Top Banner
Peran komunikasi Pembangunan terhadap kesadaran hidup sehat Para peternak di Desa Selo Boyolali MAKALAH Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah KomunikasiPembangunan Disusun oleh : Nama : Rimba Mugia NPM : 200110140106 Kelas : F
20

Kombang Rimba Mugia

Jan 28, 2016

Download

Documents

Rimba Mugi

tugas komunikasi pembangunan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kombang Rimba Mugia

Peran komunikasi Pembangunan terhadap kesadaran hidup sehat Para peternak di Desa Selo Boyolali

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

KomunikasiPembangunan

Disusun oleh :

Nama : Rimba Mugia

NPM : 200110140106

Kelas : F

FAKULTAS PETERNAKANUNIVERSITAS PADJADJARAN

2015

Page 2: Kombang Rimba Mugia

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat

dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan MakalahKomunikasi

pembangunan ini. Makalah ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan

kuliah Komunikasi pembangunan di Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih

jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini

memberikan manfaat bagi pembaca untuk pengembangan ilmu yang di miliki.

Sumedang, Oktober 2015

I

Page 3: Kombang Rimba Mugia

PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang

Kehidupan masyarakat peternak di desa-desa kecamatan selo sebagian besar

dikandangkan menjadi satu dengan rumah tinggal demi keamanan ternaknya. Ternak

sapi merupakan aset ekonomi keluarga, dan karena untuk menopang kehidupan

mereka. Jelas dalam hal ini kesadaran hidup sehat para peternak tersebut masih jauh

memenuhi harapan kesehatan masyarakat. Lembaga swadaya Masyarakat yang

kemudian disingkat LSM peduli lingkungan dan pengentasan kemiskinan yang

menamakan dirinya Suko Marsudi siwi, di desa kecamatan Selo.

LSM ini bekerja sama dengan Non Goverment Organisation/NGO Child Fund

International (CFI) sejak tahun 2010 yang membuat kelompok-kelompok

masyarakat yang dinamakan Badan Musyawarah Masyarakat (BMM) adalah sebuah

komunitas kelompok masyarakat. Dari kelompok ini kemudian mereka membina

kehidupan masyarakat agar kualitasnya lebih baik secara umum dari kesehatan anak,

sanitasi lingkungan, hingga ekonomi produktif.

Desa se-kecamatan Selo memang secara geografis minim atau tidak adanya

sumber air bersih sehingga untuk mandi saja merupakan hal yang dianggap mewah

karena mereka mandi harus di sungai atau air pancuran yang jauh, dan bila kemarau

sungai airnyapun tidak ada. Tanpa adanya hiburan lain tampak mereka memiliki anak

yang rapat jarak kelahirannya dan semuanya kelihatan kurang gizi. Mayoritas rumah

mereka gelap tanpa adanya jendela yang cukup, sehingga sinar matahari ataupun

udara yang sehat tidak bisa masuk ke rumah mereka. Rata rata mereka tidak memiliki

Page 4: Kombang Rimba Mugia

WC.Kalau buang air besar umumnya hanya di selokan yang tidak ada airnya, ataupun

di kebun.Kandang ternak masih jadi satu dngan rumah induk,rumah tanpa ada jendela

atau genting kaca.

I.2 Identifikasi Masalah

1. Bagaimana pendapat masyarakat peternak tentang pentingnya kesadaran

hidup sehat.

2. Bagaimana peran Lembaga sosial masyarakat dalam meningkatkan kesadaran

para peternak terhadap pentingnya kesadaran hidup sehat.

3. Bagaimana peran komunikasi dalam keberhasilan pesan yang disampaikan

oleh Lembaga sosial masyarakat terhadap para peternak.

I.3 Maksud dan Tujuan

1. Mengetahui penyebab kurangnya kesadaran masyarakat peternak terhadap

hidup sehat ternak.

2. Mengetahui peran lembaga sosial masyarakat dalam meningkatkan kesadaran

hidup sehat di kalangan para peternak.

II

Page 5: Kombang Rimba Mugia

TINJAUAN PUSTAKA

Komunikasi pembangunan sebagai salah satu area studi tentang perubahan

sosial yang terjadi melalui penerapan riset, teori, dan teknologi komunikasi, dalam

rangka pembangunan telah memiliki akar sejarah yang panjang, meskipun pengakuan

resmi dari CIA (International Communication Association) baru diberikan pada tahun

1982. Keputusan yang dilakukan oleh CIA antara lain dengan mengubah Divisi

komunikasi antarbudaya (Intercultural Communication Division) menjadi

Komunikasi antar budaya dan pembangunan (Intercultural and Development

Communication Divisison), sebagaimana diungkapkan Rogers & Hart (2002).

Benih-benih kelahiran komunikasi pembangunan dapat diruntut kembali pada

akhir tahun 1950-an. Artinya, sudah terentang lebih setengah abad lalu. Begitu pula

tentang konsepsi pembangunan itu sendiri, meskipun sudah menjadi perhatian ilmuan

sebelum Perang Dunia II, namun baru mulai menemukan bentuknya setelah 1949,

yang bermula dari pidato Presiden Amerika Serikat Harry S. Truman pada Januari

1949. Truman menyatakan bahwa setelah berakhirnya masa perang, Amerika serikat

akan menginvestasi energinya secara substansial pada usaha-usaha besar dan

konstruktif untuk menciptakan kembali perdamaian, sttabilitas, dan kemerdekaan

dunia (McPhail, 2009).

Cikal bakal lahirnya Komunikasi Pembnangunan antara lain dipengaruhi oleh

karya Daniel; Lerner (1917-1980) yang dituangkan melalui bukunya yang klasik

berjudul The passing of Traditional Society: Modernizing the Middle East (1958).

Buku ini membahas peranan keberaksaran atau kemampuan baca-tulis (literacy) dan

Page 6: Kombang Rimba Mugia

keterdedahan media massa dalam proses modernisasi individu di enam negara Timur

Tengah.

Pada akhir tahun tahun 1960 berkembang penerapan teori dan konsep untuk

pelaksanaan program pembangunan, melalui pemberitaan yang didukung liputan

pembangunan oleh jurnalis, serta komunikasi penunujang menjadi salah satu bagian

penting dalam komunikasi pembangunan, dan yang terakhir adalah ilmu komunikasi

pertanian. Oleh karena itu, dilakukan pencarian bersama akan isi dan metode

komunikasi yang lebih sesuai dengan keadaan masyarakat miskin yang berjuang

menuju kehidupan yang lebih baik.

Komunikasi pembangunan dapat diartikan sebagai suatu komitmen untuk

meliput secara sistematik problematika yang dihadapi dalam pembangunan. Segala

komunikasi yang diterapkan untuk pentransformasian secara cepat suatu negara dari

kemiskinan ke suatu dinamika pertumbuhan. Ekonomi yang memungkinkan lebih

besarnya keadilan sosial dan pemenuhan potensial manusiawi. Ada beberapa

terminologi komunikasi pembangunan, istilahnya beragam tetapi tujuannya sama

untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan masyarakat, diantaranya dengan

melalui pendidikan non formal yang diadakan oleh pemerintah dengan sasaran

masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Memberikan keterampilan kepada warga

masyarakat untuk mampu beorganisasi dan mengelola kegiatan dengan tujuan untuk

meningkatkan taraf kehidupan. Selain itu, dapat juga diadakan penyuluhan-

penyuluhan pertanian dan peternakan berbentuk pendidikan non formal, bahan dan

sasaran pendidikan disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, waktu, tempat tani

yang bertujuan untuk terjadinya perubahan sikap atau perilaku petani, dan peternak,

Page 7: Kombang Rimba Mugia

sehingga mengetahui cara bertani dan berternak dengan baik, yang akhirnya dapat

meningkatkan penghasilan dan taraf hidupnya.

Falsafah komunikasi pembangunan sendiri mempunyai tujuan, yaitu

memajukan pembangunan diantaranya dengan meningkatkan masyarakat dari

kemiskinan, tingkat melek huruf yang rendah, pengangguran dan keadaan sosial yang

tidak adil (pembangunan sebagai istilah teknis (Seers, 1969). Selanjutnya yaitu,

sasaran komunikasi diberi tahu tentang sesuatu dan diberi motivasi untuk menerima

dan menggunakan inovasi yaitu dengan ikut serta dalam program pembangunan itu

sendiri.

Dalam komunikasi pembangunan tersirat nilai dalam inovasi atau pesan,

kedian inovasi itu sendiri mempunyai nilai yang berorientasi pada sumber yang

sebenarnya bukan apa yang seharusnya berlaku. Komunikasi pembangunan bersifat

pragmatik artinya komunikasi dinilai melalui apa yang telah dihasilkannya,

komunikasi yang dapat memberi perhatian, pengertian untuk dapat diterapkan.

Beberapa unsur komunikasi pembangunan diantaranya inovasi dimana ide-

ide, objek, tindakan yang mempunyai nilai bagi orang. Komunikasi berfungssi

sebagai penyampai pesan atau inovasi dari sumber ke penerima. Tindakan atau

prestasi merupakan pelaksanaan dari inovasi yang disampaikan.

Definisi pembangunan sebagai alat yaitu, perangkat upaya terencana dan

sistematis yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup warga

masyarakat. Sedangkan sebagai proses, pembangunan sebagai proses perubahan dari

suatu keadaan yang lebih baik (sifatnya dikehendaki dan direncanakan. Konsep

normatif pengertian pembangunan yaitu pilihan-pilihan dan tujuan untuk mencapai

Page 8: Kombang Rimba Mugia

realisasi potensi manusia serta proses multi dimensi yang mencangkup perubahan-

perubahan dalam struktur sosial, sikap-sikap rakyat dan lembaga nasional, akselerasi

pertumbuhan ekonomi, pengurangan kesenjangan (inequality) dan pemberantasan

kemiskinan (M. Todaro, 1977), dan untuk meningkatkan kemampuan orang untuk

mempengaruhi masa depannya. Implikasi dari itu semua yaitu dengan

membangkitkan kemampuan optimal, dengan kapasitas yang optimal dapat

menumbuhkan keadilan dan kemerataan ditunjang dengan penumbuahan kuasa dan

wewenang yang dilakukan dengan berkesinambungan dan menyeluruh sehingga

timbul ikatan emosinal yang dapat saling bergantungan satu sama lain.

Pandangan ilmu sosial terhadap pembangunan adalah usaha untuk mengubah

keperibadian yang tipikal dari yang bersifat tradisional menjadi masyarakat yang

inovatif, kreatif dan produktif. Pembangunan sebagai proses belajar, perolehan

pengetahuan, informasi serta keterampilan-keterampilan baru. Pembangunan sebagai

suatu pembebasan atau kemerdekaan dari kebodohan.

Konsep-konsep pembangunan harus dilakukan dengan melalui pendekatan-

pendekatan yang ditujukan kepada objek yang jelas. Pendekatannya sendiri dapat

dilakukan melalui beberapa sisi, mulai dari sisi ekonomi, teknologi ilmu pengetahuan,

kebudayaan, adat istiadat, politik serta beberapa pendekatan lainnya. Dengan

mengukur kekayaan rata-rata, pemerataan, kualitas kehidupan, kualitas lingkungan,

keadilan dan kesinambungan, pertumbuhan ekonomi, membangun kembali

perekonomian, penerapan pengetahuan ilmiah yang ada pada semua aktivitas, semua

bidang kehidupan atau aspek-aspek masyarakat, saehingga pembangunan menyeluruh

ke semua aspek dan berbagai bidang.

Page 9: Kombang Rimba Mugia

III

PEMBAHASAN

Page 10: Kombang Rimba Mugia

Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan dengan cara mewawancarai kepada

para Narasumber dan Observasi langsung kepada para peternak yang berkaitan

dengan bagaimana perubahan perilaku peternak setelah mendapatkan semacam

pengertian dalam memahami hidup sehat.

Wawancara dilakukan dengan dua metode yaitu ada metode Purposive sampling dan

metode Snowball.

a. Metode Purposive sampling

Dengan memilih Narasumber yang dianggap mewakili para peternak dengan

mengambil sampel berdasarkan alasan penguasaan pengetahuan informan terhadap

masalah lingkungan, Metode purposive dengan dipilih di wilayah desah Samiran dan

Desa Lencoh.

b. Metode Snowball

Dilakukan dengan menentukan informan dengan menghubungi tokoh pertama dan

mencari tokoh kunci berikutnya dari informasi pertama dan seterusnya sampai data

yang diperlukan terpenuhi.

Analisis Data

Page 11: Kombang Rimba Mugia

Hasil dari wawancara dengan purposive, peneliti menghentikan wawancara

setelah jawaban dirasa sudah cukup, sejumlah 18 peternak yang kami anggap telah

mewakili para peternak di kecamatan Selo yang diambil dari dua desa yakni Samiran

dan Lencoh.

Secara kesuluruhan dari semua hasil wawancara dengan dua metode tersebut

dapat terbagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama mayoritas dari para peternak

sapi yang tidak memisahkan kandangnya dengan rumah. Rumah jadi satu dengan

kandang sapi. Kelompok kedua adalah mereka yang memiliki kandang secara

terpisah dengan rumah meskipun ada beberapa anggota keluarga yang tetap tidur

bersama ternaknya.

Untuk masalah sanitasi lingkungan umumnya mereka sudah memiliki sanitasi

rumah tangga, MCK dirumah meski ada sebagia peternak yang tidak memiliki MCK.

Kecamatan Selo mayoritas tidak memiliki sumber air bersih, hanya air bersih yang

mengalir dari lereng gunung dengan cara ditampung dan diselang ke rumah-rumah

penduduk. Untuk keperluan mandi biasanya mereka hanya mandi satu kali dalam

sehari karena memang udara disana dingin.

Mereka semuanya mengerti tentang bagaimana cara menjaga kebersihan

utamanaya melindungi diri sendiri seperti ketika mereka akan makan sudah cuci

tangan sebelumnya meskipun belum menggunakan sabun. Mereka sudah biasa selesai

mengembala ternaknya menjelang tidur langsung tidur tidak mengganti pakaiannya.

Alasann mereka agar ngirit dan tidak boros untuk cuci pakaian.

Sementara sebagian dari para peternak rumahnya sudah berlantai ubin, namun

ada juga beberapa yang tidak berlantai ubin atau hanya separo lantai dan tanah. Untuk

Page 12: Kombang Rimba Mugia

pemisahan dengan kandang dan rumah, dari hasil wawancara meskipun sudah diberi

motivasi tetapi hal itu sulit karena demi keamananan ternaknya yang mana tidak ada

yang bertanggung jawab.Sekalipun para tokoh pemuka masyarakat peternak ini

diajak oleh pemerintah dan LSM Suko Marsudi siwi, namun tokoh masyarakat

peternak ini pun tidak mampu untuk membujuk relasinya agar mereka bersedia

membuat kandang secara terpisah dengan rumah induknya.

Tokoh peternak yang dipilih sebagai pemuka masyarakat peternak sejumlah 5

narasumber yang tersebar di desa Lencoh 1 orang dan desa Samiran 4 orang. Para

Narasumber yang disebut sebagai pemuka masyarakat peternak adalah yang memiliki

kandang terpisah ini juga anggota BMM. Disamping hal itu dalam kelompok

mayoritas para peternak yang lain yang penulis wawancarai sebagai narasumber

adalah peternak yang tidak memiliki kandang secara terpisah dengan rumah

induknya. Mereka sejumlah 13 narasumber terdiri dari 7 narasumber di desa Samiran

dan 6 narasumber di desa Lencoh.

Benang merah yang bisa ditarik kesimpulannya adalah mereka menghendaki

bersedia dipindahkan kandangnya tidak menjadi satu dengan rumah induknya jikka

pemereintah ataupun para LSM sebagai motivator membangunkan kandang yang bisa

dipakai ternak secara massal. Dengan demikian para peternak bisa secara bergiliran

menjaga ternaknya.

Jadi jika dikaitkan dengan komunikasi pembangunan maka Komunikasi itu

berperan terhadap penyampaian pesan kepada para peternak supaya mereka sadar

akan pentingnya kesadaran hidup sehat untuk kebaikan mereka sendiri. Jika dikaitkan

dengan pembangunan maka peran pembangunan itu sangat penting karena

Page 13: Kombang Rimba Mugia

pembangunan itu berfungsi dalam merubah pemikiran masyarakat peternak yang

asalnya tidak tahu tentang bagaimana cara hidup sehat menjadi lebih tahu. Maka

secara explisit pembangunan itu merubah dari tradisional menjadi lebih modern

sehingga tercipta sebuah pembangunan yang berdasarkan atas ilmu dan logika.

IV

KESIMPULAN

Page 14: Kombang Rimba Mugia

1. Dapat mengetahui pendapat masyarakat peternak tentang pentingnya

kesadaran hidup sehat.

2. Dapat mengetahui peran Lembaga sosial masyarakat dalam meningkatkan

kesadaran para peternak terhadap pentingnya kesadaran hidup sehat.

3. Dapat mengetahui peran komunikasi dalam keberhasilan pesan yang

disampaikan oleh Lembaga sosial masyarakat terhadap para peternak.

Daftar pustaka

Page 15: Kombang Rimba Mugia

Hadiyanto. 2010. Menelusuri Asal-Usul Komunikasi Pembangunan.

[Online]. Available at :

http:// Googleweblight.com/menulusuri-asal-usul-komunikasi-

pembangunan./(Diaskes 27

Oktober 2015, jam 20.30 WIB).

Yunasaf, Unang. 2013. Komunikasi dan Pembangunan suatu Rangkuman.

Universitas Padjadjaran, Sumedang.

Page 16: Kombang Rimba Mugia