PENDAHULUAN Sejak tahun 1980, karena naiknya harga emas dan makin majunya teknologi metalurgi, maka penambangan emas bergairah kembali. Akibatnya banyak tambang emas yang baru dibuka dan bertambahnya prospek dalam tahap evaluasi. Sebelum pengembangan suatu tambang emas, evaluator dihadapkan dengan kesulitan dalam menentukan rocoverable reserve ( cadangan bijih yang layak ditambang ). Penulisan mendefinisikan recoverable reserve sebagai cadangan bijih ( dikaitkan dengan grade dan tonasenya) yang akan dikirim ke pabrik pengolahan (mill) selama proses penambangan. Definisi ini menghendaki agar implikasi-implikasi proses fisik penambangan diikut sertakan dalam setiap perhitungan recoverable reserve. Metallurgical rocoveri (perolehan metalurgis) adalah salah satu faktor penting dalam menurunkan ultimate recovered reserve (perolehan bijih maksimum), namun hal ini diluar ruang lingkup paper ini. Paper ini memberikan penelitian- penelitian yang dilakukan oleh penulis (sejak tahun 1976} dan 1
24
Embed
Konsep Perhitungan Recoverable Untuk Penambangan Selektif Dalam Operasi Tambang Emas
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENDAHULUAN
Sejak tahun 1980, karena naiknya harga emas dan makin majunya teknologi
metalurgi, maka penambangan emas bergairah kembali. Akibatnya banyak tambang emas
yang baru dibuka dan bertambahnya prospek dalam tahap evaluasi.
Sebelum pengembangan suatu tambang emas, evaluator dihadapkan dengan
kesulitan dalam menentukan rocoverable reserve ( cadangan bijih yang layak ditambang ).
Penulisan mendefinisikan recoverable reserve sebagai cadangan bijih ( dikaitkan dengan
grade dan tonasenya) yang akan dikirim ke pabrik pengolahan (mill) selama proses
penambangan. Definisi ini menghendaki agar implikasi-implikasi proses fisik
penambangan diikut sertakan dalam setiap perhitungan recoverable reserve.
Metallurgical rocoveri (perolehan metalurgis) adalah salah satu faktor penting
dalam menurunkan ultimate recovered reserve (perolehan bijih maksimum), namun hal ini
diluar ruang lingkup paper ini. Paper ini memberikan penelitian-penelitian yang dilakukan
oleh penulis (sejak tahun 1976} dan penulis lain dalam penentuan faktor-faktor yang
mempengaruhi recoverable reserve.
1
KONSEP PERHITUNGAN RECOVERABLE UNTUK PENAMBANGAN SELEKTIF DALAM OPERASI TAMBANG EMAS
I. IN-SITU RESERVE VERSUS RECOVERABLE RESERVE .
Dalam dua puluh tahun terakhir ini banyak dibuat tulisan (literatur) yang
membicarakan metoda- metoda komputasi untuk cadanagan in-situ.Teknik-teknik yang
banyak di sorot dalam literatur adalah yang berkaitan dengan metoda-metoda geostatistik.
Carras (1984) telah mendefinisikan faktor-faktor penting dalam perhitungan in-situ reserve
dan juga membahas kelemahan-kelemahan metoda-metodageostatiatik untuk orebody yang
kompleks, Banyak faktor yang mempengaruhi in-situ ore rserve dibahas. Apabila
perhitungan (komputasi) recoverable menjadi penting, maka relevasi komputasi in-situ
reserve menjadi kecil atau dapat diabaikan.
Sebagai contoh, evaluasi tambang emas dengan menggunakan suatu metoda
geometris sederhana (poligon dengan grade cutting) bisa menghasilkan grade sebesar 5,5
gr/ton, sedangkan bila menggunakan metoda-metoda geostatistik yang perhitungannya
rumit, bisa menghasilkan grade sebesar 5,3 gr/ton.
Perbedaan ini tipalkan bila tujuan kita adalah untuk memperbandingkan kedua
metoda, namun tidak ada artinya bila selisih grade antara in-situ reserve dan recoverable
reserve mencapai 30 %. Hal ini menunjukan dengan jelas apa yang harus ditekankan dalam
penyelidikan suatu cadangan bijih emas. Dalam hampir semua kasus, yang ditekan dalam
perhitungan recoverable reserve.
I.1. Penambangan Selektif
Penambangan selektif di definisikan sebagai proses yang dimaksudkan untuk
mengoptimumkan ekstrasi material berharga dari suatu sumber dengan memisahkan ore
dan waste berdasarkan operasi penambangan day to day (sehari demi sehari).
Penambangan selektif memberikan perolehan material dalam volume yang lebih
kecil tetapi dengan grade yang lebih tinggi daripada mean grade yang akan didapatkan bila
diterapkan cara penambangan bulk mining. Hampir semua tambang emas menerapkan
kombinasi bulk mining dan selective mining.
2
Dalam merencanakan proses penambangan selektif dalam tambang terbuka untuk
bijih emas , perlu dikaji berbagai konsekuensi utama proses penambangan. Konsekuensi-
konsekuensi tersebut adalah :
1. Bijih yang dikirim ke pabrik pengolahan mencakup material tidak berharga yang
dikenal sebagai dilasi, biasanya di namakan dilution gain.
2. Waste yang dikirim kewaste stockpile mencakup sejumlah bijih, yang
dinamakan ore lose
3. Bijih dengan grade berkategori rendah, yang dinamakan sebagai marginal ore,
biasanya dikirimkan ke stockpile.
1.2. Metoda- Metoda Penambangan
Metoda- metoda penambangan open pit diperlihatkan dibawah ini. Metoda-metoda
inilah yang dibicarakan secara terperinci dalam paper ini.
1.2.1. Didalam Lingkungan yang Lunak (tidak perlu drill dan blast)
Biasanya tinggi bench adalah kecil, berkisar 1-3 m dan dinamakan sebagai flitch.
1. Beberapa bentuk sampling dilaksanakan. Misalnya surface channel sampling ,
pemotongan furrow dengan menggunakan continuous trenching machine, atau
face sampling.
2. Batas-batas ore, marginal dan waste di interpretasikan dari hasil-hasil essay
(biasanya dalam rencana)
3. Pembongkaran ore atau waste berlangsung. Dalam areal dimana terdapat
waste dalam volume besar, scraper bisa digunakan. Akan tetapi,
pembongkaran bijih biasanya dilakukan dengan menggunakan kombinasi
backhoe dengan truk. Dengan demikian, ekstrasi bijih dapat dikontrol dengan
baik, dimana ultimate control merupakan fungsi ukuran sekop backhoe.
4. Muatan truk harus diambil sampelnya dan bijih dengan grade yang rendah di
kirimkan ke stockpile untuk diproses.
3
1.2.2. Dalam lingkungan yang keras (situasi drill blast)
Biasanya tinggi bench operasi lebih besar dari 3 m dan yang umum adalah 5 m.
Dalam endapan tertentu, tinggi lebih dari 5 m.
1. Informasi pengambilan sampel didapatkan dari blast hole cuttinngs.
Kedalaman (meter) maupun cuttings untuk suatu ketinggian bench. yang
dibor diambil contohnya.
2. Ore dan waste diledakkan , dan ditandai lapangan
3. Ore dan waste dipindahkan .Derajat atau tingkat kontrol dibatasi dengan
peledakkan(blasting).
4. Truk bisa diambil sampel dan bijih berkadar rendah disimpan dalam stockpile
Dalam kedua metoda diatas , marginal ore (berkandungan rendah) diproduksi dan
biasanya disimpan dalam stockpile. Biji ysng berkadar tinggi kadang-kadang juga di
simpan dalam stockpile untuk dipakai nanti sebagai buffer stock (cadangan penyangga).
Perhitungan-perhitungan verable reserve harus menghasilkan angka-angka hitungan bukan
hanya untuk ore dan waste melainkan juga marginal ore.
1.3. Klasifikasi Tipe Cadangan Bijih Emas
Dalam membahas dampak metoda-metoda penambangan terhadap orebody harus di
definisikan pertama kali tipe endapan emas yang ditambang. Definisi ini mengindikasikan
pentingnya struktur geologis dan kontinuitas yang berkaitan dengannya.
1.3.1. Outline Bijih Yang Tegas (Jelas)
Endapan bijih ini dicirikan oleh outline bijih yang terlihat jelas dalam semua
dimensi, yang memungkinkan pembuatan proyeksi dari satu section ke section yang lain
dengan tingkat kepercayaan yang sangat tinggi. Contohnya antara lain :
Endapan bijih yang terdiri dari 1 struktur besar yang massive.
Orebody yang terdiri dari beberapa struktur yang lebih sempit, lebih kecil,
namun jelas.
Suatu stockwork urat bijih didalam suatu orebody yang secara keseluruhan
adalah massive.
4
1.3.2. Outline Endapan Bijih yang Sedang (Intermediate)
Endapan bijih ini dicirikan oleh outline yang mengandung diskontinuitas namun
sebagian masih bisa diproyeksi dalam arah vertikal dan horizontal. Tepi-tepi endapan bijih
demikian kurang jelas dan tidak terdefinisi dengan baik. Endapan bijih yang demikian
diasanya diyemukan dalam zona oksida.
1.3.3. Outline Bijih yang Lemah
Endapan bijih ini dicirikan oleh mustahilnya memproyeksikan struktur dari satu
section ke section yang lain secara terpercaya. Artinya dalam semua dimensi kontinuitas
sangat terbatas.
1.4. Cut-Off Grade
Perlu diketahui bahwa pemberlakuan suatu cut-off grade terhadap suatu orebody
bisa menimbulkan perubahan besar dalam orebody tersebut. Dalam berapa kasus, cut-off
grade bisa menjadi faktor terpenting dalam mengklasifikasikan struktur. Sebagai contoh
perhatikan gambar dibawah ini.
JENIS-JENIS ENDAPAN BIJIH
Pada cut-off grade yang rendah diklasifikasikan sebagai endapan bijih dengan
outline yang jelas. Pada cut-off grade yang tinggi, endapan bijih tersebut bisa jadi termasuk
dalam kelas endapan bijih dengan outline yang lemah..
5
2. KONSEP-KONSEP KUNCI UNTUK MENDEFINISIKAN RECOVERABLE
RESERVES
2.1. DILUSI dan ORE LOSS
Ada tiga konsep kunci utama yang menyebabkan dilusi dan ore loss, yaitu :
Sesudah pengambilan sampel awal (data-data lubang bor atau sapling pada
permukaan ), data-data itu digunakan untuk menduga sifat bentuk-bentuk
dalam tiga dimensi. Dalam penentuan bentuk ini selalu terkandung unsur
ketidakpastian.
Metoda-metoda penambangan pada umumnya tidak cukup presisi (tepat)
untuk menambang bijih sesuai bentuk yang sesungguhnya dan akibatnya
bentuk endapan bijih yang ditambang berbeda dari bentuk yang diramalkan
berdasarkan sampel, yang selanjutnya berbeda dari bentuk bijih yang
sesungguhnya. Kombinasi kedua proses ini dinamakan shape effect (efek
bentuk).
Proses-proses pengambilan sampel ada kalanya tidak bisa mendeteksi
keberadaan suatu bijih.
2.2. DEFINISI ISTILAH
Dilusi Tepi (Edge Dilution) adalah volume dilusi yang mengelilingi seluruh
permukaan suatu badan bijih.
Dilusi Internal, istilah ini menyatakan dilusi yang disebabkan terikutkannya
waste (pengotor) didalam suatu bentuk ore yang didefinisikan sebelumnya.
Ore Loss, istilah ini menyatakan bijih yang tersisa dalam tanah (akibat
keterbatasan dalam hal penambangan) atau dikirimkan ketempat
penampungan waste karena tidak terdeteksi (karena keterbatasan dalam
pengambilan sampel).
Dilusi per ton bijih, suatu faktor kunci dalam mengukur dilusi adalah jumlah
dilusi per ton bijih. Dengan demikian, struktur yang berbeda bentuk
lempengan tipis ( oleh Carras dinamakan sebagai tur dengan derajat
ribbones yang tinggi, mempunyai dilusi per ton bijih yang tinggi,1984) .
6
Konsep-konsep ini dapat diterapkan pada berbagai jenis endapan bijih emas.
Gambar dibawah ini adalah diagram bidang ( plan view diagram ) yang
mengilustarasikan efek-efek suatu endapan bijih emas oksida Archaean.
3. METODA-METODA BARU PERHITUNGAN RECOVERABLE RESERVE
Untuk menentukan metode baru perhitungan cadangan recoverable dibedakan atas
outline endapan bijih.
3.1. Outline Bijih yang Jelas
Dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
3.1.1 Masif
Dalam endapan bijih semacam ini, interpretasi bisa dibuat dan suatu envelope luar
dari dilutant ditambahkan kepada struktur in-situ hasil interpretasi untuk
mendapatkan recoverable reserve. Secara konseptual, metode ini diperlihatkan pada
gambar dibawah ini.
7
Dikarenakan drilling grid yang jarang berkaitan dengan endapan bijih seperti diatas,
ada 2 masalah penting yang harus diperhatikan pada tahap evaluasi, yaitu :