1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peranan mahasiswa dalam pengembangan strategi peningkatan produksi dan pemasaran hasil pertanian di masyarakat. harus mampu mengembangkan segala sesuatu yang dimiliki masyarakat menjadi hal yang bernilai dan diperlukan. Kekayaan alam dan kebudayaan menjadi kualitas yang ada pada mereka tidak akan diam di tempat, namun mampu melangkah ke dunia luar ( secara global ) dan diperhatikan oleh bangsa lain. Segala hal yang telah di dapatkan dalam perkuliahan merupakan ilmu yang sifatnya teoritis. Sehingga perlu untuk mengimplementasikan ilmu-ilmu tersebut dalam kegiatan kuliah kerja nyata, sebagai perwujutan tri dharma perguruan tinggi yakni, pengabdian kepada masyarakat. Kuliah kerja nyata merupakan mata kuliah wajib yang diambil oleh setiap mahasiswa sekolah tiggi ilmu pertanian petra baliem wamena kusus bagi mahasiswa semester VIII, untuk melaksanakan mata perkuliahan tahap program strata satu (S1) sarjana pertanian. Dengan dasar tersebut maka perlu menerapkan berupa pengabdian kepada masyarakat baik dalam bentuk sosial, ekonomi, kemanusiaan maupun dalam bentuk pemikiran atau sumbangan ilmu pertanian dalam program studi agribisnis maupun agroteknologi, dan diharapkan dengan pengabdian ini dapat memberikan sumbangsih pada dunia penghasil pembangunan pertanian menjadi lebih baik. Dengan melaksanakan program-program tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa berperan aktif dalam pembangunan pertanian dan pengembangan sumber daya manusia, serta memberikan kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu pertanian yang dimiliki. Oleh karena itu melalui kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) dalam pengembangan strategi peningkatan produksi dan pemasaran hasil pertanian di masyarakat, saya mencoba berusaha untuk memberikan segala kemampuan agar nantinya diharapkan membawa manfaat baik untuk diri saya sendiri maupun untuk perguruan tinggi dan masyarakat lainnya. Perlu adanya pembangunan pertanian yang berbasis agribisnis dalam pengembangannya harus diadakan keterpaduan unsur – unsur sub system, mulai dari penyediaan input produksi, budidaya sampai kepemasaran hasil.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
BAB I.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Peranan mahasiswa dalam pengembangan strategi peningkatan produksi dan
pemasaran hasil pertanian di masyarakat. harus mampu mengembangkan segala
sesuatu yang dimiliki masyarakat menjadi hal yang bernilai dan diperlukan.
Kekayaan alam dan kebudayaan menjadi kualitas yang ada pada mereka tidak akan
diam di tempat, namun mampu melangkah ke dunia luar ( secara global ) dan
diperhatikan oleh bangsa lain.
Segala hal yang telah di dapatkan dalam perkuliahan merupakan ilmu yang
sifatnya teoritis. Sehingga perlu untuk mengimplementasikan ilmu-ilmu tersebut dalam
kegiatan kuliah kerja nyata, sebagai perwujutan tri dharma perguruan tinggi yakni,
pengabdian kepada masyarakat.
Kuliah kerja nyata merupakan mata kuliah wajib yang diambil oleh setiap
mahasiswa sekolah tiggi ilmu pertanian petra baliem wamena kusus bagi mahasiswa
semester VIII, untuk melaksanakan mata perkuliahan tahap program strata satu (S1)
sarjana pertanian. Dengan dasar tersebut maka perlu menerapkan berupa
pengabdian kepada masyarakat baik dalam bentuk sosial, ekonomi, kemanusiaan
maupun dalam bentuk pemikiran atau sumbangan ilmu pertanian dalam program studi
agribisnis maupun agroteknologi, dan diharapkan dengan pengabdian ini dapat
memberikan sumbangsih pada dunia penghasil pembangunan pertanian menjadi lebih
baik.
Dengan melaksanakan program-program tersebut menunjukkan bahwa
mahasiswa berperan aktif dalam pembangunan pertanian dan pengembangan sumber
daya manusia, serta memberikan kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu pertanian
yang dimiliki. Oleh karena itu melalui kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) dalam
pengembangan strategi peningkatan produksi dan pemasaran hasil pertanian di
masyarakat, saya mencoba berusaha untuk memberikan segala kemampuan agar
nantinya diharapkan membawa manfaat baik untuk diri saya sendiri maupun untuk
perguruan tinggi dan masyarakat lainnya. Perlu adanya pembangunan pertanian yang
berbasis agribisnis dalam pengembangannya harus diadakan keterpaduan unsur – unsur
sub system, mulai dari penyediaan input produksi, budidaya sampai kepemasaran hasil.
2
Keterpaduan tersebut memerlukan ketersedian terbentuknya suatu kemitraan
usaha yang ideal antara pemerinta daerah dan pengusaha ( inti ) dengan petani. Sector
kegiatan perekonomian rakyat secara umum, dalam pengelompokan gapoktan
kelompok tani usaha masyarakat kampung jagara terbagi dalam 4 bidang usaha tani,
yang merupakan sumber penghasilan tetap diantaranya, bidang usaha perkebunan,
perikanan, peternakan dan tanaman pangan horticultura. Bidang – bidang usaha ini
memberikan jaminan kesejahtraan hidup bagi masyarakat tani dalam keberlangsungan
hidup sehari – hari.
Komoditas utama dalam bidang usaha perkebunan ini adalah komoditas tanaman
kopi arabika, tersebar seluas 38 ha yang masih produktif . Bidang usaha perkebunan di
pegunungan tengah papua indonesia kususnya di kabupaten jayawijaya distrik walesi
kampung jagara telah tumbuh dan berkembang melalui usaha perkebunan rakyat atau
kelompok tani dan badan koperasi peran masyarakat ( KOPERMAS ) OKESA
jagara yang bermitra kerja dengan dinas tanaman pangan dan perkebunan kabupaten
jayawijaya (teknis) dan garuda mas jayapura sebagai jalur pemasaran. Koperasi
yang berbadan hukum ini terdaftar secara resmi dengan nomor badan hukum: 008/
BH/KPKM/XI/2002 tanggal : 04 November 2002 dengan MPWP: 03.086.0357.952.000
KOPERMAS bekerjasama dengan koperasi baliem arabica dan telah mengeksport kopi
sejak tahun 2009 – 2011. Dalam hal ini kopermas hadir sebagai pengelolahan /
procesing kopi organik.
Sebagai badan kopermas yang mandiri maka kopermas telah melepaskan
kerjasama dengan koperasi baliem arabica dan beralih kerja sama dengan pemerintah
kabupaten jayawijay atau dinas pertanian yang rencananya akan memperluas pemasaran
hasil produksi kopi bubuk arabika ke korea.
Usaha kelompok tani dan badan koperasi peran masyarakat ( KOPERMAS )
OKESA bercirikan usaha sekala kecil, masih tergolog dalam pengolahan secara
tradisional masih diambang pengolahan modern, produktivitas rendah dan tidak
mempunyai kekuatan menghadapi pasar.
Di lain pihak, perkebunan besar yang memiliki skala usaha yang besar,
mengelola usaha secara modern dengan teknologi tinggi, sehingga produktivitasnya
tinggi dan mempunyai kekuatan untuk menghadapi pasar. Kesenjangan tersebut dapat
diperkecil dengan melakukan kemitraan antara perkebunan besar dengan perkebunan
rakyat.
3
1.2. Masalah
Berdasarkan permasalahan yang di temui di lapangan dalam pelaksanaan kuliah
kerja nyata ini adalah Tingginya tingkat eksistensi keadaan iklim sehingga
menghambat aktifitas pelaksanaan kegiatan kuliah kerja nyata yang di lakukan.
Keterbatasan waktu yang cukup singkat sehingga pelaksanaan program kerja kuliah
kerjanyata dibatasi. Tingginya tingkat sosial dan kesibukan pemilik usaha sehingga
program kuliah nyata yg telah di tentukan tidak dapat di laksanakan.
Berdasarkan pembatasan masalah yang di temukan dalam kegiatan kuliah kerja nyata
ini maka yang menjadi permasalahan pokok adalah Bagaimana eksistensi industri kopi,
tanaman pangan dan horti kultura juga ternak dan perikanan berdasarkan faktor-faktor
produksi industri (modal, bahan baku, tenaga kerja, transportasi, dan pemasaran) yang
mendukung berdirinya industri tersebut di kampung jadara. Bagaimana pendapatan pemilik
usaha industri kopi , tanaman pangan dan horti kultura juga ternak dan perikanan di
kampung jagara. Bagaimana pendapatan pekerja pada industri kopi, tanaman pangan dan
horti kultura juga terrnak dan perikanan di kampung jagara.
1.3. Tujuan
Berdasar kan hasil yang di peroleh selama kegiatan pelaksanaan kuliah kerja
nyata ( KKN ) ini maka tujuan yang mendasar adalah sebagai berikut :
Untuk memenuhi pelaksanaan kegiatan mata kuliah kerja nyata. Sebagai perwujutan
tri dharma perguruan tinggi yakni, pengabdian kepada masyarakat. Dapat
mengaplikasikan ilmu-ilmu teoritis yang selama ini didapat di perkuliahan.
Mendapatkan pengalaman nyata dari dunia kerja sekaligus memperluas wawasan
mahasiswa tentang dunia kerja yang sesungguhnya. Mewujudkan jiwa sosial yang
tinggi dan kepedulian terhadap masyarakat dari berbagai aspek kehidupan. Untuk tetap
terampil bagi mahasiswa.
Bertitik tolak dari perumusan masalah, adapun yang menjadi tujuan yang hendak
dicapai adalah:
Untuk mengetahui bagaimana eksistensi industri kopi, tanaman pangan / horti
kultura dan ternak, perikanan berdasarkan faktor-faktor industri (modal, bahan baku,
tenaga kerja, transportasi, dan pemasaran) di kampung jagara. Untuk mengetahui
bagaimana pendapatan pemilik usaha kopi, tanaman pangan / horti kultura dan ternak,
perikanan di kampung jagara. Untuk mengetahui bagaimana pendapatan pekerja pada
industri Usaha Pertanin di kampung jagara.
4
1.4. Manfaat
Target dari pelaksanaan kuliah kerja nyata ( KKN ) ini adalah sebagai berikut :
Mendapatkan pemahaman dan pengalaman dari hasil pengaplikasian teori
terhadap praktek dalam dunia kerja yang sesungguhnya. Menjadikan mahasiswa yang
terampil yang mampu bersaing didunia kerja. Terciptanya hubungan dan suasana yang
baik antara mahasiswa dengan masyarakat dalam upaya mewujudkan persatuan dan
kesatuan bangsa.
Adapun manfaat yang diharapkan adalah Sebagai bahan masukan bagi
departemen perindustrian kampung jagara dalam mengambil kebijakan untuk
mengembangkan industri kopi, tanaman pangan / horti kultura dan ternak, perikanan di
kampung jagara. Sebagai bahan masukan bagi pemilik usaha industry usaha pertanian
di kampung jagara. Bahan bandingan bagi penulis lain khususnya objek yang sama pada
tempat dan waktu yang berbeda.
5
BAB. II
KEADAAN UMUM
2.1. Letak Daerah
Secara administratif kampung jagara adalah bagian dari pemekaran baru dari
kampung induk walesi dan kampung kalesi dengan pemekaran lanjutan ke tingkat
distrik walesi dari pemekaran distrik induk assolokobal. Kampunng jagara terletak di
pegunungan tengah papua, indonesi, tepatnya di kawasan lembah baliem wamena
kabupaten jayawijaya dengan perbatasan sebelah utara kampung walesi distrik wouma,
sebelah timur kampung helalua distri wouma, sebelah selatan kampung puawaga distrik
yapema dan sebelah barat kampung lanitapo distrik walesi. secara administratif,
kampung jagara terbagi menjadi 6 dusun diantaranya adalah:
1. Dusun Jagara
2. Dusun Tulima
3. Dusun Pipitmo
4. Dusun Wekikama
5. Dusun Minuwa I
6. Dusun Minuwa II
Gambar 1. Peta wilayah kampung jagara
6
2.2. Iklim
Iklim walesi di klasifikasikan sebagai hangat dan sedang. Distrik walesi adalah
daerah dengan curah hujan yang siknifikan. Bahkan di bulan terkering terdapat banyak
curah hujan. Klasifikasi iklim Koppen – Geiger adalah Cfb. Suhu disini rata – rata 16.7
OC. Curah hujan disini rata – rata 2572 MM.
Gambar 2. Grafik Iklim
Curah hujan paling sedikit terlihat pada bulan november. Rata – rata dalam
bulan ini ada lah 181 mm. hamper semua presipitasi di sini jatuh pada bulan februari ,
rata – rata 260 mm.
Gambar 3. Grafik Suhu
Suhu tertinggi rata – rata pada bulan januari, di sekitar 17.3 oC. Agustus adalah
bulan ter dingin, dengan suhu rata – rata 15.8 0C.
Tabel 1. Tabel Iklim
Variasi dalam presipitasi antara bulan terkering dan bulan ter basah adalah 79
mm. Sepanjang tahun , suhu bervariasi sekitar 1.5 0C.
7
2.3. Tanah
Kampung jagara terletak di pingiran pegunungan yang mengelilingi wilayah
kabupaten jayawijaya dengan ketinggian 1600 – 2000 m dari permukaan laut dengan
perbatasan sebelah utara kampung walesi distrik wouma, sebelah timur kampung
helalua distri wouma, sebelah selatan kampung puawaga distrik yapema dan sebelah
barat kampung lanitapo distrik walesi sehingga sangat cocok dalam pengembangan
uasaha seperti; bidang usaha perkebunan, perikanan, peternakan dan tanaman pangan
horticultura.
Tanah adalah akumulasi dari tumbuhan – tumbuhan alam yang bebas yang
menduduki sebagian besar permukaan bumi. Tanah mampu menumbuhkan tanaman
dan memiliki berbagai sifat akibat pengaruh iklim dan jasat – jasat hidup yang bertindak
terhadap bahan induk dalam keadaan tertentu selama jangka waktu tertentu juga.
Sebagai SDA Fisik, tanah berperan bagi kehidupan manusia. Hal ini disebabkan karena
beberapa hal, atara lain digunakan untuk tempat tinggal dan tempat melakukan kegiatan
bercocok tanam, sebagai tempat tumbuhnya vegetasi yang sangat berguna bagi
manusia,
Jenis tanah antara daerah yang satu dengan daerah yang lain memiliki
perbedaan, perbedaan jenis tanah disebabkan oleh perbedaan batuan induk, curah
hujan, intensitas penyinaran matahari, relief, dan tumbuhan penutup tanah atau pohon
pelindung.
Jenis tanah dan ph tanah bias di ketahui dengan cara sederhana yaitu; Meraba
tanah dengan ibu jari bersamaan dengan jari telunjuk untuk mengetahui kandungan dan
campuran dan air yang ada dalam tanah, atau dengan melihat perbedaan warna tanah
untuk mengetahui kesuburannya. Maka dari beberapa titik yang dapat di perhatikan
bahwa Ph tanah antara 5,5 – 6,0 atau 6,5 – 7,0 tidak terlalu asam dan tidak terlalu
basah sehingga keadaan tanah sangat Normal.
Tanah yang ada di kampung jagara masih tergolong dalam tanah humus dan
tanah mudah dikarenakan sistem pengolahan lahan yang berpindah pindah khusus untuk
tanaman pangan dan hortikultura,tanaman perkebunan yang ada tanaman kopi di
karnakan adanya tanaman pelindung yang mempertahankan keadaan tanah tetap subur
seperti tanah humus dan tanah baru seperti berikut:
8
2.3.1. Tanah Humus
Tanah hasil pembusukan bahan – bahan organik yang bersifat subur dan
memiliki warna kecoklatan.
Gambat 4. Tanah Humus
2.3.2. Tanah Muda
Tanah banyak mengandung zat makanan ( Unsur haranya sangat baik ) udara
dan air didalamnya masih terjaga. Tanah tersebut dalam keadaan gembur yang
butirannya tidak terlalu besar. Tanah tersebut sering di jumpai di lereng gunung dan di
sepanjang pinggiran sungai memiliki warna abu - abu.
Gambat 5. Tanah Muda
9
2.4. Flora dan Fauna
1. Flora
Potensi kekayaan alam yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat
kampung jagara dan sekitarnya merupakan penghasil tanaman kehutana, tanaman
perkebunan, tanaman Semusim, tanaman pangan, dan hortikultura dan tanaman
diantarannya adalah:
a. Tanaman kehutanan
Lamtoro
Rotan
Bambu kuning
Rimba campuran
Kayu kasuari
Kayu besi
Kayu wiki
Damar
Kayu susu
b. Tanaman perkebunan tahunan
Tanaman kopi
Kelapa hutan
Buah merah
c. Tanaman perkebunan semusim
Tebu
d. Tanaman pangan
Padi sawah
Palawija
Jagung
Kedelai
Kacang hijau
Ubi kayu
Ubi jalar
Keladi
e. Tanaman hortikultura tahunan
Jambu biji
Jeruk
Pisang
Terong belanda
f. Tanaman hortikultura semusim
Bawang merah
Bawang daun
Bayam
Buncis
Cabai rawit
Cabai merah keriting
Kacang merah
Kacang panjang
Kacang tanah
Wortel
Tomat
Kangkung Kol
Kentang
Labu Siam
Sawi
Terong
10
g. Tanaman hias hortikultura tahunan
Bougenvil
Bonsai
h. Tanaman hias hortikultura semusim
Angrek
Pakis – pakisan
Rumput peking
Bunga melati
2. Fauna
Dengan adanya kekayaan flora yang bermacam – macam maka tidak heran kalau
di dalamnya ada banyak terdapat sebagai penyeimbang alam berbagai macam satwa liar
ataupun hewan peliharaan dan perikanan yang terdapat di kampung jagara adalah:
a. Satwa Liar
Burung Jalak
Elang
Burung puyu
Biawak
Bunglon
Kupu – Kupu
Lebah Madu
Kodok
b. Hewan Ternak
Ternak Sapi
Ternak Ayam
Ternak Kambing
Kelinci
c. Perikanan
Ikan Mas
Ikan Mujair
Lele
2.5. Hidrologi dan kualitas air
Sirkulasi hidrologi atau perputaran massa air di bumi di awali dengan proses
pemanasan muka bumi oleh pancaran sinar matahari. Akibat proses pemanasan ini,
sebagian massa air mengalami penguapan ke udara. Siklus hidrologi rangkaian proses
perpindahan air dari suatu tempat ke tempat lain melalui penguapan, pengembunan dan
hujan hingga akhirnya mengalir kembali ke tempat semula yaitu:
1. Air permukaan atau perairan yang berada di permukaan tanah.
2. Air tanah atau air yang berada di dalam lapisan tanah atau tersimpan di dalam
pori – pori tanah.
3. Air sungai alur panjang air di atas permukaan bumi atau di dalam tanah yang
berpungsi sebagai penampung dan aliran air, mata air atau air hujan dari suatu
tempat ke tempat lain. Manfaat air permukaan ,air tanah dan air sungai bagi
masyarakat: Sumber irigasi, Sumber air bersih, Kolam ikan, Tempat mandi
11
4. Air Hujan yang di manpaatkan sebagai sumber Air Bersih untuk di konsumsi.
Karakteristik Sungai dari bagian Hulu, Tengah, sampai Hilir yaitu:
a. Bagian hulu
1. Kemiringan lereng terjal
2. Terjadi erosi vertikal
3. Tidak ada endapan tanah
4. Aliran air deras
b. Bagian tengah
1. Releng relatip landai
2. Terjadi erosi vertical
horizontal
3. Jarang terdapat endapan
4. Aliran air tenang
c. Bagian hilir
1. Kemiringan lereng landai
2. Erosi horizontal
3. Terdapat
4. banyak endapan lumpur
Ada tiga cabang alur sungai yang melintasi distrik walesi diantaranya adalah:
Sungai yang berasal atau mengalir dari bukit wupagewa bagian ujung timur
yang memiliki dua alaur menjadi satu. Sungai yang melintas di sebelah baat dan timur
dusun minuwa I dan minuawa II sungai yang mengalir dari dua titikbagian dusun
pipitmo dan timur bukit wupagewa menyatu namun terpencar dalam dua cabang ke arah
selatan. Sungai yang mengalir dari bagian barat melintasi dusun jagara, dusun minuwa
II dan dusun wekikama mengalir dari satu titik bagian sudut bagian barat bukit
wupagewa, dan mengalir mejadi dua cabang sebelah timur dusun wekikama dan bagian
barat.
12
2.6. Penggunaan Lahan
Pada dasarnya penggunaan lahan dapat di lihat dari jumlah penduduk dan
kebutuhan penduduk itu sendiri, secara keseluruhan bahwa jumlah penduduk distrik
walesi adalah 841 jiwa sedangkan luas wilayah distrik walesi sendiri sekitar 3.742 ha.
Adapun penggunaan lahan khususnya pengunaan lahan pertanian yang
produktif dalam pemanfaatan pengembangan produksi penghasil pertanian adalah
pengunaan lahan pertanian tanaman pangan / horti kultura seluas 1.600 ha,
penggunaan lahan perkebunan seluas 38 ha.
Dengan kondisi lahan yang sangat strategis dan cukup luas sehingga masih
banyak lahan kosong yang belum di gunakan sebagai lahan tidur 1.201 ha yang tidak
diketahui sebab karna apa lahan tersebut belum di kelola. Kampung jagara juga
memiliki pegunungan yang sangat luas sehingga di manfaatkan sebagai hutan lindung
sekitar 500 ha dan hutan produksi 450 ha.
Gambar 6. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan secara keseluruhan dikelola oleh masyarakat sebagai lahan
adat turuntemurun menjadi warisan, lahan pribadi dan pengguna lahan pemerintah
daerah.
45%
1%
19%
6%
5%
14% 10%
Penggunaan Lahan Luas Wilayah
Lahan Perkebunan Kopi
Lahan Tanaman Pangan dan Horti
Kultura
Hutan Lindung
Hutan Produksi
Lahan Tidur
Jumlah Penduduk
13
2.7. Keadaan Pertanian
Keadaan pertanian yang ada di kampung jagara cukup strategis dan benar dapat
menumbuhkan perekonomian rakyat itu sendiri maupun pemerintah daerah.
Dapat di lihat dari penggunaan lahan yang ada di kampung jagara, bahwa
pengelolaan dan keadaan pertanian sesuai dengan penggunaan lahan yang ada
sehingga masyarakat melakukan aktifitas dalam pengelolaan pertanian cukup
produktip sesuai dengan kebutuhan masyarakat itu sendiri dan permintaan pasar.
Kampung jagara adalah termasuk areal luas yang sangat subur sehingga cocok
untuk berbagai jenis komoditi pertanian yang di kembangkan tanpa pupuk kimia.
Sangat di sayangkan bahwa lahan tidur atau lahan tidak produktif yang berpotensi
sebagai penghasil pertanian masih luas dan belum di sentuh sama sekali sampai sekitar
14 % dari luas wilayah lahan yang ada sekitar 3.742 Ha.
Penggunaan lahan perkebunan hanya 1 %, lahan tanaman pangan /hortikultura
19 %, Hutan lindung 6%, hutan produksi 5%, dan jumlah penduduk 10 % sisanya
sebagai daerah permukiman dan lain 45%.
2.8. Sosial Ekonomi
Mata pencahariaan utama masyarakat kampung jagara adalah bertani dengan
system pertanian tradisional, yang menjadi makanan pokok yang khas di kampung
jagara adalah ubijalar,keladi dan jagung sehingga masyarakat mengutamakan tanaman
pokok yang di butuhkan sehari – hari di area pertaniannya.
Pemerintah daerah berusaha memperkenalkan jenis tanaman lainnya seperti
jenis tanaman pangan / hortikultura, yakni sebagai dalam pengembangan barang
dagang untuk dapat dikirim ke luar daerah untuk meningkatkan pendapatan
masyarakat.
Denganga adanya koperasi peran masyarakat ( KOPERMAS ) OKESA
kampung jagara sangat strategis dalam pengembangab pemberdayaan perkembangan
perekonomian masyarakat itu sendiri, sejalan dengan adanya bantuan pengelompokan
gapokta kelompok tani usaha masyarakat kampung jagara yang ter bagi dalam 4
bidang usaha tani, sehingga lahan yang ada menjadi produktif dalam usaha
perkebunan, perikanan,peternakan dan tanaman pangan / horti kultura.
14
Dalam usaha tani perkebunan dengan komoditas utama kopi arabika yang di
kelola kelompok tania masyarakat sampe saat ini sekitar 38 ha dengan produktifitas
80% produktif menghasilkan mulai dari tahun 1997. Masyarakat yang memiliki
kebun kopi berjumlah 38 kk yang memiliki lahan perkebunan kopi di wilayah
pemerintahan kampung jagara.
Bidang usaha tani peternakan yang terbagi dalam 6 kelompok ternak yakni
peternak babi , sapi, kelinci, kambing,ayam dan lebah madu. Bidang usaha tani
tanaman pangan dan hortikultura untuk masyarakat kampong jagara lebih
mendominasikan usaha hortikultura antara lain tanaman sayur – sayuran sekitar 5 ha.
Selain kegiatan keterampilan ayam noken hamper semua kaum ibu – ibu
melakukan kegiatan usaha, dengan adanya pemberdayaan perempuan melalui kegiatan
usaha tanaman pangan dan sayur - sayuran dengan pemanfaatan lahan pekarangan
sehingga dapat mengembangkan perekonomian dari masing – masing keluarga
masyarakat itu sendiri.
Untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik maka sebahagian masyarakat
kampung jagara dapat memenfaatkan profesinya sebagai petani dan pegawai negri
sebagai berikut:
Tabel 2. Mata Pencaharian
No Profesi Jumlah / Orang
1 Pegawai Negeri Sipil 45
2 ABRI 1
3 Petani 753
Jumlah Total 841
15
2.8.1. Pemerintah
Kampung jagara distrik walesi adalah perpanjangan tangan pemerintah
kabupaten jayawijaya, sehingga segala kebutuhan yang berkaitan dengan
pembangunan wilayah distrik walesi kampung jagara adalah tanggung jawap dari
pemerintah kabupaten jayawijaya maka dari itu sering kali bantuan – bantuan yang di
salurkan diantaranya seperti , dana respek dan raskin dll.
Sesuai dengan Visi kampung jagara yang menyatakan; “ Harapan ataupun
impian adalah hal yang wajar yang harus dipikirkan oleh segenap warga masyarakat.
Agar impian tersebut dapat terwujut di suatu waktu nantinya masyarakat
kampung jagara kedepan “ Dengan Misi “ Pengidentifikasian kelompok usaha agar
masyarakat memiliki tempat usaha yang jelas dan tetap, mendorong anak – anak agar
mengenyam pendidikan, member pelatihan dan pembinaan kepada masyarakat
,bekerjasama dengan pemerintah maupun LSM”.
Dengan adanya Visi & Misi kampung jagara tersebut, di karnakan adanya
pergerakan kepemimpinan aparatur kampung yang berperan sebaga perpanjangan
tangan pemerintah guna menjalan kan pembangunan dan kemajuan kampung itu
sendiri.
Maka dapat dilihat sruktur organisasi aparatur pemerintah kampung jagara
sebagai berikut:
Gambar 7. Struktur Aparatur Kampung
BMK KEPALA KAMPUNG
SEKRETARIS KAMPUNG
KAUR
PEMERINTAHA
N
KAUR
PEMBANGUNA
N
KAUR
KESRAH
KAUR
UMUM
DUSUN / RT /
RW
16
a. Organisasi dan personalia perangkat kampung:
1. Maksimus Lani Jabatan Kepala Kampung
2. Paulus Lani Jabatan Sekretaris Kampung
3. Dominikus Lani Jabatan Kaur Umum
4. Timo Yalengget Jabatan Kaur Pemerintah
5. Kori Elopere Jabatan Kaur Kesrah
6. Penias Wuka Jabatan Kaur Pembangunan
b. Perangkat BMK / LMD:
1. Esanik Lani Jabatan Ketua
2. Ibrani Wetapo Jabatan Waket
3. Yudas F Asso Jabatan Sekretaris
c. Bidang Usaha Perkebunan
1. Maksimus Lani Jabatan Ketua Kelompok
- Anggota 37 Orang
d. Bidang Usaha Perikanan
1. Arip Lani Jabatan Ketua
2. Iberani Wetapo Jabatan Sekretaris
e. Usaha Ternak
- Ternak Babi
1. Pilatus Lani Jabatan Ketua
- Ternak Sapi
1. Thom Lani Jabatan Ketua
2. Lasarus Lani Jabatan Sekretaris
3. Hendrikus Lani Jabatan Anggota
- Ternak Kelinci
1. Dainat Wenda Jabatan Ketua
- Ternak Lebah Madu
1. Yudas Lani Jabatan Ketua
f. Bidang Usaha Tani Tanaman Pangan / Horti Kultura
1. Penias Wuka Jabatan Ketua
2. Pilemon Yelipele Jabatan Sekretaris
17
2.8.2. Sistem Kemasyarakatan
Sistem kemasyarakatan kampung jagara tidak terlepas dari kewenangan
lembaga masyrakat adat (LMA), lembaga keagamaan dan kepala kampung/kepala
suku dalam penyelesaiaan masalah di lingkungan kampung yang berkordinasi dengan
pihak terkait sesuai dengan permasalahan yang ada. Dengan kekayaan adat istiadan
dan kebudayaan yang ada pada masyarakat kampung jagara yang tersusun dari suku
asli dani/hubula. Namun kawasan perkampungan penduduk asli telah bercampur baur
dengan penduduk pendatang terutama dari masyarakaat nduga, yahukimo dan lani
jaya. Masyarakat jagara memilki nilai religious yang tinggi , budaya etnik yang
ekslusif, serta keanekaraman suku dan bahasa.
Di dalamnya terdapat sejumlah klen dalam tatanan masyarakat adat,
sedangkan jumlah bahasa sampai saat ini belum di tentukan secara pasti
banyaknya. Selain itu terdapat berbagai bentuk hubungan sosial dalam kehidupan
masyarakat. Masyarakat kampung jagara juga sangat menjunjung tinggi rasa
kekeluargaan dan gotong royong, serta toleransi yang tinggi antar a umat beragama
yang berbeda.
Masyarakat kampung jagara terbagi dalam dua kepercayaan yang di anutnya
seperti agama islam dan kristen ( katolik, pentakosta dan protestan )
2.8.3. Penduduk
Sesuai dengan data yang ada maka kampung jagara memiliki jumlah penduduk
841 jiwa yang tersebar di distrik walesi dari 6 dusun yang salah satunya adalah dusun
jagara yang memiliki jumlah penduduk 141 jiwa, dusun pipitmo yang memiliki
penduduk 141 jiwa, dusun tulima yang memiliki jumlah penduduk 139 jiwa, dusun
minuwa I memiliki jumlah penduduk 140, dusun minuwa II memiliki jumlah
penduduk 140 dan dusun wekikama yang memiliki jumlah penduduk 140 jiwa.
18
Untuk lebih rincin data mengenai penduduk desa jagara dapat dilihat pada tabel
– tabel dibawah ini :
Tabel 3. Data jumlah penduduk
No Kampung Dusun Luas
Wlyh
Jenis Kelamin Jumlah
Jiwa L P
1
JAGARA
Jagara
3.742
57 84 141
2 Pipitmo 57 84 141
3 Tulima 56 83 139
4 Minuwa I 56 84 140
5 Minuwa II 56 84 140
6 Wekikama 56 84 140
Jumlah 338 503 841
No
Menurut
Tingkat
Pendidikan
Jumlah
1 Tidak Sekolah 160
2 TK 134
3 SD/MI 156
4 SLTP 132
5 SLTA 162
6 PT 97
Jumlah 841
No Menurut Mata
Pencaharian Jumlah
1. PNS 45
2. ABRI 1
3. Petani 753
Jumlah 841
No Menurut
Agama Jumlah
1 Islam 176
2 Kristen 280
3 Katolik 385
Jumlah 841
19
2.8.4. Sarana dan pasarana
Sebagai kampung jagara yang berada di distrik walesi seharusnya kampung
jagara sudah bisa di sejajarkan dengan kampung lainnya. Namun berbeda dengan
kampung – kampung lain yang berada di wilayah kabupaten jayawijaya, kampung
jagara di nilai sangat kurang dalam hal sarana dan prasarana terutama yang
berhubungan dengan masalah pendidikan, sosial, ekonomi dan keamanan. Dalam hal
pendidikan, walaupun di setiap kampung ada sekolah dasar (SD) namun kondisinya
sebagian besar sudah sangat memprihatinkan dan hanya sebagian kecil saja yang
dapat di katakana layak menjadi tempat belajar. Dalam hal sosial, khususnya
kebersihan dan kesehatan masyrakat kampung jagara banyak yang mengandalkan
sungai yang melintas di Desa sebagai sarana mandi, mencuci, bahkan mengambil air
bersih sehingga sangat kurang baik bagi kesehatan masyarakat. Dalam hal ekonomi,
di kampung jagara praktis tidak ada perusahaan atau pabrik namun hanya ada koperasi
yang dapat menyerap tenaga kerja, makanya tak heran banyak masyarakat desa yang
justru bekerja ke kabupaten lain walaupun kemampuannya yang terbatas. Dalam hal
keamanan, walaupun kampung jagara relatif aman. Namun, sangat jauh sekali
jaraknya dari kantor polisi sehingga ketika warga hendak melapor ke kantor polisi
sangat membutuhkan waktu yang cukup lama. Selain sarana dan prasarana umum
yang masih kurang. tak jauh berbeda dengan itu, sarana dan prasarana pemerintahan
kampung jagara juga relatif masih sangat kurang.
Tabel 4. Sarana dan Prasarana
No Uraian Volume Kelayakan
1
Tempat Ibadah
a. Gedung gereja katolik
b. Gedung musholah
c. Gedung gereja PI
d. Gedung gereja Pentakosta
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
Layak
Layak
Layak
Layak
2 Gudang penampungan kopi 2 unit Layak
3 Unit penampung ubi jalar 1 unit Tidak layak
4 Kantor desa 1 unit Layak
5 Perumahan social 14unit 4 unit tidak layak
6 Irigasi pengairan kolam ikan 1 unit Layak
7 Jalan raya produksi 4 unit 3 tidak layak
20
BAB III.
METODOLOGI
3.1. Tempat dan Waktu
3.1.1. Tempat
Dengan adanya sektor kegiatan perekonomian rakyat secara umum, dalam
pengelompokan gapoktan kelompok tani usaha masyarakat kampung jagara yang
terbagi dalam 4 bidang usaha tani, yang merupakan sumber penghasilan tetap
diantaranya, bidang usaha perkebunan, perikanan, peternakan dan tanaman pangan
horticultura.
Bidang – bidang usaha ini memberikan jaminan kesejahtraan hidup bagi
masyarakat tani dalam keberlangsungan hidup sehari – hari.
Maka sangat tepat tempat pelaksanaan kegiatan kuliah kerja nyata yang di pilih
adalah kampung jagara, distrik walesi yang berjarak sekitar 10 Km kearah selatan
kota wamena .
3.1.2. Waktu
Sesuai dengan kalender akademik stiper petra baliem wamena, maka diadakan
penyelenggaraan pelaksanaan kuliah kerja nyata (KKN) semester genap tahun
akademik 2014/ 2015 selama 1 ( satu ) bulan penuh, mulai dari tanggal, 23 Maret s/d
23 April 2015.
21
3.2. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang di gunakan selama pelaksanaan kegiatan kuliah
kerja nyata di kampung jagara adalah :
Tabel 5. Alat dan Bahan
No. Nama Alat dan Bahan Jumlah Ket
1 ALAT
a. Sekop
b. Parang
c. Gunting Pangkas Kopi
d. Baskom
e. Karung
f. Sabit
g. Terpal
h. Mesin Pengupas Gabah Kopi ( Haller )
i. Mesin Gongseng Kopi
j. Mesin Bubuk
k. Mesin Luwak
l. Mesin babat rumput
20 Buah
20 Buah
10 Buah
3 Buah
10 Buah
1 Buah
5 Buah
2 Unit
2 Unit
1 Unit
8 Unit
2 Unit
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
2 BAHAN
a. Bibit Kopi
b. Bibit Kedelai
79 Bibit
1 Kilo
Baik
Baik
Alat dan bahan tersedia dari kampung jagara dan kelompok tani kampung jagara
kecuali skop dan parang, alat dan bahan ini sebagai penunjang kelancaran aktifitas
kerja dalam penyelesaian kegiatan kuliah kerja nyata maupun kelancaran kerja
kelompok tani masyarakat kampung jagara sehari – hari. Pemeliharaan alat dan bahan
di lakukan sesuai dengan keadaan penggunaan dan kerusakan. Untuk penilaian
penyusutan alat dan bahan belum dapat di perhitungkan dikarnakan kekurangan data
baik dari harga alat dan lama penggunaan alat itu sendiri denan alas an adanya bantuan
dan pertukaran kerjasama.
22
BAB IV.
PROGRAM KERJA KULIAH KERJA NYATA (KKN)
4.1. Rencana Program Kegiatan
Sebagai rencana kegiatan kuliah kerja nyata ( KKN ) adalah perluasan area
lahan kopi, penyiangan area lahan kopi, penanaman bibit kopi, penanaman pohon
pelindung, pembasnian hama penggerek buah kopi, paska panen, sortasi,