, arus listrik, dan suhu.
Dari data tersebut dapat di buat grafik untuk perbandingan dan juga untuk mencari
nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor.
Melalui percobaan ini dapat dibuktikan bahwa energi tidak dapat diciptakan ataupun
dimusnahkan, tetapi energi dapat dipindahkan menjadi bentuk energi lainnya,
seperti pada percobaan kali ini yaitu perubahan energi listrik menjadi energi kalor.
Selain itu, tegangan dan arus listrik sangat berpengaruh pada percobaan ini karena
jika tidak ada tegangan, maka tak ada arus listrik yang mengalir. Jika tidak ada arus
listrik yang mengalir maka energi kalor pun tak dapat dihasilkan yang dapat dilihat
melalui hasil temperatur yang diperoleh. Saat tak ada tegangan, maka temperatur
yang terus menurun.
3. Analisa Data
Percobaan Calori Work ini dilakukan melalui r-lab. Setelah percobaan dilaksanakan
sesuai prosedur, maka akan diperoleh data berupa tabel yang berisi waktu, arus
listrik, besar tegangan, dan temperatur untuk setiap tegangan. Dari informasi yang
telah diperoleh, dapat dihitung nilai kapasitas kalor pada kawat konduktor dan dapat
membandingkan nilai-nilai yang berbeda pada tiap tegangan. Dari data yang telah
diperoleh, dapat disimpulkan bahwa faktor yang memperngaruhi untuk menghitung
nilai kapasitas kalor adalah waktu, temperatur, arus listrik dan besar tegangan.
Semakin besar nilai temperaturnya maka akan semakin kecil nilai kapasitas kalor
yang akan diperoleh.
4. Analisa Grafik
Grafik pertama merupakan grafik dengan tegangan 0 V. Grafik tersebut
menggambarkan bahwa pada saat tegangan 0 V, maka temperatur terus turun. Hal
tersebut karena tidak adanya tegangan maka tidak ada arus listrik yang mengalir
sehingga tidak ada kalor yang dihasilkan. Grafik kedua merupakan grafik dengan
tegangan 0.66 V. Grafik tersebut menunjukkan adanya kenaikan temperatur. Hal
tersebut terjadi karena adanya aliran listrik yang dihasilkan oleh tegangan sehingga
menghasilkan kalor yang dapat menggerakkan alat perobaan. Grafik ketiga dan
keempat juga menunjukan hal yang sama seperti grafik kedua, yaitu temperatur terus
naik. Semakin tinggi tegangang yang digunaka, maka semakin tinggi juga temperatur
atau suhu yang dihasilkan.
5. Analisa Hasil
Dari percobaan Calori Work ini, dapat diperoleh data yang berupa besarnya nilai
tegangan, waktu, arus listrik, dan temperatur untuk setiap tegangan. Dari data
tersebut dapat dicari nilai jadi nilai kapasitas panas untuk masing-masing tegangan,
yaitu :
1. V1 = 0,66 Volt memiliki nilai kapasitas 572,832 J/℃2. V2 = 1,60 volt memiliki nilai kapasitas 327,557 J/℃3. V3 = 1,07 volt memiliki nilai kapasitas 1111,477 J/℃
Selain itu, didapat juga jenis kawat konduktor yang digunakan untuk percobaan ini
adalah sebesar 670,622 J/℃. Jenis kawat tersebut merupakan jenis kawat antara
besi/baja dengan kaca dengan nilai kapasitas 450 J/℃ dan 840 J/℃.
VIII. Kesimpulan
Semakin tinggi tegangan yang diberikan, maka semakin tinggi juga suhu yang
dihasilkan.
Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan energi listrik menjadi energi kalor.
Tegangan listrik yang diberikan sangat berpengaruh terhadap hasil yang didapat.
Percobaan ini membuktikan bahwa energi bersifat kekal dan dapat berubah
bentuk, yaitu perubahan energi listrik menjadi energi kalor yang meningkatkan
temperatur kawat.
Jenis kapasitas kawat yang diperoleh dalam percobaan ini adalah 670,622 J/℃.
IX. Referensi
1. Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice
Hall, NJ, 2000.
2. Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended
Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.
3. fisikabisa.wordpress.com