LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULA PENGARUH PENDAPATAN PERKAPITA, INVESTASI, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA Hastina Febriaty, S.E.,M.Si – 0122028602 – Ketua Nurwani, S.E.,M.Si – 0126038901 – Anggota Dibiayai oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Sesuai dengan Kontrak Penelitian Nomor : 289/II.3 AU/UMSU-LP2M/C/2017 Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN AKHIR
PENELITIAN DOSEN PEMULA
PENGARUH PENDAPATAN PERKAPITA, INVESTASI, DAN INFLASITERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA
Dibiayai olehDirektorat Riset dan Pengabdian Masyarakat
Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan PengembanganKementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Sesuai dengan Kontrak PenelitianNomor : 289/II.3 AU/UMSU-LP2M/C/2017
Kode/Nama Rumpun Ilmu : 561 / Ekonomi Pembangunan
i
RINGKASAN
Kemiskinan merupakan suatu keadaan dimana masyarakat yang tidakdapat memenuhi kebutuhan dan kehidupan yang baik, seperti makanan, pakiandan tempat berlindung. Kemiskinan juga dapat menyebabkan kebodohan karenatidak adanya akses pendidikan yang mereka terima. Sumatera Utara adalah salahsatu provinsi di Indonesia yang memiliki tingkat kemiskinan yang cukup tinggi.
Dalam penelitian ini membahas tentang pengaruh pendapatan perkapita,investasi dan inflasi terhadap kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara. Tujuandalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari pendapatan perkapita,investasi dan inflasi terhadap kemiskinan di provinsi Sumatera Utara secaraparsial dan simultan, serta variabel yang berpengaruh dominan terhadapkemiskinan di Provinsi Sumatera Utara. Sumber data yang digunakan adalah datasekunder yang diambil dari Badan Pusat Statistik dan Bank Indonesia dari tahun2001 – 2015.Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisisregresi linear berganda dengan menggunakan program e-views 8.1dan melakukanpengujian asumsi klasik serta menggunakan pengujian hipotesis secara simultan(F) dan parsial (t).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial Pendapatan Perkapitaberpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan di Provinsi SumateraUtara, Investasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kemiskinan diProvinsi Sumatera Utara sedangkan Inflasi berpengaruh positif dan tidaksignifikan terhadap kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara. Secara simultanpendapatan perkapita, investasi dan inflasi berpengaruh terhadap kemiskinan diProvinsi Sumatera Utara
Kata kunci: pendapatan perkapita, investasi, inflasi dan kemiskinan
ii
PRAKATA
Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan Rahmat dan KaruniaNya
yang telah memberikan kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
kemajuan dalam Penelitian Dosen Pemula, dengan judul “Pengaruh Pendapatan
Perkapita, Investasi dan Inflasi terhadap Kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara”
dengan baik dan tepat waktu.
Penelitian ini tidak akan dapat terlaksana tanpa adanya peran dan
partisipasi dari berbagai pihak yang telah memberikan konstribusinya baik secara
langsung maupun tidak langsung dalam membantu pelaksanaan Program
Penelitian Dosen Pemula ini. Oleh karena itu, dengan ketulusan hati kami
mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat
Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementrian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi sebagai penyelenggara penelitian Program
Penelitian Dosen Pemula dan Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara sebagai penanggung jawab Program
Penelitian Dosen Pemula Bapak Agussani, M.Ap selaku Rektor UMSU dan
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Bapak H. Januri, SE, MM.,M.Si yang telah
memberikan ijin untuk mengikuti penelitian ini, dan pihak-pihak lain yang tidak
bisa disebut satu persatu. Kami berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi
1.1 Latar Belakang ................................................................ 11.2 Rumusan Masalah ........................................................... 41.3 Batasan Penelitian ........................................................... 5
2.3.1 Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)…… ... 92.4 Inflasi ………………………………………………….. 102.5 Review Penelitian Terdahulu…………………………... 102.6 Kerangka Kerja Konseptual Penelitian ………………... 112.7 Hipotesis Penelitian……………………………………. 11
BAB 3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN......................... 123.1 Tujuan Penelitian ............................................................ 123.2 Manfaat Penelitian .......................................................... 12
BAB 4 METODE PENELITIAN ...................................................... 134.1 Jenis Penelitian................................................................ 134.2 Jenis dan Sumber Data .................................................... 134.3 Defenisi Operasional Variabel……………………….. .. 134.4 Model Estimasi……………………………………….. . 144.5 Uji Asumsi Klasik…………………………………… ... 154.6 Analisis Data ………………………………………….. 17
BAB 5 HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI ……………… .. 195.1 Hasil Penelitian ……………………………………… .. 19
5.1.1 Statistik Deskriptif ……………………………… 195.1.2 Hasil Pengujian Asumsi Klasik………………….. 205.1.3 Hasil Uji Hipotesis ……………………………… 23
5.1.3.1 Hasil Uji t………………………………. ... 235.1.3.2 Hasil Uji F ……………………………… .. 255.1.3.3 Koefisien Determinasi (R-Square) ……… . 26
5.3 Luaran Penelitian …………………………………….... 26
iv
BAB 6 RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA …………………. 28
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN……………………………… 29
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 30
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
1.1 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Sumatera Utara…… 2
1.2 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Sumatera Utara menurut
Daerah ............................................................................................. 2
4.1 Defenisi Operasional Variabel ........................................................ 14
5.1 Statistik Deskriptif........................................................................... 19
R-squared 0.885015 Mean dependent var 7.401277Adjusted R-squared 0.853655 S.D. dependent var 0.142036S.E. of regression 0.054336 Akaike info criterion -2.764089
24
Sum squared resid 0.032476 Schwarz criterion -2.575276Log likelihood 24.73067 Hannan-Quinn criter. -2.766100F-statistic 28.22153 Durbin-Watson stat 1.115298Prob(F-statistic) 0.000018
Sumber: Data Diolah
Hasil uji t dapat dilihat pada tabel di atas. Apabila nilai prob. t hitung
(ditunjukkan pada Prob.) lebih kecil dari tingkat kesalahan (alpha) 0,05 (yang
telah ditentukan) maka dapat dikatakan bahwa variabel bebas berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikatnya, sedangkan apabila nilai prob. t hitung
lebih besar dari tingkat kesalahan 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel
bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikatnya.
a. Pendapatan Perkapita (PDRBPerkapita)
Dari hasil regresi, nilai koefisien untuk variabel pendapatan perkapita
adalah – 0.148570 dimana variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap
kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara. Hal ini ditunjukkan dengan nilai =
-3.653255 dan nilai probability sebesar 0.0038 (di bawah = 5% atau 0.05). Hal
ini menunjukkan bahwa hubungan antara pendapatan perkapita dengan
kemiskinan adalah negatif dan signifikan. Sehingga dapat dikatakan bahwa jika
nilai pendapatan perkapita mengalami kenaikan maka kemiskinan akan
mengalami penurunan Oleh sebab itu variabel pendapatan perkapita terbukti
berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap kemiskinan, maka hipotesis
(H1) diterima.
b. Investasi (PMDN)
Dari hasil regresi, nilai koefisien untuk variabel Investasi adalah -
0,.041825 dimana variabel tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap
kemsikinan di Provinsi Sumatera Utara. Hal ini ditunjukkan dengan nilai
= -1.972963 dan nilai probability sebesar 0.0742 (di atas = 5% atau 0.05). Hal
ini menunjukkan bahwa hubungan antara investasi dengan kemiskinan adalah
negatif dan tidak signifikan. Sehingga dapat dikatakan bahwa jika nilai Investasii
mengalami kenaikan maka kemiskinan akan mengalami penurunan. Oleh sebab
itu variabel investasi tidak terbukti berpengaruh secara negatif dan signifikan
terhadap kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara, maka hipotesis (H2) ditolak.
25
c. Inflasi
Dari hasil regresi, nilai koefisien untuk variabel tingkat inflasi adalah
0.028127 dimana variabel tersebut berpengaruh tidak signifikan terhadap
kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara. Hal ini ditunjukkan dengan nilai =
1,071103 dan nilai probability sebesar 0.3071 (di atas = 5% atau 0.05). Hal ini
menunjukkan bahwa hubungan antara inflasi dengan kemiskinan adalah positif
dan tidak signifikan. Sehingga dapat dikatakan bahwa jika tingkat inflasi naik
maka kemiskinan akan mengalami kenaikan. Oleh sebab itu variabel inflasi
terbukti berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap kemsikinan di
Provinsi Sumatera Utara maka hipotesis (H3) ditolak
5.1.3.2 Uji F
Uji keterandalan model atau uji kelayakan model atau yang lebih populer
disebut sebagai uji F (ada juga yang menyebutnya sebagai uji simultan model)
merupakan tahapan awal mengidentifikasi model regresi yang diestimasi layak
atau tidak. Layak (andal) disini maksudnya adalah model yang diestimasi layak
digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel
terikat. Nama uji ini disebut sebagai uji F, karena mengikuti mengikuti distribusi
F yang kriteria pengujiannya seperti One Way Anova. Pengunaan software
memudahkan penarikan kesimpulan dalam uji ini. Apabila nilai prob. F hitung
lebih kecil dari tingkat kesalahan/error (alpha) 0,05 (yang telah ditentukan) maka
dapat dikatakan bahwa model regresi yang diestimasi layak, sedangkan apabila
nilai prob. F hitung lebih besar dari tingkat kesalahan 0,05 maka dapat dikatakan
bahwa model regresi yang diestimasi tidak layak.
Hasil uji F dapat dilihat pada tabel 5.6 di atas. Nilai prob. F (Statistic)
sebesar 0,000018 lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa model regresi yang diestimasi layak digunakan untuk
menjelaskan pengaruh pendapatan perkapita, investasi dan inflasi terhadap
kemiskinan di provinsi Sumatera Utara. Itu artinya hipotesis (H4) Diterima.
26
5.1.3.3 Koefisien Determinasi (R-Square)
Koefisien determinasi menjelaskan variasi pengaruh variabel-variabel
bebas terhadap variabel terikatnya. Atau dapat pula dikatakan sebagai proporsi
pengaruh seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai koefisien
determinasi dapat diukur oleh nilai R-Square atau Adjusted R-Square. R-Square
digunakan pada saat variabel bebas hanya 1 saja (biasa disebut dengan Regresi
Linier Sederhana), sedangkan Adjusted R-Square digunakan pada saat variabel
bebas lebih dari satu. Dalam menghitung nilai koefisien determinasi penulis lebih
senang menggunakan R-Square daripada Adjusted R-Square, walaupun variabel
bebas lebih dari satu.
Nilai R-Square pada tabel 5.6 di atas besarnya 0,8850 menunjukkan bahwa
proporsi pengaruh variabel pendapatan perkapita, investasi dan inflasi
berpengaruh terhadap variabel kemiskinan sebesar 88,50%. Artinya pendapatan
perkapita, investasi dan inflasi memiliki proporsi pengaruh terhadap kemiskinan
sebesar 88.50% sedangkan sisanya 11,50% (100% - 88,50%) dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak ada didalam model regresi.
5.1.4 Analisis Regresi
5.1.4.1 Interpretasi hasil
Dari hasil regresi tersebut maka diperoleh persamaan regresi dan akan
dianalisis sebagai berikut:
KM = 10.40015 – 0.148570PDRB/Kapita – 0.041825PMDN + 0.028127inf +
Dari hasil estimasi yang diperoleh dapat dilihat sebuah interpretasi model
atau hipotesa yang diambil melalui hasil regresi ini, yaitu:
a. Bahwa variabel PDRB/Kapita mempunyai pengaruh negatif terhadap KM
di Sumatera Utara, hal tersebut disebabkan karena nilai koefisien variabel
PDRB/Kapita lebih kecil dari (>) dari = 5% atau 0.05 yaitu – 0.148570.
artinya, apabila PDRB/Kapita dinaikkan sebesar Rp 1 juta, maka akan
mengurangi KM sebesar 0.148570 jiwa.
b. Bahwa variabel PMDN (investasi) mempunyai pengaruh negatif terhadap
KM di Sumatera Utara, hal tersebut disebabkan karena nilai koefisien
variabel inflasi lebih kecil dari (>) dari = 5% atau 0.05 yaitu -0,041825.
27
artinya, apabila nilai PMDN (Investasi) dinaikkan sebesar Rp 1 juta, maka
akan menurunkan KM sebesar 0.041825 jiwa
c. Bahwa variabel inf mempunyai pengaruh positif terhadap KM di Sumatera
Utara, hal tersebut disebabkan karena nilai koefisien variabel Inf lebih
besar dari (>) dari = 5% atau 0.05 yaitu 0.028127. artinya, apabila nilai
inf dinaikkan sebesar 1 %, maka akan menambah KM sebesar 0,021827
jiwa.
5.2 Analisa dan Pembahasan
5.2.1 Pengaruh PDRB/Kapita terhadap Kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa PDRB/kapita berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap Kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara sehingga
hipotesis dalam penelitian ini terjawab. Hasil penelitian ini mendukung penelitian
Nurul Fadlillah dkk (2016) dengan hasil penelitiannya bahwa pendapatan
perkapita secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap jumlah
penduduk miskin di Jawa Tengah. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis
yang diajukan, maka hipotesis penelitian diterima. Hasil penelitian ini juga sejalan
dengan dengan penelitian Chandra dkk (2010) yang menunjukkan pendapatan
perkapita berpengaruh negatif terhadap kemiskinan di Jawa Tengah (2003-2010).
Pendapatan Perkapita merupakan salah satu ukuran kemakmuran bagi tiap daerah.
Semakin tinggi pendapatan tersebut maka semakin tinggi daya beli penduduk, dan
daya beli yang bertambah ini akan meningkatkan kesehjateraan masyarakat
(Sukirno, 2006)
5.2.2 Pengaruh Investasi Terhadap Kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara
Hasil pengujian dan pengolahan data dalam penelitian ini menunjukkan
bahwa PMDN (Investasi) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
Kemsikinan di Provinsi Sumatera Utara. Artinya hal ini mungkin karena
konsentrasi investasi kebanyakan dilakukan oleh kelas menegah atas dan untuk
kepentingan mereka sendiri dan tidak memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap penduduk miskin. Investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap
kemiskinan mungkin konsentrasi investasi tersebut tidak berpihak pada
keuntungan investor semata, dan tidak melakukan investasi yang dapat membuat
28
perekonomian masyarakat meningkat sehingga dapat menurunkan kemiskinan di
Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Seri Jefry (2016) dengan hasil penelitiannya bahwa investasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemiskinan di Indonesia tahun 1995-
2014 yang artinya variabel investasi mungkin saja mampu menaikkan pendapatan
nasional dan membuka lapangan pekerjaan tetapi tidak secara langsung dapat
menurunkan angka kemiskinan.
Menurut Noor (2015;48) investasi dilakukan untuk memenuhi berbagai
kebutuhan dan keinginan masyarakat, yaitu baik individu, kelompok bahkan
Negara. Dengan demikian, investasi diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat, berupa sumber nafkah atau pendapatan untuk membeli barang dan
jasa yang diperlukannya. Investasi juga menghasilkan nilai tambah, yaitu
merupakan balas jasa produksi, sekaligus sebagai sumber pendapatan atau
kesehjateraan masyarakat. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan teori menurut
Sukirno (2000) kegiatan investasi memungkinkan suatu masyarakat terus menerus
meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan
nasional dan meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat Kenaikan investasi
juga menyebabkan pendapatan masyarakat naik dan terbukanya pekerjaan yang
lebih luas, sehingga akan menurunkan tingkat kemiskinan.
5.2.3 Pengaruh Inflasi Terhadap Kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara
Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa inflasi berpengaruh positif
terhadap kemisikinan di Provinsi Sumatera Utara. Artinya jika inflasi naik maka
kemiskinan juga akan bertambah dikarenakan inflasi yang ditandai dengan
kenaikan harga tersebut akan menyebabkan penduduk yang miskin akan
mengurangi tingkat konsumsinya karena nilai uang yang mereka pegang
(pendapatan riil) juga semakin kecil sehingga menurunkan tingkat konsumsi
mereka dan menyebabkan jumlah penduduk miskin akan bertambah. Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian Imelia (2012) yang menyatakan bahwa
Variabel inflasi berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap kemiskinan di
Provinsi Jambi Menurutnya tidak signifikannya variabel inflasi tersebut
dikarenakan perlu adanya penelitian lebih lanjut dengan menggunakan model
29
analisis lain. Pengukuran laju inflasi yang terjadi pada perekonomian propinsi
Jambi yang dilakukan oleh BPS propinsi Jambi bukan hanya didasarkan pada
indeks harga konsumen (IHK) kota Jambi tetapi dikota-kota lainnya dalam
wilayah propinsi Jambi.
5.2.4 Pengaruh Pendapatan Perkapita, Investasi dan Inflasi terhadap Kemiskinan
di Provinsi Sumatera Utara
Hasil uji F dapat dilihat pada tabel 5.6 di atas. Nilai prob. F (Statistic)
sebesar 0,000018 lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa model regresi yang diestimasi layak digunakan untuk
menjelaskan pengaruh pendapatan perkapita, investasi dan inflasi terhadap
kemiskinan di provinsi Sumatera Utara. Itu artinya hipotesis (H4) Diterima.
Artinya dalam penelitian ini variabel tersebut dapat menjelaskan faktor-faktor
yang mempengaruh kemiskinan yang ada di provinsi Sumatera Utara, dimana
setiap variabel sudah sesuai dengan teori yang sudah ada sebelumnya mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan.
5.3 Luaran Penelitian
Tabel 5.7Rencana Target Capaian Tahunan
NoJenis Luaran Indikator Capaian
Kategori Sub Kategori Wajib Tambahan TS1) TS+1 TS+2
1Artikel ilmiahdimuat di jurnal2)
Internasional bereputasi
Nasional Terakreditasi Draft
Nasional tidakterakreditasi
Draft
2Artikel ilmiahdimuat di prosiding3) Internasional Terindeks
Rencana tahapan berikutnya yang akan dilakukan untuk penelitian dosen
pemula ini adalah mempublikasi Artikel ilmiah dimuat di jurnal nasional tidak
terakreditasi dan Artikel ilmiah dimuat di prosiding seminar nasional.
29
BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengujian hipotesis maka dapat diberikan kesimpulan pada
penelitian ini sebagai berikut :
1. Hasil regresi/estimasi menunjukkan bahwa pengaruh pendapatan
perkapita, investasi dan inflasi 88,50%. Artinya pendapatan perkapita,
investasi dan inflasi memiliki proporsi pengaruh terhadap kemiskinan
sebesar 88.50% sedangkan sisanya 11,50% (100% - 88,50%) dipengaruhi
oleh variabel lain yang tidak ada didalam model regresi.
2. Secara Simultan (bersama-sama) Kurs, Inflasi dan Penyaluran Kredit
Sektor Pertanian berpengaruh terhadap ekspor sektor pertanian di Provinsi
Sumatera Utara
3. Secara parsial, Variabel Pendapatan perkapita berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara serta Investasi
dan inflasi berpengaruh positif dan tidak Signifikan terhadap kemiskinan
di Provinsi Sumatera Utara.
7.2 Saran
Adapun saran yang bisa diberikan kepada pemerintah selama melakukan
penelitian ini adalah:
1. Menciptakan lapangan kerja yang mampu menyerap banyak tenaga kerja
seperti meningkatkan investasi dalam dan luar negeri sehingga
mengurangi tingkat pengangguran karena pengangguran adalah salah satu
penyebab kemiskinan terbesar di Indonesia
2. Menyempurnakan dan memperluas cakupan program pembangunan
berbasis masyarakat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi
dan optimalisasi pemberdayaan masyarakat dikawasan pedesaan dan
perkotaan serta memperkuat penyediaan dukungan pengembangan
kesempatan berusaha bagi penduduk miskin.
30
3. Membangun lembaga-lembaga pembiayaan mikro yang member manfaat
pada penduduk miskin
31
DAFTAR PUSTAKA
Addison, Hector. 2007. Empirical Analysis of Poverty and Inquality in westVirginia. Journal http://work.bepress.com/hector_addison/2. Diunduh 6Desember 2013.
Boediono. 2008. Ekonomi Makro. Edisi Keempat. Fakultas Ekonomi UGM.Yogyakarta
Badan Pusat Statistik Sumatera Utara . 2015. Sumut Dalam Angka. Sumut
Chandra, A. 2010. Keterkaitan Pertumbuhan Ekonomi dan Pendapatan Per Kapitaterhadap Kemiskinan di Jawa Tengah Tahun 2003-2010. Jurnal MediaEkonomi & Teknologi Informasi Vol 20. No.2
Edi Suharto, Kemiskinan dan Perlindungan Sosial di Indonesia: MenggagasModel Jaminan Sosial Universal Bidang Kesehatan. (Bandung: CVAlfabeta, 2009), hal 17
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS,Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Hadi Susana, 2006. Analisis Dampak Transfer Pemerintah Terhadap KinerjaFiskal di Kab/Kota di Provinsi Jateng dalam Pelaksanaan DesentralisasiFiskal , Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol.7, No.2, Hal 223-242.
Imelia, 2012. Pengaruh Inflasi Terhadap Kemiskinan di Provinsi Jambi. JurnalParadigma Ekonomika Universitas Jambi. Vol.1 No.5 April 2012
Iswara, Indrajaya.2014. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Pendapatan PerkapitaDan Tingkat Pendidikan Terhadap Kemiskinan Di Provinsi Bali Tahun2006-2011. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana Vol.3, No. 11, November 2014
Kuncoro, Mudrajad. 2004. Otonomi dan Pembangunan Daerah. Jakarta. PenerbitErlangga.
M. Muh. Nasir, Saichudin dan Maulizar.2008. Analisis Faktor-Faktor YangMempengaruhi Kemiskinan Rumah Tangga Di Kabupaten Purworejo.JurnalEksekitif. Vol.5 No.4, Agustus 2008.Lipi.Jakarata.
Mustari, Mohamad. 2012. Pengantar Metode Penelitian. LaksBang. Surabaya.
Nanga, Muana. 2005. Makro Ekonomi: Teori, Masalah, dan Kebijakan. EdisiKedua. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
32
Nilsen, R.Sigurd. 2007. Poverty in America: Consequences For Individual andThe Economy Paper Presented for United States GovernmentAccountabillity Office. Amerika Serikat: GAO.
Noor, H.F. 2015. Ekonomi Publik. Ekonomi Untuk Kesehjateraan Rakyat.Jakarta. PT Indeks.
Norton, Seth W. 2002. Economic Growth and Provery: In Search of TrickleDown. Cato Journal, 22(2), pp: 263-275.
Nurul Fadlilah, dkk. 2016. Analisis Pengaruh Pendapatan Perkapita, TingkatPengangguran, IPM, dan Pertumbuhan Penduduk Terhadap Kemiskinan diJawa Tengah. Jurnal Ekonomi Regional Universitas Jenderal Sudirman. Vol11, No.1, Maret 2016
Prastyo, Adit Agus. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi TingkatKemiskinan (Studi Kasus 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah Tahun 2000-2004).Thesis Program Pasca sarjana Universitas Diponogoro Semarang.
Rizal, Mukhamad. 2014. Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, UpahMinimum dan Investasi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Kota Malang(Studi Kasus Pada Tahun 1998-2012). Jurnal Ekonomi. Jurusan IlmuEkonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang.
Sery Jefry. A. W. 2016. Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran,Belanja Pemerintah, dan Investasi Terhadap Kemiskinan di Indonesia Tahun1995 – 2014. Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UniversitasSanata Dharma Yogyakarta
Sudiana I Wayan, Ketut. 2015. Analisis Pengaruh Produk Domestik RegionalBruto, Pendidikan dan Struktur Tenaga Kerja Terhadap Tingkat Kemiskinandi Provinsi Bali. Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana Vol. 4,No. 6, Juni 2015
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung:Alfabeta.
Sukirno, 2006. Ekonomi Pembangunan: Proses Masalah dan Dasar Kebijakan.Kencana Jakarta