Klasifikasi Konjungtivitis Konjungtivitis dapat dibedakan
berdasarkan penyebabnya, a.l : 1. Konjungtivitis bakteri 2.
Konjungtivitis virus 3. Konjungtivitis jamur 4. Konjungtivitis
alergi 5. Konjungtivitis karena penyebab yang lain.
KONJUNGTIVITIS BAKTERI
Konjungtivitis bajteri merupakan suatu peradangan pada
konjungtiva yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri yang menyebabkan
bisa oleh infeksi gonokokus, meningokokus, staphylococcus aureus,
Streptococcus pneumonia, Haemophilus influenza, dan Eschericia
coli. Secara umum, gejala yang terjadi adalah adanya secret
mukopurulen atau purulen, kemosis konjungtiva, edema kelopak, dan
kadang dapat disertai dengan keratitis dan blepharitis. Terdapat
papil pada konjungtiva dan mata merah. Selain itu, konjungtivitis
bakteri ini mudah menular.
Konjungtivitis bakteri dapat muncul dalam 3 bentuk yaitu : 1.
konjungtivitis hiperakut merupakan konjungtivitisHiperakut yang
berat, dan merupakan infeksi ocular yang dapat membahayakan
penglihatan. Onsetnya mendadak dengan karakteristik sejumlah sekret
kuning-hijau. Gejalanya progresif, terdapat hiperemi konjungtiva
dan kemosis, pembengkakan kelopak, nyeri, bengkak pada kelenjar
limfe preaurikular. Penyebab utama dari konjungtivitis purulen
hiperakut adalah Neisseria gonorrhoeae (paling sering) dan
Neisseria meningitidis. Infeksi gonokokus yang dibiarkan tidak
terobati dapat menyebabkan ulserasi kornea dengan perforasi, dan
kadang hilangnya penglihatan permanen. Diagnosis dapat dilakukan
dengan pewarnaan gram dari specimen ocular dan kultur untuk spesies
Neisseria. Pengobatan termasuk pemberian antibiotic sistemik dan
dengan antibiotic ocular. Karena prevalensi N. gonorrhoeae yang
resisten penicillin semakin meningkat, pemilihan antibiotic harus
ditentukan dengan informasi terbaru terkait sensitivitas
antibiotic. 2. konjungtivitis bakteri akut memiliki karakteristik
gejalaAkut rasa terbakar, berair, dan dengan sekret mukopurulen
atau purulen. Biasanya disebabkan oleh bakteri Streptococcus
pneumonia, S. aureus, dan Haemophilus influenza. Kelopak mata
menjadi lengket, dengan kemungkinan ekskoriasi pada margin kelopak
mata. Pengobatan selain menjaga higienitas adalah dengan local
antibiotic. 3. paling sering disebabkan oleh spesies
Staphylococcus,Kronis meskipun bakteri lain mungkin juga terlibat.
Sering berhubungan dengan blefaritis dan kolonisasi bacterial pada
margin kelopak mata. Gejalanya bervariasi dan dapat termasuk di
dalamnya adalah rasa gatal, terbakar, sensasi benda asing, dan
krusta bulu mata di pagi hari. Gejala-gejala lain seperti adanya
debris kecil (flaky debris) dan eritema sepanjang margin kelopak
mata, hilangnya bulu mata, dan hiperemi mata. Beberapa orang dengan
konjungtivitis bacterial akut juga memiliki styes dan kalazia pada
margin kelopak mata. Pengobatan yang dapat dilakukan adalah menjaga
higienitas mata dan pemberian antibiotic topical.
Oftalmia neonatorum Merupakan bentuk konjungtivitis yang terjadi
pada bayi baru lahir berusia kurang dari 1 bulan. Penyebabnya bisa
karena N. gonorrhoeae, Pseudomonas, dan C. trachomatis. Pemberian
tetes eritromisin 0,5% atau silver nitrate 1 % adalah obat yang
diberikan untuk pencegahan gonore, dan silver nitrate dapat
menyebabkan konjungtivitas ringan dan self-limited. Tanda-tanda
dari oftalmia neonatorum adalah kemerahan dan bengkak pada
konjungtiva, bengkak pada kelopak mata, dan adanya discharge yang
dapat purulen. Konjungtivitis yang disebabkan silver nitrate
terjadi 6-12 jam setelah lahir atau 24 jam setelah penetesan dan
menghilang dalam 24-48 jam. Masa inkubasi N. gonorrhoeae adalah 2-5
hari dan untuk C. trachomatis adalah 5-14 hari. Infeksi haris
dicurigai terjadi apabila konjungtivitis berkembang dalam 48 jam
setelah lahir. Oftalmia neonatorum merupakan kondisi yang potensial
menyebabkan kebutaan, dan berpotensial menyebabkan manifestasi
sistemik yang serius. Penyakit ini membutuhkan diagnosis dan
pengobatan segera. KONJUNGTIVITIS JAMUR
Infeksi jamur jarang terjadi, sedangkan 50% infeksi jamur yang
terjadi tidak memperlihatkan gejala. Jamur yang dapat memberikan
infeksi pada konjungtivitis jamur adalah candida albicans dan
actinomyces. KONJUNGTIVITIS VIRAL Radang konjuntiva akibat berbagai
agen virus. Biasanya disebabkan adenovirus atau suatu infeksi
herpes simpleks. Infeksi virus ini biasanya terjadi bersama-sama
dengan infeksi saluran pernapasan atas. Akibat sangat mudah
menular, maka virus akan mengenai kedua mata. Konjungtivitis virus
dapat memberikan gambaran sebagai keratokonjuntivitis epidemic,
demam faringokonjungtiva, konjungtivitis herpetic, konjungtivitis
New Castle, konjungtivitis hemoragik epidemic akut.
Keratokonjungtivitis epidemic Demam faringokonjungtiva
Konjungtivitis herepetic Konjungtivitis New Castle Konjungtivitis
hemoragik epidemic akut Adenovirus tipe 3, 7,8,dan 19. Penularan
melalui kolam renang Adenovirus tipe 2,4,dan 7. Melalui droplet
atau kolam renang Herpes simplex tipe 1. Biasanya pada anak
usia