SENASPOLHI 3 FISIP UNWAHAS 2021 | 1 ISBN : 978-602-8273-88-6 Komunikasi Politik di Era Pandemi Covid-19 1 Andreas Pandiangan UNIKA Soegijapranata, Semarang Abstrak Sejak Maret 2020, saat dinyatakan bahwa pamdemi Covid-19 sebagai bencana non alam mendorong Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia melakukan berbagai kebijakan dan tindakan. Kebijakan dan tindakan dilakukan guna penanganan dan pencegahan virus corona dibawah koordinasi Gugus Tugas dan lalu dilanjutkan Satuan Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Penanganan dan pencegahan virus corona juga mengubah pola dan mekanisme komunikasi politik di Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Makalah ini akan melakukan pemaparan dan kajian akan pelaksanaan komunikasi politik pada penanganan pamdemi Covid-19 yang berubah pada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Perubahan terjadi pada komunikator, pesan dan wadah/alat komunikasi yang digunakan. "Tadi malam sekitar pukul 02.00 WIB lewat sedikit pasien dengan identitas 25 meninggal dunia," kata juru bicara pemerintah untuk urusan virus Corona, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (11/3/2020). (detik.com, Rabu, 11 Mar 2020 13:04 WIB) Kutipan di atas merupakan bagian keterangan pers juru bicara pemerintah untuk urusan virus Corona, Achmad Yurianto. Selama hampir 4 bulan, tepatnya hingga Selasa 21 Juli 2020, secara bergantian di kompleks Istana Kepresidenan atau di Graha BNPB, Jakarta, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan tiap siang jelang sore selalu bertemu kalangan pers. Secara teratur menyampaikan progres penanganan pandemi COVID- 19 secara nasional. termasuk perkembangan kondisi dan penanganan di wilayah yang menonjol. Serta pasti menyampaikan himbauan agar masyarakat taat pada protokol kesehatan. Apa yang dilakukan Achmad Yurianto dan diteruskan juru bicara pemerintah untuk urusan virus Corona berikutnya, merupakan perubahan bentuk komunikasi politik pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Biasanya, penjelasan suatu kebijakan dan respon pemerintah akan suatu peristiwa kebangsaan, kemasyarakatan disampaikan pejabat yang bersangkutan. Perubahan dimaksud juga untuk melengkapi manajemen komunikasi pemerintahan dan komunikasi politik pemerintah. Suatu kelaziman bila penjelasan suatu kebijakan dan respon pemerintah dilakukan Menteri Koordinator, Menteri yang memimpin suatu kementerian, Menteri Negara, Kepala lembaga non kementerian bahkan pimpinan dan wakil dari Kantor Staf Kepresidenan (KSP). 1 Disampaikan di Seminar Nasional Politik dan Hubungan Internasional “Arah Tatanan Politik Nasional dan Global Pasca Covid 19”, Fisip Universitas Wahid Hasyim Semarang, 31 Agustus 2021.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
SENASPOLHI 3 FISIP UNWAHAS 2021 | 1
ISBN : 978-602-8273-88-6
Komunikasi Politik di Era Pandemi Covid-191
Andreas Pandiangan
UNIKA Soegijapranata, Semarang
Abstrak
Sejak Maret 2020, saat dinyatakan bahwa pamdemi Covid-19 sebagai bencana non
alam mendorong Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia melakukan
berbagai kebijakan dan tindakan. Kebijakan dan tindakan dilakukan guna penanganan dan
pencegahan virus corona dibawah koordinasi Gugus Tugas dan lalu dilanjutkan Satuan Tugas
Penanganan dan pencegahan virus corona juga mengubah pola dan mekanisme
komunikasi politik di Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Makalah ini akan melakukan
pemaparan dan kajian akan pelaksanaan komunikasi politik pada penanganan pamdemi
Covid-19 yang berubah pada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Perubahan terjadi
pada komunikator, pesan dan wadah/alat komunikasi yang digunakan.
"Tadi malam sekitar pukul 02.00 WIB lewat sedikit pasien
dengan identitas 25 meninggal dunia," kata juru bicara pemerintah untuk urusan virus Corona,
Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (11/3/2020).
(detik.com, Rabu, 11 Mar 2020 13:04 WIB)
Kutipan di atas merupakan bagian keterangan pers juru bicara pemerintah untuk urusan
virus Corona, Achmad Yurianto. Selama hampir 4 bulan, tepatnya hingga Selasa 21 Juli 2020,
secara bergantian di kompleks Istana Kepresidenan atau di Graha BNPB, Jakarta, Dirjen
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan tiap siang jelang sore selalu
bertemu kalangan pers. Secara teratur menyampaikan progres penanganan pandemi COVID-
19 secara nasional. termasuk perkembangan kondisi dan penanganan di wilayah yang
menonjol. Serta pasti menyampaikan himbauan agar masyarakat taat pada protokol kesehatan.
Apa yang dilakukan Achmad Yurianto dan diteruskan juru bicara pemerintah untuk
urusan virus Corona berikutnya, merupakan perubahan bentuk komunikasi politik
pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Biasanya, penjelasan suatu kebijakan dan respon
pemerintah akan suatu peristiwa kebangsaan, kemasyarakatan disampaikan pejabat yang
bersangkutan. Perubahan dimaksud juga untuk melengkapi manajemen komunikasi
pemerintahan dan komunikasi politik pemerintah.
Suatu kelaziman bila penjelasan suatu kebijakan dan respon pemerintah dilakukan
Menteri Koordinator, Menteri yang memimpin suatu kementerian, Menteri Negara, Kepala
lembaga non kementerian bahkan pimpinan dan wakil dari Kantor Staf Kepresidenan (KSP).
1 Disampaikan di Seminar Nasional Politik dan Hubungan Internasional “Arah Tatanan Politik Nasional
dan Global Pasca Covid 19”, Fisip Universitas Wahid Hasyim Semarang, 31 Agustus 2021.
SENASPOLHI 3 FISIP UNWAHAS 2021 | 2
ISBN : 978-602-8273-88-6
Belum lagi, meskipun tidak terlalu menonjol selama ini, menjadi tugas dari Staf Khusus
Presiden. Presiden Jokowi sejak tanggal 2 Desember 2019 membentuk staf khusus. "Ada 3
gugus tugas yang nanti akan bekerja bantu perlancar tugas Bapak Presiden. Yang gugus tugas
pertama bergerak di bidang komunikasi yang akan lebih banyak berinteraksi dengan teman-
teman (wartawan) semua," kata Ari, Koordinator Staf Khusus Presiden. Gugus dimaksud yakni
gugus bidang komunikasi, bidang strategis dan teman diskusi Presiden. Untuk bidang
komunikasi dengan tugas menyiapkan narasi Presiden dan memperkuat komunikasi narasi
Presiden kepada publik. Berangggotakan 1. Fadjroel Rachman (bidang politik pemerintahan),
2. Arif Budimanta (bidang ekonomi), 3. Angkie Yudistia (bidang sosial), dan 4. Dini Shanti
Purwono (bidang hukum).2
Sejak Maret 2020, saat dinyatakan bahwa pamdemi Covid-19 sebagai bencana non alam
mendorong Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia melakukan berbagai
kebijakan dan tindakan. Kebijakan dan tindakan dilakukan guna penanganan dan pencegahan
virus corona dibawah koordinasi Gugus Tugas dan lalu dilanjutkan Satuan Tugas Percepatan
Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Penanganan dan pencegahan virus corona juga mengubah pola dan mekanisme
komunikasi politik di Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Perubahan terjadi pada
komunikator, pesan dan wadah/alat komunikasi yang digunakan. Makalah singkat ini hanya
akan menfokuskan pada pemaparan dan pembahasan perubahan saluran komunikasi yang
digunakan guna penanganan pamdemi Covid-19.
Brian McNair dengan mengutif definisi Denton dan Woodward, menyatakan bahwa
komunikasi politik sebagai pembahasan murni tentang alokasi sumber daya publik
(pendapatan), wewenang pejabat (siapa yang diberikan kuasa untuk membuat keputusan
hukum, legislative, dan eksekutif), dan sanksi resmi (tindakan apa yang mendapat penghargaan
atau hukum dari negara).3 Definisi Denton dan Woodward ini oleh Brian McNair didefinisikan
sebagai komunikasi bertujuan tentang politik. Cakupan defenisi Brian McNair 3 yakni: 1.
2Bidang strategis, dengan tugas untuk menjalankan komunikasi dengan kelompok-kelompok strategis.
Sebagai jembatan Presiden dengan kelompok-kelompok strategis terkait posisi dan program-program
strategis Presiden. Terdiri dari: 1. Sukardi Rinakit, 2. Diaz Hendropriyono, 3. Aminuddin Ma'ruf, dan
4. Anggit Nugroho/Sekretaris pribadi Jokowi. Gugus Teman Diskusi presiden, lebih fokus kepada teman
diskusi presiden tentang gagasan-gagasan inovatif. Diisi -teman muda kita stafsus milenial. Terdiri dari
7 orang yakni: 1. Angkie Yudistia (Pendiri Thisable Enterprise), 2. Aminuddin Ma'ruf (Ketua Umum
PB PMII 2014-2016), 3. Adamas Belva Syah Devara (Pendiri/CEO Ruang Guru), 4. Ayu Kartika Dewi
(Pendiri dan Mentor Sabang Merauke), 5. Putri Indahsari Tanjung (CEO Creativepreneur Event Creator
dan cBO Kreati), 6. Andi Taufan Garuda Putra (CEO PT Amartha), dan 7. Gracia Billy Mambrasar
(CEO Kitong Bisa). Detik.com. Senin, 02 Des 2019 17:07 WIB dan Kompas 15/12/2019 hal. 2. 3 Brian McNair, 2015, Pengantar Komunikasi Politik, (Bandung: Nusa Media), hal. 3.
SENASPOLHI 3 FISIP UNWAHAS 2021 | 3
ISBN : 978-602-8273-88-6
Segala bentuk komunikasi yang dilakukan oleh politisi dan pelaku politik lain guna mencapai
tujuan tertentu; 2. Komunikasi yang ditujukan kepada para pelaku ini oleh kalangan non-politisi
semisal pemilih dan kolumnis surat kabar, dan 3. Komunikasi tentang para pelaku ini beserta
kegiatan mereka, seperti dimuat dalam berita, editorial, dan bentuk lain pembahasan politik di
media. 4
Saluran Komunikasi Politik
Dalam konteks komunikasi politik, Hafied Cangar menyebutkan bahwa tersedia 13 media
atau saluran komunikasi politik yang biasanya digunakan. Media atau saluran komunikasi
politik dimaksud yakni: 1. Media cetak; 2. Media elektronik; 3. Media luar ruang (outdoor
media); 4. Media format kecil; 5. Saluran komunikasi kelompok; 6. Saluran komunikasi publik;
7. Saluran komunikasi sosial; 8. Saluran komunikasi antarpribadi; 9. Saluran komunikasi
tradisional; 10. Kombinasi media massa dan media antarpribadi; 11. Telepon seluler dan (short
message service) SMS; 12. International Networking atau Interconnetion Networking (internet)
dan media sosial, dan 13. Komunikasi Politik Daring (Online Political Communication).5
Pertama, media cetak merupakan saluran komunikasi dimana pesan-pesan verbalnya
(tertulis) maupun dalam bentuk gambar-gambar seperti karikatur dan komik dilakukan dalam
bentuk tercetak. Media cetak ini sangat baik disebarluaskan untuk mereka yang bisa membaca
dan memiliki waktu sengang yang cukup. 6 Media cetak dimaksud sebagai saluran komunikasi
berupa suratkabar, majalah dan tabloid. Pesan-pesan politik biasanya dalam bentuk
pemberitaan, iklan dan pariwara.
Kedua, berbeda dengan media cetak, media elektronik mengirimkan pesan-pesannya
melalui getaran listrik yang diterima oleh pesawat penerima tertentu, misalnya televisi dan
radio. Kelebihan media elektronik yakni bisa menembus ruang dan waktu, sehingga
informasinya sangat cepat dan serempat meliputi semua wilayah yang berada dalam radius
penerimaan. Selain cepat, juga pesan-pesannya disertai gambar hidup yang berwarna sehingga
menarik untuk ditonton oleh pemirsa. 7 Pesan-pesan politik di media elektronik biasanya dalam
bentuk pemberitaan dan iklan.
Ketiga, media luar ruang (outdoor media) dikaitkan dengan dunia estetika dalam bentuk
lukisan, dan ditempatkan pada tempat-tempat yang ramai dilihat orang dan ditempatkan pada
4 Ibid,, hal. 4. 5 Hafied Cangar, 2016, Komunikasi Politik-Konsep, Teori dan Strategi, edisi revisi, (Jakarta:
RajaGrafindo Persada), hal. 332. 6Ibid. 7Ibid.
SENASPOLHI 3 FISIP UNWAHAS 2021 | 4
ISBN : 978-602-8273-88-6
tempat-tempat yang ramai dilihat orang banyak. 8 Pesan-pesan politik di media luar ruang,
biasanya menjelang dan selama kampanye pemilu, biasanya dalam bentuk baliho, bendera,
umbul-umbul, spanduk, electronic board, dan lain sebagainya.
Keempat, media format kecil, biasanya terdiri atas berbagai media, tetapi bentuknya lebih
kecil, dan isinya kadang lebih fokus pada satu macam informasi. Mudah dibawa ke mana-mana
dan mudah menarik perhatian orang banyak. Bentuk media format kecil ada dalam bentuk
cetakan, lukisan dan artifact lainnya.9 biasanya, saat kampanye pemilu/pilkada, media format
kecil ini lebih dipilih partai politik dan calon legislatif, calon presiden/wakil presiden serta calon
kepala/wakil kepala daerah guna menjangkau masyarakat umum khususnya calon pemilih.
Kelima, saluran komunikasi kelompok merupakan saluran yang berkaitan dengan
kelompok terkait seperti kelompok partai, kelomppok sosial atau kelompok profesi. Kelompok
menjadi saluran komunikasi politik sebab berhubungan dengan sesame pengurus dan anggota
maupun dengan masyarakat pemilih.10 Keenam, saluran komunikasi publik berbeda dengan
komunikasi massa. Komunikasi publik sifatnya tatap muka, terbuka dan langsung. Sementara,
komunikasi massa terbuka untuk umum tanpa mengenal komunitas dari mana. 11 Saluran
komunikasi publik biasanya bertemu langsung dengan target komunikan.
Ketujuh, disebut komunikasi sosial bila komunikasi dalam bentuk tatap muka. Sifat
pesannya adalah hal-hal yang berkaitan hubungan sosial antarsesama warga. Biasanya orang
terlibat sangat terbatas dalam lingkungan sekitar. 12 Kampanye terbatas salah satu contoh
komunikasi sosial dimaksud. Kedelapan, saluran komunikasi antarpribadi merupakan bentuk
komunikasi yang berlangsung secara tatap muka. Karena pesan-pesannya yang sangat pribadi
(privacy) dan tidak boleh didengar orang lain, kecuali mereka yang terlibat langsung dalam
komunikasi. 13 Dalam konteks kampanye seperti dilakukan calon peserta pemilu biasanya saat
mengunjungi masyarakat biasanya melakukan pembicaraan pribadi dengan tokoh masyarakat
dan atau masyarakat calon pemilih untuk mengenalkan diri dan meminta dukungan.
Kesembilan, saluran komunikasi tradisional merupakan saluran komunikasi yang
digunakan masyarakat yang tinggal di daerah pedalaman dengan hak-hak politik yang sama
dengan warga negara lainnya. 14 Kesepuluh, merupakan saluran politik sebagai kombinasi
media massa dan media antarpribadi. Kombinasi ditujukan mencapai efektifitas komunikasi.15
Kesebelas, telepon seluler dan SMS sebagai saluran komunikasi politik telah mengubah
perilaku komunikasi pribadi dan kelompok. Dengan telepon seluler dan SMS, komunikasi lebih
cepat berbeda jauh dengan komunikasi yang memerlukan kertas, amplop, perangko dan jasa
pos yang pengirimannya memerlukan waktu berminggu baru sampai kepada penerima. 16
Keduabelas, internet dan media sosial sebagai saluran komunikasi politik media internet
memiliki sejumlah kelebihan, antara lain: (1) kemampuan untuk menembus batas wilayah,
ruang dan waktu, (2) memperluas akses memperoleh informasi global, (3) meningkatkan
kemampuan untuk berserikat secara bebas, (4) mengancam tatanan yang telah mapan, seperti
pemerintahan otokrasi, serta (5) memiliki kecepatan perkembangan dan penyebaran yang sulit
diatasi. 17
Giansante memaparkan adanya kesenjangan atau gap antara penggunaan internet yang
masif dengan pemanfaatan dalam komunikasi politik oleh aktor politik. Media digital yang
berbasis internet masih dilihat dan diperlakukan sebagai media konvensional seperti koran
cetak dan siaran televisi satu arah. Padahal internet merupakan alat yang dapat digunakan untuk
membangun kepercayaan dan konsensus bagi program kerja aktor politik.
Meskipun komunikasi politik daring bukan merupakan panasea (ramuan mujarab untuk
segala penyakit), jika dimanfaatkan secara efektif dapat memainkan peran penting dalam
membangun masa pendukung dan memperkuat citra kandidat sehingga memudahkan
tercapainya tujuan politik.18 Namun, di sisi yang lain, komunikasi politik daring juga bukan
satu-satunya faktor penentu keberhasilan dalam membangun konsensus. Faktor lain yang perlu
mendapat perhatian adalah program politik yang berkualitas, basis dukungan yang sudah
mapan, manajemen organisasi politik yang kokoh dan lawan politik yang bisa dikalahkan. 19
Media sosial adalah platform berbasis internet yang bersifat dua arah yang terbuka bagi
siapa saja, yang memungkinkan para penggunanya berinteraksi, berpartisipasi, berdiskusi,
berkolaborasi, berbagi, serta menciptakan konten berbasis komunitas. Media sosial adalah
institusi sosial yang berkontribusi dalam proses demokratisasi dan deliberasi ruang publik,
14Ibid. 15Ibid. 16Ibid. hal. 345. 17Ibid. hal. 347-356. 18 Giansante, Gianluca. 2015, Online Political Communication, (Cham: Springer International
Publishing Switzerland), hal. 2. 19Ibid., hal. 1.
SENASPOLHI 3 FISIP UNWAHAS 2021 | 6
ISBN : 978-602-8273-88-6
tetapi juga bersikap instrumentalistik terhadap ketergantungan masyarakat atas media sosial
dengan menggunakannya sebagai objek komodifikasi. Media sosial berperan besar dalam
menyediakan ruang perdebatan publik, tetapi juga mengambil keuntungan dari perdebatan itu
untuk menaikkan popularitas atau leverage perusahaan platform di mata publik dan pengiklan.
20
Media sosial membawa perubahan revolusioner dalam komunikasi massa. Media sosial
hadir untuk menjadikan semua orang sebagai sumber dan pelaku komunikasi. Politik tidak lagi
hanya urusan elite politik semata. Masyarakat memiliki sarana untuk menjalankan agenda
politik mereka sendiri. Di sisi lain, pemerintah terkondisikah untuk makin transparan dan
partisipatif.21
Bencana Non-Alam
Untuk pertama kalinya, Pemerintah dalam hal Presiden Jokowi didampingi Menteri
Kesehatan Terawan Agus Putranto, tanggal 2 Maret 2020, mengumumkan kasus pertama yang
dikonfirmasikan sebagai Covid-19 telah ada di Indonesia. Meskipun saat itu Presiden Jokowi
belum menyatakan Covid-19 sebagai bencana non-alam namun dalam kajian komunikasi
politik telah mulai dilakukan perubahan.
Perubahan komunikasi politik dimaksud adalah dalam hal komunikator, pesan dan
saluran yang digunakan. Mengapa?. Keesokkan harinya, yakni tanggal 3 Maret 2020,
keberadaan juru bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19 mulai bekerja.
Tanggal 31 Maret 2021, Presiden Joko Widodo menetapkan Corona Virus Disease 2019
(Covid-19) sebagai jenis penyakit yang menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat. 22
Lalu apa yang dimaksud dengan kedaruratan kesehatan masyarakat itu?
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2018 mendefinisikan kedaruratan
kesehatan masyarakat merupakan kejadian kesehatan masyarakat yang bersifat luar biasa
dengan ditandai penyebaran penyakit menular dan/atau kejadian yang disebabkan oleh radiasi
nuklir, pencemaran biologi, kontaminasi kimia, bioterorisme, dan pangan yang menimbulkan
bahaya kesehatan dan berpotensi menyebar lintas wilayah atau lintas negara. 23
20Agus Sudibyo, 2019, Jagat Digital-Pembebasan dan Penguasaan, (Jakarta: Kepustakaan Populer
Gramedia), hal. 363. 21Ibid., hal. 366-367. 22Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Penetapan Kedaruratan
Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), tanggal 31 Maret 2021. 23 Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2018 Tentang Kekarantinaan
Kesehatan. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 128.
SENASPOLHI 3 FISIP UNWAHAS 2021 | 7
ISBN : 978-602-8273-88-6
Seiring dengan penyebaran Covid-19 di Indonesia semakin massif dan dengan jumlah
korban yang kian meningkat setiap harinya. Dalam langkah menanggulangi pandemi Covid-19
Presiden Joko Widodo mengeluarkan surat keputusan Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan
Bencana Non Alam Penyebaran Covid-19 sebagai Bencana Nasional.
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) merupakan pembatasan kegiatan tertentu
penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi penyakit dan/atau terkontaminasi
sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan penybaran penyakit atau kontaminasi. 24 PSBB
dengan kriteria sebagai berikut: 25 1. Jumlah kasus dan/atau jumlah kematian akibat penyakit
meningkat dan menyebat secara signifikan dan cepat ke beberapa wilayah; dan 2. Terdapat
kaitan epidemiologis dengan kejadian serupa di wilayah atau negara lain.
PSBB meliputi: 1. Peliburan sekolah dan tempat kerja; 2. Pembatasan kegiatan
keagamaan; 3. Pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum; 4. Pembatasan kegiatan
sosial dan budaya; 5. Pembatasan moda transportasi, dan 6. Pembatasan kegiatan lainnya
khusus terkait aspek pertanahan dan keamanan.
Menteri Kesehatan menetapkan suatu wilayah PSBB atas usulan
gubernur/bupati/walikota dengan memperhatikan pertimbangan Ketua Pelaksanan Gugus
Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Setelah itu Pemerintah mengenalkan konsep
Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Dalam prakteknya, hingga
sekarang PPKM memiliki kategori yakni darurat dan berdasarkan tingkatkan yakni level 4,
level 3, dan level 2.
Komunikasi politik dalam situasi PSBB dan atau PPKM tentunya membutuhkan
perubahan dari segi isi dan kualitas pesan yang dapat menyakinkan masyarakat akan kebijakan
dan tindakan-tindakan pemerintah guna pencegahan dan pemulihan situasi. Termasuk isi dan
kualitas pesan yang mengharapkan perubahan sikap dan kebiasaan masyarakat yang
mendukung pencegahan dan pemulihan situasi. Perubahan juga menyentuh kecepatan
penyampaian pesan serta kecepatan merespon keluhan dan masukan masyarakat.
Perubahan dan Melengkapi
Surat Edaran Menteri Kesehatan Republik Nomor HK.02.01/MENKES/199/2020
Tentang Komunikasi Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang diterbitkan
tanggal 12 Maret 2020. mengubah komunikasi pemerintahan sekaligus komunikasi politik yang
24 Pasal 1 ayat (11) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2018 Tentang Kekarantinaan
Kesehatan. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 128. 25 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 Tentang Pembatasan Sosial Berskala
Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 91.
SENASPOLHI 3 FISIP UNWAHAS 2021 | 8
ISBN : 978-602-8273-88-6
selama ini diselenggarakan hubungan masyarakat (humas) dalam kondisi sebelum bencana non
alam.
Humas pemerintah melaksanakan komunikasi timbal balik antara instansi pemerintah dan
publik yang terencana untuk menciptakan saling pengertian dalam mencapai tujuan, demi
memperoleh manfaat bersama, meningkatkan kelancaran arus informasi dan aksesibilitas
publik, meningkatkan koordinasi dalam penyebarluasan informasi tentang kebijakan
pemerintah dan membangun citra dan reputasi positif. Tugas humas ini dilaksanakan oleh setiap
tingkatan pemerintah (nasional, provinsi, kabupaten, dan kota)26.
Humas pemerintah sebagai lembaga humas atau praktisi humas pemerintah yang
melakukan fungsi manajemen dalam bidang komunikasi dan informasi yang persuasif dan
komunikatif untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan publiknya melalui berbagai
saran kehumasan dalam rangka menciptakan citra yang positif instansi pemerintah27.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 30 Tahun 2011 mengatur visi dan misi humas pemerintah. Visi humas pemerintah
adalah terciptanya pengelolaan kehumasan (kelembagaan, ketatalaksanaan, dan SDM) yang
proposional, professional, efektif, dan efesien dalam mendukung penerapan prinsip-prinsip tata
kepemerintahan yang baik28.
Sementara Humas pemerintah memiliki 6 misi yakni: 1. Membangun citra dan reputasi
26 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 30
Tahun 2011 Tentang Pedoman Umum Tata Kelola Kehumasan Di Lingkungan Instansi Pemerintah. 27 Ibid.,. Bab I. Bagian F. Ayat 3. 28 Ibid., Bab II. Bagian A. 29 Ibid. Bab II. Bagian B. 30 Ibid. Bab II. Bagian C.
SENASPOLHI 3 FISIP UNWAHAS 2021 | 9
ISBN : 978-602-8273-88-6
Tugas Humas Pemerintah memiliki 4 tugas yakni: 1. Melaksanakan komunikasi timbal
balik antara instansi pemerintah dan publik yang terencana untuk menciptakan saling
pengertian dalam mencapai tujuan, demi memperoleh manfaat bersama; 2. Meningkatkan
kelancaran arus informasi dan aksesibilitas publik; 3. Meningkatkan koordinasi dalam
penyebarluasan informasi tentang kebijakan pemerintah, dan 4. Membangun citra dan reputasi
positif31
Menteri Kesehatan pada tanggal 12 Maret 2021 mengeluarkan Surat Edaran Menteri
Kesehatan Republik Nomor HK.02.01/MENKES/199/2020 Tentang Komunikasi Penanganan
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
SE Menkes tersebut terutama dan utama membagi tugas antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah (Tabel 1). Tujuannya, dimaksudkan untuk meningkatkan dukungan dan
kerjasama lintas sektor dan Pemerintah Daerah pada pelaksanaan komunikasi kepada
masyarakat dalam menghadapi ancaman wabah Covid-19, sehingga masyarakat tenang dan
mendapatkan pemahaman mengenai hal-hal yang harus dilakukan abgi lingkungan terdekatnya.
Suatu hal yang selama ini dipandang tugas dan kewajiban komunikasi pemerintahan apalagi
komunikasi politik pemerintah cenderung sektoral dan tidak terpadu.
Tabel 1: Pembagian Kegiatan Komunikasi Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
Kegiatan Komunikasi
Pemerintah Pusat Pemerintah
1. Membentuk Tim Komunikasi Membentuk Tim Komunikasi yang diketuai
Pimpinan Daerah
2. Menunjuk Juru Bicara dari Kementerian
Kesehatan
Menunjuk Juru Bicara dari Dinas Kesehatan
3. Membuat media center Informasi yang dapat disampaikan setelah mendapat
persetujuan dari Pemerintah Pusat32. Tapi data dan
identitas pasien tidak disebarluaskan ke publik.
4. Membuat website sebagai rujuan informasi
utama
Juru Bicara tingkat Provinsi dan di tingkat
kabupaten/kota dapat mengumumkan informasi
seperti di nomor 3.
5. Menyampaikan data harian nasional secara
berskala melalui konferensi pers33
Menggunakan materi yang telah dikembangkan oleh
Pemerintah Pusat seperti di catatan kaki nomor 34.
31Ibid. Bab II. Bagian G. 32Informasi dimaksud seperti pada catatan kaki nomor 33. 33Hanya oleh Juru Bicara Covid-19, rilis dan update di website: a. jumlah dan sebaran, Orang Dalam
Pemantauan (ODP); b. Jumlah dan sebaran, Pasien Dalam Pengawasan (PDP); c. Jumlah dan sebaran,
pasien yang sudah dinyatakan sehat; d. Jumlah dan sebaran, specimen yang diambil; e. Jumlah dan
sebaran, hasil pemeriksaan laboratorium terhadap specimen.
SENASPOLHI 3 FISIP UNWAHAS 2021 | 10
ISBN : 978-602-8273-88-6
6. Membuat produk komunikasi dan menyebarkan
informasi lain34
Pimpinan daerah mensosialisasikan informasi di
nomor 5 kepada seluruh lapisan masyarakat dengan
dipandu Dinas Kesehatan setempat dengan
menggunakan narasi-narasi yang disupakan di
website rujukan Kementerian Kesehatan.
7. Pemerintah Daerah dapat membuat produk
komunikasi sesuai dengan data dan kebutuhan daerah
masing-masing.
SE Menkes mengatur bahwa kanal komunikasi mencakup 10 yakni: 1. Website sebagai
rujukan pertama. Website resmi Kemenkes khusus untuk Covid-19 sebagai rujukan; 2. Televisi;
3. Media Cetak; 4. Media online; 5. Radio; 6. SMS gateway; 7. Media Sosial; 8. Jaringan
sekolah; 9. Jaringan organisasi kepemudaan/agama/politik, dan 10. Jaringan informasl lainnya.
Langkah awal dari SE Menkes antara menunjuk juru bicara. Pemerintah resmi menunjuk
dr. Achmad Yurianto, 35 waktu itu masih Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, sebagai juru bicara untuk penanganan
virus Corona jenis baru (Covid-19).
Juru bicara Pemerintah untuk Covid-19 menjadi salah satu komunikator yang menonjol
di kurun waktu Maret-Juli 2020. dr. Achmad Yurianto selalu tampil di setiap sore, termasuk
hari libur, bertemu dengan awak media dalam konferensi pers. Komunikator politik lainnya
yang menonjol adalah Presiden Jokowi sendiri. Salah satunya dengan memanfaatkan akun
media sosial.
34Mencakup: 1. Penjelasan dasar tentang Covid-19; 2. Penjelasan pencegahan wabah Covid-19; 3.
Protokol penanganan PDP sampai dinyatakan sehat; 4. Kriteria PDP; 5. Penjelasan tentang karantina
dan karantina yang dapat dilakukan di rumah; 6; Kriteria ODP; 7. Protokol penanganan orang masuk
dari negara beresiko dan pengawasan di perbatasan; 8. Protokol WHO tentang penggunaan masker dan
alat pelindung diri yang digunakan; 9. Protokol komunikasi sekolah; 10. Kesiapan logistik dan pangan;
11. 132 rumah sakit rujukan penanganan Covid-19; 12. Penjelasan tentang pemeriksaan kesehatan
beserta biaya yang dibebankan; 13. Penjelasan virus mati dalam 5-15 menit; 14. Penjelasan detail
tentang fasilitas HOTLINE Pemerintah Pusat 119; 15. Penjelasan mengenai hoax dan disinformasi yang
terjadi. 35Dilahirkan di Malang, 11 Maret 1962. Alumnus Fakultas Kedokteran (FK) UNAIR angkatan 1990.
Sebelum bertugas di Kementerian Kesehatan, dokter Achmad Yurianto berkarir di kesehatan militer.
Diawali tahun 1987, sebagai Perwira Utama Kesehatan Daerah Militer V Brawijaya. Lalu berkarir
sebagai
Kepala Kesehatan Kodam Pattimura; Batalyon Kesehatan Kostrad; dokter Batalyon Infanteri
745/Sampada Yudha Bakti yang ditugaskan ke Dili Timor Timur (1991); Wakil Kepala Rumah Sakit
tingkat II Dustira Bandung Jawa Barat (2006); Wakil Kepala Kesehatan Daerah Militer IV Diponegoro
(2008); Kepala Kesehatan Daerah Militer XI Pattimura Ambon Maluku (2009); Kepala Dinas Dukungan
Kesehatan Operasi Pusat Kesehatan TNI (2011). Sejak tahun 2015, diangkat menjadi Kepala Pusat
Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan hingga tengah tahun 2019. https://rri.co.id/humaniora/info-
publik/797645/mengenal-dr-achmad-yurianto-juru-bicara-penanganan-virus-corona, akses 27 Agustus