BAB1FUNGSI DAN LATAR BELAKANGMUSIK TRADISIONAL
A. Pengertian SeniSeni adalah symbol dari perasaan. Selain itu,
seni juga dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk menciptakan
bentuk-bentuk yang menyenangkan yakni bentuk yang dapat membingkai
perasaan keindahan dan perasaan keindahan itu dapat menangkap
harmoni atau satu kesatuan dari bentuk yang disajikan. Dari
pernyataan di atas, dapat diperoleh tiga definisi dari seni, yaitu
:1. Menurut Plato, Aristoteles, dan Plotinos (Filsafat Yunani
Kuno)Didalam Trori Mimesis, seni adalahtiruan atau meniru alam.2.
Menurut Susanne K. LangerDidalam Teori Ekspresi Seni Modern, seni
adalah ungkapan atau ekspresi emosi atau perasaan sang seniman.3.
Menurut David Hume, Berkeley, dan Shafttesbury (Aliran Empirisme
Inggris)Didalam Teori Cita Rasa, seni bukanlah keindahan didalam
objek-obejek melainkan pengalaman atau perasaan seorang
subjek.Sekarang, mari kita perhatikan definisi seni menurut
beberapa sumber.1. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, seni
diartikan 1) halus, kecil dan halus, tipis dan halus, lembut dan
enak didengar, mungil dan eok; 2) keahlian membuat karya yang
bermutu (dilihat dari segi kehalusan dan keindahannya); 3)
kesanggupan akal untuk menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi
(luar biasa); orang yang berkesanggupan luar biasa.2. Dalam
ensiklopedia Encarta, seni (art) diartikan sebagai hasil dari daya
kreativitas manusia yang dibentuk untuk menyampaikan ide, perasaan.
Dan kebutuhan-kebutuhan visual manusia.3. Ki Hajar Dewantara
mendefinisikan seni sebagai perbuatan manusia yang timbul dari
perasaannya dan bersifat indah sehingga dapat menggerakkan
jiwanya.4. Dharmawan mendefinisikan bahwa karya seni adalah media
ekspresi bagi pembuatnya.5. Eugene Vernon dalam buku Aesthetics,
mendefinisikan sei sebagai manifestasi atau perwujudan dari emosi
atau perasaan yang mendapat interprestasi dari luar (Art is the
manifestasion of emotion obtaining external interpretation)6. Eric
Kahler mendefinisikan seni sebagai aktivitas manusia yang
mengekplorasi dan karenanya menciptakan realitas atau kenyataan
baru yang melampaui akal dan menyajikannya secara simbolis dan
metafora sebagai suatu dunia-kecil yang mencerminkan keseluruhan
alam-semesta7. Raymond F. Piper dan Paul W. Ward dalam The Fleds
and Methods of Knowledge: A Textbook in Orientation and Logic
menyatakan bahwa kegiatan/aktivitas apapun yang dirancang untuk
mengubah bahan alami menjadi benda-benda yang berguna atau indah,
atau kedua-duanya adalah seni8. The Liang Gie dalam buku Filsafat
Seni, karya seni dapat dikatakan sebagai suatu usaha untuk
mengabadikan pengalaman keindahan (estetis) yang disukai apalagi
dalam usaha agar pengalaman tersebut dapat ditangkap atau dinikmati
oleh orang lain juga.9. Akhdiat K. Mihardja menyatakan seni adalah
kesenian manusia yang merefleksikan kenyataan dalam sesuatu karya
yang berkat bentuk isinya mempunyai daya untuk membangkitkan
pengalaman dalam alam rohani si penerimanya.Dari definisi-definisi
di atas, kita temukan bahwa kata seni (art) sebenarnya menunjuk
pada apa saja yang telah dibuat manusia, yakni segala hasil karya
tangan manusia yang mempunyai "nilai keindahan" (estetis) seperti
lemari, rumah, jembatan, rumah ibadah, pesawat terbang, mobil, dan
perahu. Dengan demikian, dapat kita simpulkan beberapa ciri dari
seni, yakni bahwa seni merupakan ekspresi jiwa, ide, emosi, dan
perasaan manusia.
B. Fungsi SeniSeni terwujud melalui keterampilan atau daya
kreativitas manusia dalam bentuk karya-karya yang bersifat indah
(estetis) dan simbolis. Berikut uraian tentang fungsi-fungsi dari
seni.
1. Sarana Ekspresi JiwaMelalui karya-karya seni, para
penciptanya mengungkapkan ide dan perasaannya tentang manusia dan
alamnya. Seni yang berfungsi sebagai media ekspresi seniman tidak
untuk hal yang komersial. Contohnya musik kontemporer, tari
kontemporer, seni rupa kontemporer yang tidak bisa dinikmati
pendengar atau penonton umum hanya bisa dinikmati seniman dan
komunitasnya.
2. Sarana RitualSeni sering kali juga dipakai sebagai sarana
untuk mendekatkan manusia dengan Sang Pencipta yakni Tuhan Yang
Maha Esa. Selain itu, seni digunakan untuk sebuah upacara
kelahiran, kematian, ataupun pernikahan. Contoh:a. Bangunan candi
yang dipakai sebagai tempat ibadah dan kuburan.b. Pertunjukan
wayang wong di Yogyakarta, yang biasa dilakukan untuk upacara
kemakmuran/ kesuburan, seperti perkawinan.c. Pertunjukan Tari Baris
Gede di Bali, yang digelar di pura bagian paling dalam jeroan dan
ada tempat hadirnya para dewa (pelinggih).d. Pertunjukan Tari Hudoq
di Kalimantan, yang dipakai dalam upacara keagamaan masyarakat Suku
Dayak Bahau dan Modang.e. Pertunjukan (teater) Calon Arang di Bali
yang biasa dilakukan sebagai upacara keselamatan, yakni upacara
mengusir wabahf. Pertunjukkan gamelan Luwang, Angkung, dan Gambang
yang dimainkan pada upacara Ngaben di Bali.g. Pertunjukkan gamelan
Kodhok Ngorek dan Monggang yang dimainkan di Jawa saat upacara
pernikahan dan upacara keraton.
3. Sarana PendidikanSeni sebagai media pendidikan misalnya
musik. Contohnya ansambel, angklung, dan gamelan yang bernilai
pendidikan karena dalam kesenian tersebut mempunyai nilai sosial,
kerja sama, dan disiplin
4. Sarana KomunikasiSuatu pertunjukkan seni dapat digunakan
sebagai komunikasi atau kritik sosial melalui media seni tersebut.
Misalnya wayang kulit, wayang orang, seni teater, atau syair sebuah
lagu yang mempunyai pesan.
5. Sarana Hiburan, baik bagi Banyak Orang maupun bagi Diri Si
PenciptanyaSeni dalam banyak hal adalah sarana hiburan manusia yang
paling utama. Dengan menikmati seni, orang sejenak melupakan
rutinitasnya dan memanjakan dirinya dengan berbagai kreasi estetika
manusia. Perhatikan bagaimana orang menikmati sajian musik, baik
mefalui radio, televisi, tape atau bahkan melalui berbagai konser,
bagaimana para pemusik menikmati sentuhan jari-jari tangannya pada
sebuah alat musik. 6. Sarana Ekonomi Saat ini, seni tidak lagi
hanya sebatas sarana ekspresi dan hiburan semata. Seni juga menjadi
media manusia untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. Contoh para
seniman profesional seperti penyanyi. Mereka merekam lagu-lagu
karyanya dalam bentuk kaset atau CD dan menjualnya di
toko-tokomusik. Hasilnya, merekamendapatkankeuntungan ekonomi.
C. Musik Tradisional
1. Pengertian Musik TradisionalMusik adalah hasil karya seni
bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik yang mengungkapkan
pikiran dan perasaan penciptanya, melalui irama melodi, harmoni,
bentuk atau struktur lagu, dan ekspresi.Musik tradisi atau musik
daerah adalah musik yang lahir dan berkembang disuatu daerah
tertentu dan, di wariskan turun temurun dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Contoh sebagai berikut; a. Musik Karang Dodou
dari masyarakat Tanah Siang wilayah Barito Utara, Kalimantan
Tengah.b. Musik Sasando dan masyarakat Suku Rote di NTT.
2. Ciri-ciri umum musik tradisiMusik tradisi Indonesia memiliki
ciri-ciri sebagai berikut;a. Ida musik disampaikan oleh komponis
tidak melalui tulisan bernotasi atau partitur, tetapi secara lisan.
Contoh komponis mengajarkan ide musiknya secara langsung kepada
pemain musik atau orang lain,,b. Musik tradisi diwariskan
turun-temurun dari generasi ke generasi, secara lisan.c. Syair
lagunya, alunan melodi dan iramanya juga menunjukkan ciri khas
kedaerahan. Contoh, lagu daerah Jawa, syairnya berbahasa Jawa dan
alunan melodinya menggunakan nada-nada dari tangga naoa pentatonis
pelog dan slendro. Demikian juga lagu dari daerah Jakarta, syairnya
berbahasa Betawi dan alunan melodinya umumnya dari tangga nada
diatonisd. Musik tradisi juga melibatkan alat-alat musik daerah.
Contoh gamelan, kolintang, dan angklung.
D. Jenis-Jenis Musik Tradisional Kesenian yang berdasarkan
nilai-nilai budaya nusantara yang beragam, seni yang berakar dari
tradisi sangatlah banyak di Indonesia dengan bahasa dan gaya yang
penyampaian serta alunan melodi yang berbeda-beda.Keberagaman musik
daerah ini hanya terjadi antara satu dan daerah yang lain. Sebagai
contoh daerah di Jawa Barat kita mengenal musik Genjring di Subang,
Tarling di Cirebon, dan Tentreng di Sumedang. Musik-musik ini
tumbuh dan berkembang di daerah masing-masing dan berbeda satu
dengan lainnya. Dalam khasanah musik Indonesia, musik-musik tradisi
di Indonesia mencakup musik vokal berupa lagu-lagu dan musik
instrumental. Umumnya, antara musik vokal dan instrumentalnya
saling terkait. Musik instrumental umumnya dipakai untuk mengiringi
musik vokalnya. Demikian pula sebaliknya, musik tradisi di
Indonesia umumnya diberi nama berdasarkan instrumen musiknya.
Contoh, musik tradisi daerah Rote, Nusa Tenggara Timur adalah musik
Sasando karena instrumen musik utamanya adalah alat musik Sasando.
Berikut adalah sebagian kecil dari rnusik-musik tradisi di
Indonesia,
No.Nama musikDaerah asal
1.Musik Gong GedeBali
2.Musik OlokaqNusa Tenggara Barat
3.Musik Sasando GongNusa Tenggara Timur
4.Musik PantingKalimantan Selatan
5.Musik Karang DodouKalimantan Tengah
6.Musik TingkilanKalimantan Timur
7.Musik Syair TelimaaKalimantan Barat
8.Musik GaghahanggaseSulawesi Utara
9.Musik Kakula Ndua-NduaSulawesi Tengah
10.Musik Karain KatiSulawesi Selatan
11.Musik Pambi MunaSulawesi Tenggara
12.Musik HtadiMaluku
13.Musik Tradisi KrombiPapua
14.Musik Tabuh SalimpatLampung
15.Musik Gambang KromongJakarta
16.Musik KrumpyungYogyakarta
17.Musik Goong PentengJawa Barat
18.Musik Santi SwaraJawa Tengah
19.Musik Senandung JoloJambi
20.Musik HudaSumatra Barat
21.Musik Angklung BanyuwangiJawaTimur
22.Musik BheruMadura
23.Musik GedoganJawaTimur
24.Musik Melayu AsliFlau
25.Musik Joget Flau
Perhatikan penjelasan berikut ini!1. Gambang Kromong Gambang
kromong diambil dari nama dua buah alat musik yaitu gambang dan
kromong. Bilahan gambang berjumlah 18 buah terbuat dari kayu
suangking, gamelan kromong terbuat dari perunggu berjumlah 10 buah
berbentuk pencon. Pengaruh Cina tampak pada alat musik Tehyan
Kongahyan dan Sukong. Alat musik lainnya adalah gendang, kecrek,
dan gong. Gambang kromong selain dapat dimainkan sebagai kesenian
mandiri juga adalah musik pengiring Lenong. Gambang kromong dapat
berkembang dikarenakan mempunyai 2 bentuk yaitu "Gambang Kromong
Asli dan Gambang Kromong Kombinasi". Gambang kromong asli adalah
alat musik berlaras pakem entatonic namun agar dapat dinikmati
masyarakat yang heterogen. Alat musiknya dapat dikombinasikan
dengan alat musik elektronik seperi bass, organ, saxophone drum,
namun warna suara gambang kromong masih tetap terdengar. Keunikan
gambang kromong memiliki dua pola iringan yang baku.Kongahyan
adalah alat musik gesek berdawai dua yang direntangkan pada tabung
resonansi terbuat dari tempurung bertangkai panjang yang kecil
disebut kongahyan yang tengah tehyan dan yang terbesar disebut
Sukong. Lagu-lagu yang selalu dinyanylkan Gambang kromong disebut
lagu sayur yaitu lagu-lagu Jali-jali, Sirih Kuning, dan
Kicir-Kicir. Instrumentalia musik yang dimainkan tanpa nyanyian
disebut Phobin.
2. Musik Gong GedeMusik tradisional ini berasal dari daerah
Bali. Instrumen utamanya adalah seperangkat gamelan yang terdiri
dari Gong gede. Gong gede adalah gamelan di Bali yang terdiri dari
46 instrumen yakni termasuk trompong, reyong, kempyung, gangsa
jongkok (Saron), penyacah jegogan, jublag drums (kendang) kempur,
gong besar, dan cymbal atau ceng-ceng. Gamelan ini dimainkan pada
upacara tahun baru. Pada gamelan ini yang berperan sebagai melodi
adalah trompang. Gamelan ini dapat pula sebagai pengiring tari tari
topeng, tari baris, dan rejang. Gamelan gong gede mempunyai laras
pelog.
3. Musik CilokaqMusik Cilokaq adalah salah satu jenis musik
tradisional Lombok. Jenis musiknya adalah musik orkestra dengan
menggunakan vokal tunggal maupun pasangan. Penggarapan musik ini,
dalam penyajiannya banyak menonjolkan Instrumen gesek, tiup, petik,
dan pukul. Alat musik Cilokaq terdiri dari instrumen gendang 2
buah, gong 1 buah, gambus 2 buah, suling 2 buah, biola 2 buah,
rerincik 1 buah, kekencring 1 buah, dan gitar.
4. Musik Sasando GongMusik Sasando Gong merupakan musik khas
Pulau Rote, Nusa TenggaraTimur. Instrumen utamanya adalah Sasando
Gong yaitu sejenis alat musik petik yang terdiri dari sebatang
bambu sebagai tempat untuk menyangkutkan kawat halus untuk dipetik.
Sedangkan untuk resonan bunyi menggunakan daun lontar yang disusun
berbentuk timba atau lontar. Fungsi musik Sasando Gong adalah
sebagai media hiburan, pengiring tarian, dan media dalam upacara
adat setempat. Musik ini mempunyai tangga nada Pentatonis, (nada
pelog dan slendro) dan ragam cara memainkannya antara lain
menggunakan cara Teo Renda, Langga, Feto Bo, Batu Matia, Basili,
dan lain-lain.
5. Musik PantingMusik panting merupakan musik tradisional
Kalimantan Selatan. Musik ini sangat digemari oleh masyarakat
pendukungnya dan merupakan kebanggaan daerah Kalimantan Selatan.
Kata Panting berarti petik yaitu membunyikan senar dengan teknik
sentilan. Musik ini dalam penyajian dahulunya banyak dipentaskan
pada malam hari. Namun sekarang, dipergunakan untuk menyambut tamu
kehormatan atau sebagai musik hiburan rakyat. Musik tradisional
Panting terdiri dari instrumen penting itu sendiri, babaun, agung,
marakas atau giring-giring, dan talining.
6. Musik Karang DodouMusik Karang Dodou adalah musik tradisional
khas daerah Tanah Siang Wilayah Barito Utara, Kalimantan Tengah.
Musik Karang Dodou merupakan jenis musik ritual yang biasanya
dipakai pada saat upacara adat tertentu, misalnya acara memandikan
atau memberikan nama (upacara "Noka Pati"), dan mengobati orang
sakit keras. Upacara tersebut diberi nama upacara "Nambang Morua".
Dalam musik ini, dilantunkan lagu-lagu berupa mantra-mantra yang
berisi doa-doa kepada "Mohotara" (Tuhan Yang Maha Esa ).
7. Musik TingkilanMusik Tingkilan merupakan musik tradisi yang
hidup di daerah pantai atau pesisir Kalimantan Timur. Musik ini
bernapaskan Islam dengan didukung instrumen yang khas seperti
gambus, ketipung atau maruas, dan biola. Fungsi musik Tingkilan
adalah sabagai media hiburan, pengiring Tari Jepen, dan sarana
dalam hampir semua upacara adat di daerah tersebut.
8. Musik TanjidorMusik Tanjidor adalah musik rakyat Betawi yang
menggunakan alat musik berat terutama alat tiup. Tanjidor dikenal
masyarakat sejak abad 19. Tanjidor adalah orkes untuk pengiring
pawai atau arak-arak pengantin. Pada umumnya lagu-lagu yang biasa
dibawakan adalah batalion, kramton, bananas, suring, dan jali-jali.
Instrumen yang biasa digunakan terdiri dari alat musik tiup seperti
piston, trombone, tenor, clarinet, bass dan dilengkapi juga dengan
alat musik tambur dan gendering.
9. Musik GaghahanggaseGaghahanggase adalah salah satu musik
tradisional masyarakat Sangihe Talaud yang sudah lama hidup dan
berkembang, terutama di kalangan anak-anaknya. Musik Gaghahanggase
merupakan paduan dari beberapa jenis alat musik, baik yang sifatnya
diatonis maupun non-diatonis. Dalam penyajiannya, musik ini
didukung oleh vokal pria maupun wanita, dengan membawakan lagu-lagu
daerah maupun lagu nasional. Instrumen-instrumen pendukung
Gaghahanggase adalah musik bambu, musik kentel atau tunuta, musik
seheng, musik tatengkorang, musik tagonggong, nusik tambur, musik
kalikitong, musik behongang/bia/kerang, dan musik karoncongang/juk
kecil.
10. Musik Rambi MunaRambi Muna berarti bermain gong versi Muna -
Sulawesi Tenggara. Musik ini merupakan sajian bunyi-bunyian di
antaranya Mata-tou, Kaganda-ganda Mbite, dan boka-boka. Dari
bebunyian tersebut terbentuk alat seni yang bernada indah dan
disebut seni Mata-tou Rambi Wuna.
11. Musik Senandung JoloMusik Senandung Jolo merupakan salah
satu musik tradisional dari Jambi terutama yang ada di Kecamatan
Muara Sabak Kabupaten Jabung Timur. MusiK ini biasanya disajikan
pada saat masyarakat akan turun ke sawah (manunggal padi). Pada
saat manunggal padi tersebut, para pemuda dan pemudi mengungkapkan
isi hatinya dengan melantunkan pantun secara bergantian. Lantunan
pantun-pantun ini diiringi dengan musik yang terdiri dari alat-alat
musik kolintang kayu, biola, gendang sa*u, gendangdua, serta
gong.
12. MusikHudaMusik ini berangkat dari tiga jenis musik
tradisional Minangkabau seperti Dikil Rabaro, Dikil Mundan, dan
Salaulaik Dulang. Ketiga musik tersebut bernapaskan Islam. Dikil
Rabaro merupakan seni vokal yang memakai Rabaro sebagai rhythm
ataupun sebagai iringan. Dikil mundan juga merupakan seni vokal
yang memakai Mudan sebagai rhythm atau iringan. Salaulaik Dulang
merupakan seni vokal yang memakai Dulang sebagai rhythm atau
iringan. Dalam menginovasikan musik tersebut, coba digabungkan
ketiga jenis musik itu hingga menjadi suatu komposisi musik yang
utuh. Komposisi musik inilah yang disebut musik Huda.
13. Musik Angklung BanyuwangiMusik ini adalah musik rakyat dari
daerah Banyuwangi, Jawa Timur. Nama angklung ini diambil dari salah
satu perangkat musik yang digunakan dalam mengungkapkan
gending-gending Banyuwangen. Alat musik ini terbuat dari bahan
bambu yang ruasnya disusun seperti gambang Jawa dengan susunan nada
slondro. Musik Angklung Banyuwangi terdiri dari instrumen-instrumen
yakni sepasang angklung sebagai pembawa gending-gending, 2 demung,
2 slentem, 4 Baron, 2 peking, 1 kendang, 1 gong besar, dan 1
seruling. Musik ini biasa dipakai sebagai sarana hiburan dan
ditampilkan saat hajatan seperti pernikahan dan khitanan.
14. Musik GedoganMusik ini adalah musik khas masyarakat
Banyuwangi yang biasa dimainkan pada saat senggang, saat bulan
purnama, atau menjelang acara hajatan tertentu. Pemain musik ini
berjumlah 8 orang yang kesemuanya adalah perempuan. Instrumen
utamanya adalah lesung dengan ukuran yang berbeda-beda. Ukuran yang
berbeda-beda ini memungkinkan setiap lesung menghasilkan bunyi yang
berbeda-beda dan mendekati bunyi nada-nada slendro. Dalam
perkembangannya, instrumen musik ini sering ditambah dengan
permainan alat musik angklung, ining-ining (semacam triangle), dan
gong.
15. Musik Melayu AsliMusik ini berasal dari daerah Riau. Dari
sejarahnya, musik ini adalah musik pengiring lagu Dendang Sayang
yang diyakini sebagai induk lagu-lagu melayu. Pada abad ke-14,
musik ini telah dimainkan di istana raja-raja Melayu, terutama di
Kerajaan Melayu Bintan. instrumen utama musik ini adalah rebab,
gendang kecapak, dan gong. Namun saat ini, kombinasi instrumennya
telah berubah. Rebab sebagai pembawa melodi, saat ini telah diganti
dengan permainan biola. Selain itu, masuk instrumen baru yakni
accordeon, harmonium, dan mandolin. Jenis lagu yang dimainkan
adalah lagu-lagu Melayu asli yang memiliki ciri rentak. Contoh
lagu-lagu Melayu asli antara lain Rentak Melayu Asli, Joget, Zapin,
Masri, Mainang, dan Mainang Kampung.
16. Musik JogetMusik ini adalah musik rakyat daerah pesisir Riau
dan Riau Lautan. Musik ini adalah bentuk musik orkes yang biasa
dimainkan sebagai iringan tarian Joget. Musik ini memiliki
kekhususan, baik dalam gaya, rentak yang merupakan perpaduan
harmonis antara tarian, nyanyian, dan musiknya. Oleh karena itu,
musik ini tidak dapat dipisahkan dari tarian Joget. Demikian
sebaliknya, tarian Joget tidak dapat dimainkan tanpa musik ini.
E. Sejarah Musik Tradisional dan Tokoh-Tokohnya1. Sejarah Musik
TradisiTelah kita pelajari bahwa seni musik maupun bidang seni
lainnya sangat berkaitan erat dengan kehidupan manusia. Di banyak
tempat, musik lahir dan berkembang dari kegiatan sehari-hari
masyarakatnya. Sebagai contoh:a. Musik Angklung dari Jawa Barat.
Semula, alat musik ini digunakan sebagai alat tabuh tradisional
ronda malam dan pada saat pesta panen atau perkawinan.b. Musik
Gondang dari Tapanuli, biasa dipakai dalam upacara-upacara
masyarakat Batak.c. Musik Lesung (Kotekan) di beberapa daerah di
Indonesia, biasa dimainkan pada saat menumbuk padi.d. Musik Gamelan
dari Jawa dan Bali. Musik gamelan di Jawa pada mulanya hanya
dipakai dalam upacara-upacara kerajaan di dalam istana. Sementara
di Bali, musik ini hanya dipakai dalam upacara-upacara umat Hindu,
seperti upacara siklus hidup manusia.e. Musik Gong Luang dari Bali.
Musik tradisi ini sifatnya sakral dan umumnya dipergunakan untuk
mengiringi upacara kematian (Ngaben).f. Musik Sasando Gong dari
Rote. Alat musik tradisional ini terbuat dari bahan daun lontar
yang banyak terdapat di daerah Rote ini. Musik ini biasa dipakai
sebagai hiburan, pengiring tarian, dan upacara adat masyarakat
Rote.g. Musik Karang Dodou dari daerah Tanah Siang wilayah Barito
Utara, Kalimantan Tengah. Musik Karang Dodou merupakan jenis musik
ritual yang dapat disaksikan pada saat upacara adat tertentu,
misalnya acara memandikan bayi atau memberikan nama bayi (upacara
"Noka Pati").
2. Tokoh-Tokoh Musik Tradisi Setiap daerah di Indonesia pasti
memiliki tokoh-tokoh musiknya. Mereka inilah yang menjadi tokoh
penting dalam kelahiran dan pengembangan musik daerahnya
masing-masing. Melalui perannya, para tokoh ini bisa mempertahankan
unsur-unsur musik daerahnya seperti pola irama dan alunan
melodinya. Mereka pun bisa mengembangkannya dengan berbagai kreasi
sehingga tetap bias diterima oleh generasi-generasi
selanjutnya.Berikutadalah beberapa tokoh musik daerah di
Indonesia,a. Daeng Sutigna dan Imam Sukayat dari Jawa Barat. Kedua
tokoh ini berhasil mengembangkan musik angklung dari semua
menggunakan tangga nada pentatonis menjadi tangga nada diatonis.
Murid Daeng Sutigna adalah Udjo yang mengembangkan angklung tradisi
berlaras slendro dan pelog yang bersifat ritmis. Dengan demikian,
alat musik ini bisa memainkan berbagai jenis musik dan dikenal di
seluruh Indonesia.b. Ki Hajar Dewantara dan Ki Nartosabdo dari Jawa
yang berhasil mengembangkan musik gamelan dengan sistem sariswara
dan wandali.c. Makarius Arus dari daerah Manggarai, Nusa Tenggara
Timur yang malalui kreasinya berhasil mengangkat berbagai lagu
rakyat dalam bentuk kaset. la pun banyak menghasilkan lagu-lagu
daerah yang tetap dikenang orang hingga sekarang.d. Nahum
Situmorang dan S. Dis dari Tapanuli yang terkenal dengan berbagai
karyanya, seperti Dago Inang Sarge dan Butete. Djoko S. dari
Jakarta dengan berbagai karyanya seperti Ondel-Ondelf. Uddin, salah
seorang seniman dan pencipta lagu daerah, kini terus berjuang
meluncurkan lagu-lagu daerah Selayar. Ia bahkansudah merekam
lagu-lagunya ke dalam satu kaset master.g. Petrus Kaseke dari
Minahasa, yang berhasil membuat kolintang dengan dua setengah oktaf
nada diatonis, tiga setengah oktaf dalam kruis, naturel, dan satu
mol pada tahun 1960. Ia juga banyak memperkenalkan musik kolintang
di mancanegara melalui serangkaian konser seperti di Singapura,
Australia, Belanda, Jerman, Amerika Serikat, Inggris, Swiss,
Denmark, Swedia, dan Norwegia.h. Sumitra dari daerah Kulon Progo,
Yogyakarta. Ia dikenal sebagai tokoh musik Krumpyung, musik khas
daerah Kulon Progoi. Alianar, Solaoman SyafiI, Dulrasyid, Karim,
Pujang Kabam, Dolah, Encik Talib, Hamid, Hamzah, Hasan Sailal, dan
Mat Isa dari Riauj. Rondopi, Samiu, Sula, Urumbuko, Wendake, dan
Wundulawa dari Sulawesi Tenggara.
PENILAIAN DALAM BENTUK URAIAN
1. Jelaskan pengertian seni menurut :a. Filsafah yunani kuno,
danb. Aliran Empirisme Inggris !Jawab : 2. Sebutkan ciri-ciri dari
seni !Jawab : 3. Sebutkan fungsi musik tradisional !Jawab : 4. a.
Apa yang dimaksud dengan musik tradisi ?b. Berilah contoh musik
tradisi di Indonesia ! Jawab : 5. Jelaskan, bagaimana sejarah musik
tradisi berikut ini,a. Musik Sasando Gong,b. Musik Angklung, danc.
Musik Gamelan !Jawab :
BAB2PENGALAMAN MUSIKALDARI MUSIK TRADISIONAL
A. Musik sebagai Bagian Dunia BunyiSetiap hari kita mendengar
berbagai macam bunyi disekeliling kita. Melalui bunyi kita
menyadari dan berkomunikasi dengan lingkungan kita, alam, sesame
manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, batu-batuan, dan sebagainya. Bunyi
dapat memberikan rasa enak atau nyaman namun dapat juga memberikan
rasa tidak enak atau mengganggu kita. Kita dapat memilih untuk
mendengarkan bunyi-bunyi yang kita sukai dan menghindarkan diri
dari bunyi-bunyi yang tidak diinginkan. Musik adalah bagian dari
dunia bunyi.Ada tiga unsure yang membedakan musik dari bunyi-bunyi
lain, yakni tinggi rendahnya nada (pitch), dinamik (keras-lembutnya
nada), dan warna suara (timbre).
1. Pitch (Bunyi)Nada memiliki tingkat ketinggian yang
berbeda-beda. Tingkat ketinggian bunyi maupun nada yang dalam
istilah intemasional disebut pitch (bahasa Inggris) ditentukan oleh
kecepatan getas atau biasa disebut frekuensi. Getaran yang teratur
pada jumlah tertentu dalam setiap detiknya menghasilkan nada-nada
musikal ye.ng membedakan dari bunyi yang dipoduksi untuk tujuan
lain. Semakin tinggi kecepatan getaran maka semakfn tinggi pula
tingkat ketinggian suatu bunyi atau nada. Sebuah naca dengan jumlah
getaran tertentu akan menjadi satu oktaf lebih tinggi jika jumlah
getarannya dilipat gandakan. Misalnya nada C tengah yang memiliki
256 getaran perdetik, maka nada oktafnya, yaitu C berikutnya akan
memiliki 512 getaran per detik.
2. DinamikVolume yang menunjukkan tingkat kekuatan atau
kelemahan bunyi pada saat musik dimainkan disebut dinamik.
Sebagaimana halnya tempo yang bemacam-macam dari yang tetap dan
berubah, maka demikian juga dengan dinamik, ada yang tetap dan ada
juga yang berubah. Baik dinamik maupun kekuatan tempo, keduanya
berakar dari sifat-sifat emosi. Untuk mengungkapkan misteri dan
ketakutan dibutuhkan bisikan, sedangkan kemenangan dan aktivitas
yang berani resonansi yang penuh. Lagu untuk menidurkan anak atau
Nina Bobo, maupun lagu-lagu cinta lebih banyak diekspresikan dengan
jenjang dinamik daripada mars kemenangan. Instrumen-instrumen musik
modern menyediakan jangkauan efek-efek dinamika yang luas
diharapkan oleh komposer.DInamik-dinamik yang pokok berkisar dari
yang paling lemah hingga yang paling kuat yaitu ,Tingkat
VolumeIstilah DinamikSimbol
Sangat lemahPianissimopp
LemahPianopp
Agak lemahMezzo pianomp
Agak kuatMezzo fortemf
KuatFortef
Sangat kuatfortisimoff
Tabel dinamikTingkat VolumeIstilah DinamikSimbol
Berangsur menguatCrecendo
Berangsur melemahDescrescendo atau Diminuendo
Tekanan mendadak / Aksen pada satu nada atau satu
akorSforzandosf / forced
3. Warna Suara (Timbre)Schoenberg mengatakan bahwa kejelasan
(lucidity) adalah tujuan dari warna musik. Sebuah nada yang
diproduksi oleh trompet akan memiliki suatu kualitas tertentu. Nada
yang sama pada biola akan terdengar sangat berbeda.
Perbedaan-perbedaan tersebut menunjukkan adanya karakteristik warna
atau timbre pada setiap instrumen. Timbre memfokuskan impresi
musikal kita karena ia menyampaikan karakter khusus dan mutlaknya
kepada gambaran tonal. Pada saat komposer memilih warna ia
menciptakan dunia bunyi tertentu yang menghidupkan musik. Yang
menjadi pertimbangan pada composer di antaranya ialah keterbatasan
jangkauan setiap instrumen, jarak yang diantara terendah dan
tertinggi, yang tidak boleh dilanggar, tingkat kelembutan di antara
yang terlembut dan yang terkuat yang mampu dimainkan. Belum lagi
kebiasaan-kebiasaan teknis setiap instrument yang berbeda dalam
memainkan nada-nada, apakah dalam register rendah, tengah atau
atas, menentukan formasi nada tertentu yang mudah bagi suatu
instrument yang lain. Misalnya, Tuba, dapat menahan nada panjang
tetapi sulit untuk memainkan bagian-bagian yang cepat. Instrumen
seperti piano, mudah untuk memainkan bagian-bagian cepat yang tapi
tidak memiliki kemampuan untuk menahan nada panjang.
Pertimbangan-pertimbangan semacam ini memerlukan pilihan komposer,
seakan-akan ia membungkus ide-idenya dengan pakaian dalam pelukan
instrumentalnya.Beberapa komposer memiliki suatu rasa warna yang
lebih cemerlang dari yang lainnya. Para ahli orkestra memproses
warna suara dalam tingkatan yang tinggi. Yang jeias warna dalam
musik adalah bagian dan paket dari ide yang tidak terpisahkan,
sebagaimana halnya harmoni dan ritme. Timbre, lebih daripada
sekedar elemen aksesori yang kaya yang ditambahkan ke dalam suatu
karya. Timbre adalah salah satu yang memperhalus kekuatan-kekuatan
dalam musik. Warna nada atau suara yang berbeda-beda juga terjadi
pada bunyi alat-alat tradisional musik. Serunai, kolintang,
sasando, atau rehab memiliki warna nada atau suara yang
berbeda-beda walaupun menghasilkan bunyi yang tinggi dan panjangnya
sama. Inilah kekhasan yang dimiliki setiap alat musikB. Media
Penyampaian MusikTelah kita bahas sebelumnya bahwa musik adalah
bagian dari dunia bunyi. Tentu yang dimaksud adalah bunyi-bunyi
yang disusun sedemikian mpa sehingga enak didengar. Bunyi musik
tersebut dapat ditampilkan melalui media vokal manusia, melalui
media permainan alat musik, atau melalui kombinasi vokal dan
permainan alat musik.
1. VokalSuara manusia merupakan instrumen yang telah ada sejak
lahir mempunyai materi suara manusia itu sendiri, dan ini merupakan
alat yang kemanapun seseorang itu pergi akan dibawanya dan
dipergunakan baik dalam berbicara atau dalam musik vokal. Baik
buruknya suara manusia tersebut tergantung pada keadaan dan
kualitas materi suara.Berdasarkan warna suara, suara manusia
dibedakan atas suara orang dewasa dan suara anak-anak. Suara orang
dewasa dibagi lagi menjadi:a. Suara perempuan, yang terbagi atas:1)
Suara rendah disebut alto dengan wilayah nada f-d"2) Suara sedang
disebut mezosopran dengan wilayah nada a f3) Suara tinggi disebut
sopran dengan wilayah nada c'-a"b. Suara laki-laki, yang terbagi
atas: 1) Suara rendah disebut bas dengan wilayah nada F-d'2) Suara
sedang disebut bariton dengan wilayah nada A-f3) Suara tinggi
disebut tenor dengan wilayah nada C - a'. Suara anak^anak dibagi
lagi menjadi:a. Jenis suara tinggi dengan wilayah nada c'-fb. Jenis
suara rendah dengan wilayah nada a - d"Berdasarkan jumlah
penyanyinya, musik vokal dapat kita bagi atas delapan jenis.
Kedelapan jenis musik vokal tersebut adalah sebagai berikut.a.
Solo, musik vokal yang dinyanyikan oleh satu orang.b. Duet, musik
vokal yang dinyanyikan oleh dua orang. a. Trio, musik vokal yang
dinyanyikan oleh tiga orang.c. Kuartet, musik vokal yang
dinyanyikan oleh empat orang.d. Kuintet, musik vokal yang
dinyanyikan oleh lima orang.e. Sektet, musik vokal yang dinyanyikan
oleh enam orang.f. Octet, musik vokal yang dinyanyikan oleh delapan
orang.g. Paduan suara atau koor musik vokal yang dinyanyikan oleh
banyak orangDalam musik tradisi Indonesia, musik vokal merupakan
bagian terbesar bila dibandingkan dengan musik instrumental. Hampir
setiap daerah di Indonesia memiliki musik vokal berupa lagu-lagu
rakyat yang biasa dinyanyikan masyarakatnya tanpa iringan musik.
Sebagai contoh, musik Dulele dari Sulawesi Tenggara.
2. Instrumen atau Alftt MusikBunyi musik juga dapat ditampilkan
melalui permainan alat-alat musik, seperti gitar, piano, seruling,
dan terompet. Sama seperti ketika bernyanyi, ketika memainkan
sebuah alat musik, seseorang sebetulnya membunyikan alunan
nada-nada yang apabila dimainkan dengan baik akan terdengar indah.
Contoh permainan instrumental alat musik adalah permainan musik
kromong, tetawak, dan gondang dari daerah Kuala Tungkal,
Jambi.Dalam musik tradisi di Indonesia, alat-alat musik daerah
sangatlah banyak ragamnya. Hampir setiap daerah memiliki alat musik
khasnya. Sebagai contoh:a. Sasando adalah alat musik khas suku
bangsa Sabu yang mendiami daerah Rote dan Timor Barat.b. Kolintang
adalah alat musik khas daerah Minahasa.c. Gamelan dan Rebab adalah
alat-alat musik khas daerah Jawa.d. Tifa adalah alat musik perkusi
yang khas bagi masyarakat Maluku dan Papua.e. Talempong adalah alat
musik khas daerah Sumatra Barat. Sampek adalah alat musik petik
khas bagi masyarakat Kalimantan.f. Papondi adalah alat musik petik
satu dawai yang khas bagi masyarakat Toraja.
3. Kombinasi antara Vokal dan Instrumen MusikKombinasi antara
alunan vokal manusia dan instrumen musik juga melahirkan bunyi
musik yang indah. Jenis kombinasi ini ada pada hampir semua
kebudayaan di dunia bahkan menjadi trend musik saat ini. Perhatikan
grup-grup band yang mengombinasikan nyanyian vokal dengan permainan
alat-alat musik. Dalam musik tradisi Indonesia, kombinasi seperti
ini banyak dikenal. Sebagai contoh adalah musik Senandung Jolo dan
musik Huda. Musik Senandung Jolo berasal dari Jambi. Musik ini
biasanya disajikan pada saat masyarakat akan turun ke sawah
(manunggal padi). Pada saat manunggal padi tersebut, para pemuda
dan pemudi mengungkapkan isi hatinya dengan melantunkan pantun
secara bergantian.
4. Alat Musik Berdasarkan FungsinyaBerdasarkan fungsinya,
alat-alat musik daerah di Indonesia dapat dikelompokkan dalam
jenis-jenis berikut,a. Alat musik melodis, yaitu alat musik yang
digunakan untuk memainkan rangkaian nada atau melodi sebuah lagu.
Contohnya, rebab, angklung, kolintang, talempong, sasando, kecapi,
dan suling.b. Alat musik ritmis, yaitu alat musik yang digunakan
untuk memberikan atau menentukan irama (ritme) pada sebuah lagu
atau permainan musik. Contohnya, gong, kendang, kethuk, Ufa, dan
gedumba.
5. Alat Musik FJerdasarkan BahannyaBerdasarkan bahan yang
menyebabkan suaranya, alat-alat musik daerah Indonesia dapat dibagi
menjadi empat Kelonpok, yakni idiofon, aerofon, membranofon, dan
kordofon.a. Idiofon yaitu bunyi berasal atau dihasilkan dari bahan
alatnya sendiri. Contoh: rattle, siput yang digosok, scraper (yang
dikerok); kentongan, slitdrum, stamping tube (tabling yang
dipukul), genggong (Jew's Harp), gambang, dan calung.b. Aerofon
yaitu bunyi dihasilkan bukan dari bahannya, melainkan dari udara
yang ada di dalam alat musik tersebut. Contoh: suling tanpa lobang,
suling dengan lobang, trompet, trompet siput, dan suling.c.
Membranofon yaitu bunyi dihasilkan oleh kulit (membran) yang
ditegangkan pada alat musiknya. Contoh: genderang, drum dan
rebana.d. Kordofon yaitu bunyi dihasilkan dari dawai-dawai yang
ditegangkan. Contoh: harpa tanah dan busur musikal (musikal
bow).
C. Ritme MusikUnsur musik lainnya adalah ritme atau irama.
Apakah irama itu? Untuk menjelaskannya, kita mulai dengan apa yang
sering kita lakukan dalam kehidupan. Ketika mendengar sebuah alunan
lagu atau musik, sering kali tangan atau kepala atau kaki kita ikut
bergerak. Tidak jarang kita mengetukkan jari tangan kita pada meja
atau mengetukkan ujung kaki kita pada lantai atau menggoyangkan
kepala ke kiri dan ke kanan secara berulang-ulang dan teratur.
Alunan nada-nada lagu atau musikyang teratur seperti gerakan
tangan, kaki, atau kepala kita itulah yang disebut irama.Irama
sebuah lagu umumnya berkaitan erat dengan beat (ketukan), metrum
(tanda birama), dan temponya (cepat-larrbat).
1. BeatDalam seni musik, beat atau ketukan adalah lamanya suatu
nada dinyanyikan atau dibunyikan. Lamanya nada dinyanyikan atau
dibunyikan ini dihttung dengan satuan ketuk. Contoh, sebuah nada
dengan empat ketukan, berarti nada tersebut dibunyikan selama empat
ketukan. Perhatikan gambar di bawah ini !
Besaran ketukan dan beberapa lambang nada
Dengan mengetahui ketukan sebuah nada, kita dapat menentukan
lamanya suatu nada dibunyikan. Selain itu, kita juga dapat
menentukan kapan suatu nada berikutnya dibunyikan.Contoh:
Dalam bernyanyi atau memainkan musik, kita juga sering
berhadapan dengan saat di mana nada tidak berbunyi. Saat diam itu
pun memiliki ketukan. Jadi, dengan menghitung ketukan waktu diam
itu, kita bisa menentukan kapan nada berikutnya dapat dibunyikan
atau dinyanyikan. Perhatikan besaran ketukan tanda-tanda diam
berikut ini!
Ketika nada-nada serta tanda diam (yang memiliki ketukan) di
atas dimasukkan dalam sebuah tangga nada dan dibunyikan maka akan
terbentuk alunan nada-nada. Alunan nada-nada ini akan membentuk
sebuah pola tertentu yang disebut pola irama.Dalam permainan musik,
pola irama sebuah lagu atau musik umumnya ditunjukkan oleh
bunyi-bunyi ritmis dalam lagu atau musik tersebut. Coba perhatikan
dan ikuti bunyi pukulan drum dalam sebuah lagu! Terlihat bahwa
irama yang ditunjukkan oleh pukulan drum tersebut tetap terasa
walaupun melodi lagunya tidak dimainkan atau diam.Pola irama dapat
dituliskan secara sedernana, seperti berikut ini.
Musik daerah umumnya berasal dari ragam permainan alat musik
perkusinya yang berbeda-beda pula. Atas dasar itu, kita mengenal
berbagai ragam irama di Indonesia, seperti irama Melayu, irama
Maluku, irama keroncong, dan sebagainya.
2. Tanda Birama Dalam sebuah penulisan lagu, irama berkaitan
erat dengan birama. Irama adalah alunan nada-nada dalam lagu yang
dimainkan secara teratur dan membentuk sebuah pola tertentu. Pola
irama ini dapat dikelompokkan berdasarkan ketukannya menjadi
beberapa unit hitungan. Pengelompokan ketukan menjadi beberapa unit
hitungan inilah yang disebut birama.Bagaimana menentukan sebuah
birama lagu? Birama diperoleh dari adanya ketukan yang bertekanan
(tesis) dan ketukan yang tidak bertekanan (arsis) dalam sebuah
lagu. Ketukan yang bertekanan selalu jatuh pada ketukan pertama
dalam sebuah birama.Berdasarkan tesis dan arsis ini, para ahli
kemudian membuat pengelompokan birama lagu. Umumnya, para ahli
menggunakan angka pecahan untuk pengelompokkan tersebut. Contoh,
birama 2/4, 3/4, 4/4, dan 6/8. Angka pecahan ini disebut tanda
birama.Angka pembilang menunjukkan jumlah ketukan atau durasi
nada-nada tersebut dalam satu ruas birama. Sementara angka
penyebutnya menunjukkan nilai nada setiap ketukannya. Contoh: a.
Birama 2/4artinya nada-nada pada setiap ruas birama berdurasi
(panjang nada) dua ketukan; di mana setiap ketukan bernilai 1/4.
Pola iramanya dapat digambarkan sebagai berikut.
b. Birama 3/4 artinya, nada-nada pada setiap ruas birama
berdurasi tiga ketukan; di mana setiap ketukan bemilai 1/4. Pola
iramanya dapat digambarkan sebagai berikut
c. Birama 4/4 artinya, nada-nada pada setiap ruas birama
berdurasi empat ketukan; di mana setiap ketukan bemilai 1/4. Pola
iramanya dapat digambarkan sebagai berikut.
d. Birama 6/8 artinya, nada-nada pada setiap ruas birama
berdurasi enam ketukan; di mana setiap ketukan bemilai 1/8.Contoh
gambar di atas merupakan bagan ketukan den tekanan di bawah birama
dalam bentuk aba-aba.
Aba-aba tersebut berulang-ulang secara tetap dan teratur hingga
berakhirnya lagu.
3. TempoIrama sebuah lagu juga berkaitan dengan tempo. Tempo
adalah kecepatan lagu, yaitu banyaknya ketukan (beat) dalam satu
menitnya. Ukurannya adalah Metroiom Maelzel (MM). Contoh, sebuah
lagu memiliki ketukan 40 MM Ini berarti dalam satu menit, terdapat
40 ketukan dan satu ketukan dinyatakan dengan not 1/4. Ada beragam
istilah yang digunakan para musisi untuk menggambarkan tempo lagu
yang diinginkannya. Namun, secara umum tempo lagu terbagi atas tiga
kelompok, yaitu tempo cepat, sedang, dan lambat.a. Tempo cepat
(> MM 120) antara lain meliputi:1) Allegro, yang berarti
cepat.2) Aiiegressimo, yang berarti cepat sekali.3) Allegro vivace,
yang berarti cepat dan bersemangat. b. Tempo sedang (MM 40 -76)
antara lain meliputi: 1) Andante, yang berarti sedang seperti orang
berjalan2) Moderato, yang berarti sedang.c. Tempo lambat (MM 40
-76) antara lain meliputi:1) Largo, yang berarti lambat.2) Grave,
yang berarti lambat dan hikmat.3) Adagio, yang berarti lambat
dengan perasaan.
4. MelodiRangkaian nada-nada dalam sebuah notasi, bila
dinyanyikan, membentuk sebuah melodi. Dengan demikian, dapat kita
katakan bahwa melodi adalah rangkaian nada-nada dalam notasi yang
dibunyikan secara berurutan.Melodi dalam sebuah lagu dapat bergerak
secara mendatar, menaik, atau menurun. Perhatikan contoh-contoh
berikut.Melodi mendatar
Melodi Naik atau Melompat Satu Tangga
Melodi Naik atau Melompat Tiga Tangga
D. Harmoni MusikSecara sederhana, harmoni adalah hubungan sebuah
nada dengan nada yang lainnya. Harmoni meliputi interval dan akor.
Interval adalah jarak antara suatu nada dengan nada yang lainnya.
Sementara akor adalah paduan beberapa nada yang dimainkan secara
serempak atau bersamaan. Interval antarnada memiliki jarak yang
berbeda-beda dalam sebuah tangga nada. Perhatikan contoh interval
dalam tangga nada berikut ini!
c - c jarak interval c, disebut prime murni c - d jarak interval
1, disebut sekonde besar c -e jarak interval 2, disebut terts besar
c - f jarak inteival 2 1/2, disebut kwart murnic - g jarak interval
3 1/2, disebut kwint murni c - a jarak interval 4 1/2, disebut sekt
besar c - b jarak interval 5 1/2, disebut septime besar c - c'
jarak interval 6, disebut oktaf murni
PENILAIAN DALAM BENTUK UNJUK KERJA / DEMONSTRASI
BAB3 NILAI NILAI MUSIKAL MUSIK TRADISIONAL
A. Nilai nilai dalam Musik Tradisi Nilai adalah anggapan tentang
kebenaran, kebaikan, dan keindahan . Nilai suatu Karya music tidak
serta merta dapat dipahami oleh semua orang . Hanya orang Terlatih
saja yang mampu memahami suatu kandungan nilai dalam suatu karya
Seni musik. 1. Nilai nilai budaya daerah setempat . nikai- nilai
ini terlihat local, tidak Nasional atau universal sebagai contoh ,
music gendang dan gong di daerah Manggarai biasa dimainkan ketika
acara penting, yaitu pesta panen2.Nilai sepiritual atau sacral ,
seperti dalam upacara adat, syukuran,kawinan Dan kematian. Sebagai
cuntoh ,music vocal kagombe di Sulawesi Tenggara yang biasa dipakai
dalam upacara penyembuhan seseorang yang terkena penyakit cacar3.
Nilai Etnis antara lain berupa pesan moral . Contoh pesan moral
agar anggota masyarakatnya tidak berbuat jahat yang akan
mendatangkan musibah , menghormati orang tua, dan sebagainya.4.
Nilai estetis . sebagai contoh , music tradisi umumnya
dipertunjukan untuk masyarakat,sehingga mereka mendapatkan
kesenangan.5. Nilai Komersial .Sebagai contoh ,selainhiburan, music
tradisi di beberapa daerah juga bernilai komersial. Mereka menerima
panggilan untuk pentas dengan harga tertentu6.Nilai untuk
mempertahankan pola-pola atau pakem pakem lama yang sudah ada.
Music tradisi juga dipakai sebagai penjaga tradisi kultur serta
tradisi music itu sendiri dari berbagai pengaruh luar. Di beberapa
daerah di Indonesia ,suatu upacara ritual tidak akan dapat
dilaksanakan tanpa amusik tradisinya . Musik tradisi ini tidak
dapat diganti dengan music lainnya . selain itu , music tradisi
juga dijadikan sebagai sebagai identitas masyarakatnya , contoh
music gamelan.
B.Memainkan Alat Musik TradisionalPada bagian ini, kita akan
berlatih memainkan alat musik daerah. Perlu kita pahami bahwa
teknik memainkan alat musik berbeda-beda antara satu alat musik dan
alat musik yang lain. Hal ini sangat tergantung dari karateristik
setiap alat musik. Contoh, teknik memainkan gamelan, tentu sangat
berbeda dengan teknik memainkan sasando. Atas dasaritu, untuk bias
memainkan sebuah alat musik, kita perlu menyelami karateristik alat
musik tersebut.Kita perlu mempelajari bagaimana membunyikan alat
tersebut, bagaimana letak tangan atau anggota badan lainnya pada
alat musik tersebut, bagaimana memainkan nada-nada, dan sebagainya.
Kita bisa mempelajarinya melalui berbagai buku atau langsung
berhadapan dengan alat musik tersebut. Pada saat ini, buku-buku
tentang teknik memainkan sebuah alat musik telah tersedia banyak di
toko-toko buku. Kalian bisa menggunakannya sebagai bacaan untuk
kemudian mempraktikkannya pada alat musik tersebut. Pada bagian
ini, kita akan membahas sedikit tentang karakteristik beberapa alat
musik daerah di Indonesia.
1. GamelanGamelan atau gangsa adalah campuran dari perkataan
tembaga ditambah rejasa. Tembaga dan rejasa adalah nama logam yang
dicampur dengan cara dipanasi. Selain itu dari tembaga dapat juga
dibuat dari jenis logam lain seperti kuningan dan besi, namun agar
dapat menghasilkan kualitas suara yang baik, gamelan dibuat dengan
cara ditempa.Satu perangkat alat musik gamelan terdiri dari lima
kelompok alat musik dengan susunan sebagai berikut,a. Kelompok
balungan yang terdiri dari alat musik saron, peking, dan demung.b.
Kelompok blimbingan yang terdiri dari alat musik gender barung,
gender penerus, dan slentem.c. Kelompok pencon yang terdiri dari
alat musik bonang barung, bonang penerus, kenong pengkuk, kenong
kempul, dan gong. Kelompok kendang yang terdiri dari ketipung,
kendang ciblon kecil, kendang ciblon besar, dan kendang bem.d.
Kelompok pelengkap yang tediri dari alat musik rebab, suling,
kecapi (siter), celempung/ dan gambang.Gamelan ada yang berlaras
pelog dan yang berlaras slendro. Gamelan yang berlaras pelog
disebut gamelan Pelog dan Gamelan yang berlaras Slendro disebut
gamelan Slendro, perangkat gamelan ini adalah merupakan
bagian-bagian dari gamelan ageng yang mempunyai fungsi hiburan.
Perangkat-perangkat gamelan: Bilahan: gambang, gender, saron,
slentem Pencon: gong, kempul, ketuk, kenong, bonang Kebukan:
kendhang Sebulan: Seruling Dawai: Rebab, siterSementara berdasarkan
fungsinya dalam pergelaran, musik gamelan terdiri dari: a. Pemimpin
irama yaitu kendang.b. Pemangku irama yaitu kethuk, kenong, kempul,
gong, dan kempyang. c. Pemimpin lagu yaitu barung. d. Pemangku lagu
yaitu demung dan slentem. e. Pemangku yatmaka yaitu gender,
gambang, dan celempung. f. Pembuka jenis nada yaitu rebab. g.
Peramai suasana yaitu suling, siter, keprak, dan kecer. Musik
gamelan menggunakan tangga nada slendro dan pelog. Susunan
nada-nada Slendro sama dengan susunan nada-nada pentatonis
non-semitone dalam musik barat berikut ini.
Susunan nada-nada Pelog sama dengan susunan nada-nada pentatonis
non-semitone berikut ini,
Namun demikian, susunan nada-nada dalam tangga nada gamelan
dapat berubah-ubah sesuai dengan pathet yang digunakan. Variasi
susunan nada dalam tangga nada Slendro adalah sebagai berikut.a.
Pathet 6 (nem) 2 (ro) 3 (lu) 5 (ma) 6 (nem) 1 (ji) 2 (ro)b. Pathet
9 (sanga)5 (ma) 6 (nem) 1 (ji) 2 (ro) 3 (lu) 5 (ma)c. Pathet
Manyura6 (nem) 1 (ji) 2 (ro) 3 (lu) 5 (ma) 6 (nem)Variasi susunan
nada dalam tangga nada pelog adalah sebagai berikut, a. Pathet
barang6 (nem) 7 (pi) 2 (ro) 3 (lu) 4 (pat) 5 (ma) 6 (nem) b. Pathet
lima5 (ma) 6 (nem) 1 (ji) 2 (ro) 3 (lu ) 4 (pat) 5 (ma) c. Pathet
enem2 (ro) 3 (lu) 4 (pat) 5 (ma) 6 (nem) 1 (ji) 2 (ro)Dalam musik
gamelan, penyanyi harus menyesuaikan suaranya dengan bunyi gamelan.
Hal ini berbeda dengan musik Barat, di mana penyanyi bebas memilih
nada dasar yang sesuai dengan karakter vokalnya dan musik harus
menyesuaikan bunyinya dengan suara sang penyanyi. Alat-alat musik
dalam ansambel gamelan memiliki karakteristik tersendiri.
2. GenderAlat musik gender terdiri dari bagian bilah yang
terbuat dari logam, bagian badan yang terbuat dari kayu, dan bagian
bumbungan yang terbuat dari bambu. Alat musik ini biasa digunakan
sebagai penuntun suara bagi penyanyi saat akan bernyanyi dan bagi
alat musik rehab saat mengambil nada. Berdaserkan nada-nada dalam
bilah-bilahnya, alat musik gender dibedakan atas gender slendro,
gender pelog penunggul, dan gender pelog barang.
Nada-nada tiap bilah dalam gender slendro adalah sebagai
berikut,
Nada-nada tiap bilah dalam gender pelog penunggul adalah sebagai
berikut,
Nada-nada tiap bilah dalam gender pelog barang adalah sebagai
berikut,
3. RebabRebab termasuk alat musik gesek di mana dawai digesek
dengan senggreng. Alat musik ini terdiri dari tiga bagian, yakni
wathangan, bathokan, dan sikilan.Wathangan merupakan bagian paling
atas yang terdiri dari menur dan irah-irahan sebagai hiasan dan
bahu kupingan dan melathi sebagai tempat mengaitkan dawai atau
kawat. Bathokan merupakan bagian yang mirip dengan bentuk jantung
manusia dan terbuat dari tempurung kelapa. Bagian depan bathok
ditutup dengan bahan dari kulit sapi atau kambing. Sementara bagian
belakang biasa dihiasi dengan kain sutera atau beludru. Bagian
tengah bathok ini adalah tempat untuk membentuk nada-nada. Sikilan
merupakan bagian kaki yang digunakan untuk menyanggah bathok. Pada
bagian bawah sikilan terdapat cakil, yaitu tempat untuk menambatkan
dawai atau kawat, Dalam permainan ansambel gamelan, rebab berfungsi
sebagai pemimpin dan pembuka lagu atau gending.
4. SaronSaron merupakan alat musik pukul. Sama seperti gender,
alat musik saron terdiri dari bilah-bilah yang terbuat dari logam.
Bilah-bilah ini diletakkan di atas kotak yang disebut lancakan
saron. Saron umumnya dibagi tiga jenis, yakni:a. Saron demung yang
berukuran besar dengan suara yang rendah.b. Saron ricik yang
bersuara sedang.c. Saron peking yang berukuran kecil dengan suara
yang tinggi.
5. KolintangKolintang merupakan alat musik daerah Sulawesi Utara
(Minahasa). Alat musik ini terbuat dari bahan kayu, khususnya kayu
banderan dan kayu telor. Setiap potongan kayu (tidak termasuk
rangka atau badan alat musik) dalam alat musik ini dirancang untuk
dapat menghasilkan nada tertentu, yakni dari nada do hingga nada do
oktaf berikutnya. Cara memainkannya adalah dipukul dengan
menggunakan stick dari bahan kayu. Biasanya, stick ini juga
dilapisi dengan bahan karet tertentu agar tidak merusak
kolintang.Kolintang terdiri dari beberapa bagian alat musik. Di
antaranya bagian yang membawakan melodi, bagian kontra bas, bas,
pengiring 1, pengiring 2, dan pengiring 3. Tangga nada yang
digunakan dalam musik ini adalah tangga nada diatonis.
6. AngklungAngklung adalah alat musik daerah Jawa Barat. Alat
musik ini terbuat dari bahan bambu yang dibuat sedemikian rupa
sehingga dapat menghasilkan nada-nada tertentu. Sama seperti
kolintang, alat musik angklung menggunakan tangga nada diatonis.
Namun demikian, pada awalnya alat musik ini menggunakan tangga nada
pentatonic. Perubahan penggunaan tangga nada ini terjadi pada tahun
1928. Pelopor perubahan ini adalah Daeng Sutigna, seorang tokoh
musik tradisional asal Garut. Tahun 1947, untuk pertama kalinya
orkes angklung dipentaskan dengan menggunakan tangga nada diatonis.
Pada tahun itu, orkes angklung dimainkan oleh para anggota pramuka
di Kota Linggajati.Alat musik angklung terdiri dari beberapa jenis,
yakni; a. Angklung melodi yang terdiri dari:1) angklung melodi
kecil yang terdiri dari nada g sampai dengan c" (c setrip tiga).2)
angklung melodi besar yang terdiri dari nada G sampai dengan fis.
b. Angklung pengiring (accompagnement)sebanyak 12 buah yang terdiri
dari:1) 8 buah paduan nada dominan septim, yakni Bes7, F7, C7, D7,
A7, E7, dan B7. Setiap angklung terdiri dari 4 tabung.2) 4 buah
panduan nada minor, yakni Dm, Em, Am, dan Bm.c. Angklung bas
(contra bas).d. Angklung contra accompagnement, yang bentuknya sama
seperti angklung pengiring, namun nada oktafnya lebih tinggi.Jumlah
pemain angklung sangat tergantung pada jenis unit angklung yang
digunakan. Jenis unit angklung ada tiga macam, yakni unit kecil,
unit sedang, dan unit besar.a. Satu unit kecil angklung terdiri
dari:1) dua set angklung melodi kecil dari g sampai dengan a"' (a
setrip dua) dengan 27 nada,2) satu set angklung melodi besar dari C
sampai dengan fis,3) satu set angklung pengiring (8 buah) yang
terdiri dari: mayor: C7, D7, F7, G7, dan Bes7. minor: Am, Dm, dan
Em,b. Satu unit sedang angklung terdiri dari:1) dua set angklung
melodi kecil (1 sampai dengan 27 buah).2) satu set angklung melodi
besar dari G sampai dengan fis.3) satu set angklung pengiring
sebanyak 13 buah, yang terdiri dari: mayor : C7, D7, E7, F7, G7,
A7, Bes7, dan B7 minor : Am, Dm, Em, Gm, dan Bm.c. Satu unit besar
angklung terdiri dari:1) dua set angklung melodi kecil (1 sampai
dengan 3 buah).2) satu set angklung melodi besar dari G sampai
dengan fis.3) satu set angklung pengiring sebanyak 24 buah, yang
terdiri dari: mayor : C7, Cis7, D7, dan Dis7 (12 buah). minor : Cm
Cism, dan Dm (12 buah).Cara memainkannya adalah digoyangkan dengan
tangan. Tangan kiri memegang angklung, di mana tabung kecil
mengarah ke sebelah kiri dan tabung besar mengarah ke sebelah
kanan. Tangan kanan memegang bagian kanan bawah angklung. Bagian
inilah yang digoyang-goyangkan atau digetarkan.
7. SampeSampe adalah alat musik daerah Kalimantan Timur. Alat
musik ini terbuat bahan kayu. Sampe merupakan alat musik yang cara
memainkannya dengan cara dipetik (sejenis gitar) yang mempunyai
dawai, seperti halnya gitar, fungsi tangan kanan adalah untuk
memetik nada sedangkan tangan kiri menekan dawai. Kadang-kadang
tangan kiri ikut memetik pula, sambil menekan nada-nada yang
dibunyikan sebagai variasi suara.Musik sampe ini dapat dimainkan
dengan dua atau tiga sampe bersamaan. Berikut pembagian tugasnya:1.
Sampe 1 khusus untuk melodi.2. Sampe 2 khusus untuk
irama/pengiring.3. Sampe 3 khusus untuk variasi (bahasa daerah:
Tingkah).Alat musik sampe ini biasanya dimainkan sebagai pengiring
tari-tarian didalam pesta keramaian dan untuk mengisi waktu
senggang
PENILAIAN DALAM BENTUK OBYEKTIF1. Nilai yang bersifat lokal,
tidak nasional atau universal termasuk dalam nilai a. Budayab.
Etisc. Komersiald. Estetise. Spiritual2. Di dalam sebuah gamelan
yang berfungsi sebagai pemangku yatmaka adalah a. Kendangb. Gongc.
Serulingd. Gendere. Rebab3. Music memiliki nilai-nilai budaya
daerah setempat dimana bersifat local, tidak nasional, atau
universal contohnya adalah a. Music kagombe di Nusa Tenggara
Timurb. Music gendang dan gong di daerah Manggaraic. Music vokal
kagombe di Sulawesi Tenggarad. Music Gong Luang di Balie. Music
Rebana di Jambo4. Tangga nada pelog berikut 6 7 2 3 4 5 6
menggunakan pathet a. Nemb. Sangac. Manyurad. Barange. Lima5. Alat
music yang terbuat dari kayu, merupakan khas daerah Minahasa
disebut a. Sampeb. Angklung kolintangc. Gameland. Gendere.
Saron
BAB4EKPRESI MELALUIKARYA MUSIK TRADISIONAL
A. Mengungkapkan Gagasan dalam Berkarya Seni MusikEkspresi
adalah bagian dari hidup manusia yang berpikiran maju dan modern.
Ekspresi dapat digunakan untuk semua aspek kehidupan manusia.
Ekspresi diri melalui karya seni musik lebih berbicara khusus
seputar bagaimana soorang (kelompok) mengembangkan kreatifnya,
misalnya mengaransir suatu lagu. Mengembangkan gagasan kreatif
dapat dilakukan dengan menggali beragam proses, teknik, prosedur,
media, dan materi.Keinginan untuk menyejajarkan musik pentatonis
dengan musik diatonis tampaknya telah memberikan banyak tantangan
di kalangan seniman tradisi, hingga muncul berbagai kreativitas
penggarapan karya yang diselaraskan dengan perkembangan zaman dan
disesuaikan dengan keinginan manusia modern yang dinamis dan serba
cepat. Perubahan dan kreativitas itu tampak pada media dan teknik
penggarapan unsur material lagu atau isi yang dicoba
dikomunikasikan.
1. Teknik yang Digunakan dalam Beimaih MusikTahap-tahap awal
dalam teknik bermain musik, antara lain sebagai berikut,a.
Pengenalan sifat-sifat alat musik, sehingga dapat dimanfaatkan ke
dalam proses penggarapan.b. Mengetahui cara membunyikan atau
memainkan alat musik.c. Mengenali jenis suara yang dikeluarkan dari
alat musik.d. Mengetahui muatan-muatan filosofi yang menyertai
keberadaan alat musik. Hal berikutnya tentu akan berkembang pada
konsep syair lagu dalam penyajian. Hal itu juga tergantung bentuk
yang akan kita sajikan, baik secara konvensional maupun
inkonvensional. Pengorganisasian kelompok penabuh dan penembang
merupakan unsur yang penting agar menjadi satu kesatuan jiwa dari
suatu penyajian. Karya yang akan disajikan bukanlah karya pribadi,
tetapi karya kelompok sehingga diperlukan seorang pemimpin
kelompok. Selain dapat monjadi motivator untuk memaksimalkan
kreativitas anggotanya, pemimpin kelompok juga harus mampu
menampilkan secara utuh sebuah gagasan yang besar untuk
dipertanggungjawabkan kepada audiens atau penikmat seni karena pada
dasarnya sebuah karya seni adalah suatu pertaruhan kepribadian.
2. Prosedur Berkreasi Seni MusikKonsep awal berkreasi seni musik
tradisi Nusantara adalah bahwa kita harus rnengorganisasikan para
pemain beserta kemampuannya dalam menguasai suatu peralatan
terlebih dulu. Barulah kemudian secara profesional kita
merencanakan gagasan yang ada dalam pemikiran kita tentang apa yang
akan kita ciptakan. Konsep awal, berapapun kecilnya sangat
diperlukan untuk membangun suatu komitmen bersama tentang
keberadaan grup musik yang akan kita rencanakan agar tetap eksis
dan sukses.Kita sangat memerlukan profesionalisme dari
masing-masing peraga dalan bidangnya. Sebagai contoh, para pemusik
perlu menguasai alat, seorang penyanyi sebagai wirausaha perlu
berlatih secara maksimal dan berkesinambungan, kemudian menetapkan
frekuensi latihan secara kelompok, menjalin komunikasi diantara
anggota, serta menampung usulan-usulan anggota untuk dibahas
bersama demi kesempumaan pada penyajian perdana nanti. Kita pun
perlu menanamkan keberanian untuk menerima kritik dari
masing-masing anggota sehingga mereka terdidik menjadi
professional. Kemudian, kita memulai dengan latihan menyanyikan
lagu-lagu yang telah dibuat untuk meningkatkan kemampuan para
anggota dalam menguasai alat musiknya.
3. Keunikan Karya yang DibuatKetika menciptakan lagu daerah,
kita perlu mempertimbangkan nada-nada yang ada pada alat musik yang
akan dipakai. Hal itu menjadi pertimbangan agar pada saat
ditampilkan, di depan kelas misalnya, dapat diiringi dengan jenis
alat musik yang sesuai untuk dipakai. Alat musik tradisi pada
setiap daerah memiliki keunikan tersendiri. Oleh karena itu, dalam
mencipta atau berkreasi seni musik perlu menyesuaikan dengan alat
musik tersebut sehingga hasil kreasinya memiliki keunikan
tersendiri dan berbeda dengan kreasi yang lain. Sebelum berkarya,
kita harus mengenal dan memahami. Setelah memahami nada-nada dibuat
dan disusun sedemikian rupa. Sebagai contoh, ketika akan menyusun
sebuah tembang yang akan diiringi dengan gamelan Jawa, kita perlu
memahami dulu notasi yang dipakai pada gamelan Jawa. Demikian pula
jika akan berkreasi dengan menggunakan alat musik lainnya.
B. Menulis Karya MusikMenulis karya musik merupakan bagian dari
komposisi. Dalam menulis lagu yang merupakan karya musik terdapat
beberapa elemen atau bagian yang perlu kita kuasai. Menurut Agastya
Rama Listya, sembilan elemen untuk menulis lagu meliputi:
1. BentukPengamatan mengenai bentuk suatu lagu dapat dilakukan
dengan cara mendengarkan atau melihat perjalanan notasi lagunya,
bukan pada teks atau syair lagunya. Kerangka bentuk suatu lagu
dapat diberi simbol dengan huruf.
a. Kerangka (Pola) Bentuk Seni Musik1) Satu bagian (A; AA)
contohnya: Desaku dan Soleram2) Dua bagian sederhana (AB)
contohnya: Tanah Air Beta, Kaparak Tingga, dan Rambadia.3) Dua
bagian diperluas (ABB ; AAB ; AABB ; AA'BB') contohnya: Kampuang
Nan Jauh di Mato, Ole Sioh, dan Madekdek Magambari4) Tiga bagian
(AA'BB' ; AB'AB') contohnya: Jembatan Merah dan Na Sonang do Hita
na Dua.5) Tiga bagian diperluas (AA'BB'A'B; AABA'BA'; ABA'BA')
contohnya : Permata Hati, Alamku, dan Bengawan Solo,Umumnya bentuk
musik untuk lagu-lagu mars, hymne, pop, dan lagu rakyat daerah
mengacu pola tersebut.6) Struktur lagu berpola AABA memiliki
karakteristik sebagai berikut,a) kalimat I terdiri dari 8 birama,b)
kalimat II (pengulangan kalimat 1) terdiri dari 3 birama,c) kalimat
III (kalimat baru) terdiri dari 8 birama, dand) kalimat IV
(pengulangan kalimat 1) terdiri dari 8 birama.Komponen yang
terdapat dalam musik ditemukan dalam bahasa karena keduanya
mempunyai fungsi sebagai alat komunikasi.
b. Desain (Motif)Motif adalah melodi pendek (figur dari ritme)
yang muncul (tampak) pada lagu sebagai pemersatu dari lagu. Jumlah
nada dalam suatu motif berkisar antara dua sampai dengan sepuluh
buah,Panjang motif maksimal dua birama. Karakteristik motif antara
lain sebagai berikut,1) Dapat dimulai dari hitungan yang pertama.
Contoh lagu:a) TanahTumpahDarahku,d) Di Timur Matahari,b) Syukur,e)
Merindukan Amboinac) Rayuan Puiau Kelapa, f) Pesan Ibu.2) Dimulai
tidak dari hitungan pertama yang disebut juga anakrusi.Contoh
lagu:a) Nyiur Hijau hitungan ke-2,b) Sapu Tangan dari Bandung
Selatan- hitungan ke-2,c) Hela Rotane - hitungan ke-3,d) Potong
Bebek Angsa - hitungan ke-3, dane) Teguh Kukuh Berlapis Baja -
hitungan ke-3. 3) Dimulai pada ketukan akhir dalam satu birama.
Contoh lagu:a) Pada Pahlawan - hitungan ke-4,b) Indonesia Raya -
hitungan ke-4, c) Mengheningkan Cipta - hitungan ke-4,d) Andika
Bhayangkari - hitungan ke-4, dane) Senimpun Padi - hitungan
ke-4.
c. Transformasi motifMacam bentuk transformasi motif meliputi,
a) Pengulangan serupa.b) Berlawanan arah yang disebut retrognasi.c)
Penyempitan ritme disebut juga diminusi.d) Perluasan ritme yang
disebut augmentasi.
2. Gaya Gaya merupakan cerminan karakter dan jiwa dari pencipta
atau penggubah lagu. Misalnya, orang berkarakter patriotik,
nasionalis, melankolis atau lembut, sederhana, dan sosial.
3. Inspirasi SeniBerdasarkan penelitian, ternyata music tidak
hanya menghibur, tetapi music juga dapat mempertajam
kreativitas.Bunyi, nada, dan ritme dalam suatu music di Indikasikan
dapat mempertajam pikiran dan meningkatkan kreativitas otak
manusiaKeadaanHasil karya cipta dipengaruhi oleh lingkungan atau
meliu ternpat seseorang berada, yang membentuk kepribadian khusus
dan berpengaruh dalam lagu yang dibuatnya. Sebagai contoh, meliu
yang agamis atau religius, meliu atau lingkungan pedesaan dan
pegunungan, lingkungan pantai, dan lingkungan kota
metropolitan.
4. NuansaMerupakan perasaan yang sedang dirasakan dan
diungkapkan secara terbuka. Sebagai contoh, lagu-lagu yang berisi
kritikan, kekaguman, kepedihan, atau keharuan.
5. IsiIsi terdiri dari ide atau gagasan, pikiran, dan perasaan
yang dikomunikasikan kepada orang lain melalui komposisi. Sebagai
contoh, ide tentang semangat membangun bangsa, tujuan bangsa dan
negara, pelestarian lingkungan hidup, dan ide untuk mengatasi
penyakit masyarakat.
6. Syair atau Kaiimat LaguDalam sebuah lagu, syair dapat disebut
juga kalimat lagu atau lirik lagu. Melalui syair atau kalimat lagu
sang pencipta atau penggubah lagu berusaha mengaktualisasikan
gagasan atau idenya untuk dapat dipahami, dirasakan, dan diterima
oleh orang lain atau masyarakat. Dalam membuat syair atau kalimat
lagu perhatikan tata bahasa (analogi, metafora, personifikasi, dan
alegori), dan pemenggalan kata supaya tidak tersendat-sendat atau
mengalir.
7. MelodiMelodi (panjang-pendeknya nada) sangat ditentukan oleh
tangga nada yang digunakan (diatonis mayor atau minor dan
pentatonis), interval, dan nada-nada yang diubah.
8. Harmoni atau KeserasianHarmoni dalam musik merupakan
keserasian atau keselarasan dalam menyusun akord-akord dengan
mengaitkan satu akord dengan akord lainnya sehingga tercipta suatu
keutuhan dan keteraturan. Dalam membuat karya lagu atau mengubah
lagu, sering terjadi kegagalan atau ketidakberhasilan. Kegagalan
tersebut dapat disebabkan oleh: a. tidak memillki bentuk dan
karakteristik yang jelas serta tidak menyentuh emosi (perasaan)
atau tidak menimbulkan keharuan;b. partitur terlalu panjang;c.
syair atau kalimat lagu tidak memiliki struktur yang jelas dan
tidak selaras dengan melodi;d. jangkauan suara terlalu luas,
sehingga seni vokal sulit dilakukan; dane. hampir menyerupai karya
orang lain atau setengah meniru.
9. RitmeRitme atau irama adalah susunan di antara durasi
nada-nada yang pendek dan panjang, nada nada yang bertekanan dan
yang tak bertekanan, menurut pola tertentu yang berulang-ulang.
Dapat dikerjakan bahwa ritme adalah metode yang monoton.Tanda ritme
terdapat tanda garis paranada pada permulaan lagu tepat setelan
kunci (clef) dan tanda kunci. Tanda ritme tersusun dari dua
pembagian angka. Angka yang terdapat di atas menunjukkan pola
tekanan yang berulang-ulang dengan dibatasi oleh garis pembatas
vertikal (garis birama) sedangkan angka yang terletak bawahnya
menunjukkan jenis nada yang dijadikan satuan.C. Proses Berkarya
dalam Musik TradisiMusik tradisi sebagaimana telah kita bahas
sebelumnya, tidak lahir begitu saja. Ada proses penciptaannya. Di
sinilah peran komponis sebagai pencipta lagu dan instrumen.Dalam
tradisi musik daerah, karya-karya musik umumnya dihasilkan oleh
sekelompok orang meskipun terdapat pula karya-karya yang dihasilkan
secara individual. Sekelompok orang ini umumnya merupakan sebuah
kelompok musik atau orkes musik setempat. Mereka bekerja sama untuk
menghasilkan sebuah karya musik.Umumnya, ide-ide musik dari
komponis tidak disampaikan melalui sebuah tulisan berupa notasi
atau partitur, tetapi dilakukan secara lisan. Komponis menyampaikan
dan mengajarkan ide-ide musiknya kepada para pemain musik atau
penyanyi. Para pemain musik atau penyanyi ini kemudian akan
menghafalkannya dan berkat latihan, ide musik ini kemudian bisa
dipentaskan dengan baik. Aransemen-aransemen musik yang telah
dibuat oleh komponis -komponis daerah ini kemudian diwariskan
kepada generasi selanjutnya melalui cara-cara seperti di atas. Para
senior akan mengajarkannya kepada para juniornya. Demikian
selanjutnya, sehingga musik daerah ini tetap dikenal oleh anggota
masyarakatnya.
D. Teknik Berkarya MusikPada intinya, kegiatan mengarang atau
menciptakan sebuah lagu adalah usaha untuk menggabungkan dan
mengharmonisasikan kata-kata atau kaiimat lagu (syair) dengan
rangkaian nada (melodi). Usaha ini sering juga disebut sebagai
menciptakan atau membuat komposisi lagu. Pada umumnya,
tekhik-teknik yang digunakan dalam membuat sebuah lagu, baik syair
maupun melodi cukup beragam. Setiap pencipta lagu umumnya memiliki
teknik tertentu yang sesuai dengan seleranya. Pilihan teknik oleh
seorang pencipta lagu ini tidak selamanya cocok bagi pencipta lagu
yang lain. Oleh karena itu, dalam mencipta lagu tidak ada satu
teknik pun yang dianggap paling baik. Semuanya tergantung pada
kesesuaiannya dengan selera dan kemauan dari seorang pencipta
lagu.Teknik yang digunakan untuk menciptakan sebuah syair lagu-lagu
antara lain sebagai berikut,1. Menyelami perasaan. Syair lagu dapat
diciptakan dari eksplorasi kita terhadap perasaan kita masing-
masing saat ini. Misalnya, saat ini kita merasa sedih karena orang
tua sakit. Perasaan sedih tersebut kita tuangkan dalam bentuk
tulisan yang dengan teknik memangkas dapat kita ringkas menjadi
syair lagu.2. Memerhatikan sekitar. Syair lagu juga dapat
diciptakan dan memerhatikan apa yang terjadi di sekitar kita.
Misalnya, kita melihat pengamen di jalan kemudian memerhatikan
tingkah lakunya.Dari pengamatan tersebut, kita tuangkan dalam
bentuk syair-syair lagu.3. Mengubah puisi atau pantun. Syair lagu
juga dapat dibentuk dengan mengubah puisi atau pantun sehingga
sesuai dengan karakter musiknya. Contoh syair lagu yang dibentuk
dari puisi adalah sebagai berikut. Syair lagu ini dibentuk dari
puisi karya Sapardi Djoko Darnono.
Sementara untuk menciptakan melodi lagu, teknik yang dapat
dipakai adalah sebagai berikut,1. Teknik RepetisiDalam teknik ini,
pertama-tama komposer menciptakan frase-frase melodi. Kemudian,
dalam pengembangannya, composer menggunakan frase melodi ini untuk
digunakan pada syair yang berbeda. Pada teknik ini, komposer
mengulang kembali secara utuh frase melodi ini. Contoh lagu
Nusantara yang menggunakan teknik ini adalah sebagai berikut,
2. Teknik VariasiDalam teknik ini komposer mengulang kembali
frase yang telah diciptakan namun dengan perubahan tertentu,
biasanya perubahan dilakukan pada akhir frase melodi. Namun tak
jarang juga dilakukan pada frase awal.
Contoh:Frase Melodi l:
E. Menyajikan Pergelaran Musik di KelasPergelaran disebut juga
dengan pementasan, pertunjukan, atau tontonan. Dalam bahasa Inggris
sering digunakan kata exhibition, show, display, atau festival.
Istilah pergelaran atau pementasan biasanya digunakan dalam seni
musik, seni tari, dan teater (drama). Sedangkan dalam seni rupa
digunakan istilah pameran atau exhibition.Pada dasarnya, pergelaran
merupakan suatu bentuk kegialan penampilan (unjuk kebolehan)
tentang hasil prestasi yang telah diperoleh untuk disajikan atau
diperkenalkan pada publik.Penyelenggaraan pergelaran bukan sekedar
sebagai informasi atau alat komunikasi saja, tetapi lebih jauh dari
itu adalah untuk membangkitkan motivasi atau memberi dorongan
kepada pemirsa atau pengunjung guna mengambil langkah-langkah
lanjutan yang bermanfaat.Jadi, pengertian pergelaran secara umum
adalah wujud kegiatan final dari hasil berolah seni yang disajikan
kepada khalayak ramai atau penonton.Dalam melaksanakan pergelaran
tidak dapat hanya dilakukan (dikerjakan) secara perorangan, tetapi
melibatkan keberadaan orang banyak atau kelompok yang masing-masing
individunya mempunyai tugas dan tanggung jawab sesuai bidang dan
profesinya. Hal ini dapat dilihat dalam rasa kebersamaan dalam
bentuk organisasi atau kepanitiaan.
1. Menyusun Penjadwalan Kegiatan PenampilanPergelaran yang akan
kita sajikan adalah pergelaran musik di kelas, artinya hanya
terbatas pada satu kelas, baik personal maupun pelaku dan
penontonnya. Tempat yang digunakan terbatas dalam satu kelas.
Selanjutnya dari penampilan yang terbaik diseleksi dan
diinformasikan untuk mengisi pergelaran sekQ'a'i yang terdiri dari
seluruh kelas atau geluruh siswa yang ada di sekolah, Meskipun
dalam bentuk kecil, pergelaran ini memerlukan persiapan dan
perencanaan (program) yang baik sehingga dapat berhasil dengan
memuaskan. Untuk dapat bekerja dengan baik, dalam melakukan
kegiatan pergelaran musik kelas ini perlu diadakan pengorganisasian
atau kepanitiaan.
a. KepanitiaanKepanitiaan yang dibentuk sifatnya sementara atau
temporer, artinya organisasi yang dibentuk saat diperlukan dan
sesuai kebutuhan. Apabila telah selesai dilaksanakan, panitia itu
dibubarkan. Struktur atau susunan panitia pergelaran musik kelas
ini dibuat sederhana atau simpel saja, bahkan secara otomatis dapat
pula dikaitkan dengan struktur organisasi kelas.Misalnya seperti
format berikut
Untuk mengisi seksi-seksi, dapat dipilih siswa yang sesuai
dengan kecakapan dan tanggung jawab masing-masing.Format susunan
panitia tersebut tidak mutlak seperti di atas, akan lebih baik
apabila diadakan rapat kelas, musyawarah untuk mufakat dalam
pengambilan keputusan yang merupakan latihan dalam pelaksanaan
demokrasi.Setelah terbentuk kepanitiaan kelas, selanjutnya kalian
dapat bekerja sesuai bidang dan tanggung jawab masing-masing dengan
tidak meninggalkan koordinasi dan konsolidasi.
b. Merencanakan Jadwal PenampilanSupaya penyajian pergelaran
dapat berjalan dengan baik maka perlu disusun perencanaan dan
jadwal penampilan atau susunan acara yang sesuai dengan tanggung
jawab yang dibuat oleh ketua dan sekretaris. Perencanaan itu
meliputi hal-hal sebagai berikut,1) Kapan pelaksanaan pergelaran
diadakan (hari, tanggal, waktu, dan jam).2) Jenis musik yang akan
ditampilkan. Misalnya, vokal meliputi solo, duet, atau paduan
suara, termasuk lagu-lagu yang ditampilkan. Musik instrumen yang
disajikan misalnya ansamble, gitar, piano, atau musik
tradisional.3) Kapan pelaksanaan dan waktu latihan musik diadakan
dan di mana tempatnya.4) Berapa dana atau anggaran biaya yang
digunakan (sumber dana dan penggunaannya).5) Bagaimana pengaturan
bentuk dekorasi ruang dan tata panggung yang dikehendaki.6)
Peralatan dan sarana prasarana yang diperlukan.7) Siapa saja
personal yang terlibat dalam pementasan, seperti petugas pengatur
acara atau protokol atau presenter atau MC, penyanyi (vokalis),
pemain atau pemegang alat musik.8) Susunan acara pergelaran atau
pementasan.
c. Susunan Acara atau Jadwal Kegiatan PenampilanSalah satu
keberhasilan pentas seni atau pergelaran seni ditentukan oleh
susunan acara. Susunan acara yang baik dapat membuat penonton puas,
tidak jenuh, dan dapat mementaskan seluruh materi yang disajikan.
Dalam hal ini kuncinya adalah pengaturan waktu yang sebaik-baiknya
(tepat waktu) dan penampilan yang menarik (pemain siap dan
menguasai materi).
PENILAIAN DALAM BENTUK OBYEKTIF1. Wujud kegiatan final dari
hasil berolah seni yang disajikan kepada khalayak ramai atau
penonton disebut a. Pementasanb. Unjuk diric. Pengonsepand.
Penyajiane. Perencanaan
2. Berikut ini yang bukan merupakan kegiatan apresiasi music
adalah .a. Mendengarkan rekaman music melalui tape recorder atau
radiob. Menyaksikan pertunjukkan wayang orangc. Terlibat anarkis
pada waktu melihat konserd. Mendengarkan music dengan Mp3 playere.
Menyaksikan televise dan film
3. Berikut ini merupakan salah satu peranan pendidikan seni
music yaitu a. Dapat meningkatkan kecerdasanb. Meningkatkan etos
kerjac. Mampu menanggulangi pengaruh budaya asing yang bersifat
negatived. Meningkatkan musikalitase. Mengolah rasa
4. Peran utama dalam sebuah pentas seni dipegang oleh a.
Musisib. Panitiac. Penontond. Penjaga keamanane. Kritikus seni
5. Berikut tahap-tahap yang bukan dalam penyelenggaraan
pergelaran music adalah a. Penataan lampub. Pementasan c.
Penjadwaland. Penataan panggunge. Sound system
36