Top Banner
DIABETES MELITUS Disusun Oleh : Bareh catur A Devi syahputra Dhining ayu Mei rahyu Iman muhammad Sri puspita Sari
65

klp 3 DM

Dec 20, 2015

Download

Documents

Nanda Dea

DM ui ekstensi 2014
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: klp 3 DM

DIABETES MELITUS

Disusun Oleh :

Bareh catur A

Devi syahputra

Dhining ayu

Mei rahyu

Iman muhammad

Sri puspita Sari

Page 2: klp 3 DM

DIABETES MELITUS1. Pengertian

Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit kronis progresif yang ditandai dengan ketidakmampuan tubuh untuk melakukan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein, mengarah ke hiperglikemia (kadar glukosa darah tinggi). (Black, 2014).

Menurut American Diabetes Association (ADA), dalam Smeltzer C.S., (2010), Diabetes Melitus adalah kelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa dalam darah (hiperglikemia) yang disebabkan oleh kerusakan dalam pengeluaran insulin, kerja insulin atau kedua-duanya.

Dari beberapa pengertian diatas, dapat kita simpulkan bahwa diabetes melitus merupakan penyakit gangguan metabolik dimana tubuh tidak mampu melakukan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein dengan baik, yang disebabkan oleh kerusakan dalam pengeluaran insulin dan/atau kerja insulin yang ditandai oleh meninngkatnya kadar glukosa dalam darah

Diabetes Melitus “Gula tinggi “, “penyakit gula”, “Kencing manis”

Page 3: klp 3 DM

KLASIFIKASI DMMenurut NDDG dan ADA tahun 2003 dalam Black (2014)

Diabetes melitus tipe 1

Merupakan hasil destruksi autoimun sel beta defisiensi insulin absolut. Sebelumnya DM tipe ini sebagai insuline dependent diabetes mellitus (IDDM).

Diabetes melitus tipe 2

defek sekresi insulin progresif diikuti dengan resistensi insulin, DM tipe ini diklasifikasikan sebagai non insuline dependent diabetes mellitus (NIDDM).

Diabetes gestasional

Adalah tipe DM yang di diagnosa selama proses kehamilan, namun biasanya menghilang ketka kehamilannya berakhir.

Diabetes sekunder atau tipe spesifik lainnya.

DM tipe ini mungkin merupakan akibat dari defek genetik fungsi sel beta, penyakit pankreas (seperti kistik fibrosis), trauma pada jaringan pankreas, atau penyakit yang diinduksi oleh obat-obatan

Page 4: klp 3 DM

ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO1. DM tipe 1 :

- genetik

- Immunologi

- Lingkungan (virus, obat-obatan)

2. DM tipe 2 :

- Usia > 45 tahun

- Obesitas

- Riwayat keluarga

- Riwayat gangguan toleransi

glukosa

- Hipertensi

- Riwayat DM gestasional

- Riwayat melahirkan bayi >4kg

Lain-lain :•Etnik

•Hiperlipidemi

•Kebiasaan diet

•Kurang olahraga

Page 5: klp 3 DM

MANIFESTASI KLINIS

Poliuria, Polidipsi, Poliphagia

Penurunan Berat Badan

Pandangan Kabur

Ketonuria

Lemah, Letih, Pusing

Pruritus, Infeksi Kulitdiperdebatkan

Asimptomatik

Page 6: klp 3 DM

PATOFISIOLOGI

Page 7: klp 3 DM

DIAGNOSIS PADA PASIEN DENGAN DIABETES MELLITUS (DM) HbA1C (glycosilat haeglobin) dengan bahan darah plasma vena

untuk mendiagnosa DM, HbA1C bukan penderita diabetes adalah 3,5% - 5,5%. adanya gejala klasik diabetes termasuk poliuria, polidipsia, polifagia, penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas dan kadar gula dalam darah yang tinggi (Masjoer, dkk. 2001).Bukan DM Belum pasti DM DM

Kadar glukosa darah sewaktu

Plasma vena

Kadar kapiler

Kadar glukosa darah puasa

Plasma vena

Darah kapiler

Kadar glukosa 2jam PP

Darah vena

<100

<90

<110

<90

<140

110-199

90-199

110-125

90-109

140-199

>200

>200

>126

>110

>200

Page 8: klp 3 DM

PENATALAKSANAAN UTAMA TERAPI DIABETES MELLITUS

Edukasi bertujuan untuk mengoptimalisasikan control metabolic, mencegah komplikasi baik akut Maupin kronis, meningkatkan kualitas hidup dengan mempengaruhi pengetahuan, sikap dan perilaku menjadi sehat (Atak, dkk. 2009)

Perencanaan makanan untuk mencapai kadar gula darah mendekati normal, mencapai kadar lemak normal dan mencegah resiko pemnyakit kardiovaskuler, mencapai dan mempertahankan berat badan normal, mencegah komplikasi akut maupun kronik diabetes, dan pemunuhan nutrisi makanan yang tepat (ADA, 2006).

Latihan jasmani memberikan manfaat meningkatkan stamina tubuh, meningkatkan status emosional, mengendalikan berat badan dan meningkatkan kapasitas kerja sel.

Terapi farmakologi

.Obat untuk terapi DM terdiri dari oral dan insulin

Page 9: klp 3 DM

OBAT ORAL / HIPOGLIKEMIA

Kelas obat dan contoh Cara kerja obat Mekanisme kerja obat

Biguanide

metformin

Melawan resistensi insulin (khususnya

menurunkan pengeluaran glukosa di

hepar)

Meningkatkan ketergantungan insulin yang berfariasi

dan melakukan aksi mandiri termasuk Adenosine 5-

Monophospate- Activated protein kinase (AMPK)

Sulfonylurea

Glimepiride, glicazide, glyburide,

glypizide

Menstimulasi sekresi insulin (dalam 6-

24jam)

Mengikat sulfonylurea receptor 1 (SUR I) pada sel β

pancreas, yang menutup jalur sensititivitas kalium

Adenosine Triphospahate (K+ ATP)

Meglitides

Repaglinide, Nateglinide

Menstimulasi sekresi insulin (memiliki

cara kerja dengan onset lebih cepat dan

durasi lebih pendek daripada

sulfonylurea)

Meningkatkan benzamido pada reseptor SUR I pada

sel β pancreas yang menutupi K+ ATP

Gliptins ( DPP-4 Inhibitor)

Sitagliptin, saxagliptin

meningkatkan sekresi insolin prandial Menghambat enzim DPP-4 yang meningkatkan paruh

hidup plasma pada hormone inkretin insulinotropik

Thiazolidinediones (PPAR-ɤ

agonist)

Pioglitazone, resiglitazone

Meningkatkan sensitivitas insulin

(khususnya meningkatkan penggunaan

glukosa perifer)

Mengaktifkan inti reseptor PPAR-ɤ (paroxisome

proliferator-activatide reseptor ɤ) terutama pada

jaringan adipose. Yang mempengaruhi kerja insulin

dan siklus glukosa asam lemak

α- Glucosidase inhibitors acabose,

miglitol, voglibose

Memperlambat pencernaan karbohidrat Berkompetensi penghambatan pencernaan enzim α-

glukosidase

Page 10: klp 3 DM

INSULIN

Tipe insulin Contoh Nama pabrik Onset Puncak Durasi

Kerja cepat Insulin lispro

Insulin aspart

Humalog

novolog

15-30 mnt

10-20 mnt

30-90 mnt

1-3 jam

< 5 jam

3-5 jam

Kerja pendek reguler Humulin R

Novolin R

½ -1 jam 2-5 jam 5-8 jam

Kerja

menengah

NPH Humulin N

Novolin N

1-2 jam 6-12 jam 18-26 jam

Kerja panjang Ultralente

Insulin glargine

Humulin U

Lantus

4-6 jam

70 jam

12-24 jam

Tidak ada

26-36 jam

24 jam

Page 11: klp 3 DM

KOMPLIKASI PADA DIABETES MELITUS DIBAGI MENJADI KOMPLIKASI AKUT DAN KOMPLIKASI VASKULER JANGKA PANJANG (SCHTEINGART, 2013).Komplikasi akut

Hipoglikemia

Keto asidosis diabetic (KAD)

Hiperglikemia hiperosmolar non ketotik

Komplikasi kronis

1. Makrovaskuler adalah komplikasi yang disebabkan dari DM akibat aliran darah menjadi terhambat seperti penyakit jantung koroner dan Penyakit vaskuler perifer atau arterisklerosis

2. Mikrovaskuler komplikasinya seperti retinopati terjadi dari tergantung lamanya hiperglikemia mekanisme terjadinya, aldose reductase adalah enzim berperan dalam jalur polyaol intraseluler, jalur ini mengkonversi glukosa menjadi alcohol atau sorbitol yang dapat terakumulasi termasuk dalam retina, Nefropati dan neuropati.

Page 12: klp 3 DM

PENYEBAB PENYAKIT/GANGGUAN

Hipertensi adalah penyakit dimana tekanan darah batas atas ( sistolik ) lebih dari 140 mmHg dan/atau tekanan darah batas bawah ( diastolik) 90 mmHg.

Peningkatan tekanan darah dapat disebabkan berbagai faktor seperti faktor genetik, usia, garam, kolesterol,obesitas, stress,rokok, kafein, minuman beralkohol, kurang berolahraga.

Page 13: klp 3 DM
Page 14: klp 3 DM
Page 15: klp 3 DM

MASALAH NUTRISI YANG TERGANGGU

Terapi nutrisi pada penderita hipertensi adalah berfokus pada pembatasan makanan yang mengandung garam natrium atau garam dapur

Page 16: klp 3 DM

JENIS DAN PRINSIP DIET

Penderita hipertensi sebaiknya melakukan diet rendah garam. Yaitu dengan mengurangi penggunaan natrium dan sodium yang terdapat pada garam dapur, soda kue, baking powder, dan vetsin/ MSG.

Makanan beraneka ragam dan gizi seimbang dengan jenis dan komposisi makanan yang disesuaikan dengan penderita.

Pembatasan jumlah garam yang disesuaikan dengan kesehatan penderita. Saran garam natrium 2,4 gr/hari atau 6 gram garam atau 1 sdt sehari .

Page 17: klp 3 DM

Pembatasan jumlah garam yang disesuaikan dengan kesehatan penderita. Saran garam natrium 2,4 gr/hari atau 6 gram garam atau 1 sdt sehari

Managemen pola hidup sehat :

1. Stop merokok2. Melakukan aktifitas fisik dinamis 20-30 menit

dalam 4-7 hari . Seperti jogging, bersepeda, swimming

3. Maintenance BB sesuai BB ideal, indeks massa tubuh 18.5-24.9 kg/m2, waist circumference < 102 cm [40"] for men and < 88 cm [35"] for women.

Page 18: klp 3 DM

LANJUTAN...............

4. Banyak mengkonsumsi buah dan sayuran, dairy-low fat, serat, gandum,sumber protein, batasi fat-trans dan kolesterol < 300 mg/hari, dan banyak konsumsi omega 3, fatty acid.

5. Kurangi penggunaan garam sodium ≤ 1,500 mg/hari (setara dengan 1 sdm). Waspadai produk kemasan

6. Pembatasan konsumsi alkohol sampai 2 gelas perhari , lebih baik tidak mengkonsumsi alkohol

1 can (341 mL) of 5% beer or

1 glass (150 mL) of 12% wine or

1.5 oz (45 mL) of 40% spirits

7. Tidak direkomendasikan penggunaan suplemen yang mengandung Potassium, calcium and magnesium .

Page 19: klp 3 DM

DASH (DIETARY APPROACHES TO STOP HYPERTENTION )

Page 20: klp 3 DM
Page 21: klp 3 DM

KANDUNGAN SODIUM DALAM MAKANAN

P R O D U K G A N D U M

Sereal ,nasi,pasta ½ gelas

Sereal siap saju , 1 gelas

Roti

Sayuran

Sayuran segar yang dimasak tanpa garam. ½ gelas

daging dan ikan

Daging segar, ikan, 3 ons

N A T R I U M ( M G )

0-5

100-360

110-175

1-70

30-90

Page 22: klp 3 DM

LANJUTAN..............

L O W F A T

susu., 1 gelas

Yoghurt, 8 0ns

Natural chesses, 1.5 ons

Processed cheesses, 1.5 ons

Kacang-kacangan

Kacang tanah

Kacang tanah kalengan

N A T R I U M ( M G )

120

160

110-450

600

0-5

400

Page 23: klp 3 DM

BAHAN MAKANAN SEHARI

B A H A N M A K A N A N

Beras

Daging

Telur ayam

Tempe

Kacang hijau

Sayuran

Buah

Minyak

Gula pasir

B E R A T ( G ) / U R T

300/ 5 gelas

100/ 2 potong

50/1 butir

100/ 4 potong sedang

25/ 2.5 sendok

200/ 2 gelas

25/ 2.5 sendok makan

25/ 2.5 sendok makan

Page 24: klp 3 DM

PENGKAJIAN

Anamnesea. Identitas penderita

Umur, jenis kelamin, suku/ras

b. Keluhan Utama

gejala awal klien berobat

C Riwayat kesehatan sekarang

faktor yang melatarbelakangi/mempengaruhi keluhan

d. Riwayat kesehatan dahulu

hipertensi, pola makan tidak sehat, aktifitas fisik, DM atau penyakit–penyakit lain yang ada kaitannya dengan defisiensi insulin misalnya penyakit pankreas.

e. Riwayat kesehatan keluarga

keluarga biasanya terdapat salah satu anggota keluarga yang juga menderita DM, HT

f. Riwayat psikososial

status emosi, mental

Page 25: klp 3 DM

PEMERIKSAAN FISIK

Aktifitas/ Istirahat

Lemah, letih, lesu, sulit bergerak/berjalan. Kram otot. Tonus otot meningkat. Gangguan istirahat/ tidur

Sirkulasi

hipertensi, kebas, dan kesemuatan pada ekstremitas. Ulkus pada kaki, perubahan tekanan darah postural; hipertensi

Intregitas ego

stres, ansietas, peka rangsang

Page 26: klp 3 DM

LANJUTAN.......................

Eliminasiperubahan pola berkemih ( poliuri, poliuri, oliguri). Urin berkabut. Bau busuk ( infeksi)

Nutrisihilang nafsu makan,mual, muntah, konsumsi glukosa/ karbohidrat berlebihan. Penurunan berat badan berlebihan dalam beberapa hari/minggu.

Page 27: klp 3 DM

LANJUTAN..................

Neurosensoripusing/pening. Sakit kepala, kesemutan. Kelemahan pada otot. Parestesia. Gangguan penglihatan ,diorientasi.

Nyeri/ kenyamanannyeri abdomen ( sedang/ berat), palpitasi

Pernapasanbatuk berdahak/kering,sesak,batuk dengn/atau tanpa sputum.frekuensi pernapasan

Page 28: klp 3 DM

Keamanan

menurunnya kekuatan umum/ rentang gerak. Parestesia/paralisis otot , termasuk otot-otot pernapasan

Seksualitas

cenderung infeksi pada vagina. Impoten pada pria. Disfungsi seksual

Penyuluhan/pembelajaran 

faktor resiko keluarga ; DM, penyakit jantung, hipertensi, stroke. Peyembuhan luka lambat. Penggunaan obat steroid, diuretik

Lanjutan............................

Page 29: klp 3 DM

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

Ketidakefektifan perfusi jaringan

Resiko kerusakan integritas kulit

Resiko infeksi

Resiko ketidakseimbangan cairan

Resiko perubahan persepsi sensori

Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, perawatan, dan pengobatan  

Page 30: klp 3 DM

1. KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN

tindakan• Kaji status nutrisi • Timbang BB secara berkala, ukur IMT• Kaji pola makan • Tentukan program diet dan anjurkan

klien mematuhi • Auskultasi bising usus, catat adanya

nyeri abdomen; mual, muntah• Kaji kemampuan klien mendapatkan

nutrisi yang dibutuhkan• Identifikasi adanya perubahan pola

makan• Monitor jumlah nutrisi dan kandungan

kalori• Libatkan klien dan keluarga dalam

menentukan diet• Monitor adanya tanda hipoglikemi• Kolaborasi dengan ahli gizi untuk

menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan klien

• Pantau pemeriksaan laboratorium: GDS, LDL, HDL, BUN, Na, Kalium

rasional• Menentukan kebutuhan nutrisi • BB indikator status nutrisi• Mengetahui pola nutrisi klien• Memberikan kebutuhan nutrisi

sesuai indikasi terapi diet• Hiperglikemi dan gangguan

keseimbangan cairan dan elektrolit menurunkan motilitas

• Menentukan kemampuan klien dalam pemenuhan nutrisi

• Mengetahui apakah klien mematuhi program diet

• Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori

• Dukungan keluarga penting dalam keikutsertaan merencanakan program diet

• Merupakan komplikasi yang sering terjadi

• Menentukan kebutuhan nutrisi • Kenaikan nilai laboratorium dapat

menentukan pemberian terapi pengobatan dan terapi diet

Page 31: klp 3 DM

2. RESIKO KETIDAKSEIMBANGAN CAIRAN

TINDAKAN•Monitor tanda-tanda vital•Monitor intake dan output •Monitor status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, turgor kulit, nadi adekuat, tekanan ortostatik)•Monitor status nutrisi •Monitor berat badan secara berkala•Kaji adanya nyeri abdomen, mual dan muntah•Monitor hasil laboratorium : Hemotrokit, kreatinin, Natrium, kalium

RASIONAL•Hipovolemia dapat dimanisfestasikan oleh hipotensi dan takikardi•Mengetahui perkiraan kebutuhan cairan•Merupakan indikator dari tingkat dehidrasi•Mengetahui keseimbangan cairan•Penurunan BB sering terjadi pada pasien dengan kehilangan cairan•Kurang cairan dan elektrolit mengubah motilitas lambung•Peningkatan nilai dapat mencerminkan kerusakan ginjal karena dehidrasi

Page 32: klp 3 DM

3. KETIDAKEFEKTIFAN PERFUSI JARINGAN

tindakan•Monitor adanya paretese•Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka terhadap panas/dingin/ tajam/ tumpul•Anjurkan klien dan keluarga untuk mengobservasi kulit bila ada lesi atau laserasi•Monitor adanya tromboplebitis•Diskusikan mengenai penyebab perfusi jaringan•Kolaborasi pemberian analgetik

rasional•Mengetahui adanya kerusakan perfusi jaringan•Mengetahui area kerusakan perfusi jaringan•Mendeteksi secara dini untuk mendapatkan terapi sesuai indikasi•Tromboplebitis menyebabkan sirkulasi ke jaringan tidak lancar•Diskusikan mengenai penyebab perfusi jaringan•Kolaborasi pemberian analgetik

Page 33: klp 3 DM

4. RESIKO KERUSAKAN INTEGRITAS KULIT

TINDAKAN•Monitor integritas kulit; warna kemerahan pada kulit, ada tidaknya ulserasi•Kaji penampilan dan keadaan kebersihan kaki klien•Monitor status nutrisi klien•Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering•Gunakan perawatan pada kaki yang tertekan dengan lotion atau minyak•Monitor aktifitas dan mobilisasi klien•Anjurkan klien untuk melakukan senam kaki/senam DM

RASIONAL•Autonomik neuropati menyebabkan kulit kering, mudah pecah, dan infeksi•Kaki merupakan bagian tubuh paling sering terjadi gangguan integritas •Status nutrisi yang baik dapat mempertahankan integritas kulit•Mencegah terjadinya infeksi•Melancarkan sirkulasi darah Mencegah gesekan dan trauma pada kaki•Aktifitas dan mobilisasi dapat meningkatkan suplai darah ke kaki•Meningkatkan suplai darah ke kak

Page 34: klp 3 DM

5. RESIKO INFEKSI

TINDAKAN•Monitor tanda-tanda vital dan status mental•Panggil klien dengan nama, orientasikan kembali dengan kebutuhannya; tempat,orang,waktu•Jadwalkan intervensi keperawatan agar tidak mengganggu waktu istirahat•Lindungi klien dari injuri•Kaji adanya keluhan parestesia, nyeri,atau kehilangan sensori pada paha/kaki. Lihat adanya ulkus•Bantu klien dalam ambulasi atau mobilisasi•Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi •Pantau nilai laboratorium

RASIONAL•Dasar untuk membandingkan temuan abnormal•Membantu mempertahankan kontak dengan realitas•Istirahat memperbaiki daya pikir dan menurunkan rasa letih•Klien dengan disorientasi merupakan awal kemungkinan timbul cedera•Neuropati perifer dapat menyebabkan sensasi sentuhan dan nyeri dan dapat mengakibatkan kerusakan kulit•Meningkatkan keamanan klien terutama ketika dipengaruhi ketidakseimbangan•Gangguan proses pikir/potensial aktifitas kejang biasanya hilang dalam keadaan hiperosmolaritas teratasi•Ketidakseimbangan nilai lab dapat mempengaruhi fungsi mental

Page 35: klp 3 DM

6. RESIKO PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI

TINDAKAN•Monitor tanda-tanda vital dan status mental•Panggil klien dengan nama, orientasikan kembali dengan kebutuhannya; tempat,orang,waktu•Jadwalkan intervensi keperawatan agar tidak mengganggu waktu istirahat•Lindungi klien dari injuri•Kaji adanya keluhan parestesia, nyeri,atau kehilangan sensori pada paha/kaki. Lihat adanya ulkus•Bantu klien dalam ambulasi atau mobilisasi•Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi •Pantau nilai laboratorium

RASIONAL•Dasar untuk membandingkan temuan abnormal•Membantu mempertahankan kontak dengan realitas•Istirahat memperbaiki daya pikir dan menurunkan rasa letih•Klien dengan disorientasi merupakan awal kemungkinan timbul cedera•Neuropati perifer dapat menyebabkan sensasi sentuhan dan nyeri dan dapat mengakibatkan kerusakan kulit•Meningkatkan keamanan klien terutama ketika dipengaruhi ketidakseimbangan•Gangguan proses pikir/potensial aktifitas kejang biasanya hilang dalam keadaan hiperosmolaritas teratasi•Ketidakseimbangan nilai lab dapat mempengaruhi fungsi mental

Page 36: klp 3 DM

7. KURANGNYA PENGETAHUAN TENTANG PROSES PENYAKIT, DIET, PERAWATAN, DAN PENGOBATAN BERHUBUNGAN DENGAN

KURANGNYA INFORMASI

TINDAKAN •Ciptakan lingkunagan saling percaya dengan mendengarkan dengan penuh perhatian•Kaji latar belakang klien•Berikan pendidikan kesehatan mulai dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor , tentang :•Penyakit dan faktor penyebab DM•Pengobatan DM•Diet DM•Cara pemeriksaan gula darah “finger stick”•Diskusikan tentang rencana diet, penggunakan makanan tinggi serat•Diskusikan pentingnya melakukan evaluasi secara teratur

RASIONAL•Membina hubungan saling percaya antar perawat dengan klien•Mempengaruhi tehnik komunikasi dalam memberikan pendidikan kesehatan•Memberikan pemahaman tentang penyakit klien, dapat membantu proses pengobatan .•Kesadaran klien tentang diet membantu klien dalam merencanakan pola diit / mentaati program•Membantu mengontrol proses •penyakit dan menurunkan perkembangan komplkasi sistemiK

Page 37: klp 3 DM

KASUS

Seorang laki-laki berusia 53 tahun, dirujuk ke poli penyakit dalam dengan keluhan tidak enak badan, lemes dan mata berkunang-kunang pagi setelah minum satu gelas teh manis dan 2 bungkus roti. Sering buang air kecil malam hari, cepat lapar, berat badan turun drastis dalam setengah tahun terakhir. BB 70 kg, TB 160 cm, LOLA 27 cm. Hasil pemeriksaan pada saat itu, TD 150/90 mmHg, glukosa darah sewaktu 350 mg/dl, kolesterol total 300 mg/dl. Klien mengatakan porsi makan besar satu piring penuh nasi sehari 4-5 kali, makan nasi banyak tidak masalah asalkan bukan air manis, dan hobinya jajan makanan pinggir jalan. Menurutnya diet hanya untuk orang-orang yang ingin kurus, dan gaya hidupnya selama ini tidak ada masalah.

Page 38: klp 3 DM

Pengkajian utama

Keluhan utama :

Klien mengeluh pagi tadi setelah minum satu gelas teh manis dan 2 bungkus roti merasa tidak enak badan, lemes dan mata berkunang-berkunang.

Riwayat penyakit sekarang :

Klien mengatakan sering buang air kecil malam hari, cepat lapar, berat badan turun drastis dalam setengah tahun terakhir.

Riwayat penyakit dahulu :

Klien belum pernah berobat dan mengetahui tentang penyakitnya. Klien mengatakan porsi makan besar satu piring penuh nasi sehari 4-5 kali, makan nasi banyak tidak masalah asalkan bukan air manis, dan hobinya jajan makanan pinggir jalan. Menurutnya diet hanya untuk orang-orang yang ingin kurus, dan gaya hidupnya selama ini tidak ada masalah.

Page 39: klp 3 DM

Pemeriksaan fisikTekanan darah : 150/90 mmHgTB : 160 cmBB: 70 kgLOLA : 27 cm

Hasil pemeriksaan laboratorium :

Gula darah sewaktu 350 mg/dlKolesterol total 300 mg/dl

Page 40: klp 3 DM

ANALISA DATA

DS: klien mengatakan berat badan turun drastis dalam setengah tahun terakhir dan sering lapar walaupun klien makan dengan porsi makan besar satu piring penuh nasi sehari 4-5 kali, makan nasi banyak tidak masalah asalkan bukan air manis, dan hobinya jajan makanan pinggir jalan

Page 41: klp 3 DM

DO: IMT 70/2,56 = 27, 34 kg/m² (overweight), LOLA 27 cm, glukosa darah sewaktu 350mg/dl, kolesterol total 300mg/dl, TD 150/90 mmHg.

Diagnosa keperawatan: ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakcukupan insulin (penurunan ambilan dan penggunaan glukosa oleh jaringan mengakibatkan peningkatan metabolisme protein dan lemak)

Page 42: klp 3 DM

DS: klien mengeluh tidak enak badan, lemes dan mata berkunang-kunang pagi setelah minum satu gelas teh manis dan 2 bungkus roti. klien mengatakan diet hanya untuk orang-orang yang ingin kurus, dan gaya hidupnya selama ini tidak ada masalah.

DO : Glukosa darah 350mg/dl

Diagnosa keperawatan: risiko ketidakstabilan glukosa darah

Page 43: klp 3 DM

DIAGNOSA PRIORITAS

Diagnosa keperawatan: ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakcukupan insulin (penurunan ambilan dan penggunaan glukosa oleh jaringan mengakibatkan peningkatan metabolisme protein dan lemak).

Diagnosa keperawatan: risiko ketidakstabilan glukosa darah

Page 44: klp 3 DM
Page 45: klp 3 DM
Page 46: klp 3 DM
Page 47: klp 3 DM
Page 48: klp 3 DM
Page 49: klp 3 DM
Page 50: klp 3 DM

PENDAHULUAN

Kecukupan gizi adalah rata-rata asupan gizi harian yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bagi hampir semua (97,5%) orang sehat dalam kelompok umur, jenis kelamin, dan fisiologis tertentu. Nilai asupan zat gizi harian yang diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan gizi mencakup

50% orang sehat dalam kelompok

umur, jenis kelamin, dan fisiologis tertentu disebut dengan kebutuhan gizi.

Page 51: klp 3 DM

DIET SEIMBANG

Salah satu yang menyediakan semua nutrisi yang di butuhkan oleh kesehatan dalam proporsi yang tepat

Page 52: klp 3 DM

ANGKA KECUKUPAN GIZI

Angka Kecukupan Gizi (AKG) atau Recommended Dietary

Allowances (DRA) merupakan kecukupan rata-rata zat gizi sehari bagi hampir semua

orang sehat (97,5%)

menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh aktifitas fisik, genetik dan keadaan fisiologis untuk

mencapai derajat kesehatan yang optimal.

Page 53: klp 3 DM

KEGUNAAN AKG

untuk menilai kecukupan gizi yang telah dicapai melalui konsumsi makanan

bagi penduduk

untuk perencanaan dalam pemberian

makanan tambahan maupun perencanaan

makanan institusi

untuk perencanaan penyediaan pangan

tingkat regional maupun nasiona

Acuan pendidikan

gizi

Acuan label pangan yang

mencantumkan informasi nilai gizi

Page 54: klp 3 DM

NILAI AKG

• Nilai AKG untuk indonesia sudah di atur di peraturan kementrian kesehatan RI No.75 tahun 2013

file://localhost/Users/devisahputra/Downloads/PMK No. 75 ttg Angka Kecukupan Gizi Bangsa Indonesia.pdf

Page 55: klp 3 DM

KESIMPULAN

Oleh karena itu untuk mencapai deraat kesehatan yang optimal, diperlukan sejumlah zat gizi yanh harus didapatkan makanan dalam jumlah yang sesuai dengan anjuran setiap harinya.

Page 56: klp 3 DM

DIET

PADA K

LIEN G

AGAL

GINJA

L

DE

VI

SA

HP

UT

RA

Page 57: klp 3 DM

PENGERTIAN

Gagal ginjal adalah kegagalan/ketidak fungsinya regulasi dan ekskresi untuk mempertahankan homestasis

Page 58: klp 3 DM

PENYEBAB

Gagal Ginjal Akut: AnuriaNyeriazotemia

Gagal Ginjal KronikUremiaGagal Ginjal Akut

Page 59: klp 3 DM

FAKTOR RESIKO

Hipertensi dan Penyakit

Jantung

Penyakit Imun

HIVRiwayat Keluarga

Gagal Ginjal dan ISK

Diabetes

Page 60: klp 3 DM

Komponen DietMengontol tekanan darah dengan mengurangi asupan natrium

Mengurangi asupan protein

Pengelolaan Diabetes

Page 61: klp 3 DM

KEUNTUNGAN DIET PROTEIN

Mengurangi proteinuria

Meningkatkan kontrol lipid

Mengurangi racun uremik dan asam

Mengurangi stress oksidatif

Meningkatkan resistensi insulin

Mengurangi beban fosfor

Page 62: klp 3 DM

REKOMENDASI DIET GAGAL GINJAL STADIUM I-IV

Mengontol Protein

Mengontol sodium

Mengontol kalium

Mengontol fosfor

Mengontol Kalsium

Page 63: klp 3 DM

REKOMENDASI DIET GAGAL GINJAL DENGAN DIALISIS

Sayuran segar tdk

mengandung garam

Buah buahan

kalengan

Creamers non diary

rendah fosfor

Label informasi Makanan

Menghindari Garam Gunakan

Rempah - rempah

Page 64: klp 3 DM

DIET DASH

DIETARY APPROACHES TO STOP HYPERTENSION

Direkomendasi untuk pengobatan penyakit hipertensi, penyakit jantung, gagal ginjal. Diet ini dapat memperlambat perkembangan penyakit.

Berikut DASH diet rinci untuk diet 2.000 kalori

file://localhost/Users/devisahputra/Documents/DIET DASH.docx

Page 65: klp 3 DM

TERIMAKASIH….