KLAIM KONSTRUKSI PENGENALAN, TEKNIK & KIAT MEMANFAATKAN PELUANG KLAIM oleh : Ir. H. Nazarkhan Yasin 1. PENGANTAR Di negara-negara Barat dimana industri jasa konstruksi sudah berkembang dengan pesat dan menggunakan teknologi yang serba canggih, masalah klaim sudah lama dikenal dan sudah merupakan suatu masalah biasa yang terjadi antara pengguna jasa dan penyedia jasa. Para penyedia jasa di negara-negara tersebut bersaing sangat ketat satu sama lain dalam usaha memenangkan tender untuk mendapatkan suatu pekerjaan. Hampir semua penyedia jasa menguasai teknologi dan seluk beluk jasa konstruksi sehingga perbedaan harga penawaran pada waktu tender tidak lagi karena perbedaan harga suatu pekerjaan tetapi karena persaingan dalam efisiensi mengerjakan pekerjaan tersebut. Dengan kata lain, perusahaan jasa konstruksi yang paling efisienlah yang dapat menekan harga suatu pekerjaan sehingga menjadi murah yang memungkinkannya memenangkan tender, bukan karena perbedaan mutu pekerjaan itu sendiri. 1 Copyright NY-SS/ KK-PTKMPK/IV/10
73
Embed
KLAIM KONSTRUKSI PENGENALAN, TEKNIK & KIAT MEMANFAATKAN PELUANG KLAIM
KLAIM KONSTRUKSI PENGENALAN, TEKNIK & KIAT MEMANFAATKAN PELUANG KLAIM oleh : Ir. H. Nazarkhan Yasin
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KLAIM KONSTRUKSI PENGENALAN, TEKNIK & KIAT
MEMANFAATKAN PELUANG KLAIMoleh :
Ir. H. Nazarkhan Yasin
1. PENGANTAR
Di negara-negara Barat dimana industri jasa konstruksi sudah berkembang dengan
pesat dan menggunakan teknologi yang serba canggih, masalah klaim sudah lama
dikenal dan sudah merupakan suatu masalah biasa yang terjadi antara pengguna jasa
dan penyedia jasa.
Para penyedia jasa di negara-negara tersebut bersaing sangat ketat satu sama lain
dalam usaha memenangkan tender untuk mendapatkan suatu pekerjaan. Hampir
semua penyedia jasa menguasai teknologi dan seluk beluk jasa konstruksi sehingga
perbedaan harga penawaran pada waktu tender tidak lagi karena perbedaan harga
suatu pekerjaan tetapi karena persaingan dalam efisiensi mengerjakan pekerjaan
tersebut.
Dengan kata lain, perusahaan jasa konstruksi yang paling efisienlah yang dapat
menekan harga suatu pekerjaan sehingga menjadi murah yang memungkinkannya
memenangkan tender, bukan karena perbedaan mutu pekerjaan itu sendiri.
Akhir-akhir ini persaingan harga karena efisiensi inipun sudah semakin ketat
sehingga harga penawaran yang masuk hampir-hampir sama nilainya.
Oleh karena itu beberapa perusahaan jasa konstruksi mencari keuntungan bukan dari
efisiensi tapi dari kejeliannya melihat peluang klaim yang besar pada waktu tender.
Setelah dia yakin bahwa peluang klaim tersebut cukup besar memberikan keuntungan
maka harga penawarannya pada waktu tender ditekan sehingga jauh dibawah
penawaran lain, sehingga dia menang. Setelah menang tender dia menyusun struktur
klaim yang memang sudah direncanakan.
Di Perancis ada 2 perusahaan besar yang demikian jelinya menyusun klaim, sampai-
sampai dijuliki “Claim Artist”.
Salah satu perusahaan tersebut memenangkan tender pembangunan Pembangkit
Listrik Tenaga Air di Indonesia dengan harga yang jauh di bawah perusahaan lain.
1 Copyright NY-SS/ KK-PTKMPK/IV/10
Kabarnya klaim yang diajukan dan diterima nilainya setelah ditambah dengan nilai
kontraknya lebih tinggi dari nilai Penawar lain yang kalah.
Bagaimana masalah klaim di Indonesia ?
Orang Indonesia terlanjur banyak yang mengartikan klaim sebagai suatu tuntutan.
Oleh karena itu klaim menjadi sesuatu yang “tabu”.
Banyak pengguna jasa (Pemerintah) yang kurang senang apabila penyedia jasa
mengajukan klaim. Tidak jarang terjadi penyedia jasa tersebut pada kesempatan
berikut tidak disertakan lagi dalam tender karena sering mengajukan klaim. Inilah
sebabnya di Indonesia sampai ditahun-tahun delapan puluhan sampai awal tahun
untuk memulai instalasi sirkulasi pipa air dari bangunan turbine ke menara
pendingin.
Pada waktu generator turbine akhirnya tiba, Penyedia Jasa-A tidak dapat
memindahkan komponen-komponen berat dari dermaga tongkang ketujuan
penempatannya dibangunan turbin karena lubang galian pipa sedalam 7 meter
terisi sebagian pipa air sirkulasi yang menghalangi jalan masuk.
Penyedia Jasa -A mengajukan klaim sebagai tambahan kompensasi karena :
- Tenaga kerja dan peralatan menunggu 2 bulan karena es dan tambahan 2
bulan untuk kelambatan lubang pipa.
- Gudang sementara untuk generator turbin di lapangan
- Percepatan kerja segera lubang pipa ditutup untuk mengatasi kehilangan
waktu
- Kehilangan keuntungan karena tidak dapat menggunakan tenaga kerja
dan peralatan untuk pekerjaan lain.
(Gilbreath, 1992)
38 Copyright NY-SS/ KK-PTKMPK/IV/10
TEKNIK DAN KIAT MEMANFAATKAN PELUANG KLAIM
1. PENGANTAR
Didunia Barat dimana industri jasa konstruksi sudah sangat maju, persaingan dalam
efisiensi untuk memenangkan tender sudah sedemikian ketatnya, sehingga orang
mulai mencari peluang lain dalam bersaing untuk memenangkan tender atau
memperoleh pekerjaan.
Peluang yang dimaksud adalah kejelian atau kepiawaian dalam melihat dan
memanfaatkan klaim, kemudian kecerdikan dan kemahiran dalam menyusun dan
menyajikan klaim tersebut sehingga dapat diterima dan disetujui.
Tidak semua orang/perusahaan dapat memanfaatkan peluang klaim ini karena perlu
menguasai teknik dan kiat tertentu. Untuk mencapai hal tersebut perlu dipelajari.
Pemanfaatan peluang klaim bukanlah suatu manipulasi, tipu muslihat atau hasil dari
suatu kolusi antara pengguna jasa dan penyedia jasa
Baik penyedia jasa maupun pengguna jasa sama-sama memiliki peluang klaim.
Peluang ini baru dapat dimanfaatkan jika administrasi proyek konstruksi dikelola
dengan baik, tertib dan akurat.
Tanpa melakukan hal ini maka peluang klaim tinggallah suatu peluang yang sia-sia
karena tidak dimanfaatkan
2. PAKAR KLAIM (CLAIM ARTIST)
Seperti telah disinggung dalam pelatihan sebelumnya di Perancis ada 2 perusahaan
yang konon diberi gelar “Claim Artist” atau pakar hukum klaim.
Sesungguhnya untuk menjadi pakar klaim dapat dipelajari dengan cara-cara sebagai
berikut:
39 Copyright NY-SS/ KK-PTKMPK/IV/10
2.1 Pelajari dengan teliti dan seksama seluruh dokumen tender baik yang
menyangkut masalah hukum, keuangan, perbankan, manajemen, maupun
teknis dan lain-lain.
2.2 Bilamana perlu (karena sifat proyek sangat kompleks) menyewa jasa konsultan
hukum konstruksi yang profesional
2.3 Pelihara administrasi kontrak sejak waktu tender sampai kontrak berakhir.
2.4 Lakukan apa yang lazim disebut “Bussines Intelligence”
3. PELUANG KLAIM PENYEDIA JASA
3.1 Daya dukung tanah
Segera setelah penyedia jasa yang bertekad mencari peluang klaim menebus
dokumen tender proyek pembangunan sebuah superblock, dia segera
membentuk tim khusus untuk mempelajari dokumen tersebut dari segala segi
(teknik, hukum, manajemen, keuangan, dsb)
Oleh karena pekerjaan cukup kompleks dan menggunakan teknologi tinggi, dia
menyewa konsultan hukum yang bukan saja terkenal reputasinya dalam bidang
hukum, tapi juga sangat profesional dan berpengalaman dibidang teknik.
Setelah dokumen kontrak diteliti ternyata jumlah tiang pancang beton yang akan
dipancang berjumlah 800 buah dengan panjang masing-masing 15.00 m.
Penyedia jasa tersebut mengetahui bahwa panjang tiang pancang yang
direncanakan tersebut, kurang panjang karena dia sudah tahu persis, tanah keras
didaerah tersebut terdapat pada kedalaman yang cukup dalam karena dia sudah
berpengalaman bekerja didaerah tersebut dan telah melakukan penyelidikan
tanah.
Setelah dilakukan beberapa kali pemancangan percobaan (test pile) dibeberapa
titik yang berbeda ternyata tiang pancang belum mencapai lapisan tanah keras
(kalendering tidak tercapai).
40 Copyright NY-SS/ KK-PTKMPK/IV/10
Apabila hal ini diteruskan maka dapat di pastikan bangunan superblock tersebut
akan mengalami penurunan (settlement).
Oleh karena itu pemancangan distop dan mohon izin kepada pengguna jasa
untuk melakukan penyelidikan tanah ulang. Hasil penyelidikan tanah
menunjukkan bahwa lapisan tanah keras berada pada kedalaman 18.00 m dan
merekomendasikan tiang pancang yang panjangnya 5,00 m lebih panjang dari
tiang pancang yang direncanakan semula.
Berdasarkan hasil penyelidikan tanah ulang ini, pengguna jasa menyetujui
pekerjaan tambah untuk tambahan panjang tiang pancang beton dari semula
15.00 m menjadi 20.00 m dan biaya tambahan untuk upah pemancangan dari
semula 15.00 m menjadi 20.000 m.
Namun demikian penyedia jasa mengajukan klaim berupa :
a. demobilisasi alat pancang lama (kapasitasnya tidak cukup untuk
memancang tiang pancang 20 m)
b. remobilisasi alat pancang baru (kapasitas lebih besar)
c. ganti rugi sewa alat pancang lama
d. tambahan sewa alat pancang baru
e. ganti rugi peralatan lain yang idle menunggu penyelidikan tanah ulang
f. biaya overhead lapangan
3.2 Kekerasan Batuan Setempat
Suatu mega proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) membutuhkan suatu
terowongan pengelak. Sebuah perusahaan Perancis yang ahli klaim,
memenangkan tender proyek ini dengan harga sangat rendah
Oleh karena sudah mempunyai pengalaman dilokasi yang berdekatan, peserta
tender tersebut mengetahui bahwa kekerasan batuan yang tercantum dalam
dokumen tender, lebih lunak dari kekerasan batuan yang sesungguhnya. Untuk
meyakini dirinya dia mohon izin meyelidiki kekerasan batuan dilokasi proyek
tersebut atas biaya sendiri. Ternyata dugaannya tepat karena hasil penelitian
41 Copyright NY-SS/ KK-PTKMPK/IV/10
kekerasan batuan menyebutkan batuan dilokasi tersebut lebih keras dari yang
tercantum dalam dokumen tender.
Informasi ini dia simpan untuk dirinya sendiri sehingga dia memenangkan
tender dengan cara menekan harga penawaran.
Dia yakin nantinya akan mendapat perintah perubahan pekerjaan pengeboran
yang cukup besar setelah memenangkan tender tanpa ada pesaing dari penyedia
jasa lain. Mulai dari membongkar mesin bor yang lama (yang kapasitasnya
tidak mampu untuk mem-bor batuan yang lebih keras), mendatangkan dan
menyetel mesin bor jenis lain yang lebih besar dan lebih kuat dari tempat yang
jauh diluar Negeri.
Selain biaya untuk mengganti mesin bor yang harus didatangkan dari tempat
lain, penyedia jasa tadi juga mengajukan biaya-biaya lain untuk pekerjaan yang
tertunda atau terhalang termasuk sewa alat, biaya lain, dan lain-lain.
Secara garis besar klaim yang diajukan adalah sebagai berikut :
3.2.1 Klaim perpanjangan waktu:
a. Waktu demobilisasi mesin bor lama
b. Waktu remobilisasi mesin bor baru
c. Waktu pekerjaan lain yang tertunda
3.2.2 Klaim biaya:
a. remobilisasi mesin bor baru
b. ahli mesin bor baru
c. sewa peralatan yang idle
d. tambahan biaya mesin bir baru
3.3 Re-optimasi dana
Salah satu peluang klaim adalah kemungkinan terjadinya pekerjaan kurang,
karena kekurangan dana.
42 Copyright NY-SS/ KK-PTKMPK/IV/10
Pada waktu tender sebuah penyedia jasa mencari informasi sebanyak mungkin
mengenai suatu rencana mega proyek pembangunan Pusat Listrik Tenaga Uap.
Penyedia jasa tersebut mendapat informasi bahwa dana untuk membangun
proyek tersebut kurang. Oleh karena tender sudah dilaksanakan sesuai rencana
alokasi dana yang direncanakan tak mungkin dibatalkan.
Setelah penyedia jasa tersebut memenangkan tender ternyata lingkup pekerjaan
memang dikurangi karena kekurangan dana, diantaranya mengakibatkan jumlah
tiang pancang yang semula sebanyak 800 buah turun menjadi 500 buah
(pengurangan sebanyak 300 buah) dan tentunya pengurangan bagian bangunan
diatasnya. Dalam bentuk nilai rupiah terjadi pengurangan biaya sebesar ± Rp. 3
milyar termasuk 10 % keuntungan penyedia jasa sebesar Rp. 300 Juta yang akan
ikut dipotong pengguna jasa dari nilai kontrak.
Tentu saja hal ini merisaukan penyedia jasa tersebut karena dengan
pengurangan pekerjaan ini dia akan kehilangan laba yang cukup besar dan
sudah diproyeksikan sebelumnya.
Oleh karena itu dia mencari peluang klaim sebagai kompensasi kehilangan
keuntungan tersebut antara lain dengan cara menginventarisasi pekerjaan-
pekerjaan lain yang mungkin terhalang atau tertunda pelaksanaannya karena
pengurangan pekerjaan tadi, antara lain pembatalan pembuatan tiang pancang,
pengurangan masa sewa alat pancang, peralatan lain yang terpaksa, idle,
pembatasan jalan masuk, pengamanan-pengamanan khusus, dsb.
Selain itu dia mempelajari lagi ketentuan yang tercantum dalam kontrak dengan
menyewa konsultan hukum konstruksi yang profesional.
Ternyata setelah kontrak dipelajari dengan seksama ada ketentuan yang
menyatakan bahwa:
“Sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak
ini, berlaku ketentuan AV 41 kata demi kata”.
43 Copyright NY-SS/ KK-PTKMPK/IV/10
Nah inilah peluang klaim yang sangat ideal karena hal berikut:
AV 41 pasal 51 menyatakan bahwa apabila terjadi pekerjaan kurang, (setelah
diperhitungkan dengan pekerjaan tambah) maka nilai kontrak dipotong sebesar
pekerjaan yang dikurangi tadi, tetapi keuntungan penyedia jasa sebesar 10%
tidak boleh dipotong.
Ternyata setelah pekerjaan tambah/kurang dihitung, maka terjadi pengurangan
pekerjaan senilai Rp. 3,5 milyar, termasuk keuntungan penyedia jasa sebesar
10% atau sebesar Rp. 350 Juta yang menurut AV 41 tadi, tidak boleh
dipotong.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, penyedia jasa tadi mengajukan klaim
sebagai berikut:
a.Keuntungan dari pekerjaan yang dikurangkan
b. Ganti rugi pekerjaan lain yang tertunda
c.Pembatalan sewa alat pancang
d. Ganti rugi tiang pancang yang terlanjur dibuat, namun tidak jadi di
pancang.
3.4 Perubahan kondisi lapangan / Site
Klaim terjadi karena perubahan jalan masuk (access road) kesuatu lokasi
rencana pembangunan suatu mega mall yang cukup besar.
Pada waktu proses tender pengguna jasa menunjukkan jalan masuk kelokasi
proyek dari tepi jalan raya yang terdapat didepan rencana mall tersebut.
Penyerahan lahan diberikan tepat pada waktunya.
Penyedia jasa yang memenangkan tender membuat rencana kerja sesuai jalan
masuk yang telah ditetapkan dan telah pula mendapatkan persetujuan pengguna
jasa. Ternyata pada waktu penyedia jasa memulai pekerjaan mobilisasi baik
peralatan, bahan bangunan maupun tenaga kerja, Pemerintah Daerah setempat
44 Copyright NY-SS/ KK-PTKMPK/IV/10
melarang penggunaan jalan raya untuk keperluan tersebut karena mengganggu
kelancaran lalu lintas yang memang merupakan jalan utama.
Pengguna jasa lalu memerintahkan penyedia jasa merubah jalan masuk melalui
jalan lain dari arah belakang lokasi proyek.
Dengan terjadinya perubahan jalan masuk ini, penyedia jasa yang piawai akan
segera melihat suatu peluang klaim yang cukup besar antara lain :
a. Daya dukung jalan yang kelasnya lebih rendah sangat membatasi
kapasitas kendaraan yang mengangkut peralatan dan bahan sehingga
ongkos angkut naik dan waktu bertambah.
b. Ternyata jalan tersebut harus melintasi jalan kereta api yang setiap hari
dipakai untuk langsir tak kurang dari 6 kali sehingga menghambat arus
barang dan alat.
c. Akibat pelintasan jalan kereta api tadi terjadi penumpukan barang-
barang/alat sebelum menyeberang jalan kereta api sehingga perlu
tambahan biaya perlindungan dan keselamatan serta tambahan biaya
angkut dan tempat penampungan darurat.
d. Rencana kerja yang tadinya sudah dibuat harus dirubah total yang
mengakibatkan beberapa pekerjaan lain terpaksa tertunda pelaksanaannya
termasuk beberapa peralatan yang telah disewa terpaksa menganggur.
Apabila penyedia jasanya cukup cerdik dan memelihara administrasi kontrak
dengan baik dia akan mendapatkan klaim yang cukup besar baik dari segi
tambahan waktu, biaya, dan mungkin pula biaya umum sehingga dia terhindar
dari ancaman ganti rugi kelambatan dan kerugian biaya secara keseluruhan.
Memang kelihatannya secara sepintas perubahan jalan masuk ini merupakan hal
yang sepele bila kurang jeli melihatnya.
3.5 Perubahan bahan
Peluang klaim dapat pula muncul dari perubahan spesifikasi bahan. Andaikan
penyedia jasa mempunyai sisa bahan misalnya granit yang sesungguhnya
45 Copyright NY-SS/ KK-PTKMPK/IV/10
harganya lebih tinggi dari marmer yang sesuai spesifikasi teknis harus dipasang.
Dia lalu mengusulkan kepada pengguna jasa mengganti bahan tersebut dengan
granit tanpa minta kenaikan harga.
Rasanya tidak sulit dipahami bahwa penawaran ini akan diterima pengguna jasa
karena akan mendapatkan bahan yang lebih baik mutunya tanpa harus
menambah biaya. Bagi penyedia jasa hal ini juga menguntungkan karena
pertama tak perlu lagi membeli barang baru. Selain itu barang (granit) tersebut
barang kali nilai sisanya sudah sama dengan harga marmer atau bahkan lebih
murah.
3.6 Kondisi Lingkungan
Pada waktu tender, penyedia jasa tersebut melihat bahwa proyek yang akan
dibangun akan terdiri dari 6 lantai bawah tanah (basement floor).
Bersebelahan dengan proyek ini ada bangunan bertingkat pula dengan lantai
bawah tanah hanya 1 lantai.
Setelah mempelajari gambar-gambar struktur lantai bawah tanah , dia
berkeyakinan bahwa rencana struktur dinding beton penahan yang
bersebelahan dengan bangunan samping tidak cukup kuat untuk menahan
tekanan tanah samping sehingga bagian ini harus diperkuat strukturnya untuk
menjaga kestabilan bangunan yang disebelah.
Setelah dia yakin hal ini harga penawaran diturunkan agar dia menang tender;
Setelah menang dia mengajukan klaim untuk pekerjaan ini ditambah dampak
atas pekerjaan lain yang terpengaruh / tertunda sebagian. Mungkin sekali
seluruh urut-urutan pekerjaan lantai bawah tanah harus dirubah untuk
mengamankan konstruksi bangunan disebelah yang telah ada.
3.7 Kondisi budaya / keagamaan
Pada waktu bertugas di Saudi Arabia mengerjakan proyek Pemerintah Saudi
diperoleh suatu pengalaman menarik sebagai berikut :
46 Copyright NY-SS/ KK-PTKMPK/IV/10
Salah satu bagian yang akan dibangun adalah asrama tentara dimana antara lain
akan dibuat 50 buah WC/Toilet. Secara kebetulan posisi toilet ini bila orang
sedang menggunakannya tepat menghadap kiblat di Mekah dan hal ini menurut
hukum di Saudi Arabia menodai kesucian dan simbol keagungan Islam (Ka’bah),
sehingga letaknya harus diubah.
Hal ini baru diketahui setelah pekerjaan hampir selesai karena pemberitahuan dari
seseorang staf yang sudah lama bekerja di Saudi Arabia.
Setelah pekerjaan selesai klaim diajukan.
Selain itu hal tersebut menambah pengetahuan tentang bagaimana Pemerintah
Saudi Arabia sangat menghormati, menjaga dan menghargai tempat suci umat
Islam (Ka’bah) yang terletak didalam negaranya, walaupun kejadian tersebut
terletak ribuan kilometer jauhnya dari Mekah (Ka’bah).
Bagi kita di Indonesia, kemungkinan ada bagian bangunan yang dibangun akan
melanggar ketentuan salah satu kegiatan umat beragama disekitar itu
(Masjid/Pesanteren, Gereja, Klenteng, Pura, dan sebagainya)
Selain itu ternyata bahwa peluang klaim ini sebagian besar disebabkan oleh
kekurang- siapan atau kelalaian pengguna jasa sendiri dalam membuat perencanaan.
Mungkin hal ini disebabkan faktor waktu yang harus disesuaikan dengan kesediaan
dana atau hambatan iklim.
Namun demikian peluang ini hanya tinggal peluang apabila penyedia jasa tidak jeli
melihatnya dan tidak memelihara dokumentasi administrasi kontrak yang sangat
diperlukan untuk mendukung klaim tersebut sehingga dapat dimanfaatkan.
4. KIAT-KIAT BILA PELUANG KLAIM TAK ADA
Bagaimana bila peluang klaim tersebut tidak ada ?
Bagi penyedia jasa yang pandai dia dapat memilih kiat-kiat sebagai berikut:
47 Copyright NY-SS/ KK-PTKMPK/IV/10
4.1 Pertama, berusaha menghitung biaya seefisien mungkin diantaranya dengan
menggunakan metode kerja yang tepat dan penggunaan bahan sehemat
mungkin tanpa mengorbankan mutu.
4.2 Kedua, melaksanakan apa yang biasa dikenal dengan istilah “bussines
intelligence”. Dia pelajari dengan seksama para pesaing dalam tender,
kebiasaan dan perilaku pengguna jasa termasuk bonafiditas pendanaannya.
Selain itu dia mencari informasi mengenai rencana kemungkinan ada bagian
pekerjaan yang nilainya cukup signifikan misalnya pembuatan kolam renang
yang nantinya akan dibatalkan. Setelah dia tahu informasi ini maka khusus
untuk kolam renang ini diberi harga sangat rendah supaya secara keseluruhan
harga penawaran menjadi rendah. Tentu saja informasi ini hanya untuk dirinya
sendiri.
4.3 Ketiga, bila dia yakin peluang klaim hampir tak ada, para pesaing kebanyakan
sama bonafide dan jelinya dengan dia sendiri, maka harga penawaran dia
tinggikan agar tidak menang. Kalau toh dia menang, resiko rugi telah
diantisipasinya.
4.4 Keempat, apabila dokumen tender mengizinkan usulan lain/usulan alternatif
tanpa mengurangi manfaat fasilitas yang direncanakan, dia akan mengusulkan
penawaran alternatif tersebut dengan harga lebih rendah namun dia sangat
menguasai dan berpengalaman melaksanakan pekerjaan tersebut.
4.5 Sebagai contoh suatu perusahaan Jepang memenangkan tender
Penjernihan Air Minum dari Air Laut (Deselanitation Water Treatment Plant)
di Saudi Arabia dengan harga sangat rendah dibandingkan penawar lain
dengan menggunakan usulan alternatif inovasi mereka sendiri. Setelah proyek
berjalan baik dalam waktu 3 bulan, turbinnya harus diganti baru dan ini
merupakan hak paten perusahaan tersebut. Demikianlah turbin tersebut
selanjutnya harus diganti setiap 3 (tiga) bulan. Nilai tender yang sangat murah
akhirnya menjadi mahal dan terikat seumur hidup pada perusahaan Jepang
tersebut.
48 Copyright NY-SS/ KK-PTKMPK/IV/10
5. PELUANG PENGGUNA JASA MENGAJUKAN KLAIM
Disamping hal-hal tersebut diatas yang menguraikan peluang-peluang klaim yang
dapat dilakukan oleh penyedia jasa, kiranya perlu pula di tinjau peluang klaim dari
pihak pengguna jasa dalam rangka menghemat waktu dan atau biaya tanpa harus
mengorbankan mutu.
Peluang-peluang tersebut sebagai berikut :
5.1 Pada waktu tender
Pengguna jasa sudah menyiapkan beberapa kemungkinan perubahan
spesifikasi teknis dan bahan tanpa mengurangi mutu dan tanpa memberi tahu
peserta tender.
Dengan demikian pengguna jasa dapat mengunakan klaim perpendekan waktu
penyelesaian dan atau pengurangan nilai kontrak karena perubahan bahan.
Hal ini tentunya dilakukan setelah penetapan pemenang tender.
5.2 Pada waktu pelaksanaan
5.2.1 Pengguna jasa dapat saja meminta penggunaan rencana / metode
kerja yang mereka miliki, sehingga lebih efisien dan dapat klaim
perpendekan waktu. Pekerjaan yang kurang penting dibatalkan atau
ditunda dulu untuk mengurangi biaya.
5.2.2 Usaha lain adalah pengguna jasa menyewakan peralatan yang
dimilikinya dengan sewa yang lebih murah dari harga pasaran
sehingga dapat klaim pengurangan biaya kontrak dan menghemat
waktu pula.
5.2.3 Dapat juga dengan meminta penyedia jasa melakukan “Value
Engineering” untuk menekan biaya. Tentunya hal ini sudah
direncanakan semasa tender.
49 Copyright NY-SS/ KK-PTKMPK/IV/10
Dalam pengertian value engineering ini termasuk orientasi untuk
menentukan dan menghilangkan biaya tak perlu, orientasi fungsi
suatu bagian pekerjaan yang dikaitkan antara nilai yang diperoleh
dan biaya yang dikeluarkan.
Penelitian atas biaya untuk mendapatkan dan mengoperasikan
fasilitas yang diperlukan. Tujuannya adalah penghematan biaya dan
waktu.
6 KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN
6.1 Kesimpulan
6.1.1 Peluang klaim kebanyakan terjadi karena kelalaian, kekurang siapan
pengguna jasa sebelum melakukan tender. Data lapangan kurang
akurat, banyak berupa asumsi atau perkiraan.
6.1.2 Peluang klaim tidak selalu ada. Andaipun peluang itu ada tidak
selalu ada yang dapat memanfaatkannya.
6.1.3 Pemanfaatan peluang klaim dapat dipelajari dan peluang klaim
bukanlah sesuatu manipulasi atau tipu muslihat.
6.1.4 Peluang memanfaatkan klaim harus ditunjang oleh pengelolaan
administrasi proyek konstruksi yang baik.
50 Copyright NY-SS/ KK-PTKMPK/IV/10
6.2 Saran-Saran
6.2.1 Pengguna jasa harus waspada terhadap peserta tender yang terkenal
pandai mencari peluang klaim (Claim Artist).
6.2.2 Pengguna jasa harus benar-benar siap dengan data proyek.
6.2.3 Pengguna jasa harus hati-hati terhadap usulan alternatif, jangan
terpesona dengan harga yang murah pada waktu pembangunan tapi
biaya perawatan seterusnya akan menjadi sangat mahal dan terikat
pada perusahaan tertentu
6.2.4 Penyedia jasa harus mulai meningkatkan kemampuan memanfaatkan
peluang klaim terutama bagi para penyedia jasa di Indonesia
Daftar Pustaka :1. UU RI No. 30/1999 Tentang Arbitrase & Alternatif Penyelesaian Sengketa2. Buku Managing Construction Contracts, 1992 Edisi kedua oleh Robert. D.
Gilbreath3. Buku Mengenal Klaim Konstruksi & Penyelesaian Sengketa Konstruksi oleh H.