SISTEM PENGAPIAN A Fungsi : Menyediakan percikan api pada saat yang tepat untuk menyalakan campuran bensin dan udara dalam ruang bakar. Besarnya api busi pada saat yang tepat sesuai kondisi mesin sangat menentukan kesempurnaan pembakaran. Jenis Sistem Pengapian : 1. Battery : a. Konvensional (Platina) b. CDICDI-DC 2. Magneto : a. Konvensional (Platina) b. CDICDI-AC
A. SISTEM PENGAPIAN. Fungsi : Menyediakan percikan api pada saat yang tepat untuk menyalakan campuran bensin dan udara dalam ruang bakar. Besarnya api busi pada saat yang tepat sesuai kondisi mesin sangat menentukan kesempurnaan pembakaran. Jenis Sistem Pengapian : 1. Battery : - PowerPoint PPT Presentation
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
SISTEM PENGAPIANAA
Fungsi :Menyediakan percikan api pada saat yang tepat untuk menyalakan campuran bensin dan udara dalam ruang bakar.Besarnya api busi pada saat yang tepat sesuai kondisi mesin sangat menentukan kesempurnaan pembakaran.
* Data ukur berubah sesuai komponen dan alat ukur yang dipakai
CDI = CAPASITIVE DISCHARGE IGNITION
Pengganti platina Mengontrol arus listrik ke Ignition Coil
Keunggulan CDI >< Platina : Tidak memerlukan penyetelan. Menghasilkan tegangan listrik lebih besar dan stabil. Saat pengapian lebih tepat, sesuai putaran mesin.
Berdasarkan sumber arus CDI : CDI – AC : Astrea Series, GL Series, Tiger, NSR 150R CDI – DC : GL Neotech, Karisma, Kirana, NSR 150RR, Sonic
CDICC
PRINSIP KERJA CDI - AC
Rangkaian Sederhana DC CDI
Trigger Circuit
PC PC CoilCoil
ACG UnitACG Unit IGN. UnitIGN. UnitCDI UnitCDI Unit
Ign. CoilIgn. Coil
BusiBusi
BatteryBattery
Kapasitor Kapasitor UtamaUtama
TrafoTrafoD1D1 D2D2
D3D3
SCRSCR
TransistorTransistor
Kapasitor 2Kapasitor 2
FUNGSI KOMPONEN :FUNGSI KOMPONEN :
D1 : Menghilangkan Ripple ( Noise ) tegangan dari battery
D2 : Menghilangkan Ripple dari Trafo
D3 : Menghilangkan Ripple akibat terjadinya Induksi
Trafo : Menaikkan Tegangan 12 volt 350 volt
Kapasitor Utama : Menyimpan arus listrik
Kapasitor 2 : Menyimpan arus listrik
SCR : Saklar otomatis ‘Discharge Gate’
Trigger circuit : Pengubah dan pengatur sinyal ke SCR
Saat pengapian diatur oleh SCR yang akan bekerja berdasarkan tegangan pulsa pada kaki Gate
Pengajuan pengapian diatur oleh ignition timing circuit dengan mengatur tegangan pulsa ke kaki Gate SCR.
PRINSIP PENGAJUAN SAAT PENGAPIAN
Putaran mesin naik tegangan kump pembangkit pulsa naik ambang batas tegangan picu ke SCR dicapai lebih awal.
PEMERIKSAAN WAKTU PENGAPIAN
Pemeriksaan waktu pengapian menggunakan timing light :
• Idle Speed : garis F segaris tanda penyesuai.
• Putaran mesin ditambah, garis F bergeser.
• High Speed : garis F harus berada tepat di tengah dua garis tanda penyesuai.
IGN(Bl/Y)
EXT(Bl/R)
SW(Bl/W)
PC(Bu/Y)
E(G)
KETERANGAN :
Kabel SW EXT PC E IGN
Bl/W Bl/R Bu/Y G Bl/Y
SW Switch Kunci Kontak Bl/W S S S S
EXT Exiter Kump Pengapian Bl/R 18 260 180 S
PC Fixed Pulser Kump Pemb Pulsa Bu/Y 260 S 60 S
E Earth Massa G 18 S S
IGN Ignition Ignition Coil Bl/Y S S S S
Terminal Menuju+-
PEMERIKSAAN CDI UNIT ASTREA GRAND
*Data ukur berubah sesuai komponen dan alat ukur yang dipakai
TESTER : SANWA, SKALA : X 1KΩ
IGN(Bl/Y)
EXT(Bl/R)
SW(Bl/W)
PC(Bu/Y)
E(G)
KETERANGAN :
Kabel SW EXT PC E IGN
Bl/W Bl/R Bu/Y G Bl/Y
SW Switch Kunci Kontak Bl/W 100 100 100 S
EXT Exiter Kump Pengapian Bl/R 5 S S S
PC Fixed Pulser Kump Pemb Pulsa Bu/Y 75 35 14 S
E Earth Massa G 16,5 5 60 S
IGN Ignition Ignition Coil Bl/Y S S S S
Terminal Menuju+
-
PEMERIKSAAN CDI UNIT ASTREA PRIMA/ STAR/ WIN
*Data ukur berubah sesuai komponen dan alat ukur yang dipakai
TESTER : SANWA, SKALA : X 1KΩ
IGN(Bl/Y)
EXT(Bl/R)
SW(Bl/W)
PC(Bu/Y)
E(G)
KETERANGAN :
Kabel SW EXT PC E IGN
Bl/W Bl/R Bu/Y G Bl/Y
SW Switch Kunci Kontak Bl/W S S S S
EXT Exiter Kump Pengapian Bl/R 5 S S S
PC Fixed Pulser Kump Pemb Pulsa Bu/Y 140 100 60 S
E Earth Massa G 16,5 5 60 S
IGN Ignition Ignition Coil Bl/Y S S S S
Terminal Menuju+
-
PEMERIKSAAN CDI UNIT GL SERIES
*Data ukur berubah sesuai komponen dan alat ukur yang dipakai
TESTER : SANWA, SKALA : X 1KΩ
IGN(Bl/Y)
EXT(Bl/R)
SW(Bl/W)
PC(Bu/Y)
E(G)
KETERANGAN :
Kabel SW EXT PC E IGN
Bl/W Bl/R Bu/Y G Bl/Y
SW Switch Kunci Kontak Bl/W S S S S
EXT Exiter Kump Pengapian Bl/R 5,2 S S S
PC Fixed Pulser Kump Pemb Pulsa Bu/Y 400 140 70 S
E Earth Massa G 19 5,3 30 S
IGN Ignition Ignition Coil Bl/Y S S S S
Terminal Menuju+
-
PEMERIKSAAN CDI UNIT TIGER
KOSONG
*Data ukur berubah sesuai komponen dan alat ukur yang dipakai
TESTER : SANWA, SKALA : X 1KΩ
IGN(Bl/Y)
SW(R/Bl)
PC(Bu/Y)
E(G)
KETERANGAN :
Kabel SW PC E IGN
Bl/W Bu/Y G Bl/Y
SW Switch Kunci Kontak Bl/W 500 26 S
PC Fixed Pulser Kump Pemb Pulsa Bu/Y 300 120 S
E Earth Massa G 13,2 200 S
IGN Ignition Ignition Coil Bl/Y S S S
Terminal Menuju+
-
PEMERIKSAAN CDI UNIT NEOTECH
KOSONG KOSONG
TESTER : SANWA, SKALA : X 1KΩ
*Data ukur berubah sesuai komponen dan alat ukur yang dipakai
IGN(Bl/Y)
SW(Bl/W)
PC(Bu/Y)
E(G)
KETERANGAN :
Kabel SW EXT PC E IGN CNL
Bl/W Bl/R Bu/Y G Bl/Y W/R
SW Switch Kunci Kontak Bl/W 18 S S S S
EXT Exiter Kump Pengapian Bl/R 18 400 120 S 300
PC Fixed Pulser Kump Pemb Pulsa Bu/Y 250 S 65 S 140
E Earth Massa G 18 S 65 S 17
IGN Ignition Ignition Coil Bl/Y S S S SCNL Control Unit Control Unit W/R S S S S S
Terminal Menuju+
-
PEMERIKSAAN CDI UNIT NSR
EXTBl/R
CNLW/R
TESTER : SANWA, SKALA : X 1KΩ
*Data ukur berubah sesuai komponen dan alat ukur yang dipakai
CDI
Bl/Y
R/Bl
Bu/Y
E
Reg. Rec.Ign. Coil
Bl R
RG
Y
W
CDI, REGULATOR RECTIFIER, IGNITION COIL NF 125/D
Fungsi :Meningkatkan tegangan listrik dari sumber arus baik dari accu maupun dari alternator sampai mencapai tegangan lebih dari 10.000 V, sehingga mampu membentuk loncatan api di busi.
Terdiri 2 Kumparan :Kumparan Primer Diameter kawat lebih besar, lilitan lebih sedikitKumparan Sekunder Diameter kawat lebih kecil, lilitan lebih banyak.
Pemeriksaan Kump. Primer Pemeriksaan Kump. Sekunder
Standard Pengukuran Ignition Coil dengan tanpa tutup busi.
Fungsi :Menghasilkan percikan bunga api listrik .
Tingkat panas (Heating Range) = Kemampuan busi melepaskan panas
Busi Panas (Nomor Kecil) Pelepasan panas lambat
Busi Dingin (Nomor Besar)Pelepasan panas cepat, cocok untuk kecepatan tinggi.
Contoh :BUSI NSR STD = W24 ES, Kecep Tinggi = W 27 ES
Pemakaian busi yang salah :Busi tipe dingin susah start, pembakaran tidak sempurna, timbul kerakBusi tipe panas Over heating, pre ignition, electrode meleleh.