Top Banner
PENTINGNYA KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PERUSAHAAN A. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial sangat membutuhkan komunikasi. Hal ini tidak lepas juga dari sebuah organisasi. Organisasi yang baik adalah organisasi yang mampu menjalankan komunikasi antar anggotanya dengan baik. Organisasi merupakan suatu kumpulan atau sistem individual yang melalui suatu hierarki/jenjang dan pembagian kerja, berupaya mencapai tujuan yang ditetapkan. Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Di antara kedua belah pihak harus ada two-way-communications atau komunikasi timbal balik, untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Merchant (1998) mengatakan bahwa orientasi perilaku berhubungan dalam lingkungan pengendalian manajemen. Perilaku berpengaruh dalam desain sistem pengendalian manajemen untuk membantu mengendalikan, memotivasi manajemen dalam mengambil keputusan dan memonitor perilaku yang dapat mengendalikan aktivitas- aktivitas yang terjadi dalam sebuah organisasi. (http://andreprat.blogspot.com)
22

Komunikasi Organisasi

Jan 19, 2023

Download

Documents

muhammad ridwan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Komunikasi Organisasi

PENTINGNYA KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PERUSAHAAN

A. Latar Belakang

Manusia sebagai makhluk sosial sangat membutuhkan

komunikasi. Hal ini tidak lepas juga dari sebuah

organisasi. Organisasi yang baik adalah organisasi yang

mampu menjalankan komunikasi antar anggotanya dengan

baik.

Organisasi merupakan suatu kumpulan atau sistem

individual yang melalui suatu hierarki/jenjang dan

pembagian kerja, berupaya mencapai tujuan yang

ditetapkan. Manusia di dalam kehidupannya harus

berkomunikasi artinya memerlukan orang lain dan

membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling

berinteraksi. Di antara kedua belah pihak harus ada

two-way-communications atau komunikasi timbal balik,

untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi,

maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu

organisasi.

Merchant (1998) mengatakan bahwa orientasi

perilaku berhubungan dalam lingkungan pengendalian

manajemen. Perilaku berpengaruh dalam desain sistem

pengendalian manajemen untuk membantu mengendalikan,

memotivasi manajemen dalam mengambil keputusan dan

memonitor perilaku yang dapat mengendalikan aktivitas-

aktivitas yang terjadi dalam sebuah organisasi.

(http://andreprat.blogspot.com)

Page 2: Komunikasi Organisasi

Untuk membentuk suatu kerja sama yang baik jelas

perlu adanya komunikasi yang baik antara unsur-unsur

yang ada di dalam organisasi tersebut. Komunikasi yang

baik akan menimbulkan saling pengertian dan kenyamanan

dalam bekerja.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Komunikasi Organisasi?

2. Bagaiaman arti penting komunikasi dalam sebuah

organisasi?

3. Apa saja konsep komunikasi dalam sebuah

organisasi?

4. Contoh analisis kasus Komunikasi Organanisasi/

C. Pembahasan

Pengertian Komunikasi Organisasi

Istilah “komunikasi” ini berasal dari bahasa

Latin, yaitu dari kata “communis” yang berarti “sama”

(common). Jika kita akan mengkomunikasikan suatu idea

atau gagasan, maka kita harus menetapkan terlebih

dahulu suatu dasar titik-temu yang sama untuk mencapai

suatu pemahaman atau pengertian. Komunikasi juga

sebagai suatu tindakan mendorong pihak lain untuk

menginterpretasikan suatu idea dalam suatu cara yang

diinginkan oleh pembicara atau penulis. Hal serupa juga

Page 3: Komunikasi Organisasi

diungkap Laswell bahwa Komunikasi adalah proses yang

menggambarkan siapa mengatakn apa dengan cara apa,

kepada siapa dengan efek apa. Istilah organisasi

berasal dari bahasa yunani, yaitu "Organon" atau dalam

bahasa Latin "Organum" yang berarti alat,bagian,

anggota, atau badan. Sedangkan menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia (KBBI) ,organisasi adalah kesatuan

(susunan) yang terdiri atas bagian bagian orang dalam

perkumpulan untuk mencapai tujuan bersama.

(http://artikelampuh.blogspot.com)

Sedangkan Komunikasi organisasi adalah pengiriman

dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam

kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi

(Wiryanto dalam Iqbal, 2005). Komunikasi formal adalah

komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri

dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi.

Orientasi nya bukan pada organisasi tapi lebih kepada

anggotanya secara individual.

Komunikasi dalam organisasi adalah juga dapat

diartikan sebagai komunikasi suatu organisasi yang

dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan maupun

dengan khalayak yang ada kaitannya dengan organisasi,

dalam rangka pembinaan kera sama yang serasi untuk

mencapai tujuan dan sasaran organisasi (effendi dalam

Iqbal). Price mendefinisikan komunikasi organisasi

sebagai derajat atau tingkat informasi tentang

Page 4: Komunikasi Organisasi

pekerjaan yang dikirimkan organisasi untuk anggota dan

diantara anggota organisasi. 

Everet M.Rogers dalam bukunya Communication in

Organization, mendefinisikan organisasi sebagai suatu

sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk

mencapai tujuan bersama, melalui jenjang kepangkatan,

dan pembagian tugas. Robert Bonnington dalam buku

Modern Business: A Systems Approach, mendefinisikan

organisasi sebagai sarana dimana manajemen

mengoordinasikan sumber bahan dan sumber daya manusia

melalui pola struktur formal dari tugas-tugas dan

wewenang. (http://syntechnepal.blogspot.com)

Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi

terletak pada peninjauannya yang terfokus kepada

manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan

organisasi itu. Ilmu komunikasi mempertanyakan bentuk

komunikasi apa yang berlangsung dalam organisasi,

metode dan teknik apa yang dipergunakan, media apa yang

dipakai, bagaimana prosesnya, faktor-faktor apa yang

menjadi penghambat, dan sebagainya

Komunikasi organisasi pada umumnya membahas

tentang struktur dan fungsi organisasi, hubungan

antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian

serta budaya organisasi. Komunikasi organisasi diberi

batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang

sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain

Page 5: Komunikasi Organisasi

meliputi arus komunikasi vertikal dan horizontal. Enjhu

dalam jurnalnya (2009) menjelaskan:

Communication has crucial impacts within or among workgroupsin that organization communication can be a channel to flowinformation, resources, and even policies. Given the importance oforganization communication and its managerial impacts, furtherresearch is needed to explore this topic as it relates to the publicadministration field. To this end, this study assesses the impacts oforganizational communication on the perception of red tape bycomparing internal communication with external, especially client-oriented, communication in both public and nonprofitorganizations.

Komunikasi sangat berperan peting demi

berlangsungnya sebuah organisasi yang baik. Organisasi

merupakan wadah bagi individu untuk berinterkasi,

sehingga dalam hal ini terjalinnya komunikasi yang baik

sangat diperlukan. Terutama komunikasi antara atasan

dan karyawan dalam sebuah organisasi atau perusahaan.

Arti Penting Komunikasi Dalam Organisasi

Komunikasi dalam suatu organisasi sangat penting

agar tidak terjadinya salah penyampaian informasi antar

anggota dalam suatu organisasi dan agar tercapainya

tujuan tertentu. Sebuah interaksi yang bertujuan untuk

menyatukan dan mensinkronkan seluruh aspek untuk

kepentingan bersama sangat dibutuhkan dalam sebuah

tujuan berorganisasi. Dengan kata lain, tanpa adanya

sebuah interaksi yang baik niscaya sebuah organisasi

Page 6: Komunikasi Organisasi

tidak akan mencapai tujuannya. Interaksi disini adalah

mutlak meliputi seluruh anggota organisasi yang dapat

berupa penyampaian-penyampaian informasi, instruksi

tugas kerja atau mungkin pembagian tugas kerja.

Sebuah bentuk organisasi pasti mengedepankan

sebuah komunikasi agar tercipta hasil yang selaras.

Biasanya proses komunikasi dalam suatu organisasi

meliputi atasan dan bawahan dengan penyampaian yang

terarah dari suatu atasan ke bawahannya yang semata-

mata semua berorientasi berdasarkan organisasi. Tujuan

komunikasi dalam sebuah organisasi sangat memberikan

banyak manfaat secara langsung yaitu memudahkan para

anggota bekerja dari instruksi-instruksi yang diberikan

dari atasan dan untuk mengurangi kesalahpahaman yang

biasa terjadi dan memang sudah melekat pada suatu

organisasi.

Apabila semua bawahan dan atasan dapat

berinteraksi dengan baik, maka seluruh kesalahpahaman

yang beresiko mungkin akan berkurang, karena tiap

manusia mempunyai cara penyampaian komunikasi yang

berbeda-beda secara verbal. Jay M. Jackson (2009):

An organization may be considered a system ofoverlapping and interdependent groups. Thesegroups can be departments located on the samefloor of a building, or they can be divisionsscattered over the face of the earth.

Page 7: Komunikasi Organisasi

Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa

pentingnya komunikasi dalam organisasi adalah sebagai

berikut:

1. Komunikasi mendatangkan efektifitas yang lebih

besar.

2. Komunikasi menempatkan menempatkan orang-orang pada

tempat yang seharusnya.

3. Komunikasi membawa orang-orang untuk terlibat dalam

organisasi dan meningkatkan motivasi untuk

melibatkan kinerja yang baik dan meningkatkan

komitmen terhadap organisasi.

4. Komunikasi menghasilkan hubungan dan pengertian yang

lebih baik antara bawahan, kolega, dan orang-orang

di dalam dan di luar organisasi.

5. Komunikasi menolong orang-orang untuk mengerti

perlunya perubahan.

6. Komunikasi meminimalkan permasalahan-permasalahan di

dalam keorganisasian seperti konflik, stress,

demotifasi dan loyalitas. 

(http://mudzakiriqbal.blogspot.com)

Komunikasi juga sangat berperan aktif untuk mengatasi

setiap konflik yang terjadi di sebuah perusahaan atau

organisasi. Hal ini seperti yang diungkapkan Pekka Aula

& Kalle Siira (2010).

Organizational communication occurs in communicative arenas(Stacey 1991), that is, all organizational surroundings in which we

Page 8: Komunikasi Organisasi

create and share meanings and make sense of our experiences.This includes surroundings inside and outside an organization.Arenas are places in which organizational members andstakeholders encounter each other and create representations andinterpretations (Aula 1999, 2000). We suggest that two distinctivetypes of communication arenas can be identified, which are alsothe places where conflicts are managed.

Konsep Komunikasi Organisasi

Goldhaber (1986) memberikan definisi komunikasi

dalam organisasi yaitu proses menciptakan dan saling

menukar pesan dalam hubungan jaringan yang saling

bergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan

yang selalu berubah-ubah. Dalam definisi komunikasi

dalam organisasi terdapat 7 konsep yaitu:

(http://mudzakiriqbal.blogspot.com)

a. Proses 

Page 9: Komunikasi Organisasi

Dalam suatu organisasi kita menciptakan dan

saling tukar menukar pesan antar anggota, hal ini

berjalan terus-menerus dan tidak ada hentinya maka

hal ini disebut sebagai proses.

b. Pesan 

Pesan adalah susunan simbol yang penuh arti

tentang orang, objek, kejadian yang dihasilkan oleh

interaksi dengan orang. Pengklasifikasian pesan

menurut bahasa dapat pula dibedakan atas pesan

verbal dan pesan nonverbal. Klasifikasi pesan

menurut penerima dapat dibedakan menjadi 2 yaitu

pesan internal dan eksternal. Klasifikasi pesan

yang terakhir adalah berdasarkan tujuan dari

pengiriman dan penerima pesan. Redding

(Goldhaber,1986)  ada 3 alasan umum bagi arus pesan

dalam organisasi yaitu berkenaan dengan tugas dalam

organisasi, pemeliharaan organisasi, dan

kemanusiaan.

c. Jaringan 

Pertukaran pesan dari orang satu ke orang yang

lain terjadi melewati suatu set jalan kecil yang

dinamakan jaringan komunikasi. Peran tingkah laku

dalam organisasi menentukan siapa yang menduduki

posisi tertentu atau pun pekerjaan tertentu baik

dinyatakan formal maupun informal.

d. Keadaan saling tergantung

Page 10: Komunikasi Organisasi

Hal ini telah menjadi sifat dari suatu

organisasi sistem terbuka. Jika suatu bagian dalam

organisasi mengalami gangguan maka berpengaruh

kepada bagian yang lain. Begitu juga dengan

jaringan komunikasi dalam organisasi saling

melengkapi.

e. Hubungan 

Organisasi yang merupakan sistem terbuka,

sistem kehidupan sosial maka untuk berfungsi

bagian-bagian itu terletak ditangan manusia. Karena

itu hubungan manusia dalam organisasi memfokuskan

kepada tingkah laku. Hubungan manusia dalam

organisasi mulai dari yang sederhana yaitu hubungan

diantara dua orang, hubungan dalam kelompok-

kelompok kecil,maupun besar dalam organisasi. 

Thayer membedakan hubungan ini menjadi

hubungan bersifat individual, kelompok dan hubungan

organisasi. Sedangkan pace dan boren menggunakan

istilah hubungan interpesonal dalam komunikasi yang

terjadi hubungan tatp muka.

f. Lingkungan

Lingkungan secara fisik dan faktor sosial

perlu diperhitungkan dalam pembuatan keputusan

mengenai individu dalam suatu sistem. Lingkungan

dapat dibedakan menjadi 2 yaitu internal dan

eksternal. Lingkungan internal terdiri dari

organisasi dan kultur nya dan antara organisasi itu

Page 11: Komunikasi Organisasi

dengan lingkungan eksternal nya. Kultur organisasi

yaitu pola kepercayaan dan harapan dari anggota

organisasi yang menghasilkan norma-norma yang

membentuk tingkah laku individu dan kelompok dalam

organisasi. Karena lingkungan berubah-ubah maka

organisasi memerlukan informasi baru. Informasi

baru ini harus dapat mengatasi perubahan dalam

lingkungan dengan menciptakan dan pertukaran pesan

baik secara internal dalam unit-unit yang relevan

maupun terhadap kepentingan umum secara eksternal.

g. Ketidakpastian

Ketidakpastian adalah perbedaan informasi yang

ada dengan informasi yang diharapkan. Untuk

mengurangi ketidakpastian organisasi menciptakan

dan menukar pesan diantara anggota, melakukan

penelitian, pengembangan organisasi, dan menghadapi

tugas-tugas yang komplek dengan integrasi yang

tinggi. Salah satu urusan utama dari komunikasi

organisasi adalah menentukan dengan tepat berapa

banyaknya informasi yang diperlukan untuk

mengurangi ketidakpastian tanpa informasi yang

berlebihan.

Page 12: Komunikasi Organisasi

Contoh Studi Kasus 2

THE IMPACT OF ORGANIZATIONAL COMMUNICATION ON PUBLIC

AND NONPROFIT MANAGERS’ PERCEPTION OF RED TAPE

Eunju Rho

The University of Georgia

ABSTRACT

Communication has crucial impacts within or among

workgroups in that organization communication can be a

channel to flow information, resources, and even

policies. Given the importance of organization

communication and its managerial impacts, further

research is needed to explore this topic as it relates

to the public administration field. To this end, this

study assesses the impacts of organizational

communication on the perception of red tape by

comparing internal communication with external,

especially client-oriented, communication in both

public and nonprofit organizations. This study is based

on the questionnaire data from the National

Administration Studies Project (NASP)-III, closed in

January 2006, gathered from a survey of public and

nonprofit managers in the states of Illinois and

Georgia. Results show that frequent communication with

clients plays an important role in reducing perceived

red tape, and sector-based differences between public

Page 13: Komunikasi Organisasi

and nonprofit sectors influence the impact of

communication type on red tape perception. The analysis

controls for the organizational characteristics, job

characteristics, and personal characteristics.

This study presents several surprising but

provocative findings as well. The first involves a

sector-based difference. In the nonprofit sample,

neither communication type has the explanatory power to

explain red tape perception, but in the public sample,

client-oriented communication behaviors of managers are

negatively associated with their red tape perception.

In addition, job characteristics are more likely to

explain the red tape in the public sector sample than

in the nonprofit sample. The future works can address

what kinds of alternative factors are determining the

red tape perception among nonprofit managers. It will

be both interesting and possibly helpful to find out

why job characteristics could not explain anything

about red tape perception of nonprofit managers while

some of job characteristics are related to public

managers’ red tape perception.

Dalam penelitian yang dilakukan Eunjhu, ingin

meneliti dampak akibat adanya penerapan komunikasi

organisasi pada publik serta keuntungan pada manager

Red Tape. Penelitian dilakukan karena melihat bahwa

Page 14: Komunikasi Organisasi

komunikasi dalam setua organisasi sangat penting,

terutama dalam memberikan persepsi pada khalayak. Pola

komunikasi yang terpakan dalam organisasi ini untuk

menciptakan persepsi bagi public dengan adanya

penerapan komunikasi organisasi yaitu:

Dalam hasil penelitiannya Eunjhu menemukan bahwa

memang benar komunikasi dalam sebuah organisasi sangat

diperlukan untuk menciptakan persepsi public yang baik.

Sebagai bentuk organisasi, perusahan tentu sangat

membutuhkan komunikasi antar atasan dan karyawan.

Terutama untuk mengkomunikasikan hal pekerjaan demi

mencapi tujuan bersama.

http://www2.ku.edu

Page 15: Komunikasi Organisasi

Contoh Studi Kasus 2

Pengaruh Komunikasi dalam Organisasi terhadap Kinerja

Karyawan melalui Kepuasan Kerja (Studi Kasus pada

Karyawan bagian Produksi Pabrik Kertas CV Setia Kawan

Tulungagung).

(http://annyaasss.blogspot.com)

Komunikasi dalam Organisasi, Kepuasan Kerja,

Kinerja. Dewasa ini telah banyak organisasi yang

berdiri dan berkembang sukses baik dalam skala kecil

maupun besar. Organisasi sendiri merupakan suatu alat

dimana orang-orang mempersatukan kecakapan dan usaha

mereka untuk mencapai tujuan bersama. Sering dijumpai

bahwa karyawan kurang terpuaskan hatinya dalam

melaksanakan tugasnya karena informasi mengenai

prosedur kerjayang disampaikan pimpinan kurang dapat

dipahami. Sehingga karyawan cenderung merasa khawatir,

segan, dan takut dalam melaksanakan tugasnya.

Dengan adanya perasaan-perasaan tersebut dalam

melaksanakan tugas mengakibatkan kinerja karyawan

menjadi menurun. Salah satu jalan untuk mengatasi semua

ini adalah dengan saluran komunikasi. Penelitian ini

bertujuan untuk mengkaji lebih mendalam tentang

komunikasi dalam organisasi yang ada di Pabrik Kertas

CV Setia Kawan Tulungagung guna meningkatkan kinerja

karyawan melalui kepuasan kerja.

Page 16: Komunikasi Organisasi

Penelitian ini menggunakan analisis data berupa

analisis jalur (path analysis), yang merupakan suatu

bentuk terapan dari analisis regresi berganda (multiple

regression analysis. Tujuan dari analisis jalur ini

adalah menentukan pengaruh langsung dan tidak langsung

diantara sejumlah variabel. Lokasi penelitian ini

berada pada Pabrik Kertas CV Setia Kawan Tulungagung

dan dilaksanakan sejak bulan Mei 2006. Subjek dan

informan dalam penelitian ini adalah karyawan bagian

produksi (sebagai responden) dan karyawan bagian HRM.

Penelitian ini mempunyai variabel bebas yaitu

komunikasi dalam organisasi (X), variabel interfening

yaitu kepuasan kerja (Y), dan variabel terikatyaitu

kinerja (Z).

Dalam penelitian ini data yang diperoleh

menggunakan beberapa cara, antara lain: angket atau

kuesioner, wawancara atau interview, dokumentasi, dan

observasi. Instrumen penelitian ini menggunakan item-

item dari penelitian terdahulu yang telah teruji,

sehingga uji coba kuesioner untuk menguji instrument

tidak dilakukan. Sedangkan untuk uji validitas dan

reliabilitas tetap dilakukan untuk menguji validitas

dan relibilitas data yang diperoleh. Populasi dalam

penelitian ini adalah karyawan bagian produksi Pabrik

Kertas CV Setia Kawan Tulungagung yang berjumlah 245

orang. Sedangkan sampelnya diambil sebanyak 71 orang

Page 17: Komunikasi Organisasi

dan tehnik pengambilan sampel menggunakan purposive

sampling.

Penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan

yang penting untuk diketahui terutama untuk digunakan

sebagai pertimbangan penelitian yang selanjutnya.

Keterbatasan-keterbatasan itu antara lain: meskipun

ukuran perusahaan jika dilihat dari luar cukup besar

tetapi karena tempatnya yang terpencil menjadikan

masyarakat luas belum mengenalnya, karyawan bagian

produksi yang digunakan sebagai sampel memiliki

pendidikan yang berbeda-beda sehingga mempengaruhi

dalam penjelasan dan pengisian kuesioner.

Berdasarkan hasil penelitian disarankan antara

atasan dengan bawahan pada Pabrik Kertas CV Setia Kawan

Tulungagung lebih sering meningkatkan koordinasi

(mengadakan sharing) sehingga setiap kegiatan berjalan

dengan baik karena dapat mengerti perasaan dari

karyawan mulai dari masalah pekerjaan ,rekan sekerja,

sampai masalah kesesuian upah, secara periodik para

atasan (direktur, manager, kapala bagian) lebih sering

terjun langsung ke lapangan sehingga dapat meningkatkan

kepuasan dan kinerja, pimpinan memperhatikan keluhan-

keluhan dari para karyawan. Selain itu peneliti

menyarankan agar penelitian selanjutnya diutamakan

mengambil obyek penelitian pada organisasi yang besar

dan sudah dikenal oleh masyarakat luas, selanjutnya

Page 18: Komunikasi Organisasi

yang digunakan untuk sampel disarankan karyawan-

karyawan yang memiliki pendidikan setingkat.

Page 19: Komunikasi Organisasi

KESIMPULAN

Dalam sebuah organisasi sangat dibutuhkan dan

diperlukan komunikasi yang efektif dan baik demi

tercapainya suatu tujuan bersama, tidak terlepas dari

karwayan maupun atasan. Pimpinan di dalam organisasi

harus dapat memfasilitasi tumbuhnya suasana keterbukaan

dalam komunikasi dengan karyawan, dapat berempati,

memiliki sikap yang dapat memberikan dukungan kepada

karyawan, dapat bersikap positif baik terhadap diri

sendiri maupun karyawan serta mampu menciptakan suasana

setara, dalam arti ada pengakuan bahwa kedua belah

pihak dalam hal ini pimpinan dan karyawan sama–sama

bernilai dan berharga.

Komunikasi karyawan yang efektif akan menghasilkan

kepuasan dan produktivitas karyawan, perbaikan

pencapaian hasil karya dan tujuan perusahaan. Tidak

hanya itu, hubungan antar karyawan yang dibangun

berdasarkan iklim dan kepercayaan atau suasana

perusahaan yang positif turut memberi andil dalam

menciptakan iklim komunikasi efektif.

Page 20: Komunikasi Organisasi

DAFTAR PUSTAKA

Referensi Jurnal Internasioanl:

Aula, P. (2010). Organizational Communication and

Conflict Management Systems: A Social Complexity

Approach. Nordicom Review 31.1 , 125-141, diakses

melalui situs

http://www.nordicom.gu.se/common/publ_pdf/321_au

la_siira.pdf, pada tanggal 11 Desember 2013,

pukul 22.05 WIB.

Jackson, J. M. (Februari 2006). The Organizational And

Its Communication Problem. Jounal of Communication

Volume 6 , 158-167, diakses melalui situs

http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.146

0-2466.1959.tb00313.x/abstract, pada tanggal

Rabu, 11 Desember 2013, pukul 21.15 WIB.

Rho, E. (2009). The Impact of Organizational

Communication on Public and Nonprofit Managers'

Perception of Red Tape. Journal National Public

Management Research Conference , 1-29, diakses

melalui situs

http://www2.ku.edu/~pmranet/conferences/OSU2009/

papers/Rho,%20Eunju.%20%20The%20Impact%20of

%20Organizational%20Communication%20on%20Public

%20and%20Nonprofit%20Managers%27%20Perception

Page 21: Komunikasi Organisasi

%20of%20Red%20Tape.pdf, pada tanggal 11 Desember

2013, pukul 22.17 WIB.

Referensi Web Online:

Abdhi. (2013, Agustus Minggu, 11). Pengertian Organisasi

Menurut Para Ahli. Diakses pada Rabu, Desember

Rabu, 11, 2013, from

http://artikelampuh.blogspot.com/2013/08/pengert

ianorganisasi.html#_

Anny. (2012, Oktober). Komunikasi Dalam Organisasi. diakses

Desember Selasa, 11, 2013, from

http://annyaasss.blogspot.com/2012/10/komunikasi

-dalam-organisasi.html

Bagas. (2013, Mei Minggu, 19). Peran Komunikasi Dalam

Organisasi Perusahaan. Retrieved Desember Rabu, 11,

2013, from

http://syntechnepal.blogspot.com/2013/05/peran-

komunikasi-dalam-organisasi.html

Mudzakir, I. (2012, Desember). Komunikasi Dalam Organisasi

Perusahaan. Diakses pada bulan Desember Rabu, 11,

2013, from

http://mudzakiriqbal.blogspot.com/2012/12/komuni

kasi-dalam-organisasi-perusahaan.html

Pratama, A. (2013, Oktober Jumat, 18). Komunikasi Dalam

Organisasi. Diakses pada tanggal Rabu Desember 11,

Page 22: Komunikasi Organisasi

2013, meluli situs

http://andreprat.blogspot.com/2013/10/makalah-

komunikasi-dalam-organisasi.html

Anonim. (Februari, 2010). Teori Komunikasi Organisasi.

Diakses pada tanggal Rabu Desember 11, 2013,

meluli situs

http://chueycapone.wordpress.com/teori-

komunikasi-organisasi/

Referensi Buku:

Rubin And Piele Que Kommas Fisip UNS. (2000).

Communication Research: Strategies and Sourches (5th ed.).

USA: Wadsworth.