Top Banner
KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN MENDUKUNG PROGRAM SL-PTT Oleh : Tamrin Bardi Ali Abdul Azis M. Yusuf Ali Juairiah Ernawati BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) NAD BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTRIAN PERTANIAN 2010
32

KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/...3.1. Introduksi Beberapa varietas Unggul Padi di Kecamatan ...

Apr 07, 2019

Download

Documents

LeThien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/...3.1. Introduksi Beberapa varietas Unggul Padi di Kecamatan ...

KKLLIINNIIKK TTEEKKNNOOLLOOGGII PPEERRTTAANNIIAANN MMEENNDDUUKKUUNNGGPPRROOGGRRAAMM SSLL--PPTTTT

OOlleehh ::

TTaammrriinnBBaarrddii AAllii

AAbbdduull AAzziissMM.. YYuussuuff AAllii

JJuuaaiirriiaahhEErrnnaawwaattii

BBAALLAAII PPEENNGGKKAAJJIIAANN TTEEKKNNOOLLOOGGII PPEERRTTAANNIIAANN ((BBPPTTPP)) NNAADDBBAADDAANN PPEENNEELLIITTIIAANN DDAANN PPEENNGGEEMMBBAANNGGAANN PPEERRTTAANNIIAANN

KKEEMMEENNTTRRIIAANN PPEERRTTAANNIIAANN2010

Page 2: KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/...3.1. Introduksi Beberapa varietas Unggul Padi di Kecamatan ...

LAPORAN AKHIR KEGIATAN KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh DarussalamJl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077

Email : [email protected] ; [email protected]:http://nad.litbang.deptan.go.id

i

KATA PENGANTAR

Klinik Teknologi Pertanian Mendukung Prohgram SL-PTT Balai Pengkajian

Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh Darussalam TA. 2010 merupakan salah

satu program pendampingan paket teknologi, kegiatannya membuat percontohan dan

pelayanan secara langsung kepada masyarakat (petani) terhadap permasalahan yang

muncul petani. Dalam pelaksanaannya melibatkan peneliti, penyuluh BPTP NAD,

penyuluh lapangan dan pihak dinas terkait. Secara keseluruhan kegiatan Klinik

Teknologi Pertanian ini berlangsung sampai dengan bulan Desember 2010.

Percontohan yang dilakukan adalah berupa demplot seperti; introduksi beberapa

varietas unggul padi sawah di Desa Batee Lee Kecamatan Seulimum Kabupaten Aceh

Besar, introduski beberapa varietas unggul kacang tanah di Desa Ujung Padang

Kecamatan Labuhan Haji Barat Aceh Selatan dan Desa Pawoh Kecamatan Susoh

Kabupaten Aceh Barat Daya.

Dalam penyusunan laporan tahunana ini penulis melibatkan berbagai pihak,

terutama tim klinik teknologi itu sendiri, peneliti, penyuluh dan staf administrasi yang

berada di lingkup BPTP NAD. Oleh karena itu penyusun mengucapkan terima kasih

kepada semua pihak yang terlibat. Kritik dan saran sangat dibutuhkan dalam rangka

penyempurnaan laporan ini.

Demikianlah laporan ini disusun sebagai bentuk pertanggung jawaban fisik

dan keuangan terhadap hasil pelaksanaan dan juga dapat bermanfaat bagi pengguna

(petani) dan pemerintah daerah selaku pengambil kebijakan.

Banda Aceh, Desember 2010Penanggung Jawab Kegiatan,

Ir. TamrinNIP. 196607061999031002

Page 3: KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/...3.1. Introduksi Beberapa varietas Unggul Padi di Kecamatan ...

LAPORAN AKHIR KEGIATAN KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh DarussalamJl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077

Email : [email protected] ; [email protected]:http://nad.litbang.deptan.go.id

ii

DAFTAR ISI

HalamanLEMBARAN PENGESAHAN............................................................... iKATA PENGANTAR............................................................................. iiDAFTAR ISI............................................................................................ iiiDAFTAR TABEL ................................................................................... ivRINGKASAN .......................................................................................... vI. PENDAHULUAN ............................................................................. 1

1.1. Latar Belakang............................................................................. 11.2. Tujuan .......................................................................................... 31.3. Luaran .......................................................................................... 3

II. PROSEDUR PELAKSANAAN ....................................................... 42.1. Cakupan Kegiatan....................................................................... 42.2. Prosedur Kegiatan ....................................................................... 4

2.3. Lingkup Kegiatan ....................................................................... 5

III. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 10

3.1. Introduksi Beberapa varietas Unggul Padi di KecamatanSeulimum Kabupaten Aceh Besar .............................................. 10

3.2. Introduksi Beberapa varietas Unggul Padi di Kecamatan ..........Susoh Kabupaten Aceh Barat Daya dan KecamatanLabuhan Haji Kabupaten Barat Aceh Selatan............................ 17

3.3. Sekolah Lapang Pengendalian Hama dan Penyakit TeraduDi Kecamatan Meurah Dua Kabupaten Pidie Jaya danKecamatan Sakti Kabupaten Pidie.................................... 21

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 27

Page 4: KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/...3.1. Introduksi Beberapa varietas Unggul Padi di Kecamatan ...

LAPORAN AKHIR KEGIATAN KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh DarussalamJl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077

Email : [email protected] ; [email protected]:http://nad.litbang.deptan.go.id

iii

ABSTRAK

Tamrin dkk. Klinik Teknologi Pertanian TA.2010 melaksanakan beberapa aktivitasdiantaranya : introduski beberapa varietas unggul padi Desa Batee Lee di KecamatanSeulimum, introduski beberapa varietas unggul kacang tanah di Desa Ujung PadangKecamatan Labuhan Haji Barat dan Desa Paoh Kecamatan Kecamatan Susoh KabupatenLabuhan Haji Barat, Sekolah lapang SL-PHT di Kecamatan Meurah Dua Kabupaten PidieJaya dan pendistribusian media informasi dengan tema mendukung program SL-PTT.Tahapan kegiatan berupa identifikasi masalah, penanganan, evaluasi dan temu wicara untukmembahas kasus bersama masyarakat, peneliti, penyuluh dan pihak dinas terkait. Hasilkegiatan menunjukkan bahwa demplot pengenalan varietas unggul padi Cigeulis dengansistem tanam legowo 2 : 1 produksinya dapat mencapai 8,6 t/ha dan dengan legowo 4 : 1hasilnya 8,1 t/ha, sedangkan untuk varietas Ciherang produksi dengan legowo 2 : 1 adalah 8,4t/ha dan legowo 4 : 1 adalah 8,0 t/ha. Sedangkan pada pelaksanaan demplot kacang tanahdalam pelaksanaannya terjadi gangguan banjir yang menggenangi tanaman baik yang beradadi Kabupaten Aceh Selatan maupun yang berada pada lokasi Aceh Barat Daya sehinggahasilnya jauh lebih rendah di bawah rata-rata hasil Provinsi Aceh yaitu; untuk Aceh Selatanvarietas Tuban (775 kg/ha), Jerapah(770 kg/ha), Singa (800 kg/ha), Kelinci (720 kg/ha),Kancil (810 kg/ha), dan varietas Lokal (650 kg/ha 800, sedangkan untuk Aceh Barat Dayaadalah Tuban (800 kg/ha), Jerapah(750 kg/ha), Singa (810 kg/ha), Kelinci (780 kg/ha),Kancil (820 kg/ha), dan varietas Lokal (710 kg/ha).

Kata Kunci: padi, kacang tanah, sekolah lapang, media.

ABSTRACT

Tamrin dkk. Agricultural Technology Clinic TA.2010 carry out several activities including:introduski some high yielding varieties of rice Batee village of Lee in District Seulimum,introduski some peanut varieties in the village of Labuhan Haji Ujung Padang, West Districtand Sub District Village Paoh Labuhan Haji Susoh West District, School field SL-IPM inSub Meurah Two Pidie Jaya and media distribution of information to support a programtheme SL-PTT. Stages of the activities of problem identification, handling, evaluation andcolloquium to discuss the case with the public, researchers, extension workers and otherrelated agencies. The results show that demplot introduction of high yielding varieties of ricecropping systems legowo Cigeulis with 2: 1 production may reach 8.6 t / ha and with legowo4: 1 results are 8.1 t / ha, while for production Ciherang legowo 2: 1 is 8.4 t / ha and legowo4: 1 was 8.0 t / ha. While the implementation of demonstration plots in the implementation ofpeanut interference occurs either flood that flooded crops in South Aceh district and who is inthe location of Southwest Aceh so the results are much lower in the below average results ofAceh Province, namely: to South Aceh varieties Tuban ( 775 kg / ha), Giraffe (770 kg / ha),Lion (800 kg / ha), Rabbit (720 kg / ha), mouse deer (810 kg / ha), and local varieties (650 kg/ ha 800, while for Southwest Aceh is Tuban (800 kg / ha), Giraffe (750 kg / ha), Lion (810kg / ha), Rabbit (780 kg / ha), mouse deer (820 kg / ha), and local varieties (710 kg / ha).

Keyword: rice, peanut, field schools, the media.

Page 5: KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/...3.1. Introduksi Beberapa varietas Unggul Padi di Kecamatan ...

LAPORAN AKHIR KEGIATAN KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh DarussalamJl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077

Email : [email protected] ; [email protected]:http://nad.litbang.deptan.go.id

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) merupakan daerah yang sangat

kaya akan sumberdaya alam, termasuk di dalamnya adalah sumberdaya pertanian

yang terdiri dari beberapa sub sektor seperti : tanaman pangan dan hortikultura,

perkebunan, peternakan dan perikanan. Berdasarkan ilustrasi tersebut, pengembangan

pertanian hendaknya berbasis pada sumberdaya lokal, yaitu dengan memberdayakan

seluruh potensi yang ada secara optimal.

Pengelolaan sumberdaya lokal secara terpadu dan menyeluruh dapat

memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap keberhasilan pembangunan

disektor pertanian, adapun pengelolaan sumberdaya yang dimaksdu antara lain

melalui pendekatan pengelolaan tanaman terpadu (PTT). Pola PTT ini merupakan

sebuah metoda peningkatan produktivitas tanaman dengan mengintroduksi berbagai

komponen teknologi secara terpadu sesuai dengan kondisi sumberdaya lokal yang ada.

Beberapa komponen pengelolaan tanaman terpadu yang dapat diterapkan

adalah, pengelolaan air sesuai dengan kebutuhan tanaman (pola pengairan berselang),

penggunaan pupuk kandang, penggunaan benih yang berasal dari varietas unggul,

pemupukan sesuai dengan rekomendasi, penggunaan alsintan serta pengendalian hama

dan penyakit secara terpadu sesuai dengan perkembangan hama di lapangan (Badan

Litbang Pertanian, 2007).

Kelompok tani adalah merupakan sebuah wadah di tingkat petani untuk saling

belajar dan bertukar informasi tentang pengelolaan usahatani. Untuk dapat meningkat

kualitas sumberdaya kelompok tani perlu adanya kegiatan kunjungan dan pelatihan

dari petugas pertanian lapangan. Pelayanan seperti ini dapat diperoleh melalui

kegiatan Sekolah Lapang (SL) dalam menyelesaikan setiap persoalan lapangan yang

ditemui, di dalam kegiatan sekolah lapang ini petani didampingi oleh petugas teknis

yang berasal dari BPP maupun BPTP selaku lembaga yang menangi tentang teknologi

pertanian.

Page 6: KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/...3.1. Introduksi Beberapa varietas Unggul Padi di Kecamatan ...

LAPORAN AKHIR KEGIATAN KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh DarussalamJl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077

Email : [email protected] ; [email protected]:http://nad.litbang.deptan.go.id

2

Guna mempercepat proses adopsi teknologi oleh petani diperlukan suatu

terobosan dan metode untuk menyampaikan informasi dari sumber teknologi ke

pengguna teknologi, sehingga setiap inovasi teknologi yang dihasilkan oleh BPTP

dapat segera diadopsi oleh pengguna (petani). Proses adopsi ini teknologi ini dapat

terlaksana melalui penerapan teknologi secara terfokus, sistematis, sinergi dan

terintegrasi baik dari segi pembinaan maupun pembiayaan.

Untuk mendorong percepatan adopsi hasil penelitian ke petani pengguna

akhir (end user) di butuhkan pendekatan berupa strategi komunikasi dalam

penyebaran dan penerapan paket teknologi. Klinik teknologi merupakan salah satu

media untuk mengatasi masalah tersebut. Secara umum Klinik Teknologi Pertanian

diartikan sebagai media atau wadah yang dapat menampung serta memberikan solusi

terhadap suatu masalah yang dihadapi oleh petani dalam penggelolaan usahatani

(Novarianto, dkk, 2004).

Selain itu konsep pengembangan klinik teknologi pertanian tidak hanya untuk

mempercepat transfer teknologi, baik fisik maupun sosial, tetapi juga untuk

memahami kebutuhan dan masalah yang dihadapi petani di lapangan. Klinik teknologi

berperan melayani kebutuhan petani di dalam mengembangkan usahataninya pada

berbagai bidang usahatani, oleh karena itu petani perlu diupayakan berada dalam

sebuah wadah yang disebut dengan kelompoktani.

Dalam upaya mengembangkan sektor pertanian telah banyak dihasilkan paket

maupun komponen teknologi dari berbagai aspek mulai dari budidaya sampai ke

pasca panen, namun demikian sebagian besar dari teknologi yang dihasilkan tersebut

ternyata belum terlihat penerapannya dilahan usahatani. Oleh karena itu dalam

penyebarluasan informasi teknologi pertanian perlu memperhatikan strategi

komunikasi yang sesuai dengan khalayak sasaran yang dituju, selain itu kegiatan

klinik teknologi pertanian juga memberikan pelayanan kepada masyarakat secara

langsung sebagai upaya pemecahan masalah pertanian yang ada di masyarakat.

Untuk mendukung program pemerintah di bidang pembangunan sektor

pertanian melalui Kementrian Pertanian adalah dengan diterapkannya program

Page 7: KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/...3.1. Introduksi Beberapa varietas Unggul Padi di Kecamatan ...

LAPORAN AKHIR KEGIATAN KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh DarussalamJl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077

Email : [email protected] ; [email protected]:http://nad.litbang.deptan.go.id

3

Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) dengan komoditi padi,

jagung, kedelai dan kacang tanah, maka BPTP selaku lembaga teknis yang berperan

sebagai penyedia teknologi di daerah meluncurkan kegiatan klinik teknologi pertanian

untuk mendukung program SL-PTT dengan tingkat layanan 60 % gapoktan yang ada

di wilayah NAD.

1.2. Tujuan

1. Memberikan pelayanan kepada 100 gabungan kelompoktani (Gapoktan) di

wilayah kegiatan program SL-PTT pada 5 kabupaten (Aceh Besar, Pidie, Pidie

Jaya, Aceh Barat Daya dan Aceh Selatan) yang ada di daerah NAD.

2. Mempercepat proses transfer teknologi pertanian melalui pendistribusian

media diseminasi (10 eksemplar per judul) berbagai media informasi teknologi

pertanian.

1.3. Keluaran

1. Terlayaninya 100 gapoktan yang ada di wilayah program kegiatan SL-PTT

pada 5 kabupaten (Aceh Besar, Pidie, Pidie Jaya, Aceh Barat Daya dan Aceh

Selatan) di Provinsi NAD.

2. Terdistribusinya materi diseminasi masing-masing 10 eksemplar per judul ke

setiap gapoktan.

Page 8: KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/...3.1. Introduksi Beberapa varietas Unggul Padi di Kecamatan ...

LAPORAN AKHIR KEGIATAN KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh DarussalamJl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077

Email : [email protected] ; [email protected]:http://nad.litbang.deptan.go.id

4

II. PROSEDUR KEGIATAN

2.1. Ruang Lingkup Kegiatan

Pelaksanaan Klinik Teknologi Pertanian bertujuan untuk mempercepat proses

adopsi inovasi teknologi yang telah dihasilkan oleh Balai Pengkajian Teknologi

Pertanian (BPTP) dan teknologi yang telah dihasilkan oleh balai penelitian komoditas.

Dalam pelaksanaannya program klinik teknologi adalah salah satu bagian dari

program diseminasi, alih teknologi hasil penelitian dan pengkajian untuk menampung

dan upaya pemecahan masalah, menyediakan inovasi teknologi pertanian bagi

pengguna baik petani maupun stake holders lainnya.

Untuk mendapatkan masukan dalam pemecahan masalah dan penyediaan

inovasi teknologi pertanian dilakukan analisis terhadap keadaan awal (situasi) inovasi

pertanian di tingkat petani mencakup beberapa aspek: (1) praktek usahatani

sebelumnya; (2) kebutuhan teknologi; (3) inovasi yang tersedia ditingkat petani; dan

(4) norma dari sistem sosial. Berdasarkan kondisi terhadap aspek-aspek di atas serta

potensi ketersediaan sumberdaya alam, maka dirakit komponen teknologi yang akan

diintroduksi serta model pengawalannya.

2.2. Pendekatan

Pelaksanaan kegiatan klinik teknologi pertanian dilakukan berdasarkan adanya

program dan kebutuhan daerah serta berdasarkan isue yang berkembang di lapangan

terutama dalam mendukung program pemerintah pusat tentang SL-PTT padi, kedele,

jagung dan kacang tanah di masing-masing kabupaten yang ada di Provinsi Aceh.

Namun, untuk tahun 2010 BPTP hanya mampu menanggapi isue dua kimoditi yaitu

padi dan kacang tanah. Untuk mengetahui sejauh mana isue yang berkembang

tersebut serta informasi yang merupakan kebutuhan dari masyarakat, maka di lakukan

subuah studi yang disebut dengan pengenalan wilayah secara partisipatif yaitu

Participatory Rural Appraisal (PRA).

Page 9: KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/...3.1. Introduksi Beberapa varietas Unggul Padi di Kecamatan ...

LAPORAN AKHIR KEGIATAN KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh DarussalamJl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077

Email : [email protected] ; [email protected]:http://nad.litbang.deptan.go.id

5

Dalam kegiatan ini dilakukan studi terhadap potensi, kendala dan peluang yang

ada di suatu wilayah serta komponen teknologi yang sudah ada dan berkembang

ditingkat masyarakat tersebut. Kegiatan survey partisipatif ini dilakukan dengan

melibatkan tim kerja yang berasal dari berbagai disiplin ilmu, untuk menghimpun data

informasi digunakan narasumber dari berbagai elemen masyarakat. Kegiatan ini

sangat penting, karena semua keputusan dan rekomendasi yang akan digunakan

adalah berdasarkan hasil pleno atau suara terbanyak dari narasumber yang hadir pada

saat proses pengambilan keputusan.

Dalam hal transfer teknologi dari BPTP sebagai sumber teknologi maka dalam

kegiatan klinik teknologi pertanian ini lebih mengarah kepada penerapan komponen

teknologi dengan pola pendekatan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) padi, kedelai,

jagung, dan kacang tanah. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya di lapangan kegiatan

klinik teknologi pertanian ini di harapkan dapat berdampingan dengan kegiatan SL-

PTT yang dilaksanakan oleh pemerintah kabupaten dan oleh BPTP. Sedangkan tenaga

yang terlibat di lapangan sebagai pengawal teknologi akan dilakukan kerjasama

dengan pihak pemerintah kabupaten, yaitu para penyuluh yang ada di kecamatan baik

yang sudah PNS maupun para penyuluh kontrak.

2.3. Lingkup Kegiatan

a. Identifikasi lokasi

Kegiatan ini adalah merupakan langkah awal dari sebuah kegiatan diseminasi

hasil pengkajian yang bertujuan untuk mengetahui kondisi awal suatu wilayah.

Infromasi yang dikumpulkan pada kegiatan ini adalah menghimpun data potensi

wilayah, permasalahan dan peluang pengembangan maupun introduksi paket

teknologi di wilayah tersebut.

Dalam kegiatan identifikasi lokasi ini harus melibatkan tenaga dari berbagai

disiplin ilmu, sehingga semua permasalahan yang diperoleh di lapangan dapat

dirumuskan oleh masing-masing disiplin ilmu tersebut. Metoda yang sering digunakan

dalam kegiatan identifikasi lokasi ini adalah metoda partisipatif yaitu PRA, di dalam

Page 10: KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/...3.1. Introduksi Beberapa varietas Unggul Padi di Kecamatan ...

LAPORAN AKHIR KEGIATAN KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh DarussalamJl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077

Email : [email protected] ; [email protected]:http://nad.litbang.deptan.go.id

6

metoda ini diharapkan petani dapat berpartisipasi di dalam menyampaikan persoalan-

persoalan yang dihadapinya selama ini.

Lingkup kegiatan identifikasi lokasi ini meliputi pengumpulan data tentang

keadaan potensi sumberdaya lahan, sumberdaya manusia, keadaan sosial ekonomi,

teknologi eksisting di tingkat petani, serta peluang introduksi teknologi baru. Dengan

peluang introduksi teknologi baru ini diharapkan dapat memberikan perbandingan dan

pilihan kepada masayarakat petani sebagai pengguna akhir tekmologi. Hasil

identifikasi lokasi ini akan dijadikan program dalam pelaksanaan kegiatan klinik

teknologi pertanian yang dapat mendukung pelaksanaan program SL-PTT.

b. Perakitan komponen teknologi

Kegiatan ini dilakukan setelah ada data hasil kegiatan identifikasi lokasi dan

rumusan permasalahan di lapangan. Perakitan komponen teknologi ini disesuaikan

dengan kondisi sumberdaya yang ada di lokasi dan menggunakan semaksimal

mungkin potensi sumberdaya alam yang tersedia, sehinga di dalam pelaksanaan

inovasi teknologi tidak mengalami kesullitan.

c. Penyiapan materi informasi

Materi informasi yang akan disampaikan pada kegiatan klinik teknologi

pertanian mendukung program SL-PTT, disesuaikan dengan kebutuhan informasi

yang ada pada wilayah pengembangan SL-PTT yang telah ditetapkan untuk wilayah

kegiatan klinik teknologi pertanian, sasarannya adalah memberikan informasi kepada

60 % gapoktan di wilayah SL-PTT.

Adapun materi informasi yang akan disampaikan adalah berupa

pendistribusian lembar informasi pertanain, diskusi ilmiah melalui kegiatan

temulapang serta pembuatan demplot sebagai media pembelajaran bagi gapoktan

tentang pengenalan beberapa varietas padi dan kacang tanah unggul.

Bahan informasi yang akan disampaikan dapat berupa tulisan singkat seperti

leaflet, brosur dan buletin, poster, dan juga dapat berupa rekaman video. Penyiapan

Page 11: KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/...3.1. Introduksi Beberapa varietas Unggul Padi di Kecamatan ...

LAPORAN AKHIR KEGIATAN KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh DarussalamJl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077

Email : [email protected] ; [email protected]:http://nad.litbang.deptan.go.id

7

materi informasi ini diharapkan merupakan hal-hal yang menarik bagi petani ataupun

merupakan sebuah teknologi baru yang sangat diharapkan oleh petani.

d. Pengumpulan data

Dalam kegiatan klinik teknologi pertanian ini di samping melakukan transfer

teknologi pertanian kepada pengguna, juga dilakukan kegiatan penyusunan data based

tingkat inovasi teknologi di tingkat petani. Penyusunan data based ini dilakukan

dengan melibatkan berbagai unsur masyarakat petani sebagai narasumber dan dipandu

oleh petugas teknis dari BPP, peneliti, penyuluh dari BPTP.

Data yang dikumpulkan dalam kegiatan klinik teknologi pertanian mendukung

program SL-PTT dan tingkat pelayanan 60 % gapoktan ini adalah antara lain; tingkat

keberhasilan penerapan demplot ( tingkat produksi yang diperoleh), jumlah partisipan

pada saat diskusi ilmiah atau temu lapang, tingkat adopsi inovasi teknologi serta

jumlah gapoktan yang dapat dilayani dan yang ikut berpartisipasi.

e. Pelaksanaan kegiatan

Sebelum pelaksanaan kegaitan terlebih dahulu disusun tim yang akan terlibat

di dalam setiap kegiatan pelayan informasi teknologi. Disiplin ilmu tim yang

mendukung kegiatan ini disesuaikan dengan pokok permasalahan yang berkembang di

lapangan ataupun berdasarkan isue yang berkembang menurut kebutuhan daerah.

Adapun tahapan kegiatan yang akan dilalui nanti akan disuaikan dengan pokok

permasalahan yang akan ditangani ataupun jenis pelayanan yang akan diberikan,

bentuk-bentuk ini akan dituangkan ke dalam sebuah petunjuk teknis pelaksanaan

kegiatan.

Adapun jenis kegiatan diseminasi transfer teknologi yang akan dilaksanakan

pada tahun 2010 ini adalah meliputi; pembuatan demplot pengenalan beberapa

varietas unggul padi dan kacang tanah, pendistribusian media informasi kepada petani

anggota gapoktan, serta diskusi ilmiah melalui kegiatan temu wicara.

Page 12: KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/...3.1. Introduksi Beberapa varietas Unggul Padi di Kecamatan ...

LAPORAN AKHIR KEGIATAN KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh DarussalamJl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077

Email : [email protected] ; [email protected]:http://nad.litbang.deptan.go.id

8

f. Rencana dan lokasi kegiatan

Tabel 1. Daftar Lokasi dan Jenis Kegiatan Kllinik Teknologi PertanianMendukung Program SL-PTT.

No. Lokasi Jenis Kegiatan

1.

2.

3.

4.

5.

Aceh Besar

Pidie

Pidie Jaya

Aceh Barat Daya

Aceh Selatan

Pengenalan beberapa varietas unggul padi sawah

Temu lapang pengendalian hama dan penyakitterpadu dan pendistribusian media informasi

Temu lapang pengendalian hama dan penyakitterpadu dan pendistribusian media informasi

Pengenalan beberapa varietas unggul kacang tanah

Pengenalan beberapa varietas unggul kacang tanah

g. Monitoring dan evaluasi

Monitoring dan evaluasi adalah merupakan sebuah kegiatan yang sangat perlu

dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan ataupun kegagalan dari kegiatan

yang dilakukan. Monitoring dan evaluasi ini dilakukan secara berkala dengan

melibatkan tenaga profesional yang berasal dari berbagai bidang disiplin ilmu,

sehingga akan mendapatkan sebuah rekomendasi yang akurat tentang keadaan

kegiatan di lapangan.

h. Pelaksanaan temu wicara

Kegiatan sosialisasi paket teknologi dilakukan bersamaan dengan

dilaksanakannya kegiatan temu wicara hasil inovasi teknologi klinik teknologi

pertanian. Dalam kegiatan ini peserta yang hadir adalah petugas teknis dari dinas

instansi terkait, penyuluh dan peneliti dari BPTP, petani sebagai pengguna teknologi

serta pengusaha bidang agribisnis.

Dalam kegiatan temu wicara ini akan berlangsung proses diskusi antara

peneliti, penyuluh dengan petani tentang permasalahan yang berkembang di dalam

Page 13: KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/...3.1. Introduksi Beberapa varietas Unggul Padi di Kecamatan ...

LAPORAN AKHIR KEGIATAN KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh DarussalamJl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077

Email : [email protected] ; [email protected]:http://nad.litbang.deptan.go.id

9

masyarakat yang belum teratasi, semua bahan masukan hasil ini akan dijadikan bahan

rekomendasi dan batabased bagi BPTP dan juga untuk menjadi masukan bagi

pengambil kebijakan dibidang pembangunan pertanian.

Kegiatan temu wicara ini adalah merupakan salah satu kegiatan diseminasi

yang sangat penting di dalam proses transfer teknologi kepengguna, karena pada

kesempatan ini antara pengguna dan nara sumber dapat bertemu langsung sehingga

banyak permasalahan yang dapat dipecahkan. Bagi nara sumber dan pengambil

kebijakan ini adalah merupakan bahan masukan yang cukup berarti untukmengukur

tingkat keberhasilan penerapan teknologi baru di lapangan.

Page 14: KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/...3.1. Introduksi Beberapa varietas Unggul Padi di Kecamatan ...

LAPORAN AKHIR KEGIATAN KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh DarussalamJl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077

Email : [email protected] ; [email protected]:http://nad.litbang.deptan.go.id

10

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NAD adalah merupakan salah

satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Badan Litbang Pertanian yang mempunyai

Tupoksi sebagai penyedia inovasi teknologi spesifik lokasi. Dalam tugas sehari-hari

BPTP melakukan pengkajian dan penyebaran informasi hasil pengkajian. Pada tahun

anggaran 2010, melalui kegiatan Klinik Teknologi Pertanian BPTP NAD telah

merespon 2 (dua) isu pertanian yang ada di tingkat petani dalam bentuk kegiatan

dengan tema yaitu : (1) Introduksi teknologi penggunaan beberapa varietas unggul

padi di Kabupaten Aceh Besar; (2) Introduksi teknologi penggunaan beberapa varietas

unggul kacang tanah di Kabupaten Aceh Barat Daya dan Aceh Selatan.

3.1. Introduksi beberapa varietas unggul padi di Kecamatan SeulimumKabupaten Aceh Besar

3.1.1. Pendahuluan

Padi merupakan komoditi tanaman pangan penghasil beras yang

merupakan unggulan bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia tidak

terkecuali di Provinsi Aceh, karena sebagian besar masyarakat di Indonesia ini

mengkonsumsi beras sebagai bahan makanan pokok yang belum bisa

tergantikan dengan bahan pangan lainnya. Namun sampai saat ini usaha

peningkatan produksi padi secara rata-rata nasional masih menjadi dilema dan

stagnasi selama beberapa tahun terakhir.

Rata-rata produksi di Provinsi Aceh adalah 4,2 t/ha. Bila dilihat dari rata-

rata potensi hasil padi menurut deskripsi dan produksi padi yang pernah dicapai

dari hasil penelitian oleh lembaga-lembaga penelitian padi, hasil ini masih jauh

lebih rendah karena hasil yang diperoleh pada lembaga-lembaga riset telah

mencapai 8,6 t/ha. (BPTP NAD, 2009).

Kondisi seperti ini cenderung diakibatkan oleh beberapa faktor antara

lain; rendahnya intensitas pertanaman pada beberapa daerah, penggunaan

varietas padi yang berkualitas masih rendah, adanya kekeringan yang

Page 15: KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/...3.1. Introduksi Beberapa varietas Unggul Padi di Kecamatan ...

LAPORAN AKHIR KEGIATAN KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh DarussalamJl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077

Email : [email protected] ; [email protected]:http://nad.litbang.deptan.go.id

11

berkepanjangan, bencana banjir, serangan hama dan penyakit serta masih

rendahnya inovasi paket teknologi. Kecenderungan seperti ini mungkin hanya

sebagian kecil yang dapat diatasi, karena sebagian besar lainnya adalah

diakibatkan oleh faktor bencana alam, namun yang dapat diperbaiki adalah yang

berhubungan dengan faktor inovasi teknologi.

Inovasi teknologi merupakan suatu hal yang sangat mendesak untuk

dapat dilaksanakan di seluruh wilayah usaha tani, karena dengan inovasi

teknologi telah terbukti dapat memperbaiki peningkatan produksi tanaman

pangan khususnya padi, namun ini baru sebagian kecil yang telah

menerapkannya. Sebagai salah satu contoh adalah dengan melaksanakan uji

adaptasi terhadap beberapa varietas unggul padi, dan kacang tanah, hasil dari uji

adaptasi ini akan diperoleh beberapa varietas yang adaptif dan berproduksi

tinggi pada wilayah tersebut untuk dapat dilanjutkan pengembangannya di

tingkat petani.

Pada tahun 2010 ini Balai Pengkajian Teknolgi Pertanian Aceh melalui

kegiatan klinik teknologi pertanian melakukan uji adaptasi beberapa varietas

unggul padi dan kacang tanah dalam rangka mendukung program sekolah lapang

pengelolaan tanaman terpadu (SL-PTT) padi sawah di Provinsi NAD. Melalui

kegiatan ini diharapkan ketersediaan benih yang berkualitas di tingkat petani

menjadi tersedia walaupun pada luasan yang terbatas.

Di samping penggunaan varietas unggul yang bermutu, rekayasa sistem

tanam juga dapat memberikan peningkatan produksi tanaman padi, rekayasa

sistim tanam yang dimaksud adalah penanaman padi sistem legowo. Sistem

legowo dapat memberikan peningkatan produksi melalui bertambahnya jumlah

populasi tanaman dan juga melalui pemanfaatan sinar matahari secara maksimal,

mengurangi serangan hama tikus serta memudahkan dalam pemeliharaan.

Page 16: KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/...3.1. Introduksi Beberapa varietas Unggul Padi di Kecamatan ...

LAPORAN AKHIR KEGIATAN KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh DarussalamJl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077

Email : [email protected] ; [email protected]:http://nad.litbang.deptan.go.id

12

3.1.2. Kondisi Pola Tanam Padi

Sebagian besar penduduk di Aceh Besar adalah merupakan petani padi

dengan pola tanam yang sangat sederhana, sarana irigasi pada lahan sawahnya

cukup tersedia. Ada beberapa sumber air irigasi yang mengairi lahan sawah di

wilayah ini antara lain irigasi Krueng Jreuh. Namun pola tanam padi yang sering

dilakukan disini masih menggunakan sistem tanam tandur jajar, jarak tanam 20

cm x 20 cm dan belum sepenuhnya melakukan pemupukan. Kendala lain adalah

tingginya tingkat serangan hama keong mas yang sangat sulit untuk

dikendalikan oleh petani, sehingga petani harus menanam padi diatas umur 21

hari setelah semai (hss). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanaman padi

umur muda di bawah 15 hss dapat meningkatkan jumlah anakan tanaman padi

sehingga produksi tanaman juga dapat meningkat (Tamrin, 2010).

Hasil penelitian Tamrin (2010) menunjukkan bahwa penanaman bibit

muda umur 8 hari setelah tanam jumlah anakan dapat mencapai 24,60 anakan,

jumlah anakan produksi 19,12 anakan dan produksi per hektar dapat mencapai

8,01 t/ha. Sedangkan pada penanaman bibit umur 16 hari setelah tanam jumlah

anakan adalah 22,79 anakan, jumlah anakan produksi 17,68 anakan dan

produksi per hektar dapat mencapai 7,66 t/ha. Oleh karena itu diharapkan

dengan adanya kegiatan demplot pengenalan beberapa varietas unggul padi dan

sistem tanam legowo ini dapat memberikan peningkatan kesejahteraan bagi

petani padi khususnya di wilayah kegiatan demplot.

3.1.3. Peran BPTP NAD

BPTP NAD sebagai motor penggerak Badan Penelitian dan

Pengembangan Pertanian di daerah memiliki kapasitas untuk mengembangkan

dan menerapkan inovasi teknologi di bidang tanaman padi. Inovasi teknologi

yang diterapkan adalah penggunaan varietas unggul padi yang berkualitas,

penanaman padi sistem legowo dan pemupukan spesifik lokasi.

Page 17: KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/...3.1. Introduksi Beberapa varietas Unggul Padi di Kecamatan ...

LAPORAN AKHIR KEGIATAN KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh DarussalamJl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077

Email : [email protected] ; [email protected]:http://nad.litbang.deptan.go.id

13

Dalam pelaksanaan kegiatan peneliti, penyuluh dan teknisi BPTP NAD

didampingi oleh penyuluh pertanian lapangan (PPL) yang bertugas di Balai

Penyuluhan Pertanian Kecamatan Seulimum. Kemampuan teknis yang dimiliki

oleh penyuluh lapangan sangat mendukung dalam upaya perbaikan lahan dan

introduksi bibit unggul tersebut.

3.1.4. Introduksi Teknologi

Inovasi teknologi pertanian di tingkat petani adalah sangat penting

dilakukan serta perlu diawasi oleh peneliti dan penyuluh pertanian lapangan

(PPL) yang ada di daerah agar tidak terjadi kesalahan di dalam penerapan

inovasi baru kepada masyarakat. Setiap teknologi yang dihasilkan oleh UPT

Badan Libang Pertanian harus segera didiseminasikan kepada petani pengguna

sehingga teknologi tersebut cepat berkembang dan dapat menyentuh sampai

lapisan masyarakat tani.

Tugas diseminasi ini dilaksanakan oleh BPTP melalui penyuluh, baik

penyuluh yang ada di BPTP maupun penyuluh yang ada BPP tempat

pelaksanaan kegiatan demplot. Di samping itu peneliti bertugas mengawasi

jalannya kegiatan diseminasi hasil penelitian tersebut.

Adapun jenis teknologi yang diintroduksi pada kegiatan demplot

varietas unggul padi ini adalah 1). Penggunaan padi yang berasal dari varietas

unggul bermutu dan berkualitas (benih bersertifikat), 2). Penerapan sistem

tanam legowo 2 : 1, dan 4 : 1, dimana selama ini belum pernah diterapkan di

tingkat petani.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanaman sistim legowo dengan

menggunakan padi varietas unggul yang berkualitas dapat meningkatkan

produksi sampai 20 %, hal ini apabila faktor lain dalam keadaan normal

artinya tidak adanya gangguan dari hama dan penyakit serta kondisi tanah

cukup baik. Oleh karena itu diharapkan melalui introduksi teknologi budidaya

padi pada kegiatan demplot ini dapat memberikan peningkatan produktivitas

padi dan kesejahteraan petani.

Page 18: KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/...3.1. Introduksi Beberapa varietas Unggul Padi di Kecamatan ...

LAPORAN AKHIR KEGIATAN KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh DarussalamJl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077

Email : [email protected] ; [email protected]:http://nad.litbang.deptan.go.id

14

3.1.5. Temu Wicara

Untuk mentransfer teknologi dan menerima umpan balik (feed back)

dari petani dilakukan kegiatan temu wicara. Temu wicara ini akan

dilaksanakan akhir kegiatan yaitu pada saat panen. Pelaksanaan temu lapang

ini di sesuaikan dengan kegiatan panen perdana sehingga kita dapat

mensosialisasikan hasil yang diperoleh kepada peserta. Peserta yang hadir

pada kegiatan temu lapang ini adalah pejabat dari pemerintah kabupaten,

peneliti, penyuluh, pengusaha dan petani.

Peserta yang hadir pada acara temu lapang kegiatan klinik teknologi

pertanian ini berjumlah 70 orang terdiri dari peserta dari dinas pertanian dan

peternakan Kabupaten Aceh Besar 2 orang, Penyuluh Pertanian Lapangan 10

orang, mewakili unsur mupika kecamatan Seullimum yaitu Kepala Polisi

sektor Seulimum 1 orang, Camat Kecamatan Selimum 1 orang selebihnya

adalah petani yang berada disekitar wilayah kegiatan ini.

Pada kegiatan temu lapang ini telah dilakukan panen perdana terhadap

demplot padi kegiatan klinik teknologi pertanian. Panen perdana ini dilakukan

oleh Kepala BPTP NAD yaitu Ir. T. Iskandar M.Si, Kapolsek Kecamatan

Seulimum, mewakili Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kecamatn

Seulimum. Hasil pengambilan ubinan terhadap kegiatan demplot padi dengan

introduksi teknologi sistem tanam legowo 2 : 1dan 4 : 1 menunjukkan bahwa

menujukkan bahwa perkiraan produksi padi per hektar untuk sistem legowo 2 :

1 mencapai 8,6 ton, sedangkan untuk sistem tanam 4 : 1 produksi padi per

hektar mencapai 8,1 ton/ha.

Hasil produksi ubinan kegiatan demplot padi klinik teknologi pertanian

ini telah memberikan harapan yang cerah bagi petani untuk masa yang akan

datang, karena selama ini hasil padi yang diperoleh dengan penerapan pola

tanam sistem tandur jajar dengan jarak tanam 20 x 20 cm hanya memperoleh

hasil 5-6 t/ ha. Demikian juga apabila dibandingkan dengan rata-rata produksi

padi di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam hanya mencapai 4,2 t/ha, namun

Page 19: KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/...3.1. Introduksi Beberapa varietas Unggul Padi di Kecamatan ...

LAPORAN AKHIR KEGIATAN KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh DarussalamJl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077

Email : [email protected] ; [email protected]:http://nad.litbang.deptan.go.id

15

dengan menerapkan sistem tanam sistem legowo 2 : 1 dan 3 : 1 produksi padi

dapat meningkat menjadi 8,1 t/ha sampai 8,6 t/ha.

Dalam arahannya Kepala BPTP NAD menyampaikan dalam upaya

peningkatan produksi padi ada dua hal yang perlu diperbaiki; pertama faktor

internal (genetis) dan yang ke dua adalah faktor lingkungan (faktor luar).

Faktor genetis berhubungan dengan ketersediaan benih yang bermutu, hal ini

dapat ditempuh melalui penggunaan benih yang bersertifikat. Benih

bersertifikat ini dapat diperoleh Balai Besar Penelitian Padi (BB-Padi)

Sukamandi atau juga benih yang dijual dipasar yang diproduksi oleh

perusahan benih seperti PT. Pertani dan PT. Shang Sri dan juga perusahan

perbenihan lainnya.

Faktor lingkungan yang sangat mempengaruhi produksi padi adalah

ketersediaan air irigasi, ketersediaan unsur hara bagi tanaman baik yang

tersedia di dalam tanah maupun yang ditambahkan melalui pupuk, ada

tidaknya gangguan hama dan penyakit tanaman serta perbaikan sistem tanam

(penerapan sistem tanam legowo). Kelebihan pada sistem tanam legowo ini

adalah jumlah populasinya lebih banyak bila dibandingkan dengan sistem

tanam 20 cm x 20 cm dan juga pemanfaatan sinar matahari lebih maksimal

melalui peningkatan jumalh tanam pinggir, sehingga akan mempengaruhi hasil

produksi yang diperoleh.

Sementara itu Kapolsek Kecamatan Seulimum pada kesempatan ini

juga berharap kepada pihak BPTP, Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten

Aceh Besar agar terus melakukan pembinaan dan pengawalan terhadap

keberlangsungan pembangunan sektor pertanian khususnya di wilayah

Kecamatan Seulimum agar dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan

masyarakat petani Kecamatan Seulimum.

3.1.6. Hasil Inovasi Teknologi

Introduksi pengenalan beberapa varietas unggul padi sawah dan

penanaman sistem legowo di Desa Batee Lee, Kecamatan Seulimum

Page 20: KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/...3.1. Introduksi Beberapa varietas Unggul Padi di Kecamatan ...

LAPORAN AKHIR KEGIATAN KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh DarussalamJl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077

Email : [email protected] ; [email protected]:http://nad.litbang.deptan.go.id

16

Kabupaten Aceh Besar dapat memberikan beberapa perubahan kepada petani

pengguna teknologi diantaranya adalah perubahan pemahaman terhadap

inovasi teknologi introduksi dan perubahan pendapatan yang berasal dari

peningkatan produksi padi bila dibandingkan dengan penanaman sebelumnya.

Dari segi pemahaman petani terhadap keuntungan penggungan varietas

unggul padi sawah dan penaman sistem legowo sudah terlihat bahwa

sebahagian petani sudah mulai berminat dan tertarik untuk menggunakan

benih unggul dan berkualitas serta inovasi penanaman sistem legowo. Hal ini

disebabkan oleh karena produksi yang diterima petani setelah menerapkan

inovasi teknologi yang dianjurkan oleh BPTP ini produksi padi meningkat

menjadi 8,6 t/ha Cigeulis dengan sistem tanam legowo 2 : 1 dan 8,1 t/ha untuk

varietas Ciherang dengan sistem tanam legowo 4 : 1 (hasil ubinan) sementara

hasil sebelumnya hanya mencapai 5-6 t/ha, hasil seperti ini jauh lebih tinggi

dari pada yang mereka peroleh selama ini dengan menggunakan benih lokal

dan sistem tanam tegel 20 cm x 20 cm.

Adanya peningkatan produksi padi pada sistem legowo dan

menggunakan benih unggul bermutu dari 8,1 sampai 8,6 t/ha, hal ini

diakibatkan oleh karena pada penanaman sistem legowo populasinya lebih

banyak, penggunaan sinar matahari lebih maksimal serta dapat mengurangi

gangguan tikus, kemudian juga dengan menggunakan benih unggul dan

bermutu adalah karena kemurnian varietasnya lebih tinggi, daya tumbuh dia

atas 90 %, anakan lebih banyak serta kekuatan tumbuh lebih tinggi sehingga

pertumbuhan dan produksinya juga akan lebih baik.

Page 21: KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/...3.1. Introduksi Beberapa varietas Unggul Padi di Kecamatan ...

LAPORAN AKHIR KEGIATAN KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh DarussalamJl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077

Email : [email protected] ; [email protected]:http://nad.litbang.deptan.go.id

17

3.2. Introduksi beberapa varietas unggul Kacang Tanah di Kecamatan SusohKabupaten Aceh Barat Daya dan Kecamatan Labuhan Haji BaratKabupaten Aceh Selatan.

3.2.1 Pendahuluan

Kacang Tanah (Arachis hypogaea L) termasuk Famili Leguminosae

(kacang-kacangan). Sebagai bahan makanan, kacang tanah sangat banyak

digemari sebagai makan ringan. Untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan

baik tanaman kacang tanah membutuhkan curah hujan antara 800-1.300

mm/tahun, apabila hujan terlalu tinggi akan mengakibatkan bunga sulit

terserbuki oleh serangga dan juga akan dapat meningkatkan kelembaban di

sekitar pertanaman kacang tanah (Marzuki, 2002). Suhu udara yang dibutuhkan

untuk pertumbuhan kacang tanah adalah sekitar 28-32oC, apabila suhu udara di

bawah 10oC maka pertumbuhan tanaman akan terhambat, bahkan tanaman

menjai kerdil. Kelembaban udara yang dibutuhkan adalah berkisar antara 65-75

% (Marzuki, 2002). Sedangkan penyinaran matahari penuh sangat dibutuhkan

untuk meningkatkan produksi kacang tanah, terutama untuk kesuburan daun dan

perkembangan besarnya biji dan polong kacang.

Dari segi nilai gizi yang dikandungnya, kacang tanah merupakan salah

satu sumber protein nabati yang cukup penting di Indonesia, luas pertanamannya

menempati urutan 4 setelah padi, jagung dan kedelai. Kebutuhan kacang tanah

dalam negeri cukup besar, dari 634 ribu ton menjadi 807,3 ribu ton (meningkat

4,4%) per tahun (Adisarwanto, 1999). Produksi Kacang Tanah di Indonesia

untuk tanah sawah 0,6 – 1,2 ton/ ha, sedang lahan kering 1,2 – 1,8 ton/ ha,

sementara produksi kacang tanah di Provinsi Aceh adalah 1,2 t/ha (Dinas

Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Aceh, 1999). Hasil

Penelitian kacang tanah dapat mencapai 1,8 ton/ ha.

Dalam meningkatkan produksi juga dituntut untuk tetap menjaga

lingkungan agar tidak rusak sehingga produksi bisa lestari (Subandiasa, 1997).

Faktor yang menghambat pengembangan kacang tanah di Indonesia adalah

belum ada program khusus seperti intensifikasi maupun ekstensifikasi yang

Page 22: KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/...3.1. Introduksi Beberapa varietas Unggul Padi di Kecamatan ...

LAPORAN AKHIR KEGIATAN KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh DarussalamJl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077

Email : [email protected] ; [email protected]:http://nad.litbang.deptan.go.id

18

direkomendasikan, kemudian kacang tanah dianggap komoditi sekunder karena

memerlukan biaya relatif tinggi (Harsono, 1995). Upaya untuk meningkatkan

produksi acang tanah dengan perluasan areal memanfaakan lahan kering yang

belum dikelolah secara optimal, memanfaatkan limbah. pertanian sebagai pupuk

untuk menekan biaya produksi serta pengelolaan tanaman secara baik Kebiasaan

usahatani yg dikelolah adalah dengan pemberian pupuk kimia yg terus

meningkat kebutuhannya, sehingga menurunkan produktivitas tanah (Sukarman

dkk, 2000).

3.2.2 Kondisi Pola Tanam Kacang Tanah

Budidaya kacang tanah yang selama ini diterapkan petani di Kabupaten

Aceh Selatan dan Aceh Barat Daya adalah masih sangat tradisional, masih

menggunakan varietas lokal yang produksinya cenderung lebih rendah. Rata-

rata produksi kacang tanah untuk wilayah Aceh Selatan dan Aceh Barat Daya

baru mencapai 1,2 t/ha, sementara hasil penelitian oleh Balai Penelitian Kacang

–Kacangan dan BPTP produksi kacang tanah telah mencapai 2 t/ha. Hal ini

karena varietas lokal yang digunakan petani ini sudah mengalami degradasi

secara genetis, varietas ini sudah digunakan secara turun temurun dalam jangka

waktu yang cukup lama sehingga kemurnian genetisnya sudah menurun, hal

seperti ini dapat mengakibatkan menurunnya kemampuan untuk berproduksi

dari kacang tanah yang berasal dari varietas lokal.

3.1.3 Peran BPTP NAD

BPTP NAD sebagai motor penggerak (prime mover) Badan Penelitian

dan Pengembangan Pertanian di daerah memiliki kapasitas untuk

mengembangkan dan menerapkan inovasi teknologi di bidang tanaman kacang

tanah. Inovasi teknologi yang diterapkan adalah penggunaan varietas kacang

tanah yang unggul, penanaman kacang tanah yang disertai dengan pemupukan

Page 23: KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/...3.1. Introduksi Beberapa varietas Unggul Padi di Kecamatan ...

LAPORAN AKHIR KEGIATAN KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh DarussalamJl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077

Email : [email protected] ; [email protected]:http://nad.litbang.deptan.go.id

19

berimbang, pemupukan kapur, penggunaan Rhizobium, pengendalian gulma

serta hama dan penyakit.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini melibatkan peneliti, penyuluh dan

teknisi BPTP NAD didampingi oleh penyuluh pertanian lapangan (PPL) yang

bertugas di Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Labuhan haji Barat dan

Kecamatan Susoh. Kemampuan teknis yang dimiliki oleh penyuluh lapangan

sangat mendukung dalam upaya perbaikan pola pikir dalam proses introduksi

inovasi teknologi penggunaan varietas unggul.

Untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan demplot ini pihak BPTP

NAD menyediakan semua saprodi dan bahan pendukung yang dibutuhkan

selama kegiatan demplot ini berlangsung, termasuk juga upah kerja mulai dari

persiapan lahan sampai dengan pelaksanaan panen, dengan demikian tidak ada

kendala lagi dalam pelaksanaan kegiatan ini.

3.1.4. Introduksi Teknologi

Inovasi teknologi yang dikembangkan pada kegiatan demplot kacang

tanah ini adalah introduksi beberapa varietas unggul kacang tanah yang berasal

dari Balai Penelitian Kacang–Kacangan dan Umbi (Balitkabi), Malang dan

penggunaan Rhizobium serta pemberian kapur sebagai pupuk pada budidaya

kacang tanah. Pemberian Rhizobium dan kapur pada pertanaman kacang tanah

di kalangan petani jarang sekali dilakukan, hal ini karena petani belum

mengetahui fungsi dan manfaat dari penggunaan Rhizobium dan kapur.

Rhizobium dapat memperbanyak jumlah bintil akar, sedangkan kapur

berfungsi untuk meningkatkan jumlah polong yang bernas.

Varietas unggul kacang tanah yang diintroduksi adalah terdiri dari

varietas Tuban, Jerapah, Singa, Kelinci dan Kancil, sebagai pembanding

digunakan varietas lokal yang biasa ditanam oleh petani selama ini.

Page 24: KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/...3.1. Introduksi Beberapa varietas Unggul Padi di Kecamatan ...

LAPORAN AKHIR KEGIATAN KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh DarussalamJl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077

Email : [email protected] ; [email protected]:http://nad.litbang.deptan.go.id

20

3.1.5. Hasil Inovasi Teknologi

Introduksi inovasi teknologi pengenalan beberapa varietas unggul

kacang tanah di Kabupaten Aceh Selatan dan Aceh Barat Daya memberikan

beberapa perubahan pemahaman terhadap petani pengguna, karena disamping

menimbulkan adanya minat petani untuk mengembangkan varietas ungul

kacang tanah juga tertarik akan potensi produksi kacang tanah yang

diperkenalkan.

Tabel 2. Rata-rata produktivitas kacang tanah pada demplot pengenalanbeberapa varietas kacang tanah kegiatan klinik teknologi pertanianmendukung program SL-PTT

No. VarietasProduksi (kg/ha)

Aceh Barat Daya Aceh Selatan1.

2.

3.

4.

5.

6.

Tuban

Jerapah

Singa

Kelinci

Kancil

Lokal

800

750

810

780

820

710

775

770

800

720

810

650

Rata-rata hasil kacang tanah pada kegiatan demplot klinik teknologi

pertanian ini jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan rata-rata potensi

produksi menurut deskripsi dan rata-rata hasil kacang tanah di Aceh Selatan

dan Aceh Barat Daya, hal ini disebabkan oleh karena pada saat kegiatan

demplot ini curah hujan pada kedua lokasi kegiatan ini cukup tinggi sehingga

mengakibatkan terjadinya penggenangan lahan demplot selama 2 - 3 hari

sehingga akan mengganggu pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah.

Penggenangan in iterjadi sekitar bulan ke dua dan ketiga setelah tanam.

Hasil pengamatan terhadap proses adopsi inovasi teknologi yang

diperkenalkan sampai akhir kegiatan demplot memang belum menunjukkan

Page 25: KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/...3.1. Introduksi Beberapa varietas Unggul Padi di Kecamatan ...

LAPORAN AKHIR KEGIATAN KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh DarussalamJl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077

Email : [email protected] ; [email protected]:http://nad.litbang.deptan.go.id

21

adanya adopsi teknologi yang signifikan dari petani khususnya terhadap

komoditi kacang tanah, hal ini karena hasil yang diperoleh belum

menggambarkan hasil akibat dari adanya inovasi teknologi yang seutuhnya,

namun hasil yang diperoleh ini adalah merupakan hasil akibat dari adanya

gangguan terhadap proses produksi seperti bencana alam hujan lebat sehingga

menggenangi lahan demplot. Namun demikian petani masih berminat untuk

mengembangkan kacang tanah terutama terhadap varietas yang diperkenalkan

tersebut.

3.3. Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SL-PHT) di KecamatanMeurah Dua Kabupaten Pidie Jaya dan Kecamatan Sakti Kabupaten Pidie.

3.3.1. Pendahuluan

Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya produksi hasil

pertanian dewasa ini di samping akibat telah terjadinya degradasi kesuburan

lahan, perubahan iklim serta adanya gangguan serangan hama dan penyakit

terhadap tanaman. Serangan hama dan penyakit yang cukup berat dapat

menyebabkan tanaman menjadi fuso terutama padi, pada kondisi ini tanaman

gagal untuk berproduksi atau yang sering disebut dengan gagal panen, kajadian

seperti ini dapat terjadi pada luasan yang sangat luas dan akan mengganggu

persediaan pangan.

Pengetahuan terhadap jenis hama dan serangannya oleh para petani

masih sangat rendah, sehingga dirasa sangat perlu untuk disosialisasikan

melalui wadah pendidikan petani, karena dengan mengetahui hal ini maka akan

sangat membantu tindakan pengendalian di lahan petani. Secara umum banyak

petani yang belum mengetahui tentang jenis hama dan bentuk serangannya ini

sehingga perkembangan hama dan penyakit yang terjadi sangat sulit untuk

dikendalikan.

Oleh karena itu melalui sekolah lapang pengendalian hama terpadu ini

diharapkan petani dapat lebih memahami jenis-jenis hama yang ada di

Page 26: KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/...3.1. Introduksi Beberapa varietas Unggul Padi di Kecamatan ...

LAPORAN AKHIR KEGIATAN KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh DarussalamJl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077

Email : [email protected] ; [email protected]:http://nad.litbang.deptan.go.id

22

pertanaman serta bentuk serangannya, sehingga memudahkan di dalam

pengendalian hama penyakit ini.

3.3.2. Hasil Pelaksanaan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu

Sekolah lapang adalah merupakan sarana pembelajaran bagi petani

bersama anggota kelompoktaninya terhadap apa saja permasalahan yang sering

dihadapi selama pelaksanaan usahataninya. Permasalahan tersebut meliputi

kondisi kesuburan tanah, ketersediaan saprodi serta adanya gangguan hama dan

penyakit yang dapat mengakibatkan gagal dalam penerimaan produksi.

Sekolah lapang ini dilaksanakan di lahan petani Desa Dayah Gampong

Pisang Kecamatan Sakti Kabupaten Pidie, sedangkan untuk Kabupaten Pidie

Jaya sekolah lapang dilaksanakan di Desa Dayah Kruet, Kecamatan Meurah

Dua. Peserta adalah berasal dari petani dan penyuluh yang ada di wilayah

tersebut, jumlah peserta yang ikut dilatih ini adalah 75 orang, sedangkan yang

lainnya adalah penyuluh dan peneliti dari BPTP NAD. Metoda pembelajaran

yang disampaikan adalah melalui penyampaian materi, peninjauan ke lapangan

untuk memperkenalkan beberapa hama dan contoh tanaman yang terserang

penyakit.

Materi yang disampaikan adalah terutama terhadap gangguan hama

wereng yang sudah menjadi isue nasional dan cara pencegahannya serta

kebijakan dalam pengendalian hama wereng, kemudian juga materi tentang

pengendalian hama tikus di lahan sawah dengan menggunakan cara-cara yang

aman dan tidakmerusak lingkungan.

Untuk menghimpun masukan dari petani pengguna teknologi diadakan

forum diskusi antara petani, tokoh masyarakat, petugas lapangan (PPL) dengan

peneliti dan penyuluh dari BPTP NAD. Dalam diskusi ini berkembang

beberapa masalah lain yang pada kenyataannya merupakan permasalahan yang

perlu di tangani seperti adanya gangguan penyakit Blast dan penyakit sundep

pada saat musim hujan. Dalam pertemuan ini terlihat adanya minat dan

Page 27: KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/...3.1. Introduksi Beberapa varietas Unggul Padi di Kecamatan ...

LAPORAN AKHIR KEGIATAN KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh DarussalamJl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077

Email : [email protected] ; [email protected]:http://nad.litbang.deptan.go.id

23

motivasi petani yang sangat tinggi dalam menguasai pengetahuan tentang hama

dan penyakit.

3.4. Distribusi Materi Diseminasi

Hasil penelitian dan pengkajian akan berguna dan bermanfaat bagi

pengguna (petani) apabila petani berminat, tertarik dan selanjutnya mau

melaksanakannya, tetapi apabila hasil penelitian ini tidak diminati oleh petani

oleh karena berbagai hal maka hasil penelitian dan pengkajian tersebut tidak ada

manfaatnya. Agar hasil penelitian dan pengkajian tersebut dapat diadopsi oleh

petani (pengguna) maka perlu didiseminasikan melalui berbagai media informasi

seperti brosur, poster, leaflet, siaran radio dan film/video. Dari beberapa media

informasi ini dalam pendistribusian media ke petani perlu disesuaikan dengan

sumberdaya petani yang akan menggunakan media tersebut sehingga proses

adopsi inovasi teknologi yang diharapkan akan lebih maksimal. Hasil

pengalaman menunjukan bahwa media informasi berupa film/video merupakan

media informasi yang paling disenangi oleh petani dan paling cepat di adopsi

petani.

Pada kegiatan ini media informasi yang didistribusikan adalah dalam

bentuk leaflet, hal ini karena keterbatasan anggaran di dalam penyediaan media,

oleh karena itu perlu adanya pembinaan lebih lanjut dari peneliti dan penyuluh

agar transfer inovasi teknologi ini dapat dengan cepat diadopsi oleh petani.

Page 28: KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/...3.1. Introduksi Beberapa varietas Unggul Padi di Kecamatan ...

LAPORAN AKHIR KEGIATAN KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh DarussalamJl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077

Email : [email protected] ; [email protected]:http://nad.litbang.deptan.go.id

24

Tabel 3. Daftar Distribusi Materi Diseminasi pada Kegiatan Klinik TeknologiPertanian Mendukung Program SL-PTT

No. Nama Gapoktan Alamat Jenis Media Jumlah

1 2 3 4 5I.1.2.3.4.5.6.7.8.9.

10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.21.22.23.24.25.

Aceh SelatanLhueng ManeLhueng BateIngin JayaSepakat TaniBlang CutGunung Weuh IndahBukit BarisanSetia KawanBateeTimohPadang JawiIngin SejahteraBerkat YakinRajawali IRajawali IIGaya BaruLadang BaruSuka MakmurRindu JayaMaju Bersama ISurya IndahYakin IYakin IISejahtera ITunas BaruHikmat Tan

Tutong, Labuhan Haji BaratTutong, Labuhan Haji BaratTutong, Labuhan Haji BaratTengah IbohTengah IbohPeulokanPeulokanPeulokanUjung PadangUjung PadangKuta IbohKuta IbohBlang PorohBlang PorohBlang BaruBlang BaruPulo IePante GeulimaKuta TriengKuta TriengPanton PawohPanton PawohPadang BakauBakau HuluManggis Harapan

LeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeaflet

10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.

II.1.2.3.4.5.6.7.8.9.

10.11.12.13.14.15.16.

Aceh Barat DayaKarya TaniBeusabe RataPerak IndahIngin JayaSepakat JayaKarya Indah IUsaha Maju BersamaSabe MufakatMakmu BeusareTawah NekKarya JayaKarya MakmurKarya TaniJagat RayaReformasiHudep Beusaree

Desa Palak Hulu, SusohDesa Gadang, SusohPante Perak, SusohCot Mancang, SusohLhang, SetiaTangan-Tangan Cut, SetiaPisang, SetiaPisang, SetiaMon Mameh, SetiaKedai Paya, BlangpidieKedai Paya, BlangpidieAlue Manggota, BlangpidieGudang, JumpaCot Mane, JumpaPadangGeulumpang, JumpaLadang Neubok, Jumpa

LeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeaflet

10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.

1 2 3 4 5

Page 29: KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/...3.1. Introduksi Beberapa varietas Unggul Padi di Kecamatan ...

LAPORAN AKHIR KEGIATAN KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh DarussalamJl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077

Email : [email protected] ; [email protected]:http://nad.litbang.deptan.go.id

25

17.18.

19.20.21.22.23.24.25.

Permata ITanijayaCita rasaSumber KaryaSajan tamitaTunas Muda IISabe-SabenaBeringin JayaJeumpa Putra II

Suak Nibong, Tangan-TanganDrien Jalo, Tangan-TanganBineh Krueng, Tangan-TanganPadang Bak Jok, Tangan-TanganPadang Kawa, Tangan-TanganGunung Cut, Tangan-TanganIe Lob, Tangan-TanganAdan, Tangan-TanganPadang Bak Jeumpa, Tangan-Tangan

LeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeaflet

10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.

III.1.2.3.4.5.6.7.8.9.

10.

Aceh BesarHarapan JayaLhok AweeGeutanyoeBeuk MakmuIngin MajuUdep BeusareeUlee GajahBaro Lon BinaIngin MajuIngin Berkembang

Lampisang DayahLampisang TeungohLampisang TunongCapeung DayahCapeung BarohBlang TingkeumLam ApeingAteukKayee AdangLamcarak

LeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeaflet

10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.

IV.1.2.3.4.5.6.7.8.9.

10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.

PidieSepakatBaro tabinaTunas BaronaUdep SareeJasa Lampoh BlangMakmue BeusareeUdep sareeSeupakatMekar sariHarapan taniMaju SareeBina BersamaBina MakmurDamaAsoe NanggroeBina HarapanBahagiaHudep BeusareeNibong JayaBeudoh baro

Beutong Periak, saktiKp Pisang BucueLameue baroRiweukPaloh JeureulahLeupeum MesjidLhok EmpehPeriak BaroMns BlangBeucuePante KruengCot SukonJurong PanteMurong LhokCot CantekBalue KuluKP CotLameue LuengMali CotPulo Keureumbok

LeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeaflet

10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.

1 2 3 4 5

Page 30: KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/...3.1. Introduksi Beberapa varietas Unggul Padi di Kecamatan ...

LAPORAN AKHIR KEGIATAN KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh DarussalamJl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077

Email : [email protected] ; [email protected]:http://nad.litbang.deptan.go.id

26

V.1.2.3.4.5.6.7.8.9.

10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.

Pidie JayaSeulatan JayaBudoh BeusareMitanaHarapanTanoh ItamTamah Muda ITamah Muda IIPanton PupuDama SejahteraDama PutehDamar RayaBelimbing RayaDama raya IBelimbing JayaPanton KulatMamiePanton RataCot Trieng ILangkah BaroBatee Labong

Tunong, Pante RajaTeungohLhok PuukMuka BlangMuka BlangRambong, MeuruduRambongKulamMuliengMuliengMuliengMuliengMuliengMuliengRumpuenLampoh LadaLampoh LadaLampoh LadaLampoh LadaGlp. Tunong

LeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeafletLeaflet

10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.10 ekspl.

Page 31: KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/...3.1. Introduksi Beberapa varietas Unggul Padi di Kecamatan ...

LAPORAN AKHIR KEGIATAN KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh DarussalamJl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077

Email : [email protected] ; [email protected]:http://nad.litbang.deptan.go.id

27

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

a. Introduksi inovasi penggunaan varietas unggul dan sistem tanam legowo 2:1

dan 4:1 dapat memberikan kenaikan produksi padi di Desa Batee Lee

Kecamatan Seulimum Kabupaten Aceh Besar bila dibandingkan dengan hasil

rata-rata sebelumnya yang diperoleh petani.

b. Introduksi inovasi pengenalan varietas unggul kacang tanah tidak dapat

memberikan hasil yang maksimal, diakibatkan oleh karena pada pelaksanaan

kegiatan tersebut telah terjadi bencana alam banjir, sehingga hasil yang

diperoleh tidak menunjukkan kemampuan produksi yang sebenarnya.

c. Pelayanan terhadap 100 gapoktan pada 5 kabupaten dilakukan terhadap

Kabupaten Aceh Besar, Pidie, Pidie Jaya, Aceh Selatan dan Aceh Barat Daya

sepenuhnya dilakukan melalui distribusi media informasi, kemudian

sebagiannya dilakukan pelayanan melalui kegiatan demplot dan sekolah

lapang pengendalian hama dan penyakit terpadu.

4.2. Saran

Klinik Teknologi Pertanian mendukung program SL-PTT merupakan kegiatan

yang sangat penting dalam rangka tranfer teknologi hasil pertanian, namun

demikian kegiatan ini perlu mendapat dukungan dari pemerintah daerah dalam

hal ketersediaan tenaga penyuluh di lapangan.

Page 32: KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN MENDUKUNG PROGRAM SL …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2010/...3.1. Introduksi Beberapa varietas Unggul Padi di Kecamatan ...

LAPORAN AKHIR KEGIATAN KLINIK TEKNOLOGI PERTANIAN TA.2010

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nanggroe Aceh DarussalamJl. P. Nyak Makam No. 27 Lampineueng, Banda Aceh – 23125. Telp (0651) 7551811 Fax. (0651) 7552077

Email : [email protected] ; [email protected]:http://nad.litbang.deptan.go.id

28

DAFTAR PUSTAKA

Adisarwanto, T. 2001. Meningkatkan Produksi Kacang Tanah di Lahan Sawah danLahan Kering. Penebar Swadaya, Jakarta, 88 hal.

Badan Litbang Pertanian, 2007. Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi SawahIrigasi. Badan Litbang Pertanian, Jakarta. 40 hal.

Gunawan, dkk. 2005. Peran dan Aktivitas Klinik Teknologi Pertanian di ProvinsiBengkulu. Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian LahanKering, Bengkulu 11-12 Nopember 2005. Kerjasama PSE Bogor danUniversitas Bengkulu, Bengkulu.

Harsono. A, 1995. Budidaya Kacang Tanah Lahan Tegalan dan Lahan Kering, BalaiPenelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, Maros.

Jaya, R., dkk. 2007. Laporan Akhir Kegiatan Klinik Teknologi Pertanian BPTPNAD TA.2007, Banda Aceh. (belum dipublikasi).

Jaya, R., dkk. 2008. Laporan Akhir Kegiatan Klinik Teknologi Pertanian BPTPNAD TA.2008, Banda Aceh. (belum dipublikasi).

Kasim. H dan Djunainah, 1993. Deskripsi Varietas Unggul Palawija, Jagung,Sorghum, Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, 1918 - 1982. Puslitbangtan,Badan Litbang Pertanian. 55 hal.

Marzuki A.R, 2002. Bertanam Kacang Tanah, Seri Agribisnis, Penebar Swadaya,Jakarta, 43 hal.

Novarianto, R, dkk, 2004. Pedoman Umum Klinik Teknologi Pertanian, BPTPSulawesi Utara. Badan Litbang Pertanian, Jakarta.

Sumarno, 1987. Teknik Budidaya Kacang Tanah. Sinar Baru, Bandung. 79 hal.

Tamrin, 2010. Efek Jarak Tanam, Umur Bibit dan Jumlah Bibit TerhadapPertumbuhan dan Hasil Padi sawah (Oryza sativa L.). Thesis MagisterPertanian, Universitas Syiah Kuala, Darussalam Banda Aceh. 66 hal.