USULAN PENELITIAN TIM PASCASARJANA POLA PENGGUNAAN SATUAN LINGUAL YANG MENGANDUNG PRONOMINA PERSONA PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN DAN HADIS TIM PENGUSUL Prof. Dr. Markahamah, M.Hum 0014045801 Prof. Dr. Abdul Ngalim, M.Hum 0011124601 Dr. M. Muinuddinilah Basri 0621046005 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA April 2013 Kode/Nama Rumpun Ilmu** :741/ Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah
51
Embed
Kode/Nama Rumpun Ilmu** :741/ Pendidikan Bahasa, Sastra ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
USULAN
PENELITIAN TIM PASCASARJANA
POLA PENGGUNAAN SATUAN LINGUAL YANG MENGANDUNG PRONOMINAPERSONA PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN DAN HADIS
TIM PENGUSUL
Prof. Dr. Markahamah, M.Hum0014045801
Prof. Dr. Abdul Ngalim, M.Hum0011124601
Dr. M. Muinuddinilah Basri0621046005
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
April 2013
Kode/Nama Rumpun Ilmu** :741/ Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah
iii
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN SAMPUL............................................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................................. ii
HALAMAN DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................................................. iv
RINGKASAN ........................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 11.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 11.2 Permasalahan............................................................................................................ 21.3 Tujuan ...................................................................................................................... 31.4 Urgensi Penelitian .................................................................................................... 31.5 Luaran ...................................................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................. 52.1 Landasan Teori......................................................................................................... 52.2 Penelitian dan Kajian tentang Pronomina................................................................ 62.3 Penelitian yang terkait dengan Terjemahan Al Quran ............................................. 8
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................................... 103.1 Pendekatan Penelitian .............................................................................................. 103.2 Objek Penelitian ....................................................................................................... 113.3 Data dan Sumber Data ............................................................................................. 123.4 Metode dan Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 133.5 Metode dan Teknik Analisis Data ........................................................................... 14
BAB IV BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN .................................................................. 174.1 Anggaran Biaya........................................................................................................ 174.2. Jadwal Penelitian..................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................... 19
Lampiran 2. Sarana dan Prasarana Penunjang Penelitian.......................................................... 26
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti/Pelaksana Dan Pembagian Tugas .................. 27
Lampiran 4. Biodata Ketua Tim Peneliti/Pelaksana ................................................................. 30
Lampiran 5. Biodata Anggota 1 Tim Peneliti/Pelaksana.......................................................... 36
Lampiran 6. Biodata Anggota 2 Tim Peneliti/Pelaksana........................................................... 41
Lampiran 7. Surat Keterangan Anggota Mahasiswa Pascasarjana ............................................ 45
Lampiran 8. Surat Pernyataan Ketua Peneliti/Pelaksana ........................................................... 46
v
RINGKASAN
Penelitian mengenai pronomina persona pada umumnya dilakukan sebagai satuan tunggal(kata). Sementara dalam pemakaian, khususnya pada teks terjemahan Al Quran (TTA) dan teksterjemahan hadis (TTH), pronomina persona (PP) dipakai dalam satuan yang tidak hanyaberupa kata, tetapi ada yang berupa frasa atau klausa. Objek pemakaian PP yang dikaji padaumumnya dalam BI secara umum dan belum mengkhususkan pada TTA dan TTH.
Tujuan tahun I: Mengkaji penggunaan satuan lingual ber-PP pada TTA : (1) mengkajidan menentukan hierarkhi linguistik , (2) menganalisis fungsi sintaktis, (3) menentukanperannya, (4) mengkaji pengaruh penggunaan satuan lingual yang mengandung pronominapersona Bahasa Arab pada TTA. Tujuan tahun II: mengkaji penggunakan pronomina pada teksterjemahan Hadis (TTH). Tujuan khususnya adalah: (1) mengkaji dan menentukan hierarkhilinguistik, (2) menganalisis fungsi sintaktis, (3) menganalisis peran sintaktis, (4) mengkajipengaruh penggunaan satuan lingual yang mengandung pronomina persona Bahasa Arab padaTTH. Adapun tahun III bertujuan: membandingan dan menyusun pola penggunaan pronominapada TTA dengan TTH.Tujuan khususnya: (1) menganalisis persamaan penggunaan satuanlingual yang mengandung pronomina pada TTA dengan TTH, (2) menganalisis perbedaannya,(3) menyusun pola penggunaan satuan lingual yang mengandung pronomina pada TTA, (4)menyusun pola penggunaan satuan lingual yang mengandung pronomina pada TTH.
Luaran penelitian tahun I adalah rumusan hierakhi linguistik yang diduduki oleh satuanlingual yang mengandung pronomina persona (berpro-PP), deskripsi fungsi, kategori, dan peransintaktis yang diisi oleh satuan lingual ber-PP pada TTA. Luaran tahun II rumusan hierakhilinguistik, deskripsi fungsi, kategori, dan peran sintaktis yang diisi oleh satuan lingual ber-PPTTH. Luaran tahun III adalah kaidah atau pola satuan lingual yang mengandung pronominapersona (berpro-PP) pada TTA dan TTH dan perbedaan antara keduanya. Hasil-hasil itudipublikasikan pada jurnal terakreditasi dan sebagai materi ajar.
Metode pengumpulan data adalah metode simak dengan teknik simak bebas liabat cakapdan teknik catat. Analisis data dilakukan dengan metode padan (metode yang alat penentunya diluar bahasa yang bersangkutan) dan metode distribusional (agih), yakni metode analisis datayang dilakukan dengan alat bahasa yang bersangkutan. Metode padan yang digunakan adalahteknik referensial (pengacuan) dan tranlasional (penggunaan bahasa lain). Metode agih diikutidengan teknik ganti, teknik sisip, dan teknik lesap. Di samping itu juga digunakan metodekomparatif.
Kata Kunci: pronomina persona, fungsi kategori, peran.
1
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam beberapa bahasa pronomina persona, jumlah, dan jender merupakan kategori
gramatikal yang memarkahi verba. Contohnya pada Bahasa Arab (BA) dan Bahasa Inggris.
Namun, dalam bahasa Indonesia (BI) tidak demikian. Dalam BI pronomina persona dan jumlah
tidak berpengaruh terhadap bentuk verbanya. Demikian juga jender. Dalam BI tidak ada
hubungan antara jender dengan bentuk verba. Kata membaca pada kalimat (1) dan (2) tidak ada
perbedaan bentuk.
(1) Saya membaca buku.
(2) Kamu sekalian membaca buku
(3) Bambang membaca buku
(4) Wartini membaca buku
Kalimat (1 ) dan (2) adalah kalimat yang berbeda pronominanya. Perbedaan penggunaan
pronominal itu tidak berpengaruh terhadap penggunaan verba. Demikian perbedaan jender pada
kalimat (3) dan (4). Subjek pada kalimat (3) berjenis kelamin laki-laki, sedangkan subjek pada
kalimat (4) berjenis kelamin perempuan. Verba pada kalimat (3) dan (4), yakni membaca, tidak
berbeda. Hal ini berbeda dengan BA. Pada BA terdapat perbedaan verba karena perbedaan
pronomina persona dan jumlah. Perhatikan kalimat (5) dan (6) berikut.
(5) Al-bintu takallamat dahikatan.
S V Adv.
itu-anak perempuan bercakap-cakap-dia yang tertawa
‘Anak perempuan itu bercakap-cakap sambil tertawa’.
(6) Al-bintani takallamataa dahikataini.
S V Adv.
itu-dua anak perempuan bercakap-cakap-dia berdua yang mereka berdua tertawa
‘Anak perempuan itu bercakap-cakap sambil tertawa.’ (Nur, 2010: 83).
2
Perbedaan penggunaan persona dalam kaitan dengan bentuk verba, jumlah, dan jender
antara BA dan BI itu menarik untuk diperhatikan dalam kaitan dengan penggunaan pronomina
pada teks terjemahan Al Quran. Karena dalam BA terdapat perbedaan antara persona tunggal,
dual, dan plural, sementara dalam BI hanya ada tunggal dan jamak. Dalam BA terdapat
perbedaaan antara persona maskulin ‘laki-laki’ dan feminim ‘perempuan’, sedangkan dalam BI
tidak ada. Karena bahasa Al Quran adalah BA dan teks terjemahan Al Quran adalah BI. Menarik
untuk diteliti bagaimana pronomina, khususnya persona yang terdapat pada teks terjemahan Al
Quran (TTA). Bagaimana strategi penerjemah dalam menyiasati perbedaan sistem persona antara
BA dan BI. Hal
1.2 Permasalahan
Penelitian ini direncanakan dalam waktu tiga tahun. Permasalahan yang dikaji pada
penelitian ini dipaparkan sebagai berikut. Tahun I: Bagaimanakah penggunakan pronomina
pada teks terjemahan Alquran. Secara lebih rinci permasalahan ini meliputi: (1) bagaimanakah
wujud hierakhi linguistik pronomina persona pada teks terjemahan Alquran (TTA)?, (2) fungsi
sintaktis apakah yang diisi oleh satuan lingual yang mengandung pronomina persona pada TTA?,
(3) peran apakah yang diduduki oleh satuan lingual yang mengandung pronomina persona pada
TTA?, (4) adakah pengaruh penggunaan pronomina persona Bahasa Arab pada TTA?
Permasalahan tahun II: Bagaimanakah penggunakan pronomina pada teks terjemahan Hadis
(TTH). Rinciannya adalah: (1) bagaimanakah wujud hierakhi linguistik satuan lingual yang
mengandung pronomina persona pada teks terjemahan hadis (TTH)?, (2) fungsi sintaktis apakah
yang diisi oleh satuan lingual yang mengandung pronomina persona pada TTH?, (3) peran
apakah yang diduduki oleh satuan lingual yang mengandung pronomina persona pada TTH?, (4)
adakah pengaruh penggunaan satuan lingual yang mengandung pronomina persona Bahasa Arab
pada TTH? Tahun III: Bagaimanakah perbandingan penggunaan pronomina pada TTA dengan
TTH? Peramalasahan ini dirinci: (1) bagaimanakah persamaan penggunaan satuan lingual yang
mengandung pronomina persona pada TTA dengan TTH?, (2) bagaimanakah perbedaan
penggunaan satuan lingual yang mengandung pronomina pada TTA dengan TTH?, (3)
bagaimanakah pola penggunaan satuan lingual yang mengandung pronomina pada TTA?, (4)
bagaimanakah pola penggunaan pronomina pada TTH
3
1.3 Tujuan
Tujuan tahun I: Mengkaji penggunaan satuan lingual yang mengandung pronomina
pada teks terjemahan Alquran, yang meliputi: (1) mengkaji dan menentukan hierarkhi linguistik
penggunaan satuan lingual yang mengandung pronomina persona pada teks terjemahan Alquran
(TTA), (2) menganalisis fungsi sintaktis yang diisi oleh satuan lingual yang mengandung
pronomina pada TTA, (3) menentukan peran yang diduduki oleh satuan lingual yang
mengandung pronomina pada TTA, (4) mengkaji pengaruh penggunaan satuan lingual yang
mengandung pronomina persona Bahasa Arab pada TTA. Tujuan tahun II: mengkaji
penggunakan pronomina pada teks terjemahan Hadis (TTH). Tujuan khususnya adalah: (1)
mengkaji dan menentukan hierarkhi linguistik penggunaan satuan lingual yang mengandung
pronomina persona pada teks terjemahan hadis (TTH), (2) menganalisis fungsi sintaktis yang
diisi oleh satuan lingual yang mengandung pronomina persona pada TTH, (3) menganalisis
peran yang diduduki oleh satuan lingual yang mengandung pronomina persona pada TTH, (4)
mengkaji pengaruh penggunaan satuan lingual yang mengandung pronomina persona Bahasa
Arab pada TTH. Adapu tahun III bertujuan: membandingan dan menyusun pola penggunaan
pronomina pada TTA dengan TTH.Tujuan khususnya: (1) menganalisis persamaan penggunaan
satuan lingual yang mengandung pronomina pada TTA dengan TTH, (2) menganalisis perbedaan
penggunaan satuan lingual yang mengandung pronomina pada TTA dengan TTH, (3) menyusun
pola penggunaan satuan lingual yang mengandung pronomina pada TTA, (4) menyusun pola
penggunaan satuan lingual yang mengandung pronomina pada TTH.
1.4 Urgensi Penelitian
Dalam pemakaian, pronominal persona ternyata tidak selalu merupakan bentuk yang
secara linguistik berupa sebuah kata yang menduduki fungsi tertentu dalam suatu kalimat dan
tidak selalu berdiri sendiri sebagai kategori pronominal yang bersifat tunggal. Ada pronominal
yang dalam pemakaian ternyata mengisi fungsi tertentu bersama dengan unsur lain. Statusnya
tidak lagi berkategori pronomina persona, tetapi, misalnya, sebagai frase preposisinal atau
sebagai frase ajektival. Dengan demikian, ada transkategorial atau perubahan kategori.
Sehubungan dengan hal itu, menarik untuk dikaji dari sisi fungsi sintaktis satuan lingual
yang mengandung pronomina persona seperti apa yang bisa menduduki fungsi tertentu dalam
4
kalimat dan fungsi apa yang didudukinya. Di samping itu, juga perlu dikaji fungsi apa yang
diduduki oleh satuan lingual yang mengandung pronomina persona yang mengalami
transkategorial. Semuanya itu akan dikaji fenomenanya pada teks terjemahan Al Quran dan
hadis. Objek ini diambil karena berdasarkan penelusuran peneliti, keduanya belum banyak
diteliti dari aspek pronomia persona dan transkategorialnya.
Berbagai penelitian dan kajian tentang pronomina (dan atau pronomina persona) telah
dilakukan. Penelitian dan kajian itu di antaranya dilakukan oleh Kridalaksana (1986), Rohmadi,
dkk. (2012), Nurhayati (2009), Nur (2010), Rahman (2012) dan lain-lain. Namun umumnya
penelitian-penelitian itu melihat fenomena pronomina persona sebagai satuan yang tunggal.
Objek kajiannya belum menyentuh penggunaan satuan lingual yang mengandung pronomina
persona yang terdapat pada teks terjemahan Al Quran. Sementara itu dalam teks terjemahan Al
Quran ditemukan penggunaan satuan lingual yang mengandung pronomina persona yang tidak
hanya berupa kata yang menduduki satu kategori, tetapi ada yang berupa frasa. Jika berupa
frasa, apakah kategorinya masih termasuk kategori pronomina? Itulah kekhasan dan pentingnya
penelitian ini dilakukan. Penelitian ini akan secara cermat meneliti satuan lingual yang
mengandung pronomina persona yang dipergunakan dalam teks terjemahan Al Quran dan Hadis.
1.5 Luaran
Luaran penelitian tahun I adalah rumusan hierakhi linguistik yang diduduki oleh satuan
lingual yang mengandung pronomina persona (berpro-PP), deskripsi fungsi sintaktis, kategori
sintaktis, dan peran sintaktis yang diisi oleh satuan lingual ber-PP pada teks terjemahan Al Quran
(TTA). Semuanya akan disajikan dalam jurnal nasional terakreditasi. Luaran tahun II rumusan
hierakhi linguistik yang diduduki oleh satuan lingual yang mengandung pronomina persona
(berpro-PP), deskripsi fungsi sintaktis, kategori sintaktis, dan peran sintaktis yang diisi oleh
satuan lingual ber-PP pada teks terjemahan hadis (TTH). Hasil penelitian tahun II akan
dipublikasikan pada jurnal terakreditasi. Luaran tahun III adalah kaidah atau pola satuan
lingual yang mengandung pronomina persona (berpro-PP) pada TTA dan TTH dan perbedaan
antara keduanya.
5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah morfologi, khususnya mengenai
pronomina dan sintaksis, khususnya fungsi, kategori, dan peran. Kajian mengenai pronomina
sangat bervariasi. Kridalaksana (1986) memaparkan kajiannya tentang pronomina berikut ini.
Pronomina adalah kategori yang berfungsi untuk menggantikan nomina. Digunakan istilah
anteseden untuk menyebut nomina yang digantikan. Dinyatakan bahwa kategori pronomina
tidak berafiks, tetapi ada beberapa yang dapat diulang dengan makna ‘meremehkan’ atau
Demonstratif, atau (2) Diektif-Kata-Sandang (kecuali sebuah) Benda Penjenis Pendeksripsi
Penegas Diektik-Genetif/Diektif-Demonstratif).
Kajian pronominal persona lainnya dikaitkan dengan strategi bertutur telah dilakukan
oleh Nurhayati (2009: 111). Perilaku tokoh remaja dalam menggunakan pronominal persona I,
II, nomina penyapa, dan nomina pengacu adalah: pertama, para penutur dalam film yang
ditelitinya menggunakan strategi yang berbeda untuk memilih pronominal I, II, nomina penyapa,
dan nomina pengacu. Ada ada penutur yang konsekuen menggunakan satu jenis strategi tertentu,
ada pula yang secara selektif memilih beberapa strategi berdasarkan suasana tutur, tujuan tutur,
dan hubungan dengan mitra tutur. Kedua, ragam bahasa remaja itu ditandai adanya
kecenderungan menghindari klitik –ku, -mu yang menyatakan makna pemilikan. Untuk keduanya
dipakai aku dan kamu. Ketiga, ada berbagai tujuan pemilihan strategi itu, yakni: menyatakan rasa
satu kelompok, untuk menjaga keakraban, menghilangkan jarak keakraban, dan untuk memenuhi
kemauan mitra tutur. Keempat, perubahan penggunaan strategi dalam mengacu dan menyapa
dilakukan dengan satu arah, yakni penggunaan gue dan loe ke saya dan kamu, atau dari saya dan
kamu ke nama diri.
Bahasa Indonesia dalam teks terjemahan Al Quran sangat berkaitan dengan bahasa Arab,
karena bahasa Al Quran adalah Bahasa Arab (BA). Pronomina persona yang digunakan dalam
teks terjemahan pun dimungkinkan sangat berkaitan dengan pronomina persona BA. Terkait
dengan pronomina persona BA telah dilakukan kajian mengenai afiks infleksi penanda persona,
jumlah, dan jender pada verba BA. Terdapat fungsi morfosintaksis yang dinyatakan dengan
kesesuaian gramatikal antara verba dengan subjek atau antara adverbial dengan subjek terkait
dengan jumlah, persona, dan jender. Sebuah verba perfek dalam BA berubah secara inflektif
berdasarkan perubahan persona, jumla, dan jender menjadi 14 macam, melalui infleksi sufiks
(Nur, 2010: 85).
Jika dalam penelitian Nur (2010: 85) pronomina persona dalam BA dihubungkan dengan
faktor jumlah, jender, dan verbanya, dalam Bahasa Minangkabau faktor yang mempengaruhi
penggunaan persona itu berkaitan dengan variabel sosial dan variabel fungsional. Variabel sosial
8
yang dipakai adalah umur, gender, pekrjaan dan tingkat pendidikan. Variabel fungsional dibagi
menjadi: hubungan antarpenutur, tingkat keformalan, genre, topik dan jalur pembicaraan. Hasil
analisis menunjukkan bahwa usia dan hubungan antar penutur merupakan faktor yang paling
kuat pengaruhnya (Munifatullah, 2003).
Kajian mengenai pronominal yang lebih spesifik dilakukan oleh Icuk Prayogi (2012).
Dikatakan lebih spesifik karena yang dikaji berupa klitik pronomina persona dalam BI. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa hanya terdapat tiga buah suku kata yang menjadi klitik
pronomina, yakni ku, mu, dan nya dengan ku- sebagai proklitik, dan -ku, -mu, serta -nya sebagai
enklitik. Distribusinya, diketahui proklitik hanya melekat ke verba atau kategori lain yang telah
diderivasikan menjadi verba dengan beberapa proses derivasi. Sementara itu, enklitik melekat
pada verba transitif serta pada nomina. Adapun perubahan dari pronomina menjadi afiks dapat
diketahui dengan melihat bukti bahwa -nya yang mempunyai banyak variasi pemakaian, baik
sebagai klitik, afiks, maupun partikel pentopik, serta di- yang kemudian sepenuhnya dijadikan
prefiks pasif.
Penelitian mengenai persona pada Bahasa Jerman dilihat dari aspek fungsi dieksis
dilakukan oleh Rahman (2012). Hasilnya menunjukkan bahwa bentuk pronomina persona bahasa
Jerman bisa bersifat deiktis dan non-deiktis. Kajian dari aspek morfologi dan sintaksis telah
dilakukan oleh Rachmawati ( tanpa tahun). Hasilnya menyatakan bahwa pronomina persona
dalam bahasa Indonesia secara gramatikal memiliki bentuk berupa morfem bebas, klitika, kata
reduplikasi, dan berupa bentuk frase. Penelitian tentang pronominal persona sebagai nomina
takrif dilakukan oleh Setiawan. (2012). Hasil yang khusus terkait dengan pronominal persona
ialah pronominal persona sebagai salah satu tipe nomina takrif dalam BI yang ada pada karangan
siswa SD di wilayah Kota Yogyakarta. Penelitian lain terkait dengan atributif. Penelitian
mengenai frase atributif dilakukan oleh Sulistyowati (tanpa tahun). Penelitian ini cukup cermat
dan komprehensif karena hasilnya mendeskripsikan fungsi atributif frasa bahasa Indonesia,
distribusi atributif frasa bahasa Indonesia, dan hubungan makna atributif frasa bahasa Indonesia.
2.3 Penelitian yang terkait dengan Terjemahan Al Quran
Pada tinjuan pustaka ini dipaparkan penelitian-penelitian yang terkait dengan kajian yang
dilakukan oleh peneliti dan para peneliti lain mengenai hal-hal yang terkait dengan terjemahan
9
Al Quran. Kajian peneliti diawali dari pembahasan tentang moralitas Qurani sebagai pencegah
disintegrasi bangsa (2002). Kajian berikutnya dalam bentuk penelitian. Penelitian yang dimaksud
di antaranya terkait dengan jender dalam terjemahan Al Quran (Markhamah, 2003a; 2003b),
Etika Berbahasa dalam Islam: Kajian secara Sosiolinguistik (Sabardila, dkk. 2003; 2004),
Pengembangan Konsep Partisipan Tutur pada Teks Keagamaan (Markhamah, 2007; 2008;
2009a), Kesantunan Berbahasa pada Teks Terjemahan Al Quran (Markhamah dan Atiqa
Sabardila. 2009), Keselarasan Fungsi, Kategori, dan Peran dalam Teks Terjemahan Al Quran
(Markhamah, dan Atiqa Sabardila. 2010a), Karakteristik Bentuk Pasif Pada Klausa Teks
Terjemahan Al Quran (Markhamah dan Atiqa Sabardila. 2010b), Pengembangan Materi Ajar dan
Pembelajaran Sintaksis Berbasis Teks Terjemahan Al Quran (2011; 2012) dan sedang berjalan
tahun 2013. Berberapa kajian juga telah dilakukan berkaitan dengan gender dalam Quran atau
dalam Islam. Kajian-kajian yang dimaksud di antaranya dilakukan oleh Umar (2001), Aziz
(2002), Faisal (2002), Engineer (2002), dan Maslamah (2002).
Hasil penelitian mengenai etika berbahasa dalam Islam (Sabardila, dkk. 200; 2004)
kemudian diterbitkan dalam bentuk Kompendium Himpunan Ayat-ayat Quran tentang Etika
Berbahasa (Markhamah 2008) dan Kompendium Himpunan Hadis yang Berisi Etika Berbahasa
(2008a).
Penelitian tahun 2008 diterbitkan dalam buku Analisis Kesalahan dan Kesantunan
Berbahasa (Markhamah dan Atiqa Sabardila, 2009). Selain itu juga disampaikan dalam diskusi
serta seminar mengenai kesantunan berbahasa (Markhamah dan Atiqa Sabardila, 2013). Hasil
penelitian tahun 2009 diterbitkan dalam buku Sintaksis II: Keselarasan Fungsi Kategori, dan
Peran dalam Klausa pada Teks Terjemahan Al Quran (Markhamah dan Atiqa Sabardila, 2010).
Hasil penelitian tahun 2012 disimpulkan di antaranya bahwa jenis transformasi
penggantian yang terdapat pada teks terjemahan Al Quran yang mengandung etika berbahasa
adalah: (1) penggantian sama tataran dan (2) penggantian turun tataran. Penggantian turun
tataran terdiri atas: penggantian turun satu hierarki, penggantian turun dua hierarki, penggantian
turun tiga hierarki, dan penggantian turun empat hierarki. Fungsi transformasi penggantian pada
teks terjemahan Alquran yang mengandung etika berbahasa antara lain: (1) penggantian satuan
lingual yang memperjelas peran peserta tutur, dan (2) penggantian satuan lingual menjadikan
tuturan lebih pendek dan menjadikan kalimat lebih efektif. Penggantian yang berfungsi
10
memperjelas peran peserta tutur terdiri atas: (a) penggantian yang memperjelas peran peserta
tutur sebagai O1, (2) penggantian yang memperjelas peran peserta tutur sebagai O2, dan (3)
penggantian yang memperjelas peran peserta tutur sebagai O3. (Markhamah, dkk. 2012).
Roadmap Penelitian dari Sudut Pandang Penelitian Teks Terjemahan Al Quran (TTA)
Keterangan:
I : Sabardila, dkk, 2003,II : Markhamah, 2007, 2008III : Markhamah dan Sabardila, 2009
1 : Markhamah dan Sabardila, 2010a 4: Markhamah, dkk. 20122 : Markhamah dan Sabardila, 2010b 5: Markhamah, dkk, 20133 : Markhamah, dkk. 2011 6: Penelitian yang diajukan sekarang
Lingkaran besar menggambarkan keseluruhan wilayah penelitian TTA. Lingkaran- lingkarankecil adalah sub-subwilayah penelitian yang telah dilakukan. Penelitian mengenai terjemahan AlQuran telah diawaali dari aspek jender, oleh beberapa peneliti. Penelitian dilajutkan denganaspek sosiolinguistik oleh Sabardila (2003), Markhamah (2007; 2008), Markhamah danSabardila (2009), aspek linguistik oleh Markhamah dan Sabardila (2010a; 2010b) Markhamah,dkk. (2011;2012, 2013). Penelitian yang diajukan sekarang juga berada di wilayah linguistik.
Penelitian dari aspeklainnya: Umar, 2001, Aziz,2001, Faisal, 2002,Masalamah, 2002.
Penelitian dari aspeklinguistik: 1, 2, 3, 4, 5
6. Penelitian yangdiajukan sekarang
11
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif. Dikatakan termasuk penelitian
deskriptif kualitatif karena penelitian ini berupaya untuk mengkaji penggunaan pronominal,
khusunya persona dari dua aspek. Aspek yang dimaksud adalah aspek morfologi dan sintaksis.
Aspek sintaksis atas berbagai subaspek, yakni yakni akan mengkaji hierakhi linguistik satua
lingual yang mengandung pronominal persona, subaspek fungsi sintaktis, kategori sintaktis, dan
peran sintaktis yang diisi oleh satuan lingual yang mengandung pronominal persona. Hasil dari
keseluruhan itu akan dinyatakan dalam bentuk kaidah penggunaan pronominal persona.
Secara keseluruhan kegiatan penelitian ini dilakukan dalam tiga tahapan. Pertama,
Mengkaji penggunaan satuan lingual yang mengandung pronomina pada teks terjemahan
Alquran. Kegiatan ini dirinci atas kekgiatan: (1) mengkaji dan menentukan hierarkhi linguistik
penggunaan satuan lingual yang mengandung pronomina persona pada teks terjemahan Alquran
(TTA), (2) menganalisis fungsi sintaktis yang diisi oleh satuan lingual yang mengandung
pronomina pada TTA, (3) menentukan peran yang diduduki oleh satuan lingual yang
mengandung pronomina pada TTA, (4) mengkaji pengaruh penggunaan satuan lingual yang
mengandung pronomina persona Bahasa Arab pada TTA. Kedua, mengkaji penggunakan
pronomina pada teks terjemahan Hadis (TTH). rincian kegiatannya meliputi: (1) mengkaji dan
menentukan hierarkhi linguistik penggunaan satuan lingual yang mengandung pronomina
persona pada teks terjemahan hadis (TTH), (2) menganalisis fungsi sintaktis yang diisi oleh
satuan lingual yang mengandung pronomina persona pada TTH, (3) menganalisis peran yang
diduduki oleh satuan lingual yang mengandung pronomina persona pada TTH, (4) mengkaji
pengaruh penggunaan satuan lingual yang mengandung pronomina persona Bahasa Arab pada
TTH. Ketiga, membandingan dan menyusun pola penggunaan pronomina pada TTA dengan
TTH. Adapun kegiatannya meliputi: (1) menganalisis persamaan penggunaan satuan lingual
yang mengandung pronomina pada TTA dengan TTH, (2) menganalisis perbedaan penggunaan
satuan lingual yang mengandung pronomina pada TTA dengan TTH, (3) menyusun pola
penggunaan satuan lingual yang mengandung pronomina pada TTA, (4) menyusun pola
penggunaan satuan lingual yang mengandung pronomina pada TTH.
3.2 Objek Penelitian
Secara umum objek penelitian ini adalah penggunaan satuan lingual yang mengandung
pronominal persona pada TTA dan TTH. TTA yang digunakan adalah TTA yang mendandung
12
etika berbahasa yang pernah diteliti oleh Sabardila dkk. (2003). Adapun TTH yang digunakan
adalah TTH yang juga pernah diteliti oleh Sabardila dkk. (2004). Secara spesifik objek penelitian
ini adalah penentuan hierakhi linguistik, penentuan fungsi sintaktis, kategori, dan peran yang
diisi oleh satuan lingual yang sudah diidentifikasi hierakhi linguistiknya itu, masing-masing yang
terdapat pada TTA dan TTH. Selain itu, pengaruh system pronominal persona BA pada BI juga
menjadi objek penelitian ini. Objek berikutnya adalah persamaan dan perbedaan antara
penggunaan satuan lingual yang mengandung pronominal persona antara TTA dan TTH, dan
pola atau kiadah penggunaannya pada TTA dan TTH.
3.3. Data dan Sumber Data
Data dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Penelitian ini menggunakan data kualitatif
karena pendekatan penelitianya pun kualitatif. Wujud data penelitian tahun I adalah semua
satuan lingual, baik yang berupa pronominal persona, maupun yang mengandung pronominal
persona yang digunakan dalam teks terjemahan Al Quran (TTA). Wujud data tahun II adalah
semua satuan lingual, baik yang berupa pronominal persona, maupun yang mengandung
pronominal persona yang digunakan dalam teks terjemahan TTH. Berikut contoh wujud data
yang dimaksud.
Terjemahan:
“Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu, danpenuhilah janjimu kepada-Ku, niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu; dan hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut (tunduk)” (Al-Baqarah (2): 40)
Pada TTA di atas terdapat data satuan lingual: (1) akan nikmat-Ku yang telah Aku
(7) hanya kepada-Ku-lah, (8) kamu. Data (1) adalah satuan lingual yang termasuk klausa, data
(2)– (7) adalah satuan lingual yang termasuk frasa, dan data (8) adalah satuan lingual yang
termasuk kata. Berikut contoh identifikasi data yang terdapat pada TTH. Hadis yang menjadi
objek material penelitian ini Hadis Shoheh Bukhori jilid I sampai IV.
Terjemahan:
Said bin Yahya bin Said al-Qurasyi bercerita kepada kami, dia berkata: Ayahkubercerita kepada kami dan berkata: Abu Burdah bin Abdullah bin Abu Burdah dari Abu Musa
13
r.a., dia berkata: Mereka berkata: Wahai Rasulullah, hal apa yang paling utama dalam Islam?Rasul menjawab: Orang Islam yang selamat lisan dan tangannya. Teks ke-1 (I:11)
Pada TTH terdapat satuan lingual yang merupakan data, yakni: (1) kepada kami, (2) dia,
(3) Ayahku, (4) Mereka, (5) tangannya. Data (1) dan (5) adalah satuan lingual yang mengandung
pronominal yang berupa frasa. Data (2), (3), dan (4) adalah satuan lingual kata yang berupa
pronominal persona.
Sumber data penelitian ini adalah dokumen. Dokumen dan arsip merupakan bahan
tertulis yang bergayutan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu (Sutopo, 2002). Dokumen
yang digunakan yaitu jenis informasi tertulis, antara lain teks terjemahan Al Quran (TTA) dan
teks terjemahan hadis (TTH). TTA yang digunakan adalah TTA yang dipublikaksikan oleh
kerajaan Arab Saudi.
3.4 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan sumber data di atas, metode pengumpulan data yang digunakan adalah
metode simak. Metode simak adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan
menyimak penggunaan bahasa pada objek yang diteliti. Di samping metode simak digunakan
juga metode dokumenter. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat. Teknik simak dipakai untuk
menyimak teks terjemahan al Quran (TTA) dan TTH untuk mengidentifikasi data-data tentang
berbagai penggunaan satuan lingual yang mengandung pronomina persona. Teknik catat dipakai
untuk mencatat data-data penggunaan satuan lingual yang mengandung pronomina persona yang
terdapat pada teks terjemahan Al Quran (TTA) dan TTH. Analisis dokumen dilakukan terhadap
semua informasi tertulis, baik yang tersurat maupun yang tersirat yang terkait dengan penelitian
ini, misalnya untuk mengidentifikasi kajian-kajian yang terkait dengan penggunaan pronominal
persona pada sumber lain. Dokumen yang dimaksud adalah TTA dan TTH. Untuk mendapatkan
data peneliti harus menganalisis satuan-satuan lingual yang menggunakan pronominal persona.
Untuk dapat menentukan satuan lingualnya yang berupa data, peneliti harus memiliki intuisi
kebahasaan untuk bisa membedakan pronomina persona dan bukan pronominal persona. Untuk
menentukan hierarkhi kebahasaan peneliti harus memiliki kepekaan terhadap satuan lingual
dalam suatu kalimat, beserta dengan fungsi, kategori dan perannya. Di samping itu, peneliti
14
harus bisa menerapkan teori analisis kalimat dengan menggunakan dasar analisis fungsi,
kategori, dan peran.
Selain teknik itu, juga digunakan FGD (Focus Group Discussion) untuk mendiksusikan
sistem pronominal persona BA yang mempengaruhi BI pada TTA dan TTH. Peserta FGD adalah
dosen yang memahami mengenai penggunaan pronominal persona BA dan penerjemahan Al
Quran.
3.5 Metode dan Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan metode padan dan metode agih (Sudaryanto, 1993).
Analisis dengan metode padan analisis data yang dilakukan dengan menggunakan alat yang
berada di luar terlepas dan tidak menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan. Metode padan
yang digunakan adalah subjenis padan referensial. Metode padan subjenis referensial adalah
metode analisis bahasa yang alat penentunya adalah referen yang terkandung pada satuan data.
Metode ini digunakan untuk menganalisis fungsi, kategori, dan peran sintaksis satuan lingual
yang mengandung pronomina persona. Di samping metode padan subjenis referensial, digunakan
juga metode padan subjenis translasional. Metode ini dipakai untuk mengidentifikasi pengaruh
system pronomina persona BA pada TTA. Metode agih untuk mendeskripsikan menentukan
hierakhi gramatikal yang terdapat pada teks terjemahan al Quran (TTA) dan TTH. Adapun
metode agih adalah metode analisis bahasa yang alat penentunya adalah bahasa yang
bersangkutan. Berikut contoh analisis data dengan metode-metode tersebut.
Terjemahan:
“Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu, danpenuhilah janjimu kepada-Ku, niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu; dan hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut (tunduk)” (Al-Baqarah (2): 40)
Pada TTA di atas terdapat data satuan lingual: (1) akan nikmat-Ku yang telah Aku
kepadamu, (7) hanya kepada-Ku-lah, (8) kamu. Data (1) adalah satuan lingual yang termasuk
klausa, data (2)– (7) adalah satuan lingual yang termasuk frasa, dan data (8) adalah satuan
lingual yang termasuk kata.
15
Data (1) akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu . Satuan lingual (1)
diidentifikasi sebagai data karena terdapat komponen pronomina persona –ku pada , Aku pada
Aku anugerahkan, dan –mu pada kepadamu. Data (1) menduduki fungsi subjek pada klausa
“Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu. Unsur ini
diidentifikasi sebagai subjek klausa karena dapat dipertanyakan dengan kata tanya apa menjadi
apa yang harus diingat oleh Bani Israil. Jawabnya adalah akan nikmat-Ku yang telah Aku
anugerahkan kepadamu. Jika struktur klausa itu dibalik dengan menempatkan subjek pada awal
klausa menjadi, Hai Bani Israil, akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu
ingatlah. Unsur inti pada data (1) adalah akan nikmat-Ku dan unsur penjelasnya adalah yang
telah Aku anugerahkan kepadamu. Komponen dari unsur penjelas itu adalah (a) telah Aku
anugerahkan dan (b) kepadamu yang masing-masing mengisi fungsi predikat dan keterangan
tujuan.
16
SKEMA RENCANA KEGIATAN PENELITIAN TAHUN I, II dan III
Mengkaji penggunaan pronominalpada TTA :1. menentukan hierarkhi linguistik2. menganalisis fungsi3. menganalisis kategori4. menentukan peran
Mengkaji penggunaan pronominal padaTTH:1. menentukan hierakhi linguistik pada TTH2. menganalisis fungsi3. menganalisis kategori4. menentukan peran
Membandingkan dan menyusunpola/kaidah:1. menentukan pesamaan TTA dan TTH2. menentukan perbedaan TTA dan TTH3. membuat kaidah pada TTA4. membuat kaidah pada TTH
TAHUN I TAHUN II TAHUN III
17
BAB IV BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
4.1 Biaya Penelitian
Ringkasan Anggaran Biaya Penelitian Tim Pascasarjana yang Diajukan Setiap Tahun
No. Jenis Pengeluaran Biaya yang Diusulkan (Rp)
Tahun I Tahun II Tahun II
1. Gaji dan upah (Maks. 30%) 28.080.000 27.000.000 27.040.000
2. Bahan habis pakai dan peralatan (30-40%) 29.700.000 34.700.000 32.8500.000
3. Perjalanan (15-25%) 25.400.000 22.200.000 24.700.000
No. Jenis Kegiatan Tahun I Tahun II Tahun III1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Studi kepustakaan, Penentuan objek danpemantapan proposal x x x x x x
2. Pengumpulan data satuan lingual ber-PP padaTTA dan TTH x x x x x x
3. Analisis data hierakhi linguistik satuan lingualber-PP pada TTA dan TTH, penentuanpersamaan TTA dan TTH
x x x x x x x x x
4. Analisis data fungsi sintaktis satuan lingualber-PP pada TTA dan TTH, penentuanperbedaan TTA dan TTH
x x x x x x
5. Analisis data kategori dan peran sintaktissatuan lingual ber-PP pada TTA dan TTH,analisis persamaan TTA dng. TTH
x x x x x x
6. Melakukan FGD untuk mengidentifikasiadanya pengaruh PP dari BA pada TTA danTTH, penentuan pola TTA dan TTH
xx x
7. Menulis draf laporan x x x
8. Mendiskusikan draf laporan penelitian x x x
9. Menyusun laporan hasil penelitian x x x
10. Melaksanakan seminar laporan hasil penelitian x x x
11. Menyerahkan laporan akhir hasil penelitian x x x
19
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, Erwati. 2002. “Isteri dalam Perspektif Al Quran”. Dalam Relasi Gender Dalam Islam.Surakarta: Pusat Studi Wanita STAIN Surakarta Press.
Engineer, Asghar Ali. 2002. ”Ïslam And Poligamy”. Dalam Musyawa: Jurnal Studi Gender danIslam. Vol. 1 No. 1 Maret. Hal.27-39.
Faisal, Abdullah, 2002. “ Konsep Wawwam di Dalam Alquran (Sebuah Pendekatan Teori MedanMakna). Dalam Relasi Jender dalam Islam. Surakarta: Pusat Studi Wanita STAINSurakarta.
Kridalaksana, Harimurti. 1986. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia
Markhamah. 2003a. “Gender dalam Terjemahan Ayat-ayat Quran tentang laki-laki danPerempuan” , Profetika, Desember 2003.
Markhamah. 2003b . “Persamaan Laki-laki dan Perempuan dalam Quran tentang Laki-laki danPerempuan”, Seminar Nasional Hasil Penelitian, Diadakan Balitbang Jateng,Desember 2003.
Markhamah. 2007. “Pengembangan Konsep Partisipan Tutur dalam Teks Keagamaan”. LaporanPenelitian Fundamental Tahun I Dibiayai oleh Dikti melalui Lembaga Penelitian danPengabdian Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Markhamah. 2008. “Pengembangan Konsep Partisipan Tutur dalam Teks Keagamaan”. LaporanPenelitian Fundamental Tahun II Dibiayai oleh Dikti melalui Lembaga Penelitiandan Pengabdian Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Markhamah, dkk. 2008a. Kompendium Himpunan Ayat-ayat Quran tentang Etika Berbahasa.Surakarta. Muhammadiyah University Press.
Markhamah, dkk. 2008b. Kompendium Himpunan Hadis yang Bersisi Etika Berbahaas:Perspektif Sosiolinguistik. Surakarta. Muhammadiyah University Press.
Markhamah dan Atiqa Sabardila. 2009. Analisis Kesalahan dan Kesantunan Berbahasa.Surakarta: Muhammadiyah University Press.
Markhamah. 2009a. “Partisipan Tutur dalam Teks Terjemahan Al Quran”. Dalam DwiPurnanto, Kundharu Saddono, dan Harun Joko Prayitno (ed.). Panorama PengkajianBahasa, Sastra, dan Pengajarannya.Surakarta: Penerbit Program S3 dan S2Pascasarjana dan Fakultas Sastra dan Seni rupa, Universitas Sebelas Maret.
Markhamah dan Atiqa Sabardila. 2010. Sintaksis 2: Keselarasan Fungsi, Kategori, dan Peranpada Klausa. Surakarta: Muhammadiyah University Press.
20
Markhamah, dkk. 2011. ”Pengembangan Materi Ajar dan Pembelajaran Sintaksis Berbasis TeksTerjemahan Al Quran.” Laporan Penelitian Hibah Tim Pascasarjana UniversitasMuhammadiyah Surakarta. Dibiayai oleh Dikti Tahun I.
Markhamah. 2011a. Ragam dan Analisis Kalimat Bahasa Indonesia. Surakarta: MuhammadiyahUniversity Press.
Markhamah, dkk. 2012. ”Pengembangan Materi Ajar dan Pembelajaran Sintaksis Berbasis TeksTerjemahan Al Quran.” Laporan Penelitian Hibah Tim Pascasarjana UniversitasMuhammadiyah Surakarta. Dibiayai oleh Dikti Tahun II.
Markhamah, Atiqa Sabardila, Abdul Ngalim, Muinuddinilaah Basri, Susilowati. 2012.Transformasi Penggantian Pada Teks Terjemahan Alquran Yang Mengandung EtikaBerbahasa. Makalah Diskusi Program Magister Pengkajian Bahasa, Pascasarjana,Universitas Muhammadiyah Surakarta, 15 Agustus 2012
Markhamah, Abdul Ngalim, M. Mu’inuddinillah B, Atiqa Sabardila, Shofiyuddin. 2012.“Sematan Pada Teks Terjemahan Al Quran”. Makalah dipresentasikan pada SeminarInternasional PIBSI ke-34 di Purwokerto 30-31 Oktober 2012.
Markhamah dan Atiqa Sabardila. 2013. “Kesantunan Berbahasa: Perspektif Terjemahan AlQuran Dan Hadis” Makalah disampaikan dalam Seminar Nasional “KesantunanBerbahasa dalam Berbagai Perspektif” di Pascasarjana Universitas MuhamamdiyahSurakarta. 27 Desember 2012.
Maslamah. 2002. “Feminisme dalam Al Quran”. Dalam Relasi Gender Dalam Islam. Surakarta:Pusat Studi Wanita STAIN Surakarta Press.
Moeliono, Anton. M. 1988. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia . Jakarta: Perum Balai Pustaka.
Munifatullah, Feni. “Pronomina dan acuan persona dalam Bahasa Minangkabau standar : KajianSosiolinguistik”. Tesis. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Nurhayati. 2009. “Strategi Penutur dalam Memilih Bentuk Pronomina Persona, NominaPengacu, dan Nomina Penyapa di Dalam Film Remaja”. Linguistik Indonesia: JurnalIlmiah Masyarakat Linguistik Indonesia.Tahun ke-27, Nomor 1. Hal 97-112.
Nur, Tajudin. 2010. “Fungsi Afiks Infleksi Penanda Persona, Jumlah, dan Jender pada VerbaBahasa Arab: tinjauan dari Perspektif Morfologi Infleksi da Derivasi”. DalamHumaniora: Jurnal budaya, Sastra, dan Bahasa. Vol. 22. Nomor 1, Februari, Hal.75-85.
Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. 2007. Kamus Besar BahasaIndonesiaa Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
21
Wiratno, Tri. 2009. “Menganalisis Kelompok Nomina Bahasa Indonesia secara Sistemikfungsional”. Dalam Dwi Purnanto, Kundharu Saddhono, Harun Joko Prayitno (ed.).Panorama Pengkajian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya. Surakarta: Pprogram S3Munifatullah, Feni
Icuk Prayogi. 2012. “Klitik Pronomina Dalam Bahasa Indonesia”. Tesis. Yogyakarta:Universitas Gadjah Mada.
Rahman, Yunanfathur. 2012. Deiksis Dalam Bahasa Jerman. Tesis. Yogyakarta: UniversitasGadjah Mada.
Rachmawati, Rini Amalia. “Bentuk Gramatikal Pronomina Persona Dalam Bahasa Indonesia :Sebuah Kajian Struktural”http://dglib.uns.ac.id/pengguna.php?mn=detail&d_id=1073.
Setiawan, Teguh. 2012. “Nomina Takrif Bahasa Indonesia dalam Karangan Siswa SekolahDasar”. Disertasi, Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, ProgramPascasarjana, Universitas Negeri Malang.
Sulistyowati, Heny. “Struktur Atributif Frasa Bahasa Indonesia”. (Disertasi). http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/article/view/8757.
Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif: Dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian.Surakarta: Sebelas Maret University Press.
- Mendampingi dan membimbing mahasiswadalam melaksanakan penelitian tentanganalisis peran sintaktis satual lingual ber-PP
- Bertanggung jawab terhadap pelaksanaanFGD
- Bertanggung jawab terhadap pelaksanaanmonev dan laporan penelitian
28
Prof. Dr. A. Ngalim/ 00-1112-4601
UniversitasMuhammadiyahSurakarta
Pragmatik 15 - Mendampingi mahasiswa dalam pelaksanaanpenelitian mengenai hierakhi linguistiksatual lingual ber-PP pada TTA danmembimbing mahasiswa dalam penulisantesis
- Membantu pelaksanaan FGD- Mendampingi mahasiswa dalam pelaksanaan
penelitian mengenai fungsi sintaktis satuallingual ber-PP pada TTA dan membimbingmahasiswa dalam penulisan tesis
- Mendampingi mahasiswa dalam pelaksanaanpenelitian mengenai kategori sintaktissatual lingual ber-PP pada TTA danmembimbing mahasiswa dalam penulisantesis
Dr. M. Muninuddinilah Basri0621046005
UniversitasMuhammadiyahSurakarta
Agama Islam 15 - Membantu pelaksanaan semua kegiatanpenelitian
- Menganalisis pengaruh persona BA padasatuan lingual ber-PP TTA
9. 2008 Metode Pengumpulan Dan Analisis DataDalam Penelitian Tindakan Kelas
Solo TeacherDevelopment
1.500.000
33
Institute,
10. 2008 Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Solo TeacherDevelopmentInstitute,
1.500.000
E. Publikasi Artikel dalam Jurnal dalam 5 tahun terakhir
No. Judul Artikel Nama Jurnal Volume/Tahun
1. Model Kurikulum dan Media Pembelajaran BahasaIndonesia pada Program Percepatan Pelajar di SMANegeri 3 Surakarta
Jurnal PenelitianHumaniora
Vol. 12. No. 1,Februari 2011
2. Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Teks BEritaSiswa Kelas VIII pada SMP Negeri 1 Beringin melaluiModel Pembelajaran Kontekstual Berbasis Lingkungan
Jurnal PenelitianHumaniora
Vol. 12. No. 1,Februari 2011
3. Implementasi Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan MataPelajaran Bahasa Indonesia di SMK Negeri 6 Surakarta
Jurnal PenelitianHumaniora
Vol. 1, No. 2,Agustus 2010
4. Konteks, Acuan, dan Partisipan Disfimisme pada Ujaransiswa SMP Negeri 3 Ungaran
Jurnal PenelitianHumaniora
Vol. 1, No. 1,Agustus 2010
5. Strategi Pengelolaan Pembelajaran dalam MenghadapiUjian Nasional (Studi Situs SMA Negeri 4 Surakarta)
Jurnal PenelitianHumaniora
Vol. 1, No. 1,Agustus 2010
F. Pemakalah seminan Ilmiah (Oral Presentation) 5 tahun terakhir
No. Nama Pertemuan Ilmiah/ Seminar Judul artikel Waktu dan tempat
1. Seminar Nasional “Kesantunan Berbahasadalam Berbagai Perspektif”
Kesantunan Berbahasa:Perspektif Terjemahan AlQuran Dan Hadis
27 Desember 2012Surakarta
2. Seminar Pemartabatan Bahasa Melayu diASEAN di Yala Islamic Univerity, Thailand