KONTRIBUSI PENAMBAHAN ZAT ADDITIVE (SEMEN) TERHADAP TANAH LOKAL UNTUK MENINGKATKAN NILAI CBR SEBAGAI LAPIS PONDASI ATAS BAMBANG RAHARMADI Pegawai Negeri Sipil Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Palangka Raya ABSTRAK Tidak tersedianya sumberdaya alam yang memadai, terutama batu pecah untuk pondasi atas perkerasan jalan yang memenuhi syarat dan harus didatangkan dari luar daerah, ini merupakan masalah yang terjadi pada pembangunan ruas jalan Palangka Raya - Buntok dan salah satu faktor penyebab biaya tidak ekonomis untuk membangun infrastruktur jalan. Sebagai alternatif, untuk menekan biaya tidak ekonomis digunakan material lokal yang tersedia disekitar lokasi dengan dilakukan perbaikan sifat-sifat fisik dan mekanik tanah. Metode perbaikan yang digunakan adalah dengan bahan tambah (yaitu semen) agar memenuhi syarat teknis sebagai lapis pondasi atas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi semen terhadap nilai CBR untuk meningkatkan mutu tanah lokal agar dapat digunakan sebagai lapis pondasi atas perkerasan jalan yang memenuhi syarat spesifikasi teknis. Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mencampur bahan tanah dengan variasi kadar semen 5%,7%,9% dan 12% terhadap berat kering tanah berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) . Untuk mengetahui sifat fisik dan mekanik dilakukan uji terhadap tanah asli dan campuran tanah-semen berupa uji berat jenis, pemadatan standar, dan CBR pemeram 3 hari dengan perendaman 4 hari. Hasil uji tanah asli dari quarry Sta. 1 + 450 Desa Bukit Batu, Timpah menunjukan bahwa, perbaikan tanah lokal dicampur dengan semen sangat berpengaruh dengan meningkatnya nilai CBR 100% dari 8,30 % menjadi 82,40% (CBR 100% minimum) dengan kadar semen 5% dan 153,50% (CBR 100% maksimum) dengan kadar semen 12%, CBR 95% dari 4,58% menjadi 56,00% (CBR 95% minimum) kadar semen 5% dan 129,0% (CBR 95% maksimum) dengan kadar semen 12% dari berat total kering tanah. Kadar semen optimum 6% dari berat total kering tanah, memenuhi syarat sebagai lapis pondasi atas dengan nilai CBR 95% optimum 81% ≥ 80%, CBR 100% optimum 99% ≥ 80% dengan umur pemeraman 3 hari dan perendaman 4 hari. Kata kunci : Kontribusi, Semen-Tanah, CBR, Lapis Pondasi Atas 78
12
Embed
KONTRIBUSI PENAMBAHAN ZAT ADDITIVE (SEMEN) TERHADAP …jurnal.umpalangkaraya.ac.id/libs/download.php?file... · Kadar semen optimum 6% dari berat total kering tanah, memenuhi syarat
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KONTRIBUSI PENAMBAHAN ZAT ADDITIVE (SEMEN)
TERHADAP TANAH LOKAL UNTUK MENINGKATKAN
NILAI CBR SEBAGAI LAPIS PONDASI ATAS
BAMBANG RAHARMADI
Pegawai Negeri Sipil
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII
Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum
Dosen Program Studi Teknik Sipil
Universitas Muhammadiyah Palangka Raya
ABSTRAK
Tidak tersedianya sumberdaya alam yang memadai, terutama batu pecah untuk pondasi atas
perkerasan jalan yang memenuhi syarat dan harus didatangkan dari luar daerah, ini merupakan masalah yang
terjadi pada pembangunan ruas jalan Palangka Raya - Buntok dan salah satu faktor penyebab biaya tidak
ekonomis untuk membangun infrastruktur jalan. Sebagai alternatif, untuk menekan biaya tidak ekonomis
digunakan material lokal yang tersedia disekitar lokasi dengan dilakukan perbaikan sifat-sifat fisik dan
mekanik tanah. Metode perbaikan yang digunakan adalah dengan bahan tambah (yaitu semen) agar memenuhi
syarat teknis sebagai lapis pondasi atas.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi semen terhadap nilai CBR untuk
meningkatkan mutu tanah lokal agar dapat digunakan sebagai lapis pondasi atas perkerasan jalan yang
memenuhi syarat spesifikasi teknis.
Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mencampur bahan tanah dengan variasi kadar
semen 5%,7%,9% dan 12% terhadap berat kering tanah berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) . Untuk
mengetahui sifat fisik dan mekanik dilakukan uji terhadap tanah asli dan campuran tanah-semen berupa uji
berat jenis, pemadatan standar, dan CBR pemeram 3 hari dengan perendaman 4 hari.
Hasil uji tanah asli dari quarry Sta. 1 + 450 Desa Bukit Batu, Timpah menunjukan bahwa, perbaikan
tanah lokal dicampur dengan semen sangat berpengaruh dengan meningkatnya nilai CBR100% dari 8,30 %
menjadi 82,40% (CBR100% minimum) dengan kadar semen 5% dan 153,50% (CBR100% maksimum) dengan
kadar semen 12%, CBR95% dari 4,58% menjadi 56,00% (CBR95% minimum) kadar semen 5% dan 129,0%
(CBR95% maksimum) dengan kadar semen 12% dari berat total kering tanah.
Kadar semen optimum 6% dari berat total kering tanah, memenuhi syarat sebagai lapis pondasi atas dengan
nilai CBR95% optimum 81% ≥ 80%, CBR100% optimum 99% ≥ 80% dengan umur pemeraman 3 hari dan
perendaman 4 hari.
Kata kunci : Kontribusi, Semen-Tanah, CBR, Lapis Pondasi Atas
78
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada konstruksi jalan, salah satu lapisan
perkerasan adalah lapis pondasi atas. Lapisan
pondasi atas ini sangat penting peranannya dalam
mendukung struktur jalan yang berfungsi sebagai
meneruskan beban dari atas dan harus benar-benar
kuat dan stabil terhadap beban struktur maupun
non struktur. Untuk mencapai lapis pondasi atas
perkerasan jalan yang kuat dan stabil diperlukan
material yang mempunyai nilai daya dukung
(CBR) yang memenuhi persyarat spesifikasi
teknis.
Dalam pembangunan ruas jalan Palangka
Raya - Buntok yang menjadi permasalahan tidak
tersedianya sumberdaya alam yang memenuhi
syarat, terutama batu pecah untuk pondasi
perkerasan jalan yang harus didatangkan dari luar
daerah dan salah satu faktor penyebab biaya
kurang ekonomis untuk membangun infrastruktur
jalan
Sebagai alternatif, untuk menekan biaya
kurang ekonomis digunakan material lokal yang
tersedia disekitar lokasi dengan dilakukan
perbaikan sifat-sifat fisik dan mekanik tanah agar
memenuhi persyaratan teknis. Usaha perbaikan
tanah itu disebut stabilisasi tanah dengan dengan
menambah suatu bahan tambah (yaitu semen).
Stabilisasi dengan bahan tambah akan
memperbaiki sifat teknis tanah, seperti kekuatan
dan plastisitas (Hardiyatmo, 2010).
Perumusan Masalah
Penelitian ini lebih di fokuskan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh semen
terhadap nilai CBR untuk meningkatkan mutu
tanah lokal agar bisa digunakan sebagai lapis
pondasi atas perkerasan jalan.
Tujuan Dilakukan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah
untuk mengetahui kontribusi semen terhadap nilai
CBR (minimum, maksimun dan optimum) dalam
meningkatkan mutu tanah lokal agar dapat
digunakan sebagai lapis pondasi atas perkerasan
jalan yang memenuhi syarat teknis.
Batasan Masalah
Penelitian ini akan melakukan pengujian-
pengujian terhadap tanah lokal dengan kondisi
terganggu (disturbed soil sample) dan tanah yang
distablisasi dengan semen. Peneltian ini dibatasi
dengan hal-hal sebagai berikut :
1. Tanah yang diteliti adalah jenis tanah lokal
yang berasal dari Desa Bukit Batu, Timpah.
2. Bahan stabilisasi dengan variasi kadar semen
5%,7%,9% dan 12% (Spesifikasi Bina Marga,
2007)
3. Pengaruh semen terhadap nilai CBR untuk
meningkatkan mutu tanah lokal agar bisa
digunakan sebagai lapis pondasi atas
perkerasan jalan.
4. Bahan Aditive adalah semen Tonasa.
KAJIAN PUSTAKA YANG RELEVAN
Stabilisasi Tanah-Semen
Stabilisasi dengan menggunakan bahan
tambah atau sering juga disebut stabilisasi
kimiawi bertujuan untuk memperbaiki sifat-sifat
teknis tanah, dengan cara mencampur tanah
dengan menggunakan bahan tambah dengan
perbandingan tertentu (Hardiyatmo, 2010).
79
Menurut Hardiyatmo (2010), dalam
pemilihan bahan tambah perlu diperhatikan
sebagai berikut :
1. jenis tanah yang akan distabilisasi.
2. jenis struktur yang distabilisasi.
3. ketentuan kekuatan tanah yang hendak dicapai.
4. tipe dari perbaikan tanah yang diinginkan.
5. dana yang tersedia.
6. kondisi lingkungan.
Campuran tanah dengan semen dalam
beberapa hal sangat baik untuk lapis pondasi jalan.
Maksud utamanya untuk mereduksi tebal lapis
perkerasan. Stabilisasi lapis pondasi (base) dan
pondasi bawah (sub base), harus memenuhi syarat
gradasi, kekuatan dan keawetan. Untuk
menentukan kadar semen yang memberikan
peningkatan kekuatan dan daya tahan yang
disyaratkan dalam rentang 3% sampai dengan 12%
dari berat tanah asli (Spesifikasi, 2007). Adapun
parameter pengujian stabilisasi tanah-semen adalah
sebagai berikut :
1. Pengujian berat jenis (SNI 1964:2008).
2. Pengujian pemadatan (SNI 03-6886-2002).
3. Pengujian CBR (SNI 03-1744-1989)
Nilai kuat tekan bebas (UCS) dan CBR
untuk lapis pondasi atas dan lapis pondasi bawah
disyaratkan dari SNI 03-3438-1994, seperti
ditunjukkan didalam Tabel 1 berikut :
Tabel 1.1 Kekuatan Stabilisasi Tanah-Semen
Uraian Lapis
Pondasi
Atas
Lapis
Pondasi
bawah Metode
Kuat tekan
bebas
(UCS) kPa,
diperam 7
hari
2200
600
SNI 03-
6887-
2002
CBR % 80 20 SNI 03-
1744-
1989 Sumber : Badan Standardisasi Nasional, SNI 03-
3438- 1994
Semen yang dicampur dengan material
granular bergradasi baik, dapat mempunyai kuat
tekan bebas (qu) sekitar 7000 sampai 14000 kPa
(Hardiyatmo, 2010) Keuntungan dari pemakaian
semen untuk stabilisasi adalah semen memberikan
ikatan yang lebih kuat di antara partikel-partikel
tanah. Semua komponen kimia untuk
berkembangannya ikatan kalsium silikat dan
aminium hidrat ada dalam semen, dan tidak ada
kontribusi kimiawi yang dibutuhkan dari tanahnya,
karena itu stabilisasi semen tidak tergantung pada
mineralogi tanah distabilisasi (Rollings dan
Rollings, 1986). Pengaruh waktu pemeraman atau
perawatan terhadap tanah-semen sangat penting,
dimana pada saat itu terjadi proses hidrasi semen
membuat campuran tanah dan semen menjadi
material keras yang disebabkan bereaksinya semen
dengan silikat tanah untuk mengikat partikel-
partikel tanah. Menurut Metcalt (1959), kekuatan
campuran naik secara berangsur-angsur dengan
umur pemeraman
Tanah
Tanah sebagai bahan yang terdiri dari
agregat mineral-mineral padat yang tidak terikat
secara kimia antara satu sama lain dari bahan-ba
han organik yang telah melapuk yang berpartikel
padat disertai dengan zat cair dan gas yang mengisi
ruang-ruang kosong diantara partikel partikel padat