PROFIL KPHP MODEL MAMASA BARAT (PROVINSI SULAWESI BARAT)
I. ASPEK WILAYAH :I.1Penetapan Wilayah KPHL dan KPHP tingkat
Provinsi Sulawesi BaratPenetapan wilayah KPH Provinsi Sulawesi
Barat sesuai Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.
799/Menhut-II/2009 tanggal 7 Desember 2009 dengan luas 1.099.827 ha
dengan rincian KPHP 3 unit luas 379.153 ha dan KPHL 10 unit luas
720.627 ha.I.2 Penetapan wilayah KPHP Mamasa BaratKPHP Model Mamasa
Barat, Kab Mamasa, dengan penetapan Menteri Kehutanan Nomor SK.
341/Menhut-II/2011 tanggal 27 Juni 2011 dengan luas 53.555 ha,
dengan rincian : Hutan Lindung seluas 17.352 ha Hutan Produksi
Terbatas seluas 36.203 ha
PETA KPHL MODEL MAMASA BARAT & FUNGSI KAWASAN
HUTANBERDASARKAN SK PENETAPAN NOMOR SK.341/MENHUT-II/2011TANGGAL 27
JUNI 2011
I.3 Kondisi batas kawasan hutanLetak geografis : 1190' 24,5" -
11917'27,7" BT 238' 56" - 36'49,9" LSBatas-batas :Utara: HPK dan
APL Kab. Mamuju Selatan: HL dan APL Kab. Polewali Mamasa Timur: APL
Kab. Mamasa Barat : HL Kab. Majene dan Mamuju I.4 Kondisi Penutupan
Lahan NoPenutupan LahanLuas (ha)
1Hutan lahan kering primer 1.478,1
2Hutan lahan kering sekunder38.827,0
3Pertanian lahan kering 252,6
4Pertanian lahan kering bercampur semak 6.263,2
5Sawah 226,6
6Semak/belukar6.410,2
7Tanah terbuka 96,8
Jumlah53.554,4
Sumber : Citra landsat tahun 2009
I.5 Kondisi Geofisik Wilayah KPH a. Letak dan Luasan :KPHL Model
Mamasa Barat berlokasi di Kabupaten Mamasa ditetapkan melalui SK
Menteri Kehutanan Nomor SK. 701/Menhut-II/2010 tanggal 20/12/2010
seluas 223.369 ha, dengan rincian : Hutan Lindung (HL) seluas
11.789 ha. Hutan Produksi Terbatas (HPT) seluas 10.136 ha,Hutan
Produksi Tetap (HP) seluas 111.444 ha.Berdasarkan fungsinya,
pengelolaan kawasan lindung yang ada di dalam KPHP Model Mamasa
Barat adalah sebagai pengatur tata air dan jasa lingkungan,
sedangkan pengelolaan kawasan produksi (HP dan HPT) yang
mendominasi luasan KPH ditujukan untuk pemenuhan bahan baku
industri lokal, pemenuhan kebutuhan kayu lokal, dalam rangka
revitalisasi industri dan menunjang pembangunan daerah melalui
nilai tambah.Dengan demikian KPH Model Mamasa Barat yang sebagian
besar kawasannya adalah Hutan Produksi, maka Major pengelolaannya
adalah fungsi produksi, sehingga KPH Model Mamasa Barat adalah KPH
Produksi.Kabupaten Mamasa adalah daerah hasil pemekaran dari
Kabupaten Polewali Mamasa yang terbentuk berdasarkan UU No. 11
Tahun 2002 tanggal 10 April 2002, merupakan 1 dari 5 kabupaten yang
terdapat di Provinsi Sulawesi Barat yang beribukota di Mamasa.
Secara geografis berada pada koordinat 2039216LS dan 3019288 LS
serta 11900216BT dan 119038144BT. Secara administratif Kabupaten
Mamasa berbatasan dengan beberapa daerah lain, yaitu: 1. Sebelah
Utara berbatasan langsung dengan Kabupaten Mamuju; 2. Sebelah timur
berbatasan langsung dengan Kabupaten Tana Toraja; 3. Sebelah
Selatan Tenggara berbatasan langsung dengan Kabupaten Pinrang; 4.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Polewali Mandar; 5.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Majene dan Kabupaten
Mamuju.
Luas wilayah Kabupaten Mamasa adalah 3005,88 Km2 yang terdiri
atas 15 Kecamatan, Kecamatan Tabulahan dan Kecamatan Aralle
merupakan kecamatan terluas adalah 534,16 km2 (17,77 persen)
sementara luas wilayah yang terkecil adalah kecamatan Balla dengan
luas 31,87 km2 (1,06 persen). Kecamatan yang letaknya terjauh dari
ibukota Kabupaten Mamasa adalah Kecamatan Pana yaitu sejauh 95 km
sementara kecamatan yang terdekat dari ibukota kabupaten adalah
kecamatan tawalian yang berjarak 3 Km. Secara topografis wilayah di
Kabupaten Mamasa hampir seluruhnya mencirikan kawasan daratan
tinggi atau pegunungan, hampir seluruh wilayah Kabupaten Mamasa
konturnya berbukit-bukit, juga dikisari dengan beberapa aliran
sungai.
Wilayah Kabupaten Mamasa berada pada kisaran ketinggian 100
sampai 3.000 meter dari permukaan laut. Bagian-bagian wilayah
dengan ketinggian lebih rendah dari 200 m di atas permukaan laut
terdapat di Kecamatan Mambi dan Kecamatan Tabulahan. Bagian wilayah
dengan ketinggian lebih dari 2.000 m di atas permukaan laut dapat
ditemukan di hampir semua wilayah kabupaten, kecuali Kecamatan
Messawa, Balla, Mambi dan Rantebulahan Timur.
b. Fisiografi Kawasan Secara topografis wilayah di Kabupaten
Mamasa hampir seluruhnya mencirikan kawasan daratan tinggi atau
pegunungan, hampir seluruh wilayah Kabupaten Mamasa konturnya
berbukit-bukit seperti tergambar dalam peta SRTM sebagai berikut :
Wilayah Kabupaten Mamasa berada pada kisaran ketinggian 100 sampai
3.000 meter dari permukaan laut. Bagian-bagian wilayah dengan
ketinggian lebih rendah dari 200 m di atas permukaan laut terdapat
di Kecamatan Mambi dan Kecamatan Tabulahan. Bagian wilayah dengan
ketinggian lebih dari 2.000 m di atas permukaan laut dapat
ditemukan di hampir semua wilayah kabupaten, kecuali Kecamatan
Messawa, Balla, Mambi dan Rantebulahan Timur.
c. Keadaan IklimSecara umum wilayah Kabupaten Mamasa tergolong
iklim tropis basah dengan suhu udara minimium 230C dan suhu
maksimum rata-rata berkisar 300C. Kecepatan angin rata-rata setiap
tahunnya 77-85 km/jam. Kondisi iklim wilayah Kabupaten Mamasa
bervariasi sesuai dengan geografisnya.
Tabel Rata-rata parameter iklim bulanan KPH Model mamasa barat
dan sekitarnya (lima tahun terakhir) KECAMATANKECAMATAN
ARALLEKECAMATAN BAMBANGKECAMATAN MAMBIKECAMATAN TABULAHANTotal
Januari1651378564314219093
Februari1514348465213517865
Maret1954411543718239625
April26266238858211114218
Mei27675848385239014126
Juni23094416090220911049
Juli22153615738209310407
Agustus1789324522715808920
September20273666329171410436
Oktober23823515700231310746
Nopember22424556333202411054
Desember19614346520166610581
Berdasarkan data curah hujan dan hari hujan dalam setahun, maka
dapat diketahui bahwa intensitas curah hujan di wilayah KPH Model
Kabupaten Mamasa Barat tergolong dalam klasifikasi tinggi.
d. Geologi dan Tanahi. Data Batuan di KPHP Model mamasa
Barat
KECAMATANBATUANTotal ( ha)
KECAMATAN ARALLEandesit,basalt22.894,00
granit,granodiorit,riolit28,00
KECAMATAN BAMBANGgranit,granodiorit,riolit1.774,00
KECAMATAN MAMBIandesit,basalt11.292,00
batu pasir,batu lanau,batu lumpur,serpih,konglomerat2.566,00
granit,granodiorit,riolit56,00
KECAMATAN TABULAHANandesit,basalt14.744,00
Total53.354,00
Dari data tersebut maka jenis batuan dominan dari KPHP Model
mamasa barat adalah andesit dan basalt seperti tergambar dalam peta
berikut :
ii. Jenis Tanah DominanJenis tanah di kawasan KPH Model Mamasa
Barat umumnya tergolong jenis tanah dystropepts. Persebaran jenis
tanah tersebut dibagi berdasar kecamatan seperti disajikan dalam
data berikut :KECAMATANTANAHTotal
KECAMATAN ARALLEdystropepts22.922,00
KECAMATAN BAMBANGdystropepts1.774,00
KECAMATAN MAMBIdystropepts11.348,00
tropudults2.566,00
KECAMATAN TABULAHANdystropepts14.744,00
53.354,00
Peta Jenis tanah KPHP Model Mamasa Barat
e. HydrologiDaerah aliran sungai di kabupaten mamasa:1) Daerah
Aliran Sungai (DAS) Mamasa yang mengalir ke wilayah Bakaru
Kabupaten Pinrang; 2) Daerah Aliran Sungai (DAS) Masuppu yang
mengalir ke wilayah Kabupaten Pinrang dan Kabupaten Sidrap; 3)
Daerah Aliran Sungai (DAS) Mapilli yang mengalir ke wilayah
Kabupaten Polewali Mandar; 4) Daerah Aliran Sungai (DAS) Mamuju
yang mengalir ke wilayah Kabupaten Mamuju; 5) Daerah Aliran Sungai
(DAS) Bonehau yang mengalir ke wilayah Kabupaten Mamuju. Sungai di
KPHP Model mamasa barat relatif mempunyai arus yang deras karena
konturnya yang curam.
f. Tipe Penutupan Hutan
NoPenutupan LahanLuas (ha)
1Hutan lahan kering primer 1.478,1
2Hutan lahan kering sekunder38.827,0
3Pertanian lahan kering 252,6
4Pertanian lahan kering bercampur semak 6.263,2
5Sawah 226,6
6Semak/belukar6.410,2
7Tanah terbuka 96,8
Jumlah53.554,4
Sumber : citra landsat 2009
KPHP Model mamasa barat di dominasi olah hutan lahan kering
sekunder seperti lerlihat dari tabel diatas.I.6 Kondisi Pemanfaatan
Hutan dan Penggunaan Kawasan HutanNAMA KPHJenis pemanfaatanNama
Ijin PemanfaatanTotal (Ha)
KPHP MODEL MAMASA BARATHTIPT. Amal Nusantara9.624,84
HTRHTR Mamasa2.196,32
-Belum Dimanfaatkan41.733,83
Jumlah53.555,00
Untuk ijin penggunaan, sedang ada proses PT Antam untuk kegiatan
eksplorasi. Tetapi belum ada ijin dari kementerian.I.6.1IUPHHK-HA
Belum adaI.6.2 IUPHHK-HT PT. Amal NusantaraSudah berjalan, tetapi
masih kurang maksimal.Sudah ada rencana pengajuan IUPHHK HTI baru
PT Agro Aralle selatan, tetapi masih tahap permohonan di tingkat
kabupaten.I.6.3IPHHK Belum adaI.6.4 IPHHBKSudah ada, yaitu PT
Milatronikan Karya Niaga.Sedangkan potensi yang bisa dikembangkan
seperti : Getah Pinus (sangat besar dan bisa dikembangkan) Eboni
(Ex HPH Palapi Timber) DamarI.6.5IUPHJLSedang dalam proses
inventarisasi, seperti : Wisata arung jeram disungai mamasa Wisata
alam di kawasan gunung ganda dewata (ada fauna khas sulawesi
seperti anoa)I.6.6 Lain-lain Untuk ijin pencadangan HTR, sudah ada
tetapi belum ada IUPHHK HTRnya. IUPHHK HTR sudah pernah ada usulan,
tetapi setelah diverifikasi BP2HP ternyata anggota tidak berasal
dari daerah sekitar.
I.7 Rencana Tata Ruang WilayahI.7.1Rencana Tata Ruang
Kabupaten/Kota sudah ada usulan untuk pelepasan Hutan produksi yang
dikonversi dan hutan produksi terbatas menjadi area penggunaan
lain.I.8 Rencana KehutananI.8.1 Rencana Kehutanan Tingkat Kabupaten
Kota sudah ada usulan untuk pelepasan Hutan produksi yang
dikonversi dan hutan produksi terbatas menjadi area penggunaan
lain.I.8.2 RAN GRK Belum adaI.8.3 Strategi Nasional REDD+ Sedang
ada penjajakan untuk palaksanaan REDD+, secara umum di provinsi
Sulawesi Barat
II. ASPEK KELEMBAGAANSudah ada kelembagaan sesuai dengan
Peraturan Bupati Mamasa Nomor 8 tahun 2010 tentang organisasi dan
tata kerjaUnit Pelaksana Teknis Daerah pada Dinas Kabupaten
MamasaII.1 Bentuk organisasi KPH Model Organisasi KPH tipe A II.2
Landasan pembentukan organisasi Peraturan Bupati Mamasa Nomor 8
tahun 2010II.3 Struktur organisasi
II.4 Personil pengelola KPH ModelKKPHP Mamasa Barat:
Beldia/19570906 199403 1 001/Penata Muda Tk-IKasi Perencanaan dan
Produksi: Murtini D. Matasak,S.Sos/19770326 201001 2 002/Penata
MudaKasubag Tata Usaha: Abdi gunawan, S.hut/19810203 200902 1
006/Penata MudaKasi Rehabilitasi Perlindungan : Stevania.A.S.P,
SE/19810429 201001 2 018/Penata Mudadan KonservasiStaff: Belum
adaFungsional Polhut: 8 orangII.5 Rencana menuju SKPD Tahun
2013II.6 Rencana pengembangan SDM Belum didiklatII.7 Kelengkapan
Sarpras sudah di fasilitasi, tetapi pelaksanaannya belum.Untuk
kantor KPH, saat ini sedang proses status tanah oleh kepala Dinas
di desa Lakahang, kacamatan tabulahan. Areanya berada di Area
Penggunaan Lain. Sertifikat masih milik pribadi, belum dibalik nama
atas anam Pemda.II.8 Lain-lain Belum adaIII. ASPEK RENCANA dan
AKTIVITAS/KEGIATAN PENGELOLAAN HUTANIII.1 Tata HutanIII.1.1 Citra
Satelit sudah adaIII.1.2 Inventarisasi desk analisis Belum
adaIII.1.3 Inventarisasi Sosekbud sedang dilaksanakan oleh
BPKHIII.1.4 Inventarisasi Hutan sedang dilaksanakan oleh BPKHIII.2
Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan sedang dalam proses, menunggu
data hasil inventarisasi dari BPKH.III.3 Penggunaan Kawasan
HutanUntuk ijin penggunaan, sedang ada proses PT Antam untuk
kegiatan eksplorasi. Tetapi belum ada ijin dari kementerian.III.4
Pemanfaatan HutanSudah ada rencana pengajuan IUPHHK HTI baru PT
Agro Aralle selatan, tetapi masih tahap permohonan di tingkat
kabupaten.
III.5 Rehabilitasi dan Reklamasi HutanSudah ada kegiatan melalui
DAK untuk pelaksanaan reboisasi seluas 75 ha. Dana dari Dinas
kehutanan kabupaten mamasa.
9