Klasifikasi & ekologi cendawan

KLASIFIKASI & KLASIFIKASI & EKOLOGI CENDAWANEKOLOGI CENDAWAN

KLASIFIKASI & KLASIFIKASI & EKOLOGI CENDAWANEKOLOGI CENDAWAN

CENDAWAN• FUNGI /JAMUR• DITEMUKAN PERTAMA KALI TAHUN

1800 PADA MANUSIA• PROTISTA , EUKARIOT• AINSWORTH 1968 -------- 50.000 Sp• TERBARU ADA 7379 GENUS , 76.360

Sp

CENDAWAN• MEMPUNYAI INTI SEL• MEMPRODUKSI SPORA• TIDAK BERKHLOROFIL• BERKEMBANG BIAK SECARA SEKSUAL

MAUPUN ASEKSUAL• BEBERAPA MEMPUNYAI FILAMEN

DENGAN DINDING SEL MENGANDUNG SELULOSA ATAU KITIN ATAU KEDUANYA.

STRUKTUR SEL CENDAWAN

• DINDING SEL• MEMBRAN SITOPLASMA• SITOPLASMA

DINDING SEL

• ELASTIS --------- KAKU• SUSUNAN KIMIA

– POLISAKARIDA– GLUKAN– MANAN– PROTEIN– LIPID– GLUKOSAMIN– KADANG ADA KHITIN

DINDING SEL• BEBERAPA CENDAWAN SELULOSE

----- GLIKOGEN– SELULOSE ----- GLUKAN– SELULOSE ----- KHITIN

• BERSIFAT ANTIGENIK• DASAR TAKSONOMI &

PATOGENITAS

MEMBRAN SITOPLASMA• 2 LAPIS

– LUAR TERDIRI PROTEIN DAN LIPOPROTEIN– DALAM TERDIRI LIPID

• ADA TONJOLAN – PLASMALEMA ( TUBULER )– LOMASOMA (BINTIL)

• MENGANDUNG STEROL– ERGOSTEROL– ZYMOSTEROL

SITOPLASMA• ORGANEL SITOPLASMA

– MITOKONDRIA– VAKUOLA– RETIKULUM ENDOPLASMA– RIBOSOMA– MIKROTUBULI

• NUKLEUS– NUKLEOLUS

SIFAT CENDAWAN• PARASIT /SAPROFIT FAKULTATIF ----- PADA

MANUSIA DAN HEWAN (MIKOSIS OPORTUNISTIK, MIKOSIS SUPERFISIAL, MIKOSIS SUBKUTAN & MIKOSIS SISTEMIK ).– DERMATOMIKOSIS– COCCIDIODOMIKOSIS– HISTOPLASMOSIS

• SAPROFIT OBLIGAT ------- CENDAWAN PERUSAK BAHAN MAKANAN– ASPERGILLUS Sp– PENICILLIUM Sp

KLASIFIKASI DIPENGARUHI OLEH :

• MORFOLOGI• SIFAT PERTUMBUHAN• SIKLUS REPRODUKSI• NUTRISI DAN FISIOLOGI• KOMPONEN KIMIA DAN BM• STRUKTUR ANTIGEN & REAKSI SEROLOGI• GUGUS KARBOHIDRAT DAN KOMPONEN

DINDING SEL• KOMPOSISI PROTEIN• SUSUNAN ASAM NUKLEAT

CENDAWAN• KAPANG/JAMUR/MOLD• KHAMIR/RAGI/YEAST• CENDAWAN DIMORFIK

KAPANG• MULTISELULER• BERFILAMEN• SIFAT PERTUMBUHAN MUDAH DILIHAT

KHUSUSNYA MIKOLOGI PANGAN• MEMPRODUKSI SPORA• REPRODUKSI SECARA SEKSUAL &

ASEKSUAL

MAKROSKOPIK• BENTUK KOLONI

– Bulat– Oval– memanjang

• WARNA KOLONI– Kebanyakkan golongan dermatofita pigmen

permukaan koloni berbeda dengan bagian sebaliknya.– Warna mulai dari putih, kuning, orange, pink, hijau dll

• TEKSTUR KOLONI– Glabrous– Yeast like– Cottonny– Granular/ powdery

MAKROSKOPIK • TOPOGRAFI KOLONI

– FLAT– RUGOSE– CRATERIFORM– VERRUCOSE– CEREBRIFORM

• SIFAT PERTUMBUHAN– LAMBAT ( > 5 Hr )– SEDANG ( 6 – 10 Hr )– CEPAT (< 5 Hr )

MIKROSKOPIK• BENTUK TUBUH BUAH• HIFA DAN MISELIUM• SPORA• WARNA DAN BENTUK KONIDIA SERTA

KONIDIOFOR-------KASIFIKASI TINGKAT GENUS

• UKURAN KONIDIA DAN HOSPES ----- TINGKAT SPESIES

MISELIUM• KUMPULAN DARI HIFA• BENTUK TUBULER• ADA 3 TIPE

– VEGETATIVE MYCELIA– AERIAL MYCELIA– FERTILE/ REPRODUKTIVE MYCELIA

• BENTUK HIFA ADA 2 MACAM– HIFA TIDAK BERSEPTA/ SOENOSITIK– HIFA BERSEPTA

• SEL MULTINUKLEAT• SEL UNINUKLEAT

STRUKTUR SPESIFIK HIFA

• RHIZOID– Rhizopus sp dan Absidia sp– Mortierella wolfii

• FOOT CELL– Aspergillus sp

• PERCABANGAN BENTUK Y– Geotrichum sp

SISTEM REPRODUKSI KAPANG

• ASEKSUAL– KONIDIOSPORA– SPORANGIOSPORA– ARTHROSPORA– KHLAMIDOSPORA– BLASTOSPORA– ZOOSPORA

• SEKSUAL– OOSPORA– ZIGOSPORA– ASKOSPORA– BASIDIOSPORA

SPORA ASEKSUAL KONIDIOSPORA

Makrokonidia mikrokonidia

SPORANGIOSPORA

ARTHROSPORA

KHLAMIDOSPORA

BLASTOSPORA

ZOOSPORA

KONIDIOSPORA• TERBENTUK KARENA UJUNG HIFA TERBELAH –

BELAH • SEL TUNGGAL ( MIKROKONIDIA )• SEL BANYAK/MULTISEL ( MAKROKONIDIA )• TERBENTUK PADA UJUNG HIFA• SIFAT TERBUKA, TIDAK MEMPUNYAI KOTAK

SPORA• HIFA PENYANGGA ---- KONIDIOFOR• ASPERGILLUS Sp• DERMATOFITA dll

SPORANGIOSPORA• SPORA TERBENTUK KARENA PROTOPLASMA

MEMBAGI DIRI DAN MEMBENTUK KELOMPOK – KELOMPOK DAN MEMBENTUK MEMBRAN SEL YANG DISEBUT SPORANGIUM

• SEL TUNGGAL• TERBENTUK DIDALAM KANTONG (SPORANGIUM)• HIFA PENYANGGA SPORANGIUM DISEBUT

SPORANGIOFOR • Rhizopus sp• Mucor sp

ARTHROSPORA• TERBENTUK DARI FRAGMENTASI

HIFA BERSEPTA MENJADI SEL TUNGGAL DAN MENEBAL

• SEL TUNGGAL• Geotrichum sp• Coccidioides immitis

KLAMIDOSPORA• TERBENTUK DARI BAGIAN HIFA/MISELIUM

YANG MEMBESAR DAN MEMBENTUK DINDING YANG TEBAL

• SEL TUNGGAL• TERBENTUK DALAM RUAS HIFA ATAU

SEBAGAI SPORA TERMINAL• TAHAN TERHADAP KEADAAN EKSTRIM• Candida albicans

BLASTOSPORA

• TUNAS PADA SEL INDUK KHAMIR• CANDIDA Sp

ZOOSPORA• SEL TUNGGAL• MOTIL• BERFLAGELLA ( 1 ATAU 2 )• TERDAPAT PADA KAPANG AIR• Saprolegnia sp• Allomyces sp

SPORA SEKSUALOOSPORA

ZIGOSPORA

ASKOSPORA

BASIDIOSPORA

OOSPORA• SPORA DIBENTUK OLEH 2 SEL

YANG BERBEDA • TERBENTUK DALAM OOGONIUM• TIAP OOGONIUM BERISI 1 – 20• Saprolegnia sp

ZIGOSPORA• FUSI DUA SEL YANG MEMPUNYAI

MORFOLOGI SAMA• SPORA ISTIRAHAT/ DORMAN SPORA• SPORA BESAR DAN BERDINDING

TEBAL• Rhizopus sp

ASKOSPORA• TERBENTUK DARI DUA SEL YANG

BERLAWANAN MATINGNYA, DAPAT BERASAL DARI MISELIUM YANG SAMA ATAU 2 MISELIUM YANG BERBEDA

• KEBANYAKKAN PADA KHAMIR• SEL – SEL TUNGGAL YANG TERDAPAT DALAM

STRUKTUR SEPERTI KANTONG ( ASKUS)• SETIAP ASKUS BERISI 8 SEL• Saccharomyces cerevisae

BASIDIOSPORA• SPORA YANG TERLETAK EKSTERNAL

PADA SEL YANG BERBENTUK GADA YANG DISEBUT BASIDIUM

• SEL TUNGGAL• TIAP BASIDIUM MENGANDUNG 4 SEL

ATAU LEBIH• JAMUR MAKRO

SPORA ASEKSUAL

KHAMIR• UNISEL• REPRODUKSI DENGAN PERTUNASAN

( BUDDING) DAN PEMBELAHAN(FISION)• LEBIH MUDAH TUMBUH• LEBIH EFEKTIF MEMECAH KOMPONEN KIMIA• DIKLASIFIKASIKAN BERDASAR SIFAT FISIOLOGI• BEBERAPA MEMBENTUK SPORA SEKSUAL :

Ascomycetes dan Basidiomycetes

MORFOLOGI KHAMIR• UNISELULER• BENTUK BULAT, OVAL, SILINDER,

OGIVAL DLL• UKURAN LEBAR 1 – 5 um dan

PANJANG 5 – 30 um • TIDAK BERFLAGELLA

STRUKTUR SEL KHAMIR• KAPSUL• DINDING SEL• MEMBRAN SITOPLASMA• NUKLEUS• VAKUOLA• MITOKONDRIA• GRANULA LEMAK• SITOPLASMA

KAPSUL• KOMPONEN EKSTRASEL BERLENDIR• POLISAKARIDA ( FOSFOMANNAN

HETEROPOLISAKARIDA ) • KADANG MENGANDUNG KOMPONEN

HIDROFOBIK ( SPINGOLIPID )• Cryptococcus neoformans

DINDING SEL

• PADA SEL MUDA TIPIS

• TERDAPAT STRUKTUR BIRTH SCAR DAN BUD SCAR

• TERDIRI DARI :– GLUKAN/ SELULOSA DAN MERUPAKAN KOMPONEN DINDING

SEL PALING BESAR – MANNAN MERUPAKAN POLISAKARIDA DAN KOMPONEN

TERBESAR KEDUA UNTUK KHAMIR. Nadsonia, Rhodotorula, Schizosaccharomyces tidak mengandung mannan

– PROTEIN, jumlah konstan 6 - 8% dr berat kering dinding sel, termasuk juga enzim invertase dan hidrolase

– KHITIN ( Schizosaccharomyces tdk mengandung khitin )– LIPID

SIFAT FISIOLOGI• KONDISI PERTUMBUHAN KHAMIR

– CUKUP AIR– Aw 0.88 – 0.94– KANDUNG NUTRIEN SUBSTRAT– pH ASAM 4 – 4.5, TIDAK DPT TUMBUH BAIK PADA Ph

alkali– TUMBUH BAIK KONDISI AEROB, KHAMIR

FERMENTATIF DPT TUMBUH PADA ANAEROB ( LAMBAT )

– SUHU OPTIMUM 25 – 30oC, max 35-47oC, beberapa mampu pada suhu 0oC atau kurang

• METABOLISME DAN SUBSTRAT

KLASIFIKASI KHAMIRMORFOLOGI

SIFAT KULTUR

SIFAT FISIOLOGI

SIFAT REPRODUKSI

3 KLAS KHAMIR

KLAS ASCOMYCETES

KLAS BASIDIOMYCETES

KLAS DEUTEROMYCETES

4 KLAS CENDAWANPHYCOMYCETES/ZYGOMYCETES

ASCOMYCETES

BASIDIOMYCETES

DEUTEROMYCETES

PHYCOMYCETES• MISELIUM TIDAK BERSEPTA/ SENOSITIK• SPORA ASEKSUAL DISEBUT

SPORANGIOSPORA• SPORA SEKSUAL ZIGOSPORA ATAU

OOSPORA• HABITAT AIR, TANAH DAN HEWAN• MUCOR Sp, ABSIDIA Sp, RHIZOPUS SP

ASCOMYCETES• MISELIUM BERSEPTA• SPORA ASEKSUAL KONIDIA• SPORA SEKSUAL ASKOSPORA• HABITAT ALAMIAH ADA DI TANAH,

TUMBUHAN DAN HEWAN• Piedraia hortai, Saccharomyces

cereviciae, Pichia sp

BASIDIOMYCETES• MISELIUM BERSEPTA• SPORA ASEKSUAL KONIDIA• SPORA SEKSUAL BASIDIOSPORA• HABITAT ALAMIAH DI TANAH DAN

TUMBUHAN• Leucosporidium sp, Rhodosporidium

sp dan jamur daging

DEUTEROMYCETES• MISELIUM BERSEPTA• SPORA ASEKSUAL KONIDIA• TIDAK MEMPUNYAI SPORA SEKSUAL • HABITAT ALAMIAH DI TANAH,

TUMBUHAN DAN HEWAN• Penicillium sp, Aspergillus sp,

Cryprococcus neoformans, Candida sp, Torulopsis

EKOLOGI CENDAWAN

INTERAKSI ANTARA CENDAWAN DAN LINGKUNGAN BERKAITAN DENGAN

HABITAT HIDUPNYA YAITU DI TANAH, AIR,UDARA. HEWAN

ATAUPUN TUMBUHAN

FAKTOR – FAKTOR YANG BERPENGARUH :

• FAKTOR FISIK– Temperatur– Kelembaban– Kadar O2 dan CO2– pH

• FAKTOR KIMIA– Makro nutrien– Mikro nutrien

• FAKTOR BIOLOGI– Kompetisi mendapatkan nutrisi

BERDASARKAN TEMPERATUR

PSYCHROFIL– Dapat tumbuh pada suhu < 25oC

MESOFIL– Suhu optimum 20 – 25oC– Suhu maksimum 30 – 40 oC– Suhu minimum 0oC

TERMOTOLERAN/FAKULTATIF TERMOFIL– Suhu optimum 30 – 40oC, min 0oC, maks 45 – 55oC.– Rhizopus, Aspergillus, Bisoclamys dll

TERMOFIL OBLIGAT– Tidak tumbuh pada suhu < 25oC dan msh mampu tumbuh pada

suhu 60oC– Termomyces sp, Mucor michei dll

BERDASAR FAKTOR KELEMBABAN :

• XEROFIL– Kelembaban relatif 80%– Kelembaban substrat 13 %– Aspergillus glaucus

• MESOFIL– Kelembaban relatif 80 – 90 %– Kelembaban substrat 18 %

• HIGROFIL– Kelembaban relatif 90%– Kelembaban substrat 22 - 25 %

• pH untuk pertumbuhan cendawan berkisar antara 4.5 – 6.5

• Kebanyakkan cendawan bersifat aerob dan pada umumnya sangat peka terhadap kadar CO2 yang tinggi.