KOMPOSISI IKAN HASIL TANGKAPAN PURSE SEINE YANG DIDARATKAN DI UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PELABUHAN PERIKANAN PANTAI TENAU KUPANG NUSA TENGGARA TIMUR SKRIPSI PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN OLEH: ARYADIANSYAH DWI PUTRA LAODA 135080201111126 FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2018
73
Embed
KOMPOSISI IKAN HASIL TANGKAPAN PURSE SEINE YANG …repository.ub.ac.id/12925/1/Aryadiansyah Dwi Putra Laoda.pdf · beroperasi di Kota Kupang adalah purse seine. Dibandingkan alat
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KOMPOSISI IKAN HASIL TANGKAPAN PURSE SEINE YANG DIDARATKAN DI UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PELABUHAN PERIKANAN PANTAI
TENAU KUPANG NUSA TENGGARA TIMUR
SKRIPSI
PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN
OLEH: ARYADIANSYAH DWI PUTRA LAODA
135080201111126
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG 2018
KOMPOSISI IKAN HASIL TANGKAPAN PURSE SEINE YANG DIDARATKAN DI UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PELABUHAN PERIKANAN PANTAI
TENAU KUPANG NUSA TENGGARA TIMUR
SKRIPSI
PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Perikanan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Brawijaya
OLEH: ARYADIANSYAH DWI PUTRA LAODA
135080201111126
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG Mei, 2018
LEMBAR PENGESAHAN
KOMPOSISI IKAN HASIL TANGKAPAN PURSE SEINE YANG DIDARATKAN DI UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PELABUHAN PERIKANAN PANTAI
TENAU KUPANG NUSA TENGGARA TIMUR
OLEH: ARYADIANSYAH DWI PUTRA LAODA
135080200111026
Telah dipertahankan didepan penguji
Pada tanggal 24 Mei 2018 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dosen Pembimbing I Dr. Eng. Abu Bakar Sambah, S. Pi, MT NIP. 19780717 200502 1 004 Tanggal:
Menyetujui, Dosen Pembimbing II Arief Setyanto, S.Pi, M. App. Sc NIP. 19710904 199903 1 001 Tanggal:
Mengetahui
Ketua Jurusan PSPK
Dr. Eng. Abu Bakar Sambah, S. Pi, MT NIP. 19780717 200502 1 004 Tanggal:
ii
IDENTITAS TIM PENGUJI
Judul : KOMPOSISI IKAN HASIL TANGKAPAN PURSE SEINE YANG DIDARATKAN DI UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PELABUHAN PERIKANAN PANTAI TENAU KUPANG NTT
Nama Mahasiswa : Aryadiansyah Dwi Putra Laoda
NIM : 135080201111126
Program Studi : Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
PENGUJI PEMBIMBING :
Dosen Pembimbing 1 : Dr. Eng. Abu Bakar Sambah, S.Pi., MT
Dosen Pembimbing 2 : Arief Setyanto, S.Pi., M. App. Sc
PERNYATAAN ORISINILITAS Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam laporan Skripsi yang saya
tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, dan sepanjang
pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain kecuali yang tertulis dalam daftar pustaka.
Apabila kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan laporan Skripsi saya
ini hasil penjiplakan (plagiasi), maka saya berrsedia menerima sanksi atas
perbuatan tersebut, sesuai hukum yang berlaku di Indonesia.
Malang, Mei 2018
Mahasiswa
Aryadiansyah Dwi Putra Laoda
iv
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. Karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya pelaksanaan dan pelaporan kegiatan Skripsi ini dapat diselesaikan.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak terlepas dari dukungan moril dan
materil dari semua pihak. Melalui kesempatan ini, dengan kerendahan hati
perkenankan penulis mengucapkan Terima Kasih kepada :
1. Allah SWT. Yang senantiasa memberi segala nikmat dan karuniaNya
2. Dr. Eng. Abu Bakar Sambah, S.Pi., MT selaku dosen pembimbing 1 yang
telah banyak memberikan saran, bimbingan, arahan dan nasehat bagi
penulis
3. Arief Setyanto, S.Pi., M. App. Sc selaku dosen pembimbing 2 yang telah
banyak memberikan saran, bimbingan, arahan dan nasehat bagi penulis
4. Dr. Ir. Daduk Setyohadi, MP selaku dosen penguji 1 yang telah
meluangkan waktu memberikan saran, bimbingan, arahan dan nasehat
bagi penulis
5. Eko Sulkhani Yulianto, S.Pi., M.Si selaku dosen penguji 2 yang telah
meluangkan waktu memberikan saran, bimbingan, arahan dan nasehat
bagi penulis
6. Seluruh Dosen dan Karyawan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
yang telah membimbing penulis
7. Amirudin Laoda dan Irma Aklis yang telah mendidik, memberi doa,
dukungan, dan mendidik penulis. Dan juga kepada Arlan Laoda dan
Anisa Nurjannah yang selalu memberi semangat
8. Seluruh Pegawai UPT. PPP Tenau Kupang NTT yang telah banyak
membantu penulis pada saat PKM hingga Penelitian dan juga kepada
nelayan PPP Tenau
v
9. Kepada seluruh teman seangkatan PSP 13 yang memberi dukungan dan
semangat
10. Ayu Ratnasari Mansyur, S.Pd yang selalu menemani, memberi masukan,
nasehat, dukungan, doa dan juga semangat untuk penulis menyelesaikan
Studi, Terima Kasih Sayang!
vi
ARYADIANSYAH DWI PUTRA LAODA. Skripsi tentang Komposisi Ikan Hasil Tangkapan Purse Seine yang Didaratkan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelabuhan Perikanan Pantai Tenau Kupang NTT (dibawah bimbingan Dr. Eng. Abu Bakar Sambah, S. Pi, MT dan Arief Setyanto, S. Pi, M. App, Sc).
Kota Kupang merupakan bagian dari wilayah Negara Indonesia yang memiliki luas wilayah perairan ± 200.000 Km2 dan awasan pesisir dan laut kota Kupang mempunyai potensi sumberdaya alam yang dapat dimanfaatkan dalam bidang perikanan budidaya dan perikanan tangkap. Alat tangkap terbanyak yang beroperasi di Kota Kupang adalah purse seine. Dibandingkan alat tangkap jenis payang dan lampara, purse seine memiliki tingkat efektifitas penangkapan lebih tinggi. Untuk mengetahui apakah alat tangkap purse seine termasuk ke dalam jenis alat tangkap yang ramah lingkungan dapat diketahui dengan cara mengetahui komposisi hasil tangkapan purse seine. Komposisi ini diketahui dari spesies ikan target tangkapan dan ukuran spesies hasil tangkapan yang diperoleh.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui spesies yang tertangkap, mengetahui komposisi hasil tangkapan dan mengetahui variasi jumlah spesies dan total hasil tangkapan antar kapal purse seine di UPT. PPP Tenau Kupang.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif suvei. Metode ini dilakukan dengan cara mengamati secara langsung objek penelitian guna memperoleh data dan mendapatkan keterangan yang jelas terhadap masalah dalam penelitian. Dalam penelitian ini peneliti melakukan pengamatan langsung dalam proses pendaratan hingga bongkar ikan oleh nelayan. Jenis data yang dipeoleh selama penelitian berupa data primer dan data sekunder.
Peneliitan dilaksanakan pada akhir bulan Oktober sampai awal bulan November 2017 bertempat di UPT. Pelabuhan Perikanan Pantai Tenau Kupang NTT. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif suvey. Jenis data yang dipeoleh selama penelitian berupa data primer dan data sekunder.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama penelitian alat tangkap purse seine diperoleh hasil tangkapan yang terdiri dari 6 spesies dari 4 family. Hasil uji komposisi hasil tangkapan purse seine berdasarkan Jumlah Ekor dan Kg terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata hasil tangkapan antar spesies. Variasi hasil tangkapan antar kapal berdasarkan Jumlah Ekor tidak terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata hasil tangkapan antar kapal sedangkan Variasi hasil tangkapan antar kapal berdasarkan Jumlah Kg terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata hasil tangkapan antar kapal. Maupun pada total hasil tangkapan purse seine antar kapal tidak terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata jumlah spesies antar kapal.
vii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat
dan Hidayah-Nya sehingga Penulis diberi kemampuan untuk dapat
menyelesaikan penyusunan Skripsi dengan judul “KOMPOSISI IKAN HASIL
TANGKAPAN PURSE SEINE YANG DIDARATKAN DI UNIT PELAKSANA
TEKNIS (UPT) PELABUHAN PERIKANAN PANTAI TENAU KUPANG NUSA
TENGGARA TIMUR” pada waktu yang tepat.
Pada kesempatan ini, Penulis menyampaikan terima kasih kepada rekan-
rekan seperjuangan yang selalu member arahan dan dukungannya sehingga
Penulis dapat lebih semangat dalam menyelesaikan penyusunan Skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih terdapat kekurangan, karena itu saran
dan koreksi yang sifatnya membangun sangat diharapkan untuk
menyempurnakan tulisan ini.
Demikian Skripsi ini saya buat.
Malang, Mei 2018
Penulis
Aryadiansyah Dwi Putra Laoda
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... i
IDENTITAS TIM PENGUJI .................................................................................. ii
PERNYATAAN ORISINALITAS .......................................................................... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................................... iv
RINGKASAN ...................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... vii
2.7 Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Operasi Penangkapan Ikan
Keberhasilan penangkapan alat tangkap purse seine dipengaruhi oleh
kecepatan kapal.Kecepatan kapal purse seine ditentukan dengan kekuatan
mesin, umur ekonomis, kelayakan kapal dan tahanan kapal terhadap gempuran
14
gelombang, angin, arus dan bilger kic. Kecepatan kapal berpengaruh pada
kecepatan jaring purse seine melingkari gerombolan ikan target tangkapan,
penarikan tali ris dan penurunan jaring (setting). Faktor kecepatan digunakan
untuk mengimbani kecepatan renang ikan target agar memperoleh hasil
tangkapan yang optimal (Ghaffar, 2006).
Menurut Baskoro dan Effendy (2005), keberhasilan penangkapan ikan
menggunakan purse seine ditentukan oleh kecepatan kapal melingkari target dan
penarikan tali ris bawah hingga alat tangkap membentuk kantong. Kecepatan
kapal akan sangat berpengaruh terhadap keberhasil proses penangkapan ikan
target.
2.8 Komposisi Hasil Tangkapan
Menurut Hariati dan Wahyono (1994), komposisi hasil tangkapan
merupakan suatu cara untuk mengetahui data tentang hasil tangkapan yang
menyusun dalam suatu alat tangkap di suatu perairan. Dimana untuk mengetahui
data hasil tangkapan tersebut dilakukan penelitian berulang-ulang. Selain itu
untuk juga perlu mengetahui konstruksi dari alat tangkap tersebut.
Menurut Yusfiandayani (2001), komposisi hasil tangkapan adalah suatu
metode yang dilakukan untuk mendeteksi keanekaragaman sumberdaya hayati.
Dengan menggunakan metode ini jenis spesies ikan hasil tangkapan pada suatu
alat tangkap dapat diketahui. Untuk mengetahui komposisi hasil tangkapan ini,
penelitian dilakukan berkali-kali.
Untuk dapat mengetahui data tentang komposisi hasil tangkapan dari
suatu alat tangkap maka harus meneliti ikan hasil tangkapan yang didaratkan
tersebut. Untuk itu dalam mengetahui komposisi hasil tangkapan ikan tersebut
hal-hal yang perlu diketahui yaitu identifikasi hasil tangkapan, berat (kilogram),
15
jumlah (ekor), panjang cagak (fork length), keliling maksimum (maximum girth),
dan lebar badan ikan. Dimana untuk mengetahui panjang cagak (fork length)
pada spesies hasil tangkapan tersebut dihitung mulai ujung mulut ikan hingga
ujung bagian luar lekukan ekor (Pratiwi, 2010).
16
3. METODE PENELITIAN
3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian bertempat di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelabuhan Perikanan
Pantai Tenau Kupang. Adapun jadwal penelitian dimulai dari pengajuan judul dan
survey tempat penelitian di UPT. PPP Tenau Kupang dilaksanakan pada bulan
September 2017. Pembuatan Proposal dimulai pada akhir September 2017
hingga akhir Oktober 2017. Pelaksanaan penelitian dimulai pada awal bulan
November 2017 hingga awal bulan Desember 2017. Penyusunan dan konsultasi
laporan penelitian dilaksanakan mulai Desember 2017 hingga Februari 2018.
3.2 Materi Penelitian
Materi yang diteliti pada penelitian ini meliputi alat tangkap, kapal
penangkapan, spesies ikan hasil tangkapan dan berat tiap spesies hasil
tangkapan purse seine yang di daratkan di UPT. PPP Tenau Kupang.
3.3 Alat Dan Bahan Penelitian
Alat dan bahan yang digunakan selama penelitian sebagaimana ditampilkan
pada Tabel 2:
Tabel 2. Alat dan Bahan yang Digunakan Penelitian
Alat dan Bahan yang Digunakan Kegunaan 1. Alat a. Alat tangkap purse seine Sebagai alat tangkap yang digunakan
dalam pengambilan data b. Timbangan Untuk menimbang ikan hasil tangkapan c. Alat tulis Untuk mencatat data yang diperoleh d. Kamera Mendokumentasikan kegiatan
penelitian e. Microsoft Excel dan software
SPSS V.16 Sebagai perangkat lunak pengolah data komposisi hasil tangkapan dan variasi hasil tangkapan ikan
f. Buku identifikasi Carpenter and Niem
Mengidentifikasi spesies hasil tangkapan yang diperoleh
17
g. Kertas asturo Alas pendokumentasian sampel 2. Bahan a. Hasil tangkapan purse seine Objek utama penelitian b. Kertas Mencatat data-data saat penelitian
3.4 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
survey.Metode deskriptif survey adalah suatu metode dalam meneliti status
sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran
ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang untuk memperoleh fakta-
fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara
faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok
ataupun suatu daerah. Metode ini dilakukan dengan cara mengamati secara
langsung objek penelitian guna memperoleh data dan mendapatkan keterangan
yang jelas terhadap masalah dalam penelitian. Dalam penelitian ini peneliti
melakukan pengamatan langsung dalam proses pendaratan hingga bongkar ikan
oleh nelayan.
Menurut Punaji Setyosari (2010), ia menjelaskan bahwa Penelitian
deskriptif adalah “Penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan atau
mendeskripsikan suatu keadaan, peristiwa, objek apakah orang, atau segala
sesuatu yang terkait dengan variabel-variebel yang bisa dijelaskan baik dengan
angka-angka maupun kata-kata”.
18
3.5 Metode Pengambilan Data
Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
3.5.1 Data Primer
Data primer adalah data yang mengacu pada informasi yang diperoleh
dari tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan variabel minat untuk
tujuan spesifik studi. Sumber data primer adalah responden individu, kelompok
fokus, internet juga dapat menjadi sumber data primer jika koesioner disebarkan
melalui internet (Amalia Riski, 2013).
Dalam penelitian ini, data primer terdiri dari data dimensi alat tangkap dan
kapal penangkapan purse seine, spesies ikan hasil tangkapan dan berat spesies
hasil tangkapan. Data tersebut diperoleh secara langsung dengan melakukan
pengamatan secara langsung serta partisipasi aktif pada proses pendaratan ikan.
Selain itu juga melakukan wawancara terhadap nelayan dan pihak pelabuhan
terkait alat tangkap, kapal, daerah penangkapan dan hasil tangkapan serta
mendokumentasikan setiap kegiatan yang berkaitan dengan penelitian.
Pengertian data primer menurut Umi Narimawati (2008;98) dalam
bukunya “Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif: Teori dan Aplikasi”
bahwa: “Data primer ialah data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data
ini tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file. Data
ini harus dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu
orang yang kita jadikan objek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai
sarana mendapatkan informasi ataupun data
Dalam penelitian ini teknik pengambilan data yang dilakukan adalah
melakukan wawancara kepada nelayan mengenai dimensi alat tangkap purse
seine dan dimensi kapal penangkapan ketika kapal sandar. Data yang diperoleh
antara lain dimensi alat tangkap berupa panjang dan tinggi jaring, ukuran mata
jaring dan komponen-komponen purse seine (pelampung, pemberat, cincin dan
19
tali-temali). Pada pengukuran dimensi kapal, data yang diperoleh adalah berupa
panjang, lebar dan dalam kapal.Data hasil tangkapan diperoleh dengan
memisahkan hasil tangkapan sesuai dengan spesies masing-masing,
menanyakan daerah penangkapannya, kemudian dilakukan
penimbangan.Setelah itu diambil sampel untuk masing-masing jenis ikan hasil
tangkapan guna didokumentasikan yang nantinya digunakan dalam identifikasi
spesies. Identifikasi dilakukan dimulai dengan mengetahui nama lokal, nama
Indonesia, nama Inggris dan nama Latin dari jenis ikan yang diperoleh. Proses
identifikasi spesies akan menggunakan buku petunjuk identifikasi Carpenter and
Niem dan fishbasemulai dari ciri family, genus hingga spesies.
3.5.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang mengacu pada informasi yang
dikumpulkan dari sumber yang telah ada. Sumber data sekunder adalah catatan
atau dokumentasi perusahaan, publikasi pemerintah, analisis industri oleh media,
situs Web, internet dan seterusnya (Amalia Riski, 2013).
Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan
data kepada pengumpul data (Sugiono : 2009). Data sekunder ini merupakan
data yang sifatnya mendukung keperluan data primer seperti buku-buku, literatur
dan bacaan yang berkaitan dengan pelaksanaan pengawasan kredit pada suatu
bank.
Data sekunder untuk penelitian ini diperoleh dari Laporan Statistik
Tahunan UPT. PPP Tenau Kupang, jurnal, dan buku terkait dengan alat tangkap,
kapal purse seine, kondisi geografis tempat penelitian, hasil tangkapan dan
daerah penangkapan purse seine di UPT. PPP Tenau Kupang. Untuk
memperoleh perbandingan data hasil tangkapan sebelumnya, peneliti mengambil
data dari laporan statistik tahunan UPT. PPP Tenau Kupang dan sebagai
20
perbandingan dalam analisis data hasil penelitian menggunakan buku dan jurnal-
jurnal ilmiah yang ada.
3.6 Metode Analisis Data
Dalam melakukan analisis data hasil penelitian dilakukan dengan empat
tahapan sebagai berikut:
3.6.1 Identifikasi Spesies Ikan Hasil Tangkapan
Ikan sebagai salah satu organisme yang menjadi kajian ekologi,
sehingga harus dijaga kelestariannya. Sebagai langkah awal diperlukan kegiatan
identifikasi terhadap organisme tersebut. Identifikasi adalah menempatkan
atau memberikan identitas suatu individu melalui prosedur deduktif ke
dalam suatu takson dengan menggunakan kunci determinasi. Kunci
determinasi adalah kunci jawaban yang digunakan untuk menetapkan
identitas suatu individu. Kegiatan identifikasi bertujuan untuk mencari dan
mengenal ciri-ciri taksonomi yang sangat bervariasi dan memasukkannya ke
dalam suatu takson. Selain itu untuk mengetahui nama suatu individu atau
spesies dengan cara mengamati beberapa karakter atau ciri morfologi
spesies tersebut dengan membandingkan ciri-ciri yang ada sesuai dengan
kunci determinasi (Layli, 2006).
Identifikasi dilakukan dengan mengambil gambar sampel masing-masing
spesies yang ditangkap alat tangkap purse seine.Kemudian dari gambar yang
diambil, dilakukan identifikasi berdasarkan 20 penciri morfologi dengan petunjuk
buku Carpenter and Niem dan fishbase.
21
Gambar 3. Morfologi Ikan Sumber: FAO Special Catalogue Vol. 2 Scombirds of the World, 1983
3.6.2 Rancangan Acak Lengkap
Rancangan acak lengkap (RAL) merupakan rancangan percobaan yang
dilakukan dengan memberikan perlakuan secara acak kepada seluruh unit
percobaan.Pada umumnya, rancangan percobaan ini dilakukan ketika lingkungan
percobaan memiliki media dan lingkungan yang homogen sehingga tidak
memiliki pengaruh pada respon yang diamati (Sastrosupadi, 2000). RAL yang
dilakukan pada penelitian ini dengan mencatat nama dan ukuran kapal (GT),
spesies hasil tangkapan dan jumlah ikan hasil tangkapan masing-masing kapal
dan diulang setiap hari selama waktu penelitian berlangsung. Skema RAL yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagaimana pada tabel 3.
Tabel 3. Rancangan Acak Lengkap (RAL) Penelitian
Hari/Tanggal Kapal Hasil Tangkapan
Spesies A
Spesies B
Spesies C
Spesies D ETP
Senin A - - - - - B - - - - - C - - - - -
Selasa A - - - - -
22
B - - - - - C - - - - -
Rabu A - - - - - B - - - - - C - - - - -
Kamis A - - - - - B - - - - - C - - - - -
Keterangan: ETP (endangered, threatened, and protected)
3.6.3 Komposisi Berat Hasil Tangkapan
Data berat hasil tangkapan dimasukkan kedalam tabel komposisi hasil
tangkapan pada Microsoft excel. Pengamatan komposisi ini dilakukan dengan
penimbangan berat dan jumlah ekor hasil tangkapan purseseine.
Selanjutnya, untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil tangkapan
pada masing-masing spesies secara stasistik, dan untuk mengetahui berat
tertinggi dan terendah masing-masing spesies, dilakukan uji ragam
menggunakan ANOVA. Analisa ragam (ANOVA) digunakan untuk mengetahui
variasi berat hasil tangkapan antar spesies, variasi jumlah spesies antar kapal
dan variasi total hasil tangkapan antar kapal. Untuk menentukan apakah
komposisi jenis ikan hasil tangkapan purse seine antar kapal, uji statistik untuk
komposisi menggunakan uji hipotesis:
� Ho: diduga tidak ada perbedaan nyata berat antar spesies hasil tangkapan
purse seine di UPT. PPP Tenau Kupang (Sig > α (0,05)).
� H1: diduga ada perbedaan nyata berat antar spesies hasil tangkapan purse
seine di UPT. PPP Tenau Kupang (Sig < α (0,05)).
Data jumlah spesies hasil tangkapan dan total hasil tangkapan dari
semua kapal yang diinput dalam Microsoft excel kemudian diolah menggunakan
SPSS V.16 melaluione way ANOVA. Apabila ditemukan perbedaan nyata, maka
dilakukan uji lanjutan menggunakan LSD (Least Significant Differences) dengan
23
spesifikasi 5%. Pengujian ANOVA menggunakan kriteria nilai signifikansi < 0,05.
Perlakuan dikatakan berbeda nyata apabila nilai signifikasi < 0,05 dan sebaliknya
tidak berbeda nyata jika nilai signifikansinya > 0.05.
3.7 Alur Pelaksanaan Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini terdapat alur prosedur dari penelitian. Hal
yang dilakukan ketika memulai penelitian yaitu membandingkan data primer yang
didapatkan di lapang dengan data sekunder yang didapatkan dari jurnal ataupun
buku terkait. Dalam hal ini data primer yang diambil dalam melakukan peneitian
yaitu data alat tangkap, data spesies hasil tangkapan, dan data komposisi dari
hasil tangkapan pada alat tangkap purse seine. Sedangkan pada data sekunder
ini yang diambil dari jurnal, data penelitian terdahulu, situs internet, dan data dari
tempat melakukan penelitian.
Setelah membandingkan data primer dan data sekunder selanjutnya yaitu
melaksanakan identifikasi spesies hasil tangkapan, komposisi spesies hasil
tangkapan, dan proporsi hasil tangkapan. Pada identifikasi spesies hasil
tangkapan ini dimulai dari mengetahui nama umum dan nama lokal pada nelayan
atau pada enumerator di pelabuhan. Setelah nama umum diketahui kemudian
mencari nama ilmiah dari spesies hasil tangkapan yang didapatkan tersebut.
Spesies ikan hasil tangkapan tersebut kemudian didokumentasikan
menggunakan kamera. Setelah diperoleh dokumentasi spesies ikan tersebut
kemudian mengidentifikasi morfologi dari spesies hasil tangkapan tersebut.
Untuk mengetahui family dari spesies hasil tangkapan tersebut dapat melihat
pada situs www.fishbase.org. Sedangkan untuk mengidentifikasi spesies hasil
tangkapan menggunakan buku identifikasi The Living Marine Resources of The
Western Central Pasific oleh Carpenter dan Niem. Dalam melakukan penelitian
24
ini dibuatlah sebuah tabel yang dapat membantu peneliti dalam proses penelitian
untuk mencatat hasil tangkapan yang didaratkan.
Penelitian ini membahas tentang komposisi hasil tangkapan purseseine
yang berlokasi di UPT. PPP Tenau Kupang. Penelitian dimulai dengan
mengumpulkan data primer dan data sekunder yang dibutuhkan.Data primer
diperoleh dari partisipasi aktif, observasi, wawancara, dan dokumentasi.Data
sekunder diperoleh dari Laporan Statistik Tahunan UPT. PPP Tenau, jurnal, dan
buku terkait.
Pengambilan data primer dimulai dari persiapan alat dan bahan yang
diperlukan. Selanjutnya saat kapal sandar, mulai mengambil data dimensi kapal
dan dimensi alat tangkap yang beroperasi. Setelahnya saat kapal melakukan
bongkar, peneliti melakukan pendataan hasil tangkapan dengan memisahkan
masing-masing spesies hasil tangkapan yang diperolah, lalu menimbang hasil
tangkapan pada masing-masing spesies dan berat total hasil tangkapan.
Dilanjutkan dengan wawancara kepada nelayan terkait nama lokal ikan hasil
tangkapan yang diperoleh.Pada setiap spesies yang didaratkan diambil
gambarnya untuk kemudian diidentiikasi dengan pedoman buku identifikasi
Carpenter and Niem dan fishbase.
Analisis kedua adalah analisis komposisi berat hasil tangkapan dengan
menggunakan rumus komposisi, dan menggunakan uji ragam ANOVA untuk
mengetahui variasi rata-rata berat antar spesies. Dari analisis kedua ini akan
diketahui rata-rata berat spesies tangkapan dari yang tertinggi hingga terendah.
Apabila terdapat beda nyata maka dilakukan uji lanjutan dengan LSD untuk
mengetahui spesies apa yang memiliki perbedaan yang nyata. Analisis ketiga
dilakukan menggunakan uji ragam ANOVA untuk mengetahui variasi jumlah
spesies dan total hasil tangkapan pada masing-masing kapal. Apabila terdapat
beda nyata, maka dilakukan uji lanjutan dengan LSD seperti pada analisis kedua.
25
Hasil analisis kemudian disajikan kedalam tabel. Alur pelaksanaan penelitian
seperti pada gambar 4.
Gambar 4. Alur Pelaksanaan Penelitian
26
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Kondisi Umum Daerah Penelitian
Tenau merupakan desa yang berada did alam lingkup Kelurahan Tenau
dan termasuk wilayah paling barat di Kota Kupang. Seperti wilayah lainnya di
Indonesia, wilayah Tenau memiliki iklim tropis yang ditandai dengan adanya dua
musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Pada kondisi normal, musim
kemarau terjadi pada bulan maret sampai dengan bulan oktober. Sedangkan
musim penghujan terjadi pada bulan November hingga bulan februari. Wilayah
Tenau sendiri beriklim tropis, curah hujan yang merata sepanjang tahun dan
memiliki suhu rata-rata antara 25oC-28oC. Penduduk wilayah Tenau berjumlah ±
5.332 jiwa dengan rincian jenis kelamin laki-laki sebanyak 2.589 dan jenis
kelamin perempuan sebanyak 2.773 dengan rata-rata berpendidikan SMA dan
keadaan sosial rata-rata bermata pencarian sebagai nelayan dan sebagian
bekerja sebagai petani.
4.1.2 Kondisi Umum UPT. Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kupang
Pelabuhan Perikanan Pantai Kupang dibangun pada tahun 1977 dan
sejak tahun 2001 adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPT.). Pemerintah
Provinsi Nusa Tenggara Timur berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kelautan
dan Perikanan Nomor : KEP.18/MEN/S3/2001 tanggal 12 Maret 2001 dan Surat
Sekjen Departemen Kelautandan Perikanan Nomor : B-745/SJ-DKP/II/2001
UPT. Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kupang terletak di Jalan Yos
Sudarso, Osmok Tenau Kelurahan Alak Kecamatan Alak Kota Kupang Provinsi
Nusa Tenggara Timur pada koordinat 123º13'-17º08’ BT dan 10º12'-18º05’ LS.
Batas-batas dari UPT. Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kupang tersebut
sebagai berikut.
- Utara : Laut Kupang
- Selatan : Kelurahan Manulai
- Timur : Kelurahan Manulai
- Barat : Desa Nitneo Kabupaten Kupang
UPT. Pelabuhan Perikanan ini berdiri di atas tanah dengan luas areal ±
5,220 Ha dilengkapi dengan fasilitas pokok, fasilitas fungsional dan fasilitas
penunjang pelabuhan yang secara rinci terrsaji pada Tabel 4.
28
Table 4. Fasilitas-fasilitas di UPT. PPP Tenau
UPT. PPP Tenau berada dibawah tanggung jawab kepada Dinas
Perikanan dan Kelautan Nusa Tenggara Timur. Struktur organisasi UPT. PPP
Tenau dipimpin oleh seorang Kepala Pelabuhan yang membawahi Kepala Sub
Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi Operasional Pelabuhan dan Kepala Seksi
Kesyahbandaran. Struktur organisasi UPT. PPP Tenau dapat dilihat pada
gambar 5.
No Uraian Satuan/Luas/Vol Keterangan 1 Fasilitas Pokok a) Tanah/Areal Daratan 5,220 Ha Sebagian berbukit-bukit b) Dermaga 3 unit
(Dermaga1, Dermaga 2, dan Dermaga 3)
Baik dan berfungsi
c) Jetty/Jembatan Penghubung
205 M Baik dan berfungsi
d) Kolam Pelabuhan 10.500 M2 Berfungsi e) Jalan Kompleks 2.550 M Cukup Baik dan berfungsi 2 Fasilitas Fungsional a) Tempat Pelelangan Ikan 300 M2 Baik dan berfungsi b) Pabrik Es 20 Ton/hari Cukup baik dan berfungsi c) Cold Storage 15 Ton daya
tamping ikan Baik dan berfungsi
d) Generator Set 200 Kva Rusak dalam perbaikan e) Listrik PLN 164 Kva Baik dan berfungsi f) Tangki Bahan Bakar 50 Ton Rusak bagian distribusi dan
dalam perbaikan g) Tangki Bak Penampungan 4 Unit (260 M3) Baik dan berfungsi h) Balai Pertemuan Nelayan 125 M2 Baik dan berfungsi i) Gedung Kantor 180 M2 Baik dan berfungsi j) Pos Operasional 120 M2 Baik dan berfungsi k) Pos Pemantau Baik dan berfungsi 3 Fasilitas Penunjang a) Rumah Dinas 5 unit Baik b) Mess Operator Pelabuhan 120 M2 Baik c) Mess Karyawan 160 M2 Baik d) M C K 24 M2 Baik e) Kendaraan Dinas 2 Unit Baik
29
Gambar 6. Struktur organisasi UPT. PPP Tenau Kupang Sumber: UPT. PPP Tenau
4.1.3 Armada penangkapan ikan
Kapal-kapal yang berkunjung ke PPP Kupang pada umumnya adalah
Pole and Line milik perusahaan perikanan maupun kapal perorangan, kapal-
kapal pancing rawai dasar dan bubu dari Tanjung Balai Karimun, kapal
pengumpul/collecting baik yang masih sederhana maupun yang sudah dilengkapi
dengan fasilitas pendingin milik perusahan, kapal-kapal pancing dasar (hand line)
penangkap ikan hiu yang dikoordir oleh perusahaan dan kapal-kapal gillnet milik
perorangan. Disamping itu kapal-kapal nelayan Kota Kupang type mini purse
seine (lampara) yang datang berlindung pada waktu musim barat atau cuaca
buruk. Sedangkan kapal ekspor sejak tahun 2009 tidak pernah datang karena
kuota produksi ikan hasil tangkapan pole and line yang akan diangkut tidak
terpenuhi.
30
Berdasarkan data yang didapat, jumlah kunjungan kapal di UPT.
Pelabuhan Perikanan Pantai Kupang pada tahun 2016 terdapat sebanyak 1.812
unit yang jika diperinci menurut jenis/type alat tangkap. Adapun data jumlah
kapal Ikan di UPT. Pelabuhan Perikanan Pantai Kupang tahun 2016 dapat dilihat
pada Tabel 5.
Table 5. Data Kapal di UPT. PPP Tenau berdasarkan Jenis Alat Tangkap
No Kapal/Jenis Alat Tangkap Jumlah 1 Tonda 310 2 Kapal Angkut 19 3 Pancing Ulur 430 4 Mini Purse Seine 452 5 Pole & Line 219 6 Gill Net 39 7 Rawai 297 8 Jaring Insang 8 9 Long Line 12 10 Penjepit 13 11 Jaring Purse 1 12 Pukat Ikan 1 13 Kapal Penumpang 11 Total 1.812
4.1.4 Alat Tangkap Purse Seine
Ukuran kapal di Tenau yang beragam tidak mempengaruhi ukuran alat
tangkap yang digunakan nelayan. Ukuran purse seine nelayan Tenau relatif
sama dengan dimensi panjang 300 meter dan kedalaman 40 meter. Pelampung
yang digunakan terbuat foam berjumlah 2000 buat dan untuk pemberatnya
terbuat dari timah seberat 3 kwintal dengan perhitungan tiap 1 kg terdiri dari 5
buah pemberat. Jaring terbuat dari bahan Nilon dengan ukuran mesh size jaring
purse seine yang digunakan adalah 1 inch.
Purse Seine yang terdapat di UPT. PPP Tenau Kupang berbentuk
trapezium yang terdiri dari bagian sayap, perut dan kantong. Bagian sayap
terletak di bagian kiri dan kanan badan jaring. Sayap berfungsi sebagai alat untuk
31
menggiring ikan ke dalam areal tangkap dari alat ini. Perut atau badan jaring
terletak di bagian kiri dan kanan pada kantong berfungsi sebagai penggiring ikan
kebagian jaring. Dengan demikian maka ikan-ikan akan dengan mudah
terkumpul pada bagian kantong. Bagian kantong merupakan bagian jaring yang
pada waktu penarikan kolor ddengan serentaknya membentuk suatu kantong,
yang nantinya akan berfungsi sebagai tempat untuk mengumpulkan ikan karena
berfungsi sebagai penadah maka kantong memiliki ukuran mata jaring yang lebih
kecil dibandingkan dengan mata jaring yang terletak pada badan dan sayap
sehingga ikan-ikan yang terkumpul pada bagian kantong tidak dapat meloloskan
diri.
Gambar 7. Alat Tangkap Purse Seine Sumber: Hasil Dokumentasi, 2018
4.1.5 Hasil Tangkapan Purse Seine
Ikan yang menjadi tujuan utama penangkapan dari purse seine adalah
ikan-ikan yang “Pelagic Shoaling Species”, yang berarti ikan-ikan tersebut
haruslah membentuk shoal (gerombolan), berada dekat dengan permukaan air
sea surface dan sangatlah diharapkan pula agar densitas shoal itu tinggi, yang
32
berarti jarak antara ikan dangan ikan lainnya haruslah sedekat mungkin. Dengan
kata lain dapat juga dikatakan per satuan volume hendaklah jumlah individu ikan
sebanyak mungkin. Hal ini dapat dipikirkan sehubungan dengan volume yang
terbentuk oleh jaring (panjang dan lebar) yang dipergunakan. Jenis ikan yang
ditangkap dengan purse seine terutama di daerah Jawa dan sekitarnya adalah :
gibbosa), dan Siro (Ambligaster sirm). Hasil-hasil tangkapan nelayan Kota
Kupang yang merupakan salah satu ikan dominan yang ada di Laut Teluk
Kupang, oleh karena itu Ikan tongkol, layar, kembung paperek, tembang dan
selar menjadi target utama armada penangkapan purse seine, karena laut teluk
kupang merupakan pertemuan dua arus dari arah selatan dan utara. Pernyataan
tersebut sesuai dengan Pratama et al (2016), yang menjelaskan bahwa dalam
kegiatan penangkapan, ketersediaan ikan sangat dipengaruhi oleh musim
penangkapannya, terdapat musim-musim penangkapan yaitu saat bulan Agustus
sampai Desember didominasi oleh hasil tangkapan Ikan Lemuru danLayang,
sedangkan pada bulan Januari sampai dengan bulan Maret didominasi oleh hasil
tangkapan Ikan Layur dan Layang.Dari penyataan diatas, dapat diketahui bahwa
pada saat penelitian berlangsung, ikan layang berada pada musimpenangkapan.
4.2.2 Variasi Jumlah Spesies Hasil Tangkapan Antar Kapal
Selama penelitian dilaksanakan, spesies penyusun hasil tangkapan purse
seine yang di daratkan di UPT. PPP Tenau Kupang didapatkan sebanyak 6
spesies dari 10 kapal yang melakukan operasi penangkapan. Namun dalam
setiap kali operasi penangkapan, masing-masing kapal tidak selalu memperoleh
53
spesies ikan yang sama, jumlah spesies penyusun hasil tangkapan juga tidak
sama.
Hasil uji ragam menggunakan ANOVA menunjukkan hasil bahwa tidak ada
beda nyata atau variasi pada jumlah spesies hasil tangkapan purse seine antar
kapal. Menurut Simbolon (2006), adanya variabilitas fishing ground atau daerah
penangkapan dapat mempengaruhi komposisi hasil tangkapan. Hal tersebut
menjelaskan alasan tidak adanya perbedaan jumlah spesies hasil tangkapan
purse seine di Paiton, oleh karena melihat keadaan di lapang bahwa daerah
penangkapan nelayan purse seine di Paiton berada pada wilayah yang sama.
Stergiou dan Pollard (2004) menyatakan bahwa hasil tangkapan
dan keragaman hasil tangkapan ikan di suatu perairan dipengaruhi oleh
beberapa faktor geografis seperti kandungan nutrisi perairan, aliran air sungai
ke laut, temperatur dan salinitas perairan. Perbedaan keragaman ini diduga
karena adanya perbedaan lokasi penangkapan. Perbedaan jenis habitat juga
berpengaruh terhadap keragaman spesies yang hidup dilokasi tersebut.
Duman dan Pala (2007) juga menyatakan bahwa keragaman hasil tangkapan
di suatu perairan sangat dipengaruhi oleh iklim dan temperatur perairan
tersebut.
4.2.3 Variasi Total Hasil Tangkapan Antar Kapal
Selama penelitian, terdapat kemungkinan ada perbedaan atau tidak ada
perbedaan pada total hasil tangkapan nelayan purse seine. Berdasarkan hasil uji
ragam menggunakan ANOVA diperoleh hasil bahwa tidak ada variasi atau beda
nyata pada total hasil tangkapan purse seine antar kapal. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh Sholicha (2013), produksi alat tangkap purse seine
dipengaruhi panjang jaring, ukuran kapal, PK mesin dan jumlah ABK (anak buah
54
kapal). Menurut Pratama et al (2016), faktor yang mempengaruhi hasiltangkapan
purse seine meliputi variabel lama trip (jam), jumlahABK (orang), daya lampu
(watt), panjang jaring (meter),lebar/kedalaman jaring (meter), kekuatan mesin
(PK), BBM(liter), ukuran kapal (GT) dan pengalaman juragan (umurkerja). Dari
pernyataan di atas dapat disimpulkan ada kemungkinan tidak adanya beda nyata
pada total hasil tangkapan antar kapal purse seine di Paiton karena kapal, mesin,
jumlah ABK dan ukuran jaing purse seine yang digunakan nelayan Paiton relatif
sama. Selain itu, diketahui bahwa area fishing ground dan waktu penangkapan
nelayan purse seine juga sama.
Abidin (2000) dan Pratama (2012) menyatakan bahwa ukuran
mata jaring yang berbeda pada jaring rampus berpengaruh nyata
terhadap jumlah total ikan yang tertangkap. Ukuran mata jaring yang
berbeda juga menyebabkan perbedaan terhadap total berat kasar hasil
tangkapan.
55
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Hasil penelitian komposisi hasil tangkapan purse seine yang didaratkan di
UPT. PPP Tenau Kupang, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Spesies ikan penyusun hasil tangkapan purse seine di UPT. PPP Tenau terdiri
dari 6 spesies dari empat family.
2. Rata-rata berat hasil tangkapan purse seine antar spesies terdapat perbedaan
yang nyata atau signifikan, dengan nilai signifikansi < α (0,00< 0,05).
Komposisi ikan tertinggi adalah spesies ikan tongkol dengan nilai 44.6%,
kemudian berikutnya adalah ikan tembang dengan komposisi sebesar 27.5%.
Komposisi ikan terendah adalah meluk biasa dengan nilai 0.3% dan diatasnya
terdapat ikan Peperek dengan komposisi sebesar 6.5%.
3. Jumlah spesies dan berat total hasil tangkapan antar kapal nelayan purse
seine di UPT. PPP Tenau Kupang tidak terdapat beda nyata dengan nilai
signifikasi > α (0,420>0,05) pada variasi jumlah spesies penyusun hasil
tangkapan antar kapal dan nilai signifikasi > α (0,269>0,05) pada variasi berat
total hasil tangkapan antar kapan.
5.2 Saran
1. Mengingat purse seine merupakan alat tangkap utama dan banyaknya spesies
hasil tangkapan purse seine maka perlu adanya pencatatan oleh petugas
spesies dan berat hasil tangkapan setiap kapal yang melakukan bongkar di
UPT. PPP Tenau Kupang.
2. Diharapkan ada penelitian lebih lanjut mengenai komposisi ikan hasil
tangkapan purse seine yang didaratkan di UPT. PPP Tenau Kupang
56
DAFTAR PUSTAKA
Abidin Z. 2000. Studi tentang selektivitas jaring rampus terhadap ikan kembung (Rastrelliger spp) di Teluk Jakarta [Skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Akbar, M. 2003. Analisis Kelayakan Usaha dan Efisiensi pada Penggunaan Alat
Tangkap Purse Seine di Kota Pekalongan. Tesis Program Pascasarjana. Universitas Diponegoro. Semarang.
Amalia, R. 2013.Pengertian Data Sekunder Dan Data Primer Menurut Para
Ahlih(ttp://riski.ilearning.me/bab-ii/.diakses pada tanggal Maret 2014) Amri K, Suwarso, Awwaludin. 2006. Kondisi Hidrologis dan Kaitannya Dengan
Hasil Tangkapan Ikan Malalugis (Decapterus macarellus) di Perairan Teluk Tomini. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia XII(3): 183-193.
Ayodhyoa, 1985. “Fishing Methods, Diklat Kuliah Teknik Penangkapan Ikan “.
Fakultas Perikanan Proyek Peningkatan/Pengembangan Perguruan Tinggi. IPB. Bogor.
Bank Indonesia. 2008. Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK). Penangkapan
Ikan Dengan Purse Seine. Barus H. R, Badrudin N, Naamin. 1991. Potensi Sumberdaya Perikanan Laut dan
Strategi Pemanfaatannya Bagi Pengembangan Perikanan yang Berkelanjutan. Prosiding Forum II Perikanan, Sukabumi 18–21 Juni 1991. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kupang. 2006. Analisis
Komoditas Unggulan dan Peluang Usaha Penangkapan Ikan Pelagis Kecil. Lembaga Penelitian Universitas Nusa Cendana Kupang.
Direktorat Produksi. Direktorat Jenderal Perikanan. 2000. Petunjuk Teknis
Penangkapan Ikan Ramah Lingkungan. Jakarta Erfan, E.R. 2008. Analisis Kegiatan Operasi Kapal Purse Seine Yang Berbasis Di
Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pekalongan. Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan. IPB. Bogor.
Fuad. 2006. Analisis Efisiensi Operasi Penangkapan Kapal Purse Seine di Perairan
Pobolinggo. Fakultas Teknologi Kelautan. Institut Sepuluh Nopember: Surabaya Ghaffar, M. A. 2006. Optimasi pengembangan Upaya Perikanan Mini Purse
Seine di Kabupaten Joneponto Propinsi Sulawesi Selatan (Tesis). Sekolah Pasca Sarjana IPB. Bogor Hairunisya, Nanis. 2014. Pendidikan Ekonomi Masyarakat Melalui Program Pemberdayaan Nelayan Kabupaten Probolinggo. Fakultas Ekonomi Universitas Panca Marga: Probolinggo
57
Hariati, Tuti, dan Maria M. Wahyono. 1994. Komposisi Hasil Tangkapan dan Perkembangan
Laju Tangkap Perikanan Bagan Perahu Di Wilayah Perairan Sumatera Barat. Jurnal Pen. Perikanan Laut No. 92 Tahun 1994 hal 37-47.
Hidayat. 2004. Kajian Penangkapan Purse Seine dan Kemungkinan
Pengembangannya di Indramayu. Skripsi Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. IPB. Bogor.
Kamlasi, Y. 2008. Kajian ekologis dan biologi Untuk Pengembangan Dan
Budidaya Rumput Laut (Eucheuma cottonii) di Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor (IPB). Bogor.
Layli, N. 2006. Identifikasi Jenis-Jenis Ikan Teleostei yang Tertangkap Nelayan di
Wilayah Perairan Pesisir Kota Semarang. Skripsi: Program Studi Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Semarang, Semarang.
Nedelec, 2000. Definisi dan Klasifikasi Alat Tangkap Ikan. Balai Penangkapan
Ikan. Semarang Nedelec. 2000. FISH LAMPS. Japanese Fishing Gear and Methods Textbook for
Nelwan, Alfa, M. Fedi A, Daniel R. Monintja, Domu Simbolon. 2015. Analisis
Upaya Penangkapan Ikan Pelagis Kecil Di Selat Makassar, Perairan Pantai Barat Sulawesi Selatan. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol. X(1): 1-13.
Partosuwiryo, S. 2002. Dasar-Dasar Penangkapan Ikan. Jurusan Perikanan
Fakultas Pertanian Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. Pratama, M. Agung Didi, Trisnani Dwi Hapsari, dan Imam Triarso. 2016. Faktor-
faktor yang Mempengaruhi Hasil Produksi Unit Penangkapan Purse Seine (Gardan) Di Fishing Base PPP Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur. Jurnal Saintek Perikanan Vol. 11 No. 2: 120-128, Februari 2016.
Pratiwi, M. 2010. Komposisi Hasil Tangkapan Ikan Pelagis Pada Jaring Insang
Hanyut Dengan Ukuran Mata Jaring 3,5 dan 4 Inci Di Perairan Belitung Provinsi Bangka Belitung. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Punaji, S. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta
Kencana.
58
Subani,W dan H.R. Barus. 1989. Alat Penangkapan Ikan dan Udang Laut di Indonesia Jurnal Penelitian Perikanan Laut Nomor : 50 Tahun 1988/1989. Edisi Khusus. Jakarta : Balai Penelitian Perikanan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian
Sugiono.2009.Metode Penelitian Bisnis. Indonesia : Alfabeta cv. Tanjaya, Erwin. 2011. Produktivitas Perikanan Purse Seine Mini Selama Musim
Timur Di Kabupaten Maluku Tenggara. Program Studi Teknologi Penangkapan Ikan. Politeknik Negeri Tual.
Yusfiandayani, R. 2011. Pemanfaatan Sumberdaya Pesisir Dalam Bidang
Perikanan Tancap. Prosding Pelatihan Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu.
Yusron, M. 2005. Analisis Potensi dan Tingkat Pemanfaatan Ikan Pelagis Kecil di
Perairan Kepulauan Samataha dan Sekitarnya. Tesis Program Pascasarjana Program Studi Manajemen Sumberdaya Pantai. Universitas Diponegoro. Semarang.