Top Banner
1/30/2015 1 1 DATA KARAKTERISTIK LEGAL PPN 2 1. Pajak Tidak Langsung 2. Dikenakan secara bertingkat 3. Pajak Konsumsi 4. Bersifat Netral 5. Pajak obyektif 6. Menggunakan sistem faktur (walau ada juga yang dipersamakan dengan faktur) 2
56

Konsep Dasar Ppn Dan Ppnbm-mhs

Nov 21, 2015

Download

Documents

Heni Oktavianti

Konsep Dasar PPN
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 1/30/2015

    1

    1DATA

    KARAKTERISTIK LEGAL PPN2

    1. Pajak Tidak Langsung2. Dikenakan secara bertingkat3. Pajak Konsumsi4. Bersifat Netral5. Pajak obyektif6. Menggunakan sistem faktur

    (walau ada juga yang dipersamakan dengan faktur)2

  • 1/30/2015

    2

    3

    Obyek PPN adalah keadaan, peristiwa atau perbuatan hukum tertentu yang ditetapkan oleh undang-undang yang berkaitan dengan barang dan jasa

    OBYEK PPN

    3

    PRINSIP PPN4

    1) Prinsip utama PPN menganut bahwasemua penyerahan BKP yang berakibatpindahnya hak penguasaan dankepemilikan atas suatu barang merupakanpenyerahan BKP yang terutang PPN

    2) Kecuali dalam peraturan menetapkan lain

    4

  • 1/30/2015

    3

    PENGERTIAN BKP/JKP5

    Dalam aturannya mengenal negatif list berarti bahwa pada dasarnya semua barang adalah BKP/JKP kecuali ditetapkan lain

    Seperti yang tertuang dalam UU PPN No. 42 Tahun 2009 pasal 4A ayat 2 termasuk kelompok barang yang dikecualikan dari pengenaan PPN

    5

    OBYEK PPN dalam pasal 46

    Penyerahan BKP dalam daerah pabean

    Impor BKP

    Penyerahan JKP dalam daerah pabean

    Pemanfaatan BKP tidak berwujud

    Pemanfaatan JKP dari luar daerah pabean

    Ekport BKP

    Ekspor BKP tidak berwujud

    Ekspor Jasa Kena Pajak

    6

  • 1/30/2015

    4

    Tambahan obyek :7

    Ps. 16C : membangun sendiri

    Ps. 16D :

    penyerahan BKP aktiva yang tujuan semula tidak u/dijual tapi dijual dilakukan oleh PKP kecuali tidak ada hubungannya dengan kegiatan usaha perusahaan

    7

    8

    Subyek PPN biasa disebut pengusaha, baik orang pribadi maupun badan yang menyerahkan atau memanfaatkan

    SUBYEK PAJAK

    8

  • 1/30/2015

    5

    KEWAJIBAN PKP PS. 4 f

    9

    Melaporkan usahanya

    Memungut PPN dan PnBM

    Menyetor

    Melaporkan

    TANGGAL : 06 PEBRUARI 201410

    1. Peredaraan usaha dalam 1 tahun buku tidak

    lebih dari Rp. 4.800.000.000,-- mulai berlaku 1

    Jaanuari 2014.

    2. Jumlah peredaran merupakan jumlah

    keseluruhan baik barang kena pajak maupun

    jasa kena pajak.

    3. Orang pribadi yang dikecualikan pembukuan

    tahun buku adalah tahun kalender

    BATASAN PENGUSAHA KECIL pmk. 197/pmk.03/2013

  • 1/30/2015

    6

    TANGGAL : 06 PEBRUARI 201411

    1. Atas pengusaha tersebut dikecualikansebagai pengusaha kena pajak, sehinggatidak wajib melaporkan PPN.

    2. Kecuali memilih untuk menjadi PKP

    BATASAN PENGUSAHA KECIL pmk. 197/pmk.03/2013

    TANGGAL : 06 PEBRUARI 201412

    1. Bila dalam satu pereode telah melebihan ketentuan Rp. 4.800.000.000,-- paling lambat pada akhir bulanberikutnya harus melaporkan sebagai PKP

    2. Bila kewajiban tidak terpenuhi akan ditetapkan secarajabatan.

    3. Bila dalam 1 tahun kalender jumlah peredaran tidakmencapai Rp. 4.800.000.000,-- pengukuhan dapatdiajukan pencabutan.

    BATASAN PENGUSAHA KECIL pmk. 197/pmk.03/2013

  • 1/30/2015

    7

    DAERAH PABEAN13

    Dalam pemungutan PPN mengenal daerah pabean

    Daerah Pabean adalah wilayah Republik Indonesiayang meliputi wilayah darat, perairan, dan ruangudara di atasnya, serta tempat-tempat tertentu diZona Ekonomi Eksklusif dan landas kontinen yang didalamnya berlaku Undang-Undang yang mengaturmengenai kepabeanan.

    13

    TARIF PPN14

    Tarif PPN 10 % dengan peraturan pemerintah dapat diturunkan menjadi 5 % atau dinaikan menjadi 15 %

    Untuk ekspor baik BKP. Bkp tidak berwujud dan JKP sebesar 0 %

    Untuk PPnBM 10 % sampai dengan 200 %

    14

  • 1/30/2015

    8

    FAKTUR PAJAK15

    Dasar hukumnya adalah UU PPN No. 42 tahun 2009dan yg terakhir PER 24/PJ/2012

    Dlm. Pembuatan faktur pajak hrs memuat paling sedikit :

    PKP, Pembeli , Nama BKP/JKP, Harga Jual/Penggantian, Potongan Harga, Dasar Pengenaan Pajak, Pajak yang dipungut, Nomor Seri, Tanggal , Nama

    15

    FAKTUR PAJAKPER : 24/PJ/2012

    16

    Faktur Pajak : Bukti pungutan pajak yang dibuat oleh pengusaha -kena pajak atas penyerahanBKP / JKP

    Faktur Pajak Faktur Pajak Gabungan

    Dalam rangka mempermudah pembuatan faktur pajak faktur pajak hanyaAda satu dan pembuatannya dipermudah

    PER DIRJEN 24/PJ/2012 16

  • 1/30/2015

    9

    17

    Pembuatan Faktur pajakPer No. 24/PJ/2012 Ps. 2

    FAKTUR PAJAK a. Pada saat penyerahan BKP/JKPb. Saat penerimaan pembayaranc. Saat penerimaan termin.d. Pada saat PKP menyampaikan tagihan pada

    bendaharawane. Saat lain ditetapkan oleh PMK

    FAKTUR PAJAK GABUNGANa. Pada akhir bulan penyerahan BKP/JKP dlm hal

    pembayaran terjadi setelah berakhirnya penyerahan BKP/JKP

    Bila melampui tanggal tersebut dikenakan denda 2 % dari DPP.

    PER DIRJEN 24/PJ/2012 17

    18

    PER DIRJEN 24/PJ/2012

    PENGADAAN FAKTUR PAJAK

    Pengadaan Formulir FP oleh PKPPasal 4 per : 24/PJ/2012

    FP dibuat paling sedikit rangkap 21. Untuk pembeli BKP/Penerima JKP2. Untuk arsip PKP yg menerbitkan FP

    Bila dibuat lebih dari yg ditetapkan harus dinyatakan peruntukannya

    18

  • 1/30/2015

    10

    19

    KODE FAKTUR PAJAK

    KODE FAKTUR pasal 7

    Kode Faktur pajak :2 dua digit Kode Transaksi1 satu digit Kode Status

    Nomor Seri :3 tiga digit diberikan DJP2 dua digit tahun penerbitan8 digit nomor seri faktur

    Kode seri faktur pajak ditentukan oleh Direktorat Jenderal Pajaksedangkan kode transaksi ditentukan sendiri oleh wajib pakal

    PER DIRJEN 24/PJ/2012

    20

    KODE TRANSAKSI PS. 7 ayat 2 a

    01. Pada selain pemungut PPN

    Kode 2 digit faktur pajak u/penyerahan

    02. Pada pemungut PPN Bendaharawan

    03. Pada pemungut PPN lainnya selain bendah

    04. Menggunakan DPP nilai lain selain pemungut

    05. Mulai tahun ini tidak dipergunakan

    06. Lainnya selain pemungut PPN

    07. PPN tidak dipungut selain pemungut

    08. PPN dibebaskan selain pemungut

    09.Aktiva pasal 16D selain pemungut

    20

  • 1/30/2015

    11

    21

    Kode Status faktur pajak Dengan ketentuan

    Kode 1Untuk status penggantian

    Kode 0 Untuk status normal

    KODE STATUS FAKTUR PAJAKPS. 7 ayat 2 b

    21

    22

    FAKTUR PAJAK / FAKTUR PENJUALAN

    Ps. 14

    Faktur penjualan Yang memuat keterangan

    sesusai dalam faktur pajak dan pengisiannya sesuai

    dapat dipersamakan dengan faktur pajak

    Dan sesuai SE Dirjen No. 56/PJ/2010 tanggal : 27 April

    2010, pembuatan/bentuk faktur pajak diserahkan

    sepenuhnya kepada wajib pajak

    PER DIRJEN 24/PJ/2012 22

  • 1/30/2015

    12

    23

    23

    PER : 33/PJ/2014

    24

    DOKUMEN TERTENTU SEBAGAI FAKTUR

    PAJAK

    1. PEB dan PE dilampiri dengan invoce

    2. SPPB yang dikeluarkan oleh bulog

    3. Paktur Nota Bon Penyerahan (PNBP) yang dikeluarkanpertamina

    4. Tanda pembayaran/kuitansi Telkom

    5. Tiket untuk jasa angkutan udara penerbangan udara

    6. Nota jasa pelabuhan

    24

  • 1/30/2015

    13

    PER : 33/PJ/2014

    7. Tanda pembayaran/kuitansi listrik

    8. PEJKP/BKP tidak berwujud yang dilampiri invoce

    9. PIB yang dilampiri SSPCP

    10. SSP untuk pemanfaatan BKP tidak berwujud /jasakena pajak dari luar daerah pabean

    25

    25

    PER : 33/PJ/2014

    11. Bukti tagihan atas penyerahan Barang Kena Pajak dan/atauJasa Kena Pajak oleh Perusahaaan Air Minum;

    12. Bukti tagihan (Trading Confirmation) atas penyerahan JasaKena Pajak oleh perusahaan perantara efek;

    13. Dan Bukti tagihan atas penyerahan Jasa Kena Pajak olehperbankan.

    14. SSP pembayaran PPN penyerahan BKP Melalui juru lelangdilampiri risalah lelang

    26

    26

  • 1/30/2015

    14

    27

    SANKSI PENGUSAHA KENA PAJAKPasal : 16 ayat 2

    Denda Adsministrasi2 % dari DPP bila

    1. Menerbitkan faktur pajak tidak memuat keterangan

    dan mengisi secara lengkap, jelas benar dan tidak

    ditandatangani oleh yang ditujunjuk PKP.

    2. Menerbitkan faktur pajak lebih 3 bulan

    Faktur pajak dibuat lebih 3 bulanTidak dapat dikreditkan

    27

    28

    SANKSI PENGUSAHA KENA PAJAKPasal : 17 ayat 2

    Dikecualikan dari denda Adsministrasi2 % dari DPP bila

    28

    Dalam hal faktur pajak tidak memuat :

    a. Nama, alamat dan NPWP pembeli BKP/penerima JKP

    b. Nama, alamat dan NPWP pembeli BKP/penerima JKP

    dan tanda tangan yang berhak bila PKP pedagang

    eceran

  • 1/30/2015

    15

    29

    DASAR PENGENAAN PAJAK

    Dasar Pengenaan Pajak adalah jumlah Harga Jual, Penggantian, Nilai Impor, Nilai Ekspor, atau nilai lain yang dipakai sebagai dasar untuk menghitung pajak yang terutang.

    29

    HARGA JUAL ayat 1 (18) UU PPN No. 42 Tahun 2009

    30

    Nilai berupa uang Termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta

    oleh penjual Barang Kena Pajak. Tidak termasuk PPN dan potongan harga yang tercantum

    dalam faktur pajak.Yang termasuk dalam pengertian biaya yang merupakanunsur harga jual, antara lain : pengangkutan, asuransi, bantuan teknik, pemeliharaan, dan garansi.

    30

  • 1/30/2015

    16

    PENGGANTIAN ayat 1(19 )

    31

    nilai berupa uang, termasuk semua biaya yangdiminta atau seharusnya diminta oleh pemberijasa karena penyerahan atau ekspor JasaKena Pajak, tidak termasuk pajak yangdipungut menurut Undang-Undang ini danpotongan harga yang dicantumkan dalamFaktur Pajak

    31

    Nilai Impor ( Pasal 1 angka 20 Undang-Undang Nomor 42 Th. 2009 ) :

    32

    Nilai berupa uang yang menjadi Dasar penghitungan bea masuk

    Ditambah pungutan yang dikenakan sesuai Undang-Undang Pabean.

    Tidak termasuk PPN/PPn BM.

    Nilai Impor = Harga Impor (CIF) + Bea MasukPPN = 10% x Nilai Impor

    Memiliki PIB dan SSPCP

    32

  • 1/30/2015

    17

    Nilai Ekspor ( Pasal 1 angka 26 Undang-UndangNomor NO. 42 TH 2009 ) :

    33

    Nilai berupa uang

    Termasuk biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh eksportir, yaitu, nilai yang tercantum dalam dokumen PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang yang telah difiat muat oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai/ Persetujuan ekport ( PE )).

    PPN Ekspor = 0% x Nilai Ekspor

    Memiliki PEB dan PE

    33

    NILAI LAIN34

    NILAI LAIN SEBAGAI DASAR

    PENGENAAN PAJAK

    PMK. 38PMK.11/2013

    34

  • 1/30/2015

    18

    NILAI LAIN SEBAGAI DASAR PENGENAAN PAJAK

    35

    Untuk menetapkan besarnya PPN DPP ditetapkan dengan nilai lain antara lain :

    1. Pemakaian sendiri Harga jual/Penggantian dikurangi laba kotor

    2. Pemberian Cuma-Cuma Harga jual/Penggantian dikurang laba kotor

    3. Media Rekaman suara /gambar perkiraan harga jual rata-rata

    4. Penyerahan film cerita perkiraan hasil rata-rata per judul

    5. Hasil tembakau harga jual eceran

    6. Persediaan/Aktiva saat pembubaran harga pasar wajar

    35

    NILAI LAIN SEBAGAI DASAR PENGENAAN PAJAK

    36

    7. Barang dari pusat ke cabang Sebaliknya Harga pokok penjualan

    8. Penyerahaan ke pedagang perantara yang disepakati antara pembelidan pedagang perantara

    9. Penyerahan BKP melalui juru lelang herga lelang

    10. Jasa pengiriman paket sebesar 10 % dari jumlah yang ditagih.

    11. Jasa biro perjalanan /jasa biro wisata 10 % dari jumlah tagihan

    12. Emas perhiasan yang dilakukan pabrikan 20 %

    13. Jasa Pengurusan transaportasi (FF ) yang terdapat unsur freight 10 %

    Untuk penyerahan no. 1 s/d 13 tersebut menggunakan kode seri fakturpajak 04

    36

  • 1/30/2015

    19

    PAJAK MASUKAN 37

    Pajak masukan sehubungan dengan jasa pengiriman paket, jasa biro perjalanan dan jasa biro wisata tidak dapat dikreditkan

    Pabrikan emas perhiasan dan FF tidak dapat dikreditkan dan khusus untuk emas perhiasan telah dicabut dengan PMK No. 30/PMK.03/2014

    PMK. 38PMK.11/2013 37

    MENJADI PEMUNGGUT38

    Dasar Hukum : UU PPN th 1984 Sdd UU No. 42 Tahun 2009, Kep Dirjen KEP-382/PJ/2002 Sejak tgl 1 Jan 2004 Pemungut PPN Kep Men No. 563/KMK.03/2003

    a. Bendh. Pemerintah dananya dr. APBN / APBDb. Kantor Perbendaraan dan Kas Negara

    Sejak tgl. 1 Peb 2005 Kep. Men No. 11/PMK.03/2005 dirubah dengan PMK 73/PMK.03/2010 Kontraktor perjanjian kerjasama pertambangan MGB dan kontraktor pemegang usaha.ijinpertambahan

    Sesuai PMK 85/PMK.03/2012 BUMN ditjunjuk sebagai pemungut PPN dan PPnBm sejak 1 Juni2012

    Pembeli BKP/JKP tersebut diatas PPN terutang tidak dipungut oleh penjual melainkan olehpemungut PPN

    38

  • 1/30/2015

    20

    Obyeknya :

    39

    Setiap pembayaran yang dilakukan oleh pemungut atas perolehan BKP/JKP oleh pemungut.

    Yang dipungut semua rekanan pemungut PPN tsb

    39

    Tata Cara :

    40

    Bendaharawan :

    Faktur Pajak dan SSP bukti pemungutan

    Pemungutan PPN dilakukan saat pembayaran dipotong langsung dr. pembayaran

    Saat menyampaikan tagihan rekanan wajib membuat

    FPS & SSP Indentitas dan NPWP PKP rekanan td Pemungut

    40

  • 1/30/2015

    21

    DIKECUALIKAN DARI PEMUNGUTAN 41

    a. Pembayaran tdk lebih Rp. 1.000.000,00

    b. Pembayaran untuk pembebasan tanah

    c. Pemb. Yang mendapatkan fasilitas

    d. Pemb. BBM dan Non BBM pertamina

    e. Pemb. Rekg. Tilpn.

    f. Pemb. Jasa pernerbangan udara

    g. Pemb. Untuk penyerahan BKP/JKP yg. Tdk PPN

    41

    KONTRAKTOR KERJA SAMA MIGAS DAN BUMN

    42

    KONTRAKTOR PKS dg pemerintah RI

    Faktur Pajak dan SSP sbg bukti pemungutan

    FP dibuat paling lambat saat

    Pada saat penyerahaan

    Pada saat penerimaan pembayaran.

    Pada saat terima termin

    42

  • 1/30/2015

    22

    Penyetoran dan pelaporanoleh pemungut

    43

    Penyetoran paling lambat tgl. 15 bulan berikut

    Pelaporan paling lambat akhir bulan berikutnya.

    Pelaporan dengan SPT pada pemungut SPT 1107 PUT

    43

    DIKECUALIKAN

    44

    Dikecualikan :

    1. Pembayaran tdk lebih Rp. 10.000.000,00 ( kalau jumlah sd Rp. 10.000.000 disetor oleh rekanan sendiri )

    2. Pemb. Yang mendapatkan fasilitas

    3. Pemb. BBM dan Non BBM pertamina

    4. Pemb. Rekg. Tilpn.

    5. Pemb. Jasa pernerbangan udara

    6. Pemb. Untuk penyerahan BKP/JKP yg. Tdk PPN

    44

  • 1/30/2015

    23

    PEDOMAN PENGKREDITAN PAJAK MASUKANPEREDARAN TERTENTU

    45

    Yang dapat melakukan PKP yang memiliki peredaran usaha

    tertentu dalam satu tahun buku tidak lebih dari Rp. 1,800,000,000,--

    PMK. 74PMK.03/201045

    YANG HARUS DIPENUHI PKP46

    a. Memiliki peredaraan usaha 2 tahun buku sebelumnya tidak Rp. 1.800.000.000,-- per tahun.

    b. Wajib pajak baru

    c. Tahun buku untuk WP OP dikecualikan pembukuan adalah tahun kalender

    PMK. 74PMK.03/201046

  • 1/30/2015

    24

    TARIF PAJAK47

    Besarnya pajak masukan yang dapat dikreditkan :

    a) 60 % dari pajak keluaran untuk JKP

    b) 70 % dari pajak keluaran untuk BKP

    Pajak keluaran besarnya 10 % dari Dasar pengenaan pajak

    PMK. 74PMK.03/201047

    PAJAK MASUKAN / RETUR 48

    Perusahaan yang menggunakan pedoman penghitungkan pengkreditan pajak masukan sesuai ketentuan ini tidak dapat membebankan PPN sebagai biaya dalam menghitung Pajak penghasilan

    Bila terjadi retur baik BKP/JKP mengurangi mengurangi PPN terutang pada masa pajak retur terjadi.

    Pajak masukan yang diterima tidak dapat dikreditkan

    PMK. 74PMK.03/201048

  • 1/30/2015

    25

    PEDOMAN PENGKREDITAN PAJAK MASUKANKEGIATAN USAHA TERTENTU

    49

    Yang dapat melakukan PKP yang memiliki kegiatan usaha tertentu yaitu :

    1. Penyerahan kendaraan bermotor bekas eceran.

    2. Penyerahan emas perhisan secara eceran

    PMK. 79PMK.03/2010 49

    TARIF PAJAK50

    Besarnya pajak masukan yang dapat dikreditkan :

    1. 90% dari pajak keluaran untuk usahaPenyerahaan kendaraan Bermotor bekas

    2. 80 % dari pajak keluaran untuk penyerahaanemas perhiasan

    Pajak keluaran besarnya 10 % dari Dasar pengenaan pajak

    (Khusus untuk emas perhiasan telah dicabutdengan PMK. 30/PMK.03/2014 sehingga SPT menggunakan SPT 1111 )

    PMK. 79PMK.03/2010 50

  • 1/30/2015

    26

    PAJAK MASUKAN / RETUR 51

    1. Perusahaan yang menggunakan pedoman penghitungkan pengkreditan pajak masukan sesuai ketentuan ini tidak dapat membebankan PPN sebagai biaya dalam menghitung Pajak penghasilan

    2. Bila terjadi retur baik BKP/JKP mengurangi mengurangi PPN terutang pada masa pajak retur terjadi

    3. Pajak masukan yang diterima tidak dapat dikreditkan

    PMK. 79PMK.03/2010 51

    PPnBM52

    DASAR HUKUM

    PP. No. 55 Tahun 2004 ,PP No. 41 Th 2013

    PMK. 620/PMK.03/2004 Selain kendaraan, 616/PMK.03.2004 Pembebasan

    KMK. 355/KMK.03/2003 Kendaraan

    KEP. 229/PJ/2003 Pengembalian

    52

  • 1/30/2015

    27

    KARAKTERISTIK53

    PPnBM merupakan pungutan tambahan selain PPN Hanya dipungut sekali waktu impor atau produsen

    barang mewah Tidak dapat dikreditkan

    Merupakan unsur harga pokok Diserahkan ke cabang belum terutang PPnBM

    terutang setelah diserahkan ke pihak lain. Bila ekpor BKP mewah PPnBM yang diperoleh pada

    saat perolehan dapat diminta kembali.

    53

    YG TERMASUK BARANG MEWAH54

    Bukan barang kebutuhan pokok

    Dikomsumsi masyarakat tertentu

    Umumnya dikonsumsi masyarakat berpenghasilan tinggi.

    Dikonsumsi untuk menunjukkan status

    54

  • 1/30/2015

    28

    TARIF PPnBM 55

    Dlm penentuan tarif ada dua jenis

    1. PPnBM kendaraan bermotor

    KMK. 355/kmk.03/2003

    2. PPnBM bukan kendaraan bermotor

    PMK. 620/PMK.03/2004

    55

    PPnBM dikenakan u/kendaraan56

    Sesuai pasal 2 KMK. 355/kmk.03/2003

    Impor Kendaraan bermotor < 15 org dan sepeda motor >250 CC

    Penyerahhan hasil perakitan/produksi dlm daerah pabean

    Sesuai pasal 5

    Tarif : 10 % s/d 200 %

    56

  • 1/30/2015

    29

    PPnBM tdk dikenakananps. 3

    57

    Kendaraan CKD

    Kendaraan Sasis

    Pengangkut barang

    Roda 2 < 250 CC

    Kendaraan bermotor pengangkutan orang >16 orang termasuk pengemudi.

    57

    PPnBM dibebaskanps. 4

    58

    Ambulan, jenazah, pemadam kebakaran, tahanan, pengangkutan umum.

    Ken. Protokoler kenegaraan

    Ken. Penum >10 < 15 termasuk pengemudi untuk dinas TNI dan Polri

    Kend. Pratroli TNI Polri

    Untuk bisa dibebaskan harus mengajukan permohona ke ditjen pajak.

    58

  • 1/30/2015

    30

    PPnBM SELAIN KENDARAANPMK. 620/PMK.03/2004

    59

    Untuk barang bewah selain kendaraan bermotor yang tertulis dalam peraturan saja yang dikenakan sedangkan yg tidak tidk dikenakan.

    Tarifnya 10 % s/d 75 % Sedangkan untuk hunian mewah trf 20 %

    - untuk luas bangunan > =350 m2- Aprtemen dsb luas >= 150 M2

    59

    MEKANISME PENGKREDITAN PPN60

    Syarat utama pengkreditan pajak masukan adalah Faktur Pajak

    Pajak Masukan dalam suatu masa pajak dikreditkan dengan Pajak Keluaran yang dipungut dalam masa pajak yang sama.

    Apabila tidak dapat dikreditkan pada masa pajak yang sama.

    Apabila jangka waktu 3 (tiga) bulan tersebut telah terlewati, maka Pajak Masukan tetap dapat dikreditkan dengan cara melakukan pembetulan SPT

    60

  • 1/30/2015

    31

    MEKANISME PENGKREDITAN PPN61

    Dalam hal pada suatu masa pajak belum terdapat Pajak Keluaran Pajak Masukantetap dapat dikreditkan dan bila gagal dalam produksi harus dikembalikan.

    Jika Pajak Keluaran lebih besar dari pada Pajak Masukan, maka selisihnyaharus disetor ke kas negara selambat-lambatnya tanggal Akhir bulanberikutnya.

    Jika Pajak Masukan lebih besar dari pada Pajak Keluaran, maka kelebihantersebut dapat dikompensasikan ke masa pajak berikutnya atau diminta kembali(direstitusi).

    Pajak Masukan yang dapat dikreditkan, adalah Pajak Masukan atas perolehanBKP/JKP yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha (produksi, manajemen, distribusi, dan pemasaran) dari BKP/JKP yang diserahkan/yang dijual.

    61

    62

    FASILITAS BIDANG PPNFASILITAS BIDANG PPN

    TUJUANTUJUAN

    1.1. DASAR HUKUMDASAR HUKUM

    2.2. PEROLEHAN TERKAIT FASILITASPEROLEHAN TERKAIT FASILITAS

    3.3. FASILITAS PPN FASILITAS PPN

    62

  • 1/30/2015

    32

    63

    TUJUAN FASILITAS PPNTUJUAN FASILITAS PPN

    a.a. MendorongMendorong ekporekpor ygyg merupakanmerupakan prioritasprioritas KB KB dandan EPTEEPTE

    b.b. MenampungMenampung kemungkiankemungkian perjanjianperjanjian dg dg negaranegara lain lain dlmdlm bidangbidang perdaganganperdagangan

    c.c. MeningkatkanMeningkatkan kesehatankesehatan masyarakatmasyarakatd.d. MenjaminMenjamin peralatanperalatan TNI/TNI/PolriPolrie.e. MendukungMendukung data data batasbatas dandan fotofoto udaraudara ygyg

    dilakukandilakukan TNITNI

    63

    64

    f. Meningkatkan pendidikan

    g. Mendorong pembangunan tempat ibadah

    h. Menjamin tersedianya perumahan oleh masya lapisan bawah

    i. Mendorong pengembangan armada nasional

    j. Mendorong pembangunan nasional dg tersedia barang-barang yg bersifat strategis

    k. Meringankan kebutuhan masyarakat akan minyak goreng

    64

  • 1/30/2015

    33

    65

    JENIS FASILITAS YANG MASIH BERLAKUJENIS FASILITAS YANG MASIH BERLAKU

    Dasar Dasar hukumhukum : :

    PP No. 38 PP No. 38 TahunTahun 2003 BKP 2003 BKP tertentutertentu dibebaskandibebaskan

    PP. 46 PP. 46 TahunTahun 2003 2003 BrgBrg StrategisStrategis dibebaskandibebaskan

    PP. 7 TAHUN 2007 PP. 7 TAHUN 2007 BrgBrg StrategisStrategis dibebaskandibebaskan ( ( pertanianpertanian ))

    PMK. No. 11/PMK.03/2007 PMK. No. 11/PMK.03/2007 BrgBrg StrategisStrategis dibebaskandibebaskan ( ( pertanianpertanian ))

    PP. No. 31/2007 ( PP. No. 31/2007 ( RumahRumah SusunSusun Milik )Milik )

    PMK. 31/PMK.03/2011 PMK. 31/PMK.03/2011 RumahRumah sederhanasederhana

    KMK. 386/KMK.04/2004 KMK. 386/KMK.04/2004 PekPek. Sub . Sub kontrakkontrak keke KBKB

    PMK. 22/PMK.011/2011 PMK. 22/PMK.011/2011 tentangtentang minyakminyak gas gas bumibumi

    PajakPajak terutangterutang tidaktidak dipungutdipungut

    PembebasanPembebasan daridari pengenaanpengenaan pajakpajak

    65

    66

    KAITAN PENJUALAN THD FASILITAS PPNKAITAN PENJUALAN THD FASILITAS PPN

    PenjualanPenjualan ygyg mendapatmendapat fasilitasfasilitas perlakukanperlakukan PPN PPN masukannyamasukannya ::

    PPN PPN dibebaskandibebaskan PM PM tdktdk dptdpt dikreditkandikreditkan

    PPN PPN tdktdk dipungutdipungut PM PM dptdpt dikreditkandikreditkan

    PPN PPN dengandengan 0% 0% -- PM PM dapatdapat dikreditkandikreditkan

    PPN PPN dikecualikandikecualikan -- PM PM tidaktidak dptdpt dikreditkandikreditkan

    BilaBila adaada penyerahanpenyerahan dibebaskandibebaskan dandan tidaktidak makamaka PM PM harusharus dihitungdihitung kembalikembali..

    66

  • 1/30/2015

    34

    67

    FASILITAS DALAM IMPOR/ FASILITAS DALAM IMPOR/ PENYERAHAN BKPPENYERAHAN BKP

    FasilitasFasilitas yang yang diberikandiberikan dapatdapat ::

    1.1. Tidak Tidak dikenakandikenakan//dikecualikandikecualikan

    2.2. Pajak Pajak terutangterutang tidaktidak dipungutdipungut

    3.3. DibebaskanDibebaskan daridari pengenaanpengenaan PajakPajak

    4.4. Pajak Pajak dikenakandikenakan dengandengan tariftarif 0%0%

    67

    68

    1. PPN Tidak 1. PPN Tidak DikenakanDikenakanUU.PPN PS. 4 A UU.PPN PS. 4 A

    a.a. BKP/JKP BKP/JKP dikecualikandikecualikan daridari objekobjek PPN.PPN.

    b.b. ApabilaApabila tidaktidak adaada usahausaha lain, lain, makamaka wajibwajib pajakpajak tidaktidakwajibwajib untukuntuk dikukuhkandikukuhkan sebagai PKP.sebagai PKP.

    c.c. Pajak Pajak MasukanMasukan atasatas perolehanperolehan BarangBarang dandan//atauatau JasaJasaKenaKena Pajak Pajak tidaktidak dapatdapat dikreditkandikreditkan

    d.d. BilaBila tidaktidak adaada usahausaha lain lain tidaktidak perluperlu membuatmembuat fakturfakturpajakpajak

    68

  • 1/30/2015

    35

    69

    2. PPN 2. PPN DibebaskanDibebaskanPP NO. 146/2000PP NO. 146/2000

    a.a. AdaAda ObjekObjek PPN.PPN.b.b. WajibWajib Pajak Pajak harusharus mintaminta dikukuhkandikukuhkan sebagai sebagai

    PKP PKP dandan wajibwajib membuatmembuat FakturFaktur Pajak Pajak kecualikecualiadaada peraturanperaturan yang yang menyatakanmenyatakan tidaktidakdiperlukandiperlukan..

    c.c. Pajak Pajak MasukanMasukan atasatas perolehanperolehan BarangBarangdandan//atauatau JasaJasa KenaKena Pajak Pajak tidaktidak dapatdapatdikreditkandikreditkan

    d.d. BilaBila membuatmembuat fakturfaktur pajakpajak standarstandar kodekode 08 08

    69

    70

    DIBEBASKAN

    1. BKP/JKP tertentu dibebaskan ( PP.38 )Impornya dibebaskanAtas penyerahannya dibebaskan

    Sampai dengan saat ini belum ada satu PPyang menyertaikan keluarnyaUU PPN. 42/2009 sehingga yangdipergunakan masih PP yang lama

    70

  • 1/30/2015

    36

    71

    DIBEBASKAN

    2. BKP yang bersifat strategis ( PP46 2003 PP. 7 TH. 2007 Barang pertanianPP. 31 th 2007 Rumah Susun milikImpornya dibebaskanPenyerahannya dibebaskanDalam pembebasan ini ada yang menggunakan surat keterangan bebas PPN

    71

    72

    PP NO. PP NO. 38 ATAS 38 ATAS PENYERAHAN BKPPENYERAHAN BKP

    A. A. SesuaiSesuai pasalpasal 1 yang 1 yang impornyaimpornya dibebaskandibebaskan

    1.1. Senjata,amunisiSenjata,amunisi, , alatalat angkutanangkutan air, air, diabwahdiabwah air, air, udaraudara , , daratdarat, , kendkend, , lapis lapis bajabaja, , dsbdsb ygyg diimpordiimpor oleholeh DephanDephan, TNI, , TNI, PolriPolri

    2.2. VaksinVaksin PolioPolio

    3.3. BukuBuku pelajaranpelajaran umumumum, , kitabkitab sucisuci dandan agamaagama

    4.4. ImporImpor kapalkapal lautlaut dsbdsb ygyg dilakukandilakukan oleholeh PershPersh nasionalnasional

    5.5. PesawatPesawat udaraudara dandan sukusuku cadangnnyacadangnnya oleholeh PAUNNPAUNN

    6.6. KeretaKereta ApiApi dandan sukusuku cadangcadang PeseroPesero KAIKAI

    7.7. PeralatanPeralatan dandan sukusuku cadangcadang ygyg digunakandigunakan untukuntuk fotofoto batasbatas wilayahwilayahRI RI ygyg dilakukandilakukan oleholeh Dep. Dep. Per.NasPer.Nas..

    72

  • 1/30/2015

    37

    73

    B. Yang B. Yang penyerahannyapenyerahannya dibebaskandibebaskan ::

    1.1. SepertiSeperti diatasdiatas ditambahditambah dengandengan RumahRumahSederhanaSederhana, , SangatSangat sederhanasederhana, , AsramaAsramaMahasiswaMahasiswa yang yang ditetapkanditetapkan oleholeh MenteriMenteriPemukimanPemukiman PrasaranaPrasarana Wilayah. Wilayah.

    PP NO. PP NO. 38 ATAS 38 ATAS PENYERAHAN BKPPENYERAHAN BKP

    73

    74

    3. PPN Tidak 3. PPN Tidak DipungutDipungut

    a.a. AdaAda ObjekObjek PPN.PPN.b.b. WajibWajib Pajak Pajak harusharus mintaminta dikukuhkandikukuhkan sebagai sebagai PKP PKP dandan wajibwajib membuatmembuat FakturFaktur Pajak Pajak

    kecualikecuali adaada peraturanperaturan yang yang menyatakanmenyatakantidaktidak diperlukandiperlukan..c.c. Pajak Pajak MasukanMasukan atasatas perolehanperolehan BarangBarang KenaKena

    Pajak Pajak dapatdapat dikreditkandikreditkan..d.d. PenyerahanPenyerahan dg dg fakturfaktur kodekode 0707

    74

  • 1/30/2015

    38

    75

    PAJAK TERUTANG TIDAK DIPUNGUTPAJAK TERUTANG TIDAK DIPUNGUT

    Dasar Dasar hukumhukum

    KMK. 37/KMK.04/2002 KMK. 37/KMK.04/2002 dandan SE.26/PJ.53/2003 SE.26/PJ.53/2003

    KMKKMK. 386/KMK.04/2004. 386/KMK.04/2004

    a.a. BarangBarang yang yang diserahkandiserahkan keke KB KB untukuntuk diolahdiolah lebihlebih lanjutlanjut tidaktidakdipungutdipungut, , namunnamun bilabila tidaktidak tetaptetap dipungutdipungut..

    b.b. JKP / JKP / maklonmaklon dandan sub sub kontrakkontrak

    1.1. Dari DPIL Dari DPIL keke pulaupulau batambatam tidaktidak dipungutdipungut

    2.2. KeKe KB KB lainnyalainnya tetaptetap dipungutdipungut

    3.3. Dr. KB Dr. KB keke KB KB lainnyalainnya tetaptetap dipungutdipungut

    4.4. Dr. KB Dr. KB keke DPIL DPIL tetaptetap dipungutdipungut PPNPPN

    75

    Proyek Pemerintah

    Proyek pemerintah yang dibiayai dengan pinjaman luar negeri atau hibah PPN terutang tidak dipungut yang diserahkan oleh kontraktor utama

    Kontraktrak membeli barang PPN dipungut

    76

  • 1/30/2015

    39

    77

    4. PPN 0% (4. PPN 0% (NolNol PersenPersen))

    a.a. AdaAda ObjekObjek PPN.PPN.

    b.b. WajibWajib PajakPajak harusharus mintaminta dikukuhkandikukuhkan sebagaisebagaiPKP.PKP.

    c.c. PajakPajak MasukanMasukan atasatas perolehanperolehan BKP BKP dapatdapatdikreditkandikreditkan

    d.d. UntukUntuk ekporekpor dasardasar PEB/PEPEB/PE

    77

    78

    PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN

    BilaBila tidaktidak terdapatterdapat penyerahanpenyerahan yang yang tidaktidak terutangterutang PPN PPN semuasemua pajakpajak masukanmasukan dapatdapat dikreditkandikreditkan..

    BilaBila penyerahnyapenyerahnya tidaktidak terutangterutang PPN PPN atauatau dibebaskandibebaskantidaktidak dapatdapat dikreditkandikreditkan..

    BilaBila adaada penyerahanpenyerahan yang yang tdktdk terutangterutang PPN PPN harusharusdihitungdihitung kembalikembali paling paling lambatlambat bulanbulan ketigaketiga setelahsetelahberakhirnyaberakhirnya tahuntahun pajakpajak

    78

  • 1/30/2015

    40

    79

    AdapunAdapun perhitungannyaperhitungannya ::

    1. 1. UntukUntuk barangbarang modal : P X PM/Tmodal : P X PM/T

    dibandingkandibandingkan dengandengan PM/TPM/T

    P = % P = % penggunaanpenggunaan brgbrg modalmodal

    PM = PM PM = PM atasatas perolehanperolehan barangbarang modalmodal

    tersebuttersebut sesuaisesuai dengandengan perkiraanperkiraan atasatas

    penggunaanpenggunaan barangbarang modal modal untukuntuk yangyang

    terutangterutang PPNPPN

    PM : PM yang PM : PM yang diperolehdiperoleh

    T = T = MasaMasa manfaatmanfaat barangbarang modalmodal

    10 10 thth u/u/bangunanbangunan , 4 , 4 tahuntahun untukuntuk lainnyalainnya

    79

    80

    2. 2. BilaBila menghasilkanmenghasilkan BKP BKP dandan non BKP non BKP dengandengan perhitunganperhitungansbbsbb ::

    u/ u/ barangbarang modal : X/Y x PM/Tmodal : X/Y x PM/T

    u/u/bukanbukan barangbarang modal : X/Y x PMmodal : X/Y x PM

    DibandingkanDibandingkan dengandengan ::

    u/ u/ barangbarang modal : PM/Tmodal : PM/T

    u/u/bukanbukan barangbarang modal : PMmodal : PM

    80

  • 1/30/2015

    41

    81

    2. 2. BilaBila menghasilkanmenghasilkan BKP BKP dandan non BKP non BKP dengandengan perhitunganperhitungansbbsbb ::

    X = X = JmlhJmlh seluruhseluruh peredaranperedaran ygyg non BKPnon BKP

    Y = Y = JmlhJmlh seluruhseluruh peredaranperedaran

    PM = PM = PajakPajak masukanmasukan yang yang telahtelah dikreditkandikreditkan

    sesuaisesuai perkiraanperkiraan pajakpajak yang yang dapatdapat dikreditkandikreditkan

    PM = PM = PajakPajak masukanmasukan yang yang diterimaditerima

    T = T = masamasa manfaatmanfaat..

    81

    TANGGAL : 06 PEBRUARI 2014

    82

    MEMBANGUN SENDIRI

    Sesuai dengan pasal 16 C dan PMK 163/PMK.03/20121. Tidak dalam kegiatan usahanya dan digunakan u/tempat tinggal atau

    usaha2. Bangunan sebagaimana dimaksud berupa satu atau lebih konstruksi

    teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada satu kesatuantanah dan/atau perairan dengan kriteria:a. konstruksi utamanya terdiri dari kayu, beton, pasangan batu bata

    atau bahan sejenis, dan/atau baja;b. diperuntukan bagi tempat tinggal atau tempat kegiatan usaha; danc. luas keseluruhan paling sedikit 200 m2 (duaratus meter persegi

    82

  • 1/30/2015

    42

    TANGGAL : 06 PEBRUARI 2014

    83

    MEMBANGUN SENDIRI

    a. Terutang PPN sebesar 10 % dari DPPb. DPP sebesar 20 % dari jumlah biaya yang dikeluarkanc. Saat terutang dimulai pada saat bangunan dimulaid. Kegiatan yang dilakukan bertahap dianggap merupakan

    satu kesatuan sepanjang tenggang waktu antara tahapan tersebut tidak lebih 2 tahun

    e. Tempat pajak terutang dimana bangunan berada dan dibayar paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya.

    83

    TANGGAL : 06 PEBRUARI 2014

    84

    MEMBANGUN SENDIRI

    Tempat pembangunan tidak sama tempat KPP orang pribadi atau badan yang melakukan kegiatan membangun sendiri maka cara pembuatan SSP sebagai berikut :a) Kolom NPWP diiisi dengan angka 0 (nol ) kecuali digit kode wilayah

    diisi seuai wilayah kerja bangunan beradab) Kotak wajib pajak/penyetor diisi nama dan NPWP orang pribadi

    atau badan dan bagi yang belum memiliki NPWP diisi nama dan alamat orang pribadi atau badan yang melakukan kegiatan membangun sendiri tersebut.

    84

  • 1/30/2015

    43

    TANGGAL : 06 PEBRUARI 2014

    85

    PEMAKAIAN SENDIRI

    Pemakaian sendiri dapat katagorikan menjadi :a. Untuk tujuan Produktifb. Untuk tujuan konsumtif

    1. Pemakaian sendiri untuk produktif terutang PPN/PPnBM untukkemudahan administrasi tidak dilakukan pemungutan PPN/PPnBMkrn PPNnya merupakan PPN masukan yang dapat dikreditkan.

    2. Pemakaian sendiri untuk konsumtif terutang PPN/PPnBM dan tetapdilakukan pemungutan PPN/PPnBM

    85

    KEWAJIBAN PKP

    Sesuai dengan UU KUP No. 16 tahun 2009

    Menyampaikan SPT dengan lengkap dan benar

    Sengaja tidak menyampaikan SPT atau menyampaikan tapi isinya tidak benar dan bukan merupakan kealpaan :

    1) Dipidana penjara paling singkat 6 bulan dan paling lama 6tahun.

    2) Denda paling rendah 2 kali dan paling tinggi 4 kali pajakterutang

    86 86

  • 1/30/2015

    44

    TANGGAL : 06 PEBRUARI 2014

    87

    Sesuai Per Dirjen No. 10/PJ/2013 dan Per 11/PJ/2013

    Pelaporan dapat menggunakan :

    a) Hard Copy

    b) eSPT

    Untuk Badan mulai masa Juni 2013 wajib eSPT

    Sesuai Per Dirjen No. 10/PJ/2013 dan Per 11/PJ/2013

    Pelaporan dapat menggunakan :

    a) Hard Copy

    b) eSPT

    Untuk Badan mulai masa Juni 2013 wajib eSPT

    CARA PELAPORAN SPT PPN

    87

    88

    FUNGSI SPT PPN

    Sebagai sarana bagi PKP untuk mempertanggungjawabkan perhitungan PPN yang terutang

    Melaporkan tentang :

    Pelunasan PPN terutang dibayar sendiri atau melalui pemungutan.

    Pelaporan PPN Masukan terhadap PPN keluaran

    88

  • 1/30/2015

    45

    89

    KETENTUAN PENTING

    Jumlah Rupiah PPN dan PPnBM dalam rupiah penuh dibulatkan ke bawah

    Bila rupiah Nihil karena

    1. tidak ada nilainya

    2. penjumlahan/pengurangan hasilnya NIHIL

    kolom jumlah rupiah ditulis angka 0

    89

    TANGGAL : 06 PEBRUARI 2014

    90

    Menggunakan SPT Masa 1111DMa) Membuat dokumen tidak lebih 25 dokumenb) Penyerahan dalam 1 masa tidak lebih Rp. 400.000.000,--

    Menggunakan SPT Masa 1111a) Melaporan Faktur/dipersamakan/Nota

    retur/pembatalan dalam satu lampiran tidak lebih 25b) Penyerahan dalam 1 masa tidak lebih Rp. 400.000.000,--

    DIKECUALIKAN U/WP ORANG PRIBADI

    90

  • 1/30/2015

    46

    TANGGAL : 06 PEBRUARI 2014

    91

    KELENGKAPAN SPT MASA PPN

    SPT Masa dianggap lengkap bila tidak dilampiri form lampiran SPT MASA PPN jika dalam suatu masa pajak tidak ada data yang harus dilaporkan.

    SPT Masa PPN dianggap tidak disampaikan bila tidak memenuhi ketentuan

    91

    SPT MASA PPN 1111 DIANGGAP LENGKAP BILA :

    92

    Tidak perlu dilampiri formulir :

    1. 1111.A1 Tdk ada ekpor BKP/JKP

    2. 1111.A2 Bila tidak menerbitkan faktur pajak

    3. 1111.B1 Bila tidak ada impor BKP

    4. 1111.B2 Bila tidak menerima faktur pajak / menerbitkan nota Retur /pembatalan

    5. 1111.B3 Bila tidak PM yang tidak dapat dikreditkan

    Dasar Per Dirjen No. 44/PJ/2010 PS. 8 Ayat 1 & 2

    92

  • 1/30/2015

    47

    TANGGAL : 06 PEBRUARI 2014

    93

    PEMBETULAN KARENA PENGGANTIAN FAKTUR PAJAK

    Penggantian Faktur pajak setelah 1 April 2013 atau Faktur yang diterbitkan sebelum 1 April 2013 menggunakan ketentuan yang diatur dalam Per 24/PJ/2013

    93

    TANGGAL : 06 PEBRUARI 2014

    94

    KETENTUAN TAMBAHAN

    Bagi yang menerima faktur pajak

    yang seharusnya dapat dikreditkan

    tapi tidak dikreditkan harus

    dimasukan ke 1111B3

    94

  • 1/30/2015

    48

    95

    BENTUK DAN JENIS SPT

    SPT terdiri dari Induk Formulir 1111 dan 6 lampiran

    Formulir untuk keluaran : 1111 AB, 1111 A1 dan A2

    Formulir pajak masukan : 1111B1, B2, B3

    Sedangkan yang menggunakan pedoman :

    SPT induk formulir 1111 dan 2 lampiran :

    - 1111 RA : Untuk penyerahan Barang Jasa

    - 1111 DM : Untuk mencatat barang yang dikembalikan

    Untuk SPT ada 3 bentuk SPT :

    - SPT. Bentuk kertas ( hard copy )

    - e-SPT ( SPT digital ) melalui CD/Disket

    - e-SPT melalui jaringan komunikasi.

    95

    96

    PER DIRJEN : 44/PJ/ 2010

    BENTUK DAN JENIS SPT

    SPT. Bentuk kertas ( hard copy )Diperuntuk bagi orang pribadi yang dalam 1 masa pajak

    memiliki transaksi tidak lebih 25 Faktur Pasal 3 ayat 3

    Data Elektronik

    Untuk PKP badan wajib menggunakan e SPT ps. 3 ayat 2

    Catatan :1. Bila menggunakan hardcopy tidak boleh merubah atau

    menambah formulir2. Bila sudah eSPT tidak boleh ke Hard copy

    96

  • 1/30/2015

    49

    97

    PER DIRJEN : 44/PJ/ 2010

    PERUBAHAN FORMULIR

    Induk - Pembayaran kembali PM Bagi PKP Gagal produksi

    Hasil perhitungan dimasukan dalam satu formulir yaitu 1111 AB sedangkan yang lainnya merupakan lampiran.

    97

    98

    PER DIRJEN : 44/PJ/ 2010

    I. PENYERAHAN BARANG DAN JASA

    A. Terutang PPN

    1. Ekspor

    2. PPN dipungut sendiri

    3. PPN Dipungut oleh pemungut

    4. PPN tidak dipungut

    5. PPN dibebaskan

    B. Tidak Terutang PPN

    C. Jumlah seluruh penyerahan ( A+B)

    98

  • 1/30/2015

    50

    99

    PER DIRJEN : 44/PJ/ 2010

    II. PERHITUNGAN PPN KURANG/LEBIHBAYAR

    1. Pajak keluaran yang harus dipungut sendiri ( I A.2 )

    2. PPN disetor dimuka dlm masa pajak sama

    3. Pajak masukan yang dapat diperhitungan ( 1111 AB III 5)

    4. PPN kurang / lebih bayar

    5. PPN kurang / lebih bayar pembetulan

    99

    FORMULIR 1111. ABREKAPITULASI PENYERAHAN DAN PEROLEHAN

    100

    PER DIRJEN : 44/PJ/ 2010

    I. Rekapitulasi Penyerahaan

    II. Rekapitulasi Perolehan

    III. Perhitungan PM yang dapat dikreditkan

    100

  • 1/30/2015

    51

    101

    PER DIRJEN : 44/PJ/ 2010

    I. REKAPITULASI PENYERAHAN

    A. Ekport BKP Berwujud/BKP tidak berwujud/JKP. Pindahan dariFormulir 1111.A1

    B. Penyerahan Dalam Negeri1. Tidak dapat digunggung pindahan dr 1111. A22. Penyerahaan dapat digunggung ( khusus

    pedagang eceran )C. Rincian Penyerahaan Dalam Negeri

    1. Penyerahan PPN yang harus dipungut sendiri( 01,04,06,09. ditambah. I.B2.)

    2. Penyerahan PPN yang harus dipungut oleh pemungut( 02.03.)

    3. Penyerahan PPN yang tidak dipungut ( 07 )4. Penyerahan PPN dibebaskan ( 08 )

    101

    102

    PER DIRJEN : 44/PJ/ 2010

    II. REKAPITULASI PEROLEHAN

    A. Impor BKP yang Pmnya dapat dikreditkan (B1)

    B. Perolehan BKP/JKP yang Pmnya dapat dikreditkan. (B2)

    C. Impor atau perolehan yang PM nya tidak dapat dikreditkan (B3)

    ( disini untuk mengetahui semua faktur/pembelian yang telah dilakukan dalam satu periode )

    102

  • 1/30/2015

    52

    103

    PER DIRJEN : 44/PJ/ 2010

    III. Penghitungan PM yang DapatDikreditkan

    A. Pajak masukan yang dapat dikreditkan ( IIA +IIB)

    B. Pajak Masukan Lainnya

    1. Kompensasi sebelumnya

    2. Kompensasi kelebihan karena pembetulan masa

    3. Hasil penghitungan kembali (penambah/pengurang)

    103

    104

    PER DIRJEN : 44/PJ/ 2010

    FORMULIR LAMPIRAN

    1. 1111 A1 : Daftar Ekspor

    2. 1111. A2 : Daftar Pajak Keluaran

    3. 1111. B1 : Daftar Impor

    4. 1111. B2 : Daftar Pajak Masukan

    5. 1111. B3 : Daftar PM tidak dpt dikreditkan

    104

  • 1/30/2015

    53

    105

    PER DIRJEN : 45/PJ/ 2010

    SPT MASA PPN 1111 DMPer Dirjen : 45/PJ/2010 dirubah dengan per : 10/PJ/2012

    Diperuntukan untuk yang menggunakan pedoman Penghitungan Pajak masukan Wajib untuk pasal 2.2.:

    1. Pengusaha Melakukan Kegiatan tertentu PMK. 79/PMK.03/2010

    2. Pengusaha yang peredaraanya tidak melebihi jumlah tertentu PMK. 74/PMK.03/2010

    105

    106

    PER DIRJEN : 45/PJ/ 2010

    BENTUK DAN JENIS SPT

    SPT. Bentuk kertas ( hard copy ) Diperuntuk bagi PKP orang pribadi yang dalam 1 masa pajak memiliki transaksi tidaklebih 25 Faktur Pasal 3 ayat 2

    Data Elektronik :

    Untuk PKP yang bebentuk badan wajibmenggunakan eSPT

    106

  • 1/30/2015

    54

    107

    PER DIRJEN : 45/PJ/ 2010

    BENTUK DAN JENIS SPT

    1. Bila SPT disampaikan dalam bentuk hard copy formulir tidak bisa dirubah harus sesuai.

    2. Bila sudah disampaikan dengan eSPT tidak boleh kembali ke hard copy

    107

    108

    PER DIRJEN : 45/PJ/ 2010

    SPT MASA PPN 1111 DM DIANGGAPLENGKAP BILA

    Tidak perlu dilampiri formulir :

    1. 1111.A DM : Menerbitkan Faktur pajak

    2. 1111.R DM : Bila tidak menerbitkan nota retur/pembatalan

    Dasar Per Dirjen No. 45/PJ/2010 PS. 8 Ayat 1 & 2

    108

  • 1/30/2015

    55

    109

    PER DIRJEN : 45/PJ/ 2010

    PERUBAHAN SPT MASA PPN

    Merupakan pengembangan dari SPT yang lama dan sekarang menggunakan SPT tersendiri terdiri dari :

    1. Penyerahaan barang dan jasa

    2. Perhitungan PPN Kurang /lebih bayar

    3. PPN terutang atas membangun sendiri

    4. Pajak Penjualan atas Barang Mewah

    Yang merupakan SPT Induk 1111. DM

    109

    110

    PER DIRJEN : 45/PJ/ 2010

    LAMPIRAN SPT MASA 1111.DM

    1. 1111 A DM : Daftar pajak keluaran

    2. 1111 R DM : Daftar Nota pembatalan

    /retur yang diterbitkan

    [email protected]

    110

  • 1/30/2015

    56

    DATA PRIBADI

    ``

    January 30, 2015

    Nama : Supardi Djoko SusiloStatus : Kawin anak 3Alamat : Jl. Pandugo Baru XII/72 R/18

    Surabaya Tlp. 031-70903439- 0811371879Pendidikan : S1 Ekonomi th 1986

    S1 Fisip tahun 1990S1 Hukum th 2004S2 Teknologi Pembelajaran th 2008S2 Akuntansi keuangan dan perpajakan Th. 2012Lulus Ujian UNA tahun 1992Lulus Ujian Brevet C tahun 2001Bersertifikat Mediator th 2009

    Pengalaman kerja :1. PNP XIX th 1976 s/d 19802. Beberapa perusahaan dr. tahun 1981 s/d 2002 di Surabaya3. Kantor Akuntan Publik Th, 1992 s/d 2010.4. Konsultan Pajak Terdaftar tahun 2001 s/d sekarang.5. Dosen LB dan Mengajar kursus perpajakan dan nara sumber beberapa

    kegiatan perpajakan

    Organisasi : Anggota IAI ( Seksi pendidikan dan Sertifikasi): IKPI (Ketua Pengda Jatim)