KOMPETEN MERAWATAN DAN MEMPERBAIKI SISTEM PENGAPIAN/ IGNATION
SYSTEM
Kinerja sistem pengapian sangat besar pengaruhnya terhadap
kesempurnaan proses pembakaran didalam silinder, dengan sistem
pengapian yang baik akan diperoleh performa mesin optimal dan
pemakaian bahan bakar yang hemat. Agar kinerja sistem pengapian
selalu dalam kondisi baik maka sistem ini perlu dirawat dengan
baik. Perawatan sistem pengapian dengan cara membersihkan, melumasi
dan menyetel komponen atau sistem.
Komponen sistem pengapian yang cepat kotor adalah busi, platina,
ujung rotor dan terminal pada tutup distributor. Bagian tersebut
perlu diperiksa dan dibersihkan kotorannya dengan amplas. Bagian
sistem pengapian yang perlu pelumasan adalah nok dan rubbing block,
poros nok dan centrifugal advancer. Penyetelan sistem pengapian
meliputi penyetelan celah busi, celah platina atau besar sudut
dweel, penyetelan saat pengapian. Antara celah platina dan sudut
dweel dapat dilakukan salah satu. Penyetelan sudut dweel lebih
akurat dibandingkan penyetelan celah platina, karena dweel tester
lebih akuran dibandingkan feller gauge.
Bagi pemilik kendaraan perawatan dapat dilakukan sendiri dengan
alat yang terdapat pada kelengkapan kendaraan. Alat dan bahan yang
diperlukan untuk melakukan perawatan antara lain:1. Bahan : Grease,
amplas2. Alat : Kunci busi, kunci ring 10, 12, 19, obeng (+) dan
obeng (-), feeler gauge, lampu 12V dengan dua kabel,
multimeter.
Selain alat tersebut, pada bengkel yang baik menggunakan
beberapa alat: diantaranya: Tester Spark Plug Cleaner , Spark plug
gauge , Tune up tester , Timing tester dan condenser tester.a.
Tester Spark Plug Cleaner alat untuk membersihkan dan memeriksa
busi. b. Spark plug gauge untuk mengukur dan menyetel celah busi.c.
Tune up tester untuk mengukur putaran dan sudut dweel.d. Timing
tester untuk mengetahui saat pengapian.e. Condenser tester untuk
memeriksa kapasitas kondensor
Langkah kerja dalam merawat sistem pengapian adalah sebagai
berikut.
1. Memeriksa secara visual kelainan pada komponen dan rangkaian
sistem pengapian
Gambar 40. Memeriksa secara visual komponen pengapian
Periksa komponen sistem pengapian secara visual dari:a.
Elektrolit baterai kurang, terminal baterai dari sambungan kotor,
kabel putus atau terbakarb. Koil pengapian dari terminal kotor,
kabel kendor, putus, terbakar atau bodi retakc. Distributor retak,
kotor, terminal aus dan pemasangan kurang baikd. Kabel busi dari
retak atau pemasangan kurang rapat
2. Memeriksa, membersikan dan menyetel celah busi
a. Lepas kabel tegangan tinggi yang menempel dibusi, catat
urutan kabel yang dilepas agar urutan pengapian tidak salah.
b. Lepas busi satu persatu, periksa bagaimana warna dan deposit
karbon pada rongga busi, kondisi elektrode, masukkan busi pada
nampan yang berisi bensin.c. Bersihkan rongga busi menggunakan
sikat dan bersihkan elektrode busi dengan amplas. Perhatian: Jangan
membersihkan kotoran pada rongga busi dengan benda keras seperi
obeng kecil atau kawat karena dikuatirkan isolator porselin menjadi
retak sehingga busi mati.
Gambar 41. Cara melepas kabel tegangan tinggi yang benar
d. Setel celah elektrode busi sesuai dengan spesifikasi yang
ditentukan kendaraan.
MembersihkanMemeriksa celah busiMenyetel celah busi
Gambar 42.. Memeriksa, membersihkan dan menyetel celah busie.
Pasang kembali busi pada silinder. Pemasangan yang benar adalah
memutar busi dengan tenaga yang ringan, setelah ulir habis
mengencangkan putaran.
Saat kita melakukan pengujian busi di luar silinder, kita dapat
menyimpulkan busi masih baik, namun terdapat kemungkinan saat
didalam silinder busi mati karena busi bekerja peda tekanan lebih
tinggi, sehingga kesimpulan kita salah, untuk mengatasi hal
tersebut dibuat Spark plug cleaner and tester.
Penggunaan Spark Plug Cleaner Tester tersebut adalah sebagai
berikut:1. Membersihkan busia. Pasang busi yang akan dibersihkan
pada lubang pembersih (3), tekan tombol udara untuk membersihkan
kotoran yang menempel.b. Tekan tombol pasir pembersih sehingga
pasir pembersih akan menyemprot rongga busi (atur tekanan 3-4 kg/
cm2 , waktu 3-4 detik)c. Ulangi langkah a) dan b) sampai busi
bersih. Setelah busi bersih maka tekan tombol udara (1) agar pasir
yang masih menempel dapat bersih.
Gambar 43. Spark plug cleaner tester
2. Memeriksa busia. Pasang busi pada lubang tempat pemeriksaan,
bila diameter lubang dengan busi tidak tepat ganti ukuran lubang (
diameter lubang yang tersedia untuk ukuran busi 10mm, 12mm dan
14mm).b. Tekan tombol spark test, dan lihat apakah terdapat pecikan
api pada celah jarum, yang dapat dilihat pada kaca pandang (9) dan
(10), bila ada berarti alat berfungsi.c. Pasang kabel tegangan
tinggi pada terminal busi.d. Tekan tombol spark test (6), pada
beberapa kondisi tekanan:Tekanan 2-3 kg/cm2 : terjadi percikan api
pada kaca pandang (9)Tekanan 3-4 kg/cm2 : terjadi percikan pada
kaca pandang (9) dan (10)Tekanan 5 kg/cm lebih : terjadi percikan
pada kaca pandang (10).Bila saat tekanan 2-3 kg/cm2 terjadi
percikan api pada kaca pandang (10) saja berarti busi sudah
jelek.
3. Memeriksa dan membersihkan kabel tegangan tinggi
a. Lepas kabel tegangan tinggi, bersihkan ujung kabel dari
kemungkinan ada karat dengan menggunakan amplas.b. Periksa tahanan
kabel menggunakan W meter ( multi meter bagian W ,posisi selector
pada 1xk), tahanan kabel harus kurang dari 25 kW.Perhatian : Jangan
menekuk atau menarik kabel berlebihan sebab dapat merusak kabel
tegangan tinggi.
Gambar 44. Memeriksa kabel busi
4. Memeriksa, membersihkan rotor dan tutup distributor
a. Lepas tutup distributor dengan melepas kait penguncinya.b.
Periksa tutup distributor dari kemungkinan retak, karat / kotor
pada terminal tegangan tinggi.c. Bersihkan terminal tegangan tinggi
dengan amplas.d. Lepas rotor, bersikan karat/ deposit pada ujung
rotor menggunakan amplas.
Gambar 45. Memeriksa dan membersihkan tutup distributor
5. Memeriksa nok, centrifugal advancer dan vacuum advancer
a. Periksa permukaan poros nok dari kemungkinan aus, keausan
secara visual dapat dilihat dari banyaknya goresan pada nok. Lumasi
poros menggunakan grease.b. Periksa kerja centrifugal advancer
dengan cara: Pasang kembali rotor yang telah dibersihkan, putar
rotor searah putaran rotor saat mesin hidup. Lepas rotor maka rotor
harus segera kembali. Kekocaakan rotor saat diputar tidak boleh
berlebihan.c. Periksa vacuum advancer dengan cara: lepas slang
vacuum, hubungkan ke pompa vacuum, lakukan pemompaan, amati dudukan
platina (breaker plate) harus bergerak. Bila tidak mempunyai pompa
vacuum dapat dengan cara dihisap dengan kuat.
Memeriksa centrifugal advancerMemeriksa vacuum advancer
Gambar 46. Memeriksa advancer
6. Memeriksa koil pengapian
a. Atur selector multi meter kearah x1, kalibrasi Ohm meter
dengan cara menghubungkan kedua colok ukur, setel penunjukan tepat
pada 0 , bila penyetelan tidak tercapai periksa/ ganti baterai
multi meter.b. Periksa tahanan resistor dengan menghubungkan colok
ukur pada kedua resistor. Nilai tahanan resistor 1,3 - 1,5. Pada
koil pengapian jenis internal resistor, pengukuran resistor dengan
menghubungkan jolok ukur pada terminal (B) dengan terminal (+).c.
Periksa tahanan primer koil dengan menghubungkan jolok ukur antara
teminal (+) dengan terminal (-) koil. Nilai tahanan 1,3 1,6 .d.
Atur selector pada 1xk, kalibrasi Ohm meter dengan cara
menghubungkan kedua colok ukur, setel penunjukan tepat pada 0 .e.
Periksa tahanan primer koil dengan menghubungkan jolok ukur antara
teminal (+) dengan terminal tinggi koil. Nilai tahanan 10 15 k.f.
Periksa kebocoran atau hubung singkat dengan menghunungkan (+) koil
dengan bodi. Tahnan harus menunjukkan tak terhingga.
Gambar 47 Pemeriksaan koil pengapian
7. Memeriksa, membersihkan dan menyetel celah platina/ menyetel
sudut dwell
Menyetel celah platina dan sudut dwell merupakan pekerjaan yang
sama. Perbedaan menyetel sudut dwell dengan menyetel celah platina
adalah:a. Menyetel sudut dwell menggunakan alat dwell tester untuk
mengukur lama platina menutup. Pengukuran dilakukan dengan alat
ukur elektrik, hasil pengukuran lebih akurat tetapi harga alat
mahal.b. Menyetel celah platina menggunakan alat feeler gauge,
untuk mengukur celah platina sebagai indicator lama atau sudut
platina membuka. Hasil pengukuran kurang akurat, tetapi harga alat
1/1000 dari harga alat dwell tester.c. Bila celah platina besar
maka sudut dwell kecil, dan sebaliknya bila celah platina kecil
maka sudut dwell menjadi besar.
Langkah menyetel celah platina adalah:
a. Putar puli poros engkol sampai rubbing blok pada puncak nok
atau platina membuka maksimal.b. Periksa kondisi permukaan platina
dari kemungkinan aus, terbakar, kontak yang tidak tepat. Bila
terjadi keausan platina, lepas platina dengan melepas sekerup
pengikatnya. Amplas permukaan platina sampai keausan hilang,
periksa ketepatan kontak permukaannya. Membersikan platina juga
dapat dilakukan langsung tanpa melepas dari dudukannya, namun
dengan cara ini hasilnya sering menyebabkan permukaan kontak tidak
tepat atau adanya serpian amplas tertinggal dipermukaan kontak
sehingga saat platina menutup tidak ada aliran listrik akibat
terganjal oleh serpian amplas.
Gambar 48. Menyetel celah platina
d. Pasang kembali platina, geser penyetelan platina sampai
platina membuka 0,40 0,50 mm, kencangkan sekerup pengikat namun
platina masih dapat digeser.e. Setel celah platina dengan cara
menyisipkan feeler gauge ukuran 0,40 0,50 mm, bila feeler tidak
dapat masuk berarti celah terlalu kecil, dan sebaliknya. Letakkan
obeng (-) pada tempat penyetelan putar obeng searah jarum jam untuk
memperbesar celah dan sebaliknya. Kencangkan sekerup pengikat agar
celah tidak berubah. Beberapa kendaraan menggunakan celah rubbing
blok sebagai spesifikasi menyetel celah platina. Cara penyetelan
kedua model tersebut sama, namun bila sepesifikasi kendaraan
menentukan celah rubbing blok kita setel celah platina hasilnya
dapat berbeda, untuk itu ikuti petunjuk yang diberikan produsen
kendaraan. Kelebihan penyetelan pada celah rubbing blok adalah
permukan kontak platina tidak kotor oleh minyak pada feller gauge,
adanya minyak pada permukaan kontak menyebabkan oksidasi pada
permukaan kontak lebih cepat sehingga usia platina lebih
pendek.
Langkah menyetel sudut dwell
a. Pasang dwell tester sesuai petunjuk alat, untuk model 2 kabel
maka kabel merah dihubungkan terminal distributor atau (-) koil
pengapina, kabel hitam dihubungkan ke massa.
Gambar 49 Pemasangan dwell tester
b. Hidupkan mesin, lihat besar sudut dwell yang ditunjukan oleh
alat ukur. Pada mesin 4 silinder spesifikasi sudut dweel sebesar 52
2 . c. Bila sudut dwell terlalu besar, berarti celah platina
terlalu sempit. Matikan mesin, buka tutup distributor, kendorkan
mur pengikat platina, stell sudut dweel dengan menggeser dudukan
platina kearah celah platina yang lebih besar. d. Pasang kembali
tutup distributor, hidupkan mesin, periksa apakah hasil penyetelan
sudut dwell telah tepat. Ulangi bila hasil penyetelan belum
tepat.
6. Menyetel saat pengapian
a. Menyetel menggunakan timing tester
Penggunaan Timing Tester untuk menyetel saat pengapian adalah
sebagai berikut:
1) Hidupkan mesin pada putaran stasioner (putaran stasioner 700
rpm, pengukuran putaran lebih tepat menggunakan tachometer yang
terdapat pada tune up tester gambar di atas).2) Pasang Timing
Tester, dengan menghubungkan alat dengan sumber listrik yaitu kabel
merah (+) pada baterai (+), kabel hitam (-) pada baterai (-) dan
sensor pada kabel tegangan tinggi silinder 1.
Gambar 50. Menyetel saat pengapian dengan timing light
3) Tekan tombol pada Timing Tester, arahkan cahaya pada tanda
pengapian (timing mark).4) Bila saat pengapian tidak tepat,
kendurkan baut pengikat distributor, putar distributor berlawanan
arah dengan putaran rotor untuk mengajukan dan putar searah putaran
rotor untuk mengundurkan saat pengapian.
Penyetelan sudut dweel harus dilakukan dahulu setelah itu baru
dilakukan penyetelan saat pengapian. Urutan penyetelan tersebut
tidak boleh terbalik, bila terbalik maka hasil penyetelan saat
pengapian akan berubah saat dilakukan penyetelan sudut dweel.
Perubahan hasil penyetelan saat pengapian tersebut disebabkan saat
dilakukan penyetelan sudut dweel akan merubah celah kontak pemutus
arus, celah kontak pemutus arus berubah maka waktu pembukaan kontak
jadi berubah. Celah kontak membesar berarti kontak lebih cepat
membuka maka saat pengapian menjadi lebih maju dan sebaliknya.
b. Menyetel saat pengapian tanpa timing light
Penyetelan saat pengapian tanpa timing tester dapat dilakukan,
namun akurasi hasil sangat tergantung dari keterampilan
mekanik.
Langkah penyetelan adalah sebagai berikut:1) Putar poros engkol
sampai tepat tanda pengapian, misal saat pengapian 88 sebelum TMA,
maka kita tepat engkol pada posisi tersebut.2) Buka tutup
distributor3) Kendorkan baut pengikat distributor dengan kunci 12
mm4) Putar kunci kontak ke arah ON,5) Amati kontak platina, bila
kontak platina menutup putar rumah distributor berlawanan dengan
arah putaran rotor sampai platina mulai membuka sebagai indicator
mulai membuka adalah adanya percikan api pada kontak platina.
Sebaliknya bila saat itu kontak platina telah membuka maka putar
rumah distributor searah putaran rotor sampai platina menutup dan
putar balik sehingga platina mulai membuka. 6) Kencangkan kembali
baut pengikat distributor.
Gambar 51 Menyetel saat pengapian tanpa timing light
7) Rakit kembali tutup distributor dan kabel tegangan tinggi.
Perhatikan lokasi nok pada rumah distributor agar tutup distributor
dapat terpasang dengan baik. Kabel tegangan tinggi busi harus
terpasang dengan urutan yang benar seperti sebelum dibongkar.
Kesalahan memasang akan menyebabkan mesin sulit hidup, mesin
pincang dan terjadi ledakan di karburator.
SISTEM PENGAPIAN PADA SEPEDAMOTORPosted: Desember 21, 2010 in
Info Lain Tag:koil, Macam-macam sistem pengapian, SISTEM PENGAPIAN
PADA SEPEDA MOTOR 0SISTEM PENGAAPIAN sepeda motora. Pendahuluan1.
Persyaratan Dasar (contoh motor bensin)Persyaratan dasar agar motor
dapat menyala adalah: Bahan bakar yang dikabutkan / diuapkan.
Temperatur campuran bahan bakar & udara yang cukup tinggi.
Penyalaan pada saat yang tepat.2. Macam-macam sistem pengapianCara
penyalaan bahan bakar pada motor bakar digolongkan menjadi dua
jenis:a. Penyalaan sendiri Akibat pemampatan dengan tekanan tinggi,
temperatur udara mencapai 700C sampai 900C. Bahan bakar yang
dimasukan terbakar dengan sendirinya. Penggunaan pada motor
disel.b. Penyalaan dengan sistem pengapian bunga api listrik Pada
saat akhir langkah kompresi, campuran bahaan bakar & udara
dibakar dengan loncatan bunga api lisrtik. Penggunaan pada motor
otto / bensin.3. Sistem pengapian pada sepeda motorSistem pengapian
pada sepeda motor ada dua macam:a. Sistem pengapian bateraib.
Sistem pengapian magnetUraiana. Sistem pengapian bateraiSistem
pengapian baterai adalah pengapian yang menggunakan baterai
sebagaai sumber arus.1. Prinsip kerja dasarTegangan baterai 12V
ditransformasikan menjadi tegangan tinggi 5kV 25kV, kemudian
dialirkan ke busi secara bergiliran yang diatur oleh rotor sesuai
urutan pengapian (firing order)2. Sifat-sifat: Daya pengapian baik
pada putaran rendah. Saat pengapian ditentukan oleh putaran mesin
dan beban mesin. Saat pengapian dapat diatur secara mekanis
menggunakan kontak pemutus atau secara elektronis.b. Sistem
pengapian magnetSistem pengapian baterai adalah pengapian yang
menggunakan generator sebagaai sumber arus.1. Prinsip kerja
dasarPengapian magnet merupakan gabungan dari generator dan sistem
pengapian.2. Sifat-sifat Sumber tegangan dari generator, sehingga
motor dapat hidup tanpa baterai. Daya pengapian baik pada putaran
tinggi. Putaran start harus lebih besar dari 200rpm. Sering
digunakan pada motor kecil seperti sepeda motor.4. Dasar
transformasi tegangan (prinsip induksi magnetis)a. Medan magnetJika
medan magnet digerak-gerakkan di dekat kumparan, maka: Terjadi
perubahan medan magnet. Timbul tegangan lisrtik (tegangan
induksi).b. TransformatorJika pada sambungan primer transformator
dihubungkan dengan arus bolak-balik maka: Ada perubahan arus
listrik. Terjadi perubahan medan magnet. Terjadi tegangan
induksi.c. Perbandingan teganganPerbandingan tegangan sebanding
dengan perbandingan jumlaah lilitan. Jika jumlah lilitan sedikit,
maka tegangan induksi kecil. Jika jumlah lilitan banyak, maka
tegangan induksi besar.d. Transformasi dengan arus
searahTransformator tidak dapat berfungsi dengan arus searah
karena: Arus tetap. Tidak terjadi perubahan medan magnet. Tidak ada
induksi.Untuk mengatasinya, harus diberi saklar pada sambungan
primer. Jika saklar dibuka/tutup (on/off), maka: Arus primer
terputus-putus. Ada perubahan medan magnet. Terjadi induksi.5.
Sifat-sifat induksi diri Tegangan bisa melebihi tegangan sumber
arus, pada sistem pengapian tegangannya 300 400V. Induksi diri
adalah penyebab timbulnya bunga api pada kontak pemutus. Arah
tegangan induksi diri selalu menghambat arus primer.6.
Bagian-bagian sistem pengapian Baterai sebagai sumber arus listrik.
Kunci kontak untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari
baterai ke sirkuit. Koil untuk mentransformasikan tegangan baterai
12V menjadi tegangan tinggi (5.000 25.000V). Kontak pemutus untuk
menghubungkan dan memutuskan arus primer agar terjadi induksi
tegangan tinggi pada sirkuit sekunder sistem pengapian. Kondensator
kegunaan:1. Mencegah loncatan bunga api di antara celah kontak
pemutus pada saat kontak pemutus mulai membuka.2. mempercepat
pemutusan arus primer sehingga tegangan induksi yang timbul pada
sirkuit sekunder tinggi. Generator pembangkit sebagai penghasil /
sumber tegangan AC. Busi untuk meloncatkan bunga api listrik di
antara kedua elektroda busi di dalam ruang bakar, sehingga
pembakaran dapat dimulai.b. Macam-macam sistem pengapian1.
Pengapian bateraiPrinsip terbentuknya bunga api listrik (spark)
alat penyala batere:1. Ketika stop contact pada posisi on dan
pemutus arus atau platina (breaker points) tertutup, maka arus
listrik akan mengalir dari batere menuju ke koil yang di dalamnya
terdapat kumparan primer, kumparan sekunder, dan inti besi lunak,
sehingga terjadi medan magnet2. Ketika arus primer diputus karena
bagian platina terbuka oleh gerakan berputar dari nok (cam) maka
medan magnet akan hilang dan timbul arus induksi pada kumparan
sekunder yang mampu menghasilkan tegangan hingga 5.000 25.000V
sehingga menimbulkan loncatan bunga api listrik (spark) pada busi3.
Ketika terjadi spark maka pada setiap gap juga akan terjadi spark,
termasuk di platina, untuk itu dipasang kondensor guna menyerap
arus induksi, sehingga tidak timbul spark pada platina2. Sistem
pengapian magnetPrinsip terbentuknya bunga api listrik alat penyala
magnet:1. Ketika stop contact pada posisi on dan pemutus arus atau
platina (breaker points) tertutup, maka pada saat jangkar
bersama-sama kumparan primer berputar atau magnet berputar, akan
terjadi medan magnet pada koil.2. Ketika arus primer diputus karena
bagian platina terbuka oleh gerakan berputar dari nok (cam) maka
medan magnet akan hilang dan timbul arus induksi pada kumparan
sekunder yang mampu menghasilkan tegangan hingga 5.000 25.000Volt
sehingga menimbulkan loncatan bunga api listrik (spark) pada
busi.3. Ketika terjadi spark maka pada setiap gap juga akan terjadi
spark, termasuk di platina, untuk itu dipasang kondensor guna
menyerap arus induksi, sehingga tidak timbul spark pada platina.3.
Pengapian CDI (Magneto Capasitet Discharge Ignition)Prinsip kerja
CDI Tegangan yang dibangkitkan oleh kumparan pembangkit tenaga
primer diserahkan oleh diode penyearah dan disimpan dalam
kapasitor. Sewaktu kumparan pulser membangkitkan tegangan yang
mengalir ke transistor lewat diode akan membuka transistor.
Transistor membuka, maka dengan cepat arus mengalir dari kapasitor
ke kumparan primer. Dengan cepat pula medan magnet dibangkitkan dan
tegangan tinggi dibangkitkan pada kumparan
sekunder.KeuntunganEfisiensi pengapian / daya pengapian lebih besar
di bandingkan dengan menggunakan kontak pemutusKerugianHanya cocok
untuk motor bervolume silinder kecil karena sifat dari kapasitor
membuang muatan dengan cepat.a. Pengapian CDI DCCara kerja Arus
dari baterai masuk ke trasformer kemudian diputus-putus oleh swich
circuit untuk memperbesar tegangan dari baterai. Tegangan tinggi
dari transformer di searahkan oleh diode, kemudian masuk ke SCR
sehingga SCR menjadi aktif (on), dan juga disimpan dalam kapasitor.
Arus dari kapasitor juga mengalir ke primer koil kemudian ke massa
sehingga timbul medan magnet pada inti koil. Ketika pick-up
melewati pulser, pulser mengeluarkan tegangan dan masuk ke Ignition
Timing Control Circuit yang menentukan saat pengapian dengan
mengirim pulsa (arus) ke SCR. Kemudian gate SCR membuka sehingga
membuang muatan ke massa. Terjadi perubahan medan magnet pada koil
sehingga menghasilkan induksi tegangan tinggi pada kumparan
sekunder yang menghasilkan loncatan bunga api listrik pada busi.b.
Pengapian CDI ACCara kerja magnet berputar sehingga exciter coil
(spoil) mengeluarkan arus AC 100-400 V. Arus AC dirubah menjadi
arus DC oleh diode kemudian di simpan dalam kapasitor lalu ke
primer koil, ke massa sehingga timbul medan magnet pada inti koil.
Arus DC dari diode juga masuk ke SCR, sehingga SCR menjadi aktif.
Kemudian pulser membangkitkan tegangan dan masuk ke trigger yang
menentukan saat pengapian dengan mengirim pulsa (arus) ke SCR. Gate
SCR terbuka sehingga kapasitor membuang muatannya ke massa. Terjadi
perubahan medan magnet pada koil sehingga menghasilkan induksi
tegangan tinggi pada kumparan sekunder yang menghasilkan loncatan
bunga api listrik pada busi.Tipe Sistem Pengapian pada Sepeda Motor
Secara umum tipe sistem pengapian pada sepeda motor dibagi
menjadi:1. Sistem Pengapian Konvensional (menggunakan contact
breaker/platina) 1. Sistem Pengapian Dengan Magnet (Flywheel
Generator/ Magneto Ignition System)2. Sistem Pengapian Dengan
Baterai (Battery And Coil Ignition System)2. Sistem Pengapian
Electronic (Electronic Ignition System) 1. Sistem Pengapian
Semi-Transistor (Dengan Platina)2. Sistem Pengapian Full Transistor
(Tanpa Platina)3. Sistem Pengapian CDI (Capacitor Discharge
Ignition)Sistem Pengapian Dengan Magnet (Flywheel Generator/
Magneto Ignition System)Sistem pengapian flywheel magnet merupakan
sistem pengapian yang paling sederhana dalam menghasilkan percikan
bunga api di busi dan telah terkenal penggunaannya dalam pengapian
motor-motor kecil sebelum munculnya pengapian elektronik. Sistem
pengapian ini mempunyai keuntungan yaitu tidak tergantung pada
baterai untuk menghidupkan awal mesin karena sumber tegangan
langsung berasal dari source coil (koil sumber/pengisi)
sendiri.Seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya (lihat
bagian sumber tegangan pada sepeda motor), yang menghasilkan arus
listrik adalah alternator atau flywheel magneto. Sistem pengapian
magnet terdiri dari rotor yang berisi magnet permanen/tetap, dan
stator yang berisi ignition coil (koil/spool pengapian) dan spool
lampu. Rotor diikatkan ke salah satu ujung crankshaft (poros
engkol) dan berputar bersama crankshaft tersebut serta berfungsi
juga sebagai flywheel (roda gila) tambahan.Arus listrik dihasilkan
oleh alternator atau flywheel magneto adalah arus listrik
bolak-balik atau AC (Alternating Currrent). Hal ini terjadi karena
arah kutub magnet berubah secara terus menerus dari utara ke
selatan saat magnet berputar.1. Cara kerja sistem pengapian magnet
Prinsip kerja dari sistem pengapian ini adalah seperti
transfer/pemindahan energi atau pembangkitan medan magnet. Source
coil pengapian terhubung dengan kumparan primer koil pengapian.
Diantara dua komponen (koil) tersebut dipasang platina (contact
breaker/contact point) yang berfungsi sebagai saklar dan dipasang
secara paralel dengan koil-koil tadi. Gambar 4.39 dan 4.40 di bawah
ini adalah contoh rangkaian sistem pengapian magnet pada sepeda
motor.Pada saat platina dalam keadaan menutup, maka arus yang
dihasilkan magnet akan mengalir ke massa melalui platina, sedangkan
pada koil pengapian tidak ada arus yang mengalir. Saat posisi rotor
sedemikian rupa sehingga arus yang dihasilkan source coil sedang
maksimum, platina terbuka oleh cam/nok.Kejadian ini menyebabkan
arus ke massa lewat platina terputus dan arus mengalir ke kumparan
primer koil dalam bentuk tegangan induksi sekitar 200V 300V. Karena
perbandingan kumparan sekunder lebih banyak dibanding kumparan
primer, maka pada kumparan sekunder terjadi induksi yang lebih
besar sekitar 10KV 20KV yang bisa membuat terjadinya percikan bunga
api pada busi untuk membakar campuran bahan bakar dan udara.
Induksi ini disebut induksi bersama (mutual induction). Untuk
menghasilkan tegangan induksi yang besar maka pada saat platina
mulai membuka, tidak boleh ada percikan bunga api dan aliran arus
pada platina tersebut yang cenderung ingin terus mengalirnya ke
massa. Oleh karena itu, pada rangkaian sistem pengapian dipasangkan
kondensor/kapasitor untuk mengatasi percikan pada platina saat
mulai membuka. 2. Pengontrolan saat pengapian (ignition timing)
Pengontrolan saat pengapian pada sistem pengapian magnet generasi
awal pada umumnya telah di set/stel oleh pabrik pembuatnya. Posisi
stator telah ditentukan sedemikian rupa sehingga untuk
merubah/membuat variasi saat penga-piannya tidak dapat
dilakukan.Walau demikian pengubahan saat pengapian masih dapat
dilakukan dengan jumlah variasi yang kecil yaitu dengan merubah
celah platina. Perubahan saat pengapian yang cukup kecil tadi masih
cukup untuk motor kecil dua langkah, sedangkan untuk motor yang
lebih besar dan empat langkah dibutuhkan pemajuan (advance) saat
pengapian yang lebih besar seiring dengan naiknya putaran mesin.
Untuk mengatasinya dipasangkan unit pengatur saat pengapian
otomatis atau ATU (automatic timing unit).ATU terdiri dari sebuah
piringan yang di bagian tengahnya terdapat pin (pasak) yang membawa
cam (nok). Cam dapat berputar pada pin, tetapi pergerakkannya
dikontrol oleh dua buah pegas pemberat. Pada saat kecepatan idle
dan rendah, pegas menahan cam ke posisi memundurkan (retarded) saat
pengapian. Sedangkan pada saat kecepatan mesin dinaikkan, pemberat
akan terlempar ke arah luar karena gaya gravitasi. saat
pengapian.Hal ini akan berakibat cam berputar dan terjadi pemajuan
(advance). Semakin naik putaran mesin, maka pemajuan saat pengapian
pun semakin bertambah maksimum pemajuan seki-tar +20 0 putaran
sudut crankshaftSistem Pengapian Konvensional dengan Baterai
(Battery And Coil Ignition System)Sistem pengapian konvensional
baterai merupakan sistem pengapian yang mendapat sumber tegangan
tidak dari source coil lagi, melainkan langsung dari sistem
kelistrikan utama mesin, yaitu baterai. Baterai berfungsi sebagai
tempat menyimpan energi listrik. Sistem pengapian ini akan lebih
menguntungkan karena lebih kuat dan stabil dalam memberikan suplai
tegangan, baik untuk pengapian itu sendiri maupun untuk aksesoris
seperti sistem penerangan.1. Cara kerja sistem pengapian baterai
Cara kerja sistem pengapian konvensional baterai pada dasarnya sama
dengan sistem pengapian konvensional magnet. Namun terdapat
perbedaan dalam pemasangan/perangaian platina. Dalam sistem
pengapian magnet, platina dirangkai secara paralel dengan koil
pengapian, sedangkan dalam sistem pengapian baterai dirangkai
secara seri. Oleh karena itu, dalam sistem pengapian baterai,
rangkaian primer pengapian baru akan terjadi secara sempurna (arus
mengalir dari baterai sampai massa) jika posisi platina dalam
keadaan tertutup.|Pada saat ignition switch (kunci kontak)
dinyalakan, dan posisi platina dalam keadaan menutup, arus dari
baterai mengalir ke massa melalui kumparan primer koil pengapian
dan platina. Dengan mengalirnya arus tersebut, pada inti besi koil
pengapian akan timbul medan magnet. Pada saat platina terbuka oleh
cam, aliran arus pada rangkaian primer akan terputus.Hal ini akan
menyebabkan terjadi induksi sendiri pada kumparan primer sebesar
200 V 300 V. Karena perbandingan kumparan sekunder lebih banyak
dibanding kumparan primer, maka pada kumparan sekunder terjadi
induksi yang lebih besar sekitar 10KV 20KV yang bisa membuat
terjadinya percikan bunga api pada busi untuk pembakaran campuran
bahan bakar dan udara. Induksi ini disebut induksi bersama (mutual
induction). Sama halnya seperti pada sistem pengapian konvensional
yang menggunakan magnet, untuk menghasilkan tegangan induksi yang
besar maka pada saat platina mulai membuka, tidak boleh ada
percikan bunga api dan aliran arus dari platina tyang cenderung
ingin terus mengalirkannya ke massa. Oleh karena itu, pada
rangkaian sistem pengapian baterai juga dipasang
kondensor/kapasitor untuk mengatasi percikan pada platina saat
mulai membuka tersebut. 2. Pengontrolan saat pengapian (ignition
timing) sistem pengapian baterai Untuk mengatur dan mengontrol saat
pengapian pada sistem pengapian baterai, dipasangkan unit pengatur
saat pengapian otomatis (ATU). Mengenai konstruksi dan cara kerja
sudah dijelaskan dalam sistem pengapian magnet (lihat bagian
pengontrolan saat pengapian sistem pengapian magnet).Sistem
Pengapian Elektronik (Electronic Ignition System)Sistem pengapian
elektronik pada sepeda motor dibuat untuk mengatasi
kelemahan-kelemahan yang terjadi pada sistem pengapian
konvensional, baik yang menggunakan baterai maupun magnet. Pada
pengapian konvensional umumnya kesulitan membuat komponen seperti
contact breaker (platina) dan unit pengatur saat pengapian otomatis
yang cukup presisi (teliti) untuk menjamin keterandalan dari kerja
mesin. Bahkan saat dipakai pada kondisi normalpun, keausan komponen
tersebut tidak dapat dihindari. Terdapat beberapa macam sistem
pengapian elektronik yang digunakan pada sepeda motor,
diantaranya:1. Sistem pengapian semi transistor (dilengkapi
platina) Sistem pengapian semi transistor merupakan sistem
pengapian elektronik yang masih menggunakan platina. Namun
demikian, fungsi dari platina (breaker point) tidak sama persis
seperti pada pengapian konvensional. Aliran arus dari rangkaian
primer tidak langsung diputuskan dan dihubungkan oleh platina, tapi
perannya diganti oleh transistor sehingga platina cenderung lebih
awet (tidak cepat aus) karena tidak langsung menerima beban arus
yang besar dari rangkaian primer tersebut. Dalam hal ini platina
hanyalah bertugas sebagai switch (saklar) untuk meng-on-kan dan
meng-off-kan transistor.Arus listrik yang mengalir melalui platina
diperkecil dan platina diusahakan tidak berhubungan langsung dengan
kumparan primer agar tidak arus induksi yang mengalir saat platina
membuka. Terjadinya percikan bunga api pada busi yaitu saat
transistor off disebabkan oleh arus dari rangkaian primer yang
menuju ke massa (ground) terputus, sehingga terjadi induksi pada
koil pengapian. Cara kerja Sistem Pengapian Semi-Transistor Apabila
kunci kontak (ignition switch) posisi on dan platina dalam posisi
tertutup, maka arus listrik mengalir dari terminal E pada TR1 ke
`terminal B. Selanjutnya melalui R1 dan platina, arus mengalir ke
massa, sehingga TR1 menjadi ON. Dengan demikian arus dari terminal
E TR1 mengalir ke terminal C. Selanjutnya arus mengalir melalui R2
menuju terminal B terus ke terminal E pada TR2 yang diteruskan ke
massa. |Akibat dari kejadian arus listrik yang mengalir dari B ke E
pada TR2 yang diteruskan ke massa tersebut menyebabkan mengalirnya
arus listrik dari kunci kontak ke kumparan primer, terminal C, E
pada TR2 terus ke massa. Dengan mengalirnya arus pada rangkaian
primer tersebut, maka terjadi kemagnetan pada kumparan primer koil
pengapian.Apabila platina terbuka maka TR1 akan Off dan TR2 juga
akan Off sehingga timbul induksi pada kumparan kumparan ignition
coil (koil pengapian) yang menyebabkan timbulnya tegangan tinggi
pada kumparan sekunder. Induksi pada kumparan sekunder membuat
terjadinya percikan bunga api pada busi untuk pembakaran campuran
bahan bakar dan udara. 2. Sistem pengapian full transistor (tanpa
platina) Dalam banyak hal, sistem pengapian elektronik full
tansistor sama dengan pangapian elektronik CDI. Diantaranya adalah
tidak terdapatnya bagian-bagian yang bergerak (secara mekanik) dan
mengandalkanmagnetic trigger (magnet pemicu) dan sistem pick up
coil untuk memberikan sinyal ke control unit guna menghasilkan
percikan bunga api pada busi. Sedangkan salah satu perbedaannya
adalah pada sistem pengapian transistor menggunakan prinsip field
collapse(menghilangkan/ menjatuhkan kemagnetan) dan pada sistem
pengapian CDI menggunakan prinsip field build-up (membangkitkan
kemagnetan).Pengapian CDI telah menjadi metode untuk mengontrol
pengapian yang disenangi dalam beberapa tahun belakangan ini.
Namun, seiring dengan perkembangan transistor yang bergandengan
dengan berkembangnya pengontrolan dari tipe analog ke tipe digital,
perusahaan/pabrik mulai mengembangkan sistem pengapian transistor.
Cara Kerja Sistem Pengapian Full Transistor Secara umum, pada
sistem pengapian transistor arus yang mengalir dari baterai
dihubungkan dan diputuskan oleh sebuah transistor yang sinyalnya
berasal dari pick up coil (koil pemberi sinyal). Akibatnya tegangan
tinggi terinduksi dalam koil pengapian (ignition coil). Adapun cara
kerja secara lebih detilnya adalah sebagai berikut (lihat gambar
4.47): Ketika kunci kontak di-on-kan, arus mengalir menuju terminal
E TR1 (transistor 1) melalui sekring, kunci kontak, tahanan (R)
pada unit igniter yang selanjutnya diteruskan ke massa. Akibatnya
TR1 menjadi ON sehingga arus mengalir ke kumparan primer koil
pengapian menuju ke massa melalui terminal C E pada TR1.Pada saat
yang bersamaan, sewaktu mesin berputar (hidup) timing plate tempat
kedudukan reluctor juga ikut berputar.Ketika saat pengapian telah
memberikan sinyal, sebuah arus akan terinduksi di dalam pick up
coil dan arus tersebut akan dialirkan ke terminal B pada TR2 terus
ke massa. Akibatnya TR2 menjadi ON, sehingga arus yang mengalir
dari batrai saat ini disalurkan ke massa melewati terminal C E pada
TR2. Dengan kejadian ini TR1 akan menjadi OFF sehingga akan
memutuskan arus yang menuju kumparan primer coil
pengapian.Selanjutnya akan terjadi tegangan induksi pada kumparan
primer dan kumparan sekunder koil pengapian. Karena perbandingan
kumparan sekunder lebih banyak dibanding kumparan primer, maka pada
kumparan sekunder terjadi induksi yang lebih besar sekitar yang
bisa membuat terjadinya percikan bunga api pada busi untuk
pembakaran campuran bahan bakar dan udara. 3. Sistem pengapian
Capacitor Discharge Ignition (CDI) Capacitor Discharge Ignition
(CDI) merupakan sistem pengapian elektronik yang sangat populer
digunakan pada sepeda motor saat ini. Sistem pengapian CDI terbukti
lebih menguntungkan dan lebih baik dibanding sistem pengapian
konvensional (menggunakan platina).Dengan sistem CDI, tegangan
pengapian yang dihasilkan lebih besar (sekitar 40 KV) dan stabil
sehingga proses pembakaran campuran bensin dan udara bisa
berpeluang makin sempurna. Dengan demikian, terjadinya endapan
karbon pada busi juga bisa dihindari. Selain itu, dengan sistem CDI
tidak memerlukan penyetelan seperti penyetelan pada platina. Peran
platina telah digantikan oleh oleh thyristor sebagai saklar
elektronik dan pulser coil atau pick-up coil (koil pulsa generator)
yang dipasang dekat flywheel generator atau rotor alternator
(kadang-kadang pulser coil menyatu sebagai bagian dari komponen
dalam piringan stator, kadang-kadang dipasang secara terpisah).
Secara umum beberapa kelebihansistem pengapian CDI dibandingkan
dengan sistem pengapian konvensional adalah antara lain :1. Tidak
memerlukan penyetelan saat pengapian, karena saat pengapian terjadi
secara otomatis yang diatur secara elektronik.2. Lebih stabil,
karena tidak ada loncatan bunga api seperti yang terjadi pada
breaker point (platina) sistem pengapian konvensional.3. Mesin
mudah distart, karena tidak tergantung pada kondisi platina.4. Unit
CDI dikemas dalam kotak plastik yang dicetak sehingga tahan
terhadap air dan goncangan.5. Pemeliharaan lebih mudah, karena
kemungkinan aus pada titik kontak platina tidak ada. Pada umumnya
sistem CDI terdiri dari sebuah thyristor atau sering disebut
sebagai silicon-controlled rectifier (SCR), sebuah kapasitor
(kondensator), sepasang dioda, dan rangkaian tambahan untuk
mengontrol pemajuan saat pengapian. SCR merupakan komponen
elektronik yang berfungsi sebagai saklar elektronik. Sedangkan
kapasitor merupakan komponen elektronik yang dapat menyimpan energi
listrik dalam jangka waktu tertentu.Dikatakan dalam jangka waktu
tertentu karena walaupun kapasitor diisi sejumlah muatan listrik,
muatan tersebut akan habis setelah beberapa saat. Dioda merupakan
komponen semikonduktor yang memungkinkan arus listrik mengalir pada
satu arah (forward bias) yaitu, dari arah anoda ke katoda, dan
mencegah arus listrik mengalir pada arah yag berlawanansebaliknya
(reverse bias).Berdasarkan sumber arusnya, sistem CDI dibedakan
atas sistem CDI-AC (arus bolakbalik) dan sistem CDI DC (arus
searah).1. Sistem Pengapian CDI-AC Sistem CDI-AC pada umumnya
terdapat pada sistem pengapian elektronik yang suplai tegangannya
berasal dari source coil (koil pengisi/sumber) dalam flywheel
magnet (flywheel generator). Contoh ilustrasi komponen-komponen
CDI-AC. Pada saat magnet permanen (dalam flywheel magnet) berputar,
maka akan dihasilkan arus listrik AC dalam bentuk induksi listrik
dari source coil seperti terlihat pada gambar 4.49 di bawah
ini.Arus ini akan diterima oleh CDI unit dengan tegangan sebesar
100 sampai 400 volt. Arus tersebut selanjutnya dirubah menjadi arus
setengah gelombang (menjadi arus searah) oleh diode, kemudian
disimpan dalam kondensor (kapasitor) dalam CDI unit. Dengan
berfungsinya SCR tersebut, menyebabkan kapasitor melepaskan arus
(discharge) dengan cepat. Kemudian arus mengalir ke kumparan primer
(primary coil) koil pengapian untuk menghasilkan tegangan sebesar
100 sampai 400 volt sebagai tegangan induksi sendiri (lihat arah
panah aliran arus pada kumparan primer koil). Akibat induksi diri
dari kumparan primer tersebut, kemudian terjadi induksi dalam
kumparan sekunder dengan tegangan sebesar 15 KV sampai 20
KV.Tegangan tinggi tersebut selanjutnya mengalir ke busi dalam
bentuk loncatan bunga api yang akan membakar campuran bensin dan
udara dalam ruang bakar. Terjadinya tegangan tinggi pada koil
pengapian adalah saat koil pulsa dilewati oleh magnet, ini berarti
waktu pengapian (Ignition Timing) ditentukan oleh penetapan posisi
koil pulsa, sehingga sistem pengapian CDI tidak memerlukan
penyetelan waktu pengapian seperti pada sistem pengapian
konvensional.Pemajuan saat pengapian terjadi secara otomatis yaitu
saat pengapian dimajukan bersama dengan bertambahnya tegangan koil
pulsa akibat kecepatan putaran motor. Selain itu SCR pada sistem
pengapian CDI bekerja lebih cepat dari contact breaker (platina)
dan kapasitor melakukan pengosongan arus (discharge) sangat cepat,
sehingga kumparan sekunder koil pengapian teriduksi dengan cepat
dan menghasilkan tegangan yang cukup tinggi untuk memercikan bunga
api pada busi. 2. Sistem Pengapian CDI-DC Sistem pengapian CDI ini
menggunakan arus yang bersumber dari baterai.Jalur kelistrikan pada
sistem pengapian CDI dengan sumber arus DC ini adalah arus pertama
kali dihasilkan oleh kumparan pengisian akibat putaran magnet yang
selanjutnya disearahkan dengan menggunakan Cuprok (Rectifier)
kemudian dihubungkan ke baterai untuk melakukan proses pengisian
(Charging System).Dari baterai arus ini dihubungkan ke kunci
kontak, CDI unit, koil pengapian dan ke busi.Cara kerja sistem
pengapian CDI dengan arus DC yaitu pada saat kunci kontak di
ON-kan, arus akan mengalir dari baterai menuju sakelar. Bila
sakelar ON maka arus akan mengalir ke kumparan penguat arus dalam
CDI yang meningkatkan tegangan dari baterai (12 Volt DC menjadi 220
Volt AC). Selanjutnya, arus disearahkan melalui dioda dan kemudian
dialirkan ke kondensor untuk disimpan sementara. Akibat putaran
mesin, koil pulsa menghasilkan arus yang kemudian mengaktifkan SCR,
sehingga memicu kondensor/kapasitor untuk mengalirkan arus ke
kumparan primer koil pengapian.Pada saat terjadi pemutusan arus
yang mengalir pada kumparan primer koil pengapian, maka timbul
tegangan induksi pada kedua kumparan yaitu kumparan primer dan
kumparan sekunder dan menghasilkan loncatan bunga api pada busi
untuk melakukan pembakaran campuran bahan bakar dan udara. Cara
Mengetahui Kondisi Mesin Dengan Melihat Warna Busi
Kalau akhir-akhir ini motor kamu terasa boros, ada baiknya
curigai kondisi pembakaran yang kurang sempurna. Bagaimana cara
ngeceknya? Ternyata caranya cukup mudah lho. Hanya dengan melihat
warna elektroda busi. Karena saat terjadi pembakaran, elektroda
busi berada di dalam ruang bakar. Caranya tentu harus melepas busi
terlebih dahulu. Lalu perhatikan warna elektroda atau mulut
busi.
Hitam kering, tanda boros bahan bakarBila warnanya hitam kering
atau berjelaga pertanda pembakaran tidak sempurna. Campuran
pembakaran terlalu gemuk atau kaya. Warna hitam disebabkan bensin
tidak terbakar habis sehingga menempel pada mulut busi, buka Udin,
kepala mekanik AHASS Clara Motor di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta
Barat.
Ada dua penyebab. Bisa disebabkan settingan bensin di karburator
dan kerenggangan klep tidak tepat atau pengapian yang bermasalah,
lanjut Coki dari JP Racing. Misal setelan angin terlalu nutup,
spuyer aus atau kegedean, bahkan filter udara tersumbat juga bisa
menyebabkan pembakaran terlalu kaya.Begitu juga dengan setelan klep
yang terlalu renggang. Bensin yang masuk ke ruang bakar terlalu
banyak sehingga tidak bisa terbakar habis. Solusinya motor harus
disetting ulang. Biasanya bila sudah terlalu lama tidak di service,
settingan motor akan berubah dan tidak ekonomis lagi, lanjut Coki
yang bengkelnya berada di kawasan Bintaro ini.
Kecoklatan, pembakaran sempurna, Putih tandanya terlalu kering.
Namun bila pengapian yang bermasalah, busi jadi perhatian pertama.
Diantara begitu banyak part pengapian, umur busi yang paling
pendek. Biasanya umurnya antara 6000 sampai 7000 km tergantung
pemakaian. Lebih dari itu performanya akan turun dan pastinya
pembakaran jadi kurang sempurna,
Lantas seperti apa warna busi yang pembakarannya sempurna?
"Warna busi akan terlihat kecoklatan,". Namun jangan kelewat irit.
Kalau terlalu irit warna busi jadi putih dan mesin akan cenderung
lebih panas.Cara mengetahui kondisi mesin dengan melihat warna
busiKeadan mesin mobil atau motor dapat di diagnosa melalui
tampilan warna busi, dengan melihat tampilan warna busi kita bisa
mengetahui kondisi mesin, apakah mesin boros bensin, mesin dalam
keadaan normal, mesin over heating atau boros oli. Untuk jelasnya
lihat saja gambar dan keterraangan di bawah:Mesin dalam keadaan
normal.
Kondisi mesin mudah dihidupkan, juga pada putaran mesin tinggi
ataupun rendah, mesin berjalan dengan baik. Keadaan mesin seperti
diatas bisa dilihat pada insulator busi yang berwarna coklat atau
keabu-abuan. Hanya sedikit terdapat bekas pembakaran yang menutupi
elektroda-elektrodanya. Lihat gambar di bawah.
Mesin tidak normal.Mesin susah dihidupkan, mesin tidak stabil
pada kecepatan rendah. Penambahan kecepatan tidak bekerja lagi dan
terjadi mesin mati.Hampir 90% gangguan mesin yang disebabkan oleh
busi, dikarenakan kotor oleh endapan karbon ( carbon fouling ),
kotor oleh endapan oli (olie fouling) dan kotor oleh endapan timah
hitam ( lead fouling).
Penyebab keadaan terjadinya carbon fouling adalah:1. Kesalahan
pemakayan nomor tingkat panas busi.2. Pemakaian bahan bakar
berlebihan ( karburator banjir, penyetelan karburator terlalu kaya,
cuk tidak sempurna pada posisi off. atau saringan udara karburator
tersumbat ).3. Bahan bakar tidak baik mutunya.4. Terlalu lama
dipakai pada kecepatan rendah.5. Pembakaran oleh busi telat.Keadaan
mesin seperti diatas dapat dilihat pada warna insulator dan
elektroda busi yang tertutup oleh lapisan serbuk karbon kering
berwarna hitam. Lihat gambar dibawah.
Penyebab keadaan terjadinya olie fouling adalah:1. Kerusakan
pada piston ring piston ring aus atau kerenggangan klep tidak
tepat.2. Campuran bahan bakar dan udara tidak tepat terlalu banyak
bahan bakar (campuran kaya).3. Pada mesin 2 tak campuran oli sampan
terlalu banyak atau lebih dari standar.4. Mesin baru saja turun
atau overhaul dimana pada waktu pasang bagian mesin menggunakan
banyak oli.Keadan mesin seperti diatas dapat dilihat pada insulator
dan elektroda busi yang basah oleh oli, sehingga warnanya kelihatan
hitam dan basah. Lihat gambar dibawah.
Penyebab keadaan terjadinya lead fouling adalah:Bensin dicampur
dengan senyawa timah hitam. Bekas pembakaran senyawa ini menempel
pada ujung busi. Bila kendaraan berakselerasi dengan kecepatan
tinggi, senyawa tersebut akan meleleh sehingga terjadi kebocoran
listrik dan menyebabkan kegagalan pembakaran.Mesin terasa
tersendat-sendat pada waktu menambah kecepatan ( berakselerasi )
atau pada kecepatan tinggi.Keadaan mesin seperti diatas dapat
dilihat pada insulator busi berwarna kuning juga coklat. Lihat
gambar di bawah.
Penyebab terjadinya Kotoran oleh endapan (deposit fouling)
adalah:1. Oli yang dipakai kurang baik mutunya.2. Saringan udara
kalburator tidak ada atau tidak di pasang.3. Untuk mesin 4 tak oli
ikut masuk kedalam ruang bakar dan ikut terbakar (piston dan piston
ring aus)Mesin dalam kondisi ada gangguan pembakaran pada waktu
menambah kecepatan atau pada waktu kecepatan tinggiKeadaan mesin
diatas dapat dilihat pada kondisi insulator dan elektroda busi
terdapat endapan hasil pembakaran atau kerak busi dengan warna
bermacam macam. Lihat gambar di bawah.
Penyebab terjadinya panas berlebih ( over heating ) adalah:1.
Keliru memilih nomor tingkat panas busi.2. Penyetelan pengapian
taidak tepat, innition timing terlalu cepat.3. Sistem pendingin
tidak baik.4. Campuran bensin terlalu kurus terlalu banyak
udara.Tenaga mesin menjadi hilang dan kecepatanpun berkurang. Hal
ini timbul apabila dalam kecepatan tinggi, pendakian yang lama atau
dengan muatan yang berat. Bila keadaan tersebut di biarkan bisa
menyebabkan busi meleleh dan piston pun bisa rusk berlubag.Keadaan
mesin diatas dapat dilihat pada kondisi insulator busi yang
berwarna putih pucat dan pada elektrodanya terbakar berwarna
keungu-unguan serta terlihat aus. Bila kondisi ini dibiarkan
ujung-ujungnya elektroda dapat meleleh.1. NormalWarna abu-abu
merata atau merah bata dari ujung elektroda sampai selongsong busi.
Kalau ada warna abu-abu muda, maka settingan karburator terlalu
irit bensin.Kalau ada warna gelap atau hitam pekat, maka setingan
karburator terlalu boros bensin.
2. BasahUjung busi basah, basahnya ini basah oli bukan bensin,
maka ada yang bocor di mesin kita, bisa dari ring piston goyang,
bos klep bocor atau oli mesin terlalu banyak hingga seal klep
kalah/bocor. Oli ini ikut terbakar di ruang pembakaran mesin dan
meninggalkan sisa basah oli. Biasanya pada motor 2-tak disebabkan
karena terlalu banyaknya campuran oli samping.
3. Tertutup KerakHal ini disebabkan karena kualitas bahan bakar
yang kita pakai jelek, ada campuran kotoran, atau sudut pengapian
yang terlalu maju, dan bisa jadi salah pilih jenis busi.
4. Rata dengan keramikIni artinya businya sudah terlalu sering
diamplas jadi sudah abis, Gantilah dengan yang baru.
5. Cacat/RusakArtinya bensin yang kita pakai jelek sehingga
terjadi gejala detonasi (nglitik) atau jarak elektroda busi terlalu
jauh. Makanya beli bensin harus pilih-pilih, jangan asal cepat,
nggak antri. Tapi jangan kira juga loh kalau di SPBU bensinnya
bagus, ada juga SPBU yang nakal, nyampur bensin + minyak tanah.
Coba sekali-kali cek kondisi bensin yang kita beli.
6. Penuh Bulu PutihIni artinya ada cairan radiator yang bocor
dan ikut terbakar di ruang pembakaran mesin.
7. MelelehIni artinya busi menyala sebelum waktunya disebabkan
nilai oktan bensin yang terlalu jelek/rendah, derajat pengapian
terlalu maju atau mesin terlalu panas.
8. MengkilapBusi basah karena sisa bensin yang tidak ikut
terbakar, bukan oli. Ini artinya settingan karburator kurang pas,
terlalu boros. Atau bisa juga salah pilih jenis busi, kurang
dingin.
Tips Merawat BusiMeski bentuknya kecil.Busi (dari bahasa Belanda
bougie) atau spark plug pada sistem pengapian berfungsi sebagai
alat untuk memercikan api listrik guna membakar campuran gas pada
ruang bakar. Percikan api listrik ini diperoleh dari tegangan
tinggi yang dihasilkan oleh ignition coil. Tanpa percikan bunga api
yang dihasilkannya, mesin tak akan bekerja. Agar mesin bekerja
prima sebaiknya Anda rajin memerhatikan kondisi busi.Salah satu
cara perawatannya adalah membersihkan busi dari kotoran dan sisa
pelumas. Berikut ini cara perawatan busi.
*Lepaskan semua busi dengan kunci busi, jangan sekali-kali
memakai kunci pas.Periksalah kondisinya. Jika busi kering dan
berkerak abu-abu menandakan kondisi pembakaran motor Anda baik.
Bila basah serta kerak berwarna hitam, menggambarkan pembakaran
mesin kurang sempurna.
*Sebelum busi dilepas, lubang tempat busi bersemayam harus
dibersihkan terlebih dahulu. Cukup dengan kain bersih. Ketika
melakukan pembersihan, cek kondisi penutup busi apakah masih dalam
kondisi baik. Bersihkan mulut busi bagian luar dengan menggunakan
sikat kawat. Untuk memudahkan pembersihan, busi direndam dengan
bensin atau minyak tanah sebelum dibersihkan. setelah bersih
keringkan. Bersihkan elektrode masa dengan kikir plat tipis. Ukur
celah busi untuk mengoptimalkan kinerja busi Anda.
*Periksa kembali celah antara elektroda positif (bagian
membulat) dan elektroda negatif (bagian melengkung yang nampak
keluar dari busi). Kembalikan pada posisi normal sesuai buku
petunjuk. Pada umumnya celah busi berjarak 0,8 mm-1,2mm.
*Setelah itu masukkan kembali busi pada tempatnya. Harap
diingat, jangan mengencangkan busi hingga terlalu keras. Sebab,
bila itu terjadi busi akan sulit kembali dilepas atau bisa saja
menyebabkan rusaknya arus ulir pada lubang mesin. Bersihkan busi
secara teratur. Agar umur pemakaian busi Anda bisa lebih panjang,
sebaiknya setiap 5.000 km Anda membersihkannya dengan tiupan angin
atau dengan sikat khusus.Perawatan busi akan sangat membantu proses
optimasi pembakaran. Sehingga tak saja busi, platina maupun
injektor juga akan lebih awet.Posted by Johannes Roumaholeh at 8:46
AM No comments: Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to
FacebookShare to PinterestElectric Starter Sepeda Motor Tidak
Berfungsi, Kenapa Tak Dicoba Servis SendiriPenasaran...., beberapa
hari ini motorku tak mau distarter(electric starter). Cuma sekali
pas baru nyala bisa bunyi starternya, cekikik..lalu mati. Beberapa
kali kupencet tombolnya not responding. Waktu mesin mati dan kunci
on, lampu rem gak bisa nyala. Lampu sein juga sama.Waktu mesin
nyala, lampu indikator gigi nyala redup tergantung putaran
mesin.
Kukira akinya yang sudah soak lagi. Sejak 6 tahun lalu, akinya
baru sekali ganti.Kalau benar karena aki yang sudah uzur, harus
siap- siap uang 100ribu lebih nich..Kubiarkan saja kondisinya
seperti itu selama beberapa hari. Aku bilang pada bapakku, komentar
beliau "iku kabele mbubuk(bhs. Jawa)". Maaf gak ngerti bahasa
Indonesianya.
Selang beberapa hari kemudian aku lihat akinya, dan benar apa
kata bapakku. Alhamdulillah ternyata akinya gak rusak. Cuma kutub
negatifnya yang mbubuk(apa yaa istilah Indonesianyaa..? hmmm)Ini
nih kutub negatif yang gak normal. Kotor kena karat. Ini sebabnya
electric stater gak mau nyalaKutub positif yang bagus, normal
seperti ini. Bersih dari karat Tau kan bedanya kondisi kutub
positif dan kutub negatif?
Cara membersihkannya, kutub-kutub disiram dengan air panas.
Sebelumnya lepas dulu kabelnya. Tapi kalau baut penahan kabelnya
sulit dilepas seperti yang saya alami, langsung aja siram. Setelah
disiram air panas bisa lebih mudah dilepas. Supaya lebih bersih
bisa dibersihkan dengan kertas gosok/ amplas. Kata pepatah tak ada
rotan akarpun jadi. Pakai aja gunting atau pisau kecil, gosok-
gosok ke permukaan kutubnya sampai kinclong dech. Lalu pasang lagi
dong, dijamin cleg greng. Mesin langsung nyala begitu tombol
electric starter ditekan. Gak usah pakai engkol lagi deh.
Sepeda Motor Injeksi Jangan Sampai Telat Isi Bensin
Mungkin artikel ini bukan hal baru, tetapi di era INJEKISASI
dewasa ini semua varian motor termasuk entry level akan memakai
system terbarukan seperti perangkat injeksi yang menjadi satu paket
dengan injeksinya..antara lain sensor-sensor dan pompa bensin.
Indikator paling penting untuk mesin injeksi
Namanya juga motor rakyat kelas motor bebek atau skutik yang
masih terbiasa dengan karburator, bisa jadi kebiasaan lama ada yang
masih terbawa, yaitu sampai telat isi bensin, bahkan ada beberapa
orang yang mengisi tangkinya hanya di isi 1 liter aja.
Pompa bensin (fuel pump) untuk injeksi kalau sampai telat bisa
berakibat kurang baik tanpa bensinpun tetap bekerja kalau kondisi
mesin nyala (on), coba bayangkan saja pompa air dirumah kalau gak
ada air trus pompa nyala (jalan terus) apa gak panas? begitu juga
setelah kehabisan bensin pompa(fuel pump) saat kehabisan bensin
atau kondisi kosong, ketika mulai ngisi lagi pasti kerja pompa akan
berat sekali, seperti masuk angin dan kalaupun terisi pasti
kecampur sama udara dan kacau dah .....bahkan yang lebih parah bisa
kebakar fuel pumpnya dan harus ganti baru..harga lumayan untuk Fuel
pump vixion saja pernah temen ganti Rp 500.000. Nah mau isi bensin
atau dorong?
Busi Basah Kenapa?Busi selalu basah, sudah diganti tetapi
setelah dipakai baru beberapa hari atau bahkan beberapa jam sudah
basah motor macet sehingga busi harus dibersihkan dulu atau
diganti.
Hal itu dapat terjadi karena beberapa sebab :
1. Bahan bakar yang kotorArtinya bensin yang digunakan mungkin
bercampur dengan oli atau minyak, atau mungkin mengisi bahan bakar
disembarangan tempat, yang tidak menjamin kemurnian bahan bakar /
bensin.
2. Karburator KotorKarburator kotor juga dapat menyebabkan busi
cepat kotor, solusinya segera service motor Anda dibengkel
langganan.
3. Oli bocorKebocoran Oli bisa saja masuk ketempat saluran
bensin sehingga pembakaran tidak sempurna dan menyebabkan busi
kotor dan motor menjadi mogok.
4. Kondisi mesinBusi basah terus juga bisa disebabkan oleh seher
yang harus diganti atau bagian mesin ada yang rusak. Solusinya
lakukan service besar.
Posted by Johannes Roumaholeh at 8:12 AM No comments: Email
ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to
PinterestDETEKSI KERUSAKAN DAN CARA MEMPERBAIKINYAKunci utama yang
menyebabkan hidupnya mesin pada motor bakar adalah antara lain
:Pengapian : jika pengapian pada motor tidak bisa mengaliri listrik
maka otomatis busi tidak dapat memercikan bunga api kedalam ruang
bakar. Sehingga tidak akan terjadi pembakaran pada ruang
silinder.Pengabutan : pengabutan adalah suatu proses percampuran
antara bensin dan udara yang dihasilkan dari karburator. Apabila
proses pengabutan tidak sempurna maka mesin tidak akan nyala atau
tidak bisa hidup setabil (langsam)
Kompresi : Jika kompresi pada piston mengalami kebocoran atau
kurang rapat dalam melakukan langkah kompresi maka mesin bisa tidak
mau nyala. karena oli mesin akan masuk ke dalam ruang bakar yang
mengakibatkan pembakaran tidak sempurna. Kerusakan yang biasa
terjadi pada karburator dan cara menanganinya Sebenarnya ada dua
faktor yang menyebabkan terjadinya kerusakan pada karburator yaitu
:Faktor manusia, dimana setiap kali kita membersihkan tidak
hati-hati, maka terjadi terjadi kerusakan alur-alur jet dan
kerusakan fisik lain.
Faktor karat, bila karburasi lama tidak digunakan atau
dibersihkan, maka akan menjadi karat dan kotor pada bagian ulir jet
nozzle dan lubang - lubang lainnya sehingga mengakibatkan
terhambatnya Bensin dan udara untuk melakukan pengabutan.Kerusakan
pada karburasi yang mengakibatkan mesin tidak mau nyala antara lain
adalah.:Terlalu banyak udara yang masuk kedalam ruang bakar, yang
biasanya disebabkan oleh terlalu kendornya baut pengatur udara pada
karburasi.atau baut yang meng hubungkan antara manipol dan
karburasi atau manipol dengan silinder kop kurang kencang sehingga
mengakibatkan kurang rapatnya sambungan tersebut. sehingga udara
bisa masuk melalui sela-sela sambungan manipol.
Cara memperbaikinya adalah pertama cek dulu pada bagian kedua
sisi sambungan manipol yang menghubungkan karburasi dan silinder
kop. pastikan perpak tidak mengalami sobek atau rusak kemudian
kencangkan baut-baut tersebut. Setelah itu setel baut pengaturan
udara cara menyetelnya adalah pertama kita putar baut tersebut
searah dengan putaran jarum jam, sampai baut tersebut tidak mau
berputar. setelah itu kita putar kembali baut tersebut berlawanan
dengan arah jarum jam, banyaknya putaran baut kurang lebih satu
putaran atau dua setengah putaran.
Jet / Spoeyer langsam ter sumbat. Solusinya adalah apa bila hal
tersebut terjadi maka yang harus kita lakukan adalah pertama kita
bongkar bagian karburasi lalu kemudian copot baut jet Spoeyer
kemudian bersihkan lubang-lubang kecil yang ada pada jet dan
lubang-lubang ulir lainnya dengan menggunakan kompresor atau pompa
udara tekanan tinggi hingga lancar.Chokenya terbuka lebar (penuh),
sehingga udara yang dihisap terlalu sedikit dan bisa menyebabkan
busi menjadi basah.(mbanjir)
Bensin tidak mau turun di dalam tangki karburasi.hal ini bisa
disebabkan karena selang bensin tersimbat, filter pada kran bensin
terlalu kotor, atau selang hisapnya terlepas dari nepel
manipol.Kerusakan yang mengakibatkan suara mesin tidak bisa
stasioner (langsam) antaralain
Tersumbatnya jet / spoeyer langsam, atau jet tersebut lapas dari
dudukannya karena ulirnya mengalami kerusakan solusinya periksa jet
/ spoeyer bersihkan pada lubang-lubangnya. apabila terjadi
kerusakan pada ulir Tap ulang kembali ulir tersebut.dengan ulir
tap. atau bawa ketukang bubut terdekat.
Setelan pelampung kurang tepat, sehingga bensin selalu kurang
pada tampungan bensin yang ada dalam karburasi. Biasanya hal
tersebut terjadi karena disebabkan oleh faktor manusia yang suka
merubah posisi sudut pendorong pada jarum pengapung. sehingga
posisi sudutnya terlalu renggang keatas atau sudah tidak seperti
semula lagi. Walaupun pengapung dalam posisi kebawah, jarum
pengapung masih tetap menutupi saluran pada bensin. dan sebaliknya
apabila sudut pendorong pada jarum pengapung terlalu kebawah maka
yang terjadi ketika bensin memasuki tempat penampungan bensin dan
mengangkat pengapung keatas maka, jarum tidak dapat menutupi
saluran bensin dengan rapat sehingga bensin akan terus menerus
mengalir ke dalam tampungan bensin dan mengakibatkan bensin akan
luber hingga menetes keluar karburasi.
Ada Tips buat kalian, apabila terjadi kasus bensin luber hingga
keluar ruangan karburasi, maka hal yang harus kita lakukan adalah
coba cek terlebih dahulu jarum pengapung atau fentilator. cek pada
ujungnya, apakah terjadi keausan atau tidak. Misalnya terdapat
keausan pada ujung ventilator maka langkah yang harus dilakukan
adalah cobalah ambil selembar amplas halus waterpluk kemudian
amplas ujung tersebut mengunakan amplas yang halus dengan cara
pegang ujung ventilator dengan lapisan amplas lalu tekan dan putar
searah, hingga rata dan halus. Atau lebih baik dibelikan jarum
ventilator yang baru.Jangan sekali-kali merubah posisi sudut
pendorong ventilator pada pengapung. Karena cara tersebut akan
menyulitkan kita dalam memperbaiki posisi sudut ventilator ke
posisi setandar.
Akibat kesalahan di dalam penyetelan baut udara yang
mengakibatkan terlalu banyaknya udara terhisap pada lubang silinder
( misken ) dan sebaliknya apabila terlalu banyaknya bensin yang
masuk kedalam silinder dan udara yang masuk sedikit (gemuk).
Masalah Yang Sering Terjadi Pada KarburatorSeperti kita ketahui
karburasi adalah alat yang sangat vital dalam sebuah mesin
motor.alat pengkabut ini tidak selamanya dalam kondisi prima karna
kondusi lingkungan yang tidak menentu.lingkungan yang berdebu suhu
extrim dapat mempengaruhi kinerja karburasi.
Berikut kita akan mencoba membahas masalah yang sering terjadi
di karburasi
1) mesin susah hidupmungkin sering terjadi pada motor anda hal
seperti diatas.motor anda susah untuk di nyalakan.pada karburasi
hal tersebut diakibatkan beberapa faktor,diantaranya-suplai bensin
yang tidak memadai-pilot jet tersumbat-stelan angin-angin terlalu
kaya-bensin banjir
untuk penyelesaiannya:periksa ketersediaan bensin,bila bensin
dalam tangki tidak kosong coba cabut selang bensin periksa
kelancaran bensin mengalir.bila pada motor yang mengaplikasi pompa
bensin vakum coba hisap pada selang penghisap.biasanya terhubung
pada manifol.bila pada suplai bensin lancar kita beralih pada
karbu. bongkar karburasi kemudian bersihkan semua komponen dan
lubang pada karbu.pastikan kondisi bensin di bak penampung sesuai
dengan ukuran yang ada.stel angin-angin,biasanya 1 1/2 putaran
untuk motor standar.bisa saja di tambah atau di kurang sesuai
kondisi mesin.bila terjadi banjir gantilah jarum pelampung dengan
yang baru.
2)putaran bawah tertahanbila motor di gas secara spontan
tiba-tiba suara motor tertahan di putaran bawah,itu berarti stelan
angin terlalu kaya.coba stel ulang angin-anginnya.
3)putaran atas bermasalahkalau putaran atas banyak faktor yang
mempengaruhi yaitu main jet kegedean atau sebaliknya,skep dan jarum
skep,atau masalah bisa terjadi pada main holder jet.
4)bensin banjiruntuk karbu yang sering mengalami hal seperti
diatas biasanya terjadi saat motor dalam kondisi diam.karna bensin
trus mengalir sehingga bak penampung penuh dan luber hingga selang
pembuangan sebagai saluran akhir untuk keluar
gambar:jarum pelampungmasalah ini disebabkan oleh jarum
pelampung rusak atau terganjal benda asing, bersihkan atau solusi
yang jitu yaitu dengan mengganti jarum pelampung dengan yang
baru.
5)susah langsammotor yang susah langsam atau tidak mau stasioner
biasanya disebabkan oleh lubang pilot jet dan stelan angin
-angin.
6)motor tiba-tiba matiketika motor lagi bunyi dan diajak jalan
tiba-tiba motor mati bila gas di lepas.coba periksa sambungan
manifol.biasanya mengalami kebocoran
7)susah hidup di pagi harimotor susah hidup di pagi hari akibat
udara disekitar masih dingin.ruang bakarpun juga masih
dingin.otomatis di butuhkan suplai bahan bakar yang lebih ketimbang
udara .nah itulah mengapa di ciptakan sebuah chok.karna chok
sendiri berfungsi sebagai pengatur dan penambah suplai udara
cadangan.kenapa saya bilang cadangan??Karna chok ini berfungsi saat
mesin susah hidup di pagi hari.Tapi sekarang banyak di kembangkan
chok otomatis.
8) kenalpot nembakAdakalanya setelah gas di lepas tiba-tiba
kenalpot nembak dengan kerasPosted by Johannes Roumaholeh at 7:47
AM No comments: Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to
FacebookShare to Pinterest
TIPS UNTUK MOTOR SUSAH HIDUP DI PAGI HARISetelah sebelumnya Saya
Posting tentang Motor yang Kecanduan Choke di pagi hari yang
merupakan hal yang wajar dan NORMAL Terutama Untuk Motor Ber jenis
mesin 2 tak apalagi yang usia pakainya sudah di atas 3 tahunan,,
tapi apabila mesin tetap susah Hidup di pagi hari meski sudah pake
CHOKE itu tandanya Motor MINTA di Service Mas Bro..
Naa Bagi Brades yang super sibuk sehingga tidak mempunyai waktu
untuk pergi ke bengkel,, ada baiknya di coba di service sendiri di
rumah sepulang kerja sambil belajar..
Kalo Motor SUSAH Hidup di pagi Hari, maka;-Pertama Periksa
Percikan Api pada busi,, Caranya lepas Busi kemudian tempelin busi
ke bodi mesin lalu Engkol..
Kalo sudah dipastikan Percikan api di Busi Biru dan menyatu tapi
setiap pagi mesin susah Hidup walao sudah di Choke bisa jadi
Karburator Sampeyan kotor-Untuk itu langkah berikutnya adalah
Bongkar dan servise karburatornya..
Bersihkan semua lobang-lobang yang ada di dalam Karburator, dan
lebih apdolnya gunakan cairan Pembersih (karbu cleaner / sejenis)
kemudian semprot atau Hembus dengan angin kompresor,, kalo tidak
ada Kompresor bisa HEMBUS pake Pompa angin Manual dan kalo tidak
ada juga bisa Hembus Pake kompresor alami merk TANG KEM MU atau apa
sajalah yang penting di Hembus..
khusus Untuk Motor Bermesin 2 tak (usia diatas 3 tahun) sangat
di ANJURkan untuk memBuka sekalian Silinder Headnya untuk di
bersihkan KERAK yang melekat pada permukaan atas Piston maupun di
headnya(Buang kerak)..
Caranya Mudah, buka baut pengikat di atas Mesin Blok silindernya
dan angkat headnya,, lalu bersihkan setelah sebelumnya semprot pake
cairan pembersih (WD / carbu cleaner dll) boleh juga menggunakan
ampelas halus..
Setelah Bersih semua Pasang kembali baik karbu maupun Head
silindernya,, Untuk SerVice Karburator SANGAT di anjurkan untuk
dilakukan secara Rutin / periodik minimal 6 bulan sekali.. Sedang
untuk BUANG KERAK bisa di lakukan lebih jarang minimal 2 tahun
sekali (untuk mesin 2 tak) agar PerForma Mesin selalu terjaga,,
Namun apa bila setelah di lakukan Service Ter sebut motor masih
Susah hidup juga..Berarti Karakter Mesin telah Berubah seiring
waktu pemakaian sehingga kebutuhan pasokan Bensin + Oksigennya juga
ikutan Berubah,, maka perlu di lakukan Jetting Ulang..Caranya
Naikan lagi Pilot jetnya 1 step Dulu,, 1 step pada Pilot Jet = 2,5
angka..
Jadi kalo Pilot jet Semula ukurannya 45 diganti dengan ukuran 48
atau semula 48 diganti dengan ukuran 50 danseterusnya.
Solusi Bila Motor Mogok di Jalan Pertama, lakukan pengecekan
terhadap aliran bahan bakar. Periksalah indikator bahan bakar,
apakah panel pada huruf F (Full/ Penuh) atau E (Empty/ Kosong).Pada
beberapa motor yang memakai kran bensin, coba perhatikan apakah
berada di posisi ON, OFF atau Ress. Bila posisi On tiba-tiba mogok,
maka masih ada cadangan bensin di dalam tangki bahan bakar.
Disarankan, para biker segera memutar kran pada posisi Ress.
Biasanya pada motor sejenis Honda Tiger, masih menyisakan 2 - 3
liter bensin. Lumayan kan untuk mencari pom bensin terdekat.
Apabila kran sudah di posisi RESS tetapi mesin motor kemudian mati,
bisa dipastikan bahwa sudah tidak ada lagi bahan bakar di dalam
tangki. Bila bahan bakar masih ada dan mesin masih juga tidak mau
hidup, ada baiknya kita periksa selang bensin yang menuju ke
karburator. Sebab, seringkali alirannya tersumbat karena tangki
bensin kotor.
Kedua, kalau bahan bakar tidak bermasalah, coba periksa sistem
pengapiannya. Seringkali Busi menjadi prioritas utama penyebab
mesin ngadat. Caranya, lepas busi dari rumahnya yang terdapat pada
silinder head dengan menggunakan kunci busi.Bila terdapat kerak
hitam pada kepala busi, itu tandanya akibat pembakaran yang kurang
sempurna. Bisa juga karena setelan angin kurang pas. Cara
mengatasinya, bersihkanlah kepala busi dengan ampelas halus yang
memiliki kekasaran kurang lebih 400-600. Jika perlu bersihkan
bagian dalamnya dengan menggunakan peniti. Cek kondisi elektrikal
busi dengan memasukkan kembali ke dalam kop.
Lalu tempelkan busi ke body mesin sambil di stater.Lihatlah
dengan seksama, apakah percikan api normal atau telalu kecil. Atau
bahkan malah tidak ada. Bila percikannya terlalu kecil, cobalah
ganti dengan busi cadangan. Sebelum busi dipasang kembali, buang
gas bensin pada silinder head dengan cara menutup lubang busi
dengan kain lalu coba di stater.Lakukan 3 sampai 4 kali stater.
Pasang kembali busi pada rumahnya lalu coba hidupkan mesinnya. Di
samping delapan langkah sederhana untuk mengatasi motor mogok di
atas, alat pendukung juga harus tersedia seperti kunci busi, kunci
pas, obeng, ampelas halus, peniti, dan jangan lupa selalu sedia
busi cadangan. Tapi bila semua itu sudah dilakukan mesin tetap tak
mau hidup, maka segera saja cari bengkel terdekat.1. Akibat
Kompresi Mesin LemahMesin sukar hidup / tidak dapat hidup sama
sekali
Mesin dapat hidup tapi tidak ada tenaganya
Pemakaian bahan baker menjadi boros
Timbul suara menggelitik pada bagian blok silinder
(detonasi)
2. Mesin mendadak mati ketika dikendarai dijalanBusinya mati
atau businya kotor
Platina tidak bekerja dengan sempurna atau sama sekali tidak
bekerja akibatdari baut platina longgar
Kabel pengapian lepas/longgar
Bensin tidak turun pada karburator
Jet utama dan jet langsam pada karburator tersumbat
Torak macet didalam lubang silinder akibat overheating
3. Pemakaian bahan bakar borosTersumbatnya saringan udara
dibagian belakang karburator
Banyaknya karbon pada ruang bakar. Karbon ini terbentuk akibat
terbakarnyaoli pelumasyang mengeras berupa arang yang menempel pada
puncak torakdari ruang bakar
Sistem pemakaian yang kurang tepat
Kompresinya rendah
Kerusakan yang terjadi yaitu torak. Cincin torak dan lubang
silinder
4. Akselerasi mesein kurang sempurnaSaluran-saluran atau
lobang-lubang didalam karburatornya kotor
Businya tidak menyala secara konstan yang disebabkan
kotor.(kerenggangan busi terlalu rapat)
Gas sisa pembakaran tidak dapat keluar secara lancar dari
knalpot
Saringan udara yang tersumbat akan mempengaruhi komposisi
bensindan udara sehingga campuraterlallu kaya
Waktu pegapian yang kurang tepat, terlau cepat menyala atau
terlalulambat menyala
5. Mesin tenaganya hilangBos katup terlalu sempit lubangnya,
sehingga katup menjadi tidak lancaruntuk bekerja
Pegas katupnya lemah atau patah, perbaikannya harus ganti yang
baru
Waktu pembukaan dan penutupan katup tidak tepat. Hal ini berarti
poroshubungan (noken as)harus di stel kembali pada posisi top
Terjadi kebocoran kompresi akibat rusaknya paking kepala
silinder
Torak, cicncin torak, dan lubang silindernya usang
Tempat kedudukan businya rusak, hal ini berarti harus dibuat
alur dudukanbusi yang baru
6. Keluar asap putih dari knalpotTorak, cincin torak dan lubang
silinder aus/rusak
Terlalu banyak mengisi oli pelumas
Tekanan pompa oli terlalu tinggi
Penggunaan mutu oli yang kurang baik
7. Mesin hidupnya tersendat-sendat setelah dipanaskanBusi yang
kadang kala mengeluarkan api kadangkala tidak
Koil pengapiannya rusak
Penyetelan plampung kurang tepat
MASALAHA. Kategori Permasalahan1. InterpretasiYaitu sistem pakar
yang digunakan untuk menganalisa data yang tidak lengkap, tidak
teratur dan data yang kontradiktifInterpretasi macam-macam gejala
atau kerusakan pada kendaraan sepeda motor :a) Mesin cepat panas,
Busi mudah mati, keluar asap putih pada knalpot, suara kasar pada
kepala silinderb) Mesin tersendat-sendat saat jalan, percikan busi
berwarna merah kecil, busi mudah matic) Mesin tidak stasioner(gas
tidak tetap, kadang kecil kadang besar), keluar asap hitam pada
knalpotd) Tampilan lampu ornamen/background mati, tampilan gigi
transmisi mati,sensor bensin mati, jarum speedor meter tidak jalan,
odometer tidak jalan e) Tenaga yang dihasilkan lemah, mesin
tersendat-sendat saat jalan, suara gemeretak pada rantai terutama
pada suhu dinginf) Suara kasar saat memasukkan gigi transmisi,
susah memasukkan gigi transmisig) Suara kasar pada dynamo starter,
dynamo starter panash) Mesin cepat panas, timbul hentakan saat
pemindahan gigi, sering los ketika memasukkan gigi transmisi
2. Prediksi Digunakan untuk Memprediksi akibat-akibat yang
dimungkinkan dari situasi-situasi tertentu.Prediksi jenis kerusakan
pada sepeda motor berdasarkan gejalanya :a) Mesin cepat panas, Busi
mudah mati, keluar asap putih pada knalpot, suara kasar pada kepala
silinder : Kerusakan pada pistonb) Mesin tersendat-sendat saat
jalan, percikan busi berwarna merah kecil, busi mudah mati :
Kerusakan pada digital CDIc) Mesin tidak stasioner(gas tidak tetap,
kadang kecil kadang besar), keluar asap hitam pada knalpot :
Kerusakan pada Klepd) Tampilan lampu ornamen/background mati,
tampilan gigi transmisi mati,sensor bensin mati, jarum speedor
meter tidak jalan, odometer tidak jalan : Kerusakan pada digital
speedometer e) Tenaga yang dihasilkan lemah, mesin tersendat-sendat
saat jalan, suara gemeretak pada rantai terutama pada suhu dingin :
Kerusakan pada Rantai mesinf) Suara kasar saat memasukkan gigi
transmisi, susah memasukkan gigi transmisi: Kerusakan pada Rotary
transmisig) Suara kasar pada dynamo starter, dynamo starter panas :
Kerusakan pada electric starterh) Mesin cepat panas, timbul
hentakan saat pemindahan gigi, sering los ketika memasukkan gigi
transmisi : Kerusakan pada rem kopling
3. DiagnosaUntuk menentukan sebab masalah atau kerusakan yang
terjadi yang didasarkan pada gejala-gejala yang teramati. Sistem
akan mendiagnosa jenis kerusakan sepeda motor berdasarkan kode dan
gejalanya
4. Perencanaan Merencanakan serangkaian tindakan yang akan dapat
mencapai sejumlah tujuan dengan kondisi awal tertentu. Misalnya
Menganalisis data yang diperlukan, Menganalisa gejala kemudian
menentukan jenis kerusakannya, Menganalisa metode inferensi yang
digunakan, kaidah produksi, dan penelusuran gejala dan
kerusakan
5. Monitoring/PengawasanMembandingkan tingkah laku suatu sistem
yang teramati dengan tingkah laku yang diharapkan darinya. Sistem
pakar diagnosa kerusakan kendaraan sepeda motor ini diharapkan
dapat melakukan diagnosa kerusakan sepeda motor dengan tepat,
dibandingkan dengan harus membawa motor tersebut ke bengkel hanya
untuk mengetahui kerusakan yang terjadi.
6. PengajaranMembantu dalam proses mendiagnosa penyebab
terjadinya kerusakan sepeda motor, kemudian memberikan cara untuk
memperbaiki kerusakan sepeda motor tersebut
7. KontrolMengatur tingkah laku suatu environment yang kompleks
seperti kontrol terhadap interpretasi-interpretasi, prediksi,
perbaikan, dan monitoring kelakuan sistem. Mendiagnosis /
mengontrol segala kemungkinan terjadinya kerusakan pada sistem
B. Aktivitas Pemecahan Masalah1. Pembuat Keputusan/ Decision
MakingMenentukan jenis kerusakan sepeda motor berdasarkan
gejala-gejala yang ada kemudian diimplementasikan ke dalam tabel
keputusan.2. Pemaduan Pengetahuan/ Knowledge FusingHasil diagnosa
yang didapatkan berdasarkan kemampuan dari seorang pakar3.
Pembuatan Desain / DesigningSistem pakar ini didesain untuk
masyarakat umum, khususnya bagi para pengendara sepeda motor yang
masih awam tentang kerusakan sepeda motor sehingga dapat membantu
masyarakat umum dalam mendiagnosa kerusakan sepeda motor yang
terjadi4. Perencanaan /PlanningSistem pakar yang akan dibangun
melalui beberapa tahapan dengan cara membuat analisis pengetahuan
yang meliputi komponen mesin secara umum. Setelah mengetahui
knowledge base dari materi yang dipelajari kemudian dibuat problem
space. Dari problem space yang telah dibuat kemudian diterjemahkan
ke dalam bentuk aplikasi yang akan memberikan pertanyaan
berdasarkan problem space yang dibuat dan user pengguna aplikasi
tinggal memberikan jawaban atas pernyataan yang diberikan. Sistem
akan menampung hasil dari jawaban user yang kemudian dengan
menggunakan algoritma tertentu maka terdapatlah suatu
kondisi-kondisi yang terjadi. Sistem akan memberikan konklusi atas
pernyataan yang dijawab oleh user.5. Pelatihan / TutoringMelakukan
pelatihan-pelatihan terhadap pemakai/user sistem, sehingga jika
terjadi kerusakan pada sepeda motor user tersebut dapat mendiagnosa
kerusakannya sendiri berdasarkan gejala-gejala yang ada.
AKUISISI PENGETAHUANA. Data yang dibutuhkan1) Data penyebab
kerusakan2) Data ciri-ciri kerusakan sampai pada solusinya3) Data
Jenis kerusakan pada kendaraan sepeda motor 4) Data rule5) Data
fakta yg terjadi di lapangan
B. Pakar ke pembangun sistemProses perolehan data berasal dari
seorang mekanis mesin dalam pembangunan sistemC. Literatur ke
Pembangun sistemProses perolehan data-data dalam pembangunan sistem
berasal dari literature yang ada di perpustakaan dan diambil dari
internet.
REPRESENTASI PENGETAHUAN1. Rulesa) Rule 1If Motor susah
dihidupkan baik dengan electric starter ataupun secara manualAnd
Tenaga yang dihasilkan lemahAnd Mesin cepat panasAnd Busi mudah
matiAnd Keluar asap putih pada knalpotAnd Suara kasar pada kepala
silinderAnd Oli cepat habisThen Kerusakan pada Pistonb) Rule 2If
Motor susah dihidupkan baik dengan electric starter ataupun secara
manualAnd Tenaga yang dihasilkan lemahAnd Mesin tersendat-sendat
saat jalanAnd Percikan busi berwarna merah kecilAnd Busi mudah
matiThen Kerusakan pada Digital CDIc) Rule 3If Motor susah
dihidupkan baik dengan electric starter ataupun secara manualAnd
Mesin tidak stasioner(gas tidak tetap, kadang kecil kadang
besar)And Keluar asap hitam pada knalpotAnd Bahan bakar borosAnd
Oli cepat habisThen Kerusakan pada Klepd) Rule 4If Saat dihidupkan
tampilan lampu ornament/background matiAnd Saat dihidupkan tampilan
lampu gigi tranmisi matiAnd Sensor bensin matiAnd Jarum speedometer
tidak jalanAnd Odometer tidak jalanThen Kerusakan pada Digital
Speedometere) Rule 5If Tenaga yang dihasilkan lemahAnd Mesin
tersendat-sendat saat jalanAnd Suara gemeretak pada rantai terutama
pada suhu dinginThen Kerusakan pada Rantai Mesinf) Rule 6If Mesin
tersendat-sendat saat jalanAnd Suara kasar saat memasukkan gigi
transmisiAnd Susah memasukkan gigi transmisiThen Kerusakan pada
Rotary Transmisig) Rule 7If Saat dihidupkan dengan electric
starter, tidak ada bunyi sama sekaliAnd Saat dihidupkan dengan
electric starter ada bunyi, tetapi selip tidak mau berputarAnd
Suara kasar pada dynamo starterAnd Dynamo starter panasThen
Kerusakan pada Electric Starterh) Rule 8If Saat dihidupkan secara
manual, selip/sangat ringan, tidak ada tekananAnd Tenaga yang
dihasilkan lemahAnd Mesin cepat panasAnd Timbul hentakan pada saat
pemindahan gigiAnd Sering los ketika memasukkan gigi transmisiThen
Kerusakan pada Rem Kopling
Rule IF THEN
1G01, G10, G12, G16, G17, G22, G31A
2G01, G10, G13, G15, G16, B
3G01, G11, G18, G30, G31C
4G05, G06, G07, G08, G09, D
5G10, G13, G23E
6G13, G26, G29F
7G02, G03, G24, G25G
8G04, G10, G12, G27, G28H
2. TABEL KEPUTUSANNoKodeGejala / KerusakanABCDEFGH
1G01Motor susah dihidupkan baik dengan electric starter ataupun
secara manual***
2G02Saat dihidupkan dengan electric starter, tidak ada bunyi
sama sekali*
3G03Saat dihidupkan dengan electric starter ada bunyi, tetapi
selip tidak mau berputar*
4G04Saat dihidupkan secara manual, selip/sangat ringan, tidak
ada tekanan*
5G05Saat dihidupkan tampilan lampu ornament/background mati*
6G06Saat dihidupkan tampilan lampu gigi tranmisi mati*
7G07Sensor bensin mati*
8G08Jarum speedometer tidak jalan*
9G09Odometer tidak jalan*
10G10Tenaga yang dihasilkan lemah****
11G11Mesin tidak stasioner(gas tidak tetap, kadang kecil kadang
besar)*
12G12Mesin cepat panas**
13G13Mesin tersendat-sendat saat jalan***
14G14Mesin sering macet saat jalan
15G15Percikan busi berwarna merah kecil*
16G16Busi mudah mati**
17G17Keluar asap putih pada knalpot*
18G18Keluar asap hitam pada knalpot*
19G19Suara ledakan saat nutup gas pada knalpot
20G20Suara membesar seperti knalpot blong
21G21Suara kasar pada knalpot
22G22Suara kasar pada kepala silinder*
23G23Suara gemeretak pada rantai terutama pada suhu dingin*
24G24Suara kasar pada dynamo starter*
25G25Dynamo starter panas*
26G26Suara kasar saat memasukkan gigi transmisi*
27G27Timbul hentakan pada saat pemindahan gigi*
28G28Sering los ketika memasukkan gigi transmisi*
29G29Susah memasukkan gigi transmisi*
30G30Bahan bakar boros*
31G31Oli cepat habis**
Keterangan :G = Gejala/Kerusakan
A. Kerusakan pada PistonB. Kerusakan pada Digital CDIC.
Kerusakan pada KlepD. Kerusakan pada Digital SpeedometerE.
Kerusakan pada Rantai MesinF. Kerusakan pada Rotary TransmisiG.
Kerusakan pada Electric StarterH. Kerusakan pada Rem Kopling
INFERENSIA. Forward Chaining (Penalaran Maju)Dalam Forward
Chaining aturan-aturan diuji satu demi satu dalam urutan tertentu
yang telah dimasukan aturan kedalam knowledge base. Saat setiap
aturan diuji, sistem pakar akan mengevaluasi apakah kondisinya
benar atau salah. Jika kondisinya benar, maka aturan itu disimpan
kemudian aturan berikutnya diuji. Sebaliknya jika kondisinya salah,
aturan itu tidak disimpan dan aturan berikutnya diuji. Proses ini
akan berulang sampai seluruh knowledge base teruji dengan berbagai
kondisi dengan rule yang sudah di tentukan.Inferensi Forward
Chaining dalam mengecek kerusakan kendaraan sepeda motor, akan
dimulai dengan memasukkan macam-macam kerusakan mesin yang akan
ditelusuri kemudian dilanjutkan dengan menjawab pertanyaan gejala
dari macam kerusakan yang dipilih, dan seterusnya sampai pada
diagnosa kerusakan dengan membandingkan ciri-ciri kerusakan yang
didapat hingga mendapatkan hasil akhir kesimpulan kerusakan
tersebut. Proses Penalaran Maju (forward chaining) pada sistem
analisa kerusakan sepeda motor dapat digambarkan sebagai berikut
:
PENJELASAN1. WhatSistem pakar ini digunakan untuk membantu
menganalisa terhadap gejala-gejala kerusakan yang terjadi pada
kendaraan sepeda motor, sehingga dapat memudahkan para pengguna
sepeda motor dalam mengetahui kerusakan yang terjadi serta dapat
mengetahui tindakan apa yang seharusnya dilakukan untuk
mengantisipasi kerusakan sepeda motor tersebut.2. WhyKerusakan
sepeda motor yang terjadi biasanya dikarenakan oleh kurangnya
perawatan terhadap sepeda motor dan kurangnya pengetahuan tentang
gangguan atau kerusakan yang terjadi pada sepeda motor. Pengendara
sepeda motor yang tidak mengetahui tentang kerusakan yang terjadi,
akan sangat fatal apabila kerusakan tersebut tidak segera
ditangani.3. HowUntuk menghindari adanya kerusakan yang terjadi,
para pengguna sepeda motor harus selalu mengadakan perawatan
terhadap sepeda motor secara teratur. Bagi para pengendara sepeda
motor yang masih awam atau kurang mengerti tentang jenis kerusakan
sepeda motor, aplikasi sistem pakar ini akan sangat membantu para
pengendara tersebut dalam menganalisa terhadap gejala kerusakan
yang terjadi dan dapat mengetahui solusi/tindakan yang harus
dilakukan.
Anda banyak mengalami kerusakan pada sepeda motor? Jika iya
jangan sampai uang anda habishanya karena sepeda motor anda.
Berikut ada beberapa cara memperbaiki sepeda motor dan akanterus
diperbaharui.1.MESIN TERSENDAT-SENDAT- jika tersendat-sendat
dibawah kecepatan 40km/jam dan menggunakan CDI gantiCDInya- jika
menggunakan system pengapian konvesional periksa setiap
komponennya.Celah platina harus tepat. Ukur lagi berapa besar celah
platina. Jika terlalu lebarmaka pada kecepatan rendah mesin sering
tersendat-sendat- periksa celah busi. Jika terlalu lebar maka akan
tersendat-sendat- periksa kondensornya1.MESIN BERISIK,HUJAN SERING
MATI- periksa celah katup terlalu longgar dan pemasangan ring
piston yang tidak benarakan menimbulkan suara berisik- ring piston
patah- rantai mesin kendor- knalpot bocor- setelan karburator tidak
tepat dan saringan udara sobek- mesin mati ketika hujan mungkin
karena air masuk ke saluran karburator atausaluran pemasukan-
periksa gasket pada mesin,karburator dengan saluran isap dan
saluran udara- kabel-kabel pengapian terkena hujan, bersihkan
dengan kain kering1.TARIKAN SEPEDAMOTOR AGAK LAMBAN- campuran udara
dan bensinnya tidak seimbang karena terjadi kebocoran udara
padasaluran pemasukan atau gasket karburator- saluran karburator
kotor sehingga saluran bensin terhambat.-
1.TARIKAN MESIN KURANG- pengaliran bahan baker kurang lancer.
Periksa karburatornya. Jika perlu bongkardan bersihkan
komponen-komponennya. Setel posisi jarum sekepnya, jika
terlalurendah pindah posisi jarum ke bawahnya sehingga lebih banyak
semprotanbensinnya.- Keausan plat kopling1.SAAT AKSELERASI MESIN
BERGETAR- katup dan dudukannya kotor- piston dan ring aus- rantai
mesin kendor- komponen lama yang masih tetap dipakaiAnda masih
awam? Motor berisik nggak karuan pengen tahu apa yang rusak!
Kepingindibongkar sendiri? jangan sembarangan!sebab klo asal
coba-coba bisa berabe ada yang bautnya pada ilang ada yang
olinyaberceceran, lupa masang komponennya de el.. el..nih gw kasih
tips analisa mesin dengan membongkarnya sendiri.. ;1. siapin
alat-alatnyakunci-kunci standar seperlunyakunci-kunci khusus
seperti; tracker magnit & tracker koplingbak ukuran kecil
sebanyak 3pcs> fungsinya buat tempat baut-baut yangterpisah
antara mesin bagian tengah-kiri, bagian atas, dan bagian
tengah-kananbak ukuran sedang sebanyak 4pcs> fungsinya tempat
komponen-komponenmesin yang terpisah yaitu komponen mesin
kiri,atas,kanan dan tengahbensin secukupnya buat nyuci komponen
mesinlap secukupnya buat ngelap tangan kalo kotor, dan komponen
mesin bila perlubalok kayu penyangga mesin kalo mesin udah
dituruninkompresor, buat ngeringin komponen yang udah di bersihin
pake bensinbuku panduan (catalog mesin Honda) yang nanti bisa di
download dari blog inisecara gratis tapi tunggu yach sabar!2.
proses pembongkaran mesin saya sarankan secara berurutan
yaitu;mesin bagian kiriokomponennya al; blok magnit, magnit, gear
stater, rante statermesin bagian atas okomponennya al; rante
keteng, head cylinder, rocker arm, cam shaft(noken as), klep,
piston, blok silindermesin bagian kananokomponennya al; blok
kopling, kopling primer (otomatis) 1 set, koplingskunder (ganda) 1
setmesin bagian tengahokomponennya al; gigi transmisi, kick stater,
kruk as, stang seher3. jangan lupa kumpulkan bautbaut dan
komponenkomponenpada bakyang berbeda sesuai dengan kelompok bagian
mesinnya agar pada saat pemasangankembali tidak salah4. setelah
semua selesai di bongkar, maka lakukan pemeriksaan pada
setiapkomponen secara berurutanpula sekaligus bersihkan komponen
yang diperiksamenggunakan bensin yang bersih, catat komponen yang
rusak dan pisahkan pada bakyang berbeda5. lakukan perbaikan atau
penggantian part yang rusak6. beberapa item part yang wajib di
ganti kalo Anda bongkar mesin adalah ;gasket kit A ( paking top set
)gasket kit B ( paking full set )oil seal selahoil seal operan /
persnellingoil seal gearoli mesin 1 liter7. pastika semua komponen
mesin bersih, karena KEBERSIHAN ADALAH FAKTORPENTING dalam proses
bongkar mesin,8. lakukan proses perakitansecara berurutan pula
tetapi kebalikan dari prosespembongkaran yaitu dari tengah kanan
ataskiri9. setelah semua mesin terpasang, jangan lupa isikan oli
sebanyak 1 liter10. lakukan pemeriksaan kebocoran oli pada seua
bagian blokblok mesin
Cara kerja Motor 4-TakMengapa mesin disebut 4 tak, karena memang
ada 4 langkah. Berikut adalah detail dari setiap proses.1.
IntakeDisebut langkah intake karena langkah pertama adalah
menghisap melalui piston darikarburator. Pasokan bahan bakar tidak
cukup hanya dari semprotan karburator. Carakerjanya adalah sbb.
Piston pertama kali berada di posisi atas (atau disebut Titik
MatiAtas). Lalu piston menghisap bahan bakar yang sudah
disetting/dicampur antara bensindan udara di karburator. Piston
lalu mundur menghisap bahan bakar. Untuk membuka,diperlukan klep
atau valve inlet yang akan membuka pada saat piston
turun/menghisapke arah bawah.Gerakan valve atau inlet diatur oleh
camshaft secara mekanis. Yakni, camshaftmengatur besaran bukaan
klep dengan cara menekan tuas klep. Camshaft sendiridigerakan oleh
rantai keteng yang disambungkan antara camshaft ke crankshaft.
Untukdetilnya, lihat gambar berikut.Perhatikan bahwa A adalah
Intake Valve (klep masuk bahan bakar) dan klep ini ditekan(membuka)
karena I (camshaft) menekan valve A. Dengan demikian, pada saat
pistonturun, maka A terbuka sekaligus bahan bakar ditarik masuk ke
ruang bakar. A akanmenutup sampai batas tertentu sebelum langkah
kedua : kompresi. Rantai keteng tidakterlihat karena akan sulit
digambarkan di atas, tetapi crankshaft (P) terhubung dengancamshaft
(I). Beberapa mobil Eropa seperti Mercedez menggunakan rantai
sebagaipenghubung antara crankshaft dan camshaft, tetapi umumnya di
mobil Jepangmenggunakan belt yang kita kenal sebagai timing
belt.
2. KompresiLangkah ini adalah lanjutan dari langkah di atas.
Setelah piston mencapai titik terbawahdi tahapan intake, lalu valve
intake tertutup, dan dilakukan proses kompresi. Yakni,bahan bakar
yang sudah ada di ruang bakar dimampatkan. Ruangan sudah
tertutuprapat karena kedua valve (intake dan exhaust) tertutup.
Proses ini terus berjalansampai langkah berikut yakni meledaknya
busi di langkah ke 3.3. Combustion (Pembakaran)Tahap berikut adalah
busi pada titik tertentu akan meledak setelah PISTONBERGERAK
MENCAPAI TITIK MATI ATAS DAN MUNDUR BEBERAPA DERAJAT.Jadi, busi
tidak meledak pada saat piston dititik paling atas (disebut titik 0
derajat), tetapi piston mundur dulu, baru meledak. Hal ini karena
untuk menghindari adanyaenergi yang terbuang sia-sia karena pada
saat piston di titik mati atas, masih ada energilaten (yang
tersimpan akibat dorongan proses kompresi). Jika pada titik 0
derajat busimeledak, bisa jadi piston mundur tetapi mengengkol
crankshaft ke arah belakang(motor mundur ke belakang, bukan memutar
roda ke depan). Setelah prosespembakaran, maka piston memiliki
energi untuk mendorong crankshaft yang nantinyaakan dialirkan
melalui gearbox dan sproket, rantai, dan terakhir ke roda.4.
Exhaust (Pembuangan)Langkah terakhir ini dilakukan setelah
pembakaran. Piston akibat pembakaran akanterdorong hingga ke titik
yang paling bawah, atau disebut Titik Mati Bawah. Setelah
itu,piston akan mendorong ke depan dan klep exhaust membuka
sementara klep intaketertutup. Oleh karena itu, maka gas buang akan
terdorong masuk ke lubang ExhaustPort (atau kita bilang lubang
sambungan ke knalpot). Dengan demikian, maka kita bisamembuang
semua sisa gas buang akibat pembakaran. Dan setelah bersih kembali,
lalukita akan masuk lagi m