Top Banner

of 33

kolelitiasis 5592

Jul 06, 2018

Download

Documents

maylana
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/18/2019 kolelitiasis 5592

    1/33

    2

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Defenisi

    Cholelithiasis atau pembentukan batu empedu dimana batu ini mungkin

    terdapat dalam kandung empedu (cholecystolithiasis) atau dalam ductus choledochus

    (choledocholithiasis).

    Kolelitiasis (kalkuli/kalkulus, batu empedu) merupakan suatu keadaan dimana

    terdapatnya batu empedu di dalam kandung empedu (vesica fellea) yang memiliki

    ukuran,bentuk dan komposisi yang bervariasi. Kolelitiasis lebih sering dijumpai pada

    individu berusia diatas ! tahun terutama pada "anita dikarenakan memiliki faktor resiko,yaitu# obesitas, usia lanjut, diet tinggi lemak dan genetik.

    $inonimnya adalah batu empedu,  g allstones , biliary calculus. %stilah

    kolelitiasis dimaksudkan untuk pembentukan batu di dalam kandung empedu. &atu

    kandung empedu merupakan gabungan beberapa unsur yang membentuk suatu

    material mirip batu yang terbentuk di dalam kandung empedu.

    'ambar 2.. 'ambaran batu dalam kandung empedu

  • 8/18/2019 kolelitiasis 5592

    2/33

    2.2 Anatomi

    Kandung empedu (*esica fellea) adalah kantong berbentuk buah pear yang

    terletak pada permukaan visceral hepar, panjangnya sekitar + ! cm. Kapasitasnya

    sekitar !-! cc dan dalam keadaan terobstruksi dapat menggembung sampai !! cc.

    *esica fellea dibagi menjadi fundus, corpus dan collum. undus berbentuk bulat dan

     biasanya menonjol diba"ah pinggir inferior hepar yang dimana fundus berhubungan

    dengan dinding anterior abdomen setinggi ujung ra"an costa %0 kanan. Corpus

     bersentuhan dengan permukaan visceral hati dan arahnya keatas, belakang dan kiri.

    Collum dilanjutkan sebagai duktus cysticus yang berjalan dalam omentum minus

    untuk bersatu dengan sisi kanan ductus hepaticus comunis membentuk duktus

    koledokus. 1eritoneum mengelilingi fundus vesica fellea dengan sempurnamenghubungkan corpus dan collum dengan permukaan visceral hati.

    1embuluh arteri kandung empedu adalah arteri cystica, cabang arteri hepatica

    kanan. *ena cystica mengalirkan darah lengsung kedalam vena porta. $ejumlah arteri

    yang sangat kecil dan vena vena juga berjalan antara hati dan kandung empedu.

    1embuluh limfe berjalan menuju ke nodi lymphatici cysticae yang terletak 

    dekat collum vesica fellea. ari sini, pembuluh limfe berjalan melalui nodi

    lymphatici hepaticum sepanjang perjalanan arteri hepatica menuju ke nodi lymphatici

    coeliacus. $araf yang menuju kekandung empedu berasal dari ple3us coeliacus.

    'ambar 2.2. 'ambaran anatomi kandung empedu

  • 8/18/2019 kolelitiasis 5592

    3/33

    2.3 Fisiologi Saluran Empedu

    *esica fellea berperan sebagai resevoir empedu dengan kapasitas sekitar !

    ml. *esica fellea mempunyai kemampuan memekatkan empedu. an untuk 

    membantu proses ini, mukosanya mempunyai lipatan-lipatan permanen yang satu

    sama lain saling berhubungan. $ehingga permukaanya tampak seperti sarang ta"on.

    $el- sel thorak yang membatasinya juga mempunyai banyak mikrovilli. 

    4mpedu dibentuk oleh sel-sel hati ditampung di dalam kanalikuli. Kemudian

    disalurkan ke duktus biliaris terminalis yang terletak di dalam septum interlobaris.

    $aluran ini kemudian keluar dari hati sebagai duktus hepatikus kanan dan kiri.

    Kemudian keduanya membentuk duktus biliaris komunis. 1ada saluran ini sebelum

    mencapai doudenum terdapat cabang ke kandung empedu yaitu duktus sistikus yang

     berfungsi sebagai tempat penyimpanan empedu sebelum disalurkan ke duodenum.

    4mpedu dialirkan sebagai akibat kontraksi dan pengosongan parsial kandung

    empedu. 5ekanisme ini dia"ali dengan masuknya makanan berlemak kedalam

    duodenum. 6emak menyebabkan pengeluaran hormon kolesistokinin dari mukosa

    duodenum, hormon kemudian masuk kedalam darah, menyebabkan kandung empedu

     berkontraksi. 1ada saat yang sama, otot polos yang terletak pada ujung distal duktuscoledokus dan ampula relaksasi, sehingga memungkinkan masuknya empedu yang

    kental ke dalam duodenum. 'aram garam empedu dalam cairan empedu penting

    untuk emulsifikasi lemak dalam usus halus dan membantu pencernaan dan absorbsi

    lemak. 1roses koordinasi kedua aktifitas ini disebabkan oleh dua hal yaitu#

    a) 7ormonal# 8at lemak yang terdapat pada makanan setelah sampai

    duodenum akan merangsang mukosa sehingga hormon Cholecystokinin

    akan terlepas. 7ormon ini yang paling besar peranannya dalam kontraksi

    kandung empedu.

     b) 9eurogen#

  • 8/18/2019 kolelitiasis 5592

    4/33

    $timulasi vagal yang berhubungan dengan fase Cephalik dari sekresi

    cairan lambung atau dengan refleks intestino-intestinal akan

    menyebabkan kontraksi dari kandung empedu.

    :angsangan langsung dari makanan yang masuk sampai ke duodenum

    dan mengenai $phincter ;ddi. $ehingga pada keadaan dimana

    kandung empedu lumpuh, cairan empedu akan tetap keluar "alaupun

    sedikit.

    1engosongan empedu yang lambat akibat gangguan neurologis maupun

    hormonal memegang peran penting dalam perkembangan inti batu.

    Komposisi Cairan 4mpedu

    Komponen ari 7ati ari Kandung 4mpedu

    = gm >

    'aram 4mpedu , gm > ? gm >

    &ilirubin !,! gm > !, gm >

    Kolesterol !, gm > !, !,= gm >

    !, ,2 gm >

    6ecithin !,! gm > !, gm >

    4lektrolit - -

    a. 'aram 4mpedu

  • 8/18/2019 kolelitiasis 5592

    5/33

    ?

    o 5embantu absorbsi asam lemak, monoglycerid, kolesterol dan

    vitamin yang larut dalam lemak.

    'aram empedu yang masuk ke dalam lumen usus oleh kerja kuman-

    kuman usus dirubah menjadi deo3ycholat dan lithocholat. $ebagian besar 

    (=! >) garam empedu dalam lumen usus akan diabsorbsi kembali oleh

    mukosa usus sedangkan sisanya akan dikeluarkan bersama feses dalam

     bentuk lithocholat. oleh glukuronide. &ila terjadi

     pemecahan sel darah merah berlebihan misalnya pada malaria maka

     bilirubin yang terbentuk sangat banyak.

    2. Epidemiologi

    %nsiden kolelitiasis di negara barat adalah 2!> dan banyak menyerang orang

    de"asa dan usia lanjut.

  • 8/18/2019 kolelitiasis 5592

    6/33

    +

    Danita mempunyai resiko kali lipat untuk terkena kolelitiasis dibandingkan

    dengan pria. %ni dikarenakan oleh hormon esterogen berpengaruh terhadap

     peningkatan eskresi kolesterol oleh kandung empedu. Kehamilan, yang

    menigkatkan kadar esterogen juga meningkatkan resiko terkena kolelitiasis.

    1enggunaan pil kontrasepsi dan terapi hormon (esterogen) dapat

    meningkatkan kolesterol dalam kandung empedu dan penurunan aktivitas

     pengosongan kandung empedu.

     b. Esia

    :esiko untuk terkena kolelitiasis meningkat sejalan dengan bertambahnya

    usia. ;rang dengan usia F ?! tahun lebih cenderung untuk terkena kolelitiasis

    dibandingkan dengan orang degan usia yang lebih muda.c. &erat badan (&5%)

    ;rang dengan Body Mass Index (&5%) tinggi, mempunyai resiko lebih tinggi

    untuk terjadi kolelitiasis. %ni karenakan dengan tingginya &5% maka kadar 

    kolesterol dalam kandung empedu pun tinggi, dan juga mengurasi garam

    empedu serta mengurangi kontraksi/ pengosongan kandung empedu.

    d. 5akanan

    %ntake rendah klorida, kehilangan berat badan yang cepat (seperti setelah

    operasi gatrointestinal) mengakibatkan gangguan terhadap unsur kimia dari

    empedu dan dapat menyebabkan penurunan kontraksi kandung empedu.

    e. :i"ayat keluarga

    ;rang dengan ri"ayat keluarga kolelitiasis mempunyai resiko lebih besar 

    dibandingn dengan tanpa ri"ayat keluarga.

    f.

  • 8/18/2019 kolelitiasis 5592

    7/33

    A

    h. 9utrisi intravena jangka lama

     9utrisi intravena jangka lama mengakibatkan kandung empedu tidak 

    terstimulasi untuk berkontraksi, karena tidak ada makanan/ nutrisi yang

    mele"ati intestinal. $ehingga resiko untuk terbentuknya batu menjadi

    meningkat dalam kandung empedu.

    2.$ Patofisiologi

    2.$.1 Patogenesis Bentu"an Batu Empedu

    adalah kolesterol. %ni bisa berupa

    sebagai#

    &atu Kolesterol 5urni

    &atu Kombinasi

    &atu Campuran (5i3ed $tone)

     b) &atu bilirubin dimana garam bilirubin kadarnya paling banyak, kadar 

    kolesterolnya paling banyak 2 >. &isa berupa sebagai#

    &atu Ca bilirubinat atau batu pigmen calcium

    &atu pigmen murni

    c) &atu empedu lain yang jarang

    $ebagian ahli lain membagi batu empedu menjadi#

    &atu Kolesterol

    &atu Campuran (5i3ed $tone)

    &atu 1igmen.

     Batu Kolesterol 

    1embentukan batu Kolesterol melalui tiga fase#

    a. ase $upersaturasi

  • 8/18/2019 kolelitiasis 5592

    8/33

    =

    Kolesterol, phospolipid (lecithin) dan garam empedu adalah

    komponen yang tak larut dalam air. Ketiga @at ini dalam perbandingan

    tertentu membentuk micelle yang mudah larut. i dalam kandung

    empedu ketiganya dikonsentrasikan menjadi lima sampai tujuh kali

    lipat. 1elarutan kolesterol tergantung dari rasio kolesterol terhadap

    lecithin dan garam empedu, dalam keadaan normal antara # 2!

    sampai # !. 1ada keadaan supersaturasi dimana kolesterol akan

    relatif tinggi rasio ini bisa mencapai # . 1ada rasio seperti ini

    kolesterol akan mengendap.

    Kadar kolesterol akan relatif tinggi pada keadaan sebagai berikut#

    1eradangan dinding kandung empedu, absorbsi air, garam empedudan lecithin jauh lebih banyak.

    ;rang-orang gemuk dimana sekresi kolesterol lebih tinggi

    sehingga terjadi supersaturasi.

    iet tinggi kalori dan tinggi kolesterol ("estern diet) .

    1emakaian obat anti kolesterol sehingga mobilitas kolesterol

     jaringan tinggi.

    1ool asam empedu dan sekresi asam empedu turun misalnya pada

    gangguan ileum terminale akibat peradangan atau reseksi

    (gangguan sirkulasi enterohepatik).

    1emakaian tablet K& (estrogen) sekresi kolesterol meningkat dan

    kadar chenodeo3ycholat rendah, padahal chenodeo3ycholat

    efeknya melarutkan batu kolesterol dan menurunkan saturasi

    kolesterol. 1enelitian lain menyatakan bah"a tablet K&

     pengaruhnya hanya sampai tiga tahun.

     b. ase 1embentukan inti batu

    %nti batu yang terjadi pada fase %% bisa homogen atau heterogen. %nti

     batu heterogen bisa berasal dari garam empedu, calcium bilirubinat

    atau sel-sel yang lepas pada peradangan. %nti batu yang homogen

  • 8/18/2019 kolelitiasis 5592

    9/33

    !

     berasal dari kristal kolesterol sendiri yang menghadap karena

     perubahan rasio dengan asam empedu.

    c. ase 1ertumbuhan batu menjadi besar 

    Entuk menjadi batu, inti batu yang sudah terbentuk harus cukup

    "aktu untuk bisa berkembang menjadi besar. 1ada keadaan normal

    dimana kontraksi kandung empedu cukup kuat dan sirkulasi empedu

    normal, inti batu yang sudah terbentuk akan dipompa keluar ke dalam

    usus halus. &ila konstruksi kandung empedu lemah, kristal kolesterol

    yang terjadi akibat supersaturasi akan melekat pada inti batu tersebut.

    7al ini mudah terjadi pada penderita iabetes 5ellitus, kehamilan,

     pada pemberian total parental nutrisi yang lama, setelah operasitrunkal vagotomi, karena pada keadaan tersebut kontraksi kandung

    empedu kurang baik. $ekresi mucus yang berlebihan dari mukosa

    kandung empedu akan mengikat kristal kolesterol dan sukar dipompa

    keluar.

     Batu bilirubin/Batu pigmen

    &atu bilirubin dibagi menjadi dua kelompok#

    a. &atu Calcium bilirubinat (batu infeksi).

     b. &atu pigmen murni (batu non infeksi).

    1embentukan batu bilirubin terdiri dari 2 fase#

    a. $aturasi bilirubin

    1ada keadaan non infeksi, saturasi bilirubin terjadi karena pemecahan

    eritrosit yang berlebihan, misalnya pada malaria dan penyakit

    $icklecell. 1ada keadaan infeksi saturasi bilirubin terjadi karena

    konversi konjugasi bilirubin menjadi unkonjugasi yang sukar larut.

    Konversi terjadi karena adanya en@im b glukuronidase yang

    dihasilkan oleh 4scherichia Coli. 1ada keadaan normal cairan empedu

  • 8/18/2019 kolelitiasis 5592

    10/33

    mengandung glokaro , lakton yang menghambat kerja

    glukuronidase.

     b. 1embentukan inti batu

    1embentukan inti batu selain oleh garam-garam calcium dan sel bisa

     juga oleh bakteri, bagian dari parasit dan telur cacing. Batsuo 5aki

    melaporkan bah"a > batu pigmen dengan inti telur atau bagian

     badan dari cacing ascaris lumbricoides. $edangkan Bung dari *ietnam

    mendapatkan +! > inti batu adalah dari cacing tambang.

    2.$.2 Patofisiologi %mum

    &atu empedu yang ditemukan pada kandung empedu di klasifikasikan berdasarkan bahan pembentuknya sebagai batu kolesterol, batu pigment dan batu

    campuran. 6ebih dari =!> batu empedu adalah kolesterol (batu yang mengandung F

    !> kolesterol) atau batu campuran (batu yang mengandung 2!-!> kolesterol).

    sisanya adalah batu jenis pigmen, yang mana mengandung G 2!>

    kolesterol. aktor yang mempengaruhi pembentukan batu antara lain adalah keadaan

    statis kandung empedu, pengosongan kandung empedu yang tidak sempurna dan

    konsentrasi kalsium dalam kandung empedu.

    &atu kandung empedu merupakan gabungan material mirip batu yang

    terbentuk di dalam kandung empedu. 1ada keadaan normal, asam empedu, lesitin dan

    fosfolipid membantu dalam menjaga solubilitas empedu. &ila empedu menjadi

     bersaturasi tinggi ( supersaturated ) oleh substansi berpengaruh (kolesterol, kalsium,

     bilirubin), akan berkristalisasi dan membentuk nidus untuk pembentukan batu. Kristal

    yang yang terbentuk terbak dalam kandung empedu, kemuadian lama-kelamaan

    kristal tersubut bertambah ukuran,beragregasi, melebur dan membetuk batu. aktor 

    motilitas kandung empedu, biliary stasis, dan kandungan empedu merupakan

     predisposisi pembentukan batu empedu empedu.

    Kolesistokinin yang disekresi oleh duodenum karena adanya makanan

    mengakibatkan/ menghasilkan kontraksi kandung empedu, sehingga batu yang tadi

    ada dalam kandung empedu terdorong dan dapat menutupi duktus sistikus, batu dapat

  • 8/18/2019 kolelitiasis 5592

    11/33

    2

    menetap ataupun dapat terlepas lagi.

  • 8/18/2019 kolelitiasis 5592

    12/33

    mg/dl).

  • 8/18/2019 kolelitiasis 5592

    13/33

    &atu saluran empedu (&$4) kecil dapat masuk ke duodenum spontan tanpa

    menimbulkan gejala atau menyebabkan obstruksi temporer di ampula vateri sehingga

    timbul pankreatitis akut dan lalu masuk ke duodenum (gallstone pancreatitis). &$4

    yang tidak keluar spontan akan tetap berada dalam saluran empedu dan dapat

    membesar. 'ambaran klinis koledokolitiasis didominasi penyulitnya seperti ikterus

    obstruktif, kolangitis dan pankreatitis.

     

    'ambar 2.. 5anifestasi klinis yang umum terjadi

    2.( Diagnosis

    2.(.1 Anamnesis

      Kolelitiasis dapat dibagi menjadi beberapa stadium yaitu# asimptomatik (adanya

     batu empedu tanpa gejala), simptomatik (kolik bilier), dan kompleks ( menyebabkan

    kolesistitis, koledokolitiasis, serta kolangitis). $ekitar ?!-A! > kolelitiasis adalah

    asimptomatik.

    $etengah sampai duapertiga penderita kolelitiasis adalah asimptomatis.

    Keluhan yang mungkin timbul adalah dispepsia yang kadang disertai intoleran

    terhadap makanan berlemak. 1ada yang simtomatis, keluhan utama berupa nyeri di

    http://lh6.ggpht.com/_I0UHlGxoP6A/SUx-WyuCZhI/AAAAAAAAAT8/RPVudx0Q4M8/clip_image002%5B10%5D%5B2%5D.jpg

  • 8/18/2019 kolelitiasis 5592

    14/33

    daerah epigastrium, kuadran kanan atas atau perikomdrium. :asa nyeri lainnya

    adalah kolik bilier yang mungkin berlangsung lebih dari menit, dan kadang baru

    menghilang beberapa jam kemudian. Bimbulnya nyeri kebanyakan perlahan-lahan

    tetapi pada !> kasus timbul tiba-tiba.

    1enyebaran nyeri pada punggung bagian tengah, skapula, atau ke puncak 

     bahu, disertai mual dan muntah. 6ebih kurang seperempat penderita melaporkan

     bah"a nyeri berkurang setelah menggunakan antasida. Kalau terjadi kolelitiasis,

    keluhan nyeri menetap dan bertambah pada "aktu menarik nafas dalam.

    2.(.2 Pemeri"saan Fisi" 

    &atu kandung empedu

  • 8/18/2019 kolelitiasis 5592

    15/33

    ?

    &atu kandung empedu yang asimtomatik umumnya tidak menunjukkan

    kelainan pada pemeriksaan laboratorium.

  • 8/18/2019 kolelitiasis 5592

    16/33

    +

    yang diserap didalam usus kecil, diekskresi oleh hati dan dipekatkan di dalam

    empedu memberikan kesempatan untuk menemukan batu kandung empedu yang

    tidak mengapur sebelum operasi. apat pula dideteksi kelainan intra abdominal lain

    dari kandung empedu.

    Kolesistografi intra vena dikerjakan sebagai pengganti kolesistografi oral.

    &ahan kontras di pergunakan adalah iodipamide (biligrafin yang mengandung iodine

    !>). Eltrasonografi kandung empedu ('&-E$) telah membuat suatu pengaruh

    yang hebat pada diagnosa traktus biliaris. %ni telah menggantikan kolesistografi oral

    sebagai cara imaging utama karena ini mena"arkan bermacam-macam keuntungan.

    Bidak mempergunakan sinar 3, tidak perlu menelan kontras.

    Kemampuan untuk menentukan ukuran duktus biliaris dan untuk mengevaluasi parenkim hepar dan pankreas sangat menguntungkan sekali. $eorang

    ultrasonografer yang mempunyai skill diperlukan untuk mendapatkan hasil yang

    optimum. Eltrasonografer memperlihatkan patologi anatomi dari pada

     patophysiology, kolesistografi oral memperlihatkan kedua-duanya. $ebab banyak 

    orang yang mempunyai batu kandung empedu asimptomatik.

  • 8/18/2019 kolelitiasis 5592

    17/33

    A

    Banda utama pada kolesistitis akut ialah sering ditemukan batu, penebalan dinding

    kandung empedu, hidrops dan kadang-kadang terlihat eko cairan di sekelilingnya

    yang menandakan adanya perikolesistitis atau perforasi. $ering diikuti rasa nyeri pada

     penekanan dengan transuder yang dikenal sebagai morgan sign positif atau positif 

    transuder sign.

    'olesistitis "roni" 

    Kandung empedu sering tidak atau sukar terlihat. inding menjadi sangat tebal dan

    eko cairan lebih terlihat hiperekoik. $ering terdapat pada kolesistitis kronik lanjut

    dimana kandung empedu sudah mengisut (contracted gallblader). Kadang-kadang

    terlihat hanya eko batunya saja yang terlihat pada fossa vessika felea.

    Saluran empedu1ada penderita-penderita yang diduga dengan obstruksi saluran empedu, E$'

    merupakan pemeriksaan pertama dari serangkaian prosedur pencitraan. $aluran

    empedu intra hepatik akan mudah dilihat bila terjadi pelebaran karena selaluberjalan

     periportal anterior. 7al ini menjadi sangat penting karena pelebaran saluran empedu

    ini kadang-kadang sudah terlihat sebelum bilirubin darah meningkat.

    &ila kita ragu-ragu apakah suatu duktus koledukus melebar arau tidak, maka

     pemeriksaan dilakukan setelah penderita diberi makan lemak lebih dahulu. 1ada

    keadaan obstruksi duktus koledukus, maka setelah fatty meal tersebut akan terlihat

    lebih lebar, sedangkan pelebaran fisiologik, misalnya pada usia tua, diman elastisitas

    dinding saluran sudah berkurang, maka diameternya akan menjadi lebih kecil.

    1ada dasarnya lebar saluran empedu sangat bergantung pada berat atau tidaknya

    obstruksi yang terjadi. 1ada penderita-penderita yang mengalami obstruksi sebagian

    (partial obstruction) baik disebabkan oleh duktus koledukus, tumor papila vateri

    ataukolangitis sklerosis, kadang-kadang tidak memperlihatkan pelebaran saluran

    empedu sama sekali, tetapi mungkin saja dijumpai pelebaran yang berkala.

    1ada setiap pelebaran duktus koledukus, pemeriksaan terhadap kaput pankreas dan

    duktus pankreatikus "irsungi adalah sangat membantu dalam menentukan lokasi

    sumbatan tersebut pada umumnya terhadap penderita-penderita dengan ikterus yang

    tidak ditemukan adanya saluran empedu yang melebar, maka dugaan kita beralih

  • 8/18/2019 kolelitiasis 5592

    18/33

  • 8/18/2019 kolelitiasis 5592

    19/33

    2!

    hati.ini penting, sama alasannya dengan 4:C dan keuntungannya memungkinkan

    operator mengadakan drainage empedu, bila perlu biopsi jarum (needle biopsy).

    rainage dari kumpulan cairan dan menempatkan eksternal dan internal drainage

    stents dpat dikerjakan secara percutan.Computed tomography (CB)# CB tidak begitu bernilai dalam mengevaluasi

    kandung empedu dan sistem duktus dari pada metoda yang lain, tetapi berguna pada

    studi neoplasma parenkim hati. alam penentuan gas di dalam vena porta lebih

    sensitif dari pada foto polos. CB sensitif dalam mendeteksi kalsifikasi dan

    menentukan komposisi batu.

    oto polos batu kandung empedu yang bersifat

    radioopak. Kadang kandung empedu yang mengandung cairan empedu

     berkadar kalsium tinggi dapat dilihat dengan foto polos. 1ada

     peradangan akut dengan kandung empedu yang membesar atau hidrops,

    kandung empedu kadang terlihat sebagai massa jaringan lunak di

    kuadran kanan atas yang menekan gambaran udara dalam usus besar, di

    fleksura hepatica.

  • 8/18/2019 kolelitiasis 5592

    20/33

    2

    'ambar 2.. oto rontgen pada kolelitiasis

    Eltrasonografi (E$')

    Eltrasonografi mempunyai derajat spesifisitas dan sensitifitas yang

    tinggi untuk mendeteksi batu kandung empedu dan pelebaran saluran

    empedu intrahepatik maupun ekstra hepatik. engan E$' juga dapat

    dilihat dinding kandung empedu yang menebal karena fibrosis atau

    udem yang diakibatkan oleh peradangan maupun sebab lain. &atu yang

    terdapat pada duktus koledukus distal kadang sulit dideteksi karena

    terhalang oleh udara di dalam usus. engan E$' punktum maksimum

    rasa nyeri pada batu kandung empedu yang ganggren lebih jelas

    daripada dengan palpasi biasa.

    http://bp3.blogger.com/_slaDH4_nRyc/R77SZ9roZiI/AAAAAAAAAIg/U7fawWEtavA/s1600-h/kole+-+rongent.JPG

  • 8/18/2019 kolelitiasis 5592

    21/33

    22

    'ambar 2.. 7asil E$' pada kolelitiasis

    Kolesistografi

    Entuk penderita tertentu, kolesistografi dengan kontras cukup baik 

    karena relatif murah, sederhana, dan cukup akurat untuk melihat batu

    radiolusen sehingga dapat dihitung jumlah dan ukuran batu.

    Kolesistografi oral akan gagal pada keadaan ileus paralitik, muntah,

    kadar bilirubun serum diatas 2 mg/dl, okstruksi pilorus, dan hepatitis

    karena pada keadaan-keadaan tersebut kontras tidak dapat mencapai

    hati. 1emeriksaan kolesitografi oral lebih bermakna pada penilaian

    fungsi kandung empedu.

    'ambar 2.? 7asil kolesistografi pada kolelitiasis

  • 8/18/2019 kolelitiasis 5592

    22/33

    2

    • CB scan

    5enunjukan batu empedu dan dilatasi saluran empedu.

    Gambar 2.7 CT-Scan abdomen atas menunjukkan batu empedu multiple

    • ERCP ( Endoscopic Retrograde Cholangio Pancreatography)

     Yaitu sebuah kanul yang dimasukan ke dalam duktus koledukus dan

    duktus pancreatikus, kemudian bahan kontras disuntikkan ke dalam

    duktus tersebut. Fungsi ERCP ini memudahkan visualisasi langsung

    stuktur bilier dan memudahkan akses ke dalam duktus koledukus bagian

    distal untuk mengambil batu empedu, selain itu ERCP berfungsi untuk

    membedakan ikterus yang disebabkan oleh penyakit hati (ikterus

    hepatoseluler dengan ikterus yang disebabkan oleh obstuksi bilier dan

     juga dapat digunakan untuk menyelidiki gejala gastrointestinal pada

    pasien-pasien yang kandung empedunya sudah diangkat.ERCP ini

    berisiko terjadinya tanda-tanda perforasi/ infeksi.

  • 8/18/2019 kolelitiasis 5592

    23/33

    2

    Gambar 2.8 ERCP menunjukkan batu empedu di duktus ekstrahepatik

    (panah pendek) dan di duktus intrahepatik (panah panjang)

    • 5agnetic :esonance Cholangio-pancreatography (5:C1)

    5agnetic resonance cholangio-pancreatography atau 5:C1 adalah modifikasi

    dari 5agnetic :esonance %maging (5:%), yang memungkinkan untuk mengamati

    duktus biliaris dan duktus pankreatikus. 5:C1 dapat mendeteksi batu empedu di

    duktus biliaris dan juga bila terdapat obstruksi duktus.

    'ambar 2.= 7asil 5:C1

  • 8/18/2019 kolelitiasis 5592

    24/33

    2

    Pan"reatitis ,ilier &atu empedu yang terdapat di duktus biliaris komunis sering memiliki hubungan

    dengan terjadinya pankreatitis akut. ;bstruksi duktus pankreatikus karena impaksi

     batu atau obstruksi sementara oleh batu yang kemudian mele"ati ampulla dapatmengakibatkan pankreatitis. E$' saluran empedu pada pasien dengan

     pankreatitis merupakan hal yang penting untuk dilakukan. ika terdapat batu empedu

    dan pankreatitis yang disebabkan sifatnya berat, tindakan 4:C1 disertai dengan

    sfinkterektomi dan ekstraksi batu dapat menghentikan perjalanan penaykit

     pankreatitis. $etelah pankreatitis hilang, harus langsung dilakukan pengangkatan

    kandung empedu saat itu juga. ika terdapat batu empedu dan pankreatitis yang

    terjadi tidak terlalu berat serta dapat sembuh spontan,maka hal ini menandakan

     bah"a batu empedu sudah mele"ati duktus / ampulla . Entuk pasien-pasien dengan

    kondisi seperti ini, perlu dilakukan kolesistektomi dengan kolangiogram intraoperatif 

    atau 4:C1 preoperatif.

    'olesistitis

    E$' abdomen merupakan prosedur standard dalam menentukan diagnosa adanya

    kolesistitis. 2 1emeriksaan ini relatif sederhana, cepat dan aman bagi pasien serta

    dapat dilakukan pada siapa saja termasuk "anita yang sedang hamil. $ensitivitas

    E$' dalam hal ini bervariasi tergantung dari operator tetapi secara umum E$'

    memiliki sensitivitas dan spesivisitas yang tinggi untuk mendeteksi adanya batu

    empedu dengan ukuran F 2mm. E$' abdomen juga sangat bermanfaat dalam

    mendiagnosa kolesistitis akut tanpa komplikasi. 'ambaran yang didapatkan pada

    keadaan ini adalah adanya penebalan dinding kandung empedu (F mm), cairan

     perikolekistik, distensi kandung empedu F mm. Ketika kandung empedu sudah

    dipenuhi oleh batu seluruhnya, batu-batu tersebut dapat tidak terlihat pada gambaran

    E$' namun masih bisa didapatkan gambaran acoustic shado".

  • 8/18/2019 kolelitiasis 5592

    25/33

    2?

    'ambar 2.! E$' kandung empedu disertai dengan batu dan acoustic shado".

    'olesistitis A"ut $ebanyak =! - = > kolesistitis disebabkan sekunder karena kolelitiasis. $ecara

    umum kolesistitis merupakan suatu proses inflamasi. ;bstruksi batu pada duktus

    sistikus merupakan faktor pencetus yang menyebabkan terjadinya distensi kandung

    empedu, inflamasi, serta edema dinding kandung empedu. 1ada kolesistitis akut

    kandung empedu menjadi menebal dan kemerahan disertai dengan perdarahan

    subserosa dan cairan perikolestatik. $elain itu pada mukosa kandung empedu tampak 

    hiperemis serta nekrosis di beberapa tempat. ika disertai dengan adanya infeksi

    sekunder bakteri, dapat terjadi kolesisititis gangrenosa dan terbentuk abses atau

    empyema di dalam kandung empedu. Kadang kala juga dapat terjadi perforasi di

    dareah subhepatik.

    5anifestasi klinis

  • 8/18/2019 kolelitiasis 5592

    26/33

    2+

    Kolesistitis akut dapat bermula dengan adanya serangan kolik bilier, tapi hal ini

     berla"anan dengan keadaan kolik bilier itu sendiri yaitu karena nyeri yang timbul

    tidak menghilang. 9yeri tersebut terus menerus menetap selama beberapa hari. 1asien

    sering kali mengalami demam dan mengeluhkan adanya anoreksia, mual, muntah ,

    lemas, dan apabila proses inflamasi sudah menjalar ke peritoneum parietale, maka

     pasien akan malas untuk bergerak karena adanya nyeri. 1ada pemeriksaan fisik 

    didapatkan nyeri fokal pada abdomen kuadran kanan atas, dan 5urphy sign yang

     positif merupakan tanda yang khas pada keadaan ini. 1ada pemeriksaan laboratorium

     bisa didapatkan jumlah leukosit normal atau leukositosis sedang dengan jumlah

    2.!!! .!!!/mm dan adanya peningkatan sedang dari bilirubin serum G mg/ml

    seiring dengan peningkatan fosfatase alkali, transaminase dan amilase.

  • 8/18/2019 kolelitiasis 5592

    27/33

    2A

    $ekitar dua per tiga pasien dengan kolelitiasis juga mengalami kolesistitis yang

    dikarakteristikan dengan adanya serangan nyeri berulang dan keadaan ini sering juga

    dinamakan dengan kolik bilier. 9yeri terjadi ketika batu empedu menyumbat duktus

    sistikus sehingga menghasilkan peningkatan tekanan dinding kandung empedu yang

     progresif. $ecara patologi terjadi perubahan kandung empedu mulai dari keadaan

    yang normal dengan hanya sedikit inflamasi kronik pada mukosa menjadi kandung

    empedu yang mengkerut dengan fibrosis transmural serta adhesi ke struktur 

    sekitarnya.5anifestasi klinis

    Keluhan utama pasien biasanya berupa nyeri terus menerus dan makin makin dirasa

    nyeri selama jam pertama dan biasanya berlangsung selama - jam. 9yeri

    dirasakan terutama pada epigastrium atau abdomen kuadran kanan atas dan seringkali

    menyebar ke punggung kanan diantara skapula. 9yeri ini bisa sangat hebat dan

    muncul tiba-tiba, biasanya muncul pada malam hari atau stelah pasien mengkonsumsi

    makanan berlemak. Keluhan ini dapat juga disertai dengan mual dan muntah. 9yeri

     juga dapat bersifat episodik, pasien dapat mengeluhkan adanya serangan nyeri yang

    menyebar diselingi dengan keadaan normal tanpa gejala. 1ada pemeriksaan fisik 

    dapat ditemukan adanya nyeri tekan abdomen kuadran kanan atas pada saat timbul

    episode nyeri. ika pasien sedang dalam keadaan bebas nyeri, maka pemeriksaan fisik 

    dapat meberikan hasil yang normal. 1ada pemeriksaan laboratorium biasanya

    didapatkan hasil tes fungsi hati dan leukosit yang normal pada pasien kolesistitis yang

    tidak memiliki komplikasi. Kondisi kolelitiasis yang atipikal juga sering muncul.

    1ada keadaan ini biasanya tidak ditemukan nyeri abdomen kanan atas meskipun

    terdapat batu di dalam kandung empedu nya. ika nyeri berlangsung selama lebih dari

    2 jam, harus segera dicurigai terjadinya impaksi batu di dalam duktus sistikus atau

    terjadi kolesistitis akut. %mapksi batu tersebut akan mengakibatkan kondisi yang

    dinamakan dengan hydrops kandung empdu dimana terjadi keadaan berikut yaitu

    cairan empdu diabsorbsi namun epitel kandung empedu terus menerus menghasilkan

    sekret mukus sehingga terjadi distensi kandung empedu oleh mukus.

    'oledo"olitiasis

  • 8/18/2019 kolelitiasis 5592

    28/33

  • 8/18/2019 kolelitiasis 5592

    29/33

    !

    keuntungan yaitu selain dapat digunakan sebagai sarana diagnostik, juga berguna

    sekaligus sebagai sarana terapi.

    'ambar 2. 5:C1 normal yang menunjukkan duktus sistikus komunis

    (panah biru) dan duktus pankreatikus (panah putih)

    'ambar 5:C1 yang menunjukkan 2 buah batu pada duktus sistikus komunis.

    'olangitis

    Kolangitis merupakan satu dari dua komplikasi utama dari batu duktus koledokus,

    sedangkan komplikasi lainnya lagi berupa pankreatitis bilier. Kolangitis akut

  • 8/18/2019 kolelitiasis 5592

    30/33

    merupakan suatu infeksi bakteri yang menyebar dari ba"ah ke atas yang disebabkan

    karena adanya obstruksi parsial maupun total dari duktus biliaris. alam keadaan

    normal, cairan empedu yang dihasilkan oleh hati bersifat steril, demikian pula dengan

    kondisi steril cairan empedu yang disimpan di dalam kandung empedu dipertahankan

    dengan aliran empedu yang berkesinambungan disertai dengan substansi antibakterial

    yang terdapat di dalam cairan empedu itu sendiri berupa imunoglobulin. 'abungan

    antara infeksi bakteri disertai dengan obstruksi bilier yang umumnya disebabkan

    karena batu empedu merupakan faktor yang penting dalam terjadinya kolangitis.

    ;rganisme-organisme yang umumnya menyebabkan kolangitis yaitu antara lain

    4scherichia coli, Klebsiella pneumoniae, $treptococcus faecalis, dan &acteroides

    fragilis.

    5anifestasi Klinis

    Kolangitis dapat bermanifestasi sebagai suatu kondisi yang bervariasi mulai dari

    keadaan klinis yang ringan, sedang, dapat sembuh spontan sampai dengan suatu

    keadaan berat dan mengancam ji"a seperti pada keadaan septikemia. 'ejala yang

     paling umum muncul adalah gejala-gejala yang dikenal sebagai Charcot triad   dan

    muncul pada dua pertiga dari pasien-pasien yaitu berupa demam, nyeri epigastrium

    atau nyeri abdomen kuadran kanan atas, dan disertai dengan ikterus. 'ejala klinis

    yang muncul dapat berkembang secara progresif disertai sepsis dan keadaan ini

    dikenal sebagai  Reynolds pentad   (adanya demam, ikterus, nyeri abdomen kuadran

    kanan atas, syok septik dan perubahan status mental). 9amun demikian keadaan ini

     juga bisa bermanifestasi sebagai suatu keadaan yang atipikal yaitu berupa demam

    yang tidak terlalu tinggi, ikterus atau nyeri abdomen kanan atas. Keadaaan ini

     biasanya terjadi pada orang de"asa yang bila mengalami infeksi ini tidak 

    memberikan gejala yang bermakna sampai suatu saat jatuh kedalam kondisi sepsis.

    1ada pemeriksaan abdomen, hasil yang ditemukan tidak dapat dibedakan dari

    keadaan kolesistitis akut. $edangkan pada pemeriksaan laboratorium bisa ditemukan

    adanya leukositosis, hiperbilirubinemia, dan peningkatan fosfatase alkali serta

    transaminase.

    1emeriksaan 1enunjang

  • 8/18/2019 kolelitiasis 5592

    31/33

    2

    1emeriksaan E$' abdomen berguna untuk mendeteksi adanya kolangitis apabila

     pada pasien tersebut belum pernah didiagnosa memiliki batu empedu sebelumnya

    karena dalam pemeriksaan akan nampak adanya batu empedu disertai dengan duktus

    yang berdilatasi. 1emeriksaan radiologis definitif yang juga berguna untuk diagnosa

    adalah Endoscopic Retrograde Cholangiopangcreatography  (4:C1), namun apabila

    4:C1 tidak tersedia, dapat dilakukan pemeriksaan  Percutaneous Transhepatic

    Cholangiography  (1BC). engan 4:C1 dan 1BC dapat ditentukan level sereta

     penyebab obstruksi, memungkinkan pengambilan cairan empedu untuk dikultur,

     pengambilan batu empedu apabila terdapat batu empedu, dan drainase cairan empedu

    dengan kateter drainase atau dengan stent. CB scan dan 5:% juga dapat berguna

    untuk menetukan apakah terdapat masssa periampular sebagai penyebab dari dilatasiduktus.

  • 8/18/2019 kolelitiasis 5592

    32/33

  • 8/18/2019 kolelitiasis 5592

    33/33

    'ambar 2.2 4:C1 dengan batu empedu pada duktus sistikus komunis

    'ambar 2. 1ercutaneous Branshepatic Cholangiography